SKRIPSI
Oleh :
WILLY
170100120
SKRIPSI
Oleh :
WILLY
170100120
1. Keluarga penulis yang dicintai, Heng Tang dan Po sim orang tua peneliti
yang selama ini membesarkan, mendidik, memberikan doa, kasih sayang,
perhatian dan pengorbanan serta motivasi yang tulus kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan pada waktunya dan saudara-
saudari saya yang senantiasa memberikan semangat kepada saya.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Aldy
Syafruddin Rambe, Sp.S(K) beserta jajarannya.
3. Dosen pembimbing penulis, Prof. Dr. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes,
yang telah sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing,
mengarahkan, dan memberi berbagai masukan serta saran dari awal
penyusunan proposal hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Ketua penguji, dr. Winra Pratita, M.Ked(Ped), Sp.A dan anggota penguji,
dr. Rita Evalina, Sp.A(K), yang telah meluangkan waktu dan memberi
kritikan yang membangun selama pembuatan skripsi.
ii
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
baik dari segi materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat menyempurnakan skripsi
ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan mampu memberikan sumbangsih
dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan
kedokteran.
Penulis,
Willy
NIM. 170100120
iii
Halaman
Halaman Pengesahan ............................... Error! Bookmark not defined.
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar Isi..................................................................................................... iv
Daftar Gambar ............................................................................................ vii
Daftar Tabel ............................................................................................... viii
Daftar Singkatan......................................................................................... ix
Abstrak ........................................................................................................ x
Abstract ...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................. 3
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Aplikatif ............................................................ 4
1.4.2 Manfaat Teoritis .............................................................. 4
1.4.3 Manfaat Metodologis ...................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 5
2.1 Coronavirus ............................................................................. 5
2.1.1 Definisi Coronavirus ..................................................... 5
2.1.2 Karakteristik Coronavirus ............................................. 5
2.1.3 Patogenesis dan Patofisiologi Coronavirus................... 6
2.1.4 Manifestasi Klinis Coronavirus .................................... 9
2.1.5 Diagnosis Coronavirus .................................................. 10
2.1.6 Faktor Risiko Coronavirus ............................................ 12
2.1.7 Manajemen Klinis ......................................................... 12
2.1.8 Pencegahan Coronavirus............................................... 13
2.2 Perilaku ................................................................................... 16
2.2.1 Pengertian Perilaku ....................................................... 16
2.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku .......................... 17
iv
vi
vii
viii
AS : Amerika Serikat
CT : Computed Tomography
NP : nasopharyngeal
OP : oropharyngeal
USG : Ultrasonography
ix
Latar Belakang. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menjadikan
pandemik di seluruh dunia termasuk Indonesia. Wabah COVID-19 pertama kali terdeteksi di
Wuhan, Cina, pada Desember 2019, dan berkembang dengan cepat. Peningkatan jumlah kasus
COVID-19 yang dilaporkan ke WHO dari hari ke hari menunjukkan bahwa rantai penularan
virus tersebut belum terputus oleh perilaku pencegahan. Pengetahuan, persepsi, dan sikap
masyarakat berpengaruh besar terhadap perilaku pencegahan dari wabah virus corona ini.
Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, persepsi,
sikap dengan perilaku pencegahan Masyarakat Kota Medan mengenai wabah virus corona.
Metode. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang
dilakukan pada masyarakat Kota Medan. Subjek penelitian dipilih dengan metode consecutive
sampling. Hasil. Dari 106 responden yang diperoleh, 81 orang (76,4%) memiliki pengetahuan
baik, 22 (20,8%) orang memiliki pengetahuan cukup, dan 3 (2,8%) orang memiliki pengetahuan
cukup. 76 (71,7%) orang memiliki persepsi baik, 26 (24,5%) orang memiliki persepsi cukup, dan 4
(3,8%) orang memiliki persepsi kurang. 80 (75,5%) orang memiliki sikap baik, 24 (22,6%) orang
memiliki sikap cukup, dan 2 (1,9%) orang memiliki sikap kurang. 82 (77,4%) orang memiliki
perilaku sangat baik, 21 (19,8%) orang memiliki perilaku baik, dan 3 (2,8%) orang memiliki
perilaku cukup. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, persepsi,
sikap masyarakat dengan perilaku pencegahan wabah virus corona dikota Medan.
Background. COVID-19 is a disease caused by the coronavirus that has become a pandemic
around the world including Indonesia. The COVID-19 outbreak was first detected in Wuhan,
China, in December 2019, and is growing rapidly. The increase in the number of COVID-19 cases
reported to WHO from day to day indicates that the chain of transmission of the virus has not been
broken by preventive behavior. Knowledge, perception, and public attitudes have a big influence
on preventive behavior from the coronavirus outbreak. Objectives. The purpose of this study is to
find out the relationship of knowledge, perception, attitude with the prevention behavior of the
people of Medan regarding the coronavirus outbreak. Methods. This research is analytical study
with the design of cross sectional research conducted in the community of Medan City. The study
subjects were selected by consecutive sampling method. Result. From 106 respondents, 81 people
(76.4%) have good knowledge, 22 (20.8%) people have adequate knowledge, and 3 (2.8%) people
have inadequate knowledge. 76 (71,7%) people have good perceptions, 26 (24.5%) people have
adequate perception, and 4 (3.8%) people have inadequate perception. 80 (75,5%) people have a
good attitude, 24 (22.6%) people have adequate attitude, and 2 (1.9%) people have inadequate
attitude. 82 (77,4%) people have excellent behavior, 21 (19.8%) people have good behavior, and 3
(2.8%) people have adequate behavior. Conclusion. There is a significant relationship between
knowledge, perception, attitudes of sosciety and the prevention behavior of the coronavirus
outbreak in the city of Medan.
xi
Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada
akhir desember tahun 2019. Pada tanggal 17 Januari 2020, CDC dan Lembaga
Kepabeanan dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat dari Depatermen
Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat memulai pemeriksaan kesehatan di
bandara AS untuk mengidentifikasi para wisatawan yang sakit dan baru kembali
dari Kota Wuhan. CDC mengaktifkan Pusat Operasi Darurat pada tanggal 21
Januari 2020 dan meresmikan proses untuk penyelidikan mengenai orang-orang
yang diduga memiliki infeksi 2019-nCoV. Pada tanggal 31 Januari 2020, CDC
telah menanggapi pertanyaan klinis dari pejabat kesehatan masyarakat dan
penyedia layanan kesehatan untuk membantu mengevaluasi sekitar 650 orang
yang dianggap berisiko terhadap infeksi 2019-nCoV. Dipandu oleh kriteria CDC
untuk evaluasi orang yang sedang diselidiki, 210 orang yang bergejala diuji untuk
2019-nCoV; di antara orang-orang ini, 148 (70%) hanya memiliki risiko terkait
perjalanan, 42 (20%) memiliki kontak dekat dengan pasien 2019-nCoV yang
dikonfirmasi oleh laboratorium, dan 18 (9%) memiliki risiko terkait perjalanan
dan kontak dekat dengan pasien 2019-nCoV yang dikonfirmasi oleh laboratorium.
Sebelas dari orang-orang ini memiliki infeksi 2019-nCoV yang dikonfirmasi di
laboratorium (Bajema et al., 2020).
Jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan kepada WHO telah meningkat sejak
laporan pertama COVID-19 pada bulan Desember 2019 dari kantor WHO di Cina.
Infeksi mulai menyebar dari pasar grosir makanan laut Huanan di Wuhan, Cina,
sementara rute infeksi yang tepat dari kasus pertama masih belum jelas. Jumlah
kasus yang dikonfirmasi di Cina tumbuh hingga pertengahan Februari 2020.
Kemudian, jumlah kasus baru setiap hari di Cina mulai berkurang dari akhir
Februari 2020. Peningkatan kasus yang tiba-tiba di Tiongkok pada 17 Februari
disebabkan oleh perubahan kriteria diagnostik COVID-19 (Ahn et al., 2020).
COVID-19 telah menyebar ke 216 Negara dan menurut data per tanggal 10
Juni 2020 sebanyak 7,145,539 kasus terkonfirmasi positif dan sebanyak 408,025
meninggal dunia dari kasus terkonfirmasi positif. Sementara itu, di Indonesia per
tanggal 10 Juni 2020 terdapat sebanyak 34,316 kasus terkonfirmasi positif
COVID-19 dan diantaranya terdapat 1,959 orang meninggal dunia (Gugus Tugas
RI, 2020).
pada domain kognitif dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus
yang berupa materi atau obyek di luarnya, sehingga menimbulkan pengetahuan
baru yang akan terbentuk dalam sikap maupun tindakan (D. P. Sari & ‘Atiqoh,
2020).
2.1 Coronavirus
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus
ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan
unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat
menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63,
betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness
Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-CoV) (Susilo et al., 2020).
sebagai host alamiah. Barulah pada penelitian lebih lanjut ditemukan bahwa
luwak hanyalah sebagai host intermediet dan kelelawar tapal kuda (horseshoe
bars) sebagai host alamiahnya. Secara umum, alur Coronavirus dari hewan ke
manusia dan dari manusia ke manusia melalui transmisi kontak, transmisi droplet,
rute feses dan oral. (PDPI, 2020).
Pada anak-anak, tampak bahwa anak-anak memiliki gejala klinis yang lebih
ringan daripada orang dewasa (seperti yang telah dilaporkan untuk infeksi SARS-
CoV dan MERS-CoV), yang dapat berarti anak-anak yang dites untuk SARS-
CoV-2 tidak sebanyak pada orang dewasa. Oleh karena itu anak-anak tanpa gejala
atau sedikit gejala mungkin menularkan penyakit ini. Namun, sebagian besar anak
yang terinfeksi SARS-CoV-2 sejauh ini telah menjadi bagian dari KLB dalam
keluarga. Ini mirip dengan SARS-CoV, di mana 50%-80% anak-anak dilaporkan
memiliki keluarga yang terkontak (Zimmermann & Curtis, 2020).
COVID-19 memiliki masa inkubasi rata-rata 5,2 hari. Infeksinya akut tanpa
status karier apapun. Gejala biasanya dimulai dengan sindrom nonspesifik,
termasuk demam, batuk kering, dan kelelahan. Beberapa sistem mungkin terlibat,
termasuk pernapasan (batuk, napas pendek, sakit tenggorokan, rinore, hemoptisis,
dan nyeri dada), gastrointestinal (diare, mual, dan muntah), muskuloskeletal
(nyeri otot), dan neurologis (sakit kepala atau kebingungan). Tanda dan gejala
yang lebih umum adalah demam (83%-98%), batuk (76%-82%), dan sesak napas
(31%-55%). Ada sekitar 15% dengan demam, batuk, dan napas pendek. Setelah
timbulnya penyakit, terjadi gejala ringan dan waktu rata-rata untuk masuk rumah
sakit pertama kali adalah 7 hari. Tetapi penyakit ini berkembang menjadi sesak
napas (8 hari), sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) (9 hari), dan menjadi
ventilasi mekanis (10,5 hari) pada sekitar 39% pasien. Pasien dengan penyakit
fatal mengembangkan ARDS dan memburuk dalam waktu singkat dan meninggal
karena kegagalan beberapa organ. Tingkat kematian pada seri awal pasien rawat
inap adalah 11%-15%, tetapi menurun menjadi 2%-3% (Wu et al., 2020).
lebih baik oleh pasien dan lebih aman bagi tenaga medis. Usap NP memiliki
kontrol kualitas yang biasanya mencapai daerah yang benar untuk diuji pada
rongga hidung. Swab OP lebih sering digunakan daripada nasal swabs di Cina
selama wabah COVID-19; Namun, RNA SARS-CoV-2 terdeteksi hanya pada
32% dari swab OP, yang secara signifikan lebih rendah dari level pada nasal
swabs (63%) (Tang et al., 2020).
bayangan multiple plak kecil dengan perubahan intertisial yang jelas terlihat di
perifer paru dan kemudian berkembang menjadi bayangan multiple ground-glass
dan infiltrate di kedua paru. Pada kasus berat, dapat ditemukan konsolidasi paru
bahkan “white-lung” dan efusi pleura (jarang) (PDPI, 2020).
Pasien yang dirawat di ICU cenderung lebih tua, laki-laki, dengan suhu
lebih dari 38.5 derajat celcius, gejala sulit bernapas, penyakit kardiovaskular yang
mendasarinya, dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari awal gejala sampai
masuk rumah sakit, dibandingkan dengan mereka yang tidak dirawat di ICU. Ini
menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, demam tinggi, waktu masuk rumah sakit
dan komorbiditas merupakan faktor risiko keparahan penyakit. Dibandingkan
dengan pasien non-ICU, pasien yang menerima perawatan ICU memiliki banyak
kelainan laboratorium. Kelainan ini menunjukkan bahwa infeksi SARS-CoV-2
dapat dikaitkan dengan defisiensi imun seluler, aktivasi koagulasi, myocardial
injury, kerusakan hati, dan ginjal. Abnormalitas laboratorium ini mirip dengan
yang sebelumnya diamati pada pasien dengan infeksi MERS-Cov dan SARS-CoV
(Cao et al., 2020).
Lakukan triase pada pasien dengan gejala ringan, tidak memerlukan rawat
inap kecuali ada kekhawatiran untuk perburukan yang cepat. Deteksi COVID-19
sesuai dengan kriteria diagnostik kasus COVID-19. Pertimbangkan COVID-19
sebagai penyebab ISPA berat. Semua pasien yang pulang ke rumah harus
Saat ini belum ada penelitian atau bukti talaksana spesifik pada COVID-19.
Belum ada tatalaksana antiviral untuk infeksi Coronavirus yang terbukti efektif.
Pada studi terhadap SARS-CoV, kombinasi lopinavir dan ritonavir dikaitkan
dengan memberi manfaat klinis. Saat ini penggunaan lopinavir dan ritonavir
masih diteliti terkait efektivitas dan keamanan pada infeksi COVID-19.
Tatalaksana yang belum teruji / terlisensi hanya boleh diberikan dalam situasi uji
klinis yang disetujui oleh komite etik atau melalui Monitored Emergency Use of
Unregistered Intervention Framework (MEURI), dengan pemantauan ketat.
Selain itu, saat ini belum ada vaksin untuk mencegah pneumonia COVID-19 ini
(PDPI, 2020).
Tidak seperti anggota lain dari virus SARS, SARS-CoV-2 sangat menular
dan karenanya menyebar dengan cepat ke setiap benua dalam beberapa minggu
setelah pertama kali diidentifikasi di Provinsi Hubei, Cina. Pemeliharaan dan
kebersihan lingkungan adalah langkah utama untuk pencegahan penyakit virus
baru ini. Masyarakat dianjurkan untuk tetap berhati-hati baik di rumah atau di
tempat kerja dan menghindari orang - orang dengan gejala seperti flu yaitu
demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan dan kesulitan bernapas di rumah atau
tempat kerja Anda. Orang dengan gejala disarankan untuk melakukan etika bersin
dan batuk yang tepat, misalnya menutup hidung dan mulut dengan masker wajah,
kertas tisu atau lengan atas (Sajed & Amgain, 2020).
Masker adalah salah satu gagasan pencegahan penularan infeksi virus ini.
Masker medis dapat membantu dalam pencegahan paparan droplet langsung dari
pasien yang terinfeksi (pasien bergejala). Sementara dalam kasus lain dengan
penggunaan masker yang tidak tepat dapat meningkatkan kemungkinan penularan
infeksi. Khususnya, infeksi dari orang tanpa gejala dan melalui permukaan yang
terinfeksi memiliki risiko penularan yang lebih tinggi dengan penggunaan masker
yang tidak tepat. Ini terjadi karena orang yang memakai masker menyentuh
maskernya sendiri (untuk menyesuaikan strip atau masker pada wajah) sehingga
bagian mulut / wajah lebih sering tersentuh daripada orang yang tidak memakai
masker. Bagian mulut dan wajah yang sering tersentuh ini memiliki kemungkinan
lebih tinggi untuk virus masuk ke dalam sistem pernapasan seseorang ketika
terpapar tangan dengan permukaan yang terkontaminasi (di toko, mal, bus, dan
tempat umum lainnya) atau berjabat tangan dengan orang yang tidak
menunjukkan gejala (Chhikara et al., 2020).
Menjaga jarak satu sama lain minimal 1 meter dan menghindari keramaian
sangat berperan penting dalam upaya mencegah penyebaran virus corona
(COVID-19) hal ini dikarenakan virus ini merupakan partikel mengandung air
dengan diameter lebih dari 5 µm yang dapat memasuki permukaan mukosa dalam
jarak tertentu (biasanya 1 m). Karena ukuran dan berat partikel yang relatif besar,
partikel tidak dapat tergantung di udara terlalu lama (Zhou, 2020).
Untuk pencegahan yang lebih baik sebaiknya terapkan gaya hidup sehat
untuk memperkuat sistem imun tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Hal-
hal yang dapat dilakukan yaitu:
buahan dan sayuran segar setiap hari, dan tingkatkan asupan sesuai
menu makanan sehari-hari
2.2 Perilaku
- Uang, dsb
c. Faktor penguat (Reinforcing factor)
Yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku.
Kadang-kadang, meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku
sehat, tetapi tidak melakukannya. Misalnya, ada anjuran dari orang tua,
guru, sahabat, dll (Aminudin, 2016).
2.3 Pengetahuan
a. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Yang termasuk pengetahuan ini adalah bahan yang
dipelajari/rangsang yang diterima.
b. Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan suatu materi
yang diketahui secara benar serta dapat menginterpretasikannya. Orang
yang telah paham terhadap suatu objek atau materi harus dapat
menyebutkan dan menjelaskan.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (riil).
Aplikasi disini dapat diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip, dan sebagainya dalam konteks lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata
kerja.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis merujuk pada suatu kemampuan untuk menjelaskan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Bisa diartikan juga sebagai kemampuan untuk menyusun formasi
baru dari formasi-formasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan penelitian
terhadap suatu obyek. Penelitian ini berdasarkan suatu kriteria yang
a. Tingkat pendidikan
2.4 Persepsi
b. Alat indera, saraf dan susunan saraf merupakan alat untuk menerima
stimulus, di samping itu juga harus ada saraf sensoris sebagai alat
2.5 Sikap
Sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek, di mana manifestasi dari sikap tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
tertutup (Novita & Adriyani, 2013).
suatu penghayatan terhadap objek. Dalam hal sikap, dapat dibagi dalam berbagai
tingkatan, antara lain:
a. Faktor internal
Berasal dari dalam individu itu sendiri. Dalam hal ini individu menerima,
mengolah, dan memilih segala sesuatu yang datang dari luar, serta
menentukan mana yang akan diterima atau tidak diterima. Sehingga
individu merupakan penentu pembentukan sikap. Faktor internal terdiri
dari faktor motif, faktor psikologis dan faktor fisiologis.
b. Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar individu, berupa stimulus untuk mengubah
dan membentuk sikap. Stimulus tersebut dapat bersifat langsung dan tidak
langsung. Faktor eksternal terdiri dari: faktor pengalaman, situasi, norma,
hambatan dan pendorong (Aminudin, 2016).
a. Faktor internal
(motif,
psikologis,
Faktor yang fisiologis)
mempengaruhi: b. Faktor eksternal
Perilaku pencegahan (pengalaman,
a. Pendidikan situasi, norma,
b. Informasi wabah virus corona hambatan, dan
c. Budaya pendorong)
d. Pengalaman
: Tidak Diteliti
2.8. Hipotesis
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian analitik
dengan desain cross-sectional, dimana penelitian ini akan mencari hubungan
pengetahuan, persepsi dan sikap masyarakat, dengan perilaku pencegahan wabah
virus corona.
3.3.1 POPULASI
Populasi penelitian ini adalah semua masyarakat di Kota Medan yang tidak
menderita COVID-19.
3.3.2 SAMPEL
n=
Keterangan:
29
n=
n=
n = 96,04 ~ 100
a. Kriteria Inklusi:
1. Masyarakat berusia 18-60 tahun
2. Masyarakat yang memahami cara mengisi google form
3. Masyarakat yang bersedia mengisi kuisioner online
b. Kriteria Eksklusi:
Masyarakat yang memiliki riwayat COVID-19
Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan jenis data primer dimana
data diperoleh secara langsung dengan menggunakan kuesioner online sebagai
alat bantu dalam pengumpulan data yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan judul penelitian.
Baik
(39%-
20%)
5. Sangat
Buruk
(<20%)
Analisis ini dilakukan melalui uji statistik chi-square. Hasil diperoleh pada
analisis chi-square, dengan menggunakan program SPSS yaitu nilai p, kemudian
dibandingkan dengan tingkat kemaknaan 0,05. Penelitian antara dua variabel
dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p≤0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha
diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p>0,05 yang berarti
Ho diterima dan Ha ditolak.
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh
langsung. Data yang diperoleh berupa data pengetahuan, persepsi, sikap, dan
perilaku pencegahan COVID-19 pada masyarakat Kota Medan yang diperoleh
melalui kuesioner online. Kuesioner penelitian yang dipakai yaitu google form
dengan penyebaran kepada masyarakat melalui aplikasi Whatsapp, Line, dan
Direct Message Instagram. Masyarakat yang bersedia selanjutnya diminta untuk
membuka link google form yang diberikan dan mengisi kuesioner.
33
Pendidikan Terakhir
SMP 6 5,7
SMA 40 37,7
S1 60 56,6
Sumber Informasi
Media Cetak 3 2,8
Media Elektronik 48 45,3
Teman 4 3,8
Tenaga Kesehatan 2 1,9
Lebih dari satu sumber 49 46,2
Total 106 100
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 106 responden didapatkan
frekuensi tertinggi berdasarkan usia adalah dari kelompok responden 18 hingga 25
tahun dengan jumlah 77 orang (72,6%), sedangkan kelompok responden paling
sedikit adalah 56 hingga 60 tahun dengan jumlah 1 orang (0,9%). Pada penelitian
ini responden berdasarkan pada jenis kelamin paling banyak berasal dari
perempuan yaitu sebesar 55 orang (51,9%), sedangkan kelompok responden laki -
laki adalah 51 orang (48,1%). Pekerjaan responden paling banyak didapatkan dari
kelompok responden pelajar/mahasiswa dengan jumlah 35 orang (33%),
sedangkan kelompok responden paling sedikit adalah tidak bekerja dengan jumlah
3 orang (2,8%). Pada tingkat pendidikan didapatkan frekuensi tertinggi adalah
dari kelompok responden S1 dengan jumlah 60 orang (56,6%), kelompok
responden SMA dengan jumlah 40 orang (37,7%), dan kelompok responden
paling sedikit adalah kelompok responden SMP dengan jumlah 6 orang (5,7%).
Untuk sumber informasi tertinggi adalah dari kelompok responden yang sumber
informasinya lebih dari satu sumber dengan jumlah 49 orang (46,2%), sedangkan
kelompok responden paling sedikit adalah kelompok responden sumber informasi
dari tenaga kesehatan dengan jumlah 2 orang (1,9%).
Dari data tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota
Medan memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitu 81 orang (76,4%) serta 22
orang (20,8%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan 3 orang (2,8%)
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang.
Dari data tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota
Medan memiliki persepsi yang baik yaitu 76 orang (71,7%) serta 26 orang
(24,5%) memiliki persepsi yang cukup dan 4 orang (3,8%) memiliki persepsi
yang kurang.
Dari data tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota
Medan memiliki sikap yang baik yaitu 80 orang (75,5%) serta 24 orang (22,6%)
memiliki sikap yang cukup dan 2 orang (1,9%) memiliki sikap yang kurang.
Dari data tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota
Medan memiliki perilaku pencegahan yang sangat baik yaitu 82 orang (77,4%)
serta 21 orang (19,8%) memiliki perilaku pencegahan yang baik dan 3 orang
(2,8%) memiliki perilaku pencegahan yang cukup.
Karena ada 6 sel (66,7%) yang memiliki frekuensi harapan kurang dari 5.
Selanjutnya tabulasi silang diubah menjadi 2x2 seperti terdapat pada tabel 4.7.
Karena ada 5 sel (55,6%) yang memiliki frekuensi harapan kurang dari 5.
Selanjutnya tabulasi silang diubah menjadi 2x2 seperti terdapat pada tabel 4.9.
Karena ada 6 sel (66,7%) yang memiliki frekuensi harapan kurang dari 5.
Selanjutnya tabulasi silang diubah menjadi 2x2 seperti terdapat pada tabel 4.11.
et al., 2020). Hal ini juga sejalan dengan penelitian Abdelrahman (2020) yang
dilakukan pada masyarakat Qatar dimana dalam penelitian tersebut menunjukkan
bahwa masyarakat disana yang memiliki persepsi yang baik mengenai virus
corona cenderung melakukan perilaku pencegahan untuk menghindari infeksi dari
wabah tersebut (Abdelrahman, 2020).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap
merupakan predisposing tindakan suatu perilaku (Chartika et al., 2014). Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian Dike (2020) dimana dalam penelitian tersebut
sebanyak 53 orang (85,5%) memiliki sikap yang positif dalam pencegahan
COVID-19 (Dike & O., 2020). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
Abdelhafiz (2020) dalam hasil penelitian tersebut menunjukkan masyarakat mesir
memiliki sikap yang baik menunjukkan perilaku pencegahan COVID-19 yang
baik juga, masyarakat disana percaya dengan mencuci tangan dan pembatasan
kontak dekat dapat mencegah penyebaran virus COVID-19 (Abdelhafiz et al.,
2020). Meskipun, Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan Sari (2020) yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan
perilaku pencegahan COVID-19 (A. R. Sari & Dkk, 2020) yang didukung teori
menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang
masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu tidaklah sama dengan
perilaku dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap seseorang, sebab
seringkali terjadi bahwa seseorang memperlihatkan tindakan yang bertentangan
dengan sikapnya (Tangyong et al., 2013).
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
1. Masyarakat umum
41
2. Peneliti selanjutnya
Untuk Peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai data dasar yang dapat
dikembangkan menjadi penelitian yang lebih baik dan disarankan untuk
melakukan penelitian mengenai perubahan perilaku pencegahan
masyarakat sebelum dan sesudah wabah virus corona (COVID-19) ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdelhafiz, A. S., Mohammed, Z., Ibrahim, M. E., Ziady, H. H., Alorabi, M.,
Ayyad, M., & Sultan, E. A. (2020). Knowledge, Perceptions, and Attitude of
Egyptians Towards the Novel Coronavirus Disease (COVID-19). Journal of
Community Health, 45(5), 881–890. https://doi.org/10.1007/s10900-020-
00827-7
Ahn, D. G., Shin, H. J., Kim, M. H., Lee, S., Kim, H. S., Myoung, J., Kim, B. T.,
& Kim, S. J. (2020). Current status of epidemiology, diagnosis, therapeutics,
and vaccines for novel coronavirus disease 2019 (COVID-19). Journal of
Microbiology and Biotechnology, 30(3), 313–324.
https://doi.org/10.4014/jmb.2003.03011
Ali, M. (2003). Ibu balita Ibu bekerja Ibu tidak bekerja - Pengetahuan - Sikap -
Perilaku Imunisasi. Program, 1–16.
Bajema, K. L., Oster, A. M., McGovern, O. L., Lindstrom, S., Stenger, M. R.,
Anderson, T. C., Isenhour, C., Clarke, K. R., Evans, M. E., Chu, V. T.,
Biggs, H. M., Kirking, H. L., Gerber, S. I., Hall, A. J., Fry, A. M., Oliver, S.
E., Abedi, G., Bower, W., Conklin, L., … Chatham-Stephens, K. (2020).
Persons evaluated for 2019 novel coronavirus - United States, January 2020.
Morbidity and Mortality Weekly Report, 69(6), 166–170.
https://doi.org/10.15585/MMWR.MM6906E1
Beiu, C., Mihai, M., Popa, L., Cima, L., & Popescu, M. N. (2020). Frequent Hand
Washing for COVID-19 Prevention Can Cause Hand Dermatitis:
Management Tips. Cureus, 12(4). https://doi.org/10.7759/cureus.7506
Cao, M., Zhang, D., Wang, Y., Lu, Y., Zhu, X., Li, Y., Xue, H., Lin, Y., Zhang,
M., Sun, Y., Yang, Z., Shi, J., Wang, Y., Zhou, C., Dong, Y., Liu, P., Dudek,
S. M., Xiao, Z., Lu, H., & Peng, L. (2020). Clinical Features of Patients
Infected with the 2019 Novel Coronavirus (COVID-19) in Shanghai, China.
MedRxiv,2020.03.04.20030395.https://doi.org/10.1101/2020.03.04.20030395
Chartika, W., Dwi Hermawan, A., & Ridha, A. (2014). Hubungan Antara
Chhikara, B. S., Rathi, B., Singh, J., & FNU, P. (2020). Corona virus SARS-CoV-
2 disease COVID-19: Infection, prevention and clinical advances of the
prospective chemical drug therapeutics: A review on Corona Virus Disease
COVID-19, epidemiology, prevention, and anticipated therapeutic advances.
Chemical Biology Letters, 7(1), 63–72.
Dike, F. M., & O., E. I. (2020). Journal of health science research. Journal of
Health Science Research, 2(1), 1–9.
http://www.informaticsjournals.com/index.php/jhsr/article/view/8530/13618
Gandhi, R. T., Lynch, J. B., & del Rio, C. (2020). Mild or Moderate Covid-19.
New England Journal of Medicine, 1–9.
https://doi.org/10.1056/nejmcp2009249
Gengler, I., Wang, J. C., Speth, M. M., & Sedaghat, A. R. (2020). Sinonasal
pathophysiology of SARS‐ CoV ‐ 2 and COVID ‐ 19: A systematic review
of the current evidence . Laryngoscope Investigative Otolaryngology, April,
1–6. https://doi.org/10.1002/lio2.384
Gugus Tugas RI. (2020). Situasi virus COVID-19 di Indonesia dan dunia.
Kannan, S., Shaik Syed Ali, P., Sheeza, A., & Hemalatha, K. (2020). COVID-19
(Novel Coronavirus 2019) - recent trends. European Review for Medical and
Pharmacological Sciences, 24(4), 2006–2011.
https://doi.org/10.26355/eurrev_202002_20378
Meng, L., Hua, F., & Bian, Z. (2020). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19):
Emerging and Future Challenges for Dental and Oral Medicine. Journal of
Dental Research, 99(5), 481–487.
https://doi.org/10.1177/0022034520914246
Novita, S., & Adriyani, R. (2013). Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pedagang
Jajanan tentang Pemakaian Natrium Siklamat dan Rhodamin B. Promkes,
1(2), 192–200.
Sajed, A. N., & Amgain, K. (2020). Corona Virus Disease (COVID-19) Outbreak
and the Strategy for Prevention. Europasian Journal of Medical Sciences,
2(1), 1–4. https://doi.org/10.46405/ejms.v2i1.38
Sari, A. R., & Dkk. (2020). Perilaku Pencegahan Covid-19 Ditinjau dari
Karakteristik Individu dan Sikap Masyarakat. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Simonsick, M., Ph, D., Ferrucci, L., Ph, D., Resnick, S. M., & Ph, D. (2018).
Obesity in patients younger than 60 years is a risk factor for COVID-19
hospital admission. 1–29. https://doi.org/10.1093/ntr/nty008/4823697
Suarnianti, S., & Angriani, S. (2019). Persepsi dan Sikap Keluarga terhadap
Perilaku Keluarga dalam Mencegah Penularan TB Paru. Nursing Inside
Community, 2(1), 12–18. https://doi.org/10.35892/nic.v2i1.260
Sumarjo, S., Kesehatan, P., Fik, R., Abstrak, U. N. Y., Penyakit, M., & Sehat, M.
(2008). MENGENAL PENYAKIT MENUJU SEHAT. 66–82.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto,
R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Khie, L., Widhani, A., Wijaya,
E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, O. M., Yunihastuti,
E., Penanganan, T., New, I., … Cipto, R. (2020). Coronavirus Disease 2019 :
Tinjauan Literatur Terkini Coronavirus Disease 2019 : Review of Current
Literatures. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45–67.
Tang, Y., Schmitz, J. E., Persing, D. H., & Stratton, C. W. (2020). Laboratory
Diagnosis of COVID-19: Current Issues and Challenges. May, 1–9.
Tangyong, S. I., Askar, M., & Darmawan, S. (2013). Hubungan Pengetahuan Dan
Sikap Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Demam Berdarah
Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Makassar. Jurnal Stikes
Nani Hasanuddin Makassar, vol.2 No 5(Tahun 2013), hal.1-7.
http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/464/345
Wu, Y. C., Chen, C. S., & Chan, Y. J. (2020). Reply of “The outbreak of COVID-
19 -An overview.” Journal of the Chinese Medical Association : JCMA,
217–220. https://doi.org/10.1097/JCMA.0000000000000331
Yanti, G., & Handayani. (2014). Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) Pada Ibu
Nifas Di Wilayah. 05, 181–192.
Zhong, B. L., Luo, W., Li, H. M., Zhang, Q. Q., Liu, X. G., Li, W. T., & Li, Y.
(2020). Knowledge, attitudes, and practices towards COVID-19 among
chinese residents during the rapid rise period of the COVID-19 outbreak: A
quick online cross-sectional survey. International Journal of Biological
Sciences, 16(10), 1745–1752. https://doi.org/10.7150/ijbs.45221
Zhou, W. (2020). The Coronavirus Prevention Handbook 101 Based Tips That
Cloud Save Your Life. Wuhan Center for Disease CoMD, W. Z. (2020). The
Coronavirus Prevention Handbook 101 Based Tips That Cloud Save Your
Life. Wuhan Center for Disease Control & Prevention, 1–120.Ntrol &
Prevention, 1–120.
Nama : Willy
NIM : 170100120
Agama : Buddha
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Kepanitiaan :
Medan, 2020
Peneliti Responden
(Willy) ( )
I. Data Demografi
Berikut ini adalah pertanyaan tentang data diri bapak/ibu, kakak/abang dan
adik sekalian. Jawablah pertanyaan yang telah tersedia dengan jujur dan benar.
1. Nama :
2. Umur :
3. Pekerjaan :
4. Pendidikan Terakhir : SD / SMP / SMA / S1 / S2 / Sederajat
5. Alamat :
Petunjuk Pengisian
b. 1 minggu
c. 3 minggu
4. Cara pencegahan dari COVID-19 adalah
a. Mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker
b. Menggunakan alat pelindung diri seperti di rumah sakit
c. Suntik vaksin
5. Cara penyembuhan COVID-19 adalah
a. Memberikan terapi simptomatis (terapi pada gejala yang muncul)
b. Memberikan antibiotik
c. Tidak perlu diterapi
6. COVID-19 ini dapat menyebar melalui
a. Batuk
b. Makanan
c. Lingkungan yang tidak bersih
7. COVID-19 lebih berbahaya pada
a. Orang >50 tahun dan berkomplikasi
b. Semua orang
c. Anak dan ibu hamil
8. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 kita dapat menggunakan masker
medis (masker yang tidak dapat dicuci kembali) selama
a. Beberapa hari
b. Satu hari saja
c. Satu bulan penuh
9. Selain masker medis, masker yang lebih efektif dalam pencegahan
COVID-19 adalah
a. Masker kain yang dapat di cuci berulang kali dengan benar
b. Masker medis yang dijemur dibawah matahari dapat dipakai berulang
c. Masker kain yang dicuci dengan air saja
10. COVID-19 dapat menyebabkan infeksi berulang pada
a. Semua orang
b. Anak-anak
c. Orang tua
11. Jika kita berpergian keluar rumah salah satu cara upaya pencegahan
penyebaran COVID-19 adalah
a. Menjaga jarak satu sama lain dan menggunakan masker
b. Hanya menggunakan masker
c. Cukup dengan mencuci tangan saja dimanapun berada
12. Waktu yang diperlukan untuk mencuci tangan sekurang-kurangnya selama
a. 10 detik
b. 15 detik
c. 20 detik
13. Cara melepas masker yang benar setelah digunakan adalah
a. Menyentuh bagian depan masker secara langsung
b. Dimulai dari ujung kiri atau kanan tanpa menyentuh bagian depan
masker
c. Menyentuh dari bagian dalam masker seperti anjuran WHO
14. Pada saat bertemu seseorang diluar rumah salah satu cara yang dapat
mencegah penyebaran virus COVID-19 adalah
a. Tidak melakukan kontak langsung seperti bersalaman
b. Memakai masker dan sarung tangan medis
c. Cukup mencuci tangan dirumah setelah berada dari luar rumah
15. Tujuan dari sering mencuci tangan sebagai salah satu upaya pencegahan
penyebaran COVID-19 sangatlah penting dilakukan dan diterapkan dalam
kegiatan sehari-hari agar
a. Tangan lebih bersih dari debu dan kotoran sesuai dan sesuai dengan
anjuran dari WHO
b. Tangan bersih dari bakteri dan virus yang tak terlihat
c. Tidak tahu
Petunjuk Pengisian
Berilah jawaban yang telah tersedia sesuai dengan pendapat anda !
Pilihlah satu jawaban dengan meng-klik pada huruf (S) jika anda “Setuju” dengan
pernyataan tersebut atau meng-klik pada huruf (T) jika anda “Tidak setuju”
dengan pernyataan tersebut
Pilihlah satu jawaban dengan meng-klik pada huruf (S) jika anda “Setuju” dengan
pernyataan tersebut atau meng-klik pada huruf (T) jika anda “Tidak setuju”
pernyataan tersebut
V. Kuisioner Perilaku
Pilihlah satu jawaban dengan meng-klik pada huruf (S) jika anda “Selalu”
melakukan hal yang ada pada pernyataan di kehidupan sehari-hari dan (T) jika
anda “Tidak pernah” melakukan hal yang ada pada pernyataan di kehidupan
sehari-hari
Correlations
P1 Pearson 1 .206 .435 .126 .134 .145 .435 .206 .378 .378 .126 .048 .126 .048 .336 .507*
Correlation
Sig. (2-tailed) .384 .055 .597 .574 .541 .055 .384 .100 .100 .597 .842 .597 .842 .147 .022
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson .206 1 .121 .303 .257 .454 .560 .121 .061 .303 .545 .435 .061 .206 -.015 .569**
* * *
Correlation
Sig. (2-tailed) .384 .612 .195 .274 .044 .010 .612 .800 .195 .013 .055 .800 .384 .951 .009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**
P3 Pearson .435 .121 1 .061 .471 .105 .560 .341 .303 .303 .061 .206 .545 .206 .572 .656**
* * *
Correlation
Sig. (2-tailed) .055 .612 .800 .036 .660 .010 .142 .195 .195 .800 .384 .013 .384 .008 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson .126 .303 .061 1 .000 .192 .303 .061 .467 - .733 .126 .200 .378 .404 .511*
* **
Correlation .067
Sig. (2-tailed) .597 .195 .800 1.00 .416 .195 .800 .038 .780 .000 .597 .398 .100 .077 .021
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson .134 .257 .471 .000 1 .408 .257 .257 .236 .236 .000 .579 .471 .356 .229 .604**
* ** *
Correlation
Sig. (2-tailed) .574 .274 .036 1.00 .074 .274 .274 .317 .317 1.00 .007 .036 .123 .332 .005
0 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson .145 .454 .105 .192 .408 1 .105 .105 .577 .192 .192 .509 - .509 -.140 .489*
* ** * *
Correlation .192
Sig. (2-tailed) .541 .044 .660 .416 .074 .660 .660 .008 .416 .416 .022 .416 .022 .556 .029
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson .435 .560 .560 .303 .257 .105 1 .341 .061 .303 .303 .206 .545 - .279 .656**
* * *
Correlation .023
Sig. (2-tailed) .055 .010 .010 .195 .274 .660 .142 .800 .195 .195 .384 .013 .924 .234 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson .206 .121 .341 .061 .257 .105 .341 1 .061 .545 .061 - .545 .206 .279 .511*
* *
Correlation .023
Sig. (2-tailed) .384 .612 .142 .800 .274 .660 .142 .800 .013 .800 .924 .013 .384 .234 .021
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P9 Pearson .378 .061 .303 .467 .236 .577 .061 .061 1 - .200 .378 - .630 .404 .543*
* ** **
Correlation .067 .067
Sig. (2-tailed) .100 .800 .195 .038 .317 .008 .800 .800 .780 .398 .100 .780 .003 .077 .013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P10 Pearson .378 .303 .303 - .236 .192 .303 .545 - 1 - .126 .200 .378 .081 .479*
*
Correlation .067 .067 .067
Sig. (2-tailed) .100 .195 .195 .780 .317 .416 .195 .013 .780 .780 .597 .398 .100 .735 .032
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P11 Pearson .126 .545 .061 .733 .000 .192 .303 .061 .200 - 1 .126 .200 .126 .404 .479*
* **
Correlation .067
Sig. (2-tailed) .597 .013 .800 .000 1.00 .416 .195 .800 .398 .780 .597 .398 .597 .077 .032
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P12 Pearson .048 .435 .206 .126 .579 .509 .206 - .378 .126 .126 1 - .524 .336 .537*
** * *
Correlation .023 .126
Sig. (2-tailed) .842 .055 .384 .597 .007 .022 .384 .924 .100 .597 .597 .597 .018 .147 .015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P13 Pearson .126 .061 .545 .200 .471 - .545 .545 - .200 .200 - 1 - .404 .479*
* * * *
Correlation .192 .067 .126 .126
Sig. (2-tailed) .597 .800 .013 .398 .036 .416 .013 .013 .780 .398 .398 .597 .597 .077 .032
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P14 Pearson .048 .206 .206 .378 .356 .509 - .206 .630 .378 .126 .524 - 1 .336 .568**
* ** *
Correlation .023 .126
Sig. (2-tailed) .842 .384 .384 .100 .123 .022 .924 .384 .003 .100 .597 .018 .597 .147 .009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P15 Pearson .336 - .572 .404 .229 - .279 .279 .404 .081 .404 .336 .404 .336 1 .597**
**
Correlation .015 .140
Sig. (2-tailed) .147 .951 .008 .077 .332 .556 .234 .234 .077 .735 .077 .147 .077 .147 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**
PTO Pearson .507 .569 .656 .511 .604 .489 .656 .511 .543 .479 .479 .537 .479 .568 .597 1
* ** ** * ** * ** * * * * * * **
TAL Correlation
Sig. (2-tailed) .022 .009 .002 .021 .005 .029 .002 .021 .013 .032 .032 .015 .032 .009 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.831 15
b. persepsi
Correlations
PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 PS6 PS7 PS8 PS9 PS10 PSTOTAL
PS1 Pearson 1 -.105 .341 .206 .157 -.023 .435 .206 .206 .121 .492*
Correlation
Sig. (2-tailed) .660 .142 .384 .508 .924 .055 .384 .384 .612 .028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
PS2 Pearson -.105 1 .157 .491 .375 .218 .218 .218 .218 .419 .579**
Correlation
Sig. (2-tailed) .660 .508 .028 .103 .355 .355 .355 .355 .066 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PS3 Pearson .341 .157 1 .206 .157 .435 -.023 .206 .206 .341 .579**
Correlation
Sig. (2-tailed) .142 .508 .384 .508 .055 .924 .384 .384 .142 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* *
PS4 Pearson .206 .491 .206 1 -.055 .048 .286 .286 .524 .206 .600**
Correlation
Sig. (2-tailed) .384 .028 .384 .819 .842 .222 .222 .018 .384 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**
PS5 Pearson .157 .375 .157 -.055 1 .218 .218 .218 -.327 .681 .476*
Correlation
Sig. (2-tailed) .508 .103 .508 .819 .355 .355 .355 .159 .001 .034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
PS6 Pearson -.023 .218 .435 .048 .218 1 .286 .048 .524 .206 .555*
Correlation
Sig. (2-tailed) .924 .355 .055 .842 .355 .222 .842 .018 .384 .011
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PS7 Pearson .435 .218 -.023 .286 .218 .286 1 .048 .286 -.023 .510*
Correlation
Sig. (2-tailed) .055 .355 .924 .222 .355 .222 .842 .222 .924 .022
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PS8 Pearson .206 .218 .206 .286 .218 .048 .048 1 .048 .206 .465*
Correlation
Sig. (2-tailed) .384 .355 .384 .222 .355 .842 .842 .842 .384 .039
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* *
PS9 Pearson .206 .218 .206 .524 -.327 .524 .286 .048 1 -.023 .510*
Correlation
Sig. (2-tailed) .384 .355 .384 .018 .159 .018 .222 .842 .924 .022
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
PS10 Pearson .121 .419 .341 .206 .681 .206 -.023 .206 -.023 1 .579**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .612 .066 .142 .384 .001 .384 .924 .384 .924 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PST Pearson .492* .579* .579* .600** .476* .555* .510* .465* .510* .579** 1
* *
OTA Correlation
L Sig. (2-tailed) .028 .007 .008 .005 .034 .011 .022 .039 .022 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.721 10
c. Sikap
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 STOTAL
*
S1 Pearson 1 -.250 .375 .000 .840 .157 .063 .000 .063 .289 .449*
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .288 .103 1.000 .000 .508 .794 1.000 .794 .217 .047
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
S2 Pearson -.250 1 .375 .500 -.210 .157 .375 .289 .375 .289 .562**
Correlation
Sig. (2-tailed) .288 .103 .025 .374 .508 .103 .217 .103 .217 .010
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
S3 Pearson .375 .375 1 .250 .490 .157 .063 -.289 .063 .289 .506*
Correlation
Sig. (2-tailed) .103 .103 .288 .028 .508 .794 .217 .794 .217 .023
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
S4 Pearson .000 .500 .250 1 .140 .105 .000 .115 .000 .115 .449*
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.00 .025 .288 .556 .660 1.00 .628 1.00 .628 .047
0 0 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* *
S5 Pearson .840 -.210 .490 .140 1 .279 -.210 .081 -.210 .404 .472*
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .374 .028 .556 .234 .374 .735 .374 .077 .036
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S6 Pearson .157 .157 .157 .105 .279 1 .419 .303 .419 .303 .636**
Correlation
Sig. (2-tailed) .508 .508 .508 .660 .234 .066 .195 .066 .195 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**
S7 Pearson .063 .375 .063 .000 -.210 .419 1 .289 1.00 .000 .562
Correlation 0**
Sig. (2-tailed) .794 .103 .794 1.000 .374 .066 .217 .000 1.00 .010
0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
S8 Pearson .000 .289 -.289 .115 .081 .303 .289 1 .289 .467 .493*
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.00 .217 .217 .628 .735 .195 .217 .217 .038 .027
0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S9 Pearson .063 .375 .063 .000 -.210 .419 1.00 .289 1 .000 .562**
Correlation 0**
Sig. (2-tailed) .794 .103 .794 1.000 .374 .066 .000 .217 1.00 .010
0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
S1 Pearson .289 .289 .289 .115 .404 .303 .000 .467 .000 1 .597**
0 Correlation
Sig. (2-tailed) .217 .217 .217 .628 .077 .195 1.00 .038 1.00 .005
0 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* * * * * * * * * *
ST Pearson .449 .562 .506 .449 .472 .636 .562 .493 .562 .597 1
* * * * *
OT Correlation
AL Sig. (2-tailed) .047 .010 .023 .047 .036 .003 .010 .027 .010 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.712 10
d. Perilaku
Correlations
PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 PR6 PR7 PR8 PR9 PR10 PRTOTAL
* **
PR1 Pearson 1 .000 .577 .061 .200 -.067 .000 .000 .061 .707 .492*
*
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.000 .008 .800 .398 .780 1.00 1.00 .800 .000 .027
0 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PR2 Pearson .000 1 .063 .157 .289 .289 .375 .063 .419 .102 .514*
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.00 .794 .508 .217 .217 .103 .794 .066 .669 .020
0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
PR3 Pearson .577 .063 1 .419 .289 .289 .063 .063 .157 .357 .623**
*
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 .794 .066 .217 .217 .794 .794 .508 .122 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
PR4 Pearson .061 .157 .419 1 .061 .545 .157 .419 .121 .257 .617**
Correlation
Sig. (2-tailed) .800 .508 .066 .800 .013 .508 .066 .612 .274 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
PR5 Pearson .200 .289 .289 .061 1 -.067 .000 .289 .545 .000 .492*
Correlation
Sig. (2-tailed) .398 .217 .217 .800 .780 1.00 .217 .013 1.000 .027
0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PR6 Pearson -.067 .289 .289 .545* -.067 1 .289 .289 .061 .000 .492*
Correlation
Sig. (2-tailed) .780 .217 .217 .013 .780 .217 .217 .800 1.000 .027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PR7 Pearson .000 .375 .063 .157 .000 .289 1 .063 .419 .102 .459*
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.00 .103 .794 .508 1.00 .217 .794 .066 .669 .042
0 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PR8 Pearson .000 .063 .063 .419 .289 .289 .063 1 .157 .102 .459*
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.00 .794 .794 .066 .217 .217 .794 .508 .669 .042
0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
PR9 Pearson .061 .419 .157 .121 .545 .061 .419 .157 1 .043 .571**
Correlation
Sig. (2-tailed) .800 .066 .508 .612 .013 .800 .066 .508 .858 .009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PR1 Pearson .707* .102 .357 .257 .000 .000 .102 .102 .043 1 .527*
*
0 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .669 .122 .274 1.00 1.00 .669 .669 .858 .017
0 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* * * * * * * * * *
PRT Pearson .492 .514 .623 .617 .492 .492 .459 .459 .571 .527 1
* * *
OTA Correlation
L Sig. (2-tailed) .027 .020 .003 .004 .027 .027 .042 .042 .009 .017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.708 10
Statistics
Pendidikan Sumber
Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Terakhir Informasi
N Valid 106 106 106 106 106
Missing 0 0 0 0 0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18 – 25 77 72.6 72.6 72.6
26 – 35 7 6.6 6.6 79.2
36 - 45 13 12.3 12.3 91.5
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki - laki 51 48.1 48.1 48.1
Perempuan 55 51.9 51.9 100.0
Total 106 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Guru 5 4.7 4.7 4.7
Pelajar/Mahasiswa 35 33.0 33.0 37.7
Wiraswasta 12 11.3 11.3 49.1
Pegawai Swasta 17 16.0 16.0 65.1
Ibu rumah tangga 9 8.5 8.5 73.6
Tidak Bekerja 3 2.8 2.8 76.4
Lain - lain 25 23.6 23.6 100.0
Total 106 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 6 5.7 5.7 5.7
SMA 40 37.7 37.7 43.4
S1 60 56.6 56.6 100.0
Total 106 100.0 100.0
Sumber Informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Media Cetak 3 2.8 2.8 2.8
Media Elektronik 48 45.3 45.3 48.1
Teman 4 3.8 3.8 51.9
Tenaga Kesehatan 2 1.9 1.9 53.8
Lebih dari satu sumber 49 46.2 46.2 100.0
Total 106 100.0 100.0
Statistics
PENGETAHUA
N PERSEPSI SIKAP PERILAKU
N Valid 106 106 106 106
Missing 0 0 0 0
PENGETAHUAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 81 76.4 76.4 76.4
Cukup 22 20.8 20.8 97.2
Kurang 3 2.8 2.8 100.0
Total 106 100.0 100.0
PERSEPSI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 76 71.7 71.7 71.7
Cukup 26 24.5 24.5 96.2
Kurang 4 3.8 3.8 100.0
Total 106 100.0 100.0
SIKAP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 80 75.5 75.5 75.5
Cukup 24 22.6 22.6 98.1
Kurang 2 1.9 1.9 100.0
Total 106 100.0 100.0
PERILAKU
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Baik 82 77.4 77.4 77.4
Baik 21 19.8 19.8 97.2
Cukup 3 2.8 2.8 100.0
Total 106 100.0 100.0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 18.609 4 .001
Likelihood Ratio 16.321 4 .003
Linear-by-Linear Association 11.882 1 .001
N of Valid Cases 106
a. 6 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .08.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 12.011 1 .001
b
Continuity Correction 10.191 1 .001
Likelihood Ratio 10.827 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .001
Linear-by-Linear Association 11.898 1 .001
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.66.
b. Persepsi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PERSEPSI * PERILAKU 106 100.0% 0 0.0% 106 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 15.209 4 .004
Likelihood Ratio 12.217 4 .016
Linear-by-Linear Association 11.276 1 .001
N of Valid Cases 106
a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .11.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 7.198 1 .007
Continuity Correctionb 5.882 1 .015
Likelihood Ratio 6.723 1 .010
Fisher's Exact Test .011 .009
Linear-by-Linear Association 7.130 1 .008
N of Valid Cases 106
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.79.
b. Computed only for a 2x2 table
c. Sikap
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
SIKAP * PERILAKU 106 100.0% 0 0.0% 106 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 38.611a 4 .000
Likelihood Ratio 35.243 4 .000
Linear-by-Linear Association 31.419 1 .000
N of Valid Cases 106
a. 6 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .06.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 35.934a 1 .000
b
Continuity Correction 32.773 1 .000
Likelihood Ratio 32.384 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 35.595 1 .000