SALMA AFIFAH
NIM. 1802110
SALMA AFIFAH
NIM. 1802110
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Nim : 1802110
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Honesty Diana Morika, M.Kep Ns. Siska Sakti Angraini, M.Kep
Mengetahui
Ketua
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Tanggal 2022
Proposal ini telah diperiksa oleh Pembimbing I dan Pembimbing II dan telah
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Honesty Diana Morika, M.Kep Ns. Siska Sakti Angraini, M.Kep
MENGESAHKAN
KETUA PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
Ketua
iv
KATA PENGANTAR
sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga peneliti ini dapat terselesaikan dengan baik. Penelitian ini berjudul
Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di SDN 05 Sintuk Toboh
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk moril maupun
materi. Terima kasih kepada ibu Ns. Honesty Diana Morika, M.Kep sebagai
pembimbing I dan ibu Ns. Siska Sakti Angraini, M.Kep sebagai pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan, saran, dan koreksi dengan penuh kesabaran
bagi peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
2. Bapak Drs. H. Hasrinal, Amd.Kep, MM, sebagai Ketua Stikes Syedza Saintika
Padang.
3. Ibu Ns. Weni Sartiwi, M.Kep, Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
4. Terima kasih kepada dewan penguji I Ibu Ns. Dwi Christina R, M.Kep dan
v
5. Bapak dan ibu dosen beserta staf akademik Program Sarjana Ilmu
8. Segenap pihak-pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang
kekurangan dan kelemahnnya. Kritik dan saran yang membangun akan sangat
berarti agar tumbuh dan terbentuknya sebuah pemikiran yang baru untuk
(Salma Afifah)
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1...............................................................................................................52
Bagan 3.1...............................................................................................................53
Bagan 3.2...............................................................................................................60
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1..........................................................................................................67
Lampiran 2..........................................................................................................69
Lampiran 3..........................................................................................................70
Lampiran 4..........................................................................................................72
Lampiran 5..........................................................................................................86
Lampiran 6..........................................................................................................90
Lampiran 7..........................................................................................................92
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau, dan
2018).
(WHO) pada tahun 2018, lebih dari 1,5 milyar orang atau sekitar 24%
kecacingan ini sangat rentan terinfeksi pada anak-anak (usia 5-14 tahun).
usia sekolah. Menurut data WHO pada tahun 2019, terdapat 10 penyebab
1
diare berkontribusi terhadap 2,5 persen kematian di dunia atau setara
dengan 1,4 juta jiwa, penyakit diare ini lebih banyak terkena pada anak-
anak.
lingkungan. Masalah kesehatan yang masih banyak dialami oleh anak usia
sekolah dasar yaitu, tidak bisa potong kuku sebanyak 53%, masalah pada
gigi sebanyak 86%, tidak bisa menggosok gigi sebanyak 42% dan tidak
banyak diderita oleh anak usia sekolah dasar yaitu penyakit cacingan
Indonesia, 2016).
terjadi pada anak usia sekolah yaitu diare sebanyak 12,3%, ISPA
2
Banyak ditemukan data-data penyakit yang sering menyerang anak usia
untuk prevalensi diare pada anak usia sekolah pada tahun 2013 di Sumatra
Barat terdapat 10,8% dan pada tahun 2018 terjadi peningkatan yaitu 15%
dan pada angka kejadian ISPA di Sumatra Barat pada kelompok umur 5-
dan sehat dan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat masih minim
3
Dampak dari kurang dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat
sekolah jika tidak dilakukan dengan baik maka anak bisa terserang
periode yang tepat untuk diajarkan kebiasaan hidup yang sehat. Pada
masa tersebut anak berada pada periode pertumbuhan yaitu periode yang
4
misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
mata dan telinga. Pengetahuan juga termasuk domain yang penting untuk
ditunjukkan, selain itu sikap yang ditunjukkan pun adalah sikap yang
positif. Hal ini sejalan dengan pengetahuan seorang anak, semakin baik
5
meningkatkan pengetahuan individu yang diberi pendidikan kesehatan
(Susilowati, 2016).
dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga
hidup bersih dan sehat (PHBS) pada siswa sekolah dasar (SD) di
tentang PHBS negatif (51,5%). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dan Sehat (p = 0,029 < 00,05). Dan juga terdapat hubungan signifikan
antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (p = 0,012 < 0,05).
antara hasil pretest dan posttest kelompok intervensi (P-values 0,000 <
6
0,005) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
buku saku PHBS dalam meningkatkan perilkau hidup bersih dan sehat,
dan Sehat (PHBS) di SDN 05 Sintuk Toboh Gadang. SDN tersebut juga
Untuk tempat mencuci tangan, di setiap depan kelas sudah tersedia tempat
untuk menucuci tangan namun untuk sabun hanya beberapa tempat saja
yang tersedia sedangkan yang lainnya hanya botol sabunnya saja. Untuk
7
digunakan, 1 WC guru dengan jumlah siswa seluruhnya 163 orang. Jumlah
jumlah siswa kelas III sebanyak 26 orang, jumlah siswa kelas IV sebanyak
28 orang, jumlah siswa kelas V sebanyak 33 orang dan jumlah siswa kelas
pelajaran penjaskes sekali seminggu dan senam pagi 3 kali seminggu yang
sekali.
kuku masih panjang dan kotor, 5 siswa berpakaian tidak rapih, 7 siswa
mengatakan tidak buang sampah pada tempatnya, hal ini terlihat dari
8
membilasnya. Kebanyakan dari mereka hanya menerapkan cuci tangan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SDN 05 Sintuk Toboh
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan
bersih dan sehat (PHBS) di SDN 05 Sintuk Toboh Gadang tahun 2022?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
9
c. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Tempat Penelitian (SDN 05 Sintuk Toboh Gadang)
hidup bersih dan sehat, dan mampu berperan aktif dalam mewujudkan
10
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
hidup bersih dan sehat (PHBS) di SDN 05 Sintuk Toboh Gadang Tahun
hidup bersih dan sehat (PHBS) diukur sebelum dan sesudah diberikan
pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 05 Sintuk Toboh Gadang
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS adalah upaya untuk
2020).
12
kesehatan, serta berperan aktif dalam menjaga, memelihara, serta
a. Sasaran primer
b. Sasaran sekunder
para siswa.
c. Sasaran tersier
2011).
13
3. Manfaat PHBS di Sekolah
orangtua siswa
sekolah
sekolah
14
d. Manfaat bagi masyarakat
tujuan yaitu :
b. Tujuan Khusus
sekolah.
2016).
15
5. Indikator PHBS di Sekolah
kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang
sesudah makan. Setelah buang air kecil (BAK) dan buang air besar
penyakit melalui virus dan bakteri yang tak tampak oleh mata
1) Membersihkan tangan
menempel di tangan
16
Untuk menunjang kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat
dan handuk sebagai sarana cuci tangan bagi guru dan peserta
selektif lagi dalam memilih jajanan yang sehat, hal ini menjadi
pekerjaan rumah untuk para orang tua dan guru untuk memberikan
17
Untuk mendukung kegiatan berperilaku hidup bersih dan sehat
dan guru terhadap pengelola kantin sekolah. Hal itu merupakan hal
4) Cukup pencahayaan
5) Cukup ventilasi
6) Cukup air
7) Cukup luas
18
8) Lantai kedap air,
penggunanya
selain membuat badan bugar dan sehat juga dapat membuat sistem
19
akan terbiasa dengan kegiatan tersebut sehingga tidak terjadi
karakter disiplin.
20
nyamuk (PSN) melalui kegiatan: menguras dan menutup tempat-
21
lingkungan sekolah. Peserta didik/guru/masyarakat sekolah bisa
22
tidak normal. Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah
badan dan mengukur tinggi badan secara rutin nilai karakter yang
23
i. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapi
terlihat rapi. Rambut yang bersih adalah rambut yang tidak kusam,
baju yang dipakai peserta didik dapat dilakukan oleh guru setiap
24
k. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih
2012)
siswa dan guru untuk berbagai keperluan. Siswa dan guru dapat
sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir
25
Kegiatan pemeriksaan tandon air bersih dilakukan untuk
yang bersih, tempat dan program olahraga yang teratur dan terukur,
a. Pengetahuan
26
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung
dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negative yang akan
b. Sikap
27
ketidaksetujuan, suka atau tidak suka seseorang terhadap
sesuatu
c. Tindakan/ keterampilan
28
suami, istri, orang tua, teman, dan lain – lain. Pengukuran
a) Pendidikan informal
publik.
b) Pendidikan nonformal
seminar - seminar.
29
c) Pendidikan formal
B. Pengetahuan
1. Pengertian
Suhendar , 2019).
yaitu aspek positif dan aspek negative yang akan menentukan sikap
30
2. Tingkat Pengetahuan
tingkatan yaitu :
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
31
e. Sintesis (Synthesis)
yang dimilikinya.
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Pendidikan
32
b. Pekerjaan
c. Usia
d. Minat
e. Pengalaman
33
yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya
kehidupannya.
g. Informasi
pengetahuan, yaitu:
34
1) Cara coba salah (Trial and error)
adalah melalui cara coba salah (trial and error). Cara ini telah
terpecahkan.
2) Secara kebetulan
35
dalam parit tersebut. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa kulit
sudah benar.
4) Pengalaman pribadi
36
5) Cara akal sehat (Common sense)
penyelidikan manusia.
37
7) Kebenaran secara intuitif
saja.
9) Metode induksi
kesimpulan umum.
38
10) Metode deduksi
yang khusus.
39
1) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul
5. Kriteria Pengetahuan
seluruh pertanyaan
seluruh pertanyaan
pertanyaan.
40
C. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian
(Widodo,2014).
41
lebih optimal melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
kematian.
42
4. Sasaran Pendidikan Kesehatan
a. Masyarakat umum
eliminasis fillariasis.
43
Anak-anak dan remaja menjadi kelompok sasaran
individual
44
a. Dimensi aspek kesehataan
1) Promosi (promotif)
2) Pencegahan (preventif)
3) Penyembuhan (kuratif)
4) Pemulihan (rehabilitatif)
45
ataupun pencegahan terhadap terjangkitnya suatu penyakit
mengobati penyakitnya.
menjadi cacat.
46
6. Media Dalam Pendidikan Kesehatan
a. Media cetak
gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna, antara
gambar.
melihatnya.
47
4) Flayer (selebaran), bentuknya seperti leaflet tetapi tidak
berlipat.
b. Media elektronik
suara.
48
c. Media luar ruang
ruang. Media luar ruang bisa melalui media cetak atau elektronika
49
b. Metode pendidikan kesehatan kelompok
antara 6-15 orang dan kelompok besar, jika sasaran tersebut diatas
50
karena itu harus digunakan metode pendidikan kesehatan
tempat umum
51
D. Kerangka Teori
Bagan 2.1
bagan 1 Bagan 2.1
Pengetahuan Siswa
Faktor- faktor yang
terhadap Perilaku Hidup
mempengaruhi penerapan
Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
1. Pengetahuan
2. Sikap Pendidikan Kesehatan
3. Tindakan/keterampilan
Meningkatkan
pengetahuan
(Mubarak,2012)
52
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian One Group Pretest Posttest. Rancangan penelitian ini tidak ada
01 X 02
Keterangan:
52
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SDN 05 Sintuk Toboh Gadang
2021 sampai dengan membuat laporan hasil pada bulan agustus 2022.
2. Sampel
populasi yang kurang dari 100. Jadi jumlah sampel dalam penelitian
53
Kriteria eksklusi adalah sebagai berikut :
D. Etika Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2012), masalah etika penelitian yang harus
diperhatikan yaitu :
inisial atau kode dari nama responden dan nomor urut responden,
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
54
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SDN 05 Sintuk Toboh
Includiveness)
benefits)
(PHBS). Data primer ini juga diperoleh melalui kuesioner yang diisi
kesehatan.
55
2. Data Sekunder
a. Pelaksanaan penelitian
responden.
56
5) Peneliti menutup kegiatan pendidikan kesehatan dan
mengucapkan salam.
c. Pelaksanaan Posttest
editing dilakukan ketika data kuisioner yang diisi oleh responden telah
terkumpul.
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
57
komputer. Pada penelitian ini, kode yang diberikan seperti jawaban
benar yang diperoleh pada lembar kuisoner diberi kode (1) sedangkan
tabel.
untuk melihat hasil apakah distribusi data sudah normal atau tidak.
G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
58
deskriptif atau statistik deskriptif yang bertujuan menggambarkan
Sehat (PHBS). Analisis data yang disajikan adalah nilai mean (rata-
2. Analisis Bivariat
95% (a=0,05). Jika nilai p value ≤ 0,05 maka secara statistik disebut
ada pengaruh pendidikan kesehatan dan jika nilai p value≥ 0,05 maka
59
H. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep sebagai berikut :
60
I. Hipotesa Penelitian
Ha : Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan
siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SDN 05 Sintuk
61
J. Definisi Operasional
Tabel 3.1
62
DAFTAR PUSTAKA
205.
Universitas Brawijaya).
Faozy, I. (2017). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Negeri Yogyakarta.
63
Hanif, M. F., Ririanty, M., & Nafikadhini, I. (2018). Efektivitas Buku Saku PHBS
17.
Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Inpres
Kementrian Kesehatan RI., 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI
Kementerian Sosial RI. 2018. Penguatan Kapabilitas Anak dan Keluarga: Perilaku
64
Lina, H. P. (2016). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa di SDN 42
103
Info Media
12610
Rineka Cipta.
Jakarta.
Kita Menulis.
Siregar. 2021. Buku Ajar Promosi Kesehatan. Jakarta : Pustaka Taman Ilmu.
65
Suci, K. S. (2019). Upaya Mewujudkan Perilaku Sehat Kolektif pada Program
Universitas Andalas).
Pendidikan Ke-SD-an, 3(1).
Wawan, A. (2012). dan Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
66
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan
Bulan
No. Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Memilih Masalah
Penelitian
2. Mengajukan Judul
Penelitian
3. Menyusun Proposal
Penelitian
4. Konsultasi Proposal
5. Seminar Proposal
6. Perbaikan Proposal
7. Pelaksanaan
67
Penelitian
8. Penyusunan Hasil
Penelitian Dan
Perbaikan
9. Ujian Hasil Penelitian
Dan Perbaikan
10 Penyerahan Skripsi
Ns. Honesty Diana Morika, M.Kep Ns. Siska Sakti Angraini, M.Kep Salma Afifah
68
Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden
Kepada Yth,
Saudara/ i
di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa program studi S1 Ilmu
Keperawatan STIKes Syedza intika Padang;
NIM : 1802110
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian saudara/i, kerahasiaan informasi yang
diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Maka dari itu saya
mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Peneliti
(Salma Afifah)
69
Lampiran 3 Surat Persetujuan Menjadi Responden
Setelah membaca dan memahami isi penjelasan pada lembar pertama (Lembar
pada penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa program studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes
Syedza Saintika Padang yang bernama Salma Afifah dengan judul “Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak berakibat kerugian kepada saya, sehingga
jawaban yang saya berikan adalah benar adanya dan sesuai dengan kenyataan, pengetahuan,
Oleh karena itu, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dengan
Responden
( )
70
INFORMED CONSENT
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pengetahuan Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di SDN 05 Sintuk
Toboh Gadang Tahun 2022" dengan sejujur-jujurnya tanpa adanya paksaan dari manapun
dengan catatan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya.
Responden
( )
71
Lampiran 4 Satuan Acara Penyuluhan
A. Latar belakang
Anak adalah pribadi yang unik. Ia bukanlah seorang dewasa yang
bertubuh kecil. Namun ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa pertumbuhan,
baik secara fisik, mental dan intelektual. Sehat merupakan sebuah hasil yang
memerlukan proses atau usaha. Memahami arti pentingnya kesehatan diri harus
dimulai sejak dini, agar hasil itu bisa dirasakan di kemudian hari. Perkembangan pada
masa anak sekolah merupakan periode yang tepat untuk diajarkan kebiasaan hidup
yang sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh para siswa, guru, dan masyarakat yang
berada di lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan derajat kesehatan,
serta berperan aktif dalam menjaga, memelihara, serta mewujudkan lingkungan yang
sehat.
Pendidikan kesehatan harus diajarkan sejak dini pada anak, karena anak
sehat menjadi cerminan keluarga yang juga sehat. Dalam memberikan Pendidikan
kesehatan pada anak, seringkali orang tua dan guru hanya membatasi pada kesehatan
tubuh saja. Padahal, ini tidak hanya membahas pada fisik tubuh, tetapi juga berkaitan
72
dengan kesehatan mental, perubahan sikap, perubahan kebiasaan dan perubahan cara
pandang. Pencegahan dan penyadaran harus menjadi prioritas utama. Kita sebaiknya
mengatakan pada anak-anak tentang cara mencegah dan melindungi diri dari sakit.
Kita perlu mengajarkan hal-hal yang kecil dan sederhana yang dapat mereka lakukan
sendiri tentang kesehatan.
B. Tujuan
1. TujuanUmum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta lebih
memahami dan lebih mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Sekolah
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah secara
sederhana
b. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup bersih
dan sehat di sekolah
c. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah
d. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik
e. Mengetahui manfaat dari perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
f. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan
sehat disekolah
C. Pelaksanaan kegiatan
1. Pokok bahasan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
2. Sasaran dan target
Siswa SDN 05 Sintuk Toboh Gadang kelas V
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
73
4. Media dan alat
a. PPT
b. Laptop
c. Infocus
5. Waktu dan tepat
a. Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
b. Tempat : SDN 05 Sintuk Toboh Gadang
6. Pengorganisasian
a. Moderator : Tiara Zulvi Putri
b. Presenter : Salma Afifah
c. Observer : Annisa Fitri Juliyana
d. Fasilitator : Novianti Safitri
7. Setting tempat
Tempat : ruang kelas v
Keterangan :
: Penyuluh
: Moderator
: Observer
: Fasilitator
74
: Peserta
8. Kegiatan penyuluhan
75
3 5 menit Evaluasi : a. Peserta bertanya
b. Peserta menjawab
a. Kesempatan peserta untuk
bertanya
b. Penyuluh bertanya pada peserta
9. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
a) Diharapkan semua peserta dapat hadir dalam keiatan penyuluhan
b) Disiapkan media dan alat sesuai rencana
c) Diharapkan setting tempat sesuai rencana
d) Diharapkan waktu pelaksanaan sesuai rencana
b. Evaluasi proses
a) Diharapkan peserta tidak ada yang meninggalkan ruangan
b) Diharapkan peseta dapat berpartisipasi aktif dan antusias selama
dilakukannya penyuluhan
c. Evaluasi hasil
a) Diharapkan 80% dari 100% peserta mampu menjelaskan pengertian
perilaku hidup bersih dan sehat disekolah
b) Diharapkan 80% dari 100% klien mampu menguraikan indikator perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah
76
c) Diharapkan 80% dari 100% klien dapat mengetahui siapa saja yang harus
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
d) Diharapkan 80% dari 100% klien mampu mempraktekkan cara mencuci
tangan yang baik
e) Diharapkan 80% dari 100% klien mampu menguraikan manfaat perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah
f) Diharapkan 80% dari 100% klien dapat menguraikan dampak buruk dari
tidak melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
10. Materi
77
Materi Pendidikan Kesehatan
78
air mengalir dan menggunakan sabun. Mencuci tangan dengan air mengalir dan
menggunakan sabun melatih nilai karakter disiplin.
b. Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Mengkonsumsi makanan sehat merupakan suatu keharusan, terutama
bagi anak usia sekolah yang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan.
Makanan sehat yang mengandung banyak zat gizi sangat diperlukan oleh tubuh
mereka. Kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta serat yang
cukup dapat membantu tumbuh kembang anak usia sekolah lebih optimal. Warga
sekolah terutama peserta didik harus lebih selektif lagi dalam memilih jajanan
yang sehat, hal ini menjadi pekerjaan rumah untuk para orang tua dan guru untuk
memberikan pengetahuan kepada anak untuk memilih jajanan yang sehat ketika di
kantin sekolah. Alangkah baiknya jikalau para orang tua membuatkan bekal untuk
anak sehingga anak tidak perlu jajan makanan yang tidak diketahui bahan dan
proses pembuatannya. Untuk mendukung kegiatan berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) di sekolah haruslah terdapat kantin yang memenuhi syarat
kesehatan, adanya pembinaan dan komitmen dari kepala sekolah dan guru
terhadap pengelola kantin sekolah. Hal itu merupakan hal yang sangat diperlukan
agar pengelola kantin sekolah dapat menyediakan lebih banyak jajanan yang
bersih dan sehat, sehingga membuat tubuh sehat dan kuat, angka absensi peserta
didik menurun, dan proses belajar berjalan dengan baik. Mengkonsumsi makanan
sehat merupakan bagian dari nilai karakter hidup sehat.
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
Kebersihan jamban mutlak diperlukan untuk mencegah penularan
bakteri dan virus penyebab penyakit diantara warga sekolah yang
menggunakannya. Selain kebersihan dari jamban, daya tahan tubuh pengguna juga
menjadi faktor penentu penularan penyakit. Sehingga diperlukan jamban yang
memenuhi syarat jamban sehat. Syarat jamban sehat diantaranya :
1) Tidak mengkontaminasi tempat penampungan air
2) Tidak terjadi kontak antara manusia dan tinja
3) Hasil buangan tinja tidak menimbulkan bau
4) Cukup pencahayaan
5) Cukup ventilasi
6) Cukup air
7) Cukup luas
79
8) Lantai kedap air,
9) Konstruksi jamban dibuat dengan baik sehingga aman bagi penggunanya
10) Tersedia alat-alat pembersih
Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah haruslah tersedia jamban
yang memenuhi syarat kesehatan serta memiliki sarana alat pembersih. Jamban
yang bersih dan tidak berbau selain menunjukkan kebersihan juga membuat angka
penularan bakteri dan kuman penyebab penyakit menjadi berkurang. Sekolah
diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah
yang cukup untuk seluruh peserta didik serta terpisah antara peserta didik laki-laki
dan perempuan. Dengan menjaga kebersihan jamban merupakan bagian dari nilai
karakter karakter hidup sehat.
d. Olahraga yang teratur dan terukur
Olahraga adalah aktifitas fisik maupun psikis yang berguna untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan. Berolahraga selain membuat
badan bugar dan sehat juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh terhadap
bakteri dan virus penyebab penyakit meningkat, sehingga dengan berolahraga
diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan bagi pelakunya.
Berolahraga hendaknya teratur dengan jadwal yang telah terukur sesuai dengan
kemampuan pelakunya.dengan berolahraga secara teratur tubuh akan terbiasa
dengan kegiatan tersebut sehingga tidak terjadi kekakuan otot. Peserta didik, guru,
dan masyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga/aktivitas fisik secara teratur
minimal tiga kali seminggu selang sehari. Olahraga dapat dilakukan di halaman
secara bersama-sama, di ruangan olahraga khusus (bila tersedia), dan juga di
ruangan kerja bagi guru/ karayawan sekolah berupa senam ringan dikala istirahat
sejenak dari kesibukan kerja. Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur untuk
berolahraga bersama serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga. Untuk
menunjang kegiatan PHBS di sekolah, hendaknya terdapat jadwal rutin olahraga
bagi para peserta didik dilengkapi dengan sarana peralatan olahraga yang
mendukung serta perlu adanya penyuluhan PHBS di sekolah dan di dalam materi
pelajaran olahraga. Dengan berolahraga yang teratur dan terukur dapat
menerapkan nilai karakter disiplin.
80
e. Memberantas jentik nyamuk
Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan
dengan tidak ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air,
bak mandi, gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan
air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-barang bekas/tempat
yang bisa menampung air yang ada di sekolah. Memberantas jentik di lingkungan
sekolah dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan:
menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang
bekas, dan menghindari gigitan nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik
diharapkan dapat mencegah terkena penyakit akibat gigitan nyamuk seperti
demam berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki gajah. Sekolah diharapkan dapat
membuat pengaturan untuk melaksanakan PSN minimal satu minggu sekali. Nilai
karakter yang dapat dikembang melalui indikator ini adalah hidup sehat.
f. Tidak merokok di sekolah
Merokok merupakan kegiatan menghisap asap rokok kedalam tubuh dan
menghembuskannya ke udara. Rokok adalah benda yang berbentuk silinder dari
kertas dan memiliki ukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun tembakau yang telah dipotong kasar. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihisap oleh mulut melalui ujung lainnya. Peserta didik, guru, dan masyarakat
sekolah tidak merokok di lingkungan sekolah. Merokok berbahaya bagi kesehatan
perokok dan orang yang berada di sekitar perokok. Dalam satu batang rokok yang
diisap akan dikeluarkan 4000 bahan kimia berbahaya.
Untuk mendukung kegiatan PHBS di sekolah, tidak ada rokok, asbak
dan abu serta puntung rokok dilingkungan sekolah. Sekolah diharapkan membuat
peraturan dilarang merokok di lingkungan sekolah. Peserta didik/guru/masyarakat
sekolah bisa saling mengawasi diantara mereka untuk tidak merokok di
lingkungan sekolah dan diharapkan mengembangkan kawasan tanpa
rokok/kawasan bebas asap rokok. Dengan adanya peraturan dan sanksi merupakan
indikator yang harus dicapai dalam rangka mensukseskan kegiatan ber-PHBS.
Nilai karakter yang dapat diterapkan melalui indikator ini adalah nilai karakter
hidup sehat.
81
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang
dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Tinggi badan
adalah ukuran tubuh dalam sisi tingginya yang diukur dalam keadaan berpakaian
minimal tanpa perlengkapan apapun. Pertumbuhan dan perkembangan anak di
usia sekolah sangatlah pesat, sehingga diperlukan pencatatan pertumbuhan dan
perkembangan tubuh secara rutin. Beberapa hal yang mempengaruhi berat badan
dan tinggi badan diantaranya adalah makanan dan minuman. Dalam sehari tubuh
manusia membutuhkan gizi lengkap seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin
dan mineral. Peserta didik ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap 6
bulan agar diketahui tingkat pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran
dibandingkan dengan standar berat badan dan tinggi badan sehingga diketahui
apakah pertumbuhan peserta didik normal atau tidak normal. Untuk mendukung
kegiatan PHBS, di sekolah hendaknya terdapat jadwal menimbang berat badan
dan mengukur tinggi badan serta sekolah harus memiliki sarana untuk menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan. Dengan menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan secara rutin nilai karakter yang dapat dikembangkan
adalah disiplin.
h. Membuang sampah pada tempatnya
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan media menumpuknya bakteri dan
virus penyebab penyakit. Peserta didik/guru/masyarakat sekolah membuang
sampah ke tempat sampah yang tersedia. Sekolah sebaiknya menyediakan tempat
sampah yang terpilah antara sampah organik, non-organik, dan sampah bahan
berbahaya. Sampah selain kotor dan tidak sedap dipandang juga mengandung
berbagai kuman penyakit. Membiasakan membuang sampah pada tempat sampah
yang tersedia akan sangat membantu peserta didik/guru/masyarakat sekolah
terhindar dari berbagai kuman penyakit. Membuang sampah pada tempatnya
merupakan perbuatan baik yang positif yang harus dijadikan sebagai suatu
kebiasaan sehari-hari agar dapat menjadi teladan bagi orang lain. Dengan
membuang sampah pada tempatnya nilai karakter yang dapat dikembangkan
adalah nilai karakter cinta lingkungan dan disiplin.
82
i. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapi
Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapi.
Rambut yang bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak
berkutu. Memeriksa kebersihan dan kerapihan rambut dapat dilakukan oleh guru
minimal seminggu sekali. Peserta didik diarahkan untuk memotong rambut
minimal 1 bulan sekali, jika terdapat peserta didik yang berambutpanjang untuk
anak laki-laki maka guru bertugas memotong dan merapikan rambut. Nilai
karakter yang dapat dikembangkan melalui indikator ini adalah disiplin.
j. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih
Pakaian bersih dan rapih yaitu pakaian yang tidak kotor, tidak berbau,
dan tidak kusam yang diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan
dirapikan dengan disetrika. Memeriksa baju yang dipakai peserta didik dapat
dilakukan oleh guru setiap hari sebelum pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran
selesai. Sebaiknya pihak sekolah mempunyai aturan tentang pakaian yang
dikenakan oleh peserta didik, bagi anak laki-laki baju dimasukkan, memakai ikat
pinggang, dan memakai kaos kaki. Dengan memakai pakaian bersih dan rapih
merupakan nilai karakter yang dapat dikembangkan adalah disiplin.
k. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih
Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan
membersihkannya sehingga tidak hitam/kotor. Memeriksa kuku secara rutin dapat
dilakukan oleh guru minimal seminggu sekali sebelum memulai pelajaran. Jika
didapati ada peserta didik yang berkuku panjang, guru mempunyai tugas untuk
memotong dan merapikannya. dengan memelihara kuku agar selalu pendek dan
bersih nilai karakter yang dapat dikembangkan adalah nilai karakter hidup sehat.
C. Siapa Saja yang Harus Menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Sekolah
Pembinaan PHBS di sekolah dapat diberikan pada tiga kelompok sasaran
PHBS, antara lain sebagai berikut :
a. Sasaran primer
Sasaran primer pada pembinaan PHBS di sekolah adalah siswa SD,
dimana mereka diharapkan dapat untuk mengetahui dan melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat.
83
b. Sasaran sekunder
Sasaran sekunder adalah orang-orang yang mempunyai pengaruh pada
sasaran primer dalam mengambil keputusan untuk melaksanakan PHBS.Pada
PHBS di sekolah yang menjadi sasaran sekunder adalah guru, dimana seorang
guru adalah panutan dari para siswa.
c. Sasaran tersier
Sasaran tersier adalah orang yang berfungsi untuk mengambil keputusan
formal, seperti komite sekolah, kepala desa, lurah, camat, dinas pendidikan,
puskesmas dan sebagainya. Mereka dapat memberikan dukungan dalam
menentukan kebijakan, pendanaan dalam proses pembinaan PHBS yang akan
diberikan kepada siswa sekolah (Pedoman Pembinaan PHBS Kemenkes RI,
2011).
84
F. Dampak Buruk dari Tidak Dilakukannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Sekolah
Dampak dari kurang dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) yaitu suasana belajar yang kurang nyaman karena lingkungan yang kotor,
menurunkan semangat belajar, menurunkan citra baik sekolah di masyarakat
umum. Ruang kelas yang kotor, banyaknya jajanan yang tidak sehat serta
pembuangan sampah yang tidak tertata akan menyebabkan munculnya berbagai
penyakit. Selain itu jika PHBS anak usia sekolah tidak dilakukan dengan baik
maka anak bisa terserang penyakit seperti diare, cacingan, cacar air, demam
berdarah, muntaber, ISPA, kudis, dan kurap.
85
Lampiran 5 Kuisioner
KUISIONER
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT
PENGETAHUAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS) DI SDN 05 SINTUK TOBOH GADANG TAHUN 2022
A. Petunjuk Pengisian
1. B acalah pertanyaan dengan teliti
2. Pilh salah satu jawaban yang dianggap paling benar dengan memberi tanda (X)
pada jawaban yang telah disediakan
3. Isilah kuisioner sesuai dengan pendapat anda
4. Jika ada pertanyaan yang tidak paham, silahkan tanyakan kepada peneliti
B. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
C. Pengetahuan
1. Sebagai siswa sekolah dasar kita wajib menerapkan PHBS disekolah, PHBS
merupakan singkatan dari ?
a. Perilaku Hidup Baik dan Senang
b. Perilaku Hidup Baik dan Sehat
c. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
d. Perilaku Hidup Bermain dan Senang
2. Apa yang dapat kita lakukan agar lingkungan sekolah bersih dan terbebas dari
jentik nyamuk ?
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Mencuci tangan dengan 6 langkah
c. Menimbang berat badan dan tinggi badan
d. Olahraga secara teratur
86
3. Dibawah ini yang tidak termasuk dalam menjalankan PHBS di sekolah adalah ?
a. Siswa
b. Guru
c. Kepala sekolah
d. Orangtua
4. Upaya apa yang dapat sekolah lakukan untuk memberantas jentik nyamuk
dilingkungan sekolah ?
a. Mengadakan kegiatan gotog royong seperti menguras dan menutup tempat-
tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas
b. Mengadakan kegiatan olahraga secara teratur
c. Membangun kantin sekolah yang berisi jajanan sehat
d. Mengadakan kegiatan menimbang berat badan dan tinggi badan
5. Berikut ini yang termasuk indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, kecuali ?
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
c. Selalu datang ke sekolah tepat waktu
d. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih
7. Bagaimana ciri-ciri pakaian sekolah yang bersih dan rapi untuk siswa laki-laki ?
a. Baju dimasukan ke dalam
b. Tidak memakai kaos kaki
c. Tidak memakai ikat pinggang
d. Baju seragam terlihat kusut
87
8. Memotong kuku adalah suatu kewajiban agar kuku tidak panjang dan tidak kotor,
berapa kali kita harus memotong kuku ?
a. Seminggu sekali
b. Sebulan sekali
c. Seminggu dua kali
d. Sebulan dua kali
88
13. Apa manfaat jika kita melakukan PHBS disekolah ?
a. Lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman penyakit
b. Banyak jentik nyamuk di lingkungan sekolah
c. Sekolah kotor, banyak sampah berserakan
d. Ruang kelas kotor, menyebabkan tidak nyaman dalam belajar
15. Apa dampak yang dapat timbul akibat kita tidak cuci tangan sebelum dan setelah
makan ?
a. Terkena penyakit diare
b. Terkena penyakit kulit
c. Terkena demam berdarah
d. Tubuh menjadi lesu dan tidak bersemangat
89
Lampiran 6 Izin Pengambilan Data
90
91
Lampiran 7 Lembar Konsultasi
92
93