X MASA HAMIL
SAMPAI DENGAN KELUARGA BERENCANA
OLEH :
NIM. 18621642
2021
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya Kebidanan
pada Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
OLEH :
NIM. 18621642
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
TANGGAL.................
Oleh :
Pembimbing 1
NIDN. 0706068801
Pembimbing II
iii
Ririn Ratnasari, SST., M.Kes
NIDN. 0705098502
LEMBAR PENGESAHAN
MENGESAHKAN
TIM PENGUJI
TANDA TANGAN
Mengetahui,
iv
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
“Asuhan Kebidanan Secara Continuity Of Care Pada Ibu Hamil Sampai Dengan
Ponorogo.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak trimakasih kepada :
v
2. Sulistyo Andarmoyo, S. Kep., Ns., M. Kes. selaku Dekan Fakultas Ilmu
3. Ririn Ratnasari, S.ST, M. Kes. selaku Kaprodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu
5. Kedua orang tua tercinta dan kakak Reza Agus Pratama yang telah memberikan
do’a, dukungan dan kasih sayang, serta perhatian yang diberikan sehingga
6. Rekan seangkatan terutama Mila Sari Agustina dan pihak-pihak yang terkait dan
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas semua amal
yang baik yang telah diberikan dan semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan........................................................................................iii
Halaman Pengesahan........................................................................................iv
Kata Pengantar..................................................................................................v
Daftar Isi...........................................................................................................vii
Daftar Tabel......................................................................................................ix
Daftar Gambar..................................................................................................xi
Daftar Lampiran................................................................................................xiii
Daftar Singkatan...............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................6
1.5 Manfaat.......................................................................................................9
vii
2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan.................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................353
LAMPIRAN.....................................................................................................35
viii
DAFTAR TABEL
ix
2.14 : Kebutuhan Dasar Cairan Dan Kalori Pada Neonatus.............................313
x
DAFTAR GAMBAR
2.2 : Enggegement............................................................................................100
2.3 : Sinklismus................................................................................................101
2.12 : KB Implan..............................................................................................186
xi
2.18 : Posisi Leopold IV...................................................................................215
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
DAFTAR SINGKATAN
TT : Tetanus Toxoid
TM : Trimester
O2 : Oksigen
Hb : Hemoglobin
xiv
RS : Rumah Sakit
PG : Prostaglandin
IU : Intra Unit
IM : Intramuskular
IgA : Imunoglobulin A
KB : Keluarga Berencana
DM : Diabetes Millitus
LH : Luteinizing Hormone
xv
IMS : Infeksi Menular Seksual
TBC : Tuberculosis
TB : Tinggi Badan
BB : Berat Badan
GS : Gestationalsac
BPD : Biparetal
xvi
KTG : Kardiotokografi
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses yang alamiah yang pasti
akan di alami bagi setiap perempuan. Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
Meskipun kehamilan hingga persalinan adalah suatu hal yang alamiah, namun
pada kehamilan dan persalinan juga bisa terjadi suatu komplikasi atau penyulit-
penyulit yang dialami ibu dan harus segera ditangani dengan cepat dan tepat agar
tidak berakibat fatal bagi janin maupun ibu (Marmi, 2018). Kehamilan dan
persalinan yang normal tanpa adanya komplikasi atau penyulit adalah suatu
kebanggaan tersendiri bagi seorang ibu dan lahirnya bayi yang sehat juga
dinantikan oleh keluarga. Selain itu Al-Qur’an juga telah menjelaskan tentang
ُس \لَه
ْ َس \اَل لَ ٍة ِمنْ ن ٍ ) َم ِه٨( س َّواهُ ثُ َّم
ُ ْين َما ٍء ِمن َ ۖ ُرو ِح ِه ِمنْ فِي ِه َونَفَ َخ لَ ُك ُم َو َج َع َل س ْم َع َ ا َر َواأْل َ ْب َقَلِياًل َواأْل َ ْفئِ َدة
َّ صاال
Artinya :“Dia yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya
dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan
1
2
keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur. Dan mereka berkata, “Apakah bila kami telah lenyap (hancur)
di dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?”
Dalam proses kehamilan hingga lahirnya bayi ini dapat terjadi suatu masalah
yang dapat membahayakan serta mengancam keadaan dan keselamatan ibu dan
bayi. Kesehatan ibu dan bayi harus menjadi perhatian utama sejak awal
kehamilan agar pada saat persalinan tidak terjadi persalinan patologis yang dapat
Pengawasan kesehatan ibu dan bayi bisa dilakukan dengan cara continuity of
care yaitu dengan cara memeriksakan kehamilan secara rutin dari mulai awal
kasus yang akan timbul didalamnya, kasus tersebut diantaranya adalah Angka
Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan dan menjadi salah satu indeks kualitas hidup perempuan
(Amrullah, 2019). AKI didunia sangat tinggi, tercatat sebanyak 83% wanita
pada tahun 2019 masih tetap tinggi yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup,
Angka Kematian Ibu (AKI) di provinsi Jawa timur pada tahun 2020 tercatat ada
tercatat 105,46 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung dari Angka
Kematian Ibu (AKI) terjadi langsung pada saat persalinan yaitu adalah pre
3.59% dan penyebab tidak langsunya adalah anemia pada saat kehamilan (24%),
masih cukup tinggi yaitu 27,50 per 100.000 kelahiran hidup, AKB di Jawa Timur
pada tahun 2020 tercatat ada 109,85 kematian dan AKB di Ponorogo tercatat
103,46 per 100.000 kelahiran hidup. AKB merupakan indikator faktor resiko
kejadian bayi meninggal, kualitas pelayanan ANC, status gizi ibu hamil,
indikator program KIA dan KB, serta situasi lingkungan dan status ekonomi.
Penyebab utama AKB adalah berat bayi lahir rendah (BBLR) 1.691(42%),
prematur (20%), asfeksia 1.007 (25%), infeksi (25%), kelainan bawaan bayi
(16%), cacat lahir (18%), dan penyebab lain (38%) (Susilawati, 2020).
AKI dan AKB yang tinggi seperti data diatas pada dasarnya menggambarkan
derajat kesehatan masyarakat yang rendah dalam suatu wilayah dan berpotensi
komunitas, dan nasional. Dampak terbesar dari Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu
penurunan kualitas hidup pada bayi dan anak, menyebabkan goncangan dalam
4
tumbuh kembang anak, dan dampak dari Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang utama yaitu Antenatal Care
kunjungan TMI1, 1 kali kunjungan pada TM II, dan 2 kali kunjungan pada TM
kunjungan nifas minimal sebanyak 4 kali yaitu 6-8 jam setelah persalinan, 6 hari
(Prawirohardjo, 2014). Penanganan untuk bayi baru lahir dengan BBLR yaitu
salah satunya adalah menjaga suhu lingkungan agar tetap hangat, salah satunya
melakukan metode kanguru, dan bayi dengan asfiksia dilakukan resusitasi atau
pada 6 - 48 jam pertama setelah persalinan, kedua pada hari ke 3-7 setelah
lahir.dan kunjungan ketiga pada hari ke 8-28 hari setelah bayi lahir (Kemenkes
RI, 2018). Maka dari itu untuk mengurangi AKI dilakukan pelayanan Antenatal
Care (ANC) diantaranya timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur LILA,
ukur TFU, menentukan presentasi janin, tentukan DJJ, imunisasi TT, pemberian
kematian pada periode neonatal yaitu 6-48 jam setelah lahir yaitu cakupan
neonatus, ASI esklusif, pemberian vitamin K dan hepatitis HB 0 injeksi (bila itu
Untuk meningkatkan suatu mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak salah
Continuity of Care adalah asuhan yang berkelanjutan yaitu mulai dari ANC, INC,
2019).
of Care), pada ibu hamil Trimester III dimulai (36-40 minggu), bersalin, nifas,
care pada ibu hamil dari Trimester III (36-40 minggu), persalinan, nifas,
SOAP.
3. Melakukan asuhan kebidanan kepada ibu nifas secara continuity of care yang
4. Melakukan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir secara continuity of care
a. Observasi
b. Wawancara
c. Dokumentasi
3. Analisa Data
9
Analisa data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian study kasus
yaitu dengan cara membuat sebuah narasi dari hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi
1.4.2. Sasaran
ditujukan kepada ibu hamil yang dimulai dari masa kehamilan TM III (36-40
1.4.3. Tempat
Praktik Mandiri Bidan (PMB) ibu Lilis Sulistyowati, SST, desa Balong,
Ponorogo.
1.4.4. Waktu
1.5. MANFAAT
10
kebidanan secara continuity of care pada ibu hamil TM III (36-40 minggu),
care atau sebagai metode perbandingan untuk laporan studi kasus agar
kebidanan.
b. Bagi penulis
d. Bagi klien
asuhan kebidanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kehamilan
yang dimulai dengan pertemuan sel telur dan sel sperma dalam indung
telur, lalu zigot mulai terbentuk yang selanjutnya akan menempel pada
B. Klasifikasi Kehamilan
12
12
13
mata sudah dapat membuka dan juga menutup dan janin (fetus) mulai
berkembang pesat dengan sangat sempurna dan berat bayi lahir sekitar
C. Proses Kehamilan
yaitu :
1. Fertilisasi
telur akan dibuahi oleh sel sperma selama kurun waktu 12 jam setelah
ovulasi, jika tidak sel telur akan mati setelah 24 jam. Sebelum sel
telur.
15
Gambar 2.1
Proses Fertilisasi
Sumber : Sangkoeno, 2015
2. Implantasi
oleh sel sperma kedalam dinding rahim atau uterus di awal kehamilan.
luarnya adalah trofoblas dan dibagian dalamnya adalah massa inner sel.
3. Plasentasi
D. Tanda Kehamilan
yaitu, yaitu :
17
a) Amenorhea
menyebabkan mual dan muntah yang biasanya terjadi pada pagi hari
adalah hal yang biasa dalam kehamilan, namun bila berlebihan akan
gravidarum.
c) Ngidam
18
d) Pingsan (syncope)
e) Kelelahan
kehamilan.
f) Payudara tegang
g) Sering miksi
19
i) Pigmentasi kulit
daerah tersebut.
j) Epulis
pertama.
k) Varises
awal.
b. Palpasi
Hal yang harus ditentukan adalah outline janin, gerakan janin dapat
yang berbentuk satu titik telur menjadi satu organ yang terus menerus
berkembang.
pembuluh darah dari hari ke 12 dan hari berikutnya akan muncul sel-
sel darah merah yang pertama selanjutnya sel darah merah akan
nampak
bertambah jelas
yaitu :
a. Minggu ke 24 – 28
1. Mata terbuka, alis dan bulu mata sudah berkembang dengan baik
berkurang
minggu ke 28
24
5. Fetus lahir pada akhir masa ini dan mempunyai angka mortalitas yang
respirasi
b. Minggu ke 28-34
c. Minggu ke 32-36
1. Sebagian besar lanugo sudah terlepas tetapi kulit disini masih tertutup
d. Minggu ke 36-40
1. Uterus
estrogen dan progestin yang sangat tinggi. Pembesaran ini terjadi akibat
panjang 7,5 cm, lebar 5 cm, serta berat 60 gram serta saat aterm ukuran
26
Uterus yang semula hanya besarnya sebesar jari jempol atau hanya 3
seberat 1000 gram saat pada akhir masa kehamilan. Otot yang didalam
Tabel 2.1
Perkembangan tinggi fundus uteri (TFU)
16 Pertengahan pusat-simfisis
24 Setinggi pusat
2. Ovarium
Mulai dari kehamilan 6 minggu fungsi ini diambil alih oleh plasenta,
Kejadian ini tidak lepas dari kemampuan villi korealis yang dapat
3. Vagina
4. Payudara
28
sensitifitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara, puting susu dan areola
dan puting susu menjadi lebih sangat erektil. Pada trimester ke 2 dan ke
secara progesif. Kadar hormon luteal dan plasenta pada masa hamil
5. Sirkulasi darah
Volume darah meningkat dan jumlah pada serum darah lebih besar
6. Sistem respirasi
pada rahim dan pemenuhan kebutuhan oksigen pada wanita hamil akan
2013).
7. Sistem pencernaan
kehamilan :
dkk, 2014).
8. Sistem perkemihan
Pengaruh dari desakan saat hamil muda dan turunnya kepala bayi
pada saat hamil tua, biasanya terjadi gangguan miksi dalam bentuk
sering buang air kecil atau kencing. Dari desakan ini menyebabkan
9. Kulit
Pada kehamilan usia 12 minggu keatas pada pipi, hidung, dan dahi
ibu hamil tampak deposit pigmen yang lebih atau berlebihan dan
10. Metabolisme
kehamilan :
dibutuhkan yaitu tinggi protein sekitar 0,5 gr/kg berat badan atau
d. Kebutuhan kalori ibu hamil didapat dari karbohidrat, lemak dan juga
protein
lain :
1. Perubahan emosional
seperti depresi atau khawatir, ibu mulai berpikir mengenai bayi dan
terasa nyata karena bayi sudah mulai bergerak sehingga ibu mulai
sehat. Rasa cemas pada ibu hamil akan terus meningkat seiring
biasanya seperti apa yang akan terjadi pada saat melahirkan, apakah
kepada suaminya.
2. Cenderung malas
gerakan tubuh ibu, seperti gerakan yang semakin lamban dan cepat
3. Sensitif
Oleh karena itu, keadaan seperti ini sudah sepantasnya harus dimengerti
4. Mudah cemburu
(J.Rahmawati, 2015).
6. Perasaan Ambivalen
(J.Rahmawati, 2015).
7. Perasaan ketidaknyamanan
Nuryaningsih, 2018).
8. Depresi
9. Stres
rasa aman dan nyaman selama kehamilan, penemuan jati dirinya dan
keuangan keluarga, support keluarga dan tenaga medis. Selain itu, gejala
cemas ibu hamil dilihat dari mudah tersinggung, sulit bergaul dan
kencang, sering buang air kecil, sakit perut, tangan berkeringat dan
gemetar, kaki dan tangan kesemutan, kejang otot, sering pusing, dan
11. Insomnia
perasaan tidak senang, kurang tidur, atau sama sekali tidak bisa tidur.
Sulit tidur sering terjadi pada ibu-ibu hamil pertama kali atau
hamil dapat dilihat dari sulit tidur, tidak bisa memejamkan mata, dan
ramai. Dampak buruk dari insomnia yaitu perasaan mudah lelah, tidak
3) Trimster ketiga.
mengalami cedera.
dan mineral. Oleh karena itu selama proses kehamilan seorang ibu hamil
seimbang, karena pada dasarnya selama kehamilan berbagai zat gizi yang
perkembangan janin ibu sendiri. Selain gizi yang cukup, kebutuhan dasar
selama ibu hamil juga harus diperhatikan, karena hal ini sangat
adanya rasa mual dan muntah begitu pula nafsu makan yang
asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari), kalori ibu hamil umur 23-50 tahun
perlu kalori sekitar 23000 kkal), protein (74 gr/hari), vitamin dan
bergerak secara tidak langsung hal ini meminimakan rasa malas pada
ibu selama hamil, bergerak juga mendukung sistem kerja tubuh ibu
selama hamil sehingga ibu yang memiliki nafsu makan yang tinggi
hari dan 1-2 jam pada siang hari. Ibu dianjurkan untuk menjaga
setidaknya ibu mandi 2 kali perhari, kebersihan gigi juga harus dijaga
karena pada waktu itu plasenta telah berbentuk. Pola seksual pada
(karena besarnya janin mendesak dada dan lambung). Selain hal fisik,
trimester terakhir ini, dapat terjadi kontraksi kuat pada wanita hamil
Akan tetapi, jika tidak terjadi penurunan libido pada trimester ketiga
ini, hal itu normal saja. Ibu hamil berhak mengetahui pola seksual
zat besi. saat hamil kebutuhan zat besi sangat meningkat. Ibu hamil
terjadi mual karena bau tablet tersebut, muntah, perut tidak enak,
susah buang air besar, tinja berwarna hitam, namun hal ini tidak
pada malam hari menjelang tidur, hal ini untuk mengurangi rasa
rasa nyeri dan panas pada jalan lahir. Walaupun ada beberapa
trimester III bagi ibu hamil, namun faktor lain yang lebih dominan
di trimester III.
dan psikologis ibu. Kebersihan lain yang juga penting di jaga yaitu
bagi ibu.
ditempat.
yaitu :
1). Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
2). Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
4). Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah ada
adanya bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, jika tidak dilaporkan
dapat muncul antara lain perdarahan pervagina, edema pada wajah dan
tangan, keluarnya cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, dan nyeri
ibu terlihat lebih kurus, turgor kulit berkurang dan mata terlihat
yaitu:
(1) Tingkat I
dan minum.
(2) Tingkat II
b. Perdarahan Pervaginam
dengan tanda Hartman dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain
hidatidosa.
pada kehamilan < 20 minggu dengan berat janin < 500 gram atau
1). Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa
alat–alat.
indikasi medis.
sekitar 8 minggu).
c. Mola hidatidosa
(1). Terdapat mual dan muntah yang menetap, terkadang sering kali
menjadi parah,
ditemukan,
49
d. Kehamilan Ektopik
baru.
51
pembuatannya.
diantaranya:
(2) Solusio Plasenta Pada persalinan normal, plasenta akan lepas setelah
menjadi kabur dan berbayang disertai rasa sakit kepala yang hebat,
disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir. Hal ini bisa berarti
(Kusumawati, 2014).
56
(7) Bengkak Pada Muka dan Ekstremitas hampir separuh dari ibu-ibu
dengan:
lainya,
janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10
gerakan dalam 12 jam). Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika
tekanan uteri yang juga dapat disebabkan adanya infeksi yang dapat
berasal dari vagina dan serviks yang dapat dinilai dari cairan
(10) Demam tinggi jika suhu ibu hamil berada pada > 38°C dalam
1. Trimester I
kadang sampai muntah yang terjadi pada ibu hamil biasanya terjadi
juga terjadi pada siang atau sore hari. Mual muntah ini lebih sering
sering terjadi pada pagi hari. mual muntah dapat disebabkan oleh
1. Perubahan hormonal
3. Faktor neurologis
6. Peristaltik lambat
59
B. Sering BAK
Air Kecil (BAK). Apabila sering BAK ini terjadi pada malam hari
akan mengganggu tidur sehingga ibu hamil tidak dapat tidur dengan
Faktor penyebab :
antigen placenta.
E. Ngidam.
Ngidam sering terjadi pada ibu hamil trimester I tetapi bisa juga
dialami oleh ibu hamil sampai akhir kehamilan. Ibu hamil sering
adalah :
rasa mual dan muntah. Jadi keinginan ibu hamil yang satu dengan
2. Pada ibu hamil indra pengecap menjadi lebih tumpul atau kurang
pada ibu hamil trimester I, penyebab yang pasti sampai saat ini
Pada saat duduk posisi dengan kaki diangkat setiap saat ketika ada
G. Keputihan
celana dalam. Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu hamil
H. Keringat bertambah.
meningkat.
hamil.
I. Palpitasi.
pada sistem syaraf simpati. Pada ibu hamil yang tidak mempunyai
keluhan jantung, hal ini tidak perlu dikawatirkan. bidan harus dapat
menjelaskan bahwa hal ini normal terjadi pada kehamilan, dan akan
K. Sakit kepala.
64
L. Spidernevi/spider hemangioma
kaki yang terjadi pada ibu hamil. Hal ini lebih kelihatan pada ibu
hamil yang mempunyai kulit terang, pada ibu hamil yang kulitnya
2. Trimester II
A. Edema.
65
Edema ini biasa terjadi pada kehamilan trimester II dan III. Faktor
penyebabnya adalah :
terjadi terutama pada waktu ibu hamil duduk atau berdiri dalam
terlentang.
5. Pakaian ketat.
antigen placenta.
C. Gusi berdarah.
Pada ibu hamil sering terjadi gusi bengkak yang disebut epulis
Gusi berdarah ini paling parah terjadi pada kehamilan trimester II.
cepat.
D. Hemorroid
menyebabkannya adalah :
1. Konstipasi.
F. Keputihan
G. Keringat bertambah.
meningkat.
hamil
H. Mati rasa (baal), rasa perih pada jari tangan atau kaki.
69
Mati rasa ini dapat terjadi pada kehamilan trimester II dan trimester
dapat juga menjadi penyebab rasa baal pada jari, namun hal ini
I. Nafas sesak.
sampai pada akhir kehamilan. Ibu hamil dapat terserang nafas sesak
ligamentum.
yang membesar.
bertambah pula nyeri ulu hati. Hal ini dapat terjadi karena produksi
L. Perut kembung.
Tidak jarang ibu hamil mengeluh perut terasa kembung, hal ini
penyebabnya adalah :
Faktor penyebab :
O. Sakit kepala.
Sakit punggung pada ibu hamil terjadi pada ibu hamil trimester
2. Keletihan
rapuh.
progesterone.
diantaranya adalah:
3. Keletihan
T. Palpitasi.
curah jantung pada ibu hamil, dan adanya gangguan pada sistem
pada ibu hamil bahwa hal ini normal terjadi pada kehamilan dan
akan menghilang pada akhir kehamilan. Pada ibu hamil yang tidak
3. Trimester III
75
trimester III kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul
sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama pembesaran uterus menekan
dengan minum air putih yang cukup (± 8-12 gelas/hari) dan menjaga
tissue atau handuk yang bersih serta selalu mengganti celana dalam
III dengan keluhan sering kencing yaitu KIE tentang penyebab sering
minum pada siang hari dan kurangi minum di malam hari. jika
D. Edema Dependen
vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior
preeklamsi.
F. Kram tungkai
G. Konstipasi
8 gelas air putih setiap hari dan serat dalam diet misalnya buah,
olahraga ringan ataupun senam hamil, buang air besar secara teratus
I. Insomnia
kecemasan
K. PERSIAPAN PERSALINAN
jika ibu dan keluarga mempersiapkan persalinan sejak jauh hari. Karena
hal ini agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atau persalinan
sebagai berikut :
sendiri oleh ibu adalah gerakan dalam 24 jam. Gerakan janin dalam
ibu sendiri dan yang sering di kenal dengan istilah ‘’gerakan sepuluh’’
(Kuswanti,2014).
A. PENGERTIAN PERSALINAN
uri) yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina
progresif lebih peka sampai akhirnya timbul kontraksi kuat secara ritmis
b. Teori Oksitosin
(Manuaba, 2014).
d. Teori Prostaglandin
e. Teori Janin
bahwa janin telah siap lahir. Namun mekanisme ini belum diketahui
2019).
C. Tanda-Tanda Persalinan
Persalinan dimulai pada ibu sudah dalam keadaan inpartu (saat uterus
2. Perubahan serviks
3. Persalinan palsu
4. Ketuban pecah
85
5. Blood show
6. Lonjakan energi
D. PROSES PERSALINAN
1. Tahapan Persalinan
juga kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan mengejan,
janin didorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga kala
urie, plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai
2019).
86
a. Kala I
timbul his dan ibu mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody
show). Proses ini berlangsung kurang lebih 18-24 jam, yang terbagi
b. Kala II (Pengeluaran)
multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat kurang
multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat kurang
60 Langkah APN
c. Perineum menonjol
menularkan penyakit.
cuci tangan dengan sabun dan air bersih dan mengalir dan
depan ke belakang.
0,5% langkah 9)
amniotomi.
dilepaskan.
normal.
janin baik dan ibu bantu ibu dalam menemukan posisi yang
2015).
efektif.
(b) Dukung dan beri semangat pada saat ibu meneran dan
(h) Segera rujuk bila bayi belum atau tidak segera lahir
(17) Letakkan handuk bersih diatas perut ibu, jika kepala bayi
bokong ibu.
(Wiknjosastro,2015).
(22) Periksa adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
bayi.
(c) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat
klem tersebut.
sepontan.
Lahirnya bahu
lainnya.
95
yaitu :
kesulitan?
penyuntikan oksitosin).
kira 3cm dari pusat bayi, mendorong tali pusat ke arah distal
96
(ibu) dan jepit kembali tali pusat kira-kira 3-5cm distal dari
klem pertama.
(b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu
(34) Letakan bayi agar ada kontak kulit ibu dengan kulit bayi,
(35)Selimuti bayi dan ibu dengan kain yang hangat dan pasang
Kala III
(36) Pindahkan klem tali pusat hingga jarak 5cm dari vulva ibu
97
(37) Letakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
plasenta.
tali pusat.
unit IM.
98
menyiapkan rujukan.
menit berikutmya.
Kala IV
99
b) Menilai perdarahan
perdarahan pervaginam.
pervaginam.
(49) Ajarkan ibu dan keluarga cara massase uterus dan menilai
kontraksi.
post partum.
tidak normal.
sesuai.
diinginkan ibu.
selama 10 menit.
102
selama 10 menit.
Dokumentasi
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir, uterus teraba
keras dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian
3) Kontraksi uterus
E. Mekanisme Persalinan
lebih besar harus berada pada satu garis lurus dengan diameter paling besar
a. Engagment
jalan lahir, tulang parietal kanan dan kiri sama tinggi, maka keadaan ini
Gambar 2.2
Anggegement
Sumber : Sutopo, 2014.
sinklitismus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan
anterior.
Gambar 2.3
Sinklismus
Sumber : Saifuddin.2012
Gambar : 2.4
Asinklitismus anterior
Gambar : 2.5
Asinklitismus Posterior
c. Fleksi
panggul.
ubun-ubun besar.
d. Rotasi Dalam
107
Fitriahadi, 2019).
fleksi
e. Ekstensi
sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan
f. Rotasi Luar
kiri, sedangkan muka janin menghadap salah satu paha ibu, dan sutura
seutuhnya.
c. Vulva membuka
d. Anus membuka
a. Kebutuhan fisiologis
1) Oksigen
5) Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan
pasien. Keputusan ini harus akurat, komprehensif dan aman baik pasien
sistematik menggunakan informasi dan hasil dari olah kognitif dan intuitif
masalah yang berfokus pada pasien (Varney, 2002). Semua upaya di atas
tepat. Data subyektif adalah infomasi yang di ceritakan ibu tentang apa
para anggota keluarga tentang status ibu, terutama jika hal tersebut
masalah utama.
yang di layani tetapi juga harus mampu mendeteksi setiap situasi yang
situasi tersebut, para bidan harus pandai membaca situasi klinik dan
penyelamatan bagi ibu dan bayinya jika suatu gawat darurat terjadi
intervensi bagi ibu bersalin di buat kajian data obyektif dan subyektif,
113
lakukan agar ibu bersalin dapat di tangani secara baik, terlindungi dari
nya.
telah di tegakan. Bila asuhan atau intevensi tidak membawa hasil atau
kelahiran bayi. Banyak hasil penelitian menunjukan bahwa jika para ibu di
a. Panggil ibu sesuai dengan namamya, hargai dan perlakukan ibu sesuai
dengan martabatnya
kuwatirnya
f. Berikan dukungan dan besarkan hatinya dan tetramkan hati ibu beserta
keluarganya
menjelang persalinanya
persalinan
ibu dan bayi, keluarga dan petugas. Sehingga dalam tatalaksana asuhan
yang baik.
aman untuk ibu, bayi baru lahir dan petugas dengan cara menurunkan
tubuh lainnya.
cairan tubuh.
g. Sterilisasi
untuk menganalisa data yang telah di kumpulkan dan dapat lebih efektif
fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap diharapkan
H. Partograf
garis waspada dan garis tindakan sebagai titik tolak evaluasi pertolongan
U : selaput utuh
0 : Sutura terpisah
4. Pembukaan mulut rahim (serviks), dinilai setiap 4 jam dan di beri tanda
silang (x).
5. Penurunan, mengaju pada bagian kepala (di bagi 5 bagian) yang teraba
6. Waktu, menyatakan berapa jam waktu yang telah diajalani sesudah pasien
di terima.
10. Obat yang diberikan, dicatat semua obat lain yang diberikan
11. Nadi, dicatat setiap 30-60 menit pada fase aktif serta ditandai dengan
12. Tekanan darah, dicatat setiap 4 jam dan ditandai dengan anak panah
119
13. Suhu badan, dicatat setiap 4 jam pada fase laten, dan 2 jam pada fase aktif
14. Protein, aseton, volume urine, dicatat setiap kali ibu berkemih
A. PENGERTIAN NIFAS
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama
masa nifas yaitu 6-8 minggu. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah
Masa nifas atau post partum disebut juga puerpurium yang berasal dari
bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti
melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan
sejak plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang
normal (Ambarwati dan Wulandari, 2014). Jadi masa nifas adalah masa yang
denpasar, 2018).
Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat mengecil
kanan, kiri dan transversal. Diantara otot-otot itu ada pembuluh darah yang
sekitar 1000 gram dan dapat diraba kira-kira 2 jari dibawah umbilikus.
Setelah 1 minggu beratnya sekitar 300gr dan tidak dapat diraba lagi. Jadi,
semula. Setelah 6 minggu beratnya sudah sekitar 40-60 gr. Pada saat ini
dianggap bahwa masa nifas sudah selesai. Namun sebenarnya rahim akan
kembali keposisi yang normal, tapi juga kondisi tubuh ibu secara
keseluruhan.
Selama hamil darah ibu relatif encer, karena cairan darah ibu banyak,
sistem sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semula. Darah kembali
kembali normal. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke-
15 pasca persalinan.
plasenta itu tidak dihasilkan lagi, sehingga terjadi produksi ASI. ASI
keluar 2-3 hari pasca melahirkan. Namun hal yang luar biasa adalah
untuk bayi, karena mengandung zat kaya gizi, dan anti bodi pembunuh
berjalan-jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
122
Pada masa nifas terjadi beberapa perubahan yang menyertai, yaitu sebagai
berikut :
a. Involusi uterus
sesudah 2 hari, uterus akan mengecil dengan cepat, pada hari ke-10
biasanya uterusnya sedikit lebih besar daripada ibu yang belum pernah
sehingga kadar nitrogen dalam air kencing sangat tinggi (Sukma et al.,
2017)
Tabel 2.2
perubahan uterus masa nifas
Involusi uterus dari luar dapat di amati dengan memeriksa fundus uterus
a. Segera setelah persalinan, tinggi findus uteri 2cm di bawah pusat, 12 jam
kemudian kembali 1cm di atas pusat, dan menurun kurag lebih 1cm
b. Pada hari kedua setelah persalinan tinggi fundus uteri 1cm di bawah
pusat pada hari ke 3-4 tinggi fundus uteri 2cm di bawah pusat.
c. Pada hari ke 5-7 tinggi fundus uteri setengah pusat simfisis.pada hari ke-
Gambar 2.6
Involusi Uterus Pascapersalinan
oleh satu jari saja, dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian
d. Perubahan pada cairan vagina (lochea) Dari cavum uteri keluar cairan
1. Lochea Rubra
Lochea ini muncul pada hari ke 1-3 masa postpartum. Ini berisi
(yakni palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam
126
noda dan sel-sel epitel, yang menyelimuti kulit janin) lanugo, (yakni
bulu halus pada anak yang baru lahir), dan mekonium (yakni isi
usus janin cukup bulan yang terdiri dari atas getah kelenjar usus dan
persalinan
2. Lochea Sanguinolenta
Warnanya merah kecoklatan berisi darah dan lendir. Ini terjadi pada
3. Lochea Serosa
persalinan.
4. Lochea Alba
5. Lochea Purulenta
Ini karena terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
e. Payudara
payudara terisi air susu, adanya sumbtan duktus, kongesti dan tanda-
Menurut Saleha (2015), jenis air susu yang dikeluarkan ibu memiliki 3
stadium yaitu :
(1) Kolostrum
Mengandung sel darah putih dan antibodi yang paling tinggi dari
(IgA) yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan
f. Endometrium
128
kasar akibat plasenta desidua, dan selaput janin. Setelah tiga hari mulai
Setelah persalinan ibu perlu waktu untuk menyesuaikan diri, menjadi dirinya
lagi, dan merasa terpisah dengan bayinya sebelum dapat menyentuh bayinya.
Perasaan ibu oleh bayinya bersifat komplek dan kontradiktif. Banyak ibu
merasa takut disebut sebagai ibu yang buruk, emosi yang menyakitkan
mungkin dipendam sehingga sulit dalam koping dan tidur. Ibu menderita
terhadap situasi. Periode ini dieskpresikan oleh Reva Rubin yang terjadi pada
Terjadi pada 1-2 hari setelah persalinan, ibu masih pasif dan sangat
bergantung pada orang lain, fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih
perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif, sehingga
c. Leting go period
Dialami setelah tiba ibu dan bayi tiba di rumah. Ibu mulai secara penuh
1. Nafsu makan
130
sangat kelelahan dan keletihan, jadi ibu sangat merasa lapar. Meskipun
2. Motilitas
Penurunan otot motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang
1. Pengosongan usus
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari
atau dehidrasi. Ibu sering kali menduga nyeri pada saat defekasi karena
1. Deuresis postpartum
131
vena pada tingkat bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah tersebut
partum.
pengosongan yang tidak sempurna dan urin residual dan jika di lakukan
Masa Nifas
2. kulit abdomen
132
minggu.
3. Striae
4. Perubahan ligamen
laktasi dan involusi. Makan dengan diet seimbang, tambahan kalori 500-
800 kal/ hari. Makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter/ hari, pil zat besi
(Fe) diminum untuk menambah zat besi setidaknya selama 40 hari selama
2. Mobilisasi
Pada persalinan dengan anestesi miring kanan dan kiri setelah 12 jam, lalu
tidur setengah duduk, turun dari tempat tidur setelah 24 jam. Mobilisasi
pada ibu berdampak positif bagi, ibu ibu merasa lebih sehat dan kuat, Faal
usus dan kandung kemih lebih baik, Ibu juga dapat merawat anaknya.
3. Eliminasi
tidak menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit pada jahitan karena
akan rasa sakit, takut jahitan terluka, atau karena hemoroid. Kesulitan
serat, dan cukup minum sehingga bisa buang air besar dengan lancar.
Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa buang air besar. Jika pada hari
ketiga ibu masih belum bisa buang air besar, ibu bisa menggunakan
4. Personal hygiene
Ibu nifas rentan terhadap infeksi, unttuk itu personal hygiene harus
5. Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam
vagina tanta rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk
bersangkutan
6. Latihan/Senam Nifas
wanita. Involusi ini sangat jelas terlihat pada alat-alat kandungan. Sebagai
akibat kehamilan dinding perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya
Oleh karena itu, mereka akan selalu berusaha untuk memulihkan dan
tubuh seperti semula adalah dengan melakukan latihan dan senam nifas.
Untuk itu beri penjelasan pada ibu tentang beberapa hal berikut :
karena hal ini akan membuat ibu merasa kuat dan ini juga menjadikan
136
punggung.
membantu :
(a) Dengan tidur telentang dan lengan disamping, tarik otot perut selagi
menarik nafas, tahan napas dalam, angkat dagu ke dada, tahan mulai
(b) Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul
sebanyak 5 kali.
minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-
30 kali.
untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi,
berlanjut.
berhasil dilakukan.
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau
menyengat.
perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.
138
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau
menyengat.
perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.
terus menerus disertai bau tak sedap dan demam, juga merupakan tanda
bahaya.
Hal ini bisa disebabkan karena metritis, abses pelvis, infeksi luka
c. Bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan kejang-kejang.
Bengkak pada wajah, tangan dan kaki bila disertai tekanan darah tinggi
Demam lebih dari 2 hari pada ibu nifas bisa disebabkan oleh infeksi.
demam tanpa disertai keluarnya cairan berbau dari jalan lahir, perlu
2019)
1. Infeksi Nifas
a. Definisi
1. Endometritis
melalui luka bekas insersio plasenta dan dalam waktu singkat dapat
2. Peritonitis
3. Mastitis
142
payudara atau mammae. Dalam masa nifas dapat terjadi infeksi dan
membesar dan nyeri lokal, kulit merah, membengkak dan nyeri pada
4. Thrombophlebitis
organ tertentu.
1. Atonia uteri
2. Retensio plasenta
3. Inversio uterus
144
Teknik atau cara menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI
kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar dan
Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta
puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola
b. Posisi menyusui
leher dan punggung atas bayi diletakan pada lengan bawah lateral
jika diperlukan.
antara lengan dan samping dad ibu. Lengan bawah dan lengan ibu
berhadapan. Posisi ini merupakan posisi yang paling aman bagi ibu
pembedahan.
d. Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara
ibu
f. Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis
yaitu payudara dipegang dengan ibu jari dibagian atas dan jari
gunting (puting susu dan areola dijepit oleh jari telunjung dan
(refleks menghisap)
kebawah
mulut bayi.
Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari
5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
yang masuk.
N. Perawatan Payudara
dan perawatan tersebut dapat dilakukan oleh ibunya sendiri, ibu dapat
berikut :
tidak bahaya.
ibu bayi. Kedua mamae harus sudah dirawat selama kehamilan, Areola
mamae dan puting susu dicuci dengan menggunakan sabun dan diberi
minyak atau cream, agar tetap lemas, jangan sampai menjadi lecet atau
Bayi baru lahir normal merupakan bayi lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia genap 37 minggu sampai
dengan usia 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7
Bayi baru lahir merupakan individu yang tumbuh dan baru saja mengalami
(Rudolph, 2015). Neonatus adalah usia bayi sejak lahir hingga akhir bulan
normal memiliki berat 2.500 sampai 4.000 gram, panjang 48-53 cm, lingkar
baru saja mengalami trauma lahir serta harus dapat menyesuaikan diri dari
normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat
lahir normal 2.500-4.000 gram (Mu, 2019). Dari pengertian di atas dapat di
simpulkan bahwa, neonatus adalah bayi baru lahir normal dari umur
kehamilan mulai dari 37-42 minggu dan berat lahir normal dari 2.500-4000
gram yang dapat hidup pertama kali di luar rahim sampai usia dengan usia 28
serba ketergantungan, dan di luar rahim dengan cara mandiri (Mu, 2019).
salah satu mekanisme yang mana paling dinamis dari seluruh siklus pada
transisi, yaitu periode yang dimulai ketika bayi keluar dari tubuh ibu dan
berlanjut selama beberapa minggu untuk sistem organ tertentu (Mu, 2019).
resistensi paru pada saat pernafasan yang pertama kali. Dan proses
hipertensi, diabetes yang berat, infeksi ibu, dan KPD. Kelima keadaan di
atas dapat mengakibatkan strees pada janin, hal ini dapat menimbulkan
2. Faktor inkompabillitas Rh
152
3. Gemeli satu ovum dengan berat badan yang lebih kecil paru-parunya
belum matur.
placenta, setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali
(stimulasi sensorik).
Tekanan pada toraks yang tinggi akan hilang dengan tiba-tiba setelah
bayi lahir. Setelah bebrapa kali bernafas, maka udara dari luar mulai
mengisi ruang jalan nafas pada trakea dan bronkus, hasilnya semua
maksimal jika dalam paru-paru bayi terdapat surfaktan yang adekuat (Mu,
2019).
Aliran darah akan berensi saat tali pusat mulai diklem. Tindakan ini
tertutup yang berisi cairan, maka paru-paru memerlukan aliran darah yang
mengalir melalui lubang atrium kanan dan atrium kiri, yang disebut dengan
foramen ovale. Darah yang kaya akan oksigen ini kemudian secara
tali pusat di klem, sistem pertekanan rendah yang berada pada unit janin
bertekanan tinggi, dan berdiri sendiri. Efek yang terjadi setelah tali pusat di
Pada masa neonatus saluran pencernaan relatif lebih berat dan panjang
hari ketiga sampai hari keempat yang berarna kehijauan. Adaptasi pada
sendiri sangat terbatas yaitu 30cc untuk seorang BBL dan kapasitas
d). Metabolisme
Luas permukaan neonatus relatif lebih luas dari tubuuh orang dewasa
susu setelah hari ke-6 pemenuhan kebutuhan energi bayi 60% dari lemak
jam pertama setelah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak
menolak makan.
berfluktuasi (naik turunnya) rentan maksimal hanya 0,6 derajat C dari pada
suhu orang dewasa. Tiga faktor yang paling berperan dalam tubuh bayi
yaitu :
sempurna
156
a. Konduksi
alas.
b. Konveksi
Panas yang hilang dari bayi keudara sekitas yang sedang bergerak.
c. Radiasi
d. Evaporasi
157
kepala bayi dengan topi. Akibat dari suhu tubuh yang rendah yaitu
fat) yang di berikan lebih banyak energi dari pada lemak biasa. Brown
fat pada neonatus terdapat pada : Antara scapula, sekitar otot dan
2019).
Tubuh neonatus mengandung relatif lebih banyak air dan kadar natrium
yang relatif lebih besar dari pada kalium. Karena ruang ekstra seluler lebih
luas. Pada neonatus fungsi ginjal belum sempurna hal ini karena :
158
proksimal
g) Imunologi
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sum-sum tulang, lamina
bebas dari antigen dan stress aminologin. Pada BBL hanya ada gama
globin G, sehingga imunologi dari sang ibu dapat melalui plasenta karena
berat molekulnya kecil. Pembentukan sel plasma dan antibodi gamma A,G
dan gamma M,Ig gamma A telah di bentuk pada kehamilan dua bulan dan
mikroorganise asing, tetapi sel-sel darah masih belum matang artinya bayi
Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan
h) Imunisasi
zat dalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral. Pada daerah resiko
segera setelah lahir. Pemberian dosis pertama tetesan polio dianjurkan pada
bayi segera setelah lahir, atau pada umur 2 minggu. Maksud pemberian
(Mu, 2019).
mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah
frekuensi jantung (hate rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot
(muscle tone), warna kulit (colour), dan reaksi terhadap rangsangan (response
tersebut dapat diketahui apakah bayi normal (nilai APGAR 7-10), asfiksia
sedang-ringan (nilai APGAR 4-6), atau bayi asfiksia berat (nilai APGAR 0-3).
Nilai Apgar pada umumnya dilaksanakan pada 1 menit dan 5 menit sesudah
bayi lahir. Akan tetapi, penilaian bayi harus dimulai segera sesudah bayi lahir.
jantung atau warna bayi, maka penilaian ini harus dilakukan segera. Intervensi
yang harus dilakukan jangan sampai terlambat karena menunggu hasil penilaian
yang mengalami depresi berat (Amaral et al., 2013). Apabila nilai APGAR
kurang dari 7 maka penilaian tambahan masih diperlukan yaitu 5 menit sampai
20 menit atau sampai dua kali penilaian menunjukkan nilai 8 atau lebih.
penting yaitu pernapasan, denyut jantung, dan warna kulit. Resusitasi yang
curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen ke otak, jantung, dan alat
Tabel 2.3
penilaian APGAR score
Kriteria 0 1 2
1. Nutrisi
hari keduya energi berasal dari pembakaran lemak setelah mendapat susu
kurang lebih hari ke-6. Kebutuhan energi bayi pada tahun pertama sangat
bervariasi menurut usia dan berat badan. Taksiran kebutuhan selama dua
(Amaral et al., 2013). Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonatus
Tabel 2.4
Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonatus
2. Eliminasi
empedu, asam lemak, lendir dan sel epitel. Sejak hari ke tiga hingga ke
Bayi baru lahir tidur 16-18 jam sehari, paling sering blog waktu 45
menit sampai 2 jam. Bayi dapat menangis sedikitnya 5 menit per hari
4. Personal hygiene
164
minyak dari kulit bayi, yang sangat rentan untuk mengering. Pencucian
rambut hanya dapat dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu.
Pemakaian popok harus dilipat sehingga putung tali pusat terbuka keudara,
yang mencegah urine dan feses membasahi tali pusat. Popok harus ganti
5. Aktifitas
simetris pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan tangan
pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ni terjadi pada waktu
6. Psikososial
Kontak kulit dengan klit juga membuat bayi lebih tenang sennya hingga
didapat Pola tidur yang lebih baik (Saifuddin, 2014). Bayi baru lahir
pasif, bayi bereaksi terhadap rangsangan dan mulai pada usia yang sangat
2013).
adalah :
5. Merintih
2. Pemberian ASI
4. Tanda-tanda bahaya
5. Imunisasi
G. Jadwal Imunisasi
Tabel : 2.5
Keterangan Jadwal Imunisasi Berdasarkan Usia Pemberian
Saatlahir Hepatitis B-1 HB-1 harus diberikan dalam waktu 24 jam setelah
lahir, dilanjutkan padaumur 1-6 bulan
0-2 bulan BCG BCG dapat diberikan sejak lahir, apabila BCG
akan diberikan pada >3 bulan sebaiknya dilakukan
uji tuberculin terlebih dahulu dan BCG diberikan
apabila hasilnya negative
167
sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera
maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak
akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan
B. JENIS-JENIS KONTRASEPSI
ibu (ASI). MAL dapat di jadikan sebagai alat kontrasepsi bila memenuhi
b. Belum menstruasi
1. Cara kerja
menurun.maka dari itu inti dari cara kerja MAL adalah dengan
2. keuntungan
pascapersalinan)
b. Segera efektif
g. Tanpa biaya.
3. kerugian
meningkat.
4. Indikasi
melanjutkan ASI.
5. kontraindikasi
d. Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lebih lama dari 6 jam
(Hidayati,2012).
Gambar : 2.7
MAL
a. Kondom
perubahan prekanker tertentu pada sel-sel leher rahim, ada kondom yang
Kondom harus dilepas secara perlahan karena jika semen tumpah maka
Gambar : 2.8
Alat kontrasepsi kondom
IUD adalah alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
1. Coppe-T
2. Copper-7
3. Multi load
174
Terbuat dari plastik dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap
yang fleksibel.
4. Lippes loop
S bersambung.
1. Cara kerja
2. Efektifitas
IUD sangat efektif ( 92-92%) dan tidak perlu diingat setiap hari
tahun, nova T dan copper T 200 (Cut-T 200) dapat di pakai 3-5
3. Indikasi
a. Usia reproduksi
175
b. Keadaan nulipara
kontrasepsi
(Kumalasari,2015).
4. Kontraindikasi
kanker rahim.
176
abortus
5. Keuntungan
6. Kerugian
177
setelah 3 bulan semua akan hilang. Dan jika tidak akan hilang lebih
b. Komplikasi
Gambar 2.9
Alat Kontrasepsi IUD
Sumber: :
http://www.google.co.id/macam+macam+kontrasepsi+iud&clien.com
3. Kontrasepsi Hormonal
a. Pil
1. Pil kombinasi
cara :
179
a. Menghambat ovulasi
1. Kerugian
2. Keuntungan
Gambar : 2.10
PIL Kombinasi
1. Cara kerja
a. Menekan ovulasi
b. Mencegah implantasi
noretindron.
2. Keuntungan
pertama penggunaan.
182
3. Kerugian
sirkulasi.
lebih besar.
4. Indikasi
a. Usia reproduksi, baik bagi yang telah memiliki anak atau belum
memiliki anak
c. Pasca keguguran
pembekuan darah.
5. Kontraindikasi
a. Kehamilan/diduga hamil
184
dosis tinggi)
g. Mioma uteri
i. Riwayat struk
6. Cara pemakaian
tidak menstruasi, mini pil dapat di minum setiap saat. Mini pil
d. Bila lupa 1 atau 2 pil, minum segera pil yang terlupakan dan
b. Suntik
pelindung kulit.
(Sukarni,dkk,2012).
a. Keuntungan
1. Efektifitasnya tinggi
3. Cukup aman
b. Efek samping
1. Waktu pemberian
berproduksi.
187
haid.
2. Lokasi penyuntikan
4. Kontra indikasi
a. Absolut
1. Hamil
b. Relatif
6. Jenis-jenis Kb suntik
1. Usia reproduksi
tinnggi
6. Anemia
8. Haid teratur
atau migrain
8. Keganasan payudara
2. KB suntik 3 bulan
a. Cara kerjanya
1. Mencegah ovulasi
190
b. Efektivitas
c. Keuntungan
1. Sangat efektif
perimenopouse
Gambar : 2.11
Suntik progestin
Sumber :
https://uplosd.wikipedia.org/wekipedia/commos/1/18/blause_0585_
KB_pil
c. Implan
pada bagian dalam lengan atas atau dibawah siku melalui insisi tunggal
1. Jenis-jenis implan
a. Norplant
b. Implanon
levonogestrel (Kumalasari,2015).
2. Keuntungan
(Manuaba,2014).
3. Kerugian
4. Indikasi
5. Kontraindikasi
193
6. Efek samping
b. Sakit kepala
c. Mual
d. Muntah
e. Perubahan mood
g. Jerawat
i. Rambut rontok
j. Vaginitis
194
Gambar : 2.12
KB implan
Sumber : Mulyani,2013
d. Kontap
1. Tubektomi
kontrasepsi mantap yang bersifat suka rela bagi seorang wanita bila
tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba falopi (mengikat
a. Tujuan tubektomi
menyesali keputusannya,
1. Cara pomeroy
fallopi
2. Cara kroener
3. Cara madlener
4. Cara aldridge
5. Cara unchida
6. Cara irving
Tuba diikat pada dua tempat dengan benang yang mudah diserap
c. Indikasi
berulang.
sterilisasi
d. Kontraindikasi
1. Hamil
depan
e. Kelebihan
1. Sangat efektif
f. Kekurangan
Gambar : 2.13
Tuba Falopi Yang Telah Dipisahkan
Sumber : Manuaba,2014
2. Vasektomi
ini (Affandi,2012).
1. Efektif
3. Sederhana
6. Biaya rendah
b. Kerugian
infeksi
c. Kontra indikasi
d. Keefektivitas
(Maryunani,2016).
Gambar : 2.14
Proses Vasektomi
Sumber : Manuaba,2014
2.2.1 Kehamilan
1) Identitas
a) Nama
b) Umur
c) Agama
(Ambarwati, 2013).
d) Pekerjaan
e) Pendidikan
f) Suku/bangsa
202
(Marmi, 2012)
g) Alamat
(Sulistyawati A. 2012).
a. Umur menarche
b. Frekuensi, jarak/siklus
c. Lamanya
203
g. Disminorhea
pembalut)`
(Marmi, 2011).
204
1. Nutrisi
a. Protein
b. Kalsium
( Saifuddin, 2012).
205
c. Asam folat
d. Kalori
e. Zat besi
9). Eliminasi
2014).
(Marmi, 2014).
dan siang hari. Istirahat pada malam hari yang normal kurang
lebih dari 8 jam setiap istirahat dan pada siang hari kurang
a. Perawatan gigi
208
c. Perawatan payudara
a. Frekuensi
dalam seminggu.
b. Gangguan
a. Rokok
b. Alkohol
210
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum
211
a) Baik
b) Lemah
(Sulistyawati, 2011).
a) Tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg
dkk, 2013)
b) Nadi
c) Pernapasan
ansietas.
d) Suhu
3. Antropometri
bagi ibu hamil/ibu bersalin, jika tinggi badan kurang dari 145 cm
rongga panggulnya sempit. Ada juga ibu hamil yang pendek tapi
Tabel 2.6
Rekomendasi penambahan berat badan berdasarkan
indeks massa tubuh
c). LILA
reproduksi adalah 23,5 cm. Jika LILA kurang dari 23,5 cm maka
214
2012). Selain itu merupakan indikator kuat status gizi ibu yang
4. Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Simetris atau tidak, ada nyeri tekan atau tidak, bersih
atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak.
Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada
kelainan tertentu (Ari Suityawati, 2011).
b) Muka
c) Mata
215
( Beaty, 2012).
d) Hidung
e) Mulut
yaitu gingivitis.
f) Leher
g) Dada
ada wheezing dan ronhci, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada
h) Payudara
i) Abdomen
j) Genetalia
k) Anus
2014).
l) Ekstremitas
5. Pemeriksaan khusus
kehamilan :
(1) Ditambah 4,5 bulan dari waktu ibu merasa geerakkan janin
trimester III.
c) Pemeriksaan leopold
219
1) Leopold I
Tabel 2.7
TFU berdasarkan leopold pada trimester III
pusat
36 minggu Setinggi px atau 2-3 jari di bawah px
40 minggu Pertengahan px dan pusat
Sumber: Manuaba, 2012, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta,
halaman 100.
220
Gambar 2.15
Posisi Leopold I
2) Leopold II
rintangan terbesar.
Gambar 2.16
Posisi Leopold II
3) Leopold III
Panggul) besar.
(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
digoyangkan.
(Marmi, 2014).
Gambar 2.17
Posisi Leopold III
4) Leopold IV
klien.
bagian bawah
rongga panggul
(Marmi, 2014)
Gambar 2.18
Posisi Leopold IV
e) Pemeriksaan panggul
(26-29 cm).
dalam ialah:
sebagian.
belakang.
226
belakang simpisis.
f) Pemeriksaan penunjang
1) Ultrasonografi (USG)
2011:45).
Test yaitu:
hipotensi.
dpm).
(sedikitnya 15 dpm).
2012).
3) Hemoglobin (Hb)
Hb 11 g% : tidak anemia
6. Diagnosa kehamilan
7. Perencanaan
melahirkan.
x/menit
Intervensi:
komplikasi.
janin.
kerja berat.
(e) Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri dan kaki agak
ditinggikan
trimester III
dialami (nokturia).
Intervensi:
saluran kemih.
Intervensi:
rendah.
lancar.
setelah melahirkan.
c. Masalah 3 : Konstipasi
Intervensi :
keras.
perut kosong).
BAB
233
d. Masalah 4 : Hemoroid
Intervensi:
(2)Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun
pagi.
pencernaan.
hemoroid.
e. Edema dependen
(edema dependen)
Intervensi:
(2) Anjurkan ibu tidur miring ke kiri dan kaki agak ditinggikan.
235
panggul.
Intervensi:
massage.
istirahat.
Intervensi:
237
depan kaki yang lain akan memberi jarak yang cukup saat
regangan.
238
8. Implementasi
rujukan. Dengan KH :
sosial-spritual-kultural.
4) Melibatkan klien/pasien.
berkesinambungan.
sesuai.
9. Evaluasi
kriteria:
dan /keluarga
klien/pasien.
10. Dokumentasi
kriteria:
240
kebidanan
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1) Identitas
a) Nama
b) Umur
241
sejumlah komplikasi.
c) Agama
dan spiritual terhadap pasien dan keluarga sebelum dan pada saat
d) Pendidikan
e) Penghasilan
(Manuaba, 2012).
f) Alamat
(Sulistyawati A. 2013).
2) Keluhan Utama
adalah :
243
(1) His semakin kuat, dengan interval 2-3 menit, dengan durasi 5-
100 detik.
frankenhauser.
3) Riwayat menstruasi
teratur atau tidak, siklus haid, lama haid, banyaknya darah, dan sifat
darah, (cairan atau ada gumpalan) dismenorhea atau tidak, dan haid
4) Riwayat Kesehatan
b) Jantung
biasa.
jantung.
c) Asma
d) Anemia
e) Gonore
et all, 2013).
246
(Manuaba, 2012).
(a) Hari pertama dan haid terakhir dan tafsiran persalinan. Untuk
(Estiwidani, 2018).
2017).
(Retna, 2018).
a) Nutrisi
(Winjosastro, 2018).
b) Eliminasi
jam, atau lebih sering jika ibu merasa ingin berkemih atau jika
ibu untuk buang air besar jika perlu. Jika ibu ingin buang air
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
2011).
c) Tanda-tanda vital
(2) Nadi
yang baik dari kondisi fisik umum ibu. Jika frekuensi nasi
251
(3) Suhu
(4) Pernapasan
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
b) Muka
2017).
c) Mata
2011).
d) Hidung
e) Telinga
g) Leher
254
h) Payudara
i) Abdomen
j) Genetalia
k) Anus
256
l)Ekstermitas
(Varney,et.al, 2017).
3) Pemeriksaan khusus
a) Palpasi
berikut :
Tabel : 2.8
Usia kehamilan dalam minggu
28 28 cm ± 2 cm
32 32 cm ± 2 cm
36 36 cm ± 2 cm
Sumber : Sulistyawati, 2014
Tabel 2.9
Usia kehamilan dalam minggu dan TFU dalam cm
28 26,7 cm diatas
simfisis
30 29,5-30 cm diatas
simfisis
32 29,5-30 cm diatas
simfisis
34 31 cm diatas
simfisis
36 32 cm diatas
simfisis
38 33 cm diatas
simfisis
40 37,7 cm di atas
simfisis
Sumber : Kuscahyanti, 2012
Tabel 2.10
Usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri
259
½ pusat-prosesus 34 minggu
xifoideus
(Marliana, 2018).
Cara menghitung :
Keterangan :
Rumus :
Tabel 2.11
TBJ Normal untuk usia kehamilan trimester III
7 1000
8 1800
9 2500
10 3000
Sumber : Manuaba, 2012
berada di atas tepi atas simfisis dan dapat diukur dengan lima
jari (perlimaan).
Tabel 2.12
Penurunan kepala janin menurut sistem perlimaan
262
Kepala diatas
= 5/5 PAP mudah
digerakan
H IV Di perineum
= 0/5
Sumber : Saifuddin, 2013
berikut :
Gambar 2.19
264
g) Auskultasi
120 atau lebih dari 160 kali per menit. Kegawatan janin
ditunjukan dari DJJ yang kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali
h) His
His kala II, his semakin kuat dengan interval 2-3 menit, dengan
(1) Kala I
terdiri atas dua fase yaitu fase laten dan fase aktif
(Wiknjosastro, 2014).
(2) kala II
2012)
(Wiknjosastro, 2014).
(4) Kala IV
266
i) Pemeriksaan dalam
pemeriksaan dalam.
(b) Jika ketuban sudah pecah, perhatikan warna dan bau air
pemeriksaan DJJ.
partograf.
(e) Jika tercium bau busuk, mungkin telah terjadi tanda infeksi.
267
(tanpa indikasi)
apakah sesuai.
j) Pemeriksaan panggul
kesempitan panggul.
268
panggul .
(4) Sudut arcus pubis > 90º, bila kurang berarti ada kesempitan
panggul
Gambar : 2.20
Pemeriksaan Panggul Luar
Sumber : Sari,2014
k) Pemeriksaan penujang
(1) Urin
269
(2) Darah
2. Diagnosa kebidanan
H..., kepala sudah masuk PAP keadaan jalan lahir normal, KU ibu dan
a) Kekurangan cairan
b) Infeksi
c) Kram tungkai
b. Bayi baru lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan, KU baik (Kepmenkes
c. P≥1 Kala III persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa baik dengan
d. P≥1 kala IV persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa bbaik dengan
1) Atonia uteri
3. Perencanaan
puka/puki, preskep, H..., kepala sudah masuk PAP keadaan jalan lahir
Tujuan : Proses persalinan berjalan dengan normal ibu dan bayi sehat
T : 100/60-130/90 mmHg
S : 36,5-37 ºC
N : 80-100 x/menit
R : 16-24 x/menit
detik.
<7 jam.
271
berlangsung.
mengejan.
3) bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman dengan miring ke kiri.
5) Observasi TTV
g) Pembukaan serviks tiap 4 jam atau jika ada tanda gejala kala II
normal.
273
c. Perineum menonjol
R/: Persiapan alat, fisik dan mental akan membantu koefisien kerja,
dan keras, 2 kain, handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt
0,5% langkah 9)
rupture porsio dan keadaan janin yang baik yang baik bisa
sudah lengkap.
janin baik dan ibu bantu ibu dalam menemukan posisi yang
R/: Jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan isinya
secara efektif
(bila ada rasa meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu
h) Segera rujuk bila bayi belum atau tidak segera lahir dalam
posisi yang nyaman jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
17) Letakkan handuk bersih diatas perut ibu, jika kepala bayi di
18) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 di bagian bawah bokong
ibu.
19) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali perlengkapan alat
dan bahan.
22) Periksa adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai
situasi tersebut.
c) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat dai
tersebut.
23) Tunggu kepala bayi putar paksi luar, pegang secara sepontan.
Lahirnya bahu
25) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum
27) Lakukan penilaian pada bayi baru lahir dengan pernyataan yaitu
oksitosin).
32) Setelah pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira
3cm dari pusat bayi, mendorong tali pusat ke arah distal (ibu)
dan jepit kembali tali pusat kira-kira 3-5 cm distal dari klem
pertama.
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
34) Letakan bayi agar ada kontak kulit ibu dengan kulit bayi,
puting ibu.
35) Selimuti bayi dan ibu dengan kain yang hangat dan pasang topi
di kepala bayi.
Kala III
36) Pindahkan klem tali pusat hingga jarak 5cm dari vulva ibu
37) Letakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
dorso kranial).
pusat.
penuh.
plasenta manual.
Kala IV
a) Menilai perdarahan
42) Periksa kedua sisi plasenta dan pastika selaput ketuban lengkap
tempat khusus.
perdarahan pervaginam.
45) Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam.
285
berhasil menyusu.
bisa disusukan.
berhasil menyusu.
pervaginam.
49) Ajarkan ibu dan keluarga cara massase uterus dan menilai
kontraksi.
selama 1 jam pertama post partum dan tiap 30 menit kedua post
partum.
normal.
sesuai.
dan kering.
287
diinginkan ibu.
selama 10 menit.
selama 10 menit.
Dokumentasi
a) Tujuan :
b) Kriteria :
diberlakukan.
a) Tujuan :
b) Kriteria :
merasa tenang.
lengan.
289
3) Kekurangan cairan
a) Tujuan :
Tidak terjadi
b) Kriteria :
RL atau NS 125cc/jam
oleh tubuh.
a) Kram tungkai
b) Tujuan :
c) Kriteria :
d) Intervensi :
ke ekstermitas bawah.
Kriteria :
proses persalinan
lengan
oleh tekanan.
4. Implementasi
kultural
b. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan pesetujuan dari klien dan atau
d. Melibatkan klien/pasien
h. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
5. Evaluasi
kondisi klien
keluarga
6. Dokumentasi
dilakukan juga untuk semua asuhan yaitu asuhan kebidanan pada kehamilan,
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
Nama jelas dan lengkap diperlukan untuk menetapkan identitas
b) Umur
295
c) Agama
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Penghasilan
296
g) Alamat
(Eny, 2013)
2) Keluhan Utama
a) After pain
b) Keringat berlebih
c) Pembesaran payudara
297
limfatik dan vena. Hal ini terjadi saat pasokan air susu meningkat,
Nyeri tekan payudara dapat menjadi nyeri hebat terutama jika bayi
tubuh ringan.
e) Konstipasi
f) Hemoroid
3) Riwayat Kesehatan
a) Anemia
b) Penyakit asma
c) Penyakit TBC
d) Sifilis
e) Diabetes Mellitus
299
f) TORCH
Manuaba, 2012).
(1) Setelah bayi lahir penderita dapat tiba-tiba jatuh kolaps, yang
tambahan jantung.
dimana ASI juga mengandung zat anti infeksi bayi akan terlindungi
5) Riwayat kebidanan
a) Riwayat haid
b) Riwayat obstetri
Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara
atau tidak yang bisa berpengaruh pada masa nifas saat ini
(Saifuddin, 2015).
postpartum dan infeksi nifas. Maka diharapkan nifas saat ini juga
serosa pada hari ke-4 sampai ke-9 warna kecoklatan. Lochea alba
(Manuaba, 2012)
c) Riwayat Kontrasepsi
( Saleha, 2016).
302
a) Nutrisi
(Saleha, 2016)
b) Eliminasi
c) Istirahat
303
d) Personal hygine
dengan sabun dan air. Sarankan air pada ibu untuk menganti
ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
Daerah perut tidak perlu diikat dengan kencang karena tidak akan
e) Aktivitas
punggung.
f) Aktifitas seksual
304
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jari ke
a) Fase taking in
sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu fokus perhatian
Fase kedua masa nifas adalah fase taking hold berlangsung antara
tiga sampai sepuluh hari setelah melahirkan. Pada Fase ini ibu
c) Fase letting go
8) Pola kebiasaan
b. Penggunaan bebe perut segala pada masa nifas (2-4 jam pertama)
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Kesadaran
2) Tanda-tanda vital
hari(Varney, 2012)
(b) Nadi
dapat menguranggi proses ini. Apa bila denyut nadi di atas 100
all, 20012).
307
(c) Suhu
Suhu 38oC atau lebih yang terjadi antara hari ke-2-10 post partum
(d) Pernafasan
4) Pemeriksaan fisik
1. Kepala, rambut
Untuk mengetahui rambut rontok atau tidak, bersih atau kotor, dan
2. Muka
3. Mata
4. Hidung
Untuk mengetahui simetris atau tidak, bersih atau tidak, ada polip
2012)
5. Mulut
bibir, apakah ada stomatitis atau tidak, apakah ada gigi karies atau
6. Leher
(Romauli, 2011).
7. Dada
Apakah simetris atau tidak, bersih atau tidak, ada benjolan atau
tidak. Hal ini untuk mengetahui apakah ada tumor atau kanker
(Saifuddin, 2014)
8. Payudara
9. Abdomen
10. Genetalia
11. Ekstermitas
3) Pemeriksan Penunjang
sedang jika Hb 7-8, anemia berat jika Hb<7 gr%( Manuaba, 2012).
311
yaitu:
a) Pil zat besi 40 tablet harus diminum untuk menambah zat gizi
5) Diagnosa Kebidanan
(Varney, 2012).
6) Perencanaan
komperhensif.
Td : 110/70 mmhg
N : 60-80x/menit
S : 36-37,5 oC
R : 16-24x/menit
d) Laktasi normal
Tabel 2.13
Involusi Uterus Normal Pada Masa Nifas
56 hari Normal
Sumber : Manuaba ,2012
f) Lochea normal :
g) KU bayi baik
R : 40-60x/menit
314
S : 36,5-37,5 0 C
R/: Latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi ibu dan keadaan
Kemungkinan masalah :
Intervensi :
315
urinaria
b. Masalah 2 : Konstipasi
Intervensi :
R/: Pasien tidak akan menahan BAB jika ada dorongan untuk
BAB
BAB
benar
perlu)
dapat beraktivitas
Tujuan:
mandiri
nifas
melalui vagina
Puskesmas
e. Implementasi
spiritual-kultural
based
d) Melibatkan klien/pasien
memperlancar ASI
f. Evaluasi
g. Dokumentasi
keluarga berencana.
1. Pengkajian Data
1. Data subyektif
1) Keluhan utama
keinginan untuk menghisap ASI, bayi lapar dan tidak sabar untuk
(Marmi, 2012).
2) Riwayat antenatal
3) Riwayat natal
dan rute kelahiran harus ditinjau ulang. Pecah ketuban lama, demam
pada ibu, dan cairan amnion yang berbau adalah faktor risiko
322
(Walsh, 2017).
4) Riwayat postnatal
bayi tentang tanda-tanda vital dan perilaku bayi baru lahir. Perilaku
5) Riwayat imunisasi
(monovalent) adalah usia 0.1 dan 6 bulan. Bayi baru lahir dari ibu
a. Nutrisi
Tabel 2.14
Kebutuhan Dasar Cairan dan Kalori pada Neonatus
7) Eliminasi
324
hari. Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering maka
dalam jumlah yang kecil pada kandung kemih bayi saat lahir,
jam.
2012).
Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata bayi tidur selama 16
jam sehari. Pada umumnya bayi terbangun sampai malam hari pada
9) Aktivitas
(Walsh, 2014).
Pencucian rambut hanya perlu dilakukan sekali atau dua kali dalam
tali pust. Popok harus diganti beberapa kali sehari ketika basah
(Walsh, 2014).
11) Psikososial
Kontak kulit dengan kulit juga membuat bayi lebih tenang sehingga
di dapat pola tidur yang lebih baik (Saifuddin, 2015). Bayi baru
Jauh dari pasif, bayi bereaksi terhadap rangsang dan mulai pada
2. Data Obyektif
a. Keadaan umum
326
b. Tanda-tanda vital
1. Pernafasan
(Saifuddin, 2012).
2. Suhu
Suhu bayi baru lahir dapat dikaji di berbagai tempat dengan jenis
diukur satu kali sehari. Bila suhu rektal di bawah 36°C, bayi ini
327
infeksi. Suhu rektal diukur setiap ½ jam sampai suhu tubuh diatas
3. Nadi
(Fraser, 2016).
4. APGAR SCORE
Tabel 2.15
Apgar score
jantung)
c. Antropometri
1. Berat badan
Berat badan 3 hari pertama terjadi penurunan, hal ini normal karena
pengeluaran air kencing dan mekonium. Pada hari ke-4, berat badan
Tabel 2.16
Penurunan Berat Badan dan Kenaikan Sesuai Umur
minggu pertama
tidak ada penurunan berat
badan atau kurang dari 10%
2. Panjang badan
Varney, Kriebs dan Gegor, (2017). panjang bayi baru lahir paling
akurat dikaji jika kepala bayi baru lahir terletang rata terhadap
sentimeter.
d) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
b) Rambut
c) Wajah
d) Mata
e) Hidung
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya
f) Mulut
g) Telinga
h) Leher
i) Dada
Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk baik dan
j) Aksila
k) Abdomen
334
2014).
l) Punggung
m) Genetalia
(1) Perempuan
(Marmi, 2012).
(2) Laki-laki
n) Anus
o) Ekstremitas
menunjukkan jari ekstra. Kuku jari harus ada pada setiap jari.
(Walsh, 2015).
20015).
q) Pemeriksaan reflek
337
(Wiknjosastro, 2016).
2012).
pada mulut bayi pada langit bagian dalam gusi atas timbul
338
2012).
(Marmi, 2012).
2. Diagnosa Kebidanan
dan rujukan.
3. Perencanaan
KU baik.
Kriteria : Bayi merasa nyaman. Orang tua tidak khawatir. Tidak terjadi
Intervensi :
R/: Jika ditemui tanda bahaya orang tua segera merujuk untuk
e. Ajarkan pada orang tua perawatan sehari-hari untuk bayi baru lahir.
Potensial masalah
1) Masalah I : Hipotermi
basah.
(Saifuddin, 2016).
2) Masalah 2 : Ikterik
Kriteria :
mg/dL
ikterus).
(4) Berikan ASI sesegera mungkin, dan lanjutkan setiap 2-4 jam.
Gegor, 2007).
3. Masalah 3: Hipoglikemi
(1) Kaji bayi baru lahir dan catat setiap faktor risiko.
R/: Bayi preterm, bayi ibu dari diabetes, bayi baru lahir
(3) Berikan ASI lebih awal atau glukosa 5-10 % bagi bayi yang
berisiko hipoglikemia.
pada seluruh bayi baru lahir dalam 1–2 jam setelah kelahiran.
R/: Bayi yang berisiko harus dikaji tidak lebih dari 2 jam
4. Masalah 4 : Miliariasis
terlebih dauhulu.
keringat.
4. Pelaksanaan tindakan
5. Evaluasi
kondisi klien. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada pada
klien/ keluarga. Hasil evaluasi harus ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi
klien/pasien :
kondisi klien.
keluarga.
6. Dokumentasi
1. Pengkajian
349
yang akurat, relevan dan lengkap dari sumua sumber yang berkaitan dengan
penunjang).
a. Data subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
(Saifuddin,2016).
c) Agama
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
mungkin tidak cocok untuk wanita yang sibuk, atau mereka yang
f) Alamat
2) Keluhan utama
adalah :
menjarangkan kehamilan.
3) Riwayat kesehatan
351
4) Riwayat kebidanan
352
a) Haid
Pada metode KB MAL, ketika ibu mulai haid lagi, itu pertanda ibu
kontrasepsi mini pil (Affandi, 2012). Pasien yang tiga bulan terakhir
c) Riwayat KB
353
1. Nutrisi
2. Eliminasi
3. Seksual
354
4. Istiarahat/tidur
5. Riwayat Ketergantungan
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Tanda-tanda vital
b) Pemeriksaan antropometri
355
c) Pemeriksaan fisik
(1) Muka
(2) Mata
(3) Payudara
(Hartanto, 2013).
(4) Abdomen
(5) Genetalia
(Affandi, 2012).
(6) Ekstremitas
2. Diagnosa kebidanan
dan rujukan.
PAPIAH usia 15-49 tahun, anak terkecil usia ...... tahun, calon
pervaginam.Prognosa baik.
3. Perencanaan
komprehensif
1) Diagnosa : PAPIAH usia 15-49 tahun, anak terkecil usia ...... tahun,
bertambah.
kondisinya.
diberikan petugas.
359
Intervensi :
kontraindikasi.
klien
pilihannya.
1. Potensial masalah
a. Masalah 1: Amenorhea
lebih lanjut
KB.
keadaannya
bercak/spotting.
penggunaan KB
362
kondisinya.
ektopik
tambah darah.
penggunaan AKDR.
5. Evaluasi
6. Dokumentasi
363
keluarga berencana.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Sulistyawati Dan Esti Nugraheny. 2016. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin.
Jakarta: Salemba Medika
Dwi Asri H-Cristine Clervo P. 2012. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta: Nuha
Medika
Fraser And Cooper. 2016. Buku Ajar Bidan Myles Edisi 14. Jakarta: EGC
Rihama
Heryani Reni. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Dan Menyusui. Jakarta:
Trans Info Media (Tim)
364
365
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Difasilitas Keseh Dasar
Dan Rujukan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Salemba Medika
Manuaba. 2016. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB. Jakrta: EGC
Pelajar.
Dalam Terbitan
366
Nugroho, Taufan. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika
Oxorn, Harry & Forte, William R, 2014. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta: YEM
. . 2015. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Bina Pustaka.
Rochjati Poedji. 2015. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Rohani. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika
Sari, E.P dan K.D. Rimandini. 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta: Trans
Info Media.
Saleha, Siti. 2017. Asuhan kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Sunarsih, Tri. 2013. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Andi Offset.
368
Varney, Krieb Dan Geogor 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume : 1.
Jakarta: EGC
Veritamala, Arinda. 2015. Komplikasi Pada Ibu Hamil. Jakarta: Medika Salemba
Vivian, Saleha. 2015. Asuhan Kebidan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Walsh, Hellen. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Kepada :
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya mengharap partisipasi saudara atas asuhan yang saya lakukan. Saya
menjamin kerahasiaan dan identitas saudara. Informasi yang saudara berikan hanya
semata-mata digunakan untuk pengembangan ilmu kebidanan dan digunakan untuk
maksud lain.
Ponorogo,..............
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Setelah mendapat penjelasan maksud dan tujuan serta memahami pelaksanaan study
kasus Asuhan Kebidanan secara Continuity Of Care pada ibu hamil, bersalin, nifas,
bayi baru lahir, dan KB oleh mahasiswa DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
Ponorogo,...............
Yang menyatakan
( )
371
I II III IV
Triwulan
SKO R
KEL Masalah / Faktor Resiko III. 1 III. 2
F. R
NO I II
Skor Awal Ibu Hamil 2 2
I 1 Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun 4
2 Terlalu tua hamil I ≥35 Tahun 4
Terlalu lambat hamil I kawin ≥4 Tahun 4
3 Terlalu lama hamil lagi ≥10 Tahun 4
4 Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 Tahun 4
5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4
6 Terlalu tua umur ≥ 35 Tahun 4
7 Terlalu pendek ≥145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
Pernah melahirkan dengan
4
a.terikan tang/vakum
9 b. uri dirogoh 4
c. diberi infus/transfuse 4
10 Pernah operasi sesar 8
II Penyakit pada ibu hamil
4
Kurang Darah b. Malaria,
11 TBC Paru d. Payah Jantung 4
Kencing Manis (Diabetes) 4
Penyakit Menular Seksual 4
Bengkak pada muka / tungkai
12 4
dan tekanan darah tinggi.
13 Hamil kembar 4
14 Hydramnion 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak Lintang 8
III 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklampsia/kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
372
LEMBAR OBSERVASI
Tgl Jam His dlm I0” DJJ Tensi Suhu Nadi VT Keterangan
Berapa Lamanya
kali
374
Nama Mahasiswa :
NIM :
Pokok Bahasan :
Tempat Praktik :
Tanggal :
Waktu :
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
C. Materi
D. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode :
2. Media :
3. Proses penyuluhan
E. Evaluasi
Mengetahui, Ponorogo,..........................
Pembimbing Lahan Mahasiswa
377