Anda di halaman 1dari 69

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG VAKSINASI COVID-19

DI RW 02 MASYARAKAT DI KELURAHAN SILAE


KECAMATAN ULUJADI KOTA PALU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program


Pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan

Oleh :
Dyah Nastiti Cahyani
NIM : P07120320085

POLTEKKES KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI SARJANA TERAPAN
KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes
Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Palu.

Nama : Dyah Nastiti Cahyani


Nim : P07120320085

Palu,
Pembimbing I,

Iwan,S.Kep.Ns.M.Kes
NIP: 197703262003121004

Pembimbing II,

I Ketut Putra,SKM.,M.Si
NIP: 195608181976061001

Mengetahui
Ketua Program Studi Keperawatan Palu

Iwan,S.Kep.Ns.M.Kes
NIP: 197703262003121004

ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi ini telah disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes Kemenkes

Palu Jurusan Keperawatan Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Palu.

Nama : Dyah Nastiti Cahyani


Nim : P07120320085

Tim Penguji,

Lindanur Sipatu, S.Kep.,Ns.,M,M. Penguji 1


NIP : 198006162002122002

Fitria Masulili, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An. Penguji 2


NIP : 197812032000122001

Amir, S.Kep,.Ns.,M.M. Penguji 3


NIP: 197404011995031004

Mengetahui, Menyetujui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Palu Ketua Jurusan Keperawatan

Nasrul, SKM.,M.Kes Selvi Alfrida Mangundap, S.Kp,M,Si


NIP : 196804051988021001 NIP : 196604241989032002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas berkat

rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Perilaku Masyarakat Tentang Vaksinasi Covid-19 Di Rw 02 Masyarakat

Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu”. Dalam skripsi ini dibahas

mengenai Bagaimanakah perilaku masyarakat di Rw 02 tentang pemberian

vaksinasi covid-19.

Ucapan terimakasih sedalam-dalamnya saya sampaikan kepada kedua orang

tua yang sangat saya cintai, telah membesarkan dengan penuh kasih sayang serta

selalu memberikan dukungan kepada saya, meridoi langkah-langkah saya dalam

setiap perjalanan menempuh pendidikan dengan doa dan usaha dari merekalah

sehingga saya bisa sampai ada ditahap ini.

Penulis beranggapan bahwa skripsi ini merupakan karya terbaik yang dapat

penulis persembahkan. Tetapi penulis menyadari bahwa tidak tertutup

kemungkinan didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Peneliti juga tidak lupa untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang

tidak terhingga kepada yang terhormat :

1. Nasrul, SKM,M.Kes Direktur Poltekks Kemenkes Palu yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

2. Selvi Alfrida Mangundap,S.Kp.M.Si Ketua Jurusan Keperawatan Poltekks

Kemenkes Palu atas petunjuk dan nasehatnya kepada penulis.

iv
3. Iwan, S. Kep.Ns.M.Kes Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan, arahan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini berjalan

dengan baik.

4. I Ketut Putra, SKM., M, Si Dosen Pembimbing II atas segala bimbingan dan

saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Lindanur Sipatu, S.Kep.,Ns,M,M Penguji I yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan dan

penyelesaian skripsi ini.

6. Fitria Masulili, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.,An. Penguji II yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan dan

penyelesaian skripsi ini.

7. Amir, S.Kep,.Ns.,M.M Penguji III yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan dan penyelesaian

skripsi ini

8. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu yang telah

memberikan Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan kepada penulis ketika

duduk dibangku pendidikan.

9. Bapak/Ibu staf Perpustakan

Demikian Skripsi ini, semoga dapat bermanfaat bagi peneliti dan para
pembaca semua, Aamiin

Palu, 2021

Penulis

v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV KEPERAWATAN PALU
Dyah Nastiti Cahyani 2021 , Perilaku Masyarakat Tentang Vaksinasi Covid-19 di
RW 02 Masyarakat Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota
Palu. Pembimbing : (I) Iwan (II) I Ketut Putra

ABSTRAK
(xiii + 50 Halaman + 9 Tabel + 1 Gambar + 11 Lampiran)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan
masyarakat tentang vaksinasi covid-19, mengetahui sikap masyarakat
tentang vaksinasi covid-19, dan mengetahui gambaran tindakan masyarakat
tentang vaksinasi covid-19 di Rw 02 Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi
Kota Palu.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Rw 02
Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu yng berjumlah 345 orang dan
sampel yang di ambil 39 orang dengan menggunakan rumus sloving. Data
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yng
dikumpul melalui survei kuisoner secara langsung.
Hasil penelitian ini menggunakan uji statistik dengan 39 responden
diperoleh hasil yang memiliki pengatahuan baik sebanyak 24 responden
(61,5%), sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 15
responden (38,5%). Sikap masyarakat tentang vaksinasi covid-19 yang baik
sebanyak 24 responden (61,5%), sedangkan yang kurang baik 15 responden
(%). Perilaku masyarakat tentang status vaksin yang sudah divaksin
sebanyak 6 responden (15,4%), sedangkan yang belum divaksin sebanyak
33 responden (84,6%).
Kesimpulan dalam penelitian ini sebagian besar masyarakat di Rw 02
Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu pengetahuan yang baik
tentang Vaksinasi Covid-19, dan sebagaian sikap masyarakat di Rw 02
Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu memiliki sikap yang baik
tentang Vaksinasi Covid-19.

Kata Kunci : Vaksinasi Covid-19, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan


masyarakat

vi
DAFTAR ISI
Halaman

Lembar Persetujuan Pembimbing………………….…………………………..ii


Lembar Persetujuan Penguji ...............................................................................iii
Kata Pengantar .....................................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................vii
Daftar Isi……………………………………....……………………………........viii
Daftar Gambar.......................................................................................................x
Daftar Tabel...........................................................................................................xi
Daftar Lampiran ..................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………..………………………........1
B. Rumusan Masalah……………………………..…………………….......…5
C. Tujuan Penelitian……………………………..………………………........5
D. Manfaat Penelitian……………………………..………………………......6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan ………….……………………………………..........7
1. Pengertian………………………………………………………...........7
2. Tingkat Pengetahuan …..………………………………………...........7
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan …………..............9
4. Sumber pengetahuan..............................................................................10
B. Konsep Sikap……….……………………………….…..............................11
1. Pengertian ............…………………...……………………...………....11
2. Tingkat Sikap…...…………………………………..…........................11
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi……………...………......................12
4. Komponen sikap.....................................................................................13
5. Sifat Sikap..............................................................................................14
6. Ciri-ciri Sikap.........................................................................................14
C. Konsep Tindakan..........................................................................................15
1. Pengertian ..............................................................................................15
2. Tingkat Tindakan...................................................................................16
D. Konsep Vaksinasi ........................................................................................17
1. Pengertian ..............................................................................................17
2. Manfaat vaksinasi .................................................................................17
3. Efek samping .........................................................................................17
4. Reaksi yang terjadi setelah divaksin....................................................18
5. Siapa saja yang boleh di vaksin.............................................................18
6. Jenis teknologi pembuatan vakin covid-19............................................19
E. Kerangka Konsep.........................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan
Penelitian………………………..................................................................25
B. Tempat dan Waktu…………………………….......………………...……..25
C. Populasi dan Sampel ………………………………………........………....25

vii
D. Variabel Penilaian ……………………………………………….......…….27
E. Definisi Operasional……………………………………………….............27
F. Pengumpulan Data……………………………………….......................…29
G. Uji Validasi dan Reabilitasi..............………………………………….......30
H. Pengelola Data ……………………………………………………............31
I. Analisa Data ................................................................................................32
J. Pengkajian Data...........................................................................................33
K. Etika Penelitian ...........................................................................................33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian .......................................................................39
B. Hasil Penelitian ...........................................................................................40
C. Pembahasan ................................................................................................45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................47
B. Saran ...........................................................................................................47
Daftar Pustaka ......................................................................................................49
Lampiran

viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Konsep.........................................................................23

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1 Hasil uji validitas kuesioner pemngetahuan...............................................32
3.2 Hasil uji validitas kuesioner sikap..............................................................32
3.3 Hasil uji reliabilitas.....................................................................................34
4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ....................................40
4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin........................41
4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ...........................41
4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan..............................42
4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengatahuan..........................43
4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sikap .................................... 43

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar persetujuan pembimbing


Lampiran 2 : Lembar pengesahan tim penguji
Lampiran 3 : Kuesoner Penelitian
Lampiran 4 : Surat Izin Pengambilan Data Awal
Lampiran 5 : Surat balasan dari tempat penelitian
Lampiran 6 : Lembaran Penjelasan Penelitian
Lampiran 7 : Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 8 : Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 9 : Output SPSS
Lampiran 10 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 11 : Master Tabel

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir tahun 2019 diseluruh dunia digoncang dengan pandemi virus

corona yang membuat kepanikan dimana-mana. Virus corona atau Severe

Acute Reapiratory Syndrome Corona Virus2 (SARS-CoV-2) adalah virus

yang menyerang sistem pernafasan penyakit karena infeksi ini disebut

COVID-19. Virus corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem

pernafasan, infeksi paru-paru yang berat hingga kematian. Walaupun lebih

banyak menyerang lansia, virus ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari

bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan menyusui

(Safrizal, 2020).

Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 180 juta orang dan

menyebabkan empat juta kematian secara global setelah diumumkan

sebagai pandemi oleh Word Health Organization (WHO). Para ilmuan

disisi lain semakin yakin bahwa virus corona tidak akan hilang dalam

waktu dekat. Profesor Herman adalah salah satu dari banyak ahli yang

meyakini covid-19 akan menjadi penyakit edemik, artinya virus akan terus

menyebar disejumlah tempat dan populasi dunia untuk bertahun-tahun

kedepan (Fermando, 2021).

Vaksin adalah adalah antigen, komponen kecil yang sudah dimatikan

atau dilemahkan dan tidak berbahaya dari suatu organisme penyebab

penyakit. Antigen inilah yang berperan penting dalam membentuk

1
2

antibodi yang akan menjadi bagian krusial dalam sistem imun kita.

Antibodi yang sudah terbentuk akan melatih sistem imun dan membuatnya

“lebih pintar’’ dalam mengenal virus yang masuk ke tubuh. Pemberian

vaksin tidak semua orang bisa di vaksinasi orang-orang yang memiliki

penyakit berat, alergi, hingga alasan umurnya tidak disarankan

mendapatkan vaksin. Mengapa demikian orang yang sedang sakit, sistem

kekebalan tubuhnya sedang berupaya melawan infeksi yang diderita kalau

divaksinasi dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit yang lain (Amira,

2021).

Pemberian vaksinasi juga akan mempercepat kekebalan kelompok

(herd immunity) yaitu merangsang kekebalan tubuh, mengurangi resiko

penularan covid-19, meringankan dampak bila tertular covid-19. Ketika

sudah banyak masyarakat yang divaksinasi, maka terbentuklah keadaan

yang disebut dengan her immunity. Herd immunity atau kekebalan

kelompok adalah suatu kondisi ketika penduduk disuatu daerah sudah

kebal/imun terhadap suatu virus penyebab penyakit. Herd immunity

tercapai dengan cara melindungi orang dari virus, yaitu dengan cara

vaksinasi. Dengan kekebalan kelompok lewat vaksinasi covid-19, penyakit

inipun akan semakin sedikit penularannya dan tentu saja nyawa yang dapat

diselamatkan pun akan lebih banyak (Amira, 2021).

Vaksin bukanlah obat pandemi melainkan upaya kita untuk

membentengi diri dari infeksi virus penyebab covid-19. Karena itu jangan

pernah tinggalkan gaya hidup sehat dan selalu praktikkan 5M (mencuci


3

tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak minimal 1,5 meter,

membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan atau keramaian. Kementerian

Kesehatan (kemenkes) dan UNICEF telah memastikan vaksin tersedia

dengan harga terjangkau. Penandatanganan tersebut merupakan bagian

dari komitmen indonesia terhadap COVAX, Akselerator Akses ke

peralatan covid-19 (ACT-Accelerator) dibawah WHO yang bertujuan

untuk menjamin kelancaran pengadaan dan merataakan distribusi vaksin

covid-19 kesemua negara.

Pemerintah Indonesia memperkirakan akan menerima 30 juta dosis

vaksin pada akhir tahun 2020 melalui perjanjian bilateral dengan berbagai

produsen vaksin dan tambahan 50 juta dosis pada awal tahun 2021. Saat

vaksin aman tersedia, pemerintah Indonesia berencana segera

melaksanakan vaksinasi sebagaimana diamanatkan perpes nomor 14 tahun

2021 yang dikeluarkan pada awal bulan oktober (Ketua Komite KPCPEN

Airlangga, 2020). Kementerian kesehatan bersama beberapa organisasi (II,

AGI, UNICEF dan WHO) melakukan servei daring pada 19-30 September

2020 untuk mengetahui penerimaan publik terhadap vaksin COVID-19.

Survei tersebut melibatkan lebih dari 115.000 responden dari 34 provinsi

di Indonesia.

Hasil survei tersebut di Jakarta, ditemukan 658 responden bahwa

bersedia menerima vaksin COVID-19 jika di sediakan pemerintah,

sedangkan 8% di antaranya menolak. 274 sisanya menyatakan ragu

dengan rencana pemerintah untuk mendistribusikan vaksin COVID-19.


4

Data responden yang dilakukan Kementerian Kesehatan Indonesia

Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang di rilis pada

oktober 2020, menunjukan bahwa masih ada sekitar 7,6 % masyarakat

yang menolak untuk divaksinasi dan 26,6 % masyarakat belum

memutuskan dan masih kebingungan (Sukmasih, 2020).

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tengah (sulteng)

mencatat bahwa sampai saat ini sudah 18,9% masyarakat yang berada di

13 kabupaten telah mengikuti vaksin Covid-19. Hasil pada tanggal 10 juli

2021 kususnya kota palu mencatat bahwa sampai saat ini sudah 46,17%

masyarakat yang telah mengikuti vaksin Covid-19. Data awal yang

didapatkan ditempat penelitian mencatat bahwa 201 masyarakat kelurahan

silae yang telah mengikuti vaksin Covid-19. Berdasarkan tes wawancara

pada masyarakat kelurahan Silae alasan mereka tidak mau melakukan

vaksinasi covid-19 karena mereka takut melakukan vaksinasi dengan

alasan bahwa dia memiliki penyakit comorbid seperti hipertensi dan asam

urat.

Dari penjelasan masalah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang perilaku masyarakat tentang vaksinasi covid-19 RW 02 di

masyarakat Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “bagaimanakah perilaku masyarakat tentang vaksinasi

Covid-19 di RW 02 Masyarakat Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota

Palu.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui perilaku

masyarakat tentang vaksinasi Covid-19 di Rw 02 Masyarakat

Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk :

a. Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang vaksinasi

covid-19 di RW 02 masyarakat Kelurahan Silae Kecamatan

Ulujadi Kota Palu

b. Mengetahui sikap masyarakat tentang vaksinasi covid-19 di RW 02

masyarakat Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu

c. Mengetahui gambaran tindakan vaksinasi covid-19 di Masyarakat

di RW 02 Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu.


6

D. Manfaat Penelitian

1. Poltekkes Kemenkes Palu

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ialah sebagai bahan

pembanding dalam penelitian selanjutnya yang akan dilakukan

selanjutnya. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan khususnya

bagi mahasiwa/pembaca umumnya serta guna meningkatkan mutu

pendidikan.

2. Bagi peneliti

Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan

pengalaman bagi peneliti,sehingga dapat menerapkan ilmu yang

diperoleh.

3. Bagi Masyarakat Ulujadi

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ialah agar masyarakat

dapat meningkatkan perilaku masyarakat tentang vaksinasi covid-19

khususnya di RW 02 masyarakat kelurahan silae kecamatan ulujadi

kota palu.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia atas

penggabungkan atau kerja sama antara suatu subjek yang mengetahui

dan objek yang di ketahui tantang sesuatu objek tertentu (Nurroh,

2017). Pengetahuan memegang peran penting dalam penentuan

perilaku yang utuh karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan

yang selanjutnya dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar

bagi pengambilan keputusan dan menentukan perilaku terhadap objek

tertentu (Novita dkk, 2018).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau

tingkat yang berbeda- beda. Secara garis besarnya dibagi 6 tingkat

(Notoatmodjo, 2016) yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil ) memori

yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2) Memahami (Comprehensif)

Memahami sesuatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut,tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

harus dapat menginterpretasikan secara orang tersebut harus dapat

7
8

mengintreprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui

tersebut.

3) Aplikasi ( Aplication )

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek

yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip

yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis ( Analysis )

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menyabarkan

dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui.

5) Sintesis ( Synthesis )

Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakan dalam satu hubungan yang logis dari

komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang telah ada.

6) Evaluasi

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penelitian ini

dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.


