SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana keperawatan
Oleh:
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 21292014025
Tanda Tangan :
Tanggal :
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
iv
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan
antara pengetahuan tentang demam berdarah dengue dengan perilaku 4M
Plus dan berjalannya jumantik di Desa Ciinjuk Wilayah Kerja Puskesmas
Cadasari Kabupaten Pandeglang tahun 2022”. Penulisan Skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana keperawatan.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangat
sulit bagi saya menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. AB. Ruayanto, S.E, selaku Ketua Yayasan Faathir Husada, atas dukungannya.
2. Antonius Rino Vanchapo, S.Kep. M.Kes., selaku ketua STIKes Faathir Husada
yang telah memfasilitasi, sekaligus sebagai penguji pada sidang skripsi ini yang
telah memberikan masukan yang kritis.
3. Ns. Abdul Karim, M.Kep., selaku selaku Pembimbing I skripsi yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya selama
penyusunan skripsi.
4. Ns. Widy Darmayanti, S.Kep., selaku selaku Pembimbing II skripsi yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya selama
penyusunan skripsi.
5. Ns. Mizwar Taufiq, M.Kep., selaku Ketua Program Studi yang telah
memfasilitasi keberlangsungan skripsi ini.
6. Dr. H. R. Daeng Suganjar, selaku kepala Puskesmas Cadasari, Pandeglang
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan pengambilan data
di wilayah tersebut.
7. Seluruh pengajar dan staff di STIKes Faathir Husada
8. Kedua orang tua saya, saudara-saudara dan keluarga besar yang senantiasa
memberikan dukungannya baik moril maupun materil
9. Teman-teman seangkatan di STIKes Faathir Husada
10. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik STIKes Faathir Husada, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Lia Agustina Lumban Batu
NIM : 21292014025
Program Studi : S1 Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
Dibuat di : Tanggerang
Pada Tanggal : ...........................
Yang Menyatakan
vii
ABSTRAK
Latar Belakang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan morbiditas dan kematian.
Data laporan tahunan Puskesmas Cadasari menunjukkan bahwa dalam tiga tahun
terakhir kasus DBD mengalami peningkatan, tahun 2019 (27 kasus), tahun 2020
(32 kasus) dan tahun 2021 (38 kasus). Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Cadasari
yang dilaporkan paling tinggi kasus DBD setiap tahunnya adalah Desa Ciinjuk.
Dari desa tersebut tercatat sebanyak 11 kasus DBD sepanjang tahun 2021. Tujuan:
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang demam
berdarah dengue dengan perilaku 4M Plus dan berjalannya jumantik di Desa
Ciinjuk Wilayah Kerja Puskesmas Cadasari Kabupaten Pandeglang tahun 2022.
Metode penelitian: Desain penelitian menggunakan cross sectional. Sampel
sebanyak 93 responden menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan univariat dan
bivariat. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan 61,3% responden
memiliki perilaku kurang terhadap pelaksanaan 4M Plus dan berjalannya jumantik
dan 57% responden memiliki pengetahuan kurang tentang penyakit DBD. Ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang demam berdarah dengue
(p=0,031) dengan perilaku 4M Plus dan berjalannya jumantik di Desa Ciinjuk
Wilayah Kerja Puskesmas Cadasari Kabupaten Pandeglang tahun 2022.
Kesimpulan: Perilaku pelaksanaan 4M Plus dapat dipengaruhi oleh pengetahuan
masyarakat tentang DBD. Diharapkan kepada masyarakat Desa Ciijuk agar dapat
mengakses informasi yang tepat tentang penyakit DBD baik dari ragam media,
keluarga, teman dan petugas kesehatan serta mau mengikuti kegiatan penyuluhan
atau edukasi yang diadakan petugas kesehatan terkait dengan penyakit DBD.
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 38
3.1. Kerangka Konsep...................................................................... 38
3.2. Hipotesis Penelitian .................................................................. 38
3.3. Desain Penelitian ...................................................................... 39
3.4. Definisi Operasional ................................................................. 40
3.5. Populasi dan Sampel ................................................................. 40
3.6. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 42
3.7. Instrumen Penelitian ................................................................. 43
3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 43
3.9. Prosedur Penelitian ................................................................... 46
3.10. Analisis Data ............................................................................ 49
3.11. Etika Penelitian ......................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 53
4.1. Hasil Penelitian ......................................................................... 53
4.2. Pembahasan .............................................................................. 56
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 62
5.1. Kesimpulan............................................................................... 62
5.2. Saran ........................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat utama di seluruh daerah tropis dan sub-tropis di dunia. Penyakit DBD
merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan
oleh nyamuk Aedes aegypti, dengan peningkatan 30 kali lipat dalam insiden global
miliar atau 40% populasi di dunia berisiko terhadap penyakit DBD terutama yang
tinggal di daerah perkotaan di negara tropis dan subtropis. Diperkirakan ada 390
juta infeksi dengue yang terjadi di seluruh dunia setiap tahun. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2019 mencapai 2.204.516 kasus dan
jumlah ini meningkat mendekati dua kali lipat dari tahun 2018 sebesar 1.451.083
kasus. Negara Brazil merupakan negara dengan jumlah kasus DBD terbesar yaitu
447.446 kasus selanjutnya disusul oleh Vietnam sebesar 129.435 kasus (WHO,
2020).
2021, bahwa kasus BDB tahun 2021 menunjukkan menurun jika dibandingkan pada
tahun 2020. Pada 2020, total kasus mencapai 108.303, sementara tahun 2021
tercatat 37.646 kasus. Angka kematian akibat DBD pada 2021 juga turun
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 361 kematian hingga tahun 2021, sedangkan
tahun 2020 mencapai 747 kasus kematian. Rata-rata usia yang paling banyak
1
2
terinfeksi pada rentang usia 5-14 tahun 30,4%, 15-44 tahun 31,5%, di atas 44 tahun
24,7%, 1-4 tahun 10,6%, dan bayi di bawah satu tahun 2,6%. Berdasarkan
wilayah, Bali menjadi provinsi dengan angka kesakitan DBD tertinggi di Indonesia
sebesar 273,1 per 100.000 penduduk diikuti oleh NTT sebesar 107,7 per 100.000
tahun terakhir kasus DBD mengalami fluktuatif, tahun 2019 terdapat 1.598 kasus
DBD (IR 34,94 dan CFR 2,34%), tahun 2020 terdapat 1.629 kasus (IR 42,33 dan
CFR 1,64%) dan tahun 2021 terdapat 1.602 kasus (IR 39,62 dan CFR 1,89%)
Banten dengan angka yang cukup tinggi, pada tahun 2021 dilaporkan jumlah kasus
DBD sebesar 315 kasus, dengan jumlah kematian 8 orang (IR 91,9 % dan CFR
jumantik dan 1.047 kader jumantik pelabuhan (KJP), namun upaya tersebut masih
belum maksimal mengingat angka kejadian DBD di seluruh Indonesia sampai saat
nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian vektor DBD dapat dilakukan dengan berbagai
cara salah satunya adalah fogging. Fogging untuk membunuh nyamuk umumnya
menggunakan racun insektisida jenis piretrin dan permetrin sintetis. Kabut fogging
3
dibentuk dengan mengubah campuran insektisida dan air menjadi asap melalui
mesin. Takaran insektisida yang terdapat dalam asap fogging sangat kecil, tetapi
cukup untuk membunuh nyamuk. Dalam jumlah kecil, asap yang terhirup tidak
menimbulkan efek samping pada manusia. Akan tetapi, jika terhirup dalam jumlah
besar, asap fogging bisa mengganggu kesehatan manusia seperti mata perih dan
berair, batuk-batuk, sulit bernapas, sakit kepala, iritasi kulit dan lemas (Wahyuddin
et al., 2021).
mengubur atau mendaur ulang, menutup dan memantau jentik secara berkala. Plus
yang dimaksud adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti memelihara ikan
hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami, secara sengaja
maupun tidak disengaja. Salah satu tujuan dari pengetahuan, yaitu mengubah
persepsi seseorang dari yang tidak mengetahui menjadi mengetahui, dari yang tidak
bisa menjadi bisa, jadi pengetahuan dapat merubah perilaku seseorang. Perilaku
adalah prediposisi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan tertentu,
sehingga perilaku individu mempunyai pengaruh pada lingkungan sekitar baik atau
jentik Aedes aegypti. Hal ini diperkuat oleh penelitian Fitriyah et al. (2021) di Kota
pengetahuan rendah tentang DBD beresiko 6,3 kali untuk memiliki perilaku buruk
Pandeglang dengan laporan angka kejadian DBD yang cukup tinggi. Wilayah
Puskesmas Cadasari terdiri dari 11 Desa binaan. Berdasarkan data laporan tahunan
bahwa dalam tiga tahun terakhir kasus DBD di Wilayah Puskesmas Cadasari
sebanyak 32 kasus dan tahun 2021 sebanyak 38 kasus. Desa yang di laporkan paling
banyak kasus DBD setiap tahunnya adalah Desa Ciinjuk. Dari desa tersebut tercatat
sebagai upaya pencegahan dan pengendalian vektor nyamuk penyebab DBD. Saat
penyebab DBD, 2 orang KK lainnya mengatakan tidak tahu maksud dari 4M plus
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah ada hubungan antara pengetahuan
dengan perilaku 4M Plus dan berjalannya jumantik di Desa Ciinjuk Wilayah Kerja
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
2. Bagi Masyarakat
penyebab DBD.
3. Bagi Institusi
selanjutnya baik secara teoritis maupun secara metodologis, salah satunya yaitu
sebelumnya, tetapi sejauh penelusuran yang telah dilakukan peneliti belum ada
penelitian yang sama persis dengan penelitian yang peneliti lakukan. Keaslian
karekteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian, meskipun berbeda dalam hal
kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel penelitian atau metode analisis yang
yang relevan terkait dengan tema penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu
sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue
dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak
2 sampai dengan 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu
hati, disertai tanda perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan (petechiae), lebam
DBD adalah suatu penyakit dengan ditandai demam yang akut dan serangan
yang mendadak, demam biasanya antara 3-5 hari disertai sakit kepala yang berat,
biasanya timbul, dan perdarahan kecil seperti mimisan, perdarahan pada gusi terjadi
2.1.2. Etiologi
nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti). Virus dengue dibawa oleh
nyamuk Aedes Aegypti masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut.
Pada saat nyamuk Aedes Aegypti menggigit kulit manusia maka virus dengue akan
masuk ke dalam tubuh, setelah masa inkubasi sekitar 3-15 hari penderita bisa
10
11
Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia lewat gigitan nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus. Virus merupakan mikroorganisme yang hanya dapat
hidup didalam sel hidup. Virus dengue masuk kedalam tubuh kemudian mencapai
sel target yaitu makrofag. Sebelum mencapai sel target maka respon immune non-
permeabilitas kapiler celah endotel melebar lagi. Akibat kejadian ini maka terjadi
Persaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan penjamu, bila daya tahan
rendah maka perjalanan penyakit menjadi makin berat dan bahkan dapat
menimbulkan kematian. Organ sasaran dari virus adalah organ hepar, nodus
menunjukkan bahwa sel-sel monosit dan makrofag mempunyai peranan besar pada
infeksi ini. Dalam peredaran darah, virus tersebut akan difagosit oleh sel monosit
Virus DEN mampu bertahan hidup dan mengadakan multifikasi di dalam sel
masuk ke dalam sel dengan bantuan organel-organel sel, genom virus membentuk
virus. Setelah komponen struktural dirakit, virus dilepaskan dari dalam sel. Proses
perkembangan virus DEN terjadi di sitoplasma sel (Soegijanto, 2018). Infeksi oleh
salah satu serotipe ini tidak menimbulkan imunitas dengan protektif silang (cross
protective) sehingga seseorang yang tinggal didaerah endemik dapat terinfeksi oleh
dalam rongga pleura dan rongga peritoneal yang terjadi singkat (24-48 jam),
Pathways
Infeksi Virus Dengue
Virtemia
Mual-muntah
Hipovolemia
Kerusakan endotel
Resiko syok
Efusi Pleura dan ascites Pembulu darah
hipovolemia
Resiko terjadi
Trombosit menurun
perdarahan
Trombositopenia
Perdarahan
Perubahan perfusi
jaringan
Syok hipovolemik
Kematian
2.1.4. Epidemiologi
disebabkan oleh adanya pengaruh faktor penjamu (host), penyebab (agent) dan
sektor lingkungan akan mempengaruhi host, sehingga akan timbul penyakit secara
Host
Vektor
Agent Environment
1. Agent
Agent penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue adalah virus dengue yang
aegypti dan juga nyamuk Aedes albopictus yang merupakan vektor infeksi
DBD.
2. Host (Penjamu)
Penjamu adalah manusia atau organisme yang rentan oleh pengaruh agent.
Dalam penelitian ini yang diteliti dari faktor penjamu adalah karakteristik
3. Environment (Lingkungan)
Lingkungan adalah kondisi atau faktor berpengaruh yang bukan bagian dari
Menurut Oka (2016), masa inkubasi dengue antara 3-15 hari, rata-rata 5-8
1. Demam akut yang tetap tinggi (2-7 hari) disertai gejala tidak spesifik seperti
anoreksia, amlaise.
16
2. Manifestasi perdarahan: Uji turniquet positif atau ruple leed positif, perdarahan
6. Pada foto rontgen : pulmonary vaskuler cengestion dan plural effusion pada
paru kanan.
2.1.6. Klasifikasi
sebagai berikut:
1. Derajat I: Demam yang disertai gejala klinis tidak khas, satu-satunya gejala
2. Derajat II: Gejala yang timbul pada DBD derajat I ditambah perdarahan
spontan biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan atau bentuk perdarahan
lainnya.
3. Derajat III: kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut nadi yang cepat
dan lemah. Menyempitnya tekanan nadi 20mmHg atau kurang atau hipotensi,
ditandai dengan kulit dingin dan lembab serta pasien menjadi gelisah.
4. Derajat IV: Syok berat dengan tidak terabanya denyut nadi maupun tekanan
sebagai berikut:
1. Darah
a. Pada DBD terdapat Leukopenia pada hari kedua atau hari ketiga.
2. Urine
2.1.8. Penatalaksanaan
1. Medik
kompres.
3) Jika kejang maka dapat diberi luminal (antionvulsan) untuk anak < 1
tahun dosis 50 mg lm dan untuk anak > 1 tahun 75 mm lm. Jika 15 menit
kejang belum teratasi, beri lagi luminal dengan dosis 3 mg/kb BB (anak
2) Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander (20-
30 ml/kg BB).
2. Keperawatan
tiap 3 jam, periksa Hb, Ht, Trombosit tiap 4 jam beri minum 1 ½ liter –
Ht, trombosit, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat,
5) Pada pasien DBD derajat III: infus guyur, posisi semi fowler, beri O2
b. Risiko perdarahan
Penularan virus dengue dapat terjadi apabila ada sumber penular (orang
sakit), ada vektor dan ada orang sehat. Seseorang yang terinfeksi virus dengue di
dalam darahnya mengandung virus. Bila digigit nyamuk vektor DBD, virus terhisap
tersebar keseluruh jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya (8-
Penderita DBD bila digigit nyamuk Aedes aegypti, maka virus yang ada di
dalam darahnya akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk, kemudian virus
akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk
pada kelenjar liurnya. Kira-kira satu minggu setelah mengisap darah penderita,
nyamuk tersebut siap untuk menularkan penyakit kepada orang lain. Virus dengue
tetap berada pada tubuh nyamuk dan merupakan penular (infektif) sepanjang
hidupnya. Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit dan belum
mengisap darah nyamuk mengeluarkan kelenjar liur melalui probosis, agar darah
yang diisap tidak membeku. Kemudian bersama air liur ini virus dengue
2.1.10. Komplikasi
Pada umumnya infeksi primer dapat sembuh sendiri dan tidak berbahaya.
Komplikasi pada bayi dan anak usia muda biasanya berupa kehilangan cairan dan
20
elektrolit, hiperpireksia, dan kejang demam. Pada usia 1 – 4 tahun wajib diwaspadai
memberikan jalan menuju DSS (Dengue Shock Syndome) dengan tanda kegagalan
1. Pengendalian DBD
No. 581 tahun 1992, bahwa kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
dalam bentuk PSN dengan pesan inti 4M plus. Keberhasilan kegiatan PSN
antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ lebih
atau sama dengan 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau
a. Secara Kimiawi
b. Secara biologi
yang digunakan yaitu ikan pemakan larva seperti ikan guppy, cupang,
2. Pencegahan DBD
masa penularan (yaitu selama dan sesudah musim hujan) dan pada saat terjadi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara vektor
nyamuk antara lain ketinggian tempat, curah hujan, temperatur, dan lingkungan
1. Lingkungan fisik
a. Ketinggian tempat
dengan ketinggian diatas 1000 meter dari permukaan laut tidak ditemukan
b. Curah hujan
c. Temperatur
adalah 250C - 270C. Pertumbuhan akan terhenti sama sekali bila suhu
2. Lingkungan bilogi
menggigit (feeding habit), kebiasaan istirahat (resting habit), dan jarak terbang
(flight range). Aedes aegypti sering bertelur pada wadah buatan yang terdapat di
dalam atau di dekat rumah, misalnya wadah penyimpan air, bak mandi, vas bunga,
tong air, ban bekas, botol bekas, pipa air atau tang air. Meskipun lebih jarang
dijumpai, habitat alami larva nyamuk dapat ditemukan di daerah urban, misalnya
lubang pohon, pelepah daun pisang, atau tanaman lainnya dan tempurung kelapa.
meskipun nyamuk ini juga menghisap darah hewan mamalia berdarah panas
lainnya. Nyamuk ini aktif mencari makan pagi hari beberapa jam sesudah matahari
terbit, dan sore hari beberapa jam sebelum matari terbenam (Siswanto & Usnawati,
2019).
Lebih dari 90% nyamuk Aedes aegypti beristirahat di tempat-tempat yang tidak
terkena sinar, yaitu tempat-tempat di dalam rumah yang gelap dan tersembunyi,
24
ruang yang lembab, kamar tidur, kloset, kamar mandi, dan dapur. Jarak terbang
nyamuk dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemampuan mengisap darah
tempat berteluar nyamuk. Pada umumnya jarak terbang adalah 30-50 meter dari
tempat berkembang biaknya, namun bisa mencapai 400 meter, terutama pada waktu
survei yang dipilih secara acak yang meliputi : Survei nyamuk, survei jentik dan
Survei ini dilakukan dengan mengambil satu jentik disetiap tempat genangan
air yang ditemukan ada jentiknya untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut jenis
jentiknya.
2. Metode visual
Survei ini dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya jentik di setiap tempat
penyakit demam berdarah dengue, survei jentik yang biasa digunakan adalah
cara visual. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kepadatan jentik yaitu :
Jumlah container dengan jentik dalam 100 rumah. Angka bebas jentik dan
wilayah. Tidak ada teori yang pasti berapa angka bebas jentik dan house
nyamuk Aedes aegypti dalam situasi densitas sangat rendah, yang mana dengan
metode single larva tidak dapat menemukan adanya container positif. Ovitrap
berupa bejana (kaleng, palstik atau potongan bambu) yang dinding bagian
dalamnya dicat hitam dan diberi air secukupnya. Kedalam bejana tersebut
dimasukan padel yaitu berupa potongan bambu atau kain yang tenunannya
ditempatkan di dalam dan diluar rumah, ditempat yang gelap dan lembab.
cara :
Klasifikasi nyamuk penyebab DBD Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Diptera
Famili : Culicidae
Subfamili : Culicinae
Genus : Aedes
kecoklatan. Ukuran tubuh nyamuk Aedes aegypti betina antara 3-4 cm. Tubuh dan
(dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan
Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas
nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, bergantung pada kondisi lingkungan
Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan nyata dalam hal ukuran.
Biasanya, nyamuk jantan memiliki tubuh lebih kecil daripada betina, dan terdapat
Pada dasarnya, siklus hidup nyamuk berawal dengan peletakan telur oleh
nyamuk betina. Nyamuk Aedes sp. meletakkan telur-telur mereka satu persatu.
Mereka meletakkannya pada permukaan yang lembap seperti batu, tanah, tumbuhan
atau hanya di atas permukaan air pada lubang-lubang dinding pohon atau wadah.
menetas dan dapat bertahan hidup dalam keadaan kering selama jangka waktu yang
lama sampai hujan, banjir atau air pasang menutupi mereka. Biasanaya ditemukan
pada genangan air sementara atau pada habitat-habitat dimana tingkat genangan air
berfluktuasi dan menghasilkan kondisi yang cocok untuk peletakan telur. Dari telur
muncul fase kehidupan air yang masih belum matang disebut larva (Sinaga, 2019).
Larva tumbuh melalui empat tahapan, yang diantara tahapan tersebut mereka
mengganti kulit kuku bagian luar agar dapat bertambah ukuran. Mereka makan dari
bahan-bahan mikroskopik di dalam atau di atas air. Larva perlu menghirup udara
untuk bertahan hidup dan mereka melakukannya melalui celah pada ujung belakang
permukaan air. Larva Aedes sp. mempunyai ciri khas siphon yang pendek dan
gendut. Selama kondisi musim panas larva Aedes sp. dapat berkembang hanya
28
memakan waktu 4-5 hari. Kemudian bertambah ukuran hingga mencapai tahap
akhir yang tidak membutuhkan asupan makanan yaitu pupa (Achmadi, 2017).
Pupa nyamuk bergerak sangat aktif, dapat berenang dengan mudah saat
matang yang akan berubah menjadi nyamuk dewasa. Pupa juga bernapas melalui
tabung-tabung pada ujung kepala. Tahap pupa umumnya berlangsung hanya 2-3
hari tergantung pada suhu. Didalam kulit pupa nyamuk dewasa membentuk diri
sebagai betina atau jantan, dan tahap nyamuk dewasa muncul dari pecahan di
Lama hidup nyamuk dewasa Aedes aegypti berkisar antara 3-4 minggu. Di
Dalam penanganan kasus DBD, peran serta masyarakat untuk menekan kasus
(PSN) dengan cara 4M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang
tahun khususnya pada musim penghujan (Mubarak et al., 2020). Program PSN 4M
penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum,
penampung air lemari es dan lain-lain. Hal ini karena dengan pertimbangan nyamuk
telur, jentik, dan kepompong selama 8-12 hari, sehingga sebelum 8 hari harus sudah
penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Namun apabila
tetap ditemukan jentik, maka air harus dikuras dan dapat diisi kembali ditutup rapat.
Tempat penampungan air yang tertutup dapat mencegah nyamuk untuk bersarang
terbuka. Sistem penyediaan air dimasyarakat baik yang melalui perpipaan maupun
sumber lain seperti sungai, sumur gali, sumur pompa, masih memerlukan tempat
penampungan air baik besar maupun kecil berupa ember, drum, maupun bak
permanen. Tempat penampungan air ini juga merupakan media yang cukup di sukai
oleh nyamuk Aaedes Aegypti untuk berkembang biak. Dengan cara menutup berarti
kita tidak menyediakan tempat hidup bagi perkembangan nyamuk aedes aegypti.
kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat
nyamuk selain di tempat penampungan air juga pada kontainer (barang bekas) yang
memungkinkan air hujan tergenang yang tidak beralaskan tanah, seperti kaleng
bekas, ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik, dan lain-lain yang dibuang di
sembarang tempat.
30
masing-masing.
pencegahan seperti:
dibersihkan
menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. Setiap rumah juga dihimbau
2.4. Jumantik
2.4.1. Pengertian
aegypti dan Aedes albopictus. Kader jumantik adalah kelompok kerja yang direkrut
tinggalnya.
1. Membuat rencana atau jadwal kunjungan seluruh rumah yang ada di wilayah
kerjanya.
karena itu, diperlukan upaya peningkatan keaktifan jumantik melalui motivasi yang
2.5. Pengetahuan
2.5.1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak didasari oleh
sebagai berikut:
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan dapat
5. Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap
1. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
2. Memahami (comprehensif)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
3. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
6. Evaluasi
terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada
yang menayakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
jumlah skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan daripada perilaku yang tidak didasari
tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau
plus untuk mencegah DBD apabila orang tersebut memiliki pengetahuan yang baik
tentang DBD serta tujuan dan manfaat 4M plus itu sendiri, sebaliknya jika orang
tersebut tidak memiliki pengetahuan baik tentang DBD dan 4M plus makan orang
pelaksanaan 4M Plus dalam mengatasi DBD maka akan lebih cendrung mempunyai
perilaku yang baim juga dalam mengatasi DBD begitu juga sebaliknya. Hal ini
dapat terjadi karena tindakan dari seseorang apabila mempunyai dasar dan disertai
Plus akan lebih baik mengetahui tindakan yang tepat yang dapat dilakukan dalam
mengatasi DBD.
bahwa masyarakat yang memiliki pengetahuan rendah tentang DBD beresiko 6,3
kali untuk memiliki perilaku buruk terhadap pencegahan dan pengendalian jentik
tentang DBD.
37
hubungan suatu teori dengan faktor‐faktor penting yang telah diketahui dalam suatu
atas, maka kerangka teori dalam penelitian ini dapat divisualisasikan sebagaimana
Masyarakat Perilaku
Sumber: Notoatmodjo (2014), Suwandi et al. (2019), Siswanto & Usnawati (2019)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
(bebas). Kerangka konsep pada penelitian ini dapat divisualisasikan dalam Gambar
dua macam hipotesis yakni hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha), yang
ditulis selalu berpasangan. Jika salah satu ditolak, maka yang lain diterima sehingga
dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu jika H0 ditolak maka Ha diterima dan jika
38
39
yaitu:
penelitian yang dilakukan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar dua
variabel atau lebih yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan
dengan variasi dalam variabel lain. Desain yang digunakan adalah cross sectional
resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data yang
dilakukan dalam satu kali pada waktu yang bersamaan dan tidak ada periode follow-
up (Sugiyono, 2018).
40
dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata
Independen
2. Pengetahuan Segala sesuatu yang Lembar kuesioner/ 1. Kurang, Ordinal
tentang DBD diketahui responden Responden diberikan jika skor < mean
tentang penyakit demam kuesioner 2. Baik,
berdarah dengue (DBD) jika skor ≥ mean
3.5.1. Populasi
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ini adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) yang ada di desa Ciinjuk Wilayah Kerja
3.5.2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
yaitu suatu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
N
n
1 N (d 2 )
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini dapat
1347
n
1 1347 ( 0 ,1 2 )
1347
n
1 (1347 x 0,01)
1347
n
1 13 , 47
1347
n
14 , 47
n 93 ,09
n 93 (dibulatkan)
42
sampel pada penelitian ini dibagi dua yaitu kriteria inklusi dan eksklusi.
1. Kriteria inklusi
Puskesmas Cadasari
consent)
2. Kriteria eksklusi
Waktu penelitian akan dimulai pada bulan Mei - Juli tahun 2022. Rencana
pengambilan data akan dilakukan pada bulan Juni minggu ke-3 sampai dengan Juli
mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Sugiyono,
Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian harus valid dan reliabel
untuk itu maka kuesioner tersebut harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas
(Notoatmodjo, 2018).
Pada penelitian ini kuesioner yang di uji validitas dan reliabilitas yaitu
kuesioner data variabel pengetahuan tentang DBD dan variabel data perilaku 4M
Plus dan berjalannya jumantik. Uji validitas dan reliabilitas instrumen telah
tersebut sebagai uji coba instrumen karena kriteria sampel uji coba hampir sama
apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antar skor (nilai)
tiap-tiap pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut, teknik yang dipakai
peneliti adalah teknik korelasi “product moment” antara belahan item genap dengan
44
ganjil. Statistik yang digunakan untuk memperoleh hasil uji validitas instrumen
n ( xy ) ( x ) y
rxy
( n ( x 2 ) ( x ) 2 ( n ( y 2 ) ( y ) 2 )
Keterangan:
N = Jumlah sampel
Y = Skor total
Kriteria pengujian:
Jika r hitung < r tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan tidak valid.
dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%. Rumus untuk membaca dan
menentukan nilai r pada suatu tabel yaitu df = N-2, maka df = 30-2 = 28. Nilai 28
pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar 0,374.
Artinya bahwa nilai r tabel pada uji validitas ini adalah 0,374.
DBD dengan total soal 10 butir soal, dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Berdasarkan data pada Tabel 3.2 di atas menunjukkan bahwa semua item soal
atau 10 soal pada kuesioner pengetahuan tentang DBD dinyatakan valid karena nilai
Hasil perhitungan uji validitas pada kuesioner variabel perilaku 4M Plus dan
Tabel 3.3. Hasil uji validitas kuesioner perilaku 4M Plus dan berjalannya jumantik
Question r hitung r tabel Hasil Question r hitung r tabel Hasil
Q1 0,849 0,374 valid Q6 0,704 0,374 valid
Q2 0,636 0,374 valid Q7 0,681 0,374 valid
Q3 0,651 0,374 valid Q8 0,495 0,374 valid
Q4 0,768 0,374 valid Q9 0,465 0,374 valid
Q5 0,566 0,374 valid Q10 0,374 valid
Berdasarkan data pada Tabel 3.3 di atas menunjukkan bahwa semua item soal
atau 10 soal pada kuesioner perilaku 4M Plus dan berjalannya jumantik dinyatakan
Reabilitas adalah yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
k
2
r11 1
b
k 1
2
t
Keterangan:
2
b = Jumlah varians butir
t 2 = Varians total
46
Kriteria pengujian:
didapatkan nilai α = 0,753 dan pada kuesioner perilaku 4M Plus dan berjalannya
jumantik juga didapatkan nilai yang sama yaitu α = 0,753. Artinya bahwa semua
komponen (item) butir soal pada kuesioner pengetahuan dan perilaku pelaksanaan
4M Plus dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach alpha (α) > 0,60.
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Notoatmodjo, 2018). Tahapan
penelitian ini.
instansi yang dituju dalam hal ini adalah Desa Ciinjuk Wilayah Kerja
3. Setelah mendapatkan izin dari pihak terkait, peneliti melakukan cek data
7. Setelah sidang proposal dilakukan dan proposal telah di Acc oleh penguji
sidang, peneliti mempersiapkan uji instrumen penelitian yaitu uji validitas dan
consent pada calon responden sebagai informasi etika penelitian sebelum suatu
penelitian dilakukan.
10. Peneliti meminta kesedian calon responden untuk menandatangani surat ijin
11. Setelah responden setuju dan mau menandatangani informed consent, peneliti
12. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi dengan sungguh-
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau
Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi
data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut
1. Editing
kesesuaian jawaban, dan relevansi jawaban dari responden. Jika data belum
2. Coding
diolah dengan komputer. Peneliti memberikan kode pada setiap hasil ukur tiap
variabel. Pada hasil ukur variabel perilaku 4M Plus diberikan kode angka 1
(kurang); dang angka 2 (baik). Pada hasil ukur variabel pengetahuan juga sama
3. Entre
4. Tabulating
Dalam tahap ini peneliti menyusun data dalam bentuk tabel agar lebih
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel frekuensi yang dinyatakan
dalam persen.
5. Cleaning
tiap variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan
F = Frekuensi alternatif
N = Jumlah responden
Menurut Arikunto (2014), setelah dihitung nilai setiap item pada tabel
variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan chi square (X2). Syarat uji
1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual
2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 x 2, maka tidak boleh ada 1 cell yang
memiliki frekuensi harapan dan disebut juga expected count (Fh) kurang dari
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%, maka
0,05) artinya, ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, apabila nilai p
value > α ( p > 0,05) berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel
(O E ) 2
x
2
Keterangan:
0 = Frekuensi observasi
E = Frekuensi harapan
subjek serta sesuatu yang dihasilkan peneliti bagi masyarakat. Prinsip etika
cara penelitian, cara pelaksanaan, manfaat penelitian, dan hal-hal lain yang
privasinya.
concent harus dilengkapi dengan judul penelitian dan manfaat penelitian, bila
responden menolak maka peneliti tidak boleh memaksa dan menghormati hak-
haknya.
kerahasiaan responden.
dan hanya kelompok tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
BAB IV
dilihat dari variabel umur menunjukkan sebagian besar berusia > 45 tahun yaitu
53
54
sampai tingkat SMP yaitu sebesar 40,9%, sementara dari pekerjaan sebagain besar
4M Plus dan berjalannya jumantik dan hampir setengah dari responden (38,7%)
(57%) memiliki pengetahuan kurang tentang DBD dan hampir setengah dari
penelitian pada analisis bivariat disajikan pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 diketahui bahwa, masyarakat Desa Ciinjuk
besar memiliki pengetahuan baik tentang DBD (52,5%) dibandingkan dengan yang
Dari hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,031. Dimana nilai
p value lebih kecil dari pada nilai α (0,031 < 0,05), yang berarti bahwa ada
56
dengan perilaku 4M Plus dan berjalannya jumantik di Desa Ciinjuk Wilayah Kerja
Hasil analisis data diperoleh nilai OR (odds ratio) sebesar 2,800 yang berarti
memiliki pengetahuan kurang tentang DBD berpeluang 2,8 kali lebih besar
tentang DBD.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Analisis Univariat
dari gambaran distribusi frekuensi dan persentase responden pada setiap variabel
yang diteliti.
jumantik dan hampir setengah dari responden (38,7%) memiliki perilaku baik
berdasarkan pada hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden sebagai
pada responden memiliki 10 item pertanyaan bentuk skala guttman dengan pilihan
57
jawaban “Ya” dan “Tidak” yang harus diisi oleh responden. Dari hasil pengisian
ini memiliki perilaku yang kurang baik terhadap pelaksanaan 4M Plus sehingga
Dalam penanganan kasus DBD, peran serta masyarakat untuk menekan kasus
(PSN) dengan cara 4M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang
efektif dari perilaku hidup sehat masyarakat untuk mencegah DBD. Program 4M
Plus, yaitu menguras tempat penampungan air minimal satu minggu sekali,
nyamuk, serta memantau jentik secara rutin. Plus yang dimaksudkan adalah cara
pelaksanaan 4M Plus dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik faktor
satu penyebabnya lainnya adalah kurangnya dukungan dari sektor terkait, maka
lebih lanjut dinilai dapat membantu membentuk kerangka fikir masyarakat agar
(57%) memiliki pengetahuan kurang tentang DBD dan hampir setengah dari
responden (43%) memiliki pengetahuan baik tentang DBD. Hal ini dilihat
berdasarkan pada hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden sebagai
memiliki 10 item pernyataan bentuk skala guttman dengan pilihan jawaban “benar”
dan “salah” yang harus diisi oleh responden. Dari hasil pengisian kuesioner oleh
kurang tepat, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam
memiliki pengetahuan kurang tentang DBD. Hal ini disebabkan karena kurangnya
tentang DBD dapat diartikan sebagai hasil tahu dari masyarakat itu sendiri
kurang tentang DBD disebakan oleh kurangnya literasi dan informasi yang diterima
59
oleh responden terkait penyakit DBD. Kurangnya informasi tentang DBD pada
sebagian besar responden bukan disebabkan karena mereka tidak dapat mengakses
informasi tentang penyakit dari beragam media atau poster-poster terkait DBD yang
penyakit DBD disebabkan oleh rasa malas responden mengakses informasi itu
sendiri atau abai tentang semua yang berkaitan dengan informasi penyakit, sehingga
pengetahuan mereka tentang DBD sangat kurang. Padahal informasi tentang DBD
sangat mudah didapatkan baik dari keluarga, teman, ragam media atau petugas
kesehatan.
variabel independen dengan variabel dependen yang dikaitkan dengan teori, jurnal
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square pada α = 0,05,
diperoleh nilai p value = 0,031. Dimana nilai p value lebih kecil dari pada nilai α
(0,031 < 0,05), yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara
Kabupaten Pandeglang tahun 2022. Hasil uji OR (odds ratio) didapatkan nilai
2,800, artinya bahwa, masyarakat Desa Ciinjuk Wilayah Kerja Puskesmas Cadasari
yang memiliki pengetahuan kurang tentang DBD berpeluang 2,8 kali lebih besar
60
tentang DBD.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andanii
akan lebih cendrung mempunyai perilaku yang baim juga dalam mengatasi DBD
begitu juga sebaliknya. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh penelitian Fitriyah et al.
yang memiliki pengetahuan rendah tentang DBD beresiko 6,3 kali untuk memiliki
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih bertahan daripada perilaku yang tidak didasari oleh
nyamuk (PSN) dengang 4M plus untuk mencegah DBD apabila orang tersebut
memiliki pengetahuan yang baik tentang DBD serta tujuan dan manfaat 4M plus
itu sendiri, sebaliknya jika orang tersebut tidak memiliki pengetahuan baik tentang
DBD dan 4M plus makan orang tersebut tidak akan melakukan kegiatan apapun
61
Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan yang baik tentang DBD yang dimiliki
DBD cenderung akan mengabaikan dampak dari penyakit DBD tersebut, karena
tidak sedikit dari masyarakat yang sering menganggap bahwa melakukan kegiatan
gotong royong yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat seperti
kegiatan 4M Plus hanya buang-buang waktu saja dan mengganggu pada pekerjaan
rutin mereka, sehingga sangat diperlukan edukasi lebih lanjut pada masyarakat
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
penyakit DBD.
value = 0,031).
5.2. Saran
yang tepat tentang penyakit DBD baik dari ragam media, keluarga, teman dan
petugas kesehatan serta mau mengikuti kegiatan penyuluhan atau edukasi yang
diadakan petugas kesehatan di wilayahnya terkait dengan penyakit DBD. Hal ini
62
63
2. Bagi Institusi
menyajikan informasi mengenai penyakit DBD yang akurat dan mudah diakses
bentuk advertorial dan testimonial sehingga lebih menarik dan mudah diterima
oleh masyarakat.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian
selanjutnya dengan metode atau desain penelitian yang berbeda dan dengan
64
65
Menyatakan bahwa :
1. Saya telah mendapat informasi dan mendengarkan persiapan penelitian dari
peneliti tentang tujuan, manfaat serta prosedur penelitian dan saya
memahami penjelasan tersebut.
2. Saya mengerti bahwa penelitian ini menjungjung tinggi hak-hak saya
sebagai informan.
3. Saya mempunyai hak untuk berhenti berpartisipasi jika suatu saat saya
merasa keberatan atau ada hal yang membuat saya merasa tidak nyaman
dan tidak dapat melakukannya.
4. Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan saya menjadi informan sangat
besar manfaatnya bagi peningkatan ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu
kesehatan.
Demikian pernyataan ini Saya buat untuk dapat digunakan dengan semestinya.
(……………………………) (……………………………)
A. Data Demografi
Petunjuk:
Isilah titik-titik dan berilah tanda checklist ( ) pada kolom jawaban sesuai
dengan keadaan Anda yang sebenarnya !
Umur : ........................tahun
B. Pengetahuan
Petunjuk:
Berilah tanda checklist ( ) pada kolom jawaban sesuai dengan jawaban
pernyataan yang Anda anggap benar atau salah !
Jawaban
No Pernyataan
Benar Salah
1 Penyakit demam berdarah (DBD) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus
Jawaban
No Pernyataan
Benar Salah
2 Penyakit demam berdarah (DBD) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh gigitan serangga
3 Gejala demam berdarah yaitu demam 2-7 hari disertai
dengan manifestasi perdarahan dan jumlah trombosit
menurun (kurang dari 100.000 mm3)
4 Gejala demam berdarah yaitu demam dan mimisan
5 Demam berdarah dapat dicegah dengan cara
pemberantasan sarang nyamuk dan jentik nyamuk
6 Demam berdarah dapat dicegah dengan rajin
menggunakan obat nyamuk saat tidur
7 Pemberantasan sarang nyamuk dan jentik nyamuk
dapat dilakukan dengan penerapan 4M Plus
8 4M Plus kepanjangan dari menguras, menutup,
mengubur dan memantau jentik nyamuk (Plus) dengan
kegiatan atau tindakan memelihara ikan pemakan
jentik nyamuk, menggunakan kelambu, menggunakan
bubuk abate, dll.
9 Tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebab
demam berdarah adalah di tempat penampungan air,
vas bunga, barang bekas, pelepah daun
10 Cara menghambat berkembangbiaknya nyamuk adalah
dengan membuat kolam ikan di depan rumah
Petunjuk:
Berilah tanda checklist ( ) pada kolom jawaban sesuai dengan jawaban yang
sesuai dengan keaadan Anda yang sebenarnya !
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah Anda menguras bak mandi atau tempat
penampungan air setiap 1 minggu sekali ?
2 Apakah Anda menutup rapat-rapat tempat
penampungan air seperti, gentong air/tempayan, dan
lain-lain ?
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
3 Apakah Anda mengubur atau menyingkirkan barang-
barang bekas yang dapat menampung air hujan ?
4 Apakah Anda memantau wabah tempat-tempat
berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti ?
5 Apakah Anda mengganti air vas bunga, tempat minum
burung atau tempat-tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali, dan menempatkan tanaman hidup
(bunga hidup) di atas wadah yang berisi pasir dan air?
6 Apakah Anda memakai obat yang dapat mencegah
gigitan nyamuk saat tidur ?
7 Apakah Anda memelihara ikan pemakan jentik di
kolam / bak penampungan air ?
8 Apakah Anda memasang kawat kasa pada ventilasi
rumah Anda ?
9 Apakah Anda menghindari kebiasaan
menggantungkan pakaian dalam kamar ?
10 Apakah Anda menggunakan kelambu saat tidur ?
OUTPUT HASIL UJI VALIDITAS & RELIABILITAS INSTRUMEN
N % Item-Total Statistics
N %
Cases Valid 30 100.0 Item-Total Statistics
Excluded a
0 .0 Cronbach's
Total 30 100.0 Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Q1 12.03 31.206 .825 .717
Q2 12.10 32.231 .584 .731
Q3 12.03 32.309 .603 .731
Reliability Statistics Q4 12.00 31.793 .734 .724
Q5 12.10 32.645 .506 .735
Q6 12.17 31.730 .658 .725
Cronbach's Alpha N of Items
Q7 12.13 31.913 .632 .727
.753 11
Q8 12.10 33.059 .429 .740
Q9 12.23 33.151 .395 .742
Q10 12.07 33.789 .305 .748
TOT 6.37 8.930 1.000 .819
MASTAR DATA PENELITIAN
VARIABEL PERILAKU 4M PLUS DAN BERJALANNYA JUMANTIK
Item Soal Total Score
Subject % Mean Kategori Coding
Score Ideal
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5 10 50 6.02 Kurang 1
2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 10 80 6.02 Baik 2
3 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 3 10 30 6.02 Kurang 1
4 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 5 10 50 6.02 Kurang 1
5 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 6.02 Baik 2
7 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 10 70 6.02 Baik 2
8 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 6 10 60 6.02 Kurang 1
9 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 10 80 6.02 Baik 2
10 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 3 10 30 6.02 Kurang 1
11 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 10 80 6.02 Baik 2
12 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 10 30 6.02 Kurang 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 6.02 Baik 2
14 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
15 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 10 80 6.02 Baik 2
16 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
17 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 3 10 30 6.02 Kurang 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 6.02 Baik 2
19 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 5 10 50 6.02 Kurang 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 10 90 6.02 Baik 2
21 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 3 10 30 6.02 Kurang 1
22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 10 90 6.02 Baik 2
23 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 10 20 6.02 Kurang 1
24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 10 80 6.02 Baik 2
25 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3 10 30 6.02 Kurang 1
26 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6 10 60 6.02 Kurang 1
27 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 10 80 6.02 Baik 2
28 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 3 10 30 6.02 Kurang 1
29 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7 10 70 6.02 Baik 2
30 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 10 20 6.02 Kurang 1
31 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
32 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5 10 50 6.02 Kurang 1
33 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 10 80 6.02 Baik 2
34 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 6 10 60 6.02 Kurang 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 6.02 Baik 2
36 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 10 90 6.02 Baik 2
37 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 5 10 50 6.02 Kurang 1
38 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 10 60 6.02 Kurang 1
39 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 10 90 6.02 Baik 2
40 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
41 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 3 10 30 6.02 Kurang 1
42 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 6 10 60 6.02 Kurang 1
43 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 10 90 6.02 Baik 2
44 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 5 10 50 6.02 Kurang 1
45 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 10 80 6.02 Baik 2
46 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
47 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6 10 60 6.02 Kurang 1
48 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 5 10 50 6.02 Kurang 1
49 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 10 80 6.02 Baik 2
50 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 3 10 30 6.02 Kurang 1
51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 6.02 Baik 2
52 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 10 50 6.02 Kurang 1
53 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 10 20 6.02 Kurang 1
54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 6.02 Baik 2
55 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6 10 60 6.02 Kurang 1
56 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 10 20 6.02 Kurang 1
57 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 10 80 6.02 Baik 2
58 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 10 80 6.02 Baik 2
59 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 4 10 40 6.02 Kurang 1
60 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 10 90 6.02 Baik 2
61 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 5 10 50 6.02 Kurang 1
62 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 10 70 6.02 Baik 2
63 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 10 90 6.02 Baik 2
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 10 90 6.02 Baik 2
65 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 6 10 60 6.02 Kurang 1
66 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 10 80 6.02 Baik 2
67 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
68 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 10 20 6.02 Kurang 1
69 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 10 30 6.02 Kurang 1
70 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
71 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 6.02 Baik 2
72 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 10 30 6.02 Kurang 1
73 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 10 20 6.02 Kurang 1
74 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 10 80 6.02 Baik 2
75 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5 10 50 6.02 Kurang 1
76 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 10 90 6.02 Baik 2
77 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 10 30 6.02 Kurang 1
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 10 90 6.02 Baik 2
79 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 6 10 60 6.02 Kurang 1
80 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 10 20 6.02 Kurang 1
81 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
82 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 6 10 60 6.02 Kurang 1
83 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 3 10 30 6.02 Kurang 1
84 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 10 90 6.02 Baik 2
85 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 5 10 50 6.02 Kurang 1
86 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 6 10 60 6.02 Kurang 1
87 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 10 60 6.02 Kurang 1
88 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 10 70 6.02 Baik 2
89 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4 10 40 6.02 Kurang 1
90 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 5 10 50 6.02 Kurang 1
91 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 10 80 6.02 Baik 2
92 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4 10 40 6.02 Kurang 1
93 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4 10 40 6.02 Kurang 1
Mean 5.87
Median 6
Score Minimal 0
Score Maximal 10
Score Max - Score Min 10
Interval = 10 : 2 (kategori) 5
Coding Kategori Interval % interval Frequency
1 Kurang 0 - 5 50 0 - 50 % 57
2 Baik 6 - 10 60 60 - 100 % 36
VARIABEL PENGETAHUAN DBD
Item Soal Total Score
Subject % Mean Kategori Coding
Score Ideal
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 4 10 40 5.33 Kurang 1
2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 10 80 5.33 Baik 2
3 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 6 10 60 5.33 Baik 2
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
5 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
6 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80 5.33 Baik 2
7 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 5 10 50 5.33 Kurang 1
8 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 10 20 5.33 Kurang 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
10 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
12 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 10 70 5.33 Baik 2
14 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 10 10 5.33 Kurang 1
15 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 4 10 40 5.33 Kurang 1
16 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 3 10 30 5.33 Kurang 1
17 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 6 10 60 5.33 Baik 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
19 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 3 10 30 5.33 Kurang 1
20 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
21 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
22 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 10 90 5.33 Baik 2
23 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 10 10 5.33 Kurang 1
24 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10 10 5.33 Kurang 1
25 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 10 90 5.33 Baik 2
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
27 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6 10 60 5.33 Baik 2
28 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 10 10 5.33 Kurang 1
29 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 4 10 40 5.33 Kurang 1
30 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
31 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10 10 5.33 Kurang 1
32 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
33 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 10 90 5.33 Baik 2
34 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
36 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 10 80 5.33 Baik 2
37 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
38 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 10 70 5.33 Baik 2
39 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
40 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
41 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 4 10 40 5.33 Kurang 1
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
43 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4 10 40 5.33 Kurang 1
44 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
46 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6 10 60 5.33 Baik 2
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
48 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
49 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 10 90 5.33 Baik 2
50 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10 10 5.33 Kurang 1
51 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
52 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 10 50 5.33 Kurang 1
53 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
54 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
55 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
56 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 10 10 5.33 Kurang 1
57 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 10 90 5.33 Baik 2
58 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 10 90 5.33 Baik 2
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
60 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 4 10 40 5.33 Kurang 1
61 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 5 10 50 5.33 Kurang 1
62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
63 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
64 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 5 10 50 5.33 Kurang 1
65 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6 10 60 5.33 Baik 2
66 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 5 10 50 5.33 Kurang 1
67 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 10 90 5.33 Baik 2
68 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 10 10 5.33 Kurang 1
69 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 10 90 5.33 Baik 2
70 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
71 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
72 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 10 80 5.33 Baik 2
73 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
74 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 10 90 5.33 Baik 2
75 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
76 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
77 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
78 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4 10 40 5.33 Kurang 1
79 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
80 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 6 10 60 5.33 Baik 2
81 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 10 20 5.33 Kurang 1
82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
83 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 4 10 40 5.33 Kurang 1
84 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 10 90 5.33 Baik 2
85 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 4 10 40 5.33 Kurang 1
86 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4 10 40 5.33 Kurang 1
87 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6 10 60 5.33 Baik 2
88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100 5.33 Baik 2
89 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 10 20 5.33 Kurang 1
90 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 10 90 5.33 Baik 2
91 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10 10 5.33 Kurang 1
92 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 3 10 30 5.33 Kurang 1
93 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 10 50 5.33 Kurang 1
Mean 5.33
Median 4
Score Minimal 0
Score Maximal 10
Score Max - Score Min 10
Interval = 10 : 2 (kategori) 5
Coding Kategori Interval % interval Frequency
1 Kurang 0-5 50 0 - 50 % 53
2 Baik 6 - 10 60 60 - 100 % 40
OUTPUT STATISTICS DATA UNIVARIAT & BIVARIAT ANALYSIS
Frequency Table
Perilaku 4M Plus dan Berjalannya Jumantik
Umur
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 10 10.8 10.8 10.8
SMP 38 40.9 40.9 51.6
SMA 37 39.8 39.8 91.4
Perguruan Tinggi (PT) 8 8.6 8.6 100.0
Total 93 100.0 100.0
Pekerjaan
Crosstab
Perilaku 4M Plus dan
Berjalannya Jumantik
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.626a 1 .018
Continuity Correctionb 4.652 1 .031
Likelihood Ratio 5.638 1 .018
Fisher's Exact Test .020 .015
Linear-by-Linear
5.566 1 .018
Association
N of Valid Casesb 93
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.48.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
10
11
12