Anda di halaman 1dari 33

Tugas Metodologi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


KEBUTUHAN CAIRAN

Disusun Oleh :
1. Agnes Nita Adhi Suyahni
2. Alfonsa De Liguori Diaz
3. Cristine Rodo
4. Tesa Elvitasari
5. Wiwit Widiawati

Prodi DIII Keperawatan Tingkat 2


STIKes Mitra Keluarga

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Kebutuhan Cairan ”.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak menemukan kesulitan tapi dengan adanya
bimbingan dan pengarahan yang baik dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ns. Lisbeth
Pardede.,S.Kep.,M.Kep selaku dosen yang telah banyak meluangkan waktu dalam
membimbing kami selama penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi bentuk maupun penyajiannya. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dan lebih peningkatan kualitas untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kelompok dan
tingkat dua keperawatan

Bekasi, 22 November 2019

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................................................1
C. RUMUSAN MASALAH................................................................................................2
D. SISTEMATIKA PENULISAN.......................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................3
A. KONSEP PENYAKIT....................................................................................................3
1. Definisi DHF...............................................................................................................3
2. Etiologi........................................................................................................................3
3. Manifestasi Klinis........................................................................................................4
4. Patofisiologi.................................................................................................................4
5. Pathway.......................................................................................................................5
6. Penatalaksanaan...........................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................7
ASUHAN KEPERAWATAN..................................................................................................7
A. PENGKAJIAN...............................................................................................................7
B. DATA FOKUS...............................................................................................................16
C. ANALISA DATA...........................................................................................................17
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN..................................................................................18
E. RENCANA KEPERAWATAN....................................................................................19
F. PELAKSANAAN (CATATAN KEPERAWATAN)..................................................21
G. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN).........................................................25
BAB IV....................................................................................................................................28
PENUTUP...............................................................................................................................28
A. Kesimpulan...................................................................................................................28
B. Saran..............................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................29

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan cairan dalam tubuh manusia sangatlah besar, Sekitar 46% sampai
60% berat badan rata rata orang dewasa adalah air yang merupakan cairan tubuh
primer. Bila tubuh dalam kondisi normal maka volume ini relative konstan dan berat
badan individu bervariasi kurang dari 0,2 kg dalam 24 jam, tanpa memeperhatikan
jumlah cairan yang dikonsumsi.
Cairan sangat penting untuk kesehatan dan fungsi sel normal, yang berperan
sebagai :
1. Sebagai reaksi metabolik didalam sel .
2. Sebagai pengangkut zat gizi, produk sisa, dan zat lain.
3. Sebagai penyekat dan penyerap guncangan.
4. Sebagai cara dalam mengatur dan mempertahankan suhu tubuh.

Cairan tubuh dibagi ke dalam dua komponen utama, yaitu intrasel dan ekstrasel.
Cairan intrasel ( CIS ) ditemukan berada didalam sel – sel tubuh. Sedangkan cairan
ekstrasel ( CES ) ditemukan berada di lur sel dan menyusun sekitar sepertiga cairan
tubuh total. Dua komponen utama dalam cairan ekstrasel adalah cairan intravaskular
dan intertisisal.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan mempelajari asuhan keperawatan pada dengan masalah
keperawatan kebutuhan cairan.
2. Untuk mengetahui konsep penyakit DHF
3. Untuk mengetahui kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dalam konsep penyakit
DHF
4. Untuk memahami proses keperawatan yang akan dilakukan pada pasien DHF.

1
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan cairan ?
2. Apa yang dimaksud dengan penyakit DHF?
3. Kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi oleh pasien DHF?
4. Proses keperawatan apa saja yang dilakukan pada pasien DHF?

D. SISTEMATIKA PENULISAN
1. BAB I : PENDAHULUAN
Latar belakang, tujuan, rumusan masalah, sistematika penulisan .
2. BAB II : TINJAUAN TEORI
Berisi tentang teori berupa pengetian yang diambil dari kutipan buku yang
berkaitan dengan penyusunan laporan asuhan keperawatan.
3. BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang kasus asuhan keperawatan
4. BAB IV : PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran
5. DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi DHF
Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) atau demam berdrah dengue merupakan
jenis penyakit akut yang banyak dijumpai daerah tropis. penyakit ini merupakan
endemic dibanyak berbagai negara di Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan
Karibia. Terdapat beberapa macam penyakit demam berdarah dengue. Infeksi
yang disebabkan oleh virus dengue mengakibatkan spektrum manifestasi
klinisyang bervariasi yaitu, demam dengue ( DD ), DBD, dan demam dengue yang
disertai rejatan atau dengue shock syndrome ( DSS ) .
Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit
ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian, terutama
pada anak, penyakit ini juga bisa bisa menimbulkan kejadian luar biasa/ wabah
( Nursalam,dkk 2013 )
2. Etiologi
Host alami DBD adalah manusia, agennya adalah virus dengue yang termasuk
family Flaviridea dan genus Flavivirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu Den -1 , Den -
2, dan Den -4. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi,
khususnya nyamuk Aedes Aegypti,dan Ae albopictus yang terdapat hampir seluruh
pelpsok Indonesia ( Lestari, 2007 ). Wabah penyakit DBD bersifat eksplosif atau
progresif, tergantung pada kepadatan dan efisiensi dimana

vector bisa terinfeksi, serotipe dan persebaran virus dengue, jumlah manusia yang
retan ( non – immune ) didalam populasi, jumlah kontak vector manusia.
Masa inkubasi virus dengue dalam manusia ( inkubasi intrinsic )
berkisar antara 3 sampai 14 hari sebelum gejala sampai hari ketujuh, sedangkan
masa inkubasi ekstrinsik ( didalam tubuh tubuh nyamuk ) berlangsung sekitar 8 –
10 hari .

3
3. Manifestasi Klinis

Secara klinis, demam berdarah ditandai dengan serangan demam tinggi yang
tinggi yang mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, nyeri otot
dan sendi,hilangnya nafsu makan, mual dan ruam. Beberapa yang terinfeksi
mungkin saja tidak menunjukkan gerjala yang terlihat, dan beberapa hanya
menunjukan gejala ringan. Misalnya, anak kecil mungkin menunjukkan penyakit
demam tidak spesifik demam tidak spesifik yang disertai dengan ruam kulit
( CHP,2018 ).
Gejala pada infeksi pertama biasanya bersifat ringan. Demam dengue berat
adalah demam berdarah komplikasi yang parah dan berpotensial fatal. Gejala
DBD berat ialah demam tinggi, selama 2 -7 hari dan dapat meningkat hingga 40 -
41°C, wajah kemerahan dan gejala lainnya yang menyertai demam berdarah
( CHP,2018 ). Selanjutnya, pada penderita DBD berat dapat muncul tanda – tanda
memar, hidung dan gusi berdarah, dan juga perdarahan dalam tubuh tubuh. Pada
kasus DBD yang sangat parah, mungkin pada kegagalan saluran pernapasan,
shock, dan kematian.
4. Patofisiologi
Pada penyakit DHF akan terjadi peningkatan permeabilitas vaskuler secara akut
yang kemudian mengakibatkan kebocoran plasma ke dalam ruang ekstra vaskuler,
sehingga akan menimbulkan hemokonsentrasi dan penurunan tekanan darah.
Peningkatan permeabilitas dinding vaskuler ini mengakibatkan berkurangnya
volume plasma hingga mencapai 20% yang otomatis jumlah trombosit berkurang (
trombositopenia ), terjadinya hipotensi ( tekanan darah rendah ), yang dikarenakan
kekurangan hemoglobin, plasma yang merembes selama perjalanan penyakit
mulai dari permulaan masa demam dan mencapai puncaknya pada masa terjadinya
hemokonsentrasi ( peningkatan hematokrit >20% ) bersamaan dengan
menghilangnya plasma melalui endothel dinding pembuluh darah. Meningginya
nilai hematokrit tersebut kemudian memunculkan dugaan plasma ke darah ekstra
vaskuler melalui kapiler yang rusak ( Hadinegoro,2001 ).

4
5. Pathway

6. Penatalaksanaan
Untuk penderita DHF sebaiknya dirawat dikamar yang bebas nyamuk
( berkelambu ) untuk membatasi penyebaran. Perawatan yamg diberikan dengan
masalah yang ada pada penderita sesuai dengan beratnya penyakit.
a. Derajat I : terdapat gangguan kebutuhan nutrisi dan keseimbangan
elektrolit karena adanya muntah, anorexia. Gangguan rasa nyaman karena
demam, nyeri epigastrium, dan perputaran bola mata. Perawatannya
seperti; istirahat baring, makanan lunak ( bila 1500 – 2000cc/hari ), diberi
kompres dingin, memantau keadaan umum, suhu, tensi, nadi, dan
perdarahan. Periksakan Hb, Ht, dan trombosit, pemberian obat – obat
antipiretik, dan antibiotic bila dikuathirkan akan terjadi infeksi sekunder.
b. Derajat II : Peningkatan kerja jantung adanya epitaksis melena dan
hematesis. Perawatannya seperti; bila terjadi epitaksis darah dibersihkan
dan pasangan tampon sementara, bila penderita sadar boleh diberi makan
dalam bentuk lemak tetapi bila terjadi hematemesis harus dipuaskan dulu,
mengatur posisi kepala dimiringkan agar tidak terjadi aspirasi, bila perut
kembung besar dipasang selang, sedapat mungkin membatasi terjadi
perdarahan, jangan sering ditusuk, pengobatan diberikan sesuai dengan
5
instruksi dokter, perhatikan teknik – teknik pemasangan infus, jangan
menambah perdarahan, tetap diobservasi keadaan umum, suhu, nadi, tensi
dan perdarahannya., semua kejadian dicatat dalam catatan keperawatan,
bila keadaan memburuk segala lapor dokter.

c. Derajat III : Terdapat gangguan kebutuhan O2, karena kerja jantung


menurun, penderita mengalami pre shock/shock. Perawatan yang
diberikan; mengatur posisi tidur penderita, tidurkan dengan posisi
terlentang dengan kepala extensi, membuka jalan napas dengan cara
pakaian yang ketat dilonggarkan, bila ada lender dibersihkan dari mulut
dan dihidung, beri oksigen, diawasi terus menerus dan jangan ditinggal
pergi, kalau perdarahan banyak ( Hb turun ) mungkin berikan transfuse
atas izin dokter, bila penderita tidak sadar diatur selang selin perhatian
kebersihan kulit juga pakaian bersih dan kering.

6
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal Pengkajian : 09/01/2019, pukul 08.00

Tanggal Masuk : 08/01/2019, pukul 08.05


Ruang/Kelas : Brassia/ Kelas 3
Nomor Register : 36.20.23

Diagnosa Medis : DHF ( Dengue Hemoragic Fever )

A. PENGKAJIAN
1. Data demografi
a. Identitas Klien
Nama Klien (inisial) : Ny.A Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Panggil : Agama : Katholik

Tempat tgl lahir (umur) : 55 tahun Suku Bangsa : Indonesia

Bahasa yang digunakan : Indonesia Pendidikan : SLTA

b.Identitas penanggung jawab : (inisial)


Nama : Tn. R
Usia : 44 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Katholik
Suku / Bangsa : Indonesia
Alamat Rumah : Nagosari

2. Alasan Masuk Rumah Sakit


Pasien Ny. A/ 55 tahun, masuk melalui UGD tanggal 8 januari, 2019 pukul 08.05 ke
Rumah Sakit Mitra Keluarga, dan diantar oleh keluarga. Dengan keluhan, pasien
mengatakan;” demam sejak tanggal 05/01/2019, nyeri sendi, sakit kepala, dan pemeriksaan
rumpeleed: + ptechie, Suhu: 38,5 °C,Berdasarkan data tersebut, masalah keperawatan yang
muncul adalah hipertermi. melakukan kompres air hangat untuk menurunkan demam pada
7
pasien, melakukan kolaborasi pemberian obat paracetamol drip 500mg melalui intravena,
melakukan kolaborasi dengan tim laboratorium untuk pemeriksaan darah lengkap.
Melakukan pemasanagn infus Rl 500cc/8jam. Setelah dilakukan tindakan pasien mengatakan
badan saya sudah tidak terasa demam, Hasil lab belum diketahui. Pasien disarankan oleh
dokter untuk menjalankan perawatan dirumah sakit untuk dilakukan pemantauan hasil lab
darah lengkap. Pukul 11.40 pasien dipindahkan ke ruangan Brassia. Pada tanggal 8 januari
2019 pukul 11.45sampai dengan tanggal 9 januari 2019 pukul; 07.59, pasien mengeluh
demam, nyeri sendi dan sakit kepala telah berkurang dan pemeriksaan TTV; S = 37,9°C –
38,5°C,TD = 110/70 mmHg – 110/60 mmHg, N = 88 x/menit – 98x/menit, Rr = 18x/ menit.
Balance Cairan = Intake – Output ( Balance cairan selama 24 jam )
= 2200 cc – 1609 cc
= - 591cc
Berdasarkan data tersebut, masalah keperawatan yang muncul adalah Kekurangan Volume
Cairan. Melakukan kompres air hangat, melakukan kolaborasi pemberian obat paracetamol
500 mg melalui oral, Memberikan asupan cairan infus Rl 500cc/8 jam, Memantau hasil lab
darah;
1. Hemoglobin = 12,5
2. Trombosit = 90.000/ul ( 150.000 – 400.000/ ul )
3. Leukosit = 3890 /ml ( 4000 – 10.500/ml )
4. Eritrosit = 4,53 ( 4,60 – 5,20/ mcl )
Evaluasi secara umum, pasien mengatakan; masih demam, masih sakit kepala, dan nyeri
sendi diseluruh tubuh.

3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


a. Penyakit-penyakit yang pernah diderita
Pernah DBD 2 tahun yang lalu

b. Pernah dirawat di Rumah Sakit


Pernah sejak 2 tahun lalu

c. Obat-obat
Tidak ada

d. Tindakan (misalnya : operasi)


Tidak ada

8
e. Alergi
Tidak ada

f. Kecelakaan
Tidak ada

g. Immunisasi
Lengkap

Pola Kebiasaan Sehari-Hari


a. Kebiasaan sehari-hari ( keadaan sebelum dirawat)
1) Pola pemenuhan nutrisi :
a) Pola makan dan minum :
(1). Frekwensi makan : 3x/ hari
(2). Jenis makanan : Padat ( Nasi, Sayur, Lauk pauk)
(3). Makanan yg disenangi : Tidak ada
(4). Alergi makanan : Tidak ada
(5). Kebiasaan makan : Tidak ada
(6). Waktu makan : Pagi, Siang, Malam
(7). Jumlah minum / hari : 1L/ hari
(8). Frekuensi umum : 6x/ hari
(9). Kebiasaan minum; kopi : Tidak ada

2) Pola Tidur :
a) Lamanya tidur siang / malam: Siang 1 jam, Malam 7 jam
b) Kelainan waktu tidur : Tidak ada
c) Kebiasaan menjelang tidur : Berdoa
3) Pola aktifitas / Latihan : -

Pola kebersihan diri :


a) Mandi
(1) Frekuensi : 2 X / hari
(2) Sabun : tidak √ ya
(3) Bantuan : √tidak  ya, oleh ………….

9
b) Oral Hygiene :
(1) Frekuensi : 2 X / hari
(2) Waktu : √ pagi √ sore  malam  setelah makan
(3) Cara : √sendiri  dibantu
(4) Menggunakan pasta gigi : √ ya  tidak
c) Cuci Rambut :
(1) Frekuensi : 3 X / minggu
(2) Sampho : √ sendiri  dibantu
d) Berpakaian : √sendiri  dibantu
4) Pola Eliminasi :
a) BAB
(1) Frekuensi: 2 X / hari
(2) Waktu : √ pagi  siang  sore √ malam  tidak tentu
(3) Warna : Kecoklatan
(4) Bau : Khas
(5) Konsistensi : Lunak
(6) Cara : Sendiri
(7) Keluhan : Tidak ada
(8) Penggunaan laxatif / pencahar : Tidak ada
(9) Kebiasaan pada waktu BAB : Tidak ada
b) BAK
(1) Frekuensi : 6 X / hari
(2) Warna : Kuning jernih
(3) Keluhan yang berhubungan dengan BAK: Tidak ada

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Susunan Keluarga (genogram 3 generasi hanya pada kasus – kasus tertentu)

10
b. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit Saudara Anggota keluarga
Ayah/ibu
kandung lain
1. Penyakit yang pernah diderita Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2. Penyakit yang sedang diderita Tidak ada Tidak ada Tidak ada
3. Analisa factor peny. (ginjal, Tidak ada Tidak ada Tidak ada
jantung, DM, hipertensi, kanker,
ggn mental, alergi dll)
c. Koping keluarga : minum rebusan daun saga jika mulai sakit atau badan
lagi tidak enak
d. Sistem Nilai : Pasien mengatakaen;” saya yakin pasti akan sembuh”
e. Spiritual :
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tgl. mulai sakit : 05 januari- 2019 Pukul :
Keluhan utama : Demam, Nyeri sendi, Nyeri kepala

1) Terjadinya : Mendadak
2) Lamanya : 3 hari yang lalu
3) Faktor pencetus timbulnya penyakit : Adanya Virus
4) Upaya untuk mengurangi : klien mengatakan minum air hangat dan langsung
dibawa ke RS.
5) Cara waktu masuk : Dipapah oleh keluarga
Dikirim oleh : Dokter 
Puskesmas 
RS 
Lain-lain √ ( Keluarga )

11
7. Pengkajian Fisik Secara Fungsional :
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
1) Pasien mengatakan : 1). Data klinik :
a. Nyeri pada sendi A) Suhu : 37,9˚c
b. Terasa Demam b) Nadi : 110x/mnt
c. Pusing dan sakit kepala c) Pernafasan : 18x/mnt
d. Terasa lemas d) Tek. Darah : 100/60 mmHg
e) Kesadaran : Composmentis
a. Nutrisi dan metabolisme 2) Nutrisi dan metabolisme
a. Nafsu makan: baik a) Mukosa mulut :
b. Penurunan & peningkatan (1) Warna : Merah pucat
c. BB: 60 kg (2) Lesi : Tidak Ada
d. Diit: padat (3) Kelembaban : -
e. Intake dalam sehari : (4) Kelainan palatum : Tidak ada
(1) Makan : 3 x/ hari (5) Bibir : -
(2) Minum : 700 cc/hari (6) Gusi : -
(3) Lain-lain ..................... (7) Lidah : -
f. Mual: Tidak ada b) Gigi ;
g. Dysphagia: Tidak ada (1) Kelengkapan gigi : Tidak terkaji
h. Muntah: Tidak Ada (2) Karang gigi : tidak terkaji
- jumlah (3) Karies : tidak terkaji
c) Obesitas ; -
d) Kulit :
(1) Integritas : kurang baik
(2) Turgor : tidak elastis
(3) Tekstur : sedikit kasar
(4) Warna : kuning langsat
f) Sonde/NGT : tidak ada
b. Respirasi / sirkulasi : 3) Respirasi / Sirkulasi :
a) Pernapasan a) Respirasi :
(1)Sesak napas: tidak ada (1) Suara pernafasan : Vesikuler
(2)Sputum: tidak ada (2) Batuk : Tidak ada
(3) Batuk : tidak ada (3) Batuk darah : Tidak ada
(4) Sputum : Tidak ada
(5) Penggunaan otot bantu nafas : Tidak ada

12
(6) Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
b) Sirkulasi : b) Sirkulasi :
(1) Sakit dada : Tidak ada (1) Ikterus : anikterik
(2) Udema : Tidak ada (2) Sianosis : Tidak ada
(3) Edema : Tidak ada
(4) Palpitasi : -
(5) Pengisian kapiler : 4 detik
(6) Temperatur suhu : 37,9 ˚c

4) Eliminasi 4) Eliminasi
a) Abdomen : a) Abdomen
(1) Kembung : Tidak ada (1) Lemas : iya
(2) Sakit/nyeri : Tidak ada (2) Tegang/kaku : Tidak ada
(3) Kembung : Tidak ada
(4) Bising usus :15 x/ menit
(5) Lingkar perut : 74 cm
b) BAB b) BAB
(1) Bau : khas 1) Bau : Khas
(2) Warna : kecoklatan 2) Warna : kecoklatan
(3) Lendir : Tidak ada 3) Lendir : Tidak ada
(4) Diare : Tidak ada 4) Konsistensi : padat
(5) Konsistensi :padat, lunak 5) Melena : Tidak ada
(6) Frekuensi : 1x/hari 6) Frekuensi : 1 x/ hari
c) BAK c) BAK
(1) Jumlah : 600 cc/hari (1) Kepekatan : cukup pekat
(2) Frekuensi : 6 x/hari (2) Warna : kuning tua
(3) Sakit/keluhan : Tidak ada (3) Bau : khas
(4) Nocturia : Tidak ada (4) Kateter : Tidak ada
(5) Dysuria : Tidak ada (5) Lain-lain : Tidak ada
(6) Hematuria :Tidak ada (6) Frekunsi : 6 x/hari
(7) Inkontinensia : Tidak ada d) Rectum/Anus
(1) Iritasi : Tidak ada
(2) Atresia ani : Tidak ada
(3) Prolaps : Tidak ada
(4) Lain-lain : Tidak ada

13
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
5) Aktivitas / Latihan 5) Aktivitas/Latihan
a) Tingkat kekuatan/ketahanan : - a) Keseimbangan berjalan : .................
b) Kemampuan untuk memenuhi b) Kekuatan menggenggam :
kebutuhan sehari-hari (1) Tangan Kiri : 4.4
dibantu sebagian untuk makan, mandi, (2) Tangan Kanan : 4.5
dll c) Bentuk kaki : normal
c) Adakah kekakuan pergerakan sendi d) Otot kaki :normal
Tidak ada e) Kelemahan : -
d) Rasa nyeri pada sendi ada pada f) Kejang : Tidak ada
seluruh badan g) Lain-lain : Tidak ada
6) Sensori Persepsi (sesuaikan dengan
6) Sensori Persepsi kasus)
a) Pendengaran :Baik a) Reaksi terhadap rangsangan : Baik
b) Penglihatan : Baik b) Orientasi : Baik
c) Penciuman : Baik c) Pupil : Baik
d) Perabaan : Baik d) Konjungtiva/warna : merah pucat
e) Pengecap : Baik e) Pendengaran : baik
f) Penglihatan :baik
g) Lain-lain : baik
7) Konsep diri
7) Konsep Diri a) Kontak mata : baik
Apakah penyakit tersebut b) Postur tubuh : baik
mempengaruhi pasien ? c) Perilaku : baik
Iya karna seuruh badan terasa nyeri sendi
Tidur / Istirahat 8) Tidur / Istirahat
a) Jika tidur apakah merasa nyenyak a) Tanda-tanda kurang tidur :
kurang nyenyak ngantuk dipagi hari
b) Masalah atau gangguan waktu tidur b) Lain-lain : Tidak ada
tidak ada
8) Seksualitas / Reproduksi 9) Seksualitas / Reproduksi
a) Wanita : a) Wanita :
(1) Menstruasi : iya (1) Benjolan pada buah dada : tidak terkaji
(2) Pemeriksaan buah dada :tidak b) Pria :
terkaji (1) Kelainan skrotum : tidak ada
(2) Hyposphadia : -

14
b) Pria : (3) Fimosis : -
(1) Tidak dapat ereksi :- (4) Lain-lain : -
(2) Sakit pada waktu BAK : -

8. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab darah lengkap:

1. Hemoglobin = 12,5
2. Trombosit = 90.000/ul ( 150.000 – 400.000/ ul )
3. Leukosit = 3890 /ml ( 4000 – 10.500/ml )
4. Eritrosit = 4,53 ( 4,60 – 5,20/ mcl )
9. Terapi

1. Cefixime 2 x 200 mg per oral


2. Paracetamol 3 x 500 mg per oral
3. RL 500 cc/8jam ( tpm = 20 -21 tetes/ menit )
4. Omeprazole 2 x 40mg per Intra vena
5. Ceftriaxone 2 x 200 mg per Intra vena ( drip )

15
B. DATA FOKUS
Nama Klien / Umur : Ny. A
No. Kamar / Ruang : Brassia/ 407 bed 3
Diagnosa Medis : DHF
Cp.1.A
Data Subyektif Data Obyektif
- KEADAAN UMUM SAKIT SEDANG
- TTV :
TD 110/60MMHG
N : 110 X/MNT
S : 37.9˚ C
RR : 18X/MNT
KESADARAN : COMPOSMENTIS

KEBUTUHAN FISIOLOGIS : CAIRAN

- Klien mengatakan minum air putih ¼ botol - Turgor kulit tidak elastic
700cc - Mukosa bibir
- Klien mengatakan BAK 4 x250 cc - Mata cekung
- Balance Cairan :
Intake; Cairan infus = 1500 cc
Oral = 700 cc +
2200 cc
Output; Urine = 1000 cc
IWL = 609 cc +
1600 cc
Balance Cairan = Intake – Output ( Balance
cairan selama 24 jam )
= 2200 cc – 1600 cc
= - 591 cc

16
C. ANALISA DATA
Nama Klien / Umur : Ny. A
No. Kamar / Ruang : Brassia/ 407 bed 3
Diagnosa Medis : DHF

Cp.1-B
No. Data Masalah Etiologi
DS : Hipovolemik Peningkatan
Klien mengatakan.: Permeabilitas Kapiler
1. minum air putih ¼ botol
700cc
2. Sudah BAK sebanyak 4
x250 cc
3. Badan saya terasa
mengigil
4. Seluruh badan saya
terasa pegal – pegal
DO :
- Turgor kulit tidak elastic
- Mukosa bibir kering
- Mata cekung
- Balance Cairan :
Intake :
Infus : RL 1500cc
Oral : 700cc+
= 2200 cc
Output :
Urine : (@250x4) = 1000cc
IWL : 60x10ccc = 600cc +
= 1600 cc
BALANCE = INTAKE -
OUTPUT
= 2200cc-1600cc
= (-) 591cc

17
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien / Umur : Ny. A
No. Kamar / Ruang : Brassia/ 407 bed 3
Diagnosa Medis : DHF

Tanggal Tanggal Paraf


Ditemukan Teratasi &
No. Diagnosa Keperawatan
Nama
Jelas
1. Hipovolemik berhubungan dengan 09 Januari’ 19
peningkatan permeabilitas kapiler
DS :
Klien mengatakan.:
1. minum air putih ¼ botol 700cc
2. Sudah BAK sebanyak 4 x250 cc
3. Badan saya terasa mengigil
4. Seluruh badan saya terasa pegal –
pegal
DO :
- Turgor kulit tidak elastic
- Mukosa bibir kering
- Mata cekung
- Balance Cairan :
Intake :
Infus : RL 1500cc
Oral : 700cc+
= 2200 cc
Output :
Urine : (@250x4) = 1000cc
IWL : 60x10ccc = 600cc +
= 1600 cc
BALANCE = INTAKE - OUTPUT
= 2200cc-1600cc
= (-) 591cc

18
E. RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien / Umur : Ny. A
No. Kamar / Ruang : Brassia/ 407 bed 3
Diagnosa Medis : DHF

Diagnosa Tujuan Paraf


Keperawatan
Tangg No. & Rencana Tindakan &
(PES)
al Kriteria Hasil Nama Jelas
Hipovolemik Setelah dilakukan 1. observasi tanda dan gejala
09/ berhubungan dengan tindakan hipovolemik / 8 jam
Juli’19 kekurangan intake keperawatan selama 2. Monitor intake & output
cairan ditandai 3 x 24 jam cairan/ 8 jam
dengan : diharapkan 3.Hitung kebutuhan cairan
DS : kebutuhan volume 1x dalam masa perawatan
Klien mengatakan.: cairan seimbang 4. Berikan asupan cairan
1. minum air dengan kriteria hasil infus RL/ 8 jam
putih ¼ TTV dalam batas 5. Kaji pemahaman klien
botol 700cc normal tentang alasan
2. Sudah BAK (TD : 100/60 mmHg mempertahankan hidrasi
sebanyak 4 s/d 120-90 mmHg yang adekuat
x250 cc N: 65-100 x/mnt 6.Anjurkan perbanyak
3. Badan saya S: 36,5°C-37,5°C asupan cairan oral (2-2.5
terasa RR: 18-20x/mnt) liter/24 jam
mengigil - Output & input 7. Pantau hasil lab (Hb, dan
4. Seluruh seimbang (2-2.5 trombosit)/ hari.
badan saya liter/24 jam)
terasa pegal - Membran
– pegal mukosa bibir
DO : lembab
- Turgor kulit tidak - Turgor kulit
elastic elastis
- Mukosa bibir - HB dalam batas
kering normal (13,5-
- Mata cekung 18,0g/dl)
- Balance Cairan :

19
Intake : - Trombosit
Infus : RL 1500cc ( 150.000 –
Oral: 700cc+ 400.000/ ul )
= 2200cc
Output :
Urine : (@250x4)
= 1000cc
IWL : 60x10ccc =
600cc =
1600 cc
BALANCE=
INTAKE -
OUTPUT
= 2100cc-1600cc
= (-) 591cc

20
F. PELAKSANAAN (CATATAN KEPERAWATAN)
Nama Klien / Umur : Ny. A
No. Kamar / Ruang : Brassia/ 407 bed 3
Diagnosa Medis : DHF

Hari,
Paraf
Tangga No. Tindakan Keperawatan& Hasil
&
l DX.
Nama Jelas
Waktu
09 1 1. Mengobservasi tanda dan gejala hipovolemik / 8 jam
Januari Hasil : TTV :
‘19 TD : 110/70 mmHg
08.00 N : 100 x/menit
S : 39°C
RR: 18 x/menit
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit tidak elastis

09.15 5.Mengkaji pemahaman klien tentang alasan


mempertahankan hidrasi yang adekuat
Hasil : pasien mengatakan saya akan banyak minum air putih
untuk mempertahankan cairan ditubuh saya.
09.45 6. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral 2 - 2,5 L
per hari
Hasil : Klien mengerti atas anjuran untuk banyak minum dan
klien tampak sering meminum air putih.
09.55 7. Memantau hasil lab ( HT,Hb, dan trombosit )/ hari
Hasil : Belum ada hasil
10.00 4. Memberikan asupan cairan infus RL/8jam
Hasil : tetesan infus berjalan dengan lancar dan tidak ada
tanda flebitis pada area infus

21
13.55 2. Memonitor intake dan output cairan / 8jam
Hasil :
Intake = 1. Infus Rl : 550 cc
2. Oral : 400 cc +
950 cc
Output = 1. Urine : 1000 cc
2. IWL : 230 cc +
1230 cc
Balance Cairan = intake – output
= 950 cc – 1230 cc
= - 280 cc
3. Menghitung kebutuhan cairan per 8 jam
14.00
Hasil :
Kebutuhan cairan = 50cc/ KgBB/ 8 jam
= 50cc x 60cc
3
= 1000 cc/8jam

10 1. Mengobservasi tanda dan gejala hipovolemik (TTV,


januari
1 turgor kulit elastis, membrane mukosa lembab)/ 8 jam
2019
Hasil : TTV :
07.30
TD : 120/70 mmHg
N : 100 x/menit
S : 38,5°C
RR: 19 x/menit
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit tidak elastis

10.00
4. Memberikan asupan cairan infus RL/8jam
Hasil : tetesan infus berjalan dengan lancar dan tidak ada
tanda flebitis pada area infus

22
10.35
7. Memantau hasil lab ( HT,Hb, dan trombosit )/ hari
Hasil : 1. Hemoglobin = 14,0 g/dl
2. Trombosit = 130.000 /ul
3. Hematokrit = 40 vol %
13.45
2. Memonitor intake dan output cairan / 8jam
Hasil :
Intake = 1. Infus Rl : 550 cc
2. Oral : 500 cc +
1050 cc
Output = 1. Urine : 1000 cc
2. IWL : 220 cc +
1220 cc
Balance Cairan = intake – output
= 950 cc – 1220 cc
= - 270 cc
1
11
1. Mengobservasi tanda dan gejala hipovolemik (TTV,
januari
2019 turgor kulit elastis, membrane mukosa lembab)/ 8 jam
Hasil : TTV :
08.00 TD : 120/70 mmHg
N : 100 x/menit
S : 37,5°C
RR: 19 x/menit
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit tidak elastis

10.00 4. Memberikan asupan cairan infus RL/8jam


Hasil : tetesan infus berjalan dengan lancar dan tidak ada
tanda flebitis pada area infus

23
13.55
2. Memonitor intake dan output cairan / 8jam
Hasil :
Intake = 1. Infus Rl : 550 cc
2. Oral : 1000 cc +
1550 cc
Output = 1. Urine : 1000 cc
2. IWL : 200 cc +
1200 cc
Balance Cairan = intake – output
= 1550 cc – 1200 cc
= + 350 cc

24
MP-PROKEP-09/F7

G. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)


Nama Klien / Umur : Ny. A
No. Kamar / Ruang : Brassia/ 407 bed 3
Diagnosa Medis : DHF

No Hari/Tanggal Evaluasi Hasil (SOAP) Paraf


. /Jam (Mengacu Pada Tujuan) &
Dx Nama
. Jelas
1. 09 /01/ 2019 S:
15.00 - pasien mengatakan saya akan banyak minum air
putih untuk mempertahankan cairan ditubuh saya.
- Klien mengerti atas anjuran untuk banyak minum dan
klien tampak sering meminum air putih.

O : Hasil TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 100 x/menit
S : 39°C
RR: 18 x/menit
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit tidak elastis
BB = 60 Kg
Intake = 1. Infus Rl : 550 cc
2. Oral : 400 cc +
950 cc
Output = 1. Urine : 1000 cc
2. IWL : 230 cc +
1230 cc
Balance Cairan = intake – output
= 950 cc – 1230 cc
= - 280 cc

25
Kebutuhan cairan = 50cc/ KgBB/ 8 jam
= 50cc x 60cc
3
= 1000 cc/8jam

A : masalah belum teratasi, tujuan belum tercapai


P : lanjutkan intervensi 1,2,4,7

10/01/2019 S:-
15.00 O : TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 100 x/menit
S : 38,5°C
RR: 19 x/menit
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit tidak elastis
- BB = 60 Kg
- hasil lab :
1. Hemoglobin = 14,0 g/dl
2. Trombosit = 130.000 /ul
3. Hematokrit = 40 vol %

Intake = 1. Infus Rl : 550 cc


2. Oral : 500 cc +
1050 cc
Output = 1. Urine : 1000 cc
2. IWL : 220 cc +
1220 cc
Balance Cairan = intake – output
= 950 cc – 1220 cc
= - 270 cc

26
Kebutuhan cairan = 50cc/ KgBB/ 8 jam
= 50cc x 60cc
3
= 1000 cc/8jam
A : masalah belum teratasi, tujuan belum tercapai
P : lanjutkan intervensi 1,2,4

11/01/2019 S:-
15.00 O : TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 100 x/menit
S : 37,5°C
RR: 19 x/menit
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit tidak elastis
- BB = 60 Kg
Intake = 1. Infus Rl : 550 cc
2. Oral : 1000 cc +
1550 cc
Output = 1. Urine : 1000 cc
2. IWL : 200 cc +
1200 cc
Balance Cairan = intake – output
= 1550 cc – 1200 cc
= + 350 cc
Kebutuhan cairan = 50cc/ KgBB/ 8 jam
= 50cc x 60cc
3
= 1000 cc/8jam
A : masalah teratasi, tujuan tercapai
P : intervensi dihentikan

27
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini
dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian, terutama pada
anak, penyakit ini juga bisa bisa menimbulkan kejadian luar biasa/ wabah
( Nursalam,dkk 2013 )

B. Saran
1. Bagi mahasiswa keperawatan sangatlah penting agar mahasiswa keperawatan
dapat mengetahui dan memahami bagaimana asuhan keperawatan pada pasien
yang mengalami DHF karena pada pasien tersebut kebutuhan cairan merupakan
masalah prioritasnya.
2. Bagi kita semua sangatlah penting menjaga kesehatan sejak dini agar tidak timbul
gejala penyakit dan mulailah menjaga pola hidup yang baik untuk kesehatan dan
hindari lingkangan yang kotor yang dapat memperparah penyakit yang diderita.

28
DAFTAR PUSTAKA

PPNI . 2018 . Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia . Jakarta . Dewan Pengurus PPNI
PPNI . 2018 . Standart Intervensi Keperawatan Indonesia . Jakarta . Dewan Pengurus PPNI
PPNI . 2018 . Standart Luaran Keperawatan Indonesia . Jakarta . Dewan Pengurus PPNI
Ketut . Kardiyudiani . 2019 . Keperawatan Medikal Bedah 1 . Yogyakarta . Pustaka Baru

29

Anda mungkin juga menyukai