9

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Fitriani (dalam Yuliana 2017) menyatakan, faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan sebagai berikut :

a. Pengetahuan

Pendidikan mempengaruhi proses dalam belajar, semakin

tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah seseorang

tersebut untuk menerima sebuah informasi. Pengetahuan seseorang

terhadap suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek posistif

dan aspek negatif. Kedua aspek ini menentukan sikap seseorang

terhadap objek tersebut.

b. Media massa/ sumber informasi

Kemajuan teknologi menyediakan bermacam-macam media

massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang

informasi baru. Sarana komunikasi seperti televisi, radio, surat

kabar, majalah, penyuluhan, dan lain-lain yang mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan

orang.

c. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau tidak, status ekonomi

seseorang juga akan menentukan ketersediaan fasilitas yang

diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi

akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.


10

d. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitaran

individu baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan

ke dalam individu yang berada pada lingkungan tersebut. Hal

tersebut terjadi karena adanya interaksi timbal baik yang akan

direspon sebagai pengetahuan.

e. Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun

pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara

untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan.

f. Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Bertambahnya usia akan semakin berkembang pola pikir dan daya

tangkap seseorang.

4. Sumber Pengetahuan

Suparlan (2017) menyebutkan ada lima jenis sumber pengetahuan

manusia yaitu kepercayaan (adat istiadat, tradisi, dan agama),

kesaksian (orang yang memiliki otoritas), pencaindra akal pikiran, dan

intuisi. Kelima sumber pengetahuan itu akan memberikan gambaran

mengenai sebab musabab adanya pengetahuan. Sumber pertama yaitu

kepercayaan berdasarkan tradisi, adat, agama adalah berupa norma-

norma atau nilai-nilai warisan nenek moyang (tradisi atau adat istiadat)
11

dan wahyu atau kitab suci (agama). Sumber ini berbentuk norma-

norma dan kaidah-kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan

sehari-hari.

B. Konsep Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap adalah keadaan mental dari kesiapan, yang diatur melalui

pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap

respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan

dengannya (Desmon 2021). Sikap adalah suatu kencenderungan untuk

mereaksi suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka atau

acuh tak acuh. Dengan demikian pada prinsipnya sikap itu dapat kita

anggap suatu kecenderungan seseorang untuk bertindak dengan cara

tertentu. Kecenderungan mereaksi atau sikap seeorang terhadap suatu

hal, orang atau benda dengan demikian bisa tiga kemungkinan, yaitu

suka (menerima atau senang), tidak suka (menolak atau tidak senang)

dan sikap acuh tak acuh (Alisuf, 2010).

2. Tingkat Sikap

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi

merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan

kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai

suatu penghayatan terhadap objek. Tingkat sikap menurut Notoatmojo

(2007) adalah sebagai berikut :


12

a. Menerima (receiving), diartikan bahwa orang (subjek) mau dan

memperhatikan stumulus yang diberikan (objek).

b. Merespon (responding), yaitu dapat berupa memberikan jawaban

apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang

diberikan

c. Menghargai (responding), yaitu dapat berupa mengajak orang lain

untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

d. Bertanggung jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap

Azwar (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap

objek sikap antara lain:

1. Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan

sikap, pengalaman pribadi heruslah meninggalkan kesan yang kuat.

Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman

pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor

emosional.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya

individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau

searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan

ini antara lain dimotivasikan oleh keinginan untuk berfiliasi dan

keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap

penting tersebut.
13

3. Pengaruh kebudayaan. Tanpa disadari kebudayaan telah

menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.

Kebudayaanlah yang memberikan corak pengalaman individu-

individu masyarakat asuhannya.

4. Media massa, Dalam pemberitaan surat kabar mampu radio atau

media komunikasi lainnya. Berita yang seharusnya faktual

disampaikan secara objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap

penulis maupun konsumennya.

5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama. Konsep moral dan

ajaran yang diperoleh dan lembaga agama memberikan pengaruh

terhadap sikap dan sangat ditentukan dengan sistem kepercayaan.

6. Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau

pengambilan bentuk mekanisme pertahanan ego.

4. Komponen Sikap

Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang

(Wawan, 2011) yaitu :

a. Komponen kognitif merupakan respretasi apa yang dipercayai oleh

individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan

streotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan

penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau

problem yang kontroversial.


14

b. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek

emosional, aspek emosional ini yang biasanya berakar paling

dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling

bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah

mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan perasaan

yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

c. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang dan

berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau berisi

terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu dan berkaitan dengan

objek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa

sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk perilaku.

5. Sifat Sikap

Sikap dapat pula bersikap positif dan dapat pula bersikap negatif

(Wawan, 2011) :

a. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati,

menyenangi, mengharapkan objek tertentu.

b. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi,

menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu.

6. Ciri – Ciri Sikap

Ciri – ciri sikap menurut Purwanto (Wawan, 2011) :

Sikap bukan dibawah sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifat


15

ini membedakannya dengan sifat motif – motif biogenis seperti lapar,

haus, kebutuhan akan istirahat.

a. Sikap dapat berubah – ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan

sikap dapat berubah pada orang - orang bila terdapat keadaan –

keadaan dan sarat- sarat tertentu yang mempermudah sikap pada

orang itu.

b. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap terbentuk,

dipelajari atau berubah senantiasa berkenan dengan suatu objek

tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

c. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari hal- hal tersebut.

d. Sikap mempunyai segi- segi motivasi dan segi – segi perasaan,

sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan – kecakapan

atau pengetahuan- pengetahuan yang dimiliki.

C. Konsep Tindakan

1. Pengertian Tindakan

Tindakan adalah setelah seeorang yang mengetahui stimulus atau

objek kesehatan, kemudian mengadakan penelitian atau pendapat

terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan

melaksanakan atau mempraktikan apa yang diketahui atau disikapinya

(dinilai baik) (Notoatmodjo, 2012).


16

2. Tingkat Tindakan

Notoatmojo (2012), ialah tindakan memiliki 3 tingkatan yaitu :

a. Respon Terpimpin (Guided response)

Respon terpimpin adalah dapat melakukan sesuatu dengan

urutan yang benar dan sesuai dengan contoh merupakan indikator

praktik tingkat pertama.

b. Mekanisme (Mechanisme)

Mekanisme adalah suatu kondisi dimana seseorang mampu

melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu

sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik

tingkat kedua.

c. Adopsi (Adoption)

Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah

berkembang dengan baik, artinya itu sudah dimodifikasikannya

tanpa mengurangi kebenaran dari tindakan tersebut.

Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung

yakni dengan cara wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang

telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu (recall).

Pegukuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan

mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.


17

D. Konsep Vaksinasi

1. Pengertian Vaksinasi

Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat

merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun didalam

tubuh (Dinkes, 2020). Vaksin merupakan sesuatu yang dianggap

sebagai salah satu kemenangan terbesar dalam sejarah kedokteran.

Hingga saat ini, seluruh manusia hidup alam periode pengembangan

vaksin yang paling sukses. Vaksin sudah banyak digunakan untuk

mencegah berbagai macam penyakit. Hal tersebut tidak menutup

emungkinan vaksin dapat digunakan untuk mencegah penyebaran

covid-19, penyakit yang sekarang sedang melanda dunia

(Indah,2020 ).

2. Manfaat Vaksinasi Covid-19

Manfaat dari vaksin covid-19 bermanfaat untuk memberikan

pelindungan tubuh agar tidak jatuh sakit akibat covid-19 dengan cara

menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh

dengan pemberian vaksin (Kemenkes RI, 2021).

3. Efek Samping Vaksin Covid-19

Efek samping yang timbul dapat beragam, pada umumnya ringan

dan bersifat sementara dan tidak selalu ada. Serta tergantung pada

kondisi tubuh. Efek samping ringan seperti demam dan nyeri otot atau

ruam-ruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar namun tetap

perlu dimonitor (Kemenkes RI, 2021).


18

Melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang

lengkap, efek samping yang berat dapat terlebih dahulu terdekteksi

sehingga dapat dievaluasi lebih lanjut. Manfaat vaksin jauh lebih besar

dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin

4. Reaksi Yang Terjadi Setelah Di Vaksin

Reaksi yang mungkin terjadi setelah divaksinasi covid-19 hampir

sama dengan vaksin yang lain. (Kemenkes RI, 2021) Beberapa gejala

tersebut antara lain :

a. Reaksi lokal, seperti nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat

suntikan dan reaksi lokal lain yang berat , misalnya selulitis.

b. Reaksi sistemik, seperti demam, nyeri otot seluruh tubuh

(myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah dan sakit kepala

c. Reaksi lain, seperti alergi misalnya urtikaria, oedem, reaksi

anafilaksis, dan syncope (pingsan).

5. Siapa Saja Yang Boleh Dan Tidak Boleh Di Vaksinasi Covid-19

Ada beberapa kriteria individu atau kelompok yang tidak boleh di

vaksinasi covid-19 (Kemenkes RI, 2021) yaitu :

a. Orang yang sedang sakit.

Orang yang sedang sakit tidak boleh menjalani vaksinasi. Jika

sedang sakit, peserta haru sembuh terebih dahulu sebelum

divaksin.
19

b. Memiliki penyakit penyerta

Orang dengan penyakit penyerta yang tidak terkontrol seperti

diabetes atau hipertensi disarankan tidak menerima vaksin. Oleh

karena itu sebelum melaksanakan vaksinasi , semua orang akan

dicek, kondisi tubuhnya terlebih dahulu. Mereka yang memiliki

penyakit komorbid harus dalam kondisi terkontrol untuk

mendapatkan persetujuan vaksnasi dari dokter yang merawat.

c. Tidak Sesuai Usia

Sesuai aturan pemerintah orang yang mendapatkan vaksin

covid-19 adalah usia 18+ tahun. Artinya mereka yang diluar

kelompok tersebut seperti anak-anak belum boleh menerima

vaksin.

d. Memiliki Riwayat Autoimun.

e. Penyintas Covid-19

f. Wanita hamil dan menyusui

6. Jenis Teknologi Pembuatan Vaksin

a) Vaksin inaktif

Vaksin inaktif digunakan selama lebih dari seabad untuk

mendorong perlindungan terhadap patogen virus. Vaksin inaktif

mengandung seluruh atau sebagian kecil dari bakteri atau virus

yang lebih terbunuh. Vaksin inaktif merupakan dari tiga vaksin

yang berlisensi saat ini (Tjandra, 2020).


20

Salah satu vaksin yang menggunakan pendekatan teknologi ini

adalah vaksin influenza. Secara komersial produk vaksin tersebut

dihasilkan dari virus influenza hidup yang di tumbuhkan di telur

ayam ambrio. Selain itu teknologi ini telah berhasil di kembangkan

untuk flaviviruses lain seperti virus demam kuning dan virus

penyakit radang otak atau japanse encephalitis. Teknologi ini juga

telah digunakan dalam pengembangan vaksin inaktif untuk SARS-

CoV. Beberapa kelompok mengevaluasi vaksin inaktif untuk

SARS-CoV dan menujukan bahwa semua vaksin menginduksi

serum antibodi pnawar dan pengurangan yang signifikan SARS-

CoV (Tjandra, 2020).

Meskipun teknologi ini mengarah pada keberhasilan

pengembangan vaksin, teknologi ini memiliki kekurangan,

terhadap penelitian yng mengonfirmasikan bahwa terjadinya

kerusakan hemagglutinin substansil yang diakibatkan oleh

formaldehi, BPL atau iradiasi UV, oleh karena itu disarankan untuk

melalui uji in vitro untuk memeriksa apakah serum imun yang

diindustrikan oleh vaksin inaktif akan memendiasi ADE

(Antibody- Dependent Enhancement) dalam beberapa sel, selain

itu, penggunaan vaksin ini juga membutuhkan dosis berulang dan

dosis pendorong (Tjandra, 2020).

Adjuvan seperti garam luminium sering ditambahkan ke

vaksin ini. Adjuvan adalah zat yang membantu memperkuat dan


21

memperpanjang respons kekebalan terhadap vaksin. Akibatnya,

reaksi lokal umum seperti sakit pada lengan mungkin lebih sering

terjadi (Tjandra, 2020).

b) Vaksin yang dilemahkan

Sebagian besar vaksin telah dikembangkan untuk

meningkatkan respons antibodi penawar anti-S, salah satunya

adalah vakin hidup yang dilemahkan. Vaksin yng dilemahan

termasuk ke dalam vaksin yang berlisensi saat ini, selain vaksin

inaktif. Vaksin yang dilemahkan secara langsung sangat efektif

dalam memberikan perindungan terhadap penyakit dan

menghentikan penyebaran epidemi virus patogen (Tjandra, 2020).

c) Vaksin Subunit

Vaksin subunit mencakup satu atau lebih antigen dengan

imunogenisitas kuat yang mampu menstimulasi sistem imun inang

secara efisien. Secara umum, jenis vaksin ini lebih aman dan lebih

mudah untuk diproduksi, tetapi seringkali membutuhkan

penambahan bahan pembantu untuk memperoleh respon imun

protektif yang kuat (Tjandra, 2020).

Beberapa lembaga telah memprakarsai program vaksin

subunit SARS-CoV-2, dan hampir semuanya menggunakan protein

virus S untuk SARS-CoV menghasilkan titer antibodi netralisasi

yang lebih tinggi dan pelindungan yang lebih lengkap dari pada
22

vaksin SARS-CoV yang dilemahkan, protein S panjang penuh, dan

vaksin protein S berbasis DNA (Tjandra, 2020).

Sekitar setengah dari paten berfokus pada vaksin protein terdiri

dari vaksin subunit protein S dan vaksin yang secara kusus

menargetkan domain pengikatan reseptor dari subunit S1 protein S

virus. Secara umum, protein S adalah situs target yang didukai

dalam pengembangan vaksin SARS/MERS, dan strategi yang sama

dapat berpotensi dalam mengembangkan vaksin SARS-CoV-2

(Tjandra, 2020).

d) Vaksin berbasis vektor virus

Vektor virus dianggap sebagai teknologi potensialuntuk terapi

gen dan vaksin terapi gen pada penyakit genetik bertujuan untuk

mengganti gen yang hilang atau rusak secara permanen dan hanya

dapat dicapai jika sistem kekebalan menoleransi pembawa dan

produk transgenik. Sedangkan tujuan vaksin adalah untuk

mengekpresikan suatu antigen yang memunculkan kekebalan adaptif

yang kuat secara semntara terhadap antigen dengan dukungan dari

respons inflamasi yang di sebabkan oleh pembawa (Tjandra, 2020).

Vaksin berbasis vektor virus memberikan ekpresi protein

tingkat tinggi dan stbilitas jangka panjang, dan memicu respon imun

yang kuat. Vaksin berbasis vektor ini salah satunya vaksin yang

berlisensi, konsep vaksin vektor virus berbeda dengan vaksin

subunit, karena vaksin vektor membantu mencegah penyakit


23

menular dengan menimbulkan respons humoral. Tekbologi ini

dikembangkan untuk pembuatan vaksin ChAd3 untuk ebola dan

ChAdOx1 untuk MERS yang sekarang sedang memasuki tahap uji

klinik (Tjandra, 2020).

Vektor virus adalah transduksi gen efisiensi tinggi, pengiriman

gen yang sangat spesifik ke sel target, dan induksi respons imun

yang kuat. Terlepas dari keuntungannya, tidak menuntut

kemungkinan untuk vektor virus menyebabkan masalah. Dalam

beberapa vektor, ekpresi stabil dari gen dicapai melalui mekanisme

intregrasi virus.intregrasi ke dalam genom inang dapat menyebabkan

kanker. Hambatan lain untuk penggunaan klinik vektor. Virus adalah

adanya kekebalan terhadap vektor yang sudah ada sebelumnya. Hal

tersebut disebabkan oleh paparan virus sebelumnya dan produksi

antibodi penawar yang mengurangi kemanjuran vaksin (Tjandra,

2020).

Virus direkayasa secara genetika untuk mengurangi atau

menghilangkan patogenisitas. Tipe vaksin ini di bagi menjadi 2 yaitu

replikasi vektor dan non-replikasi vektor. Virus yang sudah di

gunakan dalam perkembangan vaksin ini adalah adenonvirus yang

telah dikembangkan dan diujikan sebagai vaksin untuk penyakit

HIV, alaria dan kanker. Selain adenonvirus, beberapa virus lain yang

sudah digunakan dalam perkembangan pembuatan vaksin


24

diantaranya adalah alphavirus, herpes virus, poxvirus, vesicular

stomatitis virus, dan vaccania virus (Tjandra, 2020).

e) Vaksin berbasis DNA

Vaksin DNA merupakan teknologi yang berkembang pesat dan

menawarkan pendekatan baru untuk mencegah beberapa penyakit

baik yang berasal dari bakteri ataupun virus (Tjandra, 2020).

E. Kerangka Konsep

Berdasarkan pada maksud dan tujuan peneliti maka dapat di tentukan

beberapa variabel yang berhubungan dengan masyarakat yaitu terdiri dari

pengetahuan, Sikap, dan tindakan masyarakat di RW 02 Kelurahan Silae

pada bagan/skema dibawah ini :

Perilaku:

1. Pengetahuan
Vaksinasi Covid-19
2. Sikap

3. Tindakan

Gambar 2.1 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, jenis

penelitian yang digunakan survei deskriptif yaitu suatu penelitian yang

dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang

terjadi didalam masyarakat (Notoatmojo, 2012). Penelitian ini memberikan

gambaran perilaku masyarakat tentang vaksinasi covid-19 RW 02 di

masyarakat Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu.

B. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di RW 02 Kelurahan Silae, Kecamatan

Ulujadi, Kota Palu pada Bulan Oktober 2021.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang di peroleh dalam

suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga

yang berdomisili di RW 02 Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi

berjumlah 345 Keluarga dari 6 RT

2. Sampel

a. Besar Sampel

Notoadmojo (2010) sampel adalah subjek yang akan diambil

sebagaian dari keseluruhan populasi yang diteliti. Pengambilan

sampel penelitian ini digunakan teknik atau cara-cara tertentu

25
sehingga sampel sampel tersebut dapat mewakili populasi yang diteliti

(Notoadmojo,2010). Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat

kelurahan silae. Masyarakat tersebut berdomisili di RW 02

dikelurahan silae menjadi responden peneliti. Penentuan jumlah

sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin, sebagai

berikut :

N
2
1+ N (d )

Keterangan :

N : Besar Populasi

n : Besar Sampel

d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

345
n=
1+ 345(0,152 )

345
n=
1+ 345× 0,0225

345
n=
1+ 7,76

345
n=
8,76

n = 39,38 dibulatkan menjadi 39 Keluarga

Jumlah Keluarga
Jumlah sampel per RT = × sampel
Populasi

b. Cara Pengambilan sampel

26
Pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik pengambilan

sampel pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik random

sampling. Di kelurahan Silae khususnya di RW 02 terbagi 6 RT yaitu

RT 1 = 61 Keluarga, RT 2 = 60 Keluarga, RT 3 = 58 Keluarga, RT 4

= 51 Keluarga, RT 5 = 58 Keluarga, RT 6 = 57 Keluarga pengambilan

setiap sampel per RT yaitu :

61
Sampel di RT 1 = x 39=6,89=7
345

60
Sampel di RT 2 = x 39=6,78=7
345

58
Sampel di RT 3 = x 39=6,55=7
345

51
Sampel di RT 4 = x 39=6,44=¿ 6
345

58
Sampel di RT 5 = x 39=6,55=7
345

57
Sampel di RT 6 = x 39=6,44=6
345

D. Variabel penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel

Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi

nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti

secara empiris atau ditentukan tingatannya (Munaroh,2013). Variabel

penelitian ini yaitu pengertian,sikap dan tindakan vaksinasi covid-19

2. Definisi Operasional

27
Definisi Operasional ini penting dan di perlukan agar pengukuran

variabel atau pengumpulan data (varibel) itu konsisten antara sumber data

(responden) yang satu dengan responden yang lain (Natotmodjo, 2010).

a. Pengetahuan

Definisi : pengetahuan yang dimaksud pada penelitian ini adalah

segala sesuatu yang diketahui dan dipahami oleh masyarakat tentang

vaksin covid-19.

Cara Ukur : mengisi kuisioner

Alat Ukur : kuisoner

Skala Ukur : Ordinal

Hasil Ukur : 0 = kurang baik, bila skor jawaban < median 8,00

1 = baik, bila skor jawaban ≥ median 8,00

b. Sikap

Definisi : sikap yang di maksud pada penelitian ini adalah ekspresi

perasaan (inner feeling) yang mencerminkan apakah seseorang senang

atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak terhadap

vaksin covid-19

Cara Ukur : mengisi kuisoner

Alat Ukur : kuisoner

Skala Ukur : Ordinal

28
Hasil Ukur : 0 = kurang baik, bila skor jawaban < median 28,00

1 = baik, bila skor jawaban ≥ median 28,00

c. Tindakan

Definisi : tindakan yang dimaksud disini adalah pemberian vaksinasi

covid-19 yang diterima oleh responden baik vaksin tahap 1, vaksin

tahap 2 atau vaksin keduanya.

Cara Ukur : Melihat bukti vaksinasi dari kartu vaksinasi /sertifikat

vaksinasi

Alat Ukur : Kartu vaksinasi/ sertifikat vaksinasi

Skala Ukur : ordinal

Hasil Ukur : 0 = belum mendapatkan vaksin.

1 = sudah mendapatkan (vaksin 1, vaksin 2 dan

Keduanya).

E. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang duperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam,2011) untuk mempermudah dalam melakukan

penelitian maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu:

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan oleh

peneliti dengan cara wawancara langsung menggunakan kuisoner atau

daftar pertanyaan kepada responden yang dipandu oleh peneliti itu sendiri

29
tentang perilaku masyarakat terhadap vaksinasi covid-19 di RW 02

masyarakat kelurahan silae kecamatan ulujadi kota palu. Sebelumnya

yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Kuisioner ini dibagi

menjadi tiga bagian :

a. Bagian pertama tentang pengetahuan yang bertujuan untuk

mengetahui oleh masyarakat tentang vaksinasi covid-19. Pengukuran

ini menggunakan skala guttman ‘ Benar ’ atau ‘Salah’. Kuisoner

ini berisi 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban:

1) Pertanyaan positif terdiri dari 6 nomor ( nomor 1,2,5,6,7 dan 9)

jika jawaban ‘Benar’ diberi nilai 1 jika ‘Salah’ diberi nilai 0.

2) Pertanyaan negatif terdiri dari 4 nomor (nomor 3,4,8 dan 10) jika

jawaban ‘Benar’ diberi nilai 0 jika ‘Salah’ diberi nilai 1.

b. Bagian ke dua tentang sikap masyarakat tentang vaksinasi covid-19

pengukuran menggunakan skala like ‘Sangat setuju’, ‘Setuju’, ‘Tidak

setuju’, atau ‘Sangat tidak setuju’. Kuisoner ini berisi 10 pertanyaan

dengan pilihan jawaban :

1) Pertanyaan positif terdiri dari 6 nomor (nomor 1,2,3,5,8 dan 9) jika

jawaban ‘Sangat setuju’ diberi nilai 4, ‘Setuju’ diberi nilai 3,

‘Tidak setuju’ diberi nilai 2, dan ‘Sangat tidak setuju diberi nilai 1.

2) Pertanyaan negatif terdiri dari 4 nomor (nomor 4,5,7 dan 10) jika

jawaban ‘Sangat setuju’ diberi nilai 1,‘Setuju’ diberi nilai 2, Tidak

setuju’ diberi nilai 3, dan ‘ Sangat tidak setuju’ diberi nilai 4.

30
c. Bagian ke tiga tentang perilaku masyarakat tentang vaksinasi covid-

19 pengukuran dengan cara melihatkan bukti vaksinasi dari kartu

vaksinasi/sertifikat vaksinasi.

F. Uji Validasi dan Reabilitasi

Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam melakukan pengujian validasi

dan reabilitasi yaitu :

1. Uji Validasi

Uji validasi digunakan untuk mengetahui kuisoner yang kita susun

mampu mengukur apa yang hendak kita ukur. Adapun uji validasi

(Notoatmodjo,2014) yaitu :

a. Melakukan uji coba pada beberapa responden. Tergantung dari

sampel yang digunakan

b. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

c. Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir jawaban

skor total dari butir jawaban

d. Hasil uji validitas :

Berdasarkan uji validitas yang telah peneliti lakukan mengenai

kuesioner pengetahuan dan sikap perilaku masyarakat tentang

vaksinasi covid-19 di rw 04 masyarakat di kelurahan silae kecamatan

31
ulujadi kota palu kepada 30 responden dengan menggunakan rumus

product Moment dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas kuisoner pengetahuan

Pertanyaan r tabel r hitung Keterangan

1 0,316 0,657 Valid

2 0,316 0,852 Valid

3 0,316 0,753 Valid

4 0,316 0,740 Valid

5 0,316 0,169 Tidak valid

6 0,316 0,531 Valid

7 0,316 0,474 Valid

8 0,316 0,331 Valid

9 0,316 0,753 Valid

10 0,316 0,066 Tidak Valid

Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan Tabel 3.1 diatas dapat disimpulkan bahwa 7

pertanyaan kuisoner pengetahuan masyarakat tentang vaksinasi covid-19

tersebut dinyatakan valid karena r hitung (corrected Item-Total) lebih

besar dari r tabel, dan 2 pertanyaan tidak valid karena r hitung (corrected

Item-Total) lebih kecil dari r tabel.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuisoner Sikap

Pertanyaan r tabel r hitung Keterangan

32
1 0,316 0,761 Valid

2 0,316 0,514 Valid

3 0,316 0,441 Valid

4 0,316 0,286 Tidak valid

5 0,316 0,410 Valid

6 0,316 0,523 Valid

7 0,316 0,682 Valid

8 0,316 0,494 Valid

9 0,316 0,702 Valid

10 0,316 0,613 Valid

Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan Tabel 3.2 diatas dapat disimpulkan bahwa 9


pertanyaan kuisoner sikap masyarakat tersebut dinyatakan valid
karena r hitung (corrected Item-Total) lebih besar dari r tabel, dan 1
pertanyaan tidak valid karena r hitung (corrected Item-Total) lebih
kecil dari r tabel.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat

dipercaya atau hasil ujian konsisten hasil ukurnya (Notoatmodjo,2010).

Hasil uji reliabilitas

Uji realiabilitas untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pertanyaan

yang diberikan oleh responden adapun analisisnya menggunakan metode

belah dua (split half) dan selanjutnya di hitung reliabilitasnya

menggunakan rumus alpha cronbach, perhitungan dilakukan dengan

33
dibantu komputer SPSS for Windows Versi 25.0. Adapun nilai alpha

cronbach seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.3 hasil uji Reliabilitas

No Variabel Alpha Crombach Keterangan

1 Pengetahuan 0,822 Reliabel

2 Sikap 0,756 Reliabel

Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 3.3 uji reliabilitas dilakukan terhadap item


pertanyaan yang dinyatakan valid. Jadi hasil koefisiensi reliabilitas
kuisoner pengetahuan, dan sikap adalah memiliki nilai alpha Crombach
lebih besar dari 0,600, dapat dinyatakan tingkat reliabilitas kuisoner pada
kategori sangat reliabel dan layak digunakan. Reliabilitas untuk masing-
masing hasilnya terlampir.

G. Pengelola Data

Pengelola data akan dilakukan dengan cara manual sebagai berikut

(Notoatmodjo,2014).

1. Editing (Penyuntingan data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui

kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Data atau informasi yang

tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka

kuesioner tersebut dikeluarkan.

2. Coding (Membuat Lembaran Code)

Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom

untuk merekam daa secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor

34
responden dan nomor-nomor pertanyaan. Coding atau pemberian kode

sangat berguna dalam memasukan data.

3. Data Entry Atau Processing

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk

kode (angka atau huruf) dimasukan ke dalam program atau software

komputer.

4. Tabulating

Pelaksanaan dan perhitungan data berdasarkan variabel yang diteliti.

5. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode dan ketidaklengkapan

kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

6. Describing

Menggambarkan atau menjelaskan data yang sudah dikumpulkan.

H. Analisa Data

1. Analisis Univariat

Analisis Univariat ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dari

setiap variabel. Jumlah dan presentase masing-masing dengan

menggunakan rumus menurut Ntotmodjo (2014) yaitu :

F
P= x 100 %
n

Keterangan :

35
P : presentase

F : frekuensi jawaban responden

n : jumlah responden

Median

Median (me) adalah nilai tengah dari suatu data setelah diurutkan

dari data yang terkecil ke data yang terbesar. Untuk menghitung median

pada analisis dan penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut :

n+1
Me ¿
2

Keterangan :

Me = median

n = jumlah data

2. Koefisien kongtingensi

Apabila ada hubungan antara variabel independen maka dianjurkan

dengan uji koefisien kongestingensi untuk kuat atau lemahnya suatu

hubungan antara variabel independen dan dependen

X
N + N2
Keterangan:

C = koefisien kongtingensi

X = nilai chi- square

Dengan syarat :

r = 0,00 – 0,25 Hubungan lemah

r = 0,26 – 0,50 Hubungan sedang

36
r = 0,51 – 0,75 Hubungan kuat

r = 0,75 – 1,00 Hubungan sangat kuat (Sugiono, 2011)

I. Etika Penelitian

Penelitian ini menekankan masalah etika penelitian menurut Munawaroh

(2013), antara lain:

1. Informed consent (Persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormatinya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan adalah masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunakan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode atau inisial nama pada lembar pengumpulan

data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

37
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil penelitian.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Berdasarkan letak geografisnya, kecamatan ulujadi tepat berada ditengah

kota terletak pada posisi antara 0 º44’ dan 0º47’ lintang selatan serta 119º52’

dan 119º54’ Bujur Timur. Sebagaian besar diapit oleh batas darat Kecamatan

Palu Barat dan Kabupaten Donggala.

Secara administrasi kecamatan Ulujadi dibagi menjadi 6 kelurahan dengan

luas wilayah keseluruhan adalah 40,24 km², jenis tanah di Kecamatan Ulujadi

termaksud lempung berpasir, dengan ketinggian dari permukaan air laut 23,3

meter, dengan daratan 85%, perbuitan 10% dan pegunungan 5%.

Kecamatan Ulujadi merupakan bagian dari Kota Palu mempunyai batas-

batas administrasi sebagai berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Donggala dan Teluk Palu

38
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Teluk Palu

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Palu Barat

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Palu Barat dan

Kabupaten Sigi Biromaru

Luas daratan Kecamatan Uuadi 40,24 km² terdiri dari 6 kelurahan yang

memanjang dari utara ke selatan dengan luas masing-masing kelurahan yaitu

Donggala kodi 2,36 km², Kelurahan Kabonena 2,27 km², Kelurahan Silae 2,33

km², Kelurahan Watusampu 13,13 km².

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Umur

Table 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur diRW 02

kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu.

Umur frekwensi (f) Presentase (%)

31 – 35 10 25,6
36 – 40 6 15,4
41 – 45 7 17,9
46 – 50 11 28,2
51 – 55 4 10,3
56 – 60 1 2,6
Total 39 100
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa distribusi umur

responden yaitu umur 31—35 tahun yaitu sebanyak 10 responden

39
(25,6%), umur 36-40 tahun yaitu sebanyak 6 responden (15,4%),

umur 41-45 tahun yaitu sebanyak 7 responden (17,9%), umur 46-50

tahun yaitu sebanyak 11 responden (28,2%), umur 51-55 tahun yaitu

sebanyak 4 responden (10,3%), umur 56- 60 tahun yaitu sebanyak 1

responden (2,6%)

b. Jenis kelamin

Tabel 4.2 distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di

rw 02 Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu.

Jenis Kelamin frekwensi (f) Presentase (%)

Laki - laki 18 46,2


Perempuan 21 53,8
Total 39 100
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa distribusi jenis

kelamin responden terbanyak adalah jenis kelamin perempuan yaitu

sebanyak 21 responden (53,8%) dan paling sedikit adalah laki-laki yaitu

sebanyak 18 responden (46,2%).

c. Pendidikan

Tabel 4.3 distribusikan frekuensi responden berdasarkan pendidikan di


rw 02 Kelurahan Silae KecamatanUlujadi Kota Palu.
Pendidikan frekwensi (f) Presentase (%)

SD 17 43,6
SMP 14 35,9
SMA 7 17,9

40
D1 1 2,6
Total 39 100
Sumber : Data primer 2021
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa distribusi

pendidikan responden yaitu SD sebanyak 17 responden (43,6%), SMP

sebanyak 15 responden (35,9%), SMA sebanyak 6 responden (17,9%),

D1 sebanyak 1 responden (2,6%).

d. Pekerjaan

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di rw

02 Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu.

Pekerjaan frekwensi (f) Presentase (%)

URT 18 46,2
PEDAGANG 3 7,7
PETANI 7 17,9
BURUH 11 28, 2
Total 39 100

Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa distribusi

pekerjaan responden terbanyak adalah URT sebanyak 20 responden

(46,2%), Buruh sebanyak 11 responden (28,2%), Petani sebanyak 7

Responden (17,9%), pedagang sebanyak 1 responden (7,7%).

2. Pengetahuan masyarakat tentang vaksinasi covid-19

Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, kemudian

ditetapkan dua kategori berdasarkan nilai media berdasarkan skor

41
pengetahuan yaitu 10. Sehingga kategori pengetahuan dikelompokan

menjadi dua yaitu pengetahuan masyarakat baik dengan skor ≥ 8,00 dan

pengetahuan dan pengetahuan kurang baik dengan skor < 8,00 Gambar

distribusi pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan


di rw 02 kelurahan silae kecamatan ulujadi kota palu.

Pengetahuan frekwensi (f) Presentase (%)

Kurang 15 38,5
Baik 24 61,5
Total 39 100

Sumber : Data Primer 2021.


Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa distribusi pengetahuan
masyarakat tentang vaksinasi covid-19 yang baik sebanyak 24
responden (61,5%), sedangkan yang kurang baik 15 responden
(38,5%).
3. Sikap masyarakat tentang vaksinasi covid-19
Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, ditetapkan dua
kategori berdasarkan nilai median pada skor sikap yaitu 28,00 Sehingga
kategori sikap masyarakat tentang vaksinasi covid-19 kurang baik < 28,00
dan baik dengan skor ≥ 28,00, gambar distribusi sikap responden dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Sikap frekwensi (f) Presentase (%)

Kurang 15 38,5
Baik 24 61,5
Total 39 100
Sumber : Data Primer 2021

42
Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa distribusi sikap masyarakat
yang baik sebanyak 24 responden (61,5%), sedangkan yang kurang baik 15
responden (38,5%).
4. Tindakan masyarakat tentang vaksinasi covid-19
Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan, ditetapkan dua
kategori berdasarkan belum terlaksana vaksin dan sudah di vaksin (vaksin 1
dan vaksin 2), gambar ditribusi tindakan responden dapat dilihat pada tabel
4.7 berikut :

Vaksin covid-19 frekwensi (f) Presentase (%)

Belum divaksin 33 84,6


Sudah divaksin 6 15,4
Total 39 100
Sumber : Data Primer 2021
Tabel 4.7. diatas menunjukkan bahwa distribusi tindakan masyarakat

tentang vaksinasi covid-19 yang sudah divaksin 6 responden ( 15,4%),

sedangkan yang belum divaksin 33 responden (84,6%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengelolah data yang dilakukan sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat tentang

vaksinasi covid-19 di Rw 02 Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu

maka pembahasan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Pengetahuan masyarakat tentang vaksinasi covid-19

Dari hasil penelitian di rw 02 kelurahan silae kecamatan ulujadi kota

palu menunjukkan bahwa dari 39 responden, yang memiliki pengetahuan

baik sebanyak 24 responden (61,5%) sedangkan yang memiliki

pengetahuan kurang baik sebanyak 15 responden (38,5%). Hal ini dapat

43
dilihat dari sumber informasi kemajuan teknologi yang menyediakan

bermacam- macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan

tersebut Di tinjau dari pendidikan masyarakat yang dominan memiliki

pendidikan sekolah dasar mereka lebih memahami tentang pengetahuan

vaksinasi covid-19, sedangkan yang berpendidikan tinggi kurang

memahami pengetahuan vaksinasi covid-19.

Hal ini sejalan dengan teori Fitria (dalam yuliana 2017) yang

menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan

tersebut yaitu ada 6 meliputi : 1. Pengetahuan yang dimana pendidikan

yang mempengaruhi proses dalam belajar, semakin tinggi pendidikan

seseorang maka semakin mudah seseorang tersebut untuk menerima

sebuah informasi. 2. Media massa/ sumber informasi yang dimana

kemajuan teknologi menyediakan bermacam-macam media massa yang

dapat mempengaruhui pengetahuan tantang informasi baru seperti

televisi, radio, surat kabar dll yang mempengaruhi besar terhadap

pembentukan opini dan kepercayaan. 3. Sosial budaya dan ekonomi yang

dimana kebiasaan tradisi yang dilakukan baik atau tidak, status ekonomi

seseorang juga akan menentukan ketersediaan fasilitas yang diperlukan

untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4. Lingkungan dimana segala

sesuatu yang ada disekitaran individu baik lingkungan fisik, biologis,

maupun sosial. Hal tersebut terjadi karena adanya interaksi timbal balik

yang akan direspon sebagai pengetahuan. 5. Pengalaman dimana dapat

44
diperoleh dari pengalamn pribadi ataupun pengalaman orang lain. 6. Usia

dimana usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir dan daya tangkap

seseorang.

Sedangkan menurut haryono (2014) mengatakan pendidikan akan

membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari

pengalaman dan untuk mengorganisasikan pengalaman sehingga

informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. Pengetahuan yang

memiliki akan membentuk suatu keyakinan untuk melakukan perilaku

tertentu. Kesimpulan bahwa pengetahun adalah suatu gabungan

pemahaman informasi dengan nilai-nilai serta pengalaman seseorang yang

dapat menentukan hasil dari keputusan seseorang.

2. Sikap masyarakat tentang vaksinasi covid-19.

Dari hasil penelitian di rw 02 Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi

Kota Palu menunjukkan bahwa dari 39 responden. Sikap masyarakat

tentang vaksinasi covid-19 yang baik sebanyak 18 responden (46,2%),

sedangkan sikap masyarakat yang kurang baik sebanyak 21 responden

(53,8%).

Menurut asumsi peneliti sikap baik responden terjadi didukung oleh

pengetahuan yang dimiliki oleh dirinya sendiri tentang vaksinasi covid-19

dimana pada akhirnya dibentuk dengan sikap yang baik dalam

melaksanakan program pemerintahan yaitu tentang vaksinasi covid-19.

Hal ini sejalan dengan teori Notoatmojo (2014) mengatakan bahwa

45
pengetahuan atau ranah kognetif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang.

3. Tindakan masyarakat tentang vaksinasi covid-19.

Dari hasil penelitian di rw 02 kelurahan silae kecamatan ulujadi kota

palu menunjukkan bahwa dari 39 responden tindakan masyarakat tentang

vaksinasi covid-19 yang sudah terlaksana vaksin sebanyak 6 responden

(15,4%), sedangkan yang belum tervaksin sebanyak 33 responden

(84,6%).

Menurut asumsi peneliti tindakan masyarakat tentang terlaksananya

vaksinasi covid-19 suatu kondisi dimana masyarakat mampu melakukan

dengan benar secara otomatis mengikuti objek kesehatan. Hal ini sejalan

dengan teori Notoatmojo (2012) mengatakan bahwa tindakan mekanisme

adalah suatu kondisi dimana seseorang mampu melakukan sesuatu dengan

benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka

ia sudah mencapai praktik tingkat kedua.

46
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perilaku masyarakat

tentang vaksinasi covid-19 di Rw 02 Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota

Palu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang pemberian

vaksinasi covid-19

2. Sebagian besar masyarakat memiliki sikap yang baik terhadap pemberian

vaksinasi covid-19

3. Sebagian besar masyarakat belum terlaksanakan program vaksinasi covid-

19.

47
B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ada maka penelitian

mengajukan saran sebagai berikut :

1. Bagi Poltekkes Kemenkes Palu

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan dapat

digunakan untuk mengembangkan dan memperluas hasil-hasil penelitian

yang sudah ada sebelumnya.

2. Bagi Masyarakat Silae

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi para

masyarakat untuk lebih meningkatkankan pengetahuan dan sikap masyarakat

tentang vaksinasi covid-19.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini akan menjadi pengalaman yang berharga dan nyata dalam

mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama proses perkuliahan serta

menambah wawasan dan pengetahuan penelitian tentang vaksinasi covid-19

4. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan dan

sebagian sumber reverensi dalam melakukan penelitian tentang vaksinasi

covid-19 .

48
DAFTAR PUSTAKA

Amira. (2021). Alasan Kelompok Masyarakat ini Tak Boleh Divaksinasi Covid-19.
Diakses pada tanggal 28/09/2021,artikel https://corona.jakarta.go.id

Azwar, Saifudin. 2009. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:


Liberti.

Armanto Makmun. (2020).. Tinjauan Terkait Pengembangan Vaksin Covid-19,


13,nomor 2.

Desmon andreas soaduon lubis. (2020). Hubungan tingkat pengetahun engan ip n


perilaku terhadap penceghan infesi covid-19 pada mahasiswa semester 6 fakultas
kedokteran USU ; sumatera utara.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.(2020). Profil Kesehatan Sulawesi Tengah.

Dinas Kesehatan Kota Palu.(2020). Profil Kesehatan Kota Palu.

Febriayanti, N. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Kesediaan Vaksinasi


Covid-19 Pada Warga Kelurahan Dukuh Menanggal Kota Surabaya.

Fermando Duarte.(2021). Covid-19 Mungkin Tidak Akan Pernah Benar-Benar Hilang-


Jadi Bagaimana Kita Bisa Hidup Dengan Virus Corona

49
Izazi, Farizah, dan Astrid Kusuma.(2020).“Hasil Responden Pengetahuan Masyarakat
Terhadap Cara Pengolahan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) dan Kencur
(Kaemferia galanga) Sebagai Peningkatan Imunitas Selama COVID-19 dengan
Menggunakan Kedekatan Konsep Program Leximancer.” Journal of Pharmacy
and Science 5(2):93–97.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Tentang Novel Corona Virus.


