PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)
Oleh :
Septina Indra Dewi
NIM : 122020030251
Pembimbing :
1. Anny Rosiana M, M.Kep.,Sp.Kep.J
2. Sri Karyati, M.Kep,Ns, Sp.Kep.Mat
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Hari :
Tanggal :
Nama : Septina Indra Dewi
NIM : 122020030251
Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Nama : Septina Indra Dewi
NIM : 122020030251
Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
iii
PERNYATAAN
iv
KATA PENGANTAR
v
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih sangat jauh dari sempurna dalam arti sebenarnya. Oleh karena itu,
penulis dengan terbuka mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
umumnya.
Kudus, agustus 2021
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
5. Sampel Dan Teknik Sampling ................................................ 30
6. Definisi Operasional Variabel ................................................. 32
7. Instrument Penelitian ............................................................. 32
8. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ................................... 35
9. Etika Penelitian....................................................................... 36
E. Jadwal Penelitian .......................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR BAGAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Kuisoner
Lampiran 3 Buku kerja
Lampiran 4 Lembar permohonan responden
Lampiran 5 Lembar persetujuan responden
Lampiran 6 Lembar Konsul
Lampiran 7 Surat Permohonan Pengambilan Data Awal (Studi Pendahuluan)
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional adalah salah satu bentuk
intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka
kematian bayi dan balita. Dasar utama pelayanan kesehatan, bidang
preventif merupakan prioritas utama, dengan melakukan imunisasi terhadap
seorang anak atau balita, tidak hanya memberikan perlindungan pada anak
lainnya, karena terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan
mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).
Covid-19 merupakan jenis baru dari virus corona yang hingga saat ini
belum ditemukan vaksin untuk penyembuhan Covid-19 (WHO, 2020,
www.who.int). Menurut World Healt Organization Covid-19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh jenis corona virus, corona virus adalah suatu
kelompok yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.
Beberapa jenis corona virus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas
pada manusia mulai batuk, pilek hingga yang lebih serius adalah Midle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Covid-19 baru ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada bulan
Desember tahun 2019.
Pada tanggal 11 Maret 2020 World Healt Organization (WHO)
menetapkan wabah Covid-19 yang sebelumnya hanya terjadi di Wuhan dan
Tiongkok ditingkatkan menjadi status pandemi karena penyebaran virus
tersebut sudah sampai ke negara-negara lain serta menjangkit banyak
orang. Jumlah negara yang menginformasi kasus positif saat status pandemi
ditetapkan berjumlah 114 negara dan jumlah tersebut diperkirakan akan
terus meningkat. Indonesia merupakan salah satu negara yang terjangkit
Covid-19 dengan kasus pertama terjadi pada tanggal 2 Maret 2020 hingga
data terakhir 22 April 2020 sebanyak 7.418 terkonfirmasi positif Covid-19
(WHO, 2020,).
Peningkatan jumlah kasus yang cepat perharinya di Indonesia
mengharuskan pemerintah mengambil langkah untuk pencegahan
penyebaran virus dengan social distancing atau jaga jarak sosial dimana
1
2
yang negatif akan melahirkan perasaan dan perilaku yang negatif pula.
Berpikir positif dapat diarahkan untuk pembiasaan pemecahan masalah.
Sedangkan berpikir yang negatif hanya berusaha menghindar dari
pemecahan masalah. (Kurniawan, H 2015)
Berpikir positif memiliki dampak dan pengaruh yang besar dalam
hidup. Saat seseorang mulai berpikir positif, kekuatan besar datang
menghampiri cara berpikir dengan tetap melakukan hal-hal baik dengan cara
yang baik pula. Mencapai kebahagian dalam hidup adalah impian semua
orang. Salah satu cara meraihnya adalah dengan berpikir positif.
Membiasakan untuk selalu berpikir positif dapat meningkatkan semangat
dan rasa percaya diri. Berpikir positif dapat bermanfaat tidak hanya bagi
pelajar tetapi setiap orang . Dengan berpikir positif maka akan meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani.. Berpikir positif bukanlah suatu bakat yang
dibawa sejak lahir, melainkan kemampuan yang dapat dilatih dan
ditingkatkan agar dapat berkembang secara optimal dan untuk mencapai
kebahagiaan. (Kurniawan, H 2015)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Loehr menunjukan bahwa susana
hati dan pikiran negatif memungkinkan untuk marah, merasa bersalah dan
memperbesar masalah (Akhmad Mukhlis, 2013). Pikiran-pikiran negatif yang
sering muncul dapat menyebabkan stres, cemas, maupun depresi obsesif
(Enik Nur, 2012).
Berdasarkan hasil survei pendahuluan perawat yang setelah di vaksin
pada bulan maret 2021 didapatkan 50 perawat yang telah dilakukan
vaksinasi, dari 50 peneliti melakuakan surve kepada 10 perawat yang
mendapat vaksin, didapatkan 8 selalu mematuhi protocol kesehatan , 2
tidak mematuhi protocol kesehatan. Setelah itu reponden tersebut di berikan
terapi berfikir positif, dari 10 responden yang di berikan terapi, 10 responden
akhirnya mulai mematuhi protocol kesehatan setelah dilakukan vaksinasi.
Oleh karane itu peneliti ingin meneliti Pengaruh Terapi Berfikir Positif
Terhadap Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protokol Kesehatan pasca
Dilakukan Vaksinasi Covid 19 di RSU PKU Muhammadiyah Gubug Tahun
2021
B. RUMUSAN PERMASALAHAN
5
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya Pengaruh Terapi Berfikir Positif
Terhadap Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protokol
Kesehatanpasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 di RSU PKU
Muhammadiyag Gubug Tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protocol
Kesehatanpasca Dilakukan Vaksinasi Covid sebelum dilakukan
Terapi Berfikir Positif untuk kelompok intervensi dan kelompok
kontrol
b. Untuk mengetahui Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protokol
Kesehatanpasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 setelah dilakukan
Terapi Berfikir Positif untuk kelompok intervensi dan kelompok
control.
c. Untuk Mengetahui perbedaan Kepatuhan Perawat Dalam
Mematuhi Protokol Kesehatanpasca Dilakukan Vaksinasi Covid
19 untuk kelompok intervensi Terapi Berfikir Positif dan kelompok
control.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi RSU PKU Muhammadiyah Gubug
Sebagai masukan untuk berkembangnya program rumah sakit
memperhatikan Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protokol
Kesehatanpasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 di RSU PKU
Muhammadiyag Gubug Tahun 2021
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
6
E. KEASLIAN PENELITIAN
Penelitian yang sejenis terkait dengan judul “Pengaruh Terapi Berfikir
Positif Terhadap Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protokol Kesehatan
pasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 di RSU PKU Muhammadiyag Gubug
Tahun 2021” pernah diteliti sebelumnya. Adapun penelitian serupa yang
pernah diteliti adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
Judul
Penelitian, Metode
Hasil Perbedaan
Nama, Penelitian
Tahun
Analisis kepatuhan Kualitatif terdapat hubungan Berbeda
pekerja terhada dengan antara faktor organisasi variabel bebas
penggunaan alat metode dengan kepatuhan pada penelitian
pelindung diri (apd) studi kasus penggunaan apd ini adalah
(studikasusarea dukungan
produksi di pt. X) organisasi
Vita
insanisaragih,binakur
niawan, ekawati
F. RUANG LINGKUP
1. Ruang lingkup waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2021, jenis penelitian Quasi
Experimen dengan rancangan pre-test and post-test non equivalent
Control grup.
2. Ruang lingkup tempat
Penelitian ini untuk kelompok experimen dan kontrol dilakukan di RSU
PKU Muhammadiyag Gubug Tahun 2021.
3. Ruang lingkup materi
Penelitian ini termasuk materi manajemen dengan menguji
Pengaruh Terapi Berfikir Positif Terhadap Kepatuhan Perawat Dalam
Mematuhi Protokol Kesehatanpasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 di
RSU PKU Muhammadiyag Gubug Tahun 2021.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. COVID 19
1. Definisi
(Coronavirus Disease) COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus SARS-CoV-2, pertama kali diidentifikasi di kota wuhan, di
provinsi Hubei Cina pada Desember 2019. COVID-19 telah menyebar
keberbagai negara di dunia, termasud Indonesia. COVID-19 sebelumnya
dikenal sebagai Novel Coronavirus (2019-NcoV) penyakit pernapasan
sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan nama resmi
sebagi COVID-19 pada bulan Februari (WHO,2020).
Virus SARS-CoV-2 memiliki keluarga virus yang disebut coronavirus,
yang juga termaksud virus yang meyebabkan flu biasa, dan virus yang
meyebabkan infeksi yang lebih serius seperti sindrom pernapasan akut
(SARS), yang di kenal dengan SARS-CoV pada tahun 2002, dan sindrom
pernapasan Timur Tengah (MERS), yang di sebabkan oleh MERS-CoV pada
tahun 2012. Seperti corona virus lainnya, Virus SarS-C0V-2 terutama
meyebabkan infeksi saluran dan keparahan COVID19, penyakit ini dapat
berkisar dari ringan hingga fatal. (WHO,2020).
2. Munculnya Covid-19
Menurut Word Healt Organization (WHO) virus ini meyebabkan
penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang lebih parah
seperti MERS-CoV dan SARS-CoV. Virus corona bersifat zoonosis, artinya
penyakit yang dapat di tularkan antara hewan dan manusia, Rabies, Malaria,
merupakan contoh dari penyakit zoonosis yang ada. Begitu pula dengan
MERS yang ditularkan dari untah ke manusia selama 70 tahun terakhir, para
ilmuwan telah menemukan bahwa virus corona dapat menginfeksi tikus,
anjing, kalkun, kuda, babi dan ternak lainya. Terkadang hewan-hewan ini
dapat menularkan virus corona ke manusia. Baru-baru ini, virus corona baru
muncul dan di kenal dengan COVID-19 yang memicuh wabah di Cina pada
Desember 2019, dan merebak di berbagai negara sehingga WHO
mendeklarasikannya sebagai pandemi global. mNama corona di ambil dari
8
9
5. Gejala COVID-19
Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan Menurut
penelitia terbaru yang di terbitkan dalam (WHO,2020).
a. Hidung beringus
b. Sakit kepala
c. Batuk
d. Sakit tenggorokan
e. Demam
f. Merasa tidak enak badan. Beberapa hal yang perlu di tegaskan, virus
corona dapat meyebabkan gejalah yang parah. Infeksinya dapat
berubah menjadi bronkitis dan pnemonia (disebabkan oleh COVID-19),
yang mengakibatkan gejalah seperti :
g. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pnemonia.
h. Batuk dengan lendir
i. Sesak napas
j. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk. Infeksi bisa semakin
parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya orang
dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, bayi dan lansia.
6. Cara Pencegahan COVID-19
Langkah-langkah pencegahan virus corona menurut WHO (2020) :
a. Jaga tempat kerja tetap bersih dan higienis
b. Rutin cuci tangan secara bersih
c. Terapkan etika batuk dan bersin yang benar
d. Himbau karabat yang sakit untuk beristirahat di rumah
e. Perhatikan peringatan perjalanan (travel warning) dari pemerintah
sebelum melakukan perjalanan dinas ke luar negeri
f. Jika COVID-19 telah menyebar di lingkungan sekitar, mereka yang
mengalami batuk/demam ringan harus tinggal di rumah
g. Upaya untuk melakukan teleworking (mobile/remote working).
7. Cara Penularan COVID-19
Menurut WHO, (2020) virus corona menyebar melalui:
a. Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin)
b. Menyentuh tangan wajah orang yang terinfeksi
11
B. Vaksinasi
1. Sejarah Vaksin
Menurut Mandal, penemuan vaksin merupakan penemuan yang
sangat penting dan berarti di dunia kesehatan. Selama paruh terakhir abad
ke-20, semua penyakit yang dulunya umum dijumpai di dunia berubah
menjadi langka sejak ditemukannya vaksin (Mandal, 2012)
Vaksin pertama yang dikembangkan adalah vaksin cacar oleh Edward
Jenner, dokter dari Inggris di Berkeley. Ia menemukan bahwa orang yang
minum susu dari sapi cacar relatif kebal terhadap penyakit cacar. Dia
mengambil eksudat dan sekresi dari sapi yang terkena cacar dan
dimasukkan ke dalam tubuh laki-laki berusia 8 tahun bernama James Phipps
pada 14 Mei 1796, dan dari hasil yang dilakukan efektif karena anak laki-laki
tersebut tidak mengidap penyakit cacar karena sudah di vaksinasi. Jenner
mempublikasikan penemuannya pada tahun 1798 dan vaksinasi segera
diterima (Mandal, 2012:4)
Louis Pasteur mengembangkan penemuan Jenner dengan
mengembangkan vaksin rabies (sekarang disebut antitoxin). Dan di abad ke-
19, undang-undang wajib vaksinasi disahkan. Keberhasilan mereka dalam
12
5. Mengurangi mobilitas
Bila tidak ada kepentingan yang mendesak, tetaplah untuk berada di
dalam rumah. Meski tubuh kita dalam keadaan sehat dan tidak ada gejala
penyakit, belum tentu saat pulang ke rumah dengan keadaan yang masih
sama (Anastasia, 2021). Menurut Kemenkes RI tahun 2020, dalam jurnal
(Kandari & Ohorella, 2020) menyatakan untuk sementara waktu sebaiknya
tetap di rumah dan melaksanakan ibadah di rumah
D. Kepatuhan
1. Definisi kepatuhan
Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada
perintah, aturan, dan berdisiplin (Waskito, 2012). Kepatuhan merupakan
sikap atau ketaatan untuk memenuhi anjuran petugas kesehatan tanpa
dipaksa untuk melakukan tindakan (Fandinata & Ernawati, 2020). Menurut
Purwati & Amin (2016), kepatuhan adalah memenuhi permintaan orang
lain, didefinisikan sebagai suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan
berdasarkan keinginan orang lain atau melakukan apa apa yang diminta
oleh orang lain.
2. Pengukuran kepatuhan
Menurut Alimul Hidayat (2011), skala likert adalah skala pengukuran
yang dikembangkan oleh Likert pada tahun 1932. Skala likert mempunyai
empat atau lebih butir-butir pertanyaan yang dikombinasikan sehingga
membentuk sebuah skor/nilai yang merepresentasikan sifat individu,
misalkan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Beberapa bentuk jawaban
pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam kategori skala likert adalah
sebagai berikut seperti tabel 2.1 :
Tabel 2.1 Pengukuran kepatuhan menurut skala likert
Patuh P 4 Patuh CP 2
Netral N 3 Netral N 3
18
d. Pekerjaan
Dapat dikatakan bahwa, selama bekerja responden akan
cenderung mentaati protokol kesehatan di lingkungan kerja. Setiap
lingkungan kerja/kantor telah dihimbau oleh pemerintah agar
menerapkan kebijakan selalu melakukan protokol kesehatan dalam
segala kegiatan ekonomi di lingkungan kerja yang harus ditaati oleh
seluruh pekerja/karyawannya (Riyadi & Larasaty, 2020)
E. perawat
1. Pengertian
Perawat merupakan bagian primer dari tenaga kesehatan, karena
perawat memiliki kontak langsung selama 24 jam dengan pasien untuk
melakukan pelayanan keperawatan (Purwandari, 2015).
Pengertian Perawat adalah orang yang mengasuh dan merawat
orang lain yang mengalami masalah kesehatan. Namun pada
perkembangannya, pengertian perawat semakin meluas. Pada saat ini,
pengertian perawat merujuk pada posisinya sebagai bagian dari tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional (Nisya, 2013).
Menurut Hidayat (2011) perawat dalam menjalankan perannya memiliki
fungsi antara lain:
a. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi dimana perawat dalam melakukan tugasnya
dilakukan secara sendiri dengan keputusa sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
pemberian oksigenasi, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan lain-lain.
Merupakan fungsi perawat dalam pelaksanaan tugasnya adalah
instruksi atau limpahan dari perawat lain seperti yang dilakukan
oleh perawat spesiasis kepada perawat umum, atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana.
b. Fungsi Interpenden
20
1. Tahap Preorientasi
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Tahap Orientasi
a. Salam terapeutik.
b. Validasi/evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan kesiapan klien untuk dilakukan terapi.
c. Melakukan kontrak :
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Terapis menjelaskan prosedur terapi sekaligus memperagakan.
d. Memberikan kesempatan pada klien untuk BAB/BAK (jika perlu).
3. Tahap Kerja
a. Anjurkan klien untuk duduk pada kursi yang sudah disediakan.
b. Menanyakan keluhan utama klien dan tanggapi secukupnya
c. Jelaskan, bagaimana kaitan antara pikiran-perasaan dengan
perilaku (perilaku yang ingin dihilangkan)
d. Identifikasi pikiran-pikiran negatif klien dan meminta klien
menjelaskan bagaimana respon klien terhadap perasaan-pikiran
negatif yang ada pada dirinya.
e. Bantu klien mengenali distorsi kognnitifnya. Catat pada lembar yang
tersedia.
f. Sepakati distorsi kognitif yang akan diintervensi, minta respon klien.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
berpikir positif.
2) Terapis memberikan kesimpulan dan support (telah melakukan
dengan baik).
3) Terapi memberikan pujian atas keberhasilan klien.
b. Rencana Tindak Lanjut
Menganjurkan klien untuk mengidentifikasi keluhan yang belum
disampaikan.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan selanjutnya yaitu terapi kognitif perilaku:
uji realitas.
26
G. Kerangka Teori
Covid 19
Pemberian vaksin
covid 19
Kepatuhan perawat
setelah di vaksin untuk Komponen kepatuhan :
jalankan protocol Mencuci tangan
kesehatan Menjaga jarak
Menjahui
kerumunan
pikiran yang
Pemberian terapi Membatasi mobilitas
mengarahkan
berfikir positif
seseorang untuk
melihat sesuatu secara
positif atau dari segi
positifnya yaitu
berprinsip tidak akan
tertular karena sudah
memaki APD yang
lengkaP.
Keterangan :
Di Teliti
Tidak Di Teliti
.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau suatu nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Menurut
Notoatmodjo (2012) pengertian variabel bebas,
1. Variabel bebas (Independent Variabel)
Menurut Notoatmodjo (2012) disebut juga variabel sebab atau variabel
yang mempengaruhi variabel terikat.
Variabel bebas (indenpendent) pada penelitian ini adalah Terapi
Berfikir Positif
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Menurut Notoatmodjo (2012) disebut variabel tergantung dikarenakan
variabel ini di pengaruhi oleh variabel bebas (Independent).
Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah Kepatuhan
Perawat Dalam Mematuhi Protocol Kesehatan pasca Dilakukan
Vaksinasi Covid 19 di RSU PKU Muhammadiyah Gubug Tahun 2021
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan
kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris.
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
1. Hipotesa penelitian (Ha) diterima jika p value ≤ 0,05, hal ini berarti
ada Pengaruh Terapi Berfikir Positif Terhadap Kepatuhan Perawat
Dalam Mematuhi Protocol Kesehatan pasca Dilakukan Vaksinasi
Covid 19 di RSU PKU Muhammadiyah Gubug Tahun 2021.
2. Hipotesa penelitian (Ho) diterima jika p value > 0,05, hal ini berarti
tidak ada Pengaruh Terapi Berfikir Positif Terhadap Kepatuhan
Perawat Dalam Mematuhi Protocol Kesehatan pasca Dilakukan
Vaksinasi Covid 19 di RSU PKU Muhammadiyah Gubug Tahun
2021
27
28
Keterangan:
R : Kelompok Eksperimen dan kontrol diambil secara random
O1 O3 : Kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pre test.
O2 : Perubahan Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protocol
Kesehatan pasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 yang telah
dilakukan Terapi Berfikir Positif
O4 : Perubahan Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protocol
Kesehatan pasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 yang yang
dilakukan penkes dalam pada kelompok kontrol.
X :Treatment kelompok atau sebagai kelompok eksperimen
diberi treatment Terapi Berfikir Positif Sedangkan kelompok
bawah atau kelompok kontrol diberi treatment penkes.
X1 : Terapi Berfikir Positif
X2 : penkes
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
29
Tabel 3.1
r ❑ ❑ ❑
n=¿
N ∑ XY−
❑
(∑ X )(∑ Y )❑ ❑
¿
√
❑ ❑ ❑ ❑
( n ∑ X −( ∑ X )
❑
2
❑
)(( n ∑ Y −( ∑ Y )
2
❑
))
2
❑
2
Keterangan :
X : Pertanyaan
Y : Skor Total
XY : Skor Pertanyaan kali Skor Total
N : Jumlah Responden
Uji validitas telah dilaksanakan Di RSUD RA Kartini
jepara dengan jumlah responden N=20 orang dengan
criteria sample yang sudah ditentukan, pada taraf
signifikansi 5% adalah r= 0,444.
b) Uji Reliabilitas kuisioner
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan ( NotoaDiabetes mellitusojo, 2010)
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan internal
consistency ( teknik konsistensi internal ) yaitu melakukan
uji instrument satu kali saja kemudian hasil yang diperoleh
dianalisis dengan teknik tertentu untuk menguji reliabilitas
instrument digunakan rumus koefisien reabilitas Alpha
Cronbanch , dengan rumus :
∑ S21
r 1= { K
( K −1) S 2t }{ }
Keterangan :
r1 : Koefisien reliabilitas yang dicari
K : Banyaknya item soal
∑ S21 : Jumlah varians .
b. Cara penelitian
1) Kelompok ekperimen
Peneliti melakukan pre test dulu selama 5 menit untuk
mengetahui Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protocol
Kesehatan pasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 sebelum
35
b. Analisis Data
1) Analisis Univariat
Analisa data numerik, data yang telah selesai dikumpulkan
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase
analisis data menggunakan program komputer.
2) Analisis Bivariat
Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menghitung Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protocol
Kesehatan pasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 sebelum dan
sesudah diberikan terapi berfikir positif
Dalam penelitian ini data tidak berdistribusi normal ( p < 0,05)
maka digunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test.
Kriteria uji :
a) Hipotesa penelitian (Ha) diterima jika p value ≤ 0,05, hal ini
berarti ada Pengaruh Terapi Berfikir Positif Terhadap
Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protocol Kesehatan
pasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 di RSU PKU
Muhammadiyag Gubug Tahun 2021.
b) Hipotesa penelitian (Ha) ditolak jika p value > 0,05, hal ini
berarti tidak ada Pengaruh Terapi Berfikir Positif Terhadap
Kepatuhan Perawat Dalam Mematuhi Protocol Kesehatan
pasca Dilakukan Vaksinasi Covid 19 di RSU PKU
Muhammadiyag Gubug Tahun 2021
9. Etika Penelitian
Menurut Alimul, (2011) masalah etika penelitian keperawatan
merupakan masalah yang sangat penting mengingat penelitian
keperawatan berhubungan langsung dengan manusia. Maka segi
etika penelitian harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
37
E. Jadwal Penelitian
Terlampir
20
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Yanuar. 2011. 100% bisa Selalu Berpikir Positif. Jogjakarta:DIVA Press
Cahyati, Imah. ”Konsep Berpikir Positif dalam Buku Terapi Berpikir Positif Karya
Dr. Ibrahim Elfiky dan Relevansinya dengan Pembentukan Karakter
Muslim”. Skripsi. 2017
Eljedi, A. and Dalo, S. (2014) ‘Compliance with the national palestinian infection
prevention and control protocol at governmental paediatric hospitals in
gaza governorates.’, Sultan Qaboos University medical journal. Sultan
Qaboos University, 14(3), pp. e375-81. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25097774 (Accessed: 2 May 2018)
Nur Kholidah, Enik & Asmadi Alsa. (2012). Berpikir positif untuk menurunkan
stres psikologi. Jurnal Psikologi Volume 39, No.1
Ranuh dkk. Buku Imunisasi di Indonesia. Jakarta : Satgas Imunisasi IDAI, 2011
Januari 2021 Februari 2021 Maret 2021 April 2021 Mei 2021 Juni 2021 Juli 2021 Agustus 2021
KEGIATAN I II I II
I II III V I II I V I II III IV I II I IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
PENGUSULAN JUDUL
SURVEY
PENDAHULUAN
BIMBINGAN BAB I
BIMBINGAN BAB II
BIMBINGAN BAB III
UJIAN PROPOSAL
PENGAMBILAN DATA
PENELITIAN
PENYUSUNAN HASIL
DAN PEMBAHASAN
UJIAN SKRIPSI
REVISI &
PENGUMPULAN
SKRIPSI
LAMPIRAN
KUISIONER PENELITIAN
a. Umur :
b. Jenis Kelamin :
c. Pendidikan :
d. Pekerjaan
Petunjuk Pengisian :
Bacalah masing-masing pertanyaan dengan teliti
Berikan tanda () pada jawaban sesuai dengan kepatuhan 5M yang
sudah anda lakukan (jawaban boleh lebih dari satu)
Semua pertanyaan dimohon dapat diisi dan tidak ada yang terlewatkan
Jika ada hal yang kurang jelas silahkan bertanya kepada peneliti
Keterangan :
P = Patuh (jika memilih ke 4 item yang disediakan)
CP = Cukup Patuh (jika memilih 3 dari 4 item yang disediakan)
KP = Kurang Patuh (jika memilih 2 dari 4 item yang disediakan)
TP = Tidak Patuh (jika memilih 1 dari 4 item yang disediakan)
No Pertanyaan
1. Berikut adalah cara menggunakan masker yang baik dan benar. Cara
mana sajakah yang sudah anda lakukan ?
□ Menggunakan masker dengan menutupi hidung, mulut dan
dagu
□ Tidak melepas masker selama berada di luar rumah
□ Menggunakan masker bedah sekali pakai
□ Mencuci masker kain setelah selesai digunakan
2. Ada beberapa langkah-langkah mencuci tangan yang sesuai dengan
anjuran pemerintah. Langkah mana sajakah yang sudah anda terapkan
?
□ Saat mencuci tangan gosok bagian telapak dan punggung
tangan
□ Saat mencuci tangan gosok hingga ke sela-sela jari tangan
□ Saat mencuci tangan lakukan gerakan mengunci
□ Saat mencuci tangan lakukan gerakan memutar dibagian jempol
3. Menjaga jarak sangat penting dalam situasi saat ini, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan. Hal apa saja yang telah anda lakukan untuk
menjaga jarak ?
□ Menjaga jarak 1-2 meter dengan orang lain
□ Tidak bersalaman/bersentuhan dengan orang lain
□ Membatasi interaksi dengan orang lain
□ Duduk atau mengantri ditempat yang telah disediakan
4. Upaya apa sajakah yang sudah anda lakukan untuk menghindari
kerumunan ?
Gubug , 2021
Responden