PERIODE 2017/2018
Oleh :
EVA JULIANA PANJAITAN
20140811014048
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2018
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA LANSIA PENDERITA
Oleh :
EVA JULIANA PANJAITAN
20140811014048
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2018
i
HALAMAN PERSEMBAHAN
“I know that You can do all things and that no purpose of Yours can be thwarted”
Job 42:2
hikmat dan keberanian hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini bisa
terselesaikan.
3. Orang tua saya Bustaman Panjaitan (Alm) dan Paulina Kato (Alma), serta
4. Mama saya Iriani Kato serta adik-adik saya yaitu Eci Nia A. Panjaitan,
memberi dukungan dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
Lansia Waena”.
dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
Universitas Cenderawasih.
6. Panitia ujian Karya Tulis Ilmiah dan para Dosen Penguji atas segala kritik
iv
9. Teman-teman angkatan 13 yang selalu memberikan motivasi dalam
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN................................................................................ xi
ABSTRAK..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Hipertensi............................................................................. 6
2.1.2 Etiologi....................................................................... 7
2.1.4 Gejala.......................................................................... 11
2.1.5 Patogenesis................................................................. 11
vi
2.1.6 Diagnosis.................................................................... 16
2.1.7 Pencegahan................................................................. 19
2.1.8 Penatalaksanaan.......................................................... 20
2.2 Lansia................................................................................... 22
2.2.1 Definisi........................................................................ 22
3.6.1 Validitas.................................................................... 28
3.6.2 Reliabilitas................................................................ 29
vii
4.2.3 Berdasarkan Riwayat Hipertensi.............................. 33
4.3 Pembahasan.......................................................................... 38
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................... 48
5.2 Saran..................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 50
LAMPIRAN................................................................................................... 53
viii
DAFTAR TABEL
Jenis Kelamin................................................................................... 33
Riwayat Hipertensi........................................................................... 33
Konsumsi Garam.............................................................................. 35
Konsumsi Alkohol........................................................................... 36
Aktivitas Fisik.................................................................................. 36
Tingkat Stress................................................................................... 37
Riwayat merokok............................................................................. 38
ix
DAFTAR GAMBAR
(Sistem RAA)................................................................................... 15
x
DAFTAR SINGKATAN
BB : Beta Blocker
CA : Calsium Antagonist
CJ : Curah Jantung
CO : Cardiac Output
KB : Keluarga Berencana
NE : Nor Epinefrin
xi
RAA : Renin Angiostensin Aldosteron
TD : Tekanan Darah
USG : Ultrasonografi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Jayapura....................................................................................... 54
Lampiran 4 Kuesioner..................................................................................... 56
Lansia Waena.............................................................................. 64
xiii
ABSTRAK
Eva Juliana Panjaitan1, dr. Ferdinand M. Djawa, Sp. PA2, dr. Reno D. Rumbino3
Latar Belakang : Hipertensi disebabkan oleh faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi (umur, jenis kelamin, ras, riwayat hipertensi) dan dapat dimodifikasi
(aktivitas fisik, konsumsi garam, alkohol, merokok, obesitas, stress). Lansia
berisiko untuk menderita hipertensi karena adanya faktor usia, namun dapat
dikontrol dengan mengubah faktor risiko penyebab hipertensi lainnya.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada 30 lansia penderita
hipertensi di Posyandu Lansia Waena
Hasil : Gambaran faktor risiko dari 30 orang lansia berdasarkan usia, terbanyak
pada usia ≥60 tahun sebanyak 24 orang (67,06%), berdasarkan jenis kelamin
terbanyak yaitu perempuan sebanyak 20 orang (66,67%), berdasarkan riwayat
hipertensi terbanyak yaitu lansia dengan riwayat hipertensi sebanyak 17 orang
(56,67%), berdasarkan suku terbanyak yaitu suku non papua sebanyak 18 orang
(60%), berdasarkan nilai IMT terbanyak yaitu lansia dengan berat badan lebih &
obesitas sebanyak 15 orang (50%), berdasarkan konsumsi garam yaitu konsumsi
dalam jumlah normal sebanyak 16 orang (53,33%), bedasarkan konsumsi alkohol
terbanyak yaitu yang tidak mengonsumsi sebanyak 28 orang (93,33%),
berdasarkan aktivitas fisik terbanyak yaitu aktivitas fisik yang kurang sebanyak 23
orang (76,67%), berdasarkan tingkat stress terbanyak yaitu lansia dengan stress
rendah sebanyak 15 orang (50%), serta berdasarkan riwayat merokok terbanyak
yaitu lansia yang tidak merokok sebanyak 28 orang (93,33%).
Kata Kunci : Hipertensi, Lansia, Faktor Risiko Hipertensi.
xiv
ABSTRACT
Eva Juliana Panjaitan1, dr. Ferdinand M. Djawa, Sp. PA2, dr. Reno D. Rumbino3
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah kondisi kronik yang umum terjadi pada usia tua
dari pembuluh darah yang mengalami perubahan struktur dan fungsi dari sel
untuk diagnosis sesuai dengan JNC VII 2003, yaitu hasil pengukuran tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg
kematian karena penyakit jantung dan 51% stroke (WHO, 2013: 9). Laporan
menyatakan sekitar satu milyar orang dewasa (lebih dari seperempat populasi
meningkat hingga 1,56 milyar pada tahun 2025. Prevalensi dari hipertensi
meningkat tajam pada negara berkembang dan salah satu penyebab kematian
tetapi juga terdapat pada negara maju. Sistem kesehatan yang kurang, jumlah
1
2
penduduk yang tidak terdiagnosis, tidak dikontrol dan diobati juga masih
tinggi pada negara miskin dan berkembang dibandingkan dengan negara maju
tahun 2007 menjadi 25,8% pada tahun 2013 (Kemenkes, 2013: 5). Menurut
laporan JNC7, gaya hidup dan diet yang sehat menjadi metode penting untuk
obatan (Yao Lu, 2015: 606). Menurut Kemenkes 2013, prevalensi hipertensi
di Papua yaitu 16,8% dari populasi usia ≥18 tahun. Prevalensi hipertensi pada
berdasarkan peningkatan umur, kelompok umur 15-24 tahun 8,7%, umur 25-
34 tahun 14,7%, umur 35-44 tahun 24,8%, umur 45-54 tahun 14,8%, umur
55-64 tahun 20,7%, umur 65-74 tahun 57,6% dan umur 75 tahun keatas yaitu
umur dan gaya hidup seperti diet yang tidak sehat, alkohol, kurangnya
aktivitas fisik, kelebihan berat badan dan stress (WHO, 2013: 18-19).
Terdapat dua kategori faktor risiko hipertensi yaitu faktor risiko yang tidak
serta faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti aktivitas fisik yang kurang,
3
obesitas, diet tinggi kalori dan sodium serta konsumsi alkohol. Penggunaan
sodium setiap hari dan obesitas merupakan dua faktor risiko yang penting,
2015: 52).
terhadap faktor risiko. Dalam waktu 5 tahun, banyak hal positif yang berubah
merokok (WHO, 2013: 14). Oleh karena itu untuk mengurangi angka
kejadian hipertensi pada lansia maka perlu deteksi awal faktor-faktor risiko
ini, adalah :
1. Masyarakat
2. Instansi Kesehatan
hipertensi.
3. Peneliti lain
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan data untuk melakukan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
(IDH). Ada juga yang disebut white coat hypertension yaitu tekanan
baik diukur di klinik maupun luar klinik, termasuk di rumah dan juga
mencapai target normal meskipun sudah mendapat tiga kelas obat anti
6
7
Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Sistolik
Diastolik
Darah (mmHg)
(mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Tahap 1 140-159 90-99
Tahap 2 ≥160 ≥100
JNC 7 : The Seventh Report of the Joint National Committe on
Prevention, Detection Evaluation and Treatment of High Blood
Pressure
2.1.2 Etiologi
I. Hipertensi Primer
2016:2269-2271).
8
1. Umur
2. Jenis Kelamin
perbedaan tekanan darah antara pria dan wanita. Akan tetapi, mulai
tinggi. Perbedaan ini lebih jelas pada orang dewasa muda dan
3. Riwayat Hipertensi
4. Suku
darah yang lebih tinggi dibandingkan orang Afrika hitam. Hal ini
5. Obesitas
bekerja lebih baik menjaga gula darah tetap normal. Namun, sel
6. Konsumsi Garam
53-54).
7. Alkohol
8. Aktivitas Fisik
dibanding dengan orang yang lebih aktif dan bugar (Gray, 2008:
28).
9. Stress
2010: 57).
11
10.Merokok
2.1.4 Gejala
2.1.5 Patogenesis
antara cardiac output (CO) atau curah jantung (CJ) dan TPR (Total
beberapa faktor.
2264).
Preload
Kontraktilitas
denyut jantung Vasokonstriksi
Volume cairan
sistem saraf simpatis yang mana saraf ini akan menstimulasi saraf
Aktivasi
Sistem Simpatis
Kadar katekolamin
RAA.
15
Na+ dan H2O, serta ekskresi K+ dan Mg+ (Yugiantoro, 2016: 2265).
Retensi Na+
Retensi H2O
Stimulasi Aktivasi Vasokontriksi Ekskresi K+
Faktor simpatis otot polos Ekskresi Mg2+
Pertumbuhan vaskular
2.1.6 Diagnosis
Anamnesis
3. Faktor-faktor risiko
Pemeriksaan Fisik
atas arteri brakhialis dan sisi bawah manset ± 2,5 cm diatas fossa
antecubiti.
sekali saja. Normal antara kanan dan kiri terdapat perbedaan 5-10
rendah.
tidak berubah dan TDD sedikit meningkat. Bila saat berdiri TDS
postural.
Pemeriksaan Penunjang
2016: 2271-2272).
2.1.7 Pencegahan
yang kaya serat, protein yang berasal dari tanaman, olahraga teratur,
kisaran BMI 18,5 - 24,9 kg/m2, mengusahakan lingkar perut pada laki-
2.1.8 Penatalaksanaan
pilihan pertama.
Belum mencapai
tekanan darah target
2.2 Lansia
2.2.1 Definisi
23
pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-59 tahun, usia lanjut
(elderly) antara 60-74 tahun, usia tua (old) antara 75-90 tahun dan usia
menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok lansia dini yaitu usia 45-59
lansia risiko tinggi yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun
(Kemenkes 2016).
Baik pria maupun wanita yang berusia diatas 60 tahun, 50% dari
mereka akan terkena hipertensi sistolik terisolasi (TD sistolik 160 mmHg dan
sesuai usia, maka pasien usia lanjut dengan hipertensi lebih memerlukan
terapi dibandingkan pasien hipertensi pada usia yang lebih muda. Dengan
24
Lansia Hipertensi
METODE PENELITIAN
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya (Sastroasmoro et al, 2011:
106-108).
25
26
(>20 batang
per hari)
1. Perokok
sedang (11-20
batang per
hari)
2. Perokok
ringan (≤ 10
gulungan
batang per
tembakau yang
hari)
dibungkus
3. Bukan
dengan kertas
perokok (tidak
yang sudah
pernah sama
menjadi suatu
sekali
kebiasaan
merokok,
pernah
merokok
dahulu dan
berhenti ≥6
bulan)
(Nurkhalida,
2003)
populasi yang dipiliih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili
orang, dan sampel pada penelitian ini sama dengan populasi yaitu 30 lansia
Maret 2018.
28
Pada penelitian ini cara pengambilan sampel yang dilakukan yaitu total
3.6.1 Validitas
r =n ¿ ¿
Keterangan :
r = koefisien korelasi
X = variabel bebas
Y = variabel terikat
Jika koefisien korelasi r bernilai positif dan lebih besar dari r tabel
valid atau sah. Sebaliknya jika bernilai negatif, atau positif namun
lebih kecil dari nilai r table (r hasil < r tabel), maka butir pertanyaan
3.6.2 Reliabilitas
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
r=
k
k−1
1
∑
(Si 2
Si 2 )
Keterangan :
r = koefisien reliabilitas
hasil pengujian setiap item pertanyaan lebih dari r tabel ( r hasil > r
tabel 0,6). Uji reliabilitas pada kuesioner ini didapatkan r hasil (0,850)
kuesioner
mendapat gambaran.
rangkaian aturan untuk penelitian pada manusia, yang kini dikenal sebagai
maupun non terapeutik. Para editor jurnal kedokteran diimbau untuk tidak
tidak dapat memberi persetujuan misalnya bayi, anak, atau pasien yang tidak
sadar; untuk itu keluarga diminta persetujuannya; (2) bila penelitian semata-
31
mata menggunakan rekam medis; (3) bila bahan penelitian berupa jaringan
yang telah diawetkan dan tidak dapat dilacak subyeknya. Namun pada semua
positif bagi pasien lain atau bagi masyarakat luas (Sastroasmoro, 2011: 385).
32
BAB IV
32
33
berikut.
orang (40%).
terbanyak diderita oleh lansia dengan berat badan lebih dan obesitas
berikut.
berikut.
4 orang (13,33%) serta dengan aktivitas fisik yang baik sebanyak 3 orang
(10%).
orang (40%), serta lansia dengan tingkat stress tinggi sebanyak 3 orang
(10%).
38
berikut.
4.3 Pembahasan
presentasi hipertensi pada usia 25-34 tahun (6,9%), diikuti usia 35-44
tahun (7,4%) dan kemudian pada usia 45-54 tahun (7,8%). Hal ini
dinding arteri akibat penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga
Alemseged, 2015).
untuk menderita penyakit hipertensi. Hal ini disebabkan adanya gen yang
12 orang (40%).
Berdasarkan penelitian Sarni Rante Allo Bela et al, suku non Papua
berisiko 1,9 kali terkena hipertensi stage 2 dibandingkan suku asli Papua.
Hal ini didasarkan dari segi budaya mengenai pola makan. Pengaruh
41
Pada penelitian ini gambaran hipertensi yang lebih banyak pada suku
non Papua. Hal ini dapat disebabkan berbagai faktor, salah satunya lansia
yang berkunjung pada Posyandu Lansia pada waktu itu mayoritas suku
non Papua.
terbanyak diderita oleh lansia dengan berat badan lebih dan obesitas
Hal ini sesuai dengan penelitian Shihab et al, tekanan darah sistolik
pada IMT normal 115 mmHg (8,5%), pada overweight 119 mmHg
(10,6%) dan obesitas 127 mmHg (14,6%), dan tekanan diastolik pada
atau lebih gelas alkohol (lebih dari 50 g) per hari adalah 3-4 kali lebih
tinggi dari yang tidak meminum alkohol. Lebih dari 4 gelas konsumsi
alkohol per hari dapat meningkatkan tekanan darah sistolik 5-6 mmHg
sedangkan diastolik 2-4 mmHg (Mousa, 2005). Aktivasi dari sistem saraf
2011).
hipertensi lebih banyak pada lansia yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal
resiko lain selain konsumsi alkohol. Selain itu lansia penderita hipertensi
fisik 4 orang (13,33%) serta dengan aktivitas fisik yang baik sebanyak 3
orang (10%).
untuk sistolik dan 7,6 mmHg untuk diastolik (Kokkinos et al, 2009).
lemak (Liu et al, 2017). Hasil penelitian sesuai dengan teori dimana
fisik.
orang (40%), serta lansia dengan tingkat stress tinggi sebanyak 3 orang
(10%).
Penelitian ini tidak sesuai dengan teori, hal ini dapat disebabkan
hipertensi yang merokok lebih tinggi dari yang tidak merokok. Dengan
terbanyak pada kelompok yang tidak merokok. Hal ini disebabkan lansia
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
≥60 tahun.
perempuan.
4. Berdasarkan suku lansia, penderita hipertensi terbanyak yaitu pada suku non
Papua.
dengan aktivitas fisik yang kurang (<30 menit, <3x per minggu).
48
49
5.2 Saran
5.2.1 Lansia
teratur)
hipertensi.
Birlew T. & Alemseged F. 2015. Risk Factors for Hypertension Among Adults.
An Analysis of Survey Data on Chronic Non-Communicable disease at
Gilgel Gibe Field Research Center, South West Ethiopia. Science Journal
of Public Health, 3(2): 281-290.
Buckman, R., Westcott, P. 2010. Apa yang Seharusnya Anda Ketahui tentang
Tekanan Darah Tinggi. Citra Aji Parama, Yogyakarta: 22-23.
Chadni R. & Jadhav U. 2017. Salt Intake and Blood Pressure Levels: Is the
Concept Valid?. Hypertension Journal, 3(1): 7-11.
Champagnoli T. et al. 2012. Salt Intake and Blood Pressure in the University of
Asuncion-Paraguay Youth: A Preliminary Study. J Bras Nefrol, 34(4):
361-368.
Cohen, Sheldon. 1994. Perceived Stress Scale. Mind Garden Inc, USA.
Departement of Health and Human Services Centers for Disease Control and
Prevention. 2009. Body Mass Index: Considerations for Practitioners.
USA.
Eshkoor, S.A., et al. 2016. Factors Affecting Hypertension among the Malaysian
Elderly. Journal of Cardiovascular and Development Disease, 3(8): 1-2.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta: 89-90.
50
Kishore, J., Gupta N., Kohli, C., & Kumar, N. 2016. Prevalence of Hypertension
and Determination of Its Risk Factors in Rural Delhi. International
Journal of Hypertension, 2016: 1-2.
Palmer, A., & William, B. 2007. Tekanan Darah Tinggi. Erlangga, Jakarta: 13, 16
Rante Allo, S. 2014. Pola Makan Suku Asli Papua dan Non Papua sebagai Faktor
Risiko Kejadian Hipertensi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 10: 198-
208.
Rubenstein, D., Wayne, D., & Bradley, J. 2007. Lecture Notes Kedokteran Klinis
Edisi 6. Erlangga, Jakarta: 317.
Sastroasmoro, S., et al. 2011. Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi 5.
Sagung Seto, Jakarta: 106-108;298;88-90;94-100;385.
51
Sheerwood, L. 2014. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem Edisi 8. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta: 408.
Shihab H.M et al. 2012. Body Mass Index and Risk of Incident Hypertension
Over the Life Course. Circulation, 126: 2983-2989.
Yazdanpanah, L., Shahbazian, H., Shahbazian H., & Latifi, S.M. 2015.
Prevalence, Awareness and Risk Factors of Hypertension in Southwest of
Iran. Journal of Renal Injury Prevention, 4(2): 51-52.
52
Lampiran 1
53
Lampiran 2
54
Lampiran 3
55
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
Waena”
IDENTITAS
Nama :.............................................................................................
2. Umur : .........tahun
4. Apakah Anda mempunyai kebiasaan makan makanan yang asin? (seperti ikan
Ya Tidak
BB( kg)
IMT : 2 : ..........kg/m2
TB (m)
56
8. Apakah Anda merokok :
Ya Tidak
< 6 bulan
≥6 bulan
0 : Tidak pernah
57
2 : Kadang-kadang (3-4 kali)
No. Pertanyaan 0 1 2 3 4
1. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
marah karena sesuatu yang terduga
2. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
merasa tidak mampu mengontrol hal-hal yang
penting dalam kehidupan anda
3. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
merasa gelisah dan tertekan
4. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
merasa yakin terhadap kemampuan diri untuk
mengatasi masalah pribadi
5. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
merasa segala sesuatu yang terjadi terjadi
sesuai dengan harapan anda
6. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
merasa tidak mampu menyelesaikan hal-hal
yang harus dikerjakan
7. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
mampu mengontrol rasa muda tersinggung
dalam kehidupan anda
8. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
merasa lebih mampu mengatasi masalah jika
dibandingkan dengan orang lain
9. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
marah karena adanya masalah yang tidak dapat
anda kendalikan
10. Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda
merasakan kesulitan yang menumpuk sehingga
anda tidak mampu untuk mengatasinya
Perceiver Stress Scale (Cohen,1994)
Keterangan :
Item-item pertanyaan bersifat negatif, namun untuk item pertanyaan positif (no
58
Lampiran 5
Rekap Skor Uji Validitas dan Reliabilitas
No P P P P P1 P1 TOTAL
P1 P3 P5 P7 P9 P10 P12 P13 P15
. 2 4 6 8 1 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 1 2 14
2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 1 12
3 1 1 1 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 1 1 10
4 1 0 1 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 2 13
5 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 2 2 0 1 16
6 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 1 2 14
7 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 0 0 0 0 1 11
8 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 1 2 13
9 0 1 1 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 1 8
10 1 1 1 0 0 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 9
11 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 1 1 13
12 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 2 9
13 0 1 0 1 1 0 1 1 2 1 1 2 2 1 2 16
14 1 1 0 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 1 8
15 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 0 0 0 1 2 7
16 0 1 0 0 0 1 1 1 2 1 0 0 0 0 1 8
17 1 0 0 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 1 2 9
18 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 2 2 0 1 14
19 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 0 0 0 1 2 11
20 1 0 1 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 2 13
21 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 1 2 13
22 0 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 14
23 0 0 1 1 1 0 1 1 2 1 0 0 0 1 2 11
24 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 0 2 19
25 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 0 0 0 0 2 10
26 1 1 1 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 2 10
27 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 10
28 1 0 1 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 2 9
29 0 1 1 1 1 0 1 1 2 1 0 0 0 0 1 10
30 1 1 0 1 1 0 1 1 2 1 0 0 0 0 0 9
59
Lampiran 6
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
P1 Pearson Correlation
1 .861** .289 .464** .736** .467** .508** .627** .230 .354
Sig. (2-tailed)
.000 .122 .010 .000 .009 .004 .000 .221 .055
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
.861** 1 .289 .327 .600** .467** .367* .491** .335 .354
Sig. (2-tailed)
.000 .122 .077 .000 .009 .046 .006 .071 .055
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.289 .289 1 .614** .472** .303 .489** .236 .217 .122
Sig. (2-tailed)
.122 .122 .000 .008 .104 .006 .209 .249 .519
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.464** .327 .614** 1 .732** .153 .813** .473** .246 .347
Sig. (2-tailed)
.010 .077 .000 .000 .420 .000 .008 .189 .060
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation
.736** .600** .472** .732** 1 .439* .813** .741** .144 .231
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .008 .000 .015 .000 .000 .448 .218
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson Correlation
.467** .467** .303 .153 .439* 1 .188 .325 .315 .412*
Sig. (2-tailed)
.009 .009 .104 .420 .015 .320 .080 .090 .024
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson Correlation
.508** .367* .489** .813** .813** .188 1 .712** .223 .120
Sig. (2-tailed)
.004 .046 .006 .000 .000 .320 .000 .236 .528
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8 Pearson Correlation
.627** .491** .236 .473** .741** .325 .712** 1 .062 .116
Sig. (2-tailed)
.000 .006 .209 .008 .000 .080 .000 .746 .543
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
60
P9 Pearson Correlation
.230 .335 .217 .246 .144 .315 .223 .062 1 .710**
Sig. (2-tailed)
.221 .071 .249 .189 .448 .090 .236 .746 .000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.055 .055 .519 .060 .218 .024 .528 .543 .000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.307 .307 .770 .825 .825 .679 .626 .825 .136 .144
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.416 .416 .378 .285 .573 .455 .291 .947 .054 .078
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.346 .346 .327 .355 .646 .623 .474 1.000 .212 .228
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.017 .017 .029 .000 .000 .027 .000 .003 .249 .192
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.393 .393 .323 .853 .853 .352 .441 .515 .250 .689
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.002 .005 .002 .000 .000 .001 .000 .003 .001 .001
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
61
P11 P12 P13 P14 P15 TOTAL
P1 Pearson Correlation
-.193 -.154 -.178 .433* -.162 .538**
Sig. (2-tailed)
.307 .416 .346 .017 .393 .002
N
30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation
-.193 -.154 -.178 .433* -.162 .496**
Sig. (2-tailed)
.307 .416 .346 .017 .393 .005
N
30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation
.056 .167 .185 .400* .187 .547**
Sig. (2-tailed)
.770 .378 .327 .029 .323 .002
N
30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation
.042 .202 .175 .614** .035 .661**
Sig. (2-tailed)
.825 .285 .355 .000 .853 .000
N
30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation
.042 .107 .087 .756** .035 .729**
Sig. (2-tailed)
.825 .573 .646 .000 .853 .000
N
30 30 30 30 30 30
P6 Pearson Correlation
.079 .142 .094 .404* .176 .574**
Sig. (2-tailed)
.679 .455 .623 .027 .352 .001
N
30 30 30 30 30 30
P7 Pearson Correlation
.093 .199 .136 .636** .146 .682**
Sig. (2-tailed)
.626 .291 .474 .000 .441 .000
N
30 30 30 30 30 30
P8 Pearson Correlation
-.042 -.013 .000 .520** -.124 .523**
Sig. (2-tailed)
.825 .947 1.000 .003 .515 .003
N
30 30 30 30 30 30
P9 Pearson Correlation
.279 .355 .235 .217 .217 .572**
Sig. (2-tailed)
.136 .054 .212 .249 .250 .001
N
30 30 30 30 30 30
62
P10 Pearson Correlation
.273 .327 .227 .245 .076 .576**
Sig. (2-tailed)
.144 .078 .228 .192 .689 .001
N
30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .770 .000 .003
N
30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .378 .000 .000
N
30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .327 .000 .002
N
30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.770 .378 .327 1.000 .000
N
30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 1.000 .007
N
30 30 30 30 30 30
Sig. (2-tailed)
.003 .000 .002 .000 .007
N
30 30 30 30 30 30
63
Case Processing Summary
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.850 15
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
64
P14 8.73 22.064 .587 .836
65
Lampiran 7
Tekanan
No Inisia Darah Jenis Umu Gara Obesita Aktivita Keturuna
Suku Alkohol Rokok Stress
. l Diasto Kelamin r m s s Fisik n
Sistol
l
145 Non Bukan
70 Perempua 73 Norma Renda
1 OZ mmH Papu Normal Tidak peroko Kurang Tidak Ada
mmHg n thn l h
g a k
168 Non Bukan
95 Perempua 66 Norma
2 R mmH Papu Normal Tidak peroko Kurang Ada Sedang
mmHg n thn l
g a k
145 Non Bukan
94 Perempua 63
3 S mmH Papu Lebih Obesitas Tidak peroko Kurang Tidak Ada Sedang
mmHg n thn
g a k
152 Non Bukan
84 Perempua 58 Renda
4 C mmH Papu Lebih Obesitas Tidak peroko Cukup Tidak Ada
mmHg n thn h
g a k
150 Non Bukan
96 Perempua 68 Norma
5 YW mmH Papu Obesitas Tidak peroko Baik Ada Sedang
mmHg n thn l
g a k
184 Non Bukan
100 Perempua 60 Norma Renda
6 A mmH Papu Normal Tidak peroko Kurang Tidak Ada
mmHg n thn l h
g a k
7 AT 150 82 Perempua 76 Non Norma Obesitas Tidak Bukan Kurang Ada Sedang
mmH mmHg n thn Papu l peroko
66
g a k
151 Non Bukan
93 63 Norma Renda
8 BB mmH Laki-laki Papu Normal Tidak peroko Kurang Tidak Ada
mmHg thn l h
g a k
153 Non Bukan
93 62
9 ML mmH Laki-laki Papu Lebih Obesitas Tidak peroko Kurang Ada Sedang
mmHg thn
g a k
146 Non Bukan
79 Perempua 61
10 N mmH Papu Lebih Normal Tidak peroko Kurang Ada Tinggi
mmHg n thn
g a k
140 Non Bukan
72 Perempua 68 Norma
11 NN mmH Papu Normal Tidak peroko Kurang Tidak Ada Sedang
mmHg n thn l
g a k
173 Peroko
90 78 Papu Norma Mengonsums Renda
12 MN mmH Laki-laki Normal k Kurang Tidak Ada
mmHg thn a l i h
g sedang
187 Bukan
81 75 Papu Norma Renda
13 CM mmH Laki-laki Obesitas Tidak peroko Baik Tidak Ada
mmHg thn a l h
g k
143 Bukan
68 Perempua 65 Papu
14 SM mmH Lebih Obesitas Tidak peroko Kurang Ada Sedang
mmHg n thn a
g k
191 Peroko
119 53 Papu Mengonsums Renda
15 SY mmH Laki-laki Lebih Kurang k Kurang Tidak Ada
mmHg thn a i h
g sedang
140 Bukan
77 62 Papu
16 AH mmH Laki-laki Lebih Normal Tidak peroko Kurang Ada Sedang
mmHg thn a
g k
17 LM 175 80 Perempua 57 Papu Lebih Obesitas Tidak Bukan Kurang Ada Renda
mmH mmHg n thn a peroko h
67
g k
140 Bukan
85 Perempua 63 Papu
18 TM mmH Lebih Normal Tidak peroko Baik Ada Sedang
mmHg n thn a
g k
174 Bukan
93 Perempua 67 Papu Renda
19 MK mmH Lebih Normal Tidak peroko Kurang Ada
mmHg n thn a h
g k
140 Non Bukan
80 Perempua 58
20 AH mmH Papu Lebih Obesitas Tidak peroko Cukup Tidak Ada Sedang
mmHg n thn
g a k
174 Non Bukan
105 64 Norma Renda
21 HS mmH Laki-laki Papu Normal Tidak peroko Kurang Tidak Ada
mmHg thn l h
g a k
175 Non Bukan
105 61 Norma
22 DA mmH Laki-laki Papu Obesitas Tidak peroko Cukup Tidak Ada Sedang
mmHg thn l
g a k
148 Non Bukan
91 55 Norma Renda
23 I mmH Laki-laki Papu Obesitas Tidak peroko Kurang Tidak Ada
mmHg thn l h
g a k
141 Non Bukan
69 Perempua 73 Norma Renda
24 MT mmH Papu Kurang Tidak peroko Cukup Ada
mmHg n thn l h
g a k
145 Bukan
74 Perempua 69 Papu Renda
25 TO mmH Lebih Normal Tidak peroko Kurang Ada
mmHg n thn a h
g k
140 Non Bukan
65 Perempua 74 Renda
26 S mmH Papu Lebih Obesitas Tidak peroko Kurang Ada
mmHg n thn h
g a k
27 KM 165 71 Perempua 62 Papu Norma Normal Tidak Bukan Kurang Ada Tinggi
mmH mmHg n thn a l peroko
68
g k
151 Bukan
85 Perempua 47 Papu Renda
28 EW mmH Lebih Obesitas Tidak peroko Kurang Ada
mmHg n thn a h
g k
146 Non Bukan
83 65 Norma
29 L mmH Laki-laki Papu Obesitas Tidak peroko Kurang Ada Sedang
mmHg thn l
g a k
161 Bukan
92 Perempua 78 Papu Norma
30 YD mmH Obesitas Tidak peroko Kurang Ada Tinggi
mmHg n thn a l
g k
69
70