Accesed 23 juni 2021, available from www.kemkes.go.id

Kemenkes RI.(2019). Profil Kesehatan Republik Indonesia.

Notoatmodjo.S (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Jakarta : PT kineka cipta

Notoatmodjo. (2014). Metode penelitian Kesehatan Jogjakarta ; rineka cipta.

Nurroh,S.(2017). Filsafat Ilmu. Assigment Paper of Filosophy of Geography Science:


Universitas Gajah Mada

Potekkes Kemenkes Palu. (2021). Pedoman Teknik Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Palu. Palu ; Poltekkes Kemenkes Palu.

Prof.dr.Tjandra Yoga Aditama.(2020). In covid-19 ( ISBN 978-373-177-0). lembaga


penerbit badan penelitian dan pengembangan.

Safrizal Zha,Dkk.(2020). Pendoman Umum Menghadapi Pademi Covid-19 Bagi


Pemerintah Daerah Pencegahan,Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen.
Ringga darmala; Jakarta

Sugiono.(2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Kuantitatif dan R&d Bandung :


ptafabet

Sukmasih.(2020). Issues, Conflict and Public Opinion. Penerbit Lutfi Gilang

Suhartono,S.(2017). Filsafat Ilmu Pengetahuan .Jogyakarta.Ar-Ruff media.

Wawan A dan Dewi M. (2011). Teori & pengukuran pengetahua, sikap dan perilaku
Manusia.Yogyakarta : Nuhan Medika.

50
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada Yth :

Responden

Yang bertanda tangan dibawa ini ia adalah mahsiswa Jurusan Sarjana Terapan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu :

Nama : Dyah Nastiti Cahyani

Nim : P07120320085

Akan mengadakan penelitian dengan judul : Perilaku Masyarakat Tentang


Vaksinasi Covid-19 Di Rw 02 Masyarakat Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota
Palu.

Peneliti ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan


Bapak/Ibu/Saudara (a) sebagai responden kerahasian semua informasi yang
diberikan akan terjaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Bapak/Ibu/Saudara (a) tidak bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman

51
bagi Bapak/Ibu/saudara (a). Jika Bapak/Ibu/Saudara (a) menjadi responden dan
terjadi hal-hal yang merugikan maka peneliti diperbolehkan mengundurkan diri
untuk tidak berpatisipasi dalam penelitian ini.
Apabila Bapak/Ibu/Saudara (a) menyetujui, maka mohon kesedian
Bapak/Ibu/Saudara (a) untuk mentandatangani lembar persetujuan dan menjawab
pertnyaan-pertanyaan yang saya sertakan pada surat ini.
Atas perhatian dan kesedian Bapak/Ibu/Saudara (a) sebagai responden, saya
ucapakan terimah kasih

Palu, Oktober 2021

No Responden

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya Yang Bertanda Tanda Tangan Dibawah Ini :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Agama :

Pekerjaan :

Alamat :

Menyetujui untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Dyah Nastiti Cahyani

52
Nim : P07120320085

Judul : Perilaku Masyarakat Tentang Vaksinasi Covid-19 Di Rw 02

Masyarakat Kelurahan Silae Kecamatan Ulujadi Kota Palu

KUESIONER PENELITI
PERILAKU MASYARAKAT TENTANG VAKSINASI COVID-19 DI RW 02
MASYARAKAT KELURAHAN SILAE KECAMATAN ULUJADI
KOTA PALU
A. Identitas Responden
1. No. Reponden : ........................................................................................
2. Umur : ….... Tahun
3. Jenis Kelamin : L / P
4. Hubungan dengan KK :
a. KK ( ….. )
b. Istri (….. )
c. Anak ( ….. )
d. Lainnya.. ( ….. )
5. Pendidikan :
a. Tamat SD (…...)
b. Tamat SMP (…...)
c. Tamat SMA (…...)
d. Tamat PT (…...)
e. Tidak ( …...)
f. Tidak tamat SD (…....)
6. Pekerjaan :

53
a. PNS ( …... )
b. TNI/POLRI ( …... )
c. Swasta ( …... )
d. Petani ( …... )
e. Nelayan ( …... )
f. IRT ( …... )
7. Bukti vaksin
Sertifikat/ Surat
Ada (......)
Tidak ada (......)
Vaksin 1 (......)
Vaksin 2 (.......)
B. Petunjuk Pengisian
1). Tulislah identitas lengkap anda.
2). Bacalah dengan baik setiap pertanyaan berikut ini.
3). Beri tanda check ( √ ) pada jawaban yang anda anggap tepat.

54
a. Kuisoner pengetahuan
No Pernyataan Pilihan Jawaban
Benar Salah
1. Menurut bapak/ ibu yang dimaksud
dengan Vaksinasi adalah pemberian
vaksin (antigen) yang dapat
merangsang pembentukan imunitas
(antibodi) sistem imun didalam
tubuh.
2. Menurut bapak/ ibu apakah benar
Vaksinasi bukanlah obat pandemi
melainkan upaya kita untuk
membentengi diri dari infeksi virus
penyebab covid-19.
3. Menurut bapak/ibu anak-anak dan
remajah tidak perlu melakukan
upaya pencegahan infeksi virus
covid-19
4. Menurut bapak/ ibu penyakit covid-
19 tidak terlalu serius, sehingga
saya merasa tidak perlu divaksinasi

5. Menurut bapak/ ibu apakah benar


reaksi lokal seperti nyeri,
kemerahan,bengkak pada tempat
suntikan.
6. Menurut bapak/ibu apakah benar
efek samping yang timbul pada
umumnya seperti demam dan nyeri
otot atau ruam-ruam pada suntikan
adalah hal yang wajar.
7. Menurut bapak/ibu apakah benar
efek samping yang terjadi berupa
sakit kepala, kelelahan ,miagia, ada
juga suhu naik tetapi tidak tinggi.
8. Menurut bapak/ Ibu orang yang
sudah pernah terinfeksi virus covid-
19, apakah tidak perlu lagi untuk di
vaksinasi covid-19.
9. Menurut bapak/ibu apakah benar
hanya orang yang berusia 18-59
tahun yang menjadi prioritas dalam
penerimaan vaksin covid-19
10. Menurut bapak/ibu orang yang
sudah pernah kontak dengan

55
seseorang yang terinfeksi virus
corona harus tidak dilaksanakan
vaksin covid-19

b. Kuioner Sikap
Berikan tanda (√ )pada kolom jawaban yang anda pilih
SS = Sangat Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya ikut serta
mewujudkan program
pemerintah dalam upaya
pencegahan
mengendalikan dan
memberantas covid-19
2. Saya tetap memakai
masker setiap keluar
rumah agar terhindar dari
terpapar covid-19
3 Meski saya sudah
divaksinasi saya
melaksanakan pola hidup
sehat yang dapat
menghindarkan kita dari
penularan/penyebaran
covid-19
4. Saya akan melaksanakan
vaksinasi jika akan
berpergian keluar kota
5. Saya akan ke puskesmas
terdekat jika saya
mengalami reaksi yang
terjadi seperti alergi
setelah melakukan
vaksinasi
6. Jika salah satu anggota
keluarga terinfeksi covid-
19 anggota keluarga lain
tidak perlu melakukan
vaksinasi covid-19.
7. Saya akan melaksanakan
vaksin Jika vaksin sudah
mengetahui rentang

56
periode jangka panjang
dari perlindungan vaksin
covid-19.
8. Saya akan melaksanakan
vaksinasi dengan ikhlas
tanpa ada paksaan dari
pemerintah
9. Jika berada didalam
mobil tidak perlu
menggunakan maker dan
tidak perlu menjaga jarak
satu sama lain meski
sudah dalam keadaan
terlaksananya vaksin
10. Meski sudah divaksin
bersalaman dengan orang
lain tidak berpengaruh
pada penyebaran virus
covid-19

RIWAYAT HIDUP

57
A. Identitas

1. Nama : Dyah Nastiti Cahyani


2. Nim : P07120320085
3. Tempat & Tanggal Lahir : Palu, 27 Juni 1999
4. Agama : Islam
5. Suku : Jawa
6. Alamat : Jalan parigi raya No. 43 BTN Silae, Kota Palu

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN Negeri Inpres BTN Silae Tahun 2005- 2011.


2. SMP Negeri 10 Palu Tahun 2011- 2014.
3. SMA Negeri 4 Palu Tahun 2014 – 2017.
4. Tamat D III Keperawatan Potekkes Kemenkes Palu Tahun 2017- 2020.
5. Terdaftar sebagai Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu
Jurusan Sarjana Terapan Keperawatan (2020-2021)

58

Anda mungkin juga menyukai