NAMA
NIM
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan
pada Universitas Megarezky Makassar
Disusun Oleh:
NAMA
NIM
NAMA NAMA
NIDN. NIDN.
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “TINGKAT LITERASI KESEHATAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI
PUSKESMAS BANGKALA”, adalah hasil karya saya sendiri yang belum pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebut dalam daftar pustaka.
ii
9. (pa) selaku penasehat akademik yang selalu mendukung saya dari semester
satu hingga menyusun proposal.
10. Seluruh Dosen Dan Staf Universitas Megarezky Yang Telah Memberikan
Ilmu Selama Proses Pekuliahan.
Semoga Tuhan yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karna itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan
dalam penyusunan skripsi penelitian ini.
Akhir kata, penulis harapkan semoga proposal penelitian ini berguna dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan khususnya
nama
nim
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 7
iv
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 28
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 30
G. Rancangan Penelitian.................................................................................. 35
I. Etika Penelitian.......................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
60
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
61
Indonesia tahun 2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab
kematian nomor 5 (Kementerian Kesehatan RI, 2017)
62
penyebab kematian tertinggi. Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi
akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi
tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang
menjadi target antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat
kepada pembuluh darah arteri perifer itu sendiri (Kementerian Kesehatan RI,
2017).
63
Literasi kesehatan bukan hanya melihat, membaca informasi kesehatan
dan berjanji pada diri sendiri untuk hidup lebih sehat, namun juga meningkatkan
akses seseorang ke informasi kesehatan dan meningkatkan kapasitasnya.
64
Hipertensitidak menyadari menderita Hipertensi ataupun mendapatkan
pengobatan. Literasi penderita hipertensi di Lampung hanya (7,95 %) yang
terdiagnosis oleh dokter dan proporsi kerutinan mengukur tekanan darah pada
penduduk usia >18 tahun adalah rutin 12%, kadang-kadang 47%, tidak 41%.
(Kemenkes RI, 2018b), sedangkan Literasi penderita hipertensi di Kabupaten
Lampung Tengah, ataupun di UPTD. Puskesmas Bandar Jaya belum pernah
diteliti sebelumnya. Hasil pra survey yang peneliti lakukan pada 10 orang
penderita hipertensi yang berobat ke UPTD Puskesmas Bandar Jaya
mendapatkann hasil bahwa 60% penderita hipertensi yang berobat memiliki
literasi hipertensi yang rendah. Pengukuran literasi kesehatan di Asia
menggunakan kuesioner Health Literacy Survey Tool European Health Literacy
Questionnaire (HLS-EU-Q47) yang terbukti memiliki validitas konstruk, dan
konsistensi internal yang tinggi (Duong et al, 2017). Tujuan penelitian ini adalah
diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat literasi kesehatan
pada penderita hipertensi di UPTD. Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lampung
Tengah Tahun 2019.
B. Rumusan Masalah
Bangkala”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian adalah mengetahui tingkat literasi kesehatan pada
2. Tujuan Khusus
65
Mengidentifikasi tingkat literasi pada penderita hipertensi dipueskesmas
bangkala
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
peneliti berikutnya.
66
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
untuk bertindak berdasarkan informasi kesehatan tetapi juga agar seseorang lebih
mereka miliki, serta dapat berpartisipasi dalam masyarakat yang luas (UNESCO,
67
2004). Begitu pula dengan literasi kesehatan yang membutuhkan proses yang
(Europan).
juga menuntut peran yang semakin kompleks bagi konsumen kesehatan, misalnya
dalam hal perawatan diri individu dituntut untuk mampu menjalankan peran baru
dalam hal mencari informasi, memahami hak dan kewajibannya, dan membuat
keputusan kesehatan yang tepat bagi dirinya sendiri dan hal tersebut
petunjuk serta prosedur pengobatan (Chen et al., 2011; Dennison et al., 2011;
White, 2008).
68
Menurut Institute of Medicine (2004), literasi kesehatan merupakan sejauh
untuk dapat membuat keputusan yang tepat mengenai kesehatan (Chen et al.,
2009).
69
Medicine, 2009; Rootman & El-Bihbety, 2008). Sampai saat ini masih banyak
orang yang tidak memahami literasi kesehatan atau pentingnya hal tersebut bagi
yang tinggi misalnya ketika seorang guru sains yang mungkin tidak memahami
informasi yang diberikan dokter mengenai tes fungsi otak dan seorang akuntan
Kerangka kerja ini menggambarkan tiga bidang utama yang berpengaruh terhadap
literasi kesehatan dan menjadi titik dalam memberikan intervensi dilihat dari
interaksi individu dengan sistem pendidikan, sistem kesehatan, serta faktor sosial
budaya yang dianggap bahwa 3 bidang utama tersebut pada akhirnya akan
memrikan kontribusi terhadap hasil akhir (outcome) dan biaya kesehatan (Institute
of Medicine, 2009).
70
2
Sistem
Kesehatan
1
Hasil akhir dan
Sosial Literasi biaya kesehatan
dan Kesehatan
Budaya
Sistem
Pendidikan
3
budaya serta pengetahuan. Faktor sosial budaya termasuk ke dalam titik intervensi
sebab budaya didapatkan melalui interaksi antar individu dan media nyata seperti
buku, televisi yang akan berdampak terhadap informasi kesehatan dan dapat
besar instrumen yang tersedia untuk mengukur literasi kesehatan yang tersedia
saat ini hanya melihat keterampilan membaca seseorang yang dilihat dari
71
kemampuan membaca termasuk pelafalan kata, berhitung, dan memahami bacaan
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari WHO dalam Konferensi Global ke-7
kesehatan yang lebih buruk. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh Dennison et al. (2011) dan Chen et al. (2011) bahwa
efektif.
tertera pada label obat, serta menentukan dosis obat yang harus
72
dikonsumsi oleh pasien ketika berada di rumah sesuai resep dokter
(Cajita et al., 2015; Chen et al., 2011; Dennison et al., 2011; Wolf et al.,
treatment) dan akan lebih berbahaya jika pasien mengalami efek samping
meningkat dan paling sering dialami oleh individu dengan usia lebih tua
73
memainkan peran penting dalam manajemen diri penyakit kronis. Dalam
hal mengelola penyakit kronis atau penyakit yang terjadi dalam jangka
waktu yang panjang individu harus mampu memahami dan menilai atau
dibutuhkan.
memiliki literasi kesehatan yang rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian
kesehatan yang rendah memiliki sel CD4 yang lebih rendah, viral load
lebih sering menjalani rawat inap di rumah sakit yang tentunya akan
6. Ekuitas (equity)
74
Seseorang dengan tingkat literasi kesehatan yang rendah diartikan
akses pelayanan kesehatan (Cajita et al., 2015; Tung et al., 2014; Santosa,
2012).
a. Usia
75
seseorang dengan tingkat usia semakin bertambah dewasa cenderung
2012). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tung et al.
baik.
b. Jenis Kelamin
c. Pendidikan
76
dilakukan oleh Macabasco et al., (2011) dan Laramee (2007).
(Santosa, 2012).
d. Fungsi Kognitif
e. Bahasa
77
nasional (bahasa resmi yang digunakan di negaranya) maka hal
f. Etnis
Physicians, 2010).
‘sendok teh’ (Singleton & Krause, 2009; Andrulis & Brach, 2007
78
g. Pekerjaan
istilah, angka, dan teks bacaan yang juga dapat mereka aplikasikan
h. Pendapatan
(Pawlak, 2005). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
79
Egede (2011) juga menunjukkan hasil bahwa pada orang-orang yang
literasi atau keaksaraan (WHO, 2009). Hal ini sesuai dengan analisis
dengan kesehatan.
(Santosa, 2012).
80
2. Landasan Teori Hipertensi
Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini
kematian.
Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah
terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang berada dalam
tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan
seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung
dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin
tinggi.
81
Jarang berolahraga.
kafein.
Penyebab Hipertensi
Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder.
1. Hipertensi Primer
Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak
bertahun-tahun.
2. Hipertensi Sekunder
Masalah ginjal.
Masalah tiroid.
82
Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa
Obat-obatan terlarang.
Gejala Hipertensi
Sakit kepala;
Lemas;
Masalah penglihatan;
Nyeri dada;
Sesak napas;
Aritmia; dan
Diagnosis Hipertensi
83
Prahipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120–139 mmHg,
tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100
Pengobatan Hipertensi
lain:
Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine.
pembuluh darah.
84
Obat penghambat renin untuk menghambat kerja enzim yang berfungsi
Pencegahan Hipertensi
Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:
Berhenti merokok.
Tingkat literasi
Tingkat literasi
1. Akses layanan kesehatan
2. Akses teknologi kesehatan
3. Akses informasi kesehatan
Hipertensi
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Manifestasi klinis
4. Tipe
85
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Tingkat literasi
B.
1. Akses layanan kesehatan Penderita hipertensi
C.2. Akses teknologi kesehatan
3. Akses informasi kesehatan
B. Hipotesis penelitian
Ho :
hipertensi
86
4. Ada hubungan antara akses teknologi kesehatan dengan penderita
hipertensi
hipertensi
H1 :
hipertensi
hipertensi
hipertensi
87
kesehatan
4. Akses Pertanyaan menyangkut kuesioner Mudah Rasio
teknologi teknologi kesehatan sulit
kesehatan sebagai pengobatan
5. Akses Pertanyaan menyangkut kuesioner Mudah Rasio
informasi informasi kesehatan sulit
kesehatan bagaimana tentang
penyakitnya
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
88
(Sugiyono, 2012 dalam Baharuddin, 2017). Populasi dalam penelitian ini
oleh peneliti sendiri sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, sampel dalam
Dimana :
n = N/(1 + N e²)
n = 49,91 = 50 responden
sampel.
probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
89
a. Beralamat di bangkala antang.
2. Kriteria esklusi
Instrumen Penelitian
Berikut ini kisi-kisi atau gambaran dari instrumen penelitian atau kuesioner
ini:
Bagian ini terdapat pertanyaan yang harus diisi oleh responden, seperti
D. Uji Validitas
validitas atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
90
item-item kuesioner, dilakukan menggunakan program SPSS untuk windows
korelasi antara skor item dengan total yang diperoleh lebih besar atau sama
dengan koefisien ditabel nilai-nilai r (r tabel) pada α=5% maka item tersebut
dinyatakan valid, dan sebaliknya item tersebut dinyatakan gugur bila rxy lebih
E. Uji Reliabilitas
pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kesamaan hidup diukur berkali-
kali dalam waktu yang berlainan. Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji
hasil alpha yang terletak diawal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05)
(Arikunto, 2006). Hasil uji reliabilitas pada instrumen ini menunjukkan nilai
konsistensi internal yang baik (Alpha Cronbach = 0.95). Skor dari instrumen
1. Sumber Data
91
a. Data Primer
b. Data Sekunder
tetapi diperoleh dari pihak lain, dalam hal ini peneliti mengambil dari
1. Editing
92
Editing setelah lembar observasi diisi kemudian dikumpulkan
2. Coding
tersebut mudah diolah yaitu dengan cara semua jawaban atau data
3. Tabulasi Data
2. Analisis Data
H. Etika Penelitian
93
Penelitian ini bersifat sukarela, calon responden berhak untuk
94
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Lampung Tengah, (2017), Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung
Tengah.
Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, (2016), Profil Kesehatan Propinsi lampung. Bandar
Lampung.
Duong et al, (2017), Measuring health literacy in Asia: Validation of the HLS-EU-Q47
survey tool in six Asian countries. PubMedMed (diunduh tanggal 14 Februari 2019
dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu bmed/28142016).
Eriska, Adrianto & Basyar, (2016), Kesesuaian Tensimeter Pegas dan Tensimeter Digital
terhadap Pengukuran Tekanan Darah Pada Usia Dewasa. Jurnal Kedokteran
Diponegoro, 5(4), 1923–1929.
European Centre for Disease Prevention and Control, (2019),Health literacy Fact,
(diunduh pada 15 Februari 2019 dari https://ecdc.europa.eu/en/health
-communication/facts/healthliteracy)
Gillis, (2009), Exploring dimensions of health literacy : a case study of interventions to
promote and support breastfeeding, University of Nottingham.
Harahap et al, (2010), Pengembangan Alat Skrining untuk Hipertensi. Gizi Indonesia,
33(2), 96–107.
Kemenkes RI. (2013b). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta.
Kemenkes RI. (2018a). Hipertensi Membunuh Diam-diam, Ketahui Tekanan Darah
Anda. Retrieved February 14, 2019, from Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat website:http://www.depkes.go.id /article/view/18051600004/hipert
ensi-membunuh-diam-diamketahui-tekanan-darah-anda.html
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Sebagian Penderita Hipertensi Tidak Menyadarinya.
https://doi.org/10.1016/j.jcrysgr o.2006.10.038 Kemenkes RI. (2018b). Laporan
Nasional RISKESDAS 2018. Jakarta.
Mackert, A, M.-F., S, C., EE, D., & K, P. (2016). Health Literacy and Health Information
Technology Adoption: The Potential for a New Digital Divide. Journal Of Medical
Internet Research, Oct 04, Vo.
Nazmi et al, (2015), Faktor-Faktor yang mempengaruhi Literasi kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian Dan
Pengabdian Pada Masyarakat III: Prosiding SNaPP Kesehatan (Kedokteran,
Kebidanan, Keperawatan, Farmasi Dan Psikologi), 1 no 1. (diunduh 13 Maret 2019
dari http://proceeding.unisba.ac.id).
Nutbeam, Don. 2018. Practical Interventions to Improve Health Literacy in
Populations.Prevention Research Collaboration, School of Public Health,
University of Sidney.Australia. UK Literacy Confrence, Belfast.
95
Pawlak. R, (2005), Economic Considerations of Health Literacy, Nursing Economic,
23(4), 173.
Presiden RI, 2014. (2014). Permenkes No 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan.
Protheroe et al, (2017). Health literacy, associated lifestyle and demographic factors in
adult population of an English city: a cross-sectional survey. PubMed (diunduh 13
Maret 2019 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov).
Santosa, K. S, (2012), Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Tingkat Kemelekan
Kesehatan Pasien di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Kiara, DKI Jakarta Tahun 2012 Thesis.Universitas Indonesia.
Sorensen et al, (2012) Health literacy and public healzth : A systematic review and
integration of definitions and models. BMC Public Health, 12(1), 80. (diunduh 13
Maret 2019 dari https://doi.org/10.1186/1471- 2458-12-80).
Sugihantono, A, (2017), Deklarasi Shanghai dan Upaya Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
96
Lampiran
nama :
umur :
jenis kelamin : P/L
pendidikan :
pekerjaan : 1. Bekerja, 2. Tidak bekerja
penghasilan : 1. Diatas UMR, 2. Dibawah UMR
No pertanyaan ya tidak
1. Mencari informasi tentang bagaimana cara
mengobati penyakit tertentu?
2. Mencari tahu ke mana harus pergi untuk
mendapatkan bantuan professional saat
anda sakit?
3. Memahami apa yang dikatakan oleh dokter
kepada anda?
4. Memahami instruksi dari dokter atau
petugas apotek tentang cara meminum obat
sesuai resepnya?
5. Mengetahui kapan sebaiknya kamu mencari
pendapat dari dokter lain (second opinion)?
6. Menggunakan informasi dari dokter untuk
mengambil keputusan tentang penyakit
anda?
7. Mengikuti instruksi dari dokter atau petugas
apotek?
8. Mencari informasi tentang bagaimana
mengelola masalah kesehatan mental
seperti stres atau depresi?
9. Memahami peringatan kesehatan tentang
perilaku berisiko seperti merokok, ngebut,
dll?
10. Memahami mengapa kamu membutuhkan
pemeriksaan kesehatan?
11. Menilai apakah informasi tentang risiko
kesehatan di media dapat dipercaya?
12. Menentukan bagaimana kamu dapat
melindungi diri dari penyakit berdasarkan
informasi dari media?
13. Mencari tahu tentang kegiatan-kegiatan
yang baik untuk kesehatan mental anda?
97
14. Memahami saran-saran kesehatan dari
keluarga dan teman-teman anda ?
15. Memahami informasi-informasi di media
tentang bagaimana menjadi lebih sehat?
16. Menilai mana perilaku sehari-hari yang
terkait dengan kesehatan anda?
98