Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

NYERI DADA PADA NY. R

TOMI SAPUTRA
1920206032
IDENTITAS KLIEN :

 Nama : Ny. R
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Sragon Trirenggo Bantul
 Agama : Islam
 Pendidikan : tidak lulus
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 DX medis : CHF dan DM
 Tanggal masuk RS: 17 Oktober 2020
 Alasan masuk RS :
Klien datang ke IGD pada tanggal 17 oktober 2020 dengan keluhan Nyeri dada
sebelah kanan disertai dengan sesak napas.
P: CHF
Q : seperti tertimpa benda berat
R : dada kanan
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
RR : 24x/ menit
Nadi : 84x/menit
TD : 130/90 mmHg
 Riwayat penyakit sebelumnya :
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini dan baru kali ini
mondok di RS. Klien mengatakan jika sakit ya cuma sakit seperti pada umumnya
dan sembuh dengan periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.
 Riwayat penyakit saat ini :
Klien sekarang meliki penyakit CHF dan DM.
PENGKAJIAN

 Pola persepsi manajemen kesehatan


 Pola metabolisme nutrisi
 Pola Eliminasi
 Pola aktivitas latihan
 Pola istirahat tidur
 Pola kognitif persepsi
 Pola persepsi diri- konsep diri
 Pola hubungan peran
 Pola seksual-reproduksi
 Pola koping toleransi terhadap stress
 Pola nilai kepercayaan
TERAPI FARMAKOLOGI
 Nacl 20 tpm (tangan sebelah kiri)
 Injeksi IV
Forosimid 1 ampl / 8 jam
 Oral
Captoprit 3x 12,5 mg
Sprinolakton 1x50 mg
Upirio 2x 50 mg
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS Agens cedera biologis Nyeri akut


- Klien Ny S mengatakan nyeri
ada dada kanan
P: CHF
Q : seperti tertimpa benda berat
R : dada kanan
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
 
DO:
- klien terlihat meringis
- klien terlihat lemah
- turgor kulit kembali lambat >2
detik

DS: Hiperventilasi Pola nafas tidak efektif


-Klien mengatakan sesak nafas
DO :
- Pasien tampak susah
bernafas,
RR : 24 x/m
- Tampak retraksi dinding dada
DIAGNOSA KEPERAWATAN :

 Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.


 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
Hiperventilasi
PERENCANAAN
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN

Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri (1480)


• Observasi tanda-tanda vital.
keperawatan selama 3x24 jam, • Lakukan pengkajian nyeri
Nyeri akut diharapkan nyeri: komprehensif (lokasi,
berhubungan dengan
NOC: karakteristik, durasi, intensitas
agens cedera fisik dan faktor pencetus).
Tingkat nyeri (2102)
• Ajarkan manajemen nyeri.
Kreteria hasil: • Berikan informasi mengenai nyeri
• Nyeri yang dilaporkan (3) (penyebab nyeri, berapa lama
• Ekspresi nyeri wajah dari ringan nyeri akan dirasakan dan antisipasi
(3) dari ketidaknyamanan akibat
• Menggosok area yang terkena prosedur.
• Kolaborasi dengan dokter untuk
dampak(3) penanganan nyeri secara
farmakologi.

Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Jalan Nafas (3140)


selama 3x24 jam, pola nafas efektif lagi. • Pemberian nasal kanul
Pola nafas tidak NOC: • Monitor status respirasi dan
efektif berhubungan
Status Pernapasan: Ventilasi (0403) status O2
dengan
Kriteria hasil : • Monitor tanda-tanda vital
Hiperventilasi
• Irama nafas (3)
• Posisikan pasien untuk
• Frekuensi pernafasan (3)
• Kedalaman inspirasi (3) memaksimalkan ventilasi
• Suara perkursi napas (3) • Kolaborasi dengan tim
• Tanda-tanda vital (4) kesehatan lain.
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI EVALUASI

19/10/2020 jam 12.00 – 17.00 S:-


- Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan nyeri O:
secara farmakologi -Ijeksi: Forosimid 1 ampl / 8 jam
  -Oral: Captoprit 3x 12,5 mg, Sprinolakton 1x50 mg,
  Upirio 2x 50 mg
- Observasi tanda-tanda vital. S: Klien Ny R mengatakannyeri pada bagian dada
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif (lokasi, kanan
karakteristik, durasi, intensitas dan faktor pencetus). P: CHF
  Q : seperti tertimpa benda berat
  R : dada kanan
  S : skala nyeri 4
  T : hilang timbul
  O:
  Klien terlihat meringis
  Klien terlihat sering bergerak mengurangi nyeri.
  TD: 130/80 mmHg, N: 84x/menit.
  RR:23x/menit
  S: 36
- Berikan informasi mengenai nyeri (penyebab nyeri, S: Klien mengatakan setelah melakukan nafas dalam
berapa lama nyeri akan dirasakan dan antisipasi dari sebanyak 3 kali dan melakukan aktivitas nyeri yang
ketidaknyamanan akibat prosedur. dirasakan berkurang dari skala nyeri 4 pada area perut
kanan atas.
O: Klien tampak bisa mengulang teknik nafas dalam
dengan benar dan wajah menjadi lebih rileks.
IMPLEMENTASI EVALUASI
19/10/2020 jam 12.00 – 17.00
Melakukan Monitor status respirasi dan status DS:
O2 Klien mengatakan sudah berkurang sesak nya
dari pada awal masuk RS.
DO:
Klien tampak sedikit sesak napas.
Melakukan Monitor tanda-tanda vital DS:
  Klien sangat kompetitif.
  DO:
  Klien tampak semakin membaik.
  TTV
  TD: 130/80 mmHg, N: 84x/menit.
  RR:23x/menit
S: 36
Melakukan Posisikan pasien untuk DS:
memaksimalkan ventilasi Klien mengatakan rasa lebih nyaman dengan
  posisi semi fellower
  DO:
  Klien dengan posisi
  semi fellower.
 Melakukan Kolaborasi dengan tim kesehatan S:-
lain. O:
-Ijeksi: Forosimid 1 ampl / 8 jam
-Oral: Captoprit 3x 12,5 mg, Sprinolakton 1x50
mg, Upirio 2x 50 mg
EVALUASI SOAP :
DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)

Nyeri Akut S:
Klien Ny R mengatakannyeri pada bagian dada kanan
P: CHF
Q : seperti tertimpa benda berat
R : dada kanan
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
Klien mengatakan setelah melakukan nafas dalam sebanyak 3 kali dan
melakukan aktivitas nyeri yang dirasakan berkurang dari skala nyeri 4 pada
area perut kanan atas.
O:
Klien terlihat meringis
Klien terlihat sering bergerak mengurangi nyeri.
TD: 130/80 mmHg, N: 84x/menit.
RR:23x/menit
S: 36
jeksi: Forosimid 1 ampl / 8 jam
Oral: Captoprit 3x 12,5 mg, Sprinolakton 1x50 mg, Upirio 2x 50 mg
Klien tampak bisa mengulang teknik nafas dalam dengan benar dan wajah
menjadi lebih rileks.
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P:
Observasi tanda-tanda vital.
Lakukan pengkajian nyeri komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi,
intensitas dan faktor pencetus).
Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon nyeri
pasien
Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan nyeri secara farmakologi
Libatkan keluarga dalam memilih dan mengimplementasikan tindakan
nonfarmakologi penurunan nyeri
IMPLEMENTASI EVALUASI

Pola napas tidak efektif S:


Klien mengatakan sudah berkurang sesak nya
dari pada awal masuk RS.
Klien mengatakan rasa lebih nyaman dengan
posisi semi fellower
O:
Klien tampak sedikit sesak napas.
Klien sangat kompetitif.
Klien tampak semakin membaik.
TD: 130/80 mmHg, N: 84x/menit.
RR:23x/menit
S: 36
Klien dengan posisi semi fellower.
Ijeksi: Forosimid 1 ampl / 8 jam
Oral: Captoprit 3x 12,5 mg, Sprinolakton 1x50
mg, Upirio 2x 50 mg
A: Pola nafas tidak efektif sebagian teratasi
P:
Melakukan Monitor tanda-tanda vita
Melakukan posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan
lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai