Anda di halaman 1dari 65

SKRIPSI

PENGARUH MINUMAN KOPI TERHADAP KUALITAS


TIDUR MAHASISWA/I ANGKATAN 2015 FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh:

MITRA KHAIRANI
140100005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


PENGARUH MINUMAN KOPI TERHADAP KUALITAS
TIDUR MAHASISWA/I ANGKATAN 2015 FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Kedokteran

Oleh:

MITRA KHAIRANI
140100005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Minuman Kopi
Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa/i Angkatan 2015 Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara” sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas


dari bantuan berbagai pihak yang telah memberi dukungan serta bimbingan
kepada penulis baik moral dan materil secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp. S (K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Drs. Admar Djas, Apt. Msc selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penulis, meluangkan waktu, tenaga, dan ide pikiran, serta
memberikan saran dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan tepat.
3. dr. Adelina Haryani Sinambela, MKT dan Drs. Wakidi, Apt selaku dosen
penguji yang telah memberikan nasihat dan saran yang sangat membangun
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat.
4. Orangtua tercinta Ayahanda Alm. H. Amir Hasan Rambe dan Ibunda Hj.
Dra. Rahimah yang selalu memberikan kasih sayang, doa, bimbingan dan
dukungan.
5. Kakak-kakak penulis yaitu Ahmad Budiman Rambe, Mandala Putra dan
Junita Nasution serta keluarga besar yang selalu setia memberikan
semangat dan dukungan kepada penulis.
6. Rekan-rekan penulis yaitu Febriana, Inggrid, Devi, Anita yang selalu ada
dalam memberikan kritik, saran dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara


iii

7. Anggota TBM FK USU yang telah mendukung dan menyemangati


penulis.
8. Rekan-rekan mahasiswa FK USU tahun angkatan 2014 yang telah
memberi saran, kritik dan dukungan moril dalam menyelesaikan skripsi
ini.
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan doa dan bantuan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam


penulisan skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta
pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga penelitian
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama di
bidang ilmu Kedokteran dan Kesehatan dan juga bagi penulis sendiri.

Medan, 14 Desember 2017

Mitra Khairani
140100005

Universitas Sumatera Utara


iv

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Pengesahan ....................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
Daftar Gambar.................................................................................................. vi
Daftar Tabel ..................................................................................................... vii
Daftar Singkatan............................................................................................... viii
Abstrak ............................................................................................................. ix
Abstract ............................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.3. 1. Tujuan Umum ........................................................ 3
1.3. 2. Tujuan Khusus ....................................................... 3
1.4. Hipotesis ................................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5
2.1. Tidur ......................................................................................... 5
2.1.1. Definisi .................................................................. 5
2.1.2. Fisiologi Tidur ....................................................... 5
2.1.3. Fase Tidur .............................................................. 6
2.1.4. Gangguan Tidur ..................................................... 8
2.2 Kualitas Tidur........................................................................... 8
2.2.1 Definisi ................................................................... 8
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur ... 9
2.3 Metode Pengukuran Kualitas Tidur ......................................... 11
2.4 Kopi .......................................................................................... 14
2.5 Kafein ....................................................................................... 15

Universitas Sumatera Utara


v

2.5.1 Definisi dan Struktur Kimia ................................... 15


2.5.2 Manfaat dan Kegunaan .......................................... 15
2.5.3 Farmakodinamik .................................................... 16
2.5.4 Farmakokinetik ...................................................... 16
2.6 Efek Kafein Dengan Kualitas Tidur ......................................... 17
2.7 Kerangka Teori......................................................................... 20
2.8 Kerangka Konsep ..................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 22
3.1. Rancangan Penelitian ............................................................... 22
3.2. Lokasi Peneltian ....................................................................... 22
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 22
3.3.1 Populasi Penelitian ................................................. 22
3.3.2 Sampel Penelitian ................................................... 24
3.4. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 24
3.5. Metode Analisis Data ............................................................... 24
3.6. Variable dan Definisi Operasional ........................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 35
5.1. Kesimpulan .............................................................................. 35
5.2. Saran ........................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 37
LAMPIRAN.................................................................................................... 40

Universitas Sumatera Utara


vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


2.1 Struktur Kimia Kafein 1,3,7 – trimethylxanthine 15
2.2 Bagan Kerangka Teori 20
2.3 Bagan Kerangka Konsep 21

Universitas Sumatera Utara


vii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


2.1 Ringkasan Jumlah kafein berdasarkan kategori 19
5.1 Distribusi Karakteristik Responden Penelitian 27
5.2 Distribusi Gangguan Tidur Ketika Tidur 29
Malam
5.3 Hubungan Konsumsi Kopi dan Kualitas Tidur 30

Universitas Sumatera Utara


viii

DAFTAR SINGKATAN

CNS : Central Nervous System


SSP : Sistem Saraf Pusat
EEG : Electroencephalographic
REM : Rapid Eye Movement
NREM : Non- Rapid Eye Movement
Hz : Hertz
LVMF : Low Voltage Mix Frequencies
EOG : Electrooculography
EMG : Electromyography
EM : Eye Movement
PPDGJ III : Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia
PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index
PGD2 : Prostaglandin D2

Universitas Sumatera Utara


ix

ABSTRAK

Latar Belakang. Kafein merupakan keluarga dari golongan metilxatin yang banyak terkandung
pada beberapa makanan, minuman, obat-obatan dan suplemen. Kafein secara alami terdapat
terutama pada tanaman kopi, buah coklat, dan daun teh. Dapat juga ditemukan pada minuman
berkarbonasi dan suplemen penambah energy. Konsumsi kopi juga nampaknya menjadi tren di
kalangan anak muda, pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk memberikan stimulasi, menambah
energi dan menghilangkan kantuk saat menjelang ujian. Mengkonsumsi kafein sebelum tidur
dapat menurunkan atau mengganggu waktu tidur, meningkatkan jam tidur dan bangun tidur lebih
awal. Tujuan. penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui efek mengkonsumsi minuman
yang mengandung kafein terhadap kualitas tidur pada mahasiswa/i angkatan 2015 Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Metode. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan
metode cross sectional terhadap 100 mahasiswa/i angkatan 2015 di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Penilaian disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan
dengan kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index. Hasil. Pada mahasiswa/i yang
mengonsumsi kopi didapatkan kualitas tidur baik sebesar 24%, kualitas tidur buruk sebesar
81,3%. Pada mahasiswa/i yang tidak mengonsumsi kopi didapatkan kualitas tidur baik sebesar
76%, kualitas tidur buruk sebesar 18,7%. Paling banyak gangguan tidur dikarenakan tidak dapat
tidur dalam 30 menit sejak berbaring <1 kali seminggu sebesar 29%, terbangun di tengah malam
1-2 kali seminggu sebesar 32%. Paling banyak responden menjawab tidak pernah untuk
terbangun ke toilet sebesar 42%, tidak pernah kesulitan bernafas sebesar 67%, tidak pernah batuk
atau mengorok sebesar 65%, tidak pernah kedinginan di malam hari sebesar 41%, tidak pernah
kepanasan di malam hari sebesar 50%, tidak pernah mimpi buruk sebesar 41%, tidak pernah
terasa nyeri sebesar 69%. Pada analisis data mengonsumsi kopi berhubungan dengan kualitas
tidur (nilai p = 0,0001). Kesimpulan. Terdapat pengaruh antara konsumsi kopi dengan kualitas
tidur pada mahasiswa/i Angkatan 2015 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Kata Kunci : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Kopi, Kualitas Tidur

Universitas Sumatera Utara


x

ABSTRACT

Background. Caffeine is a family of methylxatin classes that is contained in some foods, drinks,
medicines and supplements. Naturally, Caffeine exists primarily in coffee plants, cacao, and
tealeaves. It also can be found in carbonated drinks and energy enhancement supplements. Coffee
consumption also seems to be a trend among young people, school students and college students of
Indonesia to provide them stimulation, enhance energy and eliminate sleepiness before the exam.
Consuming caffeine before going to bed can reduce or interfere the sleep time, increasing the
amount of sleep time and wake up early. Purpose. The aim of this study is to know the effect of
consuming drinks which containing caffeine to the sleep quality at students of Medical Faculty in
academic year of 2015, University of Sumatera Utara. Method. This research is analytic research
with cross sectional method to 100 students of Medical Faculty in academic year of 2015,
University of Sumatera Utara. This research adjusted with inclusion and exclusion criteria and by
using the PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) questionnaire. Results. The students who
consume coffee obtained the good sleep quality is 24%, bad sleep quality is 81,3%. The students
which are not consuming coffee is obtained good sleep quality is 76%, the bad sleep quality is
18,7 %. Most sleep disturbance due to not being able to sleep in first 30 minutes since lie down <1
time a week is 29%, wake up in middle of the night as much as 1-2 times a week is 32%. Most of
respondents replied never for awakened to the toilet is 42%, never breathing in difficulty is 67%,
never coughing or snoring is 65%, never cold in the night is 41%, never overheating in the night is
50%, never getting a nightmare is 41%, never feeling pain is 69%. On data analysis, consuming
coffee related to the sleep quality (value p = 0.0001). Conclusion . There are influences between
coffee consumption to the sleep quality on students of Medical Faculty in academic year of 2015,
University of Sumatera Utara.

Keywords: Coffee, Medical Faculty of University of Sumatera Utara, Sleep Quality

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kafein adalah stimulansia terhadap CNS (SSP) yang banyak ditemukan dalam
minuman seperti kopi dan teh dikonsumsi oleh masyarakat luas. Minuman kopi dan
teh umumnya dipergunakan sebagai penambah semangat meningkatkan konsentrasi
dan menghilangkan rasa lelah (Watson et al., 2016). Kafein adalah zat psikoaktif
yang paling banyak dikonsumsi di dunia, di Indonesia lebih dari 50% dan di Amerika
Serikat diperkirakan 85% mengkonsumsi minuman berkafein sehari-hari (Mitchell et
al., 2014).
Kopi merupakan salah satu sumber kafein yang dominan tersebar luas dan dapat
diperoleh secara bebas, disamping produk lain seperti minuman energi, cocoa dan
softdrink. Pengaruh gaya hidup dan semakin maraknya cafe serta kedai kopi
memberikan kontribusi dalam peningkatan jumlah konsumen kopi (Liveina, 2013).
Menurut National Coffee Association United States tahun 2011, terdapat peningkatan
konsumsi kopi harian pada remaja usia 18-24 tahun. Konsumsi kopi sebagai sumber
utama kafein meningkat sebesar 98% dalam 10 tahun terakhir di Indonesia
(Ingrouille, 2013).
Konsumsi kopi juga nampaknya menjadi tren di kalangan anak muda, pelajar dan
mahasiswa Indonesia untuk memberikan stimulasi, menambah energi dan
menghilangkan kantuk saat menjelang ujian (Liveina, 2013). Studi deskriptif
menunjukkan bahwa 34,3% peminum minuman energi yang mengandung kafein
mengaku mengalami efek samping diantaranya gangguan kardiovaskuler, palpitasi,
insomnia, nyeri kepala, tremor, gelisah, serta mual dan muntah. Selain itu, konsumsi
kafein secara rutin dapat menimbulkan ketergantungan (Bawazeer and Alsobahi,
2013).

Universitas Sumatera Utara


2

Kafein biasanya memperpanjang latensi tidur, mengurangi total waktu tidur,


efisiensi tidur, dan memperburuk kualitas tidur. Aktivitas Slow wave sleep dan
Electroencephalographic (EEG) Slow wave sleep biasanya berkurang, sedangkan
tahap 1 meningkat (Clark dan Landolt, 2017). Tidur adalah suatu keadaan di mana
kesadaran seseorang akan sesuatu menjadi turun, namun aktivitas otak tetap
memainkan peran yang luar biasa dalam mengatur fungsi pencernaan, aktivitas
jantung dan pembuluh darah, serta fungsi kekebalan, dalam memberikan energi pada
tubuh dan dalam pemrosesan kognitif, termasuk dalam penyimpanan, penataan, dan
pembacaan informasi yang disimpan dalam otak, serta perolehan informasi saat
terjaga (Maas, 2002). Kualitas tidur adalah suatu keadaan di mana tidur yang dijalani
seorang individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun (Nashori
dan Diana, 2005).
Kualitas tidur merupakan gambaran secara subyektif yang menjelaskan tentang
kemampuan untuk mempertahankan waktu tidur serta tidak adanya gangguan yang
dialami selama periode tidur yang secara subyektif diukur dengan menggunakan
kuesioner standar dan pengukuran secara obyektif dengan menggunakan polygraph
atau berdasarkan observasi (Arifin, 2011). Tidur adalah kebutuhan individual dan
dapat berbeda dari orang ke orang. Orang dewasa tidur selama 7-9 jam per malam
(Hirshkowitz et al., 2015).
Manfaat tidur tidak hanya tergantung pada total waktu tidur, tetapi juga kualitas
tidur, yang diukur dengan variabel seperti efisiensi tidur, dan latensi tidur. Pada orang
dewasa ada sejumlah studi eksperimental yang menyelidiki asupan kafein dan
pengaruhnya pada tidur, dan penelitian eksperimental sebelumnya menemukan bahwa
konsumsi kafein dapat berdampak pada kualitas tidur. Penelitian eksperimental di
laboratorium telah menunjukkan bahwa ketika minuman yang mengandung kafein
dikonsumsi satu sampai tiga jam sebelum waktu tidur mengurangi efisiensi tidur,
mengurangi waktu tidur total, dan meningkatkan latensi tidur (Watson et al., 2016).

Universitas Sumatera Utara


3

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah terdapat pengaruh minuman kopi terhadap kualitas tidur mahasiswa/i
angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1.3.1 TUJUAN UMUM
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terdapat pengaruh minuman kopi
terhadap kualitas tidur mahasiswa/i angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara

1.3.2 TUJUAN KHUSUS


a. Untuk mengetahui kualitas tidur mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Angkatan 2015 yang mengkonsumsi minuman yang
mengandung kafein
b. Untuk mengetahui kualitas tidur mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Angkatan 2015 yang tidak mengkonsumsi minuman yang
mengandung kafein
c.Untuk mengetahui gangguan tidur malam pada mahasiswa/I Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2015

1.4 HIPOTESIS
Hipotesis pada penelitian ini adalah :
Ada pengaruh mengkonsumsi minuman kopi terhadap kualitas tidur mahasiswa/i
angkatan 2015.

Universitas Sumatera Utara


4

1.5 MANFAAT PENELITIAN


 Bagi Peneliti
Memberikan peluang bagi peneliti untuk mendalami pengetahuan dan
wawasan tentang minuman kopi dan kualitas tidur
 Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat dijadikan sebagai dasar referensi bagi peneliti lain untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai hubungan pengaruh minuman kopi terhadap
kualitas tidur
 Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh minuman
kopi terhadap kualitas tidur

Universitas Sumatera Utara


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TIDUR
2.1.1 Definisi Tidur
Tidur merupakan kondisi istirahat yang alami dan periodik bagi jiwa dan tubuh
dengan mata terpejam (Sembulingam K, 2013). Tidur adalah keadaan istirahat yang
merupakan proses pertumbuhan dan penyembuhan yang sangat penting bagi
perkembangan kesehatan dari fungsi kognitif, emosional, dan sosial. Pada orang
dewasa muda dan remaja, perkembangannya untuk pematangan sistem homeostasis
dan irama sirkardian, di saat tidur dapat dipastikan terjadinya pergeseran waktu tidur
menuju penundaan waktu tidur yang dipengaruhi oleh psikososial dan dapat
mengurangi total durasi tidur (Sembulingam K, 2013). Kebutuhan tidur rata – rata
bagi remaja sebanyak 8,5 – 9 jam sehari (Herdiman, 2015).
Tidur dianggap sebagai suatu perlindungan bagi tubuh untuk menghindarkan
pengaruh – pengaruh yang merugikan kesehatan akibat kurang tidur. Tubuh dapat
memulihkan kondisi tubuh secara fisiologis maupun psikis. Tidur yang cukup akan
membuat tubuh segar ketika bangun pagi dan siap melakukan berbagai aktivitas
sepanjang hari dari pagi hingga malam (Rossa et al., 2014)

2.1.2 Fisiologi Tidur


Tidur terbagi menjadi dua bagian yaitu tidur dengan gerakan bola mata yang
cepat atau tidur Rapid Eye Movement (REM) dan tidur tanpa gerakan bola mata atau
tidur Non-Rapid Eye Movement (NREM).
Tidur REM merupakan tidur yang disertai dengan konyugat bola mata yang cepat,
tonus otot yang sangat rendah, apabila dibangunkan hampir semua orang akan dapat
menceritakan mimpinya, denyut nadi bertambah dan pada laki – laki terjadi ereksi
penis. Meskipun bola mata bergerak – bergerak, tidur tersebut merupakan tidur yang

Universitas Sumatera Utara


6

dalam. Tidur ini dinamakan tidur paradoksal karena hal ini bersifat paradoks, yaitu
seseorang dapat tetap tertidur walaupun aktivitas otaknya meningkat (Ganong, 2008).
Tidur REM menempati sekitar 20-30% dari periode tidur. Secara fungsional tidur
REM sangat penting karena memainkan peranan yang penting untuk konsolidasi
memori. Mimpi sering terjadi selama periode ini (Sembulingam K, 2013).
Tidur NREM merupakan tidur tanpa gerakan bola mata. Mimpi tidak terjadi pada
tipe tidur ini, dan tidur NREM menempati sekitar 70-80% dari periode total tidur.
Berdasarkan studi pola gelombang otak, NREM terbagi menjadi beberapa tingkat
dimulai dari keadaan mengantuk sampai tidur nyenyak (Sembulingam K, 2013).

2.1.3 Fase Tidur


Pada manusia, tidur dibagi menjadi lima fase yaitu:
a) Tahapan terjaga
Fase ini disebut juga fase nol yang ditandai dengan subjek dalam keadaan tenang,
mata tertutup dengan karakteristik gelombang alfa (8– 12,5 Hz) mendominasi seluruh
rekaman, tonus otot yang tinggi dan beberapa gerakan mata. Keadaan ini biasanya
berlangsung antara lima sampai sepuluh menit (Markov dan Goldman, 2006).
b) Fase 1
Fase ini merupakan fase perpindahan dari fase jaga ke fase tidur disebut juga
twilight sensation. Fase ini ditandai dengan berkurangnya gelombang alfa dan
munculnya gelombang theta (4 - 7 Hz), atau disebut juga gelombang low voltage mix
frequencies (LVMF). Pada Electrooculography (EOG) tidak tampak kedip mata atau
REM, tetapi lebih banyak gerakan rolling (R) yang lambat dan terjadi penurunan
potensial Electromyography (EMG). Pada orang normal fase 1 ini tidak berlangsung
lama yaitu antara lima sampai sepuluh menit kemudian memasuki fase berikutnya.
Tidak didapatkan adanya gelombang sleep spindle dan kompleks K (Markov dan
Goldman, 2006).

Universitas Sumatera Utara


7

c) Fase 2
Pada fase ini, tampak kompleks K pada gelombang EEG
(Electroencephalography), sleep spindle (S) atau gelombang delta (maksimum 20%).
Elektrokulogram sama sekali tidak terdapat REM atau R dan kedip mata. EMG
potensialnya lebih rendah dari fase 1. Fase 2 ini berjalan relatif lebih lama dari fase 1
yaitu antara 20 sampai 40 menit dan bervariasi pada tiap individu (Markov and
Goldman, 2006).
d) Fase 3
Pada fase ini gelombang delta menjadi lebih banyak (maksimum 50%) dan
gambaran lain masih seperti pada fase 2. Fase ini lebih lama pada dewasa tua, tetapi
lebih singkat pada dewasa muda. Pada dewasa muda setelah 5 – 10 menit fase 3 akan
diikuti fase 4 (Markov and Goldman, 2006).
e) Fase 4
Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan. Pada fase ini gelombang
EEG didominasi oleh gelombang delta (gelombang delta 50%) sedangkan gambaran
lain masih seperti fase 2. Pada fase 4 ini berlangsung cukup lama yaitu hampir 30
menit (Markov and Goldman, 2006).
f) Fase REM
Gambaran EEG tidak lagi didominasi oleh delta tetapi oleh LVM seperti fase 1,
sedangkan pada EOG didapat gerakan mata (EM) dan gambaran EMG tetap sama
seperti pada fase 3. Fase ini sering dinamakan fase REM yang biasanya berlangsung
10 –15 menit. Fase REM umumnya dapat dicapai dalam waktu 90-110 menit
kemudian akan mulai kembali ke fase permulaan fase 2 sampai fase 4 yang lamanya
75-90 menit. Setelah itu muncul kembali fase REM kedua yang biasanya lebih lama
dari eye movement (EM) dan lebih banyak dari REM pertama. Keadaan ini akan
berulang kembali setiap 75 – 90 menit tetapi pada siklus yang ketiga dan keempat ,
fase 2 menjadi lebih panjang fase 3 dan fase 4 menjadi lebih pendek. Siklus ini terjadi
4 – 5 kali setiap malam dengan irama yang teratur sehingga orang normal dengan

Universitas Sumatera Utara


8

lama tidur 7 – 8 jam setiap hari terdapat 4-5 siklus dengan lama tiap siklus 75 – 90
menit (Markov and Goldman, 2006).

2.1.4 Gangguan Tidur


Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III
(PPDGJ III), gangguan tidur secara garis besar dibagi dua, yaitu dissomnia dan
parasomnia (Masdim, 2013). Penggolongan gangguan tidur lain berdasarkan PPDGJ
III adalah gangguan tidur organik, gangguan nonpsikogenik termasuk narkolepsi dan
katapleksi, apnea waktu tidur, gangguan pergerakan episodik termasuk mioklonus
nokturnal, dan enuresis (Masdim, 2013).
Menurut American Psychiatric Association, Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders (DSM-V) gangguan tidur dibagi menjadi insomnia, hipersomnia,
narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernapasan (Obstructive Sleep
Apnoe Hypopnea, Central Sleep Apnea, Sleep-Related Hypoventilation), gangguan
tidur irama sirkadian, gangguan munculnya tidur NREM, gangguan mimpi buruk,
gangguan tidur REM, restless legs syndrome, gangguan tidur terkait kondisi medis,
dan gangguan tidur yang diinduksi zat (Thorpy, 2012).

2.2 KUALITAS TIDUR


2.2.1 Definisi
Kualitas tidur merupakan fenomena yang sangat kompleks yang melibatkan
berbagai domain, antara lain subyektif kualitas tidur, penilaian terhadap lama waktu
tidur, gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang hari, efisiensi tidur,
penggunaan obat tidur. Jadi apabila salah satu dari ketujuh domain tersebut terganggu
maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tidur (Buysee DJ, Reynolds
CF, Monk TH, Berman SR, 1989).
Pada penilaian terhadap lama waktu tidur yang dinilai adalah waktu dari tidur
yang sebenarnya yang dialami seseorang pada malam hari. Penilaian ini dibedakan
dengan waktu yang dihabiskan di ranjang. Pada penilaian terhadap gangguan tidur
dinilai apakah seseorang terbangun tidur pada tengah malam atau bangun pagi terlalu

Universitas Sumatera Utara


9

cepat, bangun untuk pergi ke kamar mandi, sulit bernafas secara nyaman, batuk atau
mendengkur keras, merasa kedinginan, merasa kepanasan, mengalami mimpi buruk,
merasa sakit, dan alasan lain yang mengganggu tidur (Buysee DJ, Reynolds CF,
Monk TH, Berman SR, 1989).
Penilaian terhadap masa laten tidur dinilai berapa menit yang dihabiskan
seseorang di tempat tidur sebelum akhirnya dapat tertidur dan apakah orang tersebut
tidak dapat tidur selama 30 menit. Selanjutnya, penilaian terhadap disfungsi tidur
pada siang hari dinilai apakah selama sebulan yang lalu, seberapa sering timbul
masalah yang mengganggu anda tetap terjaga sadar saat mengendarai kendaraan,
makan, dan beraktifitas sosial, serta dinilai juga berapa banyak masalah yang
membuat seseorang tidak antusias untuk menyelesaikannya dalam sebulan. Pada
penilaian terhadap efisiensi tidur dinilai waktu seseorang biasanya mulai tidur pada
malam hari selama sebulan, dan waktu seseorang biasanya bangun pada pagi hari
selama sebulan, serta dinilai juga waktu seseorang tertidur pulas pada malam hari
selama sebulan. Pada penilaian terhadap kualitas tidur dinilai bagaimana seseorang
menilai rata-rata kualitas tidurnya. Penilaian terhadap penggunaan kualitas tidur
hanya ditujukan pada penilaian seberapa sering seseorang mengkonsumsi obat-obatan
untuk membantu tidur dalam sebulan (Buysee DJ, Reynolds CF, Monk TH, Berman
SR, 1989)

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur


1. Penyakit
Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan fisik dapat
menyebabkan masalah tidur. Seseorang dengan masalah pernapasan dapat
menggangu tidurnya, napas yang pendek membuat orang sulit tidur dan orang yang
memiliki kongesti di hidung dan adanya drainase sinus mungkin mengalami
gangguan untuk bernapas dan sulit untuk tertidur (Barbara Kozier, Sharon Harvey,
2004). Penderita diabetes melitus sering mengalami nokturia atau berkemih di malam
hari sehingga terganggu waktu tidurnya, hal ini dapat mengganggu siklus tidur.

Universitas Sumatera Utara


10

Begitu juga seseorang yang memiliki penyakit maag, tidurnya akan terganggu karena
nyeri lambung yang dirasakan (Harkreader H, MA dan M., 2007).
2. Lingkungan
Lingkungan fisik tempat seseorang berada dapat mempengaruhi tidurnya. Ukuran,
kekerasan, dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur. Seseorang lebih
nyaman tidur sendiri atau bersama orang lain, teman tidur dapat mengganggu tidur
jika ia mendengkur (Possttemir PA, 2005).
Harkreader, Hogan, & Thobaben mengungkapkan bahwa rumah sakit adalah
tempat yang kurang familiar untuk tidur bagi kebanyakan pasien. Suara bising,
cahaya lampu, tempat tidur dan suhu yang kurang nyaman, kurangnya privasi dan
kontrol, kecemasan dan kekhawatiran serta deprivasi tidur dapat menimbulkan
masalah tidur pada pasien yang dirawat di rumah sakit (Harkreader H et al., 2007).
Ketidaknyamanan dari suhu lingkungan dan kurangnya ventilasi dapat mempengaruhi
kualitas tidur (Barbara Kozier, dan Sharon Harvey, 2004).
3. Latihan fisik dan Kelelahan
Seseorang yang melakukan olahraga pada siang hari akan mudah tertidur di
malam harinya. Meningkatnya latihan fisik akan meningkatkan kualitas tidur
(Harkreader H, MA dan M., 2007). Akan tetapi, kelelahan yang berlebihan akibat
kerja yang meletihkan atau penuh stress akan membuat kesulitan tidur (Possttemir
PA, 2005).
4. Stres Emosional
Kecemasan dan depresi yang terjadi secara terus menerus dapat terganggu tidur.
Cemas dapat meningkatkan kadar norepinefrin melalui stimulasi sistem saraf
simpatik (Barbara Kozier, dan Sharon Harvey, 2004).
5. Gaya Hidup dan Kebiasaan
Kebiasaan sebelum tidur dapat mempengaruhi tidur seseorang. Seseorang akan
mudah tertidur jika kebiasaan sebelum tidurnya sudah terpenuhi, seperti berdoa
sebelum tidur, menyikat gigi, minum susu, dan lain-lain. Pola gaya hidup dapat
mempengaruhi jadwal tidur-bangun seseorang seperti pekerjaan dan aktivitas lainnya.

Universitas Sumatera Utara


11

Waktu tidur dan bangun yang teratur merupakan hal yang sangat efektif untuk
meningkatkan kualitas tidur dan mensinkronisasikan irama sirkardian (RF dan CJ,
2000).
6. Obat-obatan dan Zat-zat Kimia
Terdapat beberapa obat yang mempunyai efek samping atau insomnia dan
menyebabkan kelelahan (Possttemir PA, 2005). Narkotik seperti morfin, dan kodein
dapat meningkatkan waktu tidur dan mengantuk (Barbara Kozier, dan Sharon
Harvey, 2004).
7. Diet dan Kalori
Makan makanan berat, dan berbumbu pada malam hari dapat menyebabkan tidak
dapat dicerna yang akan mengganggu tidur (Possttemir PA, 2005). Kehilangan berat
badan berkaitan dengan penurunan waktu tidur total, terganggunya tidur dan bangun
lebih awal. Sedangkan, kelebihan berat badan akan meningkatkan waktu tidur total
(Barbara Kozier, Sharon Harvey, 2004).

2.3 METODE PENGUKURAN KUALITAS TIDUR


Pengukuran kualitas tidur dapat dilakukan menggunakan kuesioner Pittsburgh
Sleep Quality Index (PSQI). PSQI terdiri dari 10 pertanyaan yang dijawab sendiri dan
5 pertanyaan yang dijawab oleh teman sekamar (hanya pertanyaan yang dijawab
sendiri yang digunakan dalam penilaian). 10 pertanyaan tergabung dalam 7 domain
diantaranya kualitas tidur secara subjektif, latensi tidur, kecukupan tidur, durasi tidur,
gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan masalah tidur pada siang hari (Buysee
DJ, Reynolds CF, Monk TH, Berman SR, 1989).
1. Kualitas tidur secara subjektif. Komponen dari kualitas tidur ini merujuk
pada pertanyaan nomor 6 dalam PSQI, yang berbunyi: “Selama sebulan terakhir,
bagaimana Anda menilai kualitas tidur Anda secara keseluruhan?”. Kriteria penilaian
disesuaikan dengan pilihan jawaban responden sebagai berikut. Sangat baik: 0, cukup
baik:1, cukup buruk: 2, sangat buruk: 3, skala: ordinal.

Universitas Sumatera Utara


12

2. Latensi tidur. Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan
nomor 2 dalam PSQI, yang berbunyi: “Selama sebulan terakhir, berapa lama (dalam
menit) biasanya waktu yang Anda perlukan untuk dapat jatuh tertidur setiap
malam?”, dan pertanyaan nomor 5a, yang berbunyi: “Selama sebulan terakhir,
seberapa sering Anda mengalami kesulitan tidur karena Anda tidak dapat tertidur
dalam waktu 30 menit setelah pergi ke tempat tidur?” Masing-masing pertanyaan
tersebut memiliki skor 0-3, yang kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh skor
latensi tidur. Jumlah skor tersebut disesuaikan dengan kriteria penilaian sebagai
berikut. Skor latensi tidur 0: 0, skor latensi tidur 1-2: 1, skor latensi tidur 3-4: 2, skor
latensi tidur 5-6: 3, skala: ordinal.
3. Durasi tidur. Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan
nomor 4 dalam PSQI, yang berbunyi: “Selama sebulan terakhir, berapa jam Anda
benar-benar tidur di malam hari?” Jawaban responden dikelompokkan dalam 4
kategori dengan kriteria penilaian sebagai berikut. Durasi tidur >7 jam:0, durasi tidur
6-7 jam:1, durasi tidur 5-6 jam:2, durasi tidur <5 jam: 3, skala: ordinal.
4. Efisiensi tidur sehari-hari. Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada
pertanyaan nomor 1, 3, dan 4 dalam PSQI mengenai jam tidur malam dan bangun
pagi serta durasi tidur. Jawaban responden kemudian dihitung dengan rumus: Hasil
perhitungan dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori dengan kriteria penilaian
sebagai berikut. Efisiensi tidur >85%: 0, efisiensi tidur 75-84%: 1, efisiensi tidur 65-
74%: 2, efisiensi tidur <65%: 3, skala: ordinal.
5. Gangguan tidur. Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada pertanyaan
nomor 5b –5j dalam PSQI, yang terdiri dari hal-hal yang dapat menyebabkan
gangguan tidur. Tiap item memiliki skor 0-3, dengan 0 berarti tidak pernah sama
sekali dan 3 berarti sangat sering dalam sebulan. Skor kemudian dijumlahkan
sehingga dapat diperoleh skor gangguan tidur. Jumlah skor tersebut dikelompokkan
sesuai kriteria penilaian sebagai berikut. Skor gangguan tidur 0: 0, skor gangguan
tidur 1-9: 1, skor gangguan tidur 10-18: 2, skor gangguan tidur 19-27: 3, skala:
ordinal.

Universitas Sumatera Utara


13

6. Penggunaan obat tidur. Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada
pertanyaan nomor 7 dalam PSQI, yang berbunyi: “Selama sebulan terakhir, seberapa
sering Anda mengkonsumsi obat-obatan (dengan atau tanpa resep dokter) untuk
membantu Anda tidur?” Kriteria penilaian disesuaikan dengan pilihan jawaban
responden sebagai berikut. Tidak pernah sama sekali: 0, kurang dari sekali dalam
seminggu: 1, satu atau dua kali seminggu: 2, tiga kali atau lebih seminggu: 3, skala:
ordinal.
7. Disfungsi aktivitas siang hari. Komponen dari kualitas tidur ini merujuk pada
pertanyaan nomor 8 dalam PSQI, yang berbunyi: “Selama sebulan terakhir, seberapa
sering Anda mengalami kesulitan untuk tetap terjaga ketika sedang mengemudi,
makan, atau melakukan aktivitas sosial?”, dan pertanyaan nomor 9, yang berbunyi:
“Selama sebulan terakhir, seberapa besar menjadi masalah bagi Anda untuk menjaga
antusiasme yang cukup dalam menyelesaikan sesuatu?” Setiap pertanyaan memiliki
skor 0-3, yang kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh skor disfungsi aktivitas
siang hari. Jumlah skor tersebut disesuaikan dengan kriteria penilaian sebagai berikut.
Skor disfungsi aktivitas siang hari 0: 0, skor disfungsi aktivitas siang hari 1-2: 1, skor
disfungsi aktivitas siang hari 3-4: 2, skor disfungsi aktivitas siang hari 5-6: 3, skala:
ordinal.

PSQI menghasilkan tujuh skor yang berkorenspondensi dengan domain-domain


kualitas tidur. Skor setiap komponen dimulai dari 0 (tidak sulit) sampai 3 (sangat
sulit). Skor dari setiap komponen akan dijumlahkan untuk mendapatkan skor total
(antara 0-21). Bila skor total dari PSQI >5, maka kualitas tidur dari pasien adalah
buruk, demikian sebaliknya. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner
PSQI, dibutuhkan waktu 5-10 menit untuk menyelesaikannya. PSQI ini sendiri telah
divalidasi oleh University of Pittsburgh dengan sensitivitas 89.6% dan spesifisitas
86.5%. Reliabilitas dari kuesioner ini juga telah diuji dengan nilai cronbach’s alpha
sebesar 0.83 (Buysee DJ, Reynolds CF, Monk TH, Berman SR, 1989).

Universitas Sumatera Utara


14

2.4 KOPI
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi
dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies
kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun,
kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut
dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab, melalui
para saudagar Arab (Raharjo, 2012).
Sistematika tanaman kopi menurut USDA (Agriculture, 2002) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea L.
Spesies : Coffea arabica L.
Coffea robusta

2.5 KAFEIN
2.5.1 Definisi dan Struktur Kimia
Kafein merupakan keluarga dari golongan methylxanthine yang banyak
terkandung pada beberapa makanan, minuman, obat-obatan dan suplemen (Sugiyono
et al., 2011). Kafein secara alami terdapat terutama pada tanaman kopi, buah coklat,
dan daun teh. Dapat juga ditemukan pada minuman berkarbonasi dan suplemen
penambah energi (Heckman et al., 2010). Muchtadi, menyatakan bahwa kafein dapat

Universitas Sumatera Utara


15

larut dalam air dan memiliki aroma wangi dan menarik namun memberikan cita rasa
yang pahit (Mumin et al., 2006).

Gambar 2.1. Struktur Kimia Kafein 1,3,7 – trimethylxanthine (James dan Rogers, 2005).

Kafein dalam bentuk murni muncul sebagai bedak kristal putih yang pahit dan
tidak berbau. Rumus kimianya adalah C8H10N4O2 dan memiliki nama kimia 1,3,7-
trimethylxanthine. Nama International Union of Pure and Applied Chemistry
untuk kafein adalah 1,3,7-trimethyl-1H-purine-2,6(3H,7H)-dione (Spriet, 2014).

2.5.2 Manfaat dan Kegunaan


Berdasarkan penelitian yang dilakukan Smith & Roger kafein dapat
meningkatkan kecerdasan sesaat dan kewaspadaan mental seseorang. Penelitian
menunjukkan bahwa minum minuman berkafein sepanjang hari dapat meningkatkan
kewaspadaan pikiran, Sehingga kafein sering dikombinasikan dalam minuman
berenergi untuk meningkatkan kinerja mental lebih baik (Agha Aghili et al., 2014).
Menurut American College of Sport Medicine, kafein dapat meningkatkan
kekuatan fisik dan daya tahan, dan mungkin menunda kelelahan. Penggunaan kafein
juga dapat mengurangi perasaan lelah dan meningkatkan kinerja selama kegiatan
berdiskusi dan juga olahraga seperti bersepeda, berjalan, bermain sepak bola, dan

Universitas Sumatera Utara


16

golf. Namun kafein tampaknya tidak meningkatkan kinerja selama jangka pendek,
intensitas tinggi latihan seperti berlari dan mengangkat (Keijzers et al., 2002).

2.5.3 Farmakodinamik
Kafein mempunyai efek relaksasi otot polos, terutama otot polos bronchus,
merangsang susunan syaraf pusat, otot jantung dan meningkatkan diuresis.
Pengaruh kafein pada pembuluh darah dapat menyebabkan dilatasi pembuluh
darah termasuk pembuluh darah koroner dan pulmonal, karena efek langsung pada
otot pembuluh darah (Suyono, 2016).
International Food Information Council pada tahun 2008 mengkaji beberapa
dampak positif mengkonsumsi kafein seperti mengurangi resiko penyakit diabetes
melitus tipe II (Keijzers et al., 2002). Hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian
yang telah dilakukan oleh Keijzers bahwa kafein dapat meningkatkan metabolisme
glukosa (Keijzers et al., 2002).

2.5.4 Farmakokinetik
Kafein diserap sepenuhnya oleh tubuh melalui usus halus dalam waktu 45 menit
setelah penyerapan dan disebarkan ke seluruh jaringan tubuh. Pada orang dewasa
sehat, sekitar setengah dari kafein itu hilang dalam waktu 4-6 jam dan 75%
dibersihkan dalam waktu 6-7 jam. Sedangkan pada wanita yang memakai kontrasepsi
oral waktu penyerapannya adalah 5-10 jam. Pada bayi dan anak memiliki jangka
waktu penyerapan lebih panjang yaitu 30 jam (Lesher, 2014).
Kadar eliminasi methylxanthine bervariasi di antara individu karena pengaruh
genetik dan lingkungan, sehingga perbedaan dapat mencapai empat kali lipat.
Metabolisme zat ini juga dipengaruhi oleh agen lain atau penyakit khusus. Misalnya,
merokok dan kontrasepsi oral menyebabkan peningkatan yang kecil tapi nyata
terhadap eliminasi methylxanthine. Waktu paruh theophylline dapat meningkat
dengan signifikan pada penderita sirosis hati, payah jantung, atau edema paru akut,
dengan nilai melebihi 60 jam pernah dilaporkan (Lesher, 2014).

Universitas Sumatera Utara


17

2.6 EFEK KAFEIN DENGAN KUALITAS TIDUR


Mengkonsumsi kafein sebelum tidur dapat menurunkan atau mengganggu waktu
tidur, meningkatkan jam tidur dan bangun tidur lebih awal (Huang et al., 2005).
Kafein dihubungkan dengan penurunan frekuensi dari gelombang alpha, beta dan
theta selama tidur (Huang et al., 2005). Alasan yang mungkin untuk efek kafein pada
tidur berasal dari peran adenosin. Hal ini berkaitan dengan mekanisme kerja utama
kafein yaitu menghambat reseptor adenosin. Adenosin merupakan neurotransmiter
yang efeknya mengurangi aktivitas sel terutama sel saraf. Oleh sebab itu, apabila
reseptor adenosin berikatan dengan kafein, efek yang berlawanan dihasilkan, lantas
menjelaskan efek stimulan kafein (Stone, Prussin dan Metcalfe, 2011).
Sebuah studi di harvard menunjukkan bahwa adenosin adalah homeostatis faktor
tidur, yang berarti bahwa adenosin berperan dalam mempertahankan siklus tidur
alami tubuh. Hal ini mungkin dicapai karena terjadi peningkatan kadar adenosin pada
orang yang terjaga berkepanjangan (Huang et al., 2005). Struktur yang paling
penting untuk proses siklus tidur adalah basal kolinergik pada otak depan, yang
berfungsi sebagai pusat mediasi adenosin untuk mengendalikan tingkat kadar
adenosin. Reseptor A2A ditemukan dibawah rostal otak depan juga mungkin
memiliki peran penting, terutama dalam efek adenosin yang melibatkan reseptor
prostaglandin D2 (PGD2), sekelompok lipid reseptor peraturan. Ini adalah sangat
menarik karena reseptor PGD2 ditemukan di dua lokasi; otak, seperti yang
diharapkan, tetapi juga dalam sel mast. Sel mast memiliki peran dalam alergi karena
mengandung histamin. Peran penting dari sel mast adalah untuk memperbaiki luka
dan pertahanan tubuh terhadap pathogen (Stone, Prussin dan Metcalfe, 2011).
Hubungan ini meski belum sepenuhnya dipahami, mungkin menujukkan hubungan
antar menghambat adenosine dan perbaikan sel imun yang menurun dan sisterm
kekebalan tubuh yang lemah. Penelitian menunjukkan bahwa kafein terkait dengan
produksi yang lebih rendah pada antibodi, efek anti-inflamasi, dan penekanan fungsi
limfosit. Temuan ini menunjukkan dampak kafein pada masalah kesehatan dengan
menghambat fungsi kekebalan tubuh yang tepat saat tidur (Huang et al., 2005).

Universitas Sumatera Utara


18

Health Canada mengeluarkan rekomendasi pada tahun 2006 mengenai tingkat


penggunaan aman menjadi ≤ 400 mg per hari (Mitchell et al., 2014). Pada
mahasiswa, konsumsi kafein rata-rata 3 sampai 5 cangkir kopi per hari dikaitkan
dengan kebiasaan durasi tidur ≤ 6 jam per malam (H et al., 2016). Ringkasan jumlah
nilai kafein dalam minuman berdasarkan kategorinya dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1. Ringkasan Jumlah kafein berdasarkan kategori (Mitchell et al., 2014).
19

Universitas Sumatera Utara


20

2.7 KERANGKA TEORI


Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka kerangka teori dari
penelitian ini adalah sebagai berikut : Struktur
Kimia
Definisi Sumber

Kafein

Farmakodinamik Farmakokinetik

REM Tidur NREM

Penyakit Subyektif Kualitas Tidur

Lingkungan Latensi Tidur

Latihan Fisik & Kelelahan Durasi Tidur

Kualitas
Stress Emosional Efisiensi Kebiasaan Tidur
Tidur

Gaya Hidup & Kebiasaaan Gangguan Tidur ketika


Tidur Malam

Obat-obatan & Zat Kimia Penggunaan obat tidur

Diet & Kalori Disfungsi Aktifitas


Siang Hari

Gambar 2.2. Bagan Kerangka Teori

Universitas Sumatera Utara


21

2.8 KERANGKA KONSEP


Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka kerangka konsep dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen

Konsumsi Minuman Kualitas Tidur


Kopi

Gambar 2.3. Bagan Kerangka Konse

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 RANCANGAN PENELITIAN


Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan metode
cross sectional, yaitu semua jenis penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya
hanya dilakukan satu kali, pada satu saat (Sastroasmoro and Ismael, 2011). Dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh minuman kopi terhadap kualitas tidur pada
mahasiswa/i di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3.2 LOKASI PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan masih banyak
mahasiswa/i yang mengkonsumsi minuman kopi.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN


3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i angkatan 2015 Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3.3.2 Sampel Penelitian


Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa/i angkatan 2015 Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara dengan kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
1. Mahasiswa/i angkatan 2015
2. Bersedia mengikuti penelitian
3. Mengkonsumsi kopi berkafein

22

Universitas Sumatera Utara


23

b. Kriteria Eksklusi
1. Responden yang tidak bersedia mengikuti penelitian
2. Responden yang tidak mengisi data pribadi
3. Responden yang mengkonsumsi softdrink, teh, dan minuman lain yang
mengandung kafein

Besar sampel dihitung dengan menggunakan perhitungan dengan rumus


berdasarkan Sudigdo (Sastroasmoro dan Ismael, 2011)

PQ
d

Berdasarkan rumus tersebut, maka besar sampel dapat dihitung sebagai berikut :

,96 x ,96 x 0,56 x 0,44


0, x 0,

Keteranganan :
n = besar sampel minimal
Zα = 1,96 (ditetapkan)
d = 0,1 (ditetapkan )
P = proporsi = 0,56 (Watson, 2016)
Q = 1 – Nilai P = 0,44
Dengan besar sampel minimal 95 orang, maka sampel penelitian saya bulatkan
menjadi 100 mahasiswa/i angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara

Universitas Sumatera Utara


24

3.4 METODE PENGUMPULAN DATA


Metode pengumpulan data penelitian ini adalah dari data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari sampel menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian berupa
kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk pengukuran kualitas tidur.
Penelitian ini akan mulai dikerjakan setelah ethical clearance dikeluarkan oleh
Komisi Etik USU. Sebelum dilakukan pengambilan data dari sampel, sampel yang
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi akan diberikan penjelasan penelitian dan
informed consent jika setuju maka responden tersebut dapat dijadikan sampel.
Pengambilan dan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara
pembagian kuesioner.

3.5 METODE ANALISIS DATA


Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu editing, coding, entry,
cleaning data, dan saving.
 Langkah pertama, editing, dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan
kelengkapan data
 Kedua, coding, data yang telah terkumpul kemudian diberi kode oleh peneliti
secara manual sebelum diolah dengan computer
 Ketiga, entry, data kemudian dimasukkan ke dalam program computer
 Keempat, cleaning data, dengan melakukan pemeriksaan semua data yang
telah dimasukkan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam
memasukkan data
 Terakhir, saving, data kemudian disimpan untuk siap dianalisa.

Setelah dilakukan pengolahan data, maka analisis data yang akan dilakukan
meliputi:

Universitas Sumatera Utara


25

a. Analisis Univariat
Dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik dari variabel independen
dan variabel dependen. Keseluruhan data yang didapat dari pengisian
kuesioner diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

b. Analisis Bivariat
Analisis data dilakukan dengan uji statistik menggunakan uji Chi square,
untuk melihat adanya hubungan antara variabel independen dan variable
dependen yang keduanya memiliki jenis data kategorik. Jika terdapat
beberapa syarat yang tidak terpenuhi dalam uji Chi-Square maka akan
dilakukan uji Fisher Exact Test atau Yates Correction.

3.6 VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL


1. Variabel Independen
Variabel : Kopi
Definisi operasional : Kopi arabika dan robusta yang mengandung kafein
Alat ukur : Kuesioner
Hasil ukur : 1.Untuk yang mengkonsumsi kopi diberikan
pernyataan seperti :
(YA) untuk yang konsumsi kopi = Skor 1
(TIDAK) untuk yang tidak konsumsi kopi= Skor 0
Skala ukur : Nominal

2. Variabel Dependen
Variabel : Kualitas tidur
Definisi operasional : Penilaian terhadap kualitas tidur, latensi tidur, durasi
tidur, efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan
obat tidur, disfungsi aktifitas siang hari.
Alat ukur : Kuesioner PSQI

Universitas Sumatera Utara


26

Hasil ukur : Baik, dengan skor ≤5


Buruk, dengan skor >5
Skala ukur : Ordinal

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian dengan judul Pengaruh Minuman Kopi Terhadap Kualitas Tidur


Mahasiswa/i Angkatan 2015 ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Dr. Mansur No. 5 Medan.
Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Angkatan 2015, dan diikuti oleh
100 Mahasiswa/i yang telah bersedia mengikuti penelitian dan menjawab dengan
lengkap seluruh pertanyaan yang terdapat pada kuesioner yang telah diberikan.
Distribusi karakterisktik responden yang diperoleh dari hasil penelitian,
responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 77 orang (77%),
kemudian yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 23 orang (23%). Hasil ini
juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Watson dengan hasil responden
berjenis kelamin perempuan sebanyak 54 orang dan yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 26 orang.
Distribusi usia responden yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu pada usia 18
tahun yaitu sebanyak 4 orang (4%), diikuti oleh usia 19 tahun sebanyak 39 orang
(39%), 20 tahun sebanyak 52 orang (52%), dan 21 tahun sebanyak 5 orang (5%).
Berdasarkan data-data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden Penelitian


Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 23 23
Perempuan 77 77
Total 100 100
Usia
18 tahun 4 4

27

Universitas Sumatera Utara


28

19 tahun 39 39
20 tahun 52 52
21 tahun 5 5
Total 100 100

Berdasarkan dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, diketahui


distribusi gangguan tidur ketika tidur malam pada mahasiswa/i Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2015. Gangguan tidur berupa tidak dapat tidur
dalam 30 menit sejak berbaring paling banyak yaitu < 1 kali seminggu (29%).
Gangguan tidur berupa terbangun ditengah malam atau terlalu dini paling banyak
dialami 1-2 kali seminggu (32%). Responden sebagian besar tidak pernah mengalami
gangguan tidur karena terbangun untuk ke toilet (42%). Responden sebagian besar
tidak pernah mengalami gangguan tidur karena kesulitan bernafas (67%). Responden
sebagian besar tidak pernah mengalami gangguan tidur karena batuk atau mengorok
(65%).Responden sebagian besar tidak pernah mengalami gangguan tidur karena
kedinginan di malam hari (41%). Responden sebagian besar tidak pernah mengalami
gangguan tidur karena kepanasan di malam hari (50%). Responden sebagian besar
tidak pernah mengalami gangguan tidur karena mimpi buruk (41%). Responden
sebagian besar tidak pernah mengalami gangguan tidur karena terasa nyeri (69%).
Responden sebagian besar tidak pernah mengalami gangguan tidur karena alasan lain.
(94%). Berdasarkan data-data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.2. Distribusi Gangguan Tidur Ketika Tidur Malam

Tidak Pernah < 1 Kali Seminggu 1-2 Kali Seminggu >3 Kali Seminggu
Gangguan Tidur
n % n % n % n %
Tidak dapat tidur dalam 30
menit sejak berbaring 23 23 29 29 26 26 22 22
Terbangun di tengah malam
atau terlalu dini 28 28 21 21 32 32 19 19
Terbangun untuk ke toilet 42 42 27 27 16 16 15 15

Kesulitan bernafas 67 67 16 16 11 11 6 6
Batuk atau mengorok 65 65 17 17 7 7 11 11
Kedinginan di malam hari 41 41 34 34 18 18 7 7
Kepanasan di malam hari 50 50 18 18 20 20 12 12
Mimpi Buruk 41 41 26 26 19 19 14 14
Terasa Nyeri 69 69 16 16 11 11 4 4
Alasan Lain 94 94 4 4 2 2 0 0

29

Universitas Sumatera Utara


30

Dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara konsumsi kopi dan kualitas tidur
(p<0,0001). Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang mengonsumsi kopi
dengan kualitas tidur yang baik sebanyak 6 orang (24%), sedangkan responden yang
mengonsumsi kopi dengan kualitas tidur yang buruk sebanyak 61 orang (81,3%).
Kemudian responden yang tidak mengonsumsi kopi dengan kualitas tidur baik
sebanyak 19 orang (76%), sedangkan responden yang tidak mengonsumsi kopi
dengan kualitas tidur buruk ada 14 orang (18,7%).
Perhitungan uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsumsi
minuman kopi dengan kualitas tidur disajikan dalam tabel 5.3.

Tabel 5.3 . Hubungan Konsumsi Kopi dan Kualitas Tidur


Kualitas tidur
Konsumsi Baik Buruk P value
Kopi n % n %
Ya 6 24 61 81,3
Tidak 19 76 14 18,7 0,0001
Total 25 100 75 100

Hal ini berkaitan dengan mekanisme kerja utama kafein yang terkandung di
dalam minuman kopi yaitu menghambat reseptor adenosin untuk terus terjaga.
Adenosin merupakan mediator proses tidur homeostatik. Adenosin menginduksi tidur
normal sementara kafein yang menghambat reseptor adenosine di otak dapat
membangunkan orang yang mengantuk dengan menghilangkan pengaruh inhibitorik
adenosine (Sherwood,2009)

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Caroline Drapeau di
Universitas de Montrea Canada, yang meneliti efek penggunaan kafein yang terdapat
didalam minuman kopi pada kelompok usia muda dan pertengahan. Hasil
menunjukkan bahwa kafein dalam kopi dapat mempengaruhi kualitas tidur (p<0,009)

Universitas Sumatera Utara


31

(Drapeau and Hamel-he, 2006). Penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas


Sumatera Utara yang dilakukan oleh Rabi’ahtul Adawiyah juga menunjukkan hasil
yang sama bahwa terdapat efek konsumsi kopi terhadap kualitas tidur dengan hasil uji
chi square didapatkan nilai p value (p<0,014) (Adawiyah, 2013).

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara dengan judul Pengaruh Minuman Kopi Terhadap
Kualitas Tidur Mahasiswa/i Angkatan 2015, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Mahasiswa/i di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang
mengonsumsi kopi dengan kualitas tidur baik ada sebanyak 24%,
sedangkan dengan kualitas tidur buruk ada sebanyak 81,3%
2. Mahasiswa/i di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang
tidak mengonsumsi kopi dengan kualitas tidur baik ada sebanyak 76%,
sedangkan dengan kualitas tidur buruk ada sebanyak 18,7%
3. Terdapat hubungan mengonsumsi kopi dengan kualitas tidur

6.2 SARAN
Dari hasil penelitian yang didapat, maka peneliti ingin memberikan beberapa
saran, yaitu :
1. Mahasiswa/i sebaiknya tidak terlalu sering mengonsumsi kopi terutama
pada malam hari karna dapat menyebabkan kualitas tidurnya buruk
2. Untuk peneliti selanjutnya agar memperbesar jumlah sampel dan menilai
kadar dosis dalam kafein yang dapat mengganggu kualitas tidur

32

Universitas Sumatera Utara


33

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, R. 2013, Efek Kafein Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Angkatan


2011 FK USU. Universitas Sumatera Utara.
Agha Aghili, H., Mohammad Hoseini, S., Yassaei, S., Fatahi meybodi, S. A.,
Toudeh Zaeim, M. H. and Goldani Moghadam, M. 2014, 'Effects of Carbonated
Soft Drink on Consumption on Orthodontic Tooth Movements in Rates.', Journal
of Dentistry of Tehran University of Medical Sciences, vol. 11, no. 2, pp. 123–
130. Available at:
http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=ddh&AN=94600790&sit
e=ehost-live.
Agriculture, U. S. D. of 2002, Plants profile for Coffea Arabica L. Available at:
http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=COAR2 (Accessed: 20 July 2017).
Arifin, Z. 2011, 'Analisis Hubungan Kualitas Tidur Dengan Kadar Glukosa Darah
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara
Barat'.
Barbara Kozier, Sharon Harvey, H. M.-S. 2004, Fundamental of Nursing
Concepts, Process, and Practice. Edited by 7th. Prentice-Hall, Inc, New Jersey.
Bawazeer, N. A. and Alsobahi, N. A. 2013, 'Prevalence and Side Effects of
Energy Drink Consumption among Medical Students at Umm Al-Qura
University, Saudi Arabia', vol. 1, no. 3, pp. 104–108.
Buysee DJ, Reynolds CF, Monk TH, Berman SR, & K. D. 1989, The Pittsburgh
Sleep Quality Index (PSQI): A New Instrument for Psychiatric Research and
Practice. Physiciatry Research.
Clark, I. and Landolt, H. P. 2017, 'Coffee, caffeine, and sleep: A systematic
review of epidemiological studies and randomized controlled trials', Sleep
Medicine Reviews. Elsevier Ltd, vol. 31, , pp. 70–78. doi:
10.1016/j.smrv.2016.01.006.
Drapeau, C. and Hamel-he, I. 006, 'Challenging sleep in aging : the effects of
200 mg of caffeine during the evening in young and middle-aged moderate
caffeine consumers', pp. 133–141.
Ganong, W. F. 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 22nd edn. EGC, Jakarta.
H, N. J. J. M. P., A, M. and D, S. C. M. 2016, 'Caffeine consumption , insomnia ,
and sleep duration : Results from a nationally representative sample', Nutrition.
Elsevier Inc., vol. 32, no. 11–12, pp. 1193–1199. doi: 10.1016/j.nut.2016.04.005.

Universitas Sumatera Utara


34

Harkreader H, MA, H. and M., T. 2007, Fundamental of Nursing: Caring and


Clinical Judgement. 3th edn. Saunders Elsevier, St. Louis, Missouri.
Heckman, M. A., Weil, J. and de Mejia, E. G. 2010, 'Caffeine (1, 3, 7-
trimethylxanthine) in foods: A comprehensive review on consumption,
functionality, safety, and regulatory matters', Journal of Food Science, vol. 75, no.
3, pp. 77–87. doi: 10.1111/j.1750-3841.2010.01561.x.
Herdiman, D. 2015, 'Hubungan Gangguan Tidur Terhadap Prestasi Belajar Pada
Remaja Usia 12-15 Tahun Di Semarang: Studi Pada Siswa Smp N 5 Semarang',
vol. 4, no. 4, pp. 8–32.
Hirshkowitz, M., Whiton, K., Albert, S. M., Alessi, C., Bruni, O., DonCarlos, L.,
Hazen, N., Herman, J., Adams Hillard, P. J., Katz, E. S., Kheirandish-Gozal, L.,
Neubauer, D. N., O’Donnell, A. E., Ohayon, M., Peever, J., Rawding, R.,
Sachdeva, R. C., Setters, B., Vitiello, M. V. and Ware, J. C. 2015, 'National Sleep
Foundation’s updated sleep duration recommendations: Final report', Sleep
Health. National Sleep Foundation., vol. 1, no. 4, pp. 233–243. doi:
10.1016/j.sleh.2015.10.004.
Huang, Z.-L., Qu, W.-M., Eguchi, N., Chen, J.-F., Schwarzschild, M. A.,
Fredholm, B. B., Urade, Y. and Hayaishi, O. 2005, 'Adenosine A2A, but not A1,
receptors mediate the arousal effect of caffeine', Nature Neuroscience, vol. 8, no.
7, pp. 858–859. doi: 10.1038/nn1491.
Ingrouille, K. 2013, 'Effect of Caffeinated Beverages upon Breakfast Meal
Consumption of University of Wisconsin-Stout Undergraduate Students', pp. 1–
29.
James, J. E. and Rogers, P. J. 2005, 'Effects of caffeine on performance and mood:
Withdrawal reversal is the most plausible explanation', Psychopharmacology, vol.
182, no. 1, pp. 1–8. doi: 10.1007/s00213-005-0084-6.
Keijzers, G. B., De Galan, B. E., Tack, C. J. and Smits, P. 2002, 'Caffeine can
decrease insulin sensitivity in humans', Diabetes Care, vol. 25, no. 2, pp. 364–
369. doi: 10.2337/diacare.25.2.364.
Lesher, S. R. 2014, 'Caffeine, Mental Health, and Sleep Quality in Students: A
Mediation Approach', Unpublished Honors Thesis.
Liveina 2013, 'Pattern and Side Effects of Caffeinated Drinks Consumption
Among Medical Students At Udayana', no. Liveina, pp. 1–12.
Maas, J. B. 2002, Power Sleep. Kaifa, Bandung.
Markov, D. and Goldman, M. 2006, 'Normal Sleep and Circadian Rhythms:
Neurobiologic Mechanisms Underlying Sleep and Wakefulness', Psychiatric
Clinics of North America, vol. 29, no. 4, pp. 841–853. doi:
10.1016/j.psc.2006.09.008.

Universitas Sumatera Utara


35

Masdim, R. 2013, Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan


DSM-5. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya, Jakarta.
Mitchell, D. C., Knight, C. A., Hockenberry, J., Teplansky, R. and Hartman, T. J.
2014, 'Beverage caffeine intakes in the U.S.', Food and Chemical Toxicology.
Elsevier Ltd, vol. 63, , pp. 136–142. doi: 10.1016/j.fct.2013.10.042.
Mumin, A., Akhter, K. F., Abedin, Z. and Hossain, Z. 2006, 'Determination and
Characterization of Caffeine in Tea , Coffee and Soft Drinks by Solid Phase
Extraction and High Performance Liquid', Chemical Engineering, vol. 8, no. 1,
pp. 45–51.
Nashori, F. and Diana, R. R. 2005, 'ANTARA MAHASISWA LAKI-LAKI DAN
MAHASISWA PEREMPUAN Fuad Nashori , R . Rachmy Diana Universitas
Islam Indonesia , Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga', Humanitas :
Indonesian Psychological Journal, vol. 2, , pp. 77–88.
Possttemir PA, P. A. 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktis. 4th edn. Edited by Renata Komalasari. EGC, Jakarta.
Raharjo, P. 2012, Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta.
Penebar Swadaya, Jakarta.
RF, C. and CJ, H. 2000, Fundamental of Nursing: Human Health and Function.
3?? Lippincot, Philadelphia.
Rossa, K. R., Smith, S. S., Allan, A. C. and Sullivan, K. A. 2014, 'The effects of
sleep restriction on executive inhibitory control and affect in young adults',
Journal of Adolescent Health. Elsevier Ltd, vol. 55, no. 2, pp. 287–292. doi:
10.1016/j.jadohealth.2013.12.034.
Sastroasmoro, S. and Ismael, S. 2011, Dasar-Dasar Metodologi Klinis. 4th edn.
Sagung Seto, Jakarta.
Sembulingam K, P. S. 2013, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Binarupa Aksara,
Jakarta.
Spriet, L. L. 2014, 'Exercise and Sport Performance with Low Doses of Caffeine',
Sports Medicine, vol. 44, , pp. 175–184. doi: 10.1007/s40279-014-0257-8.
Stone, K. D., Prussin, C. and Metcalfe, D. D. 2011, 'NIH Public Access', vol. 125,
, pp. 1–16. doi: 10.1016/j.jaci.2009.11.017.IgE.
Sugiyono, Muchtadi, T. and Ayustaningwarno, F. 2011, 'Ilmu Pengetahuan Bahan
Pangan', no. July, p. 238.
Suyono, E. M. 2016, Pengaruh Konsumsi Kopi Arabika (Coffea arabica)
terhadap Daya Tahan Otot dengan Metode Pushup Test. Digital Repository
Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember.

Universitas Sumatera Utara


36

Thorpy, M. J. 2012, 'Classification of Sleep Disorders', no. September, pp. 687–


701. doi: 10.1007/s13311-012-0145-6.
Watson, E. J., Coates, A. M., Kohler, M. and Banks, S. 2016, 'Caffeine
consumption and sleep quality in Australian adults', Nutrients, vol. 8, no. 8, pp. 1–
10. doi: 10.3390/nu8080479.

Universitas Sumatera Utara


37

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mitra Khairani

NIM : 140100005

Tempat / Tanggal lahir : Kutacane, 07 Agustus 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nama Ayah : Alm. H. Amir Hasan Rambe

Nama Ibu : Hj. Dra. Rahimah

Alamat : Jl. Bunga Cempaka XI Komplek de’ Cluster

No.TC-28

Alamat Email : mitrak366@gmail.com

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 01 Kutacane (2002-2008)

2. SMP Negeri Perisai Kutacane(2008 - 2011)

Universitas Sumatera Utara


38

3. SMA Plus Al-Azhar Medan (2011 - 2014)

4. Fakultas Kedokteran USU (2014 - sekarang)

Riwayat Organisisasi : 1. Anggota PSDM PEMA FK USU (2014-2016)

2. Anggota HUMAS TBM PEMA FK USU (2015-

2016)

Universitas Sumatera Utara


39

LAMPIRAN 2

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

Selamat Pagi/Siang/Sore, Saudara/i yang terhormat.


Salam Sejahtera,
Perkenalkan nama saya Mitra Khairani, saya adalah mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian.
Kuesioner ini merupakan bagian dari penyelesaian penyusunan skripsi saya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minuman kopi terhadap
kualitas tidur mahasiswa/i angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Untuk itu dimohon kesediaan saudara/i untuk meluangkan waktu
dalam mengisi kuesioner dengan memberikan jawaban yang sebenar-benarnya
sesuai dengan apa yang biasanya saudara/i lakukan atau pikirkan.
Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Dalam pengisian
kuesioner ini, identitas responden semata-mata hanya digunakan untuk
penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan yang
berkaitan dengan keterlibatan responden mengkonsumsi kopi. Bagian kedua
kuesioner penelitian akan mencantumkan beberapa pernyataan yang berkaitan
dengan kualitas tidur.
Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Anda dapat bertanya langsung pada
saya atau dapat menghubungi saya dinomor 081263210147. Atas perhatian dan
bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Mitra Khairani
140100005

Universitas Sumatera Utara


40

LAMPIRAN 3.

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN


(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk turut
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek
konsumsi minuman berkafein terhadap kualitas tidur. Saya telah diberi penjelasan
bahwa peneliti telah mendapat izin pelaksanaan penelitian dan tidak akan
merugikan saya selama mengikuti prosedur penelitian ini.
Penelitian ini akan diberi kode dan identitas saya akan dirahasiakan selama
penelitian berlangsung. Semua data dan jawaban yang saya berikan terjamin
kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data. Saya
tidak mendapat keuntungan secara langsung dari penelitian ini, tetapi penelitian
ini akan memberikan informasi yang dapat dijadikan data untuk meningkatkan
informasi tentang konsumsi minuman berkafein pada remaja.
Partisipasi ini bersifat suka rela dan saya berhak mengundurkan diri sebagai
responden tanpa resiko apapun apabila ada pertanyaan yang menimbulkan respon
emosional yang membuat saya tidak nyaman dan terganggu.
Saya telah membaca lembar persetujuan ini dan saya secara sadar bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini.

Medan, 2017
Responden,

( )

Universitas Sumatera Utara


41

LAMPIRAN 4.

KUESIONER KONSUMSI KOPI DAN KUALITAS TIDUR

Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Riwayat penyakit :
Riwayat penggunaan obat :
Lingkarkan pertanyaan dibawah.

A. Kuesioner konsumsi kafein


1. Apakah anda peminum kopi ? YA atau TIDAK
(jika tidak,jawab pertanyaan bagian B)

Jika anda peminum kopi berkafein, anda diminta untuk menjawab pertanyaan
dibawah ini dengan membuat lingkaran pada jawaban yang anda pilih.

2. Berapa banyak cangkir kopi yang anda minum pada hari-hari biasa?
A. 2 cangkir kopi atau kurang
B. 3-4 cangkir kopi
C. 5-6 cangkir kopi
D. 7-8 cangkir kopi
E. 9 cangkir kopi atau lebih

3. Jenis minuman kopi apakah yang sering anda gunakan?


A. Cappucino
B. Black coffee
C. Coffee mix
D. Kopi Instan
E. Jenis minuman kopi lain

Universitas Sumatera Utara


42

4. Waktu kapan anda minum kopi?


A. Sarapan pagi
B. Waktu makan siang
C. Waktu sore
D. Waktu sebelum tidur

5. Berapa kali anda konsumsi kopi dalam seminggu?


A. 0
B. 1-2 kali
C. 3-4 kali
D. > 5 kali

B. Kuesioner Kualitas Tidur


Selama satu bulan terakhir,

1. Jam berapa biasanya anda mulai tidur malam ?

2. Berapa lama (menit) waktu yang anda butuhkan untuk mulai tertidur setiap malam ?

3. Jam berapa anda biasanya bangun pagi ?

4. A. Berapa jam anda benar-benar tidur setiap malam?

B. Berapa jam anda berada di atas tempat tidur?

Tidak <1 kali 1 atau 2 kali > 3 kali


pernah dalam dalam dalam
seminggu seminggu seminggu

5. Dalam satu bulan terakhir, berapa sering anda mengalami kesulitan untuk tertidur, karena....
a. Tidak dapat tertidur dalam 30 menit
sejak berbaring
b. Terbangun di tengah malam atau terlalu
dini
c. Terbangun untuk ke toilet

Universitas Sumatera Utara


43

d. Kesulitan bernapas
e. Batuk atau mengorok
f. Kedinginan di malam hari
g. Kepanasan di malam hari
h. Mimpi buruk
i. Terasa nyeri
j. Alasan lain………………….

6. Dalam satu bulan terakhir, seberapa


sering anda konsumsi obat tidur?
7. Dalam satu bulan terakhir, seberapa s
sering anda sulit untuk tidak
mengantuk/tetap terbangun ketika
menyetir, makan, bersosialisasi, atau
aktivitas lainnya?
8. Dalam satu bulan terakhir, seberapa
antusias anda dalam berusaha untuk
menyelesaikan masalah yang ada?
9. Dalam satu bulan terakhir, menurut Sangat Bagus Cukup Sangat
anda, bagaimana kualitas tidur anda? bagus buruk buruk

Universitas Sumatera Utara


44

LAMPIRAN 5.

ETHICAL CLEARENCE

Universitas Sumatera Utara


45

LAMPIRAN 6.

OUTPUT PERANGKAT LUNAK STATISTIK

Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Laki-Laki 23 23.0 23.0 23.0
Perempuan 77 77.0 77.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid 18 th 4 4.0 4.0 4.0
19 th 39 39.0 39.0 43.0
20 th 52 52.0 52.0 95.0
21 th 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Tidak Dapat Tidur Dalam 30 Menit Sejak Berbaring


Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 23 23.0 23.0 23.0
< 1 kali seminggu 29 29.0 29.0 52.0
1-2 kali seminggu 26 26.0 26.0 78.0
>3 kali seminggu 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Terbangun di Tengah Malam Atau Terlalu Dini


Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 28 28.0 28.0 28.0

Universitas Sumatera Utara


46

< 1 kali seminggu 21 21.0 21.0 49.0


1-2 kali seminggu 32 32.0 32.0 81.0
>3 kali seminggu 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Terbangun Untuk ke Toilet


Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 42 42.0 42.0 42.0
< 1 kali seminggu 27 27.0 27.0 69.0
1-2 kali seminggu 16 16.0 16.0 85.0
>3 kali seminggu 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Kesulitan Bernafas
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 67 67.0 67.0 67.0
< 1 kali seminggu 16 16.0 16.0 83.0
1-2 kali seminggu 11 11.0 11.0 94.0
>3 kali seminggu 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Batuk atau Mengorok


Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 65 65.0 65.0 65.0
< 1 kali seminggu 17 17.0 17.0 82.0
1-2 kali seminggu 7 7.0 7.0 89.0
>3 kali seminggu 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


47

Kedinginan di Malam Hari


Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 41 41.0 41.0 41.0
< 1 kali seminggu 34 34.0 34.0 75.0
1-2 kali seminggu 18 18.0 18.0 93.0
>3 kali seminggu 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Kepanasan di Malam Hari


Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 50 50.0 50.0 50.0
< 1 kali seminggu 18 18.0 18.0 68.0
1-2 kali seminggu 20 20.0 20.0 88.0
>3 kali seminggu 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Mimpi Buruk
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 41 41.0 41.0 41.0
< 1 kali seminggu 26 26.0 26.0 67.0
1-2 kali seminggu 19 19.0 19.0 86.0
>3 kali seminggu 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Terasa Nyeri
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 69 69.0 69.0 69.0
< 1 kali seminggu 16 16.0 16.0 85.0
1-2 kali seminggu 11 11.0 11.0 96.0
>3 kali seminggu 4 4.0 4.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


48

Total 100 100.0 100.0

Alasan Lain...
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah 94 94.0 94.0 94.0
< 1 kali seminggu 4 4.0 4.0 98.0
1-2 kali seminggu 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Konsumsi Kopi * Kualitas Tidur Crosstabulation


Kualitas Tidur
baik buruk Total
Konsumsi Ya Count 6 61 67
Kopi % within Kualitas
24.0% 81.3% 67.0%
Tidur
Tidak Count 19 14 33
% within Kualitas
76.0% 18.7% 33.0%
Tidur
Total Count 25 75 100
% within Kualitas
100.0% 100.0% 100.0%
Tidur

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df (2-sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 27.876 1 .000
Continuity Correctionb 25.343 1 .000
Likelihood Ratio 27.079 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
27.597 1 .000
Association
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.25.
b. Computed only for a 2x2 table

Universitas Sumatera Utara


49

LAMPIRAN 7.

DATA INDUK

Gangguan tidur malam


Konsumsi Kualitas
No Nama Usia Jenis Kelamin p p p p p p p p p p
Kopi tidur
A B C D E F G H I J
1 HMW 19 Laki-laki Ya 9 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0
2 GJB 20 Laki-laki Ya 9 1 1 0 0 3 1 1 2 0 0
3 CGT 20 Perempuan Ya 9 1 2 2 0 2 0 2 0 0 0
4 MHL 19 Laki-laki Ya 8 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0
5 DKY 19 Laki-laki Ya 7 2 2 0 0 0 2 0 2 0 0
6 PUH 20 Perempuan Ya 8 2 1 1 0 0 2 0 1 0 0
7 AND 20 Laki-laki Tidak 9 1 0 0 0 0 1 1 2 0 0
8 SCP 20 Perempuan Ya 10 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
9 DND 19 Perempuan Tidak 6 1 1 1 1 0 1 2 2 1 1
10 IGA 20 Perempuan Tidak 5 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0
11 TPR 19 Perempuan Tidak 6 2 3 1 0 0 1 0 1 0 0
12 DSD 19 Perempuan Ya 15 3 2 3 3 3 2 1 0 2 1
13 LAT 20 Perempuan Tidak 5 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
14 MFN 20 Laki-laki Ya 9 1 3 1 0 0 1 0 0 0 0
15 ZPT 20 Laki-laki Tidak 5 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SKN 19 Perempuan Tidak 5 1 2 0 0 1 2 0 0 0 0
17 MRD 20 Perempuan Ya 14 3 2 2 3 1 1 2 1 1 0
18 ENN 19 Perempuan Ya 9 2 3 0 0 0 2 0 2 0 0
19 IMS 20 Perempuan Ya 10 2 1 1 0 0 1 1 1 0 0
20 LDW 20 Perempuan Ya 13 3 2 3 2 3 3 3 3 2 0
21 AMY 20 Perempuan Ya 8 1 2 1 0 1 0 0 0 0 0
22 RMR 19 Perempuan Ya 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Universitas Sumatera Utara


50

23 RPD 20 Laki-laki Tidak 11 2 3 0 2 3 3 2 1 3 0


24 SAH 20 Perempuan Tidak 8 1 2 3 1 1 1 0 1 0 1
25 KNP 19 Perempuan Ya 2 0 0 1 0 0 3 0 0 0 0
26 ADS 20 Perempuan Ya 9 1 2 1 0 1 1 1 0 0 0
27 ANS 19 Perempuan Ya 8 3 3 1 0 0 1 0 0 0 0
28 JSC 20 Perempuan Tidak 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 SON 19 Perempuan Tidak 6 2 1 0 0 0 1 1 1 0 0
30 FRM 19 Perempuan Ya 13 3 2 1 2 3 2 1 2 1 0
31 TAS 19 Perempuan Tidak 4 0 2 0 0 0 3 0 2 2 0
32 MHR 20 Laki-laki Tidak 5 0 2 1 0 0 1 2 1 0 0
33 KRN 19 Perempuan Tidak 5 0 2 3 0 0 2 0 0 0 0
34 AMH 19 Perempuan Ya 10 3 2 2 1 1 0 0 0 0 0
35 EST 19 Laki-laki Tidak 9 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 MAI 19 Laki-laki Ya 15 3 3 2 1 1 2 1 2 0 0
37 AHN 20 Laki-laki Ya 8 2 0 2 2 0 2 2 0 0 0
38 WST 20 Perempuan Ya 12 3 2 0 0 0 0 0 1 0 0
39 YMM 19 Perempuan Tidak 10 1 2 0 0 0 3 0 1 0 0
40 FOF 20 Perempuan Ya 11 1 2 0 0 1 1 0 2 0 0
41 EGS 20 Perempuan Ya 9 3 0 0 1 0 1 1 1 0 0
42 HMN 19 Perempuan Ya 12 1 3 1 0 2 2 2 3 0 0
43 BLY 20 Laki-laki Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 ARN 20 Perempuan Ya 5 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
45 OSA 20 Perempuan Ya 8 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0
46 JYC 20 Laki-laki Ya 8 3 1 2 0 0 2 2 1 1 0
47 RCT 20 Perempuan Ya 11 2 2 2 1 1 1 2 2 1 0
48 NTY 21 Perempuan Ya 11 3 3 3 1 1 0 3 3 2 0
49 PPN 20 Perempuan Ya 8 1 2 2 1 1 3 1 2 2 0
50 AAL 18 Laki-laki Ya 10 2 2 2 2 2 1 1 2 1 0
51 HNN 19 Perempuan Ya 21 3 3 3 3 0 0 3 3 2 0

Universitas Sumatera Utara


51

52 MDR 20 Laki-laki Ya 11 2 2 2 2 2 1 2 2 1 0
53 BLQ 20 Perempuan Tidak 12 2 1 1 0 0 1 1 1 0 0
54 WGN 20 Perempuan Ya 17 2 2 2 1 1 0 2 2 2 0
55 SMT 20 Perempuan Ya 9 1 1 1 1 0 1 2 2 0 0
56 GGN 20 Perempuan Ya 9 3 3 3 3 3 1 3 3 2 0
57 RZK 20 Laki-laki Ya 15 3 2 2 2 1 1 2 3 1 0
58 VNY 19 Perempuan Ya 9 2 2 2 2 2 1 3 3 1 0
59 WKN 20 Perempuan Ya 17 3 3 3 3 3 1 3 3 1 0
60 SSK 21 Perempuan Ya 16 3 3 3 1 1 2 3 3 2 0
61 JMS 20 Laki-laki Ya 20 3 3 3 3 3 1 3 3 3 0
62 SJT 20 Perempuan Ya 11 3 3 3 0 0 0 3 3 1 0
63 BWU 19 Perempuan Ya 12 3 3 3 1 0 1 2 3 2 0
64 CLS 20 Perempuan Tidak 14 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0
65 DAK 19 Perempuan Ya 7 0 2 1 0 0 1 0 1 2 0
66 SHG 19 Perempuan Ya 9 1 0 2 0 0 0 3 0 1 0
67 STV 19 Laki-laki Tidak 6 1 0 0 0 0 0 0 3 0 0
68 AAR 19 Perempuan Ya 9 2 3 1 0 0 1 2 1 1 2
69 AMM 19 Perempuan Ya 6 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0
70 AAF 20 Laki-laki Ya 9 1 3 3 0 3 1 3 0 3 0
71 NBL 19 Perempuan Tidak 9 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
72 ASM 21 Perempuan Ya 5 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
73 BEJ 20 Perempuan Tidak 3 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
74 MHT 20 Perempuan Tidak 7 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0
75 MGA 20 Perempuan Ya 10 2 2 3 0 0 2 0 0 0 0
76 ANP 20 Perempuan Ya 9 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
77 ACM 20 Perempuan Ya 7 2 0 0 0 2 2 2 0 0 0
78 TSB 20 Perempuan Ya 6 2 0 0 0 0 1 1 2 0 0
79 ART 20 Perempuan Tidak 3 0 3 3 0 0 3 2 3 0 2
80 UKM 21 Perempuan Ya 11 1 1 2 2 1 2 2 1 1 0

Universitas Sumatera Utara


52

81 CST 20 Perempuan Ya 12 3 0 1 0 0 1 1 1 0 0
82 SHN 20 Laki-laki Ya 9 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0
83 ASS 20 Perempuan Ya 10 1 2 0 1 3 2 2 1 3 0
84 SLH 18 Perempuan Tidak 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 RFL 19 Perempuan Ya 6 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
86 FSR 19 Perempuan Tidak 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
87 WSR 19 Perempuan Ya 9 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0
88 GRI 19 Laki-laki Ya 8 3 3 1 2 1 0 0 2 0 0
89 EFH 18 Perempuan Ya 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 PPN 19 Perempuan Ya 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
91 RDG 19 Perempuan Tidak 6 2 0 0 0 3 0 0 0 0 0
92 HLN 20 Perempuan Ya 10 0 1 1 0 0 0 1 2 0 0
93 VSZ 19 Perempuan Tidak 4 0 0 0 1 0 0 3 1 0 0
94 SPZ 21 Perempuan Ya 5 0 1 0 0 0 2 2 1 0 0
95 ACR 18 Laki-laki Ya 8 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
96 CTR 20 Perempuan Tidak 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
97 TWY 20 Perempuan Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
98 AZR 19 Perempuan Tidak 3 1 2 0 0 0 0 0 1 0 0
99 SNM 19 Perempuan Tidak 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100 DNS 19 Perempuan Tidak 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Universitas Sumatera Utara


53

LAMPIRAN 8

PERNYATAAN

Pengaruh Minuman Kopi Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa/i Angkatan 2015


Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter pada Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya orang
lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan
hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis bersedia
menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Medan, Desember 2017


Penulis,

Mitra Khairani
NIM. 140100005

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai