Anda di halaman 1dari 36

KULIAH UMUM FK UKI

BLOK 9
5 Desember 2017

PENYAKIT GINJAL DAN SALURAN KEMIH

Sahala Panggabean
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UKI
Jakarta
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan
mengetahui :
1. Anatomi serta fungsi ginjal dan saluran kemih
2. Definisi, klasifikasi, diagnosis dan diagnosa banding
Acute Kidney Injury (AKI), jenis pre renal, renal dan
post renal
3. Epidemiologi, etiologi, diagnosis dan terapi
Chronic Kidney Disease (CKD)
4. Diagnosis dan terapi glomerulonefritis dan
sindrom nefrotik
5. Etiologi, diagnosis dan terapi infeksi saluran
kemih dan batu saluran kemih
Anatomi ginjal dan saluran kemih

PRIA WANITA
Sumber : Winslow T. USA Goverment. 2010
Anatomi ginjal
Anatomi saluran kemih bagian bawah

Sumber : Winslow T. USA Goverment. 2010


Fungsi ginjal

• Mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea,


kreatinin dan amonia
• Mengatur keseimbangan cairan tubuh
• Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur
keseimbangan elektrolit tubuh
• Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa
dari cairan tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan
asam atau basa melalui urin
• Menghasilkan hormon eritropoietin yang berperan dalam
membantu pembuatan sel darah merah
Berbagai penyebab penyakit ginjal dan saluran kemih
KIDNEY DISEASE
Acute Kidney Injury (AKI)

AKI merupakan penurunan fungsi ginjal secara cepat
yang mengakibatkan ketidakmampuan ginjal untuk
mempertahankan keseimbangan asam-basa, cairan,
elektrolit dan fungsi ekskresi nitrogen.
Diagnosis

Tanda dan gejala
 Pada keadaan uremia maka dapat timbul keluhan mual,
muntah hingga penurunan kesadaran. Pada acute kidney
failure dapat timbul gejala non spesifik seperti nyeri
abdomen, gangguan pembekuan darah dan pada
pemeriksaan neurologi dapat dijumpai asteriksis bahkan
sampai kejang.

Laboratorium
 Peningkatan BUN, ureum dan kreatinin serum, asidosis
metabolik, hiperkalemia, hiperphosphatemia, anemia
Chronic Kidney Disease (CKD)

 Berkurangnya laju filtrasi glomerular menahun lebih
dari 3 bulan yang disertai dengan peningkatan
kreatinin serum dan penurunan kreatinin klirens

 Proteinuria persisten atau abnormalitas pada renal


imaging juga merupakan diagnosis dari CKD
meskipun laju filtrasi glomerular normal
Epidemiologi CKD

Di USA, 13% populasi dewasa menderita CKD. Sebagian
besar baru menimbulkan gejala pada stadium akhir CKD.
Menurut The National Kidney Foundation's lebih dari 70%
kasus CKD di USA disebabkan oleh diabetes melitus
dan/atau hipertensi

Di negara-negara berkembang, insiden ini diperkirakan


sekitar 40-60 kasus perjuta penduduk pertahun

Berdasarkan survei dari perhimpunan nefrologi indonesia,


prevalensi gagal ginjal kronik cukup tinggi di Indonesia
yaitu sekitar 30,7 juta penduduk
Penyebab CKD

Sumber : Current medical diagnosis


and treatment 2017
Symptoms and Signs
Organ System Symptoms Signs

General Fatigue, weakness Sallow-appearing,


chronically ill
Skin Pruritus, easy bruisability Pallor, ecchymoses,
excoriations, edema, xerosis

ENT Metalic taste in mouth , epistaxis Urinous breath


Eye Pale conjunctiva

Pulmonary Shortness of breath Rales, pleural effusion

Cardiovascular Dyspnea on exertion, retrosternal Hypertension,


pain on inspiration (pericarditis) cardiomegaly, friction rub
Gastrointestinal Anorexia, nausea, vomiting,
hiccups
Genitourinary Nocturia, impotence Isosthenuria

Neuromuscular Restless legs, numbness and


cramps in leg
Neurologic Generalized irritability and Stupor, asterixis,
inabilty to concentrate, decreased myoclonus, peripheral
libido neuropathy
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Peningkatan BUN
2. Peningkatan creatinine
3. Anemia
4. Asidosis metabolik
5. Hiperfosfatemia
6. Hipokalsemia
7. Hiperkalemia
8. Isothenuria

Pemeriksaan Penunjang :
USG : kedua ginjal mengecil < 9 cm dengan
gambaran ekogenitas yang meningkat
Manajemen CKD
1. Kontrol tekanan darah
 proteinuria <1 gr/hari  130/85 mmHg
 proteinuria >1 gr/hari  125/75 mmHg
2. ACE inhibitor
3. Restriksi protein
 pengurangan intake protein 0,6 – 1 gr / kgBB / hari
 intake kalori 30-35 kkal/kgBB/hari (pada pasien obesitas)
4. Serum bikarbonat
 dipertahankan 22 mmol/L dengan pemberian natrium bikarbonat
5. Anemia
 suplementasi Fe mencapai kadar feritin serum = 100ug/L
 eritropoetin sampai Hb >11gr/dL
Manajemen CKD
6. Kalsium dan fosfat
 mengurangi asupan fosfat yang banyak terkandung dalam protein
 Pengikat fosfat non aluminium jika kadar fosfat serum >1,5mmol/l
 Vit D3 (calcitriol) jika kadar PTH >2,5 x normal dan kadar
fosfat serum >1,5mmol/l
 pemberian CaCO3 untuk menghindari hipokalsemia
7. Dislipidemia (LDL >100 , HDL <40 , trigliserida >180)
 Konsultasi diet, olahraga , pemberian statin untuk
hiperkolestrolemia dan pemberian fibrat untuk hipertrigliseridemia
8. Persiapan vena untuk akses hemodialisis
 Vena cephalic untuk fistula AV shunt CIMINO
Terapi Pengganti Ginjal
A. Dialisis
a. Hemodialysis
Dilakukan 3 – 5 jam
Indikasi :
* Uremic syndrome
* Overload yang tidak respon terhadap diuretik
* Hiperkalemi (K > 5)
* Asidosis metabolik
* Timbul gejala neurologi (kejang / neuropati)
* GFR < 15 ml / mnt
* Kreatinin serum > 8 mg / dl
b. Peritoneal Dialysis (PD)
* CAPD (Continuous Ambulatory PD)
* CCPD (Continuous Cyclic PD)

B. Transplantasi Ginjal
Glomerular disease

Glomerulonefritis pasca infeksi

 Glomerulonephritis pasca infeksi sering disebabkan
oleh bakteri streptokokus beta hemolitikus grup A
 Pada umumnya didahului infeksi faringitis atau
impetigo 1-3 minggu sebelum muncul gejala
Diagnosis
Tanda dan gejala
• Gejala yang muncul bervariasi mulai dari hematuria
asimtomatik sampai sindrom nefritik yang disertai
hipertensi, oligouria, edema sampai gross glomerular
hematuria (smokey-colored urine).

laboratorium
• Peningkatan titer anti-streptolysin 0 (ASO) negatif
palsu bila sudah diberikan terapi antibiotik sebelum
pemeriksaan
• Proteinuria, sedimen eritrosit. Pada kasus berat dapat
ditemukan peningkatan kreatinin serum
Terapi
• Bila penyebab pasti telah ditentukan melalui
pemeriksaan maka dapat diberikan antibiotik
(penicillin atau eritromisin) selama 10 hari
untuk mengeradikasi bakteri.
• Terapi suportif : antihipertensi dan diuretik
bila diperlukan
Sindrom nefrotik

 Pada dewasa muda di USA, penyebab tersering
sindrom nefrotik ialah diabetes melitus.

Tanda dan gejala


 edema perifer sampai generalisata berkaitan dengan
retensi natrium dan kadar albumin kurang dari 2
g/dL
 Sesak napas akibat edema paru, efusi pleura dan
asites
Pemeriksaan laboratorium

 Urinalisa : Proteinuria, oval fat bodies dan sedimen


eritrosit.
 Pemeriksaan darah :
 Hipoalbuminemia (< 3 g/ dL)
 Hiperlipidemia
Terapi
• Pada proteinuria > 10 g/hari, diperlukan diet tinggi protein.
Rendahnya kadar • ACE inhibitor atau ARB dapat dipertimbangkan guna
protein menurunkan ekskresi protein (monitor ketat pada pasien
dengan tekanan darah normal dan hiperkalemia)

Edema • Loop diuretik

• Modifikasi diet
Hiperlipidemia • Kombinasi fenofibrate atau niasin dengan statin

• Antikoagulan seperti warfarin selama 3-6 bulan


Hiperkoagulabilitas pada pasien dengan risiko trombosis
PENYAKIT SALURAN KEMIH
Urinary Tract Disorders
overall outline

• Infeksi saluran kemih


• Obstruksi saluran kemih
• Batu
• Tumor
• Benign Prostate Hyperplasia
(BPH)
• Congenital disorders
• Polycystic kidneys
• Wilm’s tumor
(nephroblastoma)
• Agenesis renal
Infeksi saluran kemih
Urethritis; Cystitis; Pyelonephritis
• Etiologi
– Ascending infection ----- wanita >pria
– Retensi urin karena hipertrofi prostat
– Pengosongan kandung kemih yang tidak sempruna
– Stasis urin pada kehamilan
– Blood borne pathogens

• Tanda dan gejala


• Disuria, urgensi, nokturia dan nyeri pada suprapubik
• Demam dan lemas
• Nyeri ketok CVA pada pyelonephritis
Patofisiologi ISK
Sumber : Current medical diagnosis & treatment 2017
Gangguan obstruksi

Renal Calculi Tumor


• Etiologi : batu kalsium, asam • Gejala khas = hematuria
urat, kristal urin • Renal Cell Ca = paling sering
• Gejala : kolik renal, mual, dijumpai, unilateral
muntah, menggigil, demam. • Adeno Ca tubular epithelium
• Faktor risiko : dehidrasi lama, • Bladder Ca = sering berasal
imobilisasi lama, infeksi dari epitel transitional
• Terapi : bedah, litotripsi
Major sites of urinary tract obstruction

Sumber : current medical diagnosis and treatment 2017


REFERENSI

• Papadakis MA, McPhee SJ. Kidney disease dalam: current medical


diagnosis and treatment ed 56. 2017. Lange. H.931-965
• Bhimma R. Acute Poststreptococcal Glomerulonephritis Medication . 2017.
diunduh dari : https://emedicine.medscape.com/article/980685-
medication
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai