Disusun Oleh :
SITI AISYAH
NIM.204110393
Disusun Oleh:
SITI AISYAH
NIM.204110393
Desember 2022
Menyetujui
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
TAHUN 2022
Disusun oleh:
SITI AISYAH
NIM.204110393
iii
SURAT PERNYATAAN
Nim : 204110393
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan Proposal Laporan
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Peneliti
Siti Aisyah
NIM: 204110393
iv
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
No. HP : 082387458459
Riwayat Pendidikan :
v
KATA PENGANTAR
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga peneliti dapat
Proposal Laporan Tugas Akhir ini peneliti susun untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam menyusun Laporan Tugas Akhir pada Kebidanan Program Studi
Mahdalena Prihatin Ningsih S. SiT, M.Kes dan Ibu Lisa Rahmawati S. SiT, M.Keb,
yang telah membimbing peneliti dalam menyusun proposal laporan tugas akhir.
Kesehatan Padang.
3. Ibu Helpi Nelwatri, S.SiT, M.Kes, Selaku Ketua Program Studi D-III
vi
4. Orang tuaku tercinta serta keluarga yang telah memberikan dukungan
baik moril maupun materil, serta kasih sayang yang tiada terkira dalam
6. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang ikut
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….i
PERNYATAAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………...xi
viii
B. Persalinan ........................................................................................................... 40
1. Pengertian Persalinan ................................................................................ 40
2. Tanda-Tanda Persalinan ............................................................................ 41
3. Sebab- Sebab Mulainya Persalinan ............................................................ 42
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Persalinan............................... 43
5. Tahapan Persalinan ................................................................................... 46
6. Mekanisme Persalinan Normal .................................................................. 49
7. Perubahan Fisilogis Ibu pada Masa Persalinan. .......................................... 51
8. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. .................................................................. 54
9. Patograf..................................................................................................... 57
B. Bayi Baru Lahir ................................................................................................. 62
1. Pengertian Bayi Baru Lahir ....................................................................... 62
2. Perubahan Fisiologi Baru Lahir ................................................................. 63
3. Asuhan Bayi Baru Lahir dalam 2 Jam Pertama .......................................... 67
4. Kunjungan Neonatus ................................................................................. 74
D. Nifas .................................................................................................................. 75
1. Pengertian Masa Nifas ............................................................................... 75
2. Perubahan Fisiologis Masa Nifas ............................................................... 76
3. Kebutuhan Masa Nifas .............................................................................. 81
4. Tahapan Masa Nifas .................................................................................. 87
5. Kunjungan Masa Nifas .............................................................................. 88
6. Tujuan Asuhan Masa Nifas ....................................................................... 90
E. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan .............................................................. 92
ix
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 100
F. Alat dan Bahan ................................................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
normal dan alamiah dalam kehidupan tetapi bukan berarti kemungkinan terjadinya
patologi pada ibu dan bayi tidak ada. Semua ibuk mempunyai resiko terjadinya
patologis dan komplikasi tersebut dapat dicegah dan dan di tangani apabila ibu dan
bayi mendapatkan pelayanan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir yang
Dimulai dari pelayanan kebidanan pada ibu hamil atau biasa disebut dengan
Antenatal care (ANC) harus memenuhi frekuensi minimal enam kali pemeriksaan
kehamilan dan dua kali pemeriksaan oleh dokter. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil
dilakukan minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu),
dua kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan tiga kali pada
minimal dua kali diperiksa oleh dokter saat kunjungan pertama di trimester satu dan
saat kunjungan ke lima di trimester tiga. Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan
untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi dini faktor
risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan Ibu hamil dianjurkan
memenuhi frekuensi kunjungan agar faktor resiko dapat di deteksi dini, pencegahan
1
2
dilakukan dengan melihat cakupan K1, K4 dan K6. Cakupan K1 adalah jumlah ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan,
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu
tahun. Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit enam kali
pemeriksaan serta minimal dua kali pemeriksaan dokter sesuai jadwal yang
Menurut Profil kesehatan tahun 2021, Sejak tahun 2007 sampai dengan 2021
cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 cenderung tidak stabil. Pada tahun 2021
Pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2021 menunjukkan secara nasional
adalah sebesar 88,8% cakupan provinsi tertinggi terdapat di DKI Jakarta sebesar
114,5%, diikuti oleh Jawa Barat sebesar 98,8% dan Banten sebesar 95,7%. Terdapat
dua provinsi dengan capaian kurang dari 50%, yaitu Papua dan Papua Barat.
Pelayanan kesehatan ibu hamil K6 pada tahun 2021 di Indonesia sebesar 63% dengan
provinsi tertinggi yaitu Provinsi Sumatera Utara sebesar 84,6%, diikuti Banten
sebesar 84,2%, dan Kepulauan Bangka Belitung sebesar 82,8%. Pada tahun 2020 ibu
hamil yang ada di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 119.518 orang dengan capaian
K1 sebanyak 99. 426 orang (83,2%) dan K4 sebanyak 87.011 orang (72,8%).
3
Cakupan K1 Kabupaten Pasaman tahun 2018, yaitu sebanyak 5,947 orang atau
sebesar 84,0%. Sedangkan untuk cakupan pemeriksaan lengkap pada ibu hamil K4
pada periode yang sama adalah sebanyak 5,072 orang atau sebesar 71,7%. Cakupan
K1 di Kabupaten Pesisir selatan pada tahun 2019 mencapai kurang lebih 1000 orang,
Asuhan selanjutnya yaitu pada saat persalinan, asuhan persalinan dimulai dari
kala 1-4, yang mana pertolongan persalinan harus dilakukan tenaga profesional
seperti bidan dan di fasilitas pelayanan kesehatan. Persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan pada tahun 2020 di Indonesia sebesar 89,8% sedangkan persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitasi pelayanan kesehatan sebesar 86%. Dapat
dikatakan bahwa masih terdapat 3,8% persalinan yang ditolong tenaga kesehatan
Sumatera Barat, ibu hamil yang melakukan persalinan dengan tenaga kesehatan tahun
2020 adalah 86.478 orang (75,8%) dari 114.086 orang bersalin dan ibu melakukan
Pasaman sampai tahun 2018 adalah sebanyak 4,917 kelahiran atau sebesar 72,8%.
90%. (2-4)
sebanyak 4 kali yakni KF1, KF2, KF3 dan KF4. Cakupan kunjungan KF lengkap di
Indonesia pada tahun 2021 sebesar 90,7%. Provinsi dengan cakupan tertinggi adalah
4
Provinsi DKI Jakarta sebesar 114,2%, Jawa Barat sebesar 102,4%, dan Kalimantan
Tengah sebesar 97,7%. Sedangkan Papua Barat, Papua, dan Sulawesi Tengah
peningkatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2019. Kondisi pada tahun 2019
(80%) mengalami peningkatan dari tahun 2018 (60%), di Provinsi Sumatera Barat,
ibu mendapatkan pelayanan kesehatan nifas sebanyak 74,3% masih dibawah target
Masa neonatal adalah 0-28 hari asuhan yang dapat diberikan yaitu cakupan
pelayanan kunjungan neonatal minimal tiga kali sesuai standar, di Indonesia pada
tahun 2020 sebesar 82,0%. Delapan Provinsi cakupannya mencapai 100% yaitu
Kalimantan Utara, Banten, Bali, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Lampung,
Kepulauan Riau, dan Jawa Barat. Sedangkan Provinsi dengan cakupan terendah di
Bengkulu (15,0%), Papua Barat (38,9%) dan Papua (41,7%). Cakupan kunjungan
neonatal terbanyak adalah kondisi berat badan lahir rendah (BBLR). Penyebab
dan lainya. Angka kematian bayi terhitung sebesar 775 per 1.000 kelahiran hidup
dengan penyumbang terbesar yaitu Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2019
sebanyak 95 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian bayi (AKB) di Kabupaten
Solok capaian tahun 2020 adalah sebanyak 65 orang disebabkan asfilaio (sesak nafas
saat lahir), bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR), Pneumonia, Meningitis
5
tahun 2017 sampai dengan 2021 jumlah adalah 39 orang terus meningkat menjadi 49
dibandingkan tahun sebelumnya. 1.320 ibu meninggal akibat pendarahan pada tahun
lalu. Ada pula 1.077 ibu yang meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan.
Penyakit jantung menjadi penyebab kematian dari 335 ibu di Indonesia sepanjang
tahun lalu. Ibu yang meninggal dunia akibat infeksi dan gangguan metabolik masing-
masing sebanyak 207 orang dan 80 orang. Lalu, sebanyak 65 ibu meninggal akibat
gangguan sistem peredaran darah, sebanyak 14 ibu lainnya meninggal akibat abortus.
Sedangkan, terdapat penyebab lainnya yang merenggut nyawa 1.309 ibu di Indonesia
Angka kematian ibu (AKI) melahirkan di Sumatera Barat masih cukup tinggi.
Sedikitnya, tahun 2017 terdapat 113 kasus kematian ibu, Kepala Dinas Kesehatan
ibu disebabkan kasus pendarahan. Kemudian, 23,9% lainnya oleh pengaruh hipertensi
Kabupaten Solok pada tahun 2019 Kematian ibu (AKI) sebesar 205 orang dengan
jumlah lahir hidup 6817 orang dan terjadi penurunan Angka Kematian Ibu pada
Tahun 2020 yaitu 184/100.000 KH dengan jumlah lahir hidup 6.574 orang. Angka
kematian ibu (AKI) di Kabupaten Solok pada tahun 2017 sebesar 20 kasus kematian
ibu, pada tahun 2018 sebesar 13 kasus kematian ibu, pada tahun 2019 kematian ibu
sebanyak 19 orang, dan pada tahun 2020 Jumlah Kematian Ibu sebanyak 12 orang.(3-5)
Salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan untuk mencegah
dan menanggulangi masalah komplikasi yang terjadi pada ibu hamil, bersalin, bayi
baru lahir dan ibu nifas adalah dengan tersedianya pelayanan kebidanan yang
dapat mendeteksi kemungkinan terjadinya komplikasi pada masa hamil, bersalin, bayi
baru lahir dan nifas sehingga kemungkinan komplikasi dapat ditangani secara dini.
Tujuan akhir dari continuity of care adalah untuk menurunkan angka kematian ibu
(AKI) dan angka kematian bayi (AKB), sehingga segala kebutuhan dan target yang
efektif.(6)
B. Rumusan Masalah
dari masa kehamilan trimester III, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir di Praktik
Mandiri Bidan?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
trimester III sampai dengan nifas dan bayi baru lahir di Praktik Mandiri Bidan
2. Tujuan Khusus
ibu hamil trimester III, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil studi kasus ini dapat sebagai pertimbangan masukan untuk menambah
2. Manfaat Aplikatif
Hasil studi kasus ini di hadapkan sebagai evakuasi institusi pendidikan untuk
berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
9
sehingga dapat mengetahui penyulit yang mungkin timbul pada masa hamil,
1. Pengertian Kehamilan
setelah hamil kurang dari 2 minggu atau 266 hari atau 38 minggu dihitung
Jadi, kehamilan trimester III adalah suatu tahapan yang dialami oleh
10
11
1) Uterus
menjadi lebih besar dan tipis (tampak batas yang nyata antara
bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis)
Xifoideus.
2) Vagina
3) Serviks
lunak.
gravidarum.
c. Payudara
e. Sistem Perkemihan
f. Sistem Pencernaan
karena pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Terkadang ibu
persalinan.(8)
1. Ibu sering merasa khawatir atau takut jika bayi yang dilahirkannya
tidak normal.
3. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
5. Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
pada kaki, biasanya muncul pada sore hari dan hilang setelah istirahat
masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik lainnya. Hal ini bisa
nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini
d) Perdarahan pervaginam
tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa
merah kecoklatan.
f) Penglihatan kabur
yang hamil tua tidak tahan berjalan terlalu jauh. Berdiri dan duduk
sebagian ibu hamil. Sementara itu, rahim yang besar akan menekan
wanita hamil terjadi di daerah wajah, leher, lengan dan kaki terutama
di betis. Apalagi ibu hamil memiliki warna kulit yang lebih putih, akan
mengadung serat seperti sayur bayam, sawi, daun pepaya dan kol.
tenaga sambil menahan napas) saat buang air besar karena tindakan itu
f) Stretch mark
Stretch mark adalah garis-garis putih dan parut pada daerah perut,
bisa juga terjadi di dada, pantat, paha dan lengan atas. walaupun
vitamin E.
mulai penuh dengan susu. Pada saat tertentu akan keluar tetesan-
tetesan air susu di bra ibu hamil, terutama setelah bulan ke-9.
a. Dukungan Keluarga
wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi
ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang
terdekat.
1) Suami
rahimnya.
2) Keluarga
kehamilan ini.
22
3) Lingkungan
dan melahirkan.
(2) Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu – ibu
untuk periksa.
dengan klien agar terjalin hubungan yang terbuka antara bidan dan
klien.
dukungan, yaitu:
selama hamil akan menunjukan lebih sedikit gejala emosi dan fisik,
orangtua harus belajar untuk melakukan tugas ini dan proses belajar
6) Keterampilan Kognitif-Efektif
e. Persiapan Sibling
berikut :(9),(11)
a. Oksigen
Paru-paru bekerja lebih berat untuk keperluan ibu dan janin. Pada
b. Nutrisi
buah-buahan.
Berikut tabel kebutuhan makanan sehari-hari pada ibu hamil trimester III :
27
Tabel 2.1
Menu Makanan Ibu Hamil Ttrimester III
Kategori Berat Setara dengan
Nasi/pengganti 200 gram 1 piring
Lauk pauk hewani 400 gram Ikan: 1/3 ekor sedang
(ayam/daging/ikan) Ayam: 1 potong sedang
Daging: 2 potong kecil
Lauk nabati Tempe : 50 gram Tempe: 2 potong sedang
(tempe/tahu/kacang- Tahu :100 gram Tahu: 2 potong sedang
kacangan Kacang-kacangan : 25 Kacang-kacangan: 2
gram sendok makan
Sayuran 100 gram 1 gelas/ 1 piring/ 1
mangkok (setelah masak
ditiriskan)
c. Personal Hygiene
sebagai berikut :
28
hidung, dan telinga ibu akan bebas dari infeksi dan ibu juga
4) Mandi
5) Kebersihan payudara
6) Kebersihan genitalia
7) Kebersihan kuku
8) Kebersihan kulit
berkeringat.
d. Pakaian
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai baju hendaknya yang
pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil
tubuhnya akan tambah menjadi besar Sepatu harus terasa pas, enak
dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi
e. Eliminasi
serat dan banyak minum air putih. Semakin tua kehamilan, ibu juga
lebih sering BAK (buang air kecil) dikarenakan penurunan kepala janin
yang menekan kandung kemih ibu, oleh sebab itu tidak dianjurkan ibu
f. Seksual
tubuh bertambah berat dengan cepat, dan nafas lebih sesak, itulah
hari secara mandiri ibu hamil trimester III haras mengetahui mobilitas
h. Senam hamil
Tujuan umum dari senam hamil adalah dapat menjaga kondisi otot
kesehatan fisik dan psikis kepercayaan pada diri sendiri dan penolong
otot-otot dasar panggul, ligamen dari jaringan serta fassa yang berperan
dan kurang bersemangat, usahakan tidur malam 8 jam dan tidur siang 1
jam posisi tidur yang paling dianjurkan adalah tidur miring kekiri, posisi
ini berguna untuk mencegah varices, sesak napas, bengkak pada kaki,
musik lembut yang akan mengiringi perasaan dan pikiran menjadi lebih
j. Persiapan laktasi
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan
utama bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat bra yang
dan tempat bersalin, keperluan yang perku di bawa selama bersalin serta
persalinan adalah hasil diskusi antara ibu hamil, keluarga dan bidan
tidak.
arti yaitu asuhan kehamilan Antenatal care berasal dan bahasa Yunani
yang berarti ante di muka pre sebelum sedangkan natal berasal dari
kata natus yang artinya persalinan Bahasa yang sering kali digunakan
antenatal.(12)
standar yang ditetapkan. Dalam hal ini istilah kunjungan tidak hanya
hamil.(12)
28+1-40 minggu)
36
Tabel 2.2
Informasi Penting Kunjungan Antenatal
Kunjungan Waktu Informasi Penting
Trimester Sebelum 1. Membangun hubungan saling percaya petugas
Pertama Minggu kesehatan dengan ibu hamil.
Ke-13 2. Mendeteksi masalah dan penanganannya.
3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus
neonatorum, anemia kekurangan zat besi,
penggunaan praktik Tradisional yang merugikan.
4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan
untuk menghadapi komplikasi.
5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan,
kebersihan, istirahat dan sebagainya).
Trimester Sebelum 6. Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan
Kedua Minggu khusus mengenai preeklamsi (tanya ibu tentang
Ke-28 gejala- gejala preeklamsi, pantau tekanan darah,
evaluasi edema, periksa untuk mengetahui
proteinuria).
Trimester Antara 7. Sama seperti di atas, ditambah palpasi abdominal
Ketiga Minggu untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
28-36
Trimester Setelah 8. Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak janin
Ketiga Minggu bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
Ke-36 memerlukan kelahiran di rumah sakit.
(12)
Sumber: Sri Astuti, 2017
antenatal yang baik memenuhi asuhan standar minimal 14T, yaitu :(11)
37
2) Tekanan darah
dengan cara mengukur tinggi fundus uteri dengan metlin dari tepi
5) Pemberian imunisasi TT
setelahnya.
7) Pemeriksaan Hb
8) Temu wicara
hamil.
b) Memberikan konsultasi
setelah lahir.
39
komplikasi.
normal.
B. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan atau dapat hidup diluar
tubuh melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika
2. Tanda-Tanda Persalinan
besar.
servikalis lepas.
c. Pengeluaran Cairan
1) Pelunakan serviks
2) Pendataran serviks
42
3) Pembukaan serviks
b. Teori Prostaglandin
kontraksi.
43
a) Serviks
persalinan.
b) Vagina
persalinan normal.
c) Otot Rahim
b. Penumpang (passenger)
1. Janin
kepala.
2. Plasenta
3. Air Ketuban
c. Power
terdiri dari kontraksi uterus, dan his dari tenaga mengejan ibu
45
b. His persalinan
a) His pembukaan
b) His pengeluaran
d) His pengiring
d. Penolong
e. Psikis ibu
kelahiran.
5. Tahapan Persalinan
a. Kala I Persalinan
membuka lengkap (10 cm) Kala 1 terdiri dari dua fase, yaitu :
1) Fase Laten
jam.
2) Fase Aktif
4 cm.
sekitar 8 jam.
b. Kala II Persalinan
dalam yang hasilnya, pembukaan serviks telah lengkap (10 cm), atau
Kontraksi.
3) Anus membuka.
dan keluar spontan atau dari tekanan fundus uteri. Manajemen aktif
lahir
d. Kala IV Persalinan
3) Pendarahan
4) Kandung kemih
49
a. Engagement
terendah janin telah memasuki station nol atau lebih rendah Pada
dimulai.
b. Descent
c. Fleksi (flexion)
e. Eksten (extension)
akibat ekstensi.
eksternal bahu.
g. Ekspulasi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis
ibu dan badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral kea rah
simfisis pubis.
51
a. Uterus
bentuk Rahim.
bayi turun dan menjadi lurus. Bagian atas bayi tertekan fundus,
jalan lahir.
naik ke atas.
d. Perubahan Serviks
secara efesien.
53
rendah, kepala janin mulai muk pintu atas panggul, dan menyebabkan
g. pada Metabolisme
oksigen ibu.
dan akan kembali setelah hari pertama pasca persalinan, kecuali jika
kelahiran bayinya
persalinan.
yang
yaitu :
sampai kelahiran
keluarga
56
kelahiran
9. Patograf
a. Pengertian partograf
lama.(19)
b. Fungsi Partograf
Waktu yang tepat yaitu saat kala I fase aktif persalinan, yaitu
2) Kondisi Janin
berikutnya.
Nilai air ketuban setiap kali VT dan nilai warna air ketuban
dipisahkan
3) Kemajuan Persalinan
a) Pembukaan Serviks
b) Penurunan
"O" Jika kepala bisa di palpasi 4/5 tuliskan tanda "O" di angka
penyulit.
persalinan.
5) Kontraksi uterus
e. Kondisi ibu
Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif
persalinan. Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase
aktif persalinan Nilai dan catat temperatur tubuh ibu setiap 2 jam. Volume
urin, protein atau aseton kur dan catat produksi urin ibu sedikitnya setiap
1) Data dasar
2) Kala I
3) Kala II
4) Kala III
lahu mengenai informasi bayi baru lahir atas berat dan panjang badan,
jenis kelamin,penilaian kondist bayi baru lahir pemberian air susu ibu
5) Kala IV
setiap 15 menit pada satu jam pertama setelah melahirkan dan setiap
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
lebih dari atau sama dengan 37 minggu dengan berat lahir 2500-4000 gram.
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja
adalah bayi yang lahir pada usia 37-42 minggu dan berat badan lahir nya
2500-4000 gram.(20)
a. Sistem Pernapasan
anaerobik.
b. Peredaran Darah
sehingga tekanan jantung kini lebih besar dari pada tekanan jantung
Tekanan darah pada waktu lahir dipengaruhi oleh jumlah darah yang
85/40 mmHg.
c. Termoregulasi
1) Konduksi
Contoh :
2) Konveksi
suhu udara).
Contoh :
3) Radiasi
Contoh :
4) Evaporasi
hangat.
lahir.
d. Metabolisme
relatif lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler luas. Fungsi
tubulus proksimal.
orang dewasa.
67
f. Imunoglobulin
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sum sum tulang
sawar, sehingga fetus bebas dari antigen dan stress imunologis Pada BBL
melalui plasenta karena molekulnya kecil. Tetapi bila ada infeksi yang
g. Hati
serta glikogen. Enzim hati belum aktif benar pada waktu bayi baru lahir,
bayi baru lahir pada menit pertama dan menit kelima setelah kelahirannya
Tabel 2.3
NILAI APGAR
Tanda Nilai : 0 Nilai : 1 Nilai : 2
Appearance Pucat/biru seluruh Badan Seluruh tubuh
(warna kulit) tubuh merah,ektermitas kemerahan
biru
Pulse (denyut Tidak ada < 100 >100
jantung)
Grimase(tonus Tidak ada Ekstremitas sedikit Gerakan aktif
otot) fleksi
Activity Tidak ada Sedikit gerak Langsung
(aktivitas) menangis
Respiration Tidak ada Lemah/tidak teratur Menangis
(pernapasan)
Sumber: Julina Br Sembiring, 2019(22)
1) Klem dan potong tali pusat dua menit pasca bayi lahir
potong.
bayi. Dari titik jepitan, tekan tali pusat dengan dengan dua jari
69
kemudian dorong isi tali pusat kearah ibu (agar darah tidak
5) an klorin 0,5%.
Menyusui Dini.
5) Lakukan kontak kulit bayi ke kulit ibu paling sedikit satu jam, ini
d. Pemberian Vit K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan, maka pada semua bayi baru lahir
paha kiri.
1%.
4) Berikan salep mata dalam satu garis lurus mulai dari bagian mata
berumur 12 bulan. Sebaiknya pada umur 0-2 bulan. Imunisasi ini cukup
diberikan satu kali Penyuntikan vaksin BCG di 1/3 bagian lengan atas
biasanya berbekas.
h. Pengukuran antropometri
1) Pernapasan
Bayi yang baru lahir umumnya bernapas antar 40-60 kali menit,
2) Detak jantung
telinga.
3) Suhu tubuh
72
4) Kepala
lainnya.
5) Telinga
6) Mata
Lihat kedua mata bayi, apakah kedua mata tampak normal dan
8) Leher
9) Dada
11) Perut
dinding perut lembek pada saat bayi tidak menangis dan benjolan
13) Panggul
14) Kulit
tanda lahir.
apakah tidak.
4. Kunjungan Neonatus
lengkap yaitu kunjungan neonatu 1 pada usia 0-48 jam, kunjungan neonatus 2
pada usia 3-7 hari, kunjungan neonatus 3 pada usia 8-28 hari.
Tabel 2.4
Kunjungan Neonatus
Kunjungan Penatalaksanaan
KN 1 1. Pemeriksaan fisik bayi
2. Pemberian salep mata 3. Pemberian vit K
3. Pemberian Imunisasi Hb0
KN 2 1. Pemeriksaan fisik bayi
2. Pemeriksaan penampilan dan perilaku bayi
3. Nutrisi bayi
4. Personal hygiene
5. Pola istirahat
6. Tanda bahaya
KN 3 1. Pemeriksaan pertumbuhan dan berat
badan
2. Pemeriksaan tinggi badan
3. Nutrisi bayi
4. Memberitahu ibu tentang imunisasi BCG
D. Nifas
keseluruhan akan pilih dalam waktu 3 bulan. Waktu nifas paling lama
1) Uterus
Tabel 2.5
Tinggi Fundus Uteri dan Berat Uterus Menurut Involusi
Waktu inovasi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Plasenta lahir Dua jari dibawah pusat 750 gram
1 mimggu Pertengahan pusat-simpisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba diatas simpisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram
Sumber : Ai Yeyeh Ruiyah, dkk, 2018
77
2) Lokhea
berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina
Tabel 2.6
Perbedaan lochea
Lochea Waktu Warna Ciri-Ciri
Rubra 1-3 hari Merah kehitaman Terdiri dari sel
desidua,verniks caseosa,sisa
mekonium dan sisa darah
Sanguilenta 3-7 hari Merah kecoklatan Sisa lender darah bercampur
Serosa 7-14 hari Kekuningan / Lebih sedikit darah dan
kecoklatan lebih banyak serum, juga
terdiri dari leukosit.
Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit,
selaput lender serviks dan
serabt jaringan yang mati.
Sumber :wahida dan Bawon, 2020.
3) Vagina
waktu 3 sampai 4 minggu mukosa vagina akan sembuh dan ruggae pulih,
4) Perineum
sebelum nya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju
Pada masa nifas hari ke-5. tonus otot permeum sudah kembali seperti
keadaan sebelum hamil, walaupun tetap lebih kendor dari pada keadaan
selama dua sampai tiga hari hari setelah ibu melahirkan. Disebabkan
angsur untuk Kembali normal. Pola makan ibu nifas tidak akan seperti
biasa dalam beberapa hari dan perineum ibu akan terasa sakit untk
pengetahua ibu dan kekhawatiran lukanya akan terbuka bila ibu buang
air besar.
79
dalam waktu satu bulan setelah ibu melahirkan. Urin dalam jumlah
besar akan dihasilkan dalam waktu 12- 36 jam setelah melahirkan. Ibu
post partum dianjurkan segera buang air kecil, agar tidak mengganggu
proses involusi uteri dan ibu merasa nyaman. Bila ibu pasca persalinan
tidak dapat berkemih dalam waktu 4 jam pasca persalinan mungkin ada
lengkap akan terjadi pada minggu ke-6 sampai minggu ke-8 setelah
wanita melahirkan.
e. Sistem Endokrin
1) Oksitosin
3) Prolaktin
produksi ASI.
1) Suhu Badan
2) Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit
lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit, harus
3) Tekanan Darah
post partum.
4) Pernapasan
kali per menit. Pada ibu post partum umumnya pernapasan lambat
atau normal. Hal ini dikarenakan ibu dalam keadaan pemulihan atau
lemak, garam, cairan, vitamin, zinc, DHA. Ibu nifas dianjurkan untuk
diantaranya :
b. Ambulasi Dini
dalam 6-12 jam post partum Ambulasi dilakukan oleh ibu dengan
bertahap mulai dari miring kiri atau kanan terlebih dahulu, kemudian
duduk dan apabila ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan
c. Eliminasi
buang air kecil. Semakin lama urin ditahan dapat mengakibatkan infeksi
Maka dari itu yakinkan ibu supaya segera buang air kecil, karena
biasanya ibu malas buang air kecil karena takut akan merasa sakit.
83
Dalam 24 jam pertama, ibu juga sudah harus buang air besar Buang
air besar tidak akan memperparah luka jalan lahir, maka dari itu buang
air putih.
d. Kebersihan Diri
Ada beberapa anjuran untuk perawatan diri ibu post patum, diantaranya :
dan kotoran yang keluar dari vagina, vagina dekat dengan saluran
uretra dan rektum, adanya luka di daerah perineum yang bila terkena
lebih banyak.
e. Istirahat
pendarahan.
f. Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Ibu harus mengingat bahwa ovulasi
metode kontrasepsi.
g. Senam Nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah persalinan,
latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan keadaan ibu
panggul.
h. KB Pasca Persalinan
(MKJP).
direncanakan.
Ada dua macam cara untuk mengaur jarak kelahiran bayi, yaitu
KB metode hormonal:
a. Puerperium Dini
berjalan-jalan.
b. Puerperium Intermed
c. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
mengalami komplikasi.
1) Periode taking-in
a) Terjadi pada 1-2 hari post partum, umumnya ibu pasif dan
melahirkan.
2) Periode taking-hold
3) Periode letting go
keluarga.
bayi sehari-hari.
tentang KB pascasalin.
dokter, dan rumah sakit dengan masalah yang ada, dan menanyakan
maupun bayi.
3) Apabila puting susu lecet, oleskan ASI yang keluar di sekitar puting
f. Konseling tentang KB
kehamilan baru.
samping dan untung ruginya dan kapan metode itu dapat digunakan.
92
yang meliputi :
a. Data Subjektif
2) Keluhan utama
persalinan
diderita
a) Pola nutrisi
b) Pola eliminasi
c) Pola istirahat
d) Pola aktivitas
93
e) Aktivitas seksual
f) Personal hygiene
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
a) Kesadarannya composmentis
c) Tanda-tanda vital
2) Pemeriksaan khusus
3) Pemeriksaan penunjang
Kebidanan
a. Diagnosa
1) Kehamilan
b) G...P..A..H...
c) Usia kehamilan
g) Letak
i) KU ibu
2) Persalinan
a) Kala 1
(2) G…P…A… H…
(7) Letak
b) Kala II
c) Kala III
(2) KU ibu
d) Kala IV
(2) KU ibu
95
(3) KU bayi
4) Nifas
a) P...A...H..
c) KU ibu
b. Masalah kebidanan
bila diperlukan.
96
5. Standar V: Evaluasi
yang dilakukan
telah dilakukan.
98
KERANGKA PIKIR
1. Pengkajian
2. Perumusan Diagnosa atau Masalah
Ibu hamil Kebidanan 1. Kesehatan
trimester 3. Perencanaan sesuai dengan teori ibu
III 4. Implementasi 2. Kesehatan
5. Evaluasi janin
6. Laporan PelaksanaanAsuhan
Kebidanan
1. Pengkajian
2. Perumusan Diagnosa atau Masalah
Ibu Kebidanan 1. Kesehatan
3. Perencanaan sesuai dengan teori ibu
Bersalin 4. Implementasi 2. Kesehatan
5. Evaluasi bayi
6. Laporan Pelaksanaan Asuhan
Kebidanan
1. Pengkajian
2. Perumusan Diagnosa atau Masalah 1. Kesehatan
Ibu Kebidanan ibu
3. Perencanaan sesuai dengan teori 2. Kesehatan
Nifas 4. Implementasi janin
5. Evaluasi
6. Laporan Pelaksanaan Asuhan
Kebidanan
Bayi Baru
1. Pengkajian 1. Kesehatan
Lahir dan 2. Perumusan Diagnosa atau Masalah bayi baru
Neonatus Kebidanan lahir
3. Perencanaan sesuai dengan teori 2. Kesehatan
4. Implementasi neonatus
5. Evaluasi
6. Laporan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
A. Jenis LTA
asuhan kebidanan berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin dan nifas ini
yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus
1. Waktu
2. Tempat Penelitian
99
100
No.938/Menkes/SK/VIII/2007.
1) Data Primer
Data primer akan diperoleh secara langsung dari pasien di lahan praktik
a. Wawancara
data.
b. Pengamatan
1) Pemeriksaan fisik
dan khusus.
2) Pemeriksaan penunjang
2) Data Sekunder
Alat dan bahan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah :
1. Alat dan bahan yang digunakan untuk observasi dan pemeriksaan fisik
reflek pita sentimeter, pita hila, skort, microtoise, set partus, set hecting
Kebidanan pada ibu hamil,bersalin, dan nifas serta bayi baru lahir.
102
1) Hb Sahli
b. Aquades
c. Haemometer set
d. Bengkok
f. Lancing device
i. Pipet tetes
b) Pipet
c) Tabung reaksi
d) Korek api
f) Penjepit tabung
h) Spuit 3 c
3) Glukosa Urine
a) Bengkok
d) Wastafel
g) Lampu spirtus
h) Korek api
i) Pipet
k) spuit 5 cc
l) spuit 10 cc
m) larutan benedict
o) sabun detergen
p) spon pencuci
q) kain lap
r) celemek (scort)
DAFTAR PUSTAKA
4. PPAD. Profil Gender dan Anak. 2021. Kabupaten Pesisir Selatan. Bersumber
dari https://dinsosppa.pesisirselatankab.go.id/a nnouncement/file/PROFIL
GENDER DAN ANAK 2021.pdf di akses pada 4 Desember 2022
9. Susanto Vita Andina dan Fitriani Yuni. 2017. Asuhan Pada Kehamilan.
Yogyakarta : Pustaka baru press
10. Lusa R. 2021. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil. [Di unduh pada Desember
2022]. Bersumber dari https://lusa.afkar.id/kebutuhan-psikologis-ibu-hamil.
11. Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta :
ANDI
104
105
12. Sri Astuti, Ari, dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Penerbit :
Erlangga
13. Fitria Y & Chairani H. 2021. Modul Continutty of care (Tinjuan Asuhan Pada
Masa Kehamilan, Bersalin, Nifas, Bayi Bayi Baru Lahir Dan Keluarga
Berencana), Continutty Of Care (Tinjuan Asuhan Pada Masa Kehamilan,
Bersalin, Nifas, Bayi Bayi Baru Lahir Dan Kel.
14. Mutmainnah, Annisa UI, dkk. 2017. Asuhan Persalinan Normal dan Bayi
Baru Lahir. Yogyakarta: ANDI
15. Fitriana, Yuni dan Widy Nurwiandani. 2021. Asuhan Persalinan. Yogyakarta :
PT PUSTAKA BARU
16. Walyani, E.S. 2016. Kebidanan persalinan dan bayi baru lahir. Yogyakarta
Pustaka Baru Press
17. Trirestuti, Chrisna dan Puspitasari Dewi. 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
2. Jakarta: CV. Trans Info Media
18. M, Norma Jeepi. 2019. Pengantar Asihan Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info
Media
20. Heryani, 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus. Jakarta. Trans Info
Media
21. Noordiati. 2018. Asuhan Kebidanan Neonantus, Bayi, Balita dan Anak Pra
Sekolah. Malang: Penerbit Wineka Media
22. Sembiring JB. 2019. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah.
Yogyakarta CV. BUDI UTAMA
23. Yuliana Wahida dan Bawon. 2020. Emodemo dalam Asuhan Kebidanan Masa
Nifas. Sulawesi Selatan : Yayasan Ahmad Cendikia Indonesia
24. Handayani Hesti dan Wahyu. 2016. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dar
Menyusui. Yogyakarta: Trans Medika
106
25. Nurul Azizah dan Rafhani Rosyidah. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Nifas dan Menyusui. Sidoarjo : Umsida Press
26. Pitriani Risa dan Rika. 2014. Asuhan Kebidanan Thu Nifas Normal (Askeb
III). Yogyakarta: Deepublish
28. Rini Susilo dan Feti. 2016. Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based
Practice. Yogyakarta: Deepublish
29. Walyani, Elisabeth Siwi dan Endang Purwoastuti. 2021. Asuhan Kebidanan
Masa Nifas & Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Press