LITERATURE REVIEW
P17221174048
JURUSAN KEPERAWATAN
MALANG
2021
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
LITERATURE REVIEW
P17221174048
JURUSAN KEPERAWATAN
MALANG
2021
ii
TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN RUMAH SAKIT DALAM
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENULARAN COVID-19
LITERATURE REVIEW
SKRIPSI
Oleh:
P17221174048
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : P17221174048
Tanggal : ……………………
iv
Lembar Persetujuan
PADA TANGGAL
Oleh:
Pembimbing Utama:
Pembimbing Pendamping:
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Sarjana Terapan Keperawatan Lawang
v
Proposal penelitian ini diajukan oleh:
Panitia penguji
Penguji Ketua Penguji Anggota Penguji Anggota
Dr. Nurul Puji Astuti, S.Kep, Ns, M.Kes Budiono., S.Kp., M.Kes Hurun Ain., S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 197404191998032003 NIP. 196907122001121001 NIP. 197901042002122001
Mengetahui,
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Dibuat di:........................................
Pada tanggal:..................................
Yang menyatakan
Meterai 6000
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Tingkat Kepatuhan Tenaga Rumah Sakit Dalam Upaya Pencegahan Dan
Penularan COVID-19”.
Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat
kelulusan dalam menempuh Ujian Akhir di Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan Lawang Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes malang.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis memperoleh banyak bimbingan dan
bantuan dari beberapa pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Budi Susatia, S. Kp, M. Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang
2. Bapak Imam Subekti, S. Kp, M. Kes, Sp. Kom sebagai Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
3. Bapak Budiono, S. Kp, M. Kes selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan Lawang, sekaligus selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing
dalam menyusun skripsi ini dan telah memberikan bimbingan dengan sabar
dan memberikan masukan, arahan serta saran kepada penulis.
4. Ibu Hurun Ain, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing Pendamping
yang telah yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
membimbing dalam menyusun proposal skripsi ini dan telah memberikan
bimbingan dengan sabar dan memberikan masukan, arahan serta saran kepada
penulis.
5. Ibu Dr. Nurul Puji Astuti, S.Kep, Ns, M.Kes selaku penguji yang telah
memberikan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan proposal
skripsi.
6. Seluruh staff pengajar dan karyawan Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan Lawang Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang yang perhatian
dan dengan sabar memberikan bantuan yang tak ternilai.
viii
7. Bapak Suwono, (Alm) Ibu Listiani, Emak, Mbak Dah, Mbak Ning, Sister dan
segenap keluarga yang telah mendoakan dan memberikan dukungan kepada
penulis sehingga bisa menyelesaikan studi sarjana ini.
8. Sahabat seperjuangan tim investigasi kos bu har dan teman teman yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan dan
semangat.
9. Rekan-rekan seperjuangan Sarjana Terapan Keperawatan Lawang Angkatan
2017/2018 dan semua pihak yang telah memberikan dukungan selama
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari
itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
bagi penulis. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Lawang,
Penulis
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS...............................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................v
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................v
PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................................................................vi
KATA PENGANTAR................................................................................................viii
DAFTAR ISI..................................................................................................................x
DAFTAR TABEL.......................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................3
x
2.1.3 Manifestasi Klinis COVID-19...................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................35
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
disease 19 (COVID-19) sebagai wabah penyakit jenis baru yang berasal dari
Wuhan, China pada pertengahan Februari 2020. Setelah berstatus bebas dari
(Irene Putri & Anulus, 2020). Keterlibatan perawat yang berada di garis depan
keterampilan pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat (Astuti & Suyanto,
2020). Kepatuhan tenaga medis dan paramedis dalam melaksanakan tugas sesuai
yang sering terjadi di lapangan, banyak tenaga kesehatan yang kurang atau tidak
al., 2019). Masih perlu dilakukan identifikasi terhadap tingkat kepatuhan tenaga
Amerika Serikat. Sedangkan di Indonesia total kasus positif 349.160 jiwa dengan
kasus meniggal dunia mencapai 12.268 jiwa (World Health Organization, 2020).
1
yang dilakukan pada beberapa rumah sakit di Tanzania menunjukkan bahwa
infeksi terutama pada kebersihan tangan sangat rendahhanya sekitar 6,9% dari
kepatuhan keseluruhan (Powell-Jackson et al., 2020). Hal ini juga dibuktikan pada
penelitian di beberapa rumah sakit Ghana, Afrika Barat bahwa tingkat kepatuhan
tenaga kesehatan dalam pelaksanaan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien,
lingkungan pasien masih dibawah 50% (Abuosi et al., 2020) . Penelitian tentang
mengikuti pedoman yang tepat untuk memakai masker (Supehia et al., 2020).
Wabah penyakit yang sangat menular seperti ebola, sindrom pernapasan akut
pada resiko infeksi yang jauh lebih besar dari pada populasi umum, karena kontak
dengan cairan tubuh pasien yang terkontaminasi. Alat pelindung diri (APD) dapat
(Verbeek et al., 2020). Kesehatan dan keselamatan tenaga kesehatan dan tenaga
kesehatan lain yang bekerja di perawatn kesehatan menjadi hal yang terpenting,
tidak hanya untuk perlindungan tenaga kesehatan itu sendiri tetapi juga untuk
2
Tingkat kepatuhan tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan dan penularan
tentang kepatuhan cuci tangan pre intervensi tergolong rendah (Saitoh et al.,
2020). Penelitian penggunaan masker di rumah sakit India yang diamati selama 4
tenaga kesehatan masih memakai masker ketika pergi ke toilet (Supehia et al.,
seperti cuci tangan, penggunaan masker serta penggunaan APD tinggi maka akan
Seperti yang sudah dijelaskan dalam penelitian sebelumnya bahwa banyak tenaga
tenaga kesehatan rumah skait dalam upaya pencegahan dan penularan COVID-19
terutama dalam praktik kebersihan tangan belum banyak dilakukan. Oleh karena
2 Rumusan Masalah
3 Tujuan
3
Untuk mengetahui kepatuhan tenaga kesehatan rumah sakit dalam
masker
4 Manfaat penelitian
1) Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan acuan dan juga
2) Bagi Penulis
4
a) Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam praktik
COVID-19.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2020).
Berbagai hewan peliharaan dan hewan liar termasuk unta, sapi, kucing
al., 2020). Awal investigasi ditemukan bahwa sebagian besar pasien COVID-
2020). SARS dan MERS penyebaran utamanya melalui kontak dekat dengan
orang yang terinfeksi melalui percikan pernapasan dari batuk atau bersin.
6
Awal dilaporkannya pasien COVID-19 memiliki hubungan dengan pasar
antara petugas kesehatan dan lainnya tanpa riwayat kunjungan ke pasar atau
yang terinfeksi mengalami batuk atau bersin) kemudia dihirup oleh individu di
dekatnya dalam jarak dekat; penularan kontak dapat terjadi ketika individu
menyentuh bagian mulut, hidung atau mata; transmisi aerosol dapat terjadi
Hal ini dikarenakan pasien memiliki ketidaknyamanan perut dan gejala diare,
para peneliti menganalisis empat set data dengan transkripom sel tunggal
eritrosit absorptif dari ileum dan usus besar (Zhang et al., 2020).
Sebagian orang yang terinfeksi virus ini mengalami gejala seperti demam
7
(diatas 38°C), batuk, fatigue (kelelahan), anoreksia, mialgia hingga kesulitan
bernapas. Serta gejala non-spesifik lain seperti sakit tenggorokan, sakit kepala,
hidung tersumbat, mual muntah, diare. Dilaporkan juga bahwa adanya gejala
seperti kehilangan indra untuk membau (anosmia) atau rasa (ageusia) (World
(ARDS), syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan
kondisi dengan cepat. Namun pda beberapa pasien datang dengan keluhan
ayam, babi, kuda dan kucing). Coronavirus merupakan jenis virus zootik yang
patogen dan berperan sebagai vektor untuk penyakit menular tertentu. Host
coronavirus dapat ditemukan pada unta, kelelawar, tikus bambu dan musang.
tidak dapat hidup tanpa sel inang. Protein S yang ada dipermukaan virus
8
enzyme 2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, usus
halus, usus besar, otak, lambung, timus, kulit, sumsum tulang, hati, limpa, sel
eritrosit usus halus, sel endotel arteri vena, sel otot polos, sel epitel alveolar
paru. Setelah virus berhasil masuk tahap selanjutnya adalah translasi replikasi
gen RNA genom virus. Kemudian Replikasi dan transkripsi sisntesis RNA
perakitan, virus baru bisa rilis (Fehr, 2015 dalam (Yuliana, 2020).
lalu bereplikasi pada sel epitel napas atas. Kemudian menyebar ke saluran
napas bagian bawah. Masa inkubasi virus ini kurang lebih sekitar 3-7 hari
(PDPI, 2020).
Menurut CDC (Centers For Disease Control) saat ini tidak ada vaksin
menunjukkan gejala
9
a. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20
bersin.
5) Menutup mulut dengan tisu atau siku bagan dalam saat batuk atau bersin
dan menentuan perawatan yang sesuai dengan hasil yang diperoleh menurut
1) Pemeriksaan kimia darah (darah periver lengkap, analisa gas darah, fungsi
hepar, fungsi ginjal, gula darah sewaktu, elektrolit, faal hemostasis {PT,
APTT, d Dimer})
10
4) Pungsi pleura sesuai kondisi
5) Bronkoskopi
7) Laktat
penularan)
Sampai saat ini belum ada vaksin dan obat yang bisa mencegah atau
mengobati COVID-19. Pengobatan yang ada saat ini ditujukan sebagai terapi
simptomatis dan suportif. Beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu dari
Indonesia, 2020).
telah berlangsung dan berbagai metode perawatan sedang diuji oleh para
dengan cepat telah muncul. Semua perawatan ini menimbulkan gejala tetapi
COVID-19 yaitu:
Remdesivir
11
Chloroquine
Hydroxychloroquine
Lopinavir/ritonavir
2) Terapi Plasma
antibodi dari pasien yang telah pulih diberikan dengan transfusi kepada
sehingga lebih sulit bagi virus untuk menempel dan memasuki sel manusia
4) Ventilasi Mekanik
12
juga diperlukan untuk mencegah terjadinya syok septik (Bhavana et al.,
2020).
suatu ketaatan pada tujuan yang telah ditentukan atau sejauh mana perilaku
ditujukan untuk selalu memenuhi pentuk atau peraturan dan memahami etika
dipengaruhi oleh faktor personal (individu) antara lain jenis pekerjaan, jenis
kelamin, lama kerja dan tingkat pendidikan, profesi; faktor psikologis antara
13
lain ketegangan di lingkungan kerja, rasa takut dan persepsi terhadap resiko
dan sikap.
3) Patuh : 75%-100%
Kesehatan, setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
14
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
1) Tenaga medis (dokter, dokter gigi, dokter gigi spesialis dan dokter
spesialis)
2) Tenaga keperawatan
3) Tenaga Kebidanan
5) Tenaga Kefarmasian
terapis wicara)
15
10) Tenaga Keteknisian Medis (perekam medis dan informasi kesehatan,
terapis gigi dan mulut, audiologis, penata anestesi, teknis gigi, teknik
kedudukan atau status. Hak dan kewajiban yang telah dilaksanakan oleh
individu berarti telah menjalankan suatu peran (Bonita, 2016). Peran adalah
perilaku individu yang diharapkan sesuai dengan posisi yang dimiliki. teori
dengan tuntutan terhadap hak, tugas dan kewajiban sesuai dengan nilai, norma
16
serta aturan yang ada dalam masyarakat (Mudjiono, 2007 dalam Parlina,
1) Semua pasien yang datang dengan gejala pernapasan dan di ruang tunggu
2) Jika masker medis tidak tersedia berikan masker kain, tisu, kain atau syal
17
4) Batasi jumlah anggota keluarga yang mendampingi. Anak-anak yang
berusia <18 tahun dilarang masuk ruang tunggu kecuali pasien atau orang
tua
minimal 2 kali sehari dengan fokus pada permukaan yang sering disentuh.
70% untuk permukaan yang tidak bisa dibersihkan dengan klorin. Untuk
darah dan cairan tubuh yang lebih besar disarankan menggunakan klorin
0,5% (5000ppm)
Hal yang bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk melindungi diri
sendiri dan pasien saat melakukan triase menurut CDC (2020) yaitu:
injeksi
percikan, cuci tangan yang tepat berbasis alkohol jika terlihat kotor
dengan sabun dan air, memakai dan melepas APD sesuai langkah-langkah
yang benar
18
memungkinkan gunakan masker medis, kacamata googles atau face
shield
face shield.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
tingkat kepatuhan tenaga kesehatan rumah sakit dalam upaya pencegahan dan
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari hasil
sekunder yang didapat berupa artikel jurnal berupa artikel asli (original
database dengan kriteria kualitas tinggi dan sedang, yaitu Pubmed, Scient
20
memperluas atau menspesifikkan pencarian, sehingga mempermudah dalam
penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Dalam pembuatan kata kunci
workers adherence
OR
Compliance,
Protocol
2) E: Exposure yaitu yang dianalisis dalam suatu topik atau tema yang
3) O: Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu
yang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.
21
Kriteria Inklusi Eksklusi
prevention
control coronavirus
mendapatkan 285 yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Hasil pencarian
artikel yang sama sehingga dikeluarkan dan tersisa 280 artikel. Peneliti
22
literature review. Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam
penilaian dengan beberapa jenis pertanyaan yang diberi checklist “YA” atau
jawaban “YA” diberi skor 1 kemudian dihitung dan dijumlahkan. Skor yang
atau lebih dari skor 50% yang sesuai dengan kriteria critical appraisal dan
23
Identifikasi penelitian databases PubMed
(33), Science Direct (250) dan Google
Schoolar (147) (n = 430)
Eksklusi (n =150)
Participants
Tidak mengulas tentang tenaga
Identifikasi judul dan duplikat kesehatan
(n = 280) Exposure
Tidak membahas tentang
kepatuhan tenaga kesehatan dalam
upaya pencegahan
Outcome
Tidak menidskusikan tentang
kepatuhan tenaga kesehatan dalam
Identifikasi abstrak upaya pencegahan dan
(n = 42) pengendalian coronavirus
Excluded (n =32 )
Participants
Tidak mengulas tentang tenaga
Full text artikel yang dinilai
kesehatan
kelayakannya (n = 10)
Exposure
Tidak membahas tentang
kepatuhan tenaga kesehatan dalam
upaya pencegahan
Outcome
Tidak menidskusikan tentang
Artikel yang diianalisis kepatuhan tenaga kesehatan dalam
(n = 10) upaya pencegahan dan
pengendalian coronavirus
Gambar 3.1 Diagram Flow literature Review Berdasarkan PRISMA 2009 (Polit &
Beck, 2013)
24
Lampiran 1
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
25
Lampiran 2
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
26
Lampiran 3
□ □ □
5. Were confounding factors identified?
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
27
Lampiran 4
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
28
Lampiran 5
□ □ □
5. Were confounding factors identified?
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
29
Lampiran 6
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
30
Lampiran 7
JBI CRITICAL APPRAISAL CHECKLIST FOR ANALYTICAL CROSS
SECTIONAL STUDIES
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
31
Lampiran 8
□ □ □
5. Were confounding factors identified?
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
32
Lampiran 9
□ □ □
5. Were confounding factors identified?
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
33
Lampiran 10
□ □ □
5. Were confounding factors identified?
□ □ □
6. Were strategies to deal with confounding factors
stated?
□ □ □
7. Were the outcomes measured in a valid and
reliable way?
34
DAFTAR PUSTAKA
Abuosi, A. A., Akoriyea, S. K., Ntow-Kummi, G., Akanuwe, J., Abor, P. A., Daniels,
A. A., & Alhassan, R. K. (2020). Hand hygiene compliance among healthcare
workers in Ghana’s health care institutions: An observational study. Journal of
Patient Safety and Risk Management, 25(5), 177–186.
https://doi.org/10.1177/2516043520958579
Adhikari, S. P., Meng, S., Wu, Y., Mao, Y., Ye, R., Wang, Q., Sun, C., Sylvia, S.,
Rozelle, S., Raat, H., & Zhou, H. (2020). A scoping review of 2019 Novel
Coronavirus during the early outbreak period: Epidemiology, causes, clinical
manifestation and diagnosis, prevention and control. 1–12.
https://doi.org/10.21203/rs.2.24474/v1
Astuti, J. T., & Suyanto, S. (2020). Implikasi Manajemen Keperawatan Dalam
Penanganan Pasien Corona Virus Disease 19 (Covid-19): Literatur Review.
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine.
https://doi.org/10.36408/mhjcm.v7i1a.465
Bhavana, V., Thakor, P., Singh, S. B., & Mehra, N. K. (2020). COVID-19:
Pathophysiology, treatment options, nanotechnology approaches, and research
agenda to combating the SARS-CoV2 pandemic. Life Sciences, 261(August),
118336. https://doi.org/10.1016/j.lfs.2020.118336
Bonita, N. (2016). Peran Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Meningkatkan
Kunjungan Wisatawan Labuan Cermin Di Kabupaten Berau. EJournal Ilmu
Pemerintahan, 4(4), 1499–1510.
Cdc.gov/coronavirus. (2020). What you should know about COVID-19 to protect
yourself and others. Cdc.
CDC. (2020). Standard Operating Procedure (SOP) for Triage of Suspected COVID-
19 Patients in non-US Healthcare Settings: Early Identification and Prevention
of Transmission during Triage. Centers Disease Control and Prevention.
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/non-us-settings/sop-triage-
prevent-transmission.html
Center for Disease Control. (2020). What you should know about COVID-19 to
protect yourself and others. Cdc.
China, N. H. C. of P. R. of. (2020). Pneumonia diagnosis and treatment of COVID-
2019 infection from Chinese NHC and CDC 2020.
35
http://www.nhc.gov.cn/xcs/zhengcwj/202001/4294563ed35b43209b31739bd078
5e67/files/7a9309111267475a99d4306962c8bf78.pdf.
Daryati, S., Subekti, I. W., & Ekacahyaningtyas, M. (2020). Hubungan Supervisi
Infection Prevention Control Nurse (IPCN) Dengan Kepatuhan Perawat Dalam
Menerapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) Universal Precaution Di
Rsud Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. 14.
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/467
Dewi, I. P., Adawiyah, W. R., & Rujito, L. (2019). Analisis Tingkat Kepatuhan
Pemakaian Alat Pelindung Diri Mahasiswa Profesi Dokter Gigi Di Rumah Sakit
Gigi Dan Mulut Unsoed. Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Akuntansi (JEBA), 21(4),
1–10.
European Centre for Disease Prevention and Control. (2020). Infection prevention and
control for COVID-19 in healthcare settings. Elsevier’s Novel Coronavirus
Information Center, March, 3–6. https://eur-lex.europa.eu/legal-
%0Ahttps://www.ecdc.europa.eu/sites/default/files/documents/nove-coronavirus-
infection-prevention-control-patients-healthcare-settings.pdf
%0Ahttps://www.ecdc.europa.eu/en/publications-data/infection-prevention-and-
control-c
Fadhillah, H., Wahyati, E., & Sarwo, B. (2019). Regulation of Health Workers in the
legislation and the principle of legal certainty. Soepra Jurnal Hukum Kesehatan,
5(1), 146–162.
Gong, Y., Ma, T., Xu, Y., Yang, R., Gao, L., Wu, S., Li, J., Yue, M., Liang, H., He,
X., & Yun, T. (2020). Early Research on COVID-19: A Bibliometric Analysis.
The Innovation, 1(2), 100027. https://doi.org/10.1016/j.xinn.2020.100027
Harvard Medical School. (2020). Treatments for COVID-19. Harvard Health
Publishing. https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/treatments-
for-covid-19
Irene Putri, S., & Anulus, A. (2020). Preventive actions to minimizing the coronavirus
disease 19 (COVID-19) transmissions among health workers: a systematic
review. Journal of Thee Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran), 52(03),
148–157. https://doi.org/10.19106/jmedscisi005203202013
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). KMK No. HK.01.07-MENKES-
413-2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 (pp. 31–
34).
36
Nguyen, L. H., Drew, D. A., Graham, M. S., Joshi, A. D., Guo, C. G., Ma, W., Mehta,
R. S., Warner, E. T., Sikavi, D. R., Lo, C. H., Kwon, S., Song, M., Mucci, L. A.,
Stampfer, M. J., Willett, W. C., Eliassen, A. H., Hart, J. E., Chavarro, J. E., Rich-
Edwards, J. W., … Zhang, F. (2020). Risk of COVID-19 among front-line
health-care workers and the general community: a prospective cohort study. The
Lancet Public Health, 5(9), e475–e483. https://doi.org/10.1016/S2468-
2667(20)30164-X
Parlina. (2016). Hubungan Antara Self -regulated learning Dengan Tanggung Jawab
Santri Tingkat SMA di Pondok Pesantren Modern. 9–25.
http://repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI%2716.pdf
PDPI. (2020). PNEUMONIA COVID-19 DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN
DI INDONESIA. In Journal of the American Pharmacists Association (Vol. 55,
Issue 5). Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
https://doi.org/10.1331/JAPhA.2015.14093
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (1996). Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia, 1–22.
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_pp/PP No. 32 Th 1996 ttg Tenaga
Kesehatan.pdf
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan Praktik Klinis: Pneumonia
COVID-19. Journal of the American Pharmacists Association, 55(5), 1–67.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2013). Essentials of nursing research: Appraising
evidence for nursing practice. Lippincott Williams & Wilkins.
Powell-Jackson, T., King, J. J. C., Makungu, C., Spieker, N., Woodd, S., Risha, P., &
Goodman, C. (2020). Infection prevention and control compliance in Tanzanian
outpatient facilities: a cross-sectional study with implications for the control of
COVID-19. The Lancet Global Health, 8(6), e780–e789.
https://doi.org/10.1016/S2214-109X(20)30222-9
Pundar, Y., Getrida, S. M., & Muryanti, G. A. (2019). ANALISIS FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PERAWAT
MELAKUKANHANDHYGIENESESUAI SPO DIRUANG KELIMUTU DAN
CEMPAKA RSUD. PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG. CHMK
NURSING SCIENTIFIC JOURNAL, 3(2).
Saitoh, A., Sato, K., Magara, Y., Osaki, K., Narita, K., Shioiri, K., E Fowler, K., Ratz,
37
D., & Saint, S. (2020). Improving hand hygiene adherence in healthcare workers
before patient contact: A multimodal intervention in four tertiary care hospitals
in Japan. Journal of Hospital Medicine, 15(5), 262–267.
https://doi.org/10.12788/jhm.3446
Sondakh, E. B. W. M., & Pasoreh, Y. (2019). Peranan komunikasi dalam
menyosialisasikan bantuan dana pendidikan kepada masyarakat suku Kamoro
( Studi pada lembaga musyawarah adatsuku Kamoro di Timika Papua ). ACTA
DIURNA KOMUNIKASI, 8(2).
Supehia, S., Singh, V., Sharma, T., Khapre, M., & Gupta, P. K. (2020). Rational use
of face mask in a tertiary care hospital setting during COVID-19 pandemic: An
observational study. Indian Journal of Public Health, 64, S225–S227.
https://doi.org/10.4103/ijph.IJPH_493_20
Undang Undang No 36 Tahun 2014. (2014). UU NO 36 2014. 1.
Utami, R. D. (2017). TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN HAND
HYGIENE DI IGD RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA [UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO]. In
Repository Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
http://repository.ump.ac.id/4421/3/Rizka Dwi Utami BAB II.pdf
Verbeek, J. H., Rajamaki, B., Ijaz, S., Sauni, R., Toomey, E., Blackwood, B., Tikka,
C., Ruotsalainen, J. H., & Kilinc Balci, F. S. (2020). Personal protective
equipment for preventing highly infectious diseases due to exposure to
contaminated body fluids in healthcare staff. The Cochrane Database of
Systematic Reviews, 5, CD011621.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD011621.pub5
World Health Organization. (2020a). Clinical Management COVID-19 Interime
Guidance 27 May 2020. World Health Organization.
https://www.who.int/publications/i/item/clinical-management-of-covid-19
World Health Organization. (2020b). WHO Coronavirus Disease (COVID-19)
Dashboard. World Health Organization. https://covid19.who.int/
Yuliana. (2020). Corona Virus Disease (Covid-19);Sebuah Tinjauan LiteraturYuliana
(2020) ‘Corona Virus Disease (Covid-19);Sebuah Tinjauan Literatur’, Wellness
And Healthy MAgazine, 2(1), pp. 187–192. doi: 10.2307/j.ctvzxxb18.12.
Wellness And Healthy MAgazine, 2(1), 187–192.
https://doi.org/10.2307/j.ctvzxxb18.12
38
Zhang, H., Kang, Z., Gong, H., Xu, D., Wang, J., Li, Z., Cui, X., Xiao, J., Meng, T.,
Zhou, W., Liu, J., & Xu, H. (2020). The digestive system is a potential route of
2019-nCov infection: a bioinformatics analysis based on single-cell
transcriptomes. BioRxiv, 2020.01.30.927806.
https://doi.org/10.1101/2020.01.30.927806
39