SKRIPSI
Oleh :
ADILA DZAKIYYATU SYIFA
170100021
SKRIPSI
Oleh :
ADILA DZAKIYYATU SYIFA
170100021
Terima kasih juga saya sampaikan atas segala bantuan dan dukungan yang
telah diberikan dalam perihal kelancaran proses penyelesaian skripsi ini
diantaranya:
1. Kedua orang tua saya, atas segala doa, kasih sayang dan upaya mereka
dalam membantu terselesaikannya skripsi ini.
2. Dr.dr. Aldi Syafruddin Rambe, Sp.S(K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Dr.dr. Johny Marpaung, M.Ked(OG), Sp.OG(K), selaku Dosen
Pembimbing yang telah membantu saya dalam penyusunan skripsi hingga
terselesaikan.
4. Dr. Med. dr. Yahwardiah Siregar dan Dr. Dudy Aldiansyah, M.Ked.,
Sp.OG, selaku Dosen Penguji saya. Terima kasih atas segala tuntunan,
masukan dan berbagai kritik yang membangun dalam memperbaiki segala
kekurangan saya.
5. Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan
2019-2020 yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian saya.
6. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
1.3.1. Tujuan Umum .................................................................................. 3
1.3.2. Tujuan Khusus ................................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3
ii
LAMPIRAN .......................................................................................................31
iii
iv
vi
Latar Belakang. Dismenore adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan nyeri rahim
selama menstruasi. Dismenore merupakan masalah ginekologis yang paling umum dialami
wanita baik wanita dewasa maupun remaja. Non-Steroidal Anti-Infammatory Drugs (NSAIDs)
merupakan obat yang digunakan dalam pengobatan nyeri dan inflamasi. Non Steroid Anti-
Inflammatory Drugs (NSAIDs) adalah terapi awal yang paling baik untuk penanganan
dismenore.
Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proporsi mahasiswi yang menggunakan Non
Steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) dalam keadaan dismenore di Fakultas
Kedokteran, Universitas Sumatera Utara Medan tahun 2020.
Metode. Menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain potong lintang (cross-
sectional study).
Hasil. Dari 74 responden yang mengisi kuesioner, 33 responden menggunakan Non Steroid
Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) dalam mengatasi dismenore. Adapun intensitas nyeri
sebelum menggunakan NSAIDs yaitu sebanyak 26 responden merasakan nyeri berat dan 7
responden merasakan nyeri sedang, sedangkan intensitas nyeri sesudah menggunakan NSAIDs
adalah sebanyak 29 responden merasakan nyeri yang ringan dan 4 responden merasakan nyeri
sedang.
Kesimpulan. Sesuai data dapat dilihat bahwa NSAIDs adalah efektif karena kejadian dismenore
menurun dengan penggunaan NSAIDs bagi responden.
Kata kunci : Dismenore, NSAIDs, Mahasiswi Kedokteran
ABSTRACT
Objective: This study was conducted to determine the proportion of female students who use NSAIDs
in a state of dysmenorrhea at the Faculty of Medicine, University of North Sumatera, Medan in 2020.
Result: Of the 74 respondents filling out questionnaires, 33 of those asked to use NSAIDs on
dysmenorrhea(44,59%). As for the intensity of pain before using NSAIDs, as many as 26
respondents(78,79%) felt heavy pain and 7 respondents(21,21%) felt moderate pain, while the
intensity of pain following NSAIDs said was that 29 of those felt mild pain (87,88%) and 4 of those
felt moderate pain(12,12%).
Conclusion: According to the data can be seen that nsaid is effective because dysmenorrhea events
decline with the use of NSAIDs for respondents.
vii
PENDAHULUAN
Untuk mengetahui gejala penyerta saat dismenore dam tatalaksana apa saja yang
digunakan dalam mengatasi dismenore pada mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara angkatan 2019-2020.
1. Bagi Peneliti
Dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai efektivitas penggunaan
NSAIDs dalam penanganan dismenore.
2. Bagi Akademik
Dapat digunakan sebagai bahan bacaan atau sumber informasi untuk melakukan
penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MENSTRUASI
2.1.1 Pengertian
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium. Menstruasi pada waktu pertama kali
disebut menarche, biasanya terjadi pada masa pubertas yaitu usia 10-16 tahun,
tergantung pada berbagai faktor seperti keturunan, keadaan gizi dan kesehatan
umum (Sarwono, 2011). Panjang daur ulang bervariasi pada satu wanita selama
saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung
pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi dan nutrisi wanita tersebut
(Guyton & Hall, 2008).
Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya akan
membentuk siklus menstruasi. Siklus menstruasi biasanya berkisar sekitar 25
sampai 36 hari. Hanya 10% sampai 15% dari perempuan memiliki siklus yang
tepat 28 hari (Peter, 2007). Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari
ke-1. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid.
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari
setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus.
Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi, pada umumnya lamanya 4
sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dianggap normal (Heffner,
2008). Darah menstruasi biasanya tidak membeku. Jumlah kehilangan darah tiap
siklus berkisar 60-80 ml. Kira-kira tiga per empat darah ini hilang dalam dua hari
pertama (Benson, 2009).
Menstruasi merupakan suatu siklus discharge fisiologik darah dan jaringan
mukosa melalui vagina dari uterus yang tidak hamil, di bawah kendali hormonal
dan berulang secara normal, biasanya interval sekitar empat minggu, tanpa adanya
kehamilan selama periode reproduktif pubertas sampai menopause pada wanita
(Dorland, 2005).
1. Fase Folikular
Fase ini dimulai pada hari pertama perdarahan haid (hari 1). Tetapi perkara
utama dalam fase ini adalah pengembangan folikel dalam ovarium. Pada awal fase
folikular, lapisan rahim (endometrium) tebal dengan cairan dan nutrisi untuk
mempersiapkan datangnya embrio. Jika tidak ada telur telah dibuahi, tingkat
2.2 DISMENORE
2.2.1 Pengertian
Dismenore adalah suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Nyeri haid ini timbul
akibat kontraksi disritmik miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala
mulai dari nyeri yang ringan sampai berat pada perut bagian bawah, bokong, dan
nyeri spasmodik pada sisi medial paha (Anisa, 2015). Dismenore adalah nyeri
selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus (Nelwati, 2005).
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Farmakodinamik :
Indikasi :
Aspirin telah digunakan untuk mencegah komplikasi dari penyakit cacing hari
(tromboemboli). Walaupun tidak ada bukti meyakinkan bahwa ada keuntungan
klinis dari pengobatan ini. Beberapa bukti menunjukkan bahwa aspirin mungkin
kontraindikasi dalam penyakit cacing hati. (Papich, 2016)
20
21
Farmakokinetik
Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimum dalam
plasma dicapai setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam.
Sembilan puluh persen ibuprofen terikat pada protein plasma. Onset sekitar 30
menit. Durasi ibuprofen berkisar antara 6-8 jam.
Absorpsi jika diberikan secara oral mencapai 85%. Metabolit utama
merupakan hasil hidroksilasi dan karboksilasi dimetabolisme dihati untuk dua
metabolit utama aktif yang dengan cepat dan lengkap dikeluarkan oleh ginjal.
Ekskresinya berlangsung cepat dan lengkap. Kira-kira 90% dari dosis yang
diabsorpsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau konyugata (1%
sebagai obat bebas), beberapa juga diekskresi melalui feses. Ibuprofen masuk ke
ruang synovial dengan lambat. Konsentrasinya lebih tinggi di ruang synovial
dibandingkan diplasma.
Indikasi
Efek analgesik dan antiinflamasi ibuprofen dapat digunakan untuk
meringankan gejala-gejala penyakit rematik tulang, sendi, gejala arthritis,
osteoarthritis, dan non-sendi. Juga dapat digunakan untuk meringankan gejala-
gejala akibat trauma otot dan tulang atau sendi (trauma muskuloskeletal).
22
Efek samping pada sistem kardiovaskular antara lain edema perifer, retensi air,
dan perburukan CHF. Pada sistem saraf pusat antara lain dizzines, mengantuk,
23
Hampir sama dengan jenis OAINS lain, ibuprofen juga dapat meningkatkan
risiko palpitasi, ventrikular aritmia dan infark miokard (serangan jantung),
khususnya di antara mereka yang menggunakan dosis tinggi dalam jangka waktu
lama. Studi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa kebiasaan menggunakan
OAINS dikaitkan dengan peningkatan gangguan pendengaran.
Penggunaan pada paten duktus arteriosus saat neonatal dengan masa gestasi
kurang dari 30 minggu dapat mengakibatkan peningkatan hiperbilirubinemia pada
neonatal, karena dapat menggeser kedudukan bilirubin dari albumin, sehingga
dapat mengakibatkan kerniikterus dan ensefalopati. Namun hal ini, dapat
dikurangi dengan cara pemberian bersama dengan indometasin.
Efek samping yang umum ditemukan antara lain sembelit, epistaksis, sakit
kepala, pusing, ruam, retensi garam dan cairan mual, kenaikkan enzim
hati,dispepsia, ulserasi gastrointestinal atau perdarahan, diare, dan hipertensi.
Ibuprofen dapat menghambat aliran darah renal, GFR, dan transprtasi ion tubular.
Prostaglandin juga mengatur aliran darah ginjal sebagai fungsional dari antagonis
angiotensin II dan norepinefrin. Jika pengeluaran dua zat tersebut meningkat
(misalnya, dalam hipovolemia), inhibisi produksi PG mungkin mengakibatkan
berkurangnya aliran darah ginjal dan kerusakan ginjal. Namun, efek samping yang
terkait dengan ginjal jarang terjadi pada dosis ibuprofen yang ditentukan. Waktu
paruh yang pendek pada ibuprofen terkait dengan menurunnya resiko efek ginjal
daripada OAINS lain dengan waktu paruh yang panjang.
24
Posologi : Ibuprofen dosis rendah (200 mg dan 400 mg) banyak tersedia.
Ibuprofen memiliki durasi tergantung dosis yaitu sekitar 4-8 jam, yang lebih lama
dari yang disarankan dari waktu paruh. Dosis yang dianjurkan bervariasi
tergantung massa tubuh dan indikasi. Umumnya, dosis oral 200-400 mg (5 10 mg
/ kg BB pada anak-anak) setiap 4-6 jam, dapat ditambahkan sampai dosis harian
800-1200 mg. Jumlah maksimum ibuprofen untuk orang dewasa adalah 800
miligram per dosis atau 3200 mg per hari (4 dosis maksimum). Dosis Ibuprofen 5-
10 mg/kgBB dengan interval pemberian 4-6 jam, mereduksi demam 15% lebih
cepat dibandingkan parasetamol dosis 10-15 mg/kgBB.
25
3. Asam Mefenamat
Asam mefenamat merupakan derivat asam fenamat.
Mekanisme Kerja
Asam mefenamat mengikat reseptor prostaglandin sintetase COX-1 dan COX-
2 sehingga menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin berperan sebagai
mediator utama peradangan, oleh karena dihambat maka nyeri akan berkurang
atau hilang.
26
27
Farmakodinamik
Ketorolak merupakan agen antiinflamasi dengan analgesik dan antipiretik
dengan menghambat sintesis prostaglandin .
Ketorolak sebagai analgesik yang bekerja perifer karena tidak memiliki efek
penenang atau sifat anxiolytic.Aktivitas biologis ketorolak trometamin dikaitkan
dengan bentuk-S.
Farmakokinetik
Ketorolak diabsorbsi dengan cepat baik diberikan secara oral maupun
intramuskular, mencapai konsentrasi puncak plasma dalam 30 sampai 50 menit.
Ketorolak terikat pada protein plasma, obat ini diekskresi dengan waktu paruh
eliminasi 4 sampai 6 jam. Sekitar 90% kerorolak diekskresikan dalam urin, sekitar
10% diekskresi dalam bentuk tidak berubah, dan sisanya sebagai konjugat yang
28
Sediaan-Dosis-Cara Pemberian
29
30
Dismenore
Jenis-jenis NSAID:
- Asam Mefenamat
- Ibuprofen
- Ketorolak
- Aspirin
31
METODE PENELITIAN
32
n=
Keterangan:
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
= nilai Z pada derajat kemaknaan
p = proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi
N = jumlah populasi (jumlah mahasiswi FK USU stambuk 2019 dan 2020)
d = limit dari error atau presisi absolut
Maka besar sampel adalah:
n=
= 74 orang
33
34
35
Stambuk n %
2019 37 50
2020 37 50
Total 74 100
Usia Menarche n %
<10 3 4,06
10-13 55 74,32
>13 16 21,62
Total 74 100
Siklus Menstruasi n %
Teratur 51 68,91
Tidak Teratur 23 31,08
Total 74 100
36
Durasi Menstruasi n %
< 3 hari 1 1,35
3-5 hari 40 54,05
> 5 hari 33 44,60
Total 74 100
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi nyeri yang dialami responden sama setiap bulan
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi lokasi nyeri yang paling dirasakan responden
Lokasi Nyeri n %
Perut Bawah 64 86,49
Perut Atas 1 1,35
Kurang Tahu 9 12,16
Total 74 100
37
Timbul Gejala n %
Tambahan
Selalu 20 27,03
Kadang-kadang 54 72,97
Total 74 100
Penggunaan NSAIDs n %
Ya 33 44,59
Tidak 41 55,41
Total 74 100
Tabel 4.12 distribusi frekuensi tindakan yang dilakukan untuk menangani dismenore tanpa
NSAIDs
38
Jenis NSAIDs n %
Ibuprofen 11 14,87
Aspirin 0 0
Parasetamol 11 14,87
Naproxen 0 0
Asam Mefenamat 11 14,87
Tidak Menggunakan 41 55,39
Total 74 100
Intensitas Nyeri n %
Sebelum Menggunakan
NSAIDs
Nyeri Ringan 0 0
Nyeri Sedang 7 21,21
Nyeri Berat 26 78,79
Total 33 100
4.2 Pembahasan
Dismenore adalah nyeri selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot
uterus. Pada penelitian ini, 6,76% responden menderita nyeri berat, 59,46%
responden menderita nyeri sedang dan 33,78% responden menderita nyeri ringan.
Pada penelitian ini, gejala tambahan yang paling sering adalah moods swings
sebanyak 72,97% kemudian sakit kepala sebanyak 31,08% dan nyeri payudara
sebanyak 20,27%.
39
40
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
41
42
43
44
NIM : 170100021
Agama : Islam
45
PERNYATAAN
Proporsi Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Angkatan 2019-2020 Yang Menggunakan NSAIDs (Non Steroid Anti
Inflammation Drugs) Dalam Keadaan Dismenore
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter
pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan
karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu,
penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademikyang penulis
sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
46
LEMBAR PENJELASAN
Nama saya adalah Adila Dzakiyyatu Syifa, mahasiswa semester VII Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan penelitian untuk
mengetahui proporsi penggunaan NSAID dalam mengatasi dismenore pada
mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2019-2020.
Dismenore adalah nyeri selama menstruasi akibat kontraksi disritmik
miometrium.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi
penggunaan NSAID dalam mengatasi dismenore pada mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2019-2020. Manfaat apabila
penelitian ini berhasil dibuktikan, yaitu dapat memperoleh pengetahuan dan
wawasan mengenai efektivitas penggunaan NSAIDs dalam penanganan
dismenore. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan anda untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini dengan sukarela dan tanpa paksaan. Saya akan memberikan
anda beberapa pertanyaan yang harus anda isi pada lembar kuesioner yang saya
berikan. Identitas anda sebagai partisipan akan dirahasiakan dan hasil pengukuran
yang didapat hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini,
anda tidak akan dikenakan biaya apapun. Setelah memahami berbagai hal yang
menyangkut penelitian ini diharapkan anda bersedia mengisi lembar persetujuan
yang telah saya siapkan.
Terima kasih saya ucapkan kepada anda yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini.
Keikutsertaan anda dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang
berguna bagi ilmu
pengetahuan.
Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan dan kesediaan Anda
menjadi
partisipan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Medan, 2020
Peneliti
47
(INFORMED CONSENT)
Nama : ______
Usia : ______
No. Hp : ______
Email : ______
Alamat : ______
Dengan pernyataan persetujuan ini saya perbuat dengan penuh kesadaran dan
tanpa paksaan.
Medan, 2020
Yang membuat pernyataan
(.......................................)
48
Petunjuk Pengisian :
Isilah data sesuai item yang diminta dibawah ini dan bulatkan jawaban pada setiap
pertanyaan yang tersedia jika pilihan tersebut menjadi jawaban anda!
A. Data Demografi
Nama : ……………………………………………………………………..
NIM :….…………………………………………………………………..
49
13. Skor nyeri sewaktu haid, sebelum menggunakan NSAID. (Lingkari nomor 0-
10 menurut tingkat nyeri anda)
50
51
TABEL FREKUENSI
Stambuk Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
52
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
53
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
54
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Nyeri payudara
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sakit Kepala
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
55
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lainnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
56
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
11. Jika jawaban anda tidak di soal 10, apakah anda melakukan perkara
dibawah untuk menangani dismenore ? (jawaban boleh lebih dari satu)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kompres hangat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Istirahat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
57
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pijat perut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Suplemen makanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lainnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
58
12. Jika jawaban anda ya di soal 10, jenis NSAID yang anda digunakan adalah ?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
15. Skor nyeri sewaktu haid, sebelum menggunakan NSAID. (Lingkari nomor 0-10
menurut tingkat nyeri anda)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
16. Skor nyeri semasa haid, setelah menggunakan NSAID. (Lingkari nomor 0-10
menurut tingkat nyeri anda)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
59
60
63
64