Disusun Oleh:
TASLIKAH
162212038
HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
deteksi dini sirkulasi perifer dengan palpasi nadi dorsalis pedis pada penderita
diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas jemaja timur” ini tepat pada
waktunya. Proposal ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang
Tuah Tanjungpinang
2. Ibu Zakiah Rahman, S.Kep, Ns, M. Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan
3. Ibu Yusnaini Siagian, S.Kep, Ns, M. Kep selaku pembimbing satu, terima
terimakasih atas saran, ilmu, masukan dan dorongan yang telah diberikan.
ii
6. Staf dosen dan administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Tanjungpinang
proses penelitian.
9. Sahabat-sahabatku satu angkatan terima kasih atas do’a dan support serta
bantuannya.
Penulis menyadari bahwa proposal ini kurang dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan segala kritik serta saran yang sifatnya membangun
guna penyusunan dan penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................9
C. Tujuan...............................................................................................................9
D. Manfaat.............................................................................................................9
E. Keaslian Penelitian..........................................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................13
A. Konsep Dasar Teori Diabetes Melitus............................................................13
B. Ankle Brachial Index Pada Diabetes Melitus Tipe II.....................................18
C. Kerangka Teori...............................................................................................25
D. Kerangka Konsep............................................................................................25
E. Hipotesis Penelitian........................................................................................26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................27
A. Desain Penelitian............................................................................................27
B. Waktu Dan Tempat Penelitian........................................................................27
C. Populasi dan Sampel.......................................................................................28
D. Variabel Penelitian Dan Definisi Oprasional..................................................29
E. Tehnik Pengumpulan Data..............................................................................31
F. Alat Pengumpulan Data..................................................................................31
G. Uji Validitas Dan Reabilitas...........................................................................31
H. Teknik Analisa Data.......................................................................................32
I. Pertimbangan Etik...........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran.1 2 Lembar Rekapitulasi Nilai Ankle Brachial Index (Abi) Pasien Dm... 47
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
di Dunia. Prevalensi penyakit diabetes melitus secara global pada tahun 2019
pada tahun 2030 dan 10,9% pada tahun 2040 (International Diabetes
kenaikan sebesar 1,6% dari riset yang sama yang dilakukan pada tahun 2013
aktivitas banyak duduk. Saat ini populasi di Asia merupakan populasi utama
yang mengalami epidemi diabetes melitus tipe 2 paling cepat (Shu & Santulli,
melitus secara global pada tahun 2019 diperkirakan 9,3% (463 juta orang),
naik menjadi 10,2% (578 juta) pada tahun 2030 dan 10,9% (700 juta) pada
1
2
prevalensi pada penderita diabetes melitus sekitar 2,0% pada tahun 2013
menjadi 3,4% pada tahun 2018, dengan jumlah penderita diabetes melitus di
Kepulauan Riau sebesar 1,68% dari seluruh jumlah penderita diabetes melitus
seluruh Dunia. Diabetes juga menyebabkan 6,7 juta kematian atau 1 tiap 5
diabetes pada 2021. Selanjutnya, India tercatat memiliki 74,19 juta pengidap
diabetes, Pakistan 32,96 juta, dan Amerika Serikat 32,22 juta. Indonesia
juta. Dengan jumlah penduduk sebesar 179,72 juta, ini berarti prevalensi
terjadi akibat resistensi insulin dan gangguan sekresi insuli, kadar glukosa
(stroke) dan pembuluh darah tungkai bawah atau peripheral arterial disease
(Soelistijo, 2015).
akibat penebalan membran basal pembuluh darah besar dan kecil pada aliran
disease (PAD) meningkat pada usia lebih dari 70 tahun atau lebih tua, usia
50-69 tahun dengan riwayat diabetes melitus atau merokok dan usia kurang
dari 49 tahun dengan diabetes melitus yang disertai dengan salah satu faktor
resiko tambahan seperti merokok, hipertensi atau kadar kolesterol yang tinggi
diabetes melitus tipe 2 maka semakin tinggi pula kejadian komplikasi yang
dialami. Durasi diabetes melitus tipe 2 dengan tingkat kadar gula darah yang
Birhan, 2020).
Peripheral arterial disease (PAD) dapat dicegah melalui deteksi dini dan
pengelolaan faktor risiko secara tepat. Pre diabetes merupakan kondisi yang
selalu mendahului namun sering tidak disadari oleh karena tanpa gejala dan
tanda yang bermakna. Deteksi dini dan pengelolaan faktor risiko PAD
arterial disease (PAD) dapat dicegah dengan gaya hidup sehat sedini mungkin
khususnya minum obat secara teratur, pola makan sehat dan seimbang,
beraktivitas fisik secara rutin dan jaga kadar gula darah secara rutin (Bohn et
al., 2015)
pencegahan diabetes melitus yang ditujukan bagi orang sehat atau bagi
memiliki gaya hidup sehat sehingga diperlukan satu pendekatan dan strategi
membangun pola makan sehat dan seimbang serta melaksanakan olah raga
secara rutin dan teratur merupakan kegiatan sehari-hari yang harus dimiliki
oleh pasien DM. Kesemuanya ini menjadi kemampuan perawatan diri yang
semakin meningkat salah satunya faktor pola makan dan kurangnya aktivitas.
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa faktor pola makan yang tidak sehat dan
Penderita peripheral artery disease (PAD) sering kali tidak menyadari bahwa
bermakna positif antara tingkat aktivitas fisik dengan nilai ankle brachial
indeks (ABI) pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kekuatan hubungan
kuat.
diagnosis penyakit arteri perifer pada pasien dengan dugaan penyakit seperti
sakit ada kaki saat beraktifitas, tidak ada proses penyembuhan luka, umur
lebih dari 70 tahun atau kurang dari 50 tahun dengan riwayat merokok
diabetes (Miura et al., 2017). Peripheral artery disease (PAD) juga dapat
Palpasi nadi dorsalis pedis merupakan indikator yang baik dalam menilai
tertinggi dengan tekanan darah sistolik lengan tertinggi. Ankle Brachial Index
(ABI) dengan skor ≤0.9 dan >1.4 dikategorikan abnormal dan memiliki risiko
tinggi untuk mengalami penyakit arteri perifer. ABI yang rendah (≤0.9) baik
pemeriksaan hasil akle brachial index (Luh Gede Aris Maytadewi Negara et
al., 2019). Ankle brachial indeks (ABI) merupakan penilaian kwantitatif dari
Interpretasi nilai ABI menurut ADA yaitu, nilai normal 0,91 – 1.40,
dikatakan peripheral artery disease (PAD) ringan sampai sedang nilai ABI
0,40 – 0,90, dan peripheral artery disease (PAD) berat dengan nilai ABI 0,00
– 0,39 (Shu & Santulli, 2018). Pemeriksaan ABI berguna untuk mengetahui
relaxation, diabetic foot spa, acupressure dan aktifitas fisik dengan senam
menular (PTM) mengatakan belum pernah ada kegiatan deteksi dini Periveral
bawah peripheral arterial disease (PAD) dapat dicegah melalui deteksi dini
yang selalu mendahului namun sering tidak disadari oleh karena tanpa gejala
dan tanda yang bermakna. Deteksi dini dan pengelolaan faktor risiko
diabetes melitus, peripheral arterial disease (PAD) dapat dicegah dengan gaya
hidup sehat sedini mungkin khususnya minum obat secara teratur, pola makan
sehat dan seimbang, beraktivitas fisik secara rutin dan jaga kadar gula darah
Kecamatan Jemaja Timur dengan mewilayahi 4 Desa yaitu Desa Ulu Maras,
Desa Bukit Padi, Desa Kuala Maras dan Desa Genting Pulur. Dari data
9
penderita yang tersebar di 4 Desa, yaitu Desa Ulu Maras 23 penderita, Desa
Bukit Padi 14 penderita, Desa Kuala Maras 16 penderita dan Desa Genting
Pulur 5 penderita.
tentang gambaran Deteksi dini sirkulasi perifer dengan palpasi nadi dorsalis
Jemaja Timur.
B. Rumusan Masalah
palpasi nadi dorsalis pedis pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Wilayah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Keperawatan
E. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang
melebihi nilai normal gula darah sewaktu (GDS) / tanpa puasa adalah
<200 mg/dl sedangkan gula darah puasa (GDP) < 126 mg/dl. Diabetes
hati dan disfugsi sel beta pakreas yang menyebabkan defisiensi insulin
(RACGP, 2016).
13
14
2. Etiologi
lain:
1) Faktor imunologi
endogen.
2) Faktor lingkungan
mengontrol kadar glukosa darah dan hal ini bisa terjadi karena
faktor genetik dan juga dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat.
dan patut dicurigai pada wanita yang memiliki ciri gemuk, riwayat
16
3. Manifestasi Klinis
a. Poliuria
b. Polidipsi
17
c. Polifagia
4. Pemeriksaan penunjang
yang meliputi:
mg/dL.
Diabetes melitus adalah suatu penyakit kronis yang terjadi saat kenaikan
kadar glukosa dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan hormon
insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin
kelenjar tubuh, dan transpor glukosa dari aliran darah ke sel tubuh dimana
sel untuk merespon insulin menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, atau
diabetes tipe II adalah hasil dari produksi insulin yang tidak memadai dan
efektif dan karena itu pada awalnya mendorong kenaikan produksi insulin
riwayat diabetes gestasional masa lalu dan usia lanjut. Individu dapat
mungkin tidak ada tanda-tanda. Tanda umum yang dialami yaitu sering
dan konsentrasi, sebuah sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan atau
waktu ≥ 11,1 mmol/L (200 mg/dL) ditemukan pada individu dengan gejala
khas diabetes, kadar glukosa plasma puasa ≥ 7,0 mmol/L (126 mg/dL)
kadar glukosa plasma ≥ 11,1 mmol/L (200 mg/dL) 2 jam post prandial.
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien diabetes melitus tipe II menurut
Ankle brachial index (ABI) adalah uji skrining non invasif untuk
pembuluh darah yang berfungsi untuk mendeteksi tanda dan gejala klinis
Ankle brachial index (ABI) yang pada prinsipnya sama dengan tekanan
darah yang merupakan hasil perkalian antara curah jantung dengan tahan
juga. Ankle brachial index (ABI) dikatakan normal apabila tekanan darah
kaki sebanding dengan tekanan darah brachial. Ankle brachial index (ABI)
(Libya, 2018).
(penekanan).
(Libya, 2018).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai Ankle brachial index (ABI)
yaitu kadar glukosa darah, terapi insulin, terapi diet aktivitas fisik, dan usia
b. Terapi insulin
c. Terapi diet
d. Aktivitas fisik
e. Usia
a. Indikasi
(PAD).
b. Kontraindikasi
Gambar 2. 1
Perhitungan Nilai ABI
Gambar 2.2
Intervensi Nilai ABI
Gambar 2. 2 Intervensi Nilai ABI
a. Ankle brachial index (ABI) antara 0,91 dan 1,0 dianggap ambang
(PAD).
25
(PAD)parah.
e. Nilai antara 0,8 hingga 0,9 menunjukkan (PAD) ringan dan antara
C. Kerangka Teori
Gangguan metabolism
Diebetes Melitus Tipe II Penurunan fungsi hormon
insulin dalam mengontrol kadar
glukosa darah
Faktor genetik dan
Pola hidup yang tidak sehat.
Gambar 2.3
Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
Ankle Brachial
Penderita Diabetes Melitus
Index (ABI)
26
Gambar 2.4
Kerangka Konsep
Gambar 2. 4 Kerangka Konsep
Keterangan:
= Yang diteliti
= Yang tidak diteliti
E. Hipotesis Penelitian
Ho: Tidak ada Gambaran Deteksi dini sirkulasi perifer dengan palpasi nadi
Ha: Ada Gambaran Deteksi dini sirkulasi perifer dengan palpasi nadi dorsalis
Jemaja Timur.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Waktu Penelitian
a. Tahap Persiapan
Januari 2023 sampai dengan maret 2023. Selama tahap ini penulis
b. Tahap Pelaksanaan
27
28
menyusun
skripsi.
2. Tempat penelitian
1. Populasi
2. Sampel
2017).
29
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai cirri, sifat atau ukuran
2. Definisi Oprasional
Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu pengumpulan Data primer yang
dorsalis pedis pada penderita diabetes melitus tipe 2 dan data sekunder adalah
data yang tidak secara langsung didapat dari responden atau berasal dari
sumber lain. Dalam penelitian ini yaitu data yang ada di Puskesmas Jemaja
mencatat jumlah dan taraf aktivitas yang ada hubungannya dengan masalah
(Notoatmodjo, 2018).
1. Uji Validitas
dalam menjalankan fungsi ukurannya, artinya sejauh manakah skala itu mampu
sejauhmana relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau apa yang
ingin diukur dalam penelitian. Untuk uji validitas dalam penelitian ini tidak
2. Uji Reliabilitas
Ini digunakan apabila instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Arikunto, 2013).
cukup dapat dipercaya untuk uji reabilitas ini tidak dilakukan karena
dengan observasi
berikut :
kerumah responden.
komputer.
apakah ada kesalahan atau tidak. Cara yang bisa dilakukan adalah
menggunakan computer.
2. Analisis Data
a. Analisa Univariat
yang benar di beri nilai 1 dan yang salah diberi nilai 0. Tiap responden
X
P= x 100 %
Ns
Keterangan:
X : Jumlah jawaban
1. 0,91-1.31 Normal
I. Pertimbangan Etik
1. Informed Concent
3. Confidentiality
4. Privacy
35
Identitas responden tidak akan diketahui oleh orang lain dan bahkan
YAYASAN NALA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH
TANJUNGPINANG KEPULAUAN RIAU
Jl. Baru Km. 8 Tanjungpinang Timur Telp/Fax (0771)8038388
LAMPIRAN 2
Lampiran.1 2 Lembar Rekapitulasi Nilai Ankle Brachial Index (Abi) Pasien Dm