OLEH :
RIZKA NUR FITRIANI
NIM. 02.19.007
OLEH :
RIZKA NUR FITRIANI
NIM. 02.19.007
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Nim : 02.18.007
Mojokerto,
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 02.18.007
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Telah di uji dan disahkan oleh tim penguji pada ujian sidang tugas akhir di
sekolah tinggi ilmu kesehatan dian Husada Mojokerto pada tanggal ......
Ketua (...................................)
Mengetahui
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto
Ketua
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, semua berkat dan rahmat-Nya
sehingga dapat terselesaikannya Proposal Tugas Akhir yang Bejudul “Proposal
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny... Umur 0 Hari Di BPM...” sebagai salah satu
syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan Pada Program Studi
DIII Kebidanan STIKes Dian Husada Mojokerto.
Dalam hal ini penulisan banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
vi
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah dinerikan dan semoga Proposal Tugas Akhir ini
bergunabagi semua pihak yang memanfaatkan.
Mojokerto,
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 6
2.1 Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir................................................... 6
2.1.1 Definisi Dasar Teori Bayi Baru Lahir.......................................... 6
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir............................... 29
2.2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Manajemen
SOAP........................................................................................... 29
Daftar Pustaka................................................................................................... 36
ix
DAFTAR SINGKATAN
AC : Air Conditioner
AKB : Angka Kematian Bayi
AKN : Angka Kematian Neonatal
ASEAN : Association of South East Asia Nations
ASI : Air Susu Ibu
BB : Berat Badan
BBL : Bayi Baru Lahir
BBLR : Berat Badan Lahir Rendah
BPM : Bidan Praktek Mandiri
C : Celcius
DPT : Difteri, Pertusis, dan Tetanus
EID : Early Infant Diagnosis
GWR : Geographically Weighted Regression
HB : Hepatitis B
HIV : Human Immunodeficiency Virus
IMD : Inisiasi Menyusu Dini
KG : Kilo Gram
KIE : Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
KN : Kunjungan Neonatus
KEMENKES : Kementrian Kesehatan
ML : Mili Liter
OZ : Ons
O2 : Oksigen
RR : Pernapasan
S : Suhu
SC : Casarean Section (Operasi secar)
TTV : Tanda-Tanda Vital
WHO : World Health Organization
x
DAFTAR SIMBOL
. : Titik
, : Koma
( : Buka Kurung
) : Tutup Kurung
: : Titik Dua
% : Persen
- : Sampai
° : Drajat
X : Kali
? : Tanda Tanya
/ : Atau
“ : Tanda Petik
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus pertama di
luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat
besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Pada masa ini
terjadi pematangan organ hampir di semua sistem. Bayi baru lahir
membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan kesempatan menjalani
masa transisi dengan berhasil. Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan
proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke
kehidupan di luar uterus (Rahardjo dan Marmi, 2015; h.11).
Bayi Baru Lahir memiliki resiko tinggi, berbagai masalah kesehatan bisa
muncul. Sehingga tanpa penanganan yang tepat, bisa berakibat fatal, resiko
seperti ini sebenarnya dapat ditangani dengan segera namun terkendala oleh
kesadaran dari orang tua untuk mencari pertolongan. Yang pada akhirnya akan
mengakibatkan kematian. (Deslidel,dkk,2011).
1
2
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat Teoritis
Untuk perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu penerapan pelayanan
kebidanan, pengalaman dan wawasan terutama pada bayi baru lahir
normal
1.4.2. Manfaat Praktis
1. Bagi Intitusi Pendidikan
Untuk menambah sumber informasi dan bahan bacaan bagi
mahasiswa diperpustakaan STIKES Dian Husada Mojokerto.
2. Bagi Mahasiswa
Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah
diperoleh dalam perkuliahan dalam melakukan asuhan
kebidanan.
3. Bagi pasien
Mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang
sebelumnya belum pernah didapatkan klien serta mendapatkan
asuhan kebidanan yang sesuai dengan kebutuhan klien, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan klien dan
bayi.
4. Bagi lahan praktek
Bermanfaat untuk menyumbangkan ilmu pengetahuan dan
menambah bahan bacaan semua pihak serta untuk menambah
bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan refrensi khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Meliputi sumber pustaka yang dikutip
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
10. Genitalia : pada perempuan labia mayor sudah menutupi labia minor,
dan pada laki-laki, testis sudah turun dan skrotum sudah ada
11. Refleks moro dan gerak memeluk jika dikagetkan sudahbaik
12. Refleks isap dan mene;an sudah terbentuk dengan baik
13. Relfeks grap atau menggenggam sudah baik
14. Eliminasi baik mekonium keluar dalam waktu 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan. (Tando, 2016; h.154-155)
11
4. Sistem Gastrointestinal
Kebutuhan nutrisi dan kalori janin tepenuhi langsung dari ibu
melalui plasenta, sehingga gerakan ususnya tidak aktif dan tidak
memerlukan enzim pencernaan, dan kolonisasi baktri di usus negatif.
8 Setelah lahir gerakan usus mulai aktif, sehingga memerlukan enzim
pencernaan, dan kolonisasi bakteri di usus positif.
Refleks gumoh dan reflek batuk sudah terbentuk baik saat lahir.
Kemampuan bayi untuk menelan dan mencerna makanan selain susu
masih terbatas. Hubungan antara esofagus dan lambung masih belum
sempurna (gumoh) dan kapasitas lambung masih terbatas (30cc).
Dua sampai tiga hari pertama kolon berisi meconium yang lunak
berwarna hijau kecoklatan, yang berasal dari saluran usus dan tersusun
atas, mukus dan sel epidermis. Warna yang khas berasal dari pigmen
empedu. Pada hari ke-3 atau ke-4 mekonium menghilang.
(Deslidel,dkk,2011)
6. Sistem Neurologi
7. Sistem Imunologi
Sel fagosit, granulosit, monosit mulai berkembang sejak usia
gestasi 4 bulan. Setelah lahir imunitas neonatus cukup bulan lebih
rendah dari orang dewasa. Usia 3-12 bulan adalah keadaan
imunodefisiensi sementara sehingga bayi mudah terkena infesi.
Neonatus kurang bulan meliki kulit yang masih rapuh, membrane
mukosa yang mudah cidera, pertahanan tubuh lebih rendah sehingga
berisiko mengalami infeksi yang lebih besar. Perubahan beberapa
kekebalan alami meliputi perlindungan oleh kulit membrane mukosa,
fungsi jaringan saluran napas, pembentukan 10 koloni mikroba oleh
kulit dan usus, dan perlindungan kimia oleh asam lambung.
(Deslidel,dkk,2011)
8. Hati
Fungsi hati janin dalam kandungan dan segera setelah lahir masih
dalam keadaan matur (belum matang), hal ini dibuktikan dengan
ketidakseimbangan hepar untuk menghilangkan bekas penghancuran
dalam peredaran darah (Rahardjo dan Marmi, 2015; h.22). Setelah
segera lahir, hati menunjukkan perubahan kimia dan morfologis,
yaitu kenaikan kadar protein dan penurunan kadar lemak dan
glikogen. Sel hemopoetik juga mulai berkurang walaupun memakan
waktu yang lama. Enzim hati belum aktif benar pada waktu bayi baru
14
2013).
10. Tahap Pertumbuhan Pada Bayi Baru Lahir
A. MASA BAYI BARU LAHIR (NEONATAL: 0 – 2 MINGGU)
Masa bayi baru lahir merupakan periode tersingkat (2 minggu)
dari semua periode perkembangan.(Deslidel,dkk,2011)
1. Perkembangan Fisik
Pada masa ini, biasanya terjadi penurunan berat badan akibat
kesulitan bayi baru lahir untukmenyesuaikan diri secara cepat
dengan lingkungan baru (luar rahim). Penyesuaian diri ini
mencakup perubahan suhu, mengisap dan menelan, bernapas,
dan pembuangan kotoran. Seringkali terdapat rambut-rambut
halus di kepala dan punggung, tetapi yang di punggung
biasanya akan segera menghilang.Proporsi kepala dengan
panjang tubuh kira-kira 1:4 (bandingkan dengan pada orang
dewasa kira-kira 1:7.
2. Perkembangan Motorik
Gerakan-gerakan bayi baru lahir bersifat acak dan tidak
berhubungan dengan kejadian-kejadian di lingkungan. Secara
umu, gerakan tersebut dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Gerakan Menyeluruh
Gerakan menyeluruh terjadi di seluruh tubuh bila salah
satu bagian tubuh distimulasi, walaupun gerakan yang
paling menonjol terjadi pada bagian yang diberi stimulasi.
Biasanya gerakan menyeluruh semakin meningkat dan
semakin sering terjadi dari hari ke hari. Gerakan terbesar
biasanya terjadi pada pagi hari setelah tidur yang relatif
lama, sedangkan paling sedikit di siang hari mungkin lelah
karena dimandikan dan dikenakan pakaian pada pagi
harinya. Rasa lapar, sakit, dan perasaan tidak enak juga
akan menimbulkan banyak gerakan.
21
b. Gerakan Khusus
Gerakan khusus meliputi bagian-bagin tubuh tertentu.
Gerakan ini termasuk gerak refleks, yang merupakan
tanggapan terhadap rangsangan indra khusus dan yang tidak
berubah dengan pengulangan rangsang yang sama.
3. Perkembangan Bahasa
Bahasa pada masa ini lebih tepat dikatakan sebagai
vokalisasi, yang dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu suara
tangis dan suara eksplosif.
a. Menangis
Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama masa
bayi, tangis merupakan bentuk suara yang menonjol.
Menangis pada waktu lahir merupakan gerak refleks yang
terjadi ketika udara masuk ke dalam tali suara yang
meyebabkan tali suara bergetar, yang berguna memompa
paru-paru sehingga memungkinkan pernapasan dan
memberikan oksigen yang cukup untuk darah. Ostwald dan
Peltzman menguraikan nilai sosial dari tangisan bayi,
dengan mengatakan bahwa tangisan bayi merupakan
perilaku pertama yang mempunyai nilai sosial, yang
menandakan ketergantungan total pada satu makhluk –
yaitu ibu hamil – pada kemungkinan berkomunikasi dengan
sekelompok manusia di dalam lingkungan. Menangis dapat
terjadi setiap saat, tetapi yang paling sering dan paling kuat
terjadi adalah dari pukul enam sore sampai tengah malam.
b. Suara Eksplosif
Kadang-kadang bayi baru lahir mengeluarkan suara
eksplosif seperti napas yang berat. Suara itu merupakan
ucapan tanpa arti atau tujuan dan terjadi secara kebetulan
kalau otot-otot suara mengerut. Biasanya bunyi-bunyi itu
22
4) Faktor Neonatus
2. Tindakan khusus
1. Asfiksia berat
Berikan O2 dengan tekanan positif dan intermiten
melalui pipa endotrakeal. dapat dilakukan dengan tiupan
udara yang telah diperkaya dengan O2. Tekanan O2 yang
diberikan tidak 30 cm H 20. Bila pernafasan spontan
tidak timbul lakukan message jantung dengan ibu jari
yang menekan pertengahan sternum 80 –100 x/menit.
2. Asfiksia sedang/ringan
Pasang relkiek pernafasan (hisap lendir, rangsang nyeri)
selama 30-60 detik. Bila gagal lakukan pernafasan kodok
(Frog breathing) 1-2 menit yaitu : kepala bayi ektensi
maksimal beri Oz 1-2 1/mnt melalui kateter dalam
hidung, buka tutup mulut dan hidung serta gerakkan
dagu ke atas-bawah secara teratur 20x/menit
3. Penghisapan cairan lambung untuk mencegah regurgitasi
b. Perdarahan tali pusat
1. Definisi
Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bila timbul sebagai
akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau
kegagalan proses pembentukan thrombus normal. Selain itu,
perdarahan tali pusat juga sebagai petunjuk adanya penyakit
pada bayi.
2. Etiologi
Perdarahan tali pusat dapat terjadi karena robekan umbilikus,
robekan pembuluh darah, serta plasenta previa, dan abrupsio
plasenta.
1) Robekan umbilikus normal, yang biasanya terjadi
karena:
a. Partus presipitatus
b. Adanya trauma dan lilitan tali pusat
27
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Manajement SOAP
2.2.1 Definisi
Asuhan segera bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan
bayi selama jam pertama setelah kelahiran berlangsung.
Metode 4 langkah pendokumentasian yang disebut SOAP ini
dijadikan proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan dipakai untuk
mendokumentasikan hasil pemeriksaan klien dalam rekaman medis
sebagai catatan perkembangan kemajuan yaitu :
2.2.2 Pengkajian
Tahap awal dari proses kebidanan & merupakan proses sistematis dalam
pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi &
mengidentifikasi status kesehatan pasien.
2. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pasien pada saat dilakukan pengkajian, pada
kasus bayi baru lahir normal keluhan utama ditemukan adannya tanda-
tanda bayi baru lahir normal :
a.. Berat badan 2.500-4.000 gram
b. Kondisi bayi saat lahir : mengangis kuat, tidak ada kelainan.
c. Bayi lahir pada usia kehamilan aterm yaitu 37-40 minggu
3. Riwayat Prenatal
Mencatat usia ibu, periode menstruasi terakhir, dan perkiraan
waktu kelahiran. Jumlah kunjungan prenatal dicatat bersama setiap
masalah prenatal yang ada. Semua hasil laboratorium dan pengujian
prenatal termasuk laporan ultrasonografi, harus ditinjau. Ada banyak
kondisi medis ibu, kondisi prenatal, dan kondisi intrapartum yang
secara signifikan dapat memengaruhi kesehatan dan kesejateraan bayi
baru lahir. Adanya gangguan dan penyulit pada kehamilan, persalinan
dan nifas ibu sebelumnya perlu dikaji karena dimungkinkan berdampak
atau berpotensi terjadi kembali pada kehamilan yang sekarang.
Anak keberapa, riwayat kehamilan yang mempengaruhi BBL
adalah kehamilan yang tidak disertai komplikasi seperti diabetes
mellitus, hepatitis, jantung, asma, hipertensi, TBC, frekuensi antenatal
31
4. Riwayat Natal
Bayi lahir pada usia kehamilan berapa bulan, persalinan spontan/sc,
ditolong siapa, mengangis kuat atau tidak, jenis kelamin laki-laki atau
perempuan, bbl normal atau tidak.
5. Riwayat Postnatal
Kondisi bayi baik, bayi sudah IMD, pemberian injeksi vit K, imunisasi
HB0.
6. Riwayat Nutrisi
Bayi usia 0 hari diberikan asi atau susu formula setiap berapa jam
sekali, jumlah kebutuhan nutrisi berapa ml setiap jam, jumlah
kebutuhan nutrisi berapa ml setiap hari.
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
HR : normalnya 100-160x/mnt
RR : normalnya 40-60x/mnt
S : normalnya 36,5°C - 37,5°C
2. Antopometri
BB sekarang : normalnya 2.500 – 4.000 gram
PB sekarang : normalnya 48-52 cm
LIKA : normalnya 33-35 cm
SOB : normalnya 32 cm
FO : normalnya 34 cm
MO : normalnya 35 cm
L1DA : normalnya 30-38 cm
LILA : normalnya 9,5 cm
3. Reflek
a. Refleks moro
Refleks memeluk, terjadi jika menepuk tangan, bayi akan kaget yang
ditandai dengan pergerakan tangan secara spontan.
b. Refleks rooting
Refleks menoleh dengan menyentuh pipi bayi maka, bayi akan
menoleh kesumber rangsangan.
c. Refleks graphs/planter
Refleks tangan menggenggam, dilakukan dengan merangsang tangan
bayi dengan jari kita, maka bayi akan menggenggam jari tangan kita.
d. Refleks sucking
Refleks menghisap, terlihat pada saat bayi menyusu ibunya.
4. Pemeriksaan Fisik
33
a. Inspeksi
Kepala : Ada atau tidak caput succedeneum, ada atau tidak
cepal hematum, simetris atau tidak
Muka : Pucat atau tidak, bersih atau kotor, bentuk muka
bulat atau lonjong
Mata : Simetris atau tidak, selaput lendir mata pucat atau
tidak, ada atau tidak secret
Hidung : Bersih atau tidak, ada atau tidak sekret,
Mulut : Bersih atau tidak, bibir pucat atau tidak, gusi bersih
atau tidak, lidah kotor atau tidak, tenggorokkan
bersih atau tidak, tonsil membesar atau tidak.
Telinga : Simetris atau tidak, bersih atau tidak, ada atau tidak
serumen.
Leher : Bersih atau tidak, ada atau tidak lesi.
Axilla : Bersih atau tidak, pembesaran kelenjar limfe ada
atau tidak.
Dada : Ada atau tidak tarikan intercosta, ada atau tidak
benjolan, puting susu simetris atau tidak.
Abdomen : Bersih atau tidak, ada atau tidak tanda infeksi pada
tali pusat.
Punggung : Simetris atau tidak, bersih atau tidak, ada atau tidak
lesi, ada atau tidak benjolan, ada atau tidak
spina bifida.
Genetalia : a. Genitalia laki-laki ( Saluran kencing lancar / tidak,
testis lengkap /tidak, testis sudah turun ke skrotum
/ belum, femosis ada / tidak )
b. Genetalia wanita (kebersihan, vagina bersih/tidak,
labia minor /mayor sudah menutup / belum,
klistoris, uretra, vagina lengkap /tidak)
Anus : ada atau tidak lubang anus, ada atau tidak
pengeluaran mekoneum.
34
c. Auskultasi
Dada : ada atau tidak wheezing, ada atau tidak ronchi.
d. Perkusi
Abdomen : ada atau tidak meteorismus.
35
2.2.5. P (Penatalaksanaan)
Memberikan asuhan aman dan bersih segera setelah bayi baru lahir
merupakan bagian esensial dari asuhan pada bayi baru lahir (Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, 2013). Penatalaksanaan bayi baru
lahir antara lain :
1. Mengobservasi Tanda-tanda Vital
2. Mengobservasi keadaan umum bayi
3. Menjaga kehangatan bayi, bayi terjaga kehangatannya dengan suhu
pada incubator 38˚C
4. Melakukan perawatan tali pusat setelah plasenta lahir
5. Melakukan pencegahan infeksi dengan cara cuci tangan setiap kali
sebelum dan sesudah berinteraksi dengan bayi
6. Memberikan nutrisi (ASI) secara adekuat setiap 2 jam sekali atau
setiap kali bayi menginginkanya.
7. Mencegah infeksi mata dengan menggunakan salep mata
8. Memberikan injeksi VitK 1 jam setelah bayi lahir
9. Memberikan imunisasi HB0 1 jam setelah pemberian VitK
7
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur. : Dinkes Prov.Jatim.Kab.Mojokerto.
Deslidel, dkk. (2011). Asuhan Neonatus, Bayi & Balita. Jakarta : EGC.
Hidayat, A.A. Alimul dan Wildan. (2010). Moh Dokumentasi Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika.
Indrayani, dan Moudy Emma Unaria Djami. (2013). Asuhan Persalinan dan bayi
baru lahir. Jakarta : CV. Trans Info Media.
Kemenkes RI. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial.
Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Marmi, dan K. Rahardjo. (2015). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Ilmu Kebidanan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sondakh, Jenny J.S. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : Erlangga.
Tando, N.M. (2016). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.
Jakarta: EGC.
36
37
Lampiran 1
LEMBAR KONSULTASI
Bab 1 :
1. Justifikasi cuman pakai 1
tahun dengan urutan dunia,
indonesia, jawatimur,
mojokerto.
2. Tempat dan pengambilan
studi kasus ditambahkan kata
Rencana, karena belum
praktik.
3. Pemenuhan nutrisi dibuat
tabel
4. Manajemen asuhan
kebidanan diperbaiki lagi
6. Selasa / 02-11-2021 1. Manajemen kebidanan
LEMBAR KONSULTASI
39