Anda di halaman 1dari 25

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI DENGAN METODE


DEMONSTRASI TERHADAP KEMANDIRIAN
PERAWATAN DIRI PASIEN KUSTA
DENGAN DEFISIT PERAWATAN
DIRI

(Studi Pra Eksperimen di RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerto)

KHOIRUNNISA’ATUR ROSYDAH

NIM: 201601134

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI DENGAN METODE
DEMONSTRASI TERHADAP KEMANDIRIAN
PERAWATAN DIRI PASIEN KUSTA
DENGAN DEFISIT PERAWATAN
DIRI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto

KHOIRUNNISA’ATUR ROSYDAH

NIM: 201601134

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020

i
SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah

dikumpulkan orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di

Perguruan Tinggi manapun, dan apabila terbukti ada unsur Plagiatisme saya siap untuk

dibatalkan kelulusannya.

Mojokerto, 24 Februari 2020

Yang Menyatakan

Khoirunnisa’atur Rosydah

NIM : 201601142

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah atau Skripsi ini telah disetujui untuk disajikan dalam

Ujian Akhir Program

Judul : Pengaruh Pemberian Edukasi Dengan Metode Demonstrasi

Terhadap Kemandirian Perawatan Diri Pasien Kusta

Dengan Defisit Perawatan Diri

Nama : Khoirunnisa’atur Rosydah

NIM : 201601134

Pada Tanggal :

Oleh,

Pembimbing I

Ana Zakiyah, M,kep


NIK. 162 601 036

Pembimbing II

Emyk Windartik, S,Kep,Ns., M.Kes


NIK. 162 601 102

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian Skripsi Pada Program Studi

S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI Kabupaten

Mojokerto

Nama : Khoirunnisa’atur Rosydah

NIM : 201601134

Judul : Pengaruh Pemberian Edukasi Dengan Metode Demonstrasi

Terhadap Kemandirian Perawatan Diri Pasien Kusta Dengan

Defisit Perawatan Diri

Pada Tanggal : 10 Juli 2020

Mengesahkan :

Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua : Sri Sudarsih, S,Kep,Ns., M.Kes

Anggota : Ana Zakiyah, M,kep

Anggota : Emyk Windartik, S,Kep,Ns.,M.Kes

Mengetahui,

Ka. Prodi S1 Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI

Ana Zakiyah, M,kep


NIK : 162 601 036

iv
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh

pemberian Edukasi Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Kemandirian Perawatan

Diri Pasien Kusta Dengan Defisit Perawatan Diri”. Selesainya penulisan Skripsi ini

adalah berkat bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati

tulus kepada :

1. Direktur RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerto yang telah mengijinkan saya

melakukan studi pendahuluan dan penelitian.

2. Dr. M. Sajidin, S.Kp.,M.Kes selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto yang

telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti pendidikan di Program

Studi S1 Keperawatan di STIKes Bina Sehat PPNI Kab. Mojokerto.

3. Ana Zakiyah, M.Kep selaku Ka. Prodi Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Bina Sehat

PPNI Kab. Mojokerto.

4. Ana Zakiyah, M.Kep selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta

memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.

5. Emyk Windartik, S,Kep,Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.

6. Staff dosen dan karyawan STIKes Bina sehat PPNI Kabupaten Mojokerto.

7. Teman-teman S1 Ilmu Keperawatan Angkatan 2016 dan semua pihak yang telah

membantu selama penyusunan skripsi ini.

8. Responden yang telah meluangkan waktu dan bekerja sama untuk memberikan data

yang dibutuhkan oleh peneliti.

v
Akhirnya penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna,

karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun yang

diharapkan akan menyempurnakan Skripsi ini.

Mojokerto, 24 Februari 2020

Penulis

vi
MOTTO

Teruslah berusaha sebisa dan sekuat mungkin.

Berlarilah selagi kuat dan mampu

Berjalanlah jika lelah dan masih mampu

Dan merangkaklah jika lelah dan masih mampu

Yang terpenting jangan berhenti atau putus asa masih ada banyak jalan dan cara untuk

menggapai impian dan suksesmu

Setiap individu memiliki prosesnya masing-masing

(Khoirunnisa’atur Rosydah)

vii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya…..


Saya ucapkan puji syukur alhamdulilah kepada Allah SWT atas segala limpahan dan
berkat-Nya bisa terselesaikannya skripsi ini dengan lancar. Dan skripsi ini saya
persembahkan untuk orang – orang yang sangat kusayangi

Ibuk dan Alm. Ayahku yang tercinta


Rasa terimakasih yang sangat besar kepada Ibuk sudah jadi Ibuk terhebat menghidupi
anaknya yang sedang berjuang selama 4 tahun kuliah ini seorang diri tanpa ada sosok Ayah.
Untuk Alm. Ayah keinginanmu sudah terwujud anakmu sudah bisa menjadi sarjana.
Terimakasih Ayah Ibuk tanpa kalian aku tidak mungkin bisa sampai titik ini. Terimakasih
dukungan motivasi dan finansial selama ini. Aku saat ini hanya bisa membalas dengan
selembar kertas yang tertuliskan kata cinta dan persembahan

Dosen Pembimbing
Kepada Bu Ana Zakiyah, M.Kep dan Bu Emyk S,Kep,Ns., M.Kes selaku dosen
pembimbing tugas akhir ini terimakasih atas bimbingan dan arahannya selama ini.

Kekasihku
Terimakasih Febrianto Islamudin sudah mau menemani suka duka dalam
mengerjakan skripsi ini sampai sekarang aku bisa membuat karya sederhana ini, terimakasih
selalu mendukungku memberikan aku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih juga bantuan finansialnya selama ini seperti membelikan buku untuk pengerjaan
skripsi ini selesai. Semoga aku bisa membalas kebaikanmu selama ini.

Sahabatku
Terimakasih semangat, bantuan dan doanya semua berkat kalian juga skripsi ini
selesai. Terimakasih sahabat dan teman – teman ku Dinda Okta, Sofiana Resita, Nur Gita, Eni
Yunita, Mbak Nita sepupuku yang memberikan aku semangat juga dan teman – teman ku
yang lainnya yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membantu menyelesaikan Skripsi
ini serta keluargaku yang juga mendukungku dalam menyelesaikan skripsi ini

viii
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROVIDING EDUCATION WITH


DEMONSTRATION METHODS TO THE SELF-CARE INDEPENDENCE OF
LEPROSY PATIENTS WITH SEL CARE DEFICITS

BY : KHOIRUNNISA’ATUR ROSYDAH

Problems experienced by leprosy sufferers include interference with nerve


function. As a result of the existence of peripheral nerve disorders in people with leprosy,
will lead to problems including mutilation absorbs, blindness, stiffness in the fingers, dry
and cracked skin, infections. Disabilities experienced by leprosy sufferers can get worse
due to lack of independence in terms of caring for themselves and injuries. This disease
requires continuous and complete treatment until self-care independence can be
achieved. Lack of management and accuracy of strategy by agencies and nurses causes
health education and education to patients also getting narrower, so nurses need to make
appropriate follow-up plans for patients. This study aims to analyze the effect of
providing education with demonstration methods on the self-care of leprosy patients with
self-care deficits. The research design used is quantitative research with a Pre-
experimental design using the One-Group Pretest-Posttest Design approach. The
population in this study was all leprosy inpatients in the jasmine room, the population on
May 14 to June 9 2020 was 47. Samples were taken by nonprobability sampling
technique with consecutive sampling. Samples were taken from the inclusion criteria
with a total of 30. The independent variable in this study Providing education with
demonstration methods and the dependent variable is self-care independence. Self-care
independence is measured through the instrument namely self-care questionnaire. The
data is tested using the Wilcoxon Signed Rank Test. Wilcoxon test analysis results show
the value of p value 0,000 <alpha (0.05) then H0 is rejected, which means there is an
influence of providing education with demonstration methods on the self-care
independence of leprosy patients with self care deficits. By providing education with the
demonstration method there is an influence on the level of self-care independence in
leprosy patients. This is due to changes in the behavior of leprosy patients who
experience less independence to good independence after being given an intervention
that is providing education with a demonstration method.

Keywords : Leprosy, Education with demonstration method, Self-care independence

ix
ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI DENGAN METODE DEMONSTRASI


TERHADAP KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI PASIEN KUSTA DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RSU SUMBERGLAGAH KABUPATEN
MOJOKERTO

OLEH : KHOIRUNNISA’ATUR ROSYDAH

Permasalahan yang dialami penderita kusta diantaranya adalah adanya gangguan


pada fungsi saraf. Akibat yang ditimbulkan oleh adanya gangguan saraf tepi pada
penderita kusta, akan mengakibatkan masalah diantaranya adalah mutilasi absorbs,
kebutaan, kekakuan pada jari, kulit kering dan pecah – pecah, infeksi. Kecacatan yang
dialami penderita kusta bisa bertambah parah akibat kurang kemandirian dalam hal
merawat diri maupun luka. Penyakit ini memerlukan pengobatan secara terus menerus
dan paripurna sampai dapat mencapai kemandirian perawatan diri. Kurangnya
manajemen dan ketepatan strategi oleh instansi maupun perawat menyebabkan
penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada pasien juga semakin sempit, sehingga
perawat perlu membuat rencana tindak lanjut yang tepat untuk pasien. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian edukasi dengan metode demonstrasi
terhadap kemandirian perawatan diri pasien kusta dengan defisit perawatan diri. Desain
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain Pre-eksperimental
menggunakan pendekatan One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian
ini seluruh pasien kusta rawat inap di ruang melati, populasi pada 14 Mei – 9 Juni 2020
adalah 47. Sampel diambil secara teknik nonprobability sampling dengan consecutive
sampling. Sampel diambil dari kriteria inklusi dengan jumlah 30. Variabel independen
dalam penelitian ini Pemberian edukasi dengan metode demonstrasi dan variabel
dependennya adalah kemandirian perawatan diri. Kemandirian perawatan diri diukur
melalui instrument yaitu kuesioner kemandirian perawatan diri. Data di uji menggunakan
uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisa uji Wilcoxon menunjukkan nilai p value
0,000 < alpha (0,05) maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh pemberian edukasi
dengan metode demonstrasi terhadap kemandirian perawatan diri pasien kusta dengan
defisit perawatan diri. Dengan pemberian edukasi dengan metode demonstrasi terdapat
pengaruh pada tingkat kemandirian perawatan diri pada pasien kusta. Hal ini disebabkan
karena adanya perubahan perilaku pasien kusta dari yang mengalami tingkat
kemandiriannya kurang sampai tingkat kemandiriannya baik setelah diberikan intervensi
yaitu pemberian edukasi dengan metode demonstrasi.

Kata Kunci : Kusta, Edukasi dengan Metode Demonstrasi, Kemandirian


Perawatan diri

x
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ..............................................................................................ii


LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................v
MOTTO .......................................................................................................................vii
LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................... viii
ABSTRACT..................................................................................................................ix
ABSTRAK.....................................................................................................................x
DAFTAR ISI.................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................xv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................18
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................18
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................22
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................22
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................................22
1.3.2 Tujuan Khusus ...............................................................................................22
1.4 Manfaat penelitian...................................................................................................6
1.4.1 Bagi Institusi Keperawatan/Rumah Sakit .....................................................23
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan ..............................................................................23
1.4.3 Bagi Masyarakat Dan Penderita Kusta .........................................................23
1.4.4 Bagi Peneliti..................................................................................................24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................. Error! Bookmark not defined.


2.1 Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan ................... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan.................. Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan........................ Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Sasaran Pendidikan Kesehatan ...................... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan .......... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Tahap-tahap Kegiatan Pemberian Edukasi .... Error! Bookmark not defined.

xi
2.1.6 Metode Pemberian Edukasi ........................... Error! Bookmark not defined.
2.1.7 Media Pembelajaran....................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Konsep Kemandirian dan Perawatan Diri............. Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Kemandirian................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Upaya Meningkatkan Kemandirian Perawatan DiriError! Bookmark not
defined.
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Perawatan Diri ........Error!
Bookmark not defined.
2.2.4 Mengukur Kemandirian Perawatan Diri ........ Error! Bookmark not defined.
2.2.5 Pengertian Perawatan Diri ............................. Error! Bookmark not defined.
2.2.6 Perawatan Diri Pasien Kusta.......................... Error! Bookmark not defined.
2.2.7 Perawatan Mata.............................................. Error! Bookmark not defined.
2.2.8 Perawatan Tangan .......................................... Error! Bookmark not defined.
2.2.9 Perawatan kaki ............................................... Error! Bookmark not defined.
2.3 Konsep Penyakit Kusta ......................................... Error! Bookmark not defined.
2.3.1 Pengertian Penyakit Kusta ............................. Error! Bookmark not defined.
2.3.2 Penyebab Kusta.............................................. Error! Bookmark not defined.
2.3.3 Penularan Kusta ............................................. Error! Bookmark not defined.
2.3.4 Tanda dan Gejala Kusta ................................. Error! Bookmark not defined.
2.3.5 Pemeriksaan Penunjang ................................. Error! Bookmark not defined.
2.3.6 Penatalaksanaan ............................................. Error! Bookmark not defined.
2.3.7 Prognosis Dan Pencegahan ............................ Error! Bookmark not defined.
2.3.8 Klasifikasi Kusta............................................ Error! Bookmark not defined.
2.4 Konsep Defisit Perawatan Diri ............................. Error! Bookmark not defined.
2.5 Faktor yang Berhubungan Dengan Perawatan DiriError! Bookmark not
defined.
2.5.1 Umur Penderita .............................................. Error! Bookmark not defined.
2.5.2 Perilaku .......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5.3 Pengetahuan ................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5.4 Tingkat Pendidikan / Edukasi ........................ Error! Bookmark not defined.
2.5.5 Jenis Kelamin................................................. Error! Bookmark not defined.
2.5.6 Jam Kerja ....................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5.7 Pendapatan ..................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5.8 Jenis Kusta ..................................................... Error! Bookmark not defined.

xii
2.5.9 Peran Petugas ................................................. Error! Bookmark not defined.
2.5.10 Peran Keluarga Penderita............................... Error! Bookmark not defined.
2.6 Kerangka Teori ..................................................... Error! Bookmark not defined.
2.7 Kerangka Konsep .................................................. Error! Bookmark not defined.
2.8 Hipotesis Penelitian............................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN .............................. Error! Bookmark not defined.


3.1 Desain Penelitian................................................... Error! Bookmark not defined.
3.2 Populasi,Sampling dan Sample............................. Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Populasi.......................................................... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Sampling ........................................................ Error! Bookmark not defined.
3.2.3 Sampel............................................................ Error! Bookmark not defined.
3.3 Identifikasi Varibel dan Definisi Operasional ...... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Definisi Operasional ...................................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Prosedur Penelitian ............................................... Error! Bookmark not defined.
3.5 Kerangka Kerja ..................................................... Error! Bookmark not defined.
3.6 Pengumpulan Data ................................................ Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Metode Pengumpulan Data............................ Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Instrumen Penelitian ...................................... Error! Bookmark not defined.
3.6.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................... Error! Bookmark not defined.
3.7 Pengolahan Data ................................................... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Editing............................................................ Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Coding............................................................ Error! Bookmark not defined.
3.7.3 Scoring ........................................................... Error! Bookmark not defined.
3.7.4 `Tabulating..................................................... Error! Bookmark not defined.
3.8 Analisi Data........................................................... Error! Bookmark not defined.
3.9 Etika Penelitian ..................................................... Error! Bookmark not defined.
3.9.1 Informant Consent (Persetujuan Responden) Error! Bookmark not defined.
3.9.2 Anonim (Tanpa Nama)................................... Error! Bookmark not defined.
3.9.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ........................ Error! Bookmark not defined.
3.10Keterbatasan.......................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................... Error! Bookmark not defined.


4.1 Hasil Penelitian ..................................................... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian .......................... Error! Bookmark not defined.

xiii
4.1.2 Data Umum.................................................... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Data Khusus ................................................... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan........................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................ Error! Bookmark not defined.


5.1 Simpulan ............................................................... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran...................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.2.1 Bagi Pasien Kusta .......................................... Error! Bookmark not defined.
5.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan.................................. Error! Bookmark not defined.
5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ............................... Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka.............................................................. Error! Bookmark not defined.

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Pengaruh Pemberian Edukasi dengan Metode


Demonstrasi terhadap Kemandirian Perawatan Diri Pasien Kusta
Dengan Defisit Perawatan Diri........................................................ 64

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Pengaruh Pemberian Edukasi dengan Metode


Demonstrasi terhadap Kemandirian Perawatan Diri Pasien Kusta
Dengan Defisit Perawatan Diri........................................................ 65

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Pengaruh Pemberian Edukasi dengan Metode


Demonstrasi terhadap Kemandirian Perawatan Diri Pasien Kusta
Dengan Defisit Perawatan Diri........................................................ 75

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Kusta PB dan MB menurut WHO................................. 53

Tabel 2.2 Klasifikasi Kusta PB dan MB menurut P2MPLP............................ 54

Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Pemberian Edukasi dengan Metode


Demonstrasi terhadap Kemandirian Perawatan Diri Pasien Kusta
Dengan Defisit Perawatan Diri........................................................ 71

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Umur Responden di


RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerkto ................................... 83

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pendidikan Responden


di RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerkto ............................... 84

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan Responden di


RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerkto ................................... 84

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin


Responden di RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerkto ............ 85

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Tingkat Kemandirian


Responden di RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerkto ............ 85

Tabel 4.6 Karakteristik Tingkat Kemandirian Perawatan Diri Sebelum Dan


Sesudah Dilakukan Pemberian Edukasi di RSU Sumberglagah
Kabupaten Mojokerto...................................................................... 86

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Persetujuan Studi Pendahuluan Dan Penelitian ..............106

Lampiran 2 Surat Balasan Persetujuan Studi Pendahuluan Dan Penelitian........107

Lampiran 3 Lembar Pengajuan Judul Skripsi .....................................................108

Lampiran 4 Lembar Bimbingan Proposal Skripsi ..............................................109

Lampiran 5 Lembar Revisi Ujian Proposal Skripsi ............................................115

Lampiran 6 Lembar Bimbingan Skripsi..............................................................116

Lampiran 7 Lembar Revisi Ujian Skripsi ...........................................................120

Lampiran 8 Lembar Permohonan Menjadi Responden ......................................121

Lampiran 9 Lembar Persetujuan Menjadi Responden........................................122

Lampiran 10 Kuesioner Penelitian ......................................................................123

Lampiran 11 Kisi-Kisi Kuesioner.........................................................................132

Lampiran 12 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ...................................................133

Lampiran 13 Tabulasi Data...................................................................................139

Lampiran 14 Hasil Tabulasi..................................................................................140

Lampiran 15 Lembar Dokumentasi Penelitian .....................................................145

xvii
18

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kusta merupakan suatu penyakit akibat infeksi bakteri

Mycobacterium leprae dan terutama menyerang kulit, membrane

mukosa (misalnya hidung), saraf perifer, mata, dan testis. Infeksi dari

kusta tergantung dari system kekebalan seseorang. Penyakit kusta dapat

disembuhkan, namun bila tidak diobati akan dapat menyebabkan cacat

yang permanen. Permasalahan yang dialami penderita kusta diantaranya

adalah adanya gangguan pada fungsi saraf. Akibat yang ditimbulkan

oleh adanya gangguan saraf tepi pada penderita kusta, akan

mengakibatkan masalah diantaranya adalah mutilasi absorbs, kebutaan,

kekakuan pada jari, kulit kering dan pecah – pecah, infeksi (Susanto &

Dkk, 2013). Kecacatan yang dialami penderita kusta bisa bertambah

parah akibat kurang kemandirian dalam hal merawat diri maupun luka.

Penyakit ini memerlukan pengobatan secara terus menerus dan

paripurna sampai dapat mencapai kemandirian perawatan diri.

Kurangnya manajemen dan ketepatan strategi oleh instansi maupun

perawat menyebabkan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada

pasien juga semakin sempit, sehingga perawat perlu membuat rencana

tindak lanjut yang tepat untuk pasien (Kozier, dalam jurnal (Pangestuti

& Dkk, 2012)).

Berdasarkan data WHO Asia Tenggara merupakan regional

dengan jumlah penderita kusta terbanyak di dunia pada tahun 2017


19

dengan angka kejadian sebesar 153.487 kasus dan 12.189 per

1.000.0000 mengalami kecacatan tingkat 2 (Herawati, 2019). Angka

prevalensi kusta di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 0,70

kasus/10.000 penduduk dan angka penemuan kasus baru sebesar 6,08

kasus per 100.000 penduduk (Info Datin KEMENKES RI, 2018). Data

yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur jumlah

penderita kusta berada di angka 0,9 persen mengacu pada data

terbaru 11 Januari 2019 dengan total 2.610 kasus. Penderita kusta

tertinggi ada di 8 kabupaten di Jatim. Ke delapan kabupaten ini, up date

data per 11 Januari 2019, dikatagorikan wilayah merah, karena

penyumbang penderita kusta terbesar di Jawa Timur. (DPRD Provinsi

Jawa Timur, 2019).

Jumlah kasus baru kusta di Kabupaten Mojokerto tahun 2017

didapatkan 35 yang menderita kusta dengan multi basiler (MB)/ Kusta

Basah. Data kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 tahun 2017

ada 15 penderita kusta. Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit

kusta menurut tipe/jenis tahun 2017 ada 30 penderita kusta pada multi

basiler/kusta basah (KEMENKES JATIM, 2018). Data di RS

sumberglagah sendiri, Tahun 2015 cacat derajat 1 tidak ada dan 3 orang

(13%) cacat derajat 2, dan Tahun 2016 sebanyak 11 orang (50%) cacat

derajat 1 dan 2 orang (9%) cacat derajat 2 dari target sebesar <5% (Arif

Taufan, Haryanto Joni, 2017).

Data studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal

13-14 Februari 2020 dari data rekam medis dan interview langsung
20

dengan pasien di RSU Sumber Gelagah Kabupaten Mojokerto dari hasil

pengambilan data selama tahun 2019 terdapat 578 pasien yang MRS

menderita kusta dan data bulan Januari tahun 2020 terdapat 47 Pasien

yang MRS menderita kusta. Dan dari wawancara dengan petugas disana

ada pasien yang mengalami defisit perawatan diri. Dari hasil interview

dengan pasien dan observasi 10 pasien kusta 4 orang mengalami

kemandirian perawatan diri kategori sedang yaitu pasien ada minat

untuk melakukan perawatan diri tetapi pasien tidak bisa melakukan

perawatan diri pada bagian tertentu sedangkan 6 orang menunjukkan

kemandirian perawatan diri kurang baik. Kemandirian yang kurang baik

disini maksudnya adalah pasien tidak mampu untuk merawat diri

sendiri dalam hal perawatan terkait penyakitnya yang berdampak pada

kecacatan pada pasien kusta dan dengan tanda gejala minat untuk

melakukan perawatan diri kurang.

Rata-rata pasien yang mengalami ulkus kembali secara berulang

dalam satu bulan dengan keadaan ulkus yang makin parah serta indikasi

bertambah parahnya kecacatan akibat kurang kemandirian dalam hal

merawat diri maupun merawat luka. Kemandirian yang kurang baik

disini maksudnya adalah ketidakmampuan seseorang untuk merawat

diri sendiri dalam hal perawatan terkait penyakit kusta yang akhirnya

berdampak pada kecacatan seperti jari kiting, lunglai, pemendekan,

mata tidak dapat menutup rapat, maupun luka pada kornea (Pangestuti

& Dkk, 2012).


21

Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan kecacatan pada

penderita kusta yaitu dengan melakukan perawatan diri. Perawatan diri

dapat digunakan untuk mencegah kecacatan baru dan mengurangi

keparahan kecacatan yang telah ada. Aktivitas perawatan diri yang baik

akan mampu mencegah atau mengurangi kecacatan pada penderita

kusta. WHO/ILEP menyebutkan bahwa penyakit kusta memiliki

dampak negatif pada orang yang mengalaminya karena menyebabkan

kecacatan fisik jika tidak dilakukan perawatan diri yang baik (Herawati,

2019). Home-based self care dalam Enhance Global Strategy WHO

diyakini dapat mencegah kecacatan kusta karena penyandang cacat

dapat melakukan perawatan diri secara mandiri yang dipantau secara

ketat (Dirjen PP&PL, 2012).

Masalah – masalah yang dialami oleh penderita kusta tersebut

dapat dicegah dengan perawatan diri yang benar. Perawatan tersebut

dapat dilakukan secara mandiri oleh penderita. Tindakan pencegahan

tersebut berdasarkan Guide To Elliminate Leprosy As A Public Health

Problem meliputi perawatan mata,perawatan tangan, perawatan kaki

(Susanto & Dkk, 2013). Salah satu bentuk pendidikan kesehatan bisa

dilakukan adalah dengan metode demonstrasi. Dimana metode

demonstrasi ini bertujuan untuk memperagakan suatu proses, situasi,

atau benda tertentu yang sedang dipelajari. Kelebihan metode ini adalah

pasien dapat mencoba melakukan sendiri apa yang telah diajarkan

(Pangestuti & Dkk, 2012).


22

Dengan demikian, dalam uraian diatas maka peneliti tertarik

untuk meningkatkan kemandirian perawatan diri pasien kusta agar tidak

terjadi cacat yang berkelanjutan atau mengalami defisit perawatan diri.

Dalam memenuhi hal tersebut maka dalam penelitian disertakan dengan

menggunakan metode demonstrasi yaitu dimana pemberi edukasi

memberikan edukasi, contoh, dan menerapkan secara langsung

bagaimana perawatan diri yang benar agar tidak terjadi defisit

perawatan diri sehingga diharapkan diharapkan dapat meningkatkan

kemandirian perawatan diri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat

dirumuskan masalah “Apakah ada pengaruh pemberian edukasi dengan

metode demonstrasi terhadap kemandirian pasien kusta dengan defisit

perawatan diri?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Membuktikan pengaruh pemberian edukasi dengan metode

demonstrasi terhadap kemandirian pasien kusta dengan defisit

perawatan diri di Ruang Melati RSU Sumberglagah Kabupaten

Mojokerto.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kemandirian perawatan diri pasien kusta dengan

defisit perawatan diri sebelum pemberian edukasi dengan metode


23

demonstrasi di Ruang Melati RSU Sumberglagah Kabupaten

Mojokerto.

2. Mengidentifikasi kemandirian perawatan diri pasien kusta dengan

defisit perawatan diri sesudah pemberian edukasi dengan metode

demonstrasi di Ruang Melati RSU Sumberglagah Kabupaten

Mojokerto.

3. Menganalisis pengaruh pemberian edukasi terhadap kemandirian

perawatan diri pasien kusta dengan defisit perawatan diri di

Ruang Melati RSU Sumberglagah Kabupaten Mojokerto.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Keperawatan/Rumah Sakit

Dapat menambah wawasan perawat tentang pentingnya

memberikan edukasi dengan metode demonstrasi terhadap

kemandirian pasien kusta dengan defisit perawatan diri.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dikembangkan penelitian lebih lanjut mengenai

masalah yang berkaitan dengan penyakit kusta, dan diharapkan

dapat memberikan informasi atau sebagai bahan kajian pustaka

bagi peneliti selanjutnya.

1.4.3 Bagi Masyarakat Dan Penderita Kusta

Dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat sehingga

dapat menanggulangi dan mencegah penyakit kusta di

lingkungan masyarakat. bagi penderita kusta, hasil penelitian ini

diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk


24

memaksimalkan kemampuan secara mandiri dalam upaya

pencegahan cacat kusta dan ikut berperan aktif dalam

melakukan perawatan diri pencegahan cacat kusta.

1.4.4 Bagi Peneliti

Dapat dijadikan sebagai wahana dalam mengaplikasikan

bidang ilmu yang telah dipelajari melalui suatu kegiatan

penelitian ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai