1. Pengertian
ALO (Acute Lung Odema) adalah terjadinya penumpukan cairan
secara masif dirongga alveoli yang menyebabkan pasien berada dalam
kedaruratan respirasi dan ancaman gagal nafas. (Arif Muttaqin,2009 )
Edema paru adalah timbunan cairan abnormal dalam paru, baik rongga
interstitial maupun dalam alveoli. Edema paru merupakan tanda adanya
kongesti paru tindak lanjut, dimana cairan mengalami kebocoran melalui
dinding kapiler, merembes keluar menimbulkan dispneu sangat berat.
(Smeltzer,C.Suzanne.2010)
Edema paru merupakan kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan
di paru-paru. cairan ini terkumpul dalam kantung-kantung udara di paru-paru
banyak, sehingga sulit untuk bernapas
2. Etiologi
Menurut Arif Muttaqin.2009. Edema paru disebapkan karena 2 hal yaitu :
a. Peningkatan tekanan hidrostatik
b. Peningkatan permeabilitas kapiler paru
Secara garis besar Edema Paru dibagi menajdi 2 garis besar yaitu :
a. Kardiogenik yaitu edema paru yang disebabkan karena gangguan pada
jantung atau sistem kardiovaskuler seperti penyakit jantung aterosklerotik,
hipertensi, kelainan katup, decompensasi cordis:
- Peningkatan tekanan vena paru tanpa adanya gangguan fungsi
ventrikel kiri (stenosis mitral)
- Peningkatan tekanan vena paru sekunder oleh karena gangguan fungsi
ventrikel kiri
- Peningkatan kapiler paru sekunder oleh karena peningkatan tekanan
arteri pulmonalis
- Post cardioversion
- Eclampsia
b. Non Koardiogenik
Yaitu edema paru yang bukan disebabkan karena keainan pada jantung
tetapi paru itu sendiri. Pada non-kardiogenik, alo dapat disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain:
- Pneumonia
- Infeksi pada paru
- Lung injury, seperti emboli paru, smoke inhalation dan
infark paru.
- Paparan toxic
- Reaksi alergi
- Acute respiratory distress syndrome (ards)
- Neurogenik
3. Patofisiologi
ALO (Acute Lung Odema) kardiogenik dicetuskan oleh peningkatan
tekanan atau volume yang mendadak tinggi di atrium kiri, vena pulmonalis
dan diteruskan (peningkatan tekanannya) ke kapiler dengan tekanan melebihi
25 mmhg. Mekanisme fisiologis tersebut gagal mempertahankan
keseimbangan sehingga cairan akan membanjiri alveoli dan terjadi oedema
paru. Jumlah cairan yang menumpuk di alveoli ini sebanding dengan beratnya
oedema paru. Penyakit jantung yang potensial mengalami alo adalah semua
keadaan yang menyebabkan peningkatan tekanan atrium kiri >25 mmhg.
Sedangkan ALO (Acute Lung Odema) non-kardiogenik timbul
terutama disebabkan oleh kerusakan dinding kapiler paru yang dapat
mengganggu permeabilitas endotel kapiler paru sehingga menyebabkan
masuknya cairan dan protein ke alveoli. Proses tersebut akan mengakibatkan
terjadinya pengeluaran sekret encer berbuih dan berwarna pink froty. Adanya
sekret ini akan mengakibatkan gangguan pada alveolus dalam menjalankan
fungsinya.
c. Stadium 3
Pada stadium ini terjadi oedema alveolar. Pertukaran gas mengalami
gangguan secara berarti, terjadi hipoksemia dan hipokapnia. Penderita
tampak mengalami sesak napas yang berat disertai batuk berbuih
kemerahan (pink froty). Kapasitas vital dan volume paru yang lain turun
dengan nyata.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. EKG : untuk melihat apakah terdapat sinus takikardi dengan hipertropi
atrium kiri atau fibrilasi atrium, tergantung penyebap gagal jantung,
gambaran infark, hipertrofi ventrikel kiri atau aritmia.
b. Laboratorium
- Analisa Gas Darah : pO2 rendah, pCO2 mula-mula rendah
kemudian hiperkapnea
- Enzim jantung : meningkat jika penyebap gagal jantung
adalah infark miokard
- Darah rutin, ureum, kreatinin, elektrolit, urinalis, Enzim
jantung (CK-MB, Troponin T), angiografi coroner
c. Foto thorak:
Gambaran radiologisnya berupa:
1. Pelebaran atau penebalan hilus (dilatasi vaskuler di hilus)
2. Corakan paru meningkat ( > 1/3 lateral)
3. Kranialisasi vaskuler
4. Hilus suram (batas tidak jelas)
d. Echokardiography : gambaran penyebap gagal jantung : kelainan katup,
hipertopi ventrikel (hipertensi), segemental wall motion abnormally (PJK)
umumnya ditemukan dilatasi ventrikel kiri/atrium kiri
6. Pathway
PATHWAY
Isufisiensi
limfatik Unkwnown
ARSD
Ketidakseimbangan
Staling Force
Cairan berpindah
ke interstitial
Kelebihan
Gangguan
pertukaran gas O2 jaringan↓ volume
Kurang Area invasi cairan
pengetahuan
M.O
ansietas Resiko
Pengambilan tinggi
Gangguan Kelelahan
O2 ↑ infeksi
perfusi
jaringan
Wilkinson. Judith. 2013. Buku Saku Diagnosa Keperawatan adisi 9. Jakarta: EGC