PROPOSAL
KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021
1702014
KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021
PROPOSAL
Keperawatan
1702014
i
ii
Proposal ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Sidang
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Yang Maha Esa atas
Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
proposal ini penulis mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu
1. Bapak Rawan. S.Pd., MM. Selaku Kepala Desa Rabambang yang telah
2. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN, selaku Ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
4. Ibu Ethic Palupi, S.Kep., Ns., MNS, selaku Kaprodi Sarjana Keperawatan yang
5. Nimsi Melati, S.Kep., Ns., MAN selaku pembimbing proposal yang telah
iv
6. Bapak dan Ibu dosen STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta yang telah
Yogyakarta yang tidak dapat ditulis satu persatu yang telah mendukung semua
Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih belum
sempurna. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan
selanjutnya. Semoga proposal ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Tuhan memberkati.
Penulis
v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah Tahun 2021 ” yang saya kerjakan untuk
maupun di perguruan Tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber
bahwa hasil skripsi ini adalah hasil tiruan dari skripsi lain, saya bersedia dikenai
Yogyakarta,
1702014
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................i
Halaman Persetujuan........................................................................................ii
Halaman Pengesahan........................................................................................iii
Kata Pengantar..................................................................................................iv
Daftar Isi...........................................................................................................vii
Daftar Tabel......................................................................................................xi
Daftar Skema....................................................................................................xii
Daftar Lampiran................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................6
C. Tujuan Penulisan..................................................................................7
1. Tujuan Umum.................................................................................7
2. Tujuan Khusus................................................................................7
D. Manfaat.................................................................................................8
E. Penelitian Terkait..................................................................................9
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................12
A. Tinjauan Teori......................................................................................12
1. Konsep Lansia................................................................................12
a. Pengertian Lansia......................................................................12
b. Batasan Lansia..........................................................................12
c. Proses Menua............................................................................13
2. Konsep Hipertensi..........................................................................17
a. Pengertian Hipertensi................................................................17
b. Faktor resiko.............................................................................19
c. Klasifikasi ................................................................................22
d. Komplikasi................................................................................22
e. Pencegahan ..............................................................................23
a. Pengertian.................................................................................24
b. Teori defisit...............................................................................24
a. Manajement diet.......................................................................38
b. Latihan Fisik.............................................................................39
viii
c. Monitoring Tekanan Darah.......................................................39
d. Terapi Farmakologi..................................................................39
a. Pengertian.................................................................................43
b. Etiologi.....................................................................................44
c. Manifestasi Klinis.....................................................................44
d. Penularan Covid........................................................................45
e. Pencegahan ..............................................................................46
f. Kelompok Rentan.....................................................................50
B. Kerangka Teori.....................................................................................52
C. Kerangka Konsep..................................................................................53
D. Pertanyaan Penelitian............................................................................53
E. Variabel Penelitian................................................................................54
A. Desain Penelitian..................................................................................55
F. Etika Penelitian.....................................................................................59
ix
G. Prosedur Pengumpulan Data.................................................................60
H. Pengolahan Data...................................................................................62
I. Analisa Data..........................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR SKEMA
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini membuat jumlah
penduduk lansia juga meningkat. Populasi orang berusia di atas 65 tahun sedunia
sekarang berada ada 617 juta orang. Data World Population Prospect pada tahun
2015 terdapat 901 juta jumlah lansia yang terdiri dari jumlah populasi global.
Pada tahun 2015 – 2030 jumlahnya diproyeksikan akan tumbuh sekitar 56%
menjadi 1,4 milyar (Unites Nations, 2015). Di Asia Tenggara populasi lansia
sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi
lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. Tahun 2016, Indonesia memiliki
jumlah lansia sebanyak 22,6 juta lansia atau 8,75 persen penduduk. Tahun 2030
jumlah itu akan diperkirakan naik jadi 41 juta orang atau 13,82 persen penduduk.
2014). Masalah kesehatan lansia yang sering terjadi yaitu penyakit degenerative
diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (WHO, 2013)
1
2
Hipertensi pada lansia terjadi karena pembuluh darah yang tadinya lentur dan
elastik akan mengeras dan kaku, sehingga pembuluh darah tidak mampu untuk
memasok kebutuhan aliran darah ke setiap organ (Kurniadi & Ulfa, 2014).
Penyakit ini harus diwaspadai dan perlu mendapat penanganan serius karena salah
satu penyebab kematian terbanyak hampai 9,4 juta orang setiap tahunnya.
terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025
maju hanya 35 persen. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah tahun
Angka kejadian lansia yang menderita hipertensi mencapai 45,9% pada usia 55-
64 tahun, 57,6% pada usia 65 tahun, 74% dan 63,8% pada usia ≥ 75 tahun
menderita hipertensi di Indonesia tahun 2011 pada kelompok usia 45-64 tahun
mencapai 4,02% dan pada kelompok usia >65 tahun mencapai angka 5,17%.
3
sulit untuk dikendalikan, terlebih lagi penyakit hipertensi diketahui kadang tidak
menunjukkan gejala apapun sehingga sering disebut sebagai silent killer dan
hipertensi yang berasal dari diri penderitanya sendiri terutama untuk pencegahan
dibuatlah suatu inovasi yang berdasarkan suatu model behavior dalam bentuk
framework yang berfokus pada perawatan diri (self care) (Triyanto, 2014).
Menurut Orem yang dicitasi oleh Fahkurnia (2017) perawatan diri (self care)
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu secara mandiri untuk
menerapkan 5 (lima) komponen self care yaitu integrasi diri, regulasi diri,
interaksi dengan tenaga kesehatan dan lainnya, pemantauan tekanan darah, dan
yaitu konsumsi obat rutin dan pemantauan tekanan darah secara teratur ke fasilitas
Pada masa pandemic Covid-19 ini, keinginan pasien untuk melakukan kontrol
pemerintah yang menganjurkan pasien untuk datang ke faskes bila dalam kondisi
rutin ke faskes. Lansia merupakan kelompok rentan yang sangat beresiko untuk
tertular virus. Situasi pandemic membuat lansia juga enggan dan memilih tidak
Posyandu di desa tersebut sangat membantu lansia untuk melakukan kontrol rutin
kesehatan lansia. Adanya situasi pandemic covid-19 ini menjadi masalah bagi
lansia yang tidak mengkonsumsi obat rutin karena takut untuk datang ke fasilitas
Penelitian yang dilakukan oleh Ademe (2019) di Ethiopia tentang perawatan diri
hipertensi memiliki perawatan diri yang buruk. Hasil penelitian yang sama juga
kurang. Di Indonesia sendiri penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2019) pada
yang kurang. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahkurnia (2017) di
hipertensi yang kurang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2018) di
memiliki perawatan diri yang sedang (53%) serta memiliki pengaruh yang
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis didapatkan data bahwa desa
Rabambang memiliki jumlah penduduk sebanyak 894 orang yang terbagi dalam
2 RW dan 6 RT. Jumlah lansia di desa Rabambang sebanyak 124 orang dan yang
lagi rutin minum obat dan mengontrol tekanan darah ke fasilitas kesehatan
pelindung diri (APD) di desa. Kesadaran lansia akan diri sendiri sebagai
kelompok rentan yang tertular covid-19, membuat lansia memilih untuk tetap
berada dirumah (Stay At Home) dan tidak bepergian keluar rumah selama
lansia terutama lansia yang menderita hipertensi. Keluhan pusing, nyeri kepala
dan tidak nyaman sering dirasakan lansia di desa Rabambang selama masa covid-
19 karena obat rutin habis, aktivitas terbatas didalam rumah, kontrol tekanan
darah sulit dan stress. Fenomena ini yang membuat penulis ingin menggali lebih
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam penelitian
Tengah?”.
7
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
konsumsi obat dan kontrol tekanan darah pada penderita hipertensi di desa
D. Manfaat
Hasil Penelitian ini diaharapkan bisa menjadi sumber data desa Rabambang
lansia di desa
8
hipertensi.
5. Bagi Mahasiswa
9
No Penelitian/ Judul Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Tahun
2 Rullia Putri Hubungan Penelitian ini Hasil penelitian 1. Variabel 1 1. Menggunakan 2 variabel
Mirza (2019) dukungan social menggunakan menunjukan terdapat nya sama yaitu variabel
keluarga dengan penelitian hubungan yang sama tentang independen (dukungan
manajemen kuantitatif dengan signifikan antara perawatan diri social keluarga) dan
perawatan diri desain cross dukungan social lansia dependen (perawatan
pada lansia sectional, yang keluarga dengan hipertensi diri pada lansia
hipertensi di dilaksanakan di perawatan diri pasien 2. Sama hipertensi)
Puskesmas Puskesmas Lubuk hipertensi (p>0,05). mengunakan 2. Penelitian sebelumnya
Lubuk Buaya Buaya Padang. teknik menggunakan penelitian
Tahun 2019 Teknik pengambilan kuantitatif dengan desain
pengambilan sampel cross sectional
sampel dengan sedangkan penulis
menggunakan metode mengggunakan
purposive purposive penelitian kuantitatif
sampling. sampling 3. Tempat penelitian
sebelumnya dilakukan di
Puskesmas Lubuk Buaya
sedangkan penulis di
Puskesmas di Desa
Rabambang Kecamatan
Rungan Barat.
10
No Penelitian/ Judul Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Tahun
3 Akhmad Naufal Hubungan Penelitian ini Hasil penelitian 1. Variabel nya 1. Perbedaan dalam
Su’ud (2020) motivasi dengan menggunakan variabel motivasi sama sama penelitian ini terletak
perawatan diri desain penelitian menunjukan hasil memiliki pada usia
pasien hipertensi analitik nilai rata-rata varibel 2. Penelitian sebelumnya
di poli klinik observasional motivasi pasien perawatan diri menggunakan penelitian
Rumah Sakit dengan pendekatan hipertensi pada pasien kuantitatif dengan desain
Tingkat III cross-sectional, menunjukan nilai hipertensi cross sectional
Baladhika variabel yang sebesar 59,92. 2. Instrument sedangkan penulis
Husada Jember diukur ada dua Sedangkan yang mengggunakan
variabel yakni pengukuran pada digunakan kuantitatif analitik
motivasi variabel perawatan sama sama 3. Menggunakan 2 variabel
menggunakan diri menunjukan menggunakan yaitu variabel
instrument nilai rata-rata sebesar kuisioner independen (motivasi)
kuisioner 56,43. dan variabel dependen
Hypertension Self (perawatan pasien
Care Profile (HBP- hipertensi), peneliti 1
SCP) Motivasi variabel
Scale sedangkan 4. Tempat penelitian
variabel kedua sebelumnya di poli
yakni perawatan klinik RS Tingkat III
diri dengan Baladhika Husada
instrument Jember sedangkan
Hypertension Self penulis di Puskesmas di
Care Profile (HBP- Desa Rabambang
SCP) Behavior Kecamatan Rungan
Scale Barat.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Konsep Lansia
a. Pengertian Lansia
Menurut Kushariyadi (2014) usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia
usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, baik pria
maupun wanita.
b. Batasan Lansia
Menurut organisasi kesehatan dunia WHO tahun 2013, ada empat tahapan
yaitu:
c. Proses menua
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
seseorang telah melewati tiga tahap kehidupan, yakni anak, dewasa, dan
a) Sel.
otak, otot, ginjal, darah dan hati menurun. Jumlah sel otak
b) Sistem persarafan
c) Sistem pendengaran
terhadap bunyi suara atau nada yang tinggi, suara yang tidak jelas,
d) Sistem penglihatan
e) Sistem kardiovaskuler
(Nugroho, 2014).
f) Sistem pernapasan
g) Sistem integument
h) Sistem pencernaan
i) Sistem muskuloskeletal
(Nugroho, 2014).
16
j) Perubahan mental
sebesar 63,8%.
54,8%.
sebesar 46,1%, dan untuk kelompok usia 75 tahun keatas sebesar 67%.
sebesar 8,6%, dan untuk kelompok usia 75 tahun keatas sebesar 9,%.
17
sebesar 3,5%.
sebesar 3,9%, dan untuk kelompok usia 75 tahun keatas sebesar 5%.
umur 65-74 tahun sebesar 3,6%, dan untuk kelompok usia 75 tahun
tahun sebesar 1,2%, dan untuk kelompok usia 75 tahun keatas sebesar
1,1%.
tahun sebesar 0,9%, dan untuk kelompok usia 75 tahun keatas sebesar
1,1%.
10) Gagal ginjal dengan jumlah penderita untuk kelompok umur 65-74
tahun sebesar 0,5%, dan untuk kelompok usia 75 tahun keatas sebesar
0,6%.
2. Konsep Hipertensi
a. Pengertian
Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap
denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang
dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang
Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
kurang dari 130/ 85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHg
diatas 18 tahun). Batas antara tekanan darah normal dan tekanan darah
jantung dan kerusakan ginjal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia
fisik dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,
paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
1) Faktor genetik
2) Faktor usia
3) Jenis kelamin
4) Stres
Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas.
5) Obesitas (kegemukan)
6) Asupan garam
7) Kebiasaan merokok
Zat-zat beracun, seperti nikotin dan karbon yang dihisap melalui rokok
untuk bekerja lebih keras karena tekanan yang lebih tinggi (Triyanto,
2014).
c. Klasifikasi
berikut ini :
Tabel 2. Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut AHA 2018
d. Komplikasi
(WHO, 2017)
plak. (WHO,2017)
e. Pencegahan
pencegahan yang baik (Stop High Blood Pressure), antara lain menurut
2) Olahraga teratur.
seperti tinju, gulat, atau angkat besi, karena latihan yang berat bahkan
a. Pengertian
secara mandiri, kecuali bila orang itu tidak mampu. Menurut Orem (2001)
yang dicitasi oleh Fahkunia (2017) Self care ( Perawatan Diri) adalah
b. Teori defisit perawatan diri (Deficit Self Care) Orem dibentuk menjadi 3
keperawatan.
secara produktif.
sebagai berikut :
1) Teori perawatan diri (self care theory) berdasarkan Orem terdiri dari :
a) Perawatan diri
dan kesejahteraan.
26
demands)
kebutuhan yaitu:
27
oksigen.
tanpa gangguan.
fisik seperti berolah raga dan menjaga pola tidur atau istirahat,
umumnya.
requisite)
adalah :
29
perkembangan
sekolah.
perkembangannya.
status kesehatan.
lain.
Defisit perawatan diri terjadi bila agen keperawatan atau orang yang
memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri atau orang lain tidak
klien.
a) Agen Keperawatan
perawat dan klien. Menurut orem hal pertama yang harus dikuasai
profesional.
keperawatan.
diri.
factor)
1) Usia
kemampuan
2) Jenis Kelamin
3) Status Perkembangan
kesehatan.
4) Status kesehatan
kebutuhan self care (self care requisite). Tinjauan dari self care
5) Sosiokultural
Sumber daya dari pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan tersedia
7) Sistem keluarga
Peran atau hubungan anggota keluarga dan orang lain yang signifikan
8) Pola hidup
9) Lingkungan
rumah.
tekanan darah, meliputi pengaturan pola makan (diet), latihan fisik (olahraga),
a. Manajemen diet
Penatalaksanaan nutrisi dimulai dari menilai kondisi pasien atau status gizi
atau kurang gizi. IMT normal orang dewasa adalah antara 18,5-25.
dan tonus otot, mengubah kadar lemak darah yaitu menurunkan kadar
teratur
keadaan nyaman dan relaks, dan lengan tidak tertutup atau tertekan
dalam keadaan posisi duduk di kursi, kaki di atas lantai dan lengan
minum obat yang disarankan oleh dokter dengan cara menurut Santoso
dokter anda.
2) Tepat waktu, jangan lupa minum obat. Agar senantiasa terjaga dari
pada tahun 2010 dengan nilai r hitung antara 0,375-0,781 serta uji
benar/positif).
sebuah alat ukur untuk perawatan diri hipertensi yang dirancang oleh Hae-
semua aspek perawatan diri dalam hipertensi. Alat ini memiliki tiga sub
skala yang berbeda self care behaviour, motivation, dan self-efficacy ang
skor tertinggi adalah 80 dan terendah adalah 20 dengan skor yang lebih
rendah bila skor nya 20-40, sedang bila skor 41-60 dan tinggi bila skor 61-
80.
analisis item dan alfa Cronbach. Korelasi item-total di > 0,15 dan
koefisien alfa cronbach > 0,70 dianggap dapat diterima. Skor rata- rata
item untuk skala (HBP SCP)- behaviour scale dengan semua korelasi total
berada di atas batas yang ditetapkan >0,15, mulai dari 0,20 sampai 0,63
untuk behaviour scale dengan nilai koefisien alfa cronbach 0,83. Dari
hasil ini menunjukkan bahwa kuesioner HBP SCP - Behaviour scale valid
6. Konsep Covid-19
a. Pengertian
Nama ini diberikan oleh World Health Organzation (WHO) sebagai nama
resmi penyakit ini. Covid sendiri merupakan singkatan dari Corona Virus
demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan. Virus ini
2020)
b. Etiologi COVID-19
δ. Selain virus baru ini (COVID-19), ada tujuh virus corona yang telah
serta penularan yang dapat terjadi antar manusia (Kemenkes RI, 2020).
Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu > 38C), batuk, dan
kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak yang semakin
saluran napas lain. Setengah dari pasien mengalami sesak dalam satu
minggu. Pada kasus berat terjadi perburukan yang cepat dan progresif,
seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi, dan
45
beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan
d. Penularan COVID-19
dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang lain yang berada jarak
pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala
droplet di sekitar orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan virus
terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan atau benda yang
1) Pencegahan di masyarakat
menutupi hidung, mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau
kain 3 lapis.
2020 meliputi:
cara yang benar (jangan disentuh bagian depan, tapi mulai dari
1) Kelompok anak-anak
masih dianggap ringan menginfeksi anak, sejauh ini belum ada kasus
telah dikonfirmasi terjadi pada bayi baru lahir, namun semua bayi
hamil lebih rentan terhadap infeksi virus. Oleh karena itu, pandemi
bagi ibu hamil. Sampai saat ini informasi tentang COVID-19 pada
51
3) Kelompok lansia
suatu efek yang muncul sebagai akibat dari perubahan fisik, faktor
risiko, serta perilaku kesehatan individu atau lanjut usia yang dapat
menjadi salah satu kelompok yang mengalami efek paling parah akibat
COVID-19.
B. Kerangka Teori
COVID-19
Self Care
1. Pengertian
1. Manajemen diet
2. Etiologi Komplikasi :
2. Latihan fisik
3. Penularan 1. Otak
3. Monitoring tekanan
4. Tanda dan Gejala 2. Jantung
darah
5. Pencegahan 3. Ginjal
4. Minum obat
6. Kelompok Rentan
(Sumber: Kushariyadi (2014), Nugroho (2014), Triyanto (2014), Santoso (2016), Anung dkk,
(2020), (Kemenkes RI, 2016), Kemenkes RI (2020), (Han et al, 2014), Nubatonis (2015),
53
C. Kerangka Konsep
dengan variabel dependen yang akan di amati atau di ukur melalui penelitian yang
: Tidak diteliti
: Diteliti
D. Pertanyaan Penelitian
Kalimantan Tengah?”
54
E. Variabel Penelitian
1. Definisi Konseptual
2. Definisi Operasional
Variabel Definisi
No Alat Ukur Hasil Pengukuran Skala
Penelitian Operasional
1. Gambaran Yaitu suatu Alat ukur Hasil pengukuran dari Ordinal
perawatan perilaku yang menggunakan kuisioner tersebut akan
diri lansia dilakukan oleh kuisioner modifikasi dihitung menggunakan
hipertensi di lansia hipertensi dari Kuesioner skala likert dengan nilai
desa meliputi 4 pilar Hypertension Self maksimum 80 dan nilai
Rabambang yang terdiri dari Care Profile HBP- terendah 20 sehingga dapat
Kabupaten manajemen diet, SCP Behaviour diklasifikasi tiga kategori
Gunung Mas pola aktivitas, Scale kesimpulan gambaran
Kalimantan monitoring yang berisi 20 perawatan diri lansia
Tengah tekanan darah pernyataan untuk hipertensi sebagai berikut :
tahun 2021 dan konsumsi menggambarkan Nilai Max-Nilai Min
obat oleh lansia perilaku yang => 80-20=60
hipertensi di desa sebenarnya dengan Karena ada 3 kategori
Rabambang 4 pilihan jawaban: maka interval nya
Kabupaten 1= Tidak pernah/ Selisih : Kategori
Gunung Mas Jarang 60: 3 = 20
Kalimantan 2= Terkadang
Tengah tahun 3= Sering 1. Tinggi : 61-80
2021 4= Selalu 2. Sedang : 41-60
3. Rendah : 20-40
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif
dan secara nyata suatu fenomena atau berbagai variabel penelitian menurut
2014).
Penelitian ini akan dilaksanakan pada minggu pertama di bulan April 2021.
Tengah
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang menderita hipertensi
2. Sampel
n= N
1+Ne2 n= N
Keterangan : 1+Ne2
n : Ukuran sample = 82 = 45
N : Populasi 1+82(0,1)2
e : Taraf kesalahan (10%)
Menurut WHO)
57
Alat ukur dalam penelitian ini berupa kuisioner. Kuesioner yang digunakan untuk
mengukur perawatan diri hipertensi yaitu dengan kuesioner hypertension self care
profile (HBP-SCP) yaitu sebuah alat ukur untuk perawatan diri hipertensi yang
dirancang oleh Hae- Ra Han et al tahun 2013. Skala ini dikembangkan selama
penelitian yang dilakukan di Universitas Johns Hopkins pada tahun 2014, yang
mencakup semua aspek perawatan diri dalam hipertensi. Alat ini memiliki tiga
sub skala yang berbeda self care behaviour, motivation, dan self-efficacy yang
dapat digunakan secara bersama maupun terpisah. Kuesioner ini terdiri dari 60
pertanyaan, dan self efficacy 20 pertanyaan. Dalam hal ini penulis menggunakan
pernah = 1 dengan skor tertinggi adalah 80 dan terendah adalah 20 dengan skor
58
yang lebih tinggi menunjukkan perawatan diri hipertensi yang lebih tinggi yang
dimiliki oleh pasien. Kemudian dibuat skala likert dengan 3 kategori rendah bila
skor nya 20-40, sedang bila skor 41-60 dan tinggi bila skor 61-80.
behaviour scale diuji menggunakan analisis item dan alfa Cronbach. Korelasi
item-total di > 0,15 dan koefisien alfa cronbach > 0,70 dianggap dapat diterima.
Skor rata- rata item untuk skala (HBP SCP)- behaviour scale dengan semua
korelasi total berada di atas batas yang ditetapkan >0,15, mulai dari 0,20 sampai
0,63 untuk behaviour scale dengan nilai koefisien alfa cronbach 0,83. Dari hasil
59
ini menunjukkan bahwa kuesioner HBP SCP - Behaviour scale valid dan reliabel
F. Etika Penelitian
1. Informed Concent
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
pihak yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut (Polit dan Beck, 2010).
3. Keadilan (Justice)
Seluruh responden yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian harus
2010).
60
4. Kemanfaatan (Beneficence)
Peneliti akan manfaat dan tujuan penelitian kepada responden agar tidak
pengambilan data primer, data primer yaitu data diperoleh langsung dari
a. Tahap persiapan
2) Setelah mendapatkan surat ijin studi awal dari STIKES Bethesda Yakkum
b. Tahap Pelaksanaan
c. Tahap akhir
univariat.
62
6. Pengolahan Data
untuk memastikan data tersebut layak diolah lebih lanjut atau tidak. Data yang
dan tidak ada yang terlepas atau hilang. Setelah proses pengumpulan data di
pada data-data tersebut ada data-data yang kurang salah, maka akan kembali
pada saat proses entry data tidak ada lagi data yang missing.
analisa data.
63
2) Jenis kelamin
a) Laki-laki : Kode 1
b) Perempuan : Kode 2
3) Pendidikan
a) Tidak sekolah : Kode 1
b) SD : Kode 2
c) SMP : Kode 3
d) SMA : Kode 4
4) Pekerjaan
a) Swasta : Kode 1
b) Wiraswasta : Kode 2
c) PNS : Kode 3
d) Pensiunan : Kode 4
e) IRT : Kode 5
f) Lain-lain : Kode 6
64
b) Sedang : Kode 2
c) Tinggi : Kode 3
d. Entry data
7. Analisis data
Pada penelitian ini akan dilakukan analisa univariat. Tujuan analisis univariat
P = N X x 100 %
Keterangan :
P : Presentase
X: Jumlah kejadian pada responden
N: Jumlah seluruh responden
Terlampir
DAFTAR PUSTAKA
Anung, dkk. 2020. Pengaruh Kebijakan Social Distancing Dalam Wabah Covid 19
pada Kelompok Rentan. Yogyakarta : Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
UGM
Arini, Tantri dan Kartika. 2019. Aktivitas Perawatan diri pada Lansia Penderita
Hipertensi : Studi Deskriptif. Mojokerto: Jurnal Stikes Bhakti Husada Mulia
Kurniadi, H., & Ulfa, N. (2014). STOP! Gejala Penyakit Jantung Koroner, Kolesterol
Tinggi, Diabetes Mellitus, Hipertensi. Yogyakarta: Istana Medika
Kushariyadi, (2014). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba
Medika
Mirza, Rullia Putri. 2019. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Manajemen
Perawatan Diri Pada Lansia Hipertensi Di Puskesmas Lubuk Buaya Tahun
2019. Padang : Jurnal Universitas Andalas
Sutanto, 2016, Cekal Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol dan
Diabetes, Andi, Yogyakarta.
Yldiz, E., & Erci, B. (2016). Effect of Self-Care Model on Blood Pressure Levels and
Self-Care Agency in Patients with Hypertension. International Journal of Health
Science, 4, 69- 75.
LAMPIRAN 1
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan
NIM : 1702014
Dengan ini menyatakan akan melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Perawatan Diri
Lansia Hipertensi di Desa Rabambang Gunung Mas Kalimantan Tengah Tahun 2021”. Oleh
sebab itu saya memohon kepada ketua STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta untuk
mengizinkan mahasiswi tingkat II dan III Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta menjadi responden. Data hasil penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya
dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas bantuan dan kerjasama yang
Penulis
Peneliti Responden
(………………………………) (……………………………)
LAMPIRAN 4
A. Identitas
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan cermat dan teliti sebelum anda menjawab pertanyaan
2. Mohon dengan hormat atas ketersediaan saudara untuk menjawab seluruh
pertanyaan yang ada
3. Mohon seluruh butir pertanyaan dijawab sesuai hati nurani dan kejujuran
4. Mohon mengikuti petunjuk pengisian pada setiap pertanyaan
5. Kerahasiaan identitas akan dijamin sepenuhnya oleh peneliti dan pengisian
kuesioner ini murni untuk penelitian skripsi
6. Jawaban diberikan dengan tanda (✔) pada jawaban pilihan anda
7. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam jawaban ini
KUESIONER HYPERTENSION SELF CARE PROFILE HBP-SCP
BEHAVIOUR SCALE
Petunjuk: Di bawah ini adalah rekomendasi umum untuk orang dengan hipertensi.
Seberapa sering Anda melakukan hal berikut?
JARANG/
SELALU SERING KADANG TIDAK
NO ITEM
PERNAH
4 3 2 1
1 Melakukan aktivitas fisik secara
teratur (misalnya berjalan selama
30 menit dalam 4-5 kali
seminggu)?
2 Membaca tabel gizi untuk
memeriksa informasi pada
bagian natrium?
3 Mengganti makanan yang
memiliki kadar garam tinggi
(misalnya makanan kalengan,
mie instan) dengan makanan
yang memiliki kadar garam
rendah (misalnya sup buatan
sendiri, sayur-sayuran)
4 Membatasi penggunaan bumbu
tinggi garam (misalnya kecap,
penyedap rasa)?
5 Mengkonsumsi garam kurang
dari 1 sendok teh perhari (6
gram)?
6 Makan lebih sedikit makanan
yang tinggi lemak jenuh
(misalnya daging merah,
mentega) dan lemak trans
(misalnya mentega, lemak babi)?
7 Memasak dengan cara
memanggang dan merebus
daripada menggoreng?
8 Membaca tabel gizi untuk
memeriksa informasi tentang
lemak jenuh (misalnya mentega,
daging merah) dan lemak trans
(misalnya lemak babi,
shortening)?
9 Ganti makanan tinggi lemak
(misalnya ayam goreng) dengan
produk-produk rendah lemak
(misalnya ayam panggang)?
10 Membatasi asupan kalori total
(kurang dari 65 gram) setiap
hari?
11 Makan 5 atau lebih porsi buah
dan sayuran setiap hari?
12 Membatasi minum minuman
beralkohol)?
13 Tidak merokok?
14 Periksa tekanan darah Anda di
rumah?
15 Lupa untuk mengkonsumsi obat
tekanan darah Anda?
16 Lupa untuk membeli obat
kembali jika habis?
17 Menjaga berat badan tetap
stabil?
18 Memantau situasi yang
menyebabkan tingkat stres yang
tinggi (misalnya argumen,
kematian dalam keluarga) yang
mengakibatkan peningkatan
tekanan darah?
19 Melakukan kegiatan yang dapat
menurunkan stres (misalnya
nafas dalam, meditasi)?
20 Mengunjungi dokter secara
teratur jika kambuh?
LAMPIRAN 5
1. Jadwal Penelitian
Tahun 2021
No Kegiatan Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Ujian proposal
3 Revisi proposal
4 Proses izin penelitian
5 Perijinan etik penelitian
7 Pengambilan data
Pengolahan dan Analisa
8
data
9 Penyusunan laporan
10 Pengumpulan laporan
11 Ujian skripsi
2. Biaya Penelitian
No Kegiatan Biaya
Tabel 6.
Distribusi Frekuensi Usia Responden Lansia Hipertensi Di Desa Rabambang Gunung
Mas Kalimantan Tengah 2021
No Usia Frekuensi Presentase (%)
1 45-54
2 55-65 tahun
3 66-74 tahun
4 75-90 tahun
5 >90 tahun
Jumlah
Sumber :
Analisa :
Tabel 7.
Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Lansia Hipertensi Di Desa Rabambang
Gunung Mas Kalimantan Tengah 2021
No Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
1 Tidak Sekolah
2 SD
3 SMP
5 SMA
6 Perguruan Tinggi
Jumlah
Sumber :
Analisa :
Tabel 8.
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Lansia Hipertensi Di Desa Rabambang Gunung Mas
Kalimantan Tengah 2021
No Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
1 Swasta
2 Wiraswasta
3 PNS
4 Pensiunan
5 Lain-lain
Jumlah
Sumber :
Analisa :
Tabel 9.
Distribusi Frekuensi Gambsran Perawatan Diri Lansia Hipertensi Di Desa
Rabambang Gunung Mas Kalimantan Tengah 2021
No Perawatan Diri Lansia Frekuensi Presentase (%)
1 Tinggi
2 Sedang
3 Rendah
Jumlah
Sumber :
Analisa :
LAMPIRAN 7
LEMBAR KONSULTASI POST UJIAN PROPOSAL
Semester/tingkat :8