Anda di halaman 1dari 62

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN

TUGAS KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA


YANG MENGALAMI PENYAKIT HIPERTENSI

LITERATURE REVIEW

Proposal Penelitian

Oleh

Dinda Krisna
NIM : PO7120319090

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM
STUDI D-IV KEPERAWATAN
2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal ini telah disetujui untuk diuji oleh tim penguji Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi D IV Keperawatan Palu.

Nama : Dinda Krisna


NIM : PO7120319090
Palu, 2020
Pembimbing I

Nasrul, SKM,M.Kes
NIP : 196804051988021001

Palu, 2020
Pembimbing II

Selvi Alfrida Mangundap, S.Kp.,M.Si


NIP : 196604241989032002

Mengetahui,
Ketua Prodi D IV Keperawatan

Iwan, S.Kep.Ns.,SH.,M.Kes
NIP : 197703262003121004

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI

Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh TIM Penguji Politeknik
Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi DIV Keperawatn Palu
pada tanggal .......... 2020

Nama : Dinda Krisna


NIM : PO7120319090
Penguji I

Dr. Jurana, S.Kep.,Ns.,M.Kes.


NIP : 197112151991012001
Penguji II

Hj Azizah Saleh, SKM., MM


NIP : 196909071997032001

Penguji III

Lenny, SKM,S.Kep.Ns.,M.Kes
NIP : 197110301992032008

Mengetahui,
Ketua Prodi D IV Keperawatan

Iwan, S.Kep.Ns.,SH.,M.Kes
NIP : 197703262003121004

iii
KATA PENGANTAR

Tiada kata paling indah dan paling mulia yang patut peneliti panjatkan

kepada Allah SWT kecuali rasa syukur atas rahmat dan hidaya-Nya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi literatur review yang berjudul “Hubungan

Pengetahuan Dengan Penerapan Tugas Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang

Mengalami Penyakit Hipertensi“.Skripsi ini di susun untuk memenuhi persyaratan

dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma IV Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Palu.

Dalam menyelesaikan skripsi ini peneliti sadari sepenuhnya sangat banyak

kesulitan yang dialami, namun berkat Allah SWT yang senantiasa memberikan

petunjuk-Nya dan keyakinan pada kemampuan diri sendiri sehingga segala

hambatan yang peneliti hadapi dapat teratasi. Terimakasih yang tak ternilai

peneliti ucapkan kepada orang tua tercinta Ayahanda Sahlan Dg Salam dan

Ibundan Endang Hartati yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang

serta selalu memberikan dukungan dalam setiap doa-doanya.Peneliti menyadari

bahwa tidak sedikit pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Melalui kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada dari berbagai

pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, bantuan serta motivasi

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan Terima kasih peneliti sampaikan kepada yang terhormat :

1. Nasrul, SKM.,M.Kes., Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Palu dan Dosen


Pembimbing Utama yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

iv
2. Selvi Alfrida Mangundap, S,Kp.,M.Si., Selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Palu dan Pembimbing Kedua yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Iwan, S.Kep.Ns.,SH.,M.Kes, Selaku Ketua Program Studi D-IV Keperawatan
Palu.
4. Dr. Jurana, S.Kep, Ners, M.Kes., Selaku Penguji Utama yang telah
memberikan banyak masukkan serta motivasi kepeda peneliti untuk
kesempurnaan skripsi ini.
5. Hj Azizah Saleh, SKM.,MM, Penguji Kedua yang telah memberikan banyak
masukkan serta motivasi kepeda peneliti untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Lenny, SKM,S.Kep.Ns.,M.Kes Selaku Penguji Ketiga yang telah memberikan
banyak masukkan serta motivasi kepeda peneliti untuk kesempurnaan skripsi
ini.
7. Dosen dan Staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan
Prodi D IV Keperawatan Palu yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
bimbingan serta dorongan kepada peneliti selama menyusun Karya Tulis
Ilmiah ini.
Semogah Allah SWT membalas budi semua pihak yang telah

memberikan kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi

ini. Besar harapan peneliti agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khusunya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peneliti selanjutnya di

Poltekkes Kemenkes Palu serta kiranya Allah SWT selalu memberi rahmat

kepada kita semua. Aamiin ...

Palu, 20 September 2020

Peneliti

v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV KEPERAWATAN PALU

Dinda Krisna 2020, Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan Tugas Keluarga


Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Penyakit Hipertensi dalam
Literatur Review Pembimbing : (I) Nasrul (II) Selvi Alfrida Mangundap

ABSTRAK

(x + 44 + 4 tabel + 2 gambar + 2 lampiran)

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan darah


secara abnormal dan terus menerus dan merupakan penyakit yang selalu
mengalami peningkatan dari tahun ketahun, tidak hanya di Indonesia namun juga
di dunia. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan pengetahuan dengan
penerapan tugas keluarga pada anggota keluarga yang mengalami penyakit
Hipertensi.
Penelitian ini merupakan penelitian meta analisis dengan pendekatan
literatur review. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber baik jurnal,
buku, dokumentasi, internet dan pustaka yang diterbitkan dari 2010-2020. Daftar
periksa prisma memandu ulasan, judul, abstrak, teks lengkap dan metodologi
dinilai untuk kelayakan studi.
Hasil Analisis saya mendaptkan dua studi yang memenuhi kriteria inklusi
dalam tinjauan. Studi yang disertakan dibagi menjadi dua bidang tematik yang
mengenai hipertensi (n=1) hubungan pengetahuan dengan penerapan tugas
keluarga pada anggota keluarga yang mengalami penyakit hipertensi dan (n=1)
kajian yang hanya membahas penerapan tugas keluarga pada pasien hipertensi.
Jenis penelitian dalam studi cross sectional dan One Group Pre-Test Design
dengan jumlah mayoritas responden 43.
Kesimpulan penelitian ini bahwa ada hubungan pengetahuan dengan
penerapan tugas keluarga pada anggota keluarga yang mengalami penyakit
hipertensi , dan faktor yang berkontribusi terhadap pegetahuan keluarga dengan
penerapan tugas keluarga adalah pendidikan, pekerjaan dan usia.

Kata Kunci : Hipertensi, pengetahuan, tugas keluarga


Daftar Pustaka : 22 Referensi + 6 Jurnal (2007-2020)

vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
ABSTRAK..........................................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL...............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan Penelitian....................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..................................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Tentang Pengetahuan.....................................................7
B. Tinjauan Teori Tentang Keluarga...........................................................13
C. Tinjauan Teori Tentang Hipertensi ........................................................17
D. Kerangka Pikir .......................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan DesainPenelitian......................................................................25
B. Protokol Dan Registrasi..........................................................................25
C. Database Pencarian.................................................................................26
D. Kata Kunci..............................................................................................26
E. Kriteria Inklusi Dan Ekslusi ...................................................................27
F. Hasil Pencarian Dan Seleksi Studi .........................................................28
G. Waktu Dan Tempat ................................................................................29
H. Pengumpulan Data .................................................................................29
I. Penyajian Data .......................................................................................30
J. Analisa Data ...........................................................................................30
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis..........................................................................................31
B. Pembahasan.............................................................................................34
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................44
B. Saran .......................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................45
LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian...............................................................24
Gambar 3.1 Diagram Flow Pencarian Literature................................................29

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi............................................................................18
Tabel 3.1 Kata Kunci Literatur Review.................................................................26
Tabel 3.2 Format PICOS dalam Literatur Review ...............................................27
Tabel 4.1 Hasil Pencarian Literatur Review .........................................................32

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Prisma Checklist

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau yang dikenal dengan nama penyakit darah tinggi

adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas

ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg (Tarigan et al., 2018). Hasil

perkembangan pesat saat ini telah mampu meningkatkan tingkat harapan

hidup mereka dan, sebagai akibatnya, peningkatan tingkat harapan hidup ini

sering diikuti oleh meningkatnya penyakit degeneratif dan masalah kesehatan

lainnya di antara kelompok orang ini. Hipertensi sendiri adalah salah satu

penyakit yang paling sering ditemukan di kalangan lansia. Hipertensi dapat

menjadi masalah kesehatan yang serius di masyarakat jika hipertensi tidak

dapat dikendalikan, maka akan meningkat dan menyebabkan komplikasi

berbahaya (Kusumawardana et al., 2017)

Berdasarkan etiologi, hipertensi dibedakan menjadi 2, yaitu hipertensi

primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer atau esensial 90% kasus

hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder 10%

yang disebabkan oleh penyakit ginjal,penyakit endokrin, penyakit jantung,

gangguan ginjal. Menurut JNC VII Report 2003, diagnosis hipertensi

ditegakkan apabila didapatkan tekanan darah sistolik (TDS) ≥140 mmHg dan

atau tekanan darah diastolik (TDD) ≥90 mmHg pada dua kali pengukuran

dalam waktu yang berbeda (Tarigan et al., 2018).

1
2

Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat

penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Keluarga dijadikan unit

pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling

mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula

keluarga-keluarga yang ada disekitar atau masyarakat sekitarnya atau dalam

konteks yang luas berpengaruh terhadap negara. Keluarga mempunyai tugas

dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, yaitu mengenal

masalah kesehatan setiap anggota keluarganya, mengambil keputusan untuk

melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga, memberikan keperawatan

anggota keluarganya yang sakit, mempertahankan suasana di rumah yang

menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga,

mempertahankan hubungan balik antara keluarga dan lembaga kesehatan

(Harnilawanti, 2013)

(Kurniawan & Ratnasari, 2018), melakukan penelitian tentang

gambaran pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada keluarga yang memiliki

lansia hipertensi di Desa Glagahwero Kecamatan Panti Kabupaten Jember

menggunakan desain pre eksperimen dengan menggunakan pendekatan One

Group Pre-Test Design. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan 62,5%

keluarga yang memiliki lansia dengan hipertensi mampu melaksanaan tugas

kesehatan keluarga, 87,5% keluarga mampu mengenal masalah hipertensi

pada lansia, dan 75% keluarga mampu mengambil keputusan dalam

melakukan tindakan perawatan pada lansia, 62,5% keluarga mampu merawat

lansia yang mengalami hipertensi, dan 75% keluarga mampu memodifikasi


3

lingkungan kesehatan sekitar keluarga, serta 62,5% keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

(Tarigan et al., 2018), juga melakukan penelitian tentang pengaruh

pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga terhadap diet hipertensi di Desa

Hulu Kecamatan Pancur Batu Tahun 2016”, dengan rancangan penelitian

cross-sectional melalui pendekatan explanatory. Berdasarkan hasil analisis

data dan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan dalam penelitian ini yaitu

ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan sikap serta dukungan

keluarga terhadap pelaksanaan diet hipertensi yang dilihat dari nilai signifikan

(p=0.001), sehingga (p<0.005), maka Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata

lain pengetahuan responden yang baik dan sikap positif serta dukungan

keluarga yang baik akan memiliki peluang pelaksanaan diet hipertensi dengan

baik.

(Dewi, 2013) meneliti tentang hubungan pengetahuan keluarga tentang

hipertensi dan penerapan tugas keluarga pada anggota keluarga yang

mengalami hipertensi di Alam Indah RW 07 Kelurahan Porisplawad Indah

Kecamatan Cipondoh Kota Tengerang. Penelitian kuantitatif dengan

mengunakan pendekatan cross sectional. Hasilnya menunjukan bahwa;

92,3% usia keluarga yang merawat anggota keluarga yang mengalami

hipertensi adalah 20-25, 53,8% berpendidikan akademi/PT, 52,3% mempunyai

pekerjaan swasta, 50,8% pengetahuan keluarga baik tentang hipertensi dan

58,5% keluarga menerapkan tugas keluarga dibidang kesehatan.


4

Menurut World Health Organization (WHO 2013) menyebutkan

jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah

penduduk yang bertambah pada 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29%

warga dunia terkena hipertensi. WHO menyebutkan negara berkembang

memiliki penderita hipertensi sebesar 40% sedangkan negara maju hanya

35%, kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi, yaitu

sebesar 40%. Kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia Tenggara 36%.

Kawasan Asia penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya.

Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita hipertensi. Indonesia

cukup angka kasus cukup tinggi, yakni mencapai 32% dari total jumlah

penduduk (Tarigan et al., 2018)

Menurut laporan (Kemenkes RI, 2010) bahwa hipertensi merupakan

penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, dimana proporsi

kematiannya mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di

Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2013

menunjukkan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 25,8%. Penderita

hipertensi di Indonesia diperkirakan sebesar 15 juta tetapi hanya 4% yang

hipertensi terkendali. Hipertensi terkendali adalah mereka yang menderita

hipertensi dan mereka tahu sedang berobat untuk itu. Sebaliknya sebesar 50%

penderita tidak menyadari diri sebagai penderita hipertensi, sehingga mereka

cenderung untuk menderita hipertensi yang lebih berat.

Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, bahwa pada

Tahun 2017 terdapat 111.058 kasus, Tahun 2018 terdapat 451.138 kasus dan
5

Tahun 2019 terdapat 916.344 kasus. Dari data tersebut membuktikan bahwa

angka penderita hipertensi di Propinsi Sulawesi Tengah, setiap tahun

mengalami peningkatan (Dinkes Sulteng, 2019).

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan literature review

berdasarkan latar belakang diatas tentang hubungan pengetahuan dengan

penerapan tugas keluarga pada anggota keluarga yang mengalami penyakit

hipertensi. Hasil literature review diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

tenaga kesehatan dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “apakah ada hubungan

pengetahuan dengan penerapan tugas keluarga pada anggota keluarga yang

mengalami penyakit hipertensi ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan

pengetahuan dengan penerapan tugas keluarga pada anggota keluarga yang

mengalami penyakit hipertensi.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya pengetahuan anggota keluarga tentang hipertensi.

b. Diketahuinya penerapan tugas keluarga pada anggota keluarga yang

mengalami hipertensi
6

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan

landasan teori mengenai hubungan pengetahuan dengan penerapan tugas

keluarga pada anggota keluarga yang mengalami penyakit hipertensi.

2. Bagi Praktis

a. Poltekkes Kemenkes Palu

Dapat memberikan sumbangsih ilmiah dan bahan bacaan untuk

penulisan lebih lanjut yang berkenaan mengenai pengetahuan dengan

penerapan tugas keluarga pada anggota keluarga yang mengalami

penyakit hipertensi.

b. Bagi Peneliti

Merupakan pengalaman yang pertama dalam melakukan

penelitian yang kiranya dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan

penulisan mengenai pengetahuan dengan penerapan tugas keluarga

pada anggota keluarga yang mengalami penyakit hipertensi

c. Peneliti Lain

Sebagai salah satu bahan bacaan dan perbandingan bagi

peneliti lain dalam mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai

pengetahuan dengan penerapan tugas keluarga pada anggota keluarga

yang mengalami penyakit hipertensi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Tentang Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengetahuan adalah

segala sesuatu yang diketahui atau kepandaian. Pengetahuan adalah

informasi atau maklumat yang diketahui atau didasari oleh seseorang.

Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui

dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul

ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau

kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya

(Suhartono & Muhsin, 2007). Pengetahuan pada hakekatnya merupakan

segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu, termasuk

kedalamnya adalah ilmu (Suriasumantri, 2007)

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (Over Behavior). Dari pengalaman

seseorang bahwa perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan labih

langgeng dari perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2012)

Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara

langsung atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita.

Pengetahuan juga dapat dikatakan sebagai jawaban dari berbagai

7
8

pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Dari sebuah pertanyaan,

diharapkan mendapat jawaban yang benar (Suriasumantri, 2012).

2. Tingkat Pengetahuan

(Notoatmodjo, 2012) menyatakan pengetahuan yang tercakup

kognitif mempunyai beberapa tingkatan sebagai berikut :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

karena itu, Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah

Kata kerja ini untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang

dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, dan

menyatakan.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terdapat objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramaikan, terhadap objek

yang dipelajari.
9

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi dapat diartikan sebagai aplikasi penggunaan hukum-hukum,

rumus, metode, prinsip, dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

seperti dapat menggunakan (membuat bagan), membedahkan,

memisahkan, dan mengelompokan.

e. Sintesis (Synthesia)

Sintesis menunjukan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formula baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evalution)

Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian

kita ukur dapat kira disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.


10

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

(Wawan, 2012) menyatakan ada 3 cara untuk memperoleh

pengetahuan antara lain :

a. Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini dilakukan

dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah san

apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba kemungkinan

yang lain sampai masalah tersebut dapat.

b. Cara Kekuasaan atau Otoriter

Cara ini merupakan pimpinan-pimpinan masyarakat baik

formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan berbagai

prinsip orang lain yang menerima, mempunyai yang dikemukakan oleh

orang yang mempunyai otoritas tanpa menguji terlebih dahulu atau

membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun

penalaran sendiri.

c. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi masa lalu.


11

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

(Wawan, 2012) menyatakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan antara lain :

a. Faktor internal

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu

yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan

diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal

menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi

untuk sikap berperan serta dalam pembangunan. Pada umumnya

makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi.

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak

merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan

banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan


12

kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

3) Umur

Umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir. Dari segi

kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya

dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai

pengalaman dan kematangan jiwa.

b. Faktor Eksternal

1) Lingkungan

Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku

orang atau sekelompok.

2) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada di masyarakat dapat mempengaruhi

dari sikap dalam menerima informasi.

5. Cara mengukur pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas

(Wawan, 2012).
13

(Wawan, 2012) menyatakan hasil pengukuran pengetahuan

dimasukan kedalam kategori penilaian sebagai berikut :

a. Baik jika diperoleh skor 76% sampai 100% dari total skor kuesioner.

b. Cukup jika diperoleh skor 56% sampai 75% dari total skor kuesioner.

c. Kurang jika diperoleh skor <56% dari total skor kuesioner.

B. Tinjauan Teori Tentang Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah kumpulan yang terdiri dari dua orang atau lebih

yang memiliki ikatan atau persekutuan berupa perkawinan atau

persekutuan yang di bentuk (Yohanes, 2013).

2. Peranan Keluarga

Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari

seseorang dalam situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi harapan-

harapan. Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh

seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peranan keluarga menggambarkan

seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan

dengan individu dalam keluarga disadari oleh harapan dan pola perilaku

dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap anggota keluarga

mempunyai peran masing-masing antara lain adalah:(Harnilawanti, 2013).

a. Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai pencari

nafkah, pendidik, pelindung/pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap

anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok

sosial tertentu.
14

b. Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anak,

pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan

keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial

tertentu.

c. Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan

perkembangan fisik, sosial, mental dan spiritual.

3. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga

mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan.

ada 5 pokok tugas keluarga yang di jabarkan oleh Friedman (1998) dalam

buku (Yohanes, 2013) yang sampai saat ini masih dipakai dalam asuhan

keperawatan keluarga.

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan

karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana

akan habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan

perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan

sekecil apa pun yang di alami anggota keluarga secara tidak langsung

menjadi perhatian keluarga dan orang tua. Apabila menyadari adanya

perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa

yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya. Sejauh mana keluarga

mengetahui dan mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan yang


15

meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang

mempengaruhinya, serta persepsi keluarga terhadap masalah.

b. Membuat keputusan tindakan yang tepat

Sebelum keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat

mengenai masalah kesehatan yang dialaminya, perawat mengenai

masalah kesehatan yang dialaminya, perawat harus dapat mengkaji

keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi keluarga dalam

membuat keputusan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dikaji oleh

perawat :

1) Sejauh mana kemampuan keluarga mengenai sifat dan luasnya

masalah.

2) Apakah keluarga merasa adanya masalah kesehatan.

3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami.

4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat penyakit.

5) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah

kesehatan.

6) Apakah keluarga kurang percaya terhadaap petugas kesehatan

7) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan

dalam mengatasi masalah.

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Ketika memberi perawatan kepada anggota keluarganya yang

sakit, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut :


16

1) Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis

dan perawatannya).

2) Sifat dan perkembangan perawatan yang di butuhkan.

3) Keberadaan fasilitas yang di butuhkan untuk perawatan.

4) Sumber-sumber yang ada di dalam keluarga (anggota keluarga

yang bertanggung jawab, sumber keuangan atau finansial, fasilitas

fisik, psikososial)

5) Sikap keluarga terhadap penyakit.

d. Mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah

Ketika memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana

rumah yang sehat, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1) Sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga.

2) Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan.

3) Pentingnya hygiene sanisati.

4) Upaya pencegahan penyakit.

5) Sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi.

6) Kekompakan antar anggota keluarga.

e. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat.

Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan,

keluarga harus mengetahui hal-hal berikut ini:

1) Keberadaan fasilitas keluarga.

2) Keuntungan-keuntungan yang di peroleh dari fasilitas kesehatan.


17

3) Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas

kesehatan.

4) Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.

5) Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.

C. Tinjauan Teori Tentang Hipertensi

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang banyak

diderita oleh seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia. Hipertensi

merupakan kondisi medis dimana terjadinya peningkatan tekanan darah

secara kronis (dalam jangka waktu yang lama) yaitu melebihi 140/90

mmHg. Tekanan darah yang selalu tinggi dan tidak diobati atau dicegah

sejak dini, maka sangat beresiko menyebabkan penyakit degeneratif

seperti retinopati, penebalan dinding jantung, kerusakan ginjal, jantung

koroner, pecahnya pembuluh darah, stroke, bahkan dapat menyebabkan

kematian mendadak (Yonata & Satria, 2016).

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang akan

memberikan gejala lanjut ke organ target seperti stroke, penyakit jantung

koroner dan hipertropi ventrikel kiri atau kanan. Hipertensi merupakan

penyakit yang termasuk dalam masalah kesehatan masyarakat.ry Batasan

tingginya tekanan darah untuk dapat disebut hipertensi yaitu tekanan

sisitolik diatas 160 mmHg dan diastolik diatas 95 mmHg (Bustan, 2015).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronik

akibat desakan darah yang berlebihan dan hampir tidak konstan pada
18

pembuluh darah arteri, berkaitan dengan meningkatkan tekanan pada

arterial sistematik, baik diastolik maupun sistolik, atau bahkan keduanya

secara terus-menerus (Sutanto, 2010).

2. Klasifikasi Hipertensi

Kriteria yang ditetapkan oleh Seventh Report Of Joint National

Committee On Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment Of High

Blood Preasure (JNC 7) menjadi dasar dalam pengklasifikasian hipertensi.

Berikut Klasifikasihi Hipertensi untuk usia 18 tahun ke atas yang tidak

memiliki penyakit serius.

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi (Sumber: Nurarif dan Kusuma, 2016).

Derajat Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik


(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Pre-hipertensi 120 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi derajat I 140 – 159 atau 90 – 99
Hipertensi derajat II ≥ 160 atau ≥ 100

3. Etiologi Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan

menurut (Nurarif, 2016) adalah sebagai berikut :

a. Hipertensi Primer (esensial)

Disebut juga hipertensi idiobatik karena tidak diketahui

penyebabnya. Faktor yang mempengaruhi yaitu : genetik, lingkungan,

hiperaktifitas saraf simpatis sistem renin. Angiotensin dan


19

meningkatkan Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor yang mempengaruhi

resiko : obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia.

b. Hipertensi sekunder

Penyebabnya yaitu penggunaan estrogen, penyakit ginjal,

sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

4. Manifestasi Klinis Hipertensi

Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :

a. Tidak ada gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan

peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter

yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan perna

terdiagnosa jika tekanan arteri tidak teratur.

b. Gejala yang lazim

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai

hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataan nya

ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang

mencari pertolongan medis.

Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu:

a. Mengeluh sakit kepala, pusing.

b. Lemas, kelelahan.

c. Sesak nafas.

d. Gelisah.

e. Mual.
20

f. Muntah.

g. Epistaksis.

h. Kesadaran menurun.

5. Faktor Resiko Hipertensi

Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko hipertensi menurut

(Wijaya, 2013) adalah :

a. Umur/usia, tekanan darah meningkat sesuai umur dimulai sejak usia 40

tahun.

b. Urban/rural, kejadian dikota lebih banyak dari pada didesa.

c. Geografis, pantai lebih banyak ditemukan kasus hipertensi dibanding

daerah pegunungan.

d. Kelamin, wanita lebih banyak dari pada pria.

e. Fisik, obesitas lebih beresiko dari pada kurus.

f. Stress.

g. Penyakit, seperti diabetes melitus.

h. Komposisi air :

1) Sodium (natrium) : Tidak jelas (inkonsisten).

2) Cadmium : Ada bukti dari beberapa studi.

3) Lead (plumbum) : Kemungkinan ada hubungan.

i. Alkohol (minuman keras) :

1) Meninggi bila minum > 3x/hari.

2) Konsumsi alkohol sedang (moderate) diperkirakan punya efek

protektif.
21

j. Pil KB, resiko meninggal dengan lamanya pemakaian yakni meninggal

5 kali dibanding pakai 1 tahun.

6. Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh

darah terletak dipusat vasomotor, pasa medulla ditolak. Pusat vasomotorin

bermula jelas saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis

dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan

abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihandalkan dalam bentuk implus

yang bergerak kebawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis.

Titik ini yaitu, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan

merangsang serabut saraf paksa ke ganglion ke pembuluh darah, dimana

dengan dilepaskannya norepineprin mengakibatkan kontriksi pembuluh

darah terhadap rangsangan vasokontriksi. Individu dengan hipertensi

sangat sensitif terhadap norepineprin, meskipun tidak diketahui dengan

jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Wijaya, 2013).

Sistem saraf simpatis pada saat bersamaan merangsang pembuluh

darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,

mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal

mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal

mensekresi kortisol dan steroid lainnya. Yang dapat memperkuat respon

vasokontriktor pembuluh darah vasokontriksi yang mengakibatkan

penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin

merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian di ubah menjadi


22

angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang ada gilirannnya

merangsang sekresi aldosentron oleh korteks adrenal. Hormon ini

menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan

peningkatan volume intra vaskuler. Semua aktor ini cenderung

mencetuskan keadaan hipertensi (Wijaya, 2013).

7. Bahaya Hipertensi

(Prastyaningrum, 2014) Apabila tekanan darah selalu tinggi maka

dapat menimbulkan kerusakan beberapa organ tubuh. Tekanan darah yang

tinggi dapat jangka waktu lama dapat menyebabkan beberapa kejadian

seperti berikut :

a. Kerusakan jantung yaitu jantung tidak dapat memompa darah dalam

jumlah yang cukup kedalam tubuh.

b. Terbentuknya benjolan abnormal pada dinding arteri yang membawa

darah dari jantung ke organ tubuh sehingga aliran darah menjadi tidak

lancar.

c. Pembuluh darah di ginjal beberapa bagian tubuh sehingga pembuluh

arteri menyemput sehingga mengakibatkan kerusakan ginjal.

d. Pecahnya pembuluh darah di mata.

e. Penyempitan pembuluh darah arteri dibeberapa bagian tubuh sehingga

mengurangi aliran darah ke jantung, otak, ginjal, dan mulut.


23

8. Pemeriksaan penunjang Hipertensi

a. Pemeriksaan Laboratorium

1) Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume

cairan (viskositas) dan dapat mengidentifikasikan faktor resiko

seperti cairan : hipokoagulabilitas, anemia.

2) BUN/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi/fungsi

ginjal.

3) Glukosa: hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat

diakibat kan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.

4) Urinalisa: darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal

dan ada DM.

b. CT-Scan: Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.

c. EKG: dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian

gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

d. IUP: mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti batu ginjal,

perbaikan ginjal.

e. Photo dada: menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,

pembesaran jantung.

9. Prinsip Modifikasi Gaya Hidup Hipertensi.

a. Mempertahankan bobot badan yang sehat.

b. Menerapkan perilaku makan sehat.

c. Melakukan aktivitas fisik.

d. Berhenti merokok dan mengkonsumsi minuman beralhokol.


24

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan sintesa hubungan antar variabel yang

disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono, 2013).

Konsep Pengetahuan Peran Keluarga :


Hipertensi

Tugas keluarga dalam


Faktor yang mempengaruhi bidang kesehatan :
pengetahuan Hipertensi :
1. Mengenal masalah
1. Faktor internal : kesehatan keluarga
a. pendidikan 2. Membuat keputusan
b. pekerjaan
tindakan yang tepat
c. umur
2. Faktor eksternal : 3. Memberi perawatan
a. Lingkungan pada anggota keluarga
b. sosial budaya. yang sakit
4. Mempertahankan atau
mengusahakan
suasana rumah
Pengetahuan anggota keluarga 5. Menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan
yang ada di
masyarakat.

Penerapan Tugas Keluarga

Keterangan :

= Variabel yang tidak diteliti

= = Variabel yang diteliti

= Keterkaitan

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian meta analisis dengan pendekatan

literatur review. Literatur review merupakan ikhtisar komprehensif tentang

penelitian yang sudah dilakukan mengenai topik yang spesifik untuk

menunjukkan kepada pembaca apa yang sudah diketahui tentang topik

tersebut dan apa yang belum diketahui, untuk mencari rasional dari penelitian

yang sudah dilakukan atau untuk ide penelitian selanjutnya (Denney &

Tewksbury, 2013).

Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku,

dokumentasi, internet dan pustaka. Metode studi literatur adalah serangkaian

kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca

dan mencatat serta mengelolah bahan penulisan (Nursalam, 2016).

B. Protokol dan Registrasi

Rangkuman menyeluruh dalam bentuk literatur review mengenai

hubungan pengetahuan dengan penerapan tugas keluarga pada anggota

keluarga yang mengalami penyakit hipertensi. Protokol dan evaluasi dari

literatur review akan menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan

penyeleksian studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan dari

literatur review (Nursalam, 2020).

25
26

C. Database Pencarian

Literatur review yang merupakan rangkuman menyeluruh beberapa

studi peneliti yang ditentukan berdasarkan tema tertentu. Pencarian literatur

dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan

langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel

jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema yang sudah

ditentukan. Pencarian literatur dalam literature review ini menggunakan

database dengan kriteria kualitas tinggi dan sedang, yaitu Pubmed, PMC dan

Google Schoolar (Nursalam, 2020).

D. Kata Kunci

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword (AND, OR NOT or

AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikasi pencarian,

sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan

(Nursalam, 2020). Misalnya peneliti melakukan pencarian pada mesin

pencarian Scholar dengan mengetik kata “(Knowledge And application) AND

(family duties/Family members) AND (Have Hypertension) Atau dengan

mengetik “Knowledge and application”+” family duties/Family members”+”

Have Hypertension”+”

Tabel 3.1 Kata Kunci Literatur Review

Knowledge Family duties Have hypertension


AND OR
Application Family members
Sumber : (Nursalam, 2020).
27

E. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS

framework, yang terdiri dari:

1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis

sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review

2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus

perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan

studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan

sebagai pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan kelompok kontrol

dalam studi yang terpilih.

4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu yang

sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang

akan di review.

Tabel 3.2 Format PICOS dalam Literatur Review

Kriteria Inklusi Ekslusi


Population Studi yang berfokus pada Studi yang tidak
keluarga dan memiliki mengulas tentang
anggota keluarga yang keluarga dan
mengalami penyakit memiliki anggota
hipertensi keluarga
Intervention Studi yang meneliti Studi yang tidak
tentang hubungan membahas mengenai
pengetahuan dengan hubungan
penerapan tugas keluarga pengetahuan dengan
pada anggota keluarga penerapan tugas
yang mengalami keluarga pada
penyakit hipertensi anggota keluarga
yang mengalami
28

penyakit hipertensi
Comparators No comparator
Outcomes Studi yang menjelaskan Studi yang tidak
hubungan pengetahuan membahas
dengan penerapan tugas hubungan
keluarga pada anggota pengetahuan dengan
keluarga yang penerapan tugas
mengalami penyakit keluarga pada
hipertensi anggota keluarga
yang mengalami
penyakit hipertensi

Study Design and Cross-sectional study No exclusion


publication Type
Publication Years Post-2016 Pre-2016
Language English, Indonesian Language other than
English and
Indonesian

F. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi

Berdasarkan hasil pencarian literature melalui publikasi pada

databasae dan menggunakan kata kunci, peneliti mendapatkan 12 artikel yang

sesuai dengan kata kunci tersebut. Hasil pencarian yang sudah didapatkan

kemudian diperiksa, ditemukan terdapat 2 artikel yang sama sehingga

dikeluarkan dan tersisa 10 artikel. Peneliti kemudian melakukan skrining

berdasarkan judul (n = 12), abstrak (n = 10) dan full text (n = 2) yang

disesuaikan dengan tema literature review. Assessment yang dilakukan

berdasarkan kelayakan terhadap kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan

sebayak 2 artikel yang bisa dipergunakan dalam literature review.


29

Penelitian di identifikasi melalui basis


data (n = 12)

Catatan setelah duplikat dihapus


(n = 10)

Judul diidentifikasi dan


disaring (n = 10)

Abstrak diidentifikasi dan


disaring (n = 2)

Salinan lengkap diambil dan dinilai


untuk kelayakan (n = 2)

Studi termasuk dalam sintesis


(n = 2)

Gambar 3.1 Diagram flow pencarian literatur (Nursalam, 2020)

G. Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilakukan analisis/review jurnal pada bulan Juli-

Agustus 2020.

H. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah studi

kepustakaan atau literatur review. Dilakukan dengan cara mempelajari buku-

buku, artikel, jurnal, website, dan literatur-literatur lain yang berhubungan


30

dengan permasalah penelitian untuk memperoleh wawasan dan dasar teori

sehingga bisa digunakan sebagai informasi untuk menganilisis serta

menunjang pembahasan masalah penelitian ini.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) dengan berupa bukti, catatan,

atau laporan historis yang tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

dipublikasi maupun yang tidak dipublikasikan (Sugiyono, 2013).

I. Penyajian Data

Bentuk penyajian data dalam bentuk tabel dan teks tentang segala

sesuatu yang berhubungan dengan penelitian.

J. Analisa Data

Jurnal penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian

dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun, terbit,

jurnal, rancangan studi, tujuan penelitian, sampel, instrument (alat ukur) dan

ringkasan hasil atau temuan. Ringkasan jurnal penelitian tersebut dimasukkan

ke dalam tabel diurutkan sesuai alfabel dan tahun terbit jurnal dan sesuai

dengan format tersebut di atas.

Untuk lebih memperjelas analisis abstrak dan full text jurnal dibaca

dan dicermati. Ringkasan jurnal tersebut kemudian dilakukan analisis terhadap

isi yang terdapat dalam tujuan penelitian dan hasil/temuan penelitian. Metode

analisis yang digunakan analisis isi jurnal (Nursalam, 2016).


BAB IV

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisa

1. Karakteristik Studi

Dua artikel memenuhi kriteria inklusi (Gambar 1) terbagi menjadi

dua sub pembahasan berdasarkan topik literatur review yaitu (1 studi)

pembahasan yang berkaitan dengan penerapan tugas keluarga dengan

menggunakan pendekatan One Group Pre-Test Design dan (1 studi)

membahas keduanyan pengetahuan dan penerapan tugas keluarga dengan

menggunakan pendekatan Cross Sectiona. Studi yang sesuai dengan

tinjauan sistematis ini dilakukan di Indonesia oleh Ningsi, A. T (2019),

Kurniawan dan Ratnasari (2018). Tujuan studi untuk membahas mengenai

hubungan pengetahuan dengan penerapan tugas keluarga.

31
32

Tabel 4.1 Hasil Pencarian Literatur Review

Nama Judul dan Metode Hasil Penelitian


Peneliti Tahun Penelitian
Penelitian Dan Jumlah
Responden
Ningsi, A. T Hubungan Jenis Pengetahuan keluarga tentang
(2019) Pengetahuan penelitian Hipertensi yang
Dengan analitik berpengetahuan baik sebanyak
Penerapan korelasi 53.5%. kemampuan keluarga
Tugas dengan mengenal masalah kesehatan
Keluarga Pada menggunakan mendapatkan hasil nilai
Anggota pendekatan P=0,000 nilai coefficient
Keluarga Yang Cross contingency 0,508.
Mengalami Sectional Kemampuan keluarga dalam
Hipertensi Di memutuskan tindakan
Puskesmas 43 Responden mendapatkan hasil nilai
Talise P=0,046 nilai coefficient
contingency 0,332.
Kemampuan keluarga dalam
merawat mendapatkan hasil
nilai P=0,009 nilai coefficient
contingency 0,406.
Kemampuan keluarga
memodifikasi rumah yang
sehat mendapatkan hasil nilai
P=0,000 nilai coefficient
contingency 0,531. Keluarga
yang menggunakan fasilitas
pelayanan mendapatkan hasil
nilai P=0,010 nilai coefficient
contingency 0,402.
Kurniawan Gambaran Menggunaka Hasil penelitian menunjukkan
dan Ratnasari Penerapan n desain pre deskripsi Kemampuan
(2018) Tugas eksperimen Keluarga untuk melakukan
Kesehatan dengan tugas kesehatan yang tinggi, 5
Keluarga Pada menggunakan responden (62,5%). Ini berarti
Keluarga Yang pendekatan deskripsi dari Pelaksanaan
Memiliki One Group fungsi kesehatan keluarga
Lansia Pre-Test lanjut usia dengan hipertensi
Hipertensi Di Design. tinggi
Desa
Glagahwero 8 Responden
Kecamatan
Kabupaten
Jember
33

2. Karakteristik Responden Studi

Responden dalam penelitian adalah seluruh anggota keluarga yang

mengalami penyakit hipertensi. Dalam studi sudah disebutkan yang akan

dibahas dalam penelitian yaitu yang berhubungan dengan pengetahuan

keluarga dan penerapan tugas keluarga, dengan mayoritas responden

berjumlah 89 keluarga serta karakteristik gender pada responden hampir

sama antara laki-laki dan perempuan karena studi bersifat menyeluruh.

Respoden dalam penelitian ini ditinjau dari pengetahuan keluarga dan

penerapan tugas keluarga.

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (Over Behavior). Dari pengalaman

seseorang bahwa perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan labih

langgeng dari perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2012).

Hasil penelitian dari Ningsi, A.T (2019) menunjukkan bahwa dari 43

responden yang berpengetahuan baik berjumlah yaitu 23 orang (53,5%) dan

yang berpengetahuan kurang baik berjumlah 20 orang (46,5%).

b. Penerapan tugas keluarga

Hasil penelitian dari Ningsi, A. T (2019) dari 43 responden mengenal

masalah kesehatan keluarga 23 orang (53,5%), memutuskan tindakan yang

tepat sebanyak 22 orang (51%), merawat anggota keluarga yang sakit

sebanyak 22 orang (51%), yang tidak memodifikasi suasana rumah yang sehat
34

sebanyak 25 orang (58%), dan yang menggunakan fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada di masyarakat sebanyak 27 orang (63%).

Hasil penelitian dari Kurniawan dan Ratnasari (2018) dari 8

responden yang diteliti, mayoritas kemampuan responden dalam mengenal

masalah hipertensi pada lansia adalah tinggi sebanyak 7 responden (87,5%).

kemampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan

perawatan pada lansia 6 responden (75%), kemampuan keluarga merawat

lansia yang mengalami hipertensi sebanyak 5 responden (62,5%).

kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan kesehatan sekitar keluarga

sebanyak 6 orang (75%) dan kemampuan keluarga memanfaatan fasilitas

pelayanan kesehatan yang ada sebanyak 5 responden (62,5%).

B. Pembahasan

1. Pembahasan Penelitian Anggraini Triastuti Ningsi (2019)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa 43 responden

menunjukkan dari 23 responden yang berpengetahuan baik dengan mengenal

masalah kesehatan keluarga berjumlah 6 (26,1%) orang dan tidak mengenal

masalah kesehatan keluarga berjumlah 17 (73,9%) orang dan dari 20 responden

yang berpengetahuan kurang baik dengan mengenal masalah kesehatan keluarga

berjumlah 17 (85,0%) orang dan yang tidak mengenal masalah kesehatan

keluarga berjumlah 3 (15,0%) orang. Hasil uji chi-square di dapatkan nilai P =

0,000 (0,000 < 0,05) dengan demikian secara statistik ada hubungan yang

bermakna antara hubungan pengetahuan dan penerapan tugas keluarga dengan

mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yang mengalami penyakit

hipertensi Di wilayah Kerja Puskesmas Talise.


35

Asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan

dengan penerapan tugas keluarga dalam mengenal masalah kesehatan, hal ini

menunjukan Di wilayah kerja Puskesmas Talise sebagian anggota keluarga yang

mengenal masalah hipertensi tersebut sering mendapatkan informasi mengenal

hipertensi dari tenaga kesehatan melalui penyuluhan. Proses pengenalan masalah

kesehatan berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh keluarga. Semakin

tinggi pengetahuan keluarga maka proses mengenal masalah akan lebih cepat di

lakukan oleh keluarga.

Penelitian ini sejalan dengan konsep teori yang dikemukakan Wawan dan

Dewi (2010) yang menyatakan bahwa orang tua atau keluarga perlu mengenal

keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga.

Perubahan sekecil apapun secara langsung menjadi perhatian keluarga dan orang

tua. Apabila menyadari adanya perubahan pada anggota keluarga, perlu diketahui.

Sejauh mana keluarga mengetahui mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan

yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab yang mempengaruhi

nya serta persepsi keluarga terhadap masalah. Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan keluarga yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial

budaya dikarenakan pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi

misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidup, pekerjaan dibutuhkan untuk mencari nafkah yang berkaitan

dengan kehidupannya dengan kehidupan keluarganya dan semakin cukup umur,

tingkat kematangan dan kebugaran seseorang akan lebih matang dalam berfikir

dan bekerja begitu juga lingkungan dan sosial budaya yang dapat mempengaruhi

sikap dan perilaku seseorang dalam menerima informasi.


36

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Diece Suwanandar Dewi (2013) bahwa berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh

nilai pValue 0,000 p (<0,05) yang berarti ada hubungan signifikan antara

hubungan pengetahuan keluarga tentang hipertensi dan penerapan tugas keluarga

dalam mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang mengalami

penyakit hipertensi Di Alam Indah RW 07 kelurahan Porisplawad Indah

kecamatan Cipondoh Kota Tengerang.

Berdasarkan hasil peneliltian yang di lakukan bahwa 43 responden

menunjukkan dari 23 reponden yang berpengetahuan baik dengan memutuskan

tindakan yang tepat berjumlah 8 (34,8%) orang dan yang tidak memutuskan

tindakan tepat berjumlah 15 (65,2%). Sedangkan dari 20 responden yang

berpengetahuan kurang baik dengan memutuskan tindakan yang tepat berjumlah

14 (70,0%) orang dan yang tidak memutuskan tindakan tepat berjumlah 6

(30,0%) orang. Hasil uji chi-square di dapatkan nilai P = 0,046 (0,046 < 0,05)

dengan demikian secara statistik ada hubungan yang bermakna antara hubungan

pengetahuan dan penerapan tugas keluarga dengan membuat keputusan tindakan

yang tepat anggota keluarga yang mengalami penyakit hipertensi Di wilayah

Kerja Puskesmas Talise.

Asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan

dengan penerapan tugas keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat, hal ini

menunjukan Di wilayah kerja Puskesmas Talise bahwa anggota keluarga yang

mengambil keputusan yang tepat dikarenakan anggota keluarga tersebut memiliki

pengetahuan yang baik sehingga saat menemukan masalah hipertensi di dalam


37

keluarga, anggota keluarga tersebut dapat mengambil tindakan yang tepat untuk

mengatasinya.

Penelitian ini sejalan dengan konsep teori yang dikemukakan Andi

Parellangi (2018) yang menyatakan bahwa dalam keluarga, proses pengambilan

keputusan erat kaitannya dengan struktur kekuasaan keluarga. Kekuasaan

keluarga yang dimaksud adalah kemampuan potensial maupun aktual dari

seorang individu untuk mengontrol, mempengaruhi dan mengubah tingkah laku

seseorang atau dapat dipandang sebagai sebuah karakteristik dari sistem keluarga

yang berupa kemampuan, baik potensial maupun aktual dari anggota individu

untuk mengubah tingkah laku anggota keluarga. Dalam pengambilan keputusan

merupakan proses pencapaian persetujuan dan komitmen anggota keluarga untuk

melakukan serangkaian tindakan dengan kata lain pembuatan keputusan sebagai

menyelesaikan segala sesuatu.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa 43 responden

menunjukkan dari 23 responden yang berpengetahuan baik dengan merawat

anggota keluarga berjumlah 7 (30,4%) orang dan yang tidak merawat anggota

keluarga berjumlah 16 (69,6%). Sedangkan dari 20 responden yang

berpengetahuan kurang baik dengan merawat anggota keluarga berjumlah 15

(75,0%) orang dan yang tidak merawat anggota keluarga berjumlah 5 (25,0%)

orang. Hasil uji chi-square di dapatkan nilai P= 0,009 (0,009 < 0,05) dengan

demikian secara statistik ada hubungan yang bermakna antara hubungan

pengetahuan dan penerapan tugas keluarga dengan memberi perawatan pada

anggota keluarga yang mengalami penyakit hipetensi Di wilayah Kerja

Puskesmas Talise.
38

Asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan

dengan penerapan tugas keluarga dalam merawat anggota keluarga, hal ini

menunjukan bahwa Di wilayah kerja Puskesmas Talise sebagian anggota keluarga

mampu merawat anggota keluarga dikarenakan pengetahuan anggota keluarga

mengenai hipertensi sudah baik seperti memahami sifat, penyebaran dan

komplikasi hipertensi sehingga mampu merawat anggota keluarganya. keluarga

yang mempunyai tingkat pegetahuan yang baik akan memberikan perawatan yang

baik pula kepada keluarga.

Penelitian ini sejalan dengan konsep teori yang dikemukakan Wawan dan

Dewi (2010) yang menyatakan bahwa ketika memberika perawatan kepada

anggota keluarga harus mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang di

butuhkan, perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber-sumber yang ada

dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, keuangan, fasilitas

fisik, psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk

perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan bahwa 43 responden

menunjukkan dari 23 responden yang bepengetahuan baik dengan memodifikasi

suasana rumah sehat berjumlah 3 (13,0%) orang dan yang tidak memodifikasi

suasana rumah yang sehat berjumlah 20 (87,0%) orang. Sedangkan dari 20

responden yang berpengetahuan kurang baik dengan memodifikasi suasana rumah

sehat berjumlah 15 (75,0%) dan yang tidak memodifikasi suasana rumah sehat

berjumlah 5 (25,0%) orang. Hasil uji chi-square di dapatkan nilai P = 0,000

(0,000 < 0,05) dengan demikian secara statistik ada hubungan yang bermakna

antara hubungan pengetahuan dan penerapan tugas keluarga dengan


39

mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah yang sehat pada anggota

keluarga yang mengalami penyakit hipertensi Di wilayah Kerja Puskesmas Talise.

Asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan

dengan penerapan tugas keluarga dalam mempertahankan atau mengusahakan

suasana rumah yang sehat, hal ini menunjukan Di wilayah kerja Puskesmas Talise

bahwa sebagian anggota keluarga mengusahakan lingkungan yang sehat

dikarenakan keluarga sudah memahami hal-hal yang memicu terjadinya

hipertensi sehingga keluarga berperilaku yang tidak memicu stres untuk

memberikan rasa nyaman kepada anggota keluarga yang hipertensi. Kemampuan

keluarga dalam memodifikasi lingkungan merupakan suatu bentuk dukungan

secara emosional yang memberikan rasa nyaman dan membantu proses

penyembuhan, selain itu dapat pula dilakukan dengan cara menyediakan suasana

yang nyaman, menciptakan pola komunikasi yang baik dan memberikan pujian.

Penelitian ini sejalan dengan kosnep teori yang dikemukakan Andi

parellangi (2018) yang menyatakan bahwa lingkungan sehat merupakan suatu

kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum, sehingga berpegaruh positif

terhadap terwujudnya status kesehtan yang optimal. Penting bagi keluarga untuk

memiliki pengetahuan tentang sumber yang dimilliki oleh keluarga di sekitar

rumah, kemampuan keluarga melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan

lingkungan, upaya pencegahan penyakit dapat dilakukan keluarga dan

kebersamaan anggota keluarga untuk meningkatkan dan memelihara lingkungan

rumah yang menunjang kesehatan keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan bahwa 43 responden

menunjukan dari 23 responden yang berpengetahuan baik dengan menggunakan


40

fasilitas pelayanan kesehatan berjumlah 19 (82,6%) orang dan yang tidak

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan berjumlah 4 (17,4%) orang.

Sedangkan dari 20 responden yang berpengetahuan kurang baik dengan

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan berjumlah 8 (40,0%) orang dan tidak

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan berjumlah berjumlah 12 (60,0%)

orang. Hasil uji chi-square di dapatkan nilai P = 0,010 (0,010 < 0,05) dengan

demikian secara statistik ada hubungan yang bermakna antara hubungan

pengetahuan dan penerapan tugas keluarga dengan menggunakan fasilitas

pelayanan kesehatan yang ada pada anggota keluarga yang mengalami penyakit

hipertensi Di wilayah Kerja Puskesmas Talise.

Asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan

dengan penerapan tugas keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan

kesehatan, hal ini menunjukan Di wilayah kerja Puskesmas Talise bahwa anggota

keluarga sudah menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di

masyarakat dikarenakan keluarga memahami pengetahuan tentang hipertensi

sehingga anggota keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan lebih efisien.

Penelitian ini sejalan dengan konsep teori yang dikemukakan Andi

parellangi (2018) yang menyatakan bahwa dalam memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang ada, keluarga harus mempunyai pengetahuan tentang fasilitas

pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau, pemahaman keluarga tentang

keuntungan yang dapat diperoleh, tingkat kepercayaan keluarga terhadap fasilitas

dan petugas kesehatan yang dilayani, pengalaman yang kurang menyenangkan

dan keterjangkauan keluarga terhadap fasilitas kesehatan.


41

2. Penelitian yang dilakukan Kurniawan dan Ratnasari (2018).

Kemampuan keluarga dalam pelaksanaan tugas kesehatan keluarga

yang memiliki lansia dengan penyakit hipertensi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa mayoritas kemampuan keluarga tentang pelaksanaan

tugas kesehatan keluarga yang memiliki lansia dengan penyakit hipertensi

adalah tinggi sebanyak 5 responden (62,5%). Bila dilihat dari tugas kesehatan

keluarga berdasarkan mengenal masalah kesehatan mayoritas adalah kategori

tinggi yaitu sebesar 7 responden (87,5%). Kemampuan seseorang dipengaruhi

oleh beberapa faktor antara lain pendidikan yang diterima, semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula tingkat

pengetahuannya. Hal ini juga didukung oleh Notoatmodjo (2012) yang

mengemukakan bahwa pendidikan merupakan perubahan pada diri manusia

sehingga pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

persepsi seseorang lebih mudah dalam mengambil keputusan dan bertindak.

Berdasarkan tugas kesehatan keluarga yang kedua yaitu mengambil

keputusan didapatkan hasil bahwa mayoritas kemampuan keluarga dalam

mengambil keputusan adalah tinggi sebanyak 6 responden (75%). Keluarga

merupakan kunci utama bagi kesehatan serta perilaku sehat sakit, oleh karena

itu keluarga terlibat lansung dalam mengambil keputusan dan terapeutik pada

setiap tahap sehat -sakit anggota keluarga (Setiadi, 2008). Mengambil sebuah

keputusan kesehatan keluarga merupakan langkah sejauh mana keluarga

mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, apakah masalah dirasakan,

menyerah terhadap masalah yang dihadapi, takut akan akibat tindakan

penyakit, mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan. Kemampuan


42

keluarga dalam mengambil keputusan terhadap lansia dengan hipertensi

mengerti akan dampak dari hipertensi seperti stroke, kerusakan ginjal,

penyakit jantung, dan gangguan penglihatan. Keluarga memberi saran kepada

lansia untuk segara memberi tahu keluarga jika gejala hipertensi muncul/

dialami oleh lansia.

Berdasarkan tugas kesehatan keluarga dalam merawat lansia

didapatkan hasil bahwa mayoritas kemampuan keluarga merawat lansia yang

mengalami hipertensi adalah tinggi sebanyak 5 responden (62,5%). Fungsi

utama keluarga salah satu diantaranya adalah fungsi perawatan keluarga,

dimana keluarga memberikan perawatan kesehatan yang bersifat preventif

dan secara bersama-sama merawat anggota keluarga yang sakit. Kesanggupan

keluarga melaksanakan perawatan atau pemeliharaan kesehatan dapat dilihat

dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan (Mubarak, et. al., 2010).

Berdasarkan tugas kesehatan keluarga dalam memodifikasi

lingkungan didapatkan hasil kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

kesehatan sekitar keluarga adalah rendah sebanyak 6 responden (75%).

Menurut Setiadi (2008), modifikasi lingkungan sejauh mana keluarga

mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki, keuntungan/manfaat

pemeliharaan lingkungan, mengetahui pentingnya hygiene sanitasi dan

kekompakan antar anggota keluarga.

Berdasarkan tugas kesehatan keluarga dalam memanfaatkan

fasilitas kesehatan adalah mayoritas tinggi sebanyak sebanyak 5 responden

(62,5%). Menurut Setiadi (2008) kemampuan keluarga memanfaatkan

fasilitas pelayanan kesehatan dimana keluarga mengetahui apakah


43

keberadaan fasilitas kesehatan memahami keuntungan yang diperoleh dari

fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas

kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan dari 43 responden dapat ditarik

kesimpulan bahwa ada hubungan pengetahuan keluarga dengan penerapan tugas

keluarga pada anggota keluarga yang mengalami penyakit Hipertensi.

Kemampuan keluarga dalam pelaksanaan tugas kesehatan keluarga tinggi

dikarenakan faktor pendidikan responden, sehingga mudah menyerap informasi-

informasi terbaru khususnya mengenai penyakit hipertensi , pengetahuan

responden yang sudah banyak tentang hipertensi, memanfaatkan fasilitas

kesehatan yang terjangkau berada di perkotaan mempermudah keluarga

mengambil keputusan yang tepat dan semaksimal mungkin memanfaatkan

fasilitas- fasilitas kesehatan seperti penyuluhan khususnya tentang penyakit

hipertensi yang dialami lansia.

B. Saran

Untuk petugas pelayanan kesehatan dalam memberikan edukasi

kesehatan tentang hipertensi dan bagi keluarga hendaknya terus meningkatkan

pengetahuan tentang hipertensi melalui berbagai sumber informasi dengan

mengikuti penyuluhan oleh petugas kesehatan, agar dapat melaksanakan tugas

keluarga yang lebih baik dalam merawat anggota keluarga yang mengalami

penyakit hipertensi.

44
DAFTAR PUSTAKA

Balitbang Kemenkes RI, (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:


Balitbang Kemenkes RI

Bustan, M. N, (2015). Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular.


Jakarta: Rineka Cipta.

Denney, A. S., & Tewksbury, R. (2013). How to write a literature review. Journal
of Criminal Justice Education, 24(2), 218–234.

Dewi, D. S. (2013). “Hubungan PengetahuanKeluarga Tentang Hipertensi Dan


Penerapan Tugas Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami
Hipertensi Di Alam Indah RW 07 Kelurahan Porisplawad Indah Kecamatan
Cipondo Kota Tanggerang. NASPA Journal, 42(4), 1.

Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah. (2019). Profil Dinas Kesehatan Provinsi


Sulawesi Tengah.

Harnilawanti. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi


Selatan: Pustaka As Salam.

Kemenkes RI. (2010). Hipertensi penyebab kematian nomor tiga. Pusat


Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan.

Kurniawan, I., & Ratnasari, T. B. (2018). Gambaran Pelaksanaan Tugas


Kesehatan Keluarga Pada Keluarga Yang Memiliki Lansia Hipertensi Di
Desa Glagawero Kecamatan Panti Kabupaten Jember. The Indonesian
Journal of Health Science. doi.10.32528

Kusumawardana, I., Tamtomo, D., & -, S. (2017). Relationship between


Knowledge and Family Support regarding Hypertension with Blood Pressure
Control in Elders. Indonesian Journal of Medicine. doi.10.26911

Mubarak, W.I., Chayatin, N., & Santoso, B.A. 2010. Ilmu keperawatan komunitas
konsep dan aplikasi. Jakarta: Selemba Medika.

Ningsi, A. T (2019). Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan Tugas Keluarga


Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Penyakit Hipertensi.

Notoatmodjo, S. (2012). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Nurarif, K. (2016). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


dan Nanda Nic-Noc.Yogyakarta: MediaAction Publishing.

45
Nursalam, S (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Praktis (E4). Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2020). Penulis Literature Review Dan Systematic Review Pada


Pendidikan Kesehatan (Contoh). (D. Priyantini (ed.)). Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga.

Prastyaningrum, Y. indah. (2014). Hipertensi Bukan Untuk Ditakuti. Jakarta


Selatan: FMedia.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan:(pendekatan kuantitatif,


kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Suhartono, S., & Muhsin, I. (2007). Filsafat pendidikan. Ar-Ruzz Media.

Suriasumantri. (2012). Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:


Pustaka Sinar Harapan.

Suriasumantri, J. S. (2007). Filsafat ilmu. In Jakarta: Pustaka Sinar Harapan


(Vol. 42).

Sutanto. (2010). Cegah & Tangkal Penyakit Moderen. Yogyakarta: Penerbit andi.

Tarigan, A. R., Lubis, Z., & Syarifah, S. (2018). Pengaruh Pengetahuan, Sikap
Dan Dukungan Keluarga Terhadap Diet Hipertensi Di Desa Hulu Kecamatan
Pancur Batu Tahun 2016. Jurnal Kesehatan. doi. 10.24252

Wawan, D. (2012). Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku


Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wawan & Dewi (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, dan Perilaku
Manusia Dilengkapi Contoh Kuesioner. Yogyakarta: Nuha Medika

WHO. (2013). World Health Statistic 2013. Geneva: WHO Press

Wijaya, P. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 1 (Keperawatan Dewasa).


Yogyakarta: Nuha Medika.

Yohanes, Y. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Praktik.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Yonata, A., & Satria, A. P. P. (2016). Hipertensi sebagai Faktor Pencetus


Terjadinya Stroke. Medical Journal Of Lampung University, Vol 5, No 3

46
47
Lampiran 1 :

KUISIONER
PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN TUGAS KELUARGA PADA
ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI PENYAKIT HIPERTENSI

1. Pengetahuan
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Jenis kelamin :
Hubungan dengan keluarga:

Petunjuk
a. Bacalah pernyataan dengan baik dan telitilah sebelum menjawab
b. Untuk kelancaran penelitian ini mohon isilah jawaban sesuai dengan pengetahuan anda
dan jawab dengan jujur apa adanya
c. Berilah Tanya (√) pada kolom yang tersedia sesuai pengetahuan anda

No Pernyataan Benar Salah


1 hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140/90 mmHg

2 Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg


3 Hipertensi dapat diturunkan dari orang tua pada anak
4 Tekanan darah dapat berubah sesuai aktivitas
5 Tekanan darah tinggi merupakan tanda awal penyakit stroke
6 Latihan fisik yang berat tidak dapat meningkatkan tekanan
darah
7 Pola makan rendah lemak baik untuk mengontrol tekanan darah
8 Kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko Hipertensi
9 Stress merupakan salah satu penyebab Hipertensi
10 merokok hanya merusak paru-paru tidak merusak jantung
11 Gejala yang di temui pada penderita Hipertensi adalah nyeri
kepala dan kelelahan
12 Hipertensi menyebabkan kematian
13 Menjauhkan diri dari dari stress salah satu untuk mencegah
tekanan darah tinggi
14 Hipertensi tidak dapat dicegah

2. Tugas Keluarga
Petunjuk :
a. Bacalah pertanyaan dengan baik dan telitilah sebelum menjawab
b. Untuk kelancaran penelitian ini mohon isilah jawaban sesuai dengan pengetahuan anda
dan jawab dengan jujur apa adanya
c. Berilah Tanya (√) pada kolom yang tersedia sesuai pengetahuan anda
No Pertanyaan Ya Tidak
Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga

1 Apakah keluarga mengetahui penyakit hipertensi?

2 Apakah keluarga mengetahui faktor penyebab hipertensi?


Apakah keluarga selama ini mengkonsumsi makanan yang mengandung
3
banyak garam?
4 Apakah sebelumnya dikeluarga ada yang menderita Hipertensi?

5 Apakah penyakit hipertensi berdampak pada aktivitas sehari-hari?


Apakah rokok dan minuman alkohol bukan salah satu faktor penyebab
6
hipertensi?
Apakah keluarga mengetahui tanda-tanda kambuhnya penyakit
7
hipertensi?
Apakah keluarga mengetahui penderita hipertensi mudah lelah dan
8
sering merasa pusing?
Apakah keluarga memperbolehkan penderita hipertensi melakukan
9
olahraga ringan seperti bersepeda, jogging dan berenang
Membuat Keputusan Tindakan Yang Tepat

10 Apakah keluarga memahami sifat dan luasnya masalah?

11 Apakah keluarga mengetahui seberapa besar resiko penyakit hipertensi ?


Apakah keluarga tidak sanggup memutuskan masalah karena kurang
12
pengetahuan?
13 Apakah keluarga merasa takut akibat tindakan yang telah di putuskan?
Apakah keluarga mendapat informasi terhadap tindakan dalam
14 mengatasi masalah sehingga kurang percaya terhadap petugas
kesehatan?
Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
15
anggota keluarganya ?
16 Apakah keluarga mengambil keputusan dengan cara bermusyawarah ?
Apakah keluarga hanya membiarkan klien dirumah bila tekanan darah
17
tinggi sedang kambuh ?

Memberi Perawatan Pada Anggota Keluarga Yang Sakit


Apakah keluarga segera melakukan tindakan pada anggota keluarga
18
yang mengalami penyakit hipertensi jika kambuh?
apakah keluarga mengetahui perawatan apa saja yang dibutuhkan
19
anggota keluarga yang mengalami penyakit hipertensi?
apakah keluarga hanya membawa anggota kontrol jika tekanan darah
20
kambuh?
Apakah keluarga tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan
21
yang di butuhkan?
Apakah keluarga mengetahui nama obat-obatan yang digunakan anggota
22
keluarga yang mengalami penyakit hipertensi?
Apakah keluarga menganggap hipertensi hanya penyakit biasa yang bisa
23
sembuh dengan sendirinya?
Apakah keluarga rutin memantau pengobatan anggota keluarga yang
24
mengalami penyakit hipertensi ?
Apakah keluarga tidak memberikan fasilitas yang di perlukan untuk
25
perawatan?
Apakah keluarga tidak mengetahui penyebab dari perubahan yang
26
terjadi pada anggota keluarga yang mengalami hipertensi ?
Mempertahanakan Atau Mengusahakan Suasana Rumah Yang Sehat
Apakah keluarga selalu menganjurkan untuk tidak merokok di
27
lingkungan sekitar rumah ?
Apakah keluarga kurang memanfaatkan pemeliharaan lingkungan
28
rumah?
Apakah keluarga mengetahui tentang usaha pencegahan penyakit
29
hipertensi?
Apakah keluarga tidak kompak dalam mengatasi masalah kesehatan
30
dilingkungan rumah?
Apakah keluarga mengkonsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayur-
31
sayuran segar setiap hari ?
Apakah di sekitar lingkungan rumah keluarga menanam tanaman herbal
32
yang dapat menurunkan tekanan darah ?
Apakah keluarga memberikan lingkungan yang berisik untuk dapat
33
beristirahat ?
Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Ada Di Masyarakat

34 Apakah keluarga tidak mengetahui fasilitas kesehatan itu ada ?


Apakah keluarga tidak memahami keuntungan yang di peroleh dalam
35
fasilitas pelayanan kesehatan?
Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik dari petugas
36
kesehatan?
Apakah keluarga memeriksa tekanan darah ke pelayanan kesehatan yang
37
terdekat ?
Apakah keluarga tidak mengetahui Keberadaan fasilitas yang di
38
butuhkan untuk perawatan ?
Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
39
lingkungan masyarakat ?
Apakah keluarga mampu memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga
40
yang mengalami penyakit hipertensi yang layak ?
Apakah keluarga mendapatkan pelayanan dengan layak dalam
41
mengontrol tekanan darah?
42 Apakah keluarga pergi ke dukun jika tekanan darah kambuh ?

Lampiran 2 :
PRISMA Checklist

TITLE
Title 1 Identify the report as a systematic review, meta-analysis, or both.
ABSTRACT
Structured 2 Provide a structured summary including, as applicable:
summary background; objectives; data sources; study eligibility criteria,
participants, and interventions; study appraisal and synthesis
methods; results; limitations; conclusions and implications of key
findings; systematic review registration number.
INTRODUCTION
Rationale 3 Describe the rationale for the review in the context of what is
already known.
Objectives 4 Provide an explicit statement of questions being addressed with
reference to participants, interventions, comparisons, outcomes,
and study design (PICOS).
METHODS
Protocol and 5 Indicate if a review protocol exists, if and where it can be
registration accessed (e.g., Web address), and, if available, provide
registration information including registration number.
Eligibility criteria 6 Specify study characteristics (e.g., PICOS, length of follow-up)
and report characteristics (e.g., years considered, language,
publication status) used as criteria for eligibility, giving rationale.
Information 7 Describe all information sources (e.g., databases with dates of
sources coverage, contact with study authors to identify additional
studies) in the search and date last searched.
Search 8 Present full electronic search strategy for at least one database,
including any limits used, such that it could be repeated.
Study selection 9 State the process for selecting studies (i.e., screening, eligibility,
included in systematic review, and, if applicable, included in the
meta-analysis).
Data collection 10 Describe method of data extraction from reports (e.g., piloted
process forms, independently, in duplicate) and any processes for
obtaining and confirming data from investigators.
Data items 11 List and define all variables for which data were sought (e.g.,
PICOS, funding sources) and any assumptions and
simplifications made.
Risk of bias in 12 Describe methods used for assessing risk of bias of individual
individual studies studies (including specification of whether this was done at the
study or outcome level), and how this information is to be used
in any data synthesis.
Summary 13 State the principal summary measures (e.g., risk ratio, difference
measures in means).
Synthesis of 14 Describe the methods of handling data and combining results of
results studies, if done, including measures of consistency (e.g., I2 for
each meta-analysis.
)
Risk of bias 15 Specify any assessment of risk of bias that may affect the
across studies cumulative evidence (e.g., publication bias, selective reporting
within studies).
Additional 16 Describe methods of additional analyses (e.g., sensitivity or
analyses subgroup analyses, meta-regression), if done, indicating which
were pre-specified.
RESULTS

Study selection 17 Give numbers of studies screened, assessed for eligibility, and
included in the review, with reasons for exclusions at each
stage, ideally with a flow diagram.
Study 18 For each study, present characteristics for which data were
characteristics extracted (e.g., study size, PICOS, follow-up period) and provide
the citations.
Risk of bias within 19 Present data on risk of bias of each study and, if available, any
studies outcome level assessment (see item 12).
Results of 20 For all outcomes considered (benefits or harms), present, for
individual studies each study: (a) simple summary data for
each intervention group (b) effect estimates and confidence
intervals, ideally with a forest plot.
Synthesis of 21 Present results of each meta-analysis done, including
results confidence intervals and measures of consistency.
Risk of bias 22 Present results of any assessment of risk of bias across studies
across studies (see Item 15).
Additional 23 Give results of additional analyses, if done (e.g., sensitivity or
analysis subgroup analyses, meta-regression [see Item 16]).
DISCUSSION

Summary of 24 Summarize the main findings including the strength of evidence


evidence for each main outcome; consider their relevance to key groups
(e.g., healthcare providers, users, and policy makers).
Limitations 25 Discuss limitations at study and outcome level (e.g., risk of bias),
and at review-level (e.g., incomplete retrieval of identified
research, reporting bias).
Conclusions 26 Provide a general interpretation of the results in the context of
other evidence, and implications for future research.
FUNDING

Funding 27 Describe sources of funding for the systematic review and other
support (e.g., supply of data); role of funders for the systematic
review.

Anda mungkin juga menyukai