PROPOSAL TESIS
Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi
Administrasi Rumah Sakit
Oleh:
WAHYU NURSETIAWAN
NIM: 25010114410048
Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Menyetujui
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Tanda Tangan
Penguji I
Penguji II
Pembimbing I
Pembimbing II
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
tesis yang berjudul “Analisis Budaya Keselamatan Pasien Oleh Bidan dan
masukan dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini
tingginya kepada :
ini.
4. Hanifa Maher Denny, S.KM., MPH., Ph.D selaku penguji pada ujian tesis
7. RSIA Kusuma Pradja yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
8. Orang Tua, Istri, Anak-anak serta seluruh keluarga besar atas seluruh
Penulis menyadari bahwa semua yang tertuang dalam proposal tesis ini
masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun sistematika
penulisannya. Oleh karena itu kritik yang bersifat konstruktif sangat penulis
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN...............................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................5
C. Pertanyaan Penelitian.....................................................6
D. Tujuan Penelitian.............................................................6
E. Manfaat Penelitian...........................................................7
F. Keaslian Penelitian..........................................................7
A. Keselamatan Pasien........................................................12
E. Kerangka Teori................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN
B. Hipotesis Penelitian.......................................................31
C. Variabel Penelitian.........................................................31
D. Rancangan Penelitian....................................................31
1. Jenis Penelitian.........................................................31
F. Instrumen Penelitian......................................................35
H. Jadwal Penelitian...........................................................39
2. Analisis Deskriptif..........................................................43
3. Analisis Bivariat.............................................................61
4. Analisis Multivariat.........................................................63
1. Kesimpulan....................................................................65
2. Saran.............................................................................66
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................68
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Usia Responden di Rumah Sakit Ibu dan Anak......43
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kusuma Pradja Kota Semarang. .46
Pasien....................................................................................49
(Persepsi)...............................................................................50
mempengaruhi (Koordinasi)...................................................52
mempengaruhi (Keadilan)......................................................53
Mempengaruhi.......................................................................54
Daya.......................................................................................57
Tabel 4.13 Tabel Distribusi Pernyataan Kateg Upaya Pencegahan
KTD (Komunikasi)..................................................................58
(Pelaporan).............................................................................59
AE : Adverse Event
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
padat karya, padat profesi, padat sistem dan padat mutu serta padat risiko
tahap pengobatan, tahap preventif, serta monitor dan follow up yang tidak
adekuat atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi
membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini
budaya patient safety. Kesalahan medis atau yang sering disebut insiden
pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cedera (KPC).
1
2
banyak pihak: “To Err Is Human, Building a Safer Health System”. Laporan
New York. Di Utah dan Colorado ditemukan KTD (adverse event) sebesar
akibat KTD pada pasien rawat inap diseluruh Amerika yang berjumlah
Keselamatan Pasien.
dicegah. Di Indonesia data KTD masih sulit diperoleh secara lengkap dan
Kesalahan pengobatan dan efek samping obat terjadi pada rata-rata 6,7%
pelaporan.
staf yang bekerja di rumah sakit, terutama adalah para tenaga medis yang
RSIA Kusuma Pradja merupakan salah satu rumah sakit ibu dan anak
Menurut hasil survey dan wawancara Tim Audit RSIA Kusuma Pradja
bidan dan perawat. Sementara pada tahun 2016 dan 2017 terjadi angka
kepada pasien, juga terkait dengan kualitas dan citra rumah sakit serta
standar pelayanan yang harus dipenuhi oleh rumah sakit terkait dengan
B. Rumusan Masalah
langkah dalam mencapai visi dan misi RSIA Kusuma Pradja. Tujuan dari
Pradja yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam hal ini adalah bidan
dan perawat yang bertujuan untuk untuk meminimalisir KTD. Namun dalam
C. Pertanyaan Penelitian
penelitian ini adalah “Apakah budaya keselamatan pasien pada pada bidan
PradjaSemarang?”.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit, terutama tim PMKP
(Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) dan SKP (Standard
Keselamatan Pasien) agar dapat menjaga mutu pelayanan kesehatan
rumah sakit agar tetap baik.
2. Akademis
lain untuk meneliti lebih dalam tentang budaya keselamatan pasien dan
3. Bagi penulis
F. Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth Van Den Kerkhof dkk pada
penelitian yang dilakukan oleh Diny Vellyana yang lebih membahas mengenai
Muhammadiyah.
mengenai budaya keselamatan pasien yang dilakukan oleh bidan dan perawat
1. Lingkup waktu
2019.
2. Lingkup tempat
3. Lingkup materi
Materi penelitian dari teori, konsep maupun jurnal patient safety baik
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keselamatan Pasien
masyarakat
a. Hak pasien
keselamatan pasien.
keselamatan pasien.
suatu pencegahan.
yaitu:
1996).
yang terjadi.
berkelajutan
terbentuk kerja sama yang solid antar staf dan antar tim. Dimensi ini
18
kondusif.
i. Staf/Pegawai
mengacu pada visi, misi, dan tujuan rumah sakit, kebutuhan pasien,
yang sehat, dan faktor-faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien
Berkaitan hal tersebut diatas maka perlu ada kejelasan perihal tujuh
b. Pimpin dan dukung staf rumah sakit. Langkah kedua ini dilakukan
bermasalah.
sistem pelayanan.
23
keselamatan pasien:
meliputi:
patient safety
24
keselamatan pasien
tersedia
pasien
terjadinya cidera.
insiden yang terjadi selalu dicari akar masalah dan tidak menyalahkan
pemahaman bahwa dalam setiap insiden yang terjadi selalu dicari akar
disetiap bagian.
pasien
mempunyai SOP terkait dengan upaya patient safety bagi bidan dan
Pelaporan insiden dilaporkan tidak lebih dari 2x24 jam, insiden dengan
untuk laporan rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali dan disampaikan
E. Kerangka Teori
Karakteristik
Individu
1. Usia
2. Pendidikan
3. Masa kerja Faktor yang
mempengaruhi
SDM 1. Sikap
2. Persepsi Upaya Pencegahan
1. Pengetahu 3. Kompetensi KTD
an 4. perilaku
2. Sikap 1. Menerapkan teknik
3. Motivasi mencuci tangan
4. Persepsi dengan benar
5. Praktik 2. Identifikasi pasien
Dimensi Budaya secara tepat
Organisasi Keselamatan Pasien 3. Melakukan
komunikasi efektif
1. Kepemimpi 1. Persepsi Budaya pada pasien
nan 2. Frekuensi pelaporan 4. Memastikan
2. Kebijakan 3. Supervisi kebenaran obat
3. SOP 5. Menggunakan
4. Pembelajaran
4. Supervisi peralatan yang steril
organisasi 6. Verifikasi advis
5. Sarana
prasarana 5. Kerjasama intra 7. Dokumen
6. Pelatihan bagian terintegrasi
6. Keterbukaan dan 8. Pembentukan
komunikasi komite keselamatan
7. Umpan balik pasien
9. Pemisahan linen
kesalahan
infeksius
8. Sanksi kesalahan 10. Mencatat pelaporan
9. Staff/pegawai KTD
10. Dukungan 11. Pelatihan
manajemen bidan/perawat
12. Edukasi pasien
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Variabel bebas
Budaya Keselamatan
Pasien
1. Persepsi Budaya
2. Frekuensi
pelaporan
3. Supervisi
4. Pembelajaran
organisasi
5. Kerjasama intra
bagian
6. Keterbukaan dan
komunikasi
7. Umpan balik
kesalahan
8. Sanksi kesalahan
9. Staff/pegawai
10. Dukungan
Variabel terikat
Faktor yang Upaya pencegahan
mempengaruhi
KTD(12 unsur)
1. Sikap
2. Persepsi
3. Kompetensi
4. Perilaku
Ketersediaan Sumber
daya (Man, Money,
Material)
pencegahan KTD.
pencegahan KTD.
C. Variabel Penelitian
adalah:
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
D. Rancangan Penelitian
a. Kriteria inklusi:
b. Kriteria eksklusi:
(PKPRS)
3. Bidan/perawat struktural
a. Data primer
33
b. Data sekunder
yang bersumber dari RSIA Kusuma Pradja seperti data profil RS,
E. Definisi Operasional
median = 30)
2. Dilakukan
(total skor ≥
median = 30)
Kriteria:
1. Tidak
Mendukung
(total skor <
median = 45)
2. Dilakukan
(total skor ≥
median = 45)
3=setuju
4=sangat setuju
Kriteria:
1. Tidak
Berpengaruh
(total skor <
mean =
92,74)
2. Berpengaruh
(total skor ≥
mean =
92,74)
Kriteria:
1. Kurang (total
skor < mean
= 45)
2. Baik (total
skor ≥ mean
= 45)
F. Instrumen Penelitian
validitas dan reliabilitas pada Instrumen penelitian yang dalam hal ini
Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
ukurnya. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat ukur itu dalam mengukur
1. Pengolahan data
sebagai berikut :
a. Editing
b. Coding
c. Skoring
Memberi nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan
d. Entry
e. Tabulating
f. Cleaning
2. Analisis data
a. Analisis univariat
yang diteliti.28
b. Analisis Bivariat
c. Analisis Multivariat
dan terikat
<0,25).
H. Jadwal Penelitian
1. Tempat
Pradja Semarang.
2. Waktu
A. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kusuma Pradja,
Kusumapradja ini cukup panjang sejarahnya, pada awalnya Rumah Sakit ini
adalah Rumah Sakit Bersalin Kusuma yang secara resmi dibuka pada 16
Departemen Kesehatan yang berlaku dari 1993 hingga 1998. Ijin tersebut
diperbarui dan diperpanjang dari 1998 hingga 2001. Pada 2001 RSB Kusuma
2008 ijin tersebut diperoleh. Upaya menuju Rumah Sakit Ibu dan Anak Kelas
C pada waktu itu RSB Kusuma mengajukan perubahan nama dan melakukan
a. Visi
RSIA Kusuma Pradja adalah Rumah Sakit Ibu – Bayi – Anak unggulan
b. Misi:
Patient Safety)
– laki).
Kusuma Pradja.
Didalam pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan anak Kusuma
Pradja terdiri dari enam kelas pelayanan yaitu : Kelas VVIP, Kelas VIP, Kelas
pelayanan rawat inap RSIA Kusuma Pradja Kelas VVIP terdapat 3 ruangan,
Kelas VIP 3 ruangan, Kelas Utama terdiri dari 6 ruangan, Kelas 1 mempunyai
4 ruang, Kelas 2 terdiri dari 4 ruangan dan Kelas 3 terdapat 2 ruang. Kelas
VVIP sampai dengan Kelas Utama masing – masing kamar mempunyai 1 bed
42
pasien dan kamar mandi dalam, berbeda dengan VVIP ada tambahan ruang
VVIP. Sedangkan Kelas 1 diisi 2 bed dan kamar mandi dalam, Untuk Kelas 2
masing – masing kamar dilengkapi dengan 2 bed pasien akan tetapi kamar
mandi berada diluar dan kelas 3 diisi kapasitas 4 bed pasien dan kamar mandi
luar juga. Kelas VVIP dan VIP berada di lantai 1 sedangkan Ruangan Kelas
Rawat Inap RSIA Kusuma Pradja mempunyai tenaga kesehatan bidan dan
RSIA Kusuma Pradja adalah rumah sakit ibu dan anak swasta dan
merupakan rumah sakit ibu dan anak rujukan untuk wilayah Semarang Timur
terutama rujukan dari bidan – bidan mitra. Konsekuensi dari hal tersebut
RSIA Kusuma Pradja mempunyai masalah kompleks baik dari sudut sumber
terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) pada pasien apabila rumah sakit
macam obat, tes dan prosedur, bermacam alat dengan teknologinya, jenis
tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan 24 jam terus
dikelola dengan baik maka rawan sekali terjadinya KTD. Walaupun data KTD
2. Analisis Deskriptif
a. Karakteristik Responden
Pradja Kota Semarang dengan jumlah sampel 31 orang perawat dan bidan
populasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kusuma Pradja Kota Semarang
Tahun 2019
tertentu. Hal ini dapat dijadikan tujuan untuk pengembangan SDM atau
pelatihan bagi tenaga Medis perawat dan bidan RSIA Kusuma Pradja.
populasi yang paling sedikit berada pada quartile IV yaitu umur 31-50
Kelompok Lama f %
Kerja
1 – 5 tahun 26 84
6 – 10 tahun 0 0
10 – 15 tahun 1 3
>15 tahun 4 13
Total 31 100
45
komunikasi terapeutiknya.31
31
Penelitian yang dilakukan oleh Manojlovich menyatakan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kusuma Pradja Kota Semarang Tahun 2019
Pendidikan F %
D3 23 74.2
S1 7 22.6
S2 1 3.2
Total 31 100
efektif.32
Sangat
Sangat
Setuju Tidak Setuju Tidak
No Pernayataan Setuju
Setuju
F % F % F % F %
RS melaksanakan survei awal
1 tentang budaya keselamatan 3 9.7 28 90.3 0 0 0 0
pasien
RS mengembangkan strategi
2 keselamatan pasien berdasarkan 6 19.4 25 80.6 0 0 0 0
hasil survei
RS menyediakan sistem dan alur
komunikasi yang jelas ketika
terjadi insiden keselamatan
pasien meliputi kejadian tidak
3 6 19.4 25 80.6 0 0 0 0
diharapkan (KTD), kejadian
nyaris cidera (KNC), kejadian
tidak cidera (KTC), kondisi
potensi cidera (KPC)
RS melaksanakan sosialisasi
4 sistem dan alur komunikasi 4 12.9 24 77.4 3 9.7 0 0
kepada seluruh staf RS
RS melaksanakan rapat
koordinasi multidisiplin ilmu untuk
5 7 22.6 23 74.2 1 3.2 0 0
membahas kejadian insiden
keselamatan pasien
48
pasien yang terdiri dari perawat senior dan 1-2 perawat ruangan,
dengan baik.35
Pasien
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
No Pernayataan Setuju Setuju
Setuju
F % f % F % F %
Semua staf saling memberi
1 dukungan satu sama lain 10 32.3 20 64.5 1 3.2 0 0
dalam melaksanan tugas
Semua staf secara aktif
melakukan hal – hal yang
2 10 32.3 20 64.5 1 3.2 0 0
meningkatkan keselamatan
pasien
Semua staf bekerja secara
tim ketika ada pekerjaan
3 11 35.5 20 64.5 0 0 0 0
yang harus segera
diselesaikan
Staf merasa bahwa
kesalahan yang dilkaukan
4 2 6.5 12 38.7 13 41.9 4 12.9
berdampak negatif bagi
mereka
Kesalahan yang dilaporkan
5 berdampak terhadap 7 22.6 24 77.4 0 0 0 0
perubahan positif
Jika ada kesalahan serius
misal pasien cedera akibat
6 kesalahan dalam 0 0 1 3.2 18 58.1 12 38.7
pemberian obat, hal ini
merupakan suatu kebetulan
Staf merasa bahwa ketika
7 0 0 17 54.8 13 41.9 1 3.2
ada suatu kejadian seperti
51
tidak mencatat suatu masalah yang terjadi di unit kerja” hasil responden
terhadap rekan kerja yang lebih senior.38 Sementara itu menurut Julliet,
52
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
No Pernayataan Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % f %
Pimpinan memberikan
pujian ketika melihat staf
35. 61.
1 bekerja dengan 11 19 1 3.2 0 0
5 3
mengutamakan
keselamatan pasien
Pimpinan memberikan
perhatian secara serius
ketika ada staf memberi 45. 54.
2 14 17 0 0 0 0
saran tentang hal – hal yang 2 8
berhubungan dengan
keselamatan pasien
Pimpinan selalu berdiskusi
87.
3 tentang masalah 3 9.7 27 1 3.2 0 0
1
keselamatan pasien
Pimpinan selalu
menghendaki staf bekerja
19. 80.
4 secara cepat tetapi tetap 6 25 0 0 0 0
4 6
mengutamakan
keselamatan pasien
Pimpinan selalu melakukan
87.
5 evaluasi terhadap kasus 3 9.7 27 1 3.2 0 0
1
yang dilaporkan
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
No Pernayataan Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % f %
Staf menerima imbalan
1 sesuai sesuai usaha yang 8 25.8 14 45.2 7 22.6 2 6.5
dilakukan dalam pekerjaan
Instansi menerapkan
2 peraturan secara konsisten 2 6.5 21 67.7 7 22.6 1 3.2
untuk semua staf
Peraturan instansi dibuat
3 berdasarkan informasi yang 0 0 27 87.1 3 9.7 1 3.2
akurat
Pimpinan memberikan
pujian ketika staf
4 mengutamakan 4 12.9 25 80.6 2 6.5 0 0
keselamatan pasien dalam
setiap pekerjaannya
Pimpinan selalu melakukan
koordinasi jika ada kejadian
5 3 9.7 25 80.6 3 9.7 0 0
yang berhubungan dengan
keselamatan pasien
Pimpinan dan tim tidak
selalu menyalahkan jika ada
6 staf yang melakukan 0 0 21 67.7 7 22.6 3 9.7
pekerjaan mengorbankan
keselamatan pasien
Pimpinan memberikan
teguran secara lisan
maupun tertulis bahkan
7 surat peringatan jika ada 6 19.4 24 77.4 1 3.2 0 0
staf yang mengorbankan
keselamatan pasien
berulang kali
Pimpinan selalu
memberikan reward sesuai
8 1 3.2 27 87.1 3 9.7 0 0
peraturan yang ada di
instansi
Pimpinan selalu memberi
9 2 6.5 26 83.9 3 9.7 0 0
punishment sesuai tingkat
54
kesalahan
Pimpinan selalu
10 menjelaskan peraturan atau 2 6.5 27 87.1 2 6.5 0 0
prosedur kepada semua staf
Pimpinan selalu
11 memperlakukan staf secara 0 0 31 100 0 0 0 0
sopan dan hormat
Peraturan perusahaan
12 selalu menjunjung standar 2 6.5 27 87.1 2 6.5 0 0
moral yang tinggi
tim tidak selalu menyalahkan jika ada staf yang melakukan pekerjaan
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
No Pernyataan Setuju Setuju
Setuju
f % F % F % F %
Rumah Sakit menyediakan
1 fasilitas yang mendukung 9 29 22 71 0 0 0 0
untuk keselamatan pasien
Fisik bangunan Rumah
Sakit di Rawat Inap sudah
41.
2 sesuai standar yang baik 13 15 48.4 3 9.7 0 0
9
terkait dengan program
keselamatan pasien
Rumah Sakit memberikan
rencana program pelatihan
3 bagi staff untuk 3 9.7 26 83.9 2 6.5 0 0
terlaksananya keselamatan
pasien
Ketersediaan peralatan
medis yang disediakan
4 rumah sakit sudah cukup 1 3.2 26 83.9 3 9.7 1 3.2
memadai dalam program
keselamatan pasien
Semua staff Rumah sakit
sangat antusias terhadap 12.
5 2 6.5 25 80.6 4 0 0
program keselamatan 9
pasien
Keterlibatan direksi sangat 22.
6 berpengaruh dalam program 7 24 77.4 0 0 0 0
6
keselamatan pasien
Hasil evaluasi setiap insiden 83.
7 disosialisasikan oleh direksi 26 5 16.1 0 0 0 0
9
kepada seluruh staff
56
daya yang kurang (48.4%) dan sumber daya yang baik (51.6%). Hal
ini terlihat RS khusus menghadapi keterbatasan sumber daya
manusia, materi dan financial mengingat kunjungan pasien tidak
sebanyak kunjungan pasien dari RS Umum.
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
No Pernayataan Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F %
Staf diberi umpan balik
tentang perubahan yang
1 5 16.1 21 67.7 5 16.1 0 0
terjadi berdasarkan laporan
dari suatu kejadian
Staf dapat menyampaikan
pendapatnya secara bebas
2 ketika melihat ada kejadian 5 16.1 21 67.7 5 16.1 0 0
yang berdampak negatif
terhadap perawatan pasien
Staf diberi tahu jika ada
3 5 16.1 25 80.6 1 3.2 0 0
kesalahan di unit kerjanya
Semua staf memiliki
kesempatan yang sama
4 4 12.9 27 87.1 0 0 0 0
untuk bertanya tentang
keselamatan pasien
Staf berdiskusi tentang hal –
hal yang perlu dilakukan
5 8 25.8 23 74.2 0 0 0 0
untuk mencegah kesalahan
yang terjadi
setuju. Disini tampak bahwa dari responden yang tidak setuju seakan
takut jika menyampaikan sesuatu dianggap salah akibatnya petugas
cenderung tidak melaporkan kejadian kesalahan pelayanan seperti
yang diungkapkan pada penelitian Rahmawaty.40
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
No Pernayataan Setuju Setuju
Setuju
f % F % f % F %
Rumah sakit menyediakan
1 sistem pelaporan insiden 5 16.1 22 71 4 12.9 0 0
keselamatan pasien
Rumah sakit memberi
wewenang kepada Komite
2 keselamatan pasien untuk 4 12.9 21 67.7 6 19.4 0 0
mengelola laporan insiden
keselamatan pasien
Laporan insiden secara rutin
3 0 0 24 77.4 7 22.6 0 0
dikirim ke KPPRS PERSI
Semua insiden keselamatan
pasien yang dilaporkankan
4 dicatat dalam buku register 4 12.9 23 74.2 4 12.9 0 0
keselamatan pasien dan
dilakukan analisis
Hasil analisis tentang
insiden keselamatan
didesiminasi ke unit lain
5 4 12.9 23 74.2 4 12.9 0 0
untuk pembelajaran dan
mencegah kesalahan yang
sama
sebesar 71%. Sedangkan yang tidak melakukan sebanyak 29%, hal ini
3. Analisis Bivariat
61
Hasil Chi Square menunjukkan nilai p value = 0.113 (> 0.05) yang
artinya tidak ada hubungan antara sumber daya dengan upaya
pencegahan KTD.
KTD.
4. Analisis Multivariat
1. Kesimpulan
2. Saran
Keselamatan Pasien.
7. Cooper, J.B., et al. The National Patient Safety Foundation Agenda for
Research and Development in Patient Safety. Medscape General
Medicine (online). http://www.medscape.com/viewarticle/408064. Diakses pada 09
Oktober 2017.
13. Wang, Xue, Ke Liu, dkk. The Relationship between Patient Safety
Culture and Adverse Events: A Questionnaire Survey. International
Journal of Nursing Studies. 2010.
27. Murti, B. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif di Bidang Kesehatan. Jakarta: Gajah Mada University
Press; 2006.
32. Agency for Healthcare Research and Quality. Making health care safer
II: an updated critical analysis of the evidence for patient safety
practices.Agency for Healthcare Research and Quality; 2013.
37. Pronovost PJ, Weast B, Holzmueller CG, Rosenstein BJ, Kidwell RP,
Haller KB, et al. Evaluation of the culture of safety: survey of clinicians
and managers in an academic medical center. Qual Saf Health Care.
2003
38. Minuzzi AP, Salum NC, Locks MOH, Minuzzi AP, Salum NC, Locks
MOH. Assessment of Patient Safety Culture in Intensive Care From
the Health Team’s Perspective. Texto Amp Contexto - Enferm. 2016