Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL

HUBUNGAN SIKAP, BEBAN KERJA, DAN MOTIVASI DENGAN


KINERJA BIDAN DALAM PENGISIAN BUKU KIA PADA
DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI
WILAYAH KECAMATAN MEGAMENDUNG
TAHUN 2022

Oleh:
Diah May Sari
07210200040

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU


FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

JAKARTA
2022

i
HALAMAN PERSETUJAN

Proposal dengan judul


HUBUNGAN SIKAP, BEBAN KERJA, DAN MOTIVASI DENGAN
KINERJA BIDAN DALAM PENGISIAN BUKU KIA PADA
DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI
WILAYAH KECAMATAN MEGAMENDUNG
TAHUN 2022

Oleh:
Diah May Sari
07210200040

Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam Sidang
Proposal Hasil Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Fakultas Vokasi
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

Jakarta, Juli 2022

Menyetujui,
Pembimbing Tugas Akhir

(Ageng Septa Rini, S.ST., M.KM)


NIDN. 0306129202

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Menerangkan Proposal dengan judul:


HUBUNGAN SIKAP, BEBAN KERJA, DAN MOTIVASI DENGAN
KINERJA BIDAN DALAM PENGISIAN BUKU KIA PADA
DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI
WILAYAH KECAMATAN MEGAMENDUNG
TAHUN 2022

Oleh:
Diah May Sari
07210200040

Telah diuji dihadapan Tim Penguji dan Diterima sebagai


Bagian dan Persyaratan yang diperlukan untuk memperbaiki
Gelar Sarjana Terapan Kebidanan

Jakarta, Juli 2022

Mengesahkan,

Pembimbing, Penguji,

(Ageng Septa Rini, S.ST., M.KM) (………………………………..)


NIDN. 0306129202 NIDN.

Mengetahui,
Koodinator Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan

(Retno Sugesti, SST., M.Kes)

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-
Nya, sehingga dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Hubungan Sikap, Beban
Kerja, Dan Motivasi dengan Kinerja Bidan Dalam Pengisian Buku KIA pada Deteksi
Dini Risiko Tinggi di Wilayah Kecamatan Megamendung Tahun 2022”
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan dan
masukan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang sudah sangat membantu dalam proses penyusunan skripsi:
1. Drs. H. A Jacub Chatib, Selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju.
2. Prof. Dr. Dr. dr. H. M. Hafizzurachman, M.PH, Selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM., M.KM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Sulsadi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil I Rektor Universitas Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM., M.Kes Selaku Wakil II Rektor Universitas Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am.Keb., SKM., M.KM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
7. Hedy Herdiana, S.Kep Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju
8. Retno Sugesti, SST., M.Kes, Selaku Koordinator Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan Kebidanan.
9. Ageng Septa Rini, S.ST., M.KM selaku pembimbing skripsi yang selalu
memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan skripsi.
10. Seluruh dosen dan staf pengajar yang telah mengajarkan dan membimbing kami
agar mampu menerapkan ilmu yang sudah didapatkan dari Institusi.
11. Kepala Puskesmas Megamendung yang telah mengijinkan peneliti untuk
melakukan penelitian di wilayah kecamatan Megamendung
12. Bidan Puskesmas Megamendung yang telah menjadi responden.
13. Keluarga tercinta yang selalu memberikan support.
14. Teman-teman mahasiswa atas dukungannya.
15. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.

iv
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan
kesempurnaan laporan ini.
Jakarta, Juli 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN..................................................................iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................................iv
ABSTRAK....................................................................................................................v
KATA PENGANTAR.................................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Road Maps Penelitian.........................................................................................
C. Urgensi Penelitian...............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT..........................................................................
BAB IV METODE PENELITIAN..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan hal yang fisiologis dimulai dengan pembuahan
dan diakhiri oleh proses persalinan. Dalam proses kehamilan ada beberapa
perubahan yang dialami oleh ibu hamil salah satunya yaitu perubahan fisik dan
psikologis ibu. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang dapat
menyebabkan komplikasi pada ibu sejak kehamilan, persalinan dan nifas dan
bayi. Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)
menggambarkan besarnya risiko kematian ibu pada fase kehamilan, persalinan
dan masa nifas di antara 100.000 kelahiran hidup dalam satu wilayah pada kurun
waktu tertentu. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Angka
kematian ibu (AKI) sangat tinggi, setiap harinya di tahun 2017 terdapat 810
wanita meninggal dunia karena komplikasi kehamilan dan persalinan dan sekitar
295.000 wanita meninggal dunia setelah persalinan atau dalam masa nifas. Data
yang disampaikan WHO di negara maju mengalami AKI sebesar 11/100.000
kelahiran hidup dan Angka kematian ibu (AKI) di negara berkembang sebesar
462/100.000kelahiran hidup.(1)
Angka kematian bayi sangat berpengaruh terhadap indikator derajat
kesehatan suatu negara. Bulan pertama kehidupan adalah periode paling rentan
untuk kelangsungan hidup anak, dengan 2,4 juta bayi baru lahir meninggal pada
tahun 2020.Tahun 2020, hampir separuh (47%) dari seluruh kematian balita
terjadi pada masa neonatus (28 hari pertama kehidupan), meningkat dari tahun
1990 (40%), karena tingkat kematian balita secara global menurun lebih cepat
dibandingkan kematian neonatus. Bayi yang meninggal dalam 28 hari pertama
kelahiran terjadi karena kurangnya perawatan berkualitas pada atau segera
setelah lahir terutama pada hari-hari pertama kehidupan. Indonesia menempati
urutan ketujuh dari 10 teratas negara di dunia yang memiliki kasus kematian
bayi.(2)
Secara umum di Indonesia terjadi penurunan kematian ibu selama
periode1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah
kematian ibu yang dihimpun dari pencatatan program kesehatan keluarga di
Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan 4.627 kematian di
Indonesia.Hal ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar
4.221 kematian. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pada tahun
2020 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 1.330 kasus, hipertensi dalam
kehamilan sebanyak 1.110 kasus, dan gangguan sistem peredaran darah
sebanyak 230 kasus.(3)
Berdasarkan data yang dilaporkan kepada Direktorat Kesehatan Keluarga
melalui komdat.kesga.kemkes.go.id, pada tahun 2020, dari 28.158 kematian
balita, 72,0% (20.266 kematian) diantaranya terjadi pada masa neonates.
Mayoritas 35,2% kematian balita neonatal karena berat badan lahir rendah.
Kematian balita neonatal akibat asfiksia sebesar 27,4%, kelainan kongenital
11,4%, infeksi 3,4%, tetanus neonatorium 0,03%, dan lainnya 22,5%.(3)
Jumlah kematian Ibu tahun 2020 berdasarkan pelaporan profil kesehatan
kabupaten/kota diprovinsi Jawa Barat sebanyak 745 kasus atau 85,77per
100.000 KH, meningkat 61 kasus dibandingkan tahun 2019 yaitu 684 kasus.
Penyebab kematian ibu masih didominasi oleh 27,92 % pendarahan, 28,86 %
hipertensi dalam kehamilan, 3,76 % Infeksi, 10,07 % gangguan sistem peredaran
darah (jantung), 3,49 % gangguan metabolik dan 25,91 % penyebab lainnya.(4)
Provinsi Jawa Barat tahun 2020 memiliki jumlah kasus kematian Bayi
sejumlah 2.760 kasus kematian. Dari kematian bayi sebesar 3,18/1.000 kelahiran
hidup, 76,3 % terjadi pada saat neonatal (0-28 hari), 17,2 % post neonatal (29
hari -11 bulan). Penyebab kematian neonatal masih didominasi oleh 38,41 %
BBLR, 28,11 % Asifikasia, 0,13 % Tetanus Neonatorum, 3,60 % Sepsis,11,32
% kelainan bawaan, dan 18,43 % penyebab lainnya.(4)
Kabupaten bogor pada tahun 2020 memiliki kasus kematian ibu
sebanyak 74 kasus kematian ibu menduduki peringkat pertama di Provinsi Jawa
barat dan kasus kematian bayi sebanyak 133 kasus kematian. (4) Kasus kematian
ibu diwilayah kecamatan Megamendung pada tahun 2021 tidak ada kasus
kematian ibu. Jumlah tenaga Kesehatan terutama Bidan yang bekerja di
Puskesmas Megamendung sejumlah 15 bidan.
Upaya untuk menunjang pelayanan kesehatan ibu dan anak, memerlukan
media komunikasi, informasi dan edukasi(KIE) dan pencatatan yang baik.

2
Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan menetapkan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (BUKU KIA) menjadi satu – satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan
ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan, dan selama masa nifas hingga bayi
yang dilahirkan berusia 5 tahun termasuk pelayanan imunisasi, gizi, tumbuh
kembang anak dan KB (SK Menkes Nomor 248/Menkes/SK /III/2004).
Komitmen dalam pemanfaatan buku KIA belum sesuai harapan. Bidan sebagai
tenaga kesehatan memegang peranan penting dalan proses pengisian buku KIA.
Berdasarkan survei kesehatan nasional tahun 2016 menunjukan sebanyak 81,5%
ibu hamil menyatakan memiliki buku KIA, namun hanya 60,5% di antaranya
yang bisa menunjukkan buku KIA.Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan oleh
Direktorat Kesehatan Keluarga Kementrian Kesehatan di beberapa Kota
menunjukkan hanya 18% Buku KIA yang diisi dengan lengkap dengan tingkat
keterisian paling banyak pada pelayanan masa kehamilan dan bayi baru lahir.(5)
Penggunaan buku KIA merupakan tindakan nyata atau praktik bidan dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan memanfaatkan dan menggunakan buku KIA
dengan baik dan benar dapat serta mampu mendeteksi dini ibu hamil yang
berisiko tinggi. Perilaku tersebut dapat terbentuk jika bidan mempunyai sikap
yang baik. (6) Sikap merupakan kemampuan internal seseorang yang dilandasi
oleh pengetahuan dan informasi yang baik untuk menentukan sikap secara tegas
tanpa ragu-ragu. Sikap belum tentu memperlihatkan perilaku seseorang karena
dipengaruhi oleh faktor kuat lainnya sehingga sikap muncul sebagai suatu
tindakan. Sikap memengaruhi tindakan bidan untuk suatu proses pengambilan
keputusan. (7)
Beban kerja merupakan volume pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga
kerja baik secara fisik maupun mental dan menjadi tanggung jawabnya. Beban
kerja dipengaruhi oleh dua factor yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor
eksternal dapat berupa tugas – tugas, lingkungan kerja, struktur organisasi
ditempat kerja. Faktor internal dapat berupa psikis dan somatis.(8) Pada
penelitian ini, adanya beban kerja tambahan yang dimaksud adalah beban kerja
di luar ruang lingkup kebidanan berdasarkan Kepmenkes no 900/Menkes/
SK/VII/202 yaitu pelayanan kebidanan, pelayanan KB dan pelayanan kesehatan
masyarakat. Beban kerja yang yang dimiliki oleh bidan memberikan pengaruh
terhadap kemampuan kerja yang dilaksanakan hal ini berhubungan dengan

3
memaksimalkan hasil kerja demi memberikan kepuasan dan kualitas
pelaksaanaan pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).(9)
Motivasi merupakan hasrat di dalam diri seseorang yang menyebabkan
orang tersebut melalukan tindakan. Hasil penelitian Andriani dan Murni tahun
2020 menyebutkan bahwa bidan memiliki motivasi yang baik (67,6%)
sementara menghasilkan kinerja yang kurang baik. Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori yang di kemukakan oleh Gibson, bahwa motivasi berasal dari
dalam diri individu, namun belum tentu tercermin dalam suatu prilaku, karna
motivasi terbentuk dari sikap (tertutup) seseorang bidan dalam menghadapi
situasi kerja. Sementara sikap merupakan prilaku yang masih tertutup yang
belum terlihat apakah bidan melakukan pengisian buku KIA. Motivasi di
pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kemampuan dan keterampilan yang
rendah, pembagian tugas yang belum jelas, ke pribadian bidan, ke puasan kerja
dan sikap.(10)
Motivasi kerja merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan,
memelihara, dan mendorong perilaku manusia yang merupakan proses dasar
yang dimulai dengan adanya suatu kebutuhan yang diinginkan. Motivasi kerja
seseorang akan mengalami naik turun dalam menghadapi pekerjaan. Akibat
turun dan naiknya motivasi kerja tersebut akan memengaruhi kinerja sehingga
berdampak pada organisasi tempat bekerja. Motivasi kerja harus dibangun
dengan dengan kepribadian dan karakter individu yang baik sehingga
memberikan dampak positif terhadap lingkungan pekerjaan.(11)
Kinerja merupakan catatan keluaran hasil pada suatu fungsi jabatan atau
seluruh aktivitas kerja dalam periode tertentu. Kinerja juga merupakan
kombinasi antara kemampuan dan usaha untuk menghasilkan apa yang
dikerjakan. Agar dapat menghasilkan kinerja yang baik, seseorang memiliki
kemampuan, kemauan, usaha serta dukungan dari lingkungan. Kinerja
dipengaruhi oleh kemampuan, keterampilan, persepsi, sikap, kepribadian,
motivasi, pembelajaran, stress,imbalan, desain pekerjaan, kepemimpinan, dan
struktur organisasi.(12) Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Andriani
dan Nuraghmi tahun 20202 yang dilakukan di Puskesmas di Kota Bukittinggi
menunjukkan bahwa terhadap hubungan antara sikap dengan kinerja bidan
dalam pengisian buku KIA pada deteksi dini kehamilan risiko tinggi, dengan p

4
Value 0.021. Sikap yang positif akan memberikan efek positif terhadap kinerja.
(7)
Deteksi dini pada wanita dengan kehamilan risiko tinggi dapat dilakukan
oleh bidan dan dilakukan pencatatan dengan baik pada buku KIA. Banyaknya
pasien yang datang ke Puskesmas PONED Megamendung dengan status
pengisian buku KIA yang tidak lengkap atau tidak ditulis oleh bidannya dan
deteksi dini pada kehamilan. Oleh karena itu, Skrinning Antenatal kurang yang
berkaitan dengan pemeriksaan laboratorium maupun upaya jaminan kesehatan
yang akan dimanfaatkan untuk penunjang apabila terjadi kegawatdaruratan.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik menyusun skripsi dengan judul
“Hubungan Sikap, Beban Kerja, Dan Motivasi Dengan Kinerja Bidan Dalam
Pengisian Buku Kia Pada Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi Di Wilayah
Kecamatan Megamendung Tahun 2022”

B. Road Maps Penelitian


Penulis berharap bidan memiliki sikap, beban kerja dan motivasi yang baik sehingga
menghasilkan kinerja yang baik dalam melakukan pengisian buku KIA pada deteksi
dini kehamilan risiko tinggi. Indikator capaian yang penulis harapkan adalah artikel
ilmiah dapat diterima dan terpublikasi pada salah satu jurnal ilmiah.

Penelitian Sebelumnya Penelitian yang Luaran Keungulan


dilakukan Penelitian

Menurut Nely Bonita, Penelitian Artikel Ilmiah Pengetahuan,


Nanan sekarwana dan sebelumnya hanya dapat diterima dan sikap dan
Dinan S Barata Koesuma melihat terpublikasi pada perilaku satu
(2020) dengan judul pengetahuan, sikap jurnal ilmiah sama lain saling
Pengaruh Pengetahuan,
dan perilaku bidan berkaitan dalam
Sikap, dan Perilaku Bidan
dalam Pemanfaatan Buku
dalam pemanfaatan mempengaruhi
KIA Selama Periode Buku KIA, pada bidan
Antenatal terhadap penelitian ini melakukan
Deteksi Dini Ibu Hamil penulis mengambil deteksi dini ibu
Berisiko Tinggi (Studi variable baru yaitu, hamil berisiko
Kasus di Kecamatan motivasi dan beban dengan baik,
Solokan Jeruk dan Paseh kerja Bidan yang dimana sikap
Kabupaten Bandung) dihubungkan dan perilaku

5
dengan metode penelitian dengan kinerja menunjukkan
kuantitatif cross sectional bidan dalam faktor yang
serta hasil penelitian pengisinan buku paling dominan
terdapat hubungan antara KIA pada deteksi yang
sikap bidan dalam
dini kehamilan berpengaruh
pemanfaatan buku KIA
dengan deteksi dini ibu
risiko tinggi terhadap deteksi
hamil berisiko tinggi (p < dini ibu hamil
0,05). berisiko tinggi.

Menurut Liza Andriani, Penelitian Artikel Ilmiah Bahwa sikap


Mega Ade Nugrahmi sebelumnya hanya dapat diterima dan positif,
(2020) dengan judul melihat faktor – terpublikasi pada motivasi baik
ANalisis Faktor- Faktor faktor yang jurnal ilmiah dan beban kerja
Yang Berhubungan berhubungan dengan
ringan memilki
Dengan Kinerja Bidan kinerja bidan dalam
Dalam Pengisian Buku pengisian buku KIA
hubungan yang
KIA Pada Deteksi Dini pada deteksi dini bermakna untuk
Kehamilan Risiko Tinggi kehamilan risiko pengisian buku
Di Puskesmas Kota tinggi. Pada KIA
Bukittinggi Tahun 2020 penelitian ini penulis
dengan metode penelitian mengambil tiga
cross sectional dengan variabel yang
hasil penelitian berhubungan dengan
ditemukan bahwa factor pengisian buku KIA
yang paling berhubungan pada deteksi dini
dengan kinerja bidan kehamilan risiki
dalam pengisian buku tinggi
KIA adalah variabel
sikap.
Liza Andriani (2019) Pada penelitian Artikel Ilmiah Kinerja bidan
dengan judul Gambaran sebelumnya fokus dapat diterima dan tidak hanya di
Motivasi Dan Beban penelitian hanya terpublikasi pada pengaruhi oleh
Kerja Tentang Kinerja melihat gambaran jurnal ilmiah motivasi dan
Bidan Dalam Pengisian motivasi dan beban beban kerja saja,
Buku Kia Pada Deteksi kerja tentang kinerja
Dini Kehamilan Risiko bidan dalam
Tinggi Di Puskesmas pengisian buku kia
Kota Bukittinggi Tahun pada deteksi dini
2019 dengan metode kehamilan risiko
penelitian deskriptif tinggi. Pada
dengan hasil penelitian penelitian ini penulis
sebagian besar bidan ingin melihat hasil
memiliki kinerja yang penelitian analitik
tidak baik, namun mengenai hubungan
memiliki motivasi baik sikap, beban kerja
dan beban kerja yang dan motivasi kinerja
ringan, hal ini di bidan dalam
sebabkan karena kinerja pengisian buku KIA
bidan tidak hanya di pada deteksi dini
pengaruhi oleh motivasi kehamilan risiko
dan beban kerja saja, tinggi
namun juga di pengaruhi

6
oleh faktor lain.
Millatin Puspaningtyas, Pada penelitian Artikel Ilmiah Pengetahuan
Pedvin Ratna Meikawati, sebelumnya fokus dapat diterima dan mempunyai
Yuyun Masyunah (2017) penelitian hanya terpublikasi pada pengaruh
dengan judul penelitian melihat analisis jurnal ilmiah terhadap kinerja
Analisis Kinerja Dalam kinerja dalam bidan dalam
Pemanfaatan Buku Kia pemanfataan buku pemanfaatan
Oleh Bidan Di Puskesmas KIA oleh bidan pada buku KIA
Kabupaten Pekalongan penelitian ini penulis
dengan metode penelitian ingin melihat
analitik cross sectional hubungan sikap,
dengan hasil penelitian motivasi, beban
Variabel pengetahuan kerja dan motivasi
mempunyai pengaruh dengan kinerja bidan
terhadap kinerja bidan dalam pengisian
dalam pemanfaatan buku buku KIA pada
KIA dengan nilai p-value deteksi dini
= 0,012 (p<0,05). kehamilan risiko
tinggi
Liza Andriani, Mega Ade Pada penelitian Artikel Ilmiah Bahwa sikap
Nugrahmi (2021) dengan sebelumnya fokus dapat diterima dan positif,
judul penelitian Analisis penelitian terpublikasi pada motivasi baik
Faktor yang Berhubungan menganalisis faktor jurnal ilmiah. dan beban kerja
dengan Kinerja Bidan faktor yang ringan memilki
dalam Pengisian Buku berhubungan dengan
hubungan yang
KIA di Puskesmas Kota kinerja bidan, pada
Bakittinggi penelitian ini penelitian ini fokus bermakna untuk
bersifat observasional penelitian pada tiga pengisian buku
dengan menggunakan variabel yaitu, sikap, KIA
desain Cross Sectional motivasi, beban
dengan hasil penelitian kerja terhadapa
faktor yang paling kinerja bidan dalam
berhubungan dengan pengisian buku KIA
kinerja bidandalam pada deteksi dini
pengisian buku KIA kehamilan risiko
adalah variabel sikap tinggi.

B. Urgensi Penelitian
Kehamilan dengan risiko tinggi merupakan kehamilan yang memiliki komplikasi
atau penyulit karena dapat mengakibatkan kematian secara langsung pada ibu hamil
dan pada saat persalinan. Berdasarkan penelitian ada empat terlalu yang merupakan
factor risiko kehamilan dengan hasil penelitian yaitu sebagian besar memiliki usia
berisiko < 20 tahun dan > 35 tahun sebanyak 53.9%, paritas berisiko yaitu primipara
dan paritas > 3 sebanyak 74.2%, sebanyak 23.7% memiliki riwayat abortus, yang
memiliki jarak kehamilan berisiko sebanyak 11,7% dan 7.8% mempunyai tinggi
badan berisiko yaitu < 145 cm. Berdasarkan Studi Pendahuluan yang dilakukan
peneliti terhadap 20 ibu bersalin di PONED Megamendung Kabupaten Bogor,
didapatkan 8 ibu bersalin yang pencacatan buku KIA yang tidak lengkap atau tidak
dicatat oleh bidan dan kurangnya pencegahan deteksi dini kehamilan seperti
pemeriksaan penujang (lab) yang tidak dilakukan, Antenatal Screening oleh dr

7
Obgyn serta kepemilikan jaminan kesehatan jika terjadi kegawatdaruratan. Peneliti
melakukan penelitain mengenai “Hubungan Sikap, Beban Kerja, dan Motivasi
dengan Kinerja Bidan dalam Pengisian Buku KIA pada Deteksi Dini Ibu Hamil
Risiko Tinggi” dimana dengan lengkapnya pengisian Buku KIA, kehamilan dengan
risiko tinggi dapat dideteksi lebih awal sehingga dapat menurunkan Angka
Kematian pada Ibu maupun bayi. Komplikasi kehamilan dengan ibu hamil risiko
tinggi merupakan masalah

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1. Definisi Buku KIA
Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu mulai dari hamil,
bersalin, nifas, dan catatan kesehatan anak mulai dari bayi baru lahir hingga balita,
serta berbagai informasi cara merawat kesehatan ibu dan anak Menurut Kemenkes
RI pengertian buku KIA adalah alat yang sederhana sebagai alat informasi, edukasi
dan komunikasi dalam menebarkan informasi penting mengenai Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) kepada keluarga.
Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau
masalah pada ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan dengan informasi yang
penting bagi ibu, keluarga, dan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan ibu dan
anak termasuk rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi,
tumbuh kembang balita. Buku KIA merupakan buku wajib untuk dibaca oleh ibu
hamil, suami dan anggota keluarga karena berisikan informasi penting dan berguna
bagi kesehatan ibu dan anak. Buku kesehatan selain sebagai catatan kesehatan ibu
dan anak, juga dimaksudkan sebagai alat monitor kesehatan dan alat komunikasi
antara tenaga kesehatan dengan pasien, sehingga dapat diharapkan partisipasi
masyarakat dalam mengontrol kesehatan ibu dan anak.
Salah satu tujuan program kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah meningkatkan
keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah
kesehatan seperti kesakitan dan gangguan gizi yang seringkali berakhir dengan
kecacatan atau kematian. Untuk mewujudkan kemandirian keluarga dalam
memelihara kesehatan ibu dan anak maka salah satu upaya program adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga melalui penggunaan buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

2. Pemanfaatan Buku KIA

9
Manfaat buku KIA secara umum adalah ibu dan anak mempunyai catatan
kesehatan yang lengkap, sejak ibu melahirkan sampai anaknya berusia lima tahun
sedangkan manfaat buku KIA secara khusus adalah yaitu pertama untuk mencatat
dan memantau kesehatan ibu dan anak, yang kedua adalah alat komunikasi dan
penyuluhan yang dilengkapi dengan informasi penting bagi ibu, keluarga dan
masyarakat tentang paket (standar) pelayanan KIA. Ketiga merupakan alat untuk
mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak.
Keempat yaitu sebagai catatan pelayanan gizi dan kesehatan ibu dan anak termasuk
rujukannya. (buku petunjuk tekhnis penggunaan KIA)

B. KINERJA
1. Definisi
Kinerja berasal dari pengertian performance yang berarti prestasi kerja atau
hasil kerja, tapi dapat mempunyai makna yang lebih luas yakni bukan hanya
hasil tapi bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Kinerja merupakan hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi kepada ekonomi menyatakan
kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan sinonim dari perilaku,
adalah sesuatu yang secara aktual dikerjakan dan dapat diobservasi, mencakup
tindakan dan perilaku yang relevan dengan tujuan organisasi. Teori Campbell
menganggap kinerja sebagai perilaku atau tindakan yang relevan dengan
pencapaian tujuan organisasi yang dapat diskalakan dan diukur. Sedangkan
Simamora menyebutkan kinerja karyawan adalah tingkatan para karyawan
dalam mencapai persyaratan pekerjaan.
Berdasarkan beberapa teori tentang kinerja diatas, dapat disimpulkan kinerja
merupakan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan sumebr daya yang
dimiliki untuk mencapai hasil pekerjaan baik secara kualitas dan kuantitas,
sesuai dengan tanggung yang diberikan. Kinerja yang baik adalah kinerja yang
mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan.

2. Faktor yang Memengaruhi Kinerja

10
Banyak faktor dapat mempengaruhi kinerja individu, seperti yang diuraikan
Simamora (Mangkunegara, 2012: 14) bahwa kinerja dipengaruhi tiga faktor
berikut.
1) Faktor individual, meliputi kemampuan dan keahlian, latar belakang dan
demografi.
2) Faktor psikologis, terdiri atas persepsi, attitude, personality, pembelajaran
dan motivasi
3) Faktor organisasi, meliputi sumber daya, kepemimpinan, penghargaan,
struktur dan job design.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja baik hasil maupun perilaku
kerja yakni
1) kemampuan dan keahlian,
2) pengetahuan,
3) rancangan kerja,
4) kepribadian,
5) Motivasi kerja,
6) Kepemimpinan,
7) Gaya Kepemimpinan,
8) Budaya Organisasi,
9) Kepuasan kerja,
10) Lingkungan kerja,
11) Loyalitas,
12) Komitmen,
13) Disiplin kerja

Pencapaian kinerja dipengaruhi dua faktor:


1) Faktor individu, secara psikologis individu yang normal adalah individu
yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisiknya.
Integritas tinggi antara fungsi psikis dan fisik, sehingga individu
memiliki konsentrasi diri yang baik. Integritas menjadikan modal utama
dalam mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal
dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari untuk
mencapai tujuan organisasi.

11
2) Faktor lingkungan organisasi, faktor ini sangat menunjang bagi individu
dalam mencapai kinerja karyawan. Faktor lingkungan organisasi antara
lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang menantang, komunikasi
kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis,
peluang berkarir dan fasilitas kerja memadai.

3. Pengukuran Kinerja
Penilaian kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk
mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Definisi penilaian
kinerja sebagai suatu proses penilaian tentang seberapa baik karyawan telah
melaksanakan tugasnya selama periode waktu tertentu. Penilaian kinerja
mengacu kepada sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk
mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan
pekerjaan, perilaku dan hasil. Penilaian kinerja merupakan sebuah cara yang
digunakan oleh perusahaan untuk menilai pekerjaan karyawan. Sehingga
kinerja dari individu dapat diukur dan diketahui apabila memenuhi kriteria
keberhasilan sebagai alat ukur yang telah ditentukan organisasi. Penilaian
kinerja berguna untuk mengevaluasi kinerja dari para karyawan, termasuk juga
mengembangkan dan memotivasi karyawan.
4. Skala Ukur
Pengukuran Kinerja Bidan yang digunakan yaitu Skala Guttman akan
memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
a. Ya
b. Tidak
5. Sintesa
Kinerja merupakan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai hasil pekerjaan baik secara kualitas dan kuantitas,
sesuai dengan tanggung yang diberikan dan mengikuti tata cara atau prosedur
sesuai standar yang telah ditetapkan.

C. SIKAP
1. Pengertian

12
Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul
apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya
suatu reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang
dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasar oleh proses evaluasi dalam diri
individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-
buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang kemudian
mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.
Pengertian sikap (attitude) merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup
dari seseorang terhadapnsuatu stimulus atau objek, dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat
tetapi hanya ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup.

2. Pengertian dari para ahli


Pengertian Sikap dari para ahli :
1. Mnurut Damiati, dkk, sikap merupakan suatu ekpressi perasaan seseorang
yang merefleksikan kesukaannya atau ketidaksukaannya terhadap suatu
objek.
2. Menurut Kotler, Sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecendrungan
seseorang yang secara konsisten menyukai atau tidak menyukai suatu
objek atau gagasan.
3. Menurut Sumarwan, sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen
tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga
menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan
manfaat dari objek tersebut.
4. Menurut Umar Husein, Sikap adalah evaluasi, perasaan, dan cenderung
seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan yang
terdiri dari aspek keyakinan dan evaluasi atribut.

3. Indikator
Tingkatan sikap menurut Benjamin S Blomm dalam taksonomi Bloom,
alalah :
1. Menerima, diartikan bahwa orang atau subjek mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan oleh objek.

13
2. Merespons, kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
mengikutsertakan diri secara aktif dan membuat reaksi.
3. Menilai, subjek memberikan penilaian aatau penghargaan terhadap suatu
kegiatan sehingga apabila kegiatan tidak dikerjakan, dirasakan akan
membawa kerugian atau penyesalan.
4. Mengelola, merupakan mempertemukan perbedaan penilaan sehingga
terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum.
5. Menghayati, merupakan memberikan nilai terhadap suatu objek sehingga
apabila tidak dikerjakan akan dirasakan penyesalan.

4. Hubungan Sikap dengan Kinerja


Hubungan antara sikap dengan kinerja sesuai teori Gibson yang menunjukkan
sikap yang positif memberikan efek yang positif terhadap kinerja. Kinerja yang
ditunjukan oleh karyawan sesungguhnya merupakan gambaran atau
cerminan sikap seseorang, apabila sikap itu positif sejak awal
dikembangkan oleh individu maka kinerja kerja yang timbul adalah baik.
Sikap mempengaruhi kinerja, yaitu bahwa sikap yang dipegang teguh oleh
seseorang menentukan apa yang akan dia lakukan.(13)

5. Cara Ukur
Pengukuran Sikap yang digunakan yaitu Skala Likert. Skala ini memiliki 4 (empat)
kemungkinan jawaban atas pernyataan yang diberikan mulai dari :
a. Sangat setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang setuju (KS)
d. Sangat tidak setuju
Pernyataan dapat berupa positif (favorable statement) dan negatif (unfavorable
statement)

6. Sintesa
Sikap merupakan respon seseorang untuk mengikutsertakan diri secara aktif dan
membuat reaksi, penilaian aatau penghargaan terhadap suatu kegiatan,

14
memberikan nilai terhadap suatu objek sehingga apabila tidak dikerjakan akan
dirasakan penyesalan.

C. BEBAN KERJA
1. Pengertian
Beban kerja adalah persepsi dari pekerja mengenai kegiatan yang harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu serta upaya dalam menghadapi
permasalahan dalam pekerjaan. Beban kerja dapat diukur dengan total waktu
yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas tertentu.(14)

2. Pengertian para ahli


Pengertian Beban Kerja menurut para ahli(14) :
1) Menurut Johari, Beban kerja mengacu pada semua aktivitas yang
melibatkan karyawan, waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
dan pekerjaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2) Menurut Yuniarsih, Beban kerja adalah sejumlah proses atau kegiatan
yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi secara sistematis
dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan informasi tentang
efisiensi dan efektifitas kerja suatu unit organisasi.
3) Menurut Kasmir, Beban kerja adalah perbandingan antara total waktu
baku untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan terhadap total waktu
standar.
4) Menurut Munandar, Beban kerja adalah tugas-tugas yang harus
diselesaikan oleh karyawan dalam waktu tertentu dengan
memanfaatkan potensi dan keterampilan yang dimiliki.

3. Indikator
Beban kerja terbagi menjadi 3 (tiga) tingkatan sebagai berikut :
a. Beban kerja diatas normal Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan lebih besar dari jam kerja tersedia atau volume pekerjaan
melebihi kemampuan pekerjaan.

15
b. Beban kerja normal Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
sama dari jam kerja tersedia atau volume pekerjaan sama dengan
kemampuan pekerja.
c. Beban kerja dibawah normal Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan lebih kecil dari jam kerja tersedia atau volume pekerjaan lebih
rendah dari kemampuan pekerjaan
Indikator beban kerja :
a) Jam kerja efektif
b) Latar belakang Pendidikan
c) Jenis pekerjaan yang diberikan
Adapun indikator beban kerja yang lain :
a) Target yang harus dicapai
b) Kondisi pekerjaan
c) Penggunaan waktu kerja
d) Standar pekerjaan

4. Hubungan Beban kerja dan Kinerja


Keterkaitan hubungan antara Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan
dijelaskan bahwa semakin tinggi beban kerja yang diterima seorang karyawan
akan mempengaruhi kinerja dari karyawan. beban kerja adalah suatu kompetisi
dari suatu sumber mental yang terbatas. Salah satu penyebab menurunnya
performa dari beban kerja adalah keharusan untuk mengambil dua atau lebih
tugas-tugas yang harus dikerjakan secara bersamaan. Semakin banyaknya
permintaan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka semakin
berkurangnya performa dalam bekerja. Karyawan seringkali dihadapkan pada
keharusan untuk menyelesaikan dua atau lebih tugas yang harus dikerjakan
secara bersamaan. Tugas-tugas tersebut tentunya membutuhkan waktu, tenaga,
dan sumber daya lainnya untuk penyelesaiannya. Adanya beban dengan
penyediaan sumber daya yang seringkali terbatas tentunya akan menyebabkan
kinerja karyawan menurun. Masalah yang bisa muncul di antaranya daya tahan
karyawan melemah dan perasaan tertekan.(15)

5. Skala ukur

16
Pengukuran Beban Kerja yang digunakan yaitu Skala Guttman akan
memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
a. Ya
b. Tidak

6. Sintesa
Persepsi dari pekerja mengenai kegiatan yang harus diselesaikan dalam jangka
waktu tertentu serta upaya dalam menghadapi permasalahan dalam pekerjaan.

D. MOTIVASI
1. Pengertian
Motivasi merupakan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan,
agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
keterampilannya untuk mewujudkan tujuan tempat bekerja. Motivasi mengacu
kepada jumlah kekuatan yang mengarahkan, mempertahankan usaha dalam
perilaku tetrtentu. Bila orang bekerja keras dan melakukan pekerjaan dengan
baik, diartikan memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi berasal dari kata
motive. Motive adalah keadaan dalam diri seseorang yang menimbulkan
kekuatan, menggerakkan, mendorong, mengarahkan. Motivasi adalah sesuatu
yang menimbukan semangat dan dorongan kerja. Motivasi dalam diri
individu atau yang mendorong perilaku kearah tujuan. Motif tidak dapat
diamati secara langsung, tetapi motif dapat diketahui atau dapat terinferensiasi
dari perilaku, yaitu dari apa yang dikatakan dan apa yang dilaksanakan.

2. Pengertian para ahli


Teori motivasi menurut para ahli :
1) Sukanto dan Handoko, Motivasi sebagai keadaan dalam diri pribadi
seseorang yang mendorong keiginan individu untuk melakukan
kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
2) Vroom, Gibson, Motivasi sebagai suatu proses yang menentukan
pilihan antara beberapa alternative dari kegiatan sukarela. Sebagian
besar perilaku dipandang sebagai kegiatan yang dapat dikendalikan
oleh orang secara sukarela.

17
3) Wahjosumidjo, Motivasi dapat diartikan sebagai suatu proses
psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan,
persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.
4) Kretner dan Kinicki, Motivasi merupakan proses psikologi yang
meningkatkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan.

3. Indikator
Motivasi mempunyai 3 aspek yaitu:(13)
1) Keadaan terdorong dalam diri organisme( adriving state),yaitu
kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani,
karena keadaan lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berfikir
dan ingatan.
2) Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini.
3) Goal atau tujuan yang dituju oleh prilaku tersebut.Motif tak dapat diamati
secara langsung,tetapi dapat diketahui dari prilaku yaitu apa yang
dikatakan dan diperbuat seseorang.
Bentuk motivasi ada dua jenis(13) :
1) Motivasi internal adalah motif yang menjadi aktif atau fungsinya tidak
perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu, jadi motifasi ini muncul karena kesadaran
diri sendiri dengan tujuan secara esensial.
2) Motivasi eksternal, adalah motif-motif aktif dan fungsinya karena ada
rangsangan dari luar yaitu pendapatan, bantuan, dukungan keluarga dan
pengalaman keberhasilan orang lain.

4. Hubungan Motivasi dan Kinerja


Hal yang berkaitan dengan kinerja/performance adalah kesediaan atau motivasi dari
pegawai untuk bekerja, yang menimbulkan usaha dan kemampuan untuk
melaksanakannya. Kemampuan melekat dalam diri seseorang dan merupakan
bawaan sejak lahir serta diwujudkan dalam tindakannya dalam bekerja, sedangkan
motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk menggerakkan kreativitas dan
kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, serta selalu bersemangat
dalam menjalankan pekerjaan tersebut.

18
5. Skala ukur
Pengukuran Sikap yang digunakan yaitu Skala Likert. Skala ini memiliki 4 (empat)
kemungkinan jawaban atas pernyataan yang diberikan mulai dari :
a. Sangat setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang setuju (KS)
d. Sangat tidak setuju
Pernyataan dapat berupa positif (favorable statement) dan negatif (unfavorable
statement)
6. Sintesa
Motivasi merupakan sesuatu yang menimbulkan semangat dan dorongan kerja
meningkatkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan

KERANGKA TEORI

Kerangka teori merupakan abstraksi skematis yang memperlihatkan hubungan


berbagai variable secara sistematis dan logis yang menjelaskan masalah penelitian yang

19
akan diteliti. Kerangka teori dirumuskan dari landasan teoritis dan kajian literatur yang
dijelaskan pada tinjauan kepustakaan.

Faktor yang berhubungan dengan Kinerja

1) Faktor individual, meliputi kemampuan


dan keahlian, latar belakang dan
demografi.

2) Faktor psikologis, terdiri atas attitude,


KINERJA
dan motivasi

3) Faktor organisasi, meliputi Beban


kerja, sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan.

KERANGKA KONSEP

20
Kerangka konsep ialah miniature ataupun penyederhanaan dari kerangka
konsep yang hanya menunjukkan variable-variabel utama yamg terkait dengan
rumusan masalah utama penelitian.

Variabel Independent Veriabel Dependent

Sikap

Beban Kerja
Kinerja Bidan

Motivasi

BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT

21
a) Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui “Hubungan Sikap, Beban Kerja, Dan Motivasi Dengan
Kinerja Bidan Dalam Pengisian Buku KIA Pada Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko
Tinggi Di Wilayah Kecamatan Megamendung Tahun 2022

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi Sikap, Beban Kerja, dan Motivai dengan
kinerja Bidan dalam pengisian Buku KIA pada Deteksi Dini Ibu Hamil
Risiko Tinggi di Wilayah Kecamatan Megamendung Tahun 2022.
b. Mengetahui Hubungan Sikap Dengan Kinerja Bidan Dalam Pengisian Buku
Kia Pada Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi Di Wilayah Kecamatan
Megamendung Tahun 2022
c. Mengetahui Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Bidan dalam pengisian
Buku KIA pada Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi di Wilayah Kecamatan
Megamendung Tahun 2022
d. Mengetahui Hubungan Motivasi dengan Kinerja Bidan dalam Pengisian Buku
KIA pada Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi Wilayah Kecamatan
Megamendung Tahun 2022.

b) Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya pengetahuan, wawasan serta
peneliti mengenai sikap, beban kerja, dan motivasi dengan kinerja bidan dalam
pengisian buku KIA pada deteksi dini ibu hamil risiko tinggi. Bagi peneliti
selanjutnya harapannya bisa jadi sumber pustaka serta bisa mengembangkan
penelitian ini.

2. Manfaat Praktisi.
a. Bagi Pasien
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan
kepada pasien mengenai deteksi dini ibu hamil risiko tinggi dengan
penggunaan Buku KIA

22
b. Bagi Bidan
Bagi Bidan manfaat penelitian ini berguna mencari tahu apakah terdapat
hubungan sikap, beban kerja dan motivasi dengan kinerja bidan dalam
pengisian buku KIA pada deteksi dini kehamilan risiko tinggi.
c. Bagi Institusi
Bagi insitusi pendidikan Universitas Indonesia Maju (UIMA) sebagai acuan
referensi tentang pengisian buku KIA dalam deteksi dini kehamilan risiko
tinggi.
d. Bagi tempat Pelayanan
Bagi tempat pelayanan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengisian
buku KIA pada deteksi dini kehamilan risiko tinggi

3. Manfaat Metodologi
Hasil penelitian ini diharapkan mendapatkan bukti empiris terhadap variabel-
variabel yang diteliti. Namun penelitian ini memberikan manfaat secara
metodologi, karena tidak dimaksudkan untuk menggunakan dan menciptakan
metodologi baru.

BAB IV
METODE PENELITIAN

23
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan pendekayan
kuantitatif, dengan metode deskriftif analitik dengan rancangan Cross Sectional.
Cross Sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari antara faktor – faktor
berhubungan dengan cara pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada satu
waktu tertentu saja.

B. Prosedur Penelitian dan Tahapan Penelitian


1. Langkah Penelitian
Langkah penelitian dimulai dengan peneliti melakukan berbagai langkah yakni:
a. Membuat surat studi pendahuluan dari UIMA Jakarta untuk diserahkan ke
tempat penelitian.
b. Mengurus perizinan surat pengantar penelitian di UIMA Jakarta
c. Mengantarkan surat pengantar ke tempat penelitian
d. Meminta izin studi pendahuluan ke tempat penelitian.
e. Mengumpulkan referensi penelitian dari berbagai sumber buku dan jurnal
penelitian.
f. Mengumpulkan data baik data primer, ataupun data sekunder di tempat
penelitian.
g. Menjabarkan ke calon responden mengenai penelitian serta menandatangani
informed consent bersedia menjadi responden.
h. Responden mengisi semua daftar pertanyaan di kuesioner yang sudah
disampaikan peneliti, serta apabila sudah selesai kuesioner diserahkan ke
peneliti.
i. Sesudah kuesioner terkumpul, peneliti mengadakan pengolahan serta analisa
data.
j. Peneliti menyusun laporan akhir.

k. Melakukan Uji plagiat

l. Membuat jurnal

m. Publish jurnal

24
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Megamendung di Kabupaten Bogor

D. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dilaksanakan Periode Agustus –September 2022

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi penelitian ini ialah seluruh Bidan yang berada di wilayah kerja
Kecamatan Megamendung Tahun 2022 yaitu 45 orang.

2. Sampel
Sampel penelitan ini sebagian bidan di wilayah kerja Kecamatan
Megamendung dengan tekhnin pengambilan sampel menggunakan total
sampling yaitu 45 sampel Bidan.
Teknik pengambilan sampel dengan memakai total sampling yaitu
tekhnik pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan subjek
penelitian.
Kriteria inklusi di penelitian ini yakni:
a. Bidan yang bekerja di wilayah kerja kecamatan Megamendung
b. Bersedia jadi responden
Kriteria eksklusi di penelitian ini yakni
a. Bidan yang tidak ada diwilayah kerja kecematan Megamendung

F. Uji Validitas
Kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data yang efisein bila
seseorang tahu dengan passti variable apa yang diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Oleh karena itu, instrumen kuisioner wajib bisa
dipakai memperoleh data valid serta reliabel mengenai variable yang diukur.
Validitas adalah pengukuran dan observasi dan merupakan prinsip
reliabilitas instrumen dalam pengumpulan data. Suatu alat ukur yang digunakan
untuk memperoleh data dianggap valid jika mengukur apa yang seharusnya

25
diukur. Keandalan adalah kesamaan pengukuran atau pengamatan jika fakta atau
fakta kehidupan diukur atau diamati beberapa kali pada waktu yang berbeda.
Kuesioner menggunakan skala likert berdasarkan indicator dari variable
independent dan dependent:
1. Sangat Setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Tidak Setuju (TS)
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
Pengukuran yang digunakan yaitu Skala Guttman akan memberikan respon
yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
a. Ya
b. Tidak

G. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reabilitas dengan
Alpha Cronbach bisa dilihat dari nilai Alpha, jika nilai Alpha > dari nilai tabel
yaitu 0,7 maka dapat dikatakan reliabel.

H. Teknik Pengumpulan Data Teknik


Pengumpulan data penelitian ini yakni:
1. Data primer
Yakni data yang diambil langsung dari responden, di penelitian ini
peneliti memakai data primer sebab data dikumpulkan melalui kuisioner dari
ibu hamil.

2. Data Sekunder
Yakni data yang diperoleh dari lembaga ataupun orang yang berwenang.
Data sekunder di penelitian ini adalah Buku KIA Ibu Hamil

I. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data


i. Teknik Pengolahan Data (16)

26
Data yang dikumpulkan meliputi variabel bebas serta terikat. Data yang
sudah diisi peneliti ataupun responden lalu diolah memakai langkah berikut:
a. Editing
Yakni pengecekan kuesioner yang diberikan kepada responden, apakah
jawaban sudah lengkap, jelas, relevan serta konsisten.
b. Coding
Yakni pemberian kode pada data dengan mengubah data dengan bentuk
huruf jadi data dengan bentuk angka.
c. Sorting
yakni mengelompokan data yang dikehendaki.
d. Entry
Yakni memasukan data dengan cara manual serta ke aplikasi SPSS. Di
penelitian ini peneliti memakai SPSS 16.0
e. Cleaning
Yakni pengecekan kembali data yang telah dientry apakah ada kesalahan
ataupun tidak.

ii. Teknik Analisa Data


Data yang dikumpulkan lewat kuesioner akan diolah menjadi 2 macam yakni
analisa univariat serta bivariat berikut:
a. Analisa Univariat
Tujuan analisa ini guna menjabarkan frekusi tiap variabel yakni kinerja
bidan dalam pengisian buku KIA, sikap, motivasi, beban kerja bidan
frekuensi dengan rumus:
b. Analisa Bivariat
Data untuk menganalisis hubungan sikap, motivasi, beban kerja terhadap
kinerja bidan dalam pengisian buku KIA memakai uji Chi Square karena
dua kelompok tidak berpasangan dan skala pengukuran kategorik yaitu
skala ukur nominal untuk variabel dependent dan skala ukur nominal
variable independent. Perhitungan melalui program SPSS yaitu Chi
Square (χ 2) atau memakai rumus:

27
DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional ialah penjelasan lengkap dari variable penelitian


tentang apa yang akan diukur dan bagaimana pengukurannya.

Tabel 2. 1 Definisi Operasional


DEFINISI DEFINISI ALAT SKALA
NO VARIABLE HASIL UKUR
KONSEP OPERASIONAL UKUR UKUR
A. Variable Dependent
Kinerja hasil kerja secara Kemampuan bidan Kuesioner Kinerja : Ordinal
kualitas dan untuk mencapai hasil Baik (≥ mean)
kuantitas yang pekerjaan baik secara Kurang
dicapai oleh kualitas dan kuantitas. (<mean
seseorang Indikator : kualitas
karyawan dalam kerja, kuantitas,
melaksanakan ketepatan waktu,
tugasnya sesuai efektivitas,
dengan tanggung kemandirian
jawab yang
diberikan
kepadanya
Variable Independent
B.

1 Sikap Respon yang Respon seseorang Kuesioner Sikap : Ordinal


timbul apabila untuk Baik (≥ mean)
individu mengikutsertakan diri Kurang
dihadapkan pada secara aktif dan (<mean
suatu stimulus membuat reaksi,
yang menghendaki penilaian terhadap
suatu objek
Indikator : menerima,
merespon
2 Motivasi Keadaan dalam diri sesuatu yang Kuesioner Motivasi : Ordinal
seseorang yang menimbulkan Baik (≥
menimbulkan semangat dan mean)
kekuatan, dorongan kerja untuk Kurang
menggerakkan, mencapai tujuan (<mean
mendorong, Indikator : kesadaran
mengarahkan pada diri sendiri dengan
tujuan tujuan secara esensial.
pendapatan, bantuan,
dukungan keluarga
dan pengalaman
keberhasilan orang
lain

3 Beban Kerja semua aktivitas Persepsi dari pekerja Kuesioner Beban Kerja : Ordinal
yang melibatkan mengenai kegiatan Tinggi (≥
karyawan, waktu yang harus mean)

28
DEFINISI DEFINISI ALAT SKALA
NO VARIABLE HASIL UKUR
KONSEP OPERASIONAL UKUR UKUR
A. Variable Dependent
Kinerja hasil kerja secara Kemampuan bidan Kuesioner Kinerja : Ordinal
kualitas dan untuk mencapai hasil Baik (≥ mean)
kuantitas yang pekerjaan baik secara Kurang
dicapai oleh kualitas dan kuantitas. (<mean
seseorang Indikator : kualitas
karyawan dalam kerja, kuantitas,
melaksanakan ketepatan waktu,
tugasnya sesuai efektivitas,
dengan tanggung kemandirian
jawab yang
diberikan
kepadanya
Variable Independent
B.

yang diperlukan diselesaikan dalam Rendah


untuk jangka waktu tertentu (<mean
melaksanakan serta upaya dalam
tugas dan menghadapi
pekerjaan baik permasalahan dalam
secara langsung pekerjaan
maupun tidak Indikator :Jam kerja
langsung. efektif, Jenis
pekerjaan yang
diberikan, Target
yang harus
dicapai,Kondisi
pekerjaan,Penggunaa
n waktu kerja,Standar
pekerjaan

Hipotesa
Ada hubungan antara Sikap, Beban Kerja, Dan Motivasi Dengan Kinerja Bidan Dalam
Pengisian Buku Kia Pada Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi Di Wilayah Kecamatan
Megamendung Tahun 2022

29
DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Mortality Rate [Internet]. 2019. Available from:


https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality
2. WHO. Newborn Mortality [Internet]. 2022. Available from:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/levels-and-trends-in-child-
mortality-report-2021
3. KEMENKES RI. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta (ID); 2021.
4. Dinkes Jawa Barat. Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2020. Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat. 2020;103–11.
5. Widyawati. Ayo Tingkatkan Pemanfaatan Buku KIA untuk Pantau Kesehatan
Ibu dan Anak [Internet]. Kemkes RI. 2018. Available from:
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180919/0627969/ayo-
tingkatkan-pemanfaatan-buku-kia-pantau-kesehatan-ibu-dan-anak/
6. Bonita N, Sekarwana N, Bratakoesomo DS. Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Bidan dalam Pemanfaatan Buku KIA Selama Periode Antenatal
terhadap Deteksi Dini Ibu Hamil Berisiko Tinggi (Studi Kasus di Kecamatan
Solokan Jeruk dan Paseh Kabupaten Garut). Manjemen Kesehatan Indonesia.
2020;8(2).
7. Andriani L, Nugrahmi MA. Analisis Faktor - faktor yang Berhubungan dengan
Kinerja Bidan dalam Pengisian Buku KIA pada Deteksi Dini Kehamilan Risiko
Tinggi di Puskesmas Bukit Tinggi Tahun 2020. Jurnal Kesehatan. 2020;9(2).
8. Mahawati E, Yuniwati I, Ferinia R, Rahayu PP, Fani T, Sari AP. Analisis Beban
Kerja dan Produktivitas Kerja. Yayasan Kita Menulis; 2021.
9. Noverina AD, Sutaip, Ramdhani NS. Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja
Pelaporan Data Pelayanan Data Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Kota
Semarang. Midwifery Care Journal. 2021;2(6).
10. Andriani L, Murni L. Motivasi dan beban kerja tentang kinerja bidan dalam
pengisian buku kia pada deteksi dini kehamilan risiko tinggi di puskesmas Kota
Bukittinggi. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia. 2020;4(1):17–20.
11. Taruh F. Motivasi Kerja. Deepublish; 2020.
12. Djunawan A, Haksama S. Hubungan Kerjasama, Motivasi, Sikap, dan Kinerja
Bidan Dalam Pelayanan Antenatal. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia.
2015;3(1):11.

30
13. Astuti E. Hubungan Motivasi Dan Sikap Dengan Kinerja Bidan Dalam Inisiasi
Menyusu Dini [Internet]. [Semarang]; 2018. Available from:
https://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=20527
14. Budiasa IK. Beban Kerja dan Kinerja Sumber Daya Manusia. Purwekerto: CV.
Pena Persada; 2021.
15. Rolos JKR, Sambul SAP, Rumawas W. Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Manado Kota . Jurnal
Administrasi Bisnis. 2018;
16. Sandu S, Sodik A. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing; 2015. viii+130.
 

KUESIONER
HUBUNGAN SIKAP, BEBAN KERJA, DAN MOTIVASI DENGAN
KINERJA BIDAN DALAM PENGISIAN BUKU KIA PADA
DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI
WILAYAH KECAMATAN MEGAMENDUNG
TAHUN 2022

A. SIKAP

NO PERNYATAAN Sangat Setuju Tidak Sangat


Setuju Setuju Tidak
Setuju
1 Kerjasama dari rekan kerja
mendukung dalam meningkatkan
kinerja .
2 Pimpinan selalu memberikan
pengawasan dan perhatian yang
baik
3 Komunikasi antara atasan dan

31
bawahan terjalin dengan baik
dalam menyelesaikan masalah-
masalah pekerjaan.
4 Hubungan dengan rekan kerja
terjalin dengan baik.
5 Saya tidak terpaksa melakukan
pekerjaan dengan tepat waktu

6 Saya suka membantu sesama


rekan kerja saat mereka
memerlukan bantuan

C. MOTIVASI

NO PERNYATAAN Sangat Setuju Tidak Sangat


Setuju Setuju Tidak
Setuju
1 Saya merasa senang dan tentram
bekerja disini
2 Rekan – rekan Bekerja saya
banyak mendorong saya untuk
bekerja lebih baik
3 Gaji yang saya terima tidak sesuai
dengan jerih payah yang saya
keluarkan
4 Atasan saya kurang menghargai
hasil kerja saya
5 Rekan – rekan bekerja saya dapat
diajak bekerja sama
6 Saya merasa gaji saya sudah besar
7 Atasan saya adil dan bijaksana
8 Penerapan kerja ditempat kerja
cukup ketat
9 Ilmu yang saya dapat dari sekolah
sangat berguna dalam pekerjaan
saya saat ini
10 Kesejahteraan cukup diperhatikan
disini

D. BEBAN KERJA

NO PERNYATAAN Ya Tidak

32
1 Saya mengerjakan banyak pekerjaan setiap
harinya yang harus segera diselesaikan
2 Target pekerjaan yang harus saya capai
dalam pekerjaan terlalu tinggi
3 Saya mendapatkan dan menyelesaikan
pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang
tinggi
4 Tugas yang selalu diberikan terkadang
sifatnya mendadak dengan jangka waktu
yang singkat
5 Pekerjaan yang kompleks membuat saya sulit
membagi waktu

E. KINERJA BIDAN

NO PERNYATAAN Ya Tidak
1 Saya mampu mengerjakan pekerjaan sesuai
yang ditetapkan terutama dalam pengisian
buku KIA untuk Deteksi Dini Ibu Hamil
Risiko Tinggi
2 Saya terampil dalam melaksanakan pekerjaan
terutama dalam pengisian buku KIA untuk
Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi
3 Saya dapat mencapai hasil kerja yang baik
sesuai dengan yang diperintahkan melalui
pengisian buku KIA untuk Deteksi Dini Ibu
Hamil Risiko Tinggi
4 Saya selalu tepat waktu dalam mengerjakan
tugas
5 Saya selalu menjalin kerja sama dengan
rekan kerja Kerjasama dengan baik
6 Saya bertanggung jawab pada setiap hasil
kerja yang diperintahkan
7 Saya bertanggung jawab pada pekerjaan saat
pengambilan keputusan dlam pengisian buku
KIA untuk Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko
Tinggi
8 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang
dibebankan sesuai dengan panduan.
9 Saya mempunyai kemampuan menyelesaikan
tugas dengan teliti terutama dalam pengisian
buku KIA untuk Deteksi Dini Ibu Hamil
Risiko Tinggi
10 Saya Menyediakan waktu apabila ada
pasien / keluarga yang ingin berkonsultasi

33
34

Anda mungkin juga menyukai