OLEH :
ATIKA MELIA UTAMI
NIM. 171030100136
OLEH :
ATIKA MELIA UTAMI
NIM. 171030100136
Telah dilakukan Ujian Sidang Proposal Skripsi dan Perbaikan sesuai dengan
Saran Dewan Penguji serta diperiksa oleh Tim Pembimbing proposal Skripsi
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
Pamulang, 2021
Pembimbing 1 Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan S.1 Keperawatan
Pamulang, 2021
Pembimbing 1 Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan S.1 Keperawatan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Atas segala kuasa dan karunia
berjudul “Hubungan harga diri dan intensitas penggunaan media sosial instagram
Skripsi ini di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Husada Tangerang.
mendapat bantuan berupa bimbingan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk
1. Dr. (HC) Drs. H. Darsono selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu
2. Ns. Riris Andriati, S.Kep., M.Kep. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
ii
4. Siti Novy Romlah, S.ST., M.Epid selaku Wakil Ketua II Bidang
5. Ida Listiana, SST., M.Kes selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
7. Ns. Andini Restu M., S.Kep., M.Kep selaku Wali Kelas semester 8 di
9. Seluruh dosen dan staf tata usaha STIKes Widya Dharma Husada
ini.
11. Kedua Orang tua beserta adik saya yang selalu memberi dukungan,
iii
12. Saudara saya Tri Windayani dan Resita Nurbayani yang selalu memberi
skripai ini.
13. Hadi Sucipto, Ezra Apriyesi, Yulia Dewi Lestari, Friski Handayani, Helda
Novita Yansen, Linda Dwi Oktaviani, Dian Epa Anggraeni selaku sahabat
yang selalu memberi dukungan serta doa dan membantu dalam menyusun
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan skripsi ini.
Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
khususnya.
Pamulang,
Peneliti,
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................1
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................................6
DAFTAR TABEL..............................................................................................................8
DAFTAR BAGAN............................................................................................................9
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................10
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................11
A. Latar Belakang........................................................................................................12
B. Rumusan Masalah...................................................................................................18
C. Pertanyaan peneliti..................................................................................................21
D. Tujuan Penelitian.....................................................................................................22
1. Tujuan Umum......................................................................................................22
2. Tujuan Khusus.....................................................................................................22
E. Manfaat Penelitian...................................................................................................23
A. Konsep Teori...............................................................................................................25
1. Harga Diri...............................................................................................................25
2. Kecenderungan Narsisme.............................................................................................31
a. Pengertian Narsisme.................................................................................................31
v
b. Karakteristik Kecenderungan Narsistik....................................................................32
3. Mahasiswa...................................................................................................................36
f. Hubungan Harga Diri dan Intensitas Penggunaan Media Sosial Instagram Dengan
Kecenderungan Narsisme.............................................................................................48
B. Penelitian Terkait.........................................................................................................49
C. Kerangka Teori............................................................................................................51
A. Kerangka Konsep....................................................................................................53
B. Definisi Operasional................................................................................................53
C. Hipotesis..................................................................................................................55
A. Desain Penelitian.....................................................................................................57
F. Analisa data..............................................................................................................67
G. Etika Penelitian.......................................................................................................70
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR BAGAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sedang berjuang untuk melawan virus Covid-19, yang sudah
menelan banyak korban. Hingga saat ini sesuai data per 13 febuari 2021
kali di Wuhan, Cina pada Desember 2019. Coronavirus adalah virus yang
dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Jenis virus ini
batuk, pilek, sesak nafas,hingga yang lebih serius seperti Middle East
yang dialami oleh masyarakat adalah rasa cemas apabila tertular, kecemasan
ini juga dialami oleh para remaja karena usia remaja juga dapat disebut
dengan usia yang masih labil dalam menyikapi kondisi-kondisi yang tidak
terduga. Kondisi emosi remaja ini akan mudah terguncang seperti rasa
cemas yang berlebihan, ketakutan akan tertular virus ini dan sebagainya
1
2
(Dani & Mediantara, 2020). Selain itu dampak yang muncul akibat adanya
Saat ini jejaring sosial bisa diakses dengan sangat mudah oleh siapapun,
berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut menyebabkan pada tahun 2020
ini di Indonesia tercatat sebanyak 160 juta orang aktif di media sosial yang
2020).
Around The World" yang diterbitkan tanggal 30 Januari 2018, dari total
sosialnya mencapai 130 juta dengan presentase 49%. Sebanyak 120 juta
2017).
melonjak hingga 12 juta (meningkat 8,1%) antara April 2019 dan Januari
2020 dengan angka penetrasi mencapai 59% pada Januari 2020 (APJII,
(Iskana, 2020). Instagram sebagai salah satu jenis media sosial mengalami
Kategori pengguna paling rendah adalah 65 tahun keatas yang hanya 1,6%.
agar dapat ditunjukkan pada orang lain mengenai identitas mereka, seperti
siapa diri mereka, dengan siapa mereka memiliki pemikiran yang sama,
serta apa saja yang mereka perdulikan. Hal ini membuktikan bahwa
hal ini dapat dipenuhi melalui unggahan foto maupun video di Instagram.
individu sendiri yang ingin menampilkan suatu pola yang berlebihan dan
rasa percaya diri yang tinggi serta cenderung tidak dapat menyesuaikan
narsisme pada seseorang salah satunya adalah harga diri. Secara tidak
yang dimiliki oleh seseorang hal ini dikarenakan semakin tingginya harga
Christianto, 2017). Harga diri kuat akan mampu membina relasi yang
lebih baik dan sehat dengan orang lain, bersikap sopan,dan menjadikan
harga diri yang lemah memiliki citra diri negatif dan konsep diri yang
kita. Harga diri ditinjau dari kondisinya dibedakan dalam dua kondisi
yaitu kuat (strong) dan lemah (weak). Orang yang mempunyai harga diri
kuat akan mampu membina relasi yang lebih baik dan sehat dengan
memiliki citra diri negatif dan konsep diri yang buruk (Kreitner,
dalam Santi, 2017). Hal ini didukung oleh penelitian Santi & Damariswara
(2017) self esteem yang tinggi biasanya dimiliki oleh orang yang bisa
entah baik maupun buruk. Berbeda dengan individu dengan self esteem
Lebih percaya diri, mudah beradaptasi, dan terbuka adalah ciri individu
yang baik dalam pengungkapan diri. Sebaliknya kurang percaya diri, tidak
bisa beradaptasi, tertutup, dan merasa rendah diri adalah ciri individu yang
sesuatu seperti apa yang dapat dilakukan dari individu lain, sebanyak 18
bahwa merasa banyak hal- hal baik dalam dirinya, dan sebanyak 14 (46,7)
menerima like atau pujian dari orang lain, sehingga jelas menunjukan
terkenal di Instagram.
tidak tenang apabila lebih dari empat jam tidak bermain Instagram,
Covid-19.
8
B. Rumusan Masalah
Indonesia sedang berjuang untuk melawan virus Covid-19, yang sudah
menelan banyak korban. Hingga saat ini sesuai data per 13 febuari 2021
kali di Wuhan, Cina pada Desember 2019. Coronavirus adalah virus yang
dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Jenis virus ini
batuk, pilek, sesak nafas, hingga yang lebih serius seperti Middle East
Diantara kondisi psikologis yang dialami oleh masyarakat adalah rasa cemas
apabila tertular, kecemasan ini juga dialami oleh para remaja karena usia
remaja juga dapat disebut dengan usia yang masih labil dalam menyikapi
kondisi-kondisi yang tidak terduga. Kondisi emosi remaja ini akan mudah
terguncang seperti rasa cemas yang berlebihan, ketakutan akan tertular virus
ini dan sebagainya (Dani & Mediantara, 2020). Hal tersebut menyebabkan
pada tahun 2020 ini di Indonesia tercatat sebanyak 160 juta orang aktif di
media sosial yang berarti pengguna sosial media mengalami lonjakan sekitar
Indonesia melonjak hingga 12 juta (meningkat 8,1%) antara April 2019 dan
Januari 2020 dengan angka penetrasi mencapai 59% pada Januari 2020
seperti apa yang dapat dilakukan dari individu lain, sebanyak 18 (60%)
merasa banyak hal- hal baik dalam dirinya, dan sebanyak 14 (46,7)
menerima like atau pujian dari orang lain, sehingga jelas menunjukan
10
C. Pertanyaan peneliti
1. Bagaimana karakteristik mahasiswa keperawatan STIKes Widya
Covid-19?
pademi Covid-19?
11
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan harga
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :
Covid-19.
pademi Covid-19.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
komunitas
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Masyarakat
13
pandemi Covid-19.
perasaan harga diri pada kenyataannya terbentuk oleh keadaan kita dan
lemah (weak). Orang yang mempunyai harga diri yang kuat akan mampu
membina relasi yang lebih baik dan sehat dengan orang lain, bersikap
citra diri negatif dan konsep diri yang buruk.berbeda dengan individu
dengan baik. Lebih percaya diri, mudah beradaptasi dan terbuka adalah ciri
individu yang baik dalam pengungkapan diri (Gainau dalam Triana, Erliana
Berne & Savary menyatakan harga diri yang sehat adalah kemampuan
14
15
seseorang dan akan berdampak luas pada sikap dan perilakunya. Menurut
terdapat dua hal yang berperan dalam pembentukan harga diri yaitu
buruk.
meningkatkan harga diri seperti mencari teman dan ikut dalam suatu
harga diri, juga dapat memenuhi rasa pengakuan dan penerimaan dirinya
dengan orang lain. Akibat harga diri yang rendah remaja kurang memiliki
nilai dan sikap yang demokrasi serta oreantasi yang kurang realistis
bahwa harga diri adalah penilaian yang diterapkan individu pada dirinya
16
Wanita selalu merasa harga dirinya lebih rendah dari pada pria seperti
b. Inteligensi
pencapaian prestasi.
c. Kondisi Fisik
d. Lingkungan Keluarga
diri yang baik dan tinggi. Berkenaan dengan hal tersebut bahwa
harga diri dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu harga diri rendah
Sikap ini rentan membuat mereka mengalami sakit hati. Oleh karena
itu, orang dengan harga diri rendah cenderung mengambil jarak untuk
melihat tanda penolakan dari orang lain (Sanderson, 2010). Hal ini
bertindak.
harapan yang kuat atas penerimaan dirinya. Orang dengan harga diri
Myers, 2011).
diri sendiri dan orang lain dengan baik maka hal tersebut akan
ekspresi cinta yang diterima oleh seseorang dari orang lain yang
d. Kompetensi (Competence)
kompetensi.
2. Kecenderungan Narsisme
a. Pengertian Narsisme
Menurut Lam (dalam Widiyanti, 2017) narsisme berasal dari konsep diri
lebih, dan memiliki potensi lebih dari orang lain sehingga cenderung
untuk mencapai popularitas, selalu asyik dan hanya tertarik dengan hal-
adalah :
e. dan kecantikan
tidak peka dengan kebutuhan atau perasaan orang lain. dalam DSM-IV
c. Percaya bahwa dirinya istimewa dan unik, hanya dapat dipahami oleh
lainnya.
f. Tidak memiliki rasa empati yaitu tidak mau mengenali perasaan dan
g. Sering iri pada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri padanya.
23
lain.
a. Faktor biologis.
b. Faktor psikologis
Narsistik muncul akibat tingkat aspirasi pada diri seseorang yang tidak
c. Faktor sosiologis
yaitu:
24
a. Self-esteem (harga diri): bahwa harga dirinya tidak stabil dan terlalu
dunia, dan masa depan, adanya rasa bersalah dan kurang percaya
perasaan iri membuat tuntutan yang tidak realistis bagi orang lain.
tidak terbatas.
kesepian dan cemburu atau iri hati. Dalam penelitian ini peneliti memilih
harga diri sebagai faktor yang mempengaruhi narsistik karena harga diri
kebutuhan harga diri yang tidak terpenuhi merupakan suatu masalah yang
3. Mahasiswa
Mahasiswa merupakan masa memasuki masa dewasa yang pada umum
berada pada rentang usia 18-25 tahun, pada masa tersebut mahasiswa
dewasa. (Wenny dan Rizki, 2018). Tahap ini dapat digolongkan pada masa
remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan,
hidup.
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang
26
dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat
merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang
terjadi pada beberapa aspek fungsional individu, yaitu fisik, psikologis dan
perkembangan remaja menurut Hurlock (Ali, & Asrori, 2015: 10) adalah:
27
berlainan jenis;
tua;
keluarga.
suatu kegiatan dikarenakan ada dorongan dalam dirinya, dan kegiatan yang
dilakukan.
intensitas bersal dari kata “intensity” yang berarti besar atau kekuatan
tingkah laku, jumlah energi fisik yang digunakan untuk merangsang salah
satu indera, ukuran fisik dari energy atau data indera. Jadi intensitas dapat
perilaku dilakukan .
Menurut Horringan terdapat dua hal mendasar yang harus diamati untuk
a) Frekuensi
dalam satuan kurun waktu tertentu (misalnya per hari, per minggu,
b) Durasi
satuan kurun waktu tertentu (misalnya per menit atau per jam ).
Instagram itu sendiri terdiri dari kata "insta" berasal dari kata "instan",
seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan
kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan instagram yang dapat
adalah aplikasi media sosial berbagi foto gratis. Foto-foto tersebut dapat
dan radial, warna, fokus dan paparan tinggi. Pengguna instagram juga dapat
dengan tema dan subjek. Pengguna instagram juga dapat mengedit pribadi
a. Home Page
foto terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat
foto yaitu hanya dengan menggeser layar dari bawah ke atas seperti
foto terbaru.
b. Comments
c. Explore
d. Profile
lainnya. Halaman profil bisa diakses melalui ikon kartu nama di menu
utama bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah foto yang
e. News Feed
feed memiliki dua jenis tab yaitu “following” dan “news. Tab
32
a. Follow
Instagram.
b. Like
dengan double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.
c. Komentar
d. Mentions
33
pengguna tersebut
f. Mencari informasi
story yang diunggah oleh pengguna lain. Selain itu, pengguna juga
dapat mencari dan mengikuti pengguna lain melalui fitur explore tab.
berlangsung
h. Mengirim pesan
Dengan fitur ini, pengguna dapat mengirim pesan melalui fitur direct
fitur tersebut
34
Pengguna dapat melihat story atau live video yang diunggah oleh
(Sukmaraga, 2018).
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Status Ekonomi
d. Kepribadian
35
situs jejaring sosial. Menurut teori psikologi, terdapat lima faktor yang
e. Motivasi
mahasiswa didalam proses mengevaluasi dirinya dalam hal yang positif dan
negative. Menurut Kreitner (dalam Santi, 2017), harga diri adalah suatu
Perasaan - perasaan harga diri pada kenyataannya terbentuk oleh keadaan kita
dan bagaimana orang lain memperlakukan kita. Harga diri ditinjau dari
kondisinya dibedakan dalam dua kondisi yaitu kuat (strong) dan lemah
(weak). Orang yang mempunyai harga diri yang kuat akan mampu membina
relasi yang lebih baik dan sehat dengan orang lain, bersikap sopan, dan
memiliki harga diri yang lemah memiliki citra diri negatif dan konsep diri
narsisme adalah adanya harga diri rendah dan tidak mantap Fauziah (dalam
Haikal, 2018). Mereka dengan harga diri yang rendah rentan untuk menjadi
depresi sehingga mereka selalu ingin menjadi pusat perhatian dan membutuhkan
pengakuan dari orang lain. Salah satu cara yang bisa mereka lakukan adalah
dengan mengunggah setiap kegiatan yang dilakukan di media sosial seperti akun
instagram.
narsistik yaitu ingin menunjukkan bahwa dirinya spesial dan unik serta memiliki
seseorang dapat menunjukkan dirinya melalui akun media sosial Instagram yang
B. Penelitian Terkait
1. Pada penelitian yang dilakukan oleh Bhakti (2016) Dengan
2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Cici Guspa Dewi, Yulidar Ibrahim
yang berarti semakin rendah tingkat self esteem (harga diri) maka
siswa dan sebaliknya semakin tinggi self esteem siswa maka semakin
SMA.
3. Pada penelitian yang dilakukan oleh Orth, dkk (2016), berjudul “Refining
Penelitian ini menggunakan data dari enam studi longitudinial terdiri dari
2,717 individu serta menguji mengenai efek prospektif harga diri dan
narsisme pada depresi secara terpisah untuk setiap konstruksi. Hasil dari
penelitian ini menyatakan bahwa individu dengan harga diri rendah maka
maka harga diri dapat dikontrol. Sehingga individu dengan harga diri
p<0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin rendah harga diri maka
109 remaja laki-laki dan perempuan berusia 12-22 tahun dan memiliki
dan uji hipotesa yang digunakan uji F dan Uji t Parsial. Hasil penelitian
dari uji F=4,813 dan p=0,01 (p<0,05), maka H1 terima. Selanjutnya ada
C. Kerangka Teori
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Status Ekonomi
4. kepribadian
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin
Harga diri
Kecenderungan
Intensitas Penggunaan Narsisime
media sosial Instagram
: Diteliti
43
44
B. Definisi Operasional
Aziz (2013) mengemukakan bahwa definisi oprasional ialah mendefinisikan
materi dan kerangka konsep yang telah dibuat, maka variable yang akan
2. setuju = 3
3. tidak
setuju = 2
4. sangat
tidak setuju
=1
2. Intensitas Sikap remaja 1.Frekuensi Kuisioner Kuisioner Ordinal
Pengguna untuk dengan 12
45
C. Hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang
terkumpul (Sugiyono,2016).
Covid-19.
Ha : Ada hubungan antara harga diri dan intensitas penggunaan media sosial
Covid-19.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:90) “ Desain penelitian adalah rencana
pada suatu saat (poin time appoach) artinya, subjek penelitian hanya
2. Waktu penelitian
47
48
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian atau objek yang akan
2. Sampel
objek yang akan diteliti dan dianggap mewakli seluruh populasi yang di
penelitian sudah ada yang dibakukan, tetapi masih ada yang harus dibuat
setuju diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2, sangat tidak setuju
dengan jawaban jika sangat setuju diberi nilai 1, jika setuju diberi
nilai 2, jika tidak setuju diberi 3 dan sangat tidak setuju diberi nilai 4
(√) dari pilihan yang sudah disediakan. Kuesioner dalam bentuk asli
didapatkan hasil uji reliabilitas dari skala harga diri ini reliabel.
Tabel 4.1 Blueprint Hasil Analisis Validitas Dan Reliabilitas Skala Harga
Diri
angka 1 dan jika tidak setuju 0 responden memilih salah satu jawaban
dengan memberi tanda ceklist (√). Kuesioner ini akan di uji validitas
51
Pamulang.
1) Uji Validitas
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa ada item yang tidak valid
yaitu item (8). Sedangkan item yang valid yaitu (1,2,3,4, 5,6,7, 9,
Dengan rumus :
Keterangan :
N = jumlah responden
Y = skor total
2) Uji Reliabilitas
Dengan rumus :
53
Keterangan :
= varian total
didapatkan hasil nilai r alpha 0,813 > 0,05. Dengan demikian dapat
jawaban sangat setuju diberi nilai 4, setuju diberi nilai 3, tidak setuju
diberi nilai 1, jika setuju diberi nilai 2, jika tidak setuju diberi 3 dan
jawaban dengan memberi tanda ceklist (√) dari pilihan yang sudah
disediakan.
2. Jenis Data
a. Data Primer
55
pengolahan data.
b. Data sekunder
Dimana hal ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara Harga Diri
kuesioner.
56
f. Setelah kuesioner diisi oleh responden cek kembali apakah ada data
a. Editing
yang telah diisi untuk diketahui sesuai atau tidak dengan jumlah
yang ditentukan.
b. Coding
57
c. Tabulating
d. Entry
komputer
e. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
(Notoatmodjo, 2010).
F. Analisa data
Analisa data penelitian merupakan media untuk mencari kesimpulan dari
a. Analisa unvariat
(Sugiyono, 2017).
(Notoatmodjo, 2012)
Adalah :
Keterangan :
P : Presentase
F : Jumlah Frekuensi
N : Jumlah Populasi
1) 100% : Seluruhnya
5) 50% : Setengahnya
9) 0% : Tidak ada
covid-19.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah tabel silang dua variabel bebas dan variabel
pandemi covid-19 .
( 0 - E2 )
X2 = ∑
E
Keterangan :
∑ = Jumlah
X2 = Statistik Chi-Square
0 = Frekuensi
G. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian menunjukan pada prinsip-prinsi etis yang diterapkan
consent sebelumnya.
memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu,
responden.
inclusiveness)
prosedur peneliti. Dalam hal ini peneliti menerapkan bahwa semua objek
62
bagi subjek. Dalam hal ini peneliti tidak memberikan rasa sakit, stress
B. Keterbatasan
kecenderungan narsisme.
63
DAFTAR PUSTAKA
APJII. 2020. Buletin APJII : Pengguna Internet di Indonesia Periode 2019- Kuartal II
2020: Survey 2020. Jakarta: APJII
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia [APJII]. (2016, Oktober 24). 3 Media
Sosial Favorit Pengguna Internet Indonesia. Liputan6. Diunduh dari
https://www.liputan6.com/tekno/read/2634027/3-media-sosial-favorit-penggunainternet-
Indonesia
Hasiholan, T. P., Pratami, R., & Wahid, U. (2020). Pemanfaatan Tik tok sebagai
Media Kampanye Gerakan Cuci Tangan di Indonesia untuk Pencegahan
Penyebaran Virus Covid-19. METAKOM : Jurnal Kalian Komunikasi, 4(1), 59-
72. doi:10.23960
Hayes, A. (2017, Juni 8). 20 pengertian media sosial menurut para ahli. Pakar
hebat Komunikasi.com. Diunduh dari
http//pakarhebatkomunikasi.com/pengertianmediasosial-menurut-paraahli.
Hulukati, W., & Djibran, M. R. (2018). Analisis tugas perkembangan mahasiswa
fakultas ilmu pendidikan universitas negeri gorontalo. Bikotetik (Bimbingan dan
Konseling: Teori dan Praktik), 2(1), 73-80.
KUSUMA, T. I. K., & Karyani, U. (2020). Hubungan antara Self Esteem dengan Self
Disclosure Siswa SMA Pengguna Instagram di Surakarta pada Masa Pandemi Covid
19 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Ramadhan, B. (2020, February 13). Ini Data Pengguna Internet di Seluruh Dunia Tahun
2020. Retrieved from Teknoia: https://teknoia.com/data-internet-di-indonesia-dan-
perilakunya-880c7bc7cd19
Reber, S.A., Reber, S.E. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ria Sabekti,(2019) ‘Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial (Jejaring
Sosial) Dengan Kecenderungan Narsisme Dan Aktualisasi Diri Remaja Akhir’,
skripsi Surabaya: program studi pendidikan Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya.
Triana, Erliana, Y . D., & Mustafa, K. (2018). Hubungan antara Self Compassion
dengan Self Disclosure pada Remaja di Panti Asuhan Tritunggal Sumbawa. Jurnal
Psimawa, I(1), 10-13.
Wijianto, W., & Ulfa, I. F. (2016). Pengaruh Status Sosial dan Kondisi Ekonomi
Keluarga terhadap Motivasi Bekerja bagi Remaja Awal (Usia 12-16 Tahun) di
Kabupaten Ponorogo. Al Tijarah,
2(2),190.https://doi.org/10.21111/tijarah.v2i2.742
WHO. (2020). Pertanyaan jawaban terkait COVID-19 untuk publik. Retrieved
Septembber 22 , 2020 from https://www.who.int/indonesia/news/novel-
coronavirus/qa-for-public