Disusun oleh:
1. Desa Ekasari (1920206039)
2. Ardyanti Kartika (1920206022)
3. Medhia Anggi Prajati (1920206123)
4. Akbar Umasangadji (1920206042)
5. Tomi Saputra (1920206032)
6. Wisnu Andha Margina (1920206031)
7. Eris Permana (1910206063)
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG MARWAH
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Disahkan pada:
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR BAGAN.................................................................................................vi
DAFTAR GRAFIK..............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................3
C. Manfaat............................................................................................................3
BAB II PENGKAJIAN..........................................................................................5
A. Gambaran Umum Ruang Marwah...................................................................5
B. Pendekatan Aspek Manajemen Keperawatan..................................................8
C. Analisis Data..................................................................................................57
D. Skoring Masalah............................................................................................59
E. Prioritas Masalah............................................................................................60
F. Rencana Kegiatan/Plan Of Action (POA)......................................................61
BAB III IMPLEMENTASI DAN EVALUASI..................................................63
A. Implementasi..................................................................................................63
B. Evaluasi..........................................................................................................96
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................98
A. CPD Penanganan Ekstravasasi......................................................................98
B. Resosialisasi Supervisi...................................................................................99
C. Penyusunan Panduan Asuhan Keperawatan (PAK) Maternitas...................100
D. Resosialisasi Metode Penugasan Primer Modifikasi...................................101
E. Resosialisasi Pre Conference dan Post Conference.....................................102
F. Evaluasi Pelaksanaan Performance Branding..............................................103
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...................................................................105
A. Simpulan......................................................................................................105
B. Saran.............................................................................................................106
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................107
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR BAGAN
vi
DAFTAR GRAFIK
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang
lain. Kegiatan manajemen keperawatan mengacu pada konsep manajemen secara
umum, dengan menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan (pengawasan dan
evaluasi) (Mugianti, 2016).
Dalam manajemen mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap
staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan. Manajemen keperawatan
sebagai proses bekerja melalui anggota staf untuk memberikan asuhan
keperawatan secara profesional. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan
keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara
profesional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang (Nursalam, 2015).
Proses menajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan
sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional,
sehingga keduanya saling berhubungan. Sebagaimana terjadi di dalam proses
keperawatan, di dalam manajemen keperawatan pun terdiri dari pengumpulan
data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Organizing of
Nursing, 2003).
Rumah sakit adalah organisasi yang bergerak di bidang pelayanan
kesehatan, dimana salah satu upaya yang dilakukan adalah mendukung rujukan
dari pelayanan tingkat dasar seperti Pukesmas. Sebagai pusat rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat dasar, maka pelayanan rumah sakit perlu menjaga
kualitas pelayanannya terhadap masyarakat yang membutuhkan Oleh karena itu,
diperlukan cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti prinsip-
prinsip manajemen. (Depkes RI, 2008).
Manajemen pelayanan keperawatan berfokus pada komponen 5 M (Man,
Money, Material, Method, Machine). Dalam setiap kegiatan manajemen selalu
diawali dari Perencanaan dan diakhiri dengan Pengontrolan yang merupakan
suatu akses yang berulang (Mugianti, 2016). Manajemen pelayanan keperawatan
di rumah sakit dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial
yaitu manajemen puncak (kepala bidang keperawatan), manajemen menengah
10
(kepala unit pelayanan atau supervisior) dan manajemen bawah (kepala ruang
perawatan). Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh
manajer keperawatan yang melaksanakan peran dan fungsinya (Gillies, 2009).
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagai salah satu
penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian serta usaha lain di
bidang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat, maka rumah sakit perlu
didukung dengan adanya organisasi yang mantap dan manajemen yang baik
dengan berorientasi pada mutu pelayanan bagi masyarakat. Perawat sebagai
bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki kemampuan
manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan
kebutuhan klien.
Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat dapat dicapai melalui
banyak cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan manajerial
yang handal selain didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran
di lahan praktik agar dapat menerapkan praktik keperawatan secara profesional.
Mahasiswa Program Studi
Profesi Ners Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dituntut untuk dapat
mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di Ruang Marwah PKU
Muhammadiyah Yogyakarta yang berlangsung selama 3 minggu yaitu tanggal 14
Desember 2020-2 Februari 2021 dengan arahan dari kepala ruang, pembimbing
lahan praktek maupun dari pembimbing akademik. Dengan adanya praktik
manajemen ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat
dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktek Profesi Ners (PPN) stase manajemen
keperawatan selama 1 minggu di Ruang Marwah Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta, mahasiswa mampu memahami manajemen
keperawatan dan dapatmengimplementasikan peran sebagai role model dalam
praktik keperawatan profesional.
2. Tujuan Khusus
11
Setelah melakukan asuhan keperawatan di ruang Marwah Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengkajian dan analisis mengenai lingkungan untuk
menemukan data-data, masalah baik primer maupun sekunder mengenai
ruang Marwah di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
b. Mengidentifikasi, menganalisis serta menetapkan masalah dan prioritas
masalah di ruang Marwah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.
c. Merencanakan alternatif pemecahan masalah serta menyusun rencana
kegiatan atau POA berdasarkan prioritas masalah di ruang Marwaha
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
d. Memilih dan menetapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruang
Marwah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
e. Menyusun rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang ada
berdasarkan perencanaan yang ditetapkan di ruang Marwah Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
f. Menciptakan perubahan pada sistem pelayanan keperawatan di ruang
Marwah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
g. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan yang
telah disusun sesuai proritas di ruang Marwah Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
h. Mengetahui gambaran fungsi manajerial terkait dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
i. Mengetahui gambaran pelaksanaan kepala ruang, Perawat pelaksana,
kepala tim terkait dengan fungsi manajerial di ruang Marwah RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
A. Cara Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi
masalah dilakukan dengan metode:
a. Observasi
12
Observasi dilakukan untuk memperoleh data kondisi fisik ruangan, proses
pelayanan, keadaan inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang
dilakukan ke pasien.
b. Wawancara mendalam
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat primer, perawat
pelaksana, keluarga pasien untuk mengumpulkan data tentang pelayanan
yang ada di bangsal Marwah.
c. Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai ketenagaan,
manajemen ruangan, dokumentasi proses keperawatan, prosedur tetap
ruangan, inventaris ruangan, hingga karakteristik pasien.
C. Manfaat
1. Bagi Bidang Keperawatan di Rumah Sakit
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian dapat menjadi bahan masukan
bagi rumah sakit dalam upaya peningkatan mutu manajerial pelayanan
rumah sakit khususnya dalam bidang keperawatan.
2. Bagi Profesi (Mahasiswa Praktikan)
a. Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan konsep dan prinsip
manajemen keperawatan di rumah sakit.
b. Mahasiswa mendapatkan pengalaman baru di rumah sakit dalam hal
penerapan konsep dan prinsip manajemen keperawatan.
3. Bagi Perawat
Menambahkan pengetahuan tenaga perawat tentang manajemen pelayanan
dan manajemen asuhan keperawwatan melalui melalui bermain peran oleh
mahasiswa (role play) dan penyegaran yang diberikan sesuai dengan
masalah yang ditemukan.
13
BAB II
PENGKAJIAN
14
4. Misi
Misi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebagai berikut :
a. Misi Pelayanan Publik/Sosial
Memberi pelayanan kesehatan paripurna bagi semua lapisan masyarakat
sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan.
b. Misi Pendidikan
Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu Sumber Daya Insani melalui
pendidikan dan pelatihan secara profesional yang sesuai ajaran Islam.
c. Misi Dakwah
Melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar melalui pelayanan
kesehatan yang peduli pada kaum dhuafa’.
5. Motto
Motto pelayanan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah “AMANAH
Melayani dengan Setulus Hati” Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat,
handal.
6. Tujuan
Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta yang mampu mendukung tersedianya sarana dan jasa pelayanan
kesehatan yang berkualitas bagi kebutuhan semua lapisan masyarakat.
A. Gambaran Umum Ruang Marwah
1. Lokasi bangsal
Bangsal Marwah merupakan bangsal rawat inap khusus dewasa. Bangsal
Marwah terletak dilantai II menghadap ke arah barat, berada diantara bangsal
anak Ibnu Shina dan Kamar bayi dimana bangsal Marwah memiliki jalur
langsung ke apotik khusus rawat inap.
2. Karakteristik Bangsal
Bangsal Marwah merupakan bangsal rawat inap kelas III yang juga
memiliki satu kelas VIP. Bangsal ini dapat menerima 36 pasien
yang berisikan berisikan 36 tempat tidur dibangsal di bangsal marwah.
marwah. Bangsal Marwah memiliki 3 ruang yaitu ruang A, B dan C dimana
ruang A memiliki 12 tempat tidur, ruang B juga memiliki 12 tempat tidur,
sedangkan ruang C hanya memiliki 11 tempat tidur.
15
Berdasarkan permenkes No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis
bangunan dan prasarana rumah sakit, jarak antar tempat tidur adalah 2,4 m
atau antar tepi tempat tidur minimal 1,5m. Luas masing-masing ruang marwah
A, B dan C ± 11x7 m. Oleh karena itu, standar ruangan untuk tiap kamar
adalah 4-5 bed x 2= 8-10 bed tiap ruangan.
Tabel 2.1 jumlah ruangan dan jumlah bed di ruang Marwah RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta
Kelas Jumlah Ruang Jumlah Bed
VIP 1 1
Ruang A 1 12
Ruang B 1 12
Ruang C 1 11
Ruang D 1 10
16
5. Struktur Organisasi
Supervisor
Widiastuti, S.Kep,Ns. M. Kep
Katim A
Katim B Katim C
Umi Mardiyah, AMK
Retno Budi R, AMK Ruming D, AMK
Nur Rohmatun, AMK
Hikmah Fitriyah AMK Yuke M S.Kep.,Ns
Selly Marisa, S.Kep.,Ns
Dwi Ariyani, AMK T Atfal S.Kep .,Ns
Arif Budi SH, Ns.,M.Kep
Nuri Handayani AMK Erfin Maya AMK
Perawat Pelaksana
Ernawati P, AMK Perawat Pelaksana
Sugeng Riani, AMK Perawat Pelaksana
Cahyaning Tyas, AMK
Istika Mukaromah, AMK Roohmani BA AMK
Rika Fatmawati, S.Kep., Ns
Hening Suci S.Kep.,Ns Dwi Hartatik AMK
Istiyani R, S.kep., Ns
Amin Rois AMK Diyah Fitri I. S.Kep Ns
Rabuzein, AMK
Methania N. S.Kep.,Ns Rosi Widyarini S.kep., Ns
Fera Ernita, Ns
Desi utami., Ns Bikassaria Ns
Sumaryanti, AMK
Qori Nia F. S.Kep Ns
Samudi, AMK
Angling Puspita NS
Supardo AMK
Rizky Aodani, Ns
Wahyu Hidayat, NS
Toto wahyono, Ns
17
18
6.DENAH RUANGAN
19
B. Pendekatan Aspek Manajemen Keperawatan
1. Unsur Input
a. Rawat Input
1) Pasien
a) Kajian Teori
Pasien merupakan pelanggan layanan kesehatan, tetapi
pasien dalam hal ini hanya merupakan salah satu jenis pelanggan.
Pelanggan layanan kesehatan merupakan semua orang yang
sehari-harinya melakukan kontak dengan layanan kesehatan
(Pohan, 2015). Undang Undang tentang Rumah Sakit Nomor 44
tahun 2009 pasal 1 yang menyatakan bahwa pasien adalah setiap
orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara
langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.
Untuk membantu pasien dalam proses pemulihan maka
diperlukan manajemen keperawatan, yaitu suatu proses
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan
dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat (Nursalam,
2014).
b) Kajian data
Pasien yang dirawat di ruang marwah adalah pasien dengan
berbagai macam kasus penyakit. Sepuluh kasus penyakit
terbanyak di Ruang marwah dapat di lihat dalam tabel 2.2 berikut
ini:
Tabel 2.2 Sepuluh Kasus Terbanyak Periode November 2020 -
Januari 2021 di Ruang Marwah RS PKU Yogyakarta
Ju
No Diagnosa mla %
h
Anaemia, unspecified 19 18
20
Cerebral infarction,
16 16
unspecified
Hipertension 15 15
Hemiplegia 9 9
Diabetes mellitus:
with peripheral
8 8
circulatory
complication
Unpecified diabetes
mellitus: without 8 8
complications
Crhonic kidney
8 8
disease
Unpecified diabetes
mellitus: with other 7 7
specified complication
Dyspepsia 6 6
Anemia in other
10 chronic diseases 5 5
classified elsewhere
Jumlah 101 100
c) Analisis
2) Mahasiswa Praktik
a) Kajian teori
21
Pendidikan keperawatan merupakan satu proses penting yang
harus dilalui oleh setiap perawat. Hal ini merupakan suatu upaya
penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan keperawatan
dimana diperlukan sebuah standar penyelenggaraan pendidikan
dan pengembangan penelitian keperawatan (Lestari, 2014).
Pembimbing klinik adalah seseorang yang melakukan bimbingan
pembelajaran klinik dalam bentuk tindakan edukatif untuk
memberikan pengalaman nyata dan membantu peserta didik secara
optimal agar mereka dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Rasio pembimbing klinik dan peserta didik adalah 1:3 (Yessi,
2009).
b) Kajian data
Data mahasiswa yang praktik lapangan dalam menempuh
pendidikan profesi di Ruang Marwah RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta berdasarkan asal institusi Pendidikan pada periode
bulan Desember 2020 dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini:
Tabel 2.3
Mahasiswa Praktik Periode Desember 2020
di Ruang Marwah RS PKU Yogyakarta
Sumber
Intsitusi Jumlah %
Data
Universitas ‘Aisyiyah 7 10
primer Yogyakarta 0
(2020) Jumlah 7 10
0
c)
Analisis
Berdasarkan tabel 2.4 menunjukkan bahwa mahasiswa
yang praktik pada periode Desember 2020-Januari 2021 mayoritas
berasal dari Universitas Ahmad Yani sebanyak 4 mahasiswa
(57%) dan minoritas mahasiswa berasal dari Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta sebanyak 3 mahasiswa (42%).
Mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa S1 Keperawatan dan
Profesi Ners dengan rata rata lama praktik lebih dari 2 minggu.
b. Instrumental input
22
1) Man (Tenaga)
a) Kuantitas tenaga keperawatan
(1) Kajian teori
Penetapan jumlah tenaga keperawatan merupakan suatu
proses membuat perencanaan untuk menentukan berapa
banyak tenaga yang dibutuhkan dan dengan kriteria seperti
apa pada suatu unit untuk setiap shifnya. Dalam penetapan
ini ada beberapa rumus yang dikembangkan oleh para ahli.
Selain untuk menetapkan rumus ini juga dapat digunakan
untuk menilai dan membandingkan apakah tenaga yang ada
saat ini cukup, kurang atau berlebih. Rumus tersebut antara
lain:
(a) Depkes (2005)
Menurut Depkes, modal pendekatan yang dapat
digunakan dalam penghitungan tenaga keperawatan di
rumah sakit untuk rawat inap yaitu: berdasarkan
klasifikasi pasien dengan cara penghitungan adalah:
(1) Tingkat ketergantungan pasien berdasarakan kasus
(2) Rata-rata pasien/hari
(3) Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien
(4) Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
(5) Jam kerja efektif setiap perawat 7 jam/hari
Dirumuskan sebagai berikut:
23
Loss day (hari libur/cuti/hari besar)
∑ hari minggu dalam satu tahun + cuti + hari besar X ∑ perawat tersedia
∑ hari kerja efektif
TP : Tenaga perawat
A : Jumlah jam perawatan/24 jam
41 mg : 365-52 (Hr ming.) – 12 hr libur -12 hr
cuti=289/7
24
(2) Kajian
data
(a) Menurut Depkes (2005)
BOR ruangan : 68 %
Jumlah TT : 45 TT
Total
Me Jum
tod Jumlah Jumlah lah
e tenaga tenaga
tena
ga
yang
yang yang ada
dibutuhk dibutuh
an kan
De
pke
s 4
PP
NI 8 33 38
25
(3) Analisis
26
Syarat dan kualifikasi kepala ruang
Berdasarkan pedoman pengorganisasian di ruang
Marwah tahun 2021 ada beberapa syarat antara lain:
S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1
tahun, D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 3 tahun, pegawai tetap, sehat, berakhlak baik
dan berdedikasi tinggi, loyal terhadap
Muhammadiyah, mempunyai kemampuan memimpin
dan keterampilan manajerial.
27
(b) Jenjang Karir
Penjenjangan karir perawat mempunyai makna tingkatan
kompetensi untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang
akuntabel dan etis sesuai batas kewenangan.
28
Berdasarkan tabel 2.6 menunjukkan bahwa sebagian
besar tingkat pendidikan perawat di ruang Marwah
adalah D III sebesar 60% sedangkan S1 Keperawatan
Ners sebesar 35%, dan S2 Keperawatan sebesar 5%
Tabel 2.8
Data Sumber Daya Manusia di Ruang Marwah RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta
No Nama Lengkap Pen Jabat
didi an
Pelatihan yang pernah
kan
diikuti
Ter
akh
ir
1 Widiastuti, S2 Kepal Training Keperawatan
S.Kep., a
1. Pelatihan BLS
S.Kep., Ruan
Ns., g 2. Pelatihan perawatan luka
M.Kep
3. Pelatihan keperawatan untuk
mutu pelayanan
4. Pelatihan sasaran keselamatan
pasien
5. Pelatihan K3
6. Pelatihan Holistic health care
/HHC
29
7. manajemen nyeri
Seminar/Workshop
1. Sosialisasi akreditasi baru 2013
2. Pelatihan peningkatan kinerja
perawat
3. Pelatihan Holistic Health
Care/HHC
4. Tafsir Muqaddimah anggaran
dasar muhammadiyah
5. Pelatihan komunikasi
HIV
1. Refresing HIV Aids &
pembentukan tim
2. Pelatihan penanggulangan
HIV/AIDS
30
6. Terapi cairan
Seminar/Workshop
1. Pelatihan keperawatan nyeri
2. Presentasi kanker paru
3. Nilai-nilai Nilai-nilai
Muqaddimah Muqaddimah AD
Muhammadiyah
4 Nur Rohmatun, , D3 Koor Pelatihan Keperawatan
AMK dinat
1. Pelatihan softskill KOM
or
pelayanan
Shift
2. Soft skill komunikasi
pelayanan
3. Pelatihan BLS
4. Pelatihan K3
5. Pelatihan pelatihan pemeliharaan
pemeliharaan alat
medis
6. Pelatihan BLS tahap 5
7. Pelatihan Infeksi Daerah
Operasi
Seminar/Workshop
1. Pelatihan HHC
2. Pelatihan Perawatan
Trakeostomi
3. Pelatihan Perawatan
Nyeri
Enawati Pailan, D3 Pera Pelatihan Keperawatan
AMK wat
1. Pelatihan BLS
Pelak
sana 2. Pelatihan K3
Seminar/Workshop
1. Pengembangan Al islam
kemuhammadiyahan
M.T.Atfal, S.Kep., S1 Pera Training Keperawatan
Ns wat
31
Pelak 1. Pelatihan K3
sana
2. Pelatihan sasaran
keselamatan pasien
3. Pelatihan BLS
4. Pelatihan Kebakaran
Seminar/Workshop
1. Pelatihan HIV/AIDS
2. Rukti jenazah
3. Pelatihan Komunikasi
4. Pelatihan Al islam
kemuhammadiyahan
7Lestari, AMK D3 Pera Training Keperawatan
wat
1. Pelatihan penyiapan obat
Pelak
aseptik
sana
2. Pelatihan resusitasi
neonates
3. Pelatihan K3
4. Pelatihan pelayanan
prima
5. Pelatihan sasaran
keselamatan pasien
6. Pelatihan BLS
7. Pelatihan Kebakaran
Seminar/Workshop
1. Pelatihan perawatan nyeri
2. Rukti jenazah
3. Pelatihan Komunikasi
4. Pelatihan farmasi dan
narkotika
Hikmah F, AMK D3 Koor Training Keperawatan
dinat
7. Pelatihan Kewaspadaan
or
Isolasi
Shift
8. Pelatihan PPGD
9. Pelatihan BLS
32
10. Pelatihan K3
11. Pelatihan patient safety
Seminar/Workshop
1. Manajemen Alkohol dan
Household intoxication
2. Pelatihan pengelolaan
pengisian
RM
3. Pengembangan Al Islam
dan Kemuhammadiyah
4. Pelatihan komunikasi
Sugeng Riyani, D3 Pera Traning Keperawatan
Riyani, AMK wat
1. Pelatihan BLS
Pelak
sana 2. Pelatihan K3
3. Pelatihan sasaran
keselamatan
pasien
4. Pelatihan perawatan
jenazah
5. Pelatihan blue team
6. Pelatihan Kebakaran
Seminar/Workshop
1. Pelatihan pengelolaan
pengisian
RM
2. Pelatihan perawatan
tracheostomy
3. Pelatihan perawatan nyeri
4. Nilai-nilai Muqaddimah
AD
Muhammadiyah
10
Yuke Muzdaif, S1 Pera Traning Keperawatan
S.Kep., Ns wat
1. Pelatihan BLS
Pelak
33
sana 2. Pelatihan K3
3. Pelatihan sasaran
keselamatan
pasien
4. Pelatihan perwatan
jenazah
Seminar/Workshop
1. Pelatihan pengelolaan
pengisian
RM
2. Pelatihan perawatan
tracheostomy
3. Pelatihan perawatan nyeri
4. Nilai-nilai Muqaddimah
AD
Muhammadiyah
11
Dyah Rivani, S2 Koor Traning Keperawatan
M.Kep dinat
1. Pelatihan BLS
or
Shift 2. Pelatihan K3
3. Pelatihan sasaran
keselamatan
pasien
4. Pelatihan perwatan
jenazah
Seminar/Workshop
1. Pelatihan pengelolaan
pengisian
RM
2. Pelatihan perawatan
tracheostomy
3. Pelatihan perawatan nyeri
4. Nilai-nilai Muqaddimah
AD
Muhammadiyah
34
12
Dwi Aryani, AMK D3 Koor Traning Keperawatan
dinat
1. Pelatihan BLS
or
Shift 2. Pelatihan K3
3. Pelatihan sasaran
keselamatan
pasien
4. Pelatihan perawatan
jenazah
5. Pelatihan Blue Team
6. Pelatihan Kemoterapi
Seminar/Workshop
1. Pelatihan pengelolaan
pengisian
RM
2. Pelatihan perawatan
tracheostomy
3. Pelatihan perawatan nyeri
4. Pelatihan Komunikasi
5. Nilai-nilai Muqaddimah
AD
Muhammadiyah
13
Ruming D, AMK D3 Koor Traning Keperawatan
dinat
1. Pelatihan BLS
or
Shift 2. Pelatihan K3
3. Pelatihan sasaran
keselamatan
pasien
4. Pelatihan perwatan
jenazah
5. Pelatihan Blue Team
6. Penggunaan dan
pencampuran obat
Seminar/Workshop
1. Pelatihan pengelolaan
35
pengisian
RM
2. Pelatihan perawatan
tracheostomy
3. Pelatihan perawatan nyeri
4. Nilai-nilai Nilai-nilai
Muqaddimah Muqaddimah
AD
Muhammadiyah
14
Rohmani, AMK D3 Pera Traning Keperawatan
wat Keperawatan
Pelak
1. Patient Safety
sana
2. Perawatan luka
3. Pelatihan penatalaksanaan
gigitan ular
4. Pelatihan service excellent
5. Pelatihan penyiapan obat aseptic
6. Pelatihan BLS
7. Pelatihan tim sekunder code blue
Seminar/Workshop
1. Pelatihan perawatan nyeri
2. Pelatihan kebakaran
3. 7 falsafah pemikiran KHA
Dahlan
15
Cahyaningtyas, D3 Pera Traning Keperawatan
AMK wat
1. Pelatihan BLS tahap 5
Pelak
sana 2. Pelatihan K3
3. Pelatihan sasaran
keselamatan
pasien
4. Pelatihan perwatan
jenazah
Seminar/Workshop
1. Pelatihan pengelolaan
pengisian
RM
36
2. Pelatihan perawatan
Tracheostomy
3. Pelatihan infeksi daerah
operasi
3. Pelatihan perawatan nyeri
4. Nilai-nilai Muqaddimah
Muhammadiyah
5. Pelatihan Thaharah dan
sholat
6. Pembinaan Al islam
Kemuhammadiyahan
7. Fiqh prioritas
16
Sely Marisa, S1 Pera Traning Keperawatan
S.Kep.,Ns wat
1. Pelatihan BLS
Pelak
sana 2. Pelatihan K3
3. Pelatihan sasaran
keselamatan
pasien
4. Pelatihan perawatan
jenazah
5. Pelatihan covid 19
Seminar/Workshop
1. Pelatihan pengelolaan
pengisian
RM
2. Pelatihan perawatan
tracheostomy
3. Pelatihan perawatan nyeri
4. Nilai-nilai Muqaddimah
AD
Muhammadiyah
5. Tafsir 12 langkah
muhammadiyah
37
17
Adi Setiyawan, D3 Pera Traning Keperawatan
AMK wat
1. Patient Safety
Pelak
sana 2. Pelatihan K3
3. Pelatihan sasaran
keselamatan
pasien
Seminar/Workshop
1. Pelatihan HIV/AIDS
2. Pengembangan Al islam
Kemuhammadiyahan
18
Istika Mukaromah, D3 Pera Traning Keperawatan
AMK, wat
1. Pelatihan K3
Pelak
sana Seminar/Workshop
1. Pelatihan HIV/AIDS
2. Pengembangan Al islam
dan kemuhammadiyahan
19
Shofwatin Nur S1 Pera Seminar/Workshop
Rohmah, S.Kep., Ns wat
1. Pelatihan HIV/AIDS
Pelak
sana 2. Pengembangan Al islam
dan kemuhammadiyahan
20
Erwin Yunita, AMK D3 Pera Traning Keperawatan
wat
1. PPGD
Pelak
sana 2. Pelatihan Keselamatan
Pasien
3. Pelatihan K3
4. Pelatihan BLS
Seminar/Workshop
1. Pelatihan HIV/AIDS
2. Pelatihan Komunikasi
Pengembangan Al islam dan
kemuhammadiyahan
21
Arif Budi SH, Tidak dikaji
Ns.,M.Kep
38
22
Hening Suci S.Kep., Tidak dikaji
Ns
23
Methania S.Kep., Ns Tidak dikaji
24
Desi Utami S.Kep., Tidak dikaji
Ns
25
Rosi Widyarini Tidak dikaji
S.Kep., Ns
26
Qori Nia F. S.Kep., Tidak dikaji
Ns
27
Angling Puspita Tidak dikaji
S.Kep., Ns
28
Erfin Maya, AMK Tidak dikaji
29
Rika Fatmawati Tidak dikaji
S.Kep., Ns
30
Istiyani R. S.Kep., Tidak dikaji
Ns
31
Rabuzein , AMK Tidak dikaji
32
Fera Ernita S.Kep., Tidak dikaji
Ns
33
Sumaryanti , AMK Tidak dikaji
34
Sumadi, AMK Tidak dikaji
35
Supardo, AMK Tidak dikaji
36
Rizky Aodani Tidak dikaji
S.Kep., Ns
37
Wahyu Hidayat Tidak dikaji
S.Kep., Ns
38
Toto Wahyono Tidak dikaji
S.Kep., Ns
Sumber data: Data Primer Ruang Marwah Tahun 2020
(3) Analisis
a) Kualifikasi Pendidikan (penjelasan ada di tabel atas)
Berdasarkan tabel 2.6 menunjukkan bahwa mayoritas
tingkat pendidikan perawat di ruang Marwah adalah D3
Keperawatan sebanyak 19 orang (50%), dan minoritas
berpendidikan S1 Keperawatan sebanyak 17 orang (47%.)
39
dan S2 Keperawatan sebanyak 2 orang (3%). Dapat dilihat
bahwa kualitas tenaga keperawatan di ruang Marwah
berdasarkan tingkat pendidikan sudah memadai.
Berdasarkan data di tabel 2.7 bahwa kepala ruang di Ruang
Marwah sudah memenuhi kualifikasi sebagai seorang
kepala ruang, bahwa berdasarkan pedoman
pengorganisasian di Ruang Marwah, kepala ruang di
Marwah yang dibutuhkan yaitu memenuhi kualifikasi yaitu
pendidikan S1 Keperawatan berpengalaman minimal 3
tahun dan pengalaman kerja minimal 2 tahun dan telah
mengikuti pelatihan manajemen pelayanan keperawatan.
b) Jenjang Karir
Menurut hasil wawancara bahwa belum dilakukan re
kredensial karena rekredensial dilakukan setiap 3 tahun
sekali dan kredensial terakhir sudah dilakukan pada tahun
2018.
40
sebagai kepala ruang, koordinator shif, dan perawat
pelaksana.
2) Money (Dana)
a) Kajian Teori
Money Memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat baik
medis maupun non-medis merupakan salah satu fungsi dari rumah
sakit, agar dalam pemberian pelayanannya dapat berjalan secara
optimal. Oleh sebab itu, uang merupakan alat (tools) yang sangat
penting dalam mencapai tujuan yang harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini berhubungan dengan berapa jumlah uang yang
harus disediakan dalam membiayai gaji, membeli alat-alat yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan suatu organisasi (Damanik,
2020).
b) Kajian data
Rumah sakit PKU Muhamadiyah Yogyakarta merupakan
rumah sakit swasta. Dalam penyusunan RAPB, ruang Marwah
mengusulkan RAPB setiap satu tahun sekali, untuk biaya sesuai
kebutuhan yang dibutuhkan ruangan Marwah
3) Method Metode
a) Panduan Asuhan Keperawatan
41
(1) Kajian Teori
Menurut PERSI, 2015, pada paradigma lama praktik
klinik masih didominasi oleh praktik kedokteran, namun
dengan adanya patient centre care dan juga integrated
kolaborasi interprofesional maka praktik klinis juga
diintegrasikan dengan praktik/asuhan keperawatan, asuhan
gizi dan asuhan farmasi. Menjadi Panduan Praktik Klinis,
Panduan Asuhan Keperawatan (PAK), Panduan Asuhan Gizi
(PAG) dan Panduan Asuhan Kefarmasian (PAKf).
Tujuan:
42
penyakit/kondisi klinis yang ditemukan dalam fasilitas
pelayanan kesehatan. Namun dalam pelaksanaannya dapat
dibuat secara bertahap, dengan mengedepankan misalnya 10
penyakit tersering yang ada di tiap bagian.
Kajian data
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruang, didapatkan
data Marwah bahwa SPO yang ada di RS PKU Muhamadiyah
Yogyakarta sudah melalui sistem online rumah sakit yaitu
Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi (SISMADAK).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala
43
ruang dan bagian diklat, kelompok mengambil analisis dan
evaluasi dua SOP secara umum yang ada di semua bangsal,
yaitu SOP Pemberian Obat, SOP Pemakaian APD dan SOP
perawatan luka.
4) Matherial / materi
a) Kajian Teori
b) Kajian Data
Jumlah tempat tidur yang ada di ruang Marwah dapat dilihat pada
2.9 sebagai berikut:
45
Sumber: Data Primer (2021)
c) Analisis
Berdasarkan tabel 2.9 menunjukkan bahwa jumlah tempat
tidur yang ada di ruang Marwah berjumlah 46 dalam kondisi baik,
yang terdiri dari 1 tempat tidur kelas VIP, 12 tempat tidur pada
ruang A, 12 tempat tidur pada ruang B, 11 tempat tidur pada ruang
C dan 10 tempat tidur ruang D.
(1)Pedoman Pelayanan
(2)Panduan
(3)Standar Prosedur Operasional
(4)Program kerja tahunan
b) Kajian Data
Berdasarkan hasil studi dokumen didapatkan bahwa ruang
Marwah sudah memiliki pedoman pelayanan, Panduan, SPO dan
program kerja tahunan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan
pelayanan di ruang Marwah dan secara keseluruhan sudah
46
mencakup untuk mendukung tindakan-tindakan keperawatan pada
pasien.
6) Machine (Mesin)
a) Kajian Teori
b)Kajian Data
c) Analisis
47
PKU Muhamadiyah Yogyakarta dan sudah sesuai dengan standar
operasional Rumah Sakit.
2. Unsur Proses
a. Proses Manajemen Pelayanan/Operasional Keperawatan
1) Kajian teori
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu
tujuan. Proses akhir dari proses keperawatan bisa berupa sebuah
pembebasan dari gejala, eliminasi risiko, pencegahan komplikasi,
argumentasi pengetahuan atau ketrampilan kesehatan dan
kemudahan dari kebebasan maksimal (Nursalam, 2012). Proses
keperawatan merupakan pemberian asuhan keperawatan yang logis,
sistematis, dinamis dan teratur. Langkah-langkah proses
keperawatan dilakukan secara berurutan meliputi:
a) Pengkajian
Pengkajian adalah peran penting perawat professional, dan
membutuhkan pemahaman tentag konsep keperawatan yang
merupakan dasasr pengembangan diagnosis keperawatan
(Herdman, 2018). Perawat mengumpulkan data tentang status
kesehatan klien secara sistematis dan menyeluruh, akurat dan
berkesinambungan. Pengumpulan datan bertujuan untuk
mengidentifikasi informasi penting, terkati diagnosis
keperawatan, dam kemudian melakukan pengkajian mendalam
untuk memvalidasi dan memprioritaskan diagnosis. Tahap
pengkajian data terdiri dari 3 kegiatan yaitu:
i. Pengumpulan data keperawatan
ii. Pengelompokan data atau analisa data
iii. Perumusan diagnose
b) Diagnosa
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan dari
masalah pasien yang mengacu pada aktual atau potensial
masalah/sindrom dengan pemecahannya dapat dilakukan dalam
batas wewenang perawat menurut Herdman (2018), perumusan
48
diagnosa keperawatan mengacu pada toksonomi NANDA 2018-
2020:
i. Rumus PES untuk diagnosa aktual yaitu Problem
(masalah), Etiologi (penyebab), dan Symptom (gejala dan
tanda).
ii. Rumus PE untuk diagnosa risiko yaitu Problem (masalah),
Etiology (penyebab).
c) Intervensi
Perencanaan merupakan tahap sitematik dalam proses
keperawatan yang melibatkan perbuatan keputusan dan
penyelesaian masalah. Perencanaan keperawatan berisi rencana
tindakan keperawatan yang akan menanggulangi masalah sesuai
dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan
tujuan mampu memenuhi kebutuhan pasien (Herdman, 2018).
Cara yang paling efektif untuk menentukan outcome
adalah dengan menggunakan NOC yang terdiri dari 490 hasil
pencapaian bagi individu, keluarga dan masyarakat yang
mewakili untuk semua tatanan dan spesialisasi klinis. Outcome
NOC digunakan dalam rangka memonitor seberapa
perkembangan kemajuan pasien, atau justru selama proses
keperawatan, setelah menentukan outcome maka perumusan
rencana diutamakan menggunakan NIC. Edisi keenam NIC telah
terorganisir kedalam 7 domain dan 30 kelas, taksonomi
pengelompokan intervensi dengan tujuan untuk mendapatkan
kemudahan dalam penggunaanya. Langkah-langkah penyusunan
perencanaan keperawatan terdiri dari 3 kegiatan yaitu:
i. Membuat prioritas masalah
ii. Merumuskan tujuan dan kriteria hasil keperawatan yang akan
dicapai
iii. Menentukan rencana tindakan keperawatan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan
secara umum adalah sebagsai berikut:
49
i. Specific adalah pernyataan tujuan dengan berisi perilaku
pasien yang menunjukkan berkurangnya masalah pasien.
Masalah tersebut telah diidentifikasi dalam diagnosa
keperawatan.
ii. Measurable yaitu dapat ditulis secara singkat dan jelas
sehingga mudah dimengerti oleh perawat atau tenaga
kesehatan lain.
iii. Dapat diukur (achievable) yaitu dapat diamati, ditafsirkan
dan dinilai. Hindari penggunaan kata-kata baik, cukup,
normal, dll.
iv. Realitas (reality) yaitu dapat dilaksanakan dengan tenaga
dan fasilitas yang tersedia serta realistis untuk kemampuan
pasien pada waktu yang telah ditetapkan
v. Time yaitu tujuan di tegaknya berdasarkan diagnosis
keperawatan dan kriteria waktu tertentu.
d) Implementasi
Implementasi merupakan tahap ketika perawat
mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan ke dalam bentuk
intervensi keperawatan guna membantu klien mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Tindakan keperawatan dapat dilaksanakan
sebagian oleh pasien itu sendiri, perawat secara mandiri atau
mungkin dilakukan secara kerjasama dengan anggota tim
kesehatan lainya (Hermand, 2018). Implementasi adalah tahap
ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan ke
dalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu klien
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmadi, 2008).
e) Evaluasi
Proses evaluasi merupakan penilaian pencapaian tujuan
serta pengkajian kembali rencana keperawatan. Evaluasi adalah
tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir
50
yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada
tahap perencanaan.
Tujuan evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf
mampu melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan yang telah
di tentukan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan Nursalam
(2014), kriteria evaluasi keperawatan:
i. Evaluasi hasil dengan menggunakan indikator perubahan
fisiologi dan tingkah laku pasien
ii. Hasil evaluasi segera dicatat dan ditindak lanjuti
iii. Evaluasi melibatkan keluarga, pasien dan tim kesehatan
lainnya.
iv. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar (tujuan yang ingin
dicapai dan standar praktik keperawatan
f) Catatan Asuhan Keperawatan
Catatan asuhan keperawatan merupakan evaluasi terhadap
pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah baku.
Evaluasi dilakukan terhadap dokumentasi. Dokumentasi
keperawatan mempunyai proporsi yang besar dari perjalanan
perkembangan klinis pasien sampai dengan menginformasikan
situasi yang terjadi selama asuhan dilakukan.
a) Kajian data
Dari hasil studi dokumentasi pada Kamis, 04 Februari 2021
bahwa kepala ruang sudah menyusun perencanaan harian,
bulanan, dan tahunan. Berdasarkan studi dokumen dari pedoman
pengorganisasian ruang Marwah tahun 2021 untuk ruangan
Marwah belum mempunyai visi, misi, filosofi, dan tujuan untuk
ruang Marwah sendiri.
2) Pengorganisasian (Organizing)
a) Kajian Teori
51
Fungsi manajemen keperawatan dalam organisasi adalah
mengembangkan seseorang dan merancang organisasi yang paling
sederhana untuk menyelesaikan pekerjaan. Peran manajer dalam
fungsi pengorganisasian adalah menentukan, tugas yang akan
dikerjakan, individu yang akan mengerjakan, pengelompokkan
tugas, struktur pertanggungjawaban, dan proses pengambilan
keputusan. Manajer bertanggung jawab juga dalam merancang
pekerjaan staf yang digunakan untuk mencapai sasaran organisasi
(Robins dan Coulter, 2013).
Menurut Nursalam (2015), fungsi pengorganisasian dari
kepala ruang adalah sebagai berikut:
i. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
ii. Merumuskan tujuan metode penugasan.
iii. Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota secara jelas.
iv. Membuat rentang kendali kepala unit membawahi 2 ketua tim
dan ketua tim membawahi 2-3 perawat.
v. Mengatur dan mengendalikan logistik unit.
vi. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.
vii. Mendelegasikan tugas saat kepala unit tidak berada di tempat
kepada ketua tim.
viii. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi klien.
ix. Mengatur penugasan jadwal pos dan pekarya
x. Identifikasi masalah dan cara penanganan.
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan model
MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) dengan MPM
(Metode Primer Modifikasi). Model praktik keperawatan
profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-
nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur
pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat
asuhan tersebut diberikan. Pengembangan MPKP merupakan upaya
banyak negara untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan
52
lingkungan kerja perawat. Sedangkan, Metode Primer Modifikasi
adalah pemberian asuhan keperawatan yang ditandai dengan
keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang
ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
mengkoordinasikan asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
(1) Kajian data
Tabel 2.12 Rekapitulasi Hasil Kegiatan Organizing di
Ruang Marwah RS PKUMuhammadiyah
Yogyakarta
Organizing Hasil
Sesua
Organizing i
Sesua
Pelaksanaan Tugas Kepala Ruang i
Sesua
Pelaksanaan Tugas Koordinator Shif i
Sesua
Pelaksanaan Tugas Perawat Pelaksana i
a) Struktur Organisasi
(1) Kajian Teori
Struktur Organisasi (Organizational Structure)
menentukan bagaimana pekerjaan dibagi,
dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana
pekerjaan dibagi-bagi, dan dikelompokkan secara
formal (Robbins,2007). Struktur organisasi di
ruangan menyesuaikan dengan metode penugasan
yang dijalankan di ruangan.
53
metode penugasan tim yang digunakan di ruang
Marwah, sehingga belum jelas penentuan
pembagian tugas.
3) Staffing
a) Kajian Teori
Pengaturan staf dan penjadwalan adalah komponen
utama dalam manajemen keperawatan. Pengaturan
staf keperawatan merupakan proses yang teratur,
sistematis, rasional diterapkan untuk menentukan
jumlah dan jenis personel keperawatan yang
dibutuhkan untuk memberikan asuhan keperawatan
pada standar yang ditetapkan sebelumnya pada
kelompok pasien dalam situasi tertentu. Pengaturan
staf memerlukan banyak perencanaan dari manajer.
Perencanaan pengaturan staf dipengaruhi oleh misi
dan tujuan institusi, dan dipengaruhi oleh kebijakan
personel (Marquis & Huston, 2010).
b) Kajian Data
54
(penilaian kinerja pegaia) setiap 2 tahun sekali, J: -,
K: sertifikat pelatijan dan diklat, L: data pribadi, M:
Mutasi. Penempatan pegawai di Ruang Marwah
dilakukan oleh bagian SDI RS PKU Muhammadiyah
yang bekerjasama dengan bagian keperawatan RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
4) Actuating (Pengarahan)
a) Kajian Teori
55
Kegiatan Actuating dalam manajemen keperawatan
adalah sebagai berikut:
56
menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum
pasien, menyampaikan hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya, dan
tersusunya rencana kerja untuk shift berikutnya.
57
(4) Post Conference
(5) Pendelegasian
58
manajer mengalokasikan wewenang kepada
bawahannya.
(6) Supervisi
b) Kajian data
Actuating Keterangan
dilaksanaka
Meeting Morning n
dilaksanaka
Timbang Terima n
Dilaksanaka
Pre Conference n
Post Conference
dilaksanaka
59
n
dilaksanaka
Pendelegasian n
dilaksanaka
Supervisi n
\
c) Analisis
Berdasarkan tabel 2.13, kegiatan Actuating di
Marwah semua sudah dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan SOP mengenai meeting morning, operan jaga,
pre dan post conference serta supervise terdapat di soft
file komputer dan belum ditata di rak dokumen
bangsal.
a) Kajian teori
Pengendalian atau pengevaluasian adalah
suatu fungsi yang terus menerus dari manajemen
keperawatan yang terjadi selama perencanaan,
pengorganisasian, dan pengerahan aktivitas. Fungsi
ini digunakan untuk memantau dan mengatur
perencanaan, proses, dan sumber daya manusia yang
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan
yang telah direncanakan sebelumnya. Apabila
terdapat penyimpangan maka fungsi manajemen
yang lain diperiksa kembali. Proses pengendalian ini
meliputi memantau, memperbandingkan, dan
mengoreksi.
Fungsi pengawasan dan pengendalian
merupakan fungsi terakhir dari proses manajemen.
Ada 3 macam pengawasan yaitu :
60
i. Pengendalian pendahuluan, yaitu pengendalian ini
dipusatkan pada permasalahan pencegahan
timbulnya penyimpangan-penyimpangan dari
bawahan terhadap kinerja pemberi pelayanan
keperawatan, baik sumber daya, SDM, bahan/alat
maupun dana.
ii. Concurent control, pengendalian ini berlangsung
saat pekerjaan berlangsung guna memastikan
sasaran tercapai.
iii. Feedback kontrol. Pengendalian ini untuk
mengontrol terhadap hasil dari pekerjaan yang
telah diselesaikan, jika ada penyimpangan akan
merupakan pelajaran untuk aktifitas yang sama di
masa yang akan datang.
b) Kajian data
(1) Penilaian kinerja
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan penilaian kinerja sudah dilakukan setiap 2
tahun sekali yaitu berupa DP3.
61
(a) Audit dokumentasi asuhan keperawatan
Audit dokumentasi belum dilakukan di ruang
Marwah.
1) Kajian teori
62
resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan untuk belajar dan
menindaklanjuti insiden dan menerapkan solusi
untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya
risiko (Kristanti, 2017).
63
(4) Terlaksananya program–program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak
diharapkan (KTD).
64
(2) Meningkatkan komunikasi yang efektif.
2) Kajian data
3. Unsur Output
65
a) Pedoman Studi Dokumentasi Asuhan Keperawatan yang
selanjutnya disebut instrumen A,
Pengkajian Sesuai
Diagnosa Sesuai
Intervensi Sesuai
66
Implementasi Sesuai
Evaluasi Sesuai
Catatan Asuhan Keperawatan Sesuai
a) Pengkajian
b) Diagnosa
c) Intervensi
67
d) Implementasi
e) Evaluasi
3) Instrumen C
N
o Instrumen C Keterangan
1 Kepatuhan SPO Mencuci tangan Sesuai
2 Kepatuhan SPO APD Sesuai
3 Kepatuhan SPO Pemberian Obat Sesuai
68
Sumber: data primer (2021)
69
b. Hasil Evaluasi Mutu Pelayanan Keperawatan
1) Kajian Teori
2) Kajian Data
70
N Aspek Yang Dinilai Ketera
o ngan
1 Mengidentifikasi pasien dengan Sesuai
benar
2 Meningkatkan komunikasi yang Sesuai
efektif
3 Meningkatkan keamanan obat Sesuai
yang perlu diwaspadai
71
a) BOR (Bed Occupancy Rate)
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur
pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang
ideal adalah antara 60-85%. Angka BOR yang rendah
menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas
perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Sedangkan
angka BOR yang tinggi (lebih dari 85%) menunjukkan
tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga
perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan
tempat tidur.
BOR :
LOS :
72
dengan LOS merupakan indikator tentang efisiensi
penggunaan tempat tidur. Semakin besar TOI maka
efisiensi penggunaan tempat tidur semakin buruk.
TOI :
d) BTO (Bed Turn Over)
BTO :
2) Kajian Data
73
5 Mei 47
6 Juni 53
7 Juli 43
8 Agustus 42
9 September 50
1 Oktober 64
0
1 November 51
1
1 Desember 161
2
1 Januari 130
2
Total 1.045
Sumber data: primer (2020-2021)
3) Analisis
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan
mayoritas pasien berada pada bulan januari 2021 dengan
jumlah pasien 161, dan paling sedikit pada bulan Agustus
42 pasien. Apabila dicermati, terdapat penurunan yang
sangat signifikan terhadap jumlah pasien pada bulan
Januari sampai dengan november, hal ini dikarenakan
terjadinya pandemi covid 19 yang sangat berdampak
sekali dalam berbagai aspek kehidupan termasuk
pelayanan rawat inap di rumah sakit.
1) Kajian Teori
Strategi pengembangan keprofesian perawat di RS
salah satunya dengan mengimplementasikan Diskusi
74
Refleksi Kasus (DRK). DRK merupakan suatu metode
dalam merefleksikan pengalaman klinis perawat dalam
menerapkan standar dan uraian tugas (Kepmenkes nomor
836 tahun 2005 tentang Pedoman Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan). Pelaksanan
DRK dapat dilaksanakan di ruang rawat inap maupun
rawat jalan. Perawat dalam melaksanaan DRK melakukan
refleksi pengalaman, diskusi kasus, kajian literatur,
mempelajari berbagai kebijakan, journal reading, dan
praktik berbasis bukti. Pelaksanaan DRK secara langsung
menerapkan berbagai strategi pembelajaran sehingga
mempunyai banyak manfaat bagi perawat. Dalam
pelaksanaan refleksi asuhan keperawatan menjadikan
perawat akan berfikir lebih terbuka, meningkatkan
keberanian, berfikir kritis, menambah pengetahuan dan
mengurangi risiko melakukan kesalahan dengan belajar
dari pengalaman (Bertero, 2010; Caldwell & Grobbel,
2013).
2) Kajian Data
75
D. Analisis Data
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan di ruang Marwah didapatkan beberapa masalah yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2.29
Analisa
Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. Unsur Input Berdasarkan hasil observasi pada bulan Belum optimalnya
1) Perawat di bangsal Marwah belum seluruhnya Desember 2020 didapatkan bahwa pelaksanaan hand over
mengikuti pelatihan/seminar tentang pentingnya coordinator shift tidak melakukan hand
patient safety over secara efektif. a. Belum optimal penyampaian
Unsur proses diagnosa keperawatan
1) Penilaian terhadap penerapan patient safety melalui
identifikasi pasien didapatkan beberapa pasien tidak
menggunakan identitas.
56
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.
Organization of Nursing. (2003). Manajemen Keperawatan. Jakarta: AGF
Consulting
Robbins, Stephen P & Coulter Mary. (2013). Management. New Jersey: Pearson
Education. .
Robbins, Stephen P., Timoty A. Judge. (1996). Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Medika.
Suarli, S,& Bactiar, Y. (2012). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis. Jakarta: Erlangga.
Simamora, Henry. (2012). Akuntansi Manajemen, Edisi Ketiga. Riau: Star Gate
Publisher.
Sitorus, Ratna. (2013). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. J
akarta: EGC.
Sugiharto, Keliat & Sri. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi MPKP di Ru
mah Sakit, Jakarta: EGC.
59