Anda di halaman 1dari 7

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1.1 Letak Geografi

Puskesmas Peusangan Selatan merupakan Puskesmas yang terletak di

Gampong Ule Jalan Kabupaten, provinsi Aceh. Adapun batas-batas Puskesmas

Peusangan Selatan adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara : Berbatasan dengan Kantor Camat Peusangan Selatan

b. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan gampong Ule Jalan

c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kantor Agama Peusangan Selatan

d. Sebelah barat : Berbatasan dengan dengan perumahan penduduk

5.1.2 Demografi

Puskesmas Peusangan Selatan memiliki 150 orang staf, dengan

jumlah bidan 65 orang, jumlah perawat 50 orang, jumlah perawat gigi 6

orang, jumlah tenaga medis lainnya 27 orang. Jumlah penduduk di

Kecamatan Peusangan Selatan adalah sebanyak 39.180 jiwa, yang terdiri dari

17.150 laki-laki dan 17.245 perempuan serta jumlah lansia sebanyak 1.550

orang.

5.1.3 Sarana dan Prasarana Puskesmas Peusangan Selatan

a. Sarana di Puskesmas Peusangan Selatan adalah balai pengobatan, polindes,

b. Prasarana di Puskesmas Peusangan Selatan adalah poli umum, poli gigi, poli

KIA, ruangan laboratorium

39
40

5.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, yang telah dilakukan pada tanggal 23 Juli

sampai dengan 02 Agustus 2021 diwilayah kerja Puskesmas Peusangan

Selatan Kabupaten Bireuen didapatkan hasil sebagai berikut:

5.2.1 Analisa Univariat

a. Karakteristik Responden

Tabel 5.1: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Data Demografi di


Puskesmas Peusangan Selatan (n=80)
No Data Demografi Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Usia
60-74 tahun 64 80
75-90 tahun 16 20
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 35 43,8
Perempuan 45 56,3
3. Pekerjaan
Petani 35 43,8
Pensiunan 12 15
Pedagang 10 12,5
Pekerja Swasta 11 13,8
Tidak bekerja 12 15
4. Pendidikan
Dasar 43 53,8
Menengah 15 18,8
Tinggi 22 27,5
Jumlah 80 100

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat di simpulkan bahwa sebagian besar

responden berusia 60-74 tahun yaitu sebanyak 64 responden (80%), jenis kelamin

yang paling banyak adalah perempuan 45 responden (56,3), pekerjaan responden

yang paling banyak adalah Petani yaitu sebanyak 35 responden (43,8%),

sedangkan Pendidikan responden yang paling besar adalah Dasar yaitu 43

responden (53,8%).
41

Tabel 5.2: Frekuensi Responden berdasarkan data demografis di Puskesmas


Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase
1 Tinggi 45 56,3
2 Sedang 27 33,8
3 Rendah 8 10
Total 80 100

Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat di lihat bahwa pengetahuan lansia

tentang komplikasi hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Peusangan Selatan

Kabupaten Bireuen, responden yang berpengetahuan lebih tinggi sebanyak 45

responden (56,3%), dibandingkan yang berpengetahuan sedang 27 responden

(33,8%) dan hanya 8 responden (10%) yang berpengetahuan rendah.

5.3 Pembahasan

Hasil penelitian mengenai pengetahuan lansia tentang komplikasi

hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen,dari

80 responden di dapatkan bahwa pengetahuan responden tinggi dalam

pengetahuan lansia tentang komplikasi hipertensi yaitu 45 orang (56,3%),

dibandingkan dengan pengetahuan rendah yaitu 8 (10%). Responden yang berusia

60-74 tahun memiliki pengetahuan tinggi. Usia 75-90 tahun memiliki

pengetahuan rendah. Hal ini menunjukkan yang pengetahuan tinggi lulusan

sarjana.

Berdasarkan hasil penelitian oleh (rukmie, 2015). Didapatkan bahwa

responden yang pekerjaan petani (43,8%) lebih banyak karena mereka lebih

banyak mengkonsumsi kopi dan rokok berlebihan. Berdasarkan jenis kelamin

perempuan (56,3%) lebih banyak di bandingkan laki-laki, disebabkan karena


42

wanita setelah memasuki menoepose, pravalensi hipertensi pada wanita

meningkat, sehingga terjadinya hipertensi pada wanita lebih tinggi di bandingkan

dengan laki-laki yang diakibatkan faktor hormonal.

Kejadian hipertensi akan bertambah dengan dengan tambahnya umur

seseorang, meningkatnya kejadian darah tinggi mengakibatkan jumlah kematian

serta terjadinya resiko komplikasi akan semakin bertambah setiap tahunnya.

Penyebab keadaan ini karena hipertensi angka kejadiannya masih sangat tinggi

diwilayah yang berpenghasilan rendah dan terjadi pada lanjut usia (Surayitno,

2020).

Menurut Notoadmodjo (2014) menjelaskan bahwa tingkat Pendidikan

seseorang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menerima informasi dan

mengolahnya untuk memberikan perilaku yang baik atau pun yang buruk yang

dapat mempengaruhi kesehatannya.

Menurut Lestari (2019) pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan setia hari. Pada lingkungan pekerjaan seseorang bisa

memperoleh suatu informasi yang dibutuhkan secara langsung maupun tidak

langsung.

Berdasarkan penelitian ini tampak bahwa pengetahuan tidak selalu

menjadi pertimbangan responden dalam melakukan suatu tindakan. Pengetahuan

dipengaruhi oleh pengalaman seseorang, lingkungan, baik fisik maupun non

fisik dan sosial budaya yang kemudian pengalaman tersebut diketahui,

dipersepsikan, diyakini sehingga menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak

dan akhirnya menjadi tindakan. Tetapi selain pengetahuan responden juga


43

membutuhkan dorongan dari keluarganya untuk melakukan diet hipertensi

maupun menghindari hal-hal yang dilarang agar tekanan darahnya dapat terjaga.

Tingkat pengetahuan yang baik tidak selalu berbanding lurus dengan tindakan

kepatuhan responden terhadap diet hipertensi maupun pengobatan hipertensi

(Dukomalamo, 2016).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Syamsudin, 2018). Yang telah

dilakukan dalam penelitian tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi di Desa

soropadan Kecamatan pringsurat Kabupaten temanggung berdasarkan sub

variabel yaitu tingkat pengetahuan tentang pengertian hipertensi sebanyak

55,7%, yang termasuk katagori baik, yaitu 79%, tentang komplikasi hipertensi

dikatagorikan baik, yaitu 84,2%.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mahadewi, 2020). Peneliti tingkat

pengetahuan dimungkinkan dapat dipengaruhi oleh tingkat Pendidikan,

pekerjaan, pengalaman dan informasi. Perbedaan tingkat Pendidikan dan jenis

pekerjaan dapat mempengaruhi seseorang dalam menerima dan menelaah

informasi yang didapatkan. Lingkungan pekerjaan membuat seseorang

mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Penduduk usia lanjut yang menjadi

responden mendapatkan informasi mengenai hipertensi melalui kegiatan

posyandu lansia dan media massa seperti televisi dan radio. Penduduk usia lanjut

di Banjar Celuk sebagian besar memiliki hipertensi dan telah mendapatkan

pengobatan serta konseling dari praktisi kesehatan sehinnga responden lebih

mengetahui tentang komplikasi hipertensi.


44

Hasil penelitian yang di dilakukan oleh (Rukmie, 2015). Tentang

gambaran tingkat pengetahuan lansia tentang komplikasi hipertensi di Rw

Kampung Malang Surabaya, didapatkan responden dengan tingkat pengetahuan

baik sebanyak 7 orang (17,5%), pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (22,5%),

pengetahuan kurang sebanyak 24 orang (60%).

Pengetahuan sangat berperan bagi lansia hipertensi dalam mencegah

terjadinya komplikasi yang lebih lanjut dan peningkatan pengetahuan dapat

dilakukan melalui Pendidikan kesehatan baik secara formal maupun non formal

seperti penyuluhan kesehatan, didapatkan perempuan lebih banyak

berpengetahuan kurang karena perempuan atau wanita lebih memilih tingkat

stress yang tinggi. Wanita lebih banyak masalah yang difikirkan dibandingkan

pria, wanita juga lebih banyak memikirkan urusan rumah tangga, mengurus anak,

bahkan dari mereka pun tidak jarang memikirkan pekerjaan untuk memenuhi

kebutuhan hidup atau sekedar bekerja membantu suami mereka (Rukmie,2015).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan lansia

tentang hipertensi di dusun Krajan Desa Soropadan, termasuk dalam katagori

baik, karena didapatkan hasil tingkat pengetahuan tentang pengertian hipertensi

cukup (73,3%), penyebab hipertensi baik(79%), komplikasi hipertensi cukup

(72,1%), penataklaksanaan hipertensi baik (84,2%) (Syamsudin, 2018).

Hasil penelitian yang diperolah (Syamsi, 2019). Gambaran tentang

pengetahuan lanjut usia terhadap hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kampala

sebanyak 25 responden didapatkan pengetahuan baik sebanyak 2 orang (%8%),

pengetahuan cukup 21 orang (84%), pengetahuan kurang 2 orang (8%).


45

Menurut asumsi peneliti yang melakukan penelitian di wilayah kerja

Puskesmas Peusangan Selatan ditemukan responden yang berpengetahuan tinggi,

hal ini karena responden sudah pernah mendengar penjelasan tentang komplikasi

hipertensi. ditemukan responden berpengetahuan sedang dikarenakan masih

sedikitnya informasi yang diperoleh oleh lansia tentang komplikasi hipertensi dari

penyuluhan- penyuluhan dari posyandu atau di Puskesmas. Ditemukan responden

yang berpengetahuan rendah, hal ini di pengaruhi karena kurangnya pengetahuan

dan cara berfikir responden sehingga mereka tidak ingin mengetahui tentang

komplikasi hipertensi.

Peneliti menyimpulkan bahwa pengetahun lansia di wilayah kerja

Puskesmas Peusangan Selatan berbeda-beda pengetahuan nya, Sebagian besar

responden berpendidikan tinggi mereka sudah sering mendengar penjelasan

tentang komplikasi hipertensi di media cetak atau elektronik, dan dari sumber

lainnya seperti penyuluhan yang diberikan di Posyandu/ Puskesmas. Pengetahuan

tentang komplikasi hipertensi sangat penting untuk diketahui, karena sangat

berpengaruh terhadap keselamatan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai