OLEH:
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
OLEH:
Pembimbing
Menyetujui Mengetahui,
Prodi Kebidanan Program Sarjana STIKes Mitra Husada Medan
Ka. Prodi, Ketua,
Febriana Sari, SST, M.Keb Dr. Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M, M.Kes
NIDN. 01-030290-04 NIDN. 01-1810-7402
2
3
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA
RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI BPM NUR
INSANI SAOTA KOTA GUNUNGSITOLI
TAHUN 2020
Dipersiapkan dan disusun oleh:
Hari : Kamis
Tanggal : 31 Januari 2021
Menyetujui, Mengetahui,
Prodi Kebidanan Program Sarjana STIKes Mitra Husada Medan
Ka. Prodi, Ketua,
Febriana Sari, SST., M.Keb Dr. Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M., M.Ke
NIDN. 01-0302-9004 NIDN. 01-1810-7402
3
4
No HP : 081361760007
RIWAYAT PENDIDIKAN
4
5
ABSTRAK
5
6
Latar belakang: Rupture perineum adalah robekan perineum yang terjadi pada
saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan menggunakan alat atau
tindakan. Robekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi
luas apabila kepala janin terlahir terlalu cepat. Persalinan adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari
rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
Metode: Jenis penelitian ini adalah Penelitian analitik dengan pendekatan
rancangan penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
ibu bersalin di BPM Nur Insani Saota, sedangkan sampel pada penelitian ini yaitu
ibu bersalin, yang berjumlah 43 orang dengan teknik pengambilan sampel
sampling jenuh.Teknik analisis data menggunakan chi-square.
Hasil: Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa seluruh responden
mengalami rupture perineum berdasarkan berat bayi lahir, paritas, lama persalinan
kala II dengan nilai ɑ = 0,05 (95%), maka didapatkan p < ɑ (0,000 < 0,05) berarti
Ho ditolak.
Kesimpulan: Ada hubungan antara terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin
berdasarkan berat bayi lahir, paritas dan lama persalinan kala II di BPM Nur
Insani Saota Kota Gunungsitoli Tahun 2020
KATA PENGANTAR
6
7
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin di BPM Nur Insani Saota Kota Gunungsitoli
Tahun 2020’’
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti tujuan sarjana
1. Drs. Imran Saputra Surbakti M.M, selaku Ketua Pengurus Yayasan Mitra
2. Dr. Siti Nurmawan Sinaga S.K.M, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan yang telah memberikan arahan dan
yang telah memberikan asuhan dan bimbingan serta motivasi selama masa
4. Lidya Natalia Sinuhaji, S.K.M, M.Kes, selaku penguji 1 dan dosen pembimbing
7
8
5. Edy Marjuang Purba, SKM., MPH, selaku penguji 2 STIKes Mitra Husada
6. Lisa Putri Damanik, SST., M.Tr.Keb, selaku penguji 3 STIKes Mitra Husada
7. Seluruh staff dosen dan civitas Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra
8. Bapak, Ibu, adik dan seluruh keluargaku atas dukungan dan doa yang selalu
maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
bermanfaat.
Penulis
8
9
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................... 7
1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
2.1. Rupture Perineum ................................................................................ 9
2.1.1 Pengertian Rupture Perineum.............................................. 9
2.1.2 Pembagian Rupture.............................................................. 9
2.1.3 Resiko Rupture Perineum.................................................... 9
2.1.4 Penanganan Rupture............................................................ 10
2.1.5 Pengobatan Rupture............................................................. 10
2.1.6 Komplikasi........................................................................... 11
2.2. Persalinan .............................................................................................
2.2.1 Pengertian Persalinan........................................................... 13
2.2.2 Tahap – Tahap Persalinan................................................... 13
2.2.3 Sebab – Sebab Yang Menimbulkan Persalinan.................... 16
2.2.4 Tanda – Tanda Permulaan Persalinan.................................. 16
2.2.5 Tanda Inpartu....................................................................... 17
2.2.6 Faktor – Faktor Penting Dalam Persalinan........................... 17
2.3. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Rupture
Perineum Pada Ibu Bersalin
2.3.1 Faktor Maternal................................................................... 17
2.3.2 Faktor Janin......................................................................... 23
2.3.3 Faktor Penolong Persalinan................................................ 26
2.4. Kerangka Teori .................................................................................... 30
2.5. Hipotesis ............................................................................................ 31
9
10
DAFTAR PUSTAKA
10
11
BAB 1
PENDAHULUAN
Rupture perineum adalah robekan perineum yang terjadi pada saat bayi
lahir baik secara spontan maupun dengan menggunakan alat atau tindakan.
Robeka perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas
apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Robekan perineum terjadi pada
hampir terjadi semua primipara dan tidak jarang pada persalinan berikutnya.
tingkat 1 rupture terjadi hanya pada selaput lender vagina atau tanpa
mengenai kulit perineum, tingkat 2 rupture terjadi pada otot perinea, tingkat 3
rupture terjadi pada seluruh perineum dan otot sfingter ani dan tingkat 4 yaitu
pada vagina dan perineum. Meski tidak tertutup kemungkinan robekan itu
memeang disengaja untuk memperlebar jalan lahir. Risiko yang yang akan
hebat ibu akan mengalami kondisi tidak berdaya, lemah, tekanan darah turun,
merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Persalinan adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi berupa janin dan plasenta dari rahim melalui jalan
berdasarkan batasan kala persalinan yang terjadi dari kala I sampai kala IV.
(Manuaba, 2010).
Rasio kematian ibu di Negara berkembang pada tahun 2015 adalah 239 per
100.000 kelahiran hidup dan 12 per 100.000 kelahiran hidup di Negara maju
sedangkan rasio angka kematian bayi sekitar 29 per 1000 kelahiraan hidup di
Negara berkembang dan 5 per 1000 kelahiran hidup di Negara maju pada
tahun 2015. Pada tahun 2015 terjadi kasus rupture perineum pada ibu
bersalin. Terdapat 2,7 juta kasus rupture perineum pada ibu bersalin, dimana
angka ini diperkirakan akan mencapai 6,3 juta pada tahun 2050. Di Amerika
perineum dari faktor ibu meliputi inpartus presipitatus, mengejan yang tidak
efektif, dorongan fundus yang berlebih, edema dan kerapuhan pada perineum,
varikositas vulva, arcus pubis, sempit dengan pintu bawah panggul yang
sempit, serta perluasan episiotomy. Sedangkan dari faktor janin yaitu bayi
faktor ibu sendiri (yang mencakup umur, jarak kelahiran dan berat badan
dan episiotomi.
(24%), infeksi (11%), partus lama (5%) dan abortus (5%). Penyebab
pelepasan plasenta dan robekan jalan lahir. Risiko akan meningkat antara
lain, pada ibu hamil yang menderita anemia dan rahim teregang terlalu
umur 25-30 tahun, yaitu 24%, sedangkan pada ibu bersalin usia 32 –
didapatkan, bahwa satu dari lima ibu bersalin yang mengalami luka
pecah dini 30%, distosia 20% dan infeksi masa nifas 10%.
(WHO) pada tahun 2014, angka kematian ibu di dunia yaitu 289.000
yang terjadi di Indonesia ini masih di bawah dari negara-negara yang ada di
perdarahan sebesar 30,3%, hipertensi 27,1%, infeksi sebesar 7,3%, dan lain-
kematian ibu di Indonesia. Salah satu hal yang memiliki andil besar dalam
menyumbang angka kematian ibu yaitu pada proses persalinan dapat terjadi
perlukaan jalan lahir. Perlukaan jalan lahir dapat mengenai vulva, perineum,
uterus, vagina, dan serviks. Salah satu jenis perlukaan jalan lahir adalah
di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24% dan pada ibu
bersalin usia 32-39 tahun sebesar 62% (Hermawatietal , 2014). Terkait target
dengan angka kematian ibu rata-rata 413 per seratus ribu kelahiran hidup
16
(per oktober) terdapat 152 ibu meninggal dunia, sementara pada tahun
2013 jumlah kematian mencapai 249 orang dan 274 ibu meninggal pada
tahun 2009 sebanyak 72,82%, pada tahun 2012 sebanyak 91,78% (7).
Dari hasil wawancara pada survey awal di BPM Nur Insani Saota,
terjadinya rupture atau robekan pada jalan lahir selama persalinan spontan.
Di sebabkan oleh faktor ibu dan bayi. Oleh sebab itu peneliti memilih klinik
yang berhubungan dengan terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin yang
rupture perineum pada ibu bersalin dan mengambil judul “ faktor-faktor yang
2020.
1.4 Manfaat
Agar hasil ini dapat menjadi sebagai bahan referensi, bahan bacaan,
perineum.
Medan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu
3) Tingkat III : Rupture mengenai seluruh perineum dan otot sfingter ani
9
31
berdaya, lemah, tekanan darah turun, anemia dan berat badan turun.
terasa sakit. Penjahitan dimulai dengan satu cm dari puncak luka. Jahit
sebelah dalam dari luar, dari atas hingga mencapai bawah laserasi.
Pastikan jarak setiap jahitan sama dan otot yang terluka telah dijahit.
adalah :
2.1.6 Komplikasi
1) Perdarahan
2) Fistula
Jika kandungan kencing luka, maka air kencing akan segera keluar
rektum yang lama antara kepala janin dan panggul, sehingga terjadi
iskemia.
3) Hematoma
yang ditandai dengan rasa nyeri pada perineum dan vulva berwarna
4) Infeksi
infeksi.
31
2.2 Persalinan
dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari Rahim melalui jalan
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri).
Tahap-tahap persalinan :
cepat menjadi 9 cm
Table 1.1
PRIMI MULTIPARA
lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk
Karena tekanan pada rektum, ibu merasakan seperti mau buang air
besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin
oleh seluruh badan janin. Kala II pada primipara 11/2-2 jam, pada
3) Kala III
keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang
4) Kala IV
Table 1.2
Primi Multi
plasenta.
1) Power
2) Pasanger
3) Passage
Bersalin
1) Partus Presipitatus
dari tiga jam. His yang terlalu kuat dan terlalu efisien
otot diluar his juga biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his.
3) Paritas
yang masih utuh pada primi akan mudah terjadi robekan perineum.
luar.
4) Umur ibu
kebutuhan kalori yang lebih besar dari wanita yang lebih tua.
Wanita usia subur disebut sebagai masa dewasa dan disebut juga
persalinan adalah 20-30 tahun. Wanita hamil pada umur muda <
kelelahan.
perineum.
cedera saluran kemih / cerna, rupture uteri, atonia uteri dan infeksi.
8) Jarak kelahiran
jarak kelahiran yang lebih aman bagi ibu dan janin. Begitu juga
dapat terjadi.
pada ibu dengan pioritas 1-3 anak dan jika dilihat menurut jarak
sebelumnya.
31
9) Cara mengejan
(Oxorn, 2010).
Kepala janin merupakan bagian yang paling besar dan keras dari
kepala tersebut.
saat kepala di dasar panggul dan membuka jalan lahir dengan 5-6
Berat neonatus pada umumnya < 4000 gram dan jarang melebihi
gr.
karena besarnya kepala atau besarnya bahu. Kepala janin besar dan
lahir memiliki berat lebih dari 4000 gram. Hal ini terjadi karena
kuat menahan regangan kepala bayi dengan berat badan bayi besar,
31
sehingga proses kelahiran bayi dengan berat badan bayi lahir yang
3) Presentasi defleksi
uteri, robekan pada portio uteri, vagina dan peritoneum, syok serta
perdarahan postpartum.
5) Distosia bahu
baru diketahui saat kepala sudah lahir dan tali pusat sudah terjepit
antara panggul dan badan anak. Angka kejadian pada bayi dengan
ukuran badan bayi yang relatif lebih besar dari ukuran kepalannya
kehamilan serotinus.
Ibu dipimpin mengejan saat ada his atau kontraksi rahim, dan
istirahat bila tidak ada his. Setelah subocciput dibawah simfisis, ibu
ibu bersalin yang tidak sesuai dengan munculnya his dan lahirnya
dan IV.
Saat kepala membuka vulva (5-6 cm), letakkan kain yang bersih
dan kering yang dilipat 1/3 nya dibawah bokong ibu dan siapkan
kain atau handuk bersih diatas perut ibu ( untuk mengerikan bayi
(dibawah kain bersih dan kering), ibu jari pada salah satu sisi
perineum dan empat jari pada sisi yang lain pada belakang kepala
bayi. Tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi
5) Episiotomi
dijahit.
31
kelahiran bayi bila didapatkan : Gawat janin dan bayi akan segera
persalinan.
Episiotomi
2.5 Hipotesis
2.6.1 Ada hubungan antara faktor yang terjadi dengan kejadian rupture
perineum spontan.
2.6.2 Ada hubungan antara faktor berat bayi lahir, paritas dan lama
penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam sekali
waktu saja dan tidak ada pengulangan dalam pengambilan data ( Arikunto,
dengan terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin berdasarkan berat bayi
Di BPM Nur Insani Saota Kota Gunungsitoli – Nias Tahun 2020” adalah sebagai
berikut :
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah population sampling yaitu seluruh ibu bersalin dengan mengalami kejadian
rupture perineum.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui wawancara kepada
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh pihak
lain, misalnya rekam medik, rekapitulasi nilai, data kunjungan pasien dan
lain-lain.
2. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan pengumpulan data yang
meliputi ibu bersalin di Klinik Nur Insani Saota Kota Gunungsitoli Tahun
2020
1. Collecting
2. Checking
Dilakukan dengan memeriksa lembar observasi dengan tujuan agar data yang
diolah dengan benar sehingga pengolahan data memberikan hasil yang valid dan
reliable.
3. Coding
yang diteliti
4. Entering
Data entry hasil observasi dari masing-masing responden yang masih dalam
bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program komputer yang
5. Processing
Semua data telah diinput ke dalam aplikasi komputer akan dioleh sesuai dengan
pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data yang terkumpul disajikan dalam bentuk
hubungan 2 (dua) variable. dengan menyilang antara variabel dependen dan variabel
49
independen. Jika probabilitas nilai signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
terdapat efektifitas antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
Namun, jika probabilitas nilai signifikansi >0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak
variabel terikat.
49
BAB 4
Bidan Praktek Mandiri Nur Insani Saota yang beralamat di jalan Prof.
Dr.Supomo No.3 Desa Mudik, Kecamatan Mudik Kota Gunungsitoli dengan batas
Dengan Terjadinya Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin Di BPM Nur Insani Saota
Tabel 4.1
Total 43 100
Tabel 4.1 Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa 43 responden ibu
bersalin di BPM Nur Insani Saota, ibu bersalin dengan rupture perineum di
sebabkan oleh faktor janin yaitu dengan berat badan lahir >4000 gram 43
orang (100%).
49
2. Paritas
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan paritas
di Bpm Nur Insani Saota Tahun 2020
No Paritas Frekuensi 0%
1 Primipara 32 74,4
2 Multipara 11 25,6
Total 43 100
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 43 responden ibu bersalin
berdasarkan faktor paritas sebanyak 43 di ketahui ibu bersalin dengan ibu primipara
32 responden (74,4%) dan ibu bersalin dengan ibu multipara 11 responden (25,6%).
Tabel 4.3
Lama persalinan
No Frekuensi 0%
Kala II
Total 43 100
49
berdasarkan faktor lama persalinan kala II ibu bersalin dengan waktu <2 jam
responden (25,6%).
independen.
Tabel 4.4
Cases
BBL *
43 100.0% 0 0.0% 43 100.0%
Kejadian
49
Linear-by-Linear
15.125 1 .000
Association
N of Valid Cases 43
Berdasarkan hasil uji Square pada tingkat signifikan ɑ=0,05 (95%), maka
Tabel 4.6
Cases
N Pe N Pe N Pe
rcent rcent rcent
Paritas * 10 0. 10
43 0 43
Kejadian 0.0% 0% 0.0%
Linear-by-Linear
42.000 1 .000
Association
N of Valid Cases 43
49
Berdasarkan hasil uji Square pada tingkat signifikan ɑ=0,05 (95%), maka
Tahun 2020
Tabel 4.7
Cases
Linear-by-Linear
42.000 1 .000
Association
N of Valid Cases 43
Berdasarkan hasil uji Square pada tingkat signifikan ɑ=0,05 (95%), maka didapatkan
4.3. Pembahasan
1. Hubungan berat bayi lahir dengan kejadian rupture perineum pada pada ibu
bayi lahir dengan terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin. Dari hasil
spontan di BPM tahun 2020. Hal ini pun di buktikan dengan uji statistic uji
square pada tingkat signifikan ɑ = 0,05 (95%), maka didapatkan p < ɑ (0,000
bayi lahir.
perineum secara spontan di BPM tahun 2020. Hal ini pun di buktikan dengan
uji statistic uji square pada tingkat signifikan ɑ = 0,05 (95%), maka
didapatkan p < ɑ (0,000 < 0,05) berarti Ho ditolak. Maka, secara statistic
3. Hubungan lama persalinan kala II dengan kejadian rupture perineum pada ibu
rupture perineum secara spontan di BPM tahun 2020. Hal ini pun di buktikan
dengan uji statistic uji square pada tingkat signifikan ɑ = 0,05 (95%), maka
didapatkan p < ɑ (0,000 < 0,05) berarti Ho ditolak. Maka, secara statistic
Indonesia mengalami Virus Sars atau di kenal dengan Corona Virus (Covid-
19), jadi seluruh kegiatan saat dilakukan penelitian sangat terganggu, sebab
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Nur Insani Saota Di Kota Gunungsitoli Tahun 2020, dengan jumlah sampel 43
5.1.1 Ada hubungan antara berat bayi lahir dengan terjadinya rupture perineum
pada ibu bersalin di BPM Nur Insani Saota Kota Gunungsitoli p ( 0,000)
< ɑ 0,05
5.1.2 Ada hubungan antara paritas dengan terjadinya rupture perineum pada ibu
0,05
5.1.3 Ada hubungan antara lama persalinan kala II dengan terjadinya rupture
perineum pada ibu bersalin di BPM Nur Insani Saota Kota Gunungsitoli p
5.2 Saran
ibu bersalin
perineum.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat, A. Aziz. (2011). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Banister, Claire. 2006. Pedoman Obat: Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC
Harry dan William, 2010. Faktor Rupture Perineum Yang Berhubungan Dengan Ibu
dan Janin
Kesehatan 2016
Kesehatan 2018
Profil kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Tahun 2014 Dinas Kesehatan Provinsi
medika
Saifuddin Dkk 2015. Buku acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal
SDKI (2017). Laporan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
USAID
World Helath Organization, W.2018. Defenisi tentang Angka Kematian Ibu (AKI)
from http://www.who.int
L
49
A
M
P
I
R
A
N
INFORMED CONSENT
Setelah mendapat penjelasan yang cukup tentang tujuan penelitian, saya yang
Nama :
Umur :
Alamat:
Berhubungan Dengan Terjdinya Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin Di Klinik Nur
Insani Saota Kota Gunungsitoli - Nias Tahun 2019”. Demikan surat pernyataan ini
Partisipan
( )
49
49
49
49
49