Oleh :
PRISCA DANU PUSPITA
NIM 1751700180
Oleh
PRISCA DANU PUSPITA
NIM 1751700180
Pembimbing I Pembimbing II
ii
ANALISIS KANDUNGAN ZAT PEWARNA SINTETIS RHODAMIN B
PADA JAJANAN TRADISIONAL YANG DIJUAL DI PASAR BUNDER
SRAGEN
Oleh :
PRISCA DANU PUSPITA
NIM 1751700180
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan FKM Univet Bantara
Sukoharjo
iii
KATA PENGANTAR
dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis
2. Ibu Nine Elissa Maharani, SKM, M.Kes, selaku Kepala Program Studi
4. Kedua Orang Tua, Bapak, Ibu beserta seluruh keluarga besar yang senantiasa
menyelesaikan studi.
iv
5. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
usulan penelitian ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Wassalamualaikum Wr.Wb
Sukoharjo,
Penulis,
v
DAFTAR ISI
D. Hipotesis........................................................................................ 25
A. Jenis Penelitian.............................................................................. 26
vi
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 26
I. Pengolahan..................................................................................... 30
LAMPIRAN
vii
RINGKASAN
Salah satu masalah pangan saat ini yang masih memerlukan perhatian
pewarna berbahaya untuk bahan pangan, misalnya bahan pewarna untuk tekstil
dipakai untuk mewarnai bahan pangan. Hal ini sangat jelas berbahaya bagi
mengenai pewarna untuk pangan, dan karena harga bahan pewarna untuk industri
relatif jauh lebih murah dibandingkan dengan bahan pewarna untuk pangan.
Selain itu warna dari bahan pewarna tekstil biasanya lebih menarik. Berdasarkan
data penelitian dari Supraptini dkk tahun 2017, dari 28 jenis jajanan pasar Bunder
tersebut yaitu pada makanan geplak merah, kue Ku kacang hijau, krupuk 1,
krupuk 2, krupuk 3, roll cake warna kuning, sagon kering (merah), dan kembang
goyang (orange). Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis zat pewarna yang
viii
Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif, yaitu peneliti melakukan
dilaksanakan pada bulan juni sampai juli 2019. Populasi adalah seluruh jajanan
tradisional yang dijual di Pasar Bunder Sragen yang memiliki warna mencolok
Pustaka : 21 (1997-2018)
ix
BAB I
PENDAHULUAN
semuanya melalui proses yang sama ataupun bahkan ada juga yang dapat
dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan
atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain
yang disajikan jasa boga, rumah makan/ restoran, dan hotel (Kemenkes
2003).
menghasilkan produk makanan yang disukai dan berkualitas baik. Salah satu
risiko kesehatan, terutama yang berasal dari bahan sintetik kimiawi. Hal
1
2
Salah satu masalah pangan saat ini yang masih memerlukan perhatian
dihasilkan oleh industri kecil atau rumah tangga, seperti yang tercantum
misalnya bahan pewarna untuk tekstil dipakai untuk mewarnai bahan pangan.
Hal ini sangat jelas berbahaya bagi kesehatan karena adanya residu bahan
harga bahan pewarna untuk industri relatif jauh lebih murah dibandingkan
dengan bahan pewarna untuk pangan. Selain itu warna dari bahan pewarna
mengenai hasil inspeksi mendadak (Sidak) oleh Tim ngabungan dari Dinas
produsen, jika perlu dimusnahkan di tempat. Selain itu DKK Solo bersama
B, atau pewarna tekstil dari salah satu distributor makanan ringan yang berada
yang sudah dicampur bahan pewarna tekstil. Antara lain, mie basah, kerupuk
Purbalingga.
bahwa dari 15 sampel jajanan yang dijual di Pasar Gede Surakarta dengan
adalah tela-tela, agar-agar dan kue lapis, dengan warna merah muda sampai
makanan yang dijual di pasar tersebut yaitu pada makanan geplak merah,
kue Ku kacang hijau, krupuk 1, krupuk 2, krupuk 3, roll cake warna kuning,
B. Perumusan Masalah
dapat mengkaji secara rinci. Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam
penelitian ini sebagai berikut “Apakah jajanan tradisional yang dijual di Pasar
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
dalam membeli barang dagang yang akan dijual kembali guna memenuhi
Sragen.
di Pasar Bunder Sragen, dan di seluruh pasar yang ada dalam lingkup kota
Sragen.
1. Lingkup Keilmuan
2. Lingkup Masalah
Sragen.
3. Lingkup Sasaran
4. Lingkup Lokasi
5. Lingkup Waktu
2019.
6. Lingkup Metode
dianalisis.
7
F. Orisinalitas Penelitian
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pangan
perikanan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah
dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan
(BPOM, 2017).
pangan olahan yang baik, cara distribusi pangan olahan yang baik dan
9
10
cara ritel pangan olahan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
pangan adalah CCP dan HACCP. Critical Control Point (CCP) atau
Titik Kendali Kritis adalah setiap titik, tahap atau prosedur dalam
pangan, yaitu:
(Cahyadi, 2008).
tambahan pangan:
metabolisme.
(Sucipto, 2016).
tambahan pangan:
1) Antioksidan
2) Antikempal
3) Pengatur keasaman
4) Pemanis buatan
15
7) Pengawet
8) Pengeras
9) Pewarna
11) Sekuestran
3) Dietilpirokarbonat
4) Dulsin
5) Formalin
6) Kalium bromat
7) Kalium klorat
8) Kloramfenikol
10) Nitrofurazon
11) Dulkamara
12) Kokain
13) Nitrobenzen
16
15) Dihidrosafrol
4. Pewarna
a. Definisi
pandan atau daun suji untuk warna hijau dan kunyit untuk warna
2009).
1) Pewarna Alami
2009).
2008):
2) Pewarna Sintetis
No.722/Menkes/Per/IX/1988.
5. Rhodamin B
digunakan pada industri tekstil dan kertas. Zat ini ditetapkan sebagai
identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th dan titik leburnya pada suhu
(Hamdani, 2013).
B. Kerangka Teori
perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan juga bahan lainnya yang
mutu pangan, sehingga dapat dihasilkan produksi yang tinggi dan bermutu
Mutu pangan yang dimaksud adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria
dalam makanan adalah untuk membuat makanan yang aman, tampak lebih
berkualitas, tahan lama, menarik, serta cita rasa dan teksturnya lebih
sempurna.
tubuh dan berpotensi memicu penyakit kanker, oleh karena itu zat pewarna
penggunannya.
Jajanan Tradisional
(Pangan)
Uji Kualitatif
C. Kerangka Konsep
Ada Kandungan
Jajanan Tradisional yang di Pewarna Sintetis
jual di Pasar Bunder Sragen Rhodamin B
D. Pertanyaan Peneliti
“Adakah kandungan pewarna sintetis rhodamin B pada jajanan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dianalisis.
jenis pewarna makanan telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli
2019.
1. Populasi
menarik.
2. Sampel
26
27
1. Variabel Terikat
sintetis rhodamin B.
2. Variabel Bebas
tradisional.
menarik.
F. Instrumen Penelitian
kandungan pewarna.
pada jajanan tradisisonal yang dijual di Pasar Bunder Sragen. Alat yang
1. Neraca Timbang
2. Becker Glass
3. Pengaduk
4. Hot plate
5. Saringan
6. Penjepit
7. Gelas Ukur
29
8. Pipet Tetes
sintetis rhodamin B :
menjadi basa.
mendidih.
menit.
hingga mendidih.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
H. Pengumpulan Data
yaitu dengan cara pengumpulan data dilakukan dengan uji kualitatif, yaitu
I. Pengolahan Data
1. Editing
laboratorium.
2. Data Entry
komputer.
3. Tabulating
disajikan.
31
J. Analisis Data
K. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Dyah Eka N. 2018. Analisis Kandungan Pewarna Alami dan Sintetis Pada
Jajanan Yang Dijual di Pasar Gede Surakarta. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Rosa, D., & Harni, S. 2017. Analisis Rhodamin B Pada Makanan Jajanan
Anak di Sekitar SDN 2 dan SDN 3 Kota Pekanbaru.
Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Supraptini., Riris, N., Elsa-Elsi., & Ika, D. 2017. Kualitas Makanan dan
Makanan Jajanan yang Dijual di Pasar Tradisional di Beberapa Kota
di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan. (Online). Volume 10, Nomor
4,i17.
(http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/view/3813
diakses 30 Maret 2019)