Mahasiswa Ners Angkatan 2020-2021 Oleh Pembimbing Ns. Rani Diana Balqis, S.Kep.
Disusun Oleh :
Nim : 202004043
BANYUWANGI
2020
Asuhan Keperawatan pada pada pasien anak penderita meningitis, telah disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Seorang anak laki-laki(An.A) berusia 5 tahun 5 bulan, suku Aceh, datang ke Instalasi
Gawat Danirat Rumah Sakit Uintim Zainal Abidin Banda Aceh pada tanggal 16 November
2020 pukul 07.00 WIB dengan keluhan utama mata dan badan kuning yang dialami pasien
sejak 1 miriggu sebelum masuk rumah sakit. Demam dialami pasien sejak lebih kuran 8 2
minggu ini, demam bersifat naik turun, dan diberi dengan obat penurun panas, tidak
ada kejang, tidak ada menggigil. Muntah dialami pasien sejak 5 hari yang lalu dengan
ftekuensi 2-3x/hr, volume 20-30 cc/x muntah, isi apa yang dimakan dan diminum. Buang
air kecil pekat seperti teh dialami sejak 1 minggu yang lain. Nafsu makan menurun dalam 2
minggu ini. Nyeri perut dirasakan pasien sejak l minggu ini. Buang air besar normal.
Saat pengkajian hari Senin, 23 November 2020 (Jam 08.00 wib) dengan hari rawatan ke-7, anak
mengalami demam . Nafsu makan menurun. Nyeri perut dirasakan pasien sejak l minggu dan mual
muntah
Sedangkan Riwayat kesehatan dahulu Sebelumnya pasien belum pemah sakit seperti ini.
Riwayat kontak dengan penderita sakit kuning dialami pasien sejak 3 bulan yang lalu saat pasien
berlibur ke rumah saudaran Menurut orang tua, pasien suka jajan sembarangan.
Riwayat prenatal di dapatkan pasien lahir secara spontan, cukup bulan, ditolong bidan,
segera menangis, dan tidak ada riwayat biru dengan berat badan lahir 3200 gram. Pasienn merupakan
anak ke-4 dari 5 bersaudara. Riwayat imunisasi tidak lengkap. Riwayat pemberian makanan umur 0-6
bulan: ASI, 6-12 bulan: susu formula + nasi tim, 1 thn sampai sekarang susu formula dan nasi lauk
pauk.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan Keadaan umum tampak sakit sedang, kompos mentis,
terdapat ikterik dan tidak terdapat pucat atau sianosis. Tekanan darah 100/70 mmHg, laju denyut nadi
dan denyut jantung samal25x/menit, isi cukup, laju pernafasan 32x/menit, teratur, temperatur 37,8°C.
Berat badan 19 kg, panjang badan 115 cm, BB/TB = 102% (gizi baik).
Pemeriksaan penunjang adalah Hasil laboratorium didapatkan hemoglobin 13,7 g/dl,
hematokrit 41,5%, leukosit 22.600/mm , trombosit 405.000/mm3, MCV 91,4 FI, MCH 30,2
pg,MCHC 33g/dI. KGD ad random 74 mg/dl. Bilirubin total 15,8 mg/d1, bilinibin direct 16,82 mg/dl,
SGOT 1926 U/L, SGPT 816,1 U/L. Tidak didapati parasit malaria.
Hasil urinalisa didapatkan BJ 1.025, pH 6, bilirubin (+2), protein (-), darah(-), giukosa (-),
sedimen: leukosit I-2/LPB, eritrosit : 0-1/LPB, epitel: 2-3. Hasil feses rutin, didapati makroskopis :
wanna kuning, konsistensi lunak, darah (-), lender (-), mikroskopis : eritrosit (-), leukosit (-), telur cacing
(-).Berdasarkan data tersebut, diagnosis banding adalah hepatitis virus B akut, hepatitis virus A akut,
hepatitis virus C, kolestasis, diug induced hepatitis. Ditegakkan diagnosis ke;ia adalah hepatitis virus B
akut, gizi baik.
Penatalaksanaan pasien adalah Pasien dianjurkan tirah baring dan dapat terapi cairan
Dextrase 5% NaCl 0,45% 20gtt/i makro, methioson 2x1 tablet. Pasien diberikan nutrisi makanan lunak
1450 kkal dengan 40 gr protein.
FORMAT PENGKAJIAN
( KEPERAWATAN ANAK )
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Nama : An.A
b. Umur : 5 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Suku/Bangsa : Indonesia
f. Alamat : Jalan Mawar, aceh
g. Pekerjaan :-
h. Nomor Register : 000122
i. Tanggal MRS : Senin, 16 November 2020 (Jam 07.00 wib)
j. Tanggal Pengkajian : Senin, 23 November 2020 (Jam 08.00 wib)
k. Diagnosa Medis : Meningitis TB
Biodata Penanggungjawab
Tn.M mengatakan Riwayat kesehatan dahulu yang dimiliki An.A hanya demam dan
membeli obat di apotik lalu sembuh
B. Bahasa / Komunikasi
Sebelum sakit An.Z mampu mengingat nama-nama berbagai benda, dan dapat
berkomunikasi dengan baik dan mudah dimengerti. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
bahasan indonesia.
Setelah sakit kemampuan komunikasi tidak efektif karena An.A hanya bisa mengerang
dan menangis
C. Adaptasi Sosial
An.A sebelum sakit susah beradaptasi dengan orang baru dikenal, sikapnya hanya diam .
Namun setelah bertemu 1-2 kali An.A mudah akrab.
Setelah keadaan An.A sakit, An.A sering menangis jika harus bertemu dengan dokter
yang sedang melihat keadaanya dan langsung mencari ibunya.
a. Pola Nutrisi
1).
SebelumSakit
Frekuensi kebiasaan makan 3 x sehari
Porsi : 1 porsi habis
Komposisi : jenis nasi,lauk dan sayur.
Jumlah intake cairan : Frekuensi minum lebih dari 5 gelas/ hari (pergelas 240 ml)
Alergi : tidak
2) Saat Sakit
Tn.F mengatakan selama di rawat di rumah sakit An.Z makan melalui NGT dengan Jenis
MC 6x200 cc dan di berikan secara teratur.
Alergi : tidak
b. Pola Eliminasi
1). Buang Air Besar
a). Sebelum Sakit
Frekuensi : 1 kali
Warna : kuning khas feses
Konsistensi : lembek
Pampers : tidak
b). Saat Sakit
Frekuensi 2x/ hari
Warna : warna kuning khas feses
Konsistensi : lunak
Pampers : Ya, 95 gram per pampers saat BAB
Intake cairan
- NGT 1200 cc (mc)
- Air metabolisme pada anak usia 5-7 tahun = 8-8,5 cc/kgBB/hari, sehingga 8 cc x
14,5 kgBB = 116 cc
- Infus = IVFD KaEN 1 B (500 ml) diberikan 22 tts/menit sehingga durasi infus habis
22,7 jam. Jadi intake infus perhari kurang lebih 550 cc
- CM = 1200+116+550 = 1.866 cc
Output Cairan
- BAB : 190 cc
- BAK : 1100 cc
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a. Keadaan Sakit
Keadaan lemah dan mengalami penurunan kesadaran
b. Tanda – tanda Vital
Tensi : 100/70 mmHg Nadi : 125 x/menit
RR : 32 x/ menit Suhu : 37,80 C
BB sebelum sakit: 19 kg BB saat sakit : 14,5 kg
PB/TB : 105 Cm LL : 17,5 cm
Ket.Lain : Berdasarkan ukuran IMT An.A kategori kurus
3) Telinga
Telinga luar : normal kebersihan : bersih
Warna : coklat merata dengan kulit lainnya tumpukan serumen : tidak
Posisi telinga dari epikantus : lebih rendah
Nyeri tekan : tidak peradangan : tidak
Perforasi membran tympani : tidak perdarahan : tidak
Keluhan lain : -
1) Mata
Jarak interkantus : 2 cm simetris : ya
Konjungtiva : merah muda palpebra : tidak oedem
Reaksi pupil : isokor Sclera : putih
Institute of Health Sciences Banyuwangi
buta warna : tidak Nistagmus : tidak
4) Dada/ Thorak
a) Pemeriksaan
Paru
(1). Inspeksi
Bentuk : normal chest
Tulang belakang : normal batuk :tidak
pengambangan dada : simetris sianosis : tidak
Retraksi intercosta : ya
nafas : vesikuler
Keluhan lain : -
(2). Palpasi
Taktil fremitus : sama
(3). Perkusi
Sonor
(4). Auskultasi
Area vesikuler : halus
Area bronchial : kasar
Area bronkovesikuler : bersih
Suara tambahan : -
keluhan lain -
5) Payudara
(a). Inspeksi
Simetris :Ya
(b) Palpasi
Massa : tidak
Nyeri tekan : tidak
Kulit sekitar : sama
6) Pemeriksaan Abdomen
(a). Inspeksi
Bentuk abdomen : datar
Massa : tidak Kesimetrisan : ya
Bayangan PD vena : tidak
(b). Auskultasi
Bising usus hiperaktif >30x/m
(c). Palpasi
Palpasi hepar : Nyeri tekan : iya
pembesaran : tidak
Palpasi lien : nyeri tekan : tidak
Palpasi appendik (Mc.Burney): nyeri tekan: tidak
Nyeri lepas : tidak
nyeri kontralateral : tidak
Palpasi ginjal : nyeri tekan: tidak
pembesaran : tidak
(d). Perkusi
Tympani
Shiffing dullness : ya
undulasi : tidak
Keluhan lain: -
b. Ya 1
Total Skor : 5
Tabel 1 : Daftar penyakit/keadaan yang berisiko mengak ibatkan malnutrisi
a
5. Risiko Cedera / jatuh ( untuk anak usia ≥ 12-18 tahun)
Risiko Cedera / Jatuh ( untuk anak usia ≥ 12-18 tahun)
Lampirkan dan isi formulir pemantauan risiko jatuh pasien anak (berdasarkan Skala Humpty
Dumpty) (interpretasi Humpty dumpty)
Parameter Kriteria Nilai Skor
Usia <3 tahun 4
3-7 tahun 3 3
7-13 tahun 2
≥13 tahun 1
Jenis kelamis Laki-laki 2 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis 3 3
respiratorik, dehidrasi, anemia,anoreksi,
sinkop, pusing, dll
Gangguan perilaku/psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan kognitif Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1 1
Riwayat jatuh/bayi diletakkan di
Faktor lingkungan 4
tempat tidur dewasa
Pasien menggunakan alat bantu/bayi 3
diletakkan dalam tempat tidur
bayi/perabot rumah
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2 2
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan/seda Dalam 24 jam 3
si/anastesi Dalam 48 jam 2
>48 jam atau tidak menjalani 1 1
pembedahan/sedasi/anastesi
Penggunaan Penggunaan multiple : sedative. Obat 3
medikamentosa hypnosis, barbiturate, fenotiazi,
antidepresan,, pencahar, diuretic,
Narkose
Penggunaan salah satu obat di atas 2
Penggunaan medikasi lainnya/tidak 1 1
ada medikasi
JUMLAH SKOR HUMPTY DUMPTY 13
6. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan diagnostik di peroleh data sebagai berikut:
Pemeriksaan penunjang adalah Hasil laboratorium didapatkan hemoglobin 13,7
g/dl, hematokrit 41,5%, leukosit 22.600/mm , trombosit 405.000/mm3, MCV 91,4 FI,
MCH 30,2 pg,MCHC 33g/dI. KGD ad random 74 mg/dl. Bilirubin total 15,8 mg/d1,
bilinibin direct 16,82 mg/dl, SGOT 1926 U/L, SGPT 816,1 U/L. Tidak didapati parasit
malaria.
Hasil urinalisa didapatkan BJ 1.025, pH 6, bilirubin (+2), protein (-), darah(-), giukosa
(-), sedimen: leukosit I-2/LPB, eritrosit : 0-1/LPB, epitel: 2-3. Hasil feses rutin, didapati
makroskopis : wanna kuning, konsistensi lunak, darah (-), lender (-), mikroskopis : eritrosit (-),
leukosit (-), telur cacing (-).Berdasarkan data tersebut, diagnosis banding adalah hepatitis virus B
akut, hepatitis virus A akut, hepatitis virus C, kolestasis, diug induced hepatitis
7. Penatalaksanaan
Terapi yang diberikan pada pasien adalah tirah baring , terapi caira dextrase 5%NaCl 0,45
% 20gtt/i makro , methoson 2x1 tabllet . pasien diberikan nutrisi makananan lunak 1450
kkal 40 gr protein .
8. Harapan Klien/ Keluarga sehubungan dengan Penyakitnya
keluarga berharap supaya klien cepat sembuh, bisa segera pulang ke rumah dan dapat
beraktifitas seperti biasanya.
9. Genogram
KETERANGAN
= Laki - Laki
= Perempuan
= Pasien
= Meninggal
= Tinggal Bersama
An A anak kedua dari Tn.M dan istrinya. Ayah dari Tn.M meninggal karena riwayat
Ht ..
(Mega Puspitasari)
ANALISIS DATA
Hari/
DAT ETIOLOGI MASALAH
Tgl/ Jam
A
Senin, 23 DS
Alcohol, virus: hepatitis,
ayah mengatakan An.A Defisist Nutrisi
November demam,
toksin muntah, Nyeri perut karna
2020
Jam 10.00
tdk nafs makan .
DO : An.A menunjukkan GCS 9
wibInflamasi pada hepar
(E4V2M3),mata dan badan
kuning , demam, lemas
Tanda tanda vital menunjukkan :
T 37,8oC
Peregangan
hati
kapsula TD 100/70 mmHg,
HR 125x/menit
P 32x/ menit
Hepatomegali
BB sebelum sakit : 19 kg
Bb saat sakit :14,5kg
Pemeriksaan penunjang
Perasaan tdk nyaman di :
menunjukkan
kuadran kanan atas
Hb 13,7 gr/dl
Bilirubin toal 15,8 mg/dl
Bilirubin (+2).
Anoreksia
TIK↑
Senin, 23 DS : ayah mengatakan kondisi Hipertermi
November An.Z lemah, refleks batuk lemah,
2020 Pengaruh
tidak mampu bicara dan hanya
alcohol,virus
Jam 11.15
mengerang.
wibhepatitis , toksin
DO : An.Z menunjukkan berat
badan turun, membrane mukosa
kering
Inflamasi dan bibir pecah pecah ,
pada hepar
bising usus hiperaktif (>30 x/m)
Tanda tanda vital menunjukkan :
T 37,8oC
TD 110/70 mmHg,
Hipertermi
HR 87x/menit
RR 30x/ menit
Pemeriksaan penunjang
menunjukkan :
Hb 10,7 gr/dl
Hasil pemeriksaan LP
volume ± 2 CC, kekeruhan
negatif, warna bening,
jumlah sel 8/mm3
Glukosa 44 mg/dl.
Senin, 23 DS : ayah mengatakan kondisi Nyeri
November An.Z lemah, refleks batuk lemah,
Pengaruh alcohol, virus
2020
tidaktoksin
hepatitis,
Jam 11.20
mampu bicara dan hanya
wib mengerang.
DO : An.A menunjukkan
penurunan tingkat kesadaran GCS
9 (E4V2M3),
Inflamasi pada
hepar
Tanda tanda vital menunjukkan :
T 37,8oC
TD 100/70 mmHg,
Hepatomegali
HR 125x/menit
RR 32x/ menit
Pemeriksaan penunjang
Nyeri
menunjukkan :
Hb 10,7 gr/dl
Hasil pemeriksaan LP
volume ± 2 CC, kekeruhan
negatif, warna bening,
jumlah sel 8/mm3
Glukosa 44 mg/dl.
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSIS
1. Terapeutik
o Berikan perawatan mulut sebelum pemberian
makan, jika perlu
o Sediakan makan yang tepat sesuai kondisi
pasien( mis. Makanan dengan tekstur halus,
makanan yang diblander, makanan cair yang
diberikan melalui NGT atau Gastrostomi, total
perenteral nutritition sesui indikasi)
o Berikan pujian pada pasien atau keluarga untuk
peningkatan yang dicapai
1. Observasi
o Monitor suhu tubuh anak tiap 2 jam
o Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan
nadi
o Monitor warna dan suhu kulit
2. Terapeutik
o Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
3. Kolaborasi
Hari/
No. Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP)
Tgl/ Pa r a f
Dx
Shift
Senin, 23 1 12.10 1. Melakukan monitor suhu tubuh An.A 14.00 S : ayah mengatakan An A demam dan
Novemer Wib wib badannya panas.
2020
Shift Pagi Hasil : suhu tubuh An.A menunjukkan 37,80C O : kulit An.A teraba panas
Tanda tanda vital menunjukkan :
12.40 2. Menyediakan lingkungan yang dingin TD 100/70 mmHg
Wib P 32 x/menit
Hasil : Keluarga menyediakan lingkungan yang T 37,80C
dingin dengan menjaga suhu ruangan tetap sejuk HR 87x/menit
A : Masalah belum teratasi, suhu An.A
tidak gerah , An.A menunjukkan sikap yang nyaman
37,80C dan kulit teraba hangat dengan
dengan lingkungan yang dingin akral teraba panas
P : Lanjutkan intervensi, nomor :
12.45 3. Melonggarkan atau lepaskan pakaian
Wib
1. Melakukan monitor suhu tubuh
Hasil : Keluarga mengganti pakaian An.Z dengan An.A
pakaian yang berbahan dingin dan ukuran yang 2. Menyediakan lingkungan yang
longgar , An.A merasa nyaman dengan pakaian yang dingin
3. Melonggarkan atau lepaskan pakaian
dia pakai saat ini
4. Melakukan pendinginan eksternal
5. Menganjurkan tirah baring
12.45 4. Melakukan pendinginan eksternal 6. Melakukan pengecekan suhu tubuh
Wib anak tiap 2 jam
Hasil : Perawat menganjurkan keluarga untuk 7. Melakukan monitor tekanan darah,
mengompres air hangat pada area tengkuk, aksiladan frekuensi pernapasan dan nadi
leher. Mengurangi penggunaan selimut yang tebal. 8. Memonitor warna dan suhu kulit
Keluarga An.Z kooperatif dengan anjuran perawat 9. Meningkatkan asupan cairan dan
dan An.Z tampak rileks saat istirahat nutrisi yang adekuat
10. Melakukan kolaborasi
memberikan terapi obat paracetamol
Institute of Health Sciences Banyuwangi
12.45 5. Menganjurkan tirah baring dan terapi cairan infus KaEN
Wib
Hasil :
TD 110/70 mmHg
P 30 x/Menit
T 37,80C
HR 87x/Menit
RR 30 x/menit
Selasa, 24 1 12.10 1. Melakukan monitor suhu tubuh An.A 14.00 S : ayah mengatakan An A demam dan
Novemer Wib WIB badannya panas.
2020
Shift Pagi Hasil : suhu tubuh An.A menunjukkan 37,70C O : kulit An.A teraba panas
Tanda tanda vital menunjukkan :
12.40 2. Menyediakan lingkungan yang dingin • TD 110/70 mmHg
Wib • P 28 x/menit
• T 37,70C
Hasil : Keluarga menyediakan lingkungan yang dingin
Institute of Health Sciences Banyuwangi
• HR 80x/menit
dengan menjaga suhu ruangan tetap sejuk tidak gerah , An.M A : Masalah belum teratasi, suhu An.A
menunjukkan sikap yang nyaman dengan lingkungan yang 37,80C dan kulit teraba hangat dengan
dingin akral teraba panas
P : Lanjutkan intervensi, nomor :
12.45
Wib 3. Melonggarkan atau lepaskan pakaian
1. Melakukan monitor suhu tubuh
An.A
Hasil : Keluarga mengganti pakaian An.A dengan pakaian 2. Menyediakan lingkungan yang
yang berbahan dingin dan ukuran yang longgar , An.A dingin
merasa nyaman dengan pakaian yang dia pakai saat ini 3. Melonggarkan atau lepaskan
12.45 pakaian
Wib 4. Melakukan pendinginan eksternal 4. Melakukan pendinginan
eksternal
Hasil : Perawat menganjurkan keluarga untuk mengompres 5. Menganjurkan tirah baring
air hangat pada area tengkuk, aksiladan leher. Mengurangi 6. Melakukan pengecekan suhu
tubuh anak tiap 2 jam
penggunaan selimut yang tebal. Keluarga An.A kooperatif
7. Melakukan monitor tekanan
dengan anjuran perawat dan An.A tampak rileks saat darah, frekuensi pernapasan
istirahat dan nadi
12.45 8. Memonitor warna dan suhu
Wib
5. Menganjurkan tirah baring kulit
9. Meningkatkan asupan cairan
Hasil : Perawat memberitahu keluarga An.A untuk dan nutrisi yang adekuat
13.50 membatasi aktifitas pada An A karena memiliki resiko
wib 10. Melakukan kolaborasi
kejang
memberikan terapi obat
paracetamol dan terapi cairan
6. Melakukan pengecekan suhu tubuh anak tiap 2 jam infus KaEN
• TD 110/70 mmHg
• T 37,80C
12.10 • HR 87x/Menit
Wib
• RR 30 x/menit
12.45
Wib
4. Melakukan pendinginan eksternal
Hasil :
• TD 110/70 mmHg
• T 36 0C
• HR 87x/Menit
• RR 27 x/menit