i Universitas Faletehan
Universitas Faletehan
i Universitas Faletehan
LEMBAR PENGESAHAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG JERUK RSUD dr. ADJIDARMO LEBAK
TAHUN 2020
Mengetahui
Koordinator
Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
i Universitas Faletehan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan “Hasil Pengkajian Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Universitas Faletehan di Ruang Jeruk RSUD Dr. Adjidarmo Lebak
Tahun 2020”. Dalam menyusun laporan ini, penulis telah dibimbing dengan baik
oleh para dosen pembimbing dan mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu sebagai bentuk rasa syukur, saya ucapkan terimakasih kepada :
ii Universitas Faletehan
iii
Penyusun sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna peningkatan dan
kesempurnaan penulisan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iv
iv Universitas Faletehan
v
v Universitas Faletehan
v
BAB V EVALUASI...................................................................................103
A. Evaluasi....................................................................................103
BAB VI PENUTUP...................................................................................105
A. Kesimpulan.....................................................................................105
B. Saran...............................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA................................................................................107
LAMPIRAN
v Universitas Faletehan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1 Universitas Faletehan
2
Asuhan masa nifas diperlukan pada periode ini karena merupakan masa kritis
bagi ibu maupun bayinya, diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan
terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam jam
pertama. Asuhan masa nifas normal dilakukan dengan periode waktu 6-8 jam
setelah persalinan dan 6 hari setelah persalinan (Bahiyatun, 2009).
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Adjidarmo Lebak merupakan salah satu
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mempunyai Misi yaitu
Mewujudkan pengelolaan keuangan rumah sakit menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD), Mewujudkan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia rumah sakit, Mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit secara bertahap, Mewujudkan akses pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat, Mewujudkan akreditasi rumah sakit yang berstandar nasional.
Ruang Jeruk merupakan ruang rawat inap di Rumah Sakit dr. Adjidarmo yang
merupakan ruang perawatan ibu pasca melahirkan (Post Partum) dan pasien
dengan masalah obstetric dan ginekologi dengan kapasitas 33 tempat tidur.
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 20 Juli 2020, jumlah pasien di
ruang Jeruk RSUD dr. Adjidarmo sebanyak 1413 pasien untuk periode Juli –
September dengan jumlah kasus tertinggi yaitu preeklamsia berat (PEB). Dan
keseluruhan tenaga di ruang Jeruk adalah bidan, dengan metode penugasan
metode MPKP modifikasi tim primer yang terdiri dari 1 kepala ruangan, 1
clinical care manager (CCM), 2 bidan primer, serta 16 bidan asosiate. Metode
primer adalah Metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung
jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari
pasien masuk sampai keluar rumah sakit (Gillies, 1989).
Universitas Faletehan
3
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan konsep, teori, dan prinsip manajemen
keperawatan dalam pengelolaan pelayanan keperawatan dan pengelolaan
manajemen asuhan keperawatan pada klien ditingkat unit atau ruang rawat
di suatu tatanan pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen,
mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian dalam lingkup manajemen keperawatan dengan
menggunakan pendekatan pendekatan 5M (mean, method, material,
money, market).
b. Merumuskan permasalahan dalam lingkup manajemen keperawatan
berdasarkan data data hasil pengkajian.
c. Membuat Plan Of Action untuk menyelesaikan permasalahan yang
muncul di ruang perawatan.
d. Melakukan kegiatan sesuai dengan Plan of Action dengan menekankan
pada peningkatan kemampuan pengelolaan ruang rawat dan
pengelolaan pasien.
Universitas Faletehan
4
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Peningkatan kualitas proses belajar secara nyata dan untuk
mengembangkan tekhnik manajemen keperawatan di rumah sakit.
2. Bagi Rumah Sakit RSUD dr. Adjidarmo
Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar pedoman
asuhan keperawatan dan memberikan masukan yang berhubungan dengan
analisa SWOT sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
di ruang Jeruk.
3. Bagi Mahasiswa / Peserta Didik
Diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman
mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu manajemen keperawatan yang
telah dipelajari dalam proses akademik.
F. Peserta Praktik
Mahasiswa program Profesi Ners Universitas Faletehan Serang Banten
angkatan tahun ajaran 2019-2020 dengan nama anggota yaitu:
1. Ihsan, S.Kep
Universitas Faletehan
5
Universitas Faletehan
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
6 Universitas Faletehan
7
Universitas Faletehan
8
Universitas Faletehan
9
Universitas Faletehan
10
Universitas Faletehan
11
Universitas Faletehan
12
Universitas Faletehan
13
Rumus:
Jumlah pasien berdasarkan tingkat ketergantungan x nilai standar per
shift.
Universitas Faletehan
14
a) Persyaratan umum
Pengelompokkan ruang berdasarkan kelompok aktivitas
yang sejenis hingga tiap kegiatan tidak bercampur dan tidak
membingungkan pemakaian bangunan
Perletakkan ruangannya terutama secara keseluruhan perlu
adanya hubungan antar ruang dengan skala prioritas yang
diharuskan dekat dan sangat berhubungan atau
membutuhkan
Akses pencapaian ke setiap blok atau ruangan harus dapat
dicapai dengan mudah
Kecepatan bergerak merupakan salah satu kunci
keberhasilan perancangan, sehingga blok unit sebaiknya
sirkulasinya dibuat secara linier atau lurus (memanjang)
Jumlah kebutuhan ruang harus disesuaikan dengan
kebutuhan jumlah pasien yang akan ditampung
Sinar matahari pagi sedapat mungkin bisa masuk kedalam
ruangan
Alur petugas dan pengunjung dipisah
Besaran ruang dan kapasitas ruang harus dapat memenuhi
persyaratan minimal
b. Alat
Standar peralatan keperawatan adalah penetapan peralatan
keperawatan yang meliputi penentuan kebutuhan (jumlah), jenis dan
spesifikasi serta pengelolaannya dalam upaya mewujudkan pelayanan
keperawatan yang berkualitas (Depkes RI, 2001). Perencanaan alat
keperawatan harus berdasarkan hasil pengkajian, perkiraan kebutuhan,
jumlah dan jenis pelayanan. Adapun lingkup standar peralatan
keperawatan, yaitu diantaranya sebagai berikut:
Tabel 2.2
Alat Kebidanan Di Ruang Nifas Menurut Depkes RI, 2005
NO NAMA BARANG RATIO
Universitas Faletehan
15
1. Tensimeter 2 / ruangan
2. Stetoskop 2 / ruangan
3. Timbangan berat badan / tinggi badan 1 / ruangan
4. Irigator set 2 / ruangan
5. Sterilisator 1 / ruangan
6. Tabung oksigen + flow meter 2 / ruangan
7. Suction pump 2 / ruangan
8. VC set 2 / ruangan
9. Gunting verband 2 / ruangan
10. Korentang dan semptung 2 / ruangan
11. Bak instrumen besar 2 / ruangan
12. Bak instrumen kecil 2 / ruangan
13. Blas spuit 2 / ruangan
14. Gliserin spuit 2 / ruangan
15. Bengkok 2 / ruangan
16. Pispot 2 / ruangan
17. Set angkat jahitan 2 / ruangan
18. Set ganti balutan 5 / ruangan
19. Termometer 5 / ruangan
20. Standar infus 2 / ruangan
21. Eskap 2 / ruangan
22. Masker O2 2 / ruangan
23. Nasal kateter 2 / ruangan
Tabel 2.3
Peralatan Berdasarkan Klasifikasi Pelayanan bersalin
Menurut Depkes RI, 2005
No Nama Barang Standar
1 Dopller 1/ruangan
Tabel 2.4
Universitas Faletehan
16
Tabel 2.5
Daftar Alat Rumah Tangga Menurut Depkes 2005
No Nama Barang Standar
1 Kursi 2-3
2 Komot 1
Universitas Faletehan
17
4 Light cast 1
10 Lampu sorot 1
13 Nampan 2-3
15 Trolly obat 1
16 Trolly balut 1
17 Trolly pispot 1
18 Trolly suntik 1
19 Timbangan BB/TB 1
20 Dorongan oksigen 1
22 Gelas 1:2
25 Sendok 1:2
26 Garpu 1:2
28 Baki 5
Universitas Faletehan
18
tertutup
31 Senter 2
32 Wastafle 1/ruangan
33 Kulkas 1/ruangan
35 Telephone 1/ruangan
36 AC 1/ruangan
37 TV 1/ruangan
38 Heksos 1:1
Universitas Faletehan
19
Universitas Faletehan
20
4) Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala
ruang atau petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam
buku masuk obat. Obat-obatan yang akan habis akan
diinformasikan kepada keluarga dan kemudian dimintakan resep
(jika masih perlu dilanjutkan) kepada dokter penanggung jawab
pasien (Nursalam,2011).
Penambahan Obat Baru
1) Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau
perubahan alur pemberian obat, maka informasi ini akan
dimasukan dalam buku masuk obat dan sekaligus dilakukan
perubahan dalam kartu sediaan obat.
2) Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka
dokumentasi hanya dilakukan pada buku masuk obat dan
selanjutnya diinformasikan kepada kleuarga dengan kartu khusus
obat (Nursalam, 2011)
Obat Khusus
1) Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang
cukup mahal, menggunakan alur pemberian yang cukup sulit,
memiliki efek samping yang cukup besar atau hanya diberikan
dalam waktu tertentu (sewaktu saja).
2) Pemberian obat khusus dilakukan menggunakan kartu khusus obat,
dilaksanakan oleh perawat primer.
3) Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga, nama obat,
kegunaan obat, waktu pemberian,efek samping, penanggung jawab
pemberian, wadah obat sebaiknya diserahkan atau ditunjukan
kepada keluarga setelah pemberian usahakan terdapat saksi dari
keluarga saat pemberian obat (Nursalam, 2011)
Seorang manajer keperawatan kesehatan daat mendidik staf mengenai
obat dengan cara-cara berikut ini:
1) Membuat catatan mengenai obat-obatan yang sering dipakai,
jelsakan penggunaan dan efek samping, kemudian berikan salinan
kepada semua staf.
Universitas Faletehan
21
Dokter
Surat
Pp/ Perawat persetujuan
Yang Menerima sentralisasi obat
dari perawat
Lembar serah
Pengaturan Dan Pengelolaan terima obat
Oleh Perawat
Buku serah
terima/masuk
Pasien / Keluarga obat
Universitas Faletehan
22
c. Keberadaan Dokumen
Keberadaan dokumen metode, standar, pedoman dan prosedur tetap.
Standar adalah suatu tingkat kinerja yang secara umum dikenal sebagai
sesuatu yang diterima, adekuat, memuaskan dan digunakan sebagai
tolak ukur atau titik acuan yang digunakan sebagai pembanding.
d. Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
SAK adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk
dalam menjalankan profesi secara baik agar pekerjaan berhasil dan
bermutu yang berguna sebagai kriteria untuk mengukur keberhasilan
dan mutu asuhan keperawatan. SAK yang dimaksud terdiri dari,
sebagai berikut :
1) Standar I : Pengkajian Keperawatan
2) Standar II : Diagnosa Keperawatan
3) Standar III : Perencanaan Keperawatan
4) Standar IV : Intervensi Keperawatan
5) Standar V : Evaluasi Keperawatan
6) Standar VI : Catatan Asuhan Keperawatan
e. Standar Prosedur Operasional (SPO)
SPO merupakan suatu standar prosedur tindakan terhadap pasien yang
dilakukan oleh petugas dalam melakukan tindakan terhadap pasien.
Universitas Faletehan
23
Universitas Faletehan
24
g) Pengelolaan linen.
g. Proses Manajemen Pelayanan
1) Planning/perencanaan
Kepala ruangan mempunyai planning jangka panjang, yang
mempunyai program kerja, diantaranya :
a) Pengembangan sumber daya manusia yaitu : mengajukan
pendidikan berkelanjutan, mengadakan pertemuan ilmiah
keperawatan.
b) Pembinaan perawat yaitu mengadakan rapat rutin.
c) Supervisi dan monitoring yaitu: melakukan supervisi
dokumentasi askep langsung dan tidak langsung, melakukan
supervisi keperawatan langsung monitoring).
d) Mengadakan barang/alat.
e) Evaluasi yaitu : evaluasi alat, dilakukan setiap bulan setiap
bulan ditunjuk penanggung jawab inventaris alat, evaluasi
program, dilakukan setiap satu bulan, uraian tugas untuk Ka
Ruangan, Katim dan PA sesuai dengan stadar Depkes.
2) Organizing/pengorganisasian
Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik
kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan
dan pelaksana. Metode primer ini di tandai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang
ditugaskan untuk merencanakan melakukan, dan koordinasi asuhan
keperawatan selama pasien dirawat.
Perawat Primer
Pasien / Klien
Perawat
pelaksana jika
diperlukan days
Universitas Faletehan
25
Perawat
Perawat
pelaksana
pelaksana night
evening
Universitas Faletehan
26
Universitas Faletehan
27
Universitas Faletehan
28
pada pagi atau sore hari saja karena bila bertugas pada
malam hari, PP akan libur beberapa hari sehingga sulit
menilai perkembangan klien. Tugas dan tanggung jawab
PP adalah:
Melakukan kontrak dengan klien / keluarga pada awal
masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapetik.
Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau
melengkapi pengkajian yang sudah dilakukan PP pada
sore, malam atau hari libur.
Menetapkan, rencana asuhan keperawatan berdasarkan
analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA
dibawah tanggung jawabnya sesuai klien yang dirawat.
Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap
klien, setiap kali giliran jaga pembagian klien
didasarkan pada jumlah klien, tingkat ketergantungan
klien dan tempat tidur yang berdekatan. Bila pada satu
tugas jaga atau shift PP didampingi oleh 2 orang PA,
maka semua klien dibagi pada kedua PA sebagai
penanggung jawabnya. PP akan membimbing dan
membantu PA dalam memberikan asuhan keperawatan.
Bila PP hanya didampingi oleh satu orang PA pada satu
tugas jaga maka jumlah klien yang menjadi tanggung
jawab PP adalah sebanyak 20 % dan klien tersebut
termasuk klien dengan sikap ketergantung minimal
serta klien lainya menjadi tanggung jawab PA.
Melakukan bimbingan dan evaluasi (mengecek) PA
dalam melakukan tindakan keperawatan apakah sesuai
dengan SOP.
Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA.
Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan
PA
Universitas Faletehan
29
Universitas Faletehan
30
Universitas Faletehan
31
Universitas Faletehan
32
Universitas Faletehan
33
Pasien
Rencana Tindakan
Perkembangan Keadaan
Pasien
Masalah:
1. Teratasi
2. Belum Teratasi
3. Teratasi Sebagian
4. Muncul Masalah Baru
Universitas Faletehan
34
5) Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh
perawat disamping melibatkan pasien untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan.Pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh PP dan atau konselor, kepala ruangan.
Karakteristik :
1) Pasien dilibatkan secara langsung
2) Pasien merupakan fokus kegiatan
3) PA, PP dan konselor melakukan diskusi bersama
4) Konselor memfasilitasi kreatifitas.
5) Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan
PP dalam meniggkatkan kemampuan mengatasi masalah.
Tujuan :
1) Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir
kritis
2) Tujuan Khusus
a) Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistemis
b) Meningkatkan kemampuan falidasi data pasien
c) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan.
d) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah pasien.
Manfaat :
1) Masalah pasien dapat teratasi
2) Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
3) Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperwatan
dengan tepat dan benar.
Kriteria Pasien :
Universitas Faletehan
35
Tahap Pra...............................
PP
Penetapan Pasien
Tahap Pelaksanaan
Validasi data
dikamar Pasien................................................................
Universitas Faletehan
36
Lanjutan-Diskusi di Nurse
Station
Pasca Ronde.......................................................................
Kesimpulan dan
Rekomendasi solusi
Masalah
Keterangan :
1. Pra-ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi
dan masalah yang langka)
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literature
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien : informed consent dan pengkajian
f. Diskusi : apa diagnosis keperawatan?; apa data yang
mendukung?; Bagaimana intervensi yang sudah
dilakukan?; dan apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor
atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana
tindakan yang akan dilakukan.
3. Pasca-ronde
Universitas Faletehan
37
4) Controlling
Kepala ruangan melakukan observasi langsung dengan
menggunakan instrument penilaian kinerja standar Depkes.
Universitas Faletehan
38
Universitas Faletehan
39
Universitas Faletehan
40
Universitas Faletehan
41
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu
akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas
terjadi dalam 24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa kritis
dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu
setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7
hari setelah lahir. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu
dan bayi masa nifas dapat mencegah beberapa kematian ini.
Universitas Faletehan
41
BAB III
HASIL PENGKAJIAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANG JERUK
Tabel 3.1
Jumlah Pasien Ibu Nifas dan Bayi Bulan Juli – September 2019
Ruangan Jeruk RSUD dr. Adjidarmo
Dari tabel 3.1 dapat dijelaskan bahwa pada bulan juli jumlah kunjungan
450 orang dan tidak ada yang meninggal, pada bulan agustus jumlah
kunjungan 483 orang dan tidak ada yang meninggal, serta pada bulan
september jumlah kunjungan 480 orang dan tidak ada yang meninggal.
Tabel 3.2
41 Universitas Faletehan
42
Dari hasil pengkajian pasien, dari data buku register ruang Jeruk dari bulan
Juli – September 2019 ditemukan data bahwa yang terbanyak dialami oleh
ibu post partum yang di rawat di ruang Jeruk yaitu PEB dengan jumlah 72
orang dan tidak ada yang meninggal..
Tabel 3.3
Daerah Asal Pasien Ibu Nifas Bulan Juli - September 2019
Ruang Jeruk RSUD Adjidarmo
No Daerah Asal Jumlah
1 Rangkasbitung 45
2 Cijaku 36
3 Cikulur 33
4 Warung Gunung 30
5 Malingping 24
6 Cibeber 18
7 Cipanas 18
8 Muncang 15
9 Cibadak 15
10 Leuwidamar 12
Jumlah 246
Universitas Faletehan
43
2. Ketenagaan
Universitas Faletehan
44
Tabel 3.4
Ketenagakerjaan Perawat Bulan Juli – September 2019
Ruang Jeruk RSUD Adjidarmo
No Nama Pendidika Status Kepegawaian Tahun Mulai Kerja Jabatan Pendidikan yang diikuti Bidan Klinis
n
BK1 BK2 BK3
1 Bd. Dian D4 Bidan ASN 2000 KARU APN, CI, ABPK, √
Indrawati PELATIHAN MANAJEMEN
2 Bd. Septiati D4 Bidan ASN 2007 CCM APN, ABPK, MU, √
KONSELOR ASI
3 Bd. Leni D3 Bidan ASN 2007 STAF ABPK,APN,MU √
Andriyani
4 Bd. Nineu D4 Bidan NON ASN 2013 STAF APN, ABPK, CTU, MU, √
Apipah PRN PPGDON
5 Bd. Sarni D3 Bidan NON ASN 2010 STAF Konselor ASI √
6 Bd. Rini D3 Bidan NON ASN 2012 STAF √
Septiani
7 Bd. Hera D3 Bidan NON ASN 2011 STAF APN √
Nurlatifah
8 Bd. Gita D4 Bidan NON ASN 2010 STAF SE, APN, ABPK √
Juniar
9 Bd. Selvia D3 Bidan NON ASN 2014 STAF √
44 Faletehan
Universitas
45
Agnes
Bd. Wenny √
10 Riswahyuni D3 Bidan NON ASN 2012 STAF APN,MU
11 Bd. Meta D3 Bidan NON ASN 2012 STAF MU √
Megawati
12 Bd. Reni D3 Bidan NON ASN 2015 STAF √
Ameliawati
13 Bd. Etin D3 Bidan NON ASN 2013 STAF APN MU √
Fatiah
14 Bd. Lista D3 Bidan NON ASN 2014 STAF MU √
Gandiani
15 Bd. Elis D3 Bidan NON ASN 2014 STAF MU √
Siti
Handayani
Universitas Faletehan
46
Jumlah 2 16 3
Dari tabel 3.4 diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar status kepegawaian di ruang jeruk adalah NON ASN sebanyak 17 orang, dan
ASN sebanyak 3 orang. Sedangkan menurut jenjang karir BK1 sebanyak 2 orang, BK2 sebanyak 16 orang, BK3 sebanyak 3 orang.
Berdasarkan hasil pengkajian unsur MAN didapatkan bahwa sebagian besar bidan yang berdinas di ruang Jeruk hanya sedikit yaitu (5%)
yang mengikuti pelatihan PPGDON dan hal ini juga diperkuat hasil data untuk 10 penyakit terbesar diantaranya yaitu kasus PEB, sebagian
besar memerlukan penanganan darurat utuk mencegah pasien terkena kejang. Dari hasil data ruangan PEB (Preeklamsi Berat) dari bulan
Juli - September 2019 didapatkan 72 kasus yang seharusnya tidak ada masalah.
Universitas Faletehan
47
Tabel 3.5
Jumlah Kebutuhan Tenaga Kepegawaian di Ruang Jeruk
Pada Tanggal 06 November 2019
Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga
Tk. Ktg Jml. Pasien Pagi Sore Malam
Hari ke 1
Minimal 18 18 x 0,17 = 18 x 0,14 18 x 0,07
3,06 = 2,52 = 1,26
Parsial 7 7 x 0,27 = 1,89 7 x 0,15 = 7 x 0,10 =
1,05 0,7
Total 1 1 x 0,36 = 0,63 1 x 0,30 = 1 x 0,20 =
0,3 0,2
Jumlah 26 5,58 atau 6 3,87 atau 2,16 atau
orang 4 orang 2 orang
Keterangan:
Total tenaga bidan
Pagi : 6 orang
Sore : 4 orang
Malam : 2 orang +
12 orang
Perawat yang libur = [( jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam
1 tahun + ) x total tenaga perawat] / jumlah hari kerja efektif = [( 96 + 12)
x 12 ] / 286 = (108 x 12) / 286 = 1.296/286 = 4,53 orang ( dibulatkan 5
orang).
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang
Jeruk adalah:
= 12 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 CCM + 2 PP + 5 orang libur
= 21 orang.
Jadi, jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang Jeruk menurut
Douglas adalah 21 orang.
Tabel 3.6
Jumlah Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Jeruk
47 Universitas Faletehan
48
Keterangan:
Total tenaga perawat
Pagi : 6 orang
Sore : 4 orang
Malam : 3 orang +
13 orang
Perawat yang libur = [( jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam
1 tahun + ) x total tenaga perawat] / jumlah hari kerja efektif = [( 96 + 12)
x 13 ] / 286 = (108 x 13) / 286 = 1.404/286 = 4,90 orang ( dibulatkan 5
orang).
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang
Jeruk adalah:
= 13 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 CCM + 2 PP + 5 orang libur
= 22 orang.
Jadi, jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang Jeruk menurut
Douglas adalah 22 orang.
Tabel 3.7
Jumlah Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Jeruk
Pada Tanggal 08 November 2019
Universitas Faletehan
49
Keterangan:
Total tenaga perawat
Pagi : 5 orang
Sore : 4 orang
Malam : 2 orang +
11 orang
Perawat yang libur = [( jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam
1 tahun + ) x total tenaga perawat] / jumlah hari kerja efektif = [( 96 + 12)
x 11 ] / 286 = (108 x 11) / 286 = 1.188/286 = 4,15 orang ( dibulatkan 4
orang).
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang
Jeruk adalah:
= 11 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 CCM + 2 PP + 5 orang libur
= 20 orang.
Jadi, jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang Jeruk menurut
Douglas adalah 20 orang.
Analisa Data
Universitas Faletehan
50
orang, malam 2,3 dan 2 orang bidan ditambah dengan kepala ruangan 1orang,
CCM 1 orang dan 2 orang PP serta 5 orang yang libur.
Tabel 3.8
Ruang Rawat Inap Maternitas (Jeruk)
No Nama Ruangan Sediaan
1 Ruang perawat 1
Universitas Faletehan
51
3 Ruang spoelhoek 1
5 Ruang Infeksius 1
9 Ruang Administrasi 1
10 Ruang Linen 1
Analisa Data :
Ruang Jeruk merupakan ruang rawat inap ibu post partum yang terdiri dari
4 kamar dengan 33 tempat tidur. Dua kamar kelas 2, yaitu kamar A dan B,
masing masing kamar A terdapat fasilitas 4 tempat tidur, 4 tiang infus, 1
AC, 1 kamar mandi, 4 lemari, 2 tempat sampah (1 tempat sampah medis
dan 1 tempat sampah non medis). Kamar B terdapat fasilitas 2 tempat
tidur, 2 tiang infus, 1 AC, 1 kamar mandi, 2 lemari. Sedangkan dua kamar
lainnya kelas 3, yaitu kamar C dan D. Masing-masing kamar C terdapat
fasilitas 16 tempat tidur, 16 tiang infus, dua AC, 2 kamar mandi, 16 lemari,
2 tempat sampah (1 tempat sampah medis dan 1 tempat sampah non
medis). Kamar D terdapat fasilitas 11 tempat tidur, 11 tiang infus, dua AC,
3 kamar mandi, 11 lemari, 2 tempat sampah (1 tempat sampah medis dan 1
tempat sampah non medis). Masing masing tempat tidur sudah terdapat
humidifier oksigen. Tersedia 20 box bayi dan satu infant warmer. Nurse
station berada di depan kamar C dan bersampingan dengan ruang Kepala
Ruangan (Karu), dan terdapat ruang administrasi. Dengan penataan
ruangan yang seperti ini maka pasien akan mudah di pantau oleh bidan
karena ruang nurse station dan kamar pasien yang letaknya besampingan.
2. Alat
Universitas Faletehan
52
Universitas Faletehan
53
Universitas Faletehan
54
Analisa data
Hasil Pengamatan secara langsung didapatkan bahwa semua peralatan
yang tersedia di ruangan sebagian besar dalam kondisi baik (29 alat).
Tetapi masih ada alat kesehatan (5 alat) yang belum memenuhi standar
depkes , menurut standar depkes termometer digital 5/ruangan dan di
ruangan hanya ada (1) , kursi roda 2-3/ruangan di ruagan terdapat (1),
stetoskop bayi 2/ruangan di ruangan hanya ada, dan sungkup ambu bag 2/
ruangan dan di ruangan hanya ada (1).
b. Pengelolaan Obat (Sentralisasi Obat)
1) Obat pasien
Dari hasil wawancara didapatkan data bahwa untuk pengelolaan obat
pasien yaitu perawat menerima resep dari dokter sesuai dengan
kebutuhan pasien, kemudian resep diserahkan ke apotik, selanjutnya
obat dicatat dan disimpan di box obat/lemari obat sesuai dengan
kamar, diberikan sesuai jadwal dan nama pasien yang telah ditetapkan
sesuai dosis dan waktu pemberian. Resep pasien diberikan perhari
sesuai dengan kebutuhan pasien.
2) Obat-obat emergency (atropin, ephineprine, amiodarone,
dexamethason, Dextrose 40%, Methylprednisolone, Norepineprine,
dobutamin, dopamin) tersedia dan layak pakai tersimpan didalam box
emnergency.
Tabel 3.10
Sentralisasi Pemberian Obat
No Pernyataan Ya Tidak
1 Infrom consent pengelolaan sentralisasi obat √
2 Format kontrol dan pemakaian obat √
3 Buku sentralisasi obat (buku serah terima
√
obat)
4 Lemari obat √
Total 4
Presentasi 100%
Analisa Data
Universitas Faletehan
55
Universitas Faletehan
56
Universitas Faletehan
57
Universitas Faletehan
58
2. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI RUANG JERUK
RSUD dr. ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK
KEPALA RUANGAN
PP 1 PP 2
PA 1 PA 1
PA 2 PA 2
PA 3 PA 3
PA 4 PA 4
PA 5 PA 5
PA 6 PA 6
PA 7 PA 7
PA 8 PA 8
Universitas Faletehan
59
3. Denah Ruangan
Pintu
R Isolasi Kamar A wc
Kamar B wc
Kamar C
wc
Nurse
R Karu &
station
dokter
wc wc
wc
Tempat Kamar D
penyimpanan alat
spulhook
tenun wc wc
Analisa Data
Hasil analisa Denah di ruang Jeruk terdapat 2 kamar kelas II yaitu A&B,
terdapat 2 kamar kelas III yaitu C & D, dan 1 kamar Isolasi. Terdapat
ruang Nurse Station, ruang karu dan dokter, tempat penyimpanan alat
tenun, spulhook dan disetiap ruangan terdapat wc.
4. Keberadaan Dokumen
a. SAK (Standar Asuhan Kebidanan)
Belum ada standar asuhan kebidanan, akan tetapi planning yang
disusun sesuai dengan hasil pengkajian/ menggunakan SBAR.
Universitas Faletehan
60
Universitas Faletehan
61
b. Organizing / Pengorganisasian
Berdasarkan hasil pengkajian mengenai perorganisasian di Ruang Jeruk
didapatkan data bahwa metode penugasan keperawatan yang dilaksanakan
adalah metode primer. Dan metode primer ini belum sesuai dengan
standar, karena jumlah tenaga perawat belum optimal. Tugas dari kepala
ruangan di delegasikan kepada bidan primer (PP) untuk merumuskan dan
membagi tugas kepada perawat associate masing-masing. Secara umum,
uraian tugas yang ada telah mendukung dan menggambarkan terhadap
pelaksanaan Metode Asuhan Keperawatan Professional (MAKP) kasus
yang digunakan seperti halnya pendelegasian tugas pelaksanaan proses
keperawatan kepada bidan atau perawat associate/pelaksana sudah
berjalan dengan baik. perawat di Jeruk melaksanakan perawatan secara
holistik kepada pasien.
c. Actuating / Menggerakkan
Kegiatan Bidan Ruang Jeruk sesuai dengan uraian tugasnya yaitu:
Peran kepala ruangan dalam menggerakkan roda manajemen yang ada di
Jeruk telah berjalan dengan baik. Pelaksanaan petemuaan rutin ruangan
setiap hari di laksanakan seperti kegiatan operan tugas jaga.Kepala
ruangan dan staff keperawatan sudah melakukan fungsinya sesuai dengan
uraian tugas yang ada.Kegiatan penerimaan pasien baru sudah berjalan
dengan baik.pasien baru masuk dari ruang VK ke ruang Jeruk untuk
dilakukan perawatan lebih lanjut. Proses pemulangan pasien dari ruang
Universitas Faletehan
62
Jeruk berdasarkan instruksi dari dokter apabila sudah stabil maka pasien di
pulangkan.
d. Controling
Controlling dilakukan oleh kepala ruangan dan terdapat instrument
penilaian kinerja perawat, kepala ruangan yang melakukan penilaian pada
staff keperawatan. Dalam pendokumentasian tersimpan rapih di dalam
binder dan sifatnya rahasia.Penilaian untuk kinerja perawat terbagi
menjadi dua, yg pertama SKP yaitu khusus untuk pegawai PNS dan yang
kedua SKP yaitu untuk semua pegawai rumah sakit. Adapun sub
penilaiannya untuk SKP yakni orientasi pelayanan, integritas, disiplin,
kerjasama dan komitmen. Dan untuk sub penilaian SKP yakni sikap kerja,
kinerja pelayanan, mutu pelanyanan. Untuk shift sore dan malam yang
melakukan kontroling terhadap kinerja perawat yaitu Pengawas Umum
(PU).
Universitas Faletehan
Tabel 3.11
Observasi Pelaksanaan Tugas Kepala Ruangan Berdasarkan MPKP
No Pernyataan YA TIDAK
Jumlah 10 1
Analisa Data
64
Analisa Data
Berdasarkan observasi pelaksanaan tugas Bidan berdasarkan MPKP,
didapatkan hasil bahwa Bidan primer telah melaksanakan tugas dengan baik
(100%).
Tabel 3.13
Observasi Pelaksanaan Tugas Bidan AsosiateBerdasarkan MPKP
NO PERNYATAAN YA TIDAK
Universitas Faletehan
65
Jumlah 9 -
Analisa Data
Berdasarkanobservasi pelaksanaan tugas Bidan associate berdasarkan MPKP,
didapatkan hasil bahwa Bidan associate telah melaksanakan tugas dengan baik
(100%).
Universitas Faletehan
66
Jumlah 13
Universitas Faletehan
67
Analisa Data
Berdasarkan observasi pelaksanaan orientasi pasien baru didapatkan hasil
bahwa orientasi pasien baru telah berjalan sekitar 100%.Hasil tersebut
termasuk dalam katagori baik karena nilai >60%.
2. Hand Over
Berdasarkan observasi selama 3 hari pada saat operan dinas pagi, hand over
dilakukan sesuai prosedur, akan tetapi pada saat operan dinas siang hand over
kadang-kadang hanya dilakukan sesama karyawan dan tidak dilakukan ke
pasien. Saat handover tidak disebutkan diagnosa kebidanan.
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5
1 Serah terima dilaksanakan Pada :
2 Dinas malam pukul 07.00 WIB √ √ √ √ √
3 Dinas pagi pukul 14.00 WIB √ √ √ √ √
4 Dinas sore pukul 21.00 WIB √ - - - √
5 Ka. Ruangan/PP/P shift dan semua anggota √ √ √ √ √
yang akan menerima maupun menyerahkan
tugas berkumpul di nurse station
6 Berdoa √ √ √ √ √
7 Kepala Ruangan/PP/Ka. Shift memimpin √ √ √ √ √
serah terima di ruangan
8 Kepala ruangan/PP/Ka. Shift sebelumnya √ √ √ √ √
menyampaikan laporan yang telah di tulis
dalam buku komunikasi secara singkat dan
jelas tentang semua kegiatan yang telah
maupun yang belum terlaksana, menyangkup
askeb
9 Serah terima infentaris ruangan meliputi : √ √ √ √ √
Barang, jumlah, kondisi barang, dan hal-hal
Universitas Faletehan
68
Berdasarkan tabel diatas bahwa pada saat dinas malam ke pagi dan dinas pagi ke
siang dilakukan hand over dengan baik sesuai SPO sedangkan dinas siang ke
malam kadang-kadang melakukan hand over hanya saja kurang maksimal.
Pelaksanaan hand over atau operan jaga di ruang jeruk dengan presentasi total
mencapai 87,5% yang artinya hal tersebut termasuk kategori baik karena nilai
lebih dari 60%.
3. Safety Pasien
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang Jeruk, untuk pelaksanaan
pasien safety di antaranya yaitu :
a. Identifikasi pasien : nama pasien, tanggal lahir, alamat.
b. Komunikasi efektif : peningkatan komunikasi efektif yaitu gunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh pasien dan gunakan komunikasi yang terbuka.
c. Hand over : proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama untuk
memberikan perawatan klinis kepada pasien dari satu pengasuh ke salah
satu pengasuh yang lain
d. Hight Alert : peningkatan keamanan obat yang harus diwaspadai yaitu
dengan menggunakan 6 benar : benar obat, benar pasien, benar dosis, benar
waktu, benar prosedur, benar tempat
e. Penandaan : kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat operasi
f. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
g. Hand Hygine: Cuci tangan: semua Bidan Jeruk sudah melaksanakan cuci
tangan disetiap akan melaksanakan tindakan dan kembali cuci tangan
setelah melakukan tindakan, namun ada beberapa individu Bidan yang
masih belum melakukannya meski telah diingatkan.
Universitas Faletehan
69
Analisa Data
Berdasarkan hasil obsevasi pelaksanaan saat melakukan praktek
membersihkan tangan, Penggunaan APD, menjaga keselamatan pasien dan
skrining resiko jatuh di ruang Jeruk, dengan mengobservasi 10 orang Bidan,
didapatkan 10 Bidan melakukan praktek membersihkan tangan dengan baik,
pasien resiko jatuh belum optimal karena belum terpasang tanda risiko jatuh
dalam dalam pemasangan restran dengan 10 Bidan menjaga keselamatan
pasien ditempat tidur, serta untuk menjaga keselamatan pasien di dalam
kamar mandi terdapat pegangan untuk menghindari terjadinya jatuh serta 10
Bidan menggunakan APD pada saat membuat larutan klorin 0,05% dan
menggunakan gelas ukur untuk perbandingan antara air dan larutan klorin.
4. Universal Precaution
Tabel 3.16
Universal Precaution
KETERSEDIAAN
NO KOMPONEN
YA TIDAK
Universitas Faletehan
70
TOTAL 14
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas pengadaan kelengkapan precaution diruang Jeruk
mencapai 100%.Hasil tersebut termasuk dalam katagori baik karena nilai
>60%.
Universitas Faletehan
71
larutan desinfektan
TOTAL 12 -
Analisa Data
Universitas Faletehan
72
Tabel 3.18
Pengelolaan Persiapan Pemulangan Pasien
No Variabel Yang Dinilai Ya Tidak
1 Tersedianya format pengkajian yang √
berkaitan dengan persiapan pasien pulang
dalam dokumentasi keperawatan
2 Tersedianya leaflet atau media publikasi √
yang berkaitan perawatan dirumah kasus 10
besar penyakit yang membutuhkan tentang
perawatan di rumah
3 Perawat yang merawat melakuakan √
pengkajian kesiapan pasien pulang
4 Perawat memberikan pendidikan kesehatan √
yang di perlukan sesuai dengan kebutuhan
pasien (dilihat dari catatan perawat dan
cross cek kepada pasien dan keluarga)
5 Tersedianya prosedur pemulangan bagi √
pasien yang membutuhkan tindak lanjut
perawatan di rumah
6 Tersedianya bagian atau departemen ( di √
rumah sakit) yang menindak lanjuti pasien
yang membutuhkan perawatan lanjutan di
rumah
Jumlah 5 1
Total 5/6x100% 83%
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas Pengelolaan Persiapan Pemulangan Pasien
diruang Jeruk mencapai 100%.Hasil tersebut termasuk dalam katagori baik
Universitas Faletehan
73
karena nilai > 60%. Namun tidak tersedia leaflet terkait 10 besar penyakit
yang membutuhkan edukasi
Tabel 3.19
Kuesioner Pengetahuan Tentang Perawatan Payudara (Breashcare)
Analisa Data
Universitas Faletehan
74
8. Discharge Planning
1. Wawancara
Hasil Pengkajian
Biaya dapat dibedakan dengan berbagai cara sesuai dengan jenis
keputusan yang dihadapi oleh manager rumah sakit, jika perhatian
manager adalah tentang bagaimana mengalokasikan biaya rumah sakit
Universitas Faletehan
75
keunit-unit atau instalasi, maka biaya harus dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut:
a. Biaya langsung (direck cost), yaitu biaya-biaya yang dapat secara
langsung diberikan pada pusat-pusat biaya tertentu (misalnya biaya
untuk bahan-bahan penyakit dalam dapat diberikan langsung kepada
pusat biaya di unit penyakit dalam).
b. Biaya tidak langsung (indirect cost), yaitu biaya-biaya yang tidak dapat
secara langsung diberikan kepada biaya (misalnya biaya pemakaian
listrik tidak mungkin diberikan kepada unit-unit atau instalasi
berdasarkan jumlah KWH yang digunakannya).
3. Gaji pegawai
Gaji pegawai diberikan setiap 1 bulan sekali dan diperoleh dari pendapatan
Rumah Sakit, gaji disesuaikan dengan status kepegawaian, gaji yang
diberikan yaitu gaji intensif, TRM (Tunjangan Resiko Medis) dan gaji 13
14.
Analisa Data
Berdasarkan dari semua data-data yang didapatkan, kelompok
menganalisa bahwa ruangan tidak melaksanakan manajemen keuangan,
karena untuk pengadaan alat atau alokasi dana, seperti alat-alat medis
maupun non medis lainnya diberikan oleh Rumah Sakit. Tetapi ruangan
Universitas Faletehan
76
juga diberikan kekuasaan untuk pengajuan dana alat alat yang diperlukan
diruangan kepada bagain pengadaan alat Rumah Sakit, dan untuk
pengajuan tergantung dari kebijakan oleh keuangan dari pihak Rumah
Sakit dr. Adjidarmo Lebak.
Berdasarkan hasil kuesioner tentang pendapatan/gaji pegawai setiap bulan,
didapatkan hasil tidak puas sebanyak 50%.
2) Penataan Ruangan
Ruang Jeruk merupakan ruang rawat inap ibu post partum yang terdiri dari
4 kamar dengan 33 tempat tidur. Dua kamar kelas 2, yaitu kamar A dan B,
masing masing kamar A terdapat fasilitas 4 tempat tidur, 4 tiang infus, 1
AC, 1 kamar mandi, 4 lemari, 2 tempat sampah (1 tempat sampah medis
dan 1 tempat sampah non medis), 8 gorden. Kamar B terdapat fasilitas 2
tempat tidur, 2 tiang infus, 1 AC, 1 kamar mandi, 2 lemari, 4 gorden.
Sedangkan dua kamar lainnya kelas 3, yaitu kamar C dan D. Masing-
masing kamar C terdapat fasilitas 16 tempat tidur, 16 tiang infus, 2 AC, 2
kamar mandi, 16 lemari, 2 tempat sampah (1 tempat sampah medis dan 1
tempat sampah non medis), 25 gorden. Kamar D terdapat fasilitas 11
tempat tidur, 11 tiang infus, 2 AC, 3 kamar mandi, 11 lemari, 2 tempat
sampah (1 tempat sampah medis dan 1 tempat sampah non medis), 21
gorden. Masing masing tempat tidur sudah terdapat humidifier oksigen.
Tersedia 20 box bayi dan satu infant warmer. Nurse station berada di
Universitas Faletehan
77
3) BOR
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) adalah
prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator
ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal menurut Depkes (2005)
adalah antara 60-85%.
Rumus : Jumlah hari perawatan selama 1 periode X 100 %
∑ TT X Jumlah hari dalam satu periode
Juli : 920 hari X 100%
53 TT x 31 hari
= 55,99%
4) TOI
Universitas Faletehan
78
Berdasarkan data diatas, nilai TOI di ruang jeruk pada bulan Juli yaitu 2
hari, pada bulan Agustus yaitu 1 hari, dan September 3 hari. Dari hasil
nilai TOI tersebut bahwa nilai tenggang perputaran di ruang jeruk sudah
ideal.
5) LOS
Universitas Faletehan
79
Berdasarkan data diatas, nilai LOS diruang jeruk pada bulan Juli yaitu 3
hari, pada bulan Agustus 3 hari, dan pada bulan September 3 hari. Dari
hasil nilai LOS tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata lama rawat
seorang pasien di ruang jeruk belum ideal.
6) BTO
BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur) adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada suatu periode, berapa kali tempat tidur
dipakai dalam satuan waktu, menunjukan tingkat efisiensi pemakaian
tempat tidur. Nilai ideal menurut Depkes (2005) adalah antara 40-50
kali/tahun.
Rumus : Jumlah pasien keluar ( hidup/mati ) selama satu periode
Tempat tidur yang tersedia pada periode tersebut
Universitas Faletehan
80
Berdasarkan hasil data yang diperoleh diruang jeruk pada bulan Juli 8 kali,
bulan Agustus 9 kali, dan bulan September 8 kali. Dari hasil nilai BTO
tersebut bahwa angka perputaran tempat tidur di ruang jeruk lebih dari
ideal.
7) Kepuasan Pasien
Berdasarkan kuesioner kepuasan pasien dalam 3 bulan terakhir, penilaian
dari kuesioner dan saran tersebut diambil sampel untuk di evaluasi setiap
1 bulan sekali. Dari 212 sampel pasien yang diambil pada bulan Juli
sebanyak 84,58%, dari 206 sampel pada bulan Agustus sebanyak 86,68%,
dan dari 206 sampel pada bulan September sebanyak 84,45% mengatakan
bahwa pelayanan diruang jeruk sudah baik, ramah dan sopan.
Universitas Faletehan
81
Keterangan kategori
Sangat tidak puas 1 0-20 sangat rendah
Tidak puas 2 21-40 rendah
Cukup puas 3 41-60 cukup
Puas 4 61-80 tinggi
Sangat puas 5 81-100 sangat tinggi
Universitas Faletehan
82
Tabel 3.21
Hasil Penilaian Kepuasan Kerja Perawat / Bidan di Ruang Jeruk RSUD dr Adjidarmo Lebak Tahun 2020
Analisa Data
Universitas Faletehan
83
Berdasakan tabel didapatkan hasil dari 20 bidan sebagian besar terdapat 11 orang dalam kategori rendah (55%) dan 9 bidan
dalam kategori cukup puas (45%).
Universitas Faletehan
84
Tabel 3.22
Nilai Total Kepuasan Kerja
Di Ruang Jeruk RSUD dr. Adjidarmo Lebak Tahun 2020
20 55 54 51 1.521 6.800 41 66
Berdasarkan tabel dari 20 resonden pekerja di ruang jeruk RSUD dr. Adjidarmo
didapatkan rata-rata hasil nilai kepuasan pekerja sejumlah 55, nilai tengah kepuasan
kerja berjumlah 49, nilai yang sering muncul pada kepuasan kerja sebanyak 51, dengan
nilai minimum 41 dan nilai maksimum 66.
Tabel 3.23
Distribusi Frekuensi Tiap Pernyataan Kuesioner Kepuasan Kerja
Di Ruang Jeruk RSUD dr. Adjidarmo Lebak Tahun 2020
Universitas Faletehan
85
Berdasarkan tabel didapatkan hasil sebanyak 20 orang (100%) mengatakan puas pada
pernyataan nomor satu, sebanyak 11 orang (55%) mengatakan puas pada pernyataan
nomor dua, sebanyak 9 orang (45%) mengatakan puas pada pernyataan nomor tiga,
sebanyak 9 orang (45%) mengatakan tidak puas pada pernyataan nomor empat,
sebanyak 8 orang (40%) mengatakan cukup puas pada pernyataan nomor lima,
sebanyak 9 orang (45%) mengatakan cukup puas pada pernyatakan nomor enam,
sebanyak 8 orang (40%) mengatakan puas pada pernyataan nomor tujuh, sebanyak 10
orang (50%) mengatakan puas pada pernyataan nomor delapan, sebanyak 8 orang (40%)
mengatakan puas pada pernyataan nomor sembilan, sebanyak 8 orang (40%)
mengatakan puas pada pernyataan nomor sepuluh, sebanyak 7 orang (35%) mengatakan
puas pada pernyataan nomor sebelas, sebanyak 13 orang (65%) mengatakan sangat puas
pada pernyataan nomor dua belas, sebanyak 8 orang (40%) mengatakan puas pada
pernyataan nomor tiga belas, sebanyak 7 orang (35%) mengatakan tidak puas pada
pernyataan nomor empat belas, sebanyak 8 orang (40%) mengatakan cukup puas pada
pernyataan nomor lima belas, sebanyak 10orang (50%) mengatakan puas pada
pernyataan nomor enam belas, sebanyak 10 orang (50%) mengatakan tidak puas pada
pernyataan nomor tujuh belas. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari 17 pertanyaan
sebanyak 9 orang tidak puas pada pernyataan jaminan atas kesehatan dan keselamatan
kerja, dan sebanyak 7 orang tidak puas pada pernyataan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan, serta
Universitas Faletehan
86
sebanyak 10 orang tidak puas pada pernyataan jumlah reward yang diterima
dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan.
Universitas Faletehan
87
BAB IV
MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN
A. Analisa SWOT
Tabel 4.1
Analisa SWOT
No Variabel Strengths Weakness Opportunity Treaths
1. Man 1. Kepala ruangan : 1 1. Masih kurangnya bidan 1. Adanya kebijakan dari 1. Dengan banyak
orang yg mempunyai keahlian rumah sakit untuk berdirinya rumah sakit
2. CCM : 1 orang tentang mengikutsertakan bidan negeri maupun swasta
3. Clinical Instructur : 1 kegawatdaruratan di mengikuti pelatihan di Banten membuat
orang ruang jeruk 2. Sebagian besar bidan masyarakat
4. Bidan primer: 2 orang 2. Hanya sedikit bidan di sudah berpengalaman mempunyai pilihan
5. Memiliki kepala ruang jeruk yang bekerja atau alternatif rumah
ruangan, bidan primer memiliki sertifikat APN 3. Adanya program praktek sakit dengan
dan bidan associate (Asuhan Persalinan manajemen keperawatan pelayanan yang
6. Kepala ruangan mampu Normal) mahasiswa profesi ners optimal
mengatur dan 3. 1 orang bidan ada yang 4. Adanya komunikasi
mengelola ruangan tidak memiliki sertifikat melalui berkas rekam
7. Jumlah tenaga kerja apapun dan tidak medis sebagai
bidan yang dinas pagi mengikuti pelatihan. penghubung profesi lain,
Universitas Faletehan
88
Tabel 4.2
Analisa SWOT
Universitas Faletehan
89
Tabel 4.3
Analisa SWOT
No Variabel Strenghts Weakness Treaths
Universitas Faletehan
90
Opportunity
3. Metode 1. Metode yang digunakan 1. Belum di revisinya 1. Adanya kesempatan 1. Adanya Persaingan
diruangan Jeruk adalah struktur organisasi perawat untuk antara RS baik
metode MPKP dengan ruangan dengan mengikuti inhouse negeri maupun
modifikasi tim primer. keanggotaan karyawan training swasta
2. Adanya timbang terima yang baru 2. Berkembangnya 2.Adanya tuntutan
yang di tulis dalam 2. Belum Memiliki indikator, standar dan yang lebih tinggi
dokumentasi. Daftar standar prosedur kriteria terhadap dari masyarakat
3. Adanya rencana harian oprasional (ASKEB) di berbagai sistem untuk mendapatkan
perawatan pelaksana ruang Jeruk. pelayanan di RS dan pelayanan yang
4. Adanya format 3. Memiliki Daftar ruangan. professional
perencanaan pasien standar prosedur 3. Adanya kebijakan 3.Dapat terjadi
pulang berupa resume oprasional (SPO) di pemerintah tentang penurunan
keperawatan yang ruang jeruk yang profesionalisme kepercayaan dari
didalamnya terdapat beberapa belum di masyarakat terhadap
data keperawatan awal revisi pelayanan yang
dan data keperawatan 4. Belum ada ronde diberikan.
akhir keperawatan/kebidanan.
5. Dalam pelaksanaan 5. Belum adanya jadwal
dokumentasi asuhan edukasi dan sarpras
kebidanan pada rekam untuk edukasi seperti
Universitas Faletehan
91
Tabel 4.4
Analisa SWOT
No Variabel Strenghts Weakness Opportunity Treaths
Universitas Faletehan
92
4. Money 1. Pengelolaan keuangan sesuai 1. Tidak semua 1. Adanya kebijakan uang 1. Tidak
dengan BUMD kebutuhan ruangan jasa dapat terealisasikannya
2. Adanya pemberian uang jasa untuk yang diajukan meningkatkan motivasi kebutuhan permintaan
semua karyawan disetujui melainkan kerja dan kebutuhan ruangan
3. Pemberian gaji perawat diberikan harus mengikuti 2. Adanya kesempatan sehingga secara tidak
setiap bulan. prosedur dan aturan bidan untuk langsung dapat
4. Adanya jaminan hari tua pegawai RS. melanjutkan mempengaruhi
PNS. 2. Berdasar hasil pendidikan ke jenjang pelayanan keperawatan
5. Pendanaan ruangan sebagian besar kuesioner didapatkan yang lebih tinggi. secara optimal.
dari BLUD dan income dari RS. nilai 50% bidan 2. Adanya rumah sakit
6. Adanya pertemuan untuk menyatakan tidak puas lain yang intensif nya
membahas kebutuhan logistik terhadap pendapatan lebih menjanjikan dari
ruangan satu bulan sekali RSUD Adjidarmo
7. RSUD Dr. Ajidarmo menerima
klien dengan sistem pembayaran
BPJS dan Umum
Tabel 4.5
Analisa SWOT
Universitas Faletehan
93
5. Marketing 1. Letak RSUD dr. Adjidarmo lebak 1. Angka LOS lebih kecil 1. Adanya kerjasama 1. Rumah sakit baru
yang strategis. dari nilai normal, karena dengan institusi swasta maupun
2. Sistem pemasaran ruangan protaf medis (sesuai pendidikan dan pemerintah yang
dilakukan dengan cara pelayanan prosedur medis yang perusahaan tertentu semakin marak
yang bermutu sehingga pasien membolehkan pasien 2. Adanya kebijakan rumah 2. Masyarakat tidak
dan keluarga dapat mempercayai pulang) sakit untuk mematuhi tata
RSUD dr. Adjidarmo Lebak. 2. Analisis kuesioner di memperbaharui tata tertib tertib
3. Adanya instansi pendidikan pernyataan nomor 4, 14, pengunjung pasien yang pengunjung
keperawatan yang melakukan dan 17 yaitu tentang jelas pasien
praktek lapangan perawat jaminan atas kesehatan 3. Menerima rujukan dari 3. Banyak RS lain
professional dan keselamatan kerja, RS / Puskesmas daerah yang
4. Kepuasan kerja yang cukup akan kesempatan untuk Lebak memberikan
meningkatkan peluang kinerja meningkatkan 4. Letak RSUD yang berada sarana dan
perawat yang baik kemampuan kerja melalui di tengah kota prasarana yang
pelatihan atau pendidikan lebih memadai
tambahan, jumlah reward
yang diterima
dibandingkan dengan
pekerjaan yang
Universitas Faletehan
94
dilakukan, rata-rata
responden mengatakan
tidak puas.
Universitas Faletehan
95
B. Analisa Data
No Symptoms Etiologi Problem
Universitas Faletehan
96
DO:
Universitas Faletehan
97
DO : - di ruang jeruh
adalah bidan
C. Perumusan Masalah
Universitas Faletehan
98
Universitas Faletehan
99
ruangan dengan
keanggotaan
karyawan yang
baru
D. Prioritas Masalah
Berdasarkan kajian data yang dilakukan dari tanggal 04 november – 07
november 2019 dapat di identivikasi permasalahan dalam lingkup manajemen
keperawatan di ruangan jeruk sebagai berikut :
1. Update pelatihan kegawatdaruratan maternal karena masih sedikit bidan
yang mempunyai sertifikat pelatiahan kegawatdaruratan maternal
Universitas Faletehan
100
Universitas Faletehan
101
2 Pasien yang 1. Melakukan Meningkatkan Pasien Penyuluhan 1. SAP tentatif Ruang Tentative
berada di penyuluhan kualitas SDM yang 2. Leafleat jeruk di
Universitas Faletehan
102
4 Belum adanya Ronde Untuk Seluruh Pelaksanaan Proposal tentatif tentatif Ihsan
ronde untuk keperawatan meningkatkan mahasiswa role play ronde Iis Isnawati
Jaya Rahmat P
membahas pengetahuan Profesi ronde keperawatan
Khairani Utami A
permasalahan mahasiswa Ners keperawatan
Laila Fitri Ningsih,
pasien dan berpikir Lia Prasiska
kritis dalam Maelanie Handayani
Universitas Faletehan
103
BAB V
EVALUASI
A. EVALUASI
Universitas Faletehan
104
2 Pasien yang berada di ruang Jeruk perlu 1. Sudah terlaksananya penyuluhan tentang perawatan payudara
diberikan penyuluhan (Breastcare) yang dilakukan oleh perawat
2. Faktor pendukung: Bahan dan alat di dapat dengan mudah
tentang perawatan payudara (Breastcare)
3. Faktor penghambat : pasien kurang kooperatif karena bayinya
menangis
3 Belum di revisinya struktur organisasi 1. Struktur organisasi ruangan telah diberikan kepada kepala ruangan
ruangan dengan keanggotaan karyawan dan sudah di pasang di ruang kepala ruangan.
yang baru 2. Faktor pendukung : adanya kerjasama yang baik antara bidan
ruangan dan mahasiswa
3. Faktor penghambat : pelaksanaan tidak sesuai dengan waktu yang
sudah ditentukan di POA
4 Belum adanya ronde untuk membahas Ronde keperawatan belum terlaksana karena terkendalanya pasien
permasalahan pasien (mahasiswa tidak turun langsung ke ruangan tersebut).
Universitas Faletehan
105
Universitas Faletehan
106
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengkajian data yang dilihat menjadi prioritas masalah yang
terdapat di ruang jeruk dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Update pelatihan kegawatdaruratan maternal karena masih sedikit bidan
yang mempunyai sertifikat pelatiahan kegawatdaruratan maternal
2. Pasien yang berada di ruang Jeruk perlu diberikan penyuluhan tentang
perawatan payudara (Breastcare)
3. Belum di revisinya struktur organisasi ruangan dengan keanggotaan
karyawan yang baru
4. Belum adanya ronde untuk membahas permasalahan pasien
B. Saran
1. Bagi Universitas Faletehan
Lebih meningkatkan koleksi buku atau literatur mengenai management
keperawatan sehingga proses belajar menjadi lebih baik lagi.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa belajar memahami, mencoba dan mengaplikasikan ilmu yang
telah didapat merupakan siklus yang memudahkan untuk beradaptasi dan
mencapai kompetensi dilahan praktek. Ketika semua kompetensi sudah
didapatkan secara optimal sehingga dapat meningkatkan daya saing
didunia kerja.
Universitas Faletehan
107
Universitas Faletehan
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Pitriani, R., & Andriyani, R. (2014). Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas Normal (ASKEB III). Yogyakarta: Deepublish.
Depkes RI. 2010. Kebutuhan Alat Medis dan Rumah Tangga Di Ruang Rawat
Inap. Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI. 2010. Kebutuhan tenaga perawat Di Ruang Rawat Inap. Jakarta :
Depkes RI.
Douglas, Laura Mae. 1992. The Effective Nurse : Leader and Manaer., 4th. Ed.
Mosby-year boo. Ine.
Gillies, DA. 1994. Nursing Management a system Approach, 2nd, ed., W.B.
Saunders.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2010. Edisi Ketiga. Jakarta : balai pustaka.
Universitas Faletehan