Anda di halaman 1dari 25

Disampaikan pada Diklat Keperawatan Perioperatif

Muhali_2022
Anesthetist & Perfusionist Nurse
Staff Instalasi Anestesi RSSA Malang
1. Semua alat bersifat electronik & mekanik
2. Membutuhkan perawatan secara berkala dan continue
3. Membutuhkan kalibrasi berkala
4. Membutuhkan pengetahuan tenaga pengguna (user)
sebelum mengoperasionalkan
5. Semua alat dipastikan siap pakai sebelum digunakan
1. Mesin Anestesi (Ventilator)

2. Alat Monitoring :
a. Hemodinamik : 5 Parameter , 7 Parameter
b. Obat-obatan & Cairan :
- BIS
- NIRS
- ToF Scaner
- Syringe Pump
- Infuse Pump
Fungsi Utama Mesin Anestesi :
1. Menurunkan gas-gas
tek.tinggi menjadi tekanan
yg aman untuk pasien

2. Pengontrolan aliran gas shg


memungkinkan
dihantarkannya komposisi
tertentu, akurat, dan
dapat disesuaikan ke
dalam sistem pernafasan.
1. Memberikan mode ventilasi yang sesuai
2. Sederhana dan praktis untuk digunakan
3. Dapat dipercaya
4. Monitoring dan alarm
5. Mudah untuk dibuat aseptik.
Adalah Suatu alat yang dipergunakan
untuk melakukan monitoring hemodinamik
Secara continue baik yang bersifat invasif
maupun non invasif.
(Shabot M.M. Gardner R.M. 1994. Decision Support Systemsin
Critical Care. Boston : Springer-Verlag)

Jenis alatnya (spesifikasi) :


1. 5 Parameter : NIBP, EKG, Nadi, SpO2, Suhu.
2. 7 Parameter : NIBP, EKG, Nadi, SpO2, Suhu, ABP, EtCo2.
1. Non Invasif Monitoring :
A. NIBP
B. Nadi
C. EKG
D. Saturasi Oksigen parsial (SpO2)
E. Suhu (Temperatur)
F. EtCo2

2. Invasif Monitoring :
A. ABP
B. CVP
C. PAP (Swanzgan)
Adalah teknik pengukuran tekanan darah yang
dilakukan secara tidak langsung, dengan
menggunakan pompa manset

Parameter : Sistole, Diastole, MAP [2(D)+S/3]


Penggunaan di Kamar Operasi:
▪ 3 chest lead (bipolar)
▪ 5 chest lead (bipolar)

Hanya untuk melihat 3 lead :


- Lead I
- Lead II
- Lead III

Segitiga Einthoven
Saturasi oksigen adalah presentasi dari
hemoglobin yang berikatan dengan oksigen
dalam arteri.

Saturasi oksigen normal adalah antara 95 –


100 %
5 Cara Mengukur Suhu Tubuh :
1. Di bawah ketiak (Metode axilla)
Tingkat akurasi sedang hingga tinggi

2. Di dalam mulut (Metode oral) dengan


termometer digital
Tingkat akurasi sedang hingga tinggi.
Skin Probe
3. Di dalam telinga (Metode tympanik)
Tingkat akurasi rendah hingga sedang

4. Di dalam rektum (Metode rektal)


Tingkat akurasi tinggi.

5. Termometer Dahi (Metode Nonkontak)


Tingkat akurasi rendah hingga sedang. Rectal Probe
Monitoring EtCO2 memberikan informasi
potensi mengenai produksi CO2 dan
ventilasi.

Pemantauan CO2 dari pernafasan


dipertimbangkan juga sebagai metode
terbaik untuk memastikan intubasi
endotrakeal (Hiller dan Mazurek, 2009).
▪ Ketika ventrikel kiri menyemburkan
darah ke aorta, tekanan aorta
meningkat. Tekanan aorta maksimal
setelah ejeksi disebut tekanan sistolik
(P sistolik).
▪ Saat ventrikel kiri berelaksasi dan
mengisi ulang, tekanan di aorta turun.
Tekanan terendah di aorta, yang terjadi
tepat sebelum ventrikel mengeluarkan
darah ke aorta, disebut tekanan
diastolik (P diastolik)
Tekanan vena sentral (CVP) adalah
tekanan darah di vena cavae, dekat
atrium kanan jantung.

CVP mencerminkan jumlah darah yang


kembali ke jantung (preload) dan
kemampuan jantung untuk memompa
darah kembali ke sistem arteri.

CVP normal pada pasien dapat diukur


dari dua titik acuan :
1. Sternum : 0–14 cm H2O
2. Midaxilary line: 8–15 cm H2O
Kateter arteri pulmonalis Swan-Ganz
adalah alat pemantauan SvO2 secara
terus menerus.

Karena SvO2 adalah indikator sensitif


dari status pasien dan umumnya
mendahului indikasi lain dari
ketidakstabilan kardiopulmoner.

Rerata kadar SvO2 semua subjek pada


kisaran normal yaitu (64,1±9,2)%.
1. BIS (Bispectral Index System)
Adalah digunakan untuk menilai
kedalaman sedasi saat memberikan
obat penenang, hipnotik, atau agen
anestesi selama prosedur bedah
dan medis.

Algoritma BIS memproses


electroencephalogram (EEG)
frontal dan mengubah sinyal
menjadi bentuk gelombang pada
monitor BIS
1. 100 – 90 : bangun dan merespons stimulasi verbal dengan tepat
2. 80 – 70 : responsif terhadap perintah keras atau guncangan
ringan
3. 70 - 60 : Stimulasi taktil yang intens diperlukan untuk respons
4. 60 – 40 : tidak responsif terhadap stimulus verbal; anestesi
umum.
5. < 40 : dalam keadaan hipnosis; kemungkinan respons protektif masih
utuh
6. < 20 : depresi pernapasan, tetapi kemungkinan respons protektif masih
utuh
7. 0 : total depresi EEG (garis datar).
2. NIRS (Near Infrared Spectroscopy)

▪ NIRS umum dipakai dalam diagnostik medis,


terutama dalam pengukuran kadar oksigen
darah, atau juga kadar gula darah.

▪ dilakukan langsung dengan menempelkan


sensor di permukaan kulit.

▪ Teknik ini juga dipakai dalam pengukuran


dinamika perubahan senyawa tertentu
dalam suatu organ, misalnya perubahan
kadar hemoglobin di otak akibat
aktivitas saraf tertentu.

▪ Dalam penggunaan fisiologis semacam ini,


NIRS dapat dikombinasi dengan teknik lain,
seperti MRI atau CT-scan.
2. TOF Scan (Train Of Four Scan)
Adalah alat yg digunakan untuk Menilai
efek agen penghambat neuromuskular
(musculorelaxant)

pemantauan neuromuskular dianggap


sebagai standar perawatan dalam
anestesi umum

Nilai normal : 100%


2. Syringe Pump
Adalah alat yang mempunyai kegunaaan
untuk memasukkan obat / cairan ke dalam
darah vena, dg menentukan volume dan
waktu.

Fungsi :
- Memberikan dosis obat secara akurat
- Sebagai peralatan yg dapat digunakan
secara continue
- Sebagai alat untuk memasukkan obat yg
efektif
2. Infuse Pump
Tidak ada devinisi secara pasti

adalah satu alat medis/ alat kesehatan


yang berfungsi untuk membantu proses
penginfusan (memasukkan cairan ke
dalam tubuh pasien) dengan pengaturan
waktu serta jumlah tertentu
A. Perawatan harian (oleh user):

1. Bersihkan semua bagian patient monitor baik unit


maupun kelengkapannya (kabel ECG, sensor
temperatur, SpO2, NIBP) setelah dipergunakan ke
pasien.

2. Jaga kondisi kabel ECG, sensor temperatur, dan


selang jangan sampai tertekuk.
B. Perawatan berkala (oleh teknisi) :

1. Bersihkan seluruh bagian unit patient monitor termasuk


kelengkapan sensor setiap parameter.
2. Gunakan kain halus yg dibasahi air hangat untuk membersihkan
kabel ECG, selang NIBP, kemudian lap sampai kering.
3. Cek semua kondisi kelengkapan sensor pada semua parameter
patient monitor (ECG, SpO2, NIBP, Temperatur), jika kondisi
rusak maka dilakukan perbaikan atau jika tidak memungkinkkan
dilakukan penggantian sensor pada parameter yg rusak.
4. Cek semua fungsi setiap parameter.
5. Cek kondisi electrical safety pada patient monitor (power
input, kebocoran arus, pentanahan /grounding).
6. Cek kondisi batterai.
7. Lakukan kalibrasi minimal 1 kali dalam setahun.
8. Catat semua kegiatan pemeliharaan dalam kartu pemelihaaraan
* Sally Keat, Etc. 2013. Anaesthesia on the move. A division
of Hachette UK. 338 Euston Road, Lodon NW1 3BH.

* Gwinnutt, Carl. 2002. Anestesi Klinis. Edisi 3. Jakarta :


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

* Ratna F Sunarto, Chandra S. 2012. Buku Ajar Anestesiologi.


Jakarta : Departemen Anestesiologi dan Intensive Care
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia / RS Cipto
Mangunkusumo.

Anda mungkin juga menyukai