PROPOSAL
Oleh:
PROPOSAL
Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi
Sarjana Keperawatan
Oleh :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala
Madura yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan
2. Dr. Fitriah, S.Kep., Ns., M.Pd., M.,Kep selaku Pembina Yayasan Ngudia
3. Dr. M. Hasinuddin, S.Kep., Ns., M. Kep selaku Ketua STIKes Ngudia Husada
Madura yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan
v
4. Ulva Noviana, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Wakil Ketua I STIKes Ngudia
6. Rahmad Wahyudi, S.Kep., Ns., M.AP., M.Kep selaku wali kelas sekaligus
7. Qurrotu Aini, S.Kep., Ns., M.Kes selaku PJ Skripsi Tahun 2021 yang telah
8. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf STIKes Ngudia Husada Madura yang
9. Bapak ketua RT002 Mlajah Kabupaten Bangkalan telah memberikan ijin untuk
10. Bapak, ibu dan keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan moral
dan materi, motivasi, restu serta do’a yang berlimpah sehingga Proposal ini
11. Serta tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Proposal Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
vi
pembaca yang sifatnya membangun sangat diharapkan penulis dalam perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi peneliti
vii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM………………………………………….…………………….ii
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiiv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xiiiv
DAFTAR SINGKATAN ATAU ISTILAH........................................................xivi
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar belakang 1
1.3 Batasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Masalah 8
1.5.1 Tujuan Umum 8
1.5.2 Tujuan Khusus 8
1.6 Manfaat Penelitian 8
1.6.1 Teoritis 8
1.6.2 Praktis 8
1.7 Penelitian Terdahulu 9
BAB 2....................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................10
2.1 Konsep Dasar COVID-19 10
2.1.1 Epidemiologi 10
2.1.2 Virologi 11
2.1.3 Tranmisi 12
2.1.4 Patogenesis 13
2.1.5 Faktor Resiko 15
2.1.6 Manifestasi Klinis 16
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang 18
2.1.8 Diagnosis 21
viii
2.1.9 Tatalaksana 23
2.1.10 Pencegahan 23
2.2 Konsep Dasar Media Sosial 28
2.2.1. Definisi Media Sosial 28
2.2.2. Ciri-ciri Media Sosial 29
2.2.3. Jenis Media Sosial 29
2.2.4. Kelebihan Media Sosial 31
2.2.5. Jenis aplikasi sosial 31
2.2.6. Penggunaan media sosial 31
2.2.6 Media sosial dimasa pandemi 32
2.3 Konsep Kepatuhan Protokol Kesehatan 33
2.3.1 Definisi kepatuhan 33
2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan 33
2.5 Hipotesis penelitian 38
BAB 3....................................................................................................................39
METODE PENELITIAN.......................................................................................39
3.1 Desain Penelitian 39
3.2 Identifikasi Variabel 40
3.2.1 Variabel Independen (Bebas) 40
3.2.2 Variabel Dependen (Terikat) 40
3.3 Definisi Operasional 40
3.4 Populasi dan Sampel 41
3.4.1 Populasi 41
3.4.2 Sampel 42
3.4.3 Besar Sampel 43
3.4.4 Teknik Sampling 44
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian 44
3.6 Alat Pengumpulan Data 44
3.7 Validitas dan Reabilitas 45
3.7.1 Uji Validitas 45
1.7.2 Uji Reliabilitas 45
3.8 Etika Penelitian 46
3.8.1 Nilai Sosial 47
3.8.2 Nilai Ilmiah 47
3.8.3 Pemerataan Beban dan Manfaat 48
3.8.4 Potensi Manfaat dan Risiko 48
ix
3.8.5 Bujukan (Inducement)49
3.8.6 Privasi dan kerahasiaan 49
3.8.7 Informed Consent 49
3.9 Cara Pengumpulan Data 49
3.10 Pengolaan Data 50
3.10.1 Pemeriksaan Data (editing) 50
3.10.2 Pemeriksaan Skor (scoring) 51
3.10.3 Pemberian Kode (coding) 52
3.10.4 Tabulasi (tabulating) 52
3.11 Analisa Data 52
3.11.1 Analisa Deskriptif (Univariat) 52
3.11.2 Analisa Inferensial (Bivariat) 53
3.12 Kerangka Kerja 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN ATAU ISTILAH
TI : Teknologi Informasi
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi
setelah keluar dari rumah, tidak menjaga jarak ditempat umum, mendekati
belum optimal (Buana, 2020). Masih banyak masyarakat yang masih lalai
New Normal. Remaja merupakan bagian dari masyarakat yang tidak dapat
1
2
(Anggreni, 2020).
dinyatakan sembuh 7.491 orang. Di jawa timur data COVID-19 per tanggal 15
dunia sebanyak 6.779 orang dan pasien dinyatakan sembuh 83.199 orang. Di
sebanyak 1.246 (tambah 38) orang dan pasien dinyatakan sembuh 872
20,4%, lokasi olahraga public 19%, dan jalan raya 15,6%. Sedangkan
permukiman 15,7%, dan kawasan wisata 14,2% (Jakarta, Satuan Satgas Wiku
Adisasmito, 2020).
3
keluar dari rumah, tidak menjaga jarak di tempat umum, tidak menjahui
pengetahuan, sikap, dan motivasi dan media sosial (Afrianti et al., 2021). Pola
diri, individu akan menerjemahkan simbol-simbol yang ada, dalam hal ini
kesehatan.
dapat menimbulkan klaster baru dan angka kejadian covid-19 semakin tinggi,
4
berbagai media dan metode yang sesuai. Media sosial dimasa pandemi telah
menjadi salah satu media untuk edukasi (Mehmet Kayaet al., 2020). Selain itu
hidup bersih dan sehat (PHBS) dan (5M) Memakai masker, Mencuci tangan
pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi
mobilisasi dan interaksi. pencegahan covid-19, tidak hanya itu petugas sudah
a. Pengetahuan
5
penting dalam melanjutkan aspek sikap dan perilaku karena jika seserang
tidak tahu maka tidak akan ada tindakan nyata yang dilakukan.
b. Sikap
tertutup terhadap suatu objek, stimulus, atau topik. Sikap juga dapat
c. Pendidikan
disampaikan oleh orang tua, guru, dan media masa. Pendidikan sangat erat
teknologi.
d. Motivasi
permasalahan.
e. Media Sosial
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu hubungan media sosial dengan
new normal?
pandemi covid-19.
1.6.1 Teoritis
new normal.
1.6.2 Praktis
Covid-19.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Epidemiologi
di China setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal
2020 sejumlah dua kasus (WHO, 2020). Data 31 Maret 2020 menunjukkan
10
11
2.1.2 Virologi
et al, 2020).
virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang
al, 2020).
2020)
CoV-2 memiliki struktur tiga dimensi pada protein spike domain receptor-
al, 2020).
2.1.3 Tranmisi
droplet yang keluar saat batuk atau bersin. Selain itu, telah diteliti bahwa
(R0) Covid-19 sebesar 1,4 hingga 2,5. Namun, studi lain memperkirakan
hamil kepada janin belum terbukti pasti dapat terjadi. Bila memang dapat
Pemeriksaan virologi cairan amnion, darah tali pusat, dan air susu ibu pada
ibu yang positif Covid-19 ditemukan negatif (Chen et al., n.d 2020)
hasil biopsi pada sel epitel gaster, duodenum, dan rektum. Virus dapat
terdeteksi di feses, bahkan ada 23% pasien yang dilaporkan virusnya tetap
terdeteksi dalam feses walaupun sudah tak terdeteksi pada sampel saluran
SARS- CoV-2 lebih stabil pada bahan plastik dan stainless steel (>72 jam)
dan toilet pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Virus dapat dideteksi di
gagang pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari, hingga kipas
2.1.4 Patogenesis
diduga tidak jauh berbeda dengan SARS- CoV yang sudah lebih banyak
yang terdapat pada envelope spike virus akan berikatan dengan reseptor
masuk ke dalam sel, genom RNA virus akan dikeluarkan ke sitoplasma sel
tersusun dari genom RNA dan protein nukleokapsid. Partikel virus akan
tumbuh ke dalam retikulum endoplasma dan Golgi sel. Pada tahap akhir,
plasma untuk melepaskan komponen virus yang baru (De Wit et al., 2016)
membran virus dengan plasma membran dari sel. Pada proses ini, protein
dan diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif merupakan
faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2. Distribusi jenis kelamin yang lebih
banyak pada laki-laki diduga terkait dengan prevalensi perokok aktif yang
lebih tinggi. Pada perokok, hipertensi, dan diabetes melitus, diduga ada
manfaat positif atau negatif obat golongan ACE-i atau ARB, sehingga
maturasi sel dendritik. Pasien dengan sirosis atau penyakit hati kronik juga
Covid-19, dan dapat mengalami luaran yang lebih buruk (Bangash, et al,
2020). Studi Guan, dkk, menemukan bahwa dari 261 pasien Covid-19
16
memiliki risiko mortalitas yang lebih besar dibanding pasien yang tidak
HIV. Namun, hingga saat ini belum ada studi yang mengaitkan HIV
tinggal satu rumah dengan pasien Covid-19 dan riwayat perjalanan ke area
sekitar 9% kasus Covid-19 adalah tenaga medis. Di China, lebih dari 3.300
tenaga medis juga terinfeksi, dengan mortalitas sebesar 0,6% (M. Liu et
al., 2020)
pneumonia berat, ARDS, sepsis, hingga syok sepsis. Sekitar 80% kasus
tergolong ringan atau sedang, 13,8% mengalami sakit berat, dan sebanyak
6,1% pasien jatuh ke dalam keadaan kritis. Berapa besar proporsi infeksi
asimtomatik belum diketahui. Viremia dan viral load yang tinggi dari
saluran napas atas tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatigue,
>30x/menit (2) distres pernapasan berat, atau (3) saturasi oksigen 93%
demam, batuk kering, dan fatigue. Gejala lain yang dapat ditemukan
34% mengalami demam suhu lebih dari 39°C (Huang C, et al, 2020).
18
sekitar 3-14 hari (median 5 hari). Pada masa ini leukosit dan limfosit
masih normal atau sedikit menurun dan pasien tidak bergejala. Pada fase
saluran cerna dan jantung. Gejala pada fase ini umumnya ringan. Serangan
kedua terjadi empat hingga tujuh hari setelah timbul gejala awal. Pada saat
ini pasien masih demam dan mulai sesak, lesi di paru memburuk, limfosit
komplikasi lainnya.
a. Pemeriksaan Laboratorium
Karena gejala awal Covid-19 tidak khas, hal ini harus diwaspadai (Yan
G, et al, 2020).
19
b. Pencitraan
toraks dan Computed Tomography Scan (CT- scan) toraks. Pada foto
sekitar 40% kasus tidak ditemukan kelainan pada foto toraks (Guan
1) Pemeriksa Antigen-Antibodi
uji serologi untuk SARS-CoV-2, namun hingga saat ini belum banyak
artikel hasil penelitian alat uji serologi yang dipublikasi. Salah satu
kesulitan utama dalam melakukan uji diagnostik tes cepat yang sahih
adalah memastikan negatif palsu, karena angka deteksi virus pada rRT-
dilaporkan terdeteksi mulai hari 3-6 setelah onset gejala, sementara IgG
20
mulai hari 10-18 setelah onset gejala. Pemeriksaan jenis ini tidak
serologi masih perlu observasi dan diperiksa ulang bila dianggap ada
2) Pemeriksaan Virologi
3) Pengambilan Spesimen
yaitu dari saluran napas atas (swab nasofaring atau orofaring) atau
PDP dan ODP, boleh diambil sampel tambahan bila ada perburukan
klinis. Pada kontak erat risiko tinggi, sampel diambil pada hari 1 dan
hari 14.
kontak pada pasien asimtomatis dan deteksi virus di hari pertama onset
pada pasien dengan gejala demam. Titer virus lebih tinggi pada sampel
21
dari sampel swab dan sputum memuncak pada hari 4-6 sejak onset
virus.
sampel darah, jauh lebih rendah dibandingkan swab. Belum ada yang
pada pasien yang sudah positif Covid-19, dengan titer virus paling
2.1.8 Diagnosis
dikenal juga istilah orang tanpa gejala (OTG), yaitu orang yang tidak
memiliki gejala tetapi memiliki risiko tertular atau ada kontak erat dengan
secara fisik tanpa alat proteksi, berada dalam satu lingkungan (misalnya
atau konfirmasi (kontak erat risiko tinggi). Kontak yang dimaksud terjadi
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala hingga 14 hari setelah kasus
masuk rumah sakit, jenis kelamin laki-laki, usia, dan rasion neutrofil
limfosit (RNL) sebagai parameter yang dinilai. Nilai skor Covid-19 EWS
pasien Covid-19.
2.1.9 Tatalaksana
dilakukan adalah terapi simtomatik dan oksigen. Pada pasien gagal napas
2.1.10 Pencegahan
a. Vaksin
dengan dosis 25, 100, dan 250µg. Studi kedua berasal dari China
dan tinggi.
