2022
Disusun Oleh :
Disusun Oleh:
33178K19044
Karya Tulis Ilmiah (KTI) Ini Telah Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji Pada
Tanggal 25 Agustus 2022
Dalam Ujian Akhir Program (UAP) Diploma III Farmasi
STIKES Muhammadiyah Kuningan
Mengetahui
Ketua STIKES Muhammadiyah Kuningan
NIDN. 0419067803
i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
NIM : 33178K19044
Dengan ini menyatakan, bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) saya dengan judul :
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA FLUOROURACYL-ADRIAMYCIN-CY-
CLOPHOSPHAMID DIBANDING DOXORUBICIN-CYCLOPHOSPHAMID-
DOCETAXEL PADA PASIEN KANKER PAYUDARA ER+ DI RS HASAN
SADIKIN BANDUNG adalah benar merupakan hasil karya saya dan bukan
merupakan plagiat dari karya orang lain. Apabila seuatu saat saya terbukti
melakukan plagiat maka saya bersedia di proses dan menerima sanksi akademis
maupun hukum sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku, baik institusi
maupun di masyarakat dan hukum Negara.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung
jawab sebagai anggota masyarakat ilmiah.
NIM. 33178k19044
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alamiin
Ke-2 orang tuaku yang sangat aku sayangi dan aku hormati. Terimakasih atas
segala bentuk dukungan, do’a, dan kasih sayang yang telah diberikan. Tanpa do’a
dan keridhaan dari ibu dan bapak aku tidak akan bisa melewati semua proses yang
telah ku lalui ini, semoga ibu dan bapak selalu diberikan kesehatan, kebahagian
serta panjang umur. Tidak banyak yang dapat aku ucapkan selain kata
Terimakasih. Semoga aku bisa memberikan kebahagian untuk ibu dan bapak...
Untuk Bapak Apt. Wawang Anwarudin, M.Sc selaku dosen pembimbing tugas
akhir ini, saya ucapkan terimakasih atas bimbingan, masukan, nasihat serta
dukungannya. Terimakasih selalu meluangkan waktu untuk membimbing saya,
tanpa bimbingan bapak, saya tidak bisa sampai sejauh ini. semoga bapak selalu
diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Terimakasih bapak, ilmu mu sangat
bermanfaat...
Untuk Seseorang yang jauh disana Terima kasih atas support dan dukungan nya
selama ini terutama selama mengerjakan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
4. NIM : 33178K19044
6. E-mail : botak2405@gmail.com
45563
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 1 SMK BI Kuningan
Windusari Kadugede
Jurusan - - Farmasi
Tahun Lulus 2013 2016 2019
iv
C. Aktivitas dalam organisasi
D. Prestasi
E. Pengalaman Bekerja
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-
Nya penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Analisis
Efektivitas Biaya Fluorouracyl-Adriamycin-Cyclophopshamid Dibanding
Doxorubicin-Cyclophosphamid-Docetaxel Pada Pasien Kanker Payudara ER+ Di
RS Hasan Sadikin Bandung” dapat tersusun atas dorongan pembimbing dan
semua pihak. Adapun penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini cukup mengalami
kesulitan dan hambatan, namun berkat dorongan dan arahan dari pembimbing
akhirnya peneliti dapat menyelesaikannya, untuk itu sudah selayaknya peneliti
ucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak apt. Wawang Anwarudin, M.Sc. selaku Ketua STIKes Muhammadiyah
Kuningan.
2. Bapak apt. Wawang Anwarudin, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis
Ilmiah (KTI).
3. Seluruh Dosen, Staf Tata Usaha STIKes Muhammadiyah Kuningan yang telah
membantu peneliti selama ini.
4. Kedua orang tua yang senantiasa membantu dalam doa dan memberikan
motivasi dalam segala hal.
5. Teman-teman Angkatan 2019 yang telah membantu serta memberikan
semangatnya selama menuntut ilmu di STIKes Muhammadiyah Kuningan.
6. Dan seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk menghasilkan kinerja
yang lebih baik di masa yang akan datang
vi
Peneliti berharap penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi peneliti sendiri.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................i
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................................iii
RIWAYAT HIDUP........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................vi
DATAR ISI...................................................................................................................viii
DAFTAR TABEL............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................xi
ABSTRAK......................................................................................................................xii
ABSTRACT..................................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................4
A. Kajian Pustaka.......................................................................................................5
B. Kerangka Berpikir...............................................................................................27
C. Hipotesis..............................................................................................................38
viii
D. Populasi Dan Sampel...........................................................................................31
E. Instrumen Penelitian............................................................................................34
F. Prosedur Penelitian..............................................................................................34
G. Analisis Data........................................................................................................35
H. Bagan Alur Penelitian..........................................................................................36
I. Lokasi Dan Waktu Penelitian..............................................................................37
J. Jadwal Penelitian.................................................................................................37
A. Penetapan Sampel................................................................................................38
B. Hasil Karakteristik Wanita Postmenopause Dengan Kanker Payudara Er+
Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung............................................................39
C. Komponen Biaya Langsusng Medik Wanita Postmenopause Kanker
Payudara Er+.......................................................................................................44
D. Analisis Efektivitas Biaya...................................................................................47
E. Keterbatasan Penelitian.......................................................................................48
BAB V KESIMPULAN.................................................................................................49
A. Kesimpulan..........................................................................................................49
B. Saran....................................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3. JadwalPenelitian................................................................................................37
x
DAFTAR GAMBAR
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan salah satu penyumbang kematian pertama,
terutama pada Wanita yang telah mengalami masa menopause. Kanker
payudara menempati urutan pertama sebagai jumlah kanker terbanyak di
Indonesia (Kemenkes RI, 2022). Tingginya angka kematian tersebut tentu
bukan karena tanpa sebab, melainkan berkaitan dengan terapi pengobatan yang
dipilih dan dilakukan. Disisi lain, angka kematian yang tinggi disebabkan juga
karena penanganan kanker yang terlambat dan beban pembiayaan yang berat
(Kemenkes, 2022).
1
2
Kanker payudara yang memiliki reseptor estrogen (ER) positif sekitar 60%-
75%. Sel kanker payudara dengan reseptor ini bergantung pada hormon
estrogen untuk tumbuh. Adanya reseptor ini membantu menentukan risiko
kanker kembali setelah pengobatan dan jenis pengobatan yang paling mungkin
untuk menurunkan risiko ini. Pada umumnya terapi hormonal untuk kanker
reseptor estrogen positif biasanya bekerja dengan baik (ASCO, 2018).
Outcome clinic dari terapi kanker payudara adalah Disease Free Survival
(DFS), Overall Survival (OS) dan angka kejadian relaps (kekambuhan) pada
pasien sering sekali dihubungkan dengan meningkatnya risiko terhadap
kematian, dimana seseorang yang sedang menjalani terapi adjuvant yang maju
menyebabkan angka mortalitas/kematian menurun tajam. Namun kejadian
relaps masih cukup sering terjadi. Dimana Clinical Outcome terapi kanker
payudara adalah Deseae Free Survival (DFS), relaps (kekambuhan) dan Overal
Survival (OS) / kematian. (Rukminingsih et al., 2017)
Dengan pemeriksaan IHK (Immunohistokimia) estrogen, 80% karsinoma
payudara invasif akan mengekspresikan ER pada inti sel kanker, dengan
proporsi bervariasi dari <1% sampai 100% sel positif. Hasil dinyatakan positif
apabila >1% inti sel terwarnai (baik dengan intensitas lemah, sedang, ataupun
kuat) (Kemenkes RI, 2018).
Pengobatan kanker payudara terbagi menjadi dua golongan besar:pertama,
pengobatan untuk kanker tahap awal, kedua, pengobatan untuk kanker tahap
lanjut dan kambuh. Pengobatan terhadap kanker payudara meliputi operasi,
radioterapi, kemoterapi dan terapi hormonal (Susi N, 2018). Regimen
kemoterapi untuk mengobati kanker payudara diberikan secara tunggal atau
kombinasi. (Dewi dkk, 2015)
Berdasarkan penelitian dari Rahmi, dkk. (2020) total biaya penggunaan
regimen kemoterapi 5-Fluorouracil, Adriamycin, Cyclophosphamide (FAC)
3
untuk sekali kemoterapi adalah Rp. 2.965.597, dan untuk regimen kemoterapi
Paclitaxel-Doxorubicin untuk sekali kemoterapi adalah Rp. 3.337.359, serta
untuk regimen kemoterapi Docetaxel untuk sekali kemoterapi adalah Rp.
3.116.160. (Rahmi dkk, 2020). Berdasarkan penelitian dari Witdiawati, dkk.
(2017) melalui proses wawancara menyebutkan bahwa pembiayaan pasien
kanker sangat mahal apabila tidak menggunakan BPJS (Witwidiawati, dkk.
2017)
Titik akhir pada keberhasilan kemoterapi yang paling sering diukur adalah
tingkat respon tumor, kesembuhan, dan daya tahan. Kesembuhan merupakan
aspek yang paling penting. Kualitas hidup dan toksisitas pengobatan adalah
faktor penting yang harus dipertimbangkan. Kualitas hidup sangat diperlukan
dalam bidang kedokteran klinis sehingga diperlukan metodologi yang jelas
dalam pengembangan dan penerapan instrumen kualitas hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komponen biaya Fluorouracyl-Adriamyicin-Cyclophosphamid
dibanding Doxorubicin-Cyclophosphamid-Docetaxel Pada Wanita Post-
menopause Dengan Kanker Payudara ER Positif ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui komponen biaya Fluorouracyl-Adriamyicin-Cyclophos-
phamid dibanding Doxorubicin-Cyclophosphamid-Docetaxel Pada Wanita
Postmenopause Dengan Kanker Payudara ER+
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu bagi peneliti terkait
Analisis Efektivitas Biaya Fluorouracyl-Adriamyicin-Cyclophosphamid
dibanding Doxorubicin-Cyclophosphamid-Docetaxel Pada Wanita
Postmenopause Dengan Kanker Payudara ER+ di RS Hasan Sadikin
Bandung.
2. Bagi institusi
Dapat memberikan kontribusi terhadap hasil penelitian yang di peroleh
sehingga dapat bermanfaat menjadi dasar atau data pendukung untuk
penelitian selanjutnya terutama berkaitan dengan Analisis Efektivitas Bi-
aya Fluorouracyl-Adriamyicin-Cyclophosphamid dibanding Doxorubicin-
Cyclophosphamid-Docetaxel Pada Wanita Postmenopause Dengan Kanker
Payudara ER+
3. Bagi masyarkat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengatahuan serta informasi
yang bermamfaat mengenai Analisis Efektivitas Biaya Fluorouracyl-Adri-
amyicin-Cyclophosphamid dibanding Doxorubicin-Cyclophosphamid-Do-
cetaxel Pada Wanita Postmenopause Dengan Kanker Payudara ER+ di RS
Hasan Sadikin Bandung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka
1. Kanker payudara
a. Epidemiologi kanker payudara
Kanker payudara adalah tumor ganas yang dimulai pada sel-sel
payudara. Sebuah tumor ganas adalah sekelompok sel-sel kanker yang
dapat tumbuh menjadi (menyerang) jaringan sekitarnya atau menyebar
(metastasis) ke daerah yang jauh dari tubuh. Penyakit ini terjadi
hampir seluruhnya pada wanita, tetapi pria bisa mendapatkannya juga
(American Cancer Society, 2014). Sedangkan menurut WHO 2011
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang kejadiannya
bermula dari sel-sel di payudara yang tidak normal dan terus tumbuh
berlipat ganda dan pada akhirnya membentuk benjolan pada payudara.
Pertumbuhan sel yang terus- menerus akan menyebabkan tingkat
keparahan yang terus berlanjut pada payudara karena sel-sel akan
menyebar (metastasis) pada bagian tubuh lainnya sehingga berpeluang
menyebabkan kematian.
b. Faktor resiko dan klasifikasi kanker payudara
Berbagai penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang diduga
meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara antara lain genetik,
usia, jenis kelamin, obesitas, paparan radiasi, usia kelahiran anak
pertama, paritas, riwayat pemberian ASI, menarche dini (<12 tahun),
menopuse lambat (>55 tahun), penggunaan kontrasepsi hormonal,
riwayat keluarga dan riwayat adanya penyakit tumor.
Pasien kanker payudara pada usia ≥ 30 tahun yaitu sebanyak 32
responden (30,3%). Sebagian besar kasus ditemukan pada stadium III
dan stadium IV. Tingginya proporsi pada kedua stadiumtersebut
disebabkan keterlambatan dalam menyadari penyakit maupun mencari
5
6
Klasifikasi Definisi
Tumor primer
Tx Tumor primer tidak didapat
To Tidak ada bukti adanya tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis (DCIS) Duktal karsinoma in situ
Tis (DCIS) Lobular karsinoma in situ
Tis (paget) Paget’s Disease tanpa adanya tumor
T1 Ukuran tumor < 2 cm
T1 mic Mikroinvasif > 0,1 cm
T1a Tumor > 0.1 – 0,5 cm
T1b Tumor > 0,5 - < 1 cm
T1c Tumor > 1 cm - < 2 cm
T2
T3 Tumor > 5 cm
T4 Tumor dengan segala ukuran disertai dengan adanya
perlekatan pada dinding thoraks atau kulit.
10
Keterangan :
1.) Stage 0
Tahap sel kanker payudara berada didalam kelenjar payudara,
tetapi tidak menginvasi ke dalam jaringan payudara normal
yang berdekatan.
2.) Stage 1
Tahap terdapat tumor berukuran 2 cm atau kurang dan batas
yang jelas (kelenjar getah bening normal).
12
3.) Stage II a
Tahap dimana tumor tidak ditemukan pada payudara tetapi
sel-sel kanker di temukan di kelenjar getah bening ketiak,
atau tumor dengan ukuran 2 cm atau kurang dan telah
menyebar ke kelenjar getah bening ketiak, atau tumor yang
lebih besar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm dan belum
menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.
4.) Stage II b
Tahap Ketika tumor yang lebih besar dari 2 cm, tetapi tidak
ada yang lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke
kelenjar getah bening yang berhubungan dengan ketiak, atau
tumor yang lebih besar dari 5 cm tetapi belum menyebar ke
kelenjar getah bening ketiak.
5.) Stage III a
Tumor tidak ditemukan di payudara. Kanker ditemukan di
kelenjar getah bening ketiak yang melekat bersama atau
dengan struktur lainnya, atau kanker ditemukan di kelenjar
getah bening didekat tulang dada, atau tumor dengan ukuran
berapapun dimana kanker telah menyebar ke kelenjar getah
bening ketiak, terjadi pelekatan dengan struktur lainnya, atau
kanker ditemukan di kelenjar getah bening dekat tulang dada.
6.) Stage III b
Tahap terdapat tumor dengan ukuran tertentu dan telah
menyebar ke dinding dada dan atau kulit payudara dan
mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
yang melekat dengan struktur lainnya, atau mungkin kanker
telah menyebar ke kelenjar getah bening di tulang dada.
Kanker payudara inflamatori (berinflamasi) dipertimbangkan
paling tidak pada tahap IIIb.
13
f. kemoterapi
a. Pengertian kemoterapi adjuvan
Kemoterapi adjuvan merupakan kemoterapi yang diberikan
sebagai terapi tambahan atau mengikuti terapi primer, yang
bertujuan untuk mengeliminasi residu mikroskopis sel kanker, serta
untuk menyembuhkan dan menurunkan risiko rekurensi pada
pasien.
Pasien yang diperbolehkan untuk diberikan kemoterapi adjuvan
adalah pasien dengan performance status (PS) 0 atau 1. Setelah itu,
untuk memantau efek samping, dilakukan pemeriksaan darah tepi
lengkap, uji fungsi hati, uji fungsi ginjal (ureum dan kreatinin),
serta elektrolit darah. Pada pasien yang post-radioterapi, pemberian
kemoterapi harus lebih hati-hati karena efek samping yang semakin
meningkat.
Menurut Japanese Society for Cancer of the Colon and Rectum
(JSCCR) Guideline, pemberian kemoterapi adjuvan, selain
mempertimbangkan stadium penyakit juga harus memperhatikan
fungsi organ lainnya, seperti sumsum tulang (pemeriksaan darah
tepi leukosit >3500/mm3, trombosit >100.000/mm3), fungsi hati
(bilirubin total <2 mg/dL, SGOT/SGPT <100 IU/L, fungsi ginjal
14
b. Regimen Kemoterapi
Kemoterapi yang diberikan dapat berupa obat tunggal atau
berupa gabungan beberapa kombinasi obat kemoterapi (regimen).
Dilihat dari kemungkinan efektivitas dan berkurangnya efek yang
tidak diinginkan (efek samping) dan kemungkinan berkurangnya
resistensi maka pemberian gabungan beberapa obat ternyata lebih
baik. Kemoterapi diberikan secara bertahap, biasanya sebanyak 6-8
siklus, agar mendapatkan efek yang diharapkan dengan efek
samping yang masih dapat diterima. Beberapa kombinasi
kemoterapi adalah:
CMF
Cyclophospamide 100 mg/m², hari 1 s/d 14 (oral)
(dapat diganti injeksi cyclophosphamide 500 mg/m², hari 1 & 8)
Methotrexate 50 mg/m2 IV, hari 1 & 8
5 Fluoro Uracil 500 mg/m² IV hari 1 & 8
Interval 3-4 minggu, 6 siklus
CAF
Cyclophosfamide 500 mg/m², hari 1
Doxorubicin 50 mg/m², hari 1
5 Fluoro Uracil 500 mg/m², hari 1
Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
15
CEF
Cyclophospamide 500 mg/m²,hari 1
Epirubicin 100 mg/m², hari 1
Fluorouracil 500 mg/m², hari 1
Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
AC
Adriamicin (doxorubicin) 80 mg/m², hari 1
Cyclophospamide 600 mg/m², hari 1
Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
TA (Kombinasi taxane-doxorubicin)
Paclitaxel 170 mg/m²,hari 1
Doxorubicin 50 mg/m², hari 1
atau Docetaxel 90 mg/m²,hari 1
Doxorubicin 50 mg/m², hari 1
Interval 3 minggu/21 hari, 4 siklus
AC-T
Doxorubicin 50 mg/m²
Cyclophospamide 500 mg/m²
Interval 3 minggu/21 hari, 4 siklus
Taxane (docetaxel atau paclitaxel) 4 siklus
TC
Cisplatin 75 mg/m² IV hari 1
Docetaxel 75 mg/m² IV hari 1
Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
16
TAC
Docetaxel 75 mg/m² IV hari I
Doxorubicin 50 mg/m² IV hari I
Cyclophospamide 500 mg/m² IV hari I
Interval 3 minggu, untuk 6 siklus, didukung dengan pemberian
GCSF hari ke 3-10.
g. Farmakoekonomi
a. Pengertian farmakoekonomi
Farmakoekonomi didefinisikan sebagai deskripsi dan analisis bi-
aya terapi obat pada sistim pelayanan kesehatan dan masyarakat.
Lebih spesifik, studi Farmakoekonomi adalah proses identifikasi,
pengukuran, dan membandingkan biaya, risiko, dan manfaat dari
program, pelayanan, atau terapi dan menentukan alternatif yang
memberikan keluaran kesehatan terbaik untuk sumber daya yang
digunakan. Farmakoekonomi mengidentifikasi, mengukur, dan
membandingkan biaya (sumber daya yang digunakan) dengan kon-
sekuensi (klinik, ekonomik, humanistik) dari produk dan pelayanan
farmasi. Bagi praktisi, diterjemahkan sebagai pertimbangan biaya
yang diperlukan untuk mendapatkan produk atau pelayanan farmasi
dibandingkan dengan konsekuensi (outcome) yang diperoleh untuk
17
b. Prespektif
Menurut (Kemenkes, 2013) perspektif penilaian merupakan hal
penting dalam Kajian Farmakoekonomi, karena perspektif yang
dipilih menentukan komponen biaya yang harus disertakan. Seperti
yang telah disampaikan, penilaian dalam kajian ini dapat dilakukan
dari tiga perspektif yang berbeda, yaitu:
1. Perspektif masyarakat (societal)
Sebagai contoh Kajian Farmakoekonomi yang mengambil per-
spektif masyarakat luas adalah penghitungan biaya intervensi
kesehatan, seperti program penurunan konsumsi rokok, untuk
memperkirakan potensi peningkatan produktivitas ekonomi
(PDB, produk domestik bruto) atau penghematan biaya
pelayanan kesehatan secara nasional dari intervensi kesehatan
tersebut.
2. Perspektif kelembagaan (institutional)
Contoh kajian farmakoekonomi yang terkait kelembagaan antara
lain penghitungan efektivitas-biaya pengobatan untuk
penyusunan Formularium Rumah Sakit. Contoh lain, di tingkat
pusat, penghitungan EB untuk penyusunan DOEN dan Formula-
rium Nasional.
c. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk setiap pilihan pengobatan, termasuk
biaya langsung dan tidak langsung serta biaya medis dan non-
medis.
1. Biaya langsung
Yaitu biaya yang dikeluarkan atau terkait langsung dengan hasil
pengobatan yang dinikmati oleh pasien, antara lain terdiri dari:
- Biaya perawatan (cost of treatment). Berdasarkan clinical
pathway, biaya perawatan adalah biaya medis yang
dikeluarkan selama dirawat-inap sesuai pola penyakit
berdasarkan diagnosis-related group (DRG), misalnya biaya
operasi, biaya obat, biaya kamar, dan biaya dokter.
- Di rumah sakit dan puskesmas, data tentang biaya ini dapat
diambil dari tagihan yang dibayar oleh pasien atau
penjamin/asuransi.
2. Biaya tidak langsung
Yaitu biaya yang dikeluarkan pasien dalam tahapan pengobatan
suatu penyakit atau terkait langsung dengan hasil pengobatan
yang dinikmati pasien. Termasuk dalam komponen biaya ini
adalah biaya transportasi, biaya konsumsi, biaya tunggu,
hilangnya produktivitas.
d. Studi farmakoekonomi
Tipe studi Farmakoekonomi menurut (Murti Andayani, T.,
2013) meliputi cost-minimization analysis, cost-effectiveness anal-
ysis, cost-utility analysis, cost benefit analysis, cost of illness, cost-
consequence, dan teknik analisis ekonomi lain yang memberikan
informasi yang penting bagi pembuat keputusan dalam sistim
pelayanan kesehatan untuk mengalokasikan sumber daya yang ter-
batas. Setiap metode mengukur biaya dalam rupiah tetapi berbeda
dalam mengukur dan membandingkan outcome kesehatan.
e. CEA
Menurut (Murti Andayani, T.,2013), Biaya pelayanan kesehatan di
beberapa negara semakin meningkat dari tahun ke tahun, selain itu
dengan dipasarkannya obat baru dengan harga yang lebih mahal
menyebabkan biaya obat per tahun terus meningkat. Namun
23
outcome klinik dalam nilai mata uang. Selain itu, terapi yang
berbeda dengan tujuan yang sama dapat dibandingkan. Pada
dasarnya karena pengukuran outcome tidak dalam bentuk moneter,
maka hanya tipe outcome yang sama yang bisa dibandingkan dan
hanya satu outcome yang dapat diukur pada waktu yang sama.
Misalnya dua terapi dengan dua outcome yang berbeda (misalnya
years life saved vs disability days avoided) tidak dapat dinilai
dengan CEA. Cost-effectiveness analysis mengukur biaya dalam
rupiah dan keluaran dalam unit kesehatan natural yang
menunjukkan perbaikan kesehatan, seperti sembuh, hidup yang
terselamatkan, dan penurunan tekanan darah. Analisis ini
merupakan tipe farmakoekonomi yang paling sering ditemukan
dalam literatur farmasi. Kelebihan menggunakan CEA adalah
bahwa unit kesehatan merupakan outcome yang secara rutin diukur
dalam uji klinik, sehingga familiar bagi praktisi. Outcome tidak
perlu diubah menjadi nilai moneter. Kekurangan dari CEA adalah
alternatif yang dibandingkan harus mempunyai outcome yang
diukur dalam unit klinik yang sama. Selain itu jika suatu obat untuk
penyakit atau keadaan yang sama dibandingkan dengan outcome
klinik lebih dari satu. Misalnya, mengukur efek terapi sulih
hormon, maka selain pengaruh pada gejala menopause, penilaian
pada densitas mineral tulang juga sangat penting.
CEA merupakan salah satu langkah untuk menilai perbandingan
manfaat kesehatan dan sumber daya yang digunakan dalam
program pelayanan kesehatan dan pembuat kebijakan dapat
memilih diantara alternatif yang ada. CEA membandingkan
program atau alternatif intervensi dengan efikasi dan keamanan
yang berbeda, Hasil dari CEA digambarkan sebagai rasio, baik
dengan average cost-effectiveness ratio (ACER) atau sebagai
incremental cost-effectiveness ratio (ICER). ACER
menggambarkan total biaya dari suatu program atau alternatif
25
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir
27
Kanker Payudara
ER+ Postmenopause
FAC ET
Cost Effectiveness
C. Hipotesis
28
METODE PENELITIAN
29
30
b. Variabel bebas
Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependent
Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kemoterapi
FAC dibanding ET
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah salah suatu operasional yang diberikan
pada suatu variabel atau dengan cara memberikan arti kegiatan ataupun
membenarkan suatu operasional yang perlu mengukur variabel tersebut
(Umar, 2012).
Adapun variabel beserta definisi operasionalnya dijelaskan dalam tabel
berikut :
N=
{ Z −α √ 2 P(1−P)+ Z −β √ P
1 2 1 1 ( 1−P1 ) + P2 (1−P2 )} 2
( P 1−P 2)❑2
Keterangan :
P = (P1 + P2)/2
Pada:
OR=
proporsi pasienkanker payudara dengan ER + yang mengalami kekambuhan
proporsi pasien kanker payudara dengan ER + yang tidak mengalami kekambuhan
33
0,224
¿
0,707
¿ 0,17
0,707
P 2=
( 0,707+0,224 )
¿ 0,759
¿ . P2
P 1=
¿ . P 2+ ( 1−P2 )
0,317 .0,759
=
0,317 . 0,759+(1−0,759)
¿ 0,50
(0,759+ 0,50)
P= = 0,63
2
n=
{ Z −α √ 2 P(1−P)+ Z −β √ P
1 2 1 1 ( 1−P1 ) + P2 (1−P2 ) } 2
2
( P 1−P 2)❑
¿ 65
Dengan demikian besar sampel minimal yaitu 65.
34
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oeh
peneliti dalam mengumpulkan data.
Yang termasuk kedalam instrument penelitian dalam penelitian yaitu
lembar pengumpul data Rekam Medik Pasien, dan lembar pengumpul data
pembiayaan
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini meliputi tahan sebagai berikut :
1. Tahap pertama mengajukan perizinan untuk mendapatkan etical clearance
penelitian dari komite etik, setelah mendapat perizinan dari komite etik
dilakukan perizinan ke direktur RS Hasan Sadikin Bandung.
2. Tahap kedua pengambilan data. Data yang diambil meliputi data dari
rekam medik untuk melacak penderita wanita postmenopause dengan
kanker payudara ER+.
3. Tahap ketiga mengumpulkan data biaya langsung medik yang merupakan
data primer yang diperoleh dari studi observasional berdasarkan dilling
dari sim rs RS Hasan Sadikin Bandung
4. Tahap keempat mengukur daya tahan hidup mengambil data dari peneli-
tian adinda
5. Perhitungan nilai ICER, analisis efektivitas biaya pemberian kemoterapi
FAC dibanding ET pada wanita postmenopause dengan kanker payudara
dengan ER+ dilakukan dengan cara menghitung ICER sebagai berikut :
G. Analisis Data
1. Analitik Deskriptif
Analisis deskriotif berfungsi untuk mndesk untuk wanita
postmenopause dengan kanker payudara ER+ yang telah diberi tindakan
pembedahan, kemoterapi, dan atau sedang menjalani kemoterapi FAC
dibanding ET di RS Hasan Sadikin Bandung. karakteristik pasien di
deskriptikan berdasarkan usia, jenis histopatologi, keterlibatan hormoin
reseptor, pemberian kemoterapi, dan terapi hormonal.
2. Analisis Biaya
Dilakukan dengan menghitung besarnya masing-masing komponen
biaya dengan terapi yang diperlukan kemudian ditabulasi total atau
pembiayaan berdasarkan jenis berdasarkan regimen terapi
3. Analisis DFS
Analisis DFS berfungsi untuk mendeskripsikan daya tahan hidup
Wanita postmenopause dengan kanker payudara ER+ yang telah mendapat
pembedahan, kemoterapi, dan atau sedang menjalani terapi hormonal.
36
Pengambilan data
Perizinan : pasien wanita
1. Komite etik penelitian fakultas postmenopause
Pengumpulan
kedokteran dan kesehatan dengan kanker
data biaya
unpad payudara ER+
2. Direktur RSHS dari rekam medik
Analisis data :
- Analisis deskriptif
- Analisis biaya
- Analisis DFS
37
A. Penetapan Sampel
Pada penetapan sempel pada gamabar diatas dengan kriteria inklusi dan
ekslusi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Pada data 1, data 3,dan data 5
terdapat 17 pasien yang mendapatkan pembedahan, kemoterapi dan hormon
terapi. Pada data 1, data 3, dan data 6 terdapat 79 pasien yang mendapatkan
pembedahan, kemoterapi, dan terapi hormon. Pada data 1, data 4, dan data 5
terdapat 7 pasien yang mendapatkan pembedahan, kemoterapi, dan terapi
hormon. Pada data 1, data 4, dan data 6 terdapat 77 pasien yang mendapatkan
pembedahan, kemoterapi, dan terapi hormon. Setelah dilakukan skrining lebih
39
40
dalam yang memiliki kriteria inklusi dan ekslusi yaitu sebanyak 91 pasien. Dan
berdasarkan rumus sampel pada bab 3 yaitu dengan minimal 65 sampel dan
pada penelitian ini di dapatkan 91 sampel (memenuhi).
Jumlah Persentase
No Uraian
(Orang) (%)
1 Usia pada saat tindakan pembedahan (tahun)
a. 50 - 60 73 80,22%
b. > 60 18 19,78%
Jumlah 91 100,00%
2 Pendidikan
a. SD 15 16,48%
b. SMP 15 16,48%
c. SMA 46 50,56%
d. S1 15 16,48%
Jumlah 91 100,00%
3 Pekerjaan
a. Rumah Tangga 61 67,03%
b. PNS 10 10,99%
c. Karyawan Swasta 7 7,69%
d. Wiraswasta 12 13,19%
e. Petani 1 1,10%
Jumlah 91 100,00%
4 Cara Bayar
41
Dilihat dari stadium yang terjadi pada saat pasien datang ke RS Hasan
Sadikin Bandung paling dominan pasien berada pada kondisi stadium 3A
dengan 43 orang (47,25%), penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan di RSUP sanglah yang memberi gambaran mengenai karakteristik
penderita kanker payudara, dengan mayoritas penderita terdiagnosis pada
stadium III sebanyak 41 orang (64,06%). Hal ini dikarenakan keterlambatan
pasien datang untuk memeriksakan diri yang menyebabkan tingginya stadium
kanker pada awal pemeriksaan. Penyebab keterlambatan pasien untuk datang
memeriksakan diri ke pelayanan Kesehatan adalah konsultasi medis
sebelumnya, ketidak pedulian terhadap kondisi diri, takut akan operasi, ketidak
mampuan finansial (karena mayoritaas pekerjaan yang dimiliki oleh responden
adalah ibu rumah tangga) dan keyakinan atau budaya. Terdapat juga faktor lain
yang mempengaruhi keputusan pasien untuk datang memeriksakan diri,
Sebagian besar telah menyadari adanya perubahan yang terjadi pada payudara,
namun karena beberapa alasan tertentu akhirnya memutuskan untuk menunda
pemeriksaaan dan pengobatan (I Dewa, 2020).
9 CMF-AT 1 1,09%
10 TC 4 4,39%
11 Paclitaxel, Cyclophosphamid 1 1,09%
12 Docetaxel-Paclitaxel 1 1,09%
13 Docetaxel 3 3,29%
14 Paclitaxel 2 2,19%
15 Lainnya 3 3,29%
Jumlah 91 100%
Tabel 4.3 Unit Biaya Langsung Medis Pelayanan IRI Wanita Postmenopause
Dengan Kanker Payudara ER+
Variabel n (91)
Biaya tarif dokter (Rupiah) 358382,36 ± 321045,67
(95% 291,521,37-425243,36)
Biaya pelayanan iri (Rupiah) 710373,79 ± 569322,33
(95% 591806,68-828940,91)
Biaya obat BMHP (Rupiah) 2545910,05 ± 157892,281
(95% 2232229,48-2859590,63)
Biaya ruang rawat (Rupiah 2984400,00 ± 255847,319
(95% 2476114,64-3492685,36)
Biaya patklin (Rupiah) 695636,05 ± 41087,024
46
(95% 614009,51-777262,60)
Biaya PA (Rupiah) 707958,52 ± 68653,183
(95% 571566,98-844350,05)
Biaya operasi (Rupiah) 6229343,30 ± 409862,988
(95% 5415078,93-7043607,66)
Tabel 4.4 Unit Biaya Langsung Medik Regimen Kemoterapi FAC dan ET Wanita
Postmenopause Dengan Kanker Payudara ER+
Tabel 4.5 Unit Biaya Langsung Medis Wanita Postmenopause Dengan Kanker
Payudara ER+
Variabel (n = 91)
Biaya Injeksi Infus 7300130,22 ± 2070532,721
(95% 3186655,58-11413604,86)
Biaya Alkes 661049,78 ± 66148,513
(95% 529634,21-792465,35)
Biaya Obat Pendukung 41240429,45 ± 4115555,635
(95% 33064159,85-49416699,05)
Tabel 4.6 Disease Free Survival Pasien Postmenopause dengan Kanker Payudara
ER+ Berdasarkan Regimen Kemoterapi
FAC ET
Biaya 318.190.500 105.528.200
DFS 4,15 4,14 Tahun
1514,75 1511,1 hari (365)
58.263.643,8
ICER 58.263.643,84 4
212.662.300
ICER=
3,65
ICER=58.263 .643,84
E. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian yang dialami oleh
penelilti selama proses pengambilan data. Keterbatasan yang pertama yaitu
jarak, sebagaimana diketahui domisili peneliti yaitu di Kabupaten Kuningan
sedangkan tempat penelitian berada di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Keterbatasan yang kedua yaitu dalam proses pencarian data rekam medik
pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Keterbatasan yang
ketiga yaitu pada proses pengambilan data di lapangan yakni alamat pasien
yang susah dijangkau serta pada waktu penelitian tengah adanya pandemi
Covid-19.
BAB V
A. KESIMPULAN
B. SARAN
50
DAFTAR PUSTAKA
Tri Murti Andayani, S. P. (2013). Prinsip & Metodologi. Yogyakarta: Bursa Ilmu.
Diagnosa Keterlibatan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Cara Bayar Jenis Histopatologi Stadium
ICD Hormon
1 RS 50-60 SMP PNS C50.9 BA PR-HER- IDC 3B
2 NY 50-60 S1 W C50.9 BA PR+HER2- IDC 3A
3 SG 50-60 S1 PS C50.5 BU PR-HER- IDC 3A
4 EK 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3B
5 ET 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR-HER- IDC 3B
6 AO 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 2B
7 KR 50-60 SMA PS C50.9 BU PR-,HER- IDC 3A
8 WT 50-60 SMA IRT C50.9 BP PR+HER2+ IDC 3A
9 MR 50-60 SMP IRT C50.9 BU PR-,HER- IDC 3A
10 MR 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR-,HER- IDC 2B
11 ER 50-60 SMA PS C50.9 BU PR-,HER- IDC 2B
12 EI 50-60 SMA IRT C50.9 BP PR-,HER- IDC 2A
13 EI 50-60 SMA IRT C50.4 BA PR+HER2- IDC 3B
14 AF >60 SMA IRT C50.9 BA PR+HER2- IDC 1
15 SP 50-60 SMA IRT C50.9 BA PR+HER2- IDC 2B
16 AS >60 S1 PS C50.9 BP PR+HER2+ IDC 3B
17 SR >60 SMA W C50.9 BP PR+HER2- IDC 3A
18 EN 50-60 SMA W C50.9 BP PR+HER2- IDC 3B
19 YN >60 SMP IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
Diagnosa Keterlibatan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Cara Bayar Jenis Histopatologi Stadium
20 RZ 50-60 S1 PNS C50.9 BA Hormon
PR+HER2- IDC 2B
21 TT 50-60 SMA IRT C50.1 BP PR+HER2- ILC 2B
22 SM 50-60 SD IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
23 RH 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
24 EI 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
25 TS 50-60 SD IRT C50.9 BU PR+HER2+ IDC 3A
26 ST 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 2B
27 II >60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- ILC 2B
28 TM >60 SD IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3B
29 KR 50-60 S1 PNS C50.1 BA PR-,HER- IDC 3A
30 NN >60 SMP IRT C50.9 BA PR+HER2- IDC 3A
31 IJ >60 S1 PNS C50.9 BA PR+HER2- IDC 2B
32 TT 50-60 S1 IRT C50.4 BU PR+HER2- IDC 3B
33 SN 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
34 EA 50-60 SMA W C50.9 BA PR+HER2- IDC 2B
35 ES 50-60 SMA IRT C50.4 BU PR+HER2- IDC 3A
36 MM 50-60 SD IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3B
37 OE 50-60 SMA IRT C50.9 BP PR-HER+ IDC 2B
38 MB >60 SMA IRT C50.9 BP PR-HER- IDC 3B
39 NN >60 S1 PNS C50.9 BA PR+HER2- IDC 3A
40 SR >60 SD IRT C50.9 BP PR+HER2- IDC 3A
41 RT 50-60 SMP IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
42 ON 50-60 SMP IRT C50.9 BU PR-,HER- IDC 3A
43 MS 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
44 MS >60 SD P C50.9 BU PR+HER2- IDC 3B
45 AI >60 SMA W C50.9 BP PR+HER2- IDC 2A
Diagnosa Keterlibatan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Cara Bayar Jenis Histopatologi Stadium
46 MY 50-60 SMA IRT C50.9 BT Hormon
PR+HER2- IDC 2B
47 TT 50-60 SMA IRT C50.9 BP PR+HER2- IDC 3B
48 AS >60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
49 EI 50-60 SMA IRT C50.8 BP PR+HER2- IDC 3A
50 IA 50-60 SMP W C50.9 BP PR+HER2+ IDC 2B
51 TT >60 SMP W C50.9 BU PR+HER2+ IDC 3A
52 WW 50-60 S1 PNS C50 BP PR-,HER- IDC 3A
53 EI 50-60 SMA W C50.2 BU PR-,HER- IDC 3A
54 AR >60 SMP IRT C50.9 BU PR-,HER+ IDC 3A
55 NR 50-60 SMA W C50.9 BU PR+HER2- ILC 3B
56 DW 50-60 S1 PNS C50.9 BA PR+HER2- IDC 3A
57 AY 50-60 SD IRT C50.9 BP PR+HER2- IDC 3A
58 EI 50-60 SD IRT C50.9 BU PR+HER2+ IDC 3B
59 SL 50-60 SMA PS C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
60 WW >60 SMA PNS C50.9 BA PR+HER2- IDC 3B
61 OA 50-60 SD IRT C50.2 BP PR+HER2- IDC 3A
62 RT 50-60 S1 IRT C50.9 BA PR+HER2- IDC 3A
63 TS 50-60 S1 PNS C50.1 BA PR-,HER- IDC 3A
64 TK 50-60 SMA IRT C50.9 BA PR+HER2- IDC 3A
65 IA 50-60 SD IRT C50.9 BA PR-,HER+ IDC 3A
66 WW 50-60 S1 IRT C50.9 BA PR+HER2- IDC 2B
67 SR 50-60 SMP IRT C50.9 BP PR-,HER+ IDC 3B
68 MK 50-60 SMP IRT C50.9 BP PR+HER2- IDC 3B
69 HL 50-60 S1 PNS C50.9 BA PR+HER2- IDC 3A
70 WW 50-60 SD IRT C50.9 BA PR+HER2- IDC 3A
Diagnosa Keterlibatan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Cara Bayar Jenis Histopatologi Stadium
71 SR 50-60 SMP IRT C50.9 BU Hormon
PR+HER2- IDC 3A
72 YJ 50-60 SD IRT C50.9 BP PR-,HER+ IDC 3A
73 WT 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2+ IDC 3B
74 CC 50-60 SMA IRT C50 BP PR+HER2- IDC 3B
75 WR 50-60 SMA PS C50.9 BU PR-,HER- IDC 3A
76 RM 50-60 SMP IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3B
77 EA >60 SD IRT C50.9 BT PR-,HER- IDC 3A
78 EE 50-60 SD IRT C50.9 BU PR+HER2- ILC 2B
79 KM 50-60 SMP IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 1
80 EI 50-60 S1 IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3B
81 SL >60 SMA W C50.9 BA PR+HER2- IDC 1
82 IA 50-60 SMA W C50.1 BP PR-,HER- IDC 3B
83 MR 50-60 SMP IRT C50.9 BP PR+HER2+ IDC 2B
84 HR 50-60 SD IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3B
85 TR 50-60 SMA IRT C50.9 BP PR-,HER- IDC 3B
86 LN 50-60 SMA IRT C50.4 BU PR+HER2- IDC 3B
87 OA 50-60 SMA W C50.4 BU PR-,HER- IDC 3B
88 ST 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR-,HER- IDC 2B
89 KR 50-60 SMA PS C50.9 BU PR-,HER- IDC 3A
90 ED >60 SMA IRT C50.9 BT PR+HER2- IDC 3A
91 RM 50-60 SMA IRT C50.9 BU PR+HER2- IDC 3A
Keterangan:
BA = BPJS Askes
BU = BPJS Umum
BT = BPJS TNI
PR = Progesteron Receptor
NO NAMA BIAYA INJEKSI & INFUSE BIAYA ALKES BIAYA OBAT PENDUKUNG
56.653.2 2.251.3 179.084.8
1 RS 00 00 00
2.438.1 1.486.1 79.346.1
2 NY 00 00 00
3.911.9 763.6 18.366.7
3 SG 00 00 00
322.3 257.4 57.230.3
4 EK 00 00 00
13.171.9 185.2 13.533.8
5 ET 00 00 00
3.798.7 1.705.4 35.022.1
6 AO 00 00 00
344.2 240.9 41.166.3
7 KR 00 00 00
817.1 357.0 3.494.0
8 WT 00 00 00
7.300.1 661.0 7.150.3
9 MR 50 50 00
372.3 279.5 12.207.6
10 MR 00 00 00
228.8 298.1 27.778.7
11 ER 00 00 00
7.300.1 260.5 21.933.7
12 EI 00 00 00
134.7 87.1 14.210.1
13 EI 00 00 00
7.300.1 661.0 38.876.3
14 AF 00 50 00
103.0 135.6 6.297.4
15 SP 00 00 00
7.300.1 661.0 53.079.3
16 AS 00 50 00
385.7 283.5 51.171.5
17 SR 00 00 00
7.300.1 305.3 78.351.4
18 EN 00 00 00
474.5 338.3 44.982.6
19 YN 00 30 30
84.0 114.8 35.414.8
20 RZ 00 00 00
360.3 304.4 4.894.8
21 TT 00 00 00
751.8 397.2 33.999.0
22 SM 00 00 00
292.3 381.2 64.905.9
23 RH 00 00 00
307.1 288.4 21.712.9
24 EI 00 00 00
315.6 348.3 30.696.1
25 TS 00 00 00
256.5 259.2 8.850.3
26 ST 00 00 00
95.0 381.9 9.264.9
27 II 00 00 00
48.020.4 929.4 55.162.7
28 TM 00 00 00
74.227.4 1.234.2 123.795.0
29 KR 00 00 00
4.605.1 1.333.0 34.717.8
30 NN 00 00 00
145.559.2 2.845.0 222.244.7
31 IJ 00 00 00
1.742.6 1.531.2 104.055.7
32 TT 00 00 00
5.536.2 1.401.4 115.011.5
33 SN 00 00 00
3.811.5 2.134.3 29.710.7
34 EA 00 00 00
301.8 351.5 11.450.7
35 ES 00 00 00
1.133.7 621.4 10.305.1
36 MM 00 00 00
237.4 295.7 9.603.6
37 OE 00 00 00
255.1 238.9 59.296.4
38 MB 00 00 00
373.7 360.0 37.885.1
39 NN 00 00 00
2.134.9 454.9 17.760.9
40 SR 00 00 00
228.0 293.9 58.999.9
41 RT 00 00 00
288.7 382.6 20.288.9
42 ON 00 00 00
10.441.6 557.2 20.696.9
43 MS 00 00 00
737.2 398.2 26.537.9
44 MS 00 00 00
134.9 265.8 14.189.5
45 AI 00 00 00
292.0 256.6 63.076.0
46 MY 00 00 00
971.4 1.477.3 42.012.2
47 TT 00 00 00
3.491.4 313.3 14.426.0
48 AS 00 00 00
8.777.4 1.898.6 84.214.7
49 EI 00 00 00
277.3 320.5 15.327.4
50 IA 00 00 00
2.445.3 649.3 32.111.3
51 TT 00 00 00
325.1 319.3 14.506.5
52 WW 00 00 00
278.1 553.5 38.577.4
53 EI 00 00 00
220.6 280.1 9.086.1
54 AR 00 00 00
53.820.9 404.7 5.215.3
55 NR 00 00 00
646.0 354.0 12.039.9
56 DW 00 00 00
617.2 718.0 68.134.8
57 AY 00 00 00
315.1 260.5 21.884.5
58 EI 00 00 00
7.300.1 661.0 7.430.6
59 SL 00 50 00
144.3 164.9 32.915.5
60 WW 00 00 00
2.693.3 546.6 57.992.6
61 OA 00 00 00
2.918.5 3.488.8 24.307.9
62 RT 00 00 00
2.238.5 1.159.4 79.321.8
63 TS 00 00 00
292.7 442.7 9.378.2
64 TK 00 00 00
294.7 340.8 57.061.4
65 IA 00 00 00
326.5 473.9 19.653.3
66 WW 00 00 00
1.462.2 719.9 92.395.1
67 SR 00 00 00
38.821.9 2.057.4 134.934.0
68 MK 00 00 00
5.309.6 576.0 96.018.9
69 HL 00 00 00
663.6 349.3 55.616.0
70 WW 00 00 00
19.209.0 762.5 97.809.0
71 SR 00 00 50
41.702.6 1.430.1 123.245.6
72 YJ 00 00 00
335.1 257.0 8.154.8
73 WT 00 00 00
285.3 411.1 55.331.1
74 CC 00 00 00
405.2 246.3 21.651.3
75 WR 00 00 00
7.300.1 665.1 16.228.1
76 RM 00 00 00
528.1 300.8 63.718.1
77 EA 00 00 00
114.8 205.9 3.938.8
78 EE 00 00 00
7.300.1 661.0 412.5
79 KM 00 50 00
265.8 233.1 8.566.1
80 EI 00 00 00
294.5 419.5 8.056.6
81 SL 00 00 00
241.1 366.3 14.180.3
82 IA 00 00 00
13.827.3 470.9 26.885.4
83 MR 00 00 00
6.958.8 1.914.5 46.414.5
84 HR 00 00 00
2.849.5 633.2 41.966.9
85 TR 00 00 00
254.5 308.1 22.081.3
86 LN 00 00 00
238.3 255.1 4.529.3
87 OA 00 00 00
3.718.7 1.346.4 31.710.3
88 ST 00 00 00
501.2 240.9 41.166.3
89 KR 00 00 00
299.3 258.2 24.266.0
90 ED 00 00 00
849.9 661.0 40.194.6
91 RM 00 50 00
664.311.8 60.155.5 3.752.879.08
TOTAL 50 30 0
Pembag
i 91 91 91
7.300.1 661.0 41.240.4
Mean 30 50 29
Biaya Regimen Kemoterapi FAC-ET
NO NAMA FAC ET
1 RS
2 NY
13.540.3
SG
3 00
24.933.8
EK
4 00
5 ET
13.786.1
AO
6 00
6.085.6
KR
7 00
8 WT
9 MR
4.366.4
MR
10 00
14.221.8
ER
11 00
5.990.4
EI
12 00
2.315.6
EI
13 00
4.186.1
AF
14 00
1.160.4
SP
15 00
16 AS
11.095.8
SR
17 00
6.922.2
EN
18 00
11.799.4
YN
19 00
9.517.5
RZ
20 00
4.186.1
TT
21 00
7.592.4
SM
22 00
5.518.7
RH
23 00
24 EI 5.182.700
5.080.5
TS
25 00
5.711.0
ST
26 00
4.924.2
II
27 00
9.485.0
TM
28 00
29 KR
30 NN
31 IJ
21.182.2
TT
32 00
33 SN
34 EA
9.585.2
ES
35 00
36 MM
37 OE
4.474.7
MB
38 00
39 NN
6.498.4
SR
40 00
5.101.3
RT
41 00
3.588.9
ON
42 00
5.364.7
MS
43 00
4.949.4
MS
44 00
4.962.1
AI
45 00
5.562.0
MY
46 00
47 TT
48 AS
49 EI
5.165.9
IA
50 00
51 TT
4.287.5
WW
52 00
5.156.9
EI
53 00
3.659.0
AR
54 00
4.432.4
NR
55 00
4.687.4
DW
56 00
57 AY
5.990.4
EI
58 00
59 SL
2.047.7
WW
60 00
61 OA
62 RT
63 TS
4.713.6
TK
64 00
1.751.6
IA
65 00
6.521.9
WW
66 00
9.535.1
SR
67 50
68 MK
9.635.0
HL
69 00
4.315.3
WW
70 00
71 SR
72 YJ
7.519.5
WT
73 00
6.738.3
CC
74 00
12.919.0
WR
75 00
9.535.1
RM
76 50
8.283.2
EA
77 00
2.543.10
EE
78 0
79 KM
80 EI
81 SL
4.902.7
IA
82 00
9.461.0
MR
83 00
14.704.6
HR
84 00
85 TR
5.037.0
LN
86 00
3.984.9
OA
87 00
5.113.2
ST
88 00
6.085.6
KR
89 00
6.120.8
ED
90 00
91 RM
JUMLAH
ORANG 49 11
TOTAL 318.190.500 105.528.200
RATA-RATA 6.493.684 9.593.473
Data pasien (wanita postmenopause dengan kanker payudara) yang mendapatkan
pembedahan (715)
Data pasien (wanita postmenopause dengan kanker payudara) Rawat inap yang
mendapat Kemoterapi (1427)
Ethical Clearance