PENYAKIT PNEUMOTHORAX
Disusun oleh :
NIM : 34403515017
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jalan Pasir Gede Raya No. 19 (0263) 267206 Fax.270953 Cianjur
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYAKIT PNEUMOTORAX
2. Etiologi
Masuknya udara ke dalam rongga dapat melalui luka pada
dinding dada, atau meluasnya radang paru-paru. Pada sapi bisa terjadi
melalui diafragma, hal ini akibat tusukan benda tajam. Terdapat
beberapa jenis pneumothorax yang dikelompokan berdasarkan
penyebabnya :
a. Pneumothoraks Spontan
Terjadi tanpa penyebab yang jelas. Pneumothorax spontan primer
terjadi jika pada penderita tidak ditemukan penykait paru-paru.
Pneumothoraks ini diduga disebabkan pecahnya kantong kecil
berisi udara di dalam paru-paru yang disebut bleb atau bulla.
Pneumothorak spontan sekunder merupakan komplikasi dari
penyakit paru-paru (misalnya penyakit paru obstruktif menahun,
asma, fibrosis kistik, tuberkulosis, batuk rejan).
b. Pneumothoraks Traumatik
Terjadi akibat cedera traumatik pada dada. Traumanya bisa
bersifat menembus (luka tusuk) atau tumpul (benturan pada
kecelakaan). Pneumothoraks juga bisa merupakan komplikasi dari
tindakan medis tertentu (misalnya torakosentesis). Bila akibat
jatuh atau patah rusuk, sering akan kita temukan emfisema
subkutan, karena pleura perietalnya juga mengalami kerusakan
(robek).
c. Ketegangan Pneumothoraks
Pneumothoraks progresif menyebabkan kenaikan tekanan
intrapleural ketingkat yang menjadi positif sepanjang siklus
pernafasan dan menutup paru-paru, pergeseran mediastinum, dan
merusak vena kembali kejantung. Air terus masuk kedalam
rongga pleura tetapi tidak dapat keluar.
d. Pneumothoraks Iatiogenik
Disebabkan oleh intervensi medis, termasuk jarum trausthoracic
aspirasi, thoracentesis, penempatan kateter vena pusat, pentilasi
mekanik dan resusitasi cardiopulmonari.
4. Patofisiologi
Meningkatnya tekanan intra pleural sehingga akan menyebabkan
kemampuan dilatasi alveoli menurun dan lama-kelamaan
mengakibatkan atelektasis (layuhnya paru-paru). Apabila luka pada
dinding dada tertutup dan klien masih mampu bertahan, udara yang
berlebihan dapat diserap hingga tekanan udara di dalam rongga pleura
akan kembali normal.
Karena adanya luka terbuka atau oleh pecahnya dinding paru-paru,
kuman dapat terhisap dan berkoloni di dalam pleura hingga terjadi
inspeksi pleuritis. Jenis kuman penyebab radang yang terbanyak
adalah F nechrophorum, chorinebacterium Spp, dan streptococcus spp.
Oleh radang akan terbentuk exudat yang bersifat pnukopurulent,
purulent akan serosanguineus yang disertai pembentukan jonjot-jonjot
fibrin.
Pada luka tembus dada, bunyi aliran udara terdengar pada area luka
tembus. Yang selanjutnya disebut “sucking chest wound” (luka dada
menghisap). Jika tidak ditangani maka hipoksia mengakibatkan
kehilangan kesadaran dan koma. Selanjutnya pergeseran mediastinum
ke arah berlawanan dari area cedera dapat menyebabkan penyumbatan
aliran vena kaca superior dan inferior yang dapat mengurangi cardiac
preload dan menurunkan cardiac output. Jika ini tidak ditangani,
pneumothoraks makin berat dapat menyebabkan kematian dalam
beberapa menit. Beberapa pneumothoraks spontan disebabkan
pecahnya “blebs”, semacam struktur gelembung pada permukaan paru
yang pecah menyebabkan udara masuk ke dalam kavum pleura.
Pneumathoraks. Robekan pada percabangan trakeobronkial
menyebabkan kolaps paru dan pergeseran mediastinum ke sisi yang
tidak sakit.
pathway
hipoksi
Penyumbatan aliran
Meningkatkan a
vena kava superior dan
tekanan intra pleura inferior
Kehilangan kesadaran
Mengurangi Cardiac
Kemampuan dilatasi
koma Preload
alveoli menurun
Menurunkan cardiac
atelektasi Intoleransi aktivitas output
s
Hambatan Mobilitas
Sesak
Fisik kematian
napas
6. Komplikasi
Tension pneumathoraks dapat menyebabkan pembuluh darah
kolaps, akibatnya pengisian jantung menurun sehingga tekanan darah
menurun. Paru yang sehat juga dapat terkena dampaknya.
Pneumothoraks dapat menyebabkan hipoksia dan dispnea berat.
Kematian menjadi akhir dari pneumothoraks jika tidak ditangani
dengan cepat.
Gambaran ancaman terhadap kehidupan pada pasien ekstrim yaitu
pertimbangan tension pneumothoraks, nafas pendek, hypotensi,
tachykardy, trachea berubah.
Diagnosa banding :
a. Acute myocardial infarction
b. Emphysema
7. Prognosis
Spontaneus pneumothoraks mempengaruhi kira-kira 9.000 orang-
orang setiap tahun di Amerika yang tidak mempunyai sejarah dari
penyakit paru. Tipe dari pneumothoraks ini adalah paling umum pada
pria-pria yang berumur antara 20 dan 40 tahun, terutama pada pria-pria
yang tinggi dan kurus. Merokok lebih ditunjukan meningkatkan resiko
dari pneumothoraks.
Hasil dari pneumothoraks tergantung pada luasnya dan tipe dari
pneumothoraks spontaneus. Pneumothoraks akan umumnya hilang
dengan sendirinya tanpa perawatan. Bahkan ketika kecil jauh lebih
serius dan membawa angka kematian sebesar 15%. Secondary
pneumothoraks memerlukan perawatan darurat dan segera mempunyai
satu pneumothoraks meningkatkan resiko terulang kembali. Angka
kekambuhannya adalah kira-kira 40%. Kebanyakan kekambuhan
terjadi dalam waktu 1,5 sampai 2 tahun.
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan fisik dengan bantuan sketoskop menunjukkan adanya
penurunan suara
b. Gas darah arteri untuk mengkaji PaO2 dan PaCO2
c. Pemeriksaan EKG
d. Sinar X dada, menyatakan akumulasi udara / cairan pada area
pleural, dapat menunjukan penyimpangan struktur mediastinal
(jantung)
e. Torasentensis ; menyatakan darah / cairan serosanguinosa
f. Pemeriksaan darah vena untuk pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit. Hb : mungkin menurun, menunjukkan kehilangan darah
g. Pengkajian tingkat kesadaran dengan menggunakan pendekatan
AVPU
h. Pulse Oximeter : pertahankan saturasi > 92 %
9. Penatalaksanaan Medis
a. Chest wound/sucking chest wound
Luka tembus perlu segera ditutup dengan pembalut darurat atau
balutan tekan dibuat kedap udara dengan petroleum jelly atau
plastik bersih. Pembalut plastik yang steril merupan alat yang baik,
namun plastik pembalut kotak rokok (selofan) dapat juga
digunakan. Pita selofan dibentuk segitiga salah satu ujungnya
dibiarkan tebuka untuk memungkinkan udara yang terhisap dapat
dikeluarkan. Hal ini untuk mencegah terjadinya tension
pneumothoraks. Celah kecil dibiarkan terbuka sebagai katup agar
udara dapat keluar dan paru-paru akan mengembang.
b. Blast injury or tention
Jika udara masuk kerongga pleura disebabkan oleh robekan
jaringan paru, perlu penanganan segera. Sebuah tusukan jarum
halus dapat dilakukan untuk mengurangi tekanan agar paru dapat
mengembang kembali.
c. Penatalaksanaan WSD ( Water Sealed Drainage )
d. Perawatan Per-hospital
Beberapa paramedis mampu melakukan needle thoracosentesis
untuk mengurangi tekanan intrapleura. Jika dikehendaki intubasi
dapat segera dilakukan jika keadaan pasien makin memburuk.
Perwatan medis lebih lanjut dan evaluasi sangat dianjurkan segera
dilakukan. Termasuk dukungan ventilasi mekanik.
e. Pendekatan melalui torakotomi anterior, torakomi poskerolateral
dan skernotomi mediana, selanjutnya dilakukan diseksi bleb,
bulektonomi, subtotal pleurektomi. Parietalis dan Aberasi pleura
melalui Video Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS).
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas pasien
a) Nama
b) Umur
c) jenis kelamin
d) agama
e) status perkawinan
f) pendidikan
g) pekerjaan
h) tanggal masuk
i) no register
j) diagnosa medic
2) Identitas penanggung jawab
a) Nama
b) Umur
c) Jenis kelamin
d) Pekerjaan
e) Pendidikan
f) Hubungan dengan pasien
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit saat ini
Keluhan sesak napas sering kali datang mendadak dan semakin
lama semakin berat. Nyeri dada dirasakan pada sisi yang sakit,
rasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerakan
pernapasan. Melakukan pengkajian apakah ada riwat trauma
yang mengenai rongga dada seperti peluru yang menembus
dada dan paru, ledakan yang menyebabkan tekanan pada paru
meningkat, kecelakaan lalu lintas biasanya menyebabkan
trauma tumpul di dada atau tusukan benda tajam langsung
menembus pleura.
2) Riwayat penyakit dahulu
Perlu ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit
seperti TB Paru dimana sering terjadi pada pneumothorax
spontan
3) Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan adakah anggota keluarga yang menderita
penyakit yang mungkin menyebabkan pneumothorax seperti
kanker paru, asma, TB paru dan lain-lain.
Fremtus menurun