Oleh :
Nama : Indriana Nofita Milyunanti
NIM : 2016.02.017
i
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS
Proposal skripsi ini adalah hasil karya tulis ilmiah saya sendiri, dan saya tidak
melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan proposal skripi saya yang berjudul :
2020”
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
ii
iii
2016.02.017
LEMBAR PENGESAHAN
Hubungan Stunting Pada Anak Usia 12-18 Bulan dengan Status Mental Ibu (stress)
Saat Hamil di Puskesmas klatak Banyuwangi
2020
2016.02.017
Oleh:
Pembimbing 1
iv
v
Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Study S1 Keperawatan
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
NIM : 2016.02.017
“Hubungan Stunting Pada Anak Usia 12-18 Bulan dengan Status Mental Ibu (stress)
Saat Hamil di Puskesmas klatak Banyuwangi
2020”
Bersedia dimuat dalam majalah atau jurnal ilmiah atas nama pembimbing dengan
Banyuwangi, ...............................
2016.02.017
vii
Bissmillahirrohmannirrohim
Segala Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang Maha Besar
Dan Rosulku Muhammad SAW Tauladanku yang terbaik
Ayah dan ibuku tercinta, laki-laki dan perempuan terhebat didunia. Insyaallah
nanti engkau akan melihatku memakai toga dengan bangga, namun itu semua
belum bisa untuk membalas semua jasa dan kasih sayang yang telah engkau
berikan kepadaku. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan umur
yang panjang serta kebahagiaan kepada ayah dan ibuku tercinta, semoga
selalu dalam lindungannya.
Tim sukses penyeleseaian skripsi Adul wahid, semoga apa yang kita kerjakan
saat ini menjadi barokah.
-Allhamdullilahjazakumullohukhoiro-
viii
MOTTO HIDUP
“Mulailah dari tempat mu berada, dari dirimu sendiri, Gunakan yang kamu
punya lakukan yang kamu bisa sukses ada ditangan mu sendiri”
ix
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Hubungan
Stunting Pada Anak Usia 12-18 Bulan dengan Status Mental Ibu (stess)
Saat Hamil di Puskesmas klatak Banyuwangi
2020” dapat terselesaikan proposal ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep). Pada program studi S1
Keperawatan STIKes Banyuwangi.
Bersama ini perkenankan peneliti mengucapakan terimakasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. DR. H. Soekardjo, selaku Ketua STIKes Banyuwangi yang telah memberi
kesempatan dan fasilitas kepada peneliti untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Studi S1 Keperawatan di STIKes Banyuwangi.
2. Ns. Anita Dwi Ariyani, S.Kep., M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada
peneliti untuk menyelesaikan Program Studi S1 Keperawatan.
3. Ns. Ukhtul izzah, S.Kep., M.Kep., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbimngan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan
proposal ini.
4. Badrul Munif, S.Kep., M.Kep., selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbimngan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
5. Drg.zelfis, selaku kepala UPTD puskesmas klatak yang telah bersedia
memberikan ijin pengambilan data sekaligus tempat penelitian.
6. Kepada Orang tua saya ayah saya alm. Suwakit Rahmad dan ibu saya
Misnati yang tiada hentinya memberikan dukungan baik dari segi moril
maupun materil, beserta do’a yang tak pernah lepas dalam mengiringi setiap
langkah perjuangan penulis.
x
xi
7. Sahabat saya mega puspita sari dan keluarga besar 4A yang telah memberikan
warna dan cerita suka dan duka dalam sejarah perjalanan hidup peneliti
selama ini
8. Kepada Abdul Wahid tunangan saya yang telah membantu dan memberikan
semangat serta masukan dalam perjuangan peneliti.
Semoga Allah SWT, senantiasa membalas budi baik yang telah memberi
kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan proposal skripsi ini,
peneliti menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
peneliti menerima segala kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan proposal
kedepannya. Sehingga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi
profesi keperawatan.
xii
DAFTAR ISI
xiii
xiv
xvi
xvii
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Tabel Sitasi Hubungan stunting pada anak usia 12-23 bulan
dengan status mental ibu saat hamil (ansietas)....................................27
xix
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Stunting Pada Anak Usia 12-18
Bulan dengan Status Mental Ibu (stress) Saat Hamil di
Puskesmas klatak Banyuwangi 2020 ...............................................32
Bagan 4.1 Kerangka kerja Hubungan Stunting Pada Anak Usia 12-18
Bulan dengan Status Mental Ibu (stress) Saat Hamil di
Puskesmas klatak Banyuwangi 2020................................................35
xx
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
DAFTAR SINGKATAN
xxii
BAB 1
PENDAHULUAN
ini dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U)
2010). Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan
yang tidak sesuai kebutuhan gizi mulai janin masih dalam kandungan dan
baru nampak saat anak berusia dua tahun. (MCA Indonesia, 2014).
atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang
dialami oleh balita di dunia saat ini, pada tahun 2017 22,2% atau sekitar
150,8 juta balita di dunia mengalami stunting, namun angka ini sudah
2000 yaitu 32,6% dan sebaran kejadian stunting pada tahun 2017 diketahui
bahwa lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia 55%
mencapai 40 juta jiwa, dan banyak kabupaten tidak terbebas dari stunting
1
2
Dengan data terbanyak terdapat pada wilayah kerja puskesmas songgon dan
tangal 15 januari 2020 didapatkan data kasus sebesar 829 balita stunting pada
tahun 2018 dan pada tahun 2019 ditemukan sebesar 627 balita stunting.
Meskipun sudah terjadi penurunan akan tetapi angka balita dengan stunting
disebabkan oleh psikososial (stress, ansietas dan depresi) yang dialami oleh
apabila dijalani dengan respon perasaan yang positif dan sebaliknya akan
menjadi suatu masalah psikologis apabila dijalani dengan emosi yang negatif.
khususnya stress. Sress pada ibu hamil merupakan istilah dari kecemasan,
khawatir, gelisah, tidak tentram yang disertai dengan gejala fisik. Pieter &
penemuan jati dirinya dan persiapan menjadi orang tua, sikap memberi dan
sehingga dapat bekerja secara produktif, menghasilkan dan mampu ikut serta
sehat dan tidak nyaman, bahkan beberapa ibu hamil bisa jadi menolak
rongga panggul, ibu hamil bias jadi merasa cemas dan khawatir dikarenakan
Darmantilah, 2007).
(Lisbet, 2013). Lubis ( 2009) menjelaskan bahwa status mental pada ibu
tidak nafsu makan, sehingga menjadi lebih kurus dan asupan makanan ke
janin tidak maksimal sehingga ketika bayi dilahirkan terjadi gagal tumbuh,
penelitian mengenai Analisis Hubungan stunting pada anak usia 12-23 bulan
dengan status mental ibu saat hamil di puskesmas Klatak Banyuwangi tahun
2020.
4
Berikan Tablet Tambah Darah pada ibu hamil dan remaja puteri , Edukasi gizi
keluarga melalui pemberdayaan kearifan local, Nutrisi ibu hamil dan balita kurus,
Akses air bersih sanitasi lingkungan yang tersedia dan memenuhi syarat
kesehatan, Hidup sehat dimulai dari diri sendiri, Intervensi gizi pada ibu hamil
KEK, Gerakan masyarakat hidup sehat pada setiap siklus kehidupan, Intervensi
makanan pada balita gizi kurang dan gizi buruk, Zink diberikan pada balita,
Ingat fokus perhatian 1000 hari pertama kehidupan melalui pendekatan keluarga
pada anak usia 12-18 bulan dengan status mental (stress) ibu saat hamil di
stunting pada anak usia 12-18 bulan dengan status mental (stress) ibu
tahun 2020
pentingnya menjaga mental ibu saat hamil dengan baik sehingga titak
anak.
stunting dan dapat memperbaiki status gizi pada anak yang telah
terjadi stunting
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan (Hoffman et al, 2000;
asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian
makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi, Stunting terjadi mulai janin
masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua
6
7
sangat pendek
Darmantilah, 2007).
dan Sandy, 2013). Selain itu, saat anak sakit, lazimnya selera
2001).
1. Perubahan Emosional
seperti depresi atau khawatir, ibu mulai berpikir mengenai bayi dan
bayinya akan dilahirkan sehat. Rasa cemas pada ibu hamil akan
Kekhawatiran ibu hamil biasanya seperti apa yang akan terjadi pasa
saat melahirkan, apakah bayi lahir sehat, dan tugas-tugas apa yang
2. Perubahan aktifitas
3. Sensitif
psikis bayi.
4. Mudah cemburu
6. Perasaan Aambivalen
7. Perasaan ketidaknyamanan
8. Depresi
9. Stres
support keluarga dan tenaga medis. Selain itu, gejala cemas ibu
kencang, sering buang air kecil, sakit perut, tangan berkeringat dan
dan pingsan.
15
11. Insomnia
perasaan tidak senang, kurang tidur, atau sama sekali tidak bisa
tidur. Sulit tidur sering terjadi pada ibu-ibu hamil pertama kali atau
hamil dapat dilihat dari sulit tidur, tidak bisa memejamkan mata,
kehamilnnya.
kesehatan yang baik, dimana wanita merasa nyaman dan bebas dari
1. Support keluarga
sayang pada wanita dari ibu, terutama dari suami, anak jika sudah
keluarga baru.
yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi pasangan
orang tua sebaiknya meliputi kedua calon orang tua yaitu istri dan
5. Persiapan Sibling
stres ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban
rendah diri.
2. Dukungan Keluarga
3. Subtance abuse
4. Partner abuse
1. Depresi
digemari ibu, putus asa, cemas, timbul perasaan tidak berharga dan
22
badan bayi lahir rendah, dan jika gejala depresi pada bayi baru lahir
2. Stres
Stres merupakan pemikiran yang negatif dan perasaan takut dan hal
3. Insomnia
perasaan tidak tenang, kurang tidur atau sama sekali tidak bisa
dari sulit tidur, tidak bisa memejamkan mata dan selalu terbangun
pada dini hari. Dampak buruk dari insomnia bagi kesehatan antara
kelompoknya.
24
6. Perasaan Kecewa
7. Tekanan Batin
beragam pula .
26
Tabel 2.2 Tabel Sitasi Hubungan Pendidikan Orang Tua Dengan Perkebangan Anak
No. Penulis Desain Penelitian Analisa Variabel dan Alat Ukur Hasil Kesimpulan
dan Sampel Data
1. Rr. Dewi Desain Penelitian dengan Uji 1. Variabel independent 1. Terlihat bahwa 1. Hasil pengujian
Ngaisyah ini merupakan Chi Square dalam penelitian ini sebagian besar statistik
penelitian pada α = adalah social ekonomi tingkat pendidikan menunjukkan adanya
observasional 0,05 2. Variabel dependent ayah pada hubungan yang
menggunakan dalam penelitian ini kelompok signifikan antara
rancangan Cross adalah stunting pada stunting memiliki pendidikan ayah
Sectional, balita tingkat pendidikan dengan kejadian
1. N = 107 Balita 3. Dengan memberikan dasar yakni stunting. Keadaan ini
di Desa pertanyaan pada ibu sebanyak 104 senada dengan teori
Kanigoro, masing – masing balita, responden bahwa orang tua
Saptosari, meliputi apa (30,6%). Proporsi yang memiliki
Gunung Kidul. pendidikan ayah dan tersebut jauh lebih pendidikan yang
Analisa data berapa pendapatan banyak jika lebih tinggi akan
Bivariat ayah dibandingkan lebih berorientasi
menggunakan dengan pada tindakan
Uji Kai pendidikan ayah preventif, tahu lebih
Kuadrat . pada tingkat banyak tentang
lanjut, yakni masalah kesehatan,
hanya 8 responden dan memiliki status
(15,4%) kesehatan yang lebih
2. Dapat dilihat baik
bahwa jenis 2. stunting lebih banyak
28
Pekerjaan Ayah
yang terbanyak pendapatannya
adalah Petani, adalah dibawah
baik pada UMR yakni sebanyak
kelompok 67 responden
Stunting sebanyak (35,8%) , sedangkan
75 responden yang memiliki
(28,4%), maupun pendapatan diatas
pada kelompok UMR hanya sedikit
Tidak Stunting yakni sebanyak 45
sebanyak 189 orang (22%). Hal ini
responden sesuai dengan
(71,6%). pendapatan
Sulistyoningsih
bahwa meningkatnya
pendapatan akan
meningkatkan
peluang untuk
membeli pangan
dengan kualitas dan
kuantitas yang lebih
baik, sebaliknya
penurunan
pendapatan akan
menyebabkan
menurunnya daya
beli pangan yang
baik secara kualitas
29
2. Lidia Fitri 1 Jenis penelitian teknik 1. Variabel 1. dapat dilihat bahwa dari 55 1. dapat disimpulkan bahwa ada
analitik kuantitatif accidental independent orang balita yang tidak ASI hubungan yang bermakna antara
dengan desain sampling dalam penelitian ekslusif ternyata 23 orang ASI ekslusif dengan kejadian
cross sectional. pada α = ini adalah asi (41,8%) diantaranya stunting pada balita di
2 N = Populasi 0,05 esklusip ekoomi mengalami stunting. Puskesmas Lima
Sementara itu balita yang puluhBerdasarkan hasil uji
berjumlah 300 2. Variabel
diberikan ASI Jurnal Pearson Chi-Square
orang balita, dependent dalam Endurance 3(1) Februari
penelitian ini 2018 (131-137) Kopertis
adalah stunting Wilayah X 136 eklsusif
pada balita lebih beresiko kecil
3. Dengan mengalami stunting yaitu
menggunakan hanya 2 orang (10%). Hasil
KPSP chi-square diperoleh p
value 0,021 < 0,05
3. Uami A. 1. Desain Analisis 1. hubungan dengan usia, 1. Analisis bivariat 1. terdapat hubungan antara
Suca , Nur pene;itian bivariat peran ganda, dan dengan Chi Squre tipe kepribadian ibu dengan
Alam Fajar , kuantitatif dengan Chi kepribadian ibu Test menunjukkan kejadian stunting dengan p
Haerawati dengan Squre Test menggunakan bahwa 64,6% atau value 0,035 (p<0,05).
Idris
pendekatan kuesioner, untuk 51 balita yang
crosssectional. variabel tinggi badan tidak stunting 2.Ho diterima yang artinya
2. subjek ibu dan stunting dengan merupakan anak secara statistik tidak terdapat
antropometri dari ibu hubungan antara peran ganda
penelitian diambil
menggunakan berkepribadian B. dengan kejadian stunting.
dari 110 ibu dari
microtoise Berdasarkan uji
keluarga miskin Chi Square test
yang memiliki 2. Dengan menggunakan diputuskan H
balita usia 24-59 KPSP ditolak, yang
bulan, dengan maknanya o
30
Analisis bivariat
teknik simple menggunakan Chi
random Squre Test seperti
sampling.. pada tabel 2,
terlihat bahwa 21
balita atau 43,8%
balita yang
stunting dilahirkan
oleh ibu dengan
tinggi badan yang
pendek.
Berdasarkan hasil
uji statistik
diputuskan untuk
menolak H ,
artinya terdapat
keterkaitan o tinggi
badan ibu dengan
kejadian stunting
dengan pvalue
0.003 (p <0.05)
2. Analisis bivariat
dengan Chi Squre
Test seperti pada
tabel 2,
menyatakan bahwa
nilai p value untuk
variabel peran
31
Gambar 3.1 Kerangka konsep Hubungan stunting pada anak usia 12-18 bulan
dengan status mental ibu saat hamil di puskesmas klatak tahun 2020
33
hipotesis yaitu:
Ada hubungan yang signifikan antara stunting pada anak usia 12-18
bulan dengan status mental (stress) ibu saat hamil di puskesmas klatak tahun
2020.
BAB 4
METODE PENELITIAN
penelitian cross sectional yang mana diugkapkan oleh Nursalam (2016) yaitu
jenis penelitian yang mana waktu pengukuran/ obsevasi hanya satu kali pada
yang akan dilakukan, meliputi siapa yang diteliti (subjek penelitian), variabel
Populasi :
Semua ibu yang memiliki anak dengan stunting yang ada di wilayah kerja Puskesmas
klatak Banyuwangi sejumlah 627 orang, tahun 2020.
Incidental Sampling
Sample :
Sebagian ibu yang memiliki anak dengan stunting usia 12-23 bulan yang ada wilayah
kerja Klatak Banyuwangi sejumlah 116 Orang yang memenuhi kriteria inklusi n =89
Desain penelitian :
Cross sectional
Informed consent
Laporan penelitian
kesimpulan
Gambar 4.2 Kerangka kerja hubungan yang signifikan antara stunting pada
anak usia 12-18 bulan dengan status mental ibu saat hamil (stress)
di puskesmas klatak tahun 2020.
36
4.3.1 Populasi
memiliki anak dengan stunting usia 12-18 bulan yang ada di wilayah
dapat mewakili populasi yang ada, jadi teknik Sampling adalah cara
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
4.3.3 Sample
Sebagian ibu yang memiliki anak dengan stunting usia 12-18 bulan
37
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Eksklusi
2016).
menggunakan rumus :
N
n= 1 + N (d)2
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
116
n=
1 + 116 (0,05)2
116
=
1 + 0,29
39
116
= 1,29
= 89
maka dapat dinyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
stunting
Definisin Indicator
variabel Alat ukur Skala Skor
oprasional penelitian
Variable terjadinya dipresentasikan pengukuran Nominal 1. Sangat
independe gagal tumbuh dengan nilai z- tinggi badan Pendek : <
n : pada anak
score tinggi badan dengan alat -3,0
stunting yang tidak
menurut umur mikrotois dan 2. Pendek : >=-
sesuai dengan(TB/U) lembar 3,0 s/d <-2,0
umurnya - Jika dari obsevasi
perhitungan z
score diatas -3 sd
maka anak
dikatakan sangat
pendek
- Jika dari
perhitungan z
score kurang dari
sama dengan -3
sampai dengan
lebih dari -2
maka anak
dikatakan pendek
(WHO, 2010).
Variable Ketidak Berdasarkan Kuesioner Ordinal Stress
dependen : seimbangan (lovibond, 1995 DASS 42 normal : 0 – 14
status psikologi yang mengukur setatus R
mental ibu menyebabkans emosional negative ringan : 15 – 18
saat hamil stress pada ibu ansietas, Kuesioner
(stress) hamil. yang meliputi Ssedang : 19– 25
penilaian ansietas
adalah nomer : berat : 26 – 33
2, 4, 7, 9, 15, 19, 20, S
23, 25, 28, 30,36, 40, angat berat :
41. >35
41
meliputi:
Banyuwangi
ke puskesmas Klatak
yang antara lain meliputi dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas
observasi yang dilakukan yaitu stunting pada ibu yang memiliki anak
stress pada penderita ibu saat hamil dengan anak lahir stunting dengan
menggunakan kuesioner.
1. Coding
perlu.
kadang-kadang
2 : Sering
nilai (skor)
2. scoring
a) Stunting
Pendek : 1
Sangat Pendek : 2
Jawaban:
stress :
Normal 0 – 14
45
Ringan 15 – 18
Sedang 19 – 25
Berat 26 – 33
3. Tabulating
(Nursalam, 2013).
Data yang diperoleh diolah dengan tabulasi data sesuai dengan tujuan
ditolak, berarti ada hubungan yang bermakna antara dua variabel yang diukur
yaitu ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia dan jika p ≥ 0,05
penelitian.
subyek secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan dan
(Nursalam, 2013).
boleh memaksa.
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
berhak atas perlakuan yang sama dalam upaya pelayanan kesehatan tanpa
dan kesehatannya.
49
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A. Aziz. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Allen, L.H dan Gillespie, S.R. 2001. What Works? A Review of The Efficacy and
Ruzz Media.
Life. Blackwell Publishing Ltd Maternal and Child Nutrition. 7(3) : 5-18.
Dinas kesehatan profinsi jawa timur 2020. Profil kesehatan Jawa timur
2020.Surabaya
369(9555): 60–70.
50
Hariyanto , Suryono (2011) Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar .
Hoffman DJ, Sawaya AL, Verreschi I, Tucker KL, Roberts SB, 2000. Why are
metabolic rate and fat oxidation in shantytown children from São Paulo,
Brazil.
Janiwarti B., & Herri Zan.P. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan.
Yogyakarta: ANDI
Kasdu, Dini. 2009. Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Puspa
Swara
Kemenkes RI. 2012. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kementerian Kesehatan dan
JICA. Jakarta.
Gizi Anak. Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
51
Lestari, M., Lubis, G., dan Pertiwi, D. 2014. Hubungan Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Status Gizi Anak Usia 1-3 Tahun di
Lisbet Rimelfhi Sebataraja FO, Asterina. Hubungan Status Gizi dengan Status
Lubis, N. L., 2009. Depresi dan tinjauan psikologis. Jakarta: Prenada Media
Group.
Deepublish
Jakarta SalembaMedika.
Pieter HZ, Namora LL. 2010. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta:
Kencana.
Alfabeta
Afabeta
Varney, Helen. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC
WHO. (2010). Nutrition in adolescence - Issues and Challenges for the Health
Sector.
53
53
Lampiran 2
55
Lampiran 3
56
Lampiran 4
57
Lampiran 5
58
Lampiran 6
59
Lampiran 7
60
Lampiran 8
61
Lampiran 9
Kepada Yth :
Responden
Dengan Hormat,
anak usia 12-18 bulan dengan setatus mental (stress) ibu saat hamil di
ajukan.
Banyuwangi, 2020
Lampiran 10
62
pada anak usia 12-18 bulan dengan setatus mental ibu (ansietas) saat hamil
dari siapapun.
Banyuwangi, 2020
Responden
62
Lampiran 11
kuesioner
Depression Anxiety Stress Scales ( DASS 42)
2 : Sering
3 : Sangat sesuai dengan yang dialami, atau hampir setiap saat.
Tidak sabaran
6.
7. Mudah tersinggung
Mudah marah
9.
- Skala kecemasan : 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33, 35, 39
64
Indikator penilaian
Tingkat Kecemasan
Normal 0 – 14
Ringan 15 – 18
Sedang 19 – 25
Parah 26 – 33
Lampiran 12
Lembar Observasi
A. Petuntunjuk :
1. Isi biodata anda
2. Pilihlah jawaban dengan cara dicentang pada jawaban yang anda pilih dan
mengisi pada tempat yang tersedia
B. Data Demografi
1. Nama Ibu :
2. Perkerjaan ibu :
3. Perketjaan ayah :
4. Pendidikan ibu :
5. Pendidika ayah :
6. Nama Anak :
7. Usia anak :
8. Jenis kelamin :
C. Antropometri
1. BB Anak : Kg
No Pertanyaan Ya Tidak
1. saat hamil ibu mengalami tekanan
2. Anak menderika penyakit kronik
3. Pemberian asi pada anak usia 0-2 tahun
4. Upaya perbaikan gizi keluarga dengan makanan yang mengandung gizi
seimbang
5. Mengikuti posyandu
6. Jarak rumah jauh dengan pelayanan kesehatan
2. TB Anak : Cm
66
Lampiran 13
67
68
69
70
71