Skripsi
OLEH :
MASRINA RAHMAWATI
22.22.2.308
i
LEMBAR PESETUJUAN
NPpm : 22.22.2.308
Fakultas : Kebidanan
Menyetujui
Pembimbing
ii
LEMBAR PESETUJUAN
NPpm : 22.22.2.308
Fakultas : Kebidanan
Menyetujui
Pembimbing
iii
Lembar Persetujuan Penguji
Telah diuji
Pada Tanggal :
NPP: 19921030.202010.2.001
NPP : 19820225.200505.2.001
iv
LEMBAR PERNYATAAN
SKRIPSI
NPM : 22.222.308
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang
sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar
pustaka.
Masrina Rahmawati
v
I. IDENTITAS DIRI
Agama : Islam
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “ HUBUNGAN PENGGUNAAN
GADGET TERHADAP KEMAMPUAN BICARA ANAK DI DESA JAWA BARU
TAHUN 2023”. Laporan proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mengerjakan skripsi pada program sarjana di Program Kebidanan Program sarjana, Fakultas
Kebidanan, Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.Hal ini
dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis miliki, sehingga penlis tetap mengharapkan
masukan serta kritik dan saran yang membangun daripada pembaca. Proposal skripsi ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu:
1. Terulin Sembiring Meliala, AM.Keb, SKM, Selaku Ketua Yayasan RSU Sembiring.
2. Drs. Johannes Sembiring M.Pd,M.Kes Selaku Rekor Institut Kesehatan Deli Husada
Deli Tua.
3. Bd. Peny Ariani, SST.M.Keb Selaku Dekan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan
Deli Husada Deli Tua.
4. Bd. Putri Ayu Yessy Ariescha, SST.M.Keb, CPHCT Selaku Kepala Jurusan
Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
5.Ns. Hariati M.Kep Selaku dosen pembimbing skripsi saya yang sudah bersedia untuk
meluangkan waktunya dan memberikan saran yang membangun agar proposal ini
menjadi lebih baik,.
6. Mutiara Dwi Yanti S.Keb & Vitrilina Hutabarat S.Keb, M.Keb Selaku wali tingkat
Fakutas Kebidanan Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
7. Seluruh Dosen Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
8. Ucapan terimakasih yang sangat teristimewa untuk kedua orang tua saya dan calon
mertua saya kepada ayah saya sendiri Herdi, ibu kandung saya Suriati kepada bapak
vii
Sugiwanto dan ibu Erlina serta keluarga saya yang selalu memberikan dukungan dan
doa serta memberikan dukungan dan semangat dalam setiap prosesnya.
9. Kepada calon suami saya Dandie Irawan terima kasih atas doa serta dukungannya
dan sudah menemani saya selama proses pendidikan.
10. Kepada sahabat serta teman seperjuangan yang tentunya selalu mendoakan yang
terbaik demi terselesaikannya proposal ini.
Penulis sangat menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan
perbaikannya sehingga akhirnya proposal ini dapat memberikan manfaat.
Penulis
MASRINA RAHMAWATI
NPM.22.22.2.308
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iv
IDENTITAS DIRI.................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Peneliti ............................................................................................... 2
1. Tujuan Umum ............................................................................................. 2
2. Tujuan Khusus ............................................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3
E. Manfaat Teoritis ............................................................................................. 3
F. Manfaat Praktisi ............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4
A. Landasan Teori............................................................................................... 4
1. Konsep Bicara Dan Bahasa...................................................................... 4
2. Konsep Operasional ................................................................................. 4
3. Hipotesis .................................................................................................. 5
4. Penelitian Relevan ................................................................................... 6
B. Kerangka Teori .............................................................................................. 7
C. Kerangka Konsep ........................................................................................... 8
x
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan aset yang penting bagi suatu bangsa yang akan menjadi
penerus di masa depan (Winarti, 2020). Anak-anak yang lahir setelah tahun 2010
disebut sebagai generasi alpha, mereka hidup berdampingan dengan teknologi dan
informasi yang berkembang pesat. Dibandingkan generasi-generasi sebelumnya,
mereka diklaim sebagai generasi paling cerdas karena berinteraksi langsung dengan
internet sehingga dalam keseharian tidak lepas dari gadget (Purnama, 2018). Dalam
agama Islam dapat diketahui bahwa anak adalah titipan dari Allah kepada orang tua,
sebagai amanah untuk di asuh dan didik. Dalam pengasuhan dan pendidikannya orang
tua harus pandai dalam mengimbangi perkembangan zaman dengan tantangan
perkembangan teknologi yang begitu pesat. Oleh karena itu orang tua harus
memberikan pengasuhan terbaiknya sehingga dapat memenuhi amanah dari Allah
SWT (Damayanti dkk, 2020).
