OLEH :
Sabrina Ayu Indah Iswari
2020.04.008
Disusun Oleh :
Ns.Badrul Munif.,S.Kep.M.Kep
NIDN. 0701089102
BAB 1
KONSEP KEHAMILAN
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna, yang terletak di dalam
rongga pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan genetalia eksterna, yang terletak
1. Stuktur eksterna
a. Vulva
Kata ini berarti penutup atau pembungkus yang berbentuk lonjong, berukuran
panjang, mulai klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil sampai ke belakang
dibatasi perineum.
b. Mons pubis
berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat jarang di
atas simfisis pubis. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea dan
ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar, dan ikal pada masa pubertas, mons
c. Labia mayora
menutupi lemak dan jaringan kulit yang menyatu dengan mons pubis.
labia minora, meatus urinarius, dan introitus vagina. Pada wanita yang belum
Setelah melahirkan anak dan mengalami cedera pada vagina atau pada
permukaan arah lateral kulit labia tebal, biasanya memiliki pigmen lebih
gelap daripada jaringam sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar dan
licin, tebal, dan tidak tumbuhi rambut. Sensitivitas labia mayora terhadap
sentuhan, nyeri, dan suhu tinggi. Hal ini diakibatkan adanya jaringan saraf
kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut yang , memanjang ke arah
bawah dari bawah klitoris dan dan menyatu dengan fourchett. Sementara
medial labia minora sama dengan mukosa vagina. Pembuluh darah yang
e. Klitoris
tepat di bawah arkus pubis. Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang
terlihat adalah sekitar 6x6 mm atau kurang. Ujung badan klitoris dinamai
glans dan lebih sensitif dari pada badannya. Saat wanita secara seksual
seperti keju yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai feromon. Istilah
klitoris berasal dari kata dalam bahasa yunani, yang berarti ‘’kunci’’ karena
dan persarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitif terhadap suhu,
terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina.
Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh
g. Fourchette
Fourchette adalah lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, dan
terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora di garis
h. Perineum
2. Struktur interna
a. Ovarium
ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira setinggi krista iliaka
b. Tuba fallopi
tuba fallopi dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar ialah pada
saat ovulasi.
c. Uterus
yang tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus normal memiliki
bentuk simetris, nyeri bila di tekan, licin dan teraba padat. Uterus terdiri
dari tiga bagian, fudus yang merupakan tonjolan bulat di bagian atas dan
sekmen uterus bagian bawah pada masa hamil. Tiga fungsi uterus adalah
persalinan.
miometrium.
serviks. Tes diagnostik dan bedah pada uterus dapat dilakukan tanpa
d. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan
selama siklus menstruasi dan selama masa hamil. Sel-sel yang di ambil dari
mukosa vagina dapat digunakan untuk mengukur kadar hormon seks steroid.
Cairan vagina berasal dari traktus genetalis atas atau bawah. Cairan sedikit
vagina.
1.2 Definisi Kehamilan
normal akan berlangsung selama 40 minggu yang dibagi menjadi tiga semester
kedua berlangsung antara minggu ke-14 sampai minggu ke-27, dan trimester ketiga
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan
dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
kehamilan adalah suatu proses yang alamiah dan fisiologis di dalam rahim seorang
Tanda dan gejala kehamilan dbagi menjadi tanda tidak pasti dan tanda pasti yang
decidua
Setiap wanita hamil akan mengalami perubahan buah dada. Tetapi bisa juga
waktu pagi terutama pada kehamilan pertama kali. Namun keadaan seperti
ini bisa terjadi pada penyakit lain, seperti hepatitis, malaria ulcus ventricule
Umumnya pada bulan ke dua kehamilan, wanita itu akan sering buang air
kemih, berhubung uterus yang membesar dan akan keuar dari PAP yang
menekan kandung kemih. Keadaan ini tidak menjadi tanda pasti sebab dapat
juga dikarenakan ada gangguan pada kandung kemih yang menyebabkan
volume menjadi lebih kecil dan menimbulkan rangsangan untuk buang air
Pada kehamilan terjadi antara kehamilan 16-20 minggu. Ini belum menjadi
tanda pasti karena perasaan ini adalah subyektif yang dirasakan ibu sendiri.
f. Membesarnya Perut
Pada kehamilan, perut makin lama makin besar teruitama setelah kehamilan
5 bulan, tetapi membesarnya perut bisa juga disebabkan oleh ascites, ovarial
cyste,tumor.
2. Tanda-tanda kemungkinan
pembesaran tersebut.
Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus
37,8 adalah salah satu tanda akan bahaya kehamilan. Serimg dipakai
g. Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
3. Tanda-tanda pasti
Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Wanita Hamil menurut Pitrawati (2018),
sebegai berikut :
1. Uterus
panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukuran muka belakang 22 cm. Pembesaran
- Tinggi Fundus Uteri 12 minggu diatas simphisis, 16 minggu antara pusat dan
2. Serviks Uteri
merah, agak kebiruan (lividae) disebut tanda Chadwick. Getah dalam vagina
biasanya bertambah dalam kehamilan, reaksi asam ph 3,5-6,0 reaksi asam ini
.
4. Ovarium
5. Payudara/mammae
timbunan air dan garam yang mendesak saraf sensorik. Pembuluh darah
- Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan biasanya
6. Sirkulasi Darah
Volume darah bertambah, tetapi penambahan plasmanya jauh lebih besar dari
rendah, hal ini disebabkan anemia fisiologis karena biasanya kadar hb turun.
- Hb 10 gr %
- Erytrosit 3,5/mm3
- leucosit 8000-10000/mm33
Perubahan sirkulasi darah, sistem respirasi, Tractus digestivus, Tractus
7. Sistem Respirasi
Pada kehamilan 32 minggu terdapat keluhan sesak dan nafas pendek. Hal ini
8. Tractus Digestivus
makanan lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam usus.
9. Tractus Urinarius
Pada bulan pertama kehamilan kandung tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan
bila kepala janin mulai turun ke bawah PAP keluhan sering kencing timbul lagi
karena kandung kencing mulai tertekan lagi Disamping itu terjadi poli uria
10. Kulit
pada daerah dahi, pipi, hidung, dikenal sebagai gravidarum, di areola mammae,
Pada wanita hamil, basal metaboli crate (BMR) meningkat 15-20 % pada
bulan
Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg. Kenaikan
berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir, hal ini
disebabkan oleh : hasil konsepsi (fetus, placenta, liquor amnii), dari ibu
(uterus, mammae, volume darah, lemak ,protein, retensi air yang meningkat).
a. Primigravida
Primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. Kehamilan
pertama bagi seorang wanita merupakan suatu pengalaman baru yang ditandai
dengan perubahan, baik itu perubahan fisik maupun psikologis (Pieter, 2013).
b. Multigravida
Pada multigravida atau seorang wanita yang hamil lebih dari satu kali
(Manuaba, 2010).
c. Grande multigravida
Grande multigravida merupakan wanita yang hamil lebih dari tiga kali atau
memiliki jumlah anak lebih dari lima orang dengan kemungkinan komplikasi
persalinan dan kala nifas; gangguan fisiologis kala nifas perlu diperhatikan
penyakit diabetes melitus, hepar, ginjal, serta gangguan jiwa atau cacat jasmani)
(Manuaba, 2010)
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Lama kehamilan yaitu
280 hari atau 40 pekan (minggu) atau 10 bulan (lunar months). Kehamilan dibagi
atas 3 triwulan (trimester): (a) kehamilan triwulan I antara 0 -12 minggu, (b)
kehamilan triwulan II antara 12 - 28 minggu, dan (c) kehamilan triwulan III antara
peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan
bahwa dirinya sedang mengandung. Pada trimester ini banyak wanita hamil yang
mengalami sedih, kecewa, depresi, cemas,dan penolakan. Seorang yang hamil pada
trimester ini masih fokus pada dirinya sendiri sehingga timbul rasa tidak percaya
buruk, yang pernah ibu alami sebelumnya. Namun perasaan itu bisa hilang dengan
disiapkan.
a. MInggu Ke- 2
bagian blastokist , terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini
kelak menjadi besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah
ectoderm. Pada waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah
ruangan amnion, yaitu ruangan kuning telur. sel-sel disekitar kuning telur
b. Minggu Ke-3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai
hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi Diferensiasi sel-sel
kulit dan sistem saraf, seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf
motorik. Sel-sel saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100 juta.
membesar sesuai
pertumbuhan tubuh.
b) Mesoderm
c) Endoderm
dimulai dari
c. Minggu Ke-4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan
arah bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula. Penutupan
saluran pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput. Pericardial
maxilla menjadi rahang yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung
liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang, plasenta
tumbuh sempurna.
d. Minggu Ke-5
e. Minggu Ke-6
Kepala terlihat lebih besar dari leher dan melengkung melampaui jantung.
Posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat
berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih
seperti kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan
ventral lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat
mengecil. Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi
f. Minggu Ke-7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk
pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai
merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam
mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama
tulang.
g. Minggu Ke-8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri
dari massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata
jenis kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai
hormon yang dikeluarkan oelh kelenjar kelamin, radiasi dan gizi ibu hamil.
pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis
dan laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas,
sempurna dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah
mulai diproduksi oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih
oleh splenn selama minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.
apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu .
sebagai berikut :
maka harus selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan ini yang menyebabkan
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram .Menurut SDKI
atau tanpa disertai rasa mules ringan, sama dengan pada waktu
menutup, dan uterus sudah banyak mengecil. Selain ini, tidak ada
Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur telah dibuahi tidak
kehamilan ektopik tidak sama diantara senter pelayanan kesehatan. Hal ini
tersering karena sel telur yang telah dibuahi dalam perjalanannya menuju
mencapai kavum uteri dan akibatnya akan tumbuh di luar rongga rahim. Bila
ektopik terganggu. Tanda dan gejala pada kehamilan muda, dapat atau tidak
ada perdarahan pervaginam, ada nyeri perut kanan/kiri bawah. Berat atau
yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding
abdomen. Dari Pemeriksaan dalam serviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri
atau 2 cm. Hadijanto (2008) pada permulaannya gejala mola hidatidosa tidak
seberapa berbeda dengan kehamilan biasa yaitu mual, muntah, pusing, dan
perkembangan lebih pesat, sehingga pada umumnya besar uterus lebih besar
dari umur kehamilan. Ada pula kasus kasus yang uterusnya lebih kecil atau
rumah sakit. Gejala perdarahan ini biasanya terjadi antara bulan pertama
kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa
pada trimester I bisa disebabkan karena mual muntah pada ibu hamil dan
dokter kandungan, terutama pada trimester pertama. Pemeriksaan ini penting untuk
bisa ditangani segera agar tidak membahayakan kondisi janin. Berikut pemeriksaan
kehamilan trimester 1 yang perlu ibu lakukan menurut Dharmayanti & Azhar
(2019), yaitu :
diketahui adanya hal-hal yang mungkin bisa berdampak pada kehamilan. Berikut
penyakit genetik.
Riwayat kesehatan ibu hamil, seperti penyakit apa saja yang pernah dan
masih sampai saat ini dimiliki, obat-obatan apa saja yang pernah dan masih
ada penyakit yang pernah dialami saat hamil dan bagaimana metode
Riwayat menstruasi: kapan waktu terakhir menstruasi dan masa ovulasi. Hal
2. Pemeriksaan Fisik
Selain itu, ibu hamil juga akan menjalani pemeriksaan fisik secara menyeluruh
yang meliputi:
Berat badan. Dokter dapat mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil dengan
hamil akan mengalami kenaikan berat badan walaupun usia kehamilan baru
menginjak dua bulan. Sedangkan ibu hamil yang sakit atau mengalami
morning sickness yang parah, biasanya akan sulit untuk meningkatkan berat
badan.
terhadap kondisi kesehatan ibu hamil. Namun, pengukuran tinggi badan ini
metode persalinan.
Abdomen, yaitu pemeriksaan pada bagian perut antara dada dengan pelvis.
pemeriksaan pada organ tubuh ibu hamil lainnya, seperti jantung, ginjal, atau
hati.
3. Tes Urine
Selain untuk memastikan bahwa ibu sudah positif hamil, tes urine juga
diidap oleh ibu hamil. Beberapa hal yang dapat diketahui dengan tes urine:
Kadar gula. Bila dalam urine ditemukan adanya kandungan gula yang
Kadar protein. Kadar protein yang tinggi dalam urine bisa menjadi
4. Tes Darah
Ibu hamil memang tidak wajib melakukan tes darah. Namun, dokter
Golongan darah
Selain memeriksa golongan darah (A, B, AB, atau O), ibu hamil juga
penting karena apabila rhesus ibu berbeda dengan rhesus bayi, maka
Hemoglobin
Pemeriksaan ini juga penting untuk mengetahui apakah ibu hamil
sekitar 10–16 gram per liter pada darah. Bila ibu hamil positif mengidap
Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ada infeksi virus pada liver
ibu hamil. Hal ini penting karena bila ibu positif mengidap hepatitis,
Pemeriksaan Rubella
kerusakan organ hati, diabetes, dan gangguan otak. Jadi, untuk mencegah
hal ini terjadi maka ibu perlu melakukan imunisasi sesegera mungkin.
BAB 2
Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup
aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. Psikososial menunjuk pada hubungan yang dinamis
antara faktor psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain.
Psikososial sendiri berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek
psikologis dari individu (pikiran, perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada
Psikologi UI). Istilah psikososial berarti menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-
2.2 Masalah Keperawatan Psikososial Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester I Dengan
Ansietas
Pada ibu hamil trimester 1 akan mengalami perubahan baik secara fisiologis dan
keperawatan psikososial pada ibu hamil trimester 1 yaitu ansietas, gangguan citra tubuh, dan
gangguan pola tidur. Masalah keperawatan psikososial (Orang Dengan Masalah Kejiwaan
(ODMK)) pada ibu hamil trimester 1 , menurut Nanda dan Standart Diagnosis Keperawatan
A. Ansietas
1. Definisi : Adalah keadaan emosi dan pengalaman subyektif individu tanpa obyek
yang spesifik karena ketidaktahuan dan mendahului semua pengalaman yang baru
seperti masuk sekolah, pekerjaan baru, atau melahirkan anak (Stuart, 2103) Kondisi
emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap obyek yang tidak jelas dan
a. Subyektif
2) Diare/ konstipasi
3) Gelisah
4) Berkeringat
5) Tangan gemetar
7) Lelah
8) Sulit berpikir
9) Mudah lupa
b. Obyektif
3. Diagnosis
Ansietas
1) Krisis situasional
3) Krisis maturasional
2016)
a. Subyektif
penampilan
b. Obyektif
1) Perubahan dan hilangnya anggota tubuh baik bentuk struktur dan fungsi
3. Diagnosis
5) Transisi perkembangan
6) Gangguan psikososial
radiasi)
a. Subyektif
b. Obyektif
Disorientasi
3). Lingkaran hitam
Letargi
rangsang
3) Kurang privasi
4) Reinstraint fisik
kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanita
akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan sebagai
berikut :
1. Tahap Antisipasi Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya
Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya
ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba
penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap
bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut
kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk
kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang
berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa
3. Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran) Tahap
bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang
informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta
internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak
Pada trimester pertama (13 minggu pertama kehamilan) sering timbul rasa
cemas bercampur rasa bahagis, rasa sedih, rasa kecewa, sikap penolakan,
perubahan seksual, fokus pada diri sendiri, stres dan goncangan psikologis
Bentuk perubahan psikologi ibu hamil pada trimester kedua seperti rasa
menolak dari ibu yang tampak dari sikap negatif seperti tidak
merupakan fase dimana identitas keibuan semakin jelas. Ibu akan fokus
peran baru sebagai seorang ibu. Kehidupan psikologis ibu hamil tampak
tubuh, keluarga, dan hubungan psikologis dengan janin. Pada fase ini,
dari adanya perasaan khawatir, rasa takut, bimbang dan ragu dengan
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respon otonom (sumber tidak diketahui oleh individu) sehingga individu akan
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
situasi. Individu yang merasa cemas akan merasa tidak nyaman atau takut, namun
tidak mengetahui alasan kondisi tersebut terjadi. Kecemasan tidak memiliki stimulus
dialami sesorang dan berhubungan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak
Ansietas adalah suatu perasaan takut dan tidak nyaman sehingga tubuh memiliki
kecemasan, yaitu teori psikologis dan teori biologis. Teori psikologis terdiri atas tiga
kelompok utama yaitu teori psikoanalitik, teori perilaku dan teori eksistensial.
Sedangkan teori biologis terdiri atas sistem saraf otonom, neurotransmiter, studi
1. Teori Psikologis
a. Teori Psikoanalitik
tersebut dari superego atau realitas eksternal. Sebagai respon terhadap sinyal
perasaan yang tidak dapat diterima agar tidak muncul ke kesadaran (Benjamin,
berlebihan salah satu atau pola tertentu dari mekanisme pertahanan (Videbeck,
2012).
b. Teori Perilaku
Menurut teori ini, kecemasan adalah respon yang dipelajari terhadap stimulus
lingkungan spesifik. Sebagai contoh, seorang anak yang dibesarkan oleh ayah
yang kasar, dapat menjadi cemas ketika melihat ayahnya. Hal tersebut dapat
c. Teori Eksistensial
Teori ini digunakan pada gangguan cemas menyeluruh tanpa adanya stimulus
Konsep utama teori eksistensial adalah individu merasa hidup tanpa tujuan.
(Benjamin, 2015).
2. Teori Biologis
b. Neurotransmiter
seperti GABA dan membantu reseptor pasca sinaps untuk lebih reseptif
terhadap efek GABA. Hal tersebut mengurangi frekuensi bangkitan sel dan
amigdala, dan hipothalamus lateral menyebabkan tipe stres akut yang berbeda
(Benjamin, 2015).
yang buruk dengan ledakan aktifitas yang sesekali terjadi. Sel dari sistem
Suatu kisaran studi pencitraan otak yang hampir selalu dilakukan pada
dalam memahami gangguan cemas. Studi struktural, seperti CT dan MRI yang
memiliki keadaan patologis dari fungsi otak dan hal ini dapat menjadi
penyebab dari gejala gangguan cemas yang dialami pasien (Benjamin, 2015).
d. Teori Genetik
separuh dari semua pasien dengan gangguan panik setidaknya memiliki satu
frekuensi penyakit yang lebih tinggi pada kerabat derajat pertama pasien yang
(Benjamin, 2015).
ringan, ansietas sedang, ansietas berat, dan panik. Penjelasan sebagai berikut :
a) Ansietas Ringan
hari dan memungkinkan individu menjadi lebih fokus pada realitas. Individu
jari-jari kaki atau tangan). Respons fisiologis yang terjadi pada ansietas ringan
yaitu nadi dan tekanan darah sedikit meningkat, adanya gangguan pada
lambung, muka berkerut, dan bibir bergetar.Respons kognitif dan afektif yang
terjadi yaitu gangguan konsentrasi, tidak dapat duduk tenang, dan suara
kadang-kadang meninggi.
b) Ansietas Sedang
Pada ansietas sedang, lapang pandang individu menyemit. Selain itu individu
respiratory rate, keringat dingin, dan gejala somatik ringan (seperti gangguan
Ansietas ringan atau ansietas sedang dapat menjadi sesuatu yang membangun
bahaya.
c) Ansietas Berat
Semakin tinggi level ansietas, maka lapang pandang seseorang akan semakin
mampu fokus pada satu hal dan mengalami kesulitan untuk memahami apa
yang terjadi. Pada level ini individu tidak memungkinkan untuk belajar dan
fisiologis dan adanya gerakan impulsif. Pada tahap panik ini individu dapat
mengalami kelelahan.
Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu
hamil, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dibagi menjadi dua
jenis, yaitu kepercayaan tentang persalinan dan perasaan menjelang persalinan. Selain
faktor internal, faktor eksternal juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu informasi dari
percaya dari ibu hamil mengenai cerita atau mitos yang didengar dari orang lain atau
Informasi dari tenaga kesehatan merupakan faktor eksternal yang penting bagi
ibu hamil karena informasi yang diperoleh dapat mempengaruhi tingkat kecemasan
termasuk adanya penyakit penyerta dalam kehamilan, membuat ibu hamil lebih siap
dengan semua kemungkinan yang akan terjadi saat persalinan dan ibu tidak terbebani
dengan perasaan takut dan cemas. Selain informasi dari tenaga kesehatan, dukungan
suami juga merupakan faktor eksternal yang penting bagi ibu hamil. Dukungan suami
dapat mengurangi kecemasan sehingga ibu hamil trimester ketiga dapat merasa tenang
dan memiliki mental yang kuat dalam menghadapi persalinan (Eka, 2014).
Selain faktor internal dan faktor eksternal, terdapat pula faktor biologis dan
mental ibu hamil selama kehamilan hingga kelahiran dimana terdapat perasaan cemas,
tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan lain, serta masalah-masalah seperti
Secara spesifik, faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil seperti
pengambilan keputusan, usia ibu hamil, kemampuan dan kesiapan keluarga, kesehatan
perasaan cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, dan mudah
tersinggung.
b. Ketegangan (tension), yaitu merasa tegang, lesu, tak bisa istirahat dengan
c. Ketakutan, yaitu takut pada gelap, takut pada orang asing, takut ditinggal
sendiri, takut pada binatang besar, takut pada keramaian lalu lintas, dan takut
d. Gangguan tidur, yaitu sukar masuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur
tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-mimpi, mimpi buruk, dan
sedih, bangun dini hari, dan perasaan yang berubah-ubah sepanjang hari.
g. Gejala somatik (otot), yaitu sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot,
mengeras, perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan, dan detak jantung seperti
menghilang/berhenti sekejap.
j. Gejala respiratori, yaitu rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan tercekik,
rasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air besar lembek, kehilangan
l. Gejala urogenital, yaitu sering buang air kecil, tidak dapat menahan air seni,
m. Gejala otonom, yaitu mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, pusing
n. Tingkah laku pada saat wawancara, yaitu gelisah, tidak tenang, jari gemetar,
kening berkerut, muka tegang, tonus otot meningkat, napas pendek dan cepat,
persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang dan arti peristiwa. Distorsi ini
Sistem syaraf pusat menerima suatu persepsi ancaman. Persepsi ini timbul
akibat adanya rangsangan dari luar dan dalam yang berupa pengalaman masa lalu dan
faktor genetik. Kemudian rangsangan dipersepsi oleh panca indra, diteruskan dan
direspon oleh sistem syaraf pusat melibatkan jalur cortex cerebri – limbic system –
hipofise untuk mensekresi mediator hormonal terhadap target organ yaitu kelenjar
adrenal yang kemudian memicu syaraf otonom melalui mediator hormonal yang lain
(Owen, 2016).
Ada beberapa alat ukur ansietas yang digunakan dalam penelitian, yaitu :
HARS merupakan salah satu kuesioner yang mengukur skala ansietas yang
masih digunakan sampai saat ini. Kuesioner terdiri atas 14 item. Masing-
masing item terdiri atas 0 (tidak terdapat) sampai 4 skor (terdapat). Apabila
jumlah skor <17 tingkat ansietas ringan, 18-24 tingkat ansietas sedang, dan
pada individu (Oxford Index, 2017). T-MAS terdiri atas 38 pernyataan yang
terdiri atas kebiasaan dan emosi yang dialami. Masing-masing item terdiri atas
DASS terdiri atas pertanyaan terkait tanda dan gejala depresi, ansietas dan
stres. Kuesioner DASS ada dua jenis yaitu DASS 42 dan DASS 21. DASS 42
berdasarkan skor yang diperoleh yaitu 20-40 (tidak cemas), 41-60 (ansietas
ringan), 61-80 (ansietas sedang), dan 81-100 (ansietas berat) (Sarifah, 2013).
arah ujung sebelah kana kecemasan yang dialami luar biasa (Misgiyanto &
Susilawati, 2014).
1) Penatalaksanaan farmakologi
jangka pendek, dan tidak dianjurkan untuk jangka panjang karena pengobatan
a) Distraksi
mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap
tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan
kendali emosi, dan sistem metabolisme baik. (Potter & Perry, 2010)
b) Relaksasi
dilakukan dapat berupa teknik relaksasi nafas dalam, mendengar musik, dan
dengan masase, tindakan ini bertujuan untuk membuat tubuh merasa lebih
nyaman dan dapat untuk meningkatkan kendali dan percaya diri serta
endorfin tersebut juga dapat menciptakan rasa nyaman dan enak (Maryunami,
2010).
tubuh, namun kecemasan dalam jangka panjang dapat memiliki efek sebaliknya yaitu
seperti depresi, gangguan pola tidur, nyeri kronis, kehilangan minat dalam seksual,
pikiran untuk bunuh diri (Pieter, Herri Zan Lubis, dkk , 2012).
2.5 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil dengan Masalah Ansietas
2.5.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
Format pengkajian pada identitas klien, terdapat Nama, Umur, Alamat, Pendidikan,
Agama, Status, Pekerjaan dan Jenis Kelamin serta tangal pengkajian yang dilakukan
pada klien.
a. Riwayat Obstetri
anak hidup (GPAH). 2) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi. 3)
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
dan berlanjut.
ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit
didokumentasikan.
d. Riwayat Kesehatan
bowel (fungsi dan perubahan, Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi,
teh, coklat, dan minuman ringan, Merokok (Jumlah batang per hari), Kontak
e. Riwayat keluarga
seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan
g. Pemeriksaan Fisik
a) Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan darah
2) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada
keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit
dan teratur.
3) Pernapasan
berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi jika adanya infeksi
ada riwayat asma ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari
b) Sistem Kardiovaskuler
1) Bendungan vena
2) Edema
terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada
c) Sistem Muskuloskeletal
1) Postur
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi
prematur dan berat badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi
lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi
3) Pengukuran pelviks
4) Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus
diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih
berbaring.
d) Sistem neurologi
e) Sistem Integumen
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie
f) Sistem endokrin
1) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari
dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena
2) Usus
untuk ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron
h) Sistem Urinarius
1) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada dalam urine,
2) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal
3) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat
4) Bakteri
i) Sistem reproduksi
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa
dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum.
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
badan serta tanda-tanda vital Anda, yang meliputi tekanan darah, denyut
jantung, laju pernapasan, dan suhu tubuh. Dokter juga akan melakukan
Leopold.
- Tes darah
Pemeriksaan darah lengkap merupakan salah satu jenis tes darah yang
adalah untuk mendeteksi kelainan yang mungkin dialami ibu hamil atau janin.
Bila hasil tes darah menunjukkan bahwa Anda memiliki rhesus negatif dan
janin memiliki rhesus positif, ada risiko untuk terjadi inkompatibilitas rhesus.
sel darah (anemia hemolitik) ketika ia lahir. Akibatnya, bayi bisa mengalami
- Hemoglobin (Hb)
Anemia perlu dicegah dan diobati karena dapat mengganggu kesehatan ibu
Ibu hamil lebih berisiko untuk menderita diabetes selama hamil bila
diabetes sebelumnya.
infeksi pada ibu hamil. Skrining penyakit infeksi termasuk hepatitis B, sifilis,
untuk mencegah risiko penularan pada janin, pemeriksaan ini juga penting
pasangan.
5. Pemeriksaan genetik
sampel cairan ketuban (amniocentesis) dan sampel darah janin (fetal blood
sampling).
7.Ultrasonografi (USG)
yaitu:
a. Trimester pertama
Down.
b.Trimester kedua
c.Trimester ketiga
Selain itu, USG juga digunakan untuk mengetahui berat badan bayi, jenis
i. Pengkajian Psikososial
ibu hamil adalah ansietas. Menurut Videbeck (2008), ansietas adalah perasaan
takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Varcarolis (2006)
adaptif, menyebabkan gejala fisik dan menjadi berat bagi individu. Ansietas
memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek membahayakan yang
j. Hubungan sosial
Pada hubungan social ibu hamil berkaitan dengan peran suami, karena
diharapkan untuk selalu memotivasi dan menemani ibu hamil. Selain itu
dukungan yang diberikan suami selama istri hamil juga dapat mengurangi
kecemasan serta mengembalikan rasa percaya diri calon ibu dalam mengalami
kehamilan dan menghadapi persalinannya. Hal ini sesuai dengan konsep suami
tahu kondisi kehamilan istrinya. Sesuai dengan teori Hamidah dan Syafrudin
(2009, hlm 227) bahwa suami siaga adalah suami yang siap menjaga istrinya
ditemukan, karena rasa bahagia menyambut anak pertama pada keluarga klien.
l. Spiritual
akan tetapi hal ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat membantu
Ansietas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam tingkat A. REDUKSI ANXIETAS (I.09314)
Proses konsepsi
Morulla
Blastula,
Nidasi Trofoblas, Embryogenesis Organogenesis
Desidua
Kehamilan
Trimester 1
Uterus menekan
Perubahan Khawatir Akan
vesika urinaria
Hormon
dan bak Kehamilan/ Krisis
estrogen dan
progestern
meningkat Situasional
Perubahan
Perubahan tonus Terbentuk Striae
eliminasi urin
otot GIT Gravifdarum Ansietas
Peristaltik Peningkatan
Menurun asam lambung Gangguan Gangguan
Citra Tubuh Pola tidur
Perubahan
eliminasi Feses Mual dan
muntah
psikologis pada ibu hamil trimester pertama yaitu ansietas atau kecemasan yang
diakibatkan oleh krisi situasional yaitu khawatir akan kondisi janin yang
dikandungnya.
tubuh, namun kecemasan dalam jangka panjang dapat memiliki efek sebaliknya yaitu
seperti depresi, gangguan pola tidur, nyeri kronis, kehilangan minat dalam seksual,
pikiran untuk bunuh diri (Pieter, Herri Zan Lubis, dkk , 2012)
BAB 4
ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH PSIKOSOSIAL PADA IBU HAMIL
PRIMIGRAVIDA TRIMESTER I DENGAN ANSIETAS
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.S
Umur : 28 Tahun
Alamat : Perumahan Puri Gading Maspermai, Blok SS No.27 Banyuwangi
Pendidikan : S1 Akuntansi
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Karyawan Baznas
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Pengkajian : Senin, 19 Juli 2021 (Jam 18.30 wib)
Jelaskan : Ny.S mengatakan kehamilannya kini memasuki usia 12 minggu, prasaan Ny.S
kini merasa cemas dengan kehamilannya, karena kehamilan yang pertama dan
penantian selama 5 tahun pernikahan, rasa khawatir juga semakin bertambah karena
kondisi pandemic covid-19 karena Ny.S adalah wanita pekerja 6 jam berada diluar
rumah.
III. RIWAYAT TRAUMA YANG MENYERTAI
No Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1 Aniaya fisik ….. ….. ….. …..
2 Aniaya seksual ….. ….. ….. …..
3 Penolakan ….. ….. ….. …..
4 Kekerasan dalam keluarga ….. ….. ….. …..
5 Tindakan kriminal ….. ….. ….. …..
Nadi : 95 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,0oC
yang pertama
a. Riwayat Haid
1. Menarche : Ny.S mengatakan pertama kali Haid ketika dibangku sekolah
SMP kelas 3
2. Siklus Menstruasi : Ny.S mengatakan siklus menstruasi sebelum hamil yaitu
28 hari kadang 29 hari
3. Lama menstruasi : Ny.S mengatakan lama menstruasi selama 7 hari
4. Volume darah : volume darah diukur dengan frekuensi mengganti
pembalut, Ny.S mengatakan sehari 4 x ganti pembalut
5. Keluhanan saat menstruasi : Ny.S mengatakan saat menstruasi hari pertama
merasakan disminore, Ny.S mengatasinya dengan banyak minum air putih
dan minum ramuan kunyit yang dibuat sendiri.
6. HPL : Ny.S mengatakan berdasarkan keterangan dokter hari perkiraan lahir
yaitu tanggal 25 Januari 2022
b. R
iwayat Perkawinan
1. Status perkawinan : Menikah
2. Usia saat menikah : Ny. S mengatakan menikah diusia 23 Tahun
3. Lama pernikahan : Ny.S mengatakan usia pernikahannya kini 5 tahun
4. Perkawinan ke berapa : Pertama
d. Riwayat KB
Ny.S mengatakan tidak pernah menggunakan KB sebelumnya
e. Kelainan Sistem Reproduksi
Sebelum hamil Ny.S BAK 4-5 kali dalam sehari dengan konsistensi cair, berwarna
kuning jernih bau khas urin. Saat hamil Ny.S mengatakan BAK lebih dari 8 kali
dalam sehari.
Keterangan gambar :
Perempuan
Klien
Orang
Meinggal Tinggal
Serumah
Jelaskan:
Pada genogram diatas diketahui bahwa Ayah dari Ny.S meninggal, Ny.S
mengatakab ayahnya meninggal karena penyakit Diabetes Melitus. Ny.S anak ke 2
dari 4 bersaudara. Ny.S tinggal serumah dengan suaminya dan hubungannya sangat
dekat dengan suami. Hubungan dengan keluarga yang lain juga baik dan mendukung
dengan kehamilan Ny.S.
makannya agar tetap menjaga tubuhnya mencapai berat badan yang ideal, hampir
mengalami kenaikan berat badan. Ny.S tidak membatasi makan, demi kesehatan
dan nutrisi janin terpenuhi. Ny.S mengatakan tidak masalah dengan kenaikan
berat badannya saat ini, namun Ny.S justru khawatir dengan bentuk tubuhnya saat
sudah melahirkan.
b. Identitas :
Sebelum hamil : Ny.S mengatakan sebelum hamil Ny.S adalah seorang istri dan
makanan untuk suami, kemudian Ny.S bekerja sebagai karyawan Baznas bekerja
Setelah hamil : Ny.S mengatakan kini dia selain menjadi istri juga sebagai calon
ibu, dia khawatir akan kondisi kehamilannya sehingga tidak berani melakukan
aktivitas terlalu berat. Suami Ny.S kini ikut andil dalam mengerjakan pekerjaan
kesehatan janinnya.
c. Peran :
Sebelum hamil : Ny.S mengatakan perannya sebagai istri sebelum hamil yaitu
kantor yang bertugas menjalankan tugas yang diperintah oleh atasan, baik tugas
Setelah Hamil : Ny.S mengatakan kini perannya selain menjadi istri dan
karyawan juga sebagai calon ibu untuk janinnya. Peran sebagai istri kini
janinnya, sehingga suami ikut andil dalam urusan rumah. Sebagai karyawan
dikantor Ny.S juga tidak seaktif dulu karena mengurangi aktivitas berat khawatir
jika kelelahan dan tubuhnya drop akan mengancam kesehatan janinnya, selain itu
kini khawatir jika ada tugas diluar kantor karena kondisi pandemic covid.19
d. Ideal diri :
Sebelum hamil : Ny.S mengatakan dulu dengan berat badan ideal menjalankan
tugas sebagai istri dan sebagai wanita karir tidak ada masalah karena tubuhnya
Setelah hamil ; Ny.S mengatakan sejak hamil mengalami kenaikan berat badan
e. Harga diri :
Sebelum Hamil : Ny.S mengatakan sebelum hamil suami dan keluarga tidak
pernah protes dengan bentuk tubuh dan berat badannya, namun dengan berat
badan ideal Ny.S merasa percaya diri dengan tubuh idealnya dan mudah
dengan kenaikan berat badan yang dialami Ny.S, namun kadang Ny.S merasa
tidak percaya diri dengan tubuhnya yang semakin gemuk didepan teman
temannya walaupun teman temannya tidak pernah mempermasalahkan kenaikan
berat badannya.
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Sebelum hamil : Ny.S mengatakan orang yang terekat dan berarti dalam
Setealh hamil : Ny.S mengatakan orang yang berarti dan terdekat saat ini
adalah suami, suami yang sudah sabar selama 5 tahun pernikahan dan sama
sama sabar dalam menanti buah hati selama 5 tahun. Ny.S mengatakan bahwa
semaksimal seperti saat sebelum hamil, karena menjaga kondisi janinnya dan
tubuhnya agar tidak kelelahan, serta mengurangi segara aktivitas pekerjaan yang
bersifat outdoor sejak pandemic covid karena khawatir akan terkena virus corona
-
f. Masalah dengan ekonomi
-
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
-
h. Masalah lainnya
-
4. Spiritual
a. Keyakinan
Ny . S dan suami meyakini bahwa apapun yang yang terjadi pada manusia adalah
kehendak Alloh SWT, termasuk kehamilan pada Ny.S adalah anugrah dari Alloh
b. Nilai
Ny.S mengatakan nilai moral kepada manusia yaitu harus berbuat kebaikan
dengan ikhlas dan hanya niat karena Allah serta sesama umat manusia harus
saling tolong menolong, serta doa, ikhtiar dan kesabaran akan membuahkan hasil
c. Kegiatan ibadah
berjamaah dengan suami dan mengaji dirumah, selalu berdoan agar Alloh SWT
Setelah hamil : Ny. S mengatakan selalu menunaikan ibadah sholat 5 waktu dan
mengaji dirumah serta Ny. S selalu berdo’a agar janinnya tetap sehat dan
persalinannya kelak lancar tidak ada hambatan apapun, selain itu semoga Ny.S
Distress spiritual
Lain-lain, jelaskan..........
VII. POHON MASALAH
Proses konsepsi
Morulla
Blastula,
Nidasi Trofoblas, Embryogenesis Organogenesis
Desidua
Kehamilan
Trimester 1
Uterus menekan
Perubahan Khawatir Akan
vesika urinaria
Hormon
dan bak Kehamilan/ Krisis
estrogen dan
progestern
meningkat Situasional
Perubahan
Perubahan tonus Terbentuk Striae
eliminasi urin
otot GIT Gravifdarum Ansietas
Peristaltik Peningkatan
Menurun asam lambung Gangguan Gangguan
Citra Tubuh Pola tidur
Perubahan
eliminasi Feses Mual dan
muntah
- KU : Baik
- Kesadaran Compos Mentis
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 95 x/mnt
S : 36,0OC
P : 20 x/mnt
Hari/
No.
Tgl/ Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Dx
Shift
Kamis, 1 11.00 1) Melakukan monitor tanda-tanda 13.30 S : Ny.S mengatakan merasa lega sudah
22 Juli wib
S wib menceritakan segala rasa
S
2021 ansietas
kekhawatirannya tentang kehamillannya
(Perawat melakukan pengukuran saat ini, sehingga rasa cemas dan
bingung itu berkurang.
vital sign dan memonitor tanda
O:
subjektif dan objektif tanda tanda
- KU : Baik
ansietas)
- Kesadaran Compos Mentis
Hasil : Vital Sign menunjukkan
- Ekspresi menunjukkan
TD : 110/80 mmHg tampak lebih tenang
N : 90 x/mnt - Masih tampak berfokus pada
S
menceritakan tentang kehamilannya relaksasi
meminta perlindungan.
aktifitasnya.
Jum’at 1 13.30 1) Melakukan observasi TTV sebelum 15.30 S : Ny.S mengatakan hatinya lebih tenang
23 Juli
2021
wib
dan sesudah latihan
S wib dan tubuh terasa rileks .
S
O:
Hasil : sebelum dilakukan teknik
S
relaksasi napas dalam, TTV Ny.S - KU : Baik
- Kesadaran Compos Mentis
menunjukkan :
- Ny.S tempak tenang dan rileks
- TTV : - Mampu mengalihkan rasa
TD : 110/80 mmHg khawatirnya dengan terapi
napas dalam
N : 100 x/mnt
- TTV :
S : 36,0OC TD : 100/80 mmHg
N : 88 x/mnt
RR : 21 x/mnt
S : 36,0OC
maupun psikis
14.30
5) Mendemonstrasikan dan latih
wib
tekhnik relaksasi
S
Hasil : perawat mendemonstrasikan
setiap langkahnya
perawat.
Sabtu, 1 07.00 - Memasukkan teknik relaksasi 09.30 S: Ny.S mengatakan sudah tidak bingung lagi
24 Juli
2021
wib
dalam kegiatan harian klien S wib ketika rasa cemas timbul, dan sekarang S
merasa lebih tenang .
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
DS:
- Ny.S mengatakan saat tau kehamilannya Ny.S senang, tidak menyangka bisa
hamil, namun saat ini merasa was was, cemas terhadap kehamilan pertamanya,
kesehatanjaninnya
DO:
- KU : Baik
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 90 x/mnt
S : 36,0OC
RR : 20 x/mnt
Setrategi pelaksanaa 1 :
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
hari ini serta sudah meluangkan waktunya. Bagaimana apakah bisa saya
R : “Walaikumsallam.. tidak apa apa dek, saya justru senang bisa sharing seperti ini,
was sih, karena saya lagi banyak pekerjaan sehingga ada rasa khawatir dengan
Perawat : “ Kalo boleh saya tahu, upaya apa yang mbak lakukan untuk mengatasi
R : “selama ini saya mengatasinya dengan banyak istighfar dan berserah diri
kepada Alloh, kalau memang janin yang saya kandung adalah rejeki saya,
3. Kontrak
b. Fase Kerja
Narasi : perawat melakukan identifikasi ansietas pada klien dengan cara melihat
tanda dan gejala secara objektif dan subjektif. Tanda ansietas secara objektif
seperti : Nadi dan tekanan darah naik, Tidak mampu menerima informasi dari
luar, Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, Ketakutan atas sesuatu
melakukan kegiatan harian, Gerakan meremas tangan dan Bicara berlebihan dan
konstipasi, Gelisah, Berkeringat, Tangan gemetar, Sakit keplaa dan sulit tidur,
Lelah, Sulit berpikir, Mudah lupa, Merasa tidak berharga, Perasaan tidak aman,
Merasa tidka bahagia, Sedih dan sering menangis, Sulit menikmati kegiatan
R : “ wah banyak ya mbak.. kadang saya ini cemasnya tidak jelas mbak, suka
bertanya dalam hati apakah ini aman untuk janin saya, saya juga takut
banyak aktifitas karena takut nanti janinnya kenapa napa, saya tidak
pernah telat minum vitamin dari dokter, nyetok segala kebutuhan nutrisi
saya, setiap saya merasakan ga nyaman atau was was yang tidak jelas
menbuat saya seperti sesak gitu lho mbak. apalagi dengan kondisi corona
waktu)
Perawat : “ hal yang paling menyenangkan dilakukan dengan suami saat hari
libur apa nih mbak..?, mungkin berlibur disuatu tempat atau dirumah saja
R : : “hal yang paling menyenangkan dengan suami saat libur saya pulkam
Narasi : menanyakan upaya upaya apa yang dilakukan oleh klien selama ini
Perawat : “mbak.. jika mbak merasakan rasa cemas.. atau sedang merasakan
kekhawatiran yang membuat mbak tidak tenang, biasanya apa yang mbak
pembicaraan, dan menjadi pendengar yang baik ketika klien mencurahkan yang
Perawat : “Mbak.. kalau boleh saya tahu, situasi apa yang memicu rasa
R: “ yang memicu biasanya, dari lingkungan sih mbak.. misalnya orangtua atau
mertua yang mengingatkan saya untuk hati hati jangan sampai kecapean,
saya merasa sensitif dan terharu, selain itu ketika ingin makan sesutau
selalu googling dulu makanan ini baik atau tidak saya makan, padahal
doker sudah bilang bahwa tidak ada pantangan makan tapi saya tetap
khawatir”
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien dan validasi terhadap tindakan keperawatan yang sudah
diberikan
Perawat : “ Bagaimana prasaannya mbak.. setelah kita ngobrol dan diskusi tentang
implementasi.
sebagai berikut :
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36,0OC
RR : 22 x/mnt
- Validasi : Perawat : “mbak.. Alhamdulillah diskusi kita hari ini berjalan lancar.
Kalau boleh saya minta tolong, mungkin mbak bisa mengulang kira kira apa
saja yang kita bahas hari ini ? kecemasan apa saja yang mbak rasakan saat
kehamilan ini? Kemudian upaya apa saja yang sudah mbak lakukan untuk
R : “ banyak mbak.. kita membahas tentang kecemasan saya saat hamil seperti
karena faktor makanan, faktor pandemic covid, faktor kesehatan janin saya
kalau saya banyak aktitas, saya kalau mengatasi cemasnya dengan banyak
Perawat : “karena kita sudah menemukan penyebab cemas yang mbak rasakan selama
tips teknik relaksasi nih mbak.. untuk mengurangi rasa cemas yang mbak
rasakan, pastinya teknik tersebut bisa mbak paktekkan setiap saat ketika cemas
bersedia ?”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
DS : Ny. S mengatakan hari ini pekerjaan dikantor lumayan banyak, dan merasa
tubuhnya agak lelah sehingga ada sedikit rasa khawatir dengan kondisi janinnya
DO :
- KU : Baik
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36,0OC
RR : 21 x/mnt
Setrategi pelaksanaa 2 :
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
lagi, sebelumnya maaf mengganggu waktunya dan saya ucapkan trimakasih mbak
sudah meluangkan waktu untuk agenda diskusi kita yang kedua hari ini. Baik bisa
Perawat : “Bagaimana mbak pekerjaan dikantor tadi pagi..? dan bagaimana prasaan
sempet sedikit khawatir tadi takut ada apa apa sama janinnya, tapi selesai kerja saya
langsung pamit pulang segera biar bisa istirahat. Alhamdulillah suasana hati sedang
saja nggeh..?”
kehamilan ini. Dan kemarin mbak bilang kalau agenda hari ini adalah teknik
relaksasi”
3. Kontrak
b. Fase Kerja
Perawat : “mbak.. mohon ijin untuk mengukur tekanan darahnya, nadi dan
pernapasannya nggeh ?”
R : “ baik dek..monggo”
H:
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36,0OC
RR : 21 x/mnt
8) Memberika edukasi tentan tanda gejala baby blues
Narasi : Perawat memberikan media dalam bentuk leaflet pada klien tentang
tanda gejala baby blues, yang berisi tentang pengertian baby blues, penyebab
baby blues, tanda dan gejala baby blues, serta cara mengatasi baby blues.
R : Klien tampak membaca leaflet tersebut dengan serius, dan tampak mengerti
R : Ny.S tampak tenang dan dalam posisi nyaman. Ny.S memilih tempat di
ruang tamu dalam rumah, karena lebih dingin dan sejuk disbanding diruang
Narasi : tujuan dari teknik relaksasi ini adalah membantu klien menjadi lebih
rileks dan memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik maupun psikis. Jenis
Perawat : “mbak… jadi disini saya akan berbagi cara bagaimana mbak bisa
lebih rileks dalam menghadapi rasa cemas, yaitu teknik relaksasi napas dalam.
prosedurnya mudah dan bisa dilakukan setiap saat mbak merasakan cemas agar
mbak lebih rileks dan bisa dikombinasi dengan cara yang biasa mbak lakukan
ketika mengurangi rasa cemas selama ini. Bagaimana apakah mbak bersedia?”
Narasi :
a) Atur posisi klien dengan posisi duduk ditempat tidur atau dikursi
b) Letakkan satu tangan pasien diatas abdomen ( tepat bawah iga) dan tangan
sampai dada dan abdomen terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap
istirahat 2 menit ( 1 siklus adalah 1 kali proses mulai dari tarik nafas,
apa yang saya lakukan nggeh dengan instruksi saya terlebih dahulu.”
Narasi : dalam kegiatan teknik relaksasi napas dalam ini diharapkan menjadi
bukan..? jadi harapannya.. rasa cemas yang mbak alami diatasi dengan teknik
yang benar yaitu kearah yang baik, sehingga teknik ini bisa mbak terapkan
R : “ Alhamdulillah sangat mudah ya dek .. bisa saya praktekkan nih disaat saya
Perawat : “tadi sudah saya demonstrasikan nggeh mbak.. sekarang coba mbak
R : “Nggeh dek..”
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien dan validasi terhadap tindakan keperawatan yang sudah
diberikan
tersebut..?”
Perawat : melakukan observasi tenda tanda vital pasien “mohon maaf mbak.. saya
R : “monggo dek..”
- TTV :
TD : 100/80 mmHg
N : 88 x/mnt
S : 36,0OC
RR : 19 x/mnt
- Validasi : Perawat : “dari proses diskusi kita hari ini.. Alhamdulillah berjalan
dengan lancar, kalau boleh saya tahu, bisa disebutkan langkan langkah teknik
R : “ Bisa dek.. tadi pertama kita cari posisi yang paling nyaman.. saya kan nyaman
duduk ya mbak. Kemudian tangan yang satu pegang perut, yang satu lagi pegang
dada, terus tarik napas dari hidung dalam dalam dengan hitungan 4 detik.. tahan 3
detik kemudian hembuskan lewat mulut sambil membaca istighfar dengan hembusan
BABY
Baby blues merupakan salah
satu bentuk gangguan perasaan akibat
penyesuaian terhadap kelahiranTANDA TANDA
bayi, yang
BABY BLUES
muncul pada hari pertama sampai hari ke
BLUES ??
empat belas setelah proses persalinan,
dengan gejala memuncak pada hari ke lima
(Perry et al, 2010).
Baby blues pada
ibu ditandai dengan
beberapa gejala, seperti:
TAHUN 2021
Baby blues
dapat
dikurangi
dengan :
Terima kasih
Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan
meditasi,
Tidur ketika bayi tidur,
Berolahraga ringan,
Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu,
Menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam hal
mengurusi bayi, jadikan kesahalahan sebagai pelajaran
Membicarakan rasa cemas dan mengkomunikasikannya
Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
- KU : Baik
Setrategi pelaksanaa 2 :
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
lagi, dengan suasana yang berbeda nggeh yaitu via daring. sebelumnya maaf
mengganggu waktunya dan saya ucapkan trimakasih mbak sudah meluangkan waktu
R : “ Alhamdulillah dek bisa isitirahat hari libur dirumah selatan dengan suami dan
keluarga, Alhamdulillah kabar baik dan prasaan hari ini juga baik dan tenang”
Perawat : “kalau boleh saya tau, kemarin dipertemuan sebelumnya kita membahas
R : “ kemarin… kita sharing sharing ya dek.. tentang baby blues dan juga praktek
3. Kontrak
Topik : evaluasi penerapan terapi napas dalam pada klien secara mandiri
b. Fase Kerja
Narasi : dalam kegiatan teknik relaksasi napas dalam ini diharapkan menjadi
R : “Alhamdulillah saya terapkan setelah sholat dan mau tidur samalam dek”
dalam?”
R : “ Alhamdulillah hati lebih tenang, jadi ga mikir aneh aneh lagi dek”
dalamnya?”
R : “Nggeh dek.. ya saya sambil duduk kalau habis sholat, saya pegang perut
dan dada saya, habis itu tarik napas dalam dalam lewat hidung dengan hitungan
4 detik, saya tahan napas 3 detik sambil berpasrah diri pada Alloh kemudian
saya hembuskan lewat mulut pelan pelan dengan hitungan 4 detik. Saya ulang
ulang dek sampai 5 kali kadang lebih. Kalau saya mau tidur posisi saya sambil
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien dan validasi terhadap tindakan keperawatan yang sudah
diberikan
Perawat : “Bagaimana mbak sekarang apa masih merasa cemas dan khawatir
R : “Alhamdulillah jauh lebih tenang dek.. sudah tidak merasa bingung dan tidak
Validasi : Perawat : “dari proses diskusi kita hari ini.. Alhamdulillah berjalan
dengan lancar, kalau boleh saya tahu, relaksasi napas dalam ini akan mbak terapkan
R : “ akan saya terapkan terus kayaknya dek.. saya terapkan ketika rasa cemas itu
datang atau saya terapkan ketika selesai sholat atau menjelang tidur”
.
Dokumentasi Strategi Pelaksanaan 3
DAFTAR PUSTAKA
Evayanti Y. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami pada Ibu Hamil
Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Wates
Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kebidanan. 1 (2): 81-90.
Hadijanto (2008). Pendarahan pada Kehamilan Muda In:Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Halter, M. J. (2014). Varcarolis’ Foundation of Psychiatric Mental Health Nursing. Diakses
pada laman http://evolve.elsevier.com/Varcarolis’.
Manuaba,I.B.G.,2010. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstretri Ginekologi Sosial
untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC
Nursalam. (2013). Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Pitrawati. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny. A Dengan Kehamilan Trimester Ii Di
Puskesmas Tanjung Makmur Kabupaten Pesisir Selatan. Padang : Program Studi D
Iii Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang .
Pieter, H. Z. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu Teori dan Terapannya,
Yogyakarta: Rapha Publishing
Psychology Foundation of Australia., 2010. Depression anxiety stres scale.
http://www.psy.unsw.edu.au/group/dass. Diakses: 20 September 2014.
Pieter, Herri Zan dan Lubis, Namora Lumongga. (2010). Pengantar Psikologi dalam
Keperawatan. Jakarta : Kencana.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.
Rahayu, D. S. (2019). Hubungan Tingkat Kecemasan Berdasarkan Karakteristik Demografi
Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester Iii Di Puskesmas Kelurahan Cipinang
Besar Utara Jakarta Timur. Jawa Barat: Universitas Binawan .
Romauli, S. 2014. Buku Ajar Askeb I : Konsep Dasar Asuhan Kehamilan, Yogyakarta, Nuha
Medika.
Stuart, G.W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed 5. EGC, Jakarta