LHOKSEUMAWE
SKRIPSI
Oleh:
INTAN FAJRIA
NIM. 1707201077
SKRIPSI
Oleh:
INTAN FAJRIA
NIM. 1707201077
“karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai
(mengerjakan suatu pekerjaan) kerjakanlah pekerjaan lain dan hanya kepada Tuhanmu (sajalah)
kamu berharap” (QS. Al-Insyirah. 6-8).
Ya Allah, sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku dan setetes ilmu itulah yang akan
menghantam hambamu menuju jalan-Mu, kumohon restu dan hidayah dari-Mu rahmatilah
hidupku.
Teristimewa.....
Ayahanda Alm. Husaini dan Ibunda Nurhayati...
Untukmu Ananda persembahkan karya tulis ini, walaupun ayahanda tidak bersama ananda lagi
percayalah ayah sudah berhasil mendidik ananda menjadi seperti sekarang. Dan untuk ibunda
terima kasih atas pengorbanan yang selama ini telah engkau lakukan, dengan cucuran keringat,
cinta kasih dan doa-doamu kini telah menghantarkanku kegerbang masa depan, meskipun hari
esok sudah menjadi tanda tanya yang belum kutemui jawabannya. Dan untuk kakakku tercinta
Fera Ulva terima kasih atas dukungan serta perhatiannya selama ini.
Spesial buat sahabat-sahabat terbaikku (Nurul Izzah, Maulia Fitri, Cut Nurul A’la, Icha Novitasari,
Rosmita), akhirnya perjuangan berat kita jalani bersama dan berakhir dengan indah... yang pasti
kebersamaan kita begitu indah, penuh warna, ceria dan canda tawa yang takkan ada akhirnya. Dan
terima kasih juga buat kamu yang selalu nyemangatin walaupun kita beda pulau tetapi masih
dilangit yang sama.
Masih panjang jalan yang harus kutempuuh, mash banyak tantangan yang harus kuhadapi, ku
butuh rahmat-Mu Ya Allah...dan restumu Ibunda.....
INTAN FAJRIA
ABSTRAK
Intan Fajria
Hubungan Tugas Keluarga Dengan Pencegahan Hipertensi Pada Lansia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara
iv
The Nursing Science Course Program
STIKes Muhammadiyah, Lhokseumawe
Thesis, August 2021
ABSTRACT
Intan Fajria
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
langsung dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin
2. Ns. Novia Rizana, M.Kep, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
3. Ns. Sri Andala, M.Kep, Selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu
5. Ns. Ida Suryawati, M.Kep dan Ns. Novia Rizana, M.Kep selaku penguji I dan
penguji II.
vii
6. Seluruh staf pengajar pada Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes
7. Ibunda, kakak dan seluruh keluarga yang selalu mendo’akan serta memberikan
semangat dan dukungan baik moril maupun materil dalam penyusunan skripsi.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT, begitu juga
karena kekurangan adalah milik peneliti dan kelebihan hanyalah milik Allah
SWT, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk peneliti perbaiki kedepannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRAK........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR SKEMA.......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 6
1.3 Tujuan............................................................................................ 6
1.4 Manfaat ......................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Keluarga............................................................................ 8
2.1.1. Pengertian Keluarga............................................................. 8
2.1.2. Tipe Keluarga...................................................................... 8
2.1.3. Peran Keluarga.................................................................... 10
2.1.4. Fungsi Keluarga................................................................... 11
2.1.5. Tugas Keluarga................................................................... 12
2.2 Konsep Lanjut Usia (Lansia)......................................................... 14
2.2.1. Pengertian Lanjut Usia (Lansia).......................................... 14
2.2.2. Batasan Usia Lanjut............................................................. 15
2.2.3. Ciri-Ciri Lansia.................................................................... 15
2.2.4 Tipe Lanjut Usia................................................................... 17
2.3 Konsep Hipertensi......................................................................... 18
2.3.1 Pengertian Hipertensi............................................................ 18
2.3.2 Etiologi................................................................................. 19
2.3.3 Patofisiologi.......................................................................... 20
2.3.4 Komplikasi Hipertensi.......................................................... 20
2.3.5 Pencegahan Hipertensi.......................................................... 21
2.3.6 Kerangka Teori..................................................................... 25
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .................................................................................. 55
6.2 saran ............................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SKEMA
Halaman
Halaman
Lampiran 3 : Kuesioner
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
pelayanan dasar di masyarakat yang juga merupakan bagian perawat utama dalam
perawatan kesehatan keluarga dapat dilihat dari lima tugas keluarga di bidang
mengenai tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, merawat keluarga yang
utama hipertensi ialah untuk semua tipe penyakit stroke termasuk stroke iskemik,
faktor risiko utama untuk penyakit kronis dan kematian. Hipertensi (tekanan darah
tinggi) merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (Suprayitno & Huzaimah, 2020).
1
2
usia 25 sampai 44 tahun kejadian hipertensi bisa mencapai 29%, pada usia 45
sampai 64 tahun mencapai 51%, dan pada usia lebih dari 65 kejadian hipertensi
terjadi pada lanjut usia (Lansia). Solusi diharapkan dapat menurunkan angka
2020). Penyakit hipertensi memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target
organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah.
komplikasi. Tekanan darah harus diturunkan sampai dengan batas normal agar
kompikasi tidak terjadi. Komplikasi pada penderita hipertensi yaitu gagal ginjal,
penyakit jantung, cedera iskemik dan stroke apabila berlangsung dalam jangka
dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan dan
faktor risiko dapat dikendalikan. Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan
3
meliputi faktor genetik, jenis kelamin, ras dan usia. Sedangkan faktor risiko yang
stress, konsumsi garam yang berlebihan, pekerjaan, pendidikan dan pola makan
(Helni 2020).
kualitas hidup pada lansia apabila tidak segera diatasi melalui tindakan yang baik
penanganan yang tepat untuk hipertensi pada lansia sangat penting, hal tersebut
gaya hidup sehat dengan melakukan olahraga teratur, berhenti merokok juga
memperberat kerja jantung. Jenis makanan tidak sehat yang dapat menyebabkan
hipertensi yaitu makanan siap saji yang mengandung pengawet, kadar garam yang
terlalu tinggi dalam makanan dan kelebihan konsumsi lemak (Fatmawati, 2019).
hipertensi mencapai 22% dari total penduduk dunia, sebanyak 9,4 juta orang
meninggal karena hipertensi dan 51% kematian akibat stroke disebabkan oleh
2018 penyakit yang paling banyak diderita oleh lansia ialah hipertensi sebanyak
63,5%, prevalensi tekanan darah tinggi pada perempuan (36,85%) lebih tinggi
kelompok umur 31-44 tahun sebesar 31,6%, umur 45-54 tahun sebesar 45,3%,
umur 55-64 tahun sebesar 55,2%. Semakin bertambahnya umur seseorang maka
283.910 orang (25%), dari hasil tersebut menunjukkan bahwa masih rendahnya
dari profil kesehatan masyarakat Aceh tahun 2019 didapatkan bahwa riwayat
tekanan darah tinggi (hipertensi) di Aceh Utara sebanyak 102,023 orang, jumlah
laki-laki sebanyak 49.706 orang dan perempuan sebanyak 52,317 orang, yang
Menurut data dari Puskesmas Dewantara pada tahun 2020 jumlah pasien
anggota keluarga normal. Berdasarkan uji statistik didapatkan p_value 0,04 yang
berarti bahwa ada hubungan pelaksanaan tugas kesehatan pada keluarga dengan
klien hipertensi.
sectional dengan nilai p- value = 0,028 (α < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa keluarga yang mengenal masalah hipertensi pada lansia dengan baik maka
kejadian hipertensi cenderung lebih sedikit yaitu 40,5% dan keluarga yang tidak
baik dalam mengenal masalah hipertensi pada lansia akan cenderung lebih banyak
yaitu 65,4%.
penelitian korelasi dengan metode analitik survey dengan desain cross sectional.
keluarga dengan kejadian hipertensi berulang pada lansia dengan nilai signifikasi
Puskesmas Dewantara.
6
Puskesmas Dewantara.
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan dapat menjadi pengetahuan
Dewantara.
TINJAUAN PUSTAKA
mempengaruhi perilaku sehat dari setiap anggotanya, begitu juga status kesehatan
cenderung untuk merasa positif mengenai diri mereka sendiri dan keluarga
mereka. Sebaliknya, pada saat keluarga tidak mampu mencapai tujuan, keluarga
memandang diri mereka sendiri sebagai keluarga yang tidak efektif (Esti, 2020).
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
8
9
1) keluarga Inti (nuclear family), yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri,
bibi, kakek, nenek dan sebagainya. Tipe keluarga ini banyak dianut oleh
3) Keluarga dyad (the dyad family), yaitu suatu rumah tangga yang terdiri
atas suami dan istri belum mempunyai anak atau tidak mempunyai anak.
4) Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan anak
5) Single adult, yaitu kondisi dimana dalam rumah tangga hanya terdiri satu
1) Unmarried parent and chil family, yaitu keluarga yang terdiri atas orang
yang asli.
interpersonal, sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi
dan situasi tertentu. Peranan individu didasari dalam keluarga dan kelompok
a. Peran Ayah: ayah sebagai suami dari istri dan anak-anaknya, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai
b. Peran Ibu: ibu sebagai istri dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
11
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Di samping itu ibu jua dapat
diri yang positif, rasa memiliki dan dimiliki, rasa berarti serta merupakan
lansia sebagai bagian dari anggota keluarga yang memerlukan perawatan yang
lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan. Salah satunya
adalah penanganan terhadap penyakit degeratif yang banyak diderita oleh lansia
yang sering menimbulkan kecacatan. Menurut Mulia (2018), tugas keluarga dapat
yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan
segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan berapa besar
perubahannya.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
c. Memberikan perawatan anggota keluarganya yang sakit atau yang tidak dapat
keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu
merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat
diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan diatasi.
telah mengambil tindakan yang tepat atau benar, tetapi keluarga memiliki
14
tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
pertolongan pertama.
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Menua
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Banyak diantara lanjut usia
yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia pada
Menua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses
menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua (menua) yaitu
proses menurunya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam
diri dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian. Menjadi tua juga merupakan
15
proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu:
Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dak fisik, dimulai
dengan adanya perubahan dalam hidup. Seorang lansia rentan terhadap masalah
kesehatan seperti nyeri sendi, pendegaran kurang, penglihatan kabur, dan penyakit
sebagai berikut.
16
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
psikologis. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia.
Misalnya lansia yang memiliki motivasi rendah dalam melakukan kegiatan, maka
akan mempercepat proses kemunduran fisik, akan tetapi ada juga lansia yang
memiliki motivasi yang tinggi, maka kemunduran fisik pada lansia akan lebih
lama terjadi.
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan
terhadap lansia dan diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia
menjadi negatif, tetapi ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada
segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan
konsep diri yang buruk sehingga dapat memperlihatkan bentuk perilaku yang
buruk. akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia
menjadi buruk pula. Misalnya: lansia yang tinggal bersama keluarga sering tidak
kondisi inilah yang menyebabkan lansia menarik diri dari lingkungan, cepat
Pada tipe ini, lanjut usia kaya dengan hikmah, pengalaman, dapat
ramah, rendah hati, sederhana, dermawan memenuhi undangan serta bisa menjadi
panutan.
b. Tipe mandiri
Pada tipe mandiri, lansia senang mengganti kegiatan yang hilang dengan
kegiatan yang baru, selektif dalam mencarai pekerjaan dan teman pergaulan.
Lansia selalu mengalami konfik lahir batin pada tipe tidak puas serta
daya tarik jasmani, kehilangan kekuasaan, status, teman, dan bisa menjadi
pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, menuntut, sulit dilayani dan pengkritik.
d. Tipe pasrah
Pada tipe pasrah, lansia menerima dan menunggu nasib yang baik, serta
selalu mengikuti kegiatan beribadah, ringan kaki, dan pekerjaan apa saja mau
dilakukannya.
18
e. Tipe bingung
Pada tipe ini, lansia sering kaget, kehilangam kepribadian, mengasingkan diri,
darah diatas normal. Hal ini ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan
alat pengukur yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital
lainnya. Nilai normal tekanan darah seseorang dengan tinggi dan berat badan,
tingkat aktivitas nornal serta kesehatan pada umumnya adalah 120/80 mmHg.
Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya berada pada angka kisaran
stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah akan turun saat
tidur dan saat beraktivitas akan sebaliknya. Hipertensi merupakan gejala penyakit
yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dalam jangka panjang yang
dapat merusak organ-organ target tertentu seperti otak, ginjal, retina, jantung,
pembesaran ventrikel kiri/ bilik kiri, gagal jantung kronik, kerusakan retina mata/
orang merasa sehat walaupun hipertensi, keadaan ini tentu sangat berbahaya dan
2.3.2 Etiologi
Menurut Irwan (2017), penyakit darah tinggi atau hipertensi memiliki dua
a. Hipertensi Primer adalah suatu kondisi dimana tekanan darah tinggi terjadi
akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang
dengan pola makan tidak terkontrol akan berdampak pada kelebihan berat
badan atau bahkan obesitas. Hal ini juga dianggap sebagai pencetus awal
darah disebabkan oleh penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal
atau kerusakan sistem hormon tubuh. Pada ibu hamil, khususnya pada wanita
dengan berat badan di atas rata-rata tekanan darah umumnya meningkat saat
2.3.3. Patofisiologi
Angiotensinogen
Diencerkan dengan
Volume darah volume ekstraseluler
Tekanan darah
a) serangan jantung.
b) Stroke.
jantung rendah sehingga akan menyebabkan nyeri dada, serangan jantung maupun
gagal jantung, serangan jantung terjadi akibat suplai oksigen yang diperlukan
tinggi berpotensi untuk terjadinya ruptur aneurisme sehingga hal inilah yang
menurunkan aliran darah dan oksigen ke otak sehingga penderita akan mengalami
stroke.
tekanan darah dan untuk mencegah terjadinya komplikasi yaitu sebagai berikut.
22
a. Non Farmakologi
untuk menurunkan/ mengontrol tekanan darah. Beberapa hal yang dapat dilakukan
antara lain:
mengkosumsi garam rata-rata lebih 2,3 gram per hari. American Health
dari 1,5 gram. Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah
sedangkan jenis diet yang harus dihindari yaitu makanan yang manis serta daging
merah.
rutin 3-4 kali dalam per minggu dengan durasi kurang lebih 40 menit.
8) Menghindari stress
b. Farmakologi
maka pemberian terapi farmakologi dapat diberikan. Terapi pilihan awal dapat
1) Thiazide diuretic
tekanan darah sesuai dengan yang diharapkan. Pada penderita hipertensi usia <60
tahun tekanan darah yang diharapkan adalah <140/90 mmHg, usia >60 tahun
Pencegahan Hipertensi
Tugas keluarga Menurut (Mulia, 2018):
(Irwan, 2017):
a. Mengenal masalah
a. Mengukur tekanan
kesehatan setiap darah secara teratur.
anggotanya. b. Menurunkan BB
b. Mengambil keputusan. pada obesitas.
c. Memberikan c. Pembatasan
perawatan. konsumsi garam.
d. Modifikasi lingkungan. d. Tidak
mengkonsumsi
e. Memanfaatkan fasilitas
alkohol.
pelayanan kesehatan di e. Tidak merokok .
sekitarnya. f. Olahraga secara
teratur.
g. Diet rendah lemak
jenuh.
Hipertensi h. Menghindari stress.
i. Konsumsi sayur
dan buah.
Etiologi hipertensi
(Irwan, 2017):
a. Hipertensi primer:
dampak dari gaya
hidup dan lingkungan.
b. Hipertensi sekunder:
adanya penyakit
penyerta, seperti gagal
jantung, gagal ginjal
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
Ho: Tidak ada hubungan antara tugas keluarga dengan pencegahan hipertensi
Ha: Ada hubungan antara tugas keluarga dengan pencegahan hipertensi pada
Variabel Dependen
2 Pencegahan Upaya yang di Wawancara Kuesioner Nominal Dilakukan
Hipertensi lakukan oleh x ≥ 16,98
keluarga dalam
mengatasi
terjadinya Tidak
Hipertensi yaitu dilakukan
dengan cara gaya x < 16,98
hidup sehat, tidak
merokok, dan tidak
mengkonsumsi
makanan yang
banyak
mengandung
garam.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
yaitu rancangan penelitian yang mengkaji hubungan dua variabel pada satu
situasi. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara tugas keluarga dengan
pengumpulan data dilakukan bersamaan secara serentak dalam satu waktu antara
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
responden sebanyak 65 orang yang dipilih sesuai dengan kriteria tertentu oleh
28
28
29
1. Kriteria Insklusi
2. Kriteria Ekslusi
2021.
responden dari berbagai dampak yang mungkin timbul dalam kegiatan penelitian
memahami isi dari lembar persetujuan dan bersedia mengikuti kegiatan penelitian.
Peneliti tidak memaksa responden yang menolak untuk diteliti dan menghormati
responden bahwa penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
tetapi lembar tersebut hanya diberikan kode sesuai dengan kode responden
jawabkan.
peneliti, tujuan peneliti dan pernyataan bahwa bila menjadi responden berhak
memilih untuk ikut atau tidak ikut dalam penelitian. Responden menyetujui
tentang tata cara pengumpulan data dan tujuan dari penelitian yang dilakukan
bagian, yaitu:
a. Bagian A merupakan data demografi yeng terdiri dari umur, jenis kelamin,
pertanyaan positif adalah “Ya” diberi nilai 2 dan “Tidak” diberi nilai 1, dan
pertanyaan negatif adalah “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” diberi nilai 2.
positif adalah “Ya” diberi nilai 2 dan “Tidak” diberi nilai 1 pertanyaan negatif
adalah “Ya” diberi nilai 1 dan “Tidak” diberi nilai 2. Untuk pertanyaan
Uji coba instrumen dilakukan dengan dua cara yaitu uji validitas dan uji
reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan content validity dan construct validity.
untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah disusun oleh peneliti mampu
mengukur apa yang hendak diukur dan menunjukan sejauh mana kuesioner dapat
Nisam dengan jumlah responden 10 orang, dan hasil uji digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kuesioner yang telah disusun validitas dan reliabilitas.
mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun
34
tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji dengan
Content Validity (derajat kesesuaian isi) dan Construct Validity (melihat kaitan
antara dua gejala atau lebih). Adapun uji validitas dengan menggunakan product
momen :
Keterangan :
X : Skor pertanyaan
N : Jumlah Subjek
table nilai product moment, jika r hitung ≥ koefisien nilai table kritis r dengan
0,632 yaitu taraf signifikan 5% maka instrument yang diuji dinyatakan valid. Uji
validitas berguna untuk mengetahui apakah item-item pertanyaan yang ada dalam
pertanyaan untuk tugas keluarga didapatkan item no. 4, 12, dan 15 yang tidak
valid dan untuk pencegahan hipertensi pertanyaan yang tidak valid no. 3, 4, 5, 14,
dan 15, maka kedelapan pertanyaan tersebut tidak di pakai pada saat pengumpulan
data sehingga nomornya diurutkan kembali. Jadi untuk variabel tugas keluarga
terdiri dari 12 item pertanyaan dan variabel pencegahan hipertensi terdiri dari 10
item pertanyaan.
35
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Penyataan dikatakan reliabel jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Pengukuran reliabilitas pada umumnya dilakukan secara one shot atau
diukur sekali saja. Dalam uji reliabilitas sebagai “r” hasil adalah nilai alpha
cronbach. Ketentuannya adalah bila “r” alpha cronbach > “r” tabel, maka semua
Keterangan :
= Total varian
reliabilitas bertujuan untuk melihat sejauh mana instrumen dapat dipercaya atau
diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran instrumen
tersebut tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Nilai “r” tabelnya
adalah 0,632, jika hasilnya > 0,632 maka pertanyaannya reliabel, berdasarkan
hasil uji reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach 0,950 > 0,632.
36
berikut.
a. Editing
data.
b. Coding
dengan kode tertentu yang biasanya berupa angka. Dalam penelitian ini peneliti
waktu pentabulasi dan analisis data. Peneliti memberi kode untuk setiap hasil ukur
1) Data Demografi
a) Untuk umur responden kode 1 umur 60-74 tahun, dan kode 2 untuk umur
75-90 tahun.
c) Untuk pendidikan kode 1 tidak sekolah, kode 2 untuk Dasar, kode 3 untuk
“Tidak Dilaksanakan”.
2 “Tidak Dilaksanakan”.
c. Entry data
Entry data adalah kegiatan menginput atau memasukkan semua data yang
excel dan kemudian diolah serta di analisis dengan menggunakan perangkat SPSS.
d. Tabulating
meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk table atau grafik. Tujuan dari
masing-masing variabel yang diteliti. Data yang diperoleh terdiri dari data
skor yang diperoleh dilakukan perhitungan mean, median, modus, range, standar
38
deviasi, minimal dan maksimal untuk mendapatkan nilai tengah dan sebarannya
p = x 100%
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi
dependen/terikat). Analisa bivariat yaitu data dibuat dalam tabel silang untuk
melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan uji
statistic chi-square (x²), sehingga diketahui ada tidak hubungan yang bermakna
SPSS for windows versi 16 dengan batas kemaknaan (p_value = 0.05). data
(x²) selanjutnya dibuat suatu kesimpulan. Bila nilai p value 0.05 maka ada
a. Bila pada tabel 2x2 dijumpai nilai E (harapan) < dari 5, maka uji yang
b. Bila pada tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E (harapan) > dari 5, maka uji yang
c. Bila tabelnya lebih 2x2, misalnya 3x2, 3x3, dan lain-lain, maka gunakan uji
d. Uji likehood Ratio dan Liner Association, biasanya digunakan untu keperluan
lebih spesfik misalnya untuk analisa stratifikasi pada bidang epidemiologi dan
5014’N-97000’E. Berada pada Jalan Lintas Sumatera (Jalan Banda Aceh – Medan
Km. 253) dengan akses yang mudah di jangkau oleh masyarakat. Jarak Puskesmas
dengan Ibu Kota Provinsi Aceh yaitu Banda Aceh sejauh 235 Km dan jarak dari
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara
berusaha mensinergikan Visi dan Misi Dinas Kesehatan dan Kabupaten Aceh
Puskesmas Dewantara.
Kabupaten Aceh Utara dengan luas wilayah 39,47 km2 (3.947 ha) atau seluas 1%
sebagai berikut.
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Selat Malaka.
Kecamatan Dewantara berjumlah 48.354 jiwa dengan jumlah laki-laki 24.766 jiwa
dan perempuan 24.683 jiwa. Jumlah Rumah Tangga 10.325 dengan rata-rata jiwa
mencapai 122,5/km2.
a. Visi
tahun 2022.
b. Misi
pendekatan keluarga.
Sektor.
42
6) Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan dalam mewujudkan
juga terdapat jejaring fasilitas kesehatan yaitu Rumah Sakit dan Praktek Swata.
untuk Puskesmas dengan status non rawat inap, beberapa tenaga kesehatan yang
belum ada atau masih kurang seperti Rekam Medis, Gizi dan Apoteker .
masyarakat dan pelaku serta penentu dari setiap kegiatan dan program. Status
Keterapian Fisik 1 orang, Tenaga Keteknisan Medis 3 orang, dan Non Kesehatan
6 orang. Jumlah semua tenaga kerja di Puskesmas Dewantara yaitu sebanyak 199
orang.
subjek penelitian yaitu lansia yang ada riwayat hipertensi sebanyak 65 orang,
a. Karakteristik Responden
responden mayoritas pada rentang usia 60-74 tahun dengan jumlah 52 responden
(53,8%).
44
orang (78,5%).
ini adalah Chi-square ( ) dengan tingkat kemaknaan (α) sebesar 0,05 (5%).
Pencegahan
Hipertensi
Tugas Dilakukan Tidak Total α OR P_Value
Keluarga dilakukan
Dilaksanakan 48 1 49 208,000
73,8% 1,5% 75,4% 0,05 (19,943- 0,000
Tidak 3 13 16 2169,4)
Dilaksanakan 4,6% 20,0% 24,6%
Jumlah 51 14 65
78,5% 21,5% 100%
pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara didapatkan p_value 0,000 < α
= 0,05, hal ini membuktikan bahwa ada hubungan tugas keluarga dengan
keluarga dengan pencegahan hipertensi pada lansia. Dari hasil analisis diperoleh
lansia.
