Anda di halaman 1dari 103

SKRIPSI

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PENGGUNAAN JAMBAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI
SD HASANUDIN GOWA

MARTAFINA JAWAR
120201804

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA
MAKASAR
2022
SKRIPSI

PENGARUH EDUKASI MELALUI TERHADAP


PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP NERSIH DAN SEHAT
PENGGUNAAN (PHBS) JAMBAN PADA ANAK USIA
SEKOLAH DI SD HASANUDIN GOWA

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)


Dalam Program Studi Ilmu Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu
Keperawatan
(STIK) Famika Makassar

MARTAFINA JAWAR
120201804

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
(STIK) FAMIKA MAKASAR
2022

i
SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan
belum pernah di buat dan di kumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh
gelar dari berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun.

Sungguminasa,12 Juli 2022


Yang menyatakan

MARTAFINA JAWAR
120201804

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PENGGUNAAN JAMBAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI
SD HASANUDIN GOWA
Disusun dan diajukan oleh :

MARTAFINA JAWAR
120201804

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui untuk


diajukan dalam ujian skripsi

Sungguminasa,12 Juli 2022

Disetujui oleh :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Ns. Faizal, S.Kep,.M.Kes.,M.Kep Dr. Risman Wanci, S.Pd.,M.Hum


NIDN :8932150022 NIDN :0919018803

iii
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI
PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PENGGUNAAN JAMBAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI
SD HASANUDIN GOWA
Disusun dan diajukan oleh :

MARTAFINA JAWAR
120201804

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji dalam Ujian Skripsi

Pada hari : Selasa


Tanggal : 12 Juli 2022

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Tim Penguji :
1. Dr.Yudit Patiku,S.Si.,S.Kep.,Ns.,M.Kes ( )
2. Ns. Fani Fionita, S.Kep ( )
Tim Pembimbing :
1. Ns. Faizal, S.Kep,.M.Kes.,M.Kep ( )
2. Dr. Risman Wanci, S.Pd.,M.Hum ( )

Mengetahui

KETUA STIK FAMIKA KETUA PRODI S1

Dr. Yudit Patiku, S.Si., S.Kep.,Ns., M.Kes Ns. Ambo Anto,S,Kep,M,MKep


NIDN : 0910018201 NIDN : 0913029103

iv
MOTTO

“Kiranya diberikan padamu apa yang kau kehendaki dan

dijadikan-Nya berhasil apa yang kau rancangkan”.

Mazmur 20:5

KATA PENGANTAR

v
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,

atas berkat dan rahmat-Nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan,

hikmat, dan akal budi kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH EDUKASI

TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

(PHBS) PENGGUNAAN JAMBAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD

HASANUDIN GOWA”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena

adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih buat orang

tua saya tersayang Bapak Leonard Jawar dan Ibu Alfina Jawar atas

segala cinta, pengorbanan, kesabaran, dan doa tulus dari kalian. Cinta

dan pengorbanan tiada batas yang selalu mendorong saya meraih cita-

cita. Terima kasih juga penulis hanturkan buat kk Jack Elat dan teman-

teman tersyangku yang telah membantu dan membimbing penulis. Pada

kesempatan ini, perkenankan penulis juga mengucapkan rasa terima

kasih dan penghormatan sebesar-besarnya kepada:

1. Tabita Nazara, selaku ketua yayasan Fani Mitra Karya Makassar

2. Dr. Ns. Yudit Patiku, S.si, S.Kep, M.Kes, selaku Ketua Tinggi

Ilmu Keperawatan Famika Makasaar.

3. Ns. Muhammad Syahrul Alam, S.Kep, M,Kes. Selaku

pembimbing Akademik

vi
4. Ns. Faizal Risal, S.Kep.,M.Kes,.M.Kep selaku pembimbing I dan

Dr. Risman Wanci, S.Pd., M.Hum selaku pembimbing II yang

telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

membimbing penulis selama penyusunan proposal ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Serta Staf STIK Famika Makassar yang

telah membantu penulis selama menempuh pendidikan di STIK

FAMIKA Makassar

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis menerima kritikan dan saran

yang konstruktif demi sempurnanya proposal ini..

Penulis juga mengucapkan terima kasih atas segala kebaikan atas

bantuan yang di berikan semoga mendapat balasan yang setimpal dari

Tuhan yang Maha Esa.

Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua

Sungguminasa,12 July 2022

Penulis

MARTAFINA JAWAR
120201804

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................i

SURAT PERNYATAAN .......................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii

MOTO……………………………………………………………………… iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................vi

DAFTAR ISI ..........................................................................................vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... x

ABSTRAK…………………………………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................13

A. Latar Belakang ...........................................................................13

B. Rumusan Masalah .....................................................................19

C. Tujuan Penelitian .......................................................................20

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................21

A. Tinjauan Umum Tentang Anak Usia Sekolah ...........................21

viii
B. Tinjauan Umum Tentang Perilaku PHBS Penggunaan Jamban ..23

C. Tinjauan Umum Tentang Edukasi …………………........................32

BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN ............................................34

A. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 34

B. Variabel Penelitian ..................................................................... 36

C. Operasional dan Kriteria Objektif ............................................... 36

D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 37

BAB IV METODE PENELITIAN ......................................................... 38

A. Desain Penelitian ....................................................................... 38

B. Populasi dan Sampel ................................................................. 39

C. Pengumpulan Data .................................................................... 39

D. Etika Penelitian .......................................................................... 42

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………. 44

A. Hasil Penelitian……………………………………………………….44

B. Pembahasan ………………………………………………………….51

BAB VI PENUTUP……………………………………………………………55

A. Kesimpulan …………………………………………………………. ..55

B. Saran …………………………………………………………………..56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin SD

Hasanudin Gowa

Tabel 5.2 : Distribusi Responden Berdasarkan Umur SD Hasanudin Gowa

Tabel 5.3 : Distribusi Responden Berdasarkan Kelas SD Hasanudin Gowa

Tabel 5.4 : Distribusi Responden Berdasarkan Pre-Test SD Hasanudin

Gowa

Tabel 5.5 : Distribusi Responden Berdasarkan Post-Test SD Hasanudin

Gowa

Tabel 5.6 : Analisis Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Perilaku

Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Penggunaan Jamban Pada

Anak Usia Sekolah Di SD Hasanudin Gowa

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4 : Lembar Kuisioner

Lampiran 5 : Master Tabel

Lampiran 6 : Hasil Pengolahan Data Penelitian

Lampiran 7 : Surat Pengantar izin Penelitian Dari Institusi

Lampiran 8 : Surat Keterangan Telah Meneliti


Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
(STIK) Famika Makasar
July 2022

ABSTRAK

“ PENGARUH EDUKASI TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN


SEHAT (PHBS) PENGGUNAAN JAMBAN PADA ANAK USIA
SEKOLAH
DI SD HASANUDIN GOWA”
“ Oleh: Martafina Jawar, Nim. 120201804”
(xi + 100 halaman + 6 tabel + 8 lampiran)

Diantara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah kebiasaan


buang hajat di jamban yang sehat. Ini adalah kebiasaan yang baik mengingat
banyak penyakit yang menyebar akibat dari buang hajat di sembarang tempat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS) Penggunaan Jamban Pada Anak Usia Sekolah Di SD
Hasanudin Gowa.
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Pre Eksperimen dengan
pendekatan Pretest – Postest. Dimana jumlah sampel sebanyak 30 orang.
Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling.
Instrument dan metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
lembar kuisioner. Dan pengolahan data menggunakan SPSS for windows versi
20.
Hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 27 Mei – 27 Juni 2022 pada
30 responden, terdapat 15 responden (50%) memiliki pengetahuan baik dan 15
responden (50%) memiliki pengetahuan kurang pada penilaian pre-test,
sedangkan pengetahuan siswa pada saat post-test yang baik sebanyak 25
responden (83,3%) dan yang kurang sebanyak 5 responden (16,7%).
Hasil uji statistik menggunakan uji alternatif (Uji Wilcoxon Test) dengan
nilai p= 0,004 < 0,05, maka Hₒ ditolak dan Hₐ diterima sehingga dapat di
simpulkan bahwa ada Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS) Penggunaan Jamban Pada Anak Usia Sekolah Di SD
Hasanudin Gowa. Untuk itu diharapkan perlunya peningkatan edukasi terhadap
pengetahuan siswa dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) penggunaan
jamban sehingga dari pengetahuan siswa yang baik dapat merubah perilaku
yang buruk menjadi lebih baik dalam hal meningkatkan perilaku hidupsehat dan
bersih.
Berdasarkan hasil penelitian di simpulkan bahwa ada pengaruh edukasi
terhadap pengetahuan perilaku hidup sehat (PHBS) penggunaan jamban pada
anak usia sekolah di SD Hasanudin Gowa. Sehingga disarankan agar setiap
siswa bukan saja mengetahui apa itu jamban sehat dan PHBS penggunaan
jamban yang bersih dan sehat tetapi dapat menerapkannya.

Kata Kunci : Edukasi, Pengetahuan, PHBS Penggunaan Jamban


Pustaka : 45 (2010-2020)

12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jamban adalah sebuah ruangan yang memiliki fasilitas

pembuangan feses maupun urin manusia yang terdiri dari tempat

jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher

angsa (cemplung) yang di lengkapi dengan unit penampungan

feses dan air untuk membersihkannnya (Rohmah,2016).

Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang

mencegah kontaminasi ke badan air, kontak antara manusia dan

tinja, bau yang tidak sedap, membuat tinja tidak dapat di hinggapi

serangga, serta binatang lainnya dan kontruksi duduknya di buat

dengan baik, aman dan mudah dibersihkan (Nugraha, 2015)

Fokus pertama dilakukan pada stop BABS karena pilar

tersebut berfungsi sebagai pintu masuk menuju sanitasi total serta

merupakan upaya untuk memutuskan rantai kontaminasi kotoran

terhadap air baku minum, makanan, dan lainnya (Ditjen PP dan PL,

2011)

Berdasarkan data WHO pada tahun 2015 diperkirakan

sebesar 946 juta orang di penduduk dunia masih buang air besar di

daerah terbuka. Data ini uga menunukan bahwa sebesar 81%

13
penduduk yang buang air besar sembarangan (BABS) terdapat di

10 negara dan Indonesia menjadi negara terbanyak kedua dengan

presentase sebesar 12.9%.

Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun

2018 menunjukan bahwa presentase rumah tangga yang memiliki

akses sanitasi layak hanya meningkat 1,47% dari tahun 2016.

Secara nasional, cakupan penduduk yang dapat mengakses

jamban sehat hanya 67,80%. Presentase tersebut masih jauh dari

target PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan

Keluarga) pada poin 12 yaitu 100% keluarga harus mempunyai

akses atau menggunakan jamban sehat untuk dapat di kategorikan

keluarga sehat.

Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Selatan tahun 2015 dinyatakan bahwa jumlah desa yang

melaksanakan STBM adalah 2.030 dengan presentase 64.75% dan

desa yang sudah dinyatakan stop BABS adalah 567 desa, dengan

presentase 18,09%.

Berdasarkan data presentasi penduduk ber-PHBS per

kabupaten/ kota di Sulawesi Selatan tahun 2013, di Kabupaten

Gowa dari total 163.277 rumah tangga, terdapat 36.385 (22,28%)

rumah tangga yang di pantau dan dari jumlah tersebut hanya 9.202

925,29%) rumah tangga yang ber-PHBS (Profil Kesehatan Sulsel,

2014)

14
Anak usia sekolah merupakan anak yang berada di usia 6-

12 tahun yang mengalami waktu pertumbuhan yang lambat

sedangkan kompleksitas pertumbuhan social dan perkembangan

mengalami percepatan dan meningkat (Kyle & Carman, 2017).

Anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat

peka terhadap stimulus sehingga mudah di bombing, diarahkan

dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk

kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat (Nadia, 2012 dalam

Janis, 2014)

Hasil penelitian Lina menyebutkan bahwa siswa SD

mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah tentang penggunaan

jamban yang bersih dan sehat 67,6% serta sebanyak 56,3%

responden tidak menerima untuk jajanan sehat di kantin sekolah

(Lina, 2016)

Akibat pengetahuan siswa tentang perilaku hidup sehat

rendah, bukan tidak mungkin siswa tidak bisa menerapkan dengan

benar atau bahkan tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari sehingga akan berpengaruh pada derajat kesehatan tubuh

yang rendah. Perlunya penanganan dan solusi untuk itu dengan

meningkatkan pengetahuannya, memahami dan mempraktikan di

lingkungan sekolah dan untuk dirinya sendiri (Cahyaningrum, 2016)

Menurut Kurniawan (2017), kegiatan edukasi yang diberikan

kepada anak-anak agar dapat menjadi landasan dalam melakukan

15
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencapai derajat

kesehatan yang baik.

PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang di praktikan

atas dasar kesadaran individu untuk mencegah permasalahan

kesehatan. PHBS praktikan atas kesadaran sebagai hasil

pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat

menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Kebijakan PHBS menjadi

komponen penting suatu daera sebagai suatu indikator suatu

keberhasilan daera untuk menurunkan kejadian penyakit yang di

sebabkan oleh perilaku yang tidak sehat (Kemenkes, 2017).

Peraturan Mentri Kesehatan RI no 3 tahun 2014 tentang

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, bahwa dalam rangka

memperkuat upaya PHBS, mencegah penyebaran penyakit

berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta

meningkatkan akses air.

Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

merupakan salah satu cara untuk memutuskan rantai penyebaran

mikroorganisme sehingga terhindar dari resiko terkena penyakit.

Khusunya diare, kolera, thypoid, dan hepatits A (Rohmah, 2016)

Cuci tangan yang benar adalah mencuci tangan dengan

menggunakan sabun tanpa kandungan anti mikroba meliputi

16
seluruh permukaan tangan dan membilas dengan air dan

menggunakan handuk maupun tisu (Desiyanto 2013).

Kebiasaan mencuci tangan terutama sesudah buang air air

kecil dan besar, sebelum menyuapi anak, dan setelah makan dapat

menurunkan insisden diare (Rohmah, 2016)

Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh

peneliti bahwa responden yang tidak memiliki perilaku cuci tangan

yang memenuhi syarat kesehatan (tidak cuci tangan sebelum

makan dan sesudah buang air) lebih beresiko terkena diare

(Rohmah, 2016).

Dalam linkup medis biasanya lebih memerlukan banyak

sabun dan air pada saat mencuci tangan dan lebih membutuhkan

waktu yang cukup lama sekitar 40 detik 1 menit (Evayanti dkk,

2014)

Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat dan

penyebab kematian di dunia terhitung 5-10 juta kematian per-tahun.

Penyakit diare masih menjadi masalah global dan tingkat mobilitas

serta mortalitas yang tinggi di berbagai negara terutama negara

berkembang. Pada saat ini angka mortalitas di sebabkan diare

adalah 3,8 episode per 1000 per-tahun 3,2 episode anak per-tahun

pada anak usia di bawa 6-12 tahun.Dan setial tahun dari 1,9 juta

anak-anak di bawah umur 5 tahun meninggal yang sebagian besar

17
terjadi di negara berkembang (World Gastroentelogy

Organisation,2012).

Berdasarkan hasil pengambilan data awal di SD Hasanudin

Gowa menunjukan bahwa jumlah siswa-siswi kelas 1-6 berjumlah

176 orang, yang terbagi menjadi kelas 1 = 30 orang, terdiri dari laki-

laki = 22, perempuan = 8; kelas 2= orang terdiri dari Laki-laki = 10,

perempuan = 6; kelas 3 = 25 orang, terdiri dari laki-laki = 9,

perempuan = 16; kelas 4 = 26 orang, terdiri dari laki-laki = 16,

perempuan 9; kelas 5 = 27 orang, terdiri dari laki-laki 20,

perempuan 7; kelas 6 = 33 orang, terdiri dari laki-laki = 19,

perempuan 19.

Berdasarkan hasil wawancara yang di dapat dari siswa-siswi

SD Hasanudin Gowa, 8-10 siswa-siswi mengatakan bahwa mereka

belum terlalu memahami tentang penggunaan jamban dengan baik

dan benar. Dan berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan

terhadap jamban di sekolah SD Hasanudin Gowa. Yaitu pada

tempat penampungan air/bak terlihat kotor dan airnya juga tidak

bersih.

Berdasarkan informasi di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Edukasi Terhadap

Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Penggunaan Jamban Pada Anak Usia Sekolah di SD

Hasanudin Gowa.”

18
A. Rumusan Masalah

Apakakah ada pengaruh edukasi dengan pengetahuan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penggunaan jamban pada

anak usia sekolah di SD Hasanudin Gowa.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum adalah

Mengetahui pengaruh edukasi terhadap pengetahuan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) penggunaan jamban

pada anak usia sekolah di SD Hasanudin Gowa.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengukur pengaruh edukasi terhadap motivasi

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada lingkungan

penelitian anak usia sekolah di SD Hasanudin Gowa

b. Untuk mengukur pengetahuan penggunaan jamban pada

anak usia sekolah di SD Hasanudin Gowa

c. Untuk mengukur pengaruh edukasi terhadap pengetahuan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) penggunaan jamban

pada anak usia sekolah di SD Hasanudin Gowa

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis :

Dari hasil penelitian ini bisa menjadi sumber pengetahuan dan

tolak ukur yang bermanfaat bagi para peneliti untuk bahan

penelitian selanjutnya tentang “Pengaruh Edukasi Terhadap

19
Pengetahuan Perilkau Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Penggunaan Jamban Pada Anak Usia Sekolah di SD

Hasanudin Gowa”

2. Manfaat praktis :

a. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan peneliti dalam melakukan

penelitian menambah pengetahuan kepada peneliti yang

nantinya akan bermanfat di lapangan pekerjaan di bidang

institusi

b. Bagi institusi

Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan keperawatan sebagai dokumen yang bisa di

jadikan bahan bacaan dan sumber informasi untuk peneliti

selanjutnya

c. Bagi Instansi

Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi di SD

Hasanudin Gowa untuk meningkatkan kualitas pelayanan

keperawatan terhadap pengetahuan perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) penggunaan jamban pada anak usia sekolah di

SD Hasanudin Gowa

20
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Anak Usia Sekolah

1. Pengertian anak usia sekolah

Anak adalah individu yang selalu mengalami perubahan

yaitu dimulai dari bayi, sehingga pada masa remaja. Pada masa

pertumbuhan dan perkembangan anak tidak selalu dalam kondisi

sehat yang optimal tetapi juga anak berada pada rentang sehat

sakit (Mariyam, 2011)

Piaget dalam Susanto (2015:77) menyatakan bahwa setiap

tahapan perkembangan kognitif pada anak, mempunyai

karakteristik berbeda. Secara garis besar di kelompokan menjadi

empat tahap yaitu:

a. Tahap sensori motor (usia 0-2 tahun), pada tahap ini anak

belum memasuki usia sekolah

b. Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun), pada tahap i

kemampuan kognitif masih terbatas. Anak masih suka

meniru perilaku orang lain (terkhususnya orang tua dan guru)

yang pernah ia lihat dan anak mampu menggunakan kata-

kata yang benar dan mampu mengekspresikan kalimat-

kalimat pendek secara efektif

21
c. Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun), pada tahap ini

anak sudah mulai memahami aspek-aspek komulatif materi,

mempunyai kemampuan memahami cara

mengkombinasikan beberapa golongan benda yang

bervariasi tingkatnya, selain itu anak sudah mampu berfikir

sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa yang

konkret

d. Tahap operasional formal (usia 11-15 tahun), pada tahap ini

anak sudah menginjak usia remaja, perkembangan kognitif

peserta didik pada tahap ini telah memiliki kemampuan

megkordinasikan dua raga kognitif secara simultan

(serentak) maupun berurutan.

Menurut Havighurts yang dikutip Desmita (2014:35) dalam

Psikologi Perkembangan Peserta Didik, tugas perkembangan

anak usia sekolah dasar meliputi:

1) Keterampilan fisik yang di perlukan dalam permainan dan

aktifitas fisik

2) Membina hidup sehat

3) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok

4) Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis

kelamin

22
5) Belajar membaca, menulis, berhitung agar mampu

berpartisipasi dalam masyarakat Memperoleh sejumlah

konsep yang di perlukan untuk berpikir

efektif

g). Mengembangkan kata hati, moral, dan niai-nilai

h). Mencapai kemandirian pribadi

B. Tinjaun Umum tentang Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS) Penggunaan Jamban

1. Pengetahuan Perilaku Hidup Sehat dan Sehat (PHBS)

Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat di

gunakan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang.

Pendidikan dapat di berikan pada berbagai bidang, termasuk

kesehatan Notoatmodjo (2012)

Sriyono (2015) mengatakan bahwa tinggi rendahnya

tingkat pendidikan seseorang menentukan pengetahuan, sikap

dan perilakunya.

Pengetahuan PHBS yang ada di Sekolah perlu di

tingkatkan dengan cara memeberikan kesempatan untuk

mempraktikan seminggu sekali ataupun dengan cara

pendalaman materi tentang perilaku hidup bersih dan

sehat(Muslim, 2018)

23
Dengan sulit memahami arti penting PHBS menyebabkan

masyarakat tidak perduli terhadap upaya penyebab penyakit

menular (Kemenkes RI, 2018)

Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS di rumah tangga

adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga

agar tau, mau, dan mampu, mempraktikan PHBS seta berperan

aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat (Proverawati,

2011, hal:13)

Mencuci tangan terbukti dapat menghambat terjadinya

penyakit diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

dimana kedua penyakit ini merupakan penyebab utama

mortalitas anak. Setiap tahun sebanyak 3,5 juta anak diseluruh

dunia meninggalsebelum berumur 5 tahun (Jelantik dan

Astarini, 2015)

Hal ini di sebabkan karena tangan merupakan anggota

tubuh yang sering bersentuhan dengan barang yang belum

tentu bersih dan bisa saja barang tersebut mengandung

mikroorganisme penyebab penyakit (Evayanti dkk, 2014)

2. Penggunaan Jamban

Jamban merupakan salah satu fasilitas sanitasi dsar yang

di butuhkan dalam setiap rumah untuk mendukunga kesehatan

penghuninya sebagai fasilitas pembuangan kotaran manusia,

yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan

24
leher angsa atau tanpa leher angsa yang dilengkapi dengan unit

penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya

(Raksanagara, 2016)

a. Jamban Sehat

Salah satu bentuk keberhasilan masyarakat dalam

masyarakat dalam penyediaan sarana dasar dan akses

jamban sehat di tandai dengan deklarasi ODF (Qudsiyah et

al..,2015)

b. Septik Tank

Tanki septik (Septic tank) merupakan tempat

penampunfan kotoran manusia (feses dan urin) dari kloset.

Didalam taki septik terjadi proses penguraian oleh bakteri

sehingga hasil penguraian dapat berupa cairan yang dapat

mengalir ke permukaan tanah dengan cepat dan mudah

(Muljadi et al.2005)

c. Syarat Jamban Sehat

Syarat jamban sehat menurut Depkes RI dalam Rohmah

(2016) mempunyai beberapa syarat, antara tidak mencemari

sumber air minum, jarak sepic tank 10-15 meter dari sumber

air minum, tidak berbau dan tinja tidak dapat dijangkau oleh

vector, cukup luas dan landau atau miring kearah lubang

jongkong sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya,

mudah dibersihkan dan aman digunakan, terdapat dinding

25
dan atap pelindung yang kedap air, mempunyai penerangan

yang cukup lantai tidak licin dan ventilasi yang cukup baik

(Rohmah & Syahrul, 2017).

d. Cara Memelihara Jamban Sehat

Pemeliharaan jamban menurut Dedi (2014),

pemeliharaan jamban yang baikdengan cara yaitu lantai

jamban hendaknya selalu kering dan bersih, tidak ada

sampah berserakan dan tersedia alat pembersih, tidak ada

genangan air dilantai jamban, tempat duduk dalam keadaan

bersih, tidak ada serangga dan hewan pada tempat jamban,

jika ada bagian jamban yang rusak segera diperbaiki,

hindarkan pemasukan sampah padat yang sulit diuraikan

(kain bekas, pembalut gelas, dan sebagainya), serta bahan

kimia beracun berbagai bakteri kedalam lubang jamban.

e. Dampak Tidak BAB Di Jamban

Sanitasi serta pemanfaatan jamban yang buruk dan erat

kaitannya dengan penyakit di sebabkan oleh kotoran tinja

manusia akibat dari perilaku seseorang dalam

memanfaatkan atau tidak memanfaatkan jamban. Penyakit

Cholerae, Hepatits A, Polio adalah satu dari diantara

penyakit menular yang dapat menyebar akibat mikroba

penyebabnya dapat masuk kedalam sumber air yang

digunakan setiap keluarga dalam memenuhi kebutuhan

26
sehari-hari. Tinja yang tidak tertampung dengan baik dapat

mengakibatkan penyakit menular tersebut (Soemirat, 2009)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan jamban

sehat adalah :

a. Tindakan

Tindakan masyarakat dalam menggunakan jamban di

Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo berada pada kategori

“tinggi” depan presentase 75%, dengan kata lain masyarakat

selalu bertindak positif dalam penggunaan jamban. Namun

sebagian besar responden memiliki tindakan yang positif

dalam menggunakan jamban, tetapi ada sebagian besar

responden yang masih netral bahkan negatif untuk

melakukan tindakan tersebut. (Otaya, 2013)

b. Ketersediaan air bersih

Tersedianya air bersih di rumah akan diikuti dengan

pemanfaat jamban yang baik. Tidak tersediannya air bersih

dirumah yang dapat di gunakan untuk membersihkan jamban

akan memengaruhi kondisi jamban. Kondisi jamban yang

kotor akibat tidak tersediannya air, membuat seseorang tidak

mau menggunakan jamban (Ibrahim dkk, 2013)

c. Kebiasaan

Faktor yang paling dominan adalah faktor kebiasaan

dengan kata lain masyarakat memiliki penilaian yang sama

27
terhadap jenis jamban, tapi tidak mempengaruhi keputusan

seseorang untuk menggunakan atau tidak. Hal ini di

sebabkan oleh kebiasaan masyarakat. (Qudsiyah et al,

2015)

d. Kondisi air

Praktik atau tindakan dapat diwujudkan dengan adanya

faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan

antara lain adalah fasilitas atau sarana dan prasarana. Hal

ini berarti sarana dan prasarana sangat menunjang

seseorang untuk berperilaku hidup sehat. Salah satu sarana

dan prasarana yang mempengaruhi perilaku penggunaan

jamban adalah sarana penyediaan air bersih. Masyarakat

yang tidak mempunyai sarana air bersih yang memadai,

maka akan cenderung berperilaku buang air besar

sembarangan. Kondisi air yang meliputi kualitas dan

kuantitas air juga mempengaruhi masyarakat dalam perilaku

penggunaan jamban (Nurmalawati, 2013)

4. Jenis-Jenis Jamban

Untuk mencegah penularan penyakit yang berbasis

lingkungan maka kita semua harus buang air besar (BAB) di

jamban, ada 3 jenis jamban yaitu :

a. Jamban leher angsa

28
Jamban perlu air untuk megelontor kotoran. Air yang

terdapat pada leher angsa adalah untuk menghindari bau

dan mencegah masuknya lalat, kecoa dan hewan serangga

lainnya. Jamban leher angsa atau angsa latrine adalah

jamban degan leher lubang kloset yang berbentuk lengkung

(rohmah dan Syahrul, 2017).

b. Jamban cemplung

Jamban ini tidak memerlukan air untuk tidak

menggelontor, untuk mengurangi baud an sarang lalat,

kecoa dan hewan serangga kotoran lainnya maka lubang

jamban perlu ditutup. Jamban cemplung ini dimana tempat

penampungan tinja di bangun di bawah tempat pijakan

(Rohmah dan Syahrul, 2017)

c. Jamban empang atau overhung latrine

Jamban empang ini merupakan dimana jamban yang

dibangun diastas empang, sungai, maupun rawa (Rohmah

dan Syahrul, 2017)

5. Penggunaan Sarana Air Bersih

Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari

seperti masak, mandi, hingga kebutuhan air minum. Air yang

tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang

dapat menyebabkan berbagai macam penyakit . air bersih

adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu

29
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk di konsumsi

atau dalam melakukan aktifitas mereka sehari-hari termasuk

diantaranya adalah sanitasi. (Gani et al, 2015)

Keberhasilan dalam akses air bersih dapat di tandai

dengan menurunya angka kejadian penyakit diare. (Utami,

2015)

a. Kebutuhan air bersih

Kebutuhan air per jiwa per hari menurut SNI 19-6728.1-

2002 tentang penyusunan Neraca Sumber Daya tercantum

100L/jiwa/hari pada pedesaan. (Ester South, 2018)

b. Instalansi PAM Desa

Program PAMSIMAS atau PAM Desa merupakan salah

satu program pemerintah untuk meningkatkan akses jumlah

warga miskin yang dapat terlayani perbaikan pelayanan

serta fasilitas air minum dan sanitasi serta untuk

meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat

menggunakan pendekatan partisipasi masyarakat. Dengan

mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki detiap

desa, maka dapat merasakan perubahan kehidupan yang

lebih baik dan mencapai kesejahteraan hidup. Partisipasi

masyarakat melalui program PAMSIMAS atau PAM Desa

dalam meningkatkan kesehatan dan keberhasilan lingkungan

desa ini menjadi hal yang penting dan utama sebagai

30
keberhasilan program. Pemberdayaan masyarakat yang

dilaksanakan dipedesaan dengan menempatkan tenaga

pendamping/fasilitator di setiap desa yang melaksanakan

program PAMSIMAS atau PAM Desa selama satu tahun

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan

pemeliharaan untuk keberlanjutan program (Chaerunissa,

2014)

6. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat mencuci tangan pakai

sabun

Mencuci tangan dengan 7 langkah adalah prosedur

lengkap membersihkan jari-jari, telapak tangan, punggung

tangan, dan pergelangan tangan dari semua kotoran yang

terlihat maupun tidak terlihat serta kuman penyebab penyakit

dengan media sabun dan air mengalir. Mencuci tangan

sebaiknya di lakukan setelah atau sebelum beraktifitas, dan

setelah buang air besar atau kecil. Berikut ini adalah 7 langkah

mencuci tangan yang benar :

1. Menggosok telapak tangan secara bersamaan

2. Menggosok punggung kedua tangan

3. Menggosok sela-sela jari kedua tangan

4. Menggosok bagian belakang sela-sela jari kedua tangan

5. Menggosok dan memutar jempol diikuti oleh area jari

telunjuk dan jempol kedua tangan

31
6. Menggosok ujung jari di telapak tangan untuk kedua

tangan

7. Menggosok pergelangan tangan dengan cara memutar

secara bergantian. Setelah itu bilas seluruh bagian

tangan dengan air bersih yang mengalir dan keringkan

dengan handuk bersih atau tisu (Rohmah dan Syahrul,

2017)

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Air Bersih

a. Sikap

Sikap kurang baik dapat dipengaruhi oleh rendahnya

pendidikan, umur yang mudah serta letak tempat tinggal

yang dekat dari aliran air sungai sehingga hal tersebut

mendorong masyarakat untuk melakukan perilaku

penggunaan air bersih. Sedangkan sikap baik di dukung

oleh pengetahuan yang baik di dukung oleh pengetahuan

yang baik, pendidikan yang tinggi, dan umur yang cukup

yang dimiliki oleh masyarakat sehingga hal tersebut

mendorong masyarakat memiliki sikap yang baik dalam

perilaku penggunaan air bersih. (Yunida, 2018)

b. Dukunga sosial

Dukungan sosial merupakan dukungan dari nilai-nilai

sosial kemasyarakatan yang dianut dan di patuhi oleh

masyarakat, yang diduga dapat mempengaruhi sikap dan

32
partisipasi masyarakat. Faktor ini terdiri dari dukungan tokoh

masyarakat, peranan kelompok, media informasi dan peran

pemerintah. (Ocbrianto, 2012)

c. Sosial ekonomi

Status ekonomi adalah keadaan seseorang atau suatu

masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi,

gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan

sebagainya. Status ekonomi merupakan pembentuk gaya

hidup keluarga. Factor yang mempengaruhi status ekonomi

seseorang yaitu pendidikan, pekerjaan, keadan ekonomi,

latar belakang budaya dan pendapatan. (Indartini, 2017)

B. Tinjauan Umum tentang Pengaruh Edukasi


1. Pengertian Edukasi

Edukasi atau pendidikan secara umum adalah upaya yang

di rencanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu,

kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa

yang di harapkan oleh pelaku pendidikan, yang tersirat dalam

pendidikan adalah: input adalah sasaran pendidikan (individu,

kelompok, dan masyarakat), pendidik adalah (pelaku

pendidikan), proses adalah (upaya yang di rencanakan untuk

mempengaruhi orang lain), output adalah (melakukan apa yang

di harapkan atau perilaku) (Notoatmodjo, 2012).

33
2. Tujuan Edukkasi

Menurut WHO tujuan edukasi dibedakan menjadi 3 yaitu tujuan

program, tujuan pendidikan, tujuan perilaku. Tujuan pemberian

edukasi terhadap masyarakat yang memiliki batas waktu

tertentu untuk melihat perbedaan tingkat pemahaman dan

pengetahuan masyarakat. Pada intinya tujuan ini tetap pada

dasarnya yaitu untuk meningkatkatkan tingkat pemahaman dan

memperlihatkan perubahan perilaku dalam masyarakat untuk

mengatasi masalah kesehatan tanpa gejala. Tujuan perilaku

yaitu pendidikan atau pembelajaran yang harus dicapai. Tujuan

ini berhubungan dengan pengetahuan dan pemahaman

masyarakat (Priyoto, 2014).

3. Strategi Edukasi

Strategi edukasi menurut WHO dibagi menjadi 3 yaitu advokasi,

dukungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Advokasi

digunakan dengan tujuan pembuat kebijakan mengeluarkan

peraturan yang menguntungkan kesehatan. Dukungan sosial

digunakan dengan tujuan pendidikan kesehatan mendapatkan

dukungan dari tokoh masyarakat. Pemberdayaan masyarakat

digunakan dengan tujuan masyarakat mempunyai kemampuan

menigkatkan kesehatannya (Priyoto, 2014).

34
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konseptual Penelitian

Tingkat pendidikan mempengaruhi sejauh mana pengetahuan

seseorang. Pendidikan di perlukan untuk mendapatkan informasi

misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup (Wawan, 2011)

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah

salah satu upaya promosi kesehatan yang bertujuan agar setiap

orang dapat tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat dengan

menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi perorangan,

keluarga, kelompok dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku, agar dapat

menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,

memelihara, dan meningkatkan kesehatan (Raksanagara, 2015)

Jamban merupakan salah satu fasilitas sanitasi dsar yang di

butuhkan dalam setiap rumah untuk mendukung kesehatan

penghuninya sebagai fasilitas pembuangan kotaran manusia, yang

terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa

atau tanpa leher angsa yang dilengkapi dengan unit penampungan

kotoran dan air untuk membersihkannya (Raksanagara, 2016)

35
Masyarakat pada umumnya memahami manfaat dari

pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang

menuju pada penggunaan jamban, terkhusunya di kalangan anak-

anak yang pada usia Sekolah Dasar (SD) yang dari berbagai

kalangan ekonomi tinggi dan rendah. Pada anak-anak yang berasal

dari kalangan ekonomi rendah yang berada pada daerah

perkampungan terkadang mempunyai kebiasaan yang tidak sehat

dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

penggunaan jamban. Maka di perlukan pendidikan kesehatan

dengan menggunakan tindakan edukasi yang menarik dan mudah

di terapkan oleh anak-anak usia sekolah.

Oleh karena itu peneliti ingin memfokuskan penelitian ini untuk

mengetahui adanya pengaruh edukasi terhadap pengetahuan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penggunaan jamban pada

anak usia sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

kerangka konsep berikut :

Pengetahuan Perilaku
Pengaruh Hidup Bersih dan

Edukasi Sehat (PHBS)

Penggunaan jamban

36
Keterangan :

: Variabel independen yang di teliti

: Variabel dependen yang di teliti

: Penghubung antara variabel yang di teliti

B. Variabel Peneliti

1. Variabel Independen : Pengaruh Edukasi

2. Variabel Dependen : Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) Penggunaan Jamban

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Definisi Operasional

Edukasi dalam penelitian ini adalah memberikan

pengetahuan kepada anak usia sekolah tentang Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) penggunaan jamban. Pengetahuan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penggunaan jamban

yang di maksud adalah sebelum dan sesudah dilakukan edukasi.

Dan bahasa ke anak-anak lebih mudah di pahami agar cepat

paham

2. Kriteria Objektif

a. Pengetahuan Perilaku hidup bersih dalam penggunaan jamban

pada anak atau responden.

Dengan kriteria :

37
Baik : jika responden menjawab total skor > 5

Kurang jika responden menjawab total skor < 5

A. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan pengaruh edukasi dengan pengetahuan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penggunaan jamban pada anak

usia sekolah di SD Hasanudin Gowa.

38
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang di gunakan adalah desain penelitian

Pre Eksperimen dengan pendekatan Pretest - Posttest design

yaitu, menilai responden sebelum di lakukan tindakan dan menilai

responden setelah di lakukan tindakan, dapat di lihat pada tabel

berikut

Pre test X Post test

Keterangan :

Pre test : Penilaian Sebelum Dilakukan Tindakan Edukasi

X : Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Penggunaan Jamban

Post test : Penilaian Sesudah Tindakan Edukasi

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua anak usia sekolah di

SD Hasanudin Gowa

2. Sampel

39
Sampel pada penelitian ini adalah anak usia sekolah kelas

4, dan 5 dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa di SD

Hasanudin Gowa. Responden yang dipilih dengan teknik

Stratified Random Sampling yaitu proses pengambilan sampel

melalui cara pembagian populasi ke dalam strata, memilih

sampel acak setiap stratum, dan menggabungkan untuk

menaksir parameter populasi.

Kriteria Inklusi :

a. Anak usia sekolah kelas 4, dan 5

b. Siswa-siswi yang bisa membaca di SD Hasanudin Gowa

c. Bersedia menjadi responden

Kriteria Ekslusi :

a. Siswa-siswi yang tidak bisa membaca di SD Hasanudin

Gowa

b. Siswa yang berhalangan di lingkungan sekitar tempat

penelitian

c. Tidak bersedia menjadi responden penelitian

C. Pengumpulan Data Dan Analisa Data

1. Instrument penelitian

Instrument yang di gunakan dalam penelitian adalah

kuisioner sebagai instrument pengumpulan data yang di

kembangkan berdasarkan referensi dan literature tentang

edukasi kesehatan dengan menggunakan leafletnya tentang

40
pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

penggunaan jamban penilaian variabel di ukur melalui

pernyataan sebanyak 10 nomor dengan pengukuran skala

gutman berdasarkan jawaban “ya skor 1, tidak skor 0,

dengan kriteria baik jika responden menjawab total skor > 5

dan kurang jika responden menjawab total skor < 5”

2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

a) Lokasi

Penelitian akan di laksanakan di SD Hasanudin Gowa

b) Waktu

Penelitian di rencanakan akan di laksanakan pada

bulan Mei-Juni

3. Prosedur Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data yang di ambil secara langsung dari

responden dengan menggunakan instrument penelitian

yaitu membagikan kuisioner untuk penilaian atau

pengukuran setelah itu di lakukan tindakan edukasi

kemudian diedarkan lembar kuisioner kedua untuk

menilai atau mengukur respon setelah di lakukan

tindakan edukasi

b. Data Sekunder

41
Data yang diperoleh dari peneliti melalui

dokumentasi dari anak usia sekolah di SD Hasanudin

Gowa

4. Pengolahan data dan analisa data

a. Pengolahan Data

Adapun pengolahan data melalui tahap sebagai berikut:

1) Data diambil atau diedit kembali serta dikoreksi

untuk melengkapi data yang mungkin masih kurang

atau tiidak lengkap

2) Data yang dikoding atau diberikan kode-kode pada

option- option yang sudah lengkap untuk

memudahkan dalam proses analisa data

3) Data ditabulasi atau dikelompokan dalam bentuk

tabel kemudian dilanjutkan dengan analisa data

b. Analisa Data

1) Analisa univariat

Analisa univariat dilakukan dalam tiap variabel dari

hasil penelitian. Analisa ini mrnghasilkan frekuensi

dan presentase dari setiap variabel yang diteliti

2) Analisa bivariat

Analisa bavariat dilakukan untuk melihat

pengaruh edukasi terhadap pengetahuan perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) penggunaan

42
jamban dengan mengunakan uji statistik diolah

dalam komputer dengan menggunakan program

SPSS versi 20

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen (pengaruh edukasi

) dengan variabel dependen ( pengetahuan PHBS

penggunaan jamban ) ditunjukkan dengan nilai p

< 0,05. Selanjutnya untuk mengetahui apakah

data penelitian terdistribusi normal pada data

tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah

diberikan intervensi edukasi, maka digunakan uji

Shapiro-Wilk test. Setelah dilakukan uji normalitas

dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk

menunjukkan bahwa semua data tidak

terdistribusi secara normal. Sehingga uji

perbandingan tingkat pengetahuan pre-test dan

post-test untuk kelompok intervensi dan kontrol

yang digunakan adalah uji alternatif (Uji Wilcoxon

Test)

c. Etika peneitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat

perlu adanya rekomendasi dri institusinya aatas pihak

dengan mengajukan permohonan izin kepada institusi

43
atau lembaga tempat penelitian setelah mendapat

persetujuan barulah melakukan peneltian dengan

menekankan masalah etika yang meliputi :

1) Informen concent ( lembar persetujuan)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada

responden yang akan diteliti yang memenuhi

kriteria inklusi disertai judul penelitian. Bila subjek

menolak, maka peneliti tidak akan memaksakan

kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek

2) Anonymity( tanpa nama )

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden, tetapi lembar

tersebut diberikan kode,

3) Confodentiality ( kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh

peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang

akan dilaporkan sebagai hasil peneliti.

44
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengantar

Penelitian ini di laksanakan di SD Hasanudin Gowa,

Kabupaten Gowa. Pengumpulan data dimulai pada tanggal 27

Mei-27 Juni 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan lembar kuisioner yang dibagikan sebelum dan

sesudah tindakan edukasi dengan jumlah responden sebanyak 30

orang.

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka berikut ini peneliti

akan menyajikan analisa data univariat terhadap setiap variabel

untuk menghasilkan distribusi dan presentase serta analisa

bivariat untuk melihat pengaruh variabel independen dan

dependen yang di uji dengan menggunakan uji statistik yaitu uji

Shapiro-Wilk test untuk mengetahui apakah data penelitian

terdistribusi normal pada tingkat pengetahuan sebelum dan

sesudah diberikan edukasi. Jika semua data tidak terdistribusi

secara normal, sehingga uji perbandingan tingkat pengetahuan pre

test dan post test untuk kelompok intervensi dan control yang

digunakan adalah uji alternative (Uji Wilcoxon Test) diolah dalam

komputer dengan menggunakan program SPSS vesi 20.

45
2. Gambaran Lokasi Penelitian

SD Hasanudin Gowa adalah salah satu satuan pendidikan

dengan jenjang SD di Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu,

Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dengan luas tanah 100 M² SD

Hasanudin Gowa diresmikan pada hari senin 27 april 1987 oleh

Bupati Kepala Daerah TK II Gowa. Dalam menjalankan

kegiatannya, SD Hasanudin Gowa berada dibawah naungan

kementrian pendidikan dan Kebudayaan.

SD Hasanudin Gowa beralamat di Jl.Matahari No.04

Sungguminasa, Batangkaluku,Kec.Somba Opu, Kab, Gowa,

Sulawesi Selatan, dengan kode pos 92111. Tlp.(0411) 5057182.

Secara geografis keberadaan SD Hasanudin Gowa cukup bagus

(strategis) karena letak sekolah berada di tengah-tengah rumah

warga dan di depan kampus STIK Famika Makasar. SD

Hasanudin Gowa berada dalam satu lingkungan yang sama

dengan SMP DAN SMA Hasanudin Gowa sehingga membuat

sekolah itu selalu terlihat ramai ketika aktifitas sekolah.

SD Hasanudin Gowa menyediakan listrik untuk membantu

kegiatan belajar mengajar. Sumber listrik yang digunakan oleh SD

Hasanudin Gowa berasal dari PLN. Pembelajaran di SD

Hasanudin Gowa dilakukan pada pagi. Dalam seminggu,

pembelajaran dilakukan selama 6 hari.

46
SD Hasanudin Gowa memiliki tenaga pengajar sebanyak 12

orang yang terdiri dari 10 guru, 1 staf dan 1 kepala sekolah dan

memiliki fasilitas pendukung seperti :

a. Ruang belajar

b. Ruang kepala sekolah

c. Ruang guru

d. Kantin sekolah

e. Sanitasi siswa

f. Kamar mandi/wc

g. Sarana olahraga, seperti lapangan sepak bola, bola voley

Dan batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara batasan dengan permukiman warga

b. Sebelah barat berbatasan dengan permukiman warga

c. Sebelah selatan berbatasan dengan permukiman warga

d. Sebelah timur berbatasan dengan Kampus STIK Famika

Makasar

3. Analisa variabel yang diteliti

a. Analisa Univariat

A. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
SD Hasanudin Gowa

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Presentase (%)

47
Perempuan 15 50.0 %

Laki-laki 15 50.0 %

Total 30 100.0 %

Sumber:Data Primer 2022

Pada table 5.1 Hasil penelitian yang telah dilakukan di SD

Hasanudin Gowa berdasarkan frekuensi menurut jenis kelamin

dari 30 responden terdapat perempuan 15 orang (50.0%) dan

laki-laki 15 rang (50.0%)

B. Karakteristik responden berdasarkan umur

Table 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
SD Hasanudin Gowa
Umur (Tahun) Frekuensi (f) Presentase (%)

9-11 Tahun 28 93.3%

>12 Tahun 2 67%

Total 30 100.0%

Sumber: Data Primer 2022


Pada tabel 5.2 hasil penelitian yang telah di lakukan di SD

Hasanudin Gowa di peroleh distribusi frekuensi responden

menurut tingkat umur responden pada rentang umur 9-11

tahun yaitu 28 responden (93.3%), dan rentang umur >12

tahun yaitu 2 responden (67%).

C. Karakteristik responden berdasarkan kelas

48
Tabel 5.3
Distribusi Resonden Berdasarkan Kelas SD Hasanudin
Gowa

Pre-Test Frekuensi (f) Presentase (%)


Baik 15 50.0 %
Kurang 15 50.0 %
Total 30 100.0 %

Kelas Frekuensi (f) Presentase (%)

4 15 50.0%

5 15 50.0%

Total 30 100.0%

Sumber: Data Primer 2022

Pada tabel 5.3 Hasil penelitian yang telah di lakukan di SD

Hasanudin Gowa beredasarkan frekuensi menurut kelas dari

30 responden terdapat kelas 4 15 orang (50.0%) dan kelas 5

15 orang (50.0%).

a. Data Khusus

1. Karakteristik responden berdasarkan Pre-Test

Tabel 5.4
Distribusi Responden Menurut Pre-Tes hasanudin Gowa
Kelas Frekuensi Presentase (%)
4 15 50.0%
5 15 50.0%
Total 30 100.0%

49
Sumber : Data Primer 2022

Pada tabel 5.4 Hasil penelitian yang telah dilakukan SD

Hasanudin Gowa menunjukan bahwa berdasarkan frekuensi

menurut Pre-Test dari 30 responden termasuk kriteria baik

sebanyak 15 responden (50,0 %), dan kriteria kurang sebanyak

15 responden (50,0 %).

2. Karakteristik responden berdasarkan Post-Test

Tabel 5.5

Distribusi Responden Menurut Post-Test SD Hasanudin Gowa

Post-Test Frekuensi (f) Presentase (%)

Baik 25 83.3 %

Kurang 5 16.7 %

Total 30 100.0 %

Sumber : Data Primer 2022

Pada tabel 5.5 Hasil penelitian yang telah dilaukan di SD

Hasanudin Gowa diketahui terjadi peningkatan jumlah

50
responden sesudah edukasi, berdasarkan frekuensi menurut

Post-Test dari 30 responden yang termasuk kriteria baik

sebanyak 25 responden (83,3 %), dan kriteria kurang sebanyak

5 responden (16,7%).

b. Analisa Bivariat

Tabel 5.6

Analisis Pengaruh Edukasi Tentang Pengetahuan Perilaku


Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Penggunaan Jamban Pada
Anak Usia Sekolah Di SD Hasanudin Gowa

Pengaru Pengetahuan PHBS penggunaan Total


h Jamban
Edukasi Baik Kurang
F % f % N %
Baik 14 46,7 1 3,3 15 50.0
Kurang 11 36,7 4 13,3 15 50.0
Total 25 83,3 5 16,7 30 100.0
Sumber: Data Primer 2022

Berdasarkan hasil dari Tabel 5.6 yang merupakan tabel

tabulasi silang antara variabel independen dan variabel

dependen. Dari 30 responden dapat diketahui bahwa pada

kategori Pengaruh Edukasi baik dan kategori Pengetahuan

PHBS Penggunaan Jamban baik sebanyak 14 responden

51
(46,7%) sesudah tindakan edukasi, kategori Pengaruh Edukasi

baik tetapi Pengetahuan PHBS Penggunaan Jamban kurang

sebanyak 1 responden (3,3%) sesudah tindakan edukasi,

kategori Pengaruh Edukasi kurang tetapi Pengetahuan PHBS

Penggunaan Jamban baik sebanyak 11 responden (36,7%)

sebelum tindakan edukasi, kategori Pengaruh Edukasi kurang

dan Pengetahuan PHBS Penggunaan Jamban kurang

sebanyak 4 responden (13,3%) sebelum tindakan edukasi.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.6 diatas.

B. Pembahasan

1. Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Perilaku Hidup

Bersih Dan Sehat (PHBS) Penggunaan Jamban

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada

tanggal 27 Mei-27 Juni 2022 di SD Hasanudin Gowa Kec. Somba

Opu Kab. Gowa tahun 2022 yang di peroleh dari 30 responden

dengan tingkat pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) penggunaan jamban baik sesudah dilakukan tindakan

edukasi sebanyak 14 (46,7%) responden. Menurut asumsi peneliti

tingkat pengetahuan responden didukung oleh cara siswa

menjawab kuisioner dimana yang memiliki pengetahuan dan

pemahaman baik sesudah tindakan edukasi PHBS penggunaan

jamban. Hal ini sejalan dengan (Listanti, 2015 yang menyatakan

bahwa sebagian pengetahuan didapat melalui mata dan telinga.

52
Hasil yang di peroleh dari 30 responden memiliki

pengetahuan kurang sesudah tindakan sebanyak 1(3,3%)

responden. Menurut asumsi peneliti pengetahuan siswa dalam

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kurang setelah dilakukan

tindakan edukasi dilihat pada saat dijelaskan responden tidak

terfokus mengikuti atau mendengarkan edukasi dengan baik. Hal

ini sejalan dengan Notoatmodjo 2002 dalam Rajaratenam, dkk

(2014), menyebutkan sikap merupakan reaksi atau respon yang

masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.

Hasil penelitian dari 30 responden terdapat 11(36,7%)

responden memiliki pengetahuan baik sebelum tindakan edukasi.

Menurut asumsi peneliti dasar pengetahuan yang baik akan lebih

baik lagi setelah diberikan pemahaman setelah edukasi PHBS

penggunaan jamban, karena akan menghasilkan perilaku yang

positif pula. Hal ini sejalan dengan (Listiani, 2015) dampaknya bagi

orang yang berwawasan yaitu, perubahan perilaku, hal ini berarti

semakin baik pengetahuan seseorang maka perilakunya pun

semakin baik.

Hasil penelitian pada dari 30.responden terdapat 4(13,3%)

responden memiliki pengetahuan kurang sebelum tindakan

edukasi. Menurut asumsi peneliti hal ini disebabkan karena

pengetahuan siswa terkait apa itu jamban sehat dan PHBS

penggunaan jamban masih kurang akibat kurangnya minat belajar

53
siswa. Hal ini sejalan dengan (Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,

2012; 63). Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu

amat tergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik.

Berdasarkan uji alternative Wilcoxon Test untuk kategori

analisis pengaruh edukasi terhadap pengetahuan perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) penggunaan jamban pada anak usia

sekolah di SD Hasanudin Gowa Tahun 2022 diperoleh nilai p=

0,004 lebih kecil dari p< 0,05. Jadi hipotesis nol Hₒ ditolak dan

hipotesis alternative Hₐ diterima, ini berarti ada pengaruh edukasi

terhadap pengetahuan siswa dalam perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) penggunaan jamban pada anak usia sekolah di SD

Hasanudin Gowa Tahun 2022.

Menurut asumsi peneliti, setelah dilakukan edukasi

kesehatan, pengetahuan responden yang kurang menjadi baik dan

baik menjadi meningkat. Hal ini didukung oleh proses kegiatan

edukasi yang telah dilakukan dengan cara menyebarkan leflet

tentang Jamban Sehat dan menanamkan keyakinan, sehingga

siswa tidak hanya sadar, tahu dan mengerti. Tetapi mau dan juga

melakukan suatu anjuran yang ada pengaruhnya dengan edukasi

kesehatan seperti menyiram jamban/wc setiap kali buang air besar

hingga bersih dan mencuci tangan dengan cara 6 langkah cuci

tangan menggunakan sabun antiseptik dan bilas hingga bersih.

54
Bukan seperangkat prosedur yang harus dilakukan atau

suatu prosedur yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya

merupakan pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk mengubah

perilaku yang memiliki tiga dimensi yakni mengubah perilaku

negative (tidak sehat), menjadi perilaku positif (sesuai dengan nilai-

nilai kesehatan), mengembangkan perilaku positif, dan memelihara

perilaku yang sudah positif (Notoatmodjo, 2010).

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada

tanggal 27 Mei- 27 Juni 2022 di SD Hasanudin Gowa Kec,Somba

Opu, Kab. Gowa dengan sampel sebanyak 30 responden dipeoleh

data yaitu:

1. Terdapat 15 responden (50%) memiliki pengetahuan yang baik,

dan kurang sebanyak 15 responden (50%) maka pengetahuan

siswa sebanding. Dan setelah dilakukan tindakan edukasi

pengetahuan siswa meningkat, dari 30 responden terdapat 25

responden (83,3%) yang memiliki pengetahuan baik dan

kurang sebanyak 5 responden (16,7%). Data hasil uji

alternative Wilcoxon Test di peroleh nilai p = 0,004 < 0,05.

55
Sehingga ada pengaruh edukasi terhadap pengetahuan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) penggunaan jamban.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh mengenai pengaruh

edukasi terhadap pengetahuan (PHBS) Penggunaan jamban, maka

di sarankan sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada para guru dan orang tua siswa SD

Hasanudin Gowa Kec, Somba Opu Kab. Gowa untuk

memberikan pendidikan dini yang benar, tepat dan religius

tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada siswa

sekolah dasar agar tercipta perilaku yang positif sejak dini

dalam dalam memelihara kesehatan dan mengoptimalkan

pengetahuan yang diperoleh, khususnya mengenai perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) penggunaan jamban dan

memelihara kesehatan diri yaitu dengan mencuci tangan

menggunakan sabun antiseptik ketika selesai BAB/BAK agar

terhindar dari kuman.

2. Diharapkan bagi instansi kesehatan untuk lebih memperbanyak

bahan bacaan atau brosur kesehatan yang di tempelkan di

mading sekolah agar siswa bisa dengan memperoleh informasi

tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar siswa

dapat mengetahui pentingnya menjaga kesehatan

56
terkhususnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

penggunaan jamban.

3. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi pemacu kepada tenaga

kesehatan khususnya perawat, agar dapat memperbanyak

edukasi dalam meningkatkan pengetahuan bagi anak usia

sekolah (SD) tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

penggunaan jamban.

Daftar Pustaka

Ahmad Susant. 2015. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah


Dasar Jakarta: Prenada Media

Blegur A.Y dan Purnama I.G .H.2014. Evaluasi Pencapaian Sanitasi


Total Berbasis Masyarakat pilar pertama di Wilayah Kerja
puskesmas Kawangu Kab. Sumba Timur Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Universitas Urayana

Chaerunisa, Fifi. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mmempengaruhi


Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan
Publik. Jurnal Audit dan Akuntansi, fakultas Ekonomi
Universitas Tanjungpura.

Cahyaningrum, Riesti (2016) TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU


HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP
KEBERSIHAN SISWA PRIBADI KELAS IV DAN V SD NEGERI
KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016-S1 Thesis,
Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Desmita, 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung PT


Remaja Rosdakarya

57
Depkes, RI, 2008., Informasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman. Ditjen P2PL Informasi

Dinkes Sulsel Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan


Tahun 2015. Makasar Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan: 2015

Desiyanto, Jannah.2013.Efektifitas Mencuci Tangan Menggunakan


Cairan Pembersih Tangan Antiseptik (Hand Sanitizer)
Terhadap Angka Kuman. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, volume7, nomor 2, Pp. 55-112

Ester South, A. (2018). Pola konsumsi air pada perumahan teratur:


studi kasus konsumsi air di perumahan griya Serpong
Tangerang Selatan. Jurnal Ecolab, 12(2), 62-70.
doi://10.20886/jklh.2018.12.2.62-70.

Evayanti, Purna, Aryana. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan


Dengan Kejadian Diare Pada Balita Yang Berobat Kebadan
Rumah Sakit Umum Tahanan. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Volume4, nomer 2 PP.134-139

Gani , I., & Amalia, S, (2015). Alat Analisis Data:Aplikasi Statistik


Untuk Penelitian Bidang Ekonomi Dan Sosial. Yogyakarta:
penerbit Andi.

Ibrahim dan Nur 2013. Karakteristik model pembelajaran PBL.


Jogjakarta : PT.Bumi Aksara.

Janis, IV. 2012. Perilaku Hidup Bersih Pada Anak Usia Sekolah.
Rineka Cipta: Jakarta

Jelantik, Astarini. 2015. Hubungan Pengetahuan Sikap, Dan


Ketersediaan Sarana Dengan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai
Sabun Untuk Mencegah Diare Dan ISPA Pada Ibu Rumah
Tangga Di Kelurahan. Ampenan Tengah Kota Mataram. Media
Ilmiah Volume 9, nomer 1, PP.48-51

Kemenkes. 2018 . Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta:


Kementrian Kesehatan RI.

Kemenkes RI (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017.


Jakarta. Kemenkes: RI

Kemenkes. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun. 2018

58
Kementrian Kesehatan RI .(2018). Riset Kesehatan Dasar Jakarta:
Kemenkes RI Dinkes: Pada tanggal 02 Januari 2021

Kurniawan, H.(2017). Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Pada


Anak Di Panti Asuhan Melalui Edukasi Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat. Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS, 3(1): 9-16

Kyle, T & Carman,s . (2017). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Usia Sekolah. Rineka Cipta: Jakarta

Mariyam, Nurhaeni, N, Besral. (2011). Pengaruh Guided Imagery


Terhadap Tingkat Nyeri Anak Usia 7-13 tahun saat dilakukan
pemasangan Infus, di RSUD Kota Semarang Tesis Fakultas
Megister Keperawatan Permintaan Keperawatan Anak :
Universitas Indonesia

Mintarti Indartini dan ML Endang Edi Rahaju, (2017). Pengaruh


Lokasi Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Konsumsi dalam Melakukan Kunjungan Wisata Medium
Ngumbul Square. Jurnal Ekomaks, 1(5).p.1-30.

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, cet XII;Jakarta:Rajawali Pers, 2012

Muslim,M,K. (2018). Tingkat Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih


Sehat (PHBS) Terhadap Kebersihan Pribadi Siswa Kelas IV
dan V Madrasah Salafiyah Ibtidaiyah (Msi) 01 Kauman
Pekalongan Tahun 2018.Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Penjas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri
Yogyakarta.Yogyakarta

Nuovi, Listanti, (2015). Pengetahuan Keluarga Dengan Upaya


Pencegahan Pada Siwa SMA 5 Palu Rineka Cipta: Jakarta

Nugraha M.F.2015. Dampak program Sanitasi Total Berbasis


Masyarakat (STBM) pilar pertama di Desa Gucialit Kecamatan
Gucialit Kabupaten Lumajang. Fisip Universitas Airlangga.
Surabaya

Nursyaidah. (2016). Efektifitas Metode Bercerita dengan Buku Cerita


Bergambar Berbasis Islam dalam Membina Akhlak Siswa SDIT
Bunayya Padangsidimpuan. Tazkir Vol. 02 No. 7 Januari-Juni,
1-16.

Nurmalawati, N.I.M. (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan


dengan Penggunaan Jamban oleh Masyaraka di Desa Kaway
XVI Kabupaten Aceh Barat. Universitas Teuku Umar Meulaboh.

59
Notoatmodjo S. 2012. Pendidikan Kesehatan dengan Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, S 2010 Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta PT


Rineka Cipta

Ocbrianti, H. 2012. Partisipasi Masyarakat Terhadap Posyandu


dalam Upaya Pelayanan Kesehatan Balita. Skripsi. Httpp
://lomtar.ui.ac.id/filr?=digital/20280831-
%20Ocbrianto.pdf[akases tanggal 1 September 2012].

Otaya, G. L. (2013). Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Masyarakat


Terhadap Penggunaan Jamban Keluarga (studi Kasus di Desa
Ilomanga Kecamatan Tobango Kabupaten Gorontalo). IAIN
Sultan Amai Gorontalo.

Utami, T. N., et al. (2015) Perspektif Kesehatan Masyarakat Teori


dan Aplikasi. Yogyakarta: Budi Utama.

Proverawati: A, Rahmawati: E, 2016 PHBS (Perilaku Hidup Bersih


dan Sehat) Yogyakarta: Nuha.Media

Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan Republik


Indonesia.(2014). Promosi Kesehatan Di
Sekolah,Jakarta:Depkes RI.

Rohmah, Nikmatur, 2016. Hubungan Antara PHBS Penggunaan Air


Bersih Dan Jamban Sehat Di Rumah Tangga Dengan Kejadian
Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas. Sekardongan
Kabupaten Sudoarjo, Skripsi Surabaya Universitas Airlangga.
Ronaldi Paladiang, (2019). Determinan Perilaku PHBS BABS.

Rajaratenam, S, G, Martini, R, D, & Lipoeto, N.I. (2014) Hubungan


Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan
Pencegahan Osteoporosis Pada Wanita Usila Di Kelurahan
Jati. Jurnal Ksehatan Andalas, 3(2)

Raksanagara, A. (2015). Perilaku hidup bersih dan sehat sebagai


determinan kesehatan yang penting pada tatanan rumah
tangga di kota Bandung. Jurnal Sistem Kesehatan,1(1).

Qudsiyah, W. A., Pujiati, R. S., & Ningrum, P.T. (2015). Faktor-faktor


yang berhubungan dengan Tingginya angka open defection
(OD) di Kabupaten Jember (studi di desa Sumber Kalong

60
Kecamatan Kalisat). E-Jurnal pustaka kesehatan, 3(2), 362-
369. Avalaible from:
https://jurnal.unej.ac.id./index.php/JPK/articlle/view/2679

Rohmah, N,& Syahrul, F. (2017). Hubungan Kebiasaan Mencuci


Tangan dan Penggunaan Jamban Sehat dengan Kejadian
Diare Balita. Jurnal Berkala Epidomologi Vloume 5 Nomor 1,
96-106.

Sriyono, 2015, Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pemahaman


Masyarakat Tentang Ikan Berformalin Terhadap Kesehatan
Masyarakat, Faktor exacta 8(1) 79-91
World Health Organization (WHO). 2015. 25 Years Progres On
Sanitation and Drinking Water. Geneva.

WGO.2013.Accute diarrhea in adults and children: a global


perspective. World Gastroenterology Organisation Global
Guidelines.2012.

Yunida, Shara Monica. 2018. “Perilaku Penggunaan Air Sungai


(Studi di Wilayah Kerja Puskersmas Martapura 2).” Indonesian
Journal of Public Health,13(12):232-43.

KUISIONER
A. Identitas :
Inisial :
Umur :
Pendidikan :
Kelas :
Jenis kelamin :
Laki-Laki
Perempuan
B. Petunjuk pengisian :
Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan memberikan
tanda checklist (√) pada kolom yang ada di sebelah kanan dengan
sejujur-jujurnya sesuai pendapatmu. Alternative jawaban terdiri dari
2 pilihan, yaitu Ya dan Tidak.

NO Pertanyaan Jawaban

61
ya Tidak
1 Buang air besar sembarangan merupakan
perilaku yang tidak sehat
2 Buang air besar adalah suatu tindakan
membuang kotoran/ tinja disungai, diladang, dll
3 Buang air besar sembarangan dapat
menimbulkan salah satu penyakit yaitu diare
4 Buang air sembarangan dapat menimbulkan
bau yang tidak sedap
5 Buang air besar dapat menggangu kesehatan
6 Jamban yang tidak sehat dapat mencemari
sumber air minum
7 Buang air besar dijamban merupakan cara
untuk menghindari berbagai macam penyakit
8 Buang air besar dijamban merupakan salah
satu cara untuk membiasakan diri
9 Membangun jamban harus > 10 meter dari
sumber air minum
10 Manfaat dari buang air besar dijamban dapat
menjaga kesehatan tubuh

62
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PENGGUNAAN JAMBAN DI SEKOLAH DASAR HASANUDIN
GOWA

OLEH :
MARTAFINA JAWAR
120201804

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASAR
2022

63
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Penggunaan Jamban
Sub Pokok Bahasan
 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
 Indikator Penggunaan Jamban di Sekolah
 Metode Bercerita
Hari/Tanggal : 6 Juni 2022
Waktu/jam : 30 menit/
Sasaran : Siswa SD Kelas 4 dan 5
Tempat : SD Hasanudin Gowa

I. Latar belakang
Anak adalah pribadi yang unik. Ia bukanlah seorang dewasa yang
bertubuh kecil. Namun ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa
pertumbuhan, baik secara fisik, mental dan intelektual. Sehat merupakan
sebuah hasil yang memerlukan proses atau usaha. Memahami arti
pentingnya kesehatan diri harus dimulai sejak dini, agar hasil itu bisa
dirasakan di kemudian hari. Pendidikan kesehatan harus diajarkan sejak
dini pada anak, karena anak sehat menjadi cerminan keluarga yang juga
sehat.
Dalam memberikan Pendidikan kesehatan pada anak, seringkali
orang tua dan guru hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja.
Padahal, ini tidak hanya membahas pada fisik tubuh, tetapi juga berkaitan
dengan kesehatan mental, perubahan sikap, perubahan kebiasaan dan
perubahan cara pandang.
Pencegahan dan penyadaran harus menjadi prioritas utama. Kita
sebaiknya mengatakan pada anak-anak tentang cara mencegah dan

64
melindungi diri dari sakit. Kita perlu mengajarkan hal-hal yang kecil dan
sederhana yang dapat mereka lakukan sendiri tentang kesehatan.
II. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan edukasi diharapkan peserta lebih memahami
dan lebih mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Penggunaan Jamban di Sekolah
III. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendengarkan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) penggunaan jamban diharapkan peserta mampu:
1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
penggunaan jamban di sekolah secara sederhana
2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku
hidup bersih dan sehat pengunaan jamban di sekolah
3. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat penggunaan
jamban di sekolah
4. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik
5. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku
hidup bersih dan sehat penggunaan jamban
6. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari
aplikasi perilaku bersih dan sehatpenggunaan jamban
7. Mengetahui dan menjelaskan dampak apa saja yang dapat
timbul jika perilaku hidup bersih dan sehat penggunaan jamban
di sekolah tidak dijalankan dengan baik.
IV. Teknik Edukasi
V. Media

Media : lembar balik / Leaflet


Materi : Terlampir

VI. Kegiatan Edukasi

65
N Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu
o Penyuluhan
1. Pembukaan a. Membuka a. Menjawab salam 5
kegiatan dengan b. Mendengarkan
menit
mengucap salam c. Memperhatikan
b. Memperkenalkan d. Memperhatikan
diri e. Memperhatikan
c. Menyampaikan f. Memperhatikan
topik dan tujuan
dari edukasi
d. Kontrak waktu
e. Menyebutkan
materi yang akan
diberikan

2. Isi Memberi penjelasan peserta 10


tentang : mendengarkan
menit
1. Pengertian penjelasan yang
perilaku diberikan dan
hidup bersih memperhatikan.
dan sehat
penggunaan
jamban
2. Indikator
perilaku
hidup bersih
dan sehat
penggunaan
jamban di
sekolah
3. Siapa saja
yang harus
menjalankan
perilaku
hidup bersih
dan sehat
penggunaan
jamban di
sekolah
4. Cara
mencuci
tangan yang
baik
5. Tujuan dan

66
manfaat
perilaku
hidup bersih
dan sehat
penggunaan
jamban di
sekolah
6. Dampak
buruk tidak
melakukan
perilaku
hidup bersih
dan sehat
penggunaan
jamban di
sekolah
3. Evaluasi a. Kesempatan a. Peserta bertanya 10
peserta untuk b. Peserta menjawab
menit
bertanya
b. Edukasi bertanya
pada peserta

4. Terminasi a. Pembagian a. Menerima leaflet 5


b. Memperhatikan
leaflet menit
c. Mendengarkan
d. Menjawab salam
b. Kesimpulan
c. Mengucap terima
kasih atas
perhatian peserta
d. Mengucap salam
penutup

VII. Pengorganisasian
a. Penyaji (pembawa acara/menjelaskan materi)
VIII. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada
tujuan yang di tetapkan.

67
Kriteria evaluasi sebagai berikut :
1. Evaluasi struktur
a. Semua peserta hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di SD
Hasanudin Gowa
c. Pengorganisasian edukasi dilakukan hari sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi edukasi
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan
selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan edukasi
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mengerti tentang perilaku hidup bersih dan
sehat penggunaan jamban
b. Dapat menyebutkan pengertian, indikator, siapa saja
yang harus melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat penggunaan jamban di sekolah,tujuan dan
manfaat perilaku hidup bersih dan sehat penggunaan
jambandan dampak buruk tidak melakukan perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU


HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PENGGUNAAN JAMBAN

A. Pengertian PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Sekolah adalah
kebiasaan/ perilaku positif yang dilakukan oleh setiap siswa,
guru,penjaga sekolah,petugas kantin sekolah, orang tua siswa dan
lain-lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya secara dalam menjaga lingkungan
sehat di sekolah.

68
1. Indikator
Indikator PHBS di Lingkungan Sekolah antara lain:
1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
2. Mengonsumsi jajanan sehat
3. Menggunakan jamban bersih dan sehat
4. Olahraga teratur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di lingkungan sekolah
7. Membuang sampah pada tempatnya
8. Melakukan kerja bakti bersama warga di lingkungan sekolah
untuk menciptakan lingkungan yang sehat
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan
menggunakan sabun
CTPS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk
membersihkan tangan dari kotoran dan membunuh kuman
penyebab penyakit yang merugikan kesehatan. Mencuci tangan
yang baik membutuhkan beberapa peralatan berikut: sabun
antiseptik, air bersih, dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk
hasil yang maksimal disarankan untuk mencuci tangan selama
20-30 detik.
2). Langkah-langkah mencuci tangan:
a. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir
b. Gunakan sabun secukupnya
c. Usap-usap kedua telapak tangan
d. Gosok semua selas-sela jari
e. Usap-usap kedua punggung tangan
f. Gosok jari dan kuku tangan kanan ke telapak tangan kiri,
lakukan sebaliknya
g. Bersihkan ibu jari
h. Bersihkan pergelangan tangan
i. Bilas kedua tangan kita dengan air bersih

69
j. Keringkan tangan kita dengan menggunakan handuk atau
lap tangan
k. Jangan lupa unttuk mematikan kran air setelah mencuci
tangan
Ada 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun, diantaranya
sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang
bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan
makanan. Kebiasaan CTPS yang bersih dan teratur dapat
menjauhkan kita dari bakteri dan kuman penyebab penyakit yang
ikut masuk ke dalam tubuh melalui makanan, misalnya diare.

3). Menggunakan jamban yang bersih dan sehat


Bagaimana Cara Menggunakan Jamban Dengan Benar ?
a. Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban
dengan benar, yaitu bila menggunakan jamban duduk jangan
berjongkok karena kaki /alas kaki akan mengotori jamban
b. Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan buang
air besar
c. Membuang sampah pada tempatnya, agar jamban tidak
tersumbat dan penuh dengan sampah
d. Mengingatkan siswa/i dan penjaga sekolah untuk mengawasi
dan memastikan
e. Jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.

4). Bagaimana Cara Memeliharanya ?


a. Membersihkan lantai jamban dan menghindari terjadi
genangan air
b. Membersihkan jamban secara teratur sehingga ruang
jamban dalam keadaan bersih dan tidak ada kotoran didalam
jamban, tidak ada serangga (kecoa,lalat) dan tikus yang
berkeliaran

70
c. Selalu tersedia alat pembersih (sabun,sikat dan air bersih )
d. Apabila ada kerusakan segera diperbaiki

5). Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar Dijamban Sekolah
Mengapa harus memakai jamban saat buang air kecil dan
buang air besar ?
a. Untuk mmenjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan
tidak berbau.
b. Supaya tidak mencemari sumber air yang ada sekitarnya.
c. Agar tidak mengundang datangnya lalar atau serangga yang
dapat menjadi penular penyakit seperti diare, kolera, disentri,
thypus, cacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan,
penyakit kulit dan keracunan.

6). Bagaimana jamban yang sehat itu ?


a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air
minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter )
b. Tidak berbau
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
d. Tidak mencemari tanah sekitarnya
e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Penerangan dan ventilasi cukup
h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
i. Tersedia air dan luas ruangan memadai
j. Tersedia air,sabun dan alat pembersih

B. Tujuan dan Manfaat PHBS di Sekolah


1) Tujuan
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan

71
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi
guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui
pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan
masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-
cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan
meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup
sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih dan
sehat.12 Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada
upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih
sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan
paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan,
keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat
dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas
kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

2) Manfaat
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya
sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman
penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang
berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai
institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik
minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja
pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan
sekolah sehat bagi daerah lain.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta.
Notoadmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,, Jakarta :
Rineka Cipta.

72
LEAFLET

SYARAT JAMBAN SEHAT


APA ITU JAMBAN
JAMBAN  Tidak mencemari
SEHAT?
sumber air minum
SEHAT (jarak antara sumber
Jamban adalah suatu air minum dengan
ruangan yang mempunyai lubang
fasilitas pembuangan kotoran penampungan
manusia yang terdiri atas minimal 10 meter)
 Tidak berbau
tempat jongkok atau tempat
 Kotoran tidak dapat
duduk dengan leher angsa atau
dijamah oleh
tanpa leher angsa (cemplung) serangga dan tikus
yang dilengkapi dengan unit  Tidak mencemari
penampungan kotoran dan air tanah di sekitamya
untuk membersihkannya  Mudah dibersihkan
dan aman digunakan
 Dilengkapi dinding
dan atap pelindung
 Penerangan dan
ventilasi cukup
 Lantai kedap air dan
luas ruangan
Disampaikan Oleh : memadai
73  Tersedia air dan
Martafina Jawar
sabun,
120201804
MANFAAT
JENIS JAMBAN
JAMBAN
GANGGUAN
YANG
1. Jamban cemplung TIMBUL
Jamban yang
penampungannya berupa  Menjaga lingkungan bersih, AKIBAT
lubang yang berfungsi sehat dan tidak berbau BAB
menyimpan dan meresapkan  Tidak mencemari sumber air
cairan kotoran/tinja ke dalam SEMBARANGN
yang ada di sekitamya.
tanah dan mengendapkan  Tidak mengundang
kotoran ke dasar lubang.
datangnya lalat atau
Untuk jamban cemplung
serangga yang dapat
diharuskan ada penutup agar
tidak berbau. menjadi penular penyakit GATAL-
Diare, Kolera Disentri, GATAL
Thypus, kecacingan,
penyakit saluran
pencernaan, penyakit kulit
dan keracuanan.

2. Jamban tangki septik/leher


DIARE
angsa
Jamban berbentuk leher
angsa yang penampungannya
berupa tangki septik kedap air
yang berfungsi sebagai wadah 74
proses
penguraian/dekomposisi
kotoran manusia
75
Lampiran 1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tahun 2021
No
. Jenis Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengenal Masalah √ √

2 Pengajuan Judul √ √ √
Mengumpulkan
3 √ √
Referensi
4 Menyusun Proposal √ √

5 Asistensi Proposal √ √ √ √

6 Seminar Proposal √

7 Revisi Proposal √ √ √

8 Pelaksanaan Riset √ √ √ √

9 Asistensi Skripsi √ √ √

10 Seminar Skripsi √

11 Revisi Skripsi √ √
77
Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN RESPONDEN

Kepada Yth,
Bapak/Ibu ..................
Di –
Tempat.

Dengan hormat,
Saya bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Martafina Jawar
NIM : 120201804
Alamat : Jl. Kenanga 2, Kel. Batangkaluku Kec. Somba Opu.
Saya adalah mahasiswa program pendidikan S-1 Keperawatan STIK
FAMIKA Makassar yang akan mengadakan penelitian tentang “PENGARUH
EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT (PHBS) PENGGUNAAN JAMBAN PADA ANAK USIA SEKOLAH
DI SD HASANUDIN GOWA”.
Saya sangat mengharapkan partisipasi saudara/saudari dalam
penelitian ini demi kelancaran pelaksanaan penelitian, dan saya akan
menjamin kerahasiaan dan segala bentuk informasi yang di berikan, dan
apabila ada hal-hal yang masih ingin ditanyakan, saya memberikan
kesempatan yang sebesar-besarnya untuk meminta penjelasan dari peneliti.
Demikian penyampaian dari saya, atas perhatian dan kerjasamanya
saya mengucapkan terima kasih.

Sungguminasa,..........2021
Peneliti,

(Martafina Jawar )

1
Lampiran 3

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

(Inform Consent)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama (inisial) :

Umur :

Pekerjaan :

Alamat :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa setelah mendapatkan

penjelasan penelitian dan memahami informasi yang diberikan oleh peneliti

serta mengetahui tujuan dan manfaat dari penelitian, maka dengan ini saya

secara sukarela bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh

kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Sungguminasa,................................2021

yang menyatakan

(.........................)

2
3
MASTER TABEL
PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (PHBS) PENGGUNAAN JAMBAN PADA ANAK USIA SEKOLAH
DI SD HASANUDIN GOWA
A. IDENTITAS

NR INISIAL JENIS KELAMIN UMUR PENDIDIKAN KELAS


1 C PEREMPUAN 10 SD 4
2 S PEREMPUAN 10 SD 4
3 D PEREMPUAN 9 SD 4
4 L PEREMPUAN 10 SD 4
5 I PEREMPUAN 9 SD 4
6 E PEREMPUAN 10 SD 4
7 R LAKI-LAKI 10 SD 4
8 D LAKI-LAKI 10 SD 4
9 O LAKI-LAKI 10 SD 4
10 G LAKI-LAKI 10 SD 4
11 E LAKI-LAKI 10 SD 4
12 P PEREMPUAN 10 SD 4
13 C PEREMPUAN 11 SD 4
14 S PEREMPUAN 10 SD 4
15 F LAKI-LAKI 10 SD 4
16 P PEREMPUAN 11 SD 5
17 A PEREMPUAN 11 SD 5
18 L LAKI-LAKI 11 SD 5

1
19 H LAKI-LAKI 11 SD 5
20 I PEREMPUAN 10 SD 5
21 O LAKI-LAKI 11 SD 5
22 S LAKI-LAKI 13 SD 5
23 G LAKI-LAKI 11 SD 5
24 D LAKI-LAKI 10 SD 5
25 A PEREMPUAN 10 SD 5
26 I LAKI-LAKI 11 SD 5
27 T LAKI-LAKI 11 SD 5
28 N PEREMPUAN 11 SD 5
29 R LAKI-LAKI 12 SD 5
30 A PEREMPUAN 11 SD 5

2
KUISIONER PENELITIAN
PRE- TEST POST-TEST
T T
O O
IN P T IN P T
N ISI P P P P P P P P P 1 A K. N ISI P P P P P P P P P 1 A K.
O AL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 L O O AL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 L O
BAI BAI
1 C 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 K 1 C 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 K
KU KU
RA RA
2 S 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 4 NG 2 S 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 4 NG
KU
RA BAI
3 D 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3 NG 3 D 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 5 K
BAI BAI
4 L 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 K 4 L 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 K
KU KU
RA RA
5 I 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 4 NG 5 I 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 4 NG
KU KU
RA RA
6 E 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 4 NG 6 E 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 4 NG
KU KU
RA RA
7 R 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 NG 7 R 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 NG
BAI BAI
8 D 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 K 8 D 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 5 K
9 O 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 4 KU 9 O 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 BAI
RA K

3
NG
KU
1 RA 1 BAI
0 G 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 3 NG 0 G 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 6 K
1 BAI 1 BAI
1 E 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 K 1 E 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 K
KU
1 RA 1 BAI
2 P 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 4 NG 2 P 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 K
1 BAI 1 BAI
3 C 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 K 3 C 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 K
1 BAI 1 BAI
4 S 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 6 K 4 S 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 6 K
KU
1 RA 1 BAI
5 F 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4 NG 5 F 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 K
1 BAI 1 BAI
6 P 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 K 6 P 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 K
KU
1 RA 1 BAI
7 A 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 4 NG 7 A 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 K
1 BAI 1 BAI
8 L 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 K 8 L 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 K
KU
1 RA 1 BAI
9 H 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 4 NG 9 H 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 5 K
2 BAI 2 BAI
0 I 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 K 0 I 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 6 K
2 BAI 2 BAI
1 O 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 K 1 O 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 6 K

4
KU
2 RA 2 BAI
2 S 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3 NG 2 S 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 K
2 BAI 2 BAI
3 G 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 K 3 G 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 K
KU
2 RA 2 BAI
4 D 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 3 NG 4 D 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7 K
2 BAI 2 BAI
5 A 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 K 5 A 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 K
2 BAI 2 BAI
6 I 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 K 6 I 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 5 K
2 BAI 2 BAI
7 T 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 K 7 T 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 6 K
KU
2 RA 2 BAI
8 N 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 4 NG 8 N 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 K
2 BAI 2 BAI
9 R 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 K 9 R 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 K
KU KU
3 RA 3 RA
0 A 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 4 NG 0 A 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 4 NG

5
Correlations

PERTANY PERTANY PERTANY PERTANY PERTANY PERTANY PERTANY PERTANY PERTANY PERTANY
AAN 1 AAN 2 AAN 3 AAN 4 AAN 5 AAN 6 AAN 7 AAN 8 AAN 9 AAN 10 TOTAL

PERTANYAAN Pearson
1 .302 .069 .069 .134 .268 .935** .000 .000 1.000** .652**
1 Correlation

Sig. (2-tailed) .105 .716 .716 .481 .152 .000 1.000 1.000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.302 1 .480** .480** .191 .135 .342 .318 .148 .302 .615**
2 Correlation
Sig. (2-tailed) .105 .007 .007 .311 .477 .064 .087 .436 .105 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

6
PERTANYAAN Pearson
.069 .480** 1 1.000** .397* .031 .120 .323 .167 .069 .616**
3 Correlation
Sig. (2-tailed) .716 .007 .000 .030 .871 .527 .081 .378 .716 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.069 .480** 1.000** 1 .397* .031 .120 .323 .167 .069 .616**
4 Correlation
Sig. (2-tailed) .716 .007 .000 .030 .871 .527 .081 .378 .716 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.134 .191 .397* .397* 1 .299 .196 .191 .342 .134 .550**
5 Correlation
Sig. (2-tailed) .481 .311 .030 .030 .109 .298 .311 .064 .481 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.268 .135 .031 .031 .299 1 .299 .539** .539** .268 .536**
6 Correlation
Sig. (2-tailed) .152 .477 .871 .871 .109 .109 .002 .002 .152 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.935** .342 .120 .120 .196 .299 1 .040 .040 .935** .693**
7 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .064 .527 .527 .298 .109 .833 .833 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.000 .318 .323 .323 .191 .539** .040 1 .830** .000 .561**
8 Correlation
Sig. (2-tailed) 1.000 .087 .081 .081 .311 .002 .833 .000 1.000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

7
PERTANYAAN Pearson
.000 .148 .167 .167 .342 .539** .040 .830** 1 .000 .508**
9 Correlation
Sig. (2-tailed) 1.000 .436 .378 .378 .064 .002 .833 .000 1.000 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
1.000** .302 .069 .069 .134 .268 .935** .000 .000 1 .652**
10 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .105 .716 .716 .481 .152 .000 1.000 1.000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson
.652** .615** .616** .616** .550** .536** .693** .561** .508** .652** 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .002 .000 .001 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Correlations

PERTANY PERTANY PERTANY PERTANY PERTANY PERTAN PERTAN PERTAN PERTAN PERTANY
AAN 1 AAN 2 AAN 3 AAN 4 AAN 5 YAAN 6 YAAN 7 YAAN 8 YAAN 9 AAN 10 TOTAL

PERTANYAAN 1 Pearson
1 .364* .141 .069 .134 .196 .935** .000 .167 .874** .672**
Correlation

Sig. (2-
.048 .456 .716 .481 .299 .000 1.000 .379 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN 2 Pearson
.364* 1 .463** .408* .117 -.043 .408* .263 .218 .426* .618**
Correlation
Sig. (2- .048 .010 .025 .539 .822 .025 .160 .247 .019 .000
tailed)

8
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN 3 Pearson
.141 .463** 1 .929** .331 .139 .189 .373* .000 .333 .662**
Correlation
Sig. (2-
.456 .010 .000 .074 .465 .317 .042 1.000 .072 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN 4 Pearson
.069 .408* .929** 1 .397* .109 .120 .323 -.035 .247 .608**
Correlation
Sig. (2-
.716 .025 .000 .030 .568 .527 .081 .856 .189 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN 5 Pearson
.134 .117 .331 .397* 1 .419* .196 .191 .200 .144 .520**
Correlation
Sig. (2-
.481 .539 .074 .030 .021 .298 .311 .288 .448 .003
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN 6 Pearson
.196 -.043 .139 .109 .419* 1 .223 .429* .294 .343 .480**
Correlation
Sig. (2-
.299 .822 .465 .568 .021 .237 .018 .115 .064 .007
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN 7 Pearson .935
**
.408 *
.189 .120 .196 .223 1 .040 .200 .818 **
.712**
Correlation

9
Sig. (2-
.000 .025 .317 .527 .298 .237 .833 .288 .000 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN 8 Pearson
.000 .263 .373* .323 .191 .429* .040 1 .452* .223 .521**
Correlation
Sig. (2-
1.000 .160 .042 .081 .311 .018 .833 .012 .236 .003
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN 9 Pearson
.167 .218 .000 -.035 .200 .294 .200 .452* 1 .101 .402*
Correlation
Sig. (2-
.379 .247 1.000 .856 .288 .115 .288 .012 .596 .028
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN 10 Pearson
.874** .426* .333 .247 .144 .343 .818** .223 .101 1 .771**
Correlation
Sig. (2-
.000 .019 .072 .189 .448 .064 .000 .236 .596 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson
.672** .618** .662** .608** .520** .480** .712** .521** .402* .771** 1
Correlation

Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .003 .007 .000 .003 .028 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

11
LAY OUT SPSS

Frequency Table

UMUR

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 9-10 TAHUN 28 93.3 93.3 93.3

>12 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

JENIS KELAMIN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid PEREMPUAN 15 50.0 50.0 50.0

LAKI-LAKI 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

KELAS

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 15 50.0 50.0 50.0

5 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

PRE-TEST

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 15 50.0 50.0 50.0

KURANG 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

POST-TEST

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 25 83.3 83.3 83.3

KURANG 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

1
Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengaruh edukasi *
pengetahuan PHBS 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
penggunaan jamban

Pengaruh edukasi * pengetahuan PHBS penggunaan jamban Crosstabulation

pengetahuan PHBS penggunaan


jamban

BAIK KURANG Total

Pengaruh edukasi BAIK Count 14 1 15

Expected Count 12.5 2.5 15.0

% within Pengaruh edukasi 93.3% 6.7% 100.0%

% within pengetahuan PHBS


56.0% 20.0% 50.0%
penggunaan jamban

% of Total 46.7% 3.3% 50.0%

KURANG Count 11 4 15
Expected Count 12.5 2.5 15.0

% within Pengaruh edukasi 73.3% 26.7% 100.0%

% within pengetahuan PHBS


44.0% 80.0% 50.0%
penggunaan jamban

% of Total 36.7% 13.3% 50.0%


Total Count 25 5 30

Expected Count 25.0 5.0 30.0

% within Pengaruh edukasi 83.3% 16.7% 100.0%

% within pengetahuan PHBS


100.0% 100.0% 100.0%
penggunaan jamban

% of Total 83.3% 16.7% 100.0%

2
Shapiro-Wilk test.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengaruh edukasi 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%


pengetahuan PHBS
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
penggunaan jamban

Descriptives

Statistic Std. Error

Pengaruh edukasi Mean 1.50 .093

95% Confidence Interval for Lower Bound 1.31


Mean Upper Bound 1.69

5% Trimmed Mean 1.50

Median 1.50

Variance .259

Std. Deviation .509

Minimum 1

Maximum 2
Range 1

Interquartile Range 1

Skewness .000 .427

Kurtosis -2.148 .833


pengetahuan PHBS Mean 1.17 .069
penggunaan jamban 95% Confidence Interval for Lower Bound 1.03
Mean Upper Bound 1.31

5% Trimmed Mean 1.13

Median 1.00

Variance .144

Std. Deviation .379

Minimum 1

Maximum 2

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness 1.884 .427

Kurtosis 1.657 .833

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pengaruh edukasi .337 30 .000 .638 30 .000

3
pengetahuan PHBS
.503 30 .000 .452 30 .000
penggunaan jamban

a. Lilliefors Significance Correction

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

pengetahuan PHBS Negative Ranks 11


a
6.50 71.50
penggunaan jamban - Positive Ranks 1b 6.50 6.50
Pengaruh edukasi Ties 18 c

Total 30

a. pengetahuan PHBS penggunaan jamban < Pengaruh edukasi


b. pengetahuan PHBS penggunaan jamban > Pengaruh edukasi
c. pengetahuan PHBS penggunaan jamban = Pengaruh edukasi

Test Statisticsa

pengetahuan
PHBS
penggunaan
jamban -
Pengaruh
edukasi

Z -2.887b
Asymp. Sig. (2-tailed) .004

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on positive ranks.

RELIABILITY PRE TEST

Scale : ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded a
0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

4
.804 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PERTANYAAN 1 .50 .509 30


PERTANYAAN 2 .70 .466 30
PERTANYAAN 3 .67 .479 30
PERTANYAAN 4 .63 .490 30
PERTANYAAN 5 .53 .507 30
PERTANYAAN 6 .87 .346 30
PERTANYAAN 7 .53 .507 30
PERTANYAAN 8 .73 .450 30
PERTANYAAN 9 .80 .407 30
PERTANYAAN 10 .43 .504 30

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

6.40 7.972 2.824 10

RELIABILITY POST TEST

Scale : ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded a
0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.804 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PERTANYAAN 1 .50 .509 30


PERTANYAAN 2 .70 .466 30
PERTANYAAN 3 .67 .479 30

5
PERTANYAAN 4 .63 .490 30
PERTANYAAN 5 .53 .507 30
PERTANYAAN 6 .87 .346 30
PERTANYAAN 7 .53 .507 30
PERTANYAAN 8 .73 .450 30
PERTANYAAN 9 .80 .407 30
PERTANYAAN 10 .43 .504 30

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

6.40 7.972 2.824 10

6
REGISTRASI/1291/DPM-PTSP/PENELITIAN/V/2022

PEMERINTAH KABUPATEN GOWA


DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
JL. Masjid Raya No. 38 Tlp. 0411-887188 Sungguminasa 92111

Sungguminasa, 30 Mei 2022

Kepada Yth.

Nomor : 503/496/DPM_PTSP/PENELITIAN/V/2022 Kepala Sekolah SD Hasanudin Gowa


Lamp : di_
Perihal : Rekomendasi Penelitian
tempat

Berdasarkan Surat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi SUL-SEL
Nomor : 1733/S.01/PTSP/2022 tanggal 27 Mei 2022 tentang Izin Penelitian.

Dengan ini disampaikan kepada saudara bahwa yang tersebut di bawah ini :
Nama : MARTAFINA JAWAR
Tempat/Tanggal Lahir : Watidal / 4 Juni 2000
Nomor Pokok : 120201804
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : S1 KEPERAWATAN
Pekerjaan/Lembaga : Mahasiswa (S1)
Alamat : Jl. Kenanga 2

Bermaksud akan mengadakan Penelitian/Pengumpulan Data dalam rangka penyelesaian


Skripsi/Tesis/Disetasi/Lembaga di wilayah/tempat Bapak Ibu yang berjudul “ PENGARUH EDUKASI
TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PENGGUNAAN
JAMBAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD HASANUDIN GOWA”.

Selama : 27 Mei 2022 s/d 27 Juni 2022


Pengikut :

Sehubungan hal tersebut di atas, maka pada prinsipnya kami dapat menyetujui kegiatan
tersebutdengan ketentuan :
1. Sebelum melaksanakan kegiatan kepada yang bersangkutan harus melapor kepada
Bupati Cq. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab.Gow;
2. Penelitian/Pengambilan Data tidak menyimpang dari izin yang di berikan.;
3. Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengindahkan adat
istiadat setempat;
4. Kepada yang bersangkutan wajib memakai masker
5. Kepada yang bersangkutan wajib mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Demikian disampaikan dan untuk lancarnya pelaksanaan dimaksud diharapkan bantua


seperlunya

Di tandatangani secara elektronik oleh:


a.n.BUPATI GOWA
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL
DANP ELAYANAN TERPADU SATU
PINTU
H.INDRA SETIAWAN ABBAS,S.Sos,M,.Si
Pangkat : Pembina Utama Muda
Nip : 19721026 199303 1 003

7
Tembusan Yth
1. Bupati Gowa (sebagai laporan)
2. Ketua STIK Famika Makasar di Makasar
3. Yang bersangkutan
4. Pertinggal

1. Dokumen ini diterbitkan system Sicantik Cloud berdasarkan data dari pemohon,
tersimpan dalam system Sicantik Cloud, yang menjadi tanggung jawab pemohon
2. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat
elektronik yang di terbitkan oleh BSrE-BSSN.

8
9
Dokumentasi Hasil Pengambilan Data
SD Hasanudin Gowa
Tahun 2022

Kelas 4 SD Hasanudin Gowa

10
Kelas 5 SD Hasanudin Gowa

11

Anda mungkin juga menyukai