Oleh:
I
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Proposal ini telah dibimbing dan diperiksa oleh pembimbing dan layak untuk
dipresentasikan dalam sidang proposal
Disetujui Oleh
Program Studi Ners
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia
Ketua
I
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Kasih dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
ini dengan judul: “Pengaruh Konseling Spiritual dan Caring Perawat Terhadap
Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Kritis Di Ruang ICU RSU Herna Medan
Tahun 2020”. Proposal ini disusun sebagai awal penelitian dalam rangka memenuhi
persyaratan pendidikan menyelesaikan Program Sarjana Di Program Studi Ners
Fakultas Farmasi & Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
II
telah banyak memberikan dukungan, motivasi, dan upaya dalam membantu
menyelesaikan proposal ini.
Dalam penyusunan proposal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan proposal
ini serta penulis berharap kiranya proposal ini akan bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
III
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vii
BAB I.............................................................................................................................1
LATAR BELAKANG...................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................7
2.1.1 Defenisi....................................................................................................7
2.1.4 Pengkajian...............................................................................................9
IV
2.2 Konseling Spiritual.......................................................................................14
2.2.1 Defenisi..................................................................................................14
2.2.2 Tujuan....................................................................................................15
2.3 Caring...........................................................................................................20
2.3.1 Defenisi..................................................................................................20
2.5 Hipotesis.......................................................................................................22
BAB III........................................................................................................................23
METODE PENELITIAN............................................................................................23
3.2.1 Populasi.................................................................................................23
3.2.2 Sampel...................................................................................................23
3.5.3 Kecemasan.............................................................................................26
V
3.7 Etika Penelitian.............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................30
LAMPIRAN I..............................................................................................................33
LAMPIRAN II.............................................................................................................35
LAMPIRAN III...........................................................................................................37
LAMPIRAN IV...........................................................................................................41
LAMPIRAN V............................................................................................................44
LAMPIRAN VI...........................................................................................................45
LAMPIRAN VII..........................................................................................................46
LAMPIRAN VIII........................................................................................................47
LAMPIRAN IX...........................................................................................................48
VI
DAFTAR GAMBAR
VII
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Defenisi Operasional.............................................................................................24
VIII
BAB I
LATAR BELAKANG
1
[ CITATION Wat18 \l 1057 ] . tidak jauh berbeda dengan angka kematian di unit
perawatan intenstif RSUD dr Zainoel Abidin Aceh pada tahun 2016 tercatat 58
dari 2293 pasien dan di unit perawatan intensif RSU Meuraxa tercatat 134 dari
1414 pasien (Medic-al Record RSUD dr.Zainoel Abidin dan RSU Meuraxa,
2016).
2
sebagai supporting system yang sangat penting dalam proses penyembuhan dan
pemulihan pasien,[ CITATION Mor13 \l 1057 ]. Salah satu dukungan yang
diberikan oleh keluarga adalah dukungan spiritual. Bimbingan spiritual pada
keluarga dapat menimbulkan rasa optimisme dalam menghadapi persoalan
hidup[ CITATION Mun17 \l 1057 ]. bimbingan spiritual perlu dilakukan oleh
petugas medis terutama perawat guna memenuhi kebutuhan psikososial/spiritual
dan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual yang tinggi, rasa
aman bagi keluarga ketika keluarga pasien mengalami kecemasan[ CITATION
Min16 \l 1057 ].
Salah satu bentuk perilaku yang harus ditunjukkan oleh perawat adalah
caring. Teori Watson tentang Human Caring bertujuan untuk memastikan
keseimbangan dan keharmonisan antara kesehatan dan pengalaman penyakit
seseorang. Caring merupakan salah satu bentuk pelayanan yang didalamnya
terdiri dari kasih sayang, keramahan, dan suatu pendekatan yang dinamis
dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kualitas dan kepedulian
kepada klien[CITATION Nur19 \l 1057 ].
3
lingkungan yang mendukung, melindungi, dan atau memperbaiki mental,
sosiokultural dan spiritual, membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia, mengembangkan faktor kekuatan eksistensial fenomenologis Watson
(2012).
4
Ketika krisis terjadi, pasien dapat memanifestasikan koping religius
negatif dalam berbagai cara, termasuk apatis terhadap agama, dengan asumsi
mereka sedang dihukum, kemarahan terhadap makhluk gaib, keraguan terhadap
agama, konflik agama secara interpersonal, dan konflik dengan kepercayaan
(dogma) pilihan mereka. Reaksi-reaksi ini dapat menghambat kemampuan
pasien untuk mengatasi penyakitnya [ CITATION Sit19 \l 1057 ].
Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Mei 2020
di RS Herna, didapatkan data pada bulan Mei 2019 sampai bulan Mei 2020 pasien
meninggal dunia di ruang ICU sebanyak 60 orang dari total pasien 135.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Pengaruh Konseling Spiritual dan Caring Perawat Terhadap Tingkat
Kecemasan Keluarga Pasien Kritis Di Ruang ICU RSU Herna.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
5
Mengetahui pengaruh konseling spiritual dan caring perawat terhadap
tingkat kecemasan keluarga pasien kritis di ruang ICU RSU Herna Tahun
2020.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1.2 Tingkat Ansietas
Adapun tingkat ansietas antara lain[ CITATION Sut19 \l 1057 ]:
a. Ansietas Ringan
Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam hidup sehari-
hari sehingga menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas menumbuhkan motivasi
belajar serta menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
b. Ansietas Sedang
Ansietas sedang dapat membuat seseorang untuk memusatkan
perhatian pada hal penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga
seseorang mengalami perhatian yang selektif, tetapi dapat melakukan
sesuatu yang lebih terarah.
c. Ansietas Berat
Ansietas ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang, adanya
kecenderungan untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan
spesifik serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku
ditunjukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan
banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu hal lain.
d. Tingkat Panik
Ansietas berhubungan dengan ketakutan dan merasa diteror, serta tidak
mampu melakukan apapun walaupun dengan pengarah. Panik
meningkatkan aktivitas motorik, menurunkan kemampuan
berhubungan dengan orang lain, persepsi menyimpang, serta
kehilangan pemikiran rasional.
Adaptif Maladaptif
8
Antisipasi Ringan Sedang Panik Berat
Gambar 2. 1 Gambar Rentang Respon
2.1.4 Pengkajian
1. Batasan Karakteristik
A. Perilaku (Behavioral)
Menurunnya Produktivitas
Gerak-gerak yang asing
Gelisah
Insomnia
Rendahnya kontak mata
Keresahan
Perilaku mengamati
B. Afektif (Affective)
Perasaan Menderita
Perasaan kesusahan
Ketakutan
Merasa tidak cukup
Tidak berdaya
Kegugupan
Bingung
Perasaan menyesal
Ketidakpastian
Ansietas
C. Psikologis (Physiological)
Tekanan wajah (Facial tension)
Tremor tangan
9
Meningkatnya produksi keringat
Meningkatnya tekanan
Gemetar (Trembling)
Kegoyahan (Shakiness)
Suara gemetar
D. Kognitif (cognitive)
Alterasi perhatian
Alterasi konsentrasi
Bingung
Memblokir pikiran
Menurunnya kemampuan untuk belajar
Hilangnya kemampuan untuk memecahkan masalah
Perasaan takut
Pelupa
Perasaan takut
Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain
2. Faktor Predisposisi
Adapun teori yang dapat menjelaskan ansietas, menurut Stuart dan
Laraia yang di ambil dari buku Keperawatan Jiwa, [ CITATION Sut19 \l
1057 ] antara lain:
A. Faktor Biologi
10
Penghambat GABA juga berperan penting dalam mekanisme
biologi berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan
endorfin. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan
selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi
stressor.
B. Faktor Psikologis
Pandangan Psikoanalitik
Pandangan interpersonal.
Pandangan prilaku.
11
Ansietas menjadi produk frustasi, yaitu segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Pakar prilaku menganggap sebagai dorongan
belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari
kepedihan. Individu yang terbiasa dengan kehidupan dini
dihadapkan pada ketakutan berlebihan, sering menunjukkan
ansietas dalam kehidupan selanjutnya.
C. Sosial Budaya
3. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dibedakan menjadi berikut [ CITATION Sut19 \l 1057 ].
a) Ancaman integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis
yang akan dating atau menurunnya kapasitas untuk melakukan
aktivitas hidup sehari-hari.
b) Ancaman integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis
yang akan dating atau menurunnya kapasitas untuk melakukan
aktivitas hidup sehari-hari.
12
Tanda dan gejala pasien dengan ansietas adalah[ CITATION Sut19 \l 1057
]:
a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikiran nya sendiri serta
mudah tersinggung.
f. Adanya keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang
belakang yang berdenging atau berdebar-debar, sesak nafas
mengalami gangguan pencernaan, berkemih atau sakit kepala.
13
b. mekanisme pertahanan ego dapat membantu mengatasi ansietas
ringan dan sedang, tetapi berlangsung secara tidak sadar, serta
melibatkan penipuan diri, distorsi realitas, dan bersifat
maladaptive, mekanisme pertahanan ego yang digunakan adalah:
1. Kompensasi
2. Penyangkalan
3. pemindahan
4. Disosiasi
5. Identifikasi
6. Intelektualisasi
7. Introjeksi
8. Fiksasi
9. Proyeksi
10. Rosialisasi
11. Reaksi formasi
12. Regresi
13. Reprise
14. Acting out
15. Sublimasi
16. Supresi
17. Undoing
14
Ansietas
15
Konseling spiritual adalah sebuah proses pemberian bantuan kepada
individu agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan fitrahnya
sebagai makhluk beragama (homo religious), berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai agama (berakhlak mulia), dan mengatasi masalah-masalah
kehidupan melalui pemahaman, keyakinan, dan praktik-praktik ibadah
ritual agama yang dianutnya”[ CITATION Rah15 \l 1057 ].
2.2.2 Tujuan
16
2.2.3 Langkah dan Tahap Dalam Konseling
Berikut adalah langkah dan tahap dari proses konseling [ CITATION Rev19 \l
1057 ]
c. Penggalian Informasi
17
masalah, mengindentifikasi, memetakannya, lalu mencari
sumber permaslahannya.
18
e. Menumbuhkan kesadaran.
g. Menindaklanjuti pertemuan.
Ada dua tipe wawancara yang biasa dilakukan oleh konselor atau
peneliti, yaitu[ CITATION Rev19 \l 1057 ]
a) Wawancara Terstruktur.
19
wawancara ini informasi yang didapat lebih padat serta lebih
lengkap. Kelemahannya adalah jawaban informan biasanya akan
sulit dianalisis karena jawabannya beraneka ragam. Oleh karena
itu, konselor harus mengategorikan berbagai jawaban dari pasien
terlebih dahulu.
Dalam proses ini ada tiga tahap yang harus dijalani oleh konseli
beserta konselornya, yaitu:
Tahap awal.
Tahap ini adalah tahapan yang amat krusial dalam seluruh proses
konseling. Jika ada kegagalan dalam tahap ini, maka perjalanan ke
tahapan selanjutnya tentu akan terhambat. Termasuk juga untuk
melaju ke penyelesaian dari seluruh proses konseling. Pada tahap
ini hal yang diutamakan adalah membangun relasi baik antara
konselor dan konseli. Relasi baik inilah yang menjadi pondasi
utama dari seluruh proses konseling ini. Dengan relasi yang terbina
baik, maka konseli pasti akan melibatkan dirinya secara efektif
dalam seluruh proses. Trust atau rasa percaya diri pasien juga akan
semangkin terjaga, sehingga konselor dan konseli dapat saling
menerima, serta bekerja sama dengan baik dalam upaya
menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.
Tahap inti.
20
permasalahan yang ia hadapi. Ditahap ini juga ia memahami
penyebab maslahnya, lalu menemukan berbagai solusi
pemecahannya. Pada akhirnya pasien juga harus melaksanakan
berbagai solusi itu secara mandiri. Ada enam langkah penting
dalam tahap inti, yaitu:
21
alternatif yang sudah dievaluasi, serta dipilih untuk
diaplikasikan dalam pemecahan masalah pasien.
2.3 Caring
2.3.1 Defenisi
22
Caring merupakan prilaku perawat dalam pemberian asuhan atau
perawatan dengan perhatian penuh untuk kesembuhan, karena prilaku
caring inilah yang selalu diharapkan oleh pasien dari seorang perawat.
[ CITATION Wid18 \l 1057 ].
23
10. Mengembangkan kekuatan faktor excistensial phenomenologic
spiritual.
1. Konseling
Spiritual
Tingkat Kecemasan
Keluarga Pasien Kritis
2. Caring Perawat
2.5 Hipotesis
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.2 Sampel
Pengambilan sampel menggunakan tabel Isaac dan Michael di dalam
buku sugiyono, 2011 sampel 55 orang dengan taraf signifikasi 5%
25
3.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari sampai Juli 2020.
V.Independen
: sebuah proses pemberian Kuesioner Ordinal
1= sangat tidak
Konseling bantuan kepada seseorang Skala
setuju setuju
Spiritual agar memiliki kemampuan spiritual
untuk mengembangkan JAREL 2= tidak setuju
dirinya sebagai makhluk
beragama, berperilaku sesuai 3= setuju
26
perawat bekerja untuk lebih Assesment 3= setuju
meningkatkan kualitas dan
4=sangat
kepedulian kepada klien dan
setuju
keluarga klien.
V. Dependen :
Kecemasan Perasaan tidak tenang karena Kuesioner kurang dari Interval
ketidaknyamanan atau rasa HARS - A 14 = tidak
takut yang disertai suatu ada
penyebab. kecemasan
14 – 20 =
kecemasan
ringan
21 – 27 =
kecemasan
sedang
28 – 41 =
kecemasan
berat
42 – 56 =
kecemasan
berat sekali
27
Raj19 \l 1057 ]. Yang terdiri dari 20 pernyataan dan dihitung menurut skala
yang merentang dari “sangat setuju” sehingga “ tidak setuju sama sekali”
3.5.3 Kecemasan
Untuk kecemasan istrumen yang digunakan adalah kuesioner HARS-A
(Hamilton Rating Scale For Anxiety). Terdiri dari 14 item klasifikasi
pokok yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya [ CITATION Guf19
\l 1057 ] dengan nilai skor total kurang dari 14 = tidak ada kecemasan, 14-
20 = kecemasan ringan, 21-27 = kecemasan sedang, 28-41 = kecemasan
berat, 42-56 = kecemasan berat sekali.
Adapun proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
28
3. Setelah mendapat izin dri RSU Herna Medan, peneliti melakukan survey
awal untuk memperoleh data dasar.
4. Peneliti menemui calon responden, kemudian memperkenalkan diri dan
memberikan penjelasan tujuan, manfaat dan prosedur pada keluarga pasien
kritis yang di rawat di ruang ICU
5. Setelah memahami tujuan dan manfaat penelitian, calon responden di minta
persetujuannya dan memberikan Informed Consent untuk kesediaan menjadi
responden penelitian (Terlampir)
6. Kemudian responden menandatangani Informed Consent
7. Setelah ditandatangani responden peneliti memberikan responden instrument
Konseling Spiritual, Caring Berbasis Need Assesment dan HARS–A untuk
mengetahui caring perawat dan tingkat kecemasan sebelum dilakukannya
intervensi.
8. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di berikan
peneliti melalui instrument kuesioner yg telah diberikan
9. Peneliti kemudian mengumpulkan data yang sudah diisi oleh keluarga pasien
10. Setelah semua selesai peneliti melakukan pengolahan data
29
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, penelititidakakan
mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang diisi
responden, tetapi lembar tersebut hanya diberi kode inisial nama responden.
3. Kebaikan (Beneficience)
Peneliti melakukan hal yang baik dan tidak membahayakan orang lain.
Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian bagi peneliti maupun responden
sendiri. Peneliti ini menjelaskan kepada responden tentang manfaat peneliti.
4. Tidak Merugikan (NonMalefience)
Peneliti ini menggunakan prosedur yang tidak menimbulkan bahaya bagi
responden dan terbebas dari rasa tidak nyaman, dalam hal ini peneliti
meyakinkan responden bahwa ini tidak merugikan responden dan peneliti.
30
Data entri adalah kegiatan memasukkan data dari kuesioner ke dalam paket
program komputer agar dapat dianalisis, kemudian membaut distribusi
frekuensi sederhana dengan bantuan Program Komputer untuk dapat
dianalisis.
e. Cleaning Data
Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dimasukkan ke dalam komputer untuk memastikan data telah bersihdari
kesalahan sehingga data siap dianalisa.
31
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Tutu April, and Nur Aini. 2018. "Perilaku Caring Perawat Terhadap
Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada Pelayanan Keperawatan."
ejournal.umm.ac.id/ 9.
Chotimah, Nurul, Gipta Galih Widodo, and Faridah Aini. 2015. "Hubungan Perilaku
Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Di Ruang
Intensive Care Unit (ICU) RSUD Tugu Rejo Semarang."
Firmansyah, Cecep Solehudin, Richa Noprianty, and Indra Karana. 2019. "Perilaku
Caring Perawat Berdasarkan Teori Jean Watson di Ruang Rawat Inap."
Kesehatan Vokasional 4.
Irvan, Febyan, and Suparto. 2018. "Sepsi dan Tata laksana Berdasar Guideline
Terbaru." Anestesiologi X: 63.
Morton, Patricia Gonce, Dorrie Fortaine, Carolyn M Hudak, and Barbara M Gallo.
2013. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik. 8. Vol. 1. Jakarta:
Buku kedokteran EGC.
32
Nurahayu, Dwi, and Sulastri. 2019. "Hubungan Prilaku Caring Perawat Dengan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Katarak." Surya Muda 1.
Nurahayu, Dwi, and Sulastri. 2019. "Hubungan Prilaku Caring perawat Dengan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Katarak Di Ruang Kenanga
RSUD dr. H. Soewondo Kendal." Surya Muda.
Rahmah. 2015. "Pendekatan Konseling Spiritual Pada Lanjut Usia (Lansia)." Al-
Hiwar 03.
Revika, Era. 2019. Komunikasi & Konseling. Yogyakarta: PT. PUSTAKA BARU
PRESS.
Triwibowo, Cecep, Nani Zulfikar, and Tinah. 2016. "Pengembangan Intrumen Caring
Berbasis Need Assesment pada Pasien Dampak Hospitalisasi Di Bangsal
Pediatric Intensive Care Unit." Mutiara Kesehatan masyarakat 1.
Wati , Dyah Kanya, I Nyoman Budi Hartawan, Ida Bagus Gede Supratya, Dewi
Sutraini Mahalini, and I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi. 2018. "Profil Sepsis
Anak di Pediatrik Insentive Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar." Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
universitas Udayana 21: 153.
33
Widiastuti, Suhartini, and Untung Sujianto. 2018. "Persepsi Pasien terhadap Kualitas
Caring Perawat Yang Islami Di Intensive Care Unit." Keperawatan Dan
Kebidanan Aisyiyah 14: 158.
34
LAMPIRAN I
Jenis kelamin :
Agama :
Tanggal Pengisian :
PETUNJUK:
Perawat melakukan banyak hal saat memberikan layanan terhadap pasien. Di bawah
ini merupakan daftar tanggapan yang masuk dalam kategori caring perawat. Mohon
dibaca setiap kalimat dan tunjukkan jika anda setuju bahwa kalimat dan tunjukkan
jika anda setuju bahwa kalimat tersebut menunjukkan caring perawat.
Gunakan skala yang tersedia untuk memilih jawaban. ceklist (√) angka yang anda
pilih setelah membaca masing-masing item.
2= tidak setuju
3= setuju
4= sangat setuju
35
No Pertanyaan 1 2 3 4
1 Perawat memberikan informasi cepat terkait
keadaan pasien
2 Perawat memberikan informasi dengan cepat terkait
tindakan kepada pasien
3 Perawat bersedia melayani setiap pertanyaan
keluarga pasien
4 Perawat menjelaskan tujuan dan penangan terhadap
pasien dengan jelas
5 Mendengarkan dengan penuh perhatian
6 Perawat memotivasi keluarga pasien untuk semangat
7 Perawat berusah mengurangi rasa cemas pasien dan
keluarga dengan mendoakannya
8 Perawat dan keluarga pasien untuk berdoa
9 Perawat menyapa pasien dan keluarga dengan
lembut
10 Perawat melayani pasien dan keluarga dengan sopan
11 Perawat melayani keluarga dan pasien tanpa pilih
kasih
12 Perawat menghargai pasien dan keluarga saat
berkomunikasi
13 Perawat menunjukkan sikap ramah terhadap pasien
dan keluarga
14 Perawat mantap (tidak ragu) dalam melakukan
tindakan
15 Perawat cekatan dalam melakukan tindakan
16 Perawat tampak tenang dalam melakukan tindakan
17 Perawat teliti dalam melakukan tindakan
18 Perawat selalu memonitor keadaan pasien
19 Perawat tangkas dan sigap dalam mengambil
tindakan
36
LAMPIRAN II
Jenis kelamin :
Agama :
Tanggal Pengisian :
Gunakan skala yang tersedia untuk memilih jawaban. ceklist (√) angka yang anda
pilih setelah membaca masing-masing item.
2= tidak setuju
3= setuju
4= sangat setuju
No Penyataan 1 2 3 4
1 Doa menjadi bagian penting dalam hidup
2 Aku percaya aku mengalami kesejahteraan spiritual
3 Aku telah enemukan makna dan tujuan hidupku
4 Aku merasa bahwa terdapat hubungan sangat dekat antara
kepercayaan spiritualku dan apa yang aku lakukan
37
5 Aku percaya akan kehidupan setelah kematian
6 Ketika aku sakit, aku merasa kurang sejahtera secara
spiritual
38
LAMPIRAN III
Jenis Kelamin :
Tanggal Pengisian :
NO Pertanyaan 0 1 2 3 4
.
39
1 Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi – Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah - Ubah Sepanjang
Hari
40
7 Gejala Somatik (Otot)
- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
- Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik)
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
- Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
10 Gejala Respiratori
- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
- Perasaan Terbakar di Perut
- Rasa Penuh atau Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek
- Kehilangan Berat Badan - Sukar Buang
Air Besar (Konstipasi)
41
12 Gejala Urogenital
- Sering Buang Air Kecil
- Tidak Dapat Menahan Air Seni
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Menjadi Dingin (Frigid)
- Ejakulasi Praecocks
- Ereksi Hilang
– Impotensi
13 Gejala Otonom
- Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Pusing, Sakit Kepala
- Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang
- Tonus Otot Meningkat
- Napas Pendek dan Cepat
- Muka Merah
Skor Total =
42
LAMPIRAN IV
Lembar Penjelasan
NIM : 160204022
Saya adalah mahasiswa Program Studi Ners Fakultas Farmasi dan Ilmu
Keperawatan Universitas Sari Mutiara yang melakukan penelitian. Penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi pengaruh konseling spiritual dan Caring Perawat terhadap
tingkat kecemasan keluarga pasien kritis di ruang ICU RSU Herna Medan sebelum
dan sesudah pemberian konseling spiritual dan Caring Perawat. Penelitian ini
merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di program Studi
Ners Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia. Saya
mengharapkan partisipasi Bapak/ibu dalam mengisi jawaban atas kuesioner yang
akan saya berikan sesuai dengan pendapat Bapak/ibu tanpa dipengaruhi oleh orang
lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Bapak/ibu, informasi
yang Bapak/ibu berikan hanya akan digunakan untuk proses penelitian.
43
Bapak/ibu bersedia menjadi responden, silahkan menandatangani surat persetujuan
ini pada tempat yang telah disediakan dibawah ini sebagai bukti Bapak/ibu bersedia
menjadi responden pada penelitian ini. Terimakasih atas perhatian Bapak/ibu untuk
penelitian ini.
Hal yang dilakukan : peneliti akan memberikan kuesioner secara langsung ke Ruang
ICU RSU Herna Medan dan memberikannya kepada
bapak/ibu responden. Peneliti juga akan menyediakan alat dan
bahan dalam penelitian ini. Semua responden akan
dimasukkan pada kelompok intervensi.
Peserta penelitian : Semua peserta penelitian adalah semua keluarga pasien kritis di
RSU Herna Medan.
Lama Penelitian : Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua
keluarga pasien kritis di RSU Herna Medan dari bulan Januari
sampai bulan Juli 2020.
44
Manfaat : manfaat penelitian ini adalah untuk mengurangi kecemasan
dengan konseling spiritual dan caring perawat pada keluarga
pasien kritis di ruang ICU.
Yang dapat dihubungi : jika Bapak/Ibu mempunyai masalah atau pertanyaan anda
dapat menghubungi peneliti : Yolanda V.W.Silaban , USM Indonesia Medan, Jl.
Alumunium Raya Komplek TNI – AL Barakuda Blok J no. 6, No.Wa: 081285165395
45
LAMPIRAN V
Kepada Yth :
Calon Responden
46
Responden Hormat Saya,
( ) ( Yolanda V.W.Silaban )
47
LAMPIRAN VI
(INFORMED CONSENT)
Hormat Saya
( Responden)
48
LAMPIRAN VII
49
LAMPIRAN VIII
50
LAMPIRAN IX
BUKTI BIMBINGAN
51
52
Bukti Bimbingsn tanggal 8-Mei-2020
53
Bimbingan ( 13-Mei-2020)
54
55
56
Bimbingan Via Whatsapp ( 14-mei-2020).
57
Bimbingan ( 18-Mei-2010).
58