Oleh:
TINFILA TSANI
NIM : 2019 03 0620
i
HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA
LANSIA DI DESA GAMPANGSEJATI KECAMATAN LAREN
KABUPATEN LAMONGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Keperawatan
(S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang
Oleh:
TINFILA TSANI
NIM : 2019 03 0620
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya Bersumpah Bahwa Skripsi Ini Adalah Hasil Karya Sendiri Dan
atau publikasi.
TINFILA TSANI
NIM : 2019 03 0
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari :
Oleh
Pembimbing I
Darsini, S.Kep.Ns.,M.Kes
NPP : 01130510114
Pembimbing II
Fahrur Rozi,S.Kep.Ns.,M.Kep
NPP : 01130510....
iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI
PANITIA PENGUJI
Mengetahui
Ketua STIKES HUSADA Ka. Prodi Sarjana Keperawatan
Jombang STIKES HUSADA Jombang
v
BIODATA
Agama : Islam
Prodi : S 1 Keperawatan
Lamongan
Telepon : 082124489077
Email : tinfillatsani@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
vi
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan proposal penelitian dengan
judul “Hubungan Kecemasan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Desa
Gampangsejati Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan”.
Terselesaikan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes.,MM selaku Ketua STIKES HUSADA Jombang
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan
penelitian.
2. Sylvie Puspita, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Penguji Ketua dan Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang
3. Darsini,S.Kep.Ns.,M.Kes selaku pembimbing dan penguji I atas bimbingan dan
masukannya selama ini.
4. Fahrur Rozi,S.Kep.Ns.,M.Kep selaku pembimbing dan penguji II atas
bimbingan dan masukannya selama ini.
5. Orang tua saya yang selalu memberi doa dan dukungan dalam penyelesaian
proposal ini.
6. Teman – teman mahasiswa Sarjana Keperawatan STIKES HUSADA Jombang
atas bantuan dan dukungannya selama ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan proposal
penelitian ini.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan yang sifatnya membangun.
iii
ABSTRAK
Oleh :
Tinfila Tsani
iv
ABSTRACT
By :
Tinfila Tsani
v
DAFTAR ISI
vi
2.3.8 Konsep Hubungan Kecemasan Dengan Hipertensi ........ 35
2.3.9 PenelitianTerkait ............................................................. 37
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep ..................................................................... 40
3.2 Hipotesis ................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2.2 Klasifikasi hipertensi ............................................................. 10
Tabel 4.1 Definisi operasional penellitian ............................................. 47
viii
GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2 Klasifikasi Hipertensi ............................................................ 10
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ................................................................... 40
Gambar 4.4 Kerangka Kerja Penelitian ..................................................... 46
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
x
DAFTAR LAMBANG
1. d² : Tingkat signifikan
2. H1 : Hipotesis alternative
3. N : Besar sampel
4. n : Jumlah sampel
xi
DAFTAR SINGKATAN
1. Rt : Rukun tetangga
2. Rw : Rukun warga
3. STIKES : Sekolah tinggi ilmu kesehatan
xii
BAB I
PENDAHULUAN
yang ditandai dengan penurunan fungsi organ tubuh seperti otak, jantung, hati
dan ginjal serta peningkatan kehilangan jaringan aktif tubuh berupa otot-otot
tubuh. Penurunan fungsi organ tubuh pada lansia akibat dari berkurangnya
jumlah dan kemampuan sel tubuh, sehingga kemampuan jaringan tubuh untuk
2010). Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola
makan. Gaya hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan
hipertensi. Hal tersebut di dukung pendapat Anwar (2012) pada banyak orang
dasarnya kecemasan berupa keluhan dan gejala yang bersifat psikis dan fisik.
