Anda di halaman 1dari 67

SKRIPSI

PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU


TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI RSUD AGATS
KABUPATEN ASMAT PROVINSI PAPUA
TAHUN 2022

OLEH

ANITA AHRIANI AHYAR


20.03.444

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kebidanan

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN


UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
TAHUN 2022
PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU


TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI RSUD AGATS
KABUPATEN ASMAT PROVINSI PAPUA
TAHUN 2022

ANITA AHRIANI AHYAR


20.03.444

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji

dan dinyatakan telah memenuhi syarat untu mendapatkan gelar

Sarjana Terapan Kebidanan, Fakultas Kesehatan

Universitas Mega Buana Palopo

Palopo, 16 Agustus 2022

Pembimbing: Ratnasari Iskandar, S.Kep., NS., M.Kes ( ...................... )

Penguji: Dr. Zaenal, S.Kep., NS., M.Kep (...........................)

Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Mega Buana Palopo

Yuniar Dwi Yanti, S.ST., M.Keb


NIP.

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Anita Ahriani Ahyar

Nomor Induk Mahasiswa : B.20.03.444

Program Studi : D4 Kebidanan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar – benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran

orang lain.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebahagian

atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut.

Palopo, Agustus 2022

Yang menyatakan,

Anita Ahriani Ahyar

iii
ABSTRAK

Anita Ahriani Ahyar: 20.03.444 “Pengaruh Bimbingan Kelas Ibu Hamil


Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Persalinan di RSUD
Agats Tahun 2022”.

Dalam mengatasi perasaan takut dalam persalinan, ibu dapat mengatasinya


dengan meminta keluarga atau suami untuk memberikan sentuhan kasih sayang,
meyakinkan ibu bahwa persalinan dapat berjalan lancar, mengikutsertakan keluarga
untuk memberikan dorongan moril, cepat tanggap terhadap keluhan ibu/ keluarga
serta memberikan bimbingan untuk berdo’a sesuai agama dan keyakinan.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mencari Pengaruh Bimbingan Kelas
Ibu Hamil Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Persalinan di
RSUD Agats Tahun 2021.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di RSUD Agats Tahun 2021.
Jenis penelitian ini adalah pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang berkunjung di RSUD Agats
Tahun 2021 dan diperoleh sampel sebanyak 32 orang dengan teknik pengambilan
sampel Purposive Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 orang yang dijadikan sampel,
yang diberi bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 21 orang (65,6%) dan yang tidak
diberikan bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 11 orang (34,4%). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 32 orang yang dijadikan sampel, yang memiliki tingkat
pengetahuan baik tentang persiapan persalinan sebanyak 19 orang (59,4%) dan yang
memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang persiapan persalinan sebanyak 13
orang (43,3%) Ada pengaruh bimbingan kelas ibu hamil dengan tingkat pengetahuan
tentang persiapan persalinan dimana didapatkan p = 0,022 lebih kecil dari α = 0,05,
ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih giat memberikan informasi
melalui penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya khususnya dalam
pemberian bimbingan kelas ibu hamil dan lebih meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.

Daftar Pustaka : 26 literatur (2010 - 2013).


Kata Kunci : Bimbingan Kelas Ibu Hamil, Tingkat Pengetahuan
Tentang Persiapan Persalinan

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahir Rahmanirrahim

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Puji syukur Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan hidayah - nya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Bimbingan Kelas Ibu

Hamil Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Persalinan di RSUD

Agats Tahun 2022”.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW sebagai teladan dan pelopor ilmu pengetahuan. skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan DIV Bidan Pendidik di Univ

Mega Buana.

Pada kesempatan ini perkenangkanlah peneliti untuk menyampaikan rasa

terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak H. Rahim Munir, SP., MM, selaku Pembina Yayasan Pendidikan

Universitas Mega Buana Palopo.

2. Ibu Dr. Hj. Nilawati Uly,, S.Si, Apt., M.Kes, selaku Rektor Universitas Mega

Buana Palopo

3. Bapak Indra Amanah An, S.KM., M.Ph, selaku Wakil Rektor I Universitas Mega

Buana Palopo

4. Ibu Evawati Uly, S.Farm., Apt, selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan

Universitas Mega Buana Palopo

5. Bapak Suwandi, S.KM., M.Ph selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan,

Alumni dan Kerjasama Universitas Mega Buana Palopo

v
6. Ibu Yuniar Dwi Yanti, S.ST., M.Keb selaku Dekan Fakultas Kesehatan dan

Ketua Prodi D4 Kebidanan Universitas Mega Buana Palopo

7. Ibu Ratnasari Iskandar, S.Kep., NS., M.Kes, selaku pembimbing yang begitu

banyak memberikan pengarahan dan masukkann serta meluangkan waktunya

untuk membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

8. Bapak Dr. Zaenal, S.Kep., NS., M.Kep, selaku penguji yang begitu banyak

memerikan kritik dan saran hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

9. Seluruh dosen dan staf Fakultas Kesehatan Universitas Mega Buana Palopo yang

telah memberikan bimbingan kepada Peneliti selama menjadi mahasiswi.

10. Ibu drg. Yenny Yokung Yong, MDSc.Sp.Perio, selaku Direktur DSUD Agats

yang telah memberikan izin kepada peneliti untu melakukan penelitian ini

11. Terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua yang selama ini

memberikan dukungan dan doa

12. Teruntuk suami tercinta Muhammad Taqwin Taufiq serta anak-anakku yang

selalu memberikan support dukungan doa serta morilmaupun materil dalam

penyelesaian skripsi ini.

Semoga segala bantuan, bimbingan dan saran yang diberikan kepada Peneliti,

senantiasa mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, Amin.

Palopo. Agustus 2022

Peneliti

vi
DAFTAR ISI

Judul : Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................. iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan............................................ 7

B. Tinjauan Umum Tentang Kelas Ibu Hamil................................... 15

C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan......................................... 25

D. Tinjauan Umum Tentang Persiapan Persalinan............................ 28

E. Kerangka Konsep ......................................................................... 33

F. Hipotesis ...................................................................................... 35

vii
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 36

A. Jenis Dan Metode Penelitian ........................................................ 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 36

C. Populasi dan Sampel .................................................................... 36

D. Instrument Penelitian.................................................................... 37

E. Cara Pengumpulan Data ............................................................... 37

F. Langkah Pengolahan Data ........................................................... 37

G. Rencana Analisis Data ................................................................. 38

H. Penyajian Data ............................................................................. 39

I. Etika Penelitian ............................................................................ 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 41

A. Hasil Penelitian............................................................................. 41

B. Pembahasan .................................................................................. 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 48

A. Kesimpulan ................................................................................. 48

B. Saran ........................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50

LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan


Umur Di RSUD Agats Tahun 2021……… 43

4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan


Pendidikan Di RSUD Agats Tahun 2021… 44

4.3 Distribusi Frekuensi Tentang Bimbingan Kelas Ibu Hamil di


RSUD Agats Tahun 2021............................ 44

4.4. Distribusi Frekuensi Tentang Tingkat Pengetahuan Tentang


Persiapan Persalinan di RSUD Agats Tahun
2021……………………………………………………………. 45

4.5 Pengaruh Bimbingan Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat


Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan di RSUD Agats
Tahun 2021………………………………... 45

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar Informed Consent

Lampiran II : Kuesioner

Lampiran III : Permohonan Judul Skripsi

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan telah dimulai saat negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB),  termasuk Indonesia, menyepakati Outcome Document SDGs. Dokumen ini

berisi tentang deklarasi, tujuan, target dan cara pelaksanaan SDGs hingga tahun

2030. SDGs merupakan program yang kegiatanya meneruskan agenda-agenda

MDGs sekaligus menindaklanjuti program yang belum selesai. Bidang kesehatan

yang menjadi sorotan adalah sebaran balita kurang gizi di Indonesia, proporsi balita

pendek, status gizi anak, tingkat kematian ibu, pola konsumsi pangan pokok, dan

sebagainya.

Data dari World Health Organisasion (WHO) tahun 2020 menunjukkan

bahwa 532.000 perempuan meninggal dunia akibat persalinan. Sedangkan pada

tahun 2019 menunjukkan sebanyak 542.000 perempuan meninggal dunia akibat

masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu tahun 2020 yaitu

sebanyak 579.000. lebih banyak terjadi di Negara ASEAN seperti Thailand dan

Vietnam. Kematian ibu sebanyak 99 persen akibat masalah persalinan atau kelahiran

terjadi di negara-negara berkembang. (WHO, 2020).

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun

2014, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 359/100000 Kelahiran Hidup.

Sedangkan pada tahun 2018 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu

1
2

315/100000 Kelahiran Hidup dan pada tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) di

Indonesia yaitu 305/100000 Kelahiran Hidup (SDKI, 2019).

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua pada tahun 2021.

Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 42/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada

tahun 2020 Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 39/100.000 kelahiran hidup dan

pada tahun 2020 Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 36/100.000 kelahiran hidup

(Depkes, 2021).

Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan

bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan,

perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte

kelahiran (Saifuddin, AB. 2018).

Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang

ada di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan

penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap morbiditas

dan mortalitas ibu sedangkan persalinan merupakan saat yang dinantikan oleh ibu

hamil untuk merasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Namun di sisi

lain persalinan bisa mengalami penyimpangan atau persalinan yang dapat berakibat

buruk bagi ibu maupun bayinya dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas

(Manuaba, 2017).

Dalam mengatasi perasaan takut dalam persalinan, ibu dapat mengatasinya

dengan meminta keluarga atau suami untuk memberikan sentuhan kasih sayang,

meyakinkan ibu bahwa persalinan dapat berjalan lancar, mengikutsertakan keluarga


3

untuk memberikan dorongan moril, cepat tanggap terhadap keluhan ibu/ keluarga

serta memberikan bimbingan untuk berdo’a sesuai agama dan keyakinan. Hal lain

yang perlu diperhatikan oleh para ibu primigravida ini adalah dengan cara mencari

pengetahuan seluas-luasnya tentang masalah kehamilan dan persalinan dengan

membaca buku atau hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah kehamilan serta

konsultasi kepada petugas kesehatan. Perasaan cemas pada ibu hamil bisa berdampak

pada janin, untuk itu perlu adanya stimulus dari untuk menentramkan hati ibu

(Manuaba, 2017).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wildanayati (2018) di RSUD Semarang

menunjukkan bahwa dari 68 orang yang dijadikan sebagai sampel. Dominan ibu

berpengetahuan baik dalam persiapan persalinan setelah dilakukan bimbingan kelas

ibu hamil dengan nilai p=0,003 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

Masalah yang terjadi pada persiapan persalinan dan kelahiran merupakan

fisiologi yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang

ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses membuka

dan menipiskan serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses

dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persiapan persalinan

dan kelahiran yaitu suatu tahap dalam masa persalinan, dimana semua wanita akan

menyadari keharusan untuk melahirkan anaknya. Rencana persalinan adalah rencana

tindakan yang dibuat ibu, anggota keluarganya dan bidan. Dengan adanya rencana

persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan

meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta

tepat waktu (Saifuddin, AB. 2018).


4

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Agats tahun 2021 jumlah

kunjungan ibu hamil sebanyak 715 orang. Sedangkan pada tahun 2020 jumlah

kunjungan ibu hamil sebanyak 1.291 orang dan pada tahun 2019 jumlah kunjungan

ibu hamil sebanyak 1.282 orang (Rekam Medik, 2021).

Alasan melakukan penelitian ini adalah melihat fenomena diatas,

menunjukkan bahwa proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor passage,

passanger, power dan penolong, faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan

persalinan. Gangguan psikis yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, terutama

tentang proses mekanisme persalinan, dukungan keluarga, dan kecemasan ibu

berdasarkan hal tersebut penulis akan meneliti tentang “Pengaruh Bimbingan Kelas

Ibu Hamil Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Persalinan di

RSUD Agats kabupaten Asmat Papua Tahun 2022”.

B. Rumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

“Apakah ada pengaruh bimbingan kelas ibu hamil terhadap tingkat pengetahuan ibu

tentang persiapan persalinan di RSUD Agats Kabupaten Asmat Papua Tahun 2022”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh bimbingan kelas ibu hamil terhadap tingkat

pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan di RSUD Agats Kabupaten

Asmat Papua Tahun 2022".


5

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran bimbingan kelas ibu hamil di RSUD Agats

Kabupaten Asmat Papua Tahun 2022.

b. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang persiapan

persalinan di RSUD Agats Kabupaten Asmat Papua Tahun 2022

c. Mengetahui pengaruh bimbingan kelas ibu hamil terhadap tingkat

pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan di RSUD Agats Kabupaten

Asmat Papua Tahun 2022.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Diharapkan dapat memberikan informasi secara objektif tentang pengaruh

bimbingan kelas ibu hamil terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang

persiapan persalinan sehingga menjadi pedoman dalam memberikan

penyuluhan kepada ibu-ibu hamil, memberikan pendidikan kesehatan dalam

menurunkan angka kematian ibu.

2. Manfaat Teoritis

Sebagai suatu wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki khususnya

bagi peneliti, untuk menambah wawasan atau pengalaman dan memeperluas

cakrawala pengetahun serta pengembangan diri khususnya dibidang

pendidikan.
6

3. Manfaat Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai dokumentasi pada

perpustakaan Program Studi D4 Kebidanan Universitas Mega buana Palopo

serta dapat dikembangkan lebih luas dalam penelitian selanjutnya.

4. Manfaat Ilmiah

Diharapkan menjadi rujukan ilmiah khususnya bagi tenaga kependidikan

dalam upaya pemantapan kemampuan professional bidan dan sekaligus

sebagai acuan dalam mengambil kebijakan mengenai pengaruh bimbingan

kelas ibu hamil terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang persiapan

persalinan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

a. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, dimana

lamanya hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, AB. 2019).

b. Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan terdiri

dari ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum, terjadinya konsepsi dan

pertumbuhan zigot, terjadi nidasi pada uterus, pembentukan plasenta dan

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Rukiyah, 2018).

2. Perubahan Fisiologis Pada Wanita Hamil

a. Perubahan fisiologis

Perubahan yang terjadi diantaranya adalah

1) Uterus.

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah

pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat. Pembesaran ini

disebabkan hipertropi otot-otot polos uterus. Disamping itu serabut

kolagen yang ada menjadi higroskopis akibat meningkatnya kadar

estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Segmen

bawah rahim dapat teregang secara progres setelah 12 minggu

kehamilan dan pada triwulan terakhir segmen bawah rahim menjadi

7
8

lebih lebar dan tipis sehingga tampak batas dan nyata antara bagian

atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis

(Wiknjosastro, H. 2019).

Gambar 2.1 : Penambahan TFU

Sumber : Saifuddin, AB. (2019)

TFU menurut penambahan per Tiga jari (Sulistyawati, 2019)

a) 12 minggu : 3 jari di atas simfisis

b) 16 minggu: : pertengahan pusat-simfisis

c) 20 minggu : 3 jari di bawah pusat

d) 24 minggu: : setinggi pusat

e) 28 minggu: : 3 jari di atas pusat

f) 32 minggu : pertengahan pusat-px

g) 36 minggu : 3 jari di bawah px

h) 40 minggu : pertengahan pusat-px

2) Dinding perut
9

Pembesaran rahim menimbulkan perengangan dinding perut

dan menyebabkan robeknya serabut elastik dibawah kulit sehingga

timbul striae gravidarum (Saifuddin, AB. 2019).

3) Sistem kardiovaskuler

Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung

setiap menitnya atau bisa disebut curah hujan (cardiac output)

meningkat 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan

16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka

denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan

normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Pada ibu hamil

dengan penyakit jantung, ia dapat jatuh dalam keadaan decompensate

cordis.

Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak

menurun karena pembesaran rahim menekan vena yang membawa

darah dari tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung

meningkat sebesar 30%, setelah persalinan curah jantung menurun

sampai 15-25 % di atas batas kehamilan lalu secara perlahan kembali

ke batas kehamilan.

Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan

terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Janin

yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak dikirim ke

rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima seperlima dari

seluruh darah ibu.


10

Volume darah mengalami peningkatan yang tinggi pada

kehamilan. Keadaan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan untuk

perbesaran uterus dan sistem vaskularisasinya, serta melindungi ibu

dan janinnya terhadap efek-efek yang merugikan selama kehamilan

dan pada saat persalinan. Peningkatan volume darah disebabkan oleh

tingginya kadar Progosteron dan estrogen pada kehamilan yang

memacu terjadinya retensi cairan oleh ginjal, dan juga sumsum tulang

menjadi sangat aktif dan menghasilkan eritrosit tambahan serta

penambahan volume cairan. Usia kehamilan 34 minggu, volume

plasma total hampir 50% atau lebih dari saat konsepsi. Sedangkan

produksi eritrosit dipacu selama hamil, terjadi peningkatan secara

bertahap tetapi tidak sebesar penambahan volume plasma yaitu

sebesar 33% (Sulystiawati, 2019).

Ketidakseimbangan antara peningkatan volume plasma dan

masa eritrosit dalam sirkulasi maternal terjadinya hemodilusi.

Hemodilusi ini dianggap sebagai penyesuaian fisiologis selama

kehamilan dan bermanfaat bagi wanita. Hal ini disebabkan hemodilusi

dapat meringankan beban jantung yang harus bekerja berat selama

kehamilan, karena akibat hidremia cardiac output meningkat.

Resistensi perifer juga berkurang, sehingga tekanan darah tidak naik.

Hemodilusi juga menyebabkan sedikitnya unsur besi yang hilang pada

perdarahan waktu persalinan (Santi, 2018).


11

Konsentrasi haemoglobin yang merupakan metaloprotein di

dalam darah yang berfungi mengangkut oksigen dari paru-paru ke

seluruh tubuh terlihat menurun, anemia fisiologi ini disebabkan oleh

volume plasma yang meningkat dalam kehamilan. Leucocyt

meningkat sampai 10.000/cc.

4) Sistem Pernapasan

Wanita hamil kadang mengeluh sesak nafas, hal ini karena

usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran uterus. Hal

ini terjadi pada trimester II dan III (Sulystiawati, 2019).

5) Sistem pencernaan

Tonus otot saluran pencernaan melemah sehingga makanan

akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan (Saifuddin, 2019).

6) Sistem Urinaria

Perubahan sistem uriania terjadi pada awal trimester I dan pada

akhir trimester III. Pada awal kehamilan kandung kemih tertekan oleh

uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing.

Sedangkan pada akhir kehamilan bila bagian terendah janin mulai

turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan

timbul karena kandung kemih mulai tertekan kembali (Saifuddin, AB.

2019).

7) Kulit

Akan terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi yang

disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulationg hormon (MSH)


12

yang meningkat. Hormon ini dikeluarkan oleh lobus anterior hipofise.

pada perut akan dijumpai kulit seolah-olah retak. Warnanya berubah

agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striaelivide. Setelah partus

striae livide ini akan berubah warnaya menjadi putih yang disebut

striae albicans.

8) Metabolisme dalam kehamilan

Pada wanita hamil Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat

sistem endoktrin juga meningkat dan tampak lebih jelas kelenjar

gondoknya Basal Metabolisme Rate meningkat hingga 5-20% yang

umumnya ditemukan pada kehamilan terakhir kalori yang dibuthkan

diperoleh dari pembakaran hidrat arang. Khususnya sesudah

kehamilan 20 minggu (Prawirohardjo, 2018).

3. Perubahan Psikologi pada wanita hamil (Jame, R. 2018).

Pada trimister I (0-12 minggu) sebagian besar wanita mengalami

kegembiraan tertentu karena mereka telah dapat menyesuaikan diri

dengan rencana membenuk hidup baru, karena tubuh dan emosi. Calon

ibu akan merasa tidak sehat benar dan umumnya mengalami depresi.

Apabila keadaan ini tidak ditangani dapat meningkatkan resiko abortus

karena dipicu oleh keadaan stress dan emosi yang dialami oleh ibu

hamil.

Pada Trimister II Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat

hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang. Ia telah menerima

kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih


13

konstruktif. Trimester III ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi

karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode

ketidaknyamanan bertambah. Dua minggu sebelum melahirkan, sebagian

besar wanita hamil mulai mengalami perasaan senang yang mencapai

klimaksnya sekitar 24 jam setelah melahirkan.

4. Diagnosis Kehamilan

Pada wanita hamil terdapat tanda atau gejala antara lain :

a. Tanda dugaan hamil

1) Amenorhoe

Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, untuk

menentukan umur kehamilan dan perkiraan akan terjadi yang dihitung

dengan menggunakan rumus naegel.

2) Mual dan muntah

3) Payudara membesar, dan terasa nyeri.

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan

progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.

4) Sering kencing

5) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang

dijumpai pada muka, areola payudara, leher, dan dinding perut.

6) Epulis yaitu hipertropi dari papil gusi (Saifuddin, AB. 2014).

b. Tanda kemungkinan hamil

1) Uterus membesar dan terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan

konsistensi dari uterus.


14

2) Uterus akan membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas

kejurusan pembesaran tersebut, tanda ini dikenal dengan tanda

piscasek.

3) Serviks menjadi lembut dari keadaan keras seperti cuping hidung pada

wanita tidak hamil menjadi lembut (softening) seperti bibir pada

wanita yang sedang hamil (tanda hegar).

4) Ismus uteri menjadi lembut (softening) dan lebih padat

(compressibiliy) tanda ini dikenal dengan tanda Goodel.

5) Akibat hormon estrogen terjadi hipervaskulrisasi sehingga vagina dan

vulva tampak lebih merah agak kebiruan tanda ini disebut tanda

chadwick.

6) Tanda Braxton Hicks bila uterus dirangsang mudah berkontraksi.

Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil (Wiknjosastro, H.

2013).

c. Tanda pasti hamil

1) Gerakan janin yang dapat dilihat, diraba atau dirasa. Juga bagian-

bagian janin.

2) Terdengar denyut jantung janin.

3) Terlihat antara tulang-tulang janin dalam foto rontgen (Saifuddin, AB.

2019).
15

B. Tinjauan Umum Tentang Kelas Ibu Hamil

1. Pengertian

a. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur

kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta

maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan

tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan

sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan

(Saifuddin, AB. 2019).

b. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan

bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,

persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit

menular dan akte kelahiran (Manuaba, 2017).

2. Tujuan Kelas Ibu Hamil

Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami

tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan

kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi

baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte

kelahiran (Depkes, 2020).

3. Sasaran Kelas Ibu Hamil

Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32

minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut

terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas
16

ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta

minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang

penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lain

(Depkes RI, 2020).

4. Materi Kelas Ibu Hamil

Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil. Pada

setiap pertemuan materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan

dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil. Pada setiap akhir pertemuan

dilakukan senam hamil. Senam hamil ini merupakan kegiatan/materi ekstra di

kelas ibu hamil, diharapkan dapat dipraktekan setelah sampai di rumah. Waktu

pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau

sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-

20 menit (Depkes RI, 2020)

5. Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan Pertama

a. Perubahan Tubuh Selama Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang

perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu

bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh

indung telur. (Depkes RI, 2020).

b. Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada tubuh ibu yang erat kaitannya

dengan keluhan-keluhan selama kehamilan, yaitu :

1) Perubahan payudara
17

Payudara dan puting jadi lebih lembut sekitar tiga minggu setelah

pembuahan terjadi, kadang-kadang payudara terasa membengkak, mirip

yang ibu rasakan menjelang haid. Membesarnya payudara ini karena

kelenjar-kelenjar air susu membesar dan menyimpan lemak sebagai

persiapan menyusui. Puting payudara dan daerah sekitar berwarna gelap.

2) Peningkatan berat badan

Pada akhir trimester pertama ibu akan kesulitan untuk memasang kancing

rok atau celana panjang. Hal itu bukan berarti adanya peningkatan berat

badan yang banyak, tapi karena rahim berkembang dan memerlukan

ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormon estrogen yang

menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progesteron yang

menyebabkan tubuh akan menahan air.

3) Kram perut

Kram perut sering terjadi pada awal kehamilan serta akan terus berlangsung

sampai rahim terletak di bagian tengah dan disangga dengan baik oleh

tulang panggul (pada triwulan kedua). Kontraksi rahim sering terjadi

secara teratur, sering dengan meningkatnya olah raga yang ibu lakukan

selama hamil, saat berhubungan intim atau karena perubahan posisi dari

tidur ke berdiri.

4) Sering buang air kecil

Begitu haid terlambat 1-2 minggu biasanya ada dorongan untuk buang air

kecil. Hal ini terjadi karena meningkatnya peredaran darah ketika hamil

dan tekanan pada kandung kemih akibat membesarnya rahim, walaupun


18

sering buang air kecil ibu harus tetap minum banyak agar tidak

mengalami kekurangan cairan tubuh. Sering buang air kecil juga

dirasakan saat kehamilan sudah mencapai umur 9 bulan, saat kepala bayi

sudah masuk ke rongga panggul dan menekan kandung kemih.

5) Sembelit (susah buang air besar)

Selama kehamilan usus lebih rileks bekerja sehingga dorongan untuk

mengeluarkan sisa kotoran agak terlambat.

6) Ngidam

Sejak awal kehamilan dorongan untuk ngemil atau makan makanan tertentu

sering muncul pada ibu hamil. Keinginan untuk ngemil mungkin saja

muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit demi sedikit tetapi

sering.

7) Mual dan muntah

Mual dan muntah sering terjadi di pagi hari walaupun keadaan yang

dirasakan oleh sekitar 50% ibu hamil dapat muncul setiap saat. Mual dan

muntah dipicu oleh bau makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi

normal tidak membuat mual). Hal ini terjadi karena perubahan hormon

dalam tubuh, biasanya berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan

dan berhenti begitu masuk bulan ke 4.

c. Keluhan Umum Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Keluhan umum saat kehamilan sebagai berikut:

1) Keputihan
19

Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak

ada rasa gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak

perlu cemas. Jagalah kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana

dalam yang bersih dan kering. Keputihan berbau dan terasa gatal segera

meminta pertolongan kepada petugas kesehatan.

2) Nyeri pinggang

Kehamilan juga mempengaruhi keseimbangan tubuh karena cenderung untuk

berat dibagian depan. Untuk menyeimbangkan berat tubuh maka ibu

akan berusaha untuk berdiri dengan tubuh condong ke belakang. Oleh

karena itu ibu akan merasakan nyeri di bagian pinggang

3) Kram kaki

Kram kaki banyak dikeluhkan ibu hamil terutama pada triwulan kedua.

Bentuk gangguan berupa kejang pada otot betis atau otot telapak kaki.

Kram kaki cenderung menyerang pada malam hari selama 1-2 menit.

Walaupun singkat tetapi dapat mengganggu tidur karena rasa sakit yang

menekan betis dan telapak kaki. Hingga kini, penyebab kram kaki belum

diketahui pasti. Diduga adanya ketidakseimbangan mineral di dalam

tubuh ibu yang memicu gangguan pada sistem persarafan otot-otot tubuh.

Penyebab lainnya adalah kelelahan berkepanjangan serta tekanan rahim

pada beberapa titik persarafan yang berhubungan dengan saraf-saraf kaki.

4) Pembengkakan di kaki

Pembengkakan yaitu penimbunan cairan akibat kadar garam yang terlalu

tinggi dalam tubuh. Garam memang bersifat menahan air. Biasanya


20

pembengkakan muncul di triwulan ketiga kehamilan. Sebenarnya

pembengkakan dapat terjadi di seluruh tubuh, tetapi bagian tubuh yang

sering jadi sasaran berkumpulnya cairan adalah tangan dan kaki. Itu

semua karena sifat air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah

(Depkes RI, 2020).

Pembengkakan dapat merupakan gejala keracunan kehamilan

(preeklampsia) dengan timbulnya tekanan darah tinggi, air kemih

mengandung protein dan nyeri kepala yang hebat. Jika timbul gejala-

gejala tersebut dianjurkan agar segera memeriksakan diri ke bidan atau

dokter atau tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih

lanjut. Preeklampsia yang tidak segera ditangani dapat berkembang

menjadi eklampsia yang sangat fatal bagi ibu dan janin (Depkes RI,

2020).

5) Wasir

Wasier adalah pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada pembuluh

darah balik(vena) di daerah sekitar dubur. Hal ini terjadi karena adanya

sembelit sehingga terpaksa mengejan setiap kali buang air besar.

Padahal peregangan ketika mengejan inilah yang kadang-kadang

menyebabkan pecahnya pembuluh-pembuluh darah di sekitar dubur, lalu

terjadi perdarahan. 

d. Periksa Kehamilan Secara Rutin


21

1) Periksa kehamilan secepatnya dan sesering mungkin sesuai dengan

anjuran petugas. Agar ibu, suami dan keluarga dapat mengetahui

secepatnya jika ada masalah yang timbul pada kehamilan.

2) Timbang berat badan setiap kali periksa hamil. Berat badan bertambah

sesuai dengan pertumbuhan bayi dalam kandungan.

3) Minum 1 tablet tambah darah setiap hari sesudah makan. Ibu hamil

mendapat TTD minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Tablet tambah

darah mencegah ibu kurang darah. Minum tablet tambah darah tidak

membahayakan bayi.

4) Minta imunisasi tetanus toksoid kepada petugas kesehatan, imunisasi

tetanus untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi baru lahir.

5) Minta nasehat kepada petugas kesehatan tentang makanan bergizi selama

hamil. Makan makanan bergizi yang cukup membuat ibu dan bayi sehat.

6) Sering mengajak bicara bayi sambil mengelus-elus perut setelah

kandungan berumur 4 bulan.

e. Pengaturan Gizi

1) Jenis makanan yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil tentunya makanan

yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan ketentuan gizi

seimbang, sedangkan makanan yang tidak dianjurkan dikonsumsi selama

hamil antara lain adalah minuman yang beralkohol, minuman yang

mengandung kafein misalnya kopi, makanan yang mengandung zat

tambahan seperti pengawet, makanan yang tercemar (pestisida, logam

berat).
22

2) Untuk kebutuhan gizi tubuh sendiri agar tidak terjadi Kurang Energi

Kronis (KEK)

3) Agar terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin

4) Untuk merpersiapkan pembentukan air susu ibu

5) Lebih dari 60% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Anemia

adalah kondisi dimana kadar Hb dalam sel darah merah sangat kurang.

Normalnya kadar Hb dalam darah seseorang sekitar 11 g/100 ml. Bila

kadar Hb dalam darah berkisar 9-11 g/100 ml, penderita digolongkan

anemia ringan, sedangkan bila kadar HB 6-8 g/100 ml berarti menderita

anemia sedang. Penderita dimasukkan ke dalam kelompok anemia berat

bila kadar Hb kurang dari 6 g/100 ml (Depkes RI, 2016).

6) Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi disebut anemia defisiensi

besi. Selain itu dapat juga kekurangan asam folat dan vitamin B12

(anemia megablostik). Anemia dapat juga terjadi akibat sumsum tulang

belakang yang kurang mampu membuat sel-sel darah baru (anemia

hipoplastik), dan akibat penghancuran sel darah merah lebih cepat dari

pembuatannya (anemia hemolitik). Dalam kehamilan, yang paling sering

di jumpai adalah anemia kekurangan zat besi. (Depkes RI, 2020).

7) Anemia pada ibu hamil disebabkan volume darah dalam tubuh meningkat

50%, ini karena tubuh memerlukan tambahan darah untuk mensuplai

oksigen dan makanan bagi pertumbuhan janin. Meningkatnya volume

darah berarti meningkat pula jumlah zat besi sebanyak 800 mg, dimana
23

500 mg untuk pertumbuhan sel darah merah ibu sedang 300 mg untuk

janin dan plasenta (Depkes RI, 2020).

8) Kondisi anemia ibu hamil tidak diatasi dapat mengakibatkan mudah

pingsan, mudah mengalami keguguran atau proses melahirkan yang

berlangsung lama akibat kontraksi yang tidak bagus (Depkes RI, 2020).

f. Perawatan Kehamilan

1) Psikologis

Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan dan

pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan merasa telah siap

menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik anaknya. Hasil

penelitian menunjukkan ibu yang mengalami masalah emosional selama

hamil misalnya depresi akan mempengaruhi proses perkembangan otak

janin dan membawa dampak emosi serta perilaku anak setelah lahir.

Kesehatan dan kesiapan psikologis sangat penting bagi masing-masing

pihak baik istri maupun suami (Depkes RI, 2020).

Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti

meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan,

bahkan juga memicu produksi ASI. Keterlibatan suami sejak awal masa

kehamilan sudah pasti akan mempermudah dan meringankan ibu dalam

menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya

akibat hadirnya janin di dalam perutnya (Depkes RI, 2020).

2) Hubungan suami istri atau senggama selama kehamilan


24

Kehamilan bukan penghalang aktivitas seksual, senggama boleh

dilakukan selama kehamilan dalam keadaan sehat. Wanita hamil lebih

mudah mencapai orgasme ganda, hal ini terjadi karena berbagai hormon

wanita dan hormon kehamilan mengalami peningkatan. Ini menyebabkan

perubahan pada sejumlah organ tubuh antara lain payudara dan organ

reproduksi, termasuk vagina sehingga menjadi lebih sensitive dan

responsif (Depkes RI, 2020).

Libido dan keinginan untuk menikmati hubungan intim selama masa

kehamilan sangat bervariasi. Umumnya dorongan seksual agak menurun

di triwulan pertama. Hal ini disebabkan perubahan hormon yang

menimbulkan mual-mual membuat ibu tidak ada dorongan untuk

melakukan hubungan seks. Triwulan kedua dorongan seksual wanita

hamil akan kembali meningkat, sejalan dengan hilangnya keluhan mual.

Libido ini turun kembali di triwulan ke 3 akibat ukuran dan berat janin

yang semakin meningkat (Depkes RI, 2020).

Tidak ada batasan waktu kapan saat tepat untuk bersenggama selama

hamil, asalkan kehamilan dinyatakan tidak memiliki risiko apapun,

lakukan senggama kapanpun menginginkannya, bahkan sampai

menjelang persalinan. Dengan tetap menikmati aktivitas hubungan

seksual, ibu dapat saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran, serta

stress yang mungkin muncul selama masa kehamilan. Jika kehamilan

beresiko misalnya plasenta tidak pada posisi yang seharusnya (plasenta

previa) lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter. Begitu juga apabila
25

ibu mengalami pendarahan ringan seperti keluarnya flek-flek pada

kehamilan triwulan pertama, tunda dulu keinginan melakukan hubungan

intim. Hubungan seksual selama kehamilan juga bermanfaat sebagai

persiapan bagi otot panggul untuk menghadapi proses persalinan. Setelah

melahirkan sebaiknya senggama dilakukan setelah masa nifas (40 hari)

(Depkes RI, 2020).

3) Konsumsi obat ibu hamil

Selama kehamilan apa yang dikonsumsi oleh ibu akan dikonsumsi pula

oleh janin, sehingga jika salah minum obat akan mengganggu proses

tumbuh kembang janin di dalam rahim ibu. Sebelum hamil delapan bulan

ada baiknya ibu tidak minum obat apa pun, kalaupun terpaksa minum

obat perlu ekstra hati-hati.

C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sehingga

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang

diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata).

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang

berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan

yakni :
26

2. Tingkat Pengetahuan

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

b. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak

sekedar dapat menyebutkan,tetapi orang tersebut harus dapat

menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud

dapat menggunakan atau mengaplikasikanprinsip yang diketahui tersebut

pada situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.

e. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen

yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.


27

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma

yang berlaku dimasyarakat.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang berisi pertanyaan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan

yang diukur

Pertanyaan yang dapat dipergunakan untuk pengukuran pengetahuan secara

umum yaitu :

a. Pertanyaan subjektif dan penilai

b. Pertanyaan objektif digunakan untuk penilaian untuk penilaian tanpa

subjektif penilai. Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan

objektif khusunya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai dalam

pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan dengan

pengetahuan yang akan diukur dengan penilaiannya akan lebih cepat

(Arikunto, 2020)

Menyatakan bahwa skor yang sering digunakan untuk mempermudah

dalam mengkategorikan jenjang/peringkat pengetahuan dalam penelitian

dapat ditulis dalam bentuk persentase, misalnya responden baik jika

responden menjawab pertanyaan dengan benar ≥50% dari seluruh


28

pertanyaan, kurang jika responden menjawab pertanyaan dengan benar

<50% dari seluruh pertanyaan

D. Tinjauan Umum Tentang Persiapan Persalinan

Persiapan pada ibu umumnya belum mempunyai bayangan mengenai kejadian-

kejadian yang akan dialami pada akhir kehamilannya saat persalinan terjadi. Salah

satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang persalinan yaitu hindari kepanikan

dan ketakutan dan bersikap tenang, dimana ibu hamil dapat melalui saatsaat

persalinan dengan baik dan lebih siap serta meminta dukungan dari orang-orang

terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat

untuk ibu yang akan melahirkan. Keluarga baik dari orang tua maupun suami

merupakan bagian terdekat bagi calon ibu yang dapat memberikan pertimbangan

serta bantuan sehingga bagi ibu yang akan melahirkan merupakan motivasi

tersendiri sehingga lebih tabah dan lebih siap dalam menghadapi persalinan

Dalam mengatasi perasaan takut dalam persalinan, ibu dapat mengatasinya

dengan meminta keluarga atau suami untuk memberikan sentuhan kasih sayang,

meyakinkan ibu bahwa persalinan dapat berjalan lancar, mengikutsertakan

keluarga untuk memberikan dorongan moril, cepat tanggap terhadap keluhan ibu/

keluarga serta memberikan bimbingan untuk berdo’a sesuai agama dan keyakinan.

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh para ibu primigravida ini adalah dengan cara

mencari pengetahuan seluas-luasnya tentang masalah kehamilan dan persalinan

dengan membaca buku atau hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah

kehamilan serta konsultasi kepada petugas kesehatan.Perasaan cemas pada ibu


29

hamil bisa berdampak pada janin, untuk itu perlu adanya stimulus dari untuk

menentramkan hati ibu (Manuaba, 2017).

Persiapan finansial bagi ibu yang akan melahirkan merupakan suatu kebutuhan

yang mutlak harus disiapkan, dimana persiapan 20 finansial atau yang berkaitan

dengan penghasilan atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan

selama kehamilan berlangsung sampai persalinan. Kondisi ekonomi berkaitan

dengan kemampuan ibu untuk menyiapkan biaya persalinan, menyiapkan popok

bayi dan perlengkapan lainnya, persalinan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Untuk itu sebaiknya Ibu sudah menganggarkan biaya untuk persalinan. Biaya bisa

Ibu atau keluarga anggarkan disesuaikan dengan tariff persalinan di tempat di

mana rencana persalinan akan berlangsung. Selain anggaran biaya persalinan

perlu juga menentukan tempat kelahiran sesuai kemampuan kita, misalnya rumah

bersalin atau di rumah dengan mendatangkan bidan. Perencanaan yang adekuat

meliputi penentuan tempat yang tepat dengan pertimbangan dalam memilih

tempat bersalin dengan mempertimbangkan jarak tempat bersalin dengan rumah,

kualitas pelayanannya, ketersediaan tenaga penolong, fasilitas yang dimiliki,

kemampuan pembiayaan dimana setiap klinik/rumah sakit memiliki ketentuan

tarif yang beragam (Prawirohardjo, 2018).

Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup yang

kurang baik terhadap kehamilan, dan berusaha mencegah akibat itu. Persiapan

yang berhubungan dengan kebiasaan yang tidak baik sebelum kehamilan untuk

dihindari selama kehamilan terjadi. Faktor budaya sangat penting dimana terdapat
30

tradisi untuk membawa plasenta ke rumah, cara berperilaku yang benar selama

kehamilan dengan menjaga sikap dan perilaku

Program, perencanaan, persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) adalah suatu

kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan di Desa dalam rangka peningkatan peran

aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan Persalinan yang aman

dan persiapan  menghadapi komplikasi pada ibu hamil, termasuk perencanaan

pemakaian alat kontrasepsi pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai

media notifikasi sasaran untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan

kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir KB (Manuaba, 2017).

1) Tujuan Pemasangan Stiker P4K

a. Penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar ibu

hamil terdata, tercatat dan terlaporkan keadaannya oleh bidan dengan

melibatkan peran aktif unsur – unsur masyarakat seperti kader, dukun dan

tokoh masyarakat.

b. Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil, dan

apabila sewaktu - waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat siap sedia

untuk membantu. Dengan demikian, ibu hamil yang mengalami komplikasi

tidak terlambat untuk mendapat penanganan yang tepat dan cepat.

2) Manfaat P4K

Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin.

Ibu nifas dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan

masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan


31

menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan dan bayi baru lahir bagi

ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat

3) Tempat persalinan

Rumah sakit adalah pilihan yang jelas untuk kehamilan berisiko tinggi.

Kebanyakan wanita melahirkan di rumah sakit khusus bersalin. Melahirkan di

rumah sakit juga memiliki kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan melahirkan

di rumah sakit antara lain:

1. Fasilitas medis yang lengkap

2. Memiliki akses langsung ke dokter kandungan, ahli anestesi (yang memberikan

epidural dan anestesi umum) dan neonatologist (spesialis dalam perawatan bayi

baru lahir)

3. Ibu dapat mengakses layanan spesialis lainnya, seperti epidural untuk

menghilangkan rasa sakit.

4) Adanya unit perawatan khusus bayi jika ada masalah

5) Cakupan asuransi yang tersedia

Hal yang perlu diperhatikan bila melahirkan di rumah sakit:

1) Apakah rumah sakit tersebut pro ASI.

2) Mendukung Inisiasi Dini, Room in

3) Prosedural pemberian induksi, injeksi, episiotomi, pemantauan janin hingga

operasi Cesar

Sedangkan kelemahan melahirkan di rumah sakit antara lain:

1) Ibu tidak bisa meminimalisir intervensi medis yang diinginkan.

2) Terkadang persalinan tidak dibantu oleh tenaga medis yang ibu kenal
32

3) Terbatasnya ruang gerak dan kenyamanan

4) Biaya lebih mahal

5) Terbatasnya orang yang dapat menunggui anda ketika bersalin

6) Bidan

Bidan adalah seorang wanita yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang

diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi

terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar atau memiliki

izin formal untuk praktik bidan

1) Peran bidan

a) Peran sebagai pengelola

Peran sebagai pengelola untuk mengembangkan pelayanan dasar kesehatan.

b) Peran sebagai pelaksana

Peran sebagai pelaksana mempunyai 3 tugas yaitu tugas mandiri, tugas

kolaborasi, tugas ketergantungan.

c) Peran sebagai peneliti

Bidan melakukan penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara

mandiri maupun berkelompok

2) Tugas bidan

a) Memberi bimbingan, asuhan dan nasihat kepada remaja (sebagai calon

ibu), ibu hamil termasuk hamil dengan resiko tinggi, ibu melahirkan, ibu

nifas, ibu menyusui, serta ibu dalam masa klimakterium dan menopause.

b) Menolong ibu yang melahirkan dan memberi asuhan pada bayi dan anak-

anak prasekolah
33

c) Memberi pelayanan keluarga berencana dalam rangka mewujudkan

keluarga kecil, sehat, dan sejahtera

d) Melakukan tindakan pencegahan dan deteksi terhadap komplikasi ibu

dan anak balita yang mengalami gangguan kesehatan, serta memberi

bantuan pengobatan sebagai pertolongan pertama sebelum tindakan

medis lebih lanjut dilakukan.

e) Melakukan penyuluhan kesehatan khususnya mengenai kehamilan,

praperkawinan, penyakit kandungan yang terkait dengan kehamilan dan

keluarga berencana, kesehatan balita, gizi, dan kesehatan lingkungan

masyarakat

f) Membimbing dan melatih calon bidan, dukun bayi, serta kader kesehatan

dalam lingkup pelayanan kebidanan

E. Kerangka Konsep

1. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian

Persalinan adalah proses dimulai dengan kontraksi uterus yang menyebabkan

dilatasi progresif dari servik, kelahiran bayi dan plasenta, sedangkan preslinan

normal merupakan proses yang normal dengan janin cukup bulan. Dalam

mengatasi perasaan takut dalam persalinan, ibu dapat mengatasinya dengan

meminta keluarga atau suami untuk memberikan sentuhan kasih sayang,

meyakinkan ibu bahwa persalinan dapat berjalan lancar, mengikutsertakan

keluarga untuk memberikan dorongan moril, cepat tanggap terhadap keluhan

ibu/ keluarga serta memberikan bimbingan untuk berdo’a sesuai agama dan

keyakinan.
34

Bagan Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat Pengetahuan Ibu


Bimbingan Kelas Ibu Tentang Persiapan Persalinan
Hamil

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Variabel Yang Diteliti

2. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

a. Bimbingan Kelas Ibu Hamil

Bimbingan kelas ibu hamil dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang

diberikan bimbingan mengenai proses kehamilan sampai persiapan

persalinan.

Kriteria Objektif:

Ya : Jika ibu mengikuti bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 3-4 kali

Tidak : Jika ibu mengikuti bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 1-2 kali

b. Tingkat pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan

Tingkat pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan dalam

penelitian ini adalah pemahaman responden mengenai persiapan persalinan.

Baik : Jika jawaban benar responden ≥50% dari seluruh pertanyaan.

Kurang : Jika jawaban benar responden <50% dari seluruh pertanyaan.


35

F. Hipotesis

Berdasarkan pada masalah, tujuan, tinjauan pustaka dan kerangka konsep maka

hipotesis yang diajukan yakni :

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada Pengaruh Bimbingan Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Persiapan Persalinan di RSUD Agats Papua Tahun 2022.

2. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak Ada Pengaruh Bimbingan Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Persalinan di RSUD Agats Papua Tahun

2022
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah metode Cross-Sectional Study adalah

jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/ observasi data variabel

independen dan dependen, pada satu saat, Pengukuran variabel tidak terbatas

harus tepat pada satu waktu bersamaan namun mempunyai makna bahwa setiap

subjek hanya dikenai satu kali pengukuran tanpa dilakukan pengulangan

pengukuran (Notoatmodjo, 2012).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksasnakan bulan Juli - selesai

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di RSUD Agats Papua

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. Populasi

dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang berkunjung di

RSUD Agats Papua pada bulan januari – Juni 2022 sebanyak 89 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah

36
37

ibu hamil trimester III yang berkunjung di RSUD Agats Papua pada bulan Mei

– Juni sebanyak 32 orang.

3. Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Acchidental

Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan dengan mengambil kasus

atau responden yang kebetulan ada dan bersedia menjadi responden pada saat

penelitian berlangsung

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner

yang berisi pernyataan yang sudah paten mengenai tingkat pengetahuan ibu

tentang persiapan persalinan.

E. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan adalah data primer untuk sampel dengan cara

menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) tentang bimbingan kelas ibu hamil

terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan pada saat penelitian

dilakukan dan bersedia menjadi responden.

F. Langkah Pengolahan Data

1. Penyunting data (editing)

Setelah data terkumpul, peneliti akan mengadakan seleksi dan editing yakni

memeriksa setiap kuesioner yang telah diisi mengenai kebenaran data yang

sesuai dengan variabel.


38

2. Pengkodean (coding)

Untuk memudahkan pengolahan data maka semua jawaban atau data diberi

kode, pengkodean ini dilakukan dengan memberikan symbol dari setiap

jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner.

3. Entri data

Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master table atau database computer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.

4. Tabulasi (Tabulating)

Untuk memudahkan tabulasi data maka dibuat table untuk menganalisa data

tersebut menurut sifat yang dimiliki sesuai tujuan penelitian.

G. Rencana Analisis Data

Setelah seluruh data yang diperoleh telah akurat, maka diadakan proses analisa

dengan dua cara yaitu

1. Analisa univariat

Variabel penelitian dideskripsikan dan disajikan dalam tabel distribusi

frekuensi :

f
P= xK
n

Keterangan :

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

K = Konstanta (100%) (Hidayat, A. 2014).


39

2. Analisis bivariat

Data yang dikumpulkan dalam penelitian diproses secara analitik dengan uji

chi square (x2) dengan menggunakan rumus :

X2 = N (ad-bc)2
(a+c) (b+d) (a+b) (c+d)

Keterangan :

X2 = Nilai chi square

N = Jumlah Sampel Penelitian

AD = Jumlah Sampel Yang Mengalami Perubahan

BD = Jumlah subjek yang tidak mengalami perubahan tetap

(Budiman, 2014).

3. Interpretasi

a. Ho ditolak dan Ha diterima apabila x2 dihitung > dari x2 tab

danp < α (0,05) yang berarti ada hubungan.

b. Ho diterima dan Ha ditolah apabila x2 dihitung < dari x2 tabel dan

p >α (0,05) yang berarti tidak ada hubungan.

H. Penyajian Data

Penyajian data akan dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, kemudian

dinarasikan atau di interpretasikan secara sistematis dan kronologis berdasarkan

masalah sehingga diperoleh kesimpulan penelitian.


40

I. Etika Penelitian

Etika penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut (Notoatmodjo,

S. 2015).

1. Informed consent

Peneliti perlu mempertimbangkan hak subjek penelitian untuk

mendapatka ninformasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian tersebut.

Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada subjek untuk

memberikan informasi atau tidak memberikan informasi (Berpartisipasi),

sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat subjek

penelitian.

2. Anonymity

Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan

subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data.

3. Confidentiality

Setiap orang mempunyai hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk

tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu,

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan

kerahasiaan identitas subjek. Peneliti sebagianya cukup menggunakan coding

sebagai pengganti identitas.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2022 di RSUD Agats Kabupaten Asmat

Provinsi Papua. Jenis penelitian ini adalah pendekatan Cross Sectional Study.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang

berkunjung di RSUD Agats Kabupaten Asmat Provinsi Papua pada bulan Mei-

Juni 2022 dan diperoleh sampel sebanyak 32 orang dengan teknik pengambilan

sampel Purposive Sampling.

1. Karakteristik Responden

a. Umur

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Di RSUD Agats Kabupaten Asmat Provinsi Papua
Tahun 2022

Umur Frekuensi (f) Persentase (%)

<20 dan >35 Tahun 11 34,4

20 – 35 Tahun 21 65,6

Total 32 100

Sumber : Data Primer 2022

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 32 responden, umur <20 dan >35

tahun sebanyak 11 orang (34,4%) dan umur 20 – 35 tahun sebanyak 21 orang

(65,6%).

41
42

b. Pendidikan

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Di RSUD Agats Kabupaten Asmat Provinsi Papua
Tahun 2022

Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)

SD 4 12,5

SMP 10 31,3

SMA 13 40,6

Perguruan Tinggi 5 15,6

Total 32 100

Sumber : Data Primer 2022

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 32 responden, tingkat pendidikan SD

sebanyak 4 orang (12,5%), tingkat pendidikan SMP sebanyak 10 orang

(31,3%), tingkat pendidikan SMA sebanyak 13 orang (40,6%) dan perguruan

tinggi sebanyak 5 orang (15,6%).

2. Analisis Univariat

a. Bimbingan kelas ibu hamil

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Tentang Bimbingan Kelas Ibu Hamil
Di RSUD Agats Kabupaten Asmat Provinsi Papua
Tahun 2022

Bimbingan Kelas Ibu Hamil Frekuensi (f) Persentase (%)

Ya 21 65,6

Tidak 11 34,4

Total 32 100
43

Sumber : Data Primer 2022

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 32 orang yang

dijadikan sampel, yang diberi bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 21 orang

(65,6%) dan yang tidak diberikan bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 11 orang

(34,4%).

b. Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

Table 4.4
Distribusi Frekuensi Tentang Tingkat Pengetahuan Tentang
Persiapan Persalinan Di RSUD Agats Kabupaten Asmat Provinsi Papua
Tahun 2022

Tingkat Pengetahuan
Tentang Persiapan Frekuensi (f) Persentase (%)
Persalinan

Baik 19 59,4

Kurang 13 40,6

Total 32 100

Sumber : Data Primer 2022

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 32 orang yang

dijadikan sampel, yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang persiapan

persalinan sebanyak 19 orang (59,4%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan

kurang tentang persiapan persalinan sebanyak 13 orang (40,6%)


44

3. Analisis Bivariat

Tabel 4.5
Pengaruh Bimbingan Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Persiapan Persalinan di RSUD Agats Kabupaten Asmat
Provinsi Papua Tahun 2022

Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Persiapan
Bimbingan Jumlah Nilai p <α
Persalinan
Kelas Ibu
Baik Kurang
Hamil
n % n % n %
Ya 16 76,2 5 23,8 21 100 0.022 < 0,05
Tidak 3 27,3 8 72,7 11 100
Total 19 59,4 13 40,6 32 100
Sumber : Data primer 2022

Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa jumlah ibu yang diberikan

bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 21 orang, terdapat 16 orang (76,2%) yang

berpengetahuan baik tentang persiapan persalinan dan 5 orang (23,8%) yang

berpengetahuan kurang tentang persiapan persalinan. Sedangkan yang tidak

diberikan bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 11 orang, terdapat 3 orang (27,3%)

yang berpengetahuan baik tentang persiapan persalinan dan 8 orang (72,7%) yang

berpengetahuan kurang tentang persiapan persalinan

Dengan pengujian menggunakan teknik chi-square didapatkan p = 0,022

lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian

ada pengaruh bimbingan kelas ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang

persiapan persalinan.
45

B. Pembahasan

Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi

ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,

persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit

menular dan akte kelahiran. Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang

perempuan dan pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan merasa

telah siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik anaknya. Hasil

penelitian menunjukkan ibu yang mengalami masalah emosional selama hamil

misalnya depresi akan mempengaruhi proses perkembangan otak janin dan

membawa dampak emosi serta perilaku anak setelah lahir. Kesehatan dan

kesiapan psikologis sangat penting bagi masing-masing pihak baik istri maupun

suami (Depkes RI, 2016).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ibu yang diberikan bimbingan kelas

ibu hamil sebanyak 21 orang, terdapat 16 orang (76,2%) yang berpengetahuan

baik tentang persiapan persalinan dan 5 orang (23,8%) yang berpengetahuan

kurang tentang persiapan persalinan. Sedangkan yang tidak diberikan bimbingan

kelas ibu hamil sebanyak 11 orang, terdapat 3 orang (27,3%) yang

berpengetahuan baik tentang persiapan persalinan dan 8 orang (72,7%) yang

berpengetahuan kurang tentang persiapan persalinan

Dengan pengujian menggunakan teknik chi-square didapatkan p = 0,022 lebih

kecil dari α = 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada
46

pengaruh bimbingan kelas ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang

persiapan persalinan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dianingrum (2013) di

Puskesmas Cengkareng menunjukkan bahwa dari 34 orang yang dijadikan sampel

terdapat 23 orang yang diberikan bimbingan kelas ibu hamil dengan tingkat

pengetahuan mengenai persiapan persalinan dengan nilai p = 0,013 yang berarti

Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rismayana, A (2013) di

Puskesmas Cinere menunjukkan bahwa dari 87 orang yang dijadikan sampel

terdapat 59 orang yang diberikan bimbingan kelas ibu hamil dengan tingkat

pengetahuan mengenai persiapan persalinan dengan nilai p = 0,011 yang berarti

Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Finaryani (2015) di Puskesmas

Gorontalo menunjukkan bahwa dari 43 orang yang dijadikan sampel terdapat 32

orang yang diberikan bimbingan kelas ibu hamil dengan tingkat pengetahuan

mengenai persiapan persalinan dengan nilai p = 0,029 yang berarti Ho ditolak dan

Ha diterima.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Darnita Kusumaatmadja (2014)

di Puskesmas Binakarsa Kota Gorontalo menunjukkan bahwa dari 76 orang yang

dijadikan sampel terdapat 53 orang yang diberikan bimbingan kelas ibu hamil

dengan tingkat pengetahuan mengenai persiapan persalinan dengan nilai p = 0,029

yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.


47

Peneliti berasumsi bahwa pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali

pertemuan selama hamil. Pada setiap pertemuan materi kelas ibu hamil yang akan

disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil. Pada setiap

akhir pertemuan dilakukan senam hamil. Senam hamil ini merupakan

kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, diharapkan dapat dipraktekan setelah

sampai di rumah. Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa

dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit

termasuk senam hamil 15-20 menit. Selain itu Selama kehamilan apa yang

dikonsumsi oleh ibu akan dikonsumsi pula oleh janin, sehingga jika salah minum

obat akan mengganggu proses tumbuh kembang janin di dalam rahim ibu.

Sebelum hamil delapan bulan ada baiknya ibu tidak minum obat apa pun,

kalaupun terpaksa minum obat perlu ekstra hati-hati. Hal lain yang perlu

diperhatikan oleh para ibu primigravida ini adalah dengan cara mencari

pengetahuan seluas-luasnya tentang masalah kehamilan dan persalinan dengan

membaca buku atau hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah kehamilan serta

konsultasi kepada petugas kesehatan.Perasaan cemas pada ibu hamil bisa

berdampak pada janin, untuk itu perlu adanya stimulus dari untuk menentramkan

hati ibu. Dengan tetap menikmati aktivitas hubungan seksual, ibu dapat saling

berbagi rasa takut maupun kekhawatiran, serta stress yang mungkin muncul

selama masa kehamilan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2022 di RSUD Agats

Kabupaten Asmat Provinsi Papua. Jenis penelitian ini adalah bersifat kuantitatif

dengan pendekatan Cross Sectional Study maka diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 orang yang dijadikan sampel,

yang diberi bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 21 orang (65,6%) dan yang

tidak diberikan bimbingan kelas ibu hamil sebanyak 11 orang (34,4%).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 orang yang dijadikan sampel,

yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang persiapan persalinan

sebanyak 19 orang (59,4%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang

tentang persiapan persalinan sebanyak 13 orang (43,3%)

3. Ada pengaruh bimbingan kelas ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang

persiapan persalinan dimana didapatkan p = 0,022 lebih kecil dari α = 0,05,

ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian dan didapatkan kesimpulan maka penulis

memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih giat memberikan informasi

melalui penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya khususnya dalam

pemberian bimbingan kelas ibu hamil dan lebih meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan.

48
49

2. Diharapkan kepada bidan yang bertugas di bagian antenatal agar memberikan

penyuluhan tentang persiapan persalinan

3. Kepada pemegang kebijakan di Universitas Mega Buana Palopo agar lebih

meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mengenai persiapan persalinan

agar mahasiswa bisa mengerti dan memahami serta mengaplikasikan ketika

sudah menjadi bidan yang professional

4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian ini

dengan menggunakan variabel yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2014. Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Salemba Medika

Budiman, 2014. Metodologi penelitian kesehatan. EGC : Jakarta.

Hidayat, A. 2014. Prosedur penelitian dan analisa teknik data. Pustaka Rihana :
Yogyakarta.

Jame, R. 2013, kehamilan. (online). http://www.yahoo.com. Diakses tanggal 11


Desember 2016, Makassar.

Manuaba, IGB. 2012. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.

Prawirohardjo. 2013. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka : Jakarta

Profil Depkes. 2016. persalinan. file:///D:/Pengertian persalinan.htm Diakses tanggal


13 Desember 2016, Makassar.

Rukiyah. AY. 2012. Asuhan Kebidanan II Patologi. Jakarta : EGC.

Rusnaeni, K (2013) Pengaruh Bimbingan Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat


Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Persalinan di RSUD Kabupaten
Tarakan (Jurnal pdf Skripsi).

Sulistyawati, A. 2013, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta, Salemba


Medika.

Santi, 2013, http//persalinan, eprints.undi.ac.id//santy. Pdf, diakses tanggal 19


Desember 2016, Makassar.

Saifuddin, AB, 2014. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Edisi keempat,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta

Sjafriani, N. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan denga pemilihan penolong


persalinan. http://eprints. undip.ac.id/23628/1/ Nur_Latifah.pdf. Diakses
tanggal 20 Desember 2016, Makassar.

SDKI. 2016. Angka Kematian Ibu Melonjak. http:// nasional.


sindonews.com/read/2016/09/25/15/787480/data-sdki-2016-angka-kematian-
ibu-melonjak. Diakes tanggal 28 Desember 2016. Makassar

50
51

Wiknjosastro. H. 2013. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan Keenam. Jakarta :


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

WHO, 2016. Angka Kematian Ibu, (online),http://www. Jevsuka.com, diakses


tanggal 28 Desember 2016, Makassar.

Wildanayati (2015) Pengaruh Bimbingan Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat


Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Persalinan di RSUD Semarang. (Jurnal
pdf Skripsi).
LAMPIRAN I

LEMBAR INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Bersedia dan tidak keberatan menjadi responden dalam penelitian yang

dilakukan oleh mahasiswa Universitas Mega Buana Palopo Makassar atas :

Nama : Anita Ahriani Ahyar

Nim : 20.03.444

Judul : “Pengaruh Bimbingan Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Persalinan di RSUD Agats

Kabupaten Asmat Provinsi Papua Tahun 2022”

Saya berharap dalam penelitian tidak mempunyai dampak negatif serta

merugikan bagi saya dan keluarga pasien, sehingga pertanyaan yang akan saya jawab

benar-benar akan dirahasiakan.

Pemberian pertanyaan saya buat dengan sukarela tanpa paksaan dari manapun

untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Papua, Juli 2022

Responden
ii

LAMPIRAN II

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN KELAS IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN
DI RSUD AGATS KABUPATEN ASMAT PROVINSI PAPUA
TAHUN 2022

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan :

4. Pekerjaan :

B. Petunjuk Pengisian

1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan bapak/ibu/sdr/ untuk menjawab

seluruh pertanyaan yang ada.

2. Berilah tanda (√) pada kolom bapak/ibu/sdr pilih sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

3. Tanyakan langsung pada peneliti / petugas jika ada kesulitan menjawab

pertanyaan.

4. Mohon kusioner ini dikembalikan pada kami setelah diisi.


iii

C. Bimbingan Kelas Ibu Hamil

1. Ya

2. Tidak

D. Pertanyaan Tentang Persiapan Persalinan

Jawaban
No Pertanyaan Tentang Proses Persalinan
Ya Tidak

1 Ibu dan bapak merencanakan proses persalinan


yang ditolong oleh petugas pelayanan kesehatan

2 Menurut ibu dan bapak, wanita hamil seharusnya


mengkonsumsi makanan yang mengandung protein

3 Perlengkapan ibu dalam persiapan persalinan antara


lain adalah pakaian, BH menyusui, celana dalam,
pembalut, handuk bersih, sandal dan peralatan
make up

4 Perlengkapan untuk kelahiran bayi antara lain


adalah popok, pakaian bayi, topi, selimut, kain
gendong dan handuk bersih

5 Biaya persalinan tidak perlu dipersiapkan


menjelang persalinan

6 Biaya persalinan bisa ibu dan bapak sesuaikan


dengan tariff persalinan di tempat persalinan akan
berlangsung

7 Ibu dan bapak tidak melakukan persiapan


transportasi dan biaya untuk merujuk jika terjadi
hal – hal yang tidak terduga selama persalinan

8 Persiapan persalinan adalah segala sesuatu yang


disiapkan oleh ibu dan bapak dalam hal yang
menyambut kelahiran anaknya

9 Dalam memilih tempat persalinan ibu dan bapak


harus mempertimbangkan jarak tempat bersalin
dengan rumuah, fasilitas pelayanan yang ada dan
iv

ketersediaan tenaga petugas pelayanan kesehatan

10 Ibu dan bapak mempersiapkan seseorang untuk


menjadi pendonor darah untuk ibu yang bersalin
jika sewaktu – waktu diperlukan

*Selamat Bekerja*
LAMPIRAN III

Frecuency

Bimbingan Kelas Ibu Hamil


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 21 65.6 65.6 65.6
Tidak 11 34.4 34.4 100.0
Total 32 100.0 100.0

Tingkat Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 19 59.4 59.4 59.4
Kurang 13 40.6 40.6 100.0
Total 32 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Bimbingan Kelas Ibu Hamil *
Tingkat Pengetahuan
32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
Tentang Persiapan
Persalinan
ii

Bimbingan Kelas Ibu Hamil * Tingkat Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan


Crosstabulation
Tingkat Pengetahuan Tentang
Persiapan Persalinan

Baik Kurang Total


Bimbingan Kelas Ya Count 16 5 21
Ibu Hamil
Expected Count 12.5 8.5 21.0
% within Bimbingan
76.2% 23.8% 100.0%
Kelas Ibu Hamil
% within Tingkat
Pengetahuan Tentang 84.2% 38.5% 65.6%
Persiapan Persalinan
% of Total 50.0% 15.6% 65.6%
Tidak Count 3 8 11
Expected Count 6.5 4.5 11.0
% within Bimbingan
27.3% 72.7% 100.0%
Kelas Ibu Hamil
% within Tingkat
Pengetahuan Tentang 15.8% 61.5% 34.4%
Persiapan Persalinan
% of Total 9.4% 25.0% 34.4%
Total Count 19 13 32
Expected Count 19.0 13.0 32.0
% within Bimbingan
59.4% 40.6% 100.0%
Kelas Ibu Hamil
% within Tingkat
Pengetahuan Tentang 100.0% 100.0% 100.0%
Persiapan Persalinan
% of Total 59.4% 40.6% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 7.161a 1 .007
Continuity Correction b
5.277 1 .022
Likelihood Ratio 7.286 1 .007
Fisher's Exact Test .021 .011
Linear-by-Linear Association 6.938 1 .008
N of Valid Cases b
32
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.47.
b. Computed only for a 2x2 table

Anda mungkin juga menyukai