Anda di halaman 1dari 97

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. S DENGAN


ABORTUS IMINNENS DI UPT PUSKESMAS
RAWAT INAP AMBUKHA
TAHUN 2022

Laporan Tugas Akhir

OLEH :

NOVISRY WAHYU GULO


NPM : 1819401034

-
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA TIGA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MITRA HUSADA NIAS BARAT
T.A 2022/2023
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Tugas Akhir

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. S DENGAN


ABORTUS IMINNENS DI UPT PUSKESMAS
RAWAT INAP AMBUKHA
TAHUN 2022

NOVISRY WAHYU GULO


NPM : 1819401034

Diterima dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan di Depan Tim Penguji
Tugas Akhir Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga
STIKes Mitra Husada Medan

Pembimbing

Siska Suci Triana Triana Ginting, S.S.T.,M.Kes


NIDN : 01-240786-01

Menyetujui, Mengetahui,
Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga STIKes Mitra Husada Medan
Ka.Prodi Ketua,

Siska Suci Triana Ginting, S.S.T., M.Kes Dr. Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M., M.Kes
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. S DENGAN


ABORTUS IMINNENS DI UPT PUSKESMAS
RAWAT INAP AMBUKHA
TAHUN 2022

NOVISRY WAHYU GULO


NPM : 1819401034

Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Prodi Kebidanan Program
Diploma Tiga STIKes Mitra Husada Medan

Dewan Penguji Nama Dosen Penguji Tanda Tangan

Penguji I Kamelia Sinaga,SST.,M.K.M


NIDN: 01-020287-01

Penguji II Nopalina Suyanti Damanik,SST.,M.Psi

Penguji III Siska Suci Triana Ginting, S.S.T.,M.Kes


NIDN: 01-2407-8601

Menyetujui, Mengetahui,
Prodi Kebidanan Program Diploma Tigaa STIKes Mitra Husada Medan
Ka.Prodi Ketua,

Siska Suci Triana Ginting, S.S.T., M.Kes Dr. Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M., M.Kes
RIWAYAT HIDUP

Tempat Tanggal Lahir : Doli-doli, 10 Maret 2000


Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen protestan

Anak Ke : Pertama dari tiga bersaudara

Alamat : Desa Doli-Doli, Kec.Mandrehe, Kab.Nias Barat


Alamat Email : wahyunovisry@gmail.com
No. Hp : 081362996508
Nama Ayah : Kharisman Gulo
Nama Ibu : Meniati Gulo

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2006-2011 : SD NEGERI 075062 DOLI-DOLI

TAHUN 2012-2014 : SMPN 2 MENDREHE

TAHUN 2015-2017 : SMAS BNKP KARMEL DOLI-DOLI

TAHUN :2018-2022 : STIKes Mitra Husada Medan


PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Dengan Ini saya menyatakan bahwa :

1. Tugas akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar Akademik baik di STIKes Mitra Husada Medan maupun diperguruan

tinggi lainnya.

2. Tugas akhir ini adalah murni gagasan, rumusan dan studi kasus saya sendiri

tanpa bantuan dari pihak manapun selain arahan pembimbing dan masukan

Tim Penguji.

3. Dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau di publikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan duicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya perbuat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka,

saya bersedia menerima sanksi dari Akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma yang berlaku diperguruan tinggi ini.

Medan, 20 Januari 2022


Yang membuat pernyataan,

Novisry Wahyu Gulo


1819401035
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. S Dengan Abortus
Imminens Di UPT Puskesmas Rawat Inap Ambukha Tahun 2022”. Tugas
akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar DIII
kebidanan (Amd.Keb), serta sebagai penerapan dan pengembangan teori-teori
yang penulis peroleh selama perkuliahan. Penulis menyadari bahwa penulisan
Laporan Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk perbaikan sebagai
penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang ikut serta memberkan dukungan
kepada saya dalam penulisan tugas akhir ini, yakni kepada yang terhormat
Bapak/Ibu :
1. Drs. Imran Saputra Surbakti, M.M., selaku Ketua Pengurus Yayasan Mitra

Husada Nias Barat yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana

di STIKes Mitra Husada Nias Barat.

2. Dr. Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M.,M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Nias Barat Yang telah

memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan

Tugas Akhir ini dengan baik.

3. Siska Suci Triana Ginting, SST.,M.Kes, selaku Ka. Prodi Program

Diploma Tiga Kebidanan sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan kesempatan, bimbingan dan telah meluangkan waktunya

i
untuk membimbing dan memberikan masukan demi kelengkapan tugas

akhir ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

4. Seluruh Staff Dosen STIKes Mitra Husada Nias Barat yang telah

memberikan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti pendidikan di

STIKes Mitra Husada Nias Barat.

5. Teristimewa kepada kedua Orang tua saya tercinta Ibunda dan Ayahanda

yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih sayang sejak saya

dilahirkan hingga saat ini serta saudara kandung yang telah memberi

semangat, dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh teman seperjuangan angkatan XIII Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Nias Barat yang telah memberikan

banyak dukungan, saran dan motivasi selama penulis melakukan

penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua yang

membaca, akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Nias Barat, 20 Januari 2022

Novisry Wahyu Gulo

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. 1.............................................................................................. Latar Belakang
1
1. 2......................................................................................... Rumusan Masalah
3
1. 3........................................................................................................... Tujuan
3
1.3.1 Tujuan Umum...........................................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus..........................................................................................
1. 4 Manfaat Penulis.........................................................................................
1.4.1 Bagi Klien.................................................................................................
1.4.2 Bagi Institut Pendidikan............................................................................
1.4.3 Bagi Penulis..............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................


2.1 Kehamilan..............................................................................................................
2.1.1 Defenisi Kehamilan...................................................................................
2.1.2 Tanda Gejala Kehamilan...........................................................................
2.1.3 Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan.....................................................
2.1.4 Perubahan Psikologis Masa Kehamilan..................................................
2.1.5 Tanda Bahaya Dalam Kehamilan...........................................................
2.2 Kehamilan Dengan Abortus................................................................................
2.2.1 Defenisi Abortus.....................................................................................
2.2.2 Macam-macam Abortus..........................................................................
2.2.3 Patofisiologi Abortus Pada Kehamilan...................................................
2.3 Kehamilan Dengan Abortus Imminens................................................................
2.3.1 Defenisi Abortus Imminens.....................................................................
2.3.2 Etiologi Abortus Imminens......................................................................
2.3.3 Patofisiologis Abortus Imminens............................................................
2.3.4 Penanganan Abortus Imminens...............................................................
2.4 Dasar Hukum Kebidanan/ Wewenang Hukum....................................................
2.5 Teori Manajemen Kebidanan..............................................................................

3
2.5.1 Pengertian Manajemen Kebidanan.........................................................
2.5.2 Proses Asuhan Kebidanan ......................................................................
2.5.3 Dokumentasi SOAP................................................................................
2.6 Kerangka Berfikir................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................


3.1 Jenis Penelitian....................................................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................
3.2.1 Tempat Penelitian...................................................................................
3.2.2 Waktu Penelitian.....................................................................................
3.3 Subjek Penelitian.................................................................................................
3.4 Defenisi Operasional...........................................................................................
3.5 Jenis Data.............................................................................................................
3.5.1 Data Primer.............................................................................................
3.5.2 Data Sekunder.........................................................................................
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data....................................................................
3.6.1 Teknik Pengumpulan data.......................................................................
3.6.2 Teknik Pengumpulan Alat......................................................................
3.7 Analisis Data........................................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................


4.1 Hasil Penelitian....................................................................................................
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian...................................................................
4.1.2 Gambaran Responden.............................................................................
4.1.3 Hasil Kunjungan ....................................................................................
4.2 Pembahasan.........................................................................................................
4.2.1 Pengkajian Data dasar.............................................................................
4.2.2 Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan......................................
4.2.3 Diagnosa Masalah Potensial...................................................................
4.2.4 Tindakan Segera......................................................................................
4.2.5 Intervensi/ Perencanaan..........................................................................
4.2.6 Implementasi/ pelaksanaan ....................................................................
4.2.7 Evaluasi...................................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN’.......................................................................


5.1 Kesimpulan..........................................................................................................
5.2 Saran....................................................................................................................
5.2.1 Bagi Klien...............................................................................................
5.2.2 Bagi Institut Pendidikan..........................................................................
5.2.3 Bagi Penulis.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

4
5
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Defenisi Operasional.......................................................................................

6
7
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir......................................................................................

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pengantar Izin Penelitian

Lampiran 2 : Surat Balasan

Lampiran 3 : Informed Consemt

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Pembimbing LTA

Lampiran 5 : Berita Acara Perbaikan LTA

Lampiran 6 : Format Pengkajian

Lampiran 7 : Dokumentasi

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan

kesehatan ibu disuatu negara. Masih tingginya angka kematian ibu (AKI)

berarti pelayanan kesehatan ibu belum baik. Sampai saat ini angka

kematian ibu (AKI) masih merupakan masalah serius yang perlu

diperhatikan. Kesehatan Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan

bersalin adalah suatu masalah besar di negara berkembang (Lorensa.dkk,

2021).

Menurut data World Health Organization (WHO), angka kematian

ibu di dunia pada tahun 2019 adalah 830 per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu di negara berkembang 20 kali lebih tinggi

dibandingkan angka kematian ibu di negara maju yaitu 228 per 100.000

kelahiran hidup sedangkan di negara maju hanya 12 per 100.000 kelahiran

hidup.

Berdasarkan tujuan pembangunan Sustainable development goals

(SDGs) point ke 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong

kesejahteraan bagi semua orang disegala usia pada tahun 2016 dengan

target 2030 mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) hingga di bawah 70

per 100.000 kelahiran hidup (Giawa.dkk, 2021).

1
Data Profil kesehatan Indonesia 2019 penurunan AKI di indonesia

belum mencapai target yaitu dapat dilihat dari angka kematian ibu dari 280

2
2

menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Rata – rata penurunan 5,5%

pertahun dan diperkirakan AKI pada tahun 2030 di Indonesia turun

menjadi 131 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada target SDGs

yang ditetapkan terhadap AKI yakni 70 per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 75% Kematian ibu masih

di dominasi oleh beberapa penyebab utama kematian yaitu perdarahan

(30,3%), hipertensi (27,1%), infeksi (7,3%), dan komplikasi abortus (5%).

Salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan. Pada saat kehamilan

rentang mengalami perdarahan di trimester pertama dan kedua ialah

abortus, yang dapat menyebabkan komplikasi perdarahan hebat sehingga

pasien jatuh dalam keadaan syok, perforasi, infeksi, serta kegagalan faal

ginjal dan kematian ibu hamil (Rangkuti et al., 2019).

Menurut Depkes RI di Indonesia abortus menempati urutan kedua

penyebab AKI yaitu sebanyak 26%, di Indonesia terdapat 34 kasus abortus

per 100 ribu kelahiran hidup. Kejadian abortus di Indonesia paling tinggi

di Asia Tenggara, yaitu sebesar dua juta dari 4,2 juta kasus. Rata-rata

terjadi 114 kasus abortus per jam. Artinya terdapat 34 kasus abortus per

100 kelahiran hidup. Hampir 50% dari kehamilan berakhir dengan

keguguran, jika kehamilan berlanjut janin yang dilahirkan oleh ibu akan

berakibat buruk seperti kelahiran prematur, ketuban pecah dini,

preeklamsia, solusio plasenta dan Intrauterine Growth Restriction (IUGR)

(Akbar, 2019).
3

Abortus Imminens adalah terjadinya perdarahan bercak yang

menunjukan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam

kondisi ini ditandai dengan perdarahan bercak hingga sedang, serviks

tertutup (karena pada saat pemeriksaan dalam belum ada pembukaan)

(Hasanah, 2018).

Pada survey awal penulis menemukan 1 ibu hamil yang mengalami

Abortus Imminens di UPT Puskesmas Reawat Inap Ambukha pada Tahun

2022. Kemudian penulis menemukan ibu hamil yaitu pada Ny. S dengan

Abortus Imminens dan klien tersebut mengatakan bersedia untuk

dilakukan penelitian tentang perkembangan kehamilannya.

Berdasarkan masalah tentang kejadian abortus dalam kehamilan

yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik dan bermaksud untuk

mengajukan judul LTA yaitu “Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny.

S Dengan Abortus Imminens Di UPT Puskesmas Rawat Inap

Ambukha Tahun 2022”.

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan dalam

laporan ini adalah Bagaimana Gambaran Manajemen Asuhan Kebidanan

pada pasien dengan Abortus Imminens pada Ibu hamil.

1. 3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


4

Meningkatkan ilmu pengetahuan atau keterampilan dalam

memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan Abortus

Imminens dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan

7 langkah Helen Varney dan SOAP.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian secara lengkap yang berkaitan dengan

Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. S dengan Abortus

Imminens di UPT Puskesmas Reawat Inap Ambukha pada

Tahun 2022.

2. Menginterprestasikan Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. S

dengan Abortus Imminens meliputi diagnosa kebidanan masalah

kebutuhan ibu hamil dengan Abortus di UPT Puskesmas Reawat

Inap Ambukha pada Tahun 2022.

3. Mengidentifikasi diagnosa potensial atau masalah pada Ny. S

dengan Abortus Imminens di UPT Puskesmas Reawat Inap

Ambukha.

4. Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera, konsultasi, kolaborasi

dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan pada Ny. S dengan

Abortus Imminens di UPT Puskesmas Reawat Inap Ambukha

pada Tahun 2022.

5. Menyusun rencana Asuhan Kebidanan secara menyeluruh pada

Ny. S dengan Abortus Imminens di UPT Puskesmas Reawat

Inap Ambukha pada Tahun 2022.


5

6. Melaksanakan perencanaan secara efisiensi dan aman pada Ny.

S dengan Abortus Imminens di UPT Puskesmas Reawat Inap

Ambukha pada Tahun 2022.

7. Mengevaluasi pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada

Ny. S dengan Abortus Imminens di UPT Puskesmas Reawat

Inap Ambukha pada Tahun 2022.

1. 4 Manfaat Penulis

1.4.1 Bagi Klien

Menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran

pasien akan pentingnya perawatan ibu hamil Agar tidak terjadi

Abortus selama kehamilan.

1.4.2 Bagi Institut Pendidikan

Sebagai tambahan referensi di perpustakaan sehingga

mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam

praktik asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Abortus

Imminens.

1.4.3 Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan untuk penulis dalam

menangani asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Abortus

Imminens sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan,

menurunkan angka kematian ibu, serta melakukan asuhan

kebidanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.


6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan

2.1.1 Defenisi Kehamilan

Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,

lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi

menjadi 3 triwulan pertama dimulai sampai 3 bulan, triwulan

kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7

sampai 9 bulan (Annisa, 2021).

Kehamilan adalah hasil dari pertemuan antara sperma dan sel

telur. Dalam prosesnya perjalanan sperma untuk menemui sel telur

(ovum) benar-benar butuh perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta

sperma yang dikeluarkan, hanya sedikit yang berhasil mencapai sel

telur (ovum).dari jumlah yang sedikit itu, hanya satu sperma saja

yang bias membuahi sel telur.

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormone seperti : estrogen,

progesterone, human chorionic gonadotropin (HCG), human

somatomammotropin, prolactin dan sebagainya. Human Chorionic

Gonadotropin (HCG) adalah hormone yang aktif khusus berperan

selama awal masa kehamilan.Terjadi perubahan juga pada anatomi

dan fisiologi organ-organ system reproduksi dan system tubuh

6
7

lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan

hormone tersebut (fuada, 2018).

2.1.2 Tanda Gejala Kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan menurut penelitian Kusuma,

yaitu :

1. Tanda Tidak Pasti

a. Amenorhea

Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus

(endometrium) tidak dilepaskan sehingga amenorrhea atau

tidak datangnya haid dianggap sebagai tanda kehamilan.

b. Mual Muntah

Mual dan munth merupakan gejala umum mulai dari rasa

tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan dalam

kedokteran sering disebut dengan morning sicknes karena

munculnya sering kali pada pagi hari.

c. Mastodinia

Mastodinia adalah rasa kecang dan rasa sakit pada payudara

disebabkan payudara membesar.

d. Gangguan kencing

Frekuensi BAK bertambah dan sering BAK pada malam

hari, disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan

tarikan oleh uterus ke cranial.

e. Konstipasi
8

Konstipasi ini terjadi karena efek relaksasi progesterone

f. Penurunan berat badan

Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat

badan karena tidak nafsu makan dan sering mual muntah.

g. Pingsan

Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai yang

sesak dan padat.Dianjurkan untuk tidak berada di tempat-

tempat yang ramai dan padat. Dan akan menghilang

sesudah kehamilan 16 minggu.

2. Tanda- tanda kemungkinan hamil

a. Perubahan pada uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan

konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak bentuknya

globular.

b. Tanda Piskacek’s

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol

jelas ke jurusan pembesaran tertentu.

c. Perubahan- perubahan pada serviks

1) Tanda Hegar

Tanda ini berupa pelunakan pada daerah itsmus uteri.

2) Tanda Goodell’s

Diketahui melalui pemeriksaan bimanual.Serviks terasa

lebih lunak.
9

3) Tanda Chadwick

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan

vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan

(lividea).

4) Tanda Mc Donald

Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan

satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya

jaringan isthmus.

d. Kontraksi Uterus

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh

perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.

e. Pemeriksaan test biologis kehamilan

Pada pemeriksaan ini hasil positif, dimana kemungkinan

positif palsu (Kusuma, 2019).

3. Tanda pasti kehamilan

Tanda pasti hamil adalah data atau kondisi yang

mengindikasikan adanya buah kehamilan atau bayi yang

diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksa

(misalnya DJJ, gambaran sonogram janin, dan gerak janin.

Indikator pasti hamil adalah penemuan-penemuan

keberadaan janin secara jelas dan hal ini tidak dapat dijelaskan

dengan kondisi kesehatan yang lain.

a. Denyut Jantung Janin ( DJJ)


10

Dapat di dengar dengan stetoskop laenec pada minggu

17-18.Dengan stetoskop ultrasonic (Dopper), DJJ dapat

didengar lebih awal lagi, sekitar minggu ke- 12.

b. Gerakan janin dalam Rahim

Gerakan pertama bayi yang dapat dirasakan ibu disebut

dengan quickening, yang sering diartikan sebagai kesan

kehidupan.

c. Bagian- bagian Janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (Kepala dan

Bokong) serta bagian kecil janin (Lengan dan Kaki) dapat

dirabah dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (TM

III)

d. Kerangka Janin

Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin

berupa ukuran kantong janin, panjangnya janin dan

diameter bipateralis sehingga dapat diperkirakan tuanya

kehamilan (Yuniarti, 2020).

2.1.3 Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan

1. Perubahan Uterus

Uterus yang semula beratnya 30 gram akan membesar

sehingga menjadi seberat 1000 gram di bawah pengaruh

estrogen dan progesterone. Otot Rahim mengalami hyperplasia


11

dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti

pembesaran Rahim karena pertumbuhan.

a. Tidak hamil/ normal : Sebesar telur ayam (kurang lebih 30

gr).

b. Kehamilan 8 minggu : Sebesar telur bebek.

c. Kehamilan 12 minggu: Sebesar telur angsa.

d. Kehamilan 16 minggu: Pertengahan simfisis - pusat

e. Kehamilan 20 minggu: Pinggir bawah simpisis.

f. Kehamilan 24 minggu: Pinggir atas pusat.

g. Kehamilan 28 minggu: Sepertiga pusat-xypoid

h. Kehamilan 32 minggu: Pertengahan pusat-xypoid

i. Kehamilan 36-42 minggu : 3 sampai satu jari dibawah

xypoid

2. Vagina dan Vulva

Vagina da vulva mengalami peningkatan pembuluh

darah karena pengaruh hormone estrogen sehingga tampak

makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick).

3. Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang

mengandung corpus luteum gravidarum akan meneruskan

fungsinya sampai terbentuknya plasenta pada umur kehamilan

16 minggu. Korpus luteum ini mengeluarkan hormone estrogen


12

dan prosesteron yang fungsinya akan diambil alih oleh

plasenta.

4. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan

untuk persiapan laktasi Perkembangannya dipengaruhi oleh

hormone estrogen, progesterone dan somatomamnotropin.

Estrogen menyebabkan hipertropi system saluran payudara

Progesteron mempersiapkan dan menambah jumlah sel asinus

Sedangkan somatoman-motropin berfungsi mempengaruhi sel

asinus untuk membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin

serta merangsang pengeluaran kolostrum.

5. Serviks

Serviks pada kehamilan mengalami perubahan karena

pengaruh hormone estrogen.Jaringan ikat pada serviks banyak

mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dengan

adanya hipervakulirisasi servik menjadi lunak dan berubah

menjadi kebiru-biruan. Kanalis servikalis terluka oleh mukosa

sehingga tidak terjadi asendens dari vagina.

6. Sistem Respirasi

Pada kehamilan juga perubahan system respirasi untuk

dapat memenuhi kebutuhan oksigen disamping itu terjadi

desakan diafgrama karena dengan Rahim yang membesar pada


13

umur kehamilan 32 minggu 32 ke atas sehingga tidak jarang

menimbulkan rasa sesak.

7. Sistem Pencernaan

Pada bulan pertama kehamilan kandung kncing tertekan

oleh uterus yang membesar sehingga timbul sering

kencing.Keadaan ini hilang dengan makin tuanya.Kehamilan

bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir

kehamilan bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas

panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena

kandung kemih mulai tertekan kembali.

8. Kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan

hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan

karena pengaruh melanophore simulating hormone (MSH)

yang meningkat.

9. Metabolisme dalam kehamilan

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh

mengalami perubahan yang mendasar dimana kebutuhan nutrisi

makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan

memberika ASI.Metabolisme Basal naik 15-20 % terutama

pada trimester ketiga.


14

Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg,

terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai

organ/ cairan intrauterine. Berat janin + 2,5-3,5 kg, berat

plasenta +0,5 kg, cairan amnion + 1,0 kg, berat uterus + 1,0 kg,

penambahan volume sirkulasi maternal +1,5 kg, pertumbuhan

mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan

ekstremitas + 1,0-1,5 kg (yunita sari, 2019).

2.1.4 Perubahan Psikologis Masa Kehamilan

1. Trimester I

Adapun perubahan psikologis pada ibu hamil trimester I antara

lain :

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan

kehamilannya.

b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan

kesedihan.

c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar- benar

hamil.

d. Setiap perubahan yang terjadi pada dirinya akan selalu

mendapatkan perhatian dengan seksama.

e. Hasrat untk melakukan hubungan seksual berbeda-beda pada

setiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

2. Trimester II
15

Adapun perubahan psikologis pada ibu hamil trimester II

antara lain:

a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar

hormone yang tinggi.

b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.

c. Merasakan gerakan janin.

d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kecemasan.

e. Libido meningkat

f. Menuntut perhatian dan cinta.

g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian

dari dirinya.

h. Hubungan social meningkat dengan wanita hamil lainnya atau

pada orang lain yang baru menjadi ibu.

i. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan,

kelahiran dan persiapan untuk peran baru.

3. Trimester III

Adapun perubahan psikologis pada ibu hamil trimester III

antara lain:

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,

dan tidak menarik.

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak hadir tepat waktu.

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat

melahirkan, khawatir akan keselamatannya.


16

d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal.

e. Merasa kehilangan perhatian.

f. Libido menurun (Annisa, 2021).

2.1.5 Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Selama kunjungan antenatal, ibu mungkin mengeluhkan

bahwa ia mengalami ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan

itu adalah ketidaknyamanan yang normal dan merupakan bagian

dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan.

Sebagai seorang bidan, penting bagi kita membedakan antara

ketidakyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya.

Tanda- tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan

diantisipasi dalam kehamilan lanjut, adalah :

a. Perdarahan pervaginam

b. Sakit kepala yang hebat

c. Penglihatan kabur

d. Bengkak pada muka dan jari tangan

e. Keluar cairan pervaginam

f. Gerakan janin tidak terasa

Selama pemeriksaan antenatal, ibu mungkin akan

memberitahukan jika ibu mengalami tanda-tanda bahaya tersebut

atau dapat terdeteksi oleh bidan (Kusuma, 2019).


17

2.2 Kehamilan Dengan Abortus

2.2.1 Defenisi abortus

Abortus adalah terancamnya atau keluarnya buah

kehamilan baik sebagian ataupun keseluruhan pada umur

kehamilan lewat dari 20 minggu. Kematian janin dalam rahim

disebut Intra Uterine Fetal Death (IUFD), yakni kematian yang

terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada

trimester kedua dan atau yang beratnya 500 gram. Jika terjadi pada

trimester pertama disebut keguguran atau abortus (Giawa.dkk,

2021).

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan akibat faktor

tertentu atau sebelum kehamilan tersebut berusia 20 minggu atau

buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan

(Oktavia, 2018).

2.2.2 Macam-macam abortus

Menurut Jurnal Giawa Abortus dapat dibagi menjadi beberapa

bagian yaitu:

a. Abortus Spontan (terjadi dengan sendiri, keguguran):

Abortus spontan adalah setiap kehamilan yang berakhir secara

spontan sebelum janin dapat bertahan. WHO mendefinisikan

sebagai embrio atau janin seberat 500 gram atau kurang sesuai

dengan usia janin (usia kehamilan) dari 20 hingga 22 minggu


18

atau kurang. Abortus spontan terjadi pada sekitar 15%-20%

dari seluruh kehamilan yang diakui, dan biasanya terjadi

sebelum usia kehamilan memasuki minggu ke-13.

Berdasarkan gambaran klinisnya, abortus dibagi menjadi:

1) Abortus Imminiens (keguguran mengancam). Abortus ini

baru mengancam dan masih ada harapan untuk

mempertahankannya. Pada 22 abortus ini terjadinya

pendarahan uterus pada kehamilan sebelum usia kehamilan

20 minggu, janin masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi

serviks. Diagnosisnya terjadi pendarahan melalui ostium

uteri eksternum disertai mual, uterus membesar sebesar

tuanya kehamilan. Serviks belum membuka, dan tes

kehamilan positif.

2) Abortus incipiens (keguguran berlangsung). Abortus ini

sudah berlangsung dan tidak dapat dicegah lagi. Pada

abortus ini peristiwa peradangan uterus pada kehamilan

sebelum usia kehamilan 20 minggu dengan adanya dilatasi

serviks. Diagnosisnya rasa mulas menjadi lebih sering dan

kuat, pendarahan bertambah

3) Abortus incompletes (keguguran tidak lengkap). Sebagian

dari buah kehamilan telah dilahirkan tapi sebagian

(biasanya jaringan plasenta) masih tertinggal di dalam

rahim. Pada abortus ini pengeluaran sebagian janin pada


19

kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa

tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginal,

servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavun

uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri

eksternum. Pendarahan tidak akan berhenti sebelum sisa

janin dikeluarkan, dapat menyebabkan syok.

4) Abortus komplit (keguguran lengkap). Seluruh buah

kehamilan telah dilahirkan dengan lengkap. Pada abortus

ini, ditemukan pendarahan sedikit, ostium uteri telah

menutup, uterus sudah mengecil dan tidak 23 memerlukan

pengobatan khusus, apabila penderita anemia perlu diberi

sulfat ferrosus atau transfusi.

5) Missed Abortion (keguguran tertunda) ialah keadaan

dimana janin telah mati sebelum minggu ke-22. Pada

abortus ini, apabila buah kehamilan yang tertahan dalam

rahim selama 8 minggu atau lebih. Sekitar kematian janin

kadang-kadang ada perdarahan sedikit sehingga

menimbulkan gambaran abortus imminiens

6) Abortus habitualis (keguguran berulang-ulang), ialah

abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi:

sekurang-kurangnya 3X berturut-turut.

7) Abortus infeksiosus, abortus septik Abortus infeksiosus

ialah abortus yang disertai infeksi pada alat genetalia


20

Abortus septik ialah abortus yang disertai penyebaran

infeksi pada peredaran darah tubuh.

b. Abortus Provocatus (disengaja, digugurkan): 80 % dari semua

abortus dibagi atas 2 yaitu:

1) Abortus provocatus artificialis atau abortus therapeuticus.

Abortus provocatus artificialis atau abortus therapeuticus

ialah pengguguran kehamilan biasanya dengan alat-alat

dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan membawa

maut bagi ibu, misalnya karena ibu berpenyakit

beratmisalnya: penyakit jantung, hypertensi essentialis,

carcinoma dari serviks. 24 2) Abortus Provocatus criminalis

Abortus buatan kriminal (abortus propocatus criminalis)

adalah pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah

atau oleh orang yang tidak berwenang dan dilarang oleh

hukum.

2) Abortus provocatus criminalis adalah pengguguran

kehamilan tanpa alasan medis yang sah dan dilarang oleh

hukum. Abortus provokatus dapat dilakukan dengan

pemberian prostaglanding atau curettage dengan

penyedotan (Vacum) atau dengan sendok kuret (Giawa.dkk,

2021).

2.2.3 Patofisiologi Abortus pada Kehamilan


21

Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya

sebagianatau seluruh jaringan plasenta yang menyebabkan perdarahan

sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2, bagian yang terlepas dianggap

benda asing sehingga rahim berusaha untuk mengeluarkan seluruh atau

sebagian hasil konsepsinya dengan kontraksi. Pengeluaran tersebut dapat

terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertinggal yang

menyebabkan sebagian penyakit, olehkarena itu keguguran memberikan

gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan

disertai pengeluaran seluruh atau sebagian hasil konsepsi. Bentuk

pengeluaran bervariasi di antaranya :

a. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama.

b. Sekaligus dalam jumlah yang besar dapat disertai gumpalan.

c. Umur kehamilan di bawah 14 minggu dimana plasenta belum terbentuk

sempurna, dikeluarkan seluruh atau sebagian konsepsi.

d. Di atas 16 minggu dengan pembentukan plasenta sempurna dapat

diikuti pengeluaran hasil konsepsi dan dilanjutkan dengan pengeluaran

plasenta.

e. Hasil konsepsi tidak dikeluarkan lebih dari 6 minggu sehingga terjadi

ancaman baru dalam bentuk gangguan pembekuan darah.

Kadang-kadang telur dengan abortus mempunyai bentuk yang istimewa,

seperti :

a. Telur kosong (blighted ovum) yang terbentuk hanya kantong amnion

berisi air ketuban tanpa janin


22

b. Mola kruenta adalah telur yang dibungkus oleh darah kental.

Molakruenta terbentuk kalau abortus terjadi dengan lambat laun

hinggadarah sempat membeku antara desidua dan korion. Kalau darah

beku ini sudah seperti daging disebut juga mola karnosa.

c. Mola tuberosa ialah telur yang memperlihatkan benjolan-

benjolan,disebabkan oleh hematom-hematom antara amnion dan

korion.

Nasib janin yang mati bermacam-macam, kalau masih sangat

kecildapat diabsorbsi dan hilang. Kalau janin sudah agak besar, cairan

amnion diabsorbsi hingga janin tertekan (Hasanah, 2018).

2.3 Kehamilan Dengan Abortrus Imminens

2.3.1 Defenisi Abortus Imminens

Abortus Imminens adalah perdarahan vangina pada umur

kehamilan <20 minggu. Berdasarkan beberapa pendapat diatas

maka dapat disimpulkan bahwa abortus imminens adalah abortus

yang mengancam ditandai dengan perdarahan pervaginam pada

trimester pertama kehamilan, sementara ostium uteri masih tertutup

dan janin masih baik dalam uterus pada kehamilan sebelum 20

minggu.

Abortus Imminens Merupakan usia kehamilan kurang dari 20

minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus imminens

adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan sebelum 20 minggu


23

tanpa disertai keluarnya hasil konsepsi dan dilatasi uterus

(Nedawala, 2018).

2.3.2 Etiologi Abortus Imminens

Penyebab - penyebab abortus imminens Rangkuti menurut yaitu :

1. Faktor genetic

Kelainan struktur kromoson yang diturunkan wanita atau

pria bisa berdampak pada rendahnya konsentrasi sperma,

infertilitas dan mengurangi peluang kehamilan dan terjadi

keguguran. Kelainan sering juga berupa gen yang abnormal,

mungkin karena mutasi gen yang bisa mengganggu proses

implantasi dan menyebabkan keguguran.

2. Faktor endometrium

Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi

hasil konsepsi

3. Gizi ibu berkurang karena anemia atau terlalu pendek jarak

kehamilan.

4. Faktor lingkungan

Diperkirakan 1-10% malformasi janin akibat dari paparan

obat bahan kimia atau radiasi umumnya berakhir dengan

abortus, misalnya paparan temabakau, sigaret rokok

mengandung ratusan unsure koksik, antara lain nikotin, yang

mempunyai efek vasoaktif sehingga menghambat sirkulasi

uteroplasenta dengan adanya gangguan pada system


24

fetoplasenta dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin yang

berakibat terjadinya abortus.

5. Kelainan genetalia ibu

- Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uterus

- Congenital anomaly (hippoplasia uteri, uterus bikornis)

6. Trauma fisik

Kecelakaan lalu lintas, jatuh,hubungan seksual.

Faktor – faktor lain yang menyebabkan abortus iminens yaitu :

a) Plasenta sign (gejala plasenta) ialah perdarahan yang

terjadi dari pembuluh-pembuluh daerah sekitar plasenta.

Gejala ini selalu terjadi dan terdapat pada kera macacus

rhesus yang hamil.

b) Erosi portionis juga mudah berdarah pada kehamilan

c) Polyp

7. Diagnosa kehamilan mudah pada abortus iminens kalau

terdapat:

a) Perdarahan sedikit

b) Nyeri memilin karena kontraksi tidak ada atau sedikit

sekali

c) Pada pemeriksaan dalam belum ada pembukaan

d) Tidak ditemukan kelainan pada servik (Rangkuti et al.,

2019).

2.3.3 Patofisiologis Abortus Imminens


25

Abortus terjadi melalui dari terlepasnya sebagian / seluruh

jaringan plasenta yang menyebabkan perdarahan sehingga janin

kekurangan nutrisi dan O2, pengeluran tersebut dapat terjadi

spontan atau seluruhnya.

Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya :

- Sedikit berlangsung lama

- Kadang dalam jumlah yang besar disertai gumpalan

Akibat perdarahan tidak menimbulkan gangguan apapun tapi

menimbulkan

a. Tanda dan gejala yaitu :

- Perdarahan sedikit atau banyak

- Nyeri perut bagian bawah

- Perdarahan memanjang sampai terjadi anemia

b. Pada pemeriksaan di jumpai gambaran :

- Kanalis cervikalis belum terbuka

- Pada palpasi nyeri perut bagian bawah

- Uterus teraba lunak (Rosmanengsi, 2017).

2.3.4 Penanganan Abortrus Imminens

1. Lakukan penilaian secara tepat mengenai keadaan umum

pasien dan TTV.

2. Istirahat baring. Tidur terbaring merupakan unsur penting

dalam pengobatan karena cara ini menyebabkan bertambahnya

aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan mekanik.


26

3. Hindari hubungan suami istri yang berlanjut dengan orgasme,

karena orgasme dapat mengakibatkan uterus berkontraksi

4. Jika perdarahan berhenti lakukan asuhan atenatal seperti biasa.

- Penderita bisa pulang setelah perdarahan pervaginam

berhenti dengan hasil dari pemeriksaan kehamilan baik.

- Anjurankan ibu datang kembali jika terjadi perdarahan.

5. Jika perdarahan berlangsung, nilai kondisi janin (uji kehamilan,

USG), lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain

(Nedawala, 2018).

2.4 Dasar Hukum Kebidanan/ Wewenang Hukum

Sebagai seorang tenaga kesehatan yang langsung memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat, seorang bidan harus melakukan

tindakan dalam praktik kebidanan secara etis, serta harus memiliki etika

kebidanan yang sesuai dengan nilai-nilai keyakinan filosofi profesi dan

masyarakat.

Menurut Internasional Conferderence of Midwifery (ICM) tahun

2017, bahwa seorang bidan harus mampu memberikan konseling tentang

perubahan fisiologis kehamilan, pola hidup sehat, kebersihan personal

hygine, serta bidan mampu mendeteksi dini komplikasi pada kehamilan

seperti hyperemesis gravidarum, preeklamsia/eklmsia dan lain-lain.


27

Kewenangan bidan dalam penyelenggaraan praktik kebidanan yang

disebutkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan,

yakni pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak,dan pelayanan

kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Pasal 20 ayat 2

Permenkes Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan

Praktik Bidan menyatakan bahwa bidan berwenang melakukan

pemantauan Kunjungan Antenatal care. Dalam pasal tersebut tidak

disebutkan bahwa bidan boleh melakukan Manajemen Terpadu Balita

Sakit (MTBS) di BPM (Bidan Praktik Mandiri) (Nurmahmudah, 2019).

2.5 Teori Manajemen Kebidanan

2.5.1 Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berpikir logis

sistematis dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua

belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu,

manajemen kebidanan merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam

memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus yang menjadi

tanggung jawabnya.

Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis


28

mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan suatu keputusan

yang berfokus pada klien (Marwa, 2020).

2.5.2 Proses Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada

individu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:

bertahap dan sistematis, melalui suatu proses yang disebut manajemen

kebidanan, manajemen kebidanan menurut Varney (Lucin, 2019).

a. Langkah I : Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat

dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

Terdiri dari data subjektif data objektif. Data subjektif adalah yang

menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa. Termasuk data subjektif antara lain biodata,

riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan

dan nifas, psikologi, spiritual, pengetahuan klien.

Data objektif adalah yang menggambarkan

pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium

dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus. Data

objektif terdiri dari pemeriksaan fisik yang sesuai dengan kebutuhan


29

dan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus (inspeksi,

palpasi, auskultasi, perkusi), pemeriksaan penunjang (laboratorium,

catatan baru dan sebelumnya).

Dari hasil pengumpulan data yang menjadi data focus kasus

Abortus Imminens, ibu merasa bila ibu mengeluh : tampak lemah

atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun,

denyutnadi normal, cepat atau kecil, suhu badan normal atau

meningkat.

b. Langkah II : Interprestasi Data

Pada langkah ini dilakukan analisa terhadap diagnosa atau

masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah

dikumpulkan.

Berdasarkan hasil data, yang menjadi interprestasi data dasar

pada kasus abortus imminens yaitu Dimana abortus imminens sering

terjadi pada usia kehamilan > 20 minggu

c. Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau

diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah

diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat

waspada dan bersiap-siap diagnosa atau masalah potensial ini benar-

benar terjadi.
30

Masalah potensial yang dapat terjadi apabila tidak ditangani

dapat terjadi Perdarahan, Bisa berlangsung menjadi abortus insipiens

dan syok dimana keadaan tersebut dapat membahayakan janin dan

ibu.

d. Langkah IV : Mengidentifikasi dan Menetepkan Kebutuhan

untuk Tindakan Segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau

dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan

anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

Pada kasus ini penanganan/tindakan segera yang dilakukan

adalah kita pantau perdarahan, Keadaan Umum dan segera

Pengeluaran dari vagina.

e. Langkah V : Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh

langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi

atau diantisipasi.

Perencanaan asuhan yang dilakukan pada Ny. S adalah

memeberikan ibu Nutrisi atau cairan infus agar ibu tidak merasa lemas,

Anjurkan Ibu tirah baring atau bedres total, Anjurkan Ibu

mengkonsumsi makanan bergizi dan memantau perdarahan serta

keadaan umum ibu.

f. Langkah VI : Pelaksanaan
31

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti

yang diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan

aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau

sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau

bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk

mengarahkan pelaksanaannya.

Dalam situasi di mana bidan berkolaborasi dengan dokter

untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan

bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah tetap

bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama

yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyangkut

waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji

ulang apakah semua rencana asuha telah dilaksanakan.

g. Langkah VII : Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan

yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar tetap terpenuhi sesuai dengan kebutuhan

sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah.

Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar dalam

pelaksanaannya.

Langkah-langkah proses manajemen umumnya merupakan

pengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhi

tindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena proses


32

manajemen tersebut berlangsung di dalam situasi klinik dan dua

langkah terakhir tergantung pada klien dan situasi klinik, maka tidak

mungkin proses manajemen ini dievaluasi dalam tulisan saja

(Simatupang, 2021).

2.5.3 Dokumentasi SOAP

Adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis.

Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses

pemikiran penatalaksaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan

asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan.

Model SOAP sering digunakan dalam catatan perkembangan pasien.

Seorang bidan hendaknmenggunakan SOAP setiap kali dia bertemu

dengan pasiennya. Selama antepartum, seorang bidan bisa menulis satu

catatan SOAP untuk setiap kunjungan, sementara dalam masa intrapartum,

seorang bidan boleh menulis lebih dari satu catatan untuk satu pasien

dalam satu hari.

ditentukan sesuai standar dalam praktik kebidanan dalam keputusan

Menteri kesehatan Nomor 900/ MENKESEHATAN/SK/VI/2002 tentang

registrasi dan praktik Bidan dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No

369/MENKESEHATAN/SK/II/2007 Tentang Standar Profesi Bidan

(Nurmahmudah, 2019).

Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses

pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan

asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan.


33

Bentuk SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal pasien, dengan

cara penulisannya adalah sebagai berikut:

1. S (subjektif) :

Data subektif Berisi data dari pasien melalui anamnesis

(wawancara) yang merupakan ungkapan langsung. Data atau fakta

yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur,

tempat tinggal, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta

keluhan-keluhan, diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien

atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

2. O (objektif) :

Data objektif Data yang dari hasil observasi melalui

pemeriksaan fisik, mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi

serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan

diagnostik.

3. A (assesment) :

Analisis dan interpretasi Berdasarkan data yang terkumpul

kemudian dibuat kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi

diagnosis atau masalah potensial, serta perlu tidaknya dilakukan

tindakan segera. Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil

perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi

terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan dijadikan

sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman

keselamatan pasien/klien.
34

4. P (Penatalaksanaan) :

Merupakan penatalaksanaan kasus yang diberikan termasuk

asuhan mandiri, kolaborasi, diagnosis atau labolatorium, serta

konseling untuk tindak lanjut (Andriyani, 2021).


35

2.6 Kerangka Berfikir

Sumber Menurut ; Hasanah, 2018.

Kehamilan

Kehamilan Kehamilan
Patologi Fisiologi

Data Objektif dari


Kehamilan Dengan Pemeriksaan fisik
Abortus Imminens

Data Subjektif dari


Anamnesa (Keluhan)
Asuhan yang diberikan:
1. Pengumpulan Data
2. Identifikasi Diagnosa Masalah
dan Kebutuhan
3. Antisipasi Masalah Potensial
4. Tindakan Segera
5. Intervensi
6. Implementasi
7. Evalusi

Evaluasi TTV dan Perdarahan

Abortus Imminens Teratasi


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam studi kasus pada

kehamilan dengan Abortus Imminens adalah penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif dilakukan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi pada

individu atau suatu populasi kelompok tertentu. Peniliti ingin

menggambarkan asuhan kebidanan kehamilan pada pasien dengan Abortus

Imminens (Anjani et al., 2021).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Lokasi studi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan.

Penelitian ini dilakukan di UPT Puskesmas Rawat Inap Ambukha Tahun

2022 (Lucin, 2019).

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu studi kasus adalah penderita yang memenuhi inklusi dan

bersedia mengikuti standart asuhan kebidanan dan protokol kesehatan

yang diberikan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2022 Tahun

2022 (Lucin, 2019).

3.3 Subjek Penelitian

Subjek studi kasus adalah penderita yang memenuhi inklusi dan

bersedia mengikuti standart asuhan kebidanan dan protokol kesehatan yang

diberika Pada studi kasus ini penulis mengambil subjek pasien Ny. S Dengan

35
36

Abortus Imminens di UPT Puskesmas Rawat Inap Ambukha Tahun 2022

(Lucin, 2019).

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi Operasional Variabel adalah pengertian variabel (yang

diungkapkan dalam defenisi Konsep) tersebut, secara operasional, secara

praktik, secara nyata dalam lingkup objek penelitian/ objek yang diteliti

Imminens (Anjani et al., 2021).

Tabel 3.1 Defenisi Operasional


No Variabel Defenisis Operasional Alat Ukur Hasil Skala
Ukur Ukur
1 Kehamilan Kehamilan adalah hasil Format Fisiologis Nominal
dari pertemuan antara pengkajian Patologis
sperma dan sel telur pada ibu
dengan proses hamil
perjalanan sperma untuk
menemui sel telur
(ovum) dan dimulai dari
konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid
terakhir.
2 Abortus Abortus imminens Format Ibu Hamil Nominal
Imminens adalah perdarahan pengkajian
dengan
pervaginam pada pada ibu
kehamilan sebelum 20 hamil Abortus
minggu tanpa disertai
Imminens
keluarnya hasil konsepsi
dan dilatasi uterus dan
berat janin kurang dari
500 gram.
37

3.5 Jenis Data

3.4.1 Data Primer

Data primer yaitu materi atau data yang dikumpulkan sendiri dari

pasien yang akan memberikan informasi lengkap tentang masalah yang

dihadapinya.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari orang terdekat dengan pasien

seperti suami atau keluarga atau pihak yang mengerti dengan pasien. Jenis

data yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah data

primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak

melalui perantara) ataupun langsung pada objek yang dituju Imminens

(Anjani et al., 2021).

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data adalah alat-alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Tehnik pengumpulan data ini dapat berupa lembar

pertanyaan, formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan

dengan pencatatan data dan sebagainya.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada studi kasus

saat ini antara lain:

1) Pemeriksaan Fisik
38

Pemeriksaan fisik dipergunakan untuk mengetahui keadaan fisik

pasien secara sistematis yaitu, inspeksi, palpasi, perkusi, dan

auskultasi.

2) Wawancara

Wawancara adalah proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan

serius dan telah ditentukan dan dirancang untuk bertukar perilaku dan

melibatkan tanya jawab.

3) Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati

subjek dapat berupa pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang Imminens (Anjani et al., 2021).

3.6.2 Teknik Pengumpulan Alat

Alat pengumpulan adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk

mendapatkan data kasus. Pada kasus ini alat dan bahan yang dibutuhkan

dalam teknik pengumpulan data antara lain :

1) Wawancara

Alat dan bahan yang digunakan meliputi :

a. Format pengkajian ibu hamil

b. Alat tulis.

2) Observasi

Alat dan bahan yang digunakan meliputi :

a. Alat mengukur TTV

b. Jam Tangan dengan petunjuk detik


39

3) Dokumentasi

Alat dan bahan untuk dokumentasi meliputi :

a. Status atau catatan pasien

b. Alat tulis Imminens (Anjani et al., 2021).

3.7 Analisis data

Aanalisa data yang dilakukan dalam studi kasus ini :

1. Reduksi Data

Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal pokok dan penting

kemudian di cari tema dan polanya. Pada tahap ini penelitian memilih

informasi mana yang relevan dan mana yang tidak relevan dengan

penelitian. Setelah direduksi data akan mengecut, semakin sedikit dan

mengarah ke initi permasalahan sehingga mampu memberikan gambaran

yang lebih jelas mengenai objek penelitian.

2. Menyajikan Data

Menyajikan data merupakan salah satu usaha agar informasi yang

diperoleh dapat menerima dengan mudah oleh orang lain. Dalam hal ini

peneliti dapat menyajikan data dalam bentuk table.

3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan yang ditemukan disertai dengan temuan bukti-bukti

yang kuat sehingga kesimpulan tersebut bersih dengan mencari atau

memahami makna,keteraturan,pola-pola,penjelasan,alur sebab akibat atau

proposisi Imminens (Anjani et al., 2021).


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Lokasi penelitian

UPT Puskesmas Ambukha merupakan salah satu tempat

pelayanan kesehatan yang beralamat di Jl. Nias Tengah Desa

Ambukha Kecamatan lolofitu Moi kabupaten Nias Barat. Dimana

lembaga tersebut berkerja sebagai instanti kesehatan yang

memberikan pelayanan kesehatanselama 24 jam dengan pelayanan

dokter umum, keperawat, analis, farmasi dan kebidanan. UPT

Puskesmas ini Berdiri sejak maret 2017 dan telah mendapatkan

izin dari pihak-pihak tertentu.

UPT Puskesmas Ambukha melayani pemeriksaan ibu hamil

atau ANC (Ante Natal Care), ibu bersalin atau INC (Intra Natal

CareI), ibu nifas atau PNC (Post Natal Care), imunisasi, pelayanan

alat kontrasepsi, kesehatan reproduksi, rawat inap, melayani

pengobatan umum serta melayani pengguna BPJS selama 24 jam.

4.1.2 Gambaran Responden

a. Responden dalam studi kasus ini adalah Ny. S Umur 28 tahun

G2P1A0 dengan Usia kehamilan 14 Minggu. Berat Badan ibu

sebelum hamil 57 Kg dan sesudah hamil 58 Kg. TFU setinggi

pertengahan antara simfisis dan umbilikal. Kehamilan saat ini

40
41

b. merupakan kehamilan yang ketiga dan belum pernah

keguguran dan memiliki jarak 7 tahun dari anak kedua.

Menurut Jurnal hasanah, 2018 mengenai terjadinya

kehamilann Abortus Imminens dikarenakan faktor usia. Faktor

usia menjadi salah satu penyebab terjadinya Abvortus

Imminens terutama bagi wanita yang menjalani masa

kehamilan diatas usia 35 tahun ke atas atau kehamilan tua.

Pada Kunjungan pertama dilakukan pada tanggal 28

Desember 2022 dengan melakukan pemeriksaan TTV dan

pemeriksaan Fisik. Dari hasil pemeriksaa keadaan umum baik

TD: 90/70 mmHg, Nadi: 78 x/i, RR: 22 x/i. Suhu, 37 ‘C.

Konjungtiva merah muda, wajah tampak pucat. Adanya flek-

flek darah yang keluar dari kemaluan ibu. Ibu mengatakan

keluar darah dari jalan lahir sejak pukul 13.50 WIB, perut

terasa mulas dan badan terasa lemas. Pada saat pemeriksaan

OUE tertutup tidak ada darah aktif yang mengalir. Dari

keluihan dan tanda gejala yang terjadi maka disimpulkan ibu

mengalami Abortus Imminens.

Setelah itu peneliti memberikan asuhan kebidanan tentang

Abortus Imminens dan melakukan informed consent untuk

dijadikan pasien sebagai study kasus dalam pembuatan

Laporan Tugas Akhir saya dengan diagnosa Abortus Imminens.


42

4.1.3 Hasil Kunjungan

I. PENGUMPULAN DATA

Kunjungan Ke I Tanggal : 28 Desember 2021 Pukul 08.30 WIB

Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. H


Umur : 28 Tahun Umur : 34 Tahun
Suku/Bangsa : Batak/Indonesia Suku/ Bangsa :Batak /Indonesia
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gg. Ternak No. 9 Alamat Kantor: -
RT / RW :- No. Telp :-
Kelurahan : Ambukha
Kecamatan : Lolofitu Moi
Kota : Nias Barat
No. Hp : 081263107994

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN

Diagnosa :

Ny. S Usia 28 Tahun G2P2A0 Gestasi 14 Minggu, Hidup, Intrauterin,

Keadaan ibu dengan Abortus Imminens.

1. G2 P1 A0

DS: Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua, sudah mempunyai satu

anak dan tidak pernah keguguran.

DO: Pembesaran abdomen ibu sesuai dengan usia kehamilan ibu.

2. Gestasi 13 Minggu 3 Hari

DS: Ibu mengatakan HPHT tangggal 20 – 09 – 2021

DO: Dihitung menggunakan rumus Neagle didapatkan :


43

TK : 28−12−2021

HPHT : 20−09−2021

8 3 × 4=12minggu

3 ×2=8+6=14 hari

¿ 14 Minggu

Usia Kehamilan Ibu saat ini: 14 Minggu

3. Hidup

DS: Ibu mengatakan abdomen ibu semakin besar sesuai dengan usia

kehamilan

DO: Dari hasil pemeriksaan tinggi fundus ibu sesuai dengan usia

kehamilan

4. Intrauterin

DS: Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri hebat pada abdomen.

DO: Pada saat pemeriksaan ibu merasakan mules pada abdomen6

dikarenakan adanya flek yang keluar dari vagina/

5. Keadaan ibu dengan Abortus Imminens

DS: Ibu mengatakan khawatir dengan keadaan saat ini karena melihat flek

yang keluar dari jalan lahir dan merasakan mulas pada perut.

DO: Pada saat dilakukan pemeriksaan:

Inspeksi :

- Adanya darah

- Lendir Tidak ada

- Warna flek coklat kehitaman


44

- Pemeriksaan OUE dan OUI tertutup

- Perdarahan tidak aktif

Masalah :

- Ibu mengatakan merasa pusing, badan terasa lemas, perut

terasa mules dan keluarnya flek-flek dari jalan lahir.

- Ibu mengatakan sangat cemas dan khawatir dengan

kehamilannya saat ini.

Kebutuhan :

- Melakukan Pemantauan keadaan umum

- Memberikan Support Mental

- Memberikan Asuhan Kebidanan tentang Abortus Imminens

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

- Abortus Insipiens

- Abortus Incompletus

IV. TINDAKAN SEGERA

- Melakukan Kolaborasi dengan dokter

- Rujuk ke rumah sakit

V. INTERVENSI

Tanggal: 28-12-2021 Pukul: 14.00 WIB

1. Melakukan pemeriksaan keadaan umum ibu saat ini.


45

2. Menjelaskan agar ibu dilakukan rawat inap di UPT Puskesmas

Ambukha.

3. Menjelaskan mengenai Bedrest Total pada pasien yang mengalami

Abortus Imminenes

4. Melakukan pemantauan dan Observasi tentang keadaan umum ibu.

5. Menjelaskan tanda bahaya abortus.

6. Melakukan kolaborasi dengan dokter mengenai terapi obat

7. Melakukan kolaborasi dengan dokter mengenai pemeriksaan USG

8. Melakukan dokumentasi.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal: 28-12-2021 Pukul: 14.30 WIB

1. Memberi tahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu mengalami

abortus imminens atau ancaman keguguran. Namun ibu tidak perlu

khawatir dan cemas karena janin masih bisa dipertahankan.

2. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu perlu dilakukan rawat inap di

Puskesmas Ambukha agar keadaaan ibu bisa terpantau dengan baik

oleh tenaga kesehatan.

3. Menjelaskan kepada ibu pentingnya bedrest total atau tirah baring di

tempat tidur serta mengurangi aktivitas baik itu duduk, pergi kekamar

mandi maupun aktivitas lainya, menganjurkan ibu agar tetap berbaring

di tempat tidur

4. Mengobservasi keadaan umum dan tanda vital ibu dengan melakukan

- pemeriksaaan TTV meliputi :


46

TD : 110/70 N: 80x/i

S : 36,5’C R : 22x/i

- adanya flek berwarna merah kehitaman yang keluar dari jalan lahir

- Pemeriksaan OUE dan OUI tertutup.

- Tidak ada lendir yang keluar dari jalan lahir

- Menanyakan keluhan ibu :

- Ibu mengatakan masih ada flek–flek namun sudah mulai berkurang

- motivasi ibu untuk cukup makan dan minum untuk memenuhi

nutrisi ibu dan bayi dalam kandungan serta mempercepat

pemulihan.

5. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda resiko abortus dan ibu harus

segera pergi ke petugas untuk periksa (nyeri perut yang hebat, keluar

darah dari kemaluan).

6. Kolaborasi dengan dokter mengenai terapi obat yang sesuai dengan

keadaan pasien saat ini seperti:

- Asam Folat 600 mg perhari

- Tablet zat besi : 1 tablet per hari dengan dosis 120 mg

- Vitamin C 3 x 20 mg

- B. Complex : 1 x 1 perhari dengan dosis 2,8 mg

- Inj Vit K 0,5 – 1 mg secara IM

7. Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan USG guna

memastikan keadaan janin dalam kandungan


47

8. Mendokumentasikan tindakan di RM

VII. EVALUASI

Tanggal: 28-12-2021 Pukul: 15.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui keadaan umumnya saat ini.

2. Ibu sudah berada di ruang Inap UPT Puskesmas Ambukha

3. Ibu sudah mengerti mengenai Bedrest Total dan akan menerapkannya.

4. Sudah dilakukan pemantauan dan Observasi tentang keadaan umum

ibu.

5. Ibu sudah mengetahui mengenai tanda bahaya abortus.

6. Kolaborasi terapi sudah dilakukan

7. Kolaborasi Pemeriksaan USG sudah dilakukan

8. Sudah dilakukan Pendokumentasi tindakan RM.


48

DATA PERKEMBANGAN

SOAP

Kunjungan ke- 2 Tgl : 04 Januari 2022 Pukul : 16.30 WIB

S : Subjektif

- Ibu mengatakan sudah mengerti dan bersedia untuk mengikuti saran yang

sudah diberikan.

- Ibu mengatakan mulai melakukan bedrest total dan istirahat yang cukup.

- Ibu mengatakan senang dengan hasil USG Janin dalam keadaan baik.

- Ibu mengatakan bersedia mengkonsumsi terapi sesuai dengan anjuran dokter.

O : Objektif

- TTV: TD : 100/80 mmHg RR : 20 x/i

HR : 78 x/i T : 36,9 ℃

- Tampak adanya flek yang keluar dari jalan lahir

- OUE dan OUI tertutup

A : Assesment

Ny. S usia 28 Tahun, G2P1A0, Gestasi 15 minggu, Hidup, Intra Uteri,

Keadaan ibu dengan Abortus Imminens.

P : Planning

- Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, yaitu :

- TTV : TD : 100/80 mmHg RR : 20 x/i

HR : 80 x/i T : 36,9 ℃

Hasil : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan


49

- Memberitahukan ibu agar melanjutkan pendidikan kesehatan yang telah

disarankan pada saat dirumah nanti.

Hasil : Ibu bersedia untuk melanjutkan pendidikan kesehatan yang

diberikan.

- Memberitahu kepada keluarga agar tetap memberikan support mental dan

dukungan mengenai keadaan ibu saat ini

Hasil : Ibu sudah menerima support dan dukungan dari keluarga


50

DATA PERKEMBANGAN

SOAP

Kunjungan ke-3 Tgl : 16 Januari 2022 Pukul : 09.00 WIB

S : Subjektif

- Ibu mengatakan sudah melakukan semua pendidikan kesehatan yang

disarankan.

- Ibu mengatakan keluhan yang dirasakan berkurang

- Ibu mengatakan hanya terlihat sedikit bercak flek dari jalan lahir

- Ibu mengatakan suami dan keluarga telah memberikan banyak support dan

dukungan

O : Objektif

- TTV : TD : 100/80 mmHg HR : 24 x/i

HR : 83 x/i T : 36.8 ℃

- Inspeksi : Darah (-)

- Bercak flek terlihat

- OUE dan OUI tertutup

A : Assesment

Ny. S usia 28 Tahun, G2P1A0, Gestasi 16 minggu 5 hari, Hidup, Intra Uteri,

Keadaan ibu dengan Abortus Immimens

P : Planning

- Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan,

Hasil : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.


51

- Beritahu ibu untuyk tetap melakukan pendidikan kesehatan yang telah

disarankan.

Hasil : Ibu bersedia untuk melakukan pendidikan kesehatan.

- Beritahukan kepada ibu untuk melanjutkan terapi yang sudah diberikan

oleh dokter .

Hasil : Ibu bersedia untuk melanjutkan pendidikan kesehatan yang

diberikan.

- Beritahukan Kepada suami dan keluarga agar tetap memberikan support

dan dukungan kepada ibu agar ibu tetap bersemangat dalam menjalani

kehamilan

Hasil : Ibu sudah memahami keadaannya saat ini

- menganjurkan ibu untuk melakukan kunjnungan ulang jika keadaan sudah

membaik.
52

DATA PERKEMBANGAN

SOAP

Kunjungan ke-3 Tgl : 28 Januari 2022 Pukul : 10.00 WIB

S : Subjektif

- Ibu mengatakan sudah melakukan semua saran yang telah diberikan.

- Ibu mengatakan hanya bercak kehitaman yang kekuar dan terkadang tidak

mengeluarkan bercak dari jalan lahir lagi.

- Ibu mengatakan suami dan keluarga telah memberikan banyak support dan

dukungan.

O : Objektif

- TTV: TD : 110/80 mmHg HR : 24 x/i

HR : 83 x/i T : 36.8 ℃

- Inspeksi : darah (-)

A : Assesment

Ny. S usia 28 Tahun, G2P1A0, Gestasi 17 minggu 3 hari, Hidup, Intra Uteri,

Keadaan ibu dengan Abortus Immimens

P : Planning

- Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, yaitu :

- : TD : 110/80 mmHg HR : 24 x/i

HR : 83 x/i T : 36.8 ℃

Hasil : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.

- Memberitahu Ibu untuk tetap melakukan saran yang diberikan

- Menganjurkan ibu untuk melakukan kun nungan ulang.


53

4.2 Pembahasan

Pembahasan merupakan bagian dari Laporan yang akan membahas

kesenjangan teori dan praktek selama penulis melakukan asuhan

kebidanan yang menyangkut antara teori dan praktek secara langsung di

lapangan.

Pada pembahasan kasus ini akan membahas tentang proses asuhan

kebidanan kehamilan pada Ny. S dengan Abortus Imminens di di UPT

Puskesmas Ambukha dengan melakukan 7 langkah Helen Varney mulai

dari pengkajian sampai evaluasi. Dalam penerapan manajemen kebidanan

maka di samping itu peneliti tidak menemukan kesenjangan teori dengan

Praktek.

4.2.1 Pengkajian (Data Dasar)

Menurut Jurnal kebidanan safmila tahun 2021 hasil

anamnesa dan pemeriksaan fisik yang ada dalam studi kasus, terdapat

tanda-tanda terjadinya Abortus Imminens. Hal ini sesuai dengan yang

ditemukan berdasarkan langkah pengkajian data subjektif dan data

objektif. Pada data subjektif yang didapatkan yaitu Ny. S usia 28

Tahun, G2P1A0, mengeluh badan terasa lemas, kepala pusing, cepat

lelah, merasakan mulas disertai adanya flek-flek yang keluar dari jalan

lahir. Riwayat kehamilan sebelumnya tidak pernah menglamai keluhan

seperti ini. Pada data objektif didapatkan yaitu Adanya pengeluaran

flek-flek atau darah berwarna kecoklatan dari vagina tetapi OUI masih

tertutup, TD : 900/70, HR : 78 x/menit, RR : 22 x/menit, T : 37 OC Pada


54

langkah pengkajian tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek

dilapangan (Safmila.dkk, 2021).

4.2.2 Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan

Hal ini sesuai dengan yang ditemukan berdasarkan langkah

interprestasi data yang dilakukan meliputi diagnosa masalah dan

kebutuhan. Diagnosa pada kasus ini yaitu Ny. S usia 28 Tahun,

G2P1A0, Gestasi 14 minggu, Hidup, Intra Uteri, Keadaan ibu dengan

Abortus Imminens. Masalah pada kasus ini adalah Abortus Imminens.

Kebutuhan pada kasus ini yaitu memberikan informasi kepada ibu dan

keluarga mengenai keadaan kehamilan dan tindakan yang akan

dilakukan. Pemberian dukungan pada ibu bertujuan agar tidak terjadi

gangguan psikis dan mengembalikan rasa kepercayaan diri pada ibu.

Memberikan pendidikan kesehatan tentang Bedres total atau tirah

baring dan tidak melakukan hubungan seksual bertujuan agar ibu dapat

beristirahat dan tidak melakukan aktivitas apapun selama megalami

perdarahan atau flek-flek yang keluar dari vagina serta OIU tidak

terbuka (Noorlathifahmi, 2017). Pada langkah ini tidak ada kesenjangan

antara teori, jurnal penelitian dan praktek dilapangan.

4.2.3 Diagnosa Masalah Potensial

Diagnosa masalah potensial yang terjadi pada ibu hamil

dengan Abortus Imminens yaitu Abortus Incompletus bila adanya

keluhan kram dan nyeri menetap, serta perdarahan pervaginam


55

meningkat (Indah, 2022). Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara

teori dan praktek dilapangan.

4.2.4 Tindakan Segera

Tindakan segera yang dilakukan pada kasus Ny. S G2P1A0

dengan Abortus Imminens adalah melakukan Kolaborasi dengan Dokter

SpOG dalam pemberian therapy dan anti perdarahan kepada ibu atau

jika tetap berlanjut maka melakukan rujukan ke Rumah Sakit serta

melakukan kolaborasi pemeriksaan USG guna mengetahui keadaan

janin didalam kandungan (Giawa.dkk, 2021).

4.2.5 Intervensi/ Perencanaan

Perencanaan asuhan yang dilakukan pada Ny. S G2P1A0

dengan Abortus Imminens menurut Oktavia (2018), asuhan yang

diberikan antara lain :

a. Observasi keadaan umum, vital sign dan perdarahan pervaginam

yang dilakukan secara teratur .

b. Beritahu kepada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan ibu,

kondisis ibu sekarang dan tindakan yang akan dilakukan serta

berikan dukungan kepada ibu dengan melibatkan keluarga sehingga

dapat mengurangi kecemasan ibu.

c. Anjurkan kepada ibu untuk bedres total atau tirah baring sampai

perdarahan berhenti.

d. Kolaborasi dengan Dokter SpOG dalam pemberian therapy dan

tindakan
56

pemeriksaan USG untuk memantau kondisi janin dan untuk

mengetahui apakah janin masih hidup.

Dari uraian diatas peneliti tidak menemukan kesenjangan antara

teori dan praktek dilapangan.

4.2.6 Implementasi/ Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan asuhan pada Ny. S G2P1A0 dengan

Abortus Imminens menurut Oktavia (2018), antara lain :

a) Pelaksanaan yang dilakukan untuk mengatasi Abortus Imminens

adalah sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan yaitu

memberikan informasi kepada ibu dan keluarga dan tindakan yang

akan dilakukan serta memberikan dukungan kepada ibu dengan

melibatkan keluarga sehingga dapat mengurangi kecemasan.

b) Mengobservasi keadaan umum, Vital sign dan pengeluaran

pervaginam yang dilakukan secara teratur.

c) Mernganjurkan ibu untuk badres total atau tirah baring dengan

memberitahu ibu agar beristirahat dan tidak melakukan banyak

gerakan sehingga kondisinya bisa menjadi lebih baik dan

perdarahan berhenti.

d) Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy dan tindakan

yang diberikan oleh dokter, seperti :

- Asam Folat 600 mg perhari

- Tablet zat besi : 1 tablet per hari dengan dosis 120 mg

- Vitamin C 3 x 20 mg
57

- B. Complex : 1 x 1 perhari dengan dosis 2,8 mg

- Inj Vit K 0,5 – 1 mg secara IM

e) Melakukan Kolaborasi dengan dokter mengenai pemeriksaan USG

guna memastikan keadaan janin dalam kandungan.

Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori, jurnal

penelitian, dan praktek dilapangan.

4.2.7 Evaluasi

Pelaksanaan asuhan kebidanan Pada Ny. S telah sesuai

dengan perencanaan dan tidak terdapat adanya perubahan

perencanaan.

Pada kunjungan pertama tanggal 28 Desember 2021 Ny. S datang

dengan keluhan mengeluarkan flek dari jalan lahir, kepala terasa

pusing, badan lemas dan khawatir dengan keadaannya saat ini. Dari

hasil pemeriksaan TTV TD : 110/70, N: 80x/i, S : 36,5’C, R : 22x/i.

Pada kunjungan kedua tanggal 1 Januari 2022 ibu mengatakan akan

melakukan pendidikan kesehatan yang telah diberikan. Dari hasil

pemeriksaan TTV dalam batas normal TD : 100/80 mmHg, RR : 20

x/i, HR : 78 x/i, T : 36,9 ℃ serta flek masih keluar dari jalan lahir.

Pada kunjungan ke tiga tanggal 7 januari 2022 ibu mengatakan

sudah mengikuti pendidikan kesehatan yang telah diberikan. Dari hasil

pemeriksaan keadaan umum baik, TTV dalam batas normal TD :

100/80 mmHg, HR : 24 x/i, HR : 83 x/i, T : 36.8 ℃ dan perdarahan

hanyak bercak flek hitam saja.


58

Pada kunjnungan ke empat tanggal 18 Januari 2022 ibu

mengatakan keadaan jauh lebih baik, ibu mengatakan sudah mengikuti

saran yang tekah diberikan. Dari hasil pemeriksaan keadaan umum

bauik, TTV dalam batas normal TD : 110/80 mmHg, HR : 24 x/i, HR :

83 x/i, T : 36.8 ℃ . Perdarahan berangsur berhenti hanya sekali ganti

duk dalam sehari.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama beberapa minggu

maka hasil evaluasi yang dilakukan Ny. S dengan abortus imminens

teratasi.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan Penelitian dengan memberikan asuhan

kebidanan ibu hamil pada Ny. S Usia 28 tahun G2P1A0 dengan Abortus

Imminens tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan praktek secara pada

saat dilapangan. Maka Peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengkajian data diperoleh data subjektif yang didapatkan yaitu Ny. S usia

28 Tahun, G2P1A0, mengeluh badan terasa lemas, kepala pusing, cepat

lelah, merasakan mulas disertai adanya flek-flek yang keluar dari jalan

lahir. Pada data objektif didapatkan pengeluaran flek-flek dari jalan lahir

tetapi OUI masih tertutup, TD : 900/70, HR : 78 x/menit, RR : 22 x/menit,

T : 37 OC. Pada langkah pengkajian tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktek dilapangan.

2. Kebutuhan pada kasus ini yaitu memberikan informasi kepada ibu dan

keluarga mengenai keadaan kehamilan dan tindakan yang akan dilakukan.

Memberikan pendidikan kesehatan tentang Bedres total Pada langkah ini

tidak ada kesenjangan antara teori, jurnal penelitian dan praktek

dilapangan.

3. Diagnosa masalah potensial yang terjadi pada ibu hamil dengan Abortus

Imminens yaitu Abortus Incompletus bila adanya keluhan kram dan nyeri

59
menetap, serta perdarahan pervaginam meningkat. Pada langkah ini tidak

ada kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.

60
60

4. Tindakan segera yang dilakukan pada kasus Ny. S G2P1A0 dengan

Abortus Imminens adalah melakukan Kolaborasi dengan dokter dan

melakukan Rujukan ke Rumah Sakit.

5. Perencanaan asuhan yang dilakukan pada Ny. S G2P1A0 dengan Abortus

Imminens. Memberikan asuhan kebidanan seperti, melakukan Observasi

keadaan umum, vital sign dan perdarahan pervaginam yang dilakukan

secara teratur, Beritahu kepada ibu dan keluarga mengenai hasil

pemeriksaan, Anjurkan kepada ibu untuk bedres total atau tirah baring

sampai perdarahan berhenti, Melakukan Kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian therapy dan tindakan pemeriksaan USG untuk memantau

kondisi janin. Dari uraian diatas peneliti tidak menemukan kesenjangan

antara teori dan praktek dilapangan.

6. Melakukan Pelaksanaan asuhan pada Ny. S G2P1A0 dengan Abortus

Imminens, antara lain :

f) Pelaksanaan yang dilakukan untuk mengatasi Abortus Imminens

adalah sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan yaitu

memberikan informasi kepada ibu dan keluarga dan tindakan yang

akan dilakukan seperti menganjurkan ibu rawat inap agar dapat

dipantau keadaannya oleh tenaga kesehatan.

g) Mengobservasi keadaan umum, Vital sign dan pengeluaran

pervaginam yang dilakukan secara teratur.

h) Mernganjurkan ibu untuk badres total atau tirah baring dengan

memberitahu ibu agar beristirahat dan tidak melakukan banyak


61

gerakan sehingga kondisinya bisa menjadi lebih baik dan

perdarahan berhenti.

i) Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy dan tindakan

yang diberikan oleh dokter, seperti :

- Asam Folat 600 mg perhari

- Tablet zat besi : 1 tablet per hari dengan dosis 120 mg

- Vitamin C 3 x 20 mg

- B. Complex : 1 x 1 perhari dengan dosis 2,8 mg

- Inj Vit K 0,5 – 1 mg secara IM

j) Melakukan Kolaborasi dengan dokter mengenai pemeriksaan USG

guna memastikan keadaan janin dalam kandungan.

Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori, jurnal

penelitian, dan praktek dilapangan.

7. Evaluasi yang didapatkan setelah melakukan asuhan kebidsnan pada Ny. S

dengan abortus imminenes teratasi.

- Pada kunjungan pertama tanggal 28 Desember 2021 Dari hasil

pemeriksaan TTV TD : 110/70, N: 80x/i, S : 36,5’C, R : 22x/i.

Perdarahann berlangsung.

- Pada kunjungan kedua tanggal 4 Januari 2022 dari hasil pemeriksaan

TTV dalam batas normal TD : 100/80 mmHg, RR: 20 x/i, HR : 78 x/i,

T : 36,9 ℃ serta flek masih keluar dari jalan lahir.

- Pada kunjungan ke tiga tanggal 16 januari 2022 dari hasil pemeriksaan

keadaan umum baik, TTV dalam batas normal TD : 100/80 mmHg,


62

HR : 24 x/i, HR : 83 x/i, T : 36.8 ℃ dan perdarahan hanyak bercak

flek hitam saja.

- Pada kunjnungan ke empat tanggal 28 Januari 2022 dari hasil

pemeriksaan keadaan umum bauik, TTV dalam batas normal TD :

110/80 mmHg, HR : 24 x/i, HR : 83 x/i, T : 36.8 ℃ . Perdarahan

berangsur berhenti hanya sekali ganti duk dalam sehari.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Klien

Diharapkan dapat memperbaiki keadaan ibu saat ini dan bisa

menambah pengetahuan ibu tentang penaganan Abortus Imminens serta

bisa bermanfaat bagi orang lain yang mengalaminya

5.2.2 Bagi Institut Pendidikan

Menerapkan asuhan kebidanan dalam pemecahan masalah

diharapkan lebih ditingkatkan dan dikembangkan lagi agar dapat

bermanfaat bagi tenaga bidan guna menciptakan sumber daya manusia

yang berpotensi dan professional. Diharapkan kepada institusi dengan

penulisan Laporan Tugas Akhir dapat mempersiapkan mahasiswa lebih

dini.

5.2.3 Bagi penulis

Diharapkan dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan Abortus imminens. Dan dapat dijadikan masukan untuk menambah

pengetahuan petugas kesehatan tentang ibu hamil dengan Abortus

Imminens.
63
64

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, A. (2019). Faktor Penyebab Abortus di Indonesia Tahun 2010-2019: Studi

Meta Analisis. 182–191.

Anjani, A. D., Aulia, D. L. N., & Suryanti. (2021). Metodologi Penelitian

Kesehatan. Pena Persada, 1(69), 1–150.

Annisa. (2021). ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN KEHAMILAN

NORMAL PADA Ny. Z UMUR 26 TAHUN G2P1A0 DI PMB ARI

SAPTUTI. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 7(2),

107–115.

fuada, arina shofiya. (2018). Laporan tugas akhir asuhan kebidanan

komprehensif pada Ny. “U” dengan kehamilan normal (keluhan bengkak

pada kaki) di PBM Lilik Mindajatiningtyas Amd.Keb desa Ceweng

Kecamatan Diwek Jombang. 1–125.

Giawa.dkk, N. (2021). GAMBARAN DETEKSI DINI TENTANG ABORTUS

IMMINENS PADA IBU HAMIL DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI ROMAULI

SILALAHI NIAS BARAT MARELAN TAHUN 2021. 7(2).

Hasanah, U. (2018). Asuhan Kebidanan Abortus Imminens. KTI Kebidanan.

Indah. (2022). MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY

“N” DENGAN USIA KEHAMILAN PRETERM DI RSUD SYEKH YUSUF

GOWA TANGGAL 01 JULI 2018 Karya. 1–9. http://repositori.uin-

alauddin.ac.id/12785/1/KTI INDAH- 70400115005.pdf

Kusuma. (2019). ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN KEHAMILAN


65

NORMAL PADA NY D UMUR 25 TAHUN GIP0A0 USIA KEHAMILAN 33

MINGGU DI PMB. 40.

Lorensa.dkk, H. (2021). HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP

IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI

PUSKESMAS BALLA, KECAMATAN BALLA, KABUPATEN

MAMASA. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(5), 1491–1497.

Lucin, Y. (2019). Modul praktik. Modul.

Marwa, B. (2020). Dasar Hukum Kebidanan. Artikel Kemenkes, 1–8.

Nedawala, S. R. P. dk. (2018). ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI

PADA Ny.”U” USIA 26 TAHUN G2P0A1 USIA KEHAMILAN 28 MINGGU

DENGAN LETAK LINTANG DAN RIWAYAT ABORTUS IMMINENS DI

RUMAH SAKIT PRATAMA KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA.

NOOR LATHIFAH NIM. (2017). LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN

KEBIDANAN KOMPERHENSIF PADA NY “S” DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MUARA RAPAK KOTA BALIKPAPAN 9 MEI – 20 JUNI

2016.

Nurmahmudah, E. (2019). Regulasi Hukum Bagi Bidan Dalam Melakukan

Asuhan Kebidanan Pada Balita Di Bidan Praktik Mandiri Menurut

Permenkes Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan

Praktik Bidan Article. September. https://doi.org/10.25157/justisi.v7i2.2386

OKTAVIA, R. K. (2018). ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. T

G1P0A0 DENGAN ABORTUS IMMINENS DI RSUD SRAGEN TAHUN


66

2018 KARYA.

Pitriani, R., & Andriyani, R. (2021). Penerapan Pendokumentasian Asuhan

Kebidanan Dengan Metode S-O-a-P Pada Praktik Bidan Mandiri. Jurnal

Kebidanan Malahayati, 7(3), 544–547.

https://doi.org/10.33024/jkm.v7i3.3641

Rangkuti, L. F., Sanusi, S. R., & Lutan, D. (2019). Penyakit ibu terhadap

kejadian abortus imminens di rumah sakit umum daerah kota

padangsidimpuan. 3(1), 29–36.

ROSMANENGSI. (2017). MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU

HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSUD SYEKH YUSUF

GOWA TAHUN 2017 Karya. KTI Kebidanan.

Safmila.dkk, Y. (2021). Analisis Faktor Kunjungan Antenatal Care (Anc) Ibu

Hamil Di Puskesmas Lampulo Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun

2020. IX(1), 1–7.

Simatupang, E. (2021). Manajemen Pelayanan Kebidanan. Jakarta:EGC.

SIMATUPANG, J. M. (2021). ASUHAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH

DAN PRAKONSEPSI. KTI KEBIDANAN.

Yuniarti, D. (2020). ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL PADA NY.

E G2P1A0 UMUR 26 TAHUN USIA KEHAMILAN 29 MINGGU 2 HARI

DIKLINIK. 1–7.

yunita sari. (2019). ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL PADA NY. E

G2P1A0 UMUR 26 TAHUN USIA KEHAMILAN 29 MINGGU 2 HARI

DIKLINIK.
Lampiran 1 : Surat Pengantar Izin Penelitian
Lampiran 2 : Surat Balasan
Lampiran 3

INFORMED CONSENT

Nias Barat, 28 Desember 2021

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Umur :
Alamat :
Bersedia untuk menjadi responden dalam penyusunan Tugas Akhir dan Bersedia

dijadikan dokumentasi, yang telah diberikan penjelasan sebelumnya oleh

Mahasiswa STIKes Mitra Husada Medan yaitu :

Nama : Novisry Wahyu Gulo


NPM : 1819401034
Judul : “Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. S Dengan Abortus
Imminens Di UPT Puskesmas Rawat Inap Ambukha Tahun
2022”.
Demikian Surat persetujuan ini saya setujui tanpa ada unsur paksaan dari

pihak manapun dan agar dapat dipergunaskan dengan sebaik – baiknya.

Pasien Mahasiswa

(Syukurnia) (Novisry Wahyu Gulo)

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Pembimbing LTA


Lampiran 5 : Berita Acara Perbaikan LTA
Lampiran 6

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA


MEDAN FORMAT PENILAIAN KOMPENTENSI ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
TAHUN AJARAN 2020/2021

NamaMahasiswa : Novisry Wahyu Gulo


NPM : 1819401034
Tingkat : III Diploma Tiga Kebidanan

I. Pengumpulan Data
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. H
Umur : 28 Tahun Umur : 34 Tahun
Suku/Bangsa : Batak/Indonesia Suku/ Bangsa :Batak /Indonesia
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gg. Ternak No. 9 Alamat Kantor: -
RT / RW :- No. Telp :-
Kelurahan : Ambukha
Kecamatan : Lolofitu Moi
Kota : Nias Barat
No. Hp : 081263107994

A. ANAMNESA (Data Subjektif)


Tanggal : 28 Desember 2021 Pukul : 08.30 wib
Oleh : Bidan
1. Alasan kunjungan saat ini :  Pertama  Ulang
Jika kunjungan ulang, kunjungan yang ke : -
2. Keluhan yang dirasakan :
- Ibu mengatakan merasakan pusing, badan lemas, cepat lelah,

disertai dengan mules dan kelurarnya flek-flek dari vagina.

3. Riwayat menstruasi
- Haid Pertama : 13 tahun - Teratur : Teratur
- Siklus : 28 hari - Lamanya : 5-6 hari
- Banyaknya : 3 x ganti duks - Sifat Darah : Kental
- Dismonorhea : Ada, kadang -Warna darah : Merah
4. Riwayat kehamilan, persalinan yang lalu : G2P1A0

No Tgl Jenis Komplikasi Penolo Bayi Nifas


Lahir/ UK Persalina
ng JK BB PB Kea Lacta Lacta Keada
Umur n Ibu Bayi
daan si si an
1. 10-07- Aterm
Lance Lanca
2021/ 1 Normal - - Bidan PR 3200 52 Baik baik
r r
tahun
2. Hamil
Ini

5. Riwayat Kehamilan ini :


- HPHT : 20 – 09 – 2021
- TTP : 28 – 12 – 2021
Keluhan-keluhan : Trimester I : Mual, muntah, lemas dan pusing
Pergerakan anak pertama kali : Belum ada pergerakan
Pergerakan anak 24 jam terakhir : Tidak ada
 < 15 detik  10-20 kali  >20 kali
Bila lebih dari 20 kali dalam 24 jam ,dengan frekuensi :
<15 detik > 15 detik
Keluhan yang dirasakan
Mudah lelah : Ada, saat beraktifitas
Mual dan muntah : Ada, Kadang-Kadang
Nyeri perut : Ada
Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak ada
Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak ada
Rasa gatal pada vulva, vagina : Tidak ada
Pengeluaran cairan pervaginam : Ada, Flek atau darah
Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Obat-obatan yang dikonsumsi : Tidak ada
Kekhwatiran khusus : Tidak ada
Pola Eliminasi
BAK Frekuensi : 4x kali Per hari
Keluhan waktu BAK : Tidak ada
Warna : Jernih
BAB Frekuensi : 1x per hari
Keluhan waktu BAB : Tidak ada
Warna : Coklat kekuningan
Pola aktifitas sehari-hari
Istirahat tidur : 1 jam siang dan 7 jam malam
Sexualitas : 1x seminggu
Imunisasi TT 1 : Lengkap
TT 2 : Lengkap
Kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak Ada
6. Riwayat penyakit sistematik yang pernah diderita
- Penyakit Jantung : Tidak ada
- Penyakit Ginjal : Tidak ada
- Penyakit asma TBC/Paru : Tidak ada
- Penyakit Hepatitis : Tidak ada
- Penyakit Hipertensi : Tidak ada
- Penyakit Epilepsi : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
7. Riwayat penyakit keluarga
- Penyat Jantung : Tidak ada
- Penyakit Hipertensi : Tidak ada
- Penyakit DM : Tidak ada
- Gamelli : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
8. Riwayat social dan ekonomi
- Status perkawinan : Sah
- Kawin umur : 25 tahun
- Dengan suami umur : 29 tahun
- Lamanya perkawinan : 4 tahun
- Kehamilan ini : Direncanakan
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan ini : Baik
- Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan : Baik
- Mengambil keputusan dalam keluarga : Suami
- Hubungan ibu dengan suami dan keluarga : Baik
- Pola makan/minum
Makanan sehari-hari, frekuensi : 3x sehari
Jenis makanan yang dimakan : Nasi, sayur, ikan
Pagi : Nasi, lauk
Siang : Nasi, lauk, sayur
Malam : Nasi, lauk
Minum : ±8 gelas air putih, susu
Perubahan makan yang dialami : Ada, menurun
Kebiasaan merokok : Tidak ada
Minuman keras : Tidak ada
Mengkonsumsi obat terlarang : Tidak ada
Kegiatan sehari-hari : Pekerjaan Rumah Tangga
Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan : Klinik
dan bidan.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Emosional : Stabil
2. Pemeriksaan fisik umum : BB sebelum hamil : 57 Kg
BB sesudah hamil : 58 Kg
TB : 155 Cm
LILA : 25 Cm
3. Tanda Vital TD : 90/70 mmHg
Pols : 78 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 37 ºC
4. Kepala : Kulit Kepala : Bersih
Distribusi rambut : Merata
5. Wajah : Oedema : Tidak ada
Cloasmagravidarum : Tidak ada
Pucat : Ada
6. Mata : Conjungtiva : Merah jambu
Sklera Mata : Tidak Iktherik
Oedema palpebra : Tidak ada
7. Hidung : Polip : Tidak ada
8. Mulut : Lidah : Bersih
Stomatitis : Tidak ada
Gigi : Tidak ada
Epulsi pada gusi : Tidak ada
Tonsil : Tidak meradang
Pharing : Tidak meradang
9. Telinga : Serum : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
10. Leher : Luka bekas operasi : Tidak ada
Kelenjar Tiroid : Tidak meradang
Pembuluh limfe : Tidak meradang
11. Dada : Mammae : Simetris
Areola mammae : Hiperpigmentasi
Putting Susu : Menonjol
Benjolon : Tidak ada
Pengeluaran dari putting susu: Tidak ada
12. Aksila : Pembesaran : Tidak ada
13. Abdomen : Pembesaran : Tidak ada
Gigi : Bersih tidak ada caries
Linea : Nigra
Striae :-
Bekas luka operasi : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Pergerakan janin : Belum dirasakan
Bentuk : Belum dirasakan
Pemeriksaan khusus kebidanan
- Kontraksi : Tidak ada
Palpasi Uterus : dilakukan
Leopold I - TFU : Setinggi pertengahan antara simfisis dan
umbilikal
Leopold II - Punggung Janin :-  Kanan  Kiri
- Bagian Ekstremitas : -  Kanan  Kiri
Lain-lain :-
Leopold III Presentase Bokong  Presentase Kepala
Lain-lain :-
Leopold IV : Belum Masuk PAP
- Auskultasi :-
- Punctum Maximum :-
- Frekuensi :-
- TBBJ :-
Pengukuran Panggul Luar
- Distansia Spinarum : 28 cm
- Distansia Cristarum : 26 cm
- Conjungata Externa : 18 cm
- Lingkar Panggul : 90 cm
14. Genetalia (Vulva & Vagina )
- Vulva Pengeluaran : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
- Perenium Bekas luka : Tidak ada
Lain-lain : idak ada
15. Pinggang (Periksa Ketok : Costa, Vertebrata, Angel, Tendernas = kuat)
Nyeri : Tidak ada
16. Ekstremitas
- Oedema pada tangan & jari : Tidak ada
- Oedema Ekstremitas bawah : Tidak ada
- Varices : Tidak ada
- Refleks Patella : Positif
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hb : 12,8 gr/dL
2. Protein Urine : Negatif
3. Glukosa Urine : Negatif
4. Golongan Darah :O
Lampiran 7 : Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai