Anda di halaman 1dari 78

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN STRES DAN LINGKUNGAN TERHADAP


PERILAKU MEROKOK SISWA
SMA IT INDAH MEDAN
TAHUN 2022

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh


Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

GHANI RAHMAN DANY


NIM : 1902001

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INDAH MEDAN
TAHUN 2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN STRES DAN LINGKUNGAN TERHADAP


PERILAKU MEROKOK SISWA
SMA IT INDAH MEDAN
TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :

GHANI RAHMAN DANY


NIM. 1902001

Telah disetujui oleh

Ketua Prodi Pembimbing

Masni, S.Kep., Ners., M.K.M Erika, SKM,M.Kes.


NIDN : 0122077601 NIDN: 0115086301

ii
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN STRES DAN LINGKUNGAN TERHADAP


PERILAKU MEROKOK SISWA
SMA IT INDAH MEDAN
TAHUN 2022

Yang Dipersiapkan dan Dipertahankan Oleh:


GHANI RAHMAN DANY
NIM : 1902001

Telah Diuji dan Dipertahankan Di depan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi
D3 Keperawatan STIKes Indah Medan Pada Tanggal 06 Juni 2022 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk diterima

Penguji I

Andilala, S.Kep., Ners., M.K.M


NIDN : 0129017901

Penguji II Penguji III

H. Ambali Azwar Srg, SKp, M.Biomed Erika, SKM,M.Kes.


NIDN: 01160067201 NIDN : 0115086301

Medan, 06 Juni 2022


STIKes Indah Medan

Ketua STIKes Indah Medan Ketua Prodi D3 Keperawatan

Andilala, S.Kep., Ners., M.K.M Masni, S.Kep., Ners., M.K.M


NIDN : 0129017901 NIDN : 0122077601

iii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Sesungguhnya Allah mengingginkan orang-orang yang beriman diantara kamu

dan berilmu pengetahuan diantara kamu beberapa derajat (Qs. Al-mujaddallah :

11)

Syukur alhamdulilah, karena rahmat Mu ya Allah telah ku gapai cita- cita ku

Ayah Ibu. . . . . . .

Tetesan keringatmu telah berhasil kuwujudkan dalam bentuk impian yang nyata

kutahu semua yang ananda lakukan belum cukup untuk membalas

pengorbananmu

Ayah, Ibu . . . . .

Hari ini hari bahagiaku juga bahagiamu hari ini kuraih gelarku, hari ini ku usap

semua keringatmu dan ku peluk erat tubuhmu Ayah Ibu

Kini Terimalah persembahan Karya Tulis Ilmiah ini Sebagai tanda baktiku

kepada Ayah dan Ibu Semoga kelak dikemudian hari ananda dapat memberikan

yang terbaik bagi Ayah dan Ibu tercinta serta saudara- saudaraku yang telah

banyak memberikan semangat hingga mengantarkan ku menjadi seorang Ahli

Madiyah Keperawatan.

Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah Ini buat orang yang sangat berarti dalam

hidupku untuk kedua orang tuaku ayah dan ibuku dari ananda ghani rahman

dany.

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Ghani Rahman Dany

Tempat/Tanggal Lahir : Banyumas, 06 September 2000

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Sibrama RT 01 /RW 08 Kec. Kemranjen

Kab. Banyumas

DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Makmun

Nama Ibu : Sri Lestari

Pekerjaan Ayah : Petani

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Sibrama RT 01 /RW 08 Kec. Kemranjen

Kab. Banyumas

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2006-2012 : SD Negeri Kembang Kuning

Tahun 2012-2015 : SMP Negeri 1 Kemranjen

Tahun 2015-2018 : SMA Negeri 01 Sumpiuh

Tahun 2019-2022 : D-3 Keperawatan STIKes Indah Medan

5
ABSTRAK

Nama : GHANI RAHMAN DANY


NIM : 1902001
Judul : Hubungan Stres dan Lingkungan terhadap perilaku merokok
siswa SMA IT Indah Medan Tahun 2022

Setiap orang dalam kehidupannya pernah mengalami suatu peristiwa atau


permasalahan yang mengakibatkan stres. Stres merupakan korelasi khas antara
individu dengan lingkungannya. Melalui observasi peneliti terhadap siswa yang
ditemui saat istirahat yang merokok. Alasan yang di kemukakan siswa tersebut
adalah karena terikut lingkungan pergaulan dan stress.Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif analitik dan analisis data menggunakan metode
regresi untuk mengetahui hubungan atau pengaruh stres dan lingkungan terhadap
perilaku merokok dengan melihat hasil thitung yang diperoleh.Dari hasil t hitung
diperoleh bahwa thitung = 1.729 adalah jatuh didaerah penerimaan dan luas p =
0.104, Luas area p = > 0.05, hasil ini menunjukkan bahwa stres tidak
mempengaruhi perilaku merokok Siswa SMA IT Indah Medan.Untuk
mengetahui pengaruh lingkungan terhadap perilaku merokok, hasil menunjukkan
bahwa thitung = 9.880 adalah jatuh didaerah penolakan, dan luas p = 0.000. artinya
Ho ditolak. Yang berarti Ha diterima, yaitu ada hubungan atau pengaruh
Lingkungan terhadap Perilaku Merokok Siswa SMA IT Indah Medan dengan
Luas area p = < 0.05. Artinya ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap
Perilaku Merokok Siswa SMA IT Medan.

Kata Kunci : Siswa SMA, Stres, Lingkungan, Perilaku Merokok


Daftar Pustaka : Daftar Pustaka (2000-2020).

KATA PENGANTAR

vi
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin, Puji dan syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT atas segala nikmat, karunia, rahmat dan hidayah yang
telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
dengan judul. “HUBUNGAN STRES DAN LINGKUNGAN TERHADAP
PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA IT INDAH MEDAN TAHUN
2022 ” dengan baik.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan. Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diselesaikan atas bimbingan, pengarahan, dan bantuan banyak pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Bapak dr. M Rizki Ramadan Hasibuan SH, SE, M.K.M. Selaku Ketua
Yayasan Indah Medan
2. Bapak Andilala, S.Kep, Ners., M.K.M, Selaku Ketua STIKes Indah
Medan
3. Ibuk Masni, S.Kep, Ners, M.K.M Selaku Ketua Prodi D-3 Keperawatan
STIKes Indah Medan
4. Ibuk Erika, S.K.M, M.Kes. Selaku Pembimbing penulisan karya tulis
ilmiah bagi penulis yang telah memberi arahan motivasi dan juga
perhatian selama penulisan karya tulis ilmiah.
5. Terkhusus dan teristimewa Ibunda (Sri lestari) dan Ayahanda (Makmun)
selaku orang tua penulis, yang telah memberikan segala-galanya bagi
penulis, jiwa, raga, perhatian dan kasih sayang yang telah berjuang untuk
pendidikan penulis ke jenjang tinggi. Penulis berharap agar kelak dapat
membanggakan dan membahagiakan kedua orang tua.
6. Kepada seluruh staff dosen STIKes Indah Medan, khususnya Prodi D-III
Keperawatan Indah Medan yang telah menyumbangkan ilmu dan
nasehatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.

vii
7. Kepada sanak keluarga, dan dua orang adik yang selalu mendoakan
penulis, sehingga penulis dapat sampai pada titik ini.
8. Dan kepada semua teman-teman yang telah membantu dan berpartisipasi
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Terkhusus kepada seluruh
teman teman Prodi D-3 keperawatan STIKes Indah Medan, Semoga
ALLAH SWT senantiasa melimpahkan balasan yang setimpal kepada
semuanya serta kebahagian di dunia maupun di akhirat. Aamiin

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah


ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini, hal ini tidak lepas dari keterbatasan
pengetahuan penulis sebagai manusia dengan segala kekurangan dan kekhilafan.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi sumbangan berarti bagi ilmu
pengetahuan pada umumnya dan ilmu keperawatan pada khususnya.

Akhir kata penulisan berdo’a sehingga Allah SWT memberikan berkah-


Nya kepada semua pihak yang membantu penulis menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.

Medan, 21 Juli 2022

GHANI RAHMAN DANY

viii
DAFTAR ISI

(halaman)

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN.................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. v

ABSTRAK.................................................................................................. v

KATA PENGANTAR................................................................................ v

DAFTAR ISI ….......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL …................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Perumusan Masalah..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 6

1. Tujuan Umum....................................................................... 6

2. Tujuan Khusus ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

1. Manfaat Ilmu Kesehatan....................................................... 6

2. Manfaat Bagi peneliti .......................................................... 7

3. Manfaat ............................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 8

A. Definisi Perilaku.......................................................................... 8

a. Komponen Perilaku.............................................................. 8

ix
b. Perilaku Kesehatan...............................................................

B. Definisi Rokok............................................................................. 8

a. Zat Kimia Rokok.................................................................. 9

b. Penyakit Akibat Merokok..................................................... 9

c. Perilaku Merokok................................................................. 10

C. Definisi Merokok......................................................................... 11

a. Dampak Rokok..................................................................... 12

b. Faktor Faktor yang mempengaruhi Rokok........................... 13

c. Tipe Perilaku Merokok......................................................... 12

d. Jenis-jenis Perilaku Merokok............................................... 16

e. Tipe tipe Perokok.................................................................. 16

f. Upaya Pencegahan Merokok................................................. 16

D. Definisi Stres............................................................................... 17

a. Etiologi Stres........................................................................ 17

b. Gejala Stres........................................................................... 17

c. Penyebab Stres...................................................................... 18

d. Pencegahan Stres.................................................................. 18

E. Definisi Lingkungan.................................................................... 19

F. Definisi SMA............................................................................... 19

G. Kerangka Konsep........................................................................ 19

H. Hipotesis...................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 21

A. Desain Penelitian......................................................................... 21

B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................... 21

x
C. Populasi dan Sampel.................................................................... 22

a. Populasi................................................................................. 22

b. Sampel.................................................................................. 22

D. Variable Penelitian......................................................................

a. Variabel Penelitian................................................................ 23

E. Definisi Operasional.................................................................... 23

F. Metode Pengumpulan Data.......................................................... 24

G. Metode Pengukuran Data............................................................ 25

H. Analisa Data................................................................................ 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 27

A. Hasil Penelitian........................................................................... 27

a. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................. 27

b. Deskripsi Karakteristik Responden...................................... 27

c. Distribusi jawaban responden............................................... 28

B. Pengolahan Data.......................................................................... 33

C. Pembahasan................................................................................. 41

D. Hubungan Stres Dan Lingkungan Terhadap Perilaku Merokok

Siswa SMA IT Indah Medan....................................................... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................

A. Kesimpulan.................................................................................. 46

B. Saran............................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 49

LAMPIRAN................................................................................................ 50

xi
LAMPIRAN

Olah Data..................................................................................................... 50

Surat Ijin penelitian...................................................................................... 53

Kuesioner..................................................................................................... 55

Informed Consent......................................................................................... 56

Jadwal Penelitian ........................................................................................ 57

Lembar Konsul ........................................................................................ 58

Dokumentasi ........................................................................................ 59

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.4.1 Jumlah Populasi........................................................................ 22

Tabel 3.4.2 Definisi Operasional................................................................. 24

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur.................................... 27

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelas.................................... 28

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Stres .................................... 29

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Stres..................................... 30

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Stres..................................... 30

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Stres..................................... 31

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Stres..................................... 31

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan......................... 32

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan......................... 32

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan........................ 33

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan........................ 33

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan........................ 34

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok.............. 35

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok.............. 35

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok.............. 36

Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok.............. 36

Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok.............. 37

xiii
14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merokok merupakan salah satu kegiatan yang masih dilakukan individu

dalam segala usia mulai dari anak-anak hingga dewasa dan tidak menutup

kemungkinan untuk mereka yang sebelumnya sudah merokok, kemudian merokok

kembali, ataupun bagi mereka yang sebelumnya belum pernah mencoba merokok

pun menjadi tertarik untuk mencobanya. Perlahan seperti air, mereka selalu

memiliki alasan untuk merokok (Aulia, dalam el hasna, 2017).

Persentase penduduk dunia yang mengkonsumsi tembakau didapatkan

sebanyak 57% pada penduduk Asia dan Australia, 14% pada penduduk Eropa

Timur dan pecahan Uni Soviet, 12% penduduk Amerika, 9% penduduk Eropa

Barat, dan 8% pada penduduk Timur Tengah serta Afrika. Sementara itu ASEAN

merupakan sebuah kawasan dengan 10% dari seluruh perokok dunia dan 20%

penyebab kematian global akibat tembakau, dan Indonesia merupakan negara

dengan persentase perokok tertinggi di kawasan ASEAN yaitu 46,16%

(Kemenkes RI, 2015).

Meningkatnya prevalensi merokok menyebabkan masalah rokok menjadi

semakin serius, jumlah perokok dunia mencapai 1,35 milliar orang. Di Indonesia

jumlah perokok dari waktu ke waktu semakin meningkat. Pada tahun 1995

prevalensi perokok penduduk ≥ 15 tahun adalah 26,9%. Pada tahun 2001

14
15

meningkat menjadi 31,5% (Lensa Indonesia, 2011).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menyatakan

bahwa perilaku merokok penduduk Indonesia di usia 15 tahun keatas, sebesar

33,8% pada tahun 2018. Perokok pada usia lebih dari 10 tahun didapati sebesar

24,3% merokok setiap harinya, akan tetapi sebesar 4,6% merokok dengan kurun

waktu yang tergolong jarang. Dan proporsi kelompok umur 10 – 14 tahun sebesar

0,7%, 15 – 19 tahun sebesar 12,7% dan 20 – 24 tahun sebesar 27,3% yang

merupakan perokok aktif dengan merokok setiap harinya. Dengan persentase laki-

laki sebesar 47,3% dan perempuan sebesar 1,2%. Sedangkan rerata proporsi

perokok setiap hari di provinsi lampung sebesar 28,1% dan perokok kadang-

kadang 3,6% (Riskesdas, 2018).

Prevalensi perokok aktif di Indonesia meningkat sangat cepat. Apabila

pemerintah tidak sigap dengan kebijakan yang lebih efektif, diperkirakan pada

tahun 2025 jumlah perokok di Indonesia akan bertambah sebanyak 90 juta orang.

Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Jakarta menyebut jumlah

perokok pemula meningkat hingga 45%. KPAI juga berpendapat dengan

keterjangauan membeli rokok dengan cukai yang murah menjadikan salah satu

penyebab banyak perokok pemula di usia dini yang hampir 80%- nya mulai

merokok ketika usianya belum mencapai 19 tahun (el Hasna, 2017).

Prevalensi merokok setiap hari di Kota Medan sebesar 55,2% angka ini

lebih tinggi dibandingkan angka nasional yaitu 54% pada tahun 2016. Artinya dari

100 orang kepala keluarga maka ada sekitar 55 orang yang merokok, lebih dari

separuh kepala keluarga adalah perokok. Epidemi konsumsi rokok di Indonesia

15
16

sangat mengkhawatirkan, dimana jumlah perokok di Indonesia menunjukkan

kecenderungan meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 prevalensi

perokok sebanyak 36% meningkat menjadi 54% pada tahun 2016. Lebih dari

separuh penduduk Indonesia dikategorikan sebagai perokok tetap. Kondisi ini

sangat memprihatinkan bagi kesehatan masyarakat Indonesia (Moeloek, 2017).

Stres merupakan reaksi yang normal ,maka setiap orang pasti akan

mengalaminya, baik orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Stres yang

digunakan setiap individu bermacam-macam antara lain dengan berlibur,

meditasi, yoga ,dan merokok. Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi

manajemen yang tidak efektif namun banyak disukai .Jumlah perokok semakin

meningkat dan usia perokok semakin bertambah muda karena para perokok

percaya bahwa rokok memiliki fungsi sebagai penenang saat mereka cemas dan

stres (Hutapea, 2013).

Setiap orang dalam kehidupannya pernah mengalami suatu peristiwa atau

permasalahan yang mengakibatkan stres. Stres merupakan korelasi khas antara

individu dengan lingkungannya sehingga membahayakan kemakmurannya.

Sumber stres adalah kejadian, situasi atau perorangan yang dapat menyebabkan

stres. Manajemen stres yang digunakan setiap individu bermacam-macam antara

lain berlibur, jalan- jalan untuk menghibur diri, makan, tidur, minum minuman

keras/alkohol dan merokok. Merokok merupakan salah satu contoh yang tidak

efektif namun banyak disukai, meskipun banyak orang yang sudah mengetahui

akibat negatif dari merokok tetapi jumlah perokok semakin meningkat dan usia

perokok semakin bertambah muda karena para perokok percaya bahwa rokok

16
17

memiliki fungsi sebagai penenang saat mereka merasa cemas dan stres. (Sunaryo,

2008)

Setiap orang memiliki cara untuk meminimalkan dampak dari stres yang

berbeda-beda seperti jalan-jalan, makan, tidur dan merokok, merokok ini

dilakukan untuk mengurangi perasaan negatif misalnya ketika seorang merasa

marah, gelisah, cemas ataupun stres mereka akan mengkonsumsi rokok untuk

mengurangi perasaan mereka dan membuat pikiran menjadi tenang karena

semakin tinggi tingkat stres seseorang maka semakin tinggi juga tingkat perilaku

merokok seseorang (Risda, 2016).

Lingkungan merupakan salah satu factor penguat untuk mendorong

perilaku merokok. Lingkungan yang mungkin sangat berpengaruh dalam perilaku

merokok adalah orang tua dan teman sebaya. Anak-anak dengan orang tua

perokok cendrung akan menjadi perokok aktif di usia remajanya, hal ini

disebabkan oleh dua hal : pertama, Karena anak tersebut. Kedua, karena anak

sudah terbiasa dengan asap rokok dirumah, dengan kata lain mereka telah menjadi

perokok pasif waktu kecil dan setelah remaja lebih mudah menjadi perokok aktif

(Nasution, 2007). Nashori, menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku merokok remaja adalah factor kepribadian, orang tua, lingkungan, dan

iklan. Faktor terbesar dari kebiasan merokok adalah factor sosial atau factor

lingkungan .faktor lingkungan tersebut diantaranya faktor kepribadian, orang tua,

teman,dan iklan. Nashori (2007)

Tidak hanya lingkungan sosial dan pergaulan yang menyebabkan perilaku

merokok pada remaja, akan tetapi orangtua juga merupakan salah satu faktor yang

menyebabkan remaja berprilaku merokok. Pratiwi (2003) menyatakan bahwa

17
18

saudara dan orangtua sangat berpengaruh pada perilaku merokok remaja dan

menyebabkan faktor keterlanjutan pada perilaku merokok. Remaja ingin mencoba

apa yang dilakukan oleh orang dewasa dan orangtua termasuk perilaku merokok

(modeling), sehingga remaja cenderung merokok merupakan agen yang baik bagi

anak untuk melakukan imitasi perilaku merokok (Santoso, 2008). Orangtua yang

merokok akan memberi pengaruh terhadap anak remaja untuk merokok lebih

besar dari pada orangtua yang tidak merokok.

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA IT Indah Medan

melalui observasi peneliti dari 7 orang siswa yang ditemui saat istirahat adalah

merokok. Alasan yang di kemukakan siswa tersebut adalah karena terikut

pergaulan dan stress. Lingkungan sosial merupakan faktor penting yang pertama

kali memperkenalkan rokok kepada remaja. Lingkungan sosial terdiri dari

lingkungan keluarga, teman sebaya, sekolah, maupun masyarakat. Kondisi

lingkungan sosial yang mendukung atau lingkungan sekitar yang memiliki

aktivitas merokok merupakan faktor pendorong remaja untuk ikut berperilaku

merokok. (Wijaya, 2014).

Berdasarkan hal yang diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui

bagaimana hubungan stres dan lingkungan terhadap perilaku merokok Siswa

SMA IT Indah Medan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

bagaimana hubungan stres dan lingkungan terhadap perilaku merokok Siswa i

SMA IT Indah Medan ?

18
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui bagaimana hubungan stres dan lingkungan terhadap perilaku

merokok Siswa SMA IT Indah Medan.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui perilaku merokok Siswa di SMA IT Indah Medan.

2. Untuk mengetahui hubungan lingkungan terhadap perilaku merokok SMA


IT Indah Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan stress terhadap perilaku merokok siswa IT


Indah Medan

4. Untuk mengetahui hubungan stres dan lingkungan terhadap perilaku merokok


Siswa di SMA IT Indah Medan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu kesehatan

Hasil penelitian ini dapat menjelaskan hubungan stres dan lingkungan terhadap
perilaku merokok sehingga dapat menjadi tambahan khasanah ilmu pada bidang
ilmu keperawatan.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengalaman


dalam penelitian serta untuk menerapkan ilmu yang didapat dalam kuliah
keperawatan khususnya ke dalam metodologi penilitian.

3. Manfaat

Memberikan informasi dan pengetahuan serta masukan khusunya pada perawat

19
dalam pencegahan dan pengawasan perilaku merokok pada remaja.

20
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2017) perilaku dari segi biologis adalah suatu

kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku manusia dapat

diartikan sebagai suatu aktivitas yang sangat kompleks sifatnya, antara lain

perilaku dalam berbicara, berpakaian, berjalan, persepsi, emosi, pikiran dan

motivasi.

a. Proses adopsi perilaku (perilaku kesehatan)

Perilaku kesehatan merupakan segala aktivitas atau kegiatan seseorang,

baik yang dapat diamati secara langsung (observable) maupun yang tidak dapat

diamati secara langsung oleh orang lain (unobservable) yang berkaitan dengan

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Oleh sebab itu perilaku kesehatan ini

pada garis besarnya dikelompokan menjadi dua, yakni : perilaku sehat (Health

Behavior) yang merupakan perilaku orang yang sehat agar tetap sehat atau

kesehatannya meningkat dan perilaku pencarian kesehatan (Health Seeking

Behavior) yang merupakan perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah

kesehatan untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatanya

(Notoatmodjo, 2014 : 23).

B. Defenisi Rokok

Menurut peraturan pemerintah No 19 Tahun 2003 tentang pengamanan

rokok bagi kesehatan, rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus

21
termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana

tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang

mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang 70 hingga 120

mm (bervariasi) dengan diameter sekitar 10 mm. Di dalamnya berisi daun-

daun tembakau yang telah dicacah. Untuk menikmatinya salah satu ujung

dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

(rahmat fajar dalam bahaya merokok 2010).

a. Zat Kimia Berbahaya dalam Rokok

 TAR

Mengandung kimia beracun yang merusak sel paru-paru dan menyebabkan

kanker. Tar bersifat lengket dan menempel pada paru- paru.

 Karbon Monoksida (CO)

Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah

membawa oksigen.Zat ini mengikat hemoglobin dalam darah sehingga membuat

darah tidak mampu mengikat oksigen.Hal ini dapat memicu serangan jantung

mendadak (jantung koroner) yang berujung pada kematian.

 Nikotin

Zat kimia perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah serta

membuat pemakainya menjadi kecanduaan.Zat ini bersifat karsinogen (merusak

sel tubuh), dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.

22
b. Jenis Penyakit Akibat Merokok

 Kanker paru-paru

Kanker ialah penyakit yang disebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali dari

sel abnormal yang ada dibagian tubuh. Didapatkan hubungan erat antara

kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru.

 Jantung Koroner

Merokok terbukti merupakan factor resiko terbesar untuk mati

mendadak.Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada

perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Resiko ini meningkat dengan

bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap.Penelitian menunjukkan bahwa

faktor resiko merokok bekerja sinergis dengan faktor- faktor lain, seperti

hipertensi ,kadar lemak, gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK .

 Stroke

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke

banyak dikaitkan dengan merokok.Resiko stroke dan kematian lebih tinggi

perokok dibandingkan dengan bukan perokok.

b. Perilaku merokok

Perilaku merokok adalah sebuah tindakan yang dilakukan dengan cara

membakar hasil olahan dari tembakau yang ditujukan untuk dihisap, dibakar dan

atau dihirup yang termasuk didalamnya, rokok putih, cerutu, rokok kretek atau

bentuk dan jenis lainnya yang diperoleh dari tanaman nicotina tabacum, nicotina

23
rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mmiliki kandungan

nikotin dan tar (Alamsyah, 2017).

C. Definisi Merokok

Merokok merupakan fenomena sosial yang cukup mendapat sorotan dalam

hal implikasinya dengan kesehatan. Secara global terdapat sekitar 942 juta laki-

laki dan 175 juta perempuan berusia di atas 15 tahun yang berstatus sebagai

perokok. Perilaku merokok dapat menimbulkan berbagai dampak yang

merugikan, seperti penyakit jantung, stroke, kanker paru, gangguan pernapasan,

sampai pada dampak yang paling fatal yaitu kematian. Pada tahun 2016, rokok

telah menyebabkan lebih dari 1,7 juta kematian di seluruh dunia yaitu 5,1 juta

pada laki-laki dan 2 juta pada perempuan. Penyebab kematian adalah karena

perilaku merokok yaitu sebanyak 6,3 juta kematian dan karena paparan asap

rokok yaitu sebanyak 884.000 kematian (Drope et al., 2018).

a. Dampak Merokok

Graham (dalam Ogden, 2008) membagi dampak perilaku merokok menjadi dua,

yaitu :

 Dampak Positif

Merokok menimbulkan dampak positif yang sangat sedikit bagi

kesehatan.Graham (dalam Ogden,2000) menyatakan bahwa perokok menyebutkan

dengan merokok dapat menghasilkan mood positif dan dapat membantu individu

menghadapi keadaan-keadaan yang sulit.

24
 Dampak negatif

Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat

berpengaruh bagi kesehatan (Ogden, 2008).Merokok bukanlah penyebab suatu

penyakit, tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit sehingga boleh dikatakan

merokok tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat mendorong munculnya jenis

penyakit yang dapat mengakibatkan kematian.

b. Faktor faktor yang mempengaruhi merokok

Menurut Komasari & Helmi (2000), perilaku merokok selain disebabkan dari

faktor dalam diri (internal) juga disebabkan faktor dari lingkungan (eksternal).

 Faktor internal (individu)

Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin

melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Merokok juga memberi image

bahwa merokok dapat menunjukkan kejantanan (kebanggan diri) dan

menunjukkan kedewasaan. Individu juga merokok dengan alasan sebagai alat

menghilangkan stres (Nasution, 2007).

 Faktor lingkungan (eksternal)

Menurut Soetjiningsih (2004), faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh

terhadap perilaku merokok remaja adalah keluarga atau orang tua, saudara

kandung maupun teman sebaya yang merokok dan iklan.

1. Pengaruh orang tua

25
Perilaku merokok tidak semata-mata merupakan proses imitasi dan

penguatan positif dari keluarga maupun lingkungan teman sebaya tetapi juga

adanya pertimbangan-pertimbangan atas konsekuensi perilaku merokok.

Dalam kaitannya dikatakan bahwa jika orang tua atau saudaranya merokok

merupakan agen imitasi yang baik, jika keluarga mereka tidak ada yang

merokok maka sikap permisif orang tua merupakan pengukuh positif atas

perilaku merokok (Komasari & Helmi, 2000).

2. Pengaruh teman

Pengaruh kelompok sebaya terhadap perilaku berisiko kesehatan pada

remaja dapat terjadi melalui mekanisme peer sosialization, dengan arah

pengaruh berasal dari kelompok sebaya, artinya ketika remaja bergabung

dengan kelompok sebayanya maka seorang remaja akan dituntut untuk

berperilaku sama dengan kelompoknya, sesuai dengan norma yang

dikembangkan oleh kelompok tersebut. Berbagai fakta mengungkapkan

bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan

teman- temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya (Mu’tadin,

2002).

3. Pengaruh iklan

Melihat iklan di media masa dan elektronik yang menampilkan

gambaran bahwa merokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat

remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam

iklan tersebut (Mu’tadin, 2002). Menurut Joko Widiyarso (2008), sejumlah

produsen rokok kini semakin cerdik dengan membangun image mereka

26
sebagai pihak yang peduli dengan pendidikan dengan memberikan beasiswa

dan sebagainya kepada sejumlah institusi pendidikan.

c. Tipe Perilaku Merokok

 Perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif.

Mereka berpendapat bahwa dengan merokok seseorang akan merasakan

penambahan rasa yang positif. Green dalam Psychological Factor in Smoking

(1978) menambahkan 3 subtipe berikut ini.

a) Pleasure relaxiotion ,yaitu perilaku merokok hanya untuk menambah atau

meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum

kopi atau makan.

b) Stimulation to pick them up, yaitu perilaku merokok hanya dilakukan

sekedarnya untuk menyenangkan perasaan .

c) Pleasure of handing the cigaratte, yaitu kenikmatan yang diperoleh dengan

memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan

menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk

menghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Ada juga perokok

yang lebih senang berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya

lama sebelum ia nyalakan dengan api.

 Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif.

Banyak orang yang meggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif,

misalnya bila ia marah,stress,cemas, atau gelisah. Rokok dianggap sebagai

27
penyelamat.Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi,

sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.

Menurut Silvan Tomkins dalam Aula (2010) menyebutkan perilaku merokok

terbagi menjadi tiga tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect

theory.Tiga tipe tersebut adalah sebagai berikut.

 Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif, banyak orang

yang merokok dan mengurangi perasaan negatif, misalnya saat mereka

marah,cemas,dan gelisah,rokok dianggap sebagai penyelamat.

 Perilaku merokok adiktif ,hal ini dinamakan psychologal additation oleh

Green. Orang yang menunjukkan perilaku seperti itu akan menambah

dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek rokok yang dihisapnya

berkurang.

 Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan, seseorang merokok

bukan demi mengendalikan perasaannya ,tetapi karena benar-benar

menjadi suatu perilaku yang bersifat otomatis, sehingga seringkali

dilakukan tanpa dipikirkan dan disadari..

c. Jenis-jenis Perilaku Merokok

Menurut Aritonang, (1997) dalam jurnal psikologi eni fatmawati (2013)

menyatakan ada empat jenis perilaku merokok, yaitu:

1. Pemula / iseng Adalah mereka yang masih sekedar mencoba-coba atau

karena merasa tidak enak melihat teman-temannya merokok, sehingga ikut-

ikutan. Biasanya kelompok ini adalah ABG.

28
2. Nyambi / musiman Adalah kelompok yang merokok pada waktu-waktu

tertentu saja. Hal ini disebabkan karena faktor pribadi yang sulit mendapat

jalan keluar.

3. Menengah Adalah kelanjutan dari pemula, ingin berhenti nanggung karena

belajarnya susah. Biasanya mereka merokok kalau sedang bersama teman-

temannya.

4. Berat Mempunyai anggapan tiada hari tanpa merokok.

d. Tipe tipe Perokok

Menurut Smet (1994) dalam Nasution (2008) ada tiga tipe perokok yang dapat

diklasifikasikan menurut banyaknya rokok yang dihisap. Tiga tipe perokok itu

adalah:

a. Perokok berat menghabiskan rokok sekitar 15 batang sehari

b. Perokok sedang menghabiskan rokok sekitar 5-14 batang sehari

c. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 1-4 batang sehari

Dari jenis-jenis perilaku merokok dapat disimpulkan bahwa, perilaku merokok

kategori berat pada remaja yakni, dalam satu hari para remaja dapat

menghabiskan sekitar 15 batang.

e. Upaya pencegahan Merokok

Hudoyo (2000) dalam kampanye anti rokok maka adanya garis besar tentang

tujuan dan strateginya. Tujuannya yaitu mencegah remaja atau seseorang

untuk menjadi perokok, mengubah sikap dan perilaku perokok, dan

melestarikan budaya tidak merokok menjadi norma sosial. Maka hal itu perlu

29
strategi yang ampuh untuk mencapainya, yaitu dengan:

a. Mempunyai pusat data tentang rokok

b. Mempunyai pusat informasi tentang rokok

c. Upaya pendidikan masyarakat

d. Peraturan pemerintah dan perundang-undangan tentang pembatasan rokok

e. Aktifitas untuk membantu berhenti merokok.

D. Definisi Stres

Stres merupakan reaksi yang normal ,gangguan pada tubuh dan pikiran yang

disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi oleh

lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan. (Titik Lestari,

2014 ).

a. Etiologi stres

Stres tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga pada remaja.Banyak

tantangan yang harus dihadapi remaja yang tidak kalah berat dengan orang

dewasa. Selain itu juga remaja harus menyesuaikan dengan pertumbuhan dan

perubahan fisik, remaja harus mengikuti berbagai tes dan ujian sekolah ,konflik

dengan orang tua ,dan juga tekanan oleh sebaya. Semua ini yang membuat remaja

kadang mengalami tekanan atau stres melebihi orang dewasa (Saefullah, 2010).

Stres pada umumnya merupakan dampak dari ketidakseimbangan pikirandan

mekanisme pertahanan tubuh, sehingga defense system yang dimiliki tubuh biasa

bekerja dengan otomatis juga mengalami masalah bahkan bisa tidak berjalan

30
sekaligus. Hal itu secara garis besar bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal manusia.

b. Gejala Stress

1. Gejala fisik

Secara umum kondisi tubuh orang akan terkena stress sering mengalami sakit

kepala, gampang letih, mulut terasa kering, napas memburu, sulit tidur dengan

nyenyak, pencernaan terganggu, sembelit,detak jantung yang kencang, serta

berkeringat dingin.

2. Gejala Emosional

Sering merasa tersinggung dan mudah marah, terlalu sensitif, gelisah dan cemas,

suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, serta mudah menangis.

3. Gejala Intelektual

Orang yang stress akan mudah lupa, kacau pikirannya.Daya ingat menurun, sulit

berkonsentrasi, suka melamun, pikirannya dipenuhi bayang-bayangan

kekhawatiran, dan kecemasan yang berlebihan.

c. Penyebab Stres

Stres adalah faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan

terjadinya respon stres.Stres dapat berasal dari berbagai sumber baik dari kondisi

fisik, psikologis, maupun sosial dan juga muncul dari dalam kehidupan sosial, dan

lingkungan luar lainnya. (Titik Lestari, 2014).

31
d. Pencegahan stres

Menurut Rahman (2014) ada beberapa cara yang dapat remaja lakukan untuk

mencegah stress, yaitu :

1. Pola hidup Teratur

2. Memiliki sikap hidup positif

3. Meluangkan waktu untuk diri sendiri

4. Mengembangkan kehidupan spiritual

Menurut Hilda Bawuna dalam penelitianya yang berjudul Hubungan

antara tingkat stres dengan perilaku merokok pada siswa fakultas teknik

universitas sam ratulangi. Dengan menggunakan uji pearson chi square dengan

tingkat kemaknaan 95 % (=0,05). hasil penelitian dengan menggunakan analisis

pearson chi square menunjukan terdapat hubungan signifikan tingkat stress

dengan perilaku merokok pada mahasiswa (p= 0,000).Terdapat Hubungan antara

tingkat stres dengan perilaku merokok pada siswa fakultas teknik universitas sam

ratulangi.

E. Defenisi Lingkungan

Pendapat Darsono mengenai pengertian lingkungan adalah semua benda dan

kondisi. Serta manusia beserta kegiatannya. Semua hal itu berada di dalam suatu

ruang di tempat manusia itu tinggal. Semua unsur tersebut berpengaruh pada

kelangsungan dan kesejahteraan hidup manusia. Serta seluruh makhluk lain yang

hidup.(Darsono,2008).

Menurut Suriati Damang dalam penelitianya yang berjudul Faktor yang

32
berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja di SMP Negeri 7 Langgudu

Kabupaten Bima meggunakan uji statistik chi square hasil penelitian Suriati

Damang diperoleh bahwa faktor orang tua (p 0,000).,faktor diri (p 0,001), Teman

sebaya (p 0,008) dan Perilaku merokok (p 0,004) berhubungan dengan perilaku

merokok pada siswa. Terdapat hubungan faktor lingkungan terhadap perilaku

merokok siswa smp negeri 7 langgudu Bima

F. Definisi SMA

Pengertian SMA (Sekolah Menengah Atas) adalah tingkatan terakhir pendidikan

menengah yang harus ditempuh siswa sebelum memasuki jenjang pendidikan

tinggi. SMA adalah sekolah yang secara umum siswa-siswanya berumur antara 16

sampai dengan 18 tahun meskipun tidak menutup kemungkinan ada yang usianya

lebih muda ataupun lebih tua. Tidak mengherankan juga kalau kebanyakan kasus

kenakalan remaja juga terjadi pada anak-anak usia SMA karena didorong oleh

rasa ingin tahu dan coba-coba untuk menemukan identitas dirinya.

G. Kerangka konsep

Perilaku merokok merupakan perilaku yang membahayakan kesehatan baik bagi

perokok sendiri maupun orang lain yang kebetukan menghisap asap rokok

tersebut, perilaku merokok dapat disebab kan oleh beberapa faktor yang

lingkungan sosial : pengaruh keluarga, teman sebaya, dan iklan.

variable independen variable dependen

PERILAKU
STRES MEROKOK
PADA ANAK
LINGKUNGAN SMA

33
H. Hipotesis

Berdasarkan Kerangka Konseptual di atas, maka Hipotesis yang diajukan


dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. H0 : Tidak ada hubungan stres dengan perilaku merokok siswa sma it indah
medan
Ha : ada hubungan stres dengan perilaku merokok siswa siswa sma it indah
medan
2. H0 : tidak ada hubungan lingkungan dengan perilaku merokok siswa siswa
Sma it indah medan
Ha : ada hubungan lingkungan dengan perilaku merokok siswa siswa sma it
indah medan

34
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey

deskriptif analitik dengan uji parametrik metode regresi yang bertujuan untuk

menjelaskan Hubungan Stres dan lingkungan terhadap perilaku merokok siswa di

SMA IT Indah Medan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan April 2021 sampai dengan Mei 2021 di

SMA IT Indah Medan.

BULAN
NO KEGIATAN Februari Marel April Met Juni
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pengajuan Judul

2 Konsul Bab I

3 Konsul Bab II

4 Konsul Bab III

5 ACC Proposal
6 Penyebaran
Proposal
7 Ujian Proposal
8 Perbaikan Dan
Revisi Proposal
9 Pengumpulan Data

10 Penyusunan Hasil
Penelitian
11 Konsul BAB IV
dan BAB V
12 Ujian Seminar hasil
13 Ujian

14 Perbaikan dan
Pengumpulan
b. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA IT Indah Medan dengan

penelitian Hubungan Stres dan lingkungan terhadap perilaku merokok siswa SMA

IT Indah Medan.

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Keseluruhan objek penelitian yang diteliti oleh objek tersebut adalah

populasi penelitian ( Notoadmojo, 2015). Adapun Populasi dalam penelitian ini

adalah jumlah keseluruhan siswa di SMA IT Indah Medan.

Tabel 3.4.1 Jumlah siswa SMA IT Indah Medan


NO. KELAS JUMLAH SISWA

1 X 4

2 XI 5

3 XII 9

TOTAL 18

b. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2020), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil

populasi yang akan diteliti. Sehubungan dengan jumlah populasi dalam penelitian

ini kecil, maka populasi dijadikan sampel yang berjumlah 18 siswa.

22
D. Variabel Penelitian

a. variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota anggota

suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.

1. Variabel bebas (independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel bebas dalam penelitian

ini adalah. Lingkungan dan stres.

2. Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

adanya variabel independen. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku

merokok siswa .

E. Defenisi Operasional

Definisi Operasional adalah suatu Atribut atau sifat atau nilai dari Obyek atau

kegiatan yang memiliki Variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2015).

23
Tabel 3.4.2. Defenisi Operasional Siswa SMA IT Indah Medan

Variabel Defenisi Cara/Alat Hasil Ukur Skala


Operasional
Ukur

Perilaku Aktivitas Kuisioner 1=Sangat Interval


merokok merokok siswa di Tidak setuju
SMA IT Indah
Medan yang 2=Tidak
meliputi : pada setuju
saat pulang
sekolah/saat 3=Setuju
istirahat
4=Sangat
Setuju

Stres keadaan yang Kuisioner 1=Sangat Interval


dialami siswa Tidak setuju
berupa gangguan
pada tubuh dan 2=Tidak
pikiran yang setuju
disebabkan oleh
perubahan dan 3=Setuju
tuntutan
kehidupan dan 4=Sangat
lingkungan Setuju

Lingkungan Kondisi Kuisioner 1=Sangat Interval


lingkungan yang Tidak setuju
menyebabkan
siswa di SMA IT 2=Tidak
Indah Medan setuju
merokok yang
meliputi : 3=Setuju
Keluarga,teman
sebaya,pengaruh 4=Sangat
iklan Setuju

24
F. Metode Pengumpulan Data

Jenis, sumber dan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dengan menggunakan

kuesioner. Data yang dikumpulkan dalam penelitian dengan membagikan

kuesioner kepada responden Hubungan Stres dan Lingkungan Terhadap Perilaku

Merokok pada siswa di SMA IT Indah Medan.

G. Metode Pengukuran Data

Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan penelitian

setelah kegiatan pengumpulan data. Menurut Azwar (2010), ada tahapan dalam

pengolahan data yang harus dilalui, yaitu :

1. Editing

Yaitu memeriksa kelengkapan data, kesinambungan data, dan keseragaman data,

apakah sudah sesuai seperti yang diharapkan atau tidak.

2. Coding

Yaitu kegiatan pemberian kode numeric (angka) untuk mengurangi data yang

terdiri atas beberapa kategori .

3. Scoring

Yaitu penilaian data dengan memberikan skor pada pertanyaan yang berkaitan

dengan tindakan responden.

25
4. Tabulating

Tabulating merupakan membuat tabel-tabel data,sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012).

H. Analisa Data

Metode analisis data dalam penelitian ini mencakup :. Analisa parametrik

dalam penelitian ini menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik variabel stres

dan lingkungan dengan perilaku merokok pada siswa SMA IT Indah Medan.

Analisa data yang dilakukan secara deskriptif analitik dengan

mempresentasikan data yang telah terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi lalu data akan dilanjutkan uji parametrik dengan metode

Regresi, dan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori dan

kepustakaan yang ada.

26
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

a. Deskripsi Lokasi Penelitian


Pengambilan data penelitian ini dilakukan di SMA IT Indah Medan. SMA

IT Indah Medan ini merupakan sekolah swasta yang terletak di jalan saudara

ujung NO.110 Simpang Limun Medan.

b. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 18 orang. Proporsi remaja

berdasarkan umur responden dapat diamati pada tabel dibawah ini :

4.1 Tabel Distribusi responden berdasarkan umur

Usia Jumlah Prosentase

15 tahun 3 16,6%

16 tahun 2 11,2%

17 tahun 4 22,2%

18 tahun 9 50,0%

Jumlah 18 100

Data dari tabel diatas dapat diperoleh gambaran bahwa responden

terbanyak adalah remaja yang berumur antara 18 yaitu berjumlah orang

atau 50,0%.

27
4.2 Tabel Distribusi responden berdasarkan kelas

Kelas Jumlah Prosentase

X 4 22,2%

XI 5 27,8%

XII 9 50,0%

Jumlah 18 100

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan sebagian besar siswa laki-

laki SMA IT Indah Medan berada pada kelas yaitu sejumlah 9 orang atau

50,0% .

c. Distribusi jawaban responden


1. Stres
Distribusi frekuensi responden berdasarkan stres pada siswa di
SMA IT Indah Medan.

4.3 Distribusi responden yang menyatakan jika dalam keadaan


gelisah/tertekan saya mampu menghabiskan rokok 1 bungkus dalam 1
hari
Pernyataan responden jika dalam keadaan Jumlah Prosentase
gelisah/tertekan saya mampu menghabiskan
rokok 1 bungkus dalam 1 hari

STS 5 27,7%

TS 6 33,4%

S 5 27,7%

SS 2 11,2%

18 100

28
Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

tidak setuju tentang pernyataan “jika dalam keadaan gelisah/tertekan saya

mampu menghabiskan rokok 1 bungkus dalam 1 hari” adalah 6 orang atau

(33,4%),sedangkan minoritas yang menyatakan sangat setuju tentang “jika

dalam keadaan gelisah/tertekan saya mampu menghabiskan rokok 1

bungkus dalam 1 hari” adalah 2 orang atau (11,2%).

4.4 Distribusi responden yang menyatakan pada saat saya merokok saya
menghisapnya dalam dalam
Pernyataan responden menyatakan pada saat Jumlah Prosentase
saya merokok saya menghisapnya dalam dalam

STS 6 33,4%

TS 7 38,8%

S 3 16,6%

SS 2 11,2%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

tidak setuju tentang pernyataan “pada saat saya merokok saya menghisapnya

dalam dalam” adalah 7 orang atau (38,8%),sedangkan minoritas yang

menyatakan sangat setuju tentang “pada saat saya merokok saya

menghisapnya dalam dalam” adalah 2 orang atau (11,2%).

29
4.5 Distribusi responden yang menyatakan saya puas jika sudah merokok

Pernyataan responden saya puas jika sudah Jumlah Prosentase


merokok

STS 3 16,6%

TS 3 16,6%

S 11 61,3%

SS 1 5,5%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

setuju tentang pernyataan “saya puas jika sudah merokok” adalah 11 orang

atau (61,3%),sedangkan minoritas yang menyatakan sangat setuju tentang “saya

puas jika sudah merokok” adalah 1 orang atau (5,5%).

4.6 Distribusi responden yang menyatakan saya mudah tersinggung dan


mudah marah
Pernyataan responden saya mudah tersinggung Jumlah Prosentase
dan mudah marah

STS 5 27,8%

TS 4 22,2%

S 9 50%

SS 0 0%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

setuju tentang pernyataan “saya mudah tersinggung dan mudah marah” adalah

9 orang atau (50%),sedangkan minoritas yang menyatakan sangat setuju tentang

30
“saya saya mudah tersinggung dan mudah marah” adalah 4 orang atau

(22,2%).

4.7 Distribusi responden yang menyatakan suasana hati mudah berubah


kadang sedih,kadang menangis
Pernyataan responden suasana hati mudah Jumlah Prosentase
berubah kadang sedih,kadang menangis

STS 3 16,8%

TS 7 38,8%

S 8 44,4%

SS 0 0%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

setuju tentang pernyataan “suasana hati mudah berubah kadang sedih,kadang

menangis” adalah 8 orang atau (44,4%),sedangkan minoritas yang menyatakan

sangat tidak setuju tentang “suasana hati mudah berubah kadang

sedih,kadang menangis” adalah 3 orang atau (16,8%).

2. Lingkungan
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Lingkungan pada siswa
di SMA IT Indah Medan.

4.8 Distribusi responden yang menyatakan saya lebih senang dan tertarik
untuk merokok saat bersama-sama/berkumpul dengan teman teman
Pernyataan responden saya lebih senang dan Jumlah Prosentase
tertarik untuk merokok saat
bersama-sama/berkumpul dengan teman teman

STS 2 16,2%

TS 1 5,5%

31
S 14 77,8%

SS 1 5,5%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

setuju tentang pernyataan “saya lebih senang dan tertarik untuk merokok saat

bersama-sama/berkumpul dengan teman teman” adalah 14 orang atau

(77,8%),sedangkan minoritas yang menyatakan tidak setuju dan sangat setuju

tentang pernyataan “saya lebih senang dan tertarik untuk merokok saat

bersama-sama/berkumpul dengan teman teman” adalah 1 orang atau (5,5%).

4.9 Distribusi responden yang menyatakan saya merokok ketika ada acara
dengan keluarga atau teman sebaya
Pernyataan responden saya merokok ketika ada Jumlah Prosentase
acara dengan keluarga atau teman sebaya

STS 5 27,7%

TS 6 33,4%

S 6 33,4%

SS 1 5,5%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

tidak setuju dan setuju tentang pernyataan “saya merokok ketika ada acara

dengan keluarga atau teman sebaya” adalah 6 orang atau (33,4%),sedangkan

minoritas yang menyatakan sangat setuju tentang pernyataan “saya merokok

ketika ada acara dengan keluarga atau teman sebaya” adalah 1 orang atau

(5,5%).

32
4.10 Distribusi responden yang menyatakan laki-laki dalam keluarga saya
semuanya merokok
Pernyataan responden laki-laki dalam keluarga Jumlah Prosentase
saya semuanya merokok

STS 5 27,8%

TS 8 44,4%

S 3 16,6%

SS 2 11,2%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

tidak setuju tentang pernyataan “laki-laki dalam keluarga saya semuanya

merokok” adalah 8 orang atau (44,4%),sedangkan minoritas yang menyatakan

sangat setuju tentang pernyataan “laki-laki dalam keluarga saya semuanya

merokok” adalah 2 orang atau (11,2%).

4.11 Distribusi responden yang menyatakan melihat iklan di media


menampilkan merokok adalah lambang kejantanan
Pernyataan responden melihat iklan di media Jumlah Prosentase
menampilkan merokok adalah lambang
kejantanan

STS 9 50%

TS 6 33,4%

S 2 11,1%

SS 1 5,5%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

tidak setuju tentang pernyataan “melihat iklan di media menampilkan

33
merokok adalah lambang kejantanan” adalah 9 orang atau (50%),sedangkan

minoritas yang menyatakan sangat setuju tentang pernyataan “melihat iklan di

media menampilkan merokok adalah lambang kejantanan” adalah 1 orang

atau (5,5%).

4.12 Distribusi responden yang menyatakan saya tidak perduli jika ada
anggota keluarga yang protes ketika saya merokok di rumah
Pernyataan responden saya tidak perduli jika ada Jumlah Prosentase
anggota keluarga yang protes ketika saya merokok
di rumah

STS 12 66,7%

TS 3 16,6%

S 2 11,2%

SS 1 5,5%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

sangat tidak setuju tentang pernyataan “saya tidak perduli jika ada anggota

keluarga yang protes ketika saya merokok di rumah” adalah 12 orang atau

(66,7%),sedangkan minoritas yang menyatakan sangat setuju tentang pernyataan

“saya tidak perduli jika ada anggota keluarga yang protes ketika saya

merokok di rumah” adalah 1 orang atau (5,5%).

34
3. Perilaku merokok
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Perilaku merokok pada siswa
di SMA IT Indah Medan.

4.13 Distribusi responden yang menyatakan tiada hari tanpa merokok


Pernyataan responden tiada hari tanpa merokok Jumlah Prosentase

STS 5 27,8%

TS 6 33,4%

S 4 22,2%

SS 3 16,6%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

tidak setuju tentang pernyataan “tiada hari tanpa merokok” adalah 6 orang

atau (33,4%),sedangkan minoritas yang menyatakan sangat setuju tentang “tiada

hari tanpa merokok” adalah 3 orang atau (16,6%).

4.14 Distribusi responden yang menyatakan setiap ada kesempatan untuk


merokok pasti saya merokok
Pernyataan responden setiap ada kesempatan Jumlah Prosentase
untuk merokok pasti saya merokok

STS 4 22,2%

TS 5 27,8%

S 8 44,5%

SS 1 5,5%

18 100

35
Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

setuju tentang pernyataan “setiap ada kesempatan merokok pasti saya

merokok” adalah 8 orang atau (44,5%),sedangkan minoritas yang menyatakan

sangat setuju tentang “setiap ada kesempatan merokok pasti saya merokok”

adalah 1 orang atau (5,5%).

4.15 Distribusi responden yang menyatakan saya merokok ketika di luar


sekolah
Pernyataan responden saya merokok ketika di Jumlah Prosentase
luar sekolah

STS 3 16,1%

TS 3 16,7%

S 11 61,1%

SS 1 5,5%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan


setuju tentang pernyataan “saya merokok ketika di luar sekolah” adalah 11
orang atau (61,1%),sedangkan minoritas yang menyatakan sangat setuju tentang
“saya merokok ketika di luar sekolah” adalah 1 orang atau (5,5%).

4.16 Distribusi responden yang menyatakan saya merokok lebih dari 3


batang rokok per hari
Pernyataan responden saya merokok lebih dari 3 Jumlah Prosentase
batang rokok per hari

STS 5 27,7%

TS 5 27,7%

S 7 38,8%

SS 1 5,5%

36
18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas

menyatakan setuju tentang pernyataan “saya merokok lebih dari 3 batang

rokok per hari” adalah 7 orang atau (61,1%),sedangkan minoritas yang

menyatakan sangat setuju tentang “saya merokok lebih dari 3 batang rokok

per hari” adalah 1 orang atau (5,5%).

4.17 Distribusi responden yang menyatakan saya merokok lebih lama dari
teman saya
Pernyataan responden saya merokok lebih dari 3 Jumlah Prosentase
batang rokok per hari

STS 4 22,2%

TS 12 66,6%

S 2 11,2%

SS 0 0%

18 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 18 responden mayoritas menyatakan

tidak setuju tentang pernyataan “saya merokok lebih lama dari teman saya”

adalah 12 orang atau (66,6%),sedangkan minoritas yang menyatakan setuju

tentang “saya merokok lebih lama dari teman saya” adalah 2 orang atau

(11,2%).

37
B. Pengolahan data

Hasil pengolahan data dengan metode regresi

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .565 .281 2.014 .062
STRES .533 .308 .149 1.729 .104 .003 334.489
LINGKUNGAN 1.636 .166 .851 9.880 .000 .003 334.489

a. Dependent Variable: PERILAKU MEROKOK

Dari regresi ini kita ketahui apakah Stres dan Lingkungan berhubungan atau berpengaruh terhadap Perilaku Merokok.

38
1. Hubungan atau pengaruh Stres terhadap Perilaku Merokok
Ho : tidak ada hubungan atau pengaruh Stres terhadap perilaku Merokok

Ha : ada hubungan/pengaruh Stres terhadap perilaku Merokok

thitung = 1.729 adalah jatuh didaerah penerimaan dan luas p = 0.104, artinya Ho diterima yaitu tidak ada hubungan atau pengaruh Stres

terhadap Perilaku Merokok Siswa SMA IT Indah Medan. Luas area p = > 0.05.dengan ketentuan p = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05.

ternyata pada hasil penelitian ini P > α

Luas area 95%


Tingkat kepercayaan 95%
Area penerimaan luas area 5%
α = 0.05
area penolakan

luas p

0 1.729 2.10
t-hitung titik kritis atau t-tabel

Gambar 4.1. Distribusi sebaran perilaku merokok Siswa SMA IT Indah Medan p = 0.104

39
2. Hubungan atau pengaruh lingkungan terhadap Perilaku Merokok
Ho : tidak ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap perilaku Merokok

Ha : ada hubungan/pengaruh Lingkungan terhadap perilaku Merokok

thitung = 9.880 adalah jatuh didaerah penolakan, dan luas p = 0.000. artinya Ho ditolak yaitu ada hubungan atau pengaruh Lingkungan

terhadap Perilaku Merokok Siswa SMA IT Indah Medan. Luas area p = < 0.05. dengan ketentuan p = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05.

dan hasil penelitian ini P < α , berarti Ho titolak dan Ha diterima.Artinya ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku

Merokok Siswa SMA IT Medan.

Luas area 95%


Tingkat kepercayaan 95%
Area penerimaan luas area 5%
α = 0.05
area penolakan

luas p

0 2.10 9.880
tititk kritis atau t-tabel t-hitung

Gambar 4.2. Distribusi sebaran perilaku merokok Siswa SMA IT Indah Medan p = 0.000

40
41
C. PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel 4.3 mayoritas responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan “jika dalam keadaan gelisah/tertekan saya mampu

menghabiskan rokok 1 bungkus dalam 1 hari” artinya responden mayoritas

perokok perokok ringan , dan tidak mendukung pernyataan jika dalam keadaan

gelisah/tertekan saya mampu menghabiskan rokok 1 bungkus dalam 1 hari

Menurut Smet (1994) cit. Nasution (2008) dikutip dari devi (2017),

menyatakan Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang perhari.

Berdasarkan tabel 4.4 mayoritas responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan pada “saat saya merokok saya menghisapnya dalam dalam”.

Berdasarkan tabel 4.5 mayoritas responden menyatakan setuju dengan

pernyataan “saya puas jika sudah merokok” artinya responden mayoritas

beranggapan merokok bisa memberikan kenikmatan atau menyenangkan

perasaan. Menurut green dalam psychological factor in smoking dikutip dari Devi

(2017) menyatakan merokok bisa memberikan perasaan yang positif pada tipe

perilaku merokok sebagai Pleasure relaxiotion, yaitu perilaku merokok hanya

untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat.

Berdasarkan tabel 4.6 mayoritas responden menyatakan setuju dengan

pernyataan “saya mudah tersinggung dan mudah marah” artinya responden

mayoritas memiliki gejala stres berdasarkan gejala yang dialami yaitu gejala

emosional. Sering merasa tersinggung dan mudah marah, terlalu sensitif, gelisah

dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, serta mudah menangis.

Berdasarkan tabel 4.7 mayoritas responden menyataka setuju dengan

pernyataan “suasana hati mudah berubah kadang sedih,kadang menangis” artinya


responden mayoritas memiliki gejala stres berdasarkan gejala yang dialami yaitu

gejala emosional Sering merasa tersinggung dan mudah marah, terlalu sensitif,

gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, serta mudah

menangis.

Berdasarkan tabel 4.8 mayoritas responden menyatakan setuju dengan

pernyataan “saya lebih senang dan tertarik untuk merokok saat

bersama-sama/berkumpul dengan teman teman” artinya responden Kelompok

homogen (sama-sama perokok). Mereka menikmati kebiasaan merokok secara

bergerombol. Umumnya mereka masih menghargai orang lain, karena itu mereka

menempatkan diri di area merokok (smoking area).

Berdasarkan tabel 4.9 mayoritas responden menyatakan setuju dengan

pernyataan “saya merokok ketika ada acara dengan keluarga atau teman sebaya”

artinya responden mayoritas melakukan perilaku merokok berdasarkan kelompok

homogen yaitu sama-sama perokok.

Berdasarkan tabel 4.10 mayoritas responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan “laki laki dalam keluarga saya semuanya merokok” artinya

keluarga mereka tidak ada yang merokok maka sikap permisif orang tua

merupakan pengukuh positif atas perilaku merokok (Komasari & Helmi,

2000).

Berdasarkan tabel 4.11 mayoritas responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan “melihat iklan dan media menampilkan bahwa merokok

adalah lambang kejantanan” artinya responden beranggapan merokok tidak ada

kaitanya dengan faktor yang memicu perlaku merokok pada siswa SMA IT Indah

Medan.

43
Berdasarkan tabel 4.12 mayoritas responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pernyataan “Saya tidak memperdulikan jika ada anggota keluarga

yang protes ketika saya merokok”, artinya keluarga mereka tidak ada yang

merokok maka sikap permisif orang tua merupakan pengukuh positif atas

perilaku merokok (Komasari & Helmi, 2000).

Berdasarkan tabel 4.13 mayoritas responden tidak setuju dengan kata tiada

hari tanpa merokok, artinya responden mayoritas biasa-biasa saja, dan tidak

mendukung pernyataan tiada hari tanpa merokok. Menurut Aritonang, (1997)

yang dikutip Eni Fatmawati (2013) menyatakan yang masih sekedar mencoba-

coba atau karena merasa tidak enak melihat teman-temannya merokok, sehingga

ikut-ikutan. Termasuk perokok pemula atau hanya iseng.sesuai dengan pendapat

tersebut berarti siswa SMA IT Indah medan termasuk pada golongan perokok

pemula atau iseng.

Berdasarkan tabel 4.14 mayoritas responden setuju dengan kata setiap ada

kesempatan merokok pasti saya merokok, responden mendukung pernyataan

“perilaku merokok setiap ada kesempatan merokok pasti saya merokok”.

Berdasarkan tabel 4.15 mayoritas responden setuju dengan kata saya

merokok ketika di luar sekolah artinya responden merokok berdasarkan tempat

merokok menurut Mu’tadin (2008) Kelompok homogen (sama-sama perokok).

Mereka menikmati kebiasaan merokok secara bergerombol. Kelompok yang

heterogen kelompok ini biasanya merokok di antara orang lain yang tidak

merokok, anak kecil, orang sakit, dan lain-lain. Mereka yang berani merokok di

tempat tersebut tergolong sebagai orang yang berperasaan, tidak mempunyai tata

krama, bertindak kurang terpuji dan kurang sopan. Di sekolah atau di kamar tidur

44
pribadi. Di toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka

berfantasi (Mutadin, 2008).

Berdasarkan tabel 4.16 mayoritas responden setuju dengan kata saya

merokok lebih dari 3 batang rokok per hari artinya responden merupakan kategori

perokok sedang, menurut Nasution (2008), ada tiga tipe perokok itu adalah:

Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok perhari. Perokok

sedang yang menghisap 5-14 batang perhari. Perokok ringan yang menghisap

1-4 batang perhari.

Berdasarkan tabel 4.17 mayoritas responden tidak setuju dengan kata saya

merokok lebih lama dari teman saya artinya pernyataan “responden tidak

mendukung pernyataan perilaku merokok saya merokok lebih lama dari teman

saya”.

D. Hubungan stres dan lingkungan terhadap perilaku merokok siswa SMA


IT Indah Medan

Hubungan atau pengaruh Stres terhadap Perilaku Merokok

Ho : tidak ada hubungan atau pengaruh Stres terhadap perilaku Merokok

Ha : ada hubungan/pengaruh Stres terhadap perilaku Merokok

thitung = 1.729 adalah jatuh didaerah penerimaan dan luas p = 0.104, artinya Ho

diterima yaitu tidak ada hubungan atau pengaruh Stres terhadap Perilaku Merokok

Siswa SMA IT Indah Medan. Luas area p = > 0.05.dengan ketentuan p = 0.000

lebih kecil dari α = 0.05. ternyata pada hasil penelitian ini P > α

 Hasil uji statistik pengolahan data dengan Metode Regresi menggunakan

program spss 21 dengan bantuan komputer ditemukan bahwa thitung = 1.729

adalah jatuh didaerah penerimaan dan luas (p = 0.104), Luas area p = > 0.05,

45
hasil ini menunjukkan bahwa stres tidak mempengaruhi perilaku merokok

Siswa SMA IT Indah Medan.

 Hal ini Tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan noni Hilda Bawuna

menggunakan uji pearson chi square dengan tingkat kemaknaan 95 %

(=0,05). hasil penelitian dengan menggunakan analisis pearson chi square

menunjukan terdapat hubungan signifikan tingkat stress dengan perilaku

merokok pada mahasiswa (p= 0,000).Terdapat Hubungan antara tingkat stres

dengan perilaku merokok pada siswa fakultas teknik universitas sam

ratulangi.

Hubungan atau pengaruh lingkungan terhadap Perilaku Merokok

Ho : tidak ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap perilaku Merokok

Ha : ada hubungan/pengaruh Lingkungan terhadap perilaku Merokok

thitung = 9.880 adalah jatuh didaerah penolakan, dan luas p = 0.000. artinya Ho

ditolak yaitu ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku

Merokok Siswa SMA IT Indah Medan. Luas area p = < 0.05.dengan ketentuan p =

0.000 lebih kecil dari α = 0.05. dan hasil penelitian ini P < α , berarti Ho titolak

dan Ha diterima.Artinya ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap

Perilaku Merokok Siswa SMA IT Medan.

 Pengolahan data Uji statistik yang dilakukan peneliti luas p = 0.000. artinya

Ho ditolak. Yang berarti Ha diterima, yaitu ada hubungan atau pengaruh

Lingkungan terhadap Perilaku Merokok Siswa SMA IT Indah Medan dengan

Luas area (p = < 0.05).

 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan menggunakan uji statistik

chi square hasil penelitian Suriati Damang diperoleh bahwa faktor orang tua

46
(p 0,000).,faktor diri (p 0,001), Teman sebaya (p 0,008) dan Perilaku

merokok (p 0,004) berhubungan dengan perilaku merokok pada siswa.

Terdapat hubungan faktor lingkungan terhadap perilaku merokok siswa smp

negeri 7 langgudu Bima

47
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengambil kesimpulan


bahwa :

1. Hasil penelitian pada seluruh siswa kelas X,XI dan XII di SMA IT Indah

Medan yang menjadi responden dalam penelitian ini mempunyai perilaku

merokok sejumlah 14 siswa (77,8%.) Dan sebagian kecil siswa laki-laki

kelas X, XI dan XII di SMA IT Indah Medan tidak memiliki perilaku

merokok yaitu 4 siswa (22,2%).

2. Hasil pengolahan data dengan Metode Regresi ditemukan bahwa thitung =

1.729 adalah jatuh didaerah penerimaan dan luas p = 0.104, Luas area p = >

0.05, hasil ini menunjukkan bahwa stres tidak mempengaruhi perilaku

merokok Siswa SMA IT Indah Medan.

3. Pengolahan data yang dilakukan peneliti bahwa thitung = 9.880 adalah jatuh

didaerah penolakan, dan luas p = 0.000. artinya Ho ditolak. Yang berarti Ha

diterima, yaitu ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku

Merokok Siswa SMA IT Indah Medan dengan Luas area p = < 0.05. Artinya

ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku Merokok Siswa

SMA IT Medan.Berdasarkan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara lingkungan Terhadap perilaku merokok Siswa di

SMA IT Indah Medan.

48
B. Saran

1. Bagi Siswa

Dilihat dari perilaku merokok pada siswa laki-laki masih sangat

tinggi dapat dikurangi atau ditinggalkan karena merokok dapat merugikan

kesehatan dan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit . Diharapkan

orang tua dan pihak sekolah memberikan perhatian dan peringatan kepada

siswa terhadap bahaya nya perilaku merokok bagi kesehatan.

2. Bagi peneliti

Untuk menambah ilmu dan wawasan serta pengetahuan bagi

peneliti, bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan

timbulnya suatu penyakit.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi institusi pendidikan penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan bacaan dan referensi di perpustakaan STIKes

Indah Medan.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Di harapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat

menggunakan karya tulis ilmiah ini sebagai bahan perbandingan serta

menambah wawasan agar dapat di kembangkan dalm penelitian

selanjutnya.

49
DAFTAR PUSTAKA
Anugerah,M. (2020). Hubungan Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku
Merokok Pada Siswa Di SMK Negeri 5 Medan. Medan : Universitas
Sumatera Utara.

Bakti K., A. (2019).”SURVEI PREVALENSI PEROKOK DI KOTA


MEDAN”.Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera
Utara, Medan : Jurnal Pembangunan Perkotaan 7 (1), 13-17.

Bawuna. N.H, . Rottie,J., & Onibala F. (2017). Hubungan Antara Tingkat Stres
Dengan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Sam Ratulangi. e- Jurnal keperawatan (e-kp), 5 (2), 1-7.

Damang. S.A, . Syakur, R., & Andriani R. (2019). ‘’Faktor yang berhubungan
dengan perilaku merokok pada remaja di SMP Negeri 7 Langgudu
Kabupaten Bima’’. Bima : Jurnal Kesehatan masyarakat , 1 (1), 32-
39.

Hutapea,2013, Stres Dalam Hidup Kita. Gramedia :Jakarta.

Komalasari D, Helmi AF. 2002. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok


Pada Remaja .2000:1; 37-47.

Umari Z., Sani N., Tusy Wahyuni T., & Kriswiastiny R. (2020).”Hubungan
pengetahuan Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa SMK Negeri
Tanjungsari Lampung Selatan”. Bogor : Jurnal Ilmiah Kesehatan
Sandi Husada , 9 (2), 853-859.

Nasution, 2007. Perilaku Merokok Pada Remaja, Perogram Studi Psikologi


Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara : Medan.
Notoadmodjo, S. 2014.Perilaku Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta.
Pranata Eka A.,M., & Sunarti S. (2019). Hubungan Lingkungan Keluarga
dengan Perilaku Merokok pada Remaja di SMP Negeri 29
Samarinda Universitas Muhammadiyah Kalimantan Utara,
Samarinda : Borneo students Research, 7 (1), 240-247.

Rizma, P. (2022, Maret 12). Pengertian Sekolah Menengah Atas (SMA) yang
Harus Diketahui. diakses 12 March 2022, Dari
https://www.smadwiwarna.sch.id/pengertian-sma/

50
Santoso, Eko Budi. (2008). Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Perilaku Merokok Remaja di Desa Godengan Tamantirto Kasihan
Bantul. Yogyakarta : Universitas Muhammadiah Yogyakarta.

51
LAMPIRAN
OLAH DATA
JUMLAH
ITEM / PERTANYAAN TOTAL

NO. NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PM STRES LINGKUNGAN


29
1 AFFANDI ERYANDA 2 3 3 2 2 1 2 3 1 2 3 1 1 2 1 12 9 8
37
2 VIRDIO AGUSTUV N 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 14 13 10
35
3 M.RAKHA AL FAJAR 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 13 13 9
33
4 AZHAR AQHILAH 1 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 1 9 13 11
16
5 YUDHISTIRA BAGAS P. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 5 6 5
23
6 FARHAN RIZAL 1 1 1 1 2 1 1 3 3 3 1 1 2 1 1 6 11 6
33
7 DAFFA RAIHAN 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 12 12 9
41
8 M.HUSNI ADITYA STRS 4 3 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 4 1 1 15 14 12
51
9 MUHAMMAD ARIF 4 4 4 4 2 3 4 4 1 2 3 4 4 4 4 18 14 19
19
10 FARREL GAVIH SUHADA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 5 5 9
33
11 AIDIL RIZKI 2 2 2 3 1 4 4 3 2 1 4 2 1 1 1 10 14 9

52
41
12 KAHFI 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 15 12 14
35
13 SOFI 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 13 12 10
43
14 M. AFRIZAL 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13 15 15
23
15 M. MASHURI HAMDANI 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 8 7 8
35
16 OMAR 4 1 3 3 2 3 2 3 1 2 3 1 2 2 3 13 11 11
30
17 UKI SYAFIANDA 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 3 3 3 2 1 9 9 12
36
18 ABDUL HABIB MUNTHE 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 1 1 13 14 9

203 204 186

E. Pengolahan data

Hasil pengolahan data dengan metode regresi

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .565 .281 2.014 .062

53
STRES .533 .308 .149 1.729 .104 .003 334.489
LINGKUNGAN 1.636 .166 .851 9.880 .000 .003 334.489

a. Dependent Variable: PERILAKU MEROKOK

Dari regresi ini kita ketahui apakah Stres dan Lingkungan berhubungan atau berpengaruh terhadap Perilaku Merokok.

54
1. Hubungan atau pengaruh Stres terhadap Perilaku Merokok
Ho : tidak ada hubungan atau pengaruh Stres terhadap perilaku Merokok

Ha : ada hubungan/pengaruh Stres terhadap perilaku Merokok

thitung = 1.729 adalah jatuh didaerah penerimaan dan luas p = 0.104, artinya Ho diterima yaitu tidak ada hubungan atau pengaruh Stres

terhadap Perilaku Merokok Siswa SMA IT Indah Medan. Luas area p = > 0.05.dengan ketentuan p = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05.

ternyata pada hasil penelitian ini P > α

Luas area 95%


Tingkat kepercayaan 95%
Area penerimaan luas area 5%
α = 0.05
area penolakan

luas p

0 1.729 2.10
t-hitung titik kritis atau t-tabel

Gambar 4.1. Distribusi sebaran perilaku merokok Siswa SMA IT Indah Medan p = 0.104

55
2. Hubungan atau pengaruh lingkungan terhadap Perilaku Merokok
Ho : tidak ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap perilaku Merokok

Ha : ada hubungan/pengaruh Lingkungan terhadap perilaku Merokok

thitung = 9.880 adalah jatuh didaerah penolakan, dan luas p = 0.000. artinya Ho ditolak yaitu ada hubungan atau pengaruh Lingkungan

terhadap Perilaku Merokok Siswa SMA IT Indah Medan. Luas area p = < 0.05. dengan ketentuan p = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05.

dan hasil penelitian ini P < α , berarti Ho titolak dan Ha diterima.Artinya ada hubungan atau pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku

Merokok Siswa SMA IT Medan.

Luas area 95%


Tingkat kepercayaan 95%
Area penerimaan luas area 5%
α = 0.05
area penolakan

luas p

0 2.10 9.880
tititk kritis atau t-tabel t-hitung

Gambar 4.2. Distribusi sebaran perilaku merokok Siswa SMA IT Indah Medan p = 0.000

56
57
KUESIONER

Petunjuk umum pengisian:

1. Bacalah setiap pernyataan dengan hati-hati sehingga dapat anda mengerti.


2. Harap mengisi seluruh pernyataan yang ada dalam skala dan pastikan tidak
ada yang terlewat.
3. Berikan penilaian anda terhadap setiap pernyataan dan pernyataan dibawah
ini dengan cara memberikan tanda ceklist (√) untuk setiap jawaban.
Keterangan:

SS : sangat setuju TS : tidak setuju

S : setuju STS : sangat tidak setuju

NO. PERNYATAAN STS TS S SS

1 Jika dalam keadaan tertekan dan


gelisah, saya mampu
menghabiskan satu bungkus rokok
kurang dalam satu hari
2 Pada saat merokok, saya

menghisapnya dalam dalam


3 Saya puas jika sudah merokok

4 Saya mudah tersinggung dan


mudah marah
5 Suasana hati saya mudah berubah
kadang sedih, kadang menangis
6 Saya lebih senang dan tertarik
untuk merokok saat bersama
sama/berkumpul dengan teman
teman

58
7 Saya merokok ketika ada acara
dengan keluarga atau teman
sebaya
8 Laki laki didalam keluarga saya
semuanya merokok
9 Melihat iklan di media
menampilkan bahwa merokok
adalah lambang kejantanan
10 Saya tidak memperdulikan jika
ada anggota keluarga yang protes
ketika saya merokok di rumah
11 Bagi saya tiada hari tanpa

Merokok
12 Setiap ada kesempatan untuk
merokok, pasti saya merokok
13 Saya merokok ketika di luar

sekolah
14 Setiap kali merokok, saya
menghisap lebih dari tiga
batang rokok per hari
15 Saya merokok lebih lama
dibanding teman-teman saya

59
INFORMED CONSENT

Penelitian ini yang berjudul “HUBUNGAN STRES DAN


LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI
SMA IT INDAH MEDAN TAHUN 2022 ”Penelitian ini dilaksanakan
sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma 3
Keperawatan Di STIKes Indah Medan. Pada penelitian ini yang akan menjadi
respondennya adalah SMA IT Indah Medan. Dalam penelitian ini, Responden
di minta untuk mengisi kuesioner yang akan dibagikan oleh peneliti.

Setelah mendapatkan penjelasan diatas tindakan yang dilakukan,maka


saya bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Kelas :

Bersedia untuk menjadi responden (sampel penelitian) dalam Penelitian


ini.Persetujuan ini diambil dan disepakati dalam dalam keadaan sadar dan
tanpa ada paksaan dari hak manapun

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan


siswa untuk menjadi responden dalam penelitan ini, saya ucapkan
terimakasih.

Medan……………,2022

Menyetujui

Responden Peneliti

( ) Ghani Rahman Dany

60
JADWAL PENELITIAN

BULAN
NO KEGIATAN Februari Maret April Mei Juni
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pengajuan Judul

2 Konsul Bab I

3 Konsul Bab II

4 Konsul Bab III

5 ACC Proposal
6 Penyebaran
Proposal
7 Ujian Proposal
8 Perbaikan Dan
Revisi Proposal
9 Pengumpulan Data

10 Penyusunan Hasil
Penelitian
11 Konsul BAB IV
dan BAB V
12 Ujian seminar
Hasil
13 Ujian seminar
Hasil
14 Perbaikan dan
Pengumpulan

61
KODE/NO : F

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDAH MEDAN TANGGAL : 1

REVISI :0
PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN
HALAMAN: 1

LEMBAR KONSUL KARYA TULIS ILMIAH

Nama : GHANI RAHMAN DANY


NIM : 1902001
Judul : Hubungan Stres dan Lingkungan Terhadap Perilaku Merokok
Siswa SMA IT Indah Medan tahun 2022

NO. TANGGAL KEGIATAN TANDA TANGAN


PEMBIMBING
1. 03 Februari Konsul judul,ACC judul 1.
2022
2. 06 Februari Pengesahan judul dan,ACC judul 2.
2022
3. 09 Februari Konsul BAB I 3.
2022
4. 14 Februari perbaikan BAB I dan konsul BAB II 4.
2022
5. 21 Februari Perbaikan BAB II dan Konsul BAB III 5.
2022
6. 28 Februari Perbaikan BAB III 6.
2022
7. 03 Maret ACC BAB I, II, dan BAB III 7.
2022
8. 26 Maret Ujian Proposal 8.
2022
9. 29 Maret Konsul Hasil Penelitian 9.
2022
10. 5 April Konsul BAB IV 10.
2022
11. 16 April Konsul BAB IV dan Perbaikan 11.
2022
12. 26 April Konsul BAB V 12.
2022
13. 13 Mei ACC BAB IV, BAB V dan ABSTRAK 13.
2022
14. 27 Mei Ujian Seminar Hasil 14.
2022

62
15. 03 Juni Perbaikan dan Pengumpulan Karya Tulis 15.
2022 Ilmiah

DOSEN PEMBIMBING

ERIKA S.K.M, M.Kes


NIDN.0115086301

63
LAMPIRAN

64

Anda mungkin juga menyukai