SKRIPSI
OLEH :
MULA NOFRIANDA
121121046
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan” adalah benar hasil
karya saya sendiri, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya
dan belum pernah diajukan kepada institusi manapun serta bukan karya jiplakan.
Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan kaidah
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan
dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
Mula Nofrianda
iii
PRAKATA
atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Pengetahuan
dan Sikap Lansia Dalam Melakukan Personal Hygiene di UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan” dapat diselesaikan. Skripsi
ini ditulis terkait dengan persyaratan melakukan penelitian untuk memperoleh gelar
bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini kepada :
5. Ismayadi, S.Kep Ns, M.Kes, CWCCA, CHtN selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dengan penuh perhatian dan cermat, sehingga
iv
6. Iwan Rusdi, S.Kp, MNS selaku penguji I yang telah memberikan masukan,
arahan dan bimbingan dengan penuh perhatian dan cermat untuk perbaikan
skripsi ini.
7. Fatwa Imelda, S.Kep Ns, M.Biomed selaku penguji II yang telah memberikan
masukan, arahan dan bimbingan dengan penuh perhatian dan cermat untuk
9. Kepala UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan
10. Kedua orang tua dan adik-adik ku serta seluruh keluarga yang mencintai dan
12. Almuddatsir, M. Aidul Ilham, M. Nasir, Ifan Pratama, Zulfan Haris, Asnil Adli
Walid Ansari Daulai, Asmadi, Andreas W Saragih, Heni Agustina, Citra Hutri
Anggriani, M.Affan, Efendi yang telah banyak memberikan batuan baik berupa
v
13. Terahir saya ucapkan kepada kekasih saya Nora Sartika Nst yang telah member
Semoga segala bantuan, kebaikan dan dukungan yang telah diberikan kepada
penulis mendapat berkah, rahmat dan hidayah dari ALLAH SWT, Amin.
Medan, Januari2014
Mula Nofrianda
vi
DAFTAR ISI
vii
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat izin survei awal dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
2. Surat persetujuan izin survei awal dari UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan
4. Surat persetujuan izin penelitian dari UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan
8. Quesioner penelitian
ix
DAFTAR SKEMA
Halaman
dan Medan................................................................. 28
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
ABSTRAK
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan hidup. Menjadi tua merupakan proses
alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak,
dewasa, dan tua. Pengetahuan adalah hasil “tahu“, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan
dan Sikap Lansia dalam Melakukan Personal Hygiene di UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan. Penelitian ini dilakukan di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan,
selama bulan November sampai bulan Desember 2013. Cara pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling dengan
jumlah sampel 64 responden. Hasil penelitian mengambarkan bahwa sebagian besar
responden berpengetahuan baik sebanyak 44 orang sebesar (69%), berpengetahuan
cukup sebanyak 20 orang sebesar (31%), dan berpengetahuan kurang sebanyak (0%).
Sedangkan untuk sikap, yang memiliki sikap positif sebanyak 58 orang sebesar
(91%), dan yang memiliki sikap negative sebanyak 6 orang sebesar (9%).
Kesimpulan pengetahuan lansia dalam melakukan personal hygiene baik sebanyak 44
orang sebesar (69%), dan sikap lansia dalam melakukan personal hygiene positif
sebanyak 58 orang sebesar (91%). Sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya
agar melakukan penelitian tentang Perilaku Lansia dalam Melakukan Personal
Hygiene.
xii
ABSTRACT
The process of aging is a lifelong process, not only starting from a certain time, but
starting from the beginning of life. Growing old is a natural process which means
someone has gone through the three stages of his life: children, adults and the elderly.
Knowledge is the result of “knowing” and this happens after people doing particular
against an object sensing. This research is descriptive research using methods that
aim to find out the level of knowledge and attitude of the Elderly in conducting
Personal Hygiene in UPT social services seniors and Older Toddlers Area and the
city of Medan. This research was conducted during November and December of
2013. Sample-taking methods used in this research is the technique of simple random
sampling with the number of sample 64 respondent. Results of the study illustrates
that the majority of respondents knowledgeable well as many as 44 people
registration (69%), knowledgeable enough for as many as 20 people (31%), and
knowledgeable as much less (0%). As for the attitude, which has a positive attitude as
much as 58 people as much as (91%), and who have negative attitudes as much as 6
persons (9%). Conclusions knowledge elderly in conducting personal hygiene good
as much as 44 people registration (69%), and the attitude of the elderly in conducting
personal hygiene as much as 58 positive person registration (91%). So it is advisable
for the next researcher to conduct research on the Elderly Behavior in conducting
Personal Hygiene.
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan hidup. Menjadi tua
merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupannya yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara
Saat ini diseluruh dunia jumlah lanjut usia diperkirakan lebih dari 629 juta
jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun). WHO dan Undang-Undang
Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2
menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berahir dengan
Pada tahun 2000 jumlah lansia diproyeksikan sebesar 7,28% dan pada
tahun 2020 sebesar 11,34% (BPS, 1992). Dari data USA Bureau of the Census,
1
2
(Kinsella & Taeber, 1993 dalam Maryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi, dan
Batubara).
lansia berusia 60 tahun atau lebih diperkirakan hampir mencapai 600 juta orang
dan diproyeksikan menjadi 2 milyar pada tahun 2050, saat ini lansia akan
melebihi populasi anak (0-14 tahun). Pertambahan yang cepat dari penduduk
akan menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia
(Notoadmodjo, 2007).
individu yang mempunyai kebersihan diri yang baik dan mempunyai resiko yang
fisik diri sendiri mencakup perawatan kulit, kuku, alat kelamin, rambut, gigi,
3
seseorang sakit biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, pada hal jika
penting kearah personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk (port
kaki dan kuku serta perawatan genitalia. Personal hygiene atau kebersihan diri ini
diri merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan diri, dengan tubuh yang
yang buruk. Personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh
menular, dan penyakit saluran cerna atau bahkan menghilangkan fungsi bagian
tubuh tertentu.
4
hygiene baik.
orang sehat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit
atau tantangan fisik memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan personal
hygiene secara rutin, selain itu beragam faktor pribadi dan sosial budaya
Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 30 Mei 2013 di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan
jumlah lanjut usia yang tinggal di panti jompo sebanyak 180 orang yang terdiri 78
orang laki-laki dan 102 orang perempuan. Bahwa sebagian lansia masih kurang
perawatan diri seperti kuku panjang, tempat tidur tidak rapi, sikat gigi kurang dari
2x/hari, rambut acak-acakan dan lubang telinga yang kurang bersih. Dari uraian
data diatas, maka peneliti perlu untuk meneliti tentang Pengetahuan dan Sikap
Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan.
5
hygiene.
hygiene?
1. Bagi peneliti
personal hygiene.
3. Bagi institusi UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah
6
4. Bagi perawat
ABSTRAK
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan hidup. Menjadi tua merupakan proses
alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak,
dewasa, dan tua. Pengetahuan adalah hasil “tahu“, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan
dan Sikap Lansia dalam Melakukan Personal Hygiene di UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan. Penelitian ini dilakukan di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan,
selama bulan November sampai bulan Desember 2013. Cara pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling dengan
jumlah sampel 64 responden. Hasil penelitian mengambarkan bahwa sebagian besar
responden berpengetahuan baik sebanyak 44 orang sebesar (69%), berpengetahuan
cukup sebanyak 20 orang sebesar (31%), dan berpengetahuan kurang sebanyak (0%).
Sedangkan untuk sikap, yang memiliki sikap positif sebanyak 58 orang sebesar
(91%), dan yang memiliki sikap negative sebanyak 6 orang sebesar (9%).
Kesimpulan pengetahuan lansia dalam melakukan personal hygiene baik sebanyak 44
orang sebesar (69%), dan sikap lansia dalam melakukan personal hygiene positif
sebanyak 58 orang sebesar (91%). Sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya
agar melakukan penelitian tentang Perilaku Lansia dalam Melakukan Personal
Hygiene.
xii
ABSTRACT
The process of aging is a lifelong process, not only starting from a certain time, but
starting from the beginning of life. Growing old is a natural process which means
someone has gone through the three stages of his life: children, adults and the elderly.
Knowledge is the result of “knowing” and this happens after people doing particular
against an object sensing. This research is descriptive research using methods that
aim to find out the level of knowledge and attitude of the Elderly in conducting
Personal Hygiene in UPT social services seniors and Older Toddlers Area and the
city of Medan. This research was conducted during November and December of
2013. Sample-taking methods used in this research is the technique of simple random
sampling with the number of sample 64 respondent. Results of the study illustrates
that the majority of respondents knowledgeable well as many as 44 people
registration (69%), knowledgeable enough for as many as 20 people (31%), and
knowledgeable as much less (0%). As for the attitude, which has a positive attitude as
much as 58 people as much as (91%), and who have negative attitudes as much as 6
persons (9%). Conclusions knowledge elderly in conducting personal hygiene good
as much as 44 people registration (69%), and the attitude of the elderly in conducting
personal hygiene as much as 58 positive person registration (91%). So it is advisable
for the next researcher to conduct research on the Elderly Behavior in conducting
Personal Hygiene.
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan hidup. Menjadi tua
merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupannya yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara
Saat ini diseluruh dunia jumlah lanjut usia diperkirakan lebih dari 629 juta
jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun). WHO dan Undang-Undang
Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2
menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berahir dengan
Pada tahun 2000 jumlah lansia diproyeksikan sebesar 7,28% dan pada
tahun 2020 sebesar 11,34% (BPS, 1992). Dari data USA Bureau of the Census,
1
2
(Kinsella & Taeber, 1993 dalam Maryam, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi, dan
Batubara).
lansia berusia 60 tahun atau lebih diperkirakan hampir mencapai 600 juta orang
dan diproyeksikan menjadi 2 milyar pada tahun 2050, saat ini lansia akan
melebihi populasi anak (0-14 tahun). Pertambahan yang cepat dari penduduk
akan menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia
(Notoadmodjo, 2007).
individu yang mempunyai kebersihan diri yang baik dan mempunyai resiko yang
fisik diri sendiri mencakup perawatan kulit, kuku, alat kelamin, rambut, gigi,
3
seseorang sakit biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, pada hal jika
penting kearah personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk (port
kaki dan kuku serta perawatan genitalia. Personal hygiene atau kebersihan diri ini
diri merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan diri, dengan tubuh yang
yang buruk. Personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh
menular, dan penyakit saluran cerna atau bahkan menghilangkan fungsi bagian
tubuh tertentu.
4
hygiene baik.
orang sehat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit
atau tantangan fisik memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan personal
hygiene secara rutin, selain itu beragam faktor pribadi dan sosial budaya
Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 30 Mei 2013 di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan
jumlah lanjut usia yang tinggal di panti jompo sebanyak 180 orang yang terdiri 78
orang laki-laki dan 102 orang perempuan. Bahwa sebagian lansia masih kurang
perawatan diri seperti kuku panjang, tempat tidur tidak rapi, sikat gigi kurang dari
2x/hari, rambut acak-acakan dan lubang telinga yang kurang bersih. Dari uraian
data diatas, maka peneliti perlu untuk meneliti tentang Pengetahuan dan Sikap
Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan.
5
hygiene.
hygiene?
1. Bagi peneliti
personal hygiene.
3. Bagi institusi UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah
6
4. Bagi perawat
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Defenisi
melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
1. Tahu (Know)
rendah, kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu apa yang dipelajari
2. Memahami (Comprenhension)
3. Aplikasis (Application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di
8
9
4. Analisis (Analysis)
orgnisasi tersebut, dan masih ada kaitannya suatu sama lain. Kemampuan ini
5. Sintesis (Sintesa)
6. Evaluasi (Evaluation)
2007 ).
10
pengetahuan yaitu:
1. Pendidikan
makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Menurut Dwi (2010).
didapat dari proses berpikir. Pengetahuan baik penelitian ini dikarenakan oleh
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
11
diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
4. Lingkungan
lingkungan tersebut.
5. Pengalaman
lalu.
6. Usia
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
12
terhadap suatu stimulasi atau objek. Manifestasi dari sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari prilaku yang tertutup.
terhadapat stimulus sosial. Dari pengertian ini dapat digaris bawahi bahwa selama
perilaku itu masih tertutup, maka dinamakan sikap, sedangkan apabila sudah
2011).
terhadap suatu objek atau situasi secara konsisten, attitude diartikan dengan sikap
terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap
perasaan, tetapi sikap tersebut disertai oleh kecendrungan untuk bertindak sesuai
dengan objek tadi. Sikap masih merupakan kesiapan atau kesedian untuk
bertindak, bukan pelaksanaan motif tertentu. Dengan kata lain bahwa sikap itu
Sikap adalah suatu tingkat efeksi baik yang bersifat positif maupun negatif
13
Sikap sosial terbentuk dari interaksi sosial yang dialami oleh individu.
sebagai anggota kelompok sosial yang satu dengan yang lain, terjadi
(Notoadmodjo, 2003).
adalah :
utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,
14
1. Menerima (Receiving)
2. Merespon (Responding)
3. Menghargai (Valuing)
lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
pendapat respon sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju
(Notoadmodjo, 2007).
15
2.3 Lansia
Menua (menjadi tua = aging) adalah suatu proses menghilang nya secara
dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Usia
adalah fase akhir dari rentang kehidupan. Secara umum seseorang dikatakan
lansia jika sudah berusia diatas 60 tahun, tetapi definisi ini sangat bervariasi
tergantung dari aspek sosial budaya, fisiologis dan kronologis. Manusia lanjut usia
kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh kepada seluruh
aspek kehidupan, termasuk kesehatannya. Oleh karena itu, kesehatan manusia usia
kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan (UU
1. Penuaan biologik
Merujuk pada perubahan struktur dan fungsi yang terjadi sepanjang kehidupan.
16
2. Penuaan fungsional
3. Penuaan psikologik
perubahan biologis.
4. Penuaan sosiologik
5. Penuaan spiritual
Merujuk pada perubahan diri dan persepsi diri, cara berhubungan dengan orang
lain atau menempatkan diri di dunia dan pandangan dunia terhadap dirinya
(Fatimah, 2010).
1. Fisik
2. Psikologis
17
kebersihan merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan karena
sosial dan budaya. Jika seseorang sakit biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah
masalah sepele, pada hal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum. Sebagai seorang perawat hal yang penting yang perlu
Yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti
psikisnya.
18
perawatan diri.
kesejahteraan fisik dan psikis. Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
19
hygienen baik apabila orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang
meliputi: kebersihan kulit, gigi, mulut, rambut, mata, hidung, telinga, kaki,
1. Perawatan kulit
Menurut Laily (2012). Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh dan
kulit. Menjaga kebersihan dan perawatan kulit ini bertujuan untuk menjaga
kulit agar tetap terawat dan terjaga sehingga bisa meminimalkan setiap
ancaman dan gangguan yang akan masuk melewati kulit. Perawat sebagai
20
selama mandi dengan cara memeriksa sensasi nyeri, suhu dan taktil.
Mengkonsumsi gizi yang cukup seperti kalori dan protein dan hidrasi yang
2. Mandi
sebagian atau individu yang terbaring ditempat tidur dengan kecukupan diri
Pada lansia, mandi biasanya dilakukan dua kali sehari atau lebih sesuai
selera dengan air dingin atau air hangat. Diusahakan agar satu kali mandi tidak
dibawah pancuran atau konsensional, tetapi merendam diri di bak mandi yang
21
tubuh. Penting juga membersihkan alat kelamin dan kulit antara dubur dan alat
kelamin (perineum). Gosokan dimulai dari sisi alat kelamin ke arah dubur.
(Kusumaninggrum, 2012).
3. Perawatan mulut
dan rasa yang tidak nyaman. Beberapa penyakit yang muncul akibat
perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies, radang gusi, dan
sariawan. Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya
sebab adalah karna proses penuaan dan penyebab lain yang sering adalah
periodentitis pada lansia menyebabkan akar gigi agak longgar dan dicelah-
peradangan. Karies timbul antara lain akibat fermentasi sisa makanan yang
menempel pada gigi oleh kuman yang lambat laun mengakibatkan lobang
22
pada enamel gigi dan bila tidak ditambal akan menyebabkan radang dan
kematian syaraf gigi karna infeksi. Setelah konsumsi makanan dan minuman
yang bersifat asam, gigi perlu dibersihkan yaitu kumur-kumur dengan air.
Maka penting untuk mengosok gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari dan
(Kusumaninggrum, 2012).
Menurut Potter dan Perry (2005). Secara normal tidak ada perawatan
selama individu mandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang
diperlukan untuk mata karna secara terus-menerus dibersihkan oleh air mata,
kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing kedalam
ketajaman pendengaran. Bila benda asing berkumpul pada kanal telinga luar,
23
5. Perawatan rambut
seseorang sering kali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai
stres emosional maupun fisik penuaan, infeksi dan penyakit tertentu oleh obat-
dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta proteksi pengaturan
adalah lebih dari 100.000 helai, 80% bersifat aktif tumbuh dan sisa nya 20%
berada dalam stadium tidak aktif. Rambut membutuhkan perawatan yang baik
dan teratur, terutama pada wanita agar tidak mengalami banyak kerontokan,
antara lain karna kurangnya senitasi atau adanya infeksi jamur yang lazim
disebut ketombe. Rata-rata 50-100 helai rambut dapat rontok dalam masa
sehari. Oleh itu rambut sebaik-baiknya perlu dicuci dengan shampo yang
mengandung anti ketombe yang cocok. Cuci rambut sebaiknya dilakukan tiap
Menurut Potter dan Perry (2005). Kaki dan kuku sering kali
memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada
24
jaringan. Tetapi sering kali orang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku
dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu kuku seharusnya
tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat digabungkan selama
menjadi bergaris dan mudah pecah karna agak keropos. Warnanya bisa
berubah menjadi kuning atau opazue. Kuku bisa menjadi lembek terutama
kuku kaki akan menjadi lebih tebal dan kuku sering ujung kuku kiri dan
menjadi lebih tebal dan kuku serta sering ujung kuku kiri dan kanan menusuk
setelah kuku direndam dalam air hangat selama 1-10 menit karna pemanasan
2012).
7. Perawatan genitalia
bagian dari mandi lengkap. Seseorang yang paling butuh perawatan genitalia
yang teliti adalah yang beresiko terbesar memperoleh infeksi. Seseorang yang
25
1. Perawatan kulit
Memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan dan dapat mempertahankan
rentang gerak, merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisipasi dan
2. Mandi
3. Perawatan mulut
Mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran
Organ sensorik yang berfungsi normal, mata, hidung, dan telinga akan
5. Perawatan rambut
Memiliki rambut dan kulit kepala yang lebih bersih dan sehat, untuk
mencapai rasa nyaman dan harga diri, dan dapat berpartisipasi dalam
perawatan rambut.
26
Memiliki kuku utuh dan permukaan kulit yang lembut, merasa nyaman
dan bersih, serta dapat memahami dan melakukan metode perawatan kaki
7. Perawatan genitalia
1. Citra tubuh
2. Praktik sosial
27
gigi, sikat gigi, shampo dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
kebersihan kakinya.
5. Budaya
28
6. Kebiasaan seseorang
7. Kondidi fisik
1. Dampak fisik
mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Gangguan psikologis
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
pengetahuan dan sikap lansia dalam upaya menjaga kebersihan diri. Langkah
pertama yang dilakukan peneliti adalah mengkaji pengetahuan dan sikap lansia
dalam melakukan personal hygiene di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan
Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan dengan melakukan wawancara terstruktur
dalam dalam melakukan personal hygiene di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Personal Hygiene
Lansia :
1. Perawatan kulit
2. Mandi
3. Perawatan mulut
4. Perawatan mata,
Pengetahuan dan
hidung, dan telinga
Sikap lansia
5. Perawatan rambut
6. Perawatan kaki dan
kuku
7. Perawatan ginetalia
29
30
Tabel 3.1 Defenisi operasional variabel penelitian pengetahuan dan sikap lansia
BAB 4
METODE PENELITIAN
yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan sikap lansia dalam
melakukan personal hygiene di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak
4.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Berdasarkan data yang diperoleh dari UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan
Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan dari bulan April 2013 berjumlah 180.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau mewakili populasi, jika sabjeknya kurang
dari 100, lebih baik diambil keseluruhan (Arikunto, 2010). Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian dari warga UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan. Teknik pengambilan sampel yang
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara ini
31
32
(Hidayat, 2011).
N
n
1 N d 2
Keterangan:
N= besar populasi
n= jumlah sampe
Berdasarkan rumus di atas maka besar sampel dalam penelitian ini adalah
N
n
1 N d 2
180
n
1 180 0,12
180
n
1 1,8
180
n
2,8
n = 64,28 dibulatkan menjadi 64 orang
Dengan tingkat ketepatan relatif 10%, maka jumlah populasi yang diperoleh dari
33
Balita Wilayah Binjai dan Medan dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan
1. Self Determinan
dalam menentukan hak dan kesediaannya untuk terlibat dalam penelitian ini
2. Privacy
34
3. Anonymity
inisial.
4. Confidentially
memepertahankan sikap empati, membuat kontrak kerja dan waktu yang jelas,
selama penelitian. Namun selama penelitian tidak ada respon / efek negatif
yang terjadi.
sebagai berikut :
35
meliputi: kode responden, umur, pendidikan, status kesehatan dan suku, agama
hygiene di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai
dan Medan. Terdiri dari 12 pertanyaan positif dan 3 pertayaan negatif. Untuk
positif apabila skor Ya diberi nilai 1 dan skor Tidak diberi nilai 0, untuk
pertayaan negatif apabila skor Ya diberi nilai 0, dan skor Tidak diberi nilai 1.
Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan yang
pada no 3,4,8, dengan mengunakan skala likert. Untuk pertayaan positif diberi
skor nilai: sangat setuju 4, setuju 3, tidak setuju 2, sangat tidak setuju 1,dan
Untuk pertayaan negatif diberi skor nilai: sangat setuju 1, setuju 2, tidak setuju
3, sangat tidak setuju 4. Dengan hasil ukur positif 25-40, dan negatif 10-24.
36
menunjukan alat ukur itu benar –benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas
ini telah dilakukan oleh staf pengajar keperawatan dasar Universitasn Sumatera
Utara. Uji validitas yang dilakukan ada beberapa butir peryataan yang
pengetahuan dan sikap yang diganti dan ditambah dan dikurangi. Pertayaan
yang sering terjadi pada kulit apabila kulit dalam keadaan lembab dan
gosok gigi, gunting kuku, masalah yang sering menyebabkan penyakit kulit
iritasi, kuku yang panjang dapat memudahkan masuknya kuman penyakit. Dan
ada peryataan yang dibuang adalah salah satu kebersihan diri tidak
dapat dilakukan dengan menggunakn sandal apabila keluar rumah, ketika mau
makan tangan saya harus bersih, saya merasa senang dengan tubuh bersih dan
diukur serta istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih
37
dimana hasil yang ditunjukan adalah sama. Uji realibilitas dalam penelitian ini
pengetahuan dan sikap dengan rumus alpha crombatch yang dilakukan kepada
Turi didapat hasil pada variabel pengetahuan 0,723, dan untuk variabel sikap
dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan, setelah mendapat izin penelitian dari
direktur UPT pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan
hygiene, manfaat personal hygiene dan dampak personal hygiene. Saat melakukan
kuesioner kepada responden yang terdiri dari kuesioner pengetahuan dan sikap,
38
ada sebagian lansia yang kurang mampu dalam membaca kuesioner penelitian
kesediannya berpartisipasi dalam penelitian ini. Dalam pengumpulan data ini rata-
rata dalam sehari peneliti dapat mengumpulkan data sebanyak 15-20 responden
kuesioner telah terisi, dilanjutkan dengan memberi kode pada setia kuesioner
memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base
melihat persentase data yang telah terkumpul dalam tabel frekuensi distribusi.
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan
5.1 Hasil
Penelitian ini telah dilakukan mulai dari bulan Oktober hingga bulan
Desember 2013 di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah
Binjai dan Medan. Responden pada penelitian ini adalah lansia yang berada di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan.
orang sebesar (64%) dan minoritas SMA sebanyak 3 orang sebesar (5%).
Terdapat sebanyak 32 orang sebesar (50%) mayoritas berasal dari suku jawa dan
minoritas suku aceh sebanyak 1 orang sebesar (2%). Mayoritas agama responden
menganut agama islam sebanyak 59 orang sebesar (92%) dan minoritas Kristen
39
40
Pendidikan
SD 41 64
SMP 20 31
SMA 3 5
Suku
Batak 24 37
Jawa 32 50
Minang 4 6
Melayu 3 5
Aceh 1 2
Agama
Islam 59 92
Kristen 5 8
Status Perkawinan
Menikah 7 11
Belum Menikah 1 2
Duda 23 36
Janda 33 51
41
5.1.2 Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan responden dapat dilihat pada
tabel berikut :
5.1.3 Sikap
berikut :
positif sebanyak 58 orang sebesar (91%), dan yang memiliki sikap negatif
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap Lansia tentang Personal
Hygien UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita
Wilayah Binjai dan Medan
42
5.2 Pembahasan
Hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan untuk
Melakukan Personal Hygiene di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak
1. Jenis Kelamin
baik karena tidak menikah, maupun suami telah meninggal dan tidak memiliki
anak. Wahyuni (2003) dalam Erdhayanti (2011), menyakan bahwa lansia laki-
laki cendrung dalam status kawin sampai mereka sangat tua dan meninggal.
sedangkan lansia perempuan sering kali tidak mendapat ini karena kematian
suami. Namun pada umumnya lansia perempuan yang ditinggal suami, hidup
2. Pendidikan
43
mengatakan bahwa pengalaman pribadi adalah guru yang baik, demikian bunyi
dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh pada masa lalu.
umat manusia, cara pikir umat manusia pun ikut berkembang. Dari sini
pengetahuan.
5.2.2 Pengetahuan
kurang sebanyak (0%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
praktek) lanjut usia dalam pemenuhan perawatan diri dipanti tresna wredha budi
(13,89%), dan berpengetahuan kurang sebanyak (11,11%), dan penelitian ini juga
44
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rashid (2010),
UPTD Abdi Dharma Asih Binjai dengan jumlah responden sebanyak 100 orang,
dasarnya pengetahuan yang baik didapat dari proses berpikir. Pengetahuan baik
penelitian ini dikarnakan oleh beberapa faktor antara lain lingkungan, usia dan
pengalaman
Pelyanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan
kesehatan kepada lansia tentang kebersihan diri oleh petugas kesehatan dan
mahasiswa/i yang sedang praktek belajar lapangan, dan didukung oleh tersedianya
45
Lansia dalam Pemenuhan Personal Hugiene di Panti Werda Darma Bakti Panjang
pengetahuan responden banyak yang masih rendah tentang kebersihan diri, ini
disebabkan karena tingkat pendidikan yang masih rendah yaitu mayoritas SD.
adalah tingkat pendidikan responden dan kemampuan daya ingat respon dalam
menjawab kuesioner yang diajukan oleh peneliti, dan asumsi peneliti karena
5.2.3 Sikap
sebagian besar responden memiliki sikap positif yaitu 58 orang sebesar (91%)
dan yang memiliki sikap negatif 6 orang sebesar (9%), penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2010), tentang Perilaku Lansia
terhadap Personal Hygiene di Panti Abdi Dharma Asih Binjai bahwa sebagian
46
besar lansia mempunyai sikap yang positif terhadap personal hygiene yaitu
negatif. Dan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
sebanyak 100 orang didapat hasil lansia yang bersikap positif tentang sikap lansia
dalam melakukan personal hygiene sebanyak 74 orang sebesar (74,0%), dan yang
Penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Mira (2009) tentang
hasil positif sebanyak 23 orang sebesar (46%) dan negatif sebanyak 27 orang
sebesar (54%).
terhadap suatu stimulasi atau obyek. Manifestasi dari sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari prilaku yang tertutup.
Dalam sehari-hari pengertian sikap adalah reaksi yang bersifat emosional terhadap
stimulus sosial. Dari pengertian ini dapat digaris bawahi bahwa selama perilaku
itu masih tertutup, maka dinamakan sikap, sedangkan apabila sudah terbuka itulah
terhadap suatu objek atau situasi secara konsisten, attitude diartikan dengan sikap
terhadap objek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap
47
perasaan, tetapi sikap tersebut disertai oleh kecendrungan untuk bertindak sesuai
dengan objek tadi. Sikap masih merupakan kesiapan atau kesedian untuk
bertindak, bukan pelaksanaan mitif tertentu. Dengan kata lain bahwa sikap itu
Sikap adalah suatu tingkat efeksi baik yang bersifat positif maupun negatif
Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek dan sikap terhadapt objek ini
disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang mempunyai sikap positif
terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya dan iya akan bersikap
negative terhadap objek yang dianggap tidak bernilai atau merugikan. Sikap ini
kemudian akan mendorong kearah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya
harus ada sekedar informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap. Bila
berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau negative terhadap objek dan
2013).
mayoritas positif yaitu 91%. Kesadaran dan manfaat akan kebersihan diri
48
penelitian yang dilakukan oleh Mira (2009) tentang sikap lansia terhadap personal
motivasi dari dalam diri lansia itu sendiri atau motivasi yang diberikan oleh
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan dapat disimpulkan:
baik sebesar 69%, cukup sebesar 31% , dan kategori kurang tidak ada
1.2 Saran
a. Bagi peneliti
Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan dalam kategori baik dan sikap
dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan dalam kategori positif namun
49
50
c. Bagi institusi UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah
meningkatkan pengetahuan yang telah ada dan tetap bersikap positif dalam
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, W. Vina dan Fitrah (2010). Memahami Kesehatan Pada Lansia. Jakarta :
Trans Info Media
Fatimah (2010). Merawat Manusia Lanjut Usia. Jakarta : Trans Info Media
Martono, H. Hadi dan Pranaka, Kris (2009). Geriatri (Keperawatan Usia Lanjut).
Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Mira, Putri (2009). Perilaku Lansia Dalam Menjaga Kebersihan Diri di Balai
Pelayanan Sosial Tresna Werda Silawai Tengah Kecamatan Sungai
Beremas. http://eprints.wordpress.ac.id/17848/1/3756.
Potter, P.A & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep
Proses dan praktek Volume I Edisi 4. Jakarta : EGC
Saryono dan Widianti, Anggriyani Tri (2011). Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).
Yogyakarta : Nuha Medika
Setiadi (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
LAMPIR
RAN 3
LAMPIR
RAN 3
LAMPIR
RAN 3
LAMPIR
RAN 5
LAMPIR
RAN 5
Lampiran 7
Untuk keperluan tersebut dan agar tercapainya tujuan dari penelitian, yaitu
pengetahuan dan sikap lansia dalam melakukan personal hygiene. Saya selaku
peneliti mengharapkan partisipasi saudara sebagai responden dalam penelitian ini.
Saya akan menjamin kerahasiaan identitas saudara sebagai responden dalam
penelitian ini dan sebagai bukti shahih dalam penelitian.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat suka rela. Apabila saudara
tidak menginginkan menjadi responden dalam penelitian saya, saudara berhak
menolak dan tidak ikut serta dalam penelitian ini. Apabila saudara bersedia
menjadi responden dalam penelitian saya, maka saudara dipersilahkan
menandatangani formulir di bawah ini.
Terima kasih atas partisipasi ibu atau bapak untuk penelitian ini.
Tanggal :
Lampiran 8
KUISIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM MELAKUKAN
PERSONALHYGIENE DI UPT PELAYANAN SOSIAL
LANJUT USIA DAN ANAK BALITA WILAYAH
BINJAI DAN MEDAN
I. DATA DEMOGRAFI
1. Kode Responden :
2. Umur :
3. Status kesehatan :
4. Jenis kelamin : Lk-Lk ( ) Pr ( )
5. Pendidikan : SD ( ) SMP ( ) SMA ( ) PT ( )
6. Suku : Batak ( ) Jawa ( ) Minang ( )
Melaya ( )
7. Agama : Islam ( ) Kristen ( ) Budha ( ) Hindu ( )
8. Status perkawin : Menikah ( ) Belum Menikah ( ) Duda ( )
Janda ( )
No Pertayaan Pilihan
Ya Tidak
Lampiran 8
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda ceklis ( √ ) pada kolom yang
anda pilih :
a. SS : Sangat Setuju.
b. S : Setuju.
c. TS : Tidak Setuju.
Lampiran 8
No Pertanyaan SS S TS STS
Lampiran 9
No Kegiatan Maret April Mei Juni juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengajukan
judul
2 Menetapkan
judul penelitian
3 Menyusun Bab 1
4 Menyusun Bab 2
5 Menyusun Bab 3
6 Menyusun Bab 4
7 Menyerahkan
proposal
penelitian
8 Mengajukan
sidang proposal
9 Sidang proposal
10 Revisi proposal
11 Pengajuan
penelitian ke
UPT Pelayanan
Social Lanjut
Usia Binjai
12 Penelitian
13 Menyusun BAB
5 dan BAB 6
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
NIM : 121121046
Lampiran 12
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI