USULAN PENELITIAN
Oleh :
NIM : 19.11.2.001.1
2021-2022
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE
USULAN PENELITIAN
Oleh :
NIM : 19.11.2.001.1
2021-2022
i
HALAMAN PERSETUJUAN
(Usulan Penelitian)
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKES Ganesha Husada Kediri
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada Seminar Usulan Penelitian
di STIKES Ganesha Husada Kediri Prodi DIII Kebidanan
Dewan Penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKES Ganesha Husada Kediri
Diyan Wahyuningsih,SST.,M.Tr.Keb
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya yang berlimpah, sehingga penyusunan
Proposal KTI yang berjudul “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
WANITA PREMENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI
MASA MENOPAUSE” dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka
Proposal KTI ini tidak dapat terwujud, untuk itu dengan segala kerendahan hati
perkenankan kami menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
iv
8. Egideo Faturrama yang selalu memberikan semangat, membantu dan
menemani saya untuk menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Teman-teman satu angkatan Program D3 Kebidanan STIKES Ganesha
Husada Kediri yang saya cintai yang selama ini selalu bersama-sama dalam
seperjuangan.
10. Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa Proposal KTI ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penyusun membuka hati untuk menerima saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari segenap pembaca sehingga Proposal KTI ini dapat
digunakan dengan baik dalam memenuhi Tugas Akhir Program Diploma III
Kebidanan STIKes Ganesha Husada Kediri.
Harapan penyusun, semoga Proposal KTI ini dapat memberikan manfaat
dan dapat menambah wawasan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi
mahasiswa Program Diploma III Kebidanan STIKes Ganesha Husada Kediri.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN KATA PENGANTAR iv-v
HALAMAN DAFTAR ISI vi-vii
HALAMAN DFTAR TABEL viii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ix
HALAMAN LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1-5
vi
2.3 Kesiapan menghadapi menopause..................................................24-30
2.3.1 Definisi kesiapan 24-25
2.3.2 Faktor kesiapan 25-28
2.3.3 Kategori kesiapan 28-30
2.4 Kerangka Konseptual 30-31
2.5 Hipotesis 32
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan
Lampiran
(Informed Consent)
3. Lembar Kuesioner
4. Lembar Konsul
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
psikologis dan tidak menganggap bahwa proses penuaan merupakan hal yang
harus dihindari.
Hal ini merupakan hal yang sangat wajar dan tidak perlu dihindari karena
memang menopause merupakan hal yang alami, namun ini dapat
diminimalisir unuk meringankan gejala dan perubahan yang terjadi. Dengan
mempersiapkan diri, sebelum mempersiapkan diri wanita premenopause harus
dapat memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Apabila wanita premenopause.
memiliki tingkat pengetahuan yang baik, maka mereka akan siap untuk
menerima keadaan yang terjadi serta dapat meminiamlisir keadaannya secara
psikologi. Kemudian secara fisik setelah mereka memahami pengetahuan
tentang menopause mereka juga diharapkan bisa mengaplikasikan
pengetahuan tersebut dengan menerapkan pola hidup sehat, maka ini menjadi
ketertarikan peneliti untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan
wanita premenopause yang sedang mengalami gejala menopause maupun
yang akan menghadapi masa menopause dengan kesiapan masa menopause.
Upaya yang dapat diberikan untuk mempersiapkan masa menopause yaitu
dengan menambah pengetahuan, karena setiap wanita memiliki tingkat
pengetahuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sikap wanita dalam
menghadapi menopause harus di siapkan untuk meringankan gejala
premenopause mulai dari kesiapan fisik yaitu dengan menghindari kebiasaan
buruk. Kemudian setelah gejala menopause berkurang wanita juga harus
didukung dengan dukungan emosional dan instrumental dari keluarga. Setelah
siap secara fisik gejala berkurang dan siap secara psikis wanita menopause
juga akan merasa lebih dihargai, selanjutnya mempersiapkan spiritual yang
dapat meningkatkan percaya diri. Kurangnya pengetahuan wanita
premenopause ini dapat di generalisasikan dengan konseling kesehatan
melalui puskesmas atau posbindu di wilayah Desa Pikatan Wonodadi Blitar.
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
(Arikunto,2013)
1. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi proses dalam belajar, semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka semakin mudah seseorang tersebut
untuk menerima sebuah informasi. Peningkatan pengetahuan
tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi dapat
diperoleh juga pada pendidikan non formal. Pengetahuan
seseorang terhadap suatu objek mengandung dua aspek yaitu
aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini menentukan
sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek
positif dari objek yang diketahui akan menumbuhkan sikap
positif terhadap objek tersebut. pendidikan tinggi seseorang
didapatkan informasi baik dari orang lain maupunmedia massa.
Semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula
pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
2. Media massa/ sumber informasi
10
1. Estrogen
Hormon estrogen berfungsi mengontrol perkembangan seksual
wanita dan fungsi organ seks beserta ciri seks sekunder. Produksi
hormon estrogen akan meningkat saat masa puber. Peningkatan
ini yang menyebabkan terjadinya perubahan fisik pada tubuh
wanita seperti payudara akan mulai membesar dan bentuk
pinggul yang mulai membesar juga. Selain perubahan fisik,
perkembangan intelektual dan emosi juga terjadi pada fase ini.
Hormon estrogen inilah yang paling berpengaruh dalam
kehidupan seks yang sehat. Hormon iniilah yang menyebabkan
vagina menjadi lembab saat melakukan hubungan seksual. Pada
masa menopause, tingkat hormon estrogen menurun yang
menyebabkan jaringan vagina menjadi lebih tipis dan mongering.
Lubrikasi oleh hormon estrogen untuk aktivitas seksual menurun.
2. Progesteron
Hormon progesterone diproduksi oleh indung telur, kelenjar
adrenalin dan oleh plasenta selama kehamilan. Hormon ini
berfungsi menjaga kesehatan reproduksi wanita. Produksi
hormon ini akan meningkat secara cepat saat terjadi ovulasi.
Tingkat hormon progesterone yang rendah dapat mempengaruhi
kondisi tubuh misalnya tubuh terasa kurang fit atau bahkan
mengalami gejala pramenstruasi (PMS) pada tahap tertentu
dalam siklus menstruasi. Produksi hormon progesterone akan
menurun selama masa menopause.
3. Testosterone
Hormon testosterone pada wanita diproduksi oleh indung telur
dan kelenjar adrenalin. Hormon ini membantu menentukan ciri-
ciri seksual sekunder seperti kepadatan otot dan pertumbuhan
rambut. Hormon testosterone juga berpengaruh dalam
membangkitkan gairah, aktivitas, dan respon seksual pada pria
dan wanita. Tingkat hormon ini akan berkurang pada wanita
14
3. Menopause
4. Pascamenopause
16
Pada fase ini ovarium tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol
2. Perubahan Psikologi
Menurut (Smart, 2011) beberapa keluhan psikologis yang
merupakan tanda dan gejala menopause :
a. Ingatan menurun
Sebelum menopause, wanita dapat mengingat dengan mudah
20
4. Obesitas
Menopause sering kali dijadikan sebagai penyebab peningkatan berat
badan, hal ini disebabkan karena berkurangnya kemampuan tubuh
untuk membakar energi akibat menurunnya efektivitas proses
22
1. Pengendalian emosi
Mempertahankan kehidupan sosial yang aktif akan sangat membantu
seseorang wanita yang akan mengalami menopause dan mengusahakan
gejala fisik pada diri wanita yang akan menopause tidak
mempengaruhi dalam kehidupannya.
2. Menghindari stress
Berusaha untuk membiasakan gaya hidup rileks dan menghindari
tekanan yang dapat membebani pikiran akan sangat penting untuk
mengatasi dampak psikologis akibat masa menopause. Apabila tekanan
tidak dapat di atasi akan berkembang menjadi stres yang berdampak
pada kehidupan sosial seseorang wanita. Selain itu stress akan
merangsang otak yang dapat mengganggu keseimbangan hormon yang
akhirnya berdampak pada kesehatan tubuh.
3. Dukungan keluarga
Menopause dapat berjalan lancar dengan adanya kemauan diri
memandang hidup yang akan datang sebagai sebuah harapan yang
membahagiakan sehingga peristiwa yang dialami selalu dipandang dari
segi yang baik. Hal ini dapat berlangsung jika terdapat dukungan dari
orang sekitar, khususnya keluarga.
4. Pengetahuan
24
4. Social ekonomi
Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan,
dan pendidikan. Wanita yang berasal dari golongan ekonomi
rendah cenderung pasrah dan mampu beradaptasi dengan baik saat
mengalami menopause. Keadaan ekonomi yang baik
28
wanita dalam menghadapi masa menopause baik kesiapan secara fisik atau
psikologis. Kesiapan merupakan kemampuan yang cukup baik secara fisik
dan psikolgis. Kesiapan fisik berarti keadaan siap siaga dan siap tenaga yang
cukup serta kesehatan yang baik meliputi konsumsi nutrisi yang tepat,yoga
atau olahraga, meditasi , menghentikan atau mengurangi kebiasaan merokok,
mengurangi minum kopi dan minum-minuman beralkohol, melakukan
kunjungan secara rutin di petugas kesehatan terdekat. Sementara kesiapan
psikologis berarti dengan memiliki minat dan motivasi dari diri sendiri yang
cukup untuk melakukan suatu kegiatan ini dapat di dukung dengan dukungan
informative , emosional, dukungan penghargaan dan dukungan instrumental.
Selanjutnya kesiapan spiritual, keadaan spiritual ini meliputi peningkatan
ibadah sesuai kepercayaaan rutin mengikuti bimbingan agama, dan
mengikuti acara agama yang dapat meningkatkan kepercayaan diri yang
dilakukan untuk mempersiapkan diri. Kesiapan seorang wanita secara fisik,
psikologis maupun spiritual dapat sangat membantu dalam menjalani masa
menopause dengan baik.
T
r
l3
2
.f
:1
d
K
s
o
m
u
h
e
tp
a
k
g
in 3. Pekerjaan
Wanita premenopause usia 40-49 tahun
Keterangan
Pengaruh
Hubungan
:
Dukungan keluarga
Sosial ekonomi
Budaya dan
Lingkungan
6. Riwayat kesehatan
Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan tingkat pengetahuan wanita dengan kesia
pan masa menopause.
32
2.5 Hipotesis
Hipotesis dari peneliti dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara
pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi masa
menopause pada wanita premenopause di Desa Pikatan Wonodadi Blitar.
BAB III
METODE PENELITIAN
33
34
Populasi
Seluruh wanita premenopause usia 40-49 tahun di Desa
Pikatan Wonodadi Blitar
Purposive
sampling
Sampel
Sebagian wanita premenopause usia 40-49 tahun di Desa
Pikatan Wonodadi Blitar
Pengumpulan data
Pengolahan Data
Editing,coding,scorring,tabulating,proccesing
Analisa data
Korelasi Spearaman Rank
Simpulan
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2019:127) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sehingga sampel
yang diambil harus dapat mewakili populasi pada penelitian. Teknik
sampling pada penelitian ini adalah menggunakan purposive samplin
g, yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan terte
ntu, Sugiyono (2016:85). Alasan peneliti menggunakan tehnik ini ka
rena pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih subjek ber
dasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan berdasarkan batasan karak
teristik dan ciri-ciri yang terdapat dalam kriteria inklusi dan eksklusi.
jadi, besar sampel dari 131 populasi adalah 27,2 dibulatkan menjadi
27.
N=x100%
meningkatkan 50% -
positif, jika jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah
diberi skor 0. Sedangkan untuk pernyataan negatif, jika jawaban
benar diberi skor 0 dan untuk jawaban salah diberi skor 1.
Jawaban dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu baik, cukup, dan
kurang. Interpretasi hasil kuisioner, yaitu kurang, jika total
jawaban benar < 56%, cukup jika total jawaban benar 56% - 75%,
dan baik, jika total jawaban benar 76%-100%.
2. Kuesioner kesiapan menghadapi menopause, untuk pernyataan
positif, jika jawaban “ya” diberi skor 1 dan untuk jawaban “tidak”
diberi skor 0. Sedangkan untuk pernyataan negatif, jika jawaban
“ya” diberi skor 0 dan untuk jawaban “tidak” diberi skor 1.
Dengan kategori : siap jawaban benar 50%-100% ( k) tidak siap
dengan jawaban benar ,50% (< k).
Tabel 3.2 kisi-kisi pertanyan kuesioner hubungan tingkat pengetahuan wanita pre
menopause dengan kesiapan masa menopause di Desa Wonodadi Blitar.
3. Tanda dan
gejala
menopause
4. Faktor yang 14,15,16,17 4
mempengar
uhi
18,19,20 3
menopause
5. Upaya
untuk
mngatasi
42
menopause
Keterangan :
P= koefisien korelasi Spearman Rank
di= beda antara jenjang setiap subjek
n= jumlah anggota sampel
3.8 Keterbatasan
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil
penelitian yang lebih baik lagi. Keterbatasan tersebut antara lain :
1. Ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian hanya mencangkup pada
wilayah tertentu yang ruang lingkupnya tidak terlalu besar dan luas,
sehingga hasil peelitian tidak dapat digeneralisasikan kepada populasi
yang lebih luas.
2. Penelitian ini hanya menggunakan variable independen ( bebas ) yaitu
tingkat pengetahuan ibu dalam menghadapi menopause dan variable
dependen ( terikat ) kesiapan ibu dalam menghadapi menopause.
Bps 2021 :
https://blitarkab.bps.go.id/publication/2021/12/10/edcd58f5ccf03070417274bb/
indikator-kesejahteraan-rakyat-kabupaten-blitar-2020.html
47
48
Smart 2011 :
Sanjaya 2015:255 :
Kepada Yth,
Di tempat
Dengan hormat,
NIM : 19.11.2.001.1
responden dalam penelitian ini. Data yang diperoleh hanya untuk kepentingan
penelitian ini. Apabila Ibu/Saudari bersedia menjadi responden, maka saya mohon
Peneliti
Responden
( )
Lampiran 3
Lembar Kuesioner
Nama : (inisial)
Umur : tahun
Alamat :
Berilah tanda checklist () pada kolom yang tersedia dan jawaban yang menurut
anda paling benar.
B = Benar
S = Salah
NO PERNYATAAN B S
Berilah tanda checklist () pada kolom yang tersedia dan jawaban yang menurut
anda paling benar.
Y = Ya
T = Tidak
NO PERNYATAAN Ya Tidak