Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Skripsi Pada Program
Studi Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Indramayu
Oleh :
“Proposal penelitian ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber
pustaka yang menjadi rujukan dalam penyusunan proposal penelitian ini telah saya
saya siap menerima sanksi yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
NIM : R.17.01.054
Tanda tangan :
Materai
Rp.10.000,-
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Kab. Asahan.
Pendidikan:
Pekerjaan : Mahasiswa
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : R.17.01.054
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Skripsi Sarjana
Kesehatan Indramayu. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai penyusunan proposal ini, sangatlah
sulit bagi penulis dalam menyelesaikan proposal ini. Oleh karena itu, penulis
membimbing, diantaranya:
v
5. Eka Juwita Handayani, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing II yang
6. Alvian Pristy W, S.Kep., Ns., M.Kep. dan Novi Dwi Irmawati, S.Kep.,
Ns. M.Kep. selaku wali kelas Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes
STIKes Indramayu
semangat baik moril maupun materil, serta senantiasa selalu mendoakan peneliti
untuk sukses
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selalu
Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan bagi para pembaca
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER i
HALAMAN ORISINALITAS ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP iii
LEMBAR PERSETUJUAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR SINGKATAN xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian........................................................... 6
vii
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian.................................................................. 23
B. Sumber Artikel............................................................................ 23
C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi....................................................... 24
D. Waktu Pelaksanaan Penelitian..................................................... 25
E. Prosedur Penelitian dan Seleksi Artikel...................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR SINGKATAN
Kab : Kabupaten
Kec : Kecamatan
analyses
RI : Republik Indonesia
SD : Sekolah Dasar
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seseorang. Fungsi kejiwaan meliputi proses berfikir, emosi, kemauan, dan perilaku
psikomotorik termasuk bicara. (Nasir & muhith 2011). Pedoman penggolongan dan
diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ III) lebih lanjut menjelaskan mengenai gangguan
kejiwaan sebagai sindrom pola perilaku seseorang yang secara khas berkaitan
dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment) di dalam atau
lebih fungsi yang penting dari manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik,
dan gangguan itu tidak hanya terletak di dalam hubungan antara orang itu tetapi
World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 terdapat 264 juta
orang mengalami depresi, 45 juta orang menderita gangguan bipolar, 50 juta orang
sebanyak 7% per 1000 rumah tangga. Hal ini menunjukan bahwa 70 rumah tangga
dari 1000 rumah tangga di Indonesia mempunyai anggota rumah tangga (ART)
prevalensi 11,1%, dan DI Yogyakarta dengan prevalensi 10,4% per 1000 rumah
tangga yang memiliki ART dengan pengidap skizofrenia. Selanjutnya diikuti oleh
1
2
Kalimantan Barat dan terakhir di tempati oleh Kepulauan Riau dengan presentase
3% (Riskesdas, 2018).
tidak peduli, tiba – tiba berhenti berbicara, menarik diri dari lingkungan,
perilaku kekerasan (RPK). Berdasarkan data Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali pasien
setiap tahunnya. Pada tahun 2017 tercatat pasien yang mengalami risiko perilaku
kekerasan sebanyak 687 orang, pada tahun 2018 tercatat pasien yang mengalami
risiko perilaku kekerasan sebanyak 1153 orang, dan pada tahun 2019 tercatat pasien
yang mengalami risiko perilaku kekerasan sebanyak 1265 orang.Data BPS (2015)
bahwa ia dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan, baik secara
fisik, emosional, seksual, dan verbal (Sutejo, 2018). Perilaku kekerasan merupakan
STIKes Indramayu
3
terhadap situasi.
dan berkata – kata kasar, suara keras, bicara ketus, menyerang orang lain, melukai
diri sendiri atau orang lain, merusak lingkungan, perilaku agresif atau amuk, mata
melotot atau pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, wajah memerah
dan postur tubuh kaku (PPNI, 2016). Apabila perilaku kekerasan tidak
ditanggulangi akan mempunyai dampak yang sangat buruk, seperti risiko tinggi
mencederai diri sendiri, memukul, melukai orang lain, dan juga merusak
dengan terapi mengontrol perilaku kekerasan secara fisik seperti relaksasi dan
memukul bantal (Keliat, Akemat, Hekena, & Nurhaeni, 2011). Penanganan pada
pasien yang mempunyai riwayat risiko perilaku kekerasan dapat dilakukan dengan
cara medis dan non medis yang bertujuan untuk kemampuan pasien melakukan
relaksasi. Secara medis yaitu antianxiety dan sedative hipnotocs, buspirone obat
penanganan non medis dapat dilakukan dengan cara edukasi, terapi atau rileksasi
(keliat, 2015). Kemampuan relaksasi yang diberikan pada pasien dengan resiko
STIKes Indramayu
4
mengontrol marah pada pasien resiko perilaku kekerasan (Candra, Harini, &
Sumirta,2017).
Penelitian Safitri & Saswati (2019) salah satu cara untuk mengontrol
marah pada pasien skizofrenia dengan risiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Dilakukan dengan cara pemberian terapi relaksasi
nafas dalam pada pasien sehingga peneliti tertarik ingin mengetahui lebih dalam
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh teknik relaksasi nafas
Perilaku Kekerasan?”
STIKes Indramayu
5
C. Tujuan Penelitian
relaksasi nafas dalam terhadap kemampuan mengontrol marah pada pasien dengan
D. Manfaat Penelitian
1. Pelayanan Kesehatan
khususnya bagi perawat tentang pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap
perilaku kekerasan.
STIKes Indramayu
6
mengontrol marah pada pasien dengan Risiko perilaku kekerasan. Penelitian ini
STIKes Indramayu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetian
7
untuk menyerang orang lain yang dirasakan atau dianggap
8
8
2015).
Gambar 2.1
STIKes Indramayu
9
Keterangan :
orang lain.
sendiri(bunuh diri).
STIKes Indramayu
10
a. Faktor biologis
b. Faktor psikologis
STIKes Indramayu
11
diam (pasif agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap
kekerasan diterima.
proses sosialisasi.
d. Faktor Presipitasi
STIKes Indramayu
12
kekerasan.
4. Mekanisme Koping
lain.
STIKes Indramayu
13
rintangan.
emosi itu.
Kekerasan
a. Medis
simptom depresi.
STIKes Indramayu
14
perilaku kekerasan.
b. Non Medis
1) Edukasi
marah.
STIKes Indramayu
15
2019).
marah yaitu:
STIKes Indramayu
16
STIKes Indramayu
17
dan nilai maksimal 153 dengan kategori baik jika >70%, dan
1. Pengertian
(Wiramihardja, 2017).
STIKes Indramayu
18
STIKes Indramayu
19
dan nyaman
keadaan rileks
(Priharjo, 2015):
b. Posisi dapat duduk atau jika tidak mampu dapat berbaring di tempat
tidur.
ketenangan.
STIKes Indramayu
20
mengontrol marah
otot lentur. Nafas dalam yaitu bentuk bentuk latihan nafas yang
STIKes Indramayu
21
dan kreatifitas.
STIKes Indramayu
22
D. Kerangka Teori
23
Kemampuanmengontrol
marah pada pasien Resiko
perilaku kekerasan
Gambar 2.2
Kerangka Teori Penelitian
(Sumber : Keliat,2015; Kusumawati dan Hartono,2015)
STIKes Indramayu
BAB III
antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo,2015). Kerangka
konsep dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen) dan variabel
relaksasi nafas dalam sedangkan untuk variabel dependen pada penelitian ini
kekerasan.
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
21
22
B. Definisi Operasional
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
Tabel 3.1
Variabel DefinisiOperasional
Variabel Dependen
Kemampuan mengontrol Kemampuan pasien resiko perilaku kekerasan
Variabel Independen
Teknik relaksasi nafas Cara melakukan nafas dalam pada pasien resiko
STIKes Indramayu
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
& Harahap (2019) menjelaskan literature review yaitu suatu cara untuk mencari,
menemukan artikel atau sumber lain yang relevan pada suatu isu tertentu, lalu
berbagai hasil penelitian untuk mendapatkan gambaran yang berkaitan dengan apa
yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya. Jenis metode literature
dsn merangkum temuan dari sebuah penelitian dengan berfokus pada pertanyaan
B. Sumber Artikel
keyword tiap variabel yang telah dipilih, kemudian dilakukan pencarian dengan
mengklik “ artikel terkait”, jika sudah ditemukan kemudia dibaca dengan cermat
23
24
untuk melihat apakah artikel memenuhi kriteria inklusi penulis untuk dijadikan
Untuk mencari artikel tersebut dibatasi dari tahun 2011 hingga 2021 dan
mengunakan key word dalam topik artikel utama yaitu pengtahuan, perilaku,
membaca dengan cermat apakah artikel tersebut memenuhi kriteria inklusi untuk
1. Kriteria Inklusi
a. Tahun Penerbit
Artikel yang direview adalah dalam rentang terbitan dari tahun 2011
b. Metode
2. Responden
Kriteria inklusi dan eksklusi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
STIKes Indramayu
25
Tabel 4.1
Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
jenis laporan, artikel woodpress, PDF dan artikel yang tidak terpublikasi.
STIKes Indramayu
26
Tabel 4.2
1. Penelusuran Artikel
sistematis dan meta-analisis. Prisma tidak hanya berfokus pada pelaporan riview
yang mengevaluasi uji coba secara acak, namun juga dapat digunakan sebagai
mengevaluasi sebuah intervensi tertentu. Prisma terdiri dari 4 tahap diagram alir
melakukan pencarian artikel dari database yang digunakan peneliti yaitu google
STIKes Indramayu
27
menetapkan kriteria inklusi dan ekslusi dalam pencarian artikel yaitu rentang
bahasa yang digunakan bahasa indonesia populasi dalam penelitian yaitu pasien
dengan resiko perilaku kekerasan, metode yang digunakan adalah cross sectional.
judul, bahasa yang digunakan dan tahun, metode penelitian , populasi dan sampel.
Pada tahap ini peneliti membaca dengan lengkap atau parsial artikel, untuk
menentukan apakah artikel tersebut sesuai dengan kelayakan pada kriteria inklusi
peneliti.
dan egibility. Pada tahap ini bertujuan untuk mengelolah data yang aka diteliti
lebih lanjut oleh peneliti.Adapun diagram alir PRISMA dapat dilihat pada bagan
sebagai berikut;
STIKes Indramayu
28
Gambar 4.1
Publikasi artikel dari 2011 s.d 2021 dengan sampel minimal sebanyak 30
responden.
*Google Schoolar (n =), Science direct (n = ) dan penelusuran daftar referensi (n
= ).
STIKes Indramayu
29
dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan penelitian. Artikel penelitian
yang sesuai dengan kriteria inklusi akan dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal
jurnal penelitian tersebut dimasukan ke dalam tabel diurutkan sesuai alphabet dan
tahun terbit jurnal.Untuk lebih memperjelas analisis abstrak dan full text jurnal
kategori gambaran perilaku merokok pada remaja. Data yang sudah terkumpul
STIKes Indramayu
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, S. (2013). Konsep & Proses Keperawatan Nyei. (R. KR, Ed).
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Dalami. 2015. Buku Saku Komunikasi Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Fitria, M. 2015. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktek.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Ikhsan, N. 2016. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: PT. Refika Aditma.
Kandar, K., & Iswanti, D. I. (2019). Faktor Predisposisi dan Prestipitasi Pasien
Resiko Perilaku Kekerasan. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(3), 149-
156.http://dx.doi.org/10.32584/jikj.v2i3.226(Diakses pada 24 April 2021,
pukul 13.29 WIB)
Malfasari, E., Febtrina, R., Maulinda, D., & Amimi, R. (2020). Analisis Tanda
dan Gejala Resiko Perilaku Kekerasan pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Ilmu
Keperawatan Jiwa, 3(1), 65-74.
Putri, M., Arif, Y., & Renidayati, R. (2020). Pengaruh Metode Student Team
Achivement Division Terhadap Pencegahan Perilaku Kekerasan. Media
Bina Ilmia,14(10), 3317-3326.
Sari, R. D. 2019. Upaya Relaksasi Nafas Dalam Untuk Mengontrol Marah Pada
Pasien Resiko Perilaku Kekerasan di RS Jiwa Sukabumi. Jurnal Publikasi
Ilmu Keperawatan Jiwa No 2 Tahu 2019.
Sutejo. (2018). Keperawatan Jiwa (N. Sutejo, Ed.). Yogyakarta: PT. Pustaka
Baru.
Sutinah, S., Safitri, R., & Saswati, N. (2019). Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Berpengaruh Terhadap Kemampuan Mengontrol Marah Klien
Skizofrenia. Journal Of Healthcare Technology And Medicine, 5(1), 45-55.
STIKes Indramayu
WHO. (2019). Mental Disorders. Retrieved from https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/mental-disorders(Diakses pada Selasa tgl 20 April
2021, pukul 21.47 WIB)
Yosep, H. I. 2015. Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance Mental Health
Nursing. Bandung: Refika Aditama.
STIKes Indramayu
LAMPIRAN
Penulis
Tahun Penelitian
Judul
Sumber
Tujuan Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian