Jawaban :
1. Klasifikasi bahan toksik berdasarkan bentuk fisik, susunan kimia, dan potensi racunnya
Berdasarkan wujud fisiknya, bahan beracun dibedakan menjadi bahan beracun yang
berwujud gas, padat, dan cair. Racun dengan bentuk khas dapat berdifusi sehingga menyebar
lebih cepat daripada racun dengan wujud cair dan padat. Racun bentuk gas umumnya masuk
ke dalam tubuh melalui inhalasi. Racun berbentuk padat dapat masuk terutama melalui
saluran pencernaan. Racun berwujud padat akan lebih mudah menyebar apabila ukurannya
sangat halus yang sehingga menjadi sangat aerodinamis dan dapat menyebar bersama aliran
udara serta dapat masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi. Racun berbentuk cair dapat masuk
ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan juga kulit. Dimungkinkan pula masuk
melalui inhalasi apabila bahan cair tersebut mudah menguap. Racun bentuk cair akan lebih
cepat menyebar apabila terdapat pada sumber air bersih dan sumber air minum atau mudah
menguap sehingga mudah terbawa oleh aliran udara.
Berdasarkan susunan kimianya misalnya :
- Ukuran partikel (respirabel, inhalabel) bahan dengan sifat respirable dan inhalabel lebih
mudah masuk kedalam tubuh dengan dosis yang tinggi sehingga berpotensi tinggi
menimbulkan keracunan
- Sifat volatilitas (mudah menguap, tidak mudah menguap), bahan yang mudah menguap
lebih berpotensi tinggi menyebabkan keracunan karena bisa menyebar dengan mudah dan
dapat dengan cepat masuk ke tubuh manusia melalui inhalasi
- Proses yang menggunakan suhu tinggi, suhu tinggi dapat membuat beberapa bahan
menguap dan masuk kedalam tubuh sehingga potensi tinggi meracuni tubuh
- Contohnya : amino aromatin, halogen dan hidrokarbon
Pada kurva dosis-respon nampak beberapa hubungan antara jumlah zat kimia sebagai dosis,
organisme mendapat perlakuan dan setiap efek yang disebabkan oleh dosis tersebut.
Dimana dengan meningkatnya dosis akan seiring dengan meningkatnya respon yang
dihasilkan.
3. Yang menyebabkan bahan kimia, contohnya methyl merkuri menyerang otak, padahal
konsentrasi tertingginya berada di hati dan ginjal karena Saat menyerang tubuh, racun
merkuri umumnya menyerang sistem saraf, saluran pencernaan, dan ginjal. Jenis merkuri yang
paling berbahaya adalah metil merkuri (merkuri organik). Pasalnya, 90% dari kadar metil
merkuri yang tertelan atau masuk ke dalam tubuh akan terserap ke dalam darah. Angka ini
sangat besar daripada merkuri jenis lain yang hanya terserap 2–10% ke dalam darah. Hal ini
yang menyebabkan dapat menyerang otak karena darah lebih cepat mengalirkan kadar merkuri
yang dibawa darah lebih cepat masuk ke otak.
4. pemanfaatan toksikologi lingkungan dalam kehidupan :
a) Toksikologi Industri
b) Toksikologi Lingkungan
c) Toksikologi Makanan
d) Toksikologi Forensik
e) Toksikologi Medis
Toksikologi medis dan eksperimental dalam uji toksisitas berbagai obat baru dan/ atau zat
racun yang akan digunakan baik di industri maupun di masyarakat umum
f)
5. Jalan masuk suatu bahan polutan toksik yang dapat mempengaruhi toksisitas bahan
polutanc