24
distancing).
adalah melakukan proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara
rutin dengan alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak dengan
batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki keluhan yang sesuai
meter. Pasien rawat inap dengan kecurigaan Covid-19 juga harus diberi
jarak minimal satu meter dari pasien lainnya, diberikan masker bedah,
sebagai pelarut universal, namun mencuci tangan dengan air saja tidak
alkohol atau sabun dan air. Berbasis alkohol lebih dipilih ketika secara
kasat mata tangan tidak kotor sedangkan sabun dipilih ketika tangan
tampak kotor.
pastikan menggunakan tisu satu kali pakai ketika bersin atau batuk
sarung tangan, masker wajah, kacamata pelindung atau face shield, dan
26
gaun nonsteril lengan panjang. Alat pelindung diri akan efektif jika
teknik.
pasien memiliki gejala pernapasan, jaga jarak minimal satu meter dan
278 staf divisi infeksi, ICU, dan respirologi yang tertular infeksi
27
saluran napas, makrofag alveolus, sel dendritik, sel NK, dan sistem
resistensi antibiotika.
infeksi saluran napas akut. Efek proteksi tersebut lebih besar pada
orang dengan kadar 25-OH vitamin D kurang dari 25 nmol/L dan yang
baik.
konten berupa blog, wiki, forum, jejaring social dan ruang dunia virtual
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
a. Isi yang disampaikan dibagikan tidak terbatas pada satu orang saja
jenis:
twitter.
sosial sehingga dapat diakses oleh orang lain. Beberapa situs jejaring
1) Facebook
2) Youtube
3) Twitter
4) whatsapp
5) Instagram
6) Path
7) friendster
online game.
2015
Slideshare
dengan media, jenis media dan jumlah waktu yang diukur menggunakan
32
frekuensi, durasi dan intensitas menurut (Lometti, Reeves & Bybee, 1977)
a. Frekuensi
b. Durasi
c. Intensitas
sosial yang terkadang liar menyebarkan berita hoks ( Santoso & Santosa
2020).
taat dan patuh dalam peraturan yang telah pemerintah ajukan contoh dalam
(2015) diantaranya:
a. Pengetahuan
perilaku karena jika seserang tidak tahu maka tidak akan ada
b. Sikap
c. Usia
d. Pendidikan
informasi yang disampaikan oleh orang tua, guru, dan media masa.
e. Motivasi
a. Memakai masker
c. Menjaga jarak
d. Menjahui kerumunan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan
pelanggaran protokol
kesehatan :
a. Pencegahan
b. Sikap
c. Usia
d. Media sosial Media sosial
e. Motivasi
f. Pendidikan
METODE PENELITIAN
ilmiah (Notoadmodjo, 2012). Dalam bab ini akan membahas tentang desain
dan waktu penelitian, alat pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, cara
dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh penelitian biasa diterapkan
(Nursalam, 2011).
independen dan dependen dinilai hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,
2013).
39
40
beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Dalam riset variabel
merupakan konsep diri sebagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu
kelompok yaitu :
Variabel Sikap dan prilaku patuh terhadap Kuesione Ordinal Sangat patuh: 86-
dependen : protokol kesehatan covid-19 r 100%
Kepatuhan (5M) sebagai upaya pencegahan Patuh: 66-85%
Protol kesehat covid-19. Kurang patuh: 36-
Paramater : 65%
a. memakai masker Tidak patuh: 0-35%
b. mencuci tangan pakai sabun
dan air mengalir
c. menjaga jarak
d. menjahui kerumunan
e. membatasi mobilisasi dan
interaksi
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Bangkalan.
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
responden.
digunakan total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota
Bangkalan.
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
validitas dan hasil dari penelitian ini dinyatkan kuesioner media sosial dan
0,05, jika nilai t hitung > t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika
nilai t hitungnya < t tabel maka tidak valid, apabila instrumen valid, maka
maupun tidak langsung dalam penelitian agar tidak terjadi pelanggaran hak-
hak otonomi manusia yang kebetulan menjadi subjek penelitian. Penelitian ini
penelitian meliputi :
metode imliah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis melakukan
dilakukan. Nilai sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada
nilai novelty atau kebaruan. Dimana penelitian ini, peneliti mengambil judul
pada metode imliah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis
sosial atau alokasi sumber daya. Intinya adalah bahwa berbagai hal yang
dimana desain yang digunakan sesuai dengan kaidah penulisan yang benar.
47
penelitian harus lebih besar dibanding resiko. Selain itu juga memastikan
yang diterima.
manfaat hasil penelitian dan berbagai makna moral dari segi subjek.
sosial dan kepatuhan responden yang sering kali tidak disadari resiko yang
diterima.
48
Klaim berkaitan dengan aspek manfaat dan bahaya (benefit anda harm),
dengan bagaimana seseorang menepati janji. Hal ini penting untuk dicatat
diberikan.
kelompok responden.
a. Media sosial :
Skoring :
a) Kurang : <24
b) Cukup : ≥24-<36
c) Baik : ≥36
Interval Kategori
X < (µ - 1,0 σ ) Kurang
(µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ+ 1,0 σ) Cukup
(µ+ 1,0 σ) ≤ X Baik
Keterangan :
µ = Mean
σ = Standar Deviasi
X = Skor
Jumlah item : 12
Skor tertinggi : 12 x 4 = 48
Skor terendah : 12 x 1 = 12
= (48 + 12) : 2
= 60 : 2
= 30
= (48-12) : 6
= 36: 6
=6
52
= 30 – 6
= 24
= 30 + 6
= 36
1. Kurang < 24
2. Cukup ≥ 24 - < 36
3. Baik ≥ 36
Skoring :
b) Patuh : 66-85%
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).
a. Media Sosial
2) Cukup diberi 2
2) Patuh diberi 3
(Prasetyo, 2017).
bebas dalam penelitian ini adalah media sosial. Sedangkan yang menjadi
analisa data dengan uji statistik “Korelasi spearman rank (rho)” dengan
Populasi
Remaja di wilayah RT002/RW001 Kelurahan Mlajah Kabupaten Bangkalan sebanyak 75 remaja
Sampel
n : 75 sampel
Tekhnik Sampling
Total sampling
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
c. Scoring
d. tabulating
Analisa Data
Univariat : Distribusi Frekuensi
Analisis Inferensial : Spearman Rank
Penyajian hasil
Kesimpulan
55
DAFTAR PUSTAKA
Abudi, R., Mokodompis, Y., & Magulili, A. N. (2020). Stigma Terhadap Orang
Positif Covid-19. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 2(2),
77–84. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v2i2.6012
Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Liu, Y., Gayle, A. A., Wilder-Smith, A., & Rocklöv, J. (2020). The reproductive
number of COVID-19 is higher compared to SARS coronavirus. Journal of
Travel Medicine, 27(2), 1–4. https://doi.org/10.1093/jtm/taaa021
Moudy, J., Syakurah, R. A., & Artikel, I. (2020). HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC
HEALTH. 4(3), 333–346.
Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
In Salemba Medika.
Ong, S. W. X., Tan, Y. K., Chia, P. Y., Lee, T. H., Ng, O. T., Wong, M. S. Y., &
Marimuthu, K. (2020). Air, Surface Environmental, and Personal Protective
Equipment Contamination by Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) from a Symptomatic Patient. JAMA - Journal
of the American Medical Association, 323(16), 1610–1612.
https://doi.org/10.1001/jama.2020.3227
Sobol, M., Blachnio, A., & Przepiórka, A. (2020). Time of pandemic: Temporal
perspectives related to compliance with public health regulations concerning
the COVID-19 pandemic. Social Science and Medicine, 265(October).
https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2020.113408
To, K. K., Tsang, O. T., Yip, C. C., Chan, K., Wu, T., Chan, J. M., Leung, W.,
Chik, T. S., Choi, C. Y., Kandamby, D. H., Lung, D. C., Tam, A. R., Poon,
R. W., Fung, A. Y., Hung, I. F., & Cheng, V. C. (2020). Consistent Detection
of 2019 Novel Coronavirus in Saliva. Xx Xxxx, 4–6.
https://doi.org/10.1093/cid/ciaa149
Usman, S., Budi, S., & Nur Adkhana Sari, D. (2020). Pengetahuan Dan Sikap
Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Di Indonesia. / Jurnal
Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(2), 410–414. Pengetahuan Dan Sikap
Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Di Indonesia
Wang, H., Yang, P., Liu, K., Guo, F., Zhang, Y., Zhang, G., & Jiang, C. (2008).
SARS coronavirus entry into host cells through a novel clathrin- and
caveolae-independent endocytic pathway. Cell Research, 18(2), 290–301.
https://doi.org/10.1038/cr.2008.15
WHO. (2020). WHO | WHOQOL: Measuring Quality of Life. In Health statistics
and information systems (WHO).
Zhang, H., Penninger, J. M., Li, Y., Zhong, N., & Slutsky, A. S. (2020).
Angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) as a SARS-CoV-2 receptor:
molecular mechanisms and potential therapeutic target. Intensive Care
Medicine, 46(4), 586–590. https://doi.org/10.1007/s00134-020-05985-9
О.В.Ковалишина, О. Р. Ш. И. В. И. (2017). Опыт аудита обеспечения
качества и безопасности медицинской деятельности в медицинской
организации по разделу «Эпидемиологическая безопасностьNo Title.
Вестник Росздравнадзора, 4, 9–15.
57
Lampiran 2 Balasan Surat Studi Pendahuluan dari Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Bangkalan
59
60
Demikian secara sadar dan sukarela serta tidak ada unsur paksaan dari
pihak lain untuk berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia menjadi
responden.
Bangkalan,
Responden
(...............................................)
64
Bangkalan,
Responden Peneliti
(..................................)
(Mohammad Syaiful Bahri)
NIM. 17142010105
65
BLUE PRINT
Nama :
Umur :
Jenis kelamin : ( ) Laki-laki, ( ) perempuan
Alamat :
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang menurut saudara
sesuai!
a. SL = Selalu
b. S = Sering
c. KK = Kadang-kadang
d. TP = Tidak pernah
B. Media sosial
TP KK S SL
NO PERTANYAAN
(1) (2) (3) (4)
1. Saya mencari informasi terkait pencegahan covid-19
melalui media sosial setiap hari
2. Saya menerapkan pencegahan covid-19 yang sudah
saya dapatkan melalui informasi media sosial setiap
hari
3. Saya mencari informasi terkait pencegahan covid-19
melalui media sosial yang paling terupdete setiap hari
4. Saya tidak mau ketinggalan tentang informasi terbaru
terkait pencegahan covid-19 yang ada dimedia sosial
setiap harinya
5. Saya mencari informasi terkait pencegahan covid-19
melalui facebook selama 2 jam setiap hari
6. Saya mendengarkan informasi dari youtube terkait
pencegahan covid-19 selama 2 jam setiap hari
7. Saya mendapatkan informasi terkait pencegahan covid-
19 melalui whatsapp grup dan instastory
8. Saya mendapatkan informasi sangat singkat terkait
pencegahan covid-19 melalui instagram 2 jam setiap
hari
9. Saya aktif mencari informasi pencegahan covid-19
melalui media sosial
10. Saya aktif bergabung group media sosial yang
membahas tentang pencegahan covid-19
67
BLUE PRINT
No Pernyataan
Indikator
A. Karakteristik Responden
Nama :
Umur :
Jenis kelamin : ( ) Laki-laki, ( ) perempuan
Alamat :
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang menurut saudara
sesuai!
a. SL = Selalu
b. S = Sering
c. KK = Kadang-Kadang
d. TP = Tidak Pernah
NO. PERTANYAAN TP KK S SL
(1) (2) (3) (4)
1. Saya menggunakan masker setiap
keluar rumah
2. Saya menyimpan cadangan masker jika
hendak berpergian keluar rumah
3. Saya menggunakan masker tidak lebih
dari 4 jam
4. Saya menggunakan masker saat
berinteraksi dengan seseorang
5. Saya mencuci tangan pakai sabun dan
air mengalir setelah beraktifitas di
dalam maupun di luar rumah
6. Saya membawa handsanitezer saat
berpergian
7. Saya menjaga jarak minimal 1 meter
dengan orang lain saat berinteraksi
8. Saya menolak untuk untuk berjabat
tangan dengan seseorang selama
pandemi covid-19
9. Saya membatasi untuk kegiatan
pertemuan atau nongkrong dengan
orang lain selama pandemi covid
10. Saya meminimalkan bepergian jauh
selama pandemi covid-19
11. Saya meminimalkan untuk berpergian
kewisata jika tidak penting selama
70
pandemi covid-19
12. Saya mengurangi untuk tidak
melakukan interaksi dengan seseorang
jika tidak terlalu penting selama
pandemi covid-19
13. Saya membatasi aktivitas diluar rumah
yang mengancam penyebaran covid-19
71