5.3 Pembahasan
didapatkan jumlah responden rentang umur pada 60-74 tahun lebih banyak yaitu
responden (20%).
pada umur rentang 60-74 tahun, seseorang individu akan berisiko terkena
penyakit hipertensi atau penyakit tidak menular lainnya. Kejadian hipertensi akan
wilayah yang berpenghasilan rendah dan terjadi pada lanjut (Suprayitno &
Huzaimah, 2020).
untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. Pada lingkungan pekerjaan seseorang bisa
langsung.
dalam mencegah terjadinya hipertensi, hal ini disebabkan oleh faktor pekerjaan
(30,7%), diikuti yang tidak sekolah sebanyak 13 responden (20%), dan yang
pola pikir yang lebih baik, semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin luas
wawasannya yang dapat dipengaruhi pola pikir dan juga nalar seseorang,
terjadinya hipertensi.
(Aristoteles, 2018).
(HDL).
(75,4%), dan tugas keluarga yang tidak dilaksanakan sebanyak 16 orang (24,6%).
terhadap penyakit hipertensi yang banyak diderita oleh lansia, upaya yang dapat
(Friedman, 2012).
keluarga (mengenal masalah hipertensi pada lansia) dengan baik maka kejadian
Dalam hal ini peneliti berasumsi, keluarga adalah langkah awal yang baik
kesehatan.
orang (21,5%).
dapat dilakukan oleh keluarga yaitu perilaku hidup sehat, tidak mengkonsumsi
teratur dan istirahat yang cukup, diet rendah lemak jenuh, menghindari stress, dan
kopi, konsumsi daging berlemak, faktor genetik dan stress psikologis. Kebiasaan
lemak berlebihan serta kebiasaan hidup sehat merupakan cara yang paling tepat
hidup yaitu dengan penurunan berat badan (pada obesitas), mengurangi asupan
hidup sehat, misalnya membiasakan konsumsi garam dan gula tidak berlebihan,
selalu rutin olahraga, tidak merokok, dan memeriksakan kesehatan secara teratur.
melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga lansia bisa mengetahui apa saja
Dalam hasil analisis data yang dilakukan untuk mengukur hubungan tugas
Dewantara diperoleh hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p_value = 0,000
< α 0,05 dan nilai OR 208,00. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan tugas
lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan. Salah satunya
adalah penanganan terhadap penyakit hipertensi yang banyak diderita oleh lansia,
upaya yang dapat dilakukan oleh keluarga, mengenal masalah kesehatan keluarga,
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, merawat keluarga yang
sekitarnya.
anggota keluarga normal. Berdasarkan uji statistik didapatkan p_value 0,04 yang
berarti bahwa ada hubungan pelaksanaan tugas kesehatan pada keluarga dengan
klien hipertensi.
Sedangkan penelitian Mulia (2018), tentang hubungan pelaksanaan tugas
didapatkan hasil berdasarkan uji statistik didapatkan p_value 0,028 < α = 0,05
yang berarti ada hubungan antara pelaksanaan tugas keluarga di bidang kesehatan:
Keluarga dianggap memiliki tugas yang sangat penting untuk mencegah dan
dalam keluarga adalah langkah awal yang baik untuk menghindari ancaman
sehingga tidak terjadinya komplikasi, upaya yang dapat dilakukan oleh keluarga
penelitian korelasi dengan metode analitik survey dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tugas keluarga dengan
kejadian hipertensi berulang pada lansia dengan nilai signifikasi p- value = 0,003
dan nilai α = 0,05 (p<0,05). Status sehat/sakit anggota keluarga dan keluarga
saling mempengaruhi. Oleh karena itu sangat penting bagi keluarga dapat
Dalam hal ini peneliti berasumsi, keluarga adalah langkah awal yang baik
gula tidak berlebihan, selalu rutin olahraga, tidak merokok, dan memeriksakan
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
p_value = 0,000 < α = 0,005 nilai dan OR 208,000 artinya keluarga yang
6.2 Saran
disarankan :
a. Bagi Peneliti
lansia.
b. Bagi Responden 55
untuk meneliti aspek lain dan dapat dikembangkan lagi tentang tugas keluarga