Perkembangan bahasa merupakan aspek yang paling penting pada anak usia
dini bahasa adalah suatu ungkapan pikiran seseorang untuk berkomunikasi depan
orang lain, dengan bahasa anak akan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang
lain melalui lisan, isyarat, maupun tulisan. Perkembangan teknologi yang semakin
canggih, media komunikasi pun semakin beragam salah satunya yaitu dengan
penggunaan gadget (Anggun Pranessia, Anggrasari, Rasi Bahagia, 2020).
1
2
Gadget adalah seperangkat elektronik yang mempunyai berbagai macam
fungsi (Novitasari & Khatimah 2016). Menurut Setianingsih (2018) gadget
merupakan perangkat elektronik kecil yang mempunyai tujuan dan fungsi tertentu
yang dapat mengunduh informasi terbaru, sehingga dapat menjadikan kehidupan
manusia lebih praktis.
Menurut Sujianti ( 2018 ) Pada anak yang bermain gadget mereka lebih
memilih bermain gadget yang disukainya. Hasil data di dunia sejak tahun 2013
sebanyak 72 % anak usia di bawah 8 tahun sudah menggunakan perangkat mobile dan
Smartphone, Tablet dn ipad dengan mayoritas anak usia 2 tahun lebih suka
menggunakan tablet dan smartphone setiap harinya angka tersebut menigkat 2 kali
lipat dibandingkan tahun 2011 dengan angka 35 % ( Fajriana, 2015 ).
Bahasa menjadi hal penting dan sangat berperan dalam kehidupan manusia
dikarenakan bahasa mampu menjadi alat yang dapat mengutarakan pikiran , perasaan
, dan ekspresi seorang untuk berinteraksi di dalam lingkungannya ( Sari, dkk, 2019 ).
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak yaitu,
perkembangan otak an kecerdasan, jenis kelamin, kondisi fisik, lingkungan keluarga,
kondisi ekonomi,Setting sosial/lingkungan budaya, dua bahasa dan gadget ( Hidayani
& Bhennita S, 2019 ).
Anak usia dini yang menggunakan gadget minimal 2 jam setiap harinya
menjadi kecanduan dan bisa mempengaruhi psikologi mereka ( Ferliana, 2016 ).
Selain itu menurut Bhennita S, (2019) mengungkapkan bahwa anak dengan
kecanduan gadget sibuk dengan dunianya sendiri atau terlebih focus terhadap gadget
bahkan bisa menyebabkan gangguan bicara bahasa dan perilaku. Beberapa hal dapat
yang mempengaruhi anak menggunakan gadget adalah pola asuh orang tua kepada
anaknya yang mendasari penggunaan gadget pada anak usia dini pengasuhan orang
tua terhadap anak pada saat mengaplikasikan gadget sangatlah perlu pendampingan
3
sehingga orang tua bisa memilih fitur apa saja yang bisa digunakan (Suryameng,
2019).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Peneliti
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada Hubungan penggunaan gadget terhadap kemampuan bicara
anak di di desa jawa baru.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui penggunaan gadget pada anak usia 3-5 tahun di desa jawa baru.
b. Mengetahui perkembangan bicara pada anak usia 3-5 tahun di desa jawa baru .
c. Menganalisis hubungan penggunaan gadget terhadap kemampua bicara anak
3-5 tahun di desa jawa baru.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah wawasan pengetahuan peneliti mengenai masalah yang diteliti.
b. Menjadi penelitian yang dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh dari
penggunaan gadget terutama pada anak usia dini sangat besar.
c. Sebagai persyaratan yang harus di penuhi untuk peneliti mendapat gelar sarjana.
2. Manfaat Praktisi
A. Manfaat Praktis untuk Anak
1. Dapat meminimalisir bahaya dari penggunaan gadget untuk anak.
2. Aspek perkembangan anak dapat berkembang sesuai dengan usia anak.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Gadget
Gadget merupakan alat elektronik yang digunakan sebagai media informasi,
media belajar, dan sebagai hiburan. Dengan beraneka ragam bentuk dan ukuran
gadget yang digunakan oleh berbagai kalangan usia, baik orang tua, dewasa
hingga anak-anak. sedangkan menurut para ahli sebagai berikut: Menurut Agoeng
Noegroho yang dikutip Adek Diah Saputri, bahwa “gadget adalah sebuah benda
(alat atau barang elektronik) teknologi kecil yang memiliki fungsi khusus, tetapi
sering di asosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Gadget selalu
diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar dibandingkan dengan
teknologi normal pada masa penemuannya.17 Gadget merupakan salah satu
teknologi yang memiliki dampak positif dan negatif bagi anak yang
menggunakannya di antaranya adalah: a. Dampak Positif Penggunaan Gadget
Meskipun ada sisi positif dalam penggunaan gadget pada anak, perlu diingat
bahwa peran orang tua tetap harus ada agar durasi.
Penggunaan gadget tidak berlebihan dan harus mempertimbangkan seberapa
banyak manfaat bagi anak sehingga tidak mengganggu aspek perkembangan anak.
adapun dampak positifnya antar lain: adanya permainan edukatif untuk si kecil
agar merangsang otaknya dan pola permainan dapat disesuaikan dengan usia anak,
belajar menanggapi teknologi, bisa menambah pengetahuan.
2. Dampak Penggunaan Gadget
a. Dampak Positif dari Penggunaan Gadget
1. Menambah Pengetahuan Gadget mejadi sumber informasi yang sangat luas
dan memadai, dapat memudahkan proses belajar dan menambah
pengetahuan (Nurmasari, 2016).
2. Meningkatkan kreatifitas anak tersedianya banyak fitur aplikasi dan game
dapat melatih anak untuk membuat strategi dan merancang sesuatu, hal ini
dapat mengasah kemampuan dan meningkatkan kreatifitas anak dalam
banyak aspek sehingga dapat memecahkan berbagai masalah (Nurmasari,
2016).
6
3. Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Aplikasi belajar yang edukatif
dan interakif dapat menciptakan suasana yang menyenangkan. Anak jadi
bisa belajar dan bermain disaat yang sama dan memudahkan anak dalam
memahai pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan minat belajar
(Nurmasari, 2016).
4. Mempermudah komunikasi Gadget merupakan alat eletronik yang canggih
dan praktis, sehingga memudahkan siapa saja untuk berkomunikasi dengan
orang lain (Susanti dkk, 2018).
b. Dampak negative dari Penggunaan Gadget
1. Suka menyendiri Anak yang terus bermain gadget selama berjam-jam dapat
menyebabkan kecanduan dan suka menyendiri. Anak akan mulai
mengasingkan diri dan perlahan-lahan mejadi introvert karena merasa lebih
nyaman bermain di dunia maya (Aheniwati, 2019).
2. Kesehatan Mata Terganggu Anak yang terus-menerus menggunakan gadget
selama berjam-jam dapat menyebabkan penurunkan kesehatan mata. Ketika
menatap layar gadget otot-otot mata akan berusaha menyesuaikan dengan
gambar yang kecil dengan jarak dekat dalam waktu yang lama.
Selain itu layar gadget juga memancarkan sinar biru (Blue light)
yang dapat berdampak pada retina pada mata terdapat retinal dehyde atau
yang biasa disebut retinal. Retinal merupakan molekul vital yang berperan
membantu sel peka cahaya (sel fotoreseptor) untuk menangkap cahaya,
kemudian akan dikirimkan sinyal ke otak. Namun ketika mata menerima
sinar biru secara berlebihan, maka retinal akan berubah menjadi pembunuh
sel. Retinal akan mendistorsi protein penting yang ada dalam membran sel
fotoreseptor.
7
Hal ini menyebabkan sel fotoreseptor menjadi larut dan mati
sehingga tidak dapat berregenerasi kembali. Rusaknya sel fotoreseptor ini
akan memicu terjadinya degenerasi makula (Ayu dkk, 2018).
3. Gangguan Tidur
Cahaya alami maupun buatan seperti alat eletronik dapat menekan
produksi melatonin. Seseorang yang terpapar cahaya dalam jangka waktu
yang lama akan menyebakan otak mendapatkan stimulus secra
terusmenerus sehingga irama sirkardian terganggu dan membuat seseorang
menjadi sulit rileks dan tetap terjaga (Saifullah, 2017).
4. Obesitas
Konsep dari teknologi adalah membuat setiap kegiatan menjadi lebih
mudah praktis sehingga dapat mengurangi aktivitas fisik. Namun pada anak
yang sementara bertumbuh aktifitas fisik sangat dibutuhkan untuk
merangsang perkembangan anak. Ketika anak terlalu lama terpapar 32 alat
eletronik, maka aktivitas fisiknya berkurang. Sebuah studi penelitian
menunjukan bahwa anak yang menggunakan gadget lebih dari 2 jam per
hari tanpa disertai aktivitas fisik yang cukup, medapatkan 1,57 kali lebih
berisiko mengalami obesitas dan 1,43 kali beresiko overweight (Tanjung
dkk, 2017).
Menurut Hurlock faktor yang mempengaruhi perkembangan anak
yaitu:
a. Keluarga
1. Hubungan antar orang tua, saudara, antar anak dengan orang tua.
Pada hubungan tersebut akan terjalin rasa kasih sayang, dimana
anak akan lebih terbuka dalam melakukan interaksi karena
terjalinnya hubungan yang baik yang ditunjang oleh komunikasi
yang tepat.
2. Urutan anak dalam keluarga, urutan posisi anak dalam keluarga
sangat berpengaruh pada anak.
3. Jumlah keluarga, pada dasarnya jumlah anggota keluarga yang
besar berbeda dengan jumlah keluarga yang sedikit.
8
4. Perlakuan keluarga terhadap anak, adanya perlakuan 25 keluarga
terhadap anak pra sekolah secara langsung mempengaruhi
kepribadian seorang anak.
9
terhadap suara, bicara, dan berkomunikasi, serta mengikuti perintah (Kemenkes
RI, 2016).
Bahasa terdiri dari 2 yaitu bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Bahasa
reseptif merupakan kemampuan dalam memahami termasuk didalamnya
keterampilan visual (membaca, pemahaman bahasa isyarat) dan auditory
(pemahaman menddengarkan). Sedangkan bahasa ekspresif merupakan
kemampuan dalam mengaplikasikan simbol komunikasi, dapat berupa visual
(menulis) atau auditory (berbicara) (Soetjiningsih, 2013).
C. Konsep Operasional
Konsep operasional adalah konsep yang digunakan untuk memberikan batasan
terhadap konsep teoritis. Hubungan penggunaan gadget disebut variabel X atau
variabel yang terhadap kemampuan ( Independent Variabel), sedangkan bicara anak
disebut variabel Y atau variabel terhadap kemampuan (dependent variabel).
10
d. Dapat menyusun kalimat dengan baik dan benar
D. Hipotesis
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi hipotesis alternative (Ha) dan
hipotesis nihil (Ho) sebagai berikut:
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget terhadap kemampuan
bicara anak di di desa jawa baru.
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget terhadap
kemampuan bicara anak di di desa jawa baru.
E. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dilakukan dengan tujuan untuk menghindari dari
duplikasi pada desain yang ditemukan peneliti, selain itu juga dapat menunjukkan
pada kebenaran bagi peneliti setelah membaca dan mempelajari dari buku-buku
sumber bacaan yang sebelumnya sudah dibaca dan dengan membandingkan desain-
desain yang telah dilaksanakan. Adapun jurnal dan buku yang menjadi sumber bacaan
yang memperkuat penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut.
Penelitian yang dilakukan peneliti hampir sama dalam jurnal Arum Kesuma
Dewi, Yuyun Yulianingsih, Tuti Hayati yang berjudul hubungan penggunaan gadget
terhadap perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Volume 2, Nomor 1, Maret 2019.
yakni penggunaan gadget adalah bermain game dan menonton film animasi serta
hanya sedikit untuk media pembelajaran dan intensitas serta durasi pemakainannya
beragam tergantung dari pengawasan dan kontrol orang tua. dampak dari penggunaan
gadget dapat bersifat positif dan negatif sesuai dengan pengawasan dan arahan orang
tua sebagai contoh yang baik bagi anak-anak di usia dini.
Perbedaan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian
yang ada dalam jurnal adalah peneliti memfokuskan penelitian pada anak usia dini 3-5
tahun yang menggunakan penelitian kuantitatif dengan mengambil keseluruhan anak
sebagai subjek yang akan diteliti sehingga dapat mengetahui apakah ada anak yang
bermasalah kemampuan interaksi sosialnya dikarenakan penggunaan gadget dari
jumlah anak yang seusianya di dan dalam penelitian ini peneliti lebih condong
kepada dampak negatif dari penggunaan gadget terhadap kemampuan kemampuan
bicara anak, serta penelitian ini tidak hanya dilakukan di saja melainkan di sekolah
penelitian ini juga di lakukan berdasarkan keseharian anak di rumah.
11
Penelitian yang dilakukan oleh Putra dkk (2018) tentang “Pengaruh Pemberian
Stimulasi Oleh Orang Tua Terhadap Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Toddler
Di Paud Asparaga Malang” didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara
stimulasi dengan perkembangan bicara anak dan bahasa anak. Ketika balita
menggunakan gadget, mereka mereka cenderung mngabaikan lingkungan sekitarnya
karena mereka fokus mereka hanya tertuju pada gadgetnya. kebiasaan bermain
gadget dalam waktu yang lama akan membuat balita menjadi kecanduan, sehingga
waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan orang diskitarnya menjadi berkurang.
Hal ini akan berdampak pada kurangnya kurangnya stimulasi, sehingga dapat
mempengaruhi perkembangan bicara dan bahasa (Fernando & Pebrina, 2018).
F. Kerangka Teori
Faktor Yang
Mempengaruhi Jenis Penggunaan
Kelamin Umur Dan
Gadget
Kesehatan Anak Dan
Pola Asuh
Interaksi Penglihatan
dengan
dan
Lingkungan
Pendengaran
Perkembangan
Hubungan Terhadap
Penggunaan Kemampuan
Gadget Bicara Pada Anak
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
D. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini digunakan dua variabel yaitu variabel dependen (variabel terikat)
dan variabel independen (variabel bebas). Dalam penelitian ini penggunaan gadget
14
sebagai variabel independen dan perkembangan bicara dan bahasa balita sebagai
variabel dependen.
E. Defenisi Operasional
15
Perkembangan Bahasa dan Perkembangan KPSP 1=Dapat Nominal
Bicara Bahasa dan menjawab
Bicara adalah pertanyaan
kemampuan Keterangan :
pengolahan kata 1. Jawaban “Ya”
dalam apabila anak bisa
berkomuniasi menjawab 3
yang terdiri dari pertanyaan dengan
pemahaman, benar bukan
mengekspresikan dengan gerakan
ide, pikiran, atau isyarat
perasaan dan 2.Jawaban “Tidak”
informasi. apabila anak tidak
bisa menjawab
pertanyaan
tersebut.
16
2. Data sekunder
Merupakan data yang sudah ada dapat bersumber dari suatu lembaga, jurnal,
ataupun laporan (Masturoh & Anggita T, 2018). Dalam penelitian ini data
sekunder diambil dari Desa Jawa Baru Ke. Hutabayu Raja kab . Simalungun.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner
penelitian
a. Uji Validitas
Uji Validitas merupakan tingkat kesahihan dari alat ukur yang digunakan.
Instrumen penelitian dikatakan valid menunjukan bahwa instrumen tersebut
lay ak digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur apa yang harusnya
diukur. Dengan demikian, uji validitas merupakan langkah untuk menguji isi
dari instrumen penelitian yang bertujuan untuk mengukur tingkat ketepatan
isntrumen yang digunakan dalam penelitian (Arsi, 2020).
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah indeks yang digunakan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji Reabilitas dengan menggunakan
Alfa Croncbach pada SPSS 17 for Window, dengan ketentuanbila nilai Alfa
Croncbach > 0.6 dikatakan reliabel. Kuesioner yang sudah di Uji Reabilitas ini
memiliki nilai Alfa Croncbach> 0.6 yaitu 0.9312 menandakan bahwa
kuesioner yang di ujikan reliabel.
Frekuensi
Minggu Hari Durasi
17
Skor untuk intensitas penggunaan gadget :
1 = skor 1 - 3 (Rendah)
2 = skor 4 - 6 (Sedang)
3 = skor 7 - 9 (Tinggi)
18
c. Transfering
Data yang telah diberi kode kemudian disusun secara berurutan sesuai dengan
klasifikasi data.
d. Tabulating
Tabulasi dilakukan dengan meringkas data yang masuk dalam tabeltabel yang
telah disiapkan tabel dengan kolom dan baris yang disusun dengan cermat sesuai
kebutuhan atau mengelompokkan data sesuai dengan tujuan dan kemudian
dimasukkan ke dalam tabel tujuan agar data yang telah tersusun rapi mudah
dibaca dan dianalisa.
H. Prosedur Penelitian
1. Tahapan Awal (Persiapan)
Penelitian akan dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Intitut
Kesehatan Deli Husada Deli Tua untuk melakukan penelitian di Di Desa Jawa
Baru Kec. Huta Bayu Raja Kab. Simalungun tahun 2023.
2. Tahapan Pelaksanaan
a. Peneliti mengurus izin pelaksanaan penelitian di di desa jawa baru kec. Huta
bayu raja kab. Simalungun.
b. Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur peneliti kepada calon
responden setelah itu responden diminta menandatangani syarat persetujuan
menjadi responden setelah sudah mengerti dan setuju terlibat penelitian.
3. Tahap Akhir
Sebelum data terkumpul peneliti memeriksa seluruh data peneliti untuk
memastikan kembali apakah kuesioner sudah terkumpul secara menyeluruh oleh
peneliti kemudian dikumpul peneliti untuk diolah dan dianalisa hasil data
responden dan hasil dari data peneliti.
I. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan guna menguji hipotesis penelitian. Untuk mengetahui
apakah ada hubungan penggunaan gadget terhadap kemampuan bicara pada anak.
1. Statistik Univariat
Statistik univariat adalah analisis yang dilakukan pada satu variabel atau lebih,
tapi tidak saling terkait dan dianalisis secara sendiri-sendiri (Noor kholifah 2018).
2. Statistik Bivariat
19
Analisa bivariat di lakukan terhadap dua variabel yang di
gadget dengan kemampuan bicara anak usia 3-5 tahun (di desa jawa
(di desa jawa baru), sedangkan p > α = 0,05 maka tidak ada
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN
usia 3-5 tahun (di Desa Jawa Baru)” dilaksanakan di Desa jawa Baru
mereka.
B. Karakteristik Responden
a. Karakteristik responden berdasarkan usia anak
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi responden menurut usia anak di Desa Jawa Baru
No Umur Frekuensi Presentase (%)
1 3 tahun 3 15%
2 4 tahun 5 25%
3 5 tahun 12 60%
Jumlah 20 100
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin anak di Desa Jawa
Baru
1 Laki-laki 9 44.4
2 Perempuan 11 55.6
Jumlah 20 100
21
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar dari
9 orang (45%).
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi responden menurut pendidikan terakhir orang tua
anak di Desa Jawa Baru
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi responden menurut pekerjaan orang tua anak di Desa
Jawa Baru
tua responden bekerja sebagai swasta sejumlah 7 orang (35%), orang tua
bekerja sebagai Guru sejumlah 2 orang (10%), orang tua responden bekerja
22
C. Analisa Univariat
a. distribusi frekuensi penggunaan gadget pada anak usia 3-5 tahun di Desa
Jawa Baru
Tabel 4.5
distribusi frekuensi penggunaan gadget pada anak usia 3-5 tahun di
Desa Jawa Baru
1 Sering 10 50%
2 Kadang-kadang 8 40%
3 Tidak pernah 2 10%
Jumlah 20 100
Tabel 4.6
distribusi frekuensi responden berdasarkan kemampuan bicara pada
anak usia 3-5 tahun di Desa Jawa Baru
D. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
gadget dengan kemapuan bicara anak usia 3-5 tahun di desa jawa baru
dengan menggunakan Uji Wilcoxon.
23
Tabel 4.7
Pengaruh penggunaan gadget dengan kemapuan bicara anak usia 3-5
tahun di desa jawa baru
Tingkat perkembangan
Bermain gadget Normal Terlambat Total
∑ % ∑ % ∑ %
Sering 0 0% 7 35% 7 35%
Kadang-kadang 7 30% 1 5% 8 50%
Tidak pernah 5 25% 0 0 5 25%
Total 12 60% 8 40% 20 100
Hasil SPSS P = 0,001 α= 0,042
kemampuan bicara anak usia 3-5 tahun di desa jawa baru didapatkan nilai
p=0,001<0,05. Hasil tersebut kurang dari taraf signifikan yang digunakan yaitu
gadget dengan tingkat perkembangan anak usia 3-5 tahun di desa jawa baru.
24
BAB V
PEMBAHASAN
A. Distribusi frekuensi penggunaan gadget pada anak usia 3-5 tahun di Desa
Jawa Baru Kec. Huta bayu raja Kab. Simalungun
bermain gadget sering sejumlah 10 anak (50%), sebagian kecil tidak pernah
bermain gadget sejumlah 2 orang (10%). Pada parameter durasi bermain gadget
Berdasarkan hasil yang diperoleh oleh peneliti seharusnya orang tua harus
prasekolah dalam bermain gadget, karena total lama penggunaan gadget dapat
hanya boleh berada di depan layar < 1 jam setiap harinya. Pendapat tersebut
didukung oleh Sigman yang mengemukakan bahwa waktu ideal lama anak usia
prasekolah dalam menggunakan gadget yaitu 30 menit hingga 1 jam dalam sehari.
seusia mereka suka bermain gadget dengan cara bermain game seperti mobil-
25
didapatkan sebagian jawaban responden jarang.
“Sebaiknya seorang anak dikenalkan pada fungsi dan cara menggunakan gadget
saat berusia enam tahun. Karena di usia tersebut perkembangan otak anak
meningkat hingga 95% dari otak orang dewasa. Sebab, jika mengenalkan gadget
di bawah usia enam tahun, anak lebih banyak untuk bermain karena anak tertarik
dengan visual (gambar) dan suara yang beragam yang terdapat pada gadget”
setelah selesai bermain, mencuci tangan setelah makan dan berpakaian sendiri.
Selain itu anak tidak menangis atau merengek ketika berpisah dengan
orang tua dan atau pengasuh anak mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya dan sebagainya. Parameter aspek motorik kasar dan motorik halus
mendapatkan paling sedikit penolakan dan kegagalan pada saat melakukan tugas
motorik halus anak usia 3-5 tahun (di desa jawa baru) dapat melakukan tugas
26
memegang pensil, menjimpit, menulis, menggambar, menumpuk kubus dan
sebagainya.
kemampuan bicara anak usia 3-5 tahun (di desa jawa baru) dapat dilihat pada
hasil uji statistik dengan uji spearman rho diperoleh nilai p value = 0,001<0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermain gadget dengan tingkat
bermain gadget dengan perkembangan anak usia 4-6 tahun dengan p=0,000. Hasil
penelitian Siti dkk (2018) terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas
respon terhadap suara, mengkuti perintah dan dan berbicara spontan. Pada
dua kata, meniru berbagai bunyi, mengerti larangan dan sebagainya (Hidayat,
diberikan mainan berupa gadget pada saat sekarang ini, maka itu akan
tingkat perkembangannya. Hal ini dapat terjadi karena akibat interaksi satu arah,
karena anak sudah kecanduan gadget. Padahal bahasa merupakan bagian yang
penting dalam kehidupan. Dengan adanya bahasa satu individu dengan individu
lainnya akan saling terhubung melalui proses berbahasa. Menurut Ferliana, Jovita
27
Maria. (2016). Anak dan Gadget Yang Penting Aturan Main dan Handrianto
diam, sering menirukan bahasa yang didengar, menutup diri dan enggan
selalu bermain gadget lebih dari satu kali dalam sehari, 3 responden (37,5%)
28
BAB 6
KESIMPULAN & SARAN
A. KESIMPULAN
1. Penggunaan gadget pada anak usia 3-5 tahun (di Desa Jawa Baru Tahun 2023)
2. Tingkat kemampuan bicara anak usia 3-5 tahun ( di Desa Jawa Baru Tahun
3. Ada hubungan antara pengaruh gadget dengan kemampuan bicara anak usia
B. SARAN
frekuensi jarang atau tidak boleh bermain lebih dari 1 jam perhari dan mengawasi
anak dalam menggunakan fitur gadget agar tidak berdampak negatif terhadap
anak.
segala kelemahan yang ada dalam penelitian ini serta diharapkan dapat
29
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu novitasari, dkk, 2016, Dampak Penggunaan Gedget terhadap Interaksi Sosial
Anak Usia 5-6 Tahun, (Jurnal PAUD Teratai. Vol.05 no.03)
Sari, G. R., & Purwati, N. H. (2018). Hubungan Durasi Penggunaan Gadget Dengan
Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Prasekolah Di Paud Al Ilhamiyah Cakung Jakarta
Timur Tahun 2018. Jurnal UMJ, 000
Arum Kusuma Dewi , Yuyun Yulianingsih , Tuti Hayati 2019 Hubungan Antara
Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Damayanti, E., Ahmad, A., & Bara, A. (2020). Dampak Negatif Penggunaan Gadget
Berdasarkan Aspek Perkembangan Anak di Sorowako. Martabat: Jurnal Perempuan Dan
Anak
Istiqlal, A. N. (2021). Gangguan Keterlambatan Berbicara (Speech Delay) Pada Anak Usia 6
Tahun. Preschool, 2(2).
Sari, G. R., & Purwati, N. H. (2018). Hubungan Durasi Penggunaan Gadget Dengan
Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Prasekolah Di Paud Al Ilhamiyah Cakung Jakarta
Timur Tahun 2018. Jurnal UMJ, 000
30
Usman, M. (2015). Perkembangan Bahasa dalam Bermain dan Permainan. (1st ed.).
Deepublish. www.deepublish.co.id
Ahmad susanto, 2017, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Bumi Aksara) Soetjingsih,
Christina Hari.2013. Perkembangan Anak Sejak Masa Pembuahan sampai dengan Kanak-
Kanak Akhir. Jakarata : Kencana Pranada Media Group.
Saifullah, M. (2017). Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Pola Tidur Pada Anak
Sekolah Di UPT SDN Gadingrejo II Pasuruan. Universitas Airlangga,1–56.
Waqidil, H., & Andini, C. K. (2017). Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan
Perkembangan Balita Usia 3-5 Tahun (Suatu Studi di Kelurahan Kadipaten Kecamatan
Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014). Asuhan Kesehatan, 7(2), 27–31.
Winnarti. (n.d.). Anak-Anak Sebagai Aset Bangsa Perlu Perlindungan Hak – LPM
EDENTS. Retrieved September 18, 2021, from http://lpmedentsundip.com/anak-anak-
sebagai-aset-bangsa-perluperlindungan-hak.
Susanti, A. D., Hasyim, A., & Nurmalisa, Y. (2018). Abstrak pengaruh pemanfaatan
gadget dalam aktivitas belajar untuk meningkatkan hasil belajar ppkn. Jmedianeliti.
31
Lampiran Formulir Informed Consent
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan sukarela dan tanpa paksaan menyetujui untuk ikut serta dalam penelitian ini
dengan catatan bila suatu saat merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan
persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri.
( ) ( )
Lembar Kuesioner
Jumlah 10
Jumlah 20
LEMBAR KUESIONER
1. Data Umum
a. Identitas Anak
Inisial Responden :
Umur :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
LEMBAR KUESIONER
BERMAIN GADGET
Petunjuk Pengisian:
2. Berilah tanda ceklis (√) pada pilihan yang telah disediakan dalam setiap
pertanyaan berikut.
Jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 9 45 45 45
Perempuan 11 55 55 100.0
Total 20 100.0 100.0
Umur_anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 tahun 3 15 15 11.1
4 tahun 5 25 25 81.5
5 tahun 12 60 60 100.0
Total 20 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 1 5 5 3.7
SMP 4 20 20 18.5
SMA 12 60 60 88.9
PT 5 15 11.1 100.0
Total 20 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 4 20 20 7.4
Swasta 12 60 60 48.1
Wiraswasta 2 10 10 74.1
Guru 2 10 10 81.5
Total 20 100.0 100.0
Bermain_gadget
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sering 10 50 50 7.4
Jarang 8 40 40 77.8
Sangat Jarang 2 10 10 100.0
Total 20 100.0 100.0
Perkembangan_anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Terlambat 12 60 59.3 59.3
Normal 8 40 40.7 100.0
Total 27 100.0 100.0
Crosstabs
Cases
Valid Missing Total
Perkembangan_anak
Correlations
Bermain_ Perkembangan_
gadget anak
Spearman's rho Bermain_gadget Correlation Coefficient 1.000 .641**
Sig. (2-tailed) . .000
N 20 20
Bicara_anak Correlation Coefficient .641** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
FAKULTASKEBIDANAN
Program Studi :
Jl. Besar No. 77 Deli Tua Kab. Deli Serdang – Sumatera Utara 20355
Telp. (061) 7030082 – 7030083 Faximilie : (061) 7030083
Email :kebidanandelihusada@gmail.com, Website : www.delihusada.ac.id
Yth. Desa Jawa baru kec. Huta Bayu raja kab. Simalungun
Di desa Jawa baru kec.huta Bayu raja kab. Simalungun
Bersama dengan surat ini datang menghadap Bapak/ Ibu, mahasiswa Program Studi Kebidanan Program Sarjana Fakultas
Kebidanan Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua, a.n Masrina Rahmawati, NPM : 22222308.
Yang bersangkutan akan mengadakan peninjauan/ riset/ on the job training di desa Jawa baru kec.huta Bayu raja kab.
Simalungun dalam rangka memenuhi kewajiban dan tugas – tugas dalam melakukan / menyelesaikan studi pada
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua.
Sehubungan dengan ini kami sangat mengharapkan bantuan Bapak/ Ibu agar dapat memberikan keterangan –
keterangan, brosur – brosur, buku – buku, dan penjelasan – penjelasan lainnya yang akan digunakan dalam rangka
menyusun skripsi dengan judul : Hubungan penggunaan gadget dengan kemampuan bicara pada anak usia 3 – 5
tahun
Segala bahan dan keterangan yang diperoleh akan digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak akan di
umumkan/ diberitahukan kepada pihak lain. Selanjutnya setelah Mahasiswa yang bersangkutan menyelesaikan
peninjauan / riset/ on the job training di tempat ini, kami akan menyerahkan kepada Bapak/Ibu 1 (satu) eksemplar
laporan/ skripsi yang dibuat Mahasiswa kami. Sebelum hasil penelitian ini akan diterbitkan, maka kami terlebih dahulu
meminta persetujuan Bapak/ Ibu.
Demikian Surat Permohonan Survei Awal ini kami perbuat. Atas kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Dekan,