SKRIPSI
Oleh :
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2
Oleh :
ii
ABSTRAK
Kualitas hidup merupakan analisis kemampuan seseorang untuk mendapatkan hidup yang normal
terkait dengan persepsi secara mandiri mengenai tujuan, harapan, standar dan perhatian secara
spesifik terhadap kehidupan yang dialami. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di Unit Pelayanan Teknis Daerah Panti
Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Lampung Selatan tahun 2020. Penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif analtik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang)
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dimana variabel independen dan
variabel dependen di identifikasi pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan bulan Mei tahun 2020.
Sampel penelitian ini menggunakan teknik total sampling lansia 60-70 tahun. Hasil penelitian
menunjukkan diketahui bahwa 74 responden didapatkan sebanyak 40 (59,1%) lansia memiliki
kategori interaksi sosial rendah dan sebanyak 34 (45,9%) lansia memiliki kategori interaksi sosial
baik. Berdasarkan uji Rank Spearman didapatkan hasil bahwa terjadi hubungan yang signifikan
antara hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia dengan p-value (0,001) yang berarti
< taraf signifikan (0,05) dan Ho ditolak. Disarankan bagi instansi kesehatan Unit Pelayanan Teknis
Daerah Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Lampung Selatan penelitian ini diharapkan
dapat menjadi acuan dalam pengembangan promosi kesehatan mengenai kualitas hidup lansia.
ABSTRACT
Quality of life is an analysis of a person's ability to have a normal life associated with independent
perceptions of goals, expectations, standardsandspecific attention to the life experienced. The
purpose of this study was to determine the relationship of social interaction with the quality of life
of the elderly in the Regional Technical Services Unit of the Elderly Social Institution of Tresna
Werdha Natar, South Lampung in 2020. This study used a descriptive analytic study with a cross
sectional approach that aims to determine the relationship between variables where the
independent variable and the dependent variable are identified at one time. This research was
conducted in May 2020. The sample of this study used a total sampling technique of 60-70 years
old people. The results showed that 74 respondents found 40 (59.1%) elderly had a low social
interaction category and 34 (45.9%) elderly had a good social interaction category. Horejected. It
is recommended for health agencies the Regional Technical Services Unit for the Elderly Social
Institution of Tresna Werdha Natar, South Lampung, this research is expected to be a reference in
the development of health promotion regarding the quality of life of the elderly.
MOTTO
Selalu ada harapan bagi orang yang berdoa dan selalu ada jalan bagi orang yang
berusaha
v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
6
HALLITIAN
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
PENGESAHAN PENELITIAN
vi
Skripsi oleh Endang Ayu Susanti ini telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Skripsi dan dinyatakan lulus pada tanggan Juni 2020
MENGESAHKAN
Tim Penguji :
NBM : 1017462
Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
vii
Dengan ini menyatakan bahwa semua yang saya tulis dalam Skripsi ini sesuai
penulisan ilmiah. Skripsi ini merupakan hasil karya saya. Jika dikemudian hari
terbukti bahwa skripsi ini plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
viii
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-
Nya hingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini saya
persembahkan kepada :
1. Kepada orang tua tercinta Bpk Ngamin dan Ibu Mugiasih yang tak pernah henti
mendoakan, mencurahkan cinta, kasih sayang dan selalu berusaha untuk
menyediakan apa yang dibutuhkan demi keberhasilan, selalu memberikan
semangat serta motivasi dan nasehat kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan penelitian ini.
2. Ns. Gunawan Irianto, M.Kep.,Sp.Kep.Kom. selaku pembimbing I dan dosen
yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan dan motivasi sampai dengan
selesainya penulisan penelitian ini ini
3. Ns. Rita Sari, M.Kep. selaku pembimbing II dan dosen yang selalu sabar
dalam memberikan bimbingan support motivasi sampai dengan selesainya
penulisan penelitian ini.
4. Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang
memberikan banyak ilmu serta pelajaran yang sangat berharga kepada penulis
selama menempuh pendidikan di Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu.
5. Rekan-rekan mahasiswi seperjuangan, yang selalu membantu dan memberikan
motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Almamater Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang
sangat saya cintai.
x
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
11
Endang Ayu Susanti dilahirkan pada tanggal 02 Mei 1998 di Tanjung Rejo.
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Ibu Mugiasih dan
Bapak Ngamin. Pendidikan dasar di SDN 1 Tanjung Rejo yang ditamatkan pada
tahun 2010, lalu melanjutkan kejenjang sekolah MTs Nurul Ulum Payung Rejo
yang diselesaikan pada tahun 2013 dan SMA N 1 Kalirejo yang diselesaikan pada
tahun 2016. Pendidikan selanjutnya di Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung, Fakultas Kesehatan Prodi S1 Ilmu Keperawatan sampai dengan
sekarang.
xi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia
Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Hubungan
Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Panti Tresna Werdha Natar
Lampung Selatan Tahun 2020”. Dalam penulisan penelitian ini, peneliti
mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M, M.Pd, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2. Elmi Nuryati, M.Epid, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Ns. Desi Ari Madi Yati, M.Kep., Sp.Kep.Mat, selaku Ketua Program Studi
S1 Ilmu Keperawatan
4. Ns. Gunawan Irianto, M.Kep.Sp.Kep.Kom, selaku Pembimbing I dalam
penyusunan skripsi
5. Ns. Rita Sari, M.Kep, selaku Pembimbing II dalam pembuatan skripsi
6. Orang tua peneliti yang telah memberikan dukungan dan yang selalu
senantiasa mendoakan
7. Teman-teman seperjuangan S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang senantiasa
memberikan semangat dan masukan dalam menyelesaikan penelitian.
8. Almamater Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung yang sangat penulis cintai
Peneliti
xii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................5
D. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................6
E. Manfaat Penelitian...................................................................................6
xiii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
14
F. Etika Penelitian.......................................................................................29
G. Instrumen penelitian ....................................................................................31
H. Metode Pengelohan Data Analisis Data......................................................32
I. Jalanya Penelitian.........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
16
DAFTAR GAMBAR
xvi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
17
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populasi lansia terus meningkat, dengan adanya pengaruh dari penuan dapat
Lanjut usia menurut permenkes No. 25 tahun 2016 tentang rencana aksi
telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas, lanjut usia adalah bagian
berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Lanjut
usia merupakan suatu proses yang alami, semua orang akan mengalami
proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang
terakhir, dimana manusia akan mengalami penurunan fisik, mental dan sosial
secara bertahap .
persen dari 6,9 milyar penduduk dunia adalah lansia (WHO, 2013). Populasi
lanjut usia di Indonesia berada di posisi keempat sesudah China, India dan
Amerika Serikat. Menurut data World Heath Statistic 2013, penduduk China
bejumlah 1,35 milyar, Amerika Serikat 313 juta dan Indonesia berada
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2
proyeksi badan pusat Statistik (2013) pada 2018 proposi penduduk usia 60
sebesar 13,4%, Jawa tengah sebesar 11,8%, Jawa timur sebesar 11,5%, Bali
sangat susah. Mereka merasa terbatas aktivitasnya, tidak percaya diri dan
sering sakit. Ini menjadi tanda rendahnya kualitas hidup lanjut usia sehingga
Panti Werdha Hargo Surabaya lanjut usia yang tinggal di panti sebanyak 17
10%. Lanjut usia yang terlantar di bandar lampung menurut dinas sosial
provinsi lampung di perkirakan 1.087 jiwa. Dari jumlah itu 16,4 juta adalah
mereka dari kelompok usia diatas 65 tahun atau kurang dari 5% dari jumlah
memiliki jumlah lansia yang cukup tinggi baik laki-laki maupun perempuan.
dan merasa menjadi individu yang kurang mampu. Hal tersebut akan
buruk pada lansia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia dimana hal
tersebut akan menyebabkan lansia merasa terisolir sehingga lansia jadi suka
interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia. Selain itu, penelitian yang
hasil 40 lansia di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung masih suka
menyendiri dan tidak suka bergabung dengan lansia lain nya sehingga
lansia lama dikarenakan ada beberapa lansia yang memiliki tipe kepribadian
kualitas yang baik sedangkan bagi mereka yang tinggal dipanti memeliki
interaksi dan kualitas yang kurang yaitu 40 dari 74 lansia menurut data di
peneliti saat survey awal masih ditemukan lansia yang mengalami kualitas
hidup menurun. Selain itu juga ada 25 lansia yang mengalami penurunan
bantuan dari petugas Panti atau teman sesama lansia. Dari berbagai uraian
interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di UPTD PSLU Tresna Werdha
Natar Lampung.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi karakteristik usia dan jenis
2020.
Untuk menjaga agar penelitian ini tidak menyimpang, maka penelitian ini
yang akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei di UPTD
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan
3. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Usia tua
adalah fase akhir dari rentang kehidupan. Menua atau menjadi tua adalah
merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
proses yang alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupanya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda baik secara
fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada
usia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan
diingatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan
2. Batasan-batasan lansia
8
b. Usia lanjut dini (snescen) yaitu kelompok yang memulai memasuki usia
adanya perubahan fisik dan fisiologis menurut Berikut ini ciri-ciri lanjut
usia :
Pada waktu usia anak mencapai remaja, menilai usia lanjut dalam cara
yang sama dengan cara penilaian orang dewasa, yaitu dalam hal
penampilan diri dan apa yang dapat dilakukan serta tidak dapat oleh
mereka.
lansia tidak lagi dapat bersaing dengan orang-orang yang lebih dalam
penyakit tidak menular banyak dialami oleh lansia. Selain itu masalah
infeksi, dan penyakit yang menular Sebagai berikut penyakit yang banyak
jaringan paru-paru dan dinding dada semakin berkurang. Semakin tua usia
bernafas.
b. Hipertensi
satu yang terjadi pada lansia adalah hipertensi menjadi faktor utama terjadi
c. Kadiovaskuler
Ukuran besar jantung pada lansia akan sedikit mengecil, sehingga aktivitas
kiri.
d. Rematik
Nyeri sendi yang dialami oleh lansia dikenal oleh banyak orang dengan
sebutan penyakit rematik. Penyakit ini terjadi karena proses degenerasi atau
e. Pencernaan (gastritis)
menua.
agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai
poliklinik Geriatri di Rumah Sakit. Saat ini baru 8 Rumah Sakit Umum
tipe A dan B yang memiliki Klinik Geriatri Terpandu yaitu : RSUP Cipto
Moewardi Solo.
Lansia
lansia.
4) Kegiatan rehabilitatif
a. Perubahan sikososial
b. Perubahan fisik
lebar bahu dan pelebaran lingkar dada dan perut, dan diameter pelvis,
kulit menjadi tipis dan keriput, masa tubuh berkurang dan masa
lemak bertambah.
2) Perubahan kardiovaskuler
efesien.
4) Perubahan integumen
Bertambahnya usia pada lansia akan mempengaruhi fungsi dan
6) Perubahan genitourinaria
Sistem geniotourinaria pada lansia tetap berfungsi secara adekuat
7) Perubahan gastrointensial
Saluran gastrointensial masih tetap adekuat pada lansia, akan tetapi
melambatnya motilitas.
8) Perubahan mosculoskelental
Pada wanita pasca menoupause mengalami kehilangan densitas
c. Perubahan Kognitif
beramal, berbuat baik dengan cara mendekatkan diri kepada agama dan
Tuhan yang maha Esa, hal tersebut menyebabkan kebutuhan lanjut usia
kehidupan baik sosial, ekonomi dan kesehatan. Pada masa lanjut usia,
terdahulu, memiliki variasi hasil jawaban yang tinggi, dan bersifat reaktif
dukungan sekitar.
dan sistem nilai dimana mereka hidup dan dalam kaitanya dengan tujuan,
2. Pengukuran WHOQOL-OLD
hidup dibagi menjadi 3 yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah
apabila skor kualitas hidup lansia setelah ditotalkan dan di transform skornya
adalah 0-33, kualitas hidup sedang apabila skornya 34-66, dan kualitas hidup
yaitu :
visual dan audiotori seiring dengan proses penuan karena perubahan ini
Kelompak mata menjadi kurang elastic dan kurang melengkung, bulu mata
menjadi lebih pendek tipis dan bahkan tidak ada sama sekali .Domain
kemampuan berinteraksi.
b. Otonomi (autonomy)
Otonomi individu terkait dengan persepsi diri dan harga diri yang dimiki.
pengalaman hidup yang positif dan mendapat umpan balik yang positif
yang tinggi , nilai diri yang positif akan memiliki kebebasan untuk
membuat keputusan bagi diri nya sendiri. Akan tetapi masalah sering
timbul akibat streotip bahwa lansia sacara fisik dan mental tidak mampu,
c. Aktivitas masalalu, saat ini dan masa yang akan datang (past, present and
future activities)
dan target yang telah ditetatapkan tidak dapat tercapai lansia menjadi tidak
puas dan putus asa dihari tuanya. Domain aktivitas masa lalu, saat ini dan
Lansia yang sering kali mengalami penurunan fisik, memiliki energy yang
Kualitas hidup lanjut usia seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor fakror
g. Pendidikan
j. Dukungan keluarga
k. Usia
konsep yang sangat luas yang dipengaruhi kondisi fisik individu, psikologis,
1. Definisi
Interaksi sosial terjadi jika ada komunikasi dan saling mempengaruhi satu
menarik diri dari hubungan dengan masyarakat sekitar. Hal tersebut dapat
(2012) dalam .
sosial dapat cenderung menurun salah satu nya disebabkan oleh kerusakan
a. Interaksi verbal adalah interaksi yang terjadi bila dua orang atau lebih
b. Interaksi fisik adalah interaksi yang terjadi manakala dua orang atau
mata.
terlalu bahagia .
a. Faktor imitasi
Faktor ini telah diuraikan oleh gabriel tarde yang bahwa seluruh
atau berat sebelah. Hal ini tidak lain karena tidak semua interaksi sosial
b. Faktor sugesti
Yang dimaksd sugesti disini ialah pengaruh psikis baik yang datang dari
dirinya sendiri maupun dari orang lain yang pada umumnya diterima
c. Faktor identifikasi
(Sama) dengan orang lain, baik secaraa fisik maupun non fisik. Proses
d. Faktor simpati
Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu dan lainya. Simpati
identifikasi .
Duke social support indek jawaban dengan memberi tanda (√) pada
D. Kerangka teori
Kerangka teori ini adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk
Skema 2.1
Kerangka Teori
Faktor yang
mempengaruhi
kualitas hidup lansia
E. Kerangka konsep
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
F. Hipotesis
sementara penelitian .
Ho : Tidak ada hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di UPTD
Ha : Ada hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di UPTD PSLU
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
identifikasi pada satuan waktu Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
B. Variabel Penelitian
2. Variabel dependen
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
27
C. Definisi Operasional
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti
Populasi yang akan digunakan dalam ini adalah lansia yang tinggal di
2. Sampel Penelitian
60-70 tahun yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Natar Lampung.
maka dapat diambil 10-15% atau 20-30%. Jika populasi kecil (<100) maka
semua anggota populasi menjadi sampel. Pada penelitian ini sampel yang
Menurut sampling jenuh / total sampling adalah teknik penentuan sampel bila
diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebagai
berikut:
a. Kriteria inklusi
Lampung
b. Kriteria ekslusi
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian ada prinsip prinsip yang harus dipegamg
full dislose).
4. Privasi (privacy)
5. Keadilan (justice)
G. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner yang
berisi daftar pertanyaan tentang interaksi sosial dan kualitas hidup lansia.
c. Lembar kuesioner
1. Uji validitas
2. Uji Rehabilitas
1. Pengelolahan data
cleaning .
a. Editing
Pada penelitian ini peneliti mengecek kembali lembar kuesioner yang telah
diisi oleh responden, dikwatirkan ada pertanyan yang belum terisi atau ada
b. Coding
Coding yaitu merubah data dalam bentuk huruf kebentuk angka atau
dan analisa data. Penelitian ini, data diperiksa dan dikolerasi secara
operasional.
d. Cleaning
Setalah itu peneliti melakukan pengecekan kembali pada data yang sudah
yang sudah dientry, tentang ketidak lengkapan dan yang lainya, kemudian
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisis bivariat
Jika value > 0,05 maka tidak ada hubungan bermakna antara variabel
I. Jalanya penelitian
Jalanya penelitian ini yang dialakukan penelitian ini pada dasarnya adalah :
1. Tahap persiapan
sosial dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Natar
Lampung 2020”
2. Tahap pelaksanaan
dibantu enumerator.
diisi responden.
bentuk yang lebih tersusun dengan rapih dan dapat dimengerti oleh orang
BAB IV
Panti Sosial Tresna Werdha Natar terletak di Jalan Sitara No. 1490 Desa Muara
Sosial Tresna Werdha Natar didirikan sebelum tahun 1979 yang dikelola oleh
Dinas Sosial Tk.1 Lampung yang merupakan satlak yang berlokasi di Gunung
Lampung dibangunlah Panti Tresna Werdha Natar Lampung dengan luas tanah
10.930 m². Pada saat ini di Panti Tresna Werdha Natar terdapat 78 lansia, 2
petugas dapur dan terdapat 11 wisma, 3 ruang isolasi dan fasilitas kesehatan
1. Visi
2. Misi
36
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
37
a. Penerimaan
b. Bimbingan
c. Pelayanan
d. Penyantunan
Merupakan suatu model pelayanan sosial yang disediakan bagi lanjut usia,
bersifat sementara, dilaksanakan pada siang hari didalam atau diluar panti
pada waktu tertentu dan tidak menginap yang dikelola oleh pemerintah
B. Hasi Penelitian
1. Analisa Univariat
Analisis dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian, baik variabel
a. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah semua lansia yang berada di UPTD
jenis kelamin
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Usia berdasarkan
Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia
di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2020
Total 74 100
manula.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin berdasarkan
Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia
di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2020
Perempuan 34 45,9
Total 74 100
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi berdasarkan Hubungan Interaksi Sosial
dengan Kualitas Hidup Lansia di UPTD PSLU Tresna Werdha
Natar Lampung Selatan Tahun 2020
Sedang 37 50,0
Rendah 24 32,4
Total 74 100
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial berdasarkan
Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia
di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2020
Sedang 40 59.1
Tinggi 34 45.9
Total 74 100
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.5
Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia
di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2020
responden dengan interaksi social tinggi tidak ada yang memiliki kualitas
(17,6%).
Tresna Werdha Natar Lampung Selatan tahun 2020 dengan p-value (0,001)
C. Pembahasan
1. Univariat
manula dan lebih dari sebagian besar lansia di UPTD PSLU Tresna
(10,8%).
Bertambahnya usia maka akan ada perubahan dalam cara hidup seperti
Berdasarkan teori yang ada, pada umumnya lansia perempuan dua kali
lebih mudah stress dan cemas dibanding laki-laki. penyebab dari lebih
hormone lebih tinggi serta proses regulasi hormone tersebut lebih buruk
Lansia yang memiliki interaksi sosial yang baik sebagian besar karena
orang lain. Sementara interaksi social yang kurang baik berkaitan dengan
masyarakat dalam konteks budaya dan sistem nilai yang ada yang terkait
dalam hal ini merupakan suatu konsep yang sangat luas yang
kualitas hidup yang terbilang rendah tergantung dari aspek mana yang
mengalami masalah.
2. Analisa Bivariat
Tahun 2020.
Hasil penelitian uji statistik Rank Spearman diketahui bahwa p-value yaitu
0.01 lebih kecil dari 0.05 (p-value< 0.05). Hal ini menyatakan bahwa
berhasil menerima Ha dan menolak Ho, yang artinya ada hubungan yang
lansia yang memiliki status interaksi sosial yang buruk sebagian besar
memiliki kualitas hidup yang rendah dan sebaliknya lansia yang memiliki
square dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0,05) dan didapat nilai p value
0,004 < 0,05 hasil ini menunjukkan ada hubungan interaksi sosial dengan
kualitas hidup lansia. Hasil analisis data menunjukan bahwa interaksi sosial
yang paling banyak adalah kategori interaksi sosial baik yakni 20 orang
bahwa kualitas hidup terbanyak yaitu kualitas hidup tinggi yakni 19 orang
(59,4%) dan sisanya yaitu kualitas hidup cukup 13 orang (40,6%). Hasil
Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Widodo,
berhubungan baik dengan orang lain memiliki kualitas hidup yang baik.
Lansia yang memiliki interaksi sosial yang baik sebagian besar karena
merasa nyaman secara fisik, psikologis maupun sosial serta secara optimal
biologi termasuk risiko terkait usia pada lanjut usia yaitu terjadinya
berbagai penurunan fungsi biologi akibat proses menua. Risiko sosial dan
lingkungan pada lanjut usia yaitu adanya lingkungan yang memicu stres.
Risiko perilaku atau gaya hidup seperti pola kebiasaan kurangnya aktivitas
fisik dan konsumsi makanan yang tidak sehat dapat memicu terjadinya
penyakit dan kematian, hal ini bias menjadi faktor interaksi sosial yang baik
dapat mengakibatkan kualitas hidup lansia yang sedang atau biasa saja.
dalam kehidupan pada konteks sistem nilai dan budaya dimana mereka
norma dan kepedulian menyatu dalam hal yang kompleks kesehatan fisik
Peneliti berpendapat bahwa lansia dengan interaksi social yang baik namun
kualitas hidup lansia walaupun interaksi sosial yang baik, dimana seperti
kondisi fisik yang mengalami masalah yang membuat lansia terbatas dalam
Keterbatasan penelitian
pengurus panti .
natar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di UPTD PSLU Tresna Werdha
1. Karakteristik usia lansia yang tinggal di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar
Lampung Selatan paling banyak pada usia manula > 65 tahun yaitu sebanyak
2. Sebagian besar lansia memiliki interaksi social yang rendah yaitu sebanyak
yaitu sebanyak 37
3. Lansia dengan interaksi social yang baik tidak ada yang memiliki kualitas
hidup rendah. Hal tersebut berbanding lurus dengan lansia yang dengan
interaksi social rendah tidak ada yang memiliki kualitas hidup yang baik.
yang berarti <5% (0,005). Hal tesebut menyatakan bahwa berhasil menerima
50
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
51
B. Saran
1. Bagi Institusi
kualitas hidup.
3. Bagi Lansia
Penelitian ini dapat menjadi motivasi ataupun dorongan bagi lansia agar
Penelitian ini dapat menjadi bahan untuk peneliti selanjutnya sebagai bahan
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Mulyono, & Herlina. (2020). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup
huhttp/igenursing.weebly.com/up loads/1/4/3/9/14390416/fix_jku_andreas.pdf
Trisnawati (2017). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup Lansia Di BPLU
292.
Rika Yunita, “Hubungan Kegiatan Sosial Lanjut Usia Dengan Kualitas Hidup Lanjut
Fitriyadewi, W. L., & Suarya, S. K. (2016). Peran interaksi sosial terhadap kepuasan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kepada Yth
Calon Responden
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama :
NIM :
Peneliti
Khusnul Khotimah
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi saya dan tidak
ada paksaan dari pihak manapun dan penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan. Jawaban yang saya berikan akan dijaga
kerahasiaannya, serta saya diberi kesempatan untuk bertanya yang belum saya mengerti.
Apabila dalam pernyataan menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka
peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberi hak kepada saya
untuk mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa resiko apapun.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasikan, semua berkas
yang tercantum identitas subjek penelitian hanya akan digunakan untuk kepentingan
penelitian dan jika telah selesai digunakan akan dimusnahkan dan hanya peneliti yang
tahu kerahasian data. Jika saya tidak mau meneruskan penelitian ini saya dapat
menghentikannya. Dengan demikian saya menyatakan bersedia menjadi responden.
(…………………………)
Petunjuk Pengisian :
Isilah kuesioner dibawah ini dengan memberi tanda (√) pada pilihan yang anda anggap
paling tepat dan sesuai menurut anda.
(WHO QOL-OLD)
Isilah kuesioner dibawah ini dengan memberi tanda (√) pada pilihan yang anda anggap
paling tepat dan sesuai menurut anda.
Pertanyaan berikut ini menyatakan bagaimana perasaan puas, bahagia atau baik yag
anda rasakan dalam 2 minggu terakhir
Pertanyaan berikut ini mengenai hubungan anda dengan orang lain seperti teman dekat atau
orang yang anda percaya yang mungkin anda miliki
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
/STATISTICS=STDDEV RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN
SUM
/ORDER=ANALYSIS.
Statistics
N Valid 74 74 74 74 74
Missing 0 0 0 0 0
Range 2 1 29 2 1
Minimum 0 0 61 0 0
Maximum 2 1 90 2 1
Sum 85 34 5494 4 34
Frequency Table
kualitas hidup
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
interaksi sosial
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
CROSSTABS
/TABLES=interaksi BY kualitas
/FORMAT=AVALUE TABLES
Crosstabs
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=interaksi BY kualitas
/FORMAT=AVALUE TABLES
Dimensions Requested 2
Cases
kualitas hidup
baik Count 13 21 0 34
Total Count 13 37 24 74
NONPAR CORR
/VARIABLES=interaksi kualitas
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
/VARIABLES=interaksi kualitas
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL
NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
N 74 74
N 74 74
Konsul pembimbing 1
Konsul pembimbing 2