PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Kebidanan (S-1)
Oleh :
Sri Maryani
NIM : 12020170032
Pembimbing :
1. Atun Wigati, S.SiT., M.Kes
2. Indah Risnawati, M.Keb
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Sri Maryani
NIM : 12020170032
iv
KATA PENGANTAR
Jepara, 2022
Penyusun,
v
Sri Maryani
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL...................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL....................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN.........................................................................iv
KATA PENGANTAR...................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................3
C. Tujuan Penelitian..............................................................................4
D. Manfaat Penelitian............................................................................4
E. Keaslian Penelitian............................................................................5
F. Ruang Lingkup..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................8
A. Bayi...................................................................................................8
B. Bingung Puting................................................................................12
C. Pengetahuan Ibu.............................................................................13
D. Kerangka Teori................................................................................17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................18
A. Variabel Penelitian..........................................................................18
B. Hipotesis Penelitian.........................................................................18
C. Kerangka Konsep Penelitian...........................................................18
D. Rancangan Penelitian.....................................................................19
1. Jenis Penelitian............................................................................19
2. Rancangan Penelitian..................................................................19
3. Metode Pengumpulan Data.........................................................19
4. Populasi Penelitian......................................................................20
5. Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian....................................21
vii
6. Definisi Operasional Variabel.......................................................22
7. Instrumen Penelitian....................................................................23
8. Uji Validitas dan Reliabilitas.........................................................23
9. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data..........................................25
10. Etika Penelitian.........................................................................26
E. Jadwal Penelitian............................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................28
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
1.1 Keaslian 5
. Penelitian.......................................................................
3.1 Definisi Operasional 22
. Variabel........................................................
3.2 Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan 23
. ibu..................................
ix
DAFTAR GAMBAR
2.1. Kerangka 17
Teori............................................................................
3.1. Kerangka 19
Konsep........................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan World Breastfeeding Trends Initiative (WBTI) pada
tahun 2020, hanya 27,5% ibu di Indonesia yang berhasil memberi ASI
eksklusif, dari hasil tersebut membuat Indonesia berada di peringkat
49 dari 51 negara yang mendukung pemberian ASI eksklusif dengan
cakupan target 51,1% dari 15 indikator (Anne, 2021). Data cakupan
ASI eksklusif di Indonesia yaitu sebesar 54,3% dari total bayi berusia
0-6 bulan (Riskesdas, 2018). Cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi umur 0-5 bulan di provinsi Jawa Tengah sebesar 59,9% dengan
cakupan target pemberian ASI sebesar 33.7 % (Kemenkes RI, 2020).
Data dari profil kesehatan Jawa Tengah pada tahun 2019,
jumlah bayi keseluruhan di Kabupaten Jepara ada 21.564 bayi, tapi
hanya 7504 bayi saja yang diberikan ASI, dapat disimpulkan bahwa
cakupan pemberian ASI tahun 2019 di Kabupaten Jepara sebanyak
34,8 % (Dinkes Prov Jateng, 2020). Jumlah persalinan di RSI Sultan
Hadlirin Jepara pada tahun 2021 sebanyak 846 kasus, dimana yang
tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak 354 bayi (41,8%). Dapat
dikatakan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif di RSI Sultan
Hadlirin Jepara pada tahun 2021 cenderung lebih besar dibandingkan
dengan bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif. Sedangkan ibu yang
diberikan ASI eksklusif sebanyak 492 bayi (58,1%), dimana target
pemerintah pemberian ASI eksklusif sebesar 80% dari jumlah
kelahiran bayi setiap tahunnya (SIM-RSI Sultan Hadlirin Jepara,
2022).
Faktor yang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif
antara lain pengetahuan dan sikap ibu yang memberikan dot,
pendidikan ibu, sosial budaya, tidak dilakukannya Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) secara optimal sehingga bayi mengalami bingung puting.
Ketidaktahuan ibu dalam pemberian ASI dengan benar
1
2
Jika bayi diletakkan di atas dada ibu pada periode ini, pemberian ASI
eksklusif menjadi lebih optimal.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Harjanti (2020), tentang
pengetahuan ibu menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang
menyusui memiliki perilaku buruk tentang cara menyusui, teknik
memberikan ASI perah dan teknik menyimpan ASI sebesar 84%.
Perilaku yang buruk salah satunya dalam pemberian ASI perah, ibu
memilih memberikan ASI perahan dengan menggunakan dot,
sehingga bayi akan bingung puting pada saat menyusui langsung bayi
akan menolak.
Studi pendahuluan yang dilakukan pada Mei 2022 di RSI Sultan
Hadlirin Jepara terhadap 10 ibu, didapatkan 6 bayi (60%) tidak
mengalami bingung puting dan 4 bayi (40%) mengalami bingung
puting. Serta diketahui 6 ibu (60%) memberikan bayinya ASI eksklusif
dan 4 ibu (40%) tidak memberikan bayinya ASI eksklusif. Dari 6 bayi
yang diberikan ASI eksklusif terdapat 5 ibu (83,3%) melaksanakan
IMD dan 1 ibu (16,7%) tidak melaksanakan IMD saat melahirkan, dan
diketahui 6 ibu (100%) memiliki pengetahuan ASI yang cukup baik.
Sementara 4 bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif, terdapat 2 ibu
(50%) melaksanakan IMD dan 2 ibu(50%) tidak melaksanakan IMD
saat melahirkan, dan diketahui 4 ibu (100%) memiliki pengetahuan
ASI yang kurang. Dampak kurangnya pengetahuan ibu terhadap
pentingnya pemberian ASI eksklusif dan pelaksanaan IMD atau
pemberian dot sejak dini mengakibakan bayi mengalami kebingungan
puting saat menetek,menolak menghisap puting payudara ibu,rewel.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu
dengan kejadian bingung puting pada bayi di RSI Sultan Hadlirin
Jepara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas,
maka peneliti merumuskan masalah bagaimanakah hubungan tingkat
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan
kejadian bingung puting pada bayi di RSI Sultan Hadlirin Jepara
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu di RSI Sultan Hadlirin
Jepara i dibelakang ibu
hilang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti tentang manfaat inisiasi
menyusu dini dan wajib mematuhi pelaksanaan inisiasi menyusu
dini pada setiap menolong persalinan. serta agar dapat
berpartisipasi aktif dalam memberikan edukasi ASI esklusif dan
inisiasi menyusu dini pada setiap ibu dimulai sejak kehamilan,
saat persalinan dan nifas sehingga dapat mencegah kejadian
bingung puting pada bayi
2. Bagi RSI Sultan Hadlirin Jepara
Memberikan masukan bagi praktisi kesehatan, khususnya
bidan sebagai inovasi dalam memberikan asuhan kebidanan
berbasis Evidence Based Practice secara komprehensif dalam
pencegahan bingung puting pada bayi.
3. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
5
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
Judul Perbedaan
No Peneliti Metode Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1. Anis Hubungan Metode Hasil observasi Jenis
Setyowat Pengetah penelitian dari 31 Penelitian
i (2018) uan Ibu korelasi responden analisis
dengan dengan didapatkan 25 korelasi
Produksi pendekatan responden dengan
ASI Kohort (80,7%) pendekatan
Selama 6 prospektif. melakukan IMD waktu cross
Bulan Populasi secara dini. sectional.
Pertama sebanyak 31 Berdasarkan 25 Variabel
responden responden yang terikatnya
ibu nifas di melakukan IMD kejadian
BPM Wilayah secara dini bingung
Kerja sebanyak 22 puting.
Puskesmas responden Uji statistik
Bendo. (71,0%) memiliki Spearman
Sampel produksi ASI Rho.
diambil yang lancar Tempat
secara total. selama 6 bulan penelitian di
6
F. Ruang Lingkup
1. Lingkup waktu
Dimulainya pengambilan data awal pada bulan Mei 2022.
Direncanakan studi penelitian akan dimulai pada bulan Oktober
2022.
2. Lingkup tempat
7
3. Lingkup materi
Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah tentang
hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian bingung
puting pada bayi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bayi
1. Pengertian
Bayi adalah suatu organisme yang sedang tumbuh, baru
mengalami proses kelahiran, dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Masa bayi
dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan
dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi (Kosim, Yunanto, Dewi, Sarosa, & Usman,
2015).
Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis
karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan,
perubahan sirkulasi darah, serta mulai berfungsinya organ-organ
tubuh, dan pada pasca neonatus bayi akan mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat (Abdoerrachman, 2016).
2. Permasalahan pada Bayi
Menurut Marmi & Raharjo (2014), bayi memerlukan
perawatan khusus karena mempunyai permasalahan yang banyak
sekali pada sistem tubuhnya disebabkan kondisi tubuh yang
belum stabil
a. Ketidakstabilan suhu tubuh
Dalam kandungan ibu, bayi berada pada suhu
lingkungan 36°C- 37°C dan segera setelah lahir bayi
dihadapkan pada suhu lingkungan yang umumnya lebih
rendah. Perbedaan suhu ini memberi pengaruh pada
kehilangan panas tubuh bayi. Hipotermia juga terjadi karena
kemampuan untuk mempertahankan panas dan kesanggupan
menambah produksi panas sangat terbatas karena
pertumbuhan otot-otot yang belum cukup memadai,
ketidakmampuan untuk menggigil, sedikitnya lemak subkutan,
8
9
3. Penanganan Bayi
Menurut Maryunani & Puspita (2013), penatalaksanaan
yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi stress fisik maupun
psikologis. Adapun penatalaksanaan bayi meliputi :
a. Dukungan respirasi
Tujuan primer dalam asuhan bayi resiko tinggi adalah
mencapai dan mempertahankan respirasi. Banyak bayi
memerlukan oksigen suplemen dan bantuan ventilasi. Bayi
dengan atau tanpa penanganan suportif ini diposisikan untuk
memaksimalkan oksigenasi karena pada bayi beresiko
mengalami defisiensi surfaktan dan periadik apneu. Dalam
kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas,
merangsang pernafasan, diposisikan miring untuk mencegah
aspirasi, posisikan tertelungkup jika mungkin karena posisi ini
menghasilkan oksigenasi yang lebih baik, terapi oksigen
diberikan berdasarkan kebutuhan dan penyakit bayi.
Pemberian oksigen 100% dapat memberikan efek edema paru
dan retinopathy of prematurity.
b. Termoregulasi
Kebutuhan yang paling krusial pada setelah
tercapainya respirasi adalah pemberian kehangatan eksternal.
Pencegahan kehilangan panas pada bayi distress sangat
dibutuhkan karena produksi panas merupakan proses
kompleks yang melibatkan sistem kardiovaskular dan
metabolik. Suhu aksilar optimal bayi dalam kisaran 36,5°C –
37,5°C (Ulfah, 2015). Menurut Walyani (2015),
menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi dapat
dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :
1) Kangaroo Mother Care atau kontak kulit dengan kulit
antara bayi dengan ibunya. Jika ibu tidak ada dapat
dilakukan oleh orang lain sebagai penggantinya.
2) Pemancar pemanas
11
B. Bingung Puting
1. Pengertian
Bingung puting (nipple confusion) adalah sesuatu keadaan
yang terjadi karena bayi mendapat susu formula dalam botol
berganti-ganti dengan menyusu pada ibu. Peristiwa ini terjadi
karena mekanisme menyusu pada puting ibu berbeda dengan
menyusu pada botol. Menyusu pada ibu memerlukan kerja otot-
otot pipi, gusi, langit-langit dan lidah. Sebaliknya jika menyusu
pada botol bayi secara pasif dapat memperoleh susu buatan
(Wulandari & Haryani, 2016).
2. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bingug puting pada bayi
Faktor yang dapat menyebabkan bingug puting pada bayi
menurut Nancy (2020), antara lain :
a. Bayi sedang sakit seperti sariawan, demam akibat imunisasi,
atau pilek, sehingga sulit bernapas ketika menyusu.
b. Aroma ibu tidak disukai karena penggunaan lotion, parfum,
atau minyak berbau menyengat.
c. Stres, stimulasi berlebihan, terlambat menyusui, atau terlalu
lama ibu terpisah dari bayi.
d. Bayi sudah terlalu terbiasa dengan botol atau kempeng.
e. Bayi tidak nyaman pada posisi menyusu
f. Pengetahuan ibu yang kurang terhadap pemberian ASI
3. Cara mengatasi bingung puting pada bayi
Berikut ini ada beberapa cara yang disarankan oleh Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2018, untuk mengatasi
bingung puting pada bayi antara lain:
a. Hentikan penggunaan botol dan kempeng
b. Pertimbangkan untuk tidak menggunakan puting buatan
13
C. Pengetahuan Ibu
1. Pengertian Pengetahuan
Manusia menjalani proses pertumbuhan dan
perkembangan yang nantinya mempengaruhi kualitas
kehidupannya. Terciptanya manusia tidak sematamata terjadi
begitu saja. Untuk memahami itu semua memerlukan proses
bertingkat dari pengetahuan, ilmu, dan filsafat. Pengetahuan
merupakan hasil tahu manusia yang hanya sekadar menjawab
pertanyaan apa (Notoatmodjo, 2014). Pengetahuan dapat dimiliki
manusia melalui pancaindra yang ia miliki. Hasil penglihatan dan
pendengaran dapat menjadi dasar seseorang berprilaku dalam
kehidupan sehari-hari. Maka semakin tinggi tingkat pengetahuan
seseorang akan tercermin pada perilaku sehari harinya.
Teori Bloom dalam Notoatmodjo (2014), mengatakan
bahwa perilaku manusia terbagi menjadi tiga macam domain,
14
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sistesis itu suatu kemampuan unuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi
atau obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria
yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ada.
3. Proses Perilaku “Tahu”
Menurut Notoatmodjo (2014), perilaku adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung
dari maupun tidak dapat diamat oleh pihak luar. Sedangkan
sebelum mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut
terjadi proses yang berurutan, yakni :
a. Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari
dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek).
b. Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh
perhatian dan tertarik pada stimulus.
c. Evaluation (menimbang-nimbang) individu atau
mempertimbangkan baik buruknya tindakan terhadap stimulus
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah
lebih baik lagi.
d. Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru.
e. Adaptation dan sikapnya terhadfap stimulus.
4. Cara Mengukur Pengetahuan
Pengukuran Pengetahuan teori Bloom dalam Notoatmodjo
(2014), mengemukakan pengukuran pengetahuan dapat diketahui
16
D. Kerangka Teori
Keterangan :
:Diteliti
:Tidak diteliti
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
ukuran yang dimilki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2016). Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel independent (bebas)
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya menentukan
variabel lain. Variabel bebas biasanya nilainya diamati, diukur untuk
diketahui pengaruh atau hubungannya dengan variabel lain
(Nursalam, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
tingkat pengetahuan ibu.
2. Variabel dependent (terikat)
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah kejadian bingung puting pada bayi.
B. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
Ha : Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian bingung
puting pada bayi di RSI Sultan Hadlirin Jepara
Ho : Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian
bingung puting pada bayi di RSI Sultan Hadlirin Jepara
18
19
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan studi korelasi (correlation
study) bertujuan untuk melihat hubungan antara gejala satu
dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel yang
lain. Untuk mengetahui korelasi antara variabel independen
pengetahuan ibu tentang tingkat pengetahuan ibu dengan variabel
dependen kejadian bingung puting pada bayi yang dilakukan
dengan mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu objek,
kemudian diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada objek
yang sama dan dilihat apakah ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen (Notoatmodjo, 2016).
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan waktu cross
sectional. Cross sectional adalah desain penelitian analitik yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dimana
variabel independen dan variabel dependen diidentifikasi pada
satu satuan waktu (Dharma, 2014). Penjelasannya yaitu dalam
sekali waktu peneliti akan mengumpulkan data tingkat
pengetahuan ibu dan kejadian bingung puting pada bayi secara
bersamaan.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan cecklist dengan
cara wawancara dan observasi. Data yang dikumpulkan meliputi :
20
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau
alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber
informasi yang dicari (Azwar, 2014). Pengumpulan data primer
dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
kuesioner dan observasi langsung terhadap subjek penelitian
yang berupa karakteristik sosiodemografi responden meliputi
umur,
pendidikan, pekerjaan. Sedangkan tingkat pengetahuan ibu
dan kejadian bingung puting pada bayi diperoleh dengan
menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak
lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek
penelitiannya. Data sekunder biasaya berwujud data
dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar,
2014). Data sekunder dari penelitian ini didapatkan dari
pendokumentasian yang telah dilakukan oleh bidang rekam
medik meliputi jumlah ibu yang bersalin di RSI Sultan Hadlirin
Jepara.
4. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya (Saryono, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien ibu
bersalin di RSI Sultan Hadlirin Jepara rata-rata perbulan sebanyak
70 orang (SIM-RSI Sultan Hadlirin Jepara, 2022).
21
dengan
menyusu pada
ibu
7. Instrumen Penelitian
nstrumen penelitian adalah alat bantu fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkp,
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2014).
Instrumen dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner karakteristik responden.
Kuesioner ini merupakan lembaran yang berisi data
demografi yang nantinya akan digunakan untuk
mengidentifikasi karakteristik responden yang meliputi nama
(inisial), usia, pendidikan, pekerjaan dan status paritas.
b. Kuesioner tingkat pengetahuan ibu
Kuesioner tingkat pengetahuan ibu tentang yang diukur
dengan skala Guttman yang terdiri dari 15 pernyataan dengan
pilihan jawaban “Benar” dan “Salah”. berikut kisi – kisi
kuesioner pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif.
Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu
Variabel Indikator No. Pernyataan
1. Pengertian 1, 6, 9
2. Tujuan 2, 11
Pengetahuan ibu 3. Manfaat 3, 8, 12, 13
4. Jenis/ Produksi ASI 4, 5, 7, 10
5. Pencegahan 14, 15
b. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisa univariat dan analisa bivariat.
1) Analisa univariat
Analisa univariat dilakukan pada tiap variabel dari
hasil penelitian untuk melihat distribusi frekuensi dengan
melihat prosentase masing–masing variabel penelitian.
Analisis univariat digunakan untuk mengetahui proporsi
dari variabel bebas (tingkat pengetahuan ibu) dan variabel
terikat (kejadian bingung puting pada bayi) berupa
distribusi frekuensi serta mean, median dan modus.
2) Analisa Bivariat
Analisis yang menghubungkan dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2014).
Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji
Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05.
Untuk melihat ada/tidaknya hubungan tingkat
pengetahuan ibu dengan kejadian bingung puting pada
bayi di RSI Sultan Hadlirin Jepara.
10. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2016), etika yang harus digunakan dalam
sebuah penelitian antara lain :
a. Informed Consent (persetujuan penelitian)
Saat pengambilan sampel terlebih dahulu peneliti
meminta ijin kepada responden atas kesediaannya menjadi
responden.
b. Anonimity (tanpa nama)
Pada lembar persetujuan maupun lembar kuesioner
tidak akan menuliskan nama responden tetapi hanya dengan
memberi simbol saja.
27
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Pembenaran informasi oleh responden dan semua data
yang terkumpul akan menjadi koleksi pribadi tidak akan
disebar luaskan kepada orang lain tanpa seijin responden
E. Jadwal Penelitian
Terlampir
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, Fadhiyah Noor. (2018). Keberhasilan Ibu Menyusui di Tiga Hari Pertama
Post-Partum Berdasarkan Paritas Ibu di RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin. Proceeding of Sari Mulia University Midwifery National
Seminars
Anne, Batterje M et al. (2021). The World Breastfeeding Trends Initiative (WBTi).
Kingdom of Saudi Arabia: 2021
Arifeen S., Robert EB., Gretchen A., Abdullah B, dkk. (2018). Exclusive
Breastfeeding Reduces Acute Respiratory Infection and Diarrhea Deaths
Among Infants in Dhaka Slums. Pediatrics, 108(4): 1-12, Oktober 2018.
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D. (2014). Maternity Nursing. Edisi 5.
Jakarta : EGC
Dinkes Prov Jawa Tengah. (2020). Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah
Tahun 2020. Semarang; Dinas Kesehatan
Guyton & Hall, (2010). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran, EGC.
Hartatik, Tri. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian
ASI Eksklusif di Kelurahan Gunungpati Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang tahun 2017. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
28
29
Haryati, Sri. (2016). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI
Eksklusif sampai 4 Bulan di Desa Kandangmas Kecamatan Dawe
Kabupaten Kudus. Skripsi. Semarang: FKM Undip.
Mochtar, Rustam. (2014). Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid
2. Jakarta: EGC.
Moehji, Sjahmien. (2017). Pemeliharaan Gizi Bayi dan Balita. Jakarta: Bhatara
Karya Aksara
Suharyono, Rulina Suradi. (2017). ASI Tinjauan dari Beberapa Aspek. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
30
Wiji, Riski. (2018). ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Jakarta : Medikal Book.
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2023
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan & ACC
1
Judul
2 Studi Pendahuluan
Konsul BAB I, II, III
3 (Penyusunan
Proposal)
Pegajuan Ujian
4.
Proposal
5 Ujian Proposal Skripsi
Pengumpulan
6
Proposal Skripsi
7 Penelitian
Analisis dan
8
Pengolahan Data
9 Konsul BAB IV, V, VI
10 Ujian Skripsi
11 Pemberkasan Skripsi
Lampiran 3
Jepara,............................2022
Peneliti
Sri Maryani
Lampiran 4
Jepara, 2022
Responden
( )
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
A. DATA DEMOGRAFI
Petunjuk : Isi dan berikan tanda centang (v) pada salah satu kolom
pilihan jawaban yang sesuai dengan Anda (jawaban pilih satu)
1. Nama Responden :
2. Usia Responden :
3. Pendidikan terakhir :
a. Tidak sekolah/Tidak tamat SD/Sederajat
b. Lulus SD/Sederajat
c. Lulus SMP/Sederajat
d. Lulus SMA/Sederajat
e. Lulus Perguruan tinggi
4. Pekerjaan Sekarang :
a. Tidak Bekerja/IRT
b. Buruh
c. Pedagang/Wiraswasta
d. Pegawai Swasta
e. PNS
f. Lain-lain (sebutkan………………………)
Petunjuk : Berikan tanda (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang
Ibu sesuai dengan pengetahuan Anda (jawaban pilih satu)
Keterangan : 1 = Salah (S)
2 = Benar (B)
Pilihan
Jawaban
No. Pernyataan
1 2
(S) (B)
1. ASI adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
payudara ibu
2. Tujuan ASI adalah memberikan kekebalan kepada
bayi agar dapat mencegah penyakit
3. Manfaat ASI pada bayi adalah bayi mendapat zat
antibodi alami serta mengandung gizi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
termasuk kecerdasan bayi
4. Pertama kali pemberian ASI colostrum diberikan
segera setelah melahirkan
5. Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar
6. ASI Ekslusif perlu dilakukan secara rutin sampai bayi
berumur 6 bulan
7. Produksi ASI ditentukan oleh aktivitas hormon
prolaktin di kelenjar otak, sehingga perlu
mengkonsumsi makanan yang memiliki kecukupan
gizi untuk produksi ASI
8. Manfaat pemberian ASI dapat meningkatkan daya
tahan tubuh bayi dan mengandung zat anti infeksi
9. Salah satu kerugian dalam pemberian Pengganti ASI
( PASI) adalah PASI mudah tercemar oleh kuman
10. Kolostrum berwarna kuning
11. ASI tidak diberikan menggunakan botol, cangkir,
maupun dot
12. Selain membentuk zat antibodi, manfaat ASI
melindungi bayi dari infeksi pencernaan
13. Manfaat ASI untuk ibu adalah menambah panjang
kembalinya kesuburan pasca melahirkan serta
membuat ibu lebih cepat langsing
14. Pemberian ASI juga dapat mencegah kanker
payudara pada ibu
15. MPASI bisa memicu alergi pada bayi, gangguan
pencernaan atau obesitas
TOTAL SKOR
Interpretasi :
1. Pengetahuan kurang, jika skor ≤ 55%
2. Pengetahuan cukup, jika skor 56% - 74%
3. Pengetahuan baik, jika skor 75% - 100%