Gangguan ini sering dialami oleh individu yang berusia di atas 60 tahun dan
lebih banyak menyerang wanita dari pada pria. Gangguan kecemasan yang
akibat hipertensi sebesar 427.218 orang yang tergolong cukup tinggi dan
diseluruh dunia berkisar satu milliar lebih orang yang menderita hipertensi
50%. Angka kejadian hipertensi di Jawa timur pada tahun 2018 sebesar
65% sejumlah 21.014 penduduk angka ini meningkat dari tahun 2020
merokok, alkohol, aktivitas fisik, dan adanya stres atau kecemasan pada
pasien. Pengetahuan pasien hipertensi lansia yang kurang ini berlanjut pada
kebiasaan yang kurang baik dalam hal perawatan hipertensi. Lansia tetap
hipertensi ketika telah terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika telah
kualitas hidup. Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak
pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata (Wolff, 2006). Kecemasan dan
kuat yang berasal dari diri pasien hipertensi untuk sembuh akan memberikan
hipertensi tidak hanya dengan perawatan non farmakologi seperti olah raga,
diri kita merasa baik : Otot-otot yang kita gunakan untuk tersenyum akan
memberitahu otak kita bahwa kita sedang senang. Lakukan selama minimal
lompat. Hal ini penting untuk bergerak kelenjar getah bening kita untuk
mendapatkan racun keluar dari tubuh kita. Sekali lagi, ini akan memberitahu
otak kita bahwa kita sedang senang dan membuat kita merasa lebih baik.
Bangun dari meja anda secara teratur, Memeriksa dengan tubuh kita :
Berhubungan ketegangan ini dan perubahan emosi yang kita rasakan untuk
kita, Secara fisik menghapus ketegangan : Jika kita merasa tegang di lengan,
goyang lengan, jika kita merasa sesak di dada meregangkan dan memperluas
Lamongan?”
Lamongan?”
5
Lamongan.
Kabupaten Lamongan.
Kabupaten Lamongan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang dari bayi,
anak – anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua dengan perubahan fisik
dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang
2013).
7
8
panutan.
2. Tipe mandiri
4. Tipe pasrah
5. Tipe bingung
menyesal, pasif, mental, sosial dan ekonominya. Tipe ini antara lain :
a. Tipe optimis
9
b. Tipe konstruktif
1. Mudah jatuh
a. Faktor Psikologis
b. Gangguan Organis
a. Obat pencahar
b. Keadaan diare
c. Kelainan usus
sama dengan atau di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik sama dengan
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pada ginjal, jantung, dan otak bila tidak dideteksi secara dini dan
hipertensi menjadi:
mineralokortikoid, simpatomimetik).
1. Hipertensi Pulmonal
a. Preeklampsia
b. Hipertensi kronik
mengandung janin.
13
sebagainya.
1. Hipertensi essensial
2. Hipertensi sekunder
sekunder dari penyakit komorbid atau obat - obat tertentu yang dapat
b) Afrika –Amerika
h) Wanita hamil
1. Pusing
2. Mudah marah
3. Telinga berdenging
4. Mimisan (jarang)
5. Sukar tidur
6. Sesak nafas
8. Mudah lelah
9. Mata berkunang-kunang
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan
16
yaitu :
c. Kurangi alkohol
d. Menghentikan merokok
e. Olahraga teratur
b. Beta Blocker
c. Antoganis kalsium
lainnya.
d. Menjaga kestabilan BB
1. Pemeriksaan Laboratorium
ginjal.
18
2. CT Scan
3. EKG
hipertensi.
4. IUP
5. Photo Thorax
jantung.
2.2.7 Komplikasi
kematian otot jantung karena yang tidak adekuat, semakin lama aliran
19
(terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan memblock arteri yang
Kerja keras penuh tekanan yang mendominasi gaya hidup masa kini
tekanan darah.
bahan makanan yang segar. Gaya hidup serba cepat menuntut segala
tubuh.
c. Obesitas
melalui air seni. Tetapi proses ini bias terhambat, karena kurang
minum air putih, berat badan berlebihan, kurang gerak atau ada
atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Hipertensi bisa
(Smeltzer,2009).
hipertensi
sistolik: 140-159 dan diastolic: 90- 99, Hipertensi stage II: sistolik:
>160 dan diastolic: >100, Hipertensi stage III: sistolik: >180 dan
diastolic: >110.
22
Wiramihardja,2010:66).
Gunarsa, 2008:27).
bahwa kecemasan adalah rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu
perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan
cemas merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya
suatu bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat ancaman yang jelas atau
sendiri, dan tidak berhubungan dengan objek yang nyata atau keadaan
b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah
diantaranya yaitu :
25
tersinggung.
berkonsentrasi.
individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan
bentuk.
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak
penyebabnya.
atau bahaya yang tidak nyata dan sewaktu-waktu terjadi pada diri
a. Faktor Fisik.
gejala kecemasan.
ujian. Ketakutan ini dianggap sebagai suatu unsur pokok normal dari
dipandang mengancam.
ciri kecemasan atau ketakutan yang tidak realistik, juga irrasional, dan
tidak dapat secara intensif ditampilkan dalam cara-cara yang jelas. Fitri
yang dapat muncul pada gangguan panik antara lain; sulit bernafas,
dingin, dan gemetar. Hal lain yang penting dalam diagnosa gangguan
nyata.
2008:304).
tidak bekerja atau belajar secara efektif, dan akhirnya dia akan
merasa tidak tenang, gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan
dan merupakan usaha untuk melindungi dirinya dari apa saja yang
a. Kepanikan yang amat sangat dan karena itu gagal berfungsi secara
sesuatu yang terjadi dimasa depan, merasa tidak tentram, sulit untuk
32
yang spesifik.
tersinggung.
lesu.
konsentrasi.
g. Gejala somatic, nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara
dengan kategori:
yang ada
dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil:
Kecemasan, rasa takut, stres fisik dan rasa sakit dapat meningkatkan
hati, gejala kognitif, gejala somatik dan gejala motorik. Gejala suasana
respon yaitu langsung dan tidak langsung. Respon langsung terjadi pada
tanda memiliki tujuan dan terjadi secara reflek (Clark & Beck, 2011).
Bantul.
Kecemasan
Tidak ada
Faktor –faktor Kecemasan . 1. Perasaancemas kecemasan
1. Lingkungan atau sekitar 2. Ketegangan
tempat tinggal 3. Ketakutan Ringan
4. Gangguan tidur
2. Emosi yang ditekan 5. Gangguan kecerdasan
3. Sebab-sebab fisik 6. Perasaan depresi
7. Gejala Somatik Sedang
8. Gejala sensorik
9. Gejala kardiovaskuler
Berat
10. Gejala pernafasan
11. Gejala gastrointestinal
12. Gejala urogenital
13. Gejala vegetative Sangat Berat
14. Tingkah laku pada
saat wawancara
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
: mempengaruhi
(Notoatmodjo.2005).
Lamongan.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada penelitian dengan
Gampangsejati Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan, dan pada bab ini akan
adalah cara untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan variabel.
Kekuatan antar variabel dapat di lihat dari nilai koefisien korelasi. Dengan
seksional silang dengan variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang
terjadi pada objek penelitian yang di ukur dan di kumpulkan secara simultan,
sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu (dalam waktu yang
bersamaan). (Setiadi,2007)
43
proposal) pada bulan Juni sampai dengan Juli 2021. Pengambilan data
Lamongan.
4.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang
(Sugiyono,2010).
Lansia.
4.3.2 Sampel
4.3.4 Sampling
populasi (Sugiyono,2010).
45
Identifikasi Masalah
Penyusunan Proposal
Rancangan Penelitian
Analitik Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional
Populasi
Semua lansia di Desa Gampangsejati Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan sejumlah 49
orang
Sampling
Total Sampling
Sampel
Sebagian lansia di Desa Gampangsejati Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan sejumlah 49
orang
Pengelolaan Data
Editing, Scoring, Coding, Tabulating
Analisis Data
Analisis univariat, Bivariat,
Hasil
1. Variabel Independen
sebagai variable bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab
Kabupaten Lamongan.
2. Variabel Dependen
(Hidayat,2007).
4.7.1 Instrumen
alat ukur menggunakan tanda cek list (√) kuesioner dalampenelitian ini
sebagai berikut:
Jombang.
responden.
data
pengolahan selanjutnya.
a. Kecemasan
Kriteria:
b. Hipertensi
Stage I : 140-90
Stage II : >160->100
a. Data umum
1) Usia lansia
25-39 =1
45-50 =2
>65 =3
2) Jenis Kelamin
Laki-Laki =1
Perempuan =2
3) Pendidikan
Tidak Tamat SD =1
SD =2
SMP =3
SMA =4
Perguruan Tinggi =5
4) Pekerjaan
Tidak Bekerja =1
IRT =2
PNS/TNI/POLRI =3
Wiraswasta =4
Buruh Tani =5
5) Status Perkawinan
1 = Menikah
52
2 = Belum Menikah
1. Analisis Univariat
(Ghozali, 2011).
P=NF x 100%
Keterangan:
53
0% : Tidak seorangpun
1-25% : Sebagian kecil
50% : Setengahnya
100% : Seluruhnya
2. Analisis Bivariat
SPSS 20. Dimana p < 0,05 maka ada hubungan Kecemasan dengan
ijin kepada institusi atau lembaga terkait tempat penelitian. Peneliti akan
didampingi asisten peneliti yang telah diberikan penjelasan tujuan dan metode
untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap akan
dengan responden 49 lansia. Hasil penelitian disajikan dalam tiga bagian yaitu
gambaran umum lokasi penelitian, data umum dan data khusus. Data umum
terdiri dari karakteristik usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan Status
yang akan dilakukan penelitian dalam seminggu per hari secara aktif di
orang (85,7%).
(49,0%).
1. Kecemasan
2. Kejadian Hipertensi
Kejadian Hipertensi
Total
Stage I Stage II Stage III
Kecemasan
F % F % F % F %
(42,9%).
signifikan dari 0,05 atau (ρ < α), maka data H0 ditolak dan H1
5.2 Pembahasan
berat sejumlah 27 orang (55,1%). Dan dari data kuesioner hars yang
berat dan tidak bisa bercerita kepada keluarganya setiap ada masalah
tekanan darah.
2010:104)
62
terhadap segala sesuatu. Dan pada usisa lanjut sangat rentan mengalami
hidupnya.
pada pria sama dengan wanita, namun wanita lebih cenderung gampang
63
kurang.
daya serap seseorang dalam memahami cara hidup yang sehat itu
kecemasan.
perubahan kearah yang lebih dewasa lebih baik, dan lebih matang pada
kecemasan (Rahayu,2013).
24 orang (49,0%).
mengalami stress.
status sosial ekonomi keluarga semakin baik maka akan semakin baik
darah, dan tidak jauh pula seseorang tersebut juga mengalami kenaikan
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
pada ginjal, jantung, dan otak bila tidak dideteksi secara dini dan
terjadi pada lansia berumur 40-65 tahun, dimana pada usia tersebut, usia
usia yang menyebabkan penurunan fungsi organ tubuh dan organ tubuh
proses kenaikan tekanan darah, pada usia lanjut sangat sensitif terhadap
segala sesuatu, misal pola makan yang tidak baik dan sehat, kurang olah
dan arteri kecil, jantung, ginjal, retina dan susunan saraf pusat.
hipertensi dini pada pasien umur 20-40 tahun (dimana tahanan perifer
67
(Sharma, 2008).
dibandingkan perempuan.
pada pria sama dengan wanita, namun wanita terlindung dari penyakit
juga kurang.
darah.
perubahan kearah yang lebih dewasa lebih baik, dan lebih matang pada
24 orang (49,0%).
rumah tangga.
tekanan darah.
atau nilai probabilitas (0,001) jauh lebih rendah standart signifikan dari
0,05 atau (p < a), maka data H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
seseorang yang mudah stress maka akan mudah pula seseorang tersebut
tidak cemas.
BAB VI
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dalam
Pada Lansia” penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Juli 2021.
6.1 Kesimpulan
Stage 2.
6.2 Saran
2. Bagi Perawat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan dasar untuk
fisik, trauma atau konflik, lingkungan awal yang tidak baik pada lansia dan
(AHA) American Heart Association 2014. .All About Heart Rate (Pulse).
Available.
Arikunto. S 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Refisi Edisi VI.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Clark, D. A., & Beck, A. T 2011. Cognitive therapy of anxiety disorders: Science
and Practice. New York: Guilford Press.
Fitri Fauziah & Julianty Widuri. 2007. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, dan
lansia. Universitas Indonesia (UI-Press): Jakarta
Fitri Fauziah & Julianty Widuri. 2007. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, dan
lansia. Universitas Indonesia (UI-Press): Jakarta.
Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC.
Guyton, A.C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.
Hidayat, A.A. 2007, Metode Penelitian Keperawatan Dan Tehnik Analisa
Data. Penerbit Salemba Medika.
Kholil Lur Rochman. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: Fajar Media Press.
Kholil Lur Rochman. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: Fajar Media
Press. Kholil Lur Rochman. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: Fajar
Media Press. Kusmiyati, Yuni, dkk. 2009. Hubungan kecemasan dengan
hipertensi. Yogyakarta :Fitramaya.
Ma’ rifatul. Azizah 2013. Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Mustamir Pedak. 2009. Metode Super nol Menaklukkan Stres (cemas). Jakarta:
Hikmah Publishing House.
Nafrialdi. 2009. Anti hipertensi. Sulistia Gan Gunawan (ed). Farmakologi dan
Terapi Edisi 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
Oparil, S., Zaman, MA., Calhoun, DA. 2003. Pathogenesis of Hypertension, Ann
Intern Med 2003.
Smeltzer. 2009. Buku Ajar Keperawatan hipertensi Brunner & Suddarth ( Edisi 8
Volume 1). Jakarta: EGC.
Winkelman, C., 2016. Care or Patients with Acute Kidney Injury and Chronic
Kidney Disease InIdnatavicius, D.D., and Workman, M.L., Medical
Surgical.Nursing : Patients-Centered Collaborative Care Eighth Edition.
Elsevier, p. 1432.
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden
Usia 1. 25 – 39th
2. 40 – 65th
3. > 65 th
Jenis Kelamin 1. Laki – laki
2. Perempuan
Pendidikan 1. Tidak tamat SD
2. Tamat SD
3. Tamat SMP
4. Tamat SMA
5. Tamat Perguruan tinggi /sederajat
Pekerjaan 1. Tidak bekerja
2. IRT
3. PNS/ TNI/ POLRI
4. Wiraswasta/ karyawan swasta
5. Buruh/ buruh tani/ nelayan/ peternak/
petani
Status Perkawinan 1. Menikah
2. Belum menikah
Petunjuk Pengisian:
Pada tiap – tiap nomor, berilah tanda “√” pada kotak sebelah kiri sesuai
planning. Pilihan boleh satu atau lebih dari satu, sesuai dengan gejala yang
dirasakan responden.
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)
Respon Kecemasan
1. Respon Cemas
Cemas
Firasat buruk
Mudah tersinggung
2. Ketegangan
Merasa tegang
Lesu
Mudah terkejut
Mudah menangis
Gemetar
Gelisah
3. Ketakutan
Pada gelap
Ditinggal sendiri
Sukar tidur
Mimpi buruk
5. Gangguan kecerdasan
Sukar konsentrasi
Sering bingung
6. Perasaan Depresi
Hilangnya minat
Sedih
Kaku
Kedutan otot
Gigi gemerutuk
Telinga berdenging
Penglihatan kabur
Merasa lemas
Perasaan ditusuk-tusuk
Denyut nadicepat
Rasa tercekik
Nafas pendek/sesak
Sulit menelan
Perut melilit
Gangguan pencernaan
Muntah
Mulut kering
Muka kering
Mudah berkeringat
Pusing/sakit kepala
Gelisah
Tidak tenang
Mengerutkan dahi
Muka tegang
Otot mengeras
Muka merah
Lampiran 2
T ek anan d ar ah
NO Umu r
Sistole Diastole
Lampiran 3
Correlations
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 Skor
S1 Pearson 1 .037 .292* .107 .037 .263 .231 .102 .373** .171 .359* .388** .226 .107 .533**
Correlation
Sig. (2-tailed) .803 .042 .464 .803 .068 .109 .486 .008 .241 .011 .006 .118 .464 .000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S2 Pearson .037 1 .073 -.047 1.000** .216 .112 .078 .207 .302* -.045 .374** .171 .167 .544**
Correlation
Sig. (2-tailed) .803 .619 .746 .000 .135 .444 .595 .154 .035 .761 .008 .240 .251 .000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S3 Pearson .292* .073 1 .050 .073 -.017 -.015 -.128 .006 -.293 -.110 .413**
*
.046 .107 .247
Correlation
Sig. (2-tailed) .042 .619 .732 .619 .909 .919 .380 .967 .041 .450 .003 .751 .466 .087
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S4 Pearson .107 -.047 .050 1 -.047 .291* .135 *
.238 .323 -.015 .147 .029 .403** .061 .372**
Correlation
Sig. (2-tailed) .464 .746 .732 .746 .042 .355 .099 .023 .917 .314 .846 .004 .678 .009
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S5 Pearson .037 1.000* .073 -.047 1 .216 .112 .078 .207 .302 -.045 .374**
*
.171 .167 .544**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .803 .000 .619 .746 .135 .444 .595 .154 .035 .761 .008 .240 .251 .000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
* ** *
S6 Pearson .263 .216 -.017 .291 .216 1 .069 .277 .973 .162 .209 .188 .290 .206 .663**
Correlation
Sig. (2-tailed) .068 .135 .909 .042 .135 .637 .054 .000 .266 .149 .195 .044 .155 .000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S7 Pearson .231 .112 -.015 .135 .112 .069 1 .010 .104 .291* .164 .243 .009 .157 .374**
Correlation
Sig. (2-tailed) .109 .444 .919 .355 .444 .637 .948 .478 .042 .259 .092 .950 .282 .008
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S8 Pearson .102 .078 -.128 .238 .078 .277 .010 1 .261 .091 .168 -.006 .222 -.080 .341*
Correlation
Sig. (2-tailed) .486 .595 .380 .099 .595 .054 .948 .070 .536 .248 .969 .125 .586 .017
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S9 Pearson .373** .207 .006 .323* .207 .973** .104 .261 1 .207 .259 .237 .305* .243 .711**
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 .154 .967 .023 .154 .000 .478 .070 .154 .073 .102 .033 .092 .000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S10 Pearson .171 .302* -.293* -.015 .302* .162 .291* .091 .207 1 .391** .136 .284* .256 .440**
Correlation
Sig. (2-tailed) .241 .035 .041 .917 .035 .266 .042 .536 .154 .006 .352 .048 .076 .002
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
*
S11 Pearson .359 -.045 -.110 .147 -.045 .209 .164 .168 .259 .391** 1 -.041 .097 .134 .374**
Correlation
Sig. (2-tailed) .011 .761 .450 .314 .761 .149 .259 .248 .073 .006 .780 .509 .358 .008
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S12 Pearson .388 .374 .413**
** **
.029 .374** .188 .243 -.006 .237 .136 -.041 1 .344* .239 .587**
Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .008 .003 .846 .008 .195 .092 .969 .102 .352 .780 .016 .098 .000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S13 Pearson .226 .171 .046 .403** .171 .290* .009 .222 .305* .284* .097 .344* 1 .196 .556**
Correlation
Sig. (2-tailed) .118 .240 .751 .004 .240 .044 .950 .125 .033 .048 .509 .016 .176 .000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
S14 Pearson .107 .167 .107 .061 .167 .206 .157 -.080 .243 .256 .134 .239 .196 1 .459**
Correlation
Sig. (2-tailed) .464 .251 .466 .678 .251 .155 .282 .586 .092 .076 .358 .098 .176 .001
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
Skor Pearson .533 .544**
**
.247 .372** ** **
.544 .663 .374 **
.341 .711 .440 .374 .587 .556 .459**
* ** ** ** ** **
1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .087 .009 .000 .000 .008 .017 .000 .002 .008 .000 .000 .001
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
N %
Cases Valid 49 100.0
Excludeda 0 .0
Total 49 100.0
Cronbach's N of
Alpha Items
.741 14
Item Statistics
Mean Std. N
Deviation
S1 .86 .935 49
S2 1.27 1.132 49
S3 1.16 1.231 49
S4 1.22 .743 49
S5 1.27 1.132 49
S6 1.65 1.234 49
S7 1.76 1.182 49
S8 1.47 1.157 49
S9 1.69 1.245 49
S10 1.12 .634 49
S11 1.29 1.118 49
S12 1.45 1.042 49
S13 2.31 1.294 49
S14 1.47 1.309 49
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Variance if Item- Total Alpha if Item
Deleted Item Correlation Deleted
Deleted
S1 19.12 49.360 .434 .720
S2 18.71 48.000 .424 .719
S3 18.82 52.903 .085 .757
S4 18.76 52.355 .282 .734
S5 18.71 48.000 .424 .719
S6 18.33 45.224 .554 .702
S7 18.22 50.719 .227 .741
S8 18.51 51.380 .194 .744
S9 18.29 44.250 .612 .694
S10 18.86 52.167 .368 .730
S11 18.69 50.925 .236 .739
S12 18.53 47.879 .483 .713
S13 17.67 46.849 .418 .719
S14 18.51 48.672 .304 .733
Scale Statistics
Case Processing
Summary
Case
s
Vali Missing Tota
d l
N Percen N Percent N Percent
t
Kecemasan * Hipertensi 49 100.0 0 .0 49 100.0
% % %
Nonparametric Correlations
Correlations
Kecemasa Hipertens
n i
Spearman's rho Kecemasan Correlation Coefficient 1.000 .459**
Sig. (2-tailed) . .001
N 49 49
Hipertensi Correlation Coefficient .459** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 49 49
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Frequencies
Statistics
Jenis Status
Usia Kelam Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Kecemasan Hipertensi
in
N Valid 49 49 49 49 49 49 49
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table Usia
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percent
Valid 40 - 65 Tahun 33 67.3 67.3 67.3
> 65 Tahun 16 32.7 32.7 100.0
Total 49 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percent
Valid Laki - Laki 26 53.1 53.1 53.1
Perempuan 23 46.9 46.9 100.0
Total 49 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percent
Valid Tidak Tamat SD 42 85.7 85.7 85.7
SD 5 10.2 10.2 95.9
SMP 2 4.1 4.1 100.0
Pendidikan
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percent
Valid Tidak Tamat SD 42 85.7 85.7 85.7
SD 5 10.2 10.2 95.9
SMP 2 4.1 4.1 100.0
Total 49 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percent
Valid Tidak Berkerja 20 40.8 40.8 40.8
IRT 24 49.0 49.0 89.8
PNS/ TNI / 4 8.2 8.2 98.0
PORLI
Buruh Tani 1 2.0 2.0 100.0
Total 49 100.0 100.0
Status Perkawinan
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percent
Valid Menikah 49 100. 100.0 100.0
0
Kecemasan
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percent
Valid Kecemasan Ringan 1 2.1 2.1 2.1
Kecemasan sedang 10 20.4 20.4 22.4
Kecemasan Berat 27 55.1 55.1 77.6
Kecemasan Sangat Berat 11 22.4 22.4 100.0
Total 49 100.0 100.0
Hipertensi
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percent
Valid Stage I 8 16.3 16.3 16.3
Stage II 32 65.3 65.3 81.6
Stage III 9 18.4 18.4 100.0
Total 49 100.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Case
s
Vali Missi Tota
d ng l
N Percent N Percent N Percent
Usia * Kecemasan 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Usia * Hipertensi 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Jenis Kelamin * 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Kecemasan
Jenis Kelamin * Hipertensi 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Pendidikan * Kecemasan 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Pendidikan * Hipertensi 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Pekerjaan * Kecemasan 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Pekerjaan * Hipertensi 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Status 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Perkawinan *
Kecemasan
Status Perkawinan * 49 100.0% 0 .0% 49 100.0%
